Sekilas Pandang Sejarah Telekomunikasi Di Indonesia
Sebagaimana yang kita tahu bahwa telekomunikasi1 merupakan suatu hal
yang penting. Telekomunikasi sendiri mengalami perjalanan panjang, dari yg
dulunya sangat sederhana sampai sekarang yang serba canggih.
Perjalanan telekomunikasi di Indonesia dimulai dengan hadirnya NMT
(Nordic Mobile Phone) dengan sistem analog yang dikembangkan oleh The
Telecommunication Administration of Sweden, Norwegia, Finlandia, dan
Denmark.
Setahun berselang, teknologi bergeser ke NMT Modifikasi dengan sistem
AMPS (Advance Mobile Phone System), dimana ada 4 operator di Indonesia yang
menggunakan sistem ini, yaitu PT Rajasa Hazanah Perkasa, PT Elektrindo
Nusantara, PT Centralindo Telekomindo, dan PT Panca Sakti.
Tahun 1993, industri2 GSM (Global System for Mobile Communication)
mulai berkembang di Indonesia, ditandai dengan proyek percontohan seluler
digital3 PT Telkom di pulau Batam dan Bintan.
Dekade ini, seiring dengan semakin maraknya operator GSM beroperasi di
Indonesia, mulai dari PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) sebagai operator
GSM pertama di Indonesia yang menggunakan SIM Card (1994), disusul oleh
Telkomsel yang didirikan oleh Telkom (1995), dan PT Excelcomindo Pratama
(1996).
Hingga akhir tahun 1999, terdapat 2,5 juta pelanggan seluler di Indonesia dan
sebagian besar adalah pengguna produk ketiga operator tersebut.
Tahun 2000, layanan SMS (Short Message Service) mulai marak dan Nokia
menjadi brand yang sangat populer. Tahun 2002, penyedia jaringan
telekomunikasi Ericsson dan Alcatel mulai masuk ke Indonesia.
Tahun 2003, era CDMA dimulai dengan hadirnya Esia dan Flexi milik
Telkom. Kehadiran CDMA diakui cukup berdampak pada jumlah pengguna
seluler meningkat tajam karena semakin murahnya tarif layanan dan handset.
Tahun 2006 Hutchinson masuk ke Indonesia dengan merek 3, disusul Axis
tahun 2008. Perkembangan telekomunikasi pun semakin pesat di era ini dengan
hadirnya berbagai merek smartphone yang memudahkan akses internet dari
telepon.
Dan sampai akhir tahun 2011, menurut data ATSI (Asosiasi Telepon Seluler
Indonesia), pengguna layanan seluler Indonesia telah mencapai 240 juta lebih.
Di Indonesia, teknologi 4G mulai diperkenalkan, dimulai dengan
dikembangkannya WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access)
oleh Pemerintah. Pemerintah selaku regulator telah menerbitkan tiga peraturan
pada bulan Februari 2008 melalui keputusan Dirjen Postel No. 94, 95, 96
mengenai persyaratan teknis mengenai alat dan perangkat telekomunikasi pada
frekuensi 2.3 Ghz, sebagai frekuensi yang akan ditempati WiMAX di Indonesia.
Pemerintah sendiri telah menyiapkan dana sebesar Rp18 milyar
untuk penelitian dan pengembangan teknologi WiMAX di Indonesia, bekerjasama
dengan beberapa lembaga penelitian dan perguruan tinggi. Pemerintah
membuka akses internet untuk publik sembari menguji coba
teknologi WiMAX lokal selama tiga bulan berturut-turut mulai 15 Oktober hingga
akhir 2008.
Melihat jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan penetrasi seluler yang
baru hampir mencapai 50%, maka masih ada peluang yang terbuka lebar untuk
meraih banyak pelanggan baru.
Pada 2012, diperkirakan penetrasi seluler di Indonesia akan mencapai 80%.
_________________
1Komunikasi jarak jauh melalui kawat (telegrap, telepon) dan radio. (Dendi Sugono,
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008) p. 1477).2Kegiatan memproses atau mengolah barang dng menggunakan sarana dan peralatan.
(Dendi Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008) p. 553).3Berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu; berhubungan
dengan penomoran. (Dendi Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008) p. 353).