1
RENCANA STRATEGIS
PENGABDIAN (RENSTRA)
2016 – 2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Jl. Sutorejo 59 Surabaya
Telp. 031-3811966 Fax. 0313813096 http://www.um-surabaya.ac.id, Email: [email protected]
2
KATA PENGANTAR
Sebagai upaya meningkatkan kualitas hasil penelitian yang bernilai pemberdayaan
kesejahteraan sosial dan ekonomi, maka penelitian di perguruan tinggi harus memiliki
kedekatan kontekstual dengan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha, sehingga penelitian
yang dihasilkan mempunyai kontribusi yang nyata untuk menyelesaikan masalah di
masyarakat dan negara. Untuk itu Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya)
menyusun dokumen Rencana Strategis Pengabdian (Renstra) yang dijadikan sebagai acuan
untuk pengembangan penelitian sesuai visi dan misi UMSurabaya. RIP ini juga dimaksudkan
sebagai pengarah pengembangan keunggulan akademik UMSurabaya melalui penelitian.
Renstra pengabdian UMSurabaya untuk Periode Tahun 2016 s/d 2020 mempunyai tema
pokok: Peningkatan Kemandirian dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Berlandaskan
Prinsip Moralitas, yang kemudian diuraikan ke dalam 3 (tiga) fokus penelitian unggulan,
yaitu:
1. Pengembangan Kawasan Ekonomi Masyarakat Berbasis Industri Inovatif dan Kreatif 2. Pengembangan Lingkungan Permukiman yang Bersih, Sehat, Hijau dan Berwawasan
Teknologi Berbasis Kemandirian Masyarakat 3. Pengembangan Komunitas yang Terdidik, Sadar Hukum, Humanis da Multikultural.
Tema pokok Renstra pengabdian UMSurabaya dilatarbelakangi oleh visi UMSurabaya
yang bercita-cita sebagai perguruan tinggi yang unggul di bidang moralitas, intelektualitas,
dan berjiwa entrepreneur. Selain itu ke-tiga tema pokok tersebut disusun dengan
mempertimbangkan potensi dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki
UMSurabaya.
Semoga Renstra pengabdian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya serta pengembangan penelitian di
UMSurabaya pada khususnya.
Surabaya, September 2016
Rektor
Dr. dr. Sukadiono, M.M.
4
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 5
BAB 2 LANDASAN PENGEMBANGAN PENGABDIAN ........................................................ 8
BAB 3 GARIS BESAR RENCANA INDUK PENGABDIAN .................................................... 27
BAB 4 PROGRAM KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA .............................................. 30
BAB 5 PELAKSANAAN RENSTRA .................................................................................................. 46
BAB 6 PENUTUP ...................................................................................................................................... 50
5
BAB I
PENDAHULUAN
Kebijakan penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia mengamanatkan kepada
setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan tri dharma, yaitu dharma pendidikan, dharma
penelitian, dan dharma pengabdian. Tiga dharma itu harus dilaksanakan secara terpadu dan
utuh.
Dharma pendidikan diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan program studi –
program studi sesuai minat dan disiplin keilmuan yang dibutuhkan masyarakat. Dharma
penelitian diwujudkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan penelitian yang berorientasi pada
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan dharma pengabdian diwujudkan
dalam bentuk kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Untuk mewujudkan tri dharma tersebut, selain program studi, setiap perguruan tinggi
juga diwajibkan memiliki lembaga penelitian dan pengabdian. Tugas pokok dan fungsi
lembaga penelitian dan pengabdian adalah melaksanakan dharma penelitian dan dharma
pengabdian perguruan tinggi.
Berdasarkan kebijakan tersebut, Universitas Muhammadiyah Surabaya mendirikan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) dengan menggabungkan
Lembaga Penelitian (Lemlit) dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat, sesuai dengan
Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Nomor :
49/III.B/SK.Rek/III/2005.
LPPM UMSurabaya didirikan dengan tugas pokok mewujudkan visi pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan spiritualitas (ipteks), serta menerapkan ipteks tersebut
melalui kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Untuk menjalankan tugas pokok
tersebut, LPPM UMSurabaya mendesain strategi pengembangan riset dan pengabdian yang
terintegrasi dengan kebijakan internal universitas, dan kebijakan eksternal dari pemerintah,
lembaga donor, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan mitra-mitra strategis lainnya.
Di lingkup internal, LPPM UMSurabaya mengfasilitasi dosen dan mahasiswa
mengembangkan kegiatan-kegiatan riset dan pengabdian dengan menyediakan setimulus
pembiayaan. LPPM juga menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai media bagi
mahasiswa dan dosen mengabdikan ilmu dan kepakarannya untuk memajukan kehidupan
masyarakat.
Di lingkup eksternal, LPPM mengfasilitasi dosen dan mahasiswa mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian melalui pembiayaan dari program pemerintah. Dari
6
kementrian pendidikan dan kebudayaan, program yang pernah diraih dosen dan mahasiswa
antara lain: Penelitian Dosen Muda, Kajian Wanita, Hibah Bersaing, Hibah Kompetensi
Fundamental, Strategi Nasional, Pekerti, Hibah Buku Ajar, Hibah Buku Teks, serta beberapa
program pengabdian. Dari kementrian riset dan teknologi, program yang pernah diraih
adalah pendirian sentra HAKI. Dari kementrian kelautan, program yang pernah diraih antara
lain pemberdayaan masyarakat pesisir. Kementrian agama, program S1 guru sekolah
diniyah. Kkementrian perdagangan, program kewirausahaan mahasiswa. Selain itu, LPPM
juga mengafalitasi dosen memperoleh program Posdaya dari Yayasan Damandiri.
Dalam rangka meningkatkan kontribusi di bidang pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka tahun 2012, LPPM mencanangkan program perluasaan kemitraan
(networking) pada level internasional. Kemitraan internasional semakin strategis karena
seluruh bangsa sesungguhnya menghadapi persoalan yang sama, antara lain: ledakan
demografi akibat pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali, krisis energi tak terbarukan,
perubahan iklim, krisis ekonomi global, dan masalah kemanusiaan universal. Kemitraan
pusat-pusat riset secara internasional diharapkan mampu menghasilkan pemecahan masalah
terhadap isu-isu di atas.
Selain itu juga LPPM UMSurabaya menjalin kerjasama dengan beberapa desa binaan
yang merupakan ruang lingkup binaan dari LPPM UMSurabaya yaitu Kabupaten
Bojonegoro, Kabupaten Lamongan dan Kota Surabaya. Tiga wilayah tersebut sebagai mitra
dosen – dosen dilingkungan UMSurabaya untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Sumber pembiayaan tersebut dapat dilakukan secara dua arah baik dari Kemenristek Dikti,
UMSurabaya, serta Pemda setempat. Restra pengabdian ini disusun berdasarkan acuan pada
rencana induk pengembangan Universitas, Restra UMSurabaya, serta hasil keputusan senat
Universitas mengenai pengesahan rencana strategis pengabdian LPPM UMSurabaya.
7
BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN PENGABDIAN
2.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Mutu UMSurabaya
2.1.1 Visi UMSurabaya
Universitas Muhammadiyah Surabaya mempunyai visi sebagai universitas yang
unggul di bidang moralitas, intelektualitas, dan berjiwa entrepreneur .
Penyusunan visi Universitas Muhammadiyah Surabaya merujuk pada visi Majelis
Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta Persyarikatan
Muhammadiyah, sehingga rumusannya sangat sesuai dengan visi majelis pendidikan
tinggi PP muhammadiyah serta persyarikatan muhammadiyah, yakni ― meningkatkan
mutu dan tata kelola pendidikan tinggi muhammadiyah sebagai sarana amar ma‘ruf nahi
munkar‖ dan sebagai gerakan Islam yang berlandaskan al-Qur‘an dan as-Sunnah dengan
watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif dalam melaksanakan
dakwah Islam amar ma‘ruf nahi mungkar di segala bidang, sehingga menjadi rahmatan
li al-‗alamin bagi umat, bangsa dan dunia kemanusiaan menuju terciptanya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya yang diridhai Allah swt dalam kehidupan di dunia ini.
2.1.2 Misi UMSurabaya
Sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang ingin menjadi
unggul dalam bidang moralitas, intelektualitas dan berjiwa entrepreneurship, maka
untuk mencapai visi tersebut, Universitas Muhammadiyah Surabaya mempunyai misi
sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang memiliki keunggulan dalam bidang
pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerja sama. 2. Menyelenggarakan pembinaan sivitas akademika dalam kehidupan yang islami. 3. Mengembangkan potensi kecakapan hidup pada sivitas akademika. 4. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan prinsip good governance.
Misi UMSurabaya di atas telah menjadi acuan dalam pengelolaan fakultas,
lembaga, biro, badan, UPT serta seluruh unit kerja di lingkup Universitas.
8
2.1.3 Tujuan UMSurabaya
Berdasarkan visi dan misinya, dirumuskan tujuan Universitas Muhammadiyah
Surabaya, adalah :
1. Menghasilkan lulusan yang beriman, berakhlaq, memiliki kompetensi serta
profesionalisme di bidangnya sesuai kebutuhan stakeholders
2. Mewujudkan sivitas akademika yang menjadi teladan melalui dakwah Islam
melalui amar makruf nahi munkar.
3. Mengembangkan jiwa entrepreneur pada sivitas akademika.
4. Mewujudkan pengelolaan universitas yang terencana, terorganisasi, produktif, dan
berkelanjutan.
Tujuan di atas juga telah menjadi acuan dalam pengelolaan fakultas, lembaga,
biro, badan, UPT serta seluruh unit kerja di dalam lingkup Universitas.
2.1.4 Sasaran Mutu UMSurabaya
Sasaran mutu UMSurabaya adalah:
1. Tercapainya mutu dan kompetensi lulusan.
2. Tercapainya peningkatan mutu kelembagaan di bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat
3. Tercapainya peran UMSurabaya dalam mewujudkan sivitas akademika yang dapat
menjadi teladan dalam rangka melaksanakan dakwah Islam melalui
persyarikatan Muhamadiyah
2. Tercapainya Pembentukan Unit Usaha Baru yang Berasal dari Hasil Penelitian dan
Pemikiran Kampus yang didukung Jiwa Entrepreneur
3. Tercapainya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana serta tersusunnya laporan
keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku pada PTM
4. Tercapainya peningkatan kerja sama dalam dan luar negeri
5. Tercapainya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia
6. Tercapainya peningkatan mutu tata kelola (good governance) dalam
sistem manajemen mutu
22.2 Perkembangan dan Capaian Penelitian
Mutu kegiatan utama bidang Pengabdian kepada Masysrakat dikelola melaui
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMSurabaya dengan
tugas utama mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh universitas, unit-unit lain yang ada
9
di lingkungan universitas, termasuk kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh
universitas dengan melibatkan instansi lain.
Komitmen untuk selalu meningkatkan mutu berupa kualitas dan kuantitas
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam proses seleksi, pilihan tema/bidang
penelitian/pengabdian, juga dalam pelaksanaan serta evaluasinya, sehingga bisa
menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi semua pihak, dan lebih luas lagi dapat
berkontribusi secara nyata untuk percepatan pembangunan di berbagai bidang yag
dibutuhkan masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia, dan peningkatan kualitas
kehidupan bangsa secara utuh.
Selain itu, peningkatan publikasi laporan hasil pengabdian kepada masysrakat
lewat web dan penataan laporan yang dalam bentuk cetak pada tempat yang memadai
dan menarik untuk dikunjungi bagi semua pihak yang membutuhkan terutama
masysrakat luas, dan memberikan nilai tambah kepada mereka dalam rupa apapun.
Peningkatan kegiatan kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun
swasta pada tingkat local, reigional,nasional, serta internasional yang saling
menguntungkan dan bermanfaat bagi lembaga, bangsa juga Negara perlu selalu
dilakukan serta terus ditingkatkan. Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah
dana kegiatan kerjasama yang bisa dikelola untuk mendukung perluasan dan
keanekaragaman kegiatan LPPM UMSurabaya.
LPPM UMSurabaya juga berupaya untuk meningkatkan jumlah publikasi
nasional terakreditasi, internasional terakreditasi. Melalui sentra HAKI yang didirikan
pada tahun 2011/2012 , LPPM berupaya meningkatkan pelayanan pengurusan untuk
mendapatkan hak paten, hak cipta, serta hak-hak merk dari hasil penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat bagi semua pihak yang membutuhkan, termasuk
didalamnya masyarakat luas.
Peningkatan secara terus menerus tata kelola bidang administrasi/ketatausahaan
baik perencanaan, keuangan, akuntansi, kepegwaian, perlengkapan,kerumahtanggan
juga jaringan IT agar penyelenggaraan administrasi kantor bisa efisien, efektif,
transparan, dan akkuntabel serta selalu tercipta good governance.
Untuk keperluan pengukuran produktifivitas ketercapaian tujuan strategis bidang
kelembagaan diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator ketercapaian
sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2017. Relevansi
Sasaran yang akan dicapai dapat terdiri atas sasaran khusus dan sasaran umum. Sasaran
khususs adalah sasaran dari setiap program penelitian dan pengabdian masyarakat yang
10
dikembangkan, sedang sasaran umum bersifat kelembagaan terkait capaian standar
kualitas manajemen. (Renstra LPPM 2013-2017).
Relevansi Sasaran adalah target yang ingin dicapai pada tahun 2017 di bidang
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pengembangan pusat-pusat penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, KKN, Pengembangan jurnal ilmiah, dan perolehan
HAKI dan paten. a. Bidang Penelitian
Hasil-hasil penelitian diharapkan terus meningkat kualitasnya sehingga dapata
dipublikasikan di jurnal berkualitas dan memiliki keunggulan yang dapat menjadi cirri
khas penelitian di UMSurabaya. Penelitian berpotensi paten dikembangkan dan
difasilitasi perolehannya. Untuk mempercepat peningkatan kualitas penelitian ditetapkan
sasaran berikut: (1) Meningkatkan jumlah penelitian unggulan dengan kompetisi tingggi. (2) Meningkatkan jumlah publikasi hasil riset di jurnal nasional terakreditasi. (3)
Meningkatkan jumlah publikasi hasil riset di jurnal internasional (4) Meningkatkan
jumlah penelitian kolaborasi dengan institusi lain baik di dalam maupun di luar negeri. (5) Meningkatkan perolehan HAKI dan paten dari hasil riset. (6) Meningkatkan
keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian. b. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat
Relevansi sasaran pengabdian kepada masysrakat yang dikembangkan LPPM
adalah meningkatkan kontribusi perguruan tinggi pada pembangunan masyarakat dan
pencapaian MDGs, diantaranya (1) Meningkatkan jumlah pengabdian kepada
masyarakat dengan tingkat kompetisi tinggi (2) Meningkatkan jumlah desa binaan. (3)
Meningkatkan jumlah pengabdian kepada masyarakat berbasis riset. (4) Meningkatkan
jumlah mitra baik institusi pemerintah maupun swasta dalam program (5) Pemberdayaan
masyarakat.
c. Pengembangan pusat—pusat penelitian
Sasaran yang ingin dicapai dalam pengembangan Pusat-pusat penelitian dan
pengabdian kepada Masyarakat adalah: (1) Mengembangkan penelitian unggulan dan
pengabdian kepada masyarakat berbasis riset. (2) Merintis penelitian kolaborasi
kelembagaan dengan institusi dalam dan luar negeri. (3) Mengaktifkan kelompok
penelitian untuk berkontribusi dalam pemecahan permasalahan terkait bidangnya. (4)
Meningkatkan profesionalitas peneliti.
Sasaran umum LPPM UMSurabaya adalah peningkatan kualitas penelitian,
membangun system manajemen penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang 11
transparan dan akuntabel, meningkatkan kapasitas pusat-pusat penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dan meningkatkan kontribusi UMSurabaya pada pembangunan
masyarakat. Indikator dicapainnya sasaran umum adalah: (1) Perolehan sertifikat ISO
9001: 2008 untuk layanan bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. (2)
Jumlah penelitian unggulan yangsesuai dengan roadmap penelitian pusat-pusat
penelitian dan pengabdian masyarakat. (3) Pencapaian MDGs (Millenium Development
Goals) pada daerah binaan LPPM UMSurabaya.
Dalam efisiensi dan strategi pendanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dilakukan dengan menrapkan strategi pendanaan yang meliputi: 1. Dana Rutin
Dana rutin diperoleh dari dana Mahasiswa yang jumlanya 10% dari total anggaran yang
dikelola UMSurabaya.
2. Dana Dikti
Dana penelitian dan pengabdian masyarakat yang bersumber dari DP2M Dikti terdiri
atas dana untuk jenis penelitian yang dikelola UMSurabaya dan dana yang diperoleh
melalui kompetisi untuk jenis penelitian strategis yang dikelola DP2M Dikti. Sumber
pendanaan lain dari dikti adalah Research Grant yang dikompetisikan di Program studi
penerima hibah PHKI maupun IMHERE. Disamping itu terdapat skim-skim penelitian
lain yang diikompetisikan oleh Kemendikbud.
3. Dana Pemerintah daerah
Dana yang bersumber dari Pemerintah Derah Provisnsi Jawa Timur dapat diperoleh
melalui kompetisi penelitian Dosen Muda dan Penelitian Terapan dan kerjasama dalam
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
4. Dana penelitian Ristek
Penelitian dosen dapat pula diperoleh dari skim penelitian Kementrian Ristek yang
ditawarkan setiap tahun
5. Dana Bantuan dan kerjasama
Dalam beberapa tahun terakhir UMSurabaya telah mendapatkan kesempatan
pendanaan CSR yang bersumber dari Pertamina, Yayasan Damandiri, Bank Jatim
dan lain-lain. Sumber pendanaan ini dapat dimanfaatkan dosen untuk kegiatan
pengabdian kepada masyarakat. Kerjasama dengan pihak luar UMSurabaya juga
memiliki peluang untuk dikembangkan guna memperoleh pandanaan kegiatan
peningkatan kualitas sumber daya, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.12
Tabel-tabel berikut merupakan gambaran capaian penelitian civitas akademik
UMSurabaya tahun 2011-2013:
Tabel 2.1
Jumlah judul pegabdian dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya dalam tiga tahun terakhir (2013-2015)
No. Sumbe Jumlah Judul Penelitian
Total r TS-2 TS- TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pembiayaan sendiri oleh 10 15 19 N1=44 2 PT/yayasan yang bersangkutan 5 8 10 N2=23
3 Kemdiknas/Kementerian lain
8
7 15
N3= 40 Terkait
Institusi dalam negeri di luar
4 Kemdiknas/Kementerian lain terkait
5 Institusi luar negeri Tota 23 40 44 107 Keterangan :
Jumlah penelitian dengan biaya dosen/PT = 75 Jumlah penelitian dengan biaya luar = 51
Jumlah penelitian dengan biaya luar negeri = 3
Tabel 2.2 Jumlah Judul Karya Ilmiah dosen Universitas Muhammadiyah
Surabaya dalam tiga tahun terakhir (2013-2014)
No. Jenis Jumlah
Total TS-2 TS- TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Jurnal ilmiah terakreditasi 1 1 2 A1=4 2 Jurnal ilmiah internasional 8 4 8 A2=20 3 Buku tingkat nasional 9 9 11 B1=29 4 Buku tingkat internasional B2 5 Karya seni tingkat nasional C1 6 Karya seni tingkat C2 7 Karya sastra tingkat nasional D1 8 Karya sastra tingkat D2
Tota 18 14 21 52
Tabel 2.3 Jumlah Judul Karya Ilmiah dosen yang tercatat dalam indekes sitasi
International dalam tiga tahun terakhir (2013-2015)
No Lembaga Sitasi Jumlah Total TS- TS- TS
1 Google scholer 7 15 10 32 Jumlah 7 15 10 32
13
Tabel 2.4 Daftar Paten/Haki Universitas Muhammadiyah Surabaya dalam tiga tahun
terakhir (2013-2015)
Bentuk Penghargaan*
No. Nama Paten
HaKI
Nasional Karya /
(1) (2) (3) (4) (5) Proses pembuatan biskuit berbasis
1 kecipir dan
√
ikan teri sebagai alternatif makanan
bergizi tinggi, dengan no permohonan
Metode menurunkan kadar
2 formalin pada bahan makanan √
dengan sari buah belimbing
3 Tiang Jembatan Trio Heksagonal,
√
dengan no.
4 Cerobong Ventilasi Komunal
√
(Cevicom),
Tabel 2.5
Jumlah dana Pengabdian Universitas Muhammadiyah Surabaya dalam
tiga tahun terakhir (2013-2015)
No
Sumber Dana Besarnya Dana* (Juta Rupiah)
TS-2 TS-1 T
S Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5
) (6)
1 Institusi sendiri /yayasan 111,000,000 130,000,000 113,800,000 354,800,000
2 Kemdiknas/Kementerian lain
terkait
181,400,000
489,500,000
538,000,000.00
1,208,900,000
3 Lembaga/institusi di luar
Kemdiknas/Kementerian lain
terkait
215,000,000
100,000,000
60,000,000
375,000,000
4 Lembaga/institusi luar negeri 35,000,000 60,000,000 50,000,000 145,000,000
Total 542,400,000 779,500,000 761,800,000 2,083,700,000
2.3 Peran Unit Kerja Pengelola Pengabdia
Kebijakan dan sistem pengelolaan pengabdian di Universitas Muhammadiyah
Surabaya diatur dalam peraturan rektor no. 657/PRN/II.3.AU/F/2013 tentang
penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan
Universitas Muhammadiyah Surabaya. Didalam peraturan rektor tersebut berisi
kebijakan dan sistem pengelolaan penelitian, diantaranya adalah lembaga/unit yang
menangani, fokus dan agenda penelitian, pedoman penyusunan usulan dan
pelaksanaan penelitian, pendanaan dan jaminan atas Hak Kekayaan Intelektual
Lembaga yang menangani masalah pengabdian di Universitas Muhammadiyah
Surabaya dikoordinasikan secara langsung oleh unsur pelaksana akademik yaitu 14
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM). Dalam
melaksanakan tugasnya LPPM berpedoman pada tugas pokok dan fungsi yang diatur
dalam statuta dan organisasi tata kerja Universitas. Dalam pelaksanaan programnya mengacu pada rencana strategis Universitas Muhammadiyah Surabaya.
LPPM adalah unsur pelaksana akademik yang mempunyai tugas
melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan penelitian
dan pengabdian pada masyarakat, serta ikut membangun kompetensi sumber daya
manusia yang diperlukan. Sejak berdirinya, LPPM UMSurabaya telah memfasilitasi
dan mendorong sivitas akademika di lingkungan UMSurabaya untuk mengadakan
penelitian dan pengabdian masyarakat, baik secara berkelompok maupun individu.
LPPM UMSurabaya memiliki tugas pokok dan fungsi:
1. Sebagai lembaga yang mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat dalam bidang kesehatan, social, ekonomi, humaniora, hokum, sains
dan teknologi yang dilaksanakan oleh sivitas akademika UMSurabaya sesuai
visi UMSurabaya.
2. Sebagai lembaga yang mengkoordinasikan diseminasi hasil-hasil penelitian dan
pengabdian masyarakat dalam bidang kesehatan, social, ekonomi, humaniora,
hokum, sains dan teknologi kepada masyarakat.
3. Sebagai lembaga yang bertugas mengembangkan kapasitas dan potensi
pengabdian di lingkungan UMSurabaya untuk kesejahteraan masyarakat.
Upaya-upaya strategis yang dilakukan LPPM UMSurabaya dalam rangka
menjalankan peran pengelolaan pengabdian agar optimal adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan profesionalisme dan integritas tenaga peneliti,
2. Meningkatkan program penelitian dan pengkajian yang berkualitas unggul,
3. Meningkatkan kerjasama penelitian dan pengkajian dengan berbagai institusi,
4. Melakukan program pengabdian masyarakat,
5. Menguatkan kapasitas manajemen organisasi,
6. Meningkatkan sarana dan prasarana organisasi,
7. Mengupayakan ketersediaan data berbasis teknologi informasi.
15
Gambar 2.1 Struktur organisasi LPPM
UMSurabaya
2.4 Potensi dalam Kegiatan Pengabdian
2.4.1 Potensi dan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan pengembangan
pengabdian. UMSurabaya memiliki potensi SDM yang terdiri dari pendidik,
peneliti, dan tenaga kependidikan. Tabel 2.6 menguraikan komposisi dosen tetap di
UMSurabaya yang memenuhi UU Sisdiknas.
1. Dosen tetap
Dosen tetap dalam borang akreditasi institusi PT adalah dosen yang
diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga tetap pada PT yang bersangkutan;
termasuk dosen penugasan Kopertis, dan dosen yayasan pada PTS dalam bidang
yang relevan dengan keahlian bidang studinya. Seorang dosen hanya dapat
menjadi dosen tetap pada satu institusi perguruan tinggi, dan mempunyai
penugasan kerja minimum 36 jam/minggu.
Tabel 2.6 Data dosen tetap Universitas Muhammadiyah Surabaya Gelar Akademik
No. Pendidikan Guru Besar
Lektor Lektor
Asisten
Tenaga Total
Kepala
Pengajar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 S-3/Sp-2 1 10 6 1 - 18
2 S-2/Sp-1 - 11 15 42 44 112
3 Profesi/ - 1 0 3 24 28 S-1/D-4*
Total 1 22 21 46 68 158
Dosen tidak tetap adalah dosen tetap/karyawan pada suatu institusi perguruan
tinggi/instansi lain, atau individu mandiri, yang ditugaskan menjadi dosen di 16
perguruan tinggi berdasarkan persyaratan legal yang berlaku. Tuliskan data dosen
tidak tetap dengan format berikut.
Tabel 2.7 Data dosen tidak tetap Universitas Muhammadiyah Surabaya
Gelar Akademik
No. Pendidikan Guru Besar
Lektor Lektor
Asisten
Tenaga Total
kepala
Pengajar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 S-3/Sp-2 4 2 - - 1 7
2 S-2/Sp-1 - 5 2 2 15 24
Profesi/ - - - - - - 3 S-1/D-
4/Lainnya*
Total 4 7 2 2 16 31
2.4.2 Potensi Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan penunjang pelaksanaan penelitian yang
sangat diperlukan keberadaannya. UMSurabaya memiliki sarana utama berupa
gedung kampus dengan fasilitasnya yang tersebar di Kota Surabaya dan sekitarnya.
Tabel 2.7
Data Lokasi dan status penggunaan Lahan Universitas Muhammadiyah Surabaya
Lokasi Lahan (Nama dan Status
Penguasaan/ Penggunaan
No. Nomor Jalan, Kota, Luas Lahan (Ha) Kepemilikan Lahan
Propinsi)
Lahan*
(1) (2) (3) (4) (5)
1 N0. 3185 Pimpinan pusat Sebagai bagunan 1599 m²=0,15 ha Jln sutoreo N0. 59 Kelurahan Muhammadiyah dan penunjang
dukuh sutorejo berkedudukan di kampus
Kec. Mulyorejo Surabaya Jawa Yogyakarta unibersitas
Timur muhammasiyah
surabaya
17
2 N0. 3181 Pimpinan pusat Sebagai bagunan 1440 m²=0,14 ha Jln sutoreo N0. 59 Kelurahan Muhammadiyah dan penunjang
dukuh sutorejo berkedudukan di kampus
Kec. Mulyorejo Surabaya Jawa yogyakarta unibersitas
Timur muhammasiyah
surabaya
3 N0. 3184 Pimpinan pusat Sebagai bagunan 2139 m²=0,21 ha Jln sutoreo N0. 59 Kelurahan Muhammadiyah dan penunjang
dukuh sutorejo berkedudukan di kampus
Kec. Mulyorejo Surabaya Jawa yogyakarta unibersitas
Timur muhammasiyah
Surabaya
4 N0. 3183 Pimpinan pusat Sebagai bagunan 1636 m²=0,16 ha Jln sutoreo N0. 59 Kelurahan Muhammadiyah dan penunjang
dukuh sutorejo berkedudukan di kampus
Kec. Mulyorejo Surabaya Jawa yogyakarta unibersitas
Timur muhammasiyah
surabaya
5 N0. 3186 Pimpinan pusat Sebagai bagunan 1532 m²=0,15 ha Jln sutoreo N0. 59 Kelurahan Muhammadiyah dan penunjang
dukuh sutorejo berkedudukan di kampus
Kec. Mulyorejo Surabaya Jawa yogyakarta unibersitas
Timur muhammasiyah
surabaya
6 N0. 3182 Pimpinan pusat Sebagai bagunan 1230 m²=0,12 ha Jln sutoreo N0. 59 Kelurahan Muhammadiyah dan penunjang
dukuh sutorejo berkedudukan di kampus
Kec. Mulyorejo Surabaya Jawa yogyakarta unibersitas
Timur muhammasiyah
surabaya
TOTAL 9576 m² = 0,95 ha
Tabel 2.7 Data Prasarana kegiatan akademik dan non akademik Universitas Muhammadiyah Surabaya
Kepemilikan* Kondisi**
No.
Jenis Prasarana Jumlah Total Luas
Milik Sewa/
Terawa Tidak Unit (m2)
Sendiri Kerjasa t Terawat
ma (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Perkantoran/ administrasi 19 Unit
1. Rektorat 117 m² √ √
2. Kontor Pimpinan FIK 96 m² √ √
3. Kontor Administrasi 64 m² √ √
18
FIK
4. Kontor Pimpinan & 36 m² √ √ Administrasi FE
5. Kontor Pimpinan & 36 m² √ √ Administrasi FH
6. Kontor Pimpinan & 60 m² √ √ Administrasi FT
7. Kontor Pimpinan FKIP 60 m² √ √
8. Kontor Administrasi 30 m² √ √ FKIP
9. Kontor Pimpinan & 30 m² √ √ Administrasi FAI
10. Kontor Pimpinan & 72 m² √ √ Administrasi
PASCASARJANA
11. Kantor BAU 40,5 m² √ √
12. Kantor BSDM 12,5 m² √ √
13. Kantor BAK 36 m² √ √
14. Kantor BAAK 72 m² √ √
15. Kantor LPAIK 36 m² √ √
16. Kantor PPM & Komisi 36 m² √ √ Etik
17. Kantor LPPM 35 m² √ √ 18. Kantor Pusat Bahasa 10 m² √ √
19. Kantor ICT 10 m² √ √
Ruang perkantorran √ √
(tambahan gedung
baru/sedang pembangunan)
T O T A L L U A S 889 m²
2 Ruang kuliah (lama) 47 unit 1895,5 m² √ √
Ruang Kuliah (tambahan √ √
gedung baru/sedang
pembangunan)
3 Ruang diskusi, seminar, 4 unit
rapat (lama)
1. Auditorium 288 m² √ √
2. R. Rapat Pimpinan 15 m² √ √
3. R. Rapat Bersama 36 m² √ √
4. R. Rapat Penjamin 12 m² √ √ Mutu
Ruang diskusi, seminar, √ √
rapat (tambahan gedung
baru/sedang pembangunan
T O T A L L U A S 351 m²
4 Ruang kerja dosen 6 unit
1. R. Dosen Prodi 42 m² √ √
Kebidanan √
2. R. Dosen Prodi Analis 42 m² √ Kesehatan
3. R. Dosen Prodi 64 m² √ √ Keperawatan,
Psikologi
4. R. Dosen FE 36 m² √ √
5. R. Dosen FKIP 60 m² √ √
6. R. Dosen FH 18 m² √ √
Ruang kerja dosen √ √
(tambahan gedung
baru/sedang pembangunan)
T O T A L L U A S 262 m²
19
5 Laboratorium/ 35 unit
studio/bengkel/dsb
1. Lab Komputer & 30 m² √ √ Multimedia
2. Lab desain perkapalan 12,5 m² √ √
3. Lab Bahasa 36 m² √ √
4. Lab Elektro 36 m² √ √
5. Lab Informatika 27 m² √ √
6. Studio 27 m² √ √
perancangan/Gambar
7. Studi bahan 27 m² √ √
8. Studio struktur 27 m² √ √
9. Bengkel Arsitektur 36 m² √ √
10. Lab. Mikrobiologi 72 m² √ √
11. Lab. Biologi Hayati 72 m² √ √
12. Rumah kaca 24 m² √ √
13. Lab. Fisika Dasar 72 m² √ √
14. Lab. Sipil 72 m² √ √
15. Lab. Mesin 32 m² √ √
16. Lab. Las 42 m² √ √
17. Lab. Mikroteaching 72 m² √ √
18. Lab Bahasa 36 m² √ √ Indinesia/Kreografi
19. Lab Matematika 20 m² √ √
20. Lab. Instrumen 84 m² √ √
21. Lab.Mikrobiologi 31.5 m² √ √
22. Lab. Patologi Klinik 31.5 m² √ √
23. Lab. Toksikologi 31.5 m² √ √
24. Lab. Kimia Kesehatan 31.5 m² √ √
25. R. alat alat 42 m² √ √ Laboratorium
26. Lab. Kep. Gawat 42 m² √ √ Darurat
27. Lab. Kep. Medical 42 m² √ √ Bedah
28. Lab Atenatal Care 31.5 m² √ √
29. Lab Internal Care 31.5 m² √ √
30. Lab Keperwatan Anak 31.5 m² √ √ & Neonatus
31. Lab KB & Posnatal 31.5 m² √ √ Care
32. Lab Keperawatan 42 m² √ √ Dasar
33. Lab Biomedic 42 m² √ √ 34. Lab Psikologi 42 m² √ √
35. Lab Kep. Komunitas 42 m² √ √ & Kep.Jiwa
36. Lab. Anatomi dan 86 m² √ √ ruang pormalin
Lab/Studi/bengkel √ √
(tambahan gedung
baru/sedang pembangunan)
6 T O T A L L U A S 1488,5 m²
Luas Seluruhnya 4886 m2
20
Tabel 2.8 Data Prasarana lain Universitas Muhammadiyah Surabaya
Jenis Prasarana Jumlah Total Luas
Kepemilikan* Kondisi**
No.
Sewa/
Milik
Tidak Pendukung Unit (m2)
Pinjam/Kerj Terawat
Sendiri Terawat
asama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Poliklinik 1 unit 28 m2
2 Kas Bank jatim 1 unit 25 m2
3 ATM 1 unit 12 m2
4 Secretariat 1 unit 160 m2
ORMAWA
5 Auditorium 1 unit 288 m 2
6 Wall Clambing 1 unit 18 m2
7 Koprasi karyawan 1 unit 32 m2
8 Koprasi 1 unit 12 m2
Mahasiswa
9 Perputakaan 1 unit 108 m2
Luas Seluruhnya 603 m2
Tabel 2.9
Data Prasarana tambahan dan rencana investasi Universitas Muhammadiyah Surabaya
Investasi Prasarana Rencana Investasi Prasarana dalam Lima
No. Jenis Prasarana Selama Tiga Tahun Tahun Mendatang
Tambahan Terakhir Nilai Investasi Sumber Dana
(Juta Rupiah) (Juta Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Guest House - 1,000 Mandiri
2. At-Tauhid Tower - 70,000 Bank Jatim
3. Lahan tanah - 2,600 Bank Jatim
perhutanan
4 Laboratorium - 500 mandiri Klinik/Medical
Center
5 Gedung G Inspire 6,475 - -
TOTAL 6,475 74,100
21
Tabel 2.10
Data Pustaka koleksi Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surabaya
Jumlah Judul
No. Jenis Pustaka Jumlah Copy Cetak Elektronik
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Buku teks 7.164 1.479 12.877
2 Jurnal nasional yang 29
terakreditasi
3 Jurnal internasional 4 23
4 Prosiding 25
TOTAL 7222 1502 12.877
2.5 Analisis SWOT
Faktor internal yang direpresentasikan oleh kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki UMSurabaya dalam perjalanannya menyongsong masa depan,
mencakup antara lain:
1. Kekuatan
a. LPPM dengan status utama memiliki keleluasaan yang lebih besar dalam
pengembangan dan pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
b. Komitmen Universitas untuk menyediakan dana penelitian sebesar 10% dari
anggaran UMSurabaya, dana rutin, hibah-hibah dalam dan luar negeri.
c. Bertambahnya jumlah doktor meningkatkan kemampuan LPPM dalam
meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakatnya.
d. Minat dosen UMSurabaya di dalam melakukan penelitian dan pengabdian
kepada mayarakat sangat tinggi.
e. Sistem penjaminan mutu penelitian dan pengabdian juga telah
diimplementasikan oleh LPPM di dalam menyelenggarakan kegiatan penelitian
dan pengabdian di UMSurabaya.
f. Proses seleksi, pemantauan dan pelaporan penelitian telah dilaksanakan dengan
baik.
g. UMSurabaya telah memiliki basis kerjasama yang cukup kuat di dalam negeri.
h. Pada tingkat kerjasama luar negeri. UMSurabaya juga telah memiliki MoU
yang telah ditanda tangani walaupun kebanyakan masih berasal di kawasan asia
tenggara.
22
i. Di luar dokumen yang telah dibukukan dalam bentuk perjanjian resmi,
kerjasama dengan mitra dalam dan luar negeri dapat berupa kegiatanbersama
dengan mitra yang dilaksanakan dengan sistem joint-management.
j. Bertambahnya jumlah mahasiswa asing yang belajar di UMSurabaya baik
dalam program short course maupun program bergelar merupakan nilai tambah. 2. Kelemahan
a. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dijalankan selama ini
belum jelas mengarah pada unggulan tertentu.
b. Fungsi dan peran pusat-pusat penelitian dan pengabdian belum berfungsi
secara optimum dan sarana dan prasarana penelitian kurang memadai.
c. Skim penelitian dan pengabdian kepada masyarakat belum mengakomodasi
visi dan misi UMSuarabaya.
d. Jumlah penelitian dan pengabdian yang dipatenkan dan dipublikasikan di jurnal
internasional bereputasi masih sedikit.
e. Kurangnya responsiveness baik dari pihak internal dapat menghambat
pelaksanaan MoU. Responsiveness mengacu sejauh pihak internal
melaksanakan apa yang menjadi isi dari perjanjian. Keadaan ini biasanya
disebabkan adanya dana yang belum dianggarkan sebelumnya untuk follow up
kegiatan.
f. Untuk memelihara dan mengembangkan kerjasama dengan institusi luar negeri
dibutuhkan sumber daya yang asangat besar. Diperlukan komitmen untuk
menyelesaikan beberapa proyek prioritas kunci.
g. Jadwal kerja project yang dibaiayai oleh pihak luar berpengaruh pada jadwal
kegiatanyang sedang berjalan di internal universitas. Dengan adanya project
tambahan dari luar, biasanya satuan kerja yang diitugasi menjadi overload.
h. UMSuarabaya tidak dapat memprediksi dan merencanakan hibah yang akan
didapatkan di tahun berikutnya. Hal ini menyebabkan kurangnya perencanaan
atas pelaksanaan proyek yang didanai dana hibah.
i. Masih kurangnya mahasiswa asing yang berminat untuk kuliah bergelar di
UMSurabaya. 3. Peluang
a. Presiden RI pada tanggal 14 desember 2010 mencanangkan Tujuh sasaran Visi
Indonesia 2025 yaitu: (1) Meningkatkan jumlah HKI dari penelitian dan industri
23
yang langsung berhubungan dengan pertumbuhan ekeonomi; (2) meningkatkan
insfrastruktur sains dan teknologi berstandar internasional;(3) mencapai
swasembada pangan, obat-obatan, energy dan air bersih berkesinambungan;; (4)
meningkatkan ekspor produk industri kreatif menjadi dua kali lipat;; (5)
meningkatkan jumlah produk-produk unggulan dan nilai tambah industri dari
berbagai daerah; (6) mencapai swasembada produk dan sistem industri
pertahanan, transportasi dan ICT dan (7) mencapai pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan, kemakmuran yang merata dan memperkokoh NKRI (GDP
> USD 16,000).
b. Indonesia sebagai salah satu Negara yang menandatangani Deklarasi Milenium
atau MDGs bertekad untuk memenuhi komitmen pencapaian target MDGs pada
tahun 2015. Terdapat delapan target MDGs, empat diantaranya adalah: (1)
bidang pendidikan, (2) kesehatan, (3) penanggunlangan kemisikinan; (4)
kelestarian lingkungan hidup. c. Desentralisasi pengelolaan kegiatan penelitian di UMSurabaya menuntut
LPPM menjadi lebih mandiri. Tawaran penelitian dari sumber sumber
pendanaan selain DP2M dikti perlu dimanfaatkan dengan baik. d. Berkontribusi dalam memecahkan masalah bangsa dalam lingkup nasional
maupun daerah melalui hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada
masyarakatnya. e. Semakin banyaknya jumlah MoU UMSurabaya dengan instansi dalam negeri
berimplikasi pada dua hal: (a). UMSurabaya semakin dipercaya oleh
masyarakat dan (b) ini adalah peluang untuk promosi lebih jauh. Hasil yang
baik dari satu mitra akan menyebar ke calon mitra yang lain. f. UMSurabaya masih berkesempatan untuk memperluas kerjasama dengan
industri di luar negeri. Pemerintah pun semakin mendukung usaha ini dengan
banyaknya acara yang dielenggarakan oleh pemerintah untuk mempertemukan
universitas di Indonesia dengan universitas di luar negeri. g. Kegiatan yang dirintis oleh lembaga maupun individu di lingkungan
UMSurabaya namun belum di MoU kan memiliki kesempatan untuk di MoU
kan di masa depan. Semakin banyak kegiatan seperti ini semakin besar
kesempatan UMSurabaya untuk memiliki kemitraan yang lebih permanen
dengan pihak eksternal.
24
h. Masih banyak lembaga donor atau sumber dana yang belum dieksplorasi oleh
UMSurabya.
i. Jumlah maupun jenis hibah dari pemerintah terus meningkat dari tahun ke
tahun. Jika UMSurabaya terus meningkatkan kinerjanya maka jumlah dan jenis
hibah yang dimenangkan akan semakin banyak di masa yang akan datang.
j. Masih banyak konsorsium dan asosiasi yang dapat diikuti oleh UMSurabaya.
Jika UMSurabaya dapat bergabung dengan konsosrsium dan asosiasi
internasional maka banyak keuntungan yang akan di dapata. 4. Ancaman
a. Status LPPM dapat diturunkan jika tidak mampu menyelenggarakan
desentralisasi penelitian dan pengabdian dan ini dapat mengancam gagalnya
pencapaian visi misi UMSurabaya.
b. Karir staf akademik juga dipengaruhi oleh keberhasilan pelaksanaan
desentralisasi penelitian dan pengabdian.
c. Pengabdian masyarakat lebih dikembangkan dari kegiatan hulu ke hilir dengan
meningkatnya ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
d. Plagiarisme juga menjadi salah satu tantangan dalam era keterbukaan informasi
saat ini.
e. Dalam menjalankan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
civitas akademik UMSurabaya perlu menjunjung nilai-nilai integritas serta kode
etik yangberkaitan dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
f. Integritas penelitian tidak terbatas kepada menghindari kecuarangan dan
ketidak patutan, namun juga meliputi penjagaan mutu dan akuntabilitas yang
merupakan keutamaan sivitas akademika.
g. Masalah responsiveness juga dapat terjadi disebabkan dari pihak luar. Pihak
luar yang dimaksud adalah mitra kerja yang bekerjasama dengan UMSurabaya.
h. Seperti yang terjadi pada kerjasama dalam negeri, hambatan pada kerjasama
dalam negeri, kerumitan pada kerjasama luar negeri bertambah karena faktor
jarak, nilai tukar rupiah, perbedaan budaya dan faktor perencanaan
internasional.
i. Semakin banyak universitas atau institusi baik di dalam dan luar negeri yang
tidak ingin menandatangani MoU jika belum ada kegiatan riil yang telah
25
dilakukan oleh kedua belah pihak. Ada juga kecenderungan institusi-institusi
tersebut tidakmemprioritaskan UMSurabaya sebagai mitra mereka.
j. Dana dampingan dari pihak luar sangat diharpakan namun sifatnya sangat
kompetitif. Kitaharus bersaing dengan universitas lain yang mungkin lebih
terbiasa dengan proses tender dan fund raising dari dalam maupun luar negeri. k. Hibah pengembangan kerjasamnya tema-nya ditentukan oleh Dikti atau
pemberii hibah yang bersangkutan. Tema yang ditentukan belum tentu sesuai
dengan yang sedang dikembangkan oleh Universitas.
26
BAB III
GARIS BESAR RENSTRA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
3.1 Tujuan dan Sasaran
Penyusunan Rencana Strategis Pengabdian Pada Masyarakat UMSurabaya
2016 - 2020 dilakukan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal
(peluang dan tantangan) dan lingkungan internal (kekuatan dan kelembahan)
UMSurabaya. Memperhatikan kekuatan dan kelemahan saat ini, UMSurabaya
akan selalu berkomitmen untuk mampu menangkap setiap peluang yang ada
dengan tetap mengantisipasi tantangan yang dihadapi. Bab ini menyajikan secara
ringkas langkah yang ditempuh dalam merumuskan arah pengembangan penelitian
UMSurabaya. Gambaran kondisi lingkungan eksternal di masa datang serta
gambaran lingkungan internal UMSurabaya yang saat ini dimiliki, sebagaimana
disajikan dalam narasi skenario di atas, menuntut dan memungkinkan
UMSurabaya untuk membangun, mengembangkan dan meneguhkan posisi
UMSurabaya, sebagai bentuk kewaspadaan, guna meraih keunggulan baru.
UMSurabaya berupaya melakukan akselerasi menuju kampus yang unggul
dibidang penelitian (research university). Program akselerasi menuju research
university secara umum didefinisikan sebagai universitas di mana kegiatan
pendidikan dan penelitian berjalan bersama dengan porsi yang hampir sama
pentingnya (Judson King dalam Dodi Nandika dkk, 2006: 148). Lebih lanjut
disebutkan bahwa pencapaian status sebagai research university akan ditandai oleh
beberapa karakteristik sebagai berikut:
1. Dosen maupun mahasiswa terlibat secara aktif dalam penelitian;
2. Hasil penelitian digunakan untuk pengayaan perkuliahan dan pengembangan
ilmu pengetahuan;
3. Pelaksanaan penelitian dikomunikasikan baik melalui forum diskusi atau
seminar yang dimaksudkan untuk mendapatkan saran-saran dalam perbaikan
pelaksanaan penelitian;
4. Semua atau sebagian penelitian harus dipublikasikan di jurnal internasional;
5. Pendanaan penelitian diperoleh dari berbagai sumber, baik dari universitas
yang bersangkutan, pemerintah maupun swasta.
Beberapa persiapan yang diperlukan untuk mewujudkan research university
27
adalah: (Anonim, 2004; Ford, 2005; dan Soekartawi dkk dalam Dodi Nandika
dkk, 2006: 150):
1. Organisasi dan manajemen: perlu dipersiapkan berbagai perangkat,
termasuk semua perangkat (aspek) legalitas;
2. Atmosfir penelitian: baik dosen maupun mahasiswa perlu dikenalkan
dengan seluk beluk penelitian;
3. Peran dosen: aturan harus dibuat jelas sehingga kegiatan penelitian tidak
mengganggu proses belajar mengajar atau kegiatan akademis lainnya;
4. Peran mahasiswa: kegiatan penelitian menjadi bagian tidak terpisahkan dari
proses belajar mengajar;
5. Faktor pendukung: perlu adanya dukungan, baik dukungan kebijakan
pimpinan maupun dukungan fasilitas (laboratorium dan peralatan);
6. Dana penelitian: pimpinan harus memiliki inisiatif mencari berbagai
alternatif sumber dana penelitian.
3.2 Strategi dan Kebijakan
3.2.1 Peta Strategi
Bab ini menyajikan strategi dasar, kebijakan dasar dan indikator kinerja.
Ketiga komponen tersebut disusun pada tingkatan yang sangat mendasar dengan
fungsi sebagai arahan dasar. Pada saat proses implementasinya, ketiga komponen
tersebut masih memerlukan rincian yang lebih operasional sesuai dengan kondisi
riil saat itu. Dengan demikian diharapkan rumusan yang tercantum dalam
dokumen Renstra pengabdian ini menjadi tidak kaku, meski tetap masih
mempunyai arah yang jelas.
Strategi dasar, kebijakan dasar dan indikator kinerja yang disajikan pada
bagian berikut ini disusun untuk masing-masing tahap pengembangan; karena pada
dasarnya ketiga komponen tersebut dirumuskan dalam rangka mewujudkan tujuan
yang ditetapkan untuk masing-masing tahapan pengembangan. Di lain pihak,
ketiga komponen tersebut dirumuskan berdasarkan roh dasar
28
pengembangan (strategic intent) pada masing-masing tahapan, dan tentunya
penyusunan tersebut tidak lepas dari arahan yang terdapat pada visi, misi, tujuan
dan nilai-nilai dasar UMSurabaya. Secara skematis landasan berpikir proses
penyusunan Renstra pengabdian adalah sebagaimana diuraikan dalam Tabel 3.1.
Kegiatan yang menjadi objek dalam penyusunan strategi dasar, kebijakan
dasar dan indikator kinerja didasarkan atas pendekatan value chain. Pendekatan ini
pada dasarnya membagi kegiatan organisasi menjadi dua kelompok besar, yaitu
kegiatan utama (main activity) dan kegiatan pendukung (supporting activity).
Kegiatan utama direpresentasikan oleh Catur Darma UMSurabaya, yang terdiri
atas pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan dakwah, sedangkan
kegiatan pendukung diwujudkan oleh kegiatan pada bidang organisasi dan SDM,
teknologi, sarana dan prasarana serta keuangan. Gambar tersebut menyajikan pola
pikir tersebut. Sementara itu, bentuk lengkap yang mencantumkan tujuan tahapan,
strategic intent, strategi dasar, kebijakan dasar dan indikator kinerja masing-
masing tahapan pengembangan secara rinci disajikan pada lampiran. Sedang
bagian selanjutnya dalam bab ini menyajikan penjelasan lebih rinci atas
komponen-komponen tersebut.
3.2.2 Formulasi Strategi
Tabel 3.1 Strategi dan kebijakan UMSurabaya untuk akselerasi menuju kampus yang unggul di bidang penelitian (research university)
Komponen/ R&D Inovasi/ Produk Market
Tahapan (2016- Teknologi
(2018-2019) (2020)
(road map) 2017) (2017-2018)
Koordinasi/ Stabilisasi: Pertumbuhan: Pertumbuhan
Strategic komitmen: Kompetensi Inovasi Produk Berkelanjutan:
intent Organisasi Institusi dan Baru dan Postur Bisnis Baru dan Spirit Networking Diversifikasi dan Variasi Portofolio
Sehat Pendapatan Bisnis
Universitas Universitas Universitas Universitas yang
yang unggulan dengan pondasi memiliki keunggulan
bertumpu dalam yang kokoh dalam memproduksi
Definisi Pendidikan/ Pendidikan/ untuk menjadi penelitian bagi
Pengajaran Pengajaran research pengembangan ilmu
university pengetahuan dan
pembangunan
masyarakat
29
Komponen/ R&D Inovasi/
Produk Market Tahapan (2016- Teknologi
(2018-2019) (2020) (road map) 2017) (2017-2018)
Sistem Unggul dalam Kemantapan Menghasilkan Pengajaran Pengajaran: teaching process penelitian yang
sudah baik: Research- dan mampu meningkatkan Proses based teaching meningkatnya keunggulan bersaing
Target (transfer of Local genius kuantitas dan (reputasi, kredibilitas,
knowledge) based teaching kualitas dan dana) terjaga serta penelitian yang
berbasis berorientasi
value keunikan lokal
30
BAB IV
PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA
4.1 Orientasi Penelitian
Rencana Strategis Pengabdian UMSurabaya memiliki orientasi pada
pengembangan penelitian dalam rangka Peningkatan Kemandirian dan
Kesejahteraan Sosial Masyarakat Berbasis Prinsip Moralitas. Adapun fokus
pengembangan pengabdian unggulan untuk membangun kemandirian dan
kesejehtaraan social tersebut tertuang dalam 3 peta jalan (road-map) pengabdian
unggulan, yaitu:
1. Pengembangan Kawasan Ekonomi Masyarakat Berbasis Industri Inovatif
dan Kreatif
2. Pengembangan Lingkungan Permukiman yang Bersih, Sehat, Hijau dan
Berwawasan Teknologi Berbasis Kemandirian Masyarakat
3. Pengembangan Komunitas yang Terdidik, Sadar Hukum, Humanis
danMultikultural.
4.2 Riset Unggulan
4.2.1 Pengembangan Kawasan Ekonomi Masyarakat Berbasis Industri
Inovatif dan Kreatif
Provinsi Jawa Timur memiliki berbagai kawasan pengembangan ekonomi
yang mengembangkan industri kreatif. Kawasan tersebut tersebar di berbagai
kecamatan di empat kabupaten dan kota. Misalnya pengembangan kawasan
Sepanjang Sidoarjo yang menjadi pusat pengembangan sentra pasar agrobis,
kawasan Kenjeran untuk pengembangan sentra produk olahan ikan laut, dan lain
sebagainya. Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh LPPM UMSurabaya dalam
rangka memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan-
kawasan tersebut.
LPPM UMSurabaya sebagai sebuah lembaga di bawah naungan perguruan
tinggi muhamadiyah yang bernafaskan nilai-nilai Islam telah melakukan berbagai
penelitian dan pendampingan untuk pemberdayaan masyarakat. Hal ini sebagai
wujud menciptakan Catur Dharma UMSurabaya
30
27
yang meliputi kegiatan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat dan Al-
Islam Kemuhammadiyahan. Namun demikian, dalam banyak hal, LPPM
UMSurabaya memerlukan kerjasama institusional, khususnya dengan berbagai
lembaga sebagai salah satu wujud pengoptimalan dalam pemberdayaan
masyarakat, khususnya dalam pembinaan mitra usaha kecil dan menengah (UKM)
Kerjasama pelaksanaan program kemitraan ini diupayakan dalam bentuk
penelitinan dan pengabdian masyarakat sebagai mekanisme dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya kegiatan penelitian yang dilakukan
diorientasikan pada pencapaian output dan outcome yang maksimal. Kegiatan
penelitian dalam kerangkan pengembangan kawasan ekonomi berbasis industri
kreatif ini dikembangkan untuk meningkatkan daya saing industri. Adapun
semangat implementasi nilai-nilai moralitas menjadi dasar dalam kegiatan
penelitian dan pengabdian masyarakat di kawasan ekonomi masyarakat berbasis
industri kreatif tersebut.
31
28
ROAD MAP PENGABDIAN KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT BERBASIS INDUSTRI INOVATIF &
KREATIF
1. Pengembangan kawasan UK M 1. Pengembangan kawasan UKM
PRODUCT 2. Pengembangan pilot kawasan UK M 2. Pengembangan pilot kawasan UKM PRODUCT 3. Implementasi aspek ekonomi sosial dan budaya 3. Implementasi aspek ekonomi sosial dan budaya
dalam kawasan wirausaha dalam kawasan wirausaha
1. Pengembangan jejaring dengan lembaga 1. Pengembangan jejaring dengan lembaga
eksternal untuk peng embangan eksternal untuk peng embangan
pemasaran
pemasaran 2. Pengembangan R&D bidang teknologi
2. Pengembangan R&D bidang teknologi MARKET informas i un tuk pemasara n Networking dan Sis tem
MARKET informasi untuk pemasaran Networking dan Sistem
Pemasaran 3.3. PilotPilotpembiayanpembiayanindustri/UKMindustri/UKMdaridari Pemasaran
perbankan syariah (microfinance)
perbankan syariah (microfinance) 4. Pemantapan R&D bidang teknologi
4. Pemantapan R&D bidang teknologi informasi untuk pemasaran informasi untuk pemasaran
5. Pengembangan p embiayaan untuk 5. Pengembangan p embiayaan untuk
sektor/UKM dari perbankan syariah sektor/UKM dari perbankan syariah
6. Integrasi sistem informasi untuk 6. Integrasi sistem informasi untuk
networking dengan stakeholder networking dengan stakeholder
TECHNOLOGYTECHNOLOGY
Terwujudnya
pilot
Pengembangan Terwujudnya pilot
Kawasan W irausaha Pengembangan Kawasan Kawasan W irausaha
Industri Kreatif Berbasis Kawasan
Indus tri Kreatif Ber basis
Syariah Syariah
1. Pengembangan R&D bidang sistem informasi dan 1. Pengembangan R&D bidang sistem informasi dan
akuntansi syariah akuntansi syariah
2. Pengembangan R&D dala m bid ang keuangan dan 2. Pengembangan R&D dalam bidang keuangan dan
perbankan syariah perbankan syariah
3. Sistem Informasi dan keuangan perbankan s yariah 3. Sistem Informasi dan keuangan perbankan syariah 4. Desain pricing policy,pembiayaan, dan akuntansi 4. Desain pricing policy,pembiayaan, dan akuntansi
syariah syariah
5. Integrasi sistem informasi bank syaria h dan in dustri 5. Integrasi sistem informasi bank syariah dan industri 6. Pilot Pembiayaan industri/UK M dari perbankan 6. Pilot Pembiayaan industri/UK M dari perbankan
syariah syariah
7. Integrasi sistem informasi bank syaria h dan in dustri 7. Integrasi sistem informasi bank syariah dan industri
R & D R & D
PengembanganPengembangan SistemSistem dandan Organisasi Bisnis
Organisasi Bisnis
InovasiInovasi ProdukProduk dandan Proses Produksi
Proses Produksi
1. Pengembangan R&D Bidang kewirausahan,motivasi berwirausaha 1. Pengembangan R&D Bidang kewirausahan,motivasi berwirausaha
2. Rekayasa dan in ovasi produk 2. Rekayasa dan inovasi produk 3. Pengembangan R&D bidang kewirausahaan, keahlia n dala m 3. Pengembangan R&D bidang kewirausahaan, keahlian dalam
pengembangan wirausaha in dustri kreatif pengembangan wirausaha industri kreatif
4. Desain Produk baru dari bahan baku lokal 4. Desain Produk baru dari bahan baku lokal
5. Pengembangan produk la njutan 5. Pengembangan produk lanjutan
Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 1
Gambar 4.3 Road map penelitian Pengembangan Kawasan Ekonomi Masyarakat
32 37
Tabel 4.3 Tahapan penelitian Pengembangan Kawasan Ekonomi Masyarakat Berbasis Industri Inovatif & Kreatif
Program Topik Riset Tahapan Indikator Tahun Topik Riset Indikator
Studi 2016 2017 2018 2019 2020 Akhir 2016 Manajemen, Industri Batik, Inovasi Produk Sudah ada produk- Pengembangan Pengembangan Terwujudnya
Akuntansi , Kewirausahaan, dan Proses produk sebagai R&D bidang R&D bidang pilot kawasan Hukum organisasi, Produksi basis Kewirausahaan, Kewirausahaan, ekonomi Ekonomi Pengembangan pengembangan motivasi keahlian dalam
masyarakat
Syariah, UKM, Bisnis kewirausahaan berwirausaha, pengembangan berbasis Psikologi, Berbasis Syariah, produk bambu, dan etika bisnis wirausaha industri Teknik Elektro, Teknologi rotan dan industri kreatif Inovatif
Teknik Mesin Informasi, mendong. Rekayasa dan Desain produk Pengembangan dan Teknik Pengembangan inovasi produk baru dari bahan produk lanjutan kreatif. Komputer, Akuntansi baku lokal
Teknik Syariah, Pengembangan Sudah ada berbagai Pengembangan Sistem Integrasi sistem
Perkapalan, Pengembagan Sistem dan riset tentang sistem R&D bidang Informasi, dan informasi bank Teknik Sipil, UMKM, Organisasi dan organisasi Sistem Keuangan & syariah dan
Arsitektur,
Bisnis Informasi dan Perbankan industri
Perbankan bisnis yang Islami ,
Analis
Akuntansi Syariah
Syariah, perbankan syariah,
Kesehatan,
Syariah (microfinance)
Keuangan
akuntansi syariah
Kebidanan,
Pengembangan Desain pricing Pilot Integrasi sistem
Daerah, Otonomi
Keperawatan,
dan BMT. R&D dalam policy, pembiayaan informasi bank
Daerah, Kontrak
Biologi, bidang pembiayaan, industri/UKM syariah dan
Matematika,
bisnis Keuangan dan dan akuntansi dari perbankan industri.
Bahasa Perbankan syariah syariah Inggris, Syariah
Bahasa
Networking dan Sudah ada berbagai Pengembangan Pilot Pengembangan
Indonesia,
Sistem hasil riset tentang jejaring dengan pembiayaan pembiayaan
Paud, Hukum.
Pemasaran TI dan untik lembaga industri/UKM untuk sektor
pengembangan eksternal, dan dari perbankan industri/UKM
UMKM kerjasama luar syariah dari perbankan
negeri syariah
Sudah ada riset E- Pengembangan Pemantapan Integrasi sistem Implementasi
Marketplace R&D bidang R&D bidang informasi untuk sistem
Teknologi Teknologi networking informasi untuk
Informasi untuk Informasi untuk dengan networking
Pemasaran Pemasaran stakeholders dengan
stakeholders
33 38
4.2.2 Pengembangan Lingkungan Permukiman yang Besih, Sehat, Hijau, dan
Berwawasan Teknologi Berbasis Kemandirian Masyarakat
Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam
kehidupannya. Kebutuhan permukiman di Indonesia mencapai puluhan ribu per
tahunnya dan baru dapat dipenuhi sebagian saja, baik oleh pihak pemerintah
maupun swasta. Selain permasalahan kekurangan pasokan permukiman,
permukiman yang dibuat sering mengabaikan integrasi dari beberapa aspek,
misalnya kenyamanan, keselamatan, lingkungan, dan proses penghidupan yang
berkelanjutan (sustainable livelihood). Permasalahan lain yang sering muncul
adalah aspek legalitas tanah dan bangunan, meroketnya harga bangunan, local
genius yang terbaikan, ketiadaaan/kekurangan pasokan listrik, gas, dan jaringan
komunikasi, serta kebutuhan jumlah pasokan permukiman yang mendesak dalam
jumlah yang banyak pada kasus adanya bencana. Berangkat dari beberapa hal
tersebut di atas, maka UMSurabaya mengambil tema penelitian dalam road map
ke-3 adalah pengembangan kawasan permukiman yang terintegrasi dan hijau.
UMSurabaya merupakan Universitas Swasta yang berdomisili di Surabaya.
Kawasan Surabaya dan sekitarnya dikenal sebagai sebagai kawasan industri
dengan tingkat kepadatan penduduk dan hunian yang tinggi. Posisinya sebagai
pusat isdustri dan bisnis di Indnesia wilayah Timur membuat Kota Surabaya
menjadi pusat urbanisasi. Hal itu menyebabkan kota Surabaya rawan terhadap
bencana lingkungan, seperti banjir, banyak daerah “kumis tebal” (kumuh , miskin
dan terbelakang) di banyak lokasi kota, rawan terhadap penularan penyakit
menular karena kepadatan yang tinggi, polusi, dan berbagai bencana kota lainnya.
Dengan melihat resiko kerawanan lingkungan yang ada tersebut da melihat kondisi
nyata yang ada, UMSurabaya bersungguh-sungguh untuk mengembangkan
penelitian di bidang permukiman, dengan Kota Surabaya sebagai lokasi model
pilot studinya. Model yang akan dikembangkan ini bersifat dinamis, sehingga
model ini nantinya dapat direplikasikan di berbagai wilayah di Indonesia bahkan
dunia dalam rangka meningkatan infrastruktur permukiman Indonesia seperti
tercantum dalam Visi Inovasi Indonesia 2025. Secara lebih detail mengenai
rencana induk penelitian bidang ini dapat dilihat pada Table 4.4 berikut.
34 39
Tabel 4.4 Uraian pengabdian Pengembangan Lingkungan Permukiman yang Sehat, Bersih, Hijau dan Berwawasa Teknologi Berbasis Kemandirian Masyarakat
No Topik Diskripsi Kelompok keahlian
1. Kawasan permukiman Kegiatan yang akan dilakukan adalah melakukan kajian mengenai - semua Prodi Fakultas Teknik model pengembangan kawasan permukiman - Semua Prodi Fakultas Ilmu
- Model site plan yang terintegrasi Kesehatan
- Model kewilayahan terhadap ancaman bencana gempa, longsor, - Semua Prodi di FKIP banjir, dan kekeringan - Semua Prodi di FE - Model pengembangan kehidupan yang berkelanjutan - Ilmu Hukum - Model integrasi jalan akses permukiman dan transportasi antar - semua Prodi di FAI
moda - Semua Prodi Pasca Sarjana
- Model energy untuk kawasan permukiman yang mandiri
- Model administrasi hukum dalam permukiman
- Model kehidupan yang religious di kawasan permukiman
- Pengembangan bangunan dan kota lestari (green building & urban
development)
2. Permukiman Kegiatan yang akan dilakukan adalah melakukan kajian mengenai
pengembangan permukiman yang meliputi:
- Desain rumah yang nyaman, tahan bencana, ramah lingkungan,
ekonomis, dan mempertimbangkan local genius
- Pengembangan material lokal
- Pengembangan rekayasa struktur rumah
- Pemgembangan rekayasa geoteknik
- Model pengerjaan permukiman yang padat karya dan sistem
pracetak
- Model ekonomi bangunan berdasarkan life cycle cost analysis
- Desain masjid dan tempat ibadah lain yang ergonomis dan mampu
35 40
Rencana Induk Penelitian UMSurabaya
No Topik Diskripsi Kelompok keahlian
mengayomi komunitas
- Model kampung modern yang humanis
- Green building
- Jejaring kerjasama dalam pemasaran model permukiman
3. Model pengelolaan sumber Topik ini akan mengkaji mengenai kondisi sumber daya air kawasan
daya air (SDA) kawasan yang meliputi ketersediaan, potensi, pemanfaatan dan
pengelolaannya. Sub tema bidang ini meliputi:
- Model karakterisasi sumber daya air (SDA)
- Model pemanfaatan air hujan
- Model pengelolaan SDA berbasis teknologi informasi
- Model teknologi biopori dan system drainase
- Pengembangan desain bangunan dan lingkungan binaan berbasis
daur ulang sumber daya air
4. Teknologi tepat guna Kegiatan yang dilakukan meliputi pengembangan teknologi tepat
pengolahan air bersih dan air guna menggunakan material lokal yang antara lain meliputi:
limbah untuk kawasan - Model instalasi pengolahan air minum dan air limbah
- Model daur ulang air bersih untuk kawasan
- Model pengolahan air limbah secara alamiah
Model pengelolaan limbah - Pengelolaan limbah padat (solid waste) kawasan permukiman yang
padat kawasan meliputi:
- Model pengembangan teknologi komposting sampah domestik
organik
- Model daur ulang sampah inorganik
- Kajian integrasi sistem ke dalam sistem tata ruang permukiman
perkotaan
36 41
No Topik Diskripsi Kelompok keahlian
5. Energi terbarukan untuk rumah Kajian yang dilakukan meliputi pengembangan energi mandiri untuk
Tangga kebutuhan rumah tangga, misalnya:
- Model instalasi biogas
- Model solar panel
6. Transformasi perkotaan yang Kajian yang dilakukan meliputi pengembangan sistem tata ruang
lestari dan memberdayakan perkotaan dan permukiman yang berbasis kondisi masyarakat
masyarakat duafa Indonesia yang cenderung informal dan cepat berubah. Untuk itu
dikembangkan kajian dalam konteks:
- Transformasi desakota dan pengelolaan tata ruang makro dan
mikronya
- Kampung masa depan dan problematika sosial dan keruangannya
- Peningkatan kualitas bangunan dan lingkungan yang merespon
pertumbuhan cepat, informalitas
- Penciptaan creative industry sebagai tulang punggung ekonomi
masyarakat.
7. Model Pemberdayaan Rumah Kajian yang dilakukan meliputi pengembangan model partisipasi
Tangga Berperilakau Bersih berbasis kemandirian masyarakat kota dalam mewujudan
dan Sehat perilaku hidup bersih dan sehat sesuai indicator dari Kemenkes.
- Model pemberdayaan kesehatan berbasis keluarga
- Model kepemimpinan rumah tangga
- Kampung sehat dan cerdas masa depan dan problematika
lingkungan sosial
- Peningkatan kualitas kesadaran makanan higienis
4237
Tabel 4.5 Tahapan pengabdian Pengembangan Lingkungan Permukiman yang Sehat, Bersih, Hijau dan Berwawasa Teknologi Berbasis Kemandirian Masyarakat
Program
Studi Semua Prodi
di
Lingkungan
UMSurabaya
Topik Riset
Permukiman
yang berpagar,
kerentanan rumah
tinggal terhadap
bencana,
pengembangan
kampung,
pengelolaan
sumberdaya air
dan limbah,
biogas untuk
rumah tangga,
GIS untuk
kerentanan rumah
tinggal
Tahapan Indikator Tahun Topik Riset Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Akhir 2020 Inovasi Produk Sudah ada produk- Pengembangan Teknologi Pemantapan Terwujudnya dan Desain rumah tahan gempa, model site plan sistem sistem pilot
prototipe pengolahan dan informasi informasi. lingkungan limbah, publikasi pengembangan permukiman. Integrasi permukiman
nasional & internasional kehidupan.
teknologi,
yang bersih, Teknologi sosial,
sehat, hijau dan Pengembangan Sudah ada sistem Model sumberdaya air ekonomi,
berwawasan Sistem dan perumahan yang pengelolaan dan limbah. hukum, dan
Teknologi. berpagar, teknologi sumberdaya lingkungan. teknologi bangunan tahan air dan limbah. Teknologi berbasis bencana, GIS untuk transformasi Jejaring kemandirian kerentanan rumah Desain rumah kawasan dengan masyarakat tinggal, dan indeks tinggal hijau permukiman. lembaga
risiko bencana gempa Teknologi Teknologi
eksternal Pengembang an kawasan
Networking dan Sudah ada berbagai Material dan energi Simulasi pilot permukiman.
Pemantapan. kerjasama riset dengan metode terbarukan dan kawasan
beberapa pihak pengerjaan biopori permukiman Implementasi
eksternal untuk kajian Model
teknologi,
permukiman ekonomi, Implementasi
Pemberdaya hukum, dan dan integrasi
Pengembangan Sudah ada hasil riset an Rumah lingkungan. berbagai aspek
Kawasan tentang pengembangan Tangga dalam
kawasan permukiman Berperilakau permukiman
Bersih dan
Sehat
38 43
Pengembangan kawasan permukiman Pengembangan
Terwujudnya pilot
Market kawasan kawasan permukiman
Implementasi teknologi, sosial, ekonomi, lingkungan
terintegrasi & hijau
Produksi Jejaring dengan lembaga eksternal
Pemantapan sistem informasi
Simulasi pilot kawasan permukiman Networking&
Integrasi teknologi, sosial,
ekonomi, hukum, lingkungan
pemantapan
Teknologi/ Teknologi biopori dan Teknologi sistem informasi permukiman
Eksplorasi
teknologi energi Pengembangan
terbarukan sistem&teknologi Teknologi SDA & limbah, teknologi
transformasi kawasan permukiman
R&D Model pengelolaan Model site plan dan
SDA dan limbah pengembangan kehidupan
Inovasi Desain rumah tinggal hijau, teknologi
produk&desain material dan metode pengerjaan
Tahun 2016 2017 2018 2019 2020
Gambar 4.4 Road Map Pengabdian Pengembangan Lingkungan Permukiman
39 44
4.2.3 Pengembangan Komunitas yang Terdidik, Sadar Hukum, Humanis dan
Multikultural
Pembangunan selama ini dikaitkan dengan angka-angka seperti Gross
Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini
menggambarkan nilai pasar dari semua barang dan jasa yang diproduksi pada
periode waktu terukur dan dianggap sebagai salah satu indikator pembangunan
paling nyata. Hanya saja, angka ini cenderung hanya menjadi kombinasi bilangan
tanpa makna bagi masyarakat kelas bawah. Angka seperti GDP yang menjulang
hanya menunjukkan kesuksesan pembangunan dari atas (development from above). Pembangunan dari atas merupakan istilah untuk pembangunan yang ―diatur‖ dari
atas. Ketika suatu wilayah yang memiliki sumber daya berlimpah mempersatukan
sumber daya ke suatu tempat dan membangun industri, sesungguhnya pemilik
modal adalah pihak yang tertawa paling keras. Sementara itu, komunitas seperti
masyarakat adat atau akar rumput hanya menghasilkan keringat tanpa ganjaran
yang memadai.
Komunitas saat ini akrab dengan lokalitas, sebuah kelompok yang
mendasarkan diri kepada identitas bersama anggotanya. Seiring berjalannya waktu,
dalam perkembangan bangsa Indonesia terdapat perubahan lokalitas itu. Pada
dekade 1980-an, lokalitas diangkat dalam level regional, daerah besar, yang
membuat hanya sedikit faktor pembeda antara satu komunitas dengan komunitas
lain. Maju sepuluh tahun, dekade 1990-an, kota mulai bergerak, ada lokalitas yang
lebih sempit lagi dan membuat komunitas besar mulai kehilangan penggemar.
Penelitian pengembangan kawasan ekonomi masyarakat dan lingkungan
permukiman di atas, perlu diparipurnakan dengan penelitian pengembangan
komunitasnya. Tanpa pengembangan komunitas, keberhasilan pengembangan
aspek ekonomi dan lingkungan fisik tidak akan mampu berkelanjutan.
UMSurabaya dalam hal ini memandang pengembangan komunitas adalah
pengembangan manusianya. Aspek-aspek yang perlu dikembangkan dalam
komunitas ini pendidikan, kesadaran hukum, humanisme dan multikulturalisme.
Pengembangan komunitas ini relevan dengan masalah sosial kultural
masyarakat di Surabaya dan sekitarnya. Banyak komunitas yang hidup di daerah-
daerah yang menjadi ―sarang‖ kejahatan, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan.
40 45
Di sisi lain, banyak komunitas yang hidup mewah dalam komunitas yang
eksklusif. Situasi ini diprediksi menyimpan potensi konflik yang tinggi
Di samping permasalahn social itu, secara umum bangsa Indonesia
menghadapi permasalahan korupsi dan krisis kepemimpinan bangsa dalam sistem
penyelenggaraan pemerintahan. Dimensi integritas dan moralitas para
penyelenggara negara disinyalir menjadi sumber utama yang melahirkan
kepemimpinan yang tidak amanah dan korup. Displai kasus-kasus korupsi dan
perilaku tercela dari para penyelenggara pemerintah selalu menjadi konsumsi
sehari-hari media cetak dan elektronik seperti kasus korupsi Anggodo, rekening
gendut polisi, suap-menyuap dalam proses penegakan hukum, Nazarudin,
pemalsuan dokumen negara, korupsi politik baik di pemerintah pusat maupun
daerah, dan sebaginya adalah cerminan dari krisis kepemimpinan yang sedang
melanda aktor penyelenggara negara kita. Permasalahan ini tentu membutuhkan
kajian yang komprehensif dan interdisipliner.
Pada saat ini juga belum nampak adanya kebijakan pemerintah yang
memadai dan komprehensif untuk melindungi hak-hak konstitusional masyarakat
marjinal (mustdz’afien) secara nyata. Kendatipun dapat dibilang sudah ada, akan
tetapi masih bersifat parsial, normatif, umum dan belum applicable. Dengan kata
lain hanya ada di atas kertas dan belum menyentuh dan memberikan solusi konkrit
terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat marjinal. Masyarakat marjinal di
sini dimaksudkan adalah kelompok masyarakat rentan terhadap berbagai kebijakan
yang meliputi: masyarakat adat, kelompok masyarakat di wilayah perbatasan baik
antar negara maupun daerah, kelompok minoritas penggiat syariat Islam, buruh
(Tenaga Kerja Indonesia), nelayan dan orang-orang miskin serta difable.
Realitas menunjukkan adanya kekosongan hukum dalam menyelesaikan
berbagai persoalan kehidupan yang dihadapi oleh kelompok masyarakat marjinal
tersebut. Kendatipun terdapat aturan hukum, dalam praktik terjadi konflik hukum
yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga
kelompok masyarakat tersebut mencari jalannya sendiri yakni menggunakan
hukum yang dianggap nyaman, yakni hukum yang hidup (the living law) atau
41 46
hukum adat yang ada di wilayah tersebut atau bahkan membuat perda-perda yang
bernuansa syariat Islam.
Munculnya Perda-Perda yang berbasis pada hukum lokal (Hukum adat)
dan berbasis pada syariat Islam. Terdapat kurang lebih 168 Perda yang berbasis
pada syariat Islam di tingkat kabupaten/kota dari 27 propinsi yang ada. Benarkah
Perda-Perda tersebut merupakan sebuah solusi kebijakan di tingkat lokal yang
tepat?
Dalam upaya mengemangka komunitas tersebut, ada beberapa pengabdian yang
hendak dituju oleh UMSurabaya, antara lain:
1. Pengembangan Model Kecerdasan Literasi Berbasis Komunitas 2. Pengembangan Kebijakan Pendidikan Berwawasan HAM
3. Pengembangan Manajemen Lembaga Pendidikan
4. Pengembangan Metode dan Model Pembelajaran Kelas
5. Pengembangan Sistem Good Governance dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
di semua Tingkatan 6. Model Pembangunan Politik Hukum yang Berkeadilan Berbasis Kearifan Lokal
7. Pengembangan Penegakan Hukum yang Berkeadilan Berbasis Kearifan
8. Pengembangan komunitas multikultural
9. Pengembangan perikehidupan masyarakat yang beradab (civilzed)
10. Model kepemimpinan local yang profetik (jujur, terpercaya, transparan,
cerdas dan mempunyai integritas). 11. Model kebijakan pemerintah yang adil dan melindungi hak-hak konstitusional
masyarakat marginal (mustdz’afien) dalam rangka mengangkat harkat dan
martabatnya sebagai WNI.
44 47
Market/ Produk
Produksi/ Perumusan
R&D
Tahun
Model komunitas terdidik, sadar
hukum, humanis, dan multikultural
Implementasi Model pengembangan komunitas
terdidik, sadar hokum, humanis, dan multikultural
Perumusan Model pengembangan komunitas
terdidik, sadar hokum, humanis, dan multikultural
Identifikasi dan maping berbagai Identifikasi dan maping berbagai persoalan
permasalahan sosial, perilaku masya - yang dihadapi masyarakat marjinal di
rakat dan integritas para penyeleng lingkungan masyarakat adat, nelayan, difabel
negara di pusat maupun di daerah. dan masyarakat di wilayah perbatasan.
2016 2017 2018 2019 2020
Gambar 4.5 Road Map Penngabdian Pengembangan Komunitas
4845
BAB V
PELAKSANAAN RENSTRA
Pelaksanaan pengabdian sesuai dengan Renstra mengikuti jadual pelaksanaan yang telah diuraikan di dalam Bab IV. Adapun uraian
detail pelaksanaan Renstra dirangkum di dalam Tabel 5.1 berikut;
Tabel 5.1 Skenario proses pelaksanaan Rencana Strategis Pengabdian
Program Pengabdian Skenario Proses Pelaksanaan Rencana Strategis Pengabdian
2016 2017 2018 2019 2020
1. Pengemangan Kawasan Pengembangan R&D Pengembangan R&D Pengembangan Integrasi sistem Terwujudnya pilot Ekonomi Masyarakat bidang bidang produk lanjutan informasi bank syariah kawasan ekonomi
Berbasis Industri Inovatif Kewirausahaan, Kewirausahaan, dan industri masyarakat dan Kreatif motivasi berwirausaha, keahlian dalam Integrasi sistem
dan etika bisnis pengembangan informasi bank syariah Pengembangan Implementasi sistem wirausaha industri dan industri pembiayaan untuk
46 52
Rencana Induk Penelitian UMSurabaya
Program Pengabdian Skenario Proses Pelaksanaan Rencana Strategis Pengabdian
2016 2017
2018
2019 2020
kreatif sektor industri/UKM informasi untuk Rekayasa dan inovasi Desain produk baru Pilot pembiayaan dari perbankan syariah networking dengan produk dari bahan baku lokal industri/UKM dari
Integrasi sistem stakeholders
Sistem Informasi, dan perbankan syariah
Implementasi aspek Pengembangan R&D informasi untuk bidang Sistem Keuangan & Pilot pembiayaan networking dnegan ekonomi, sosial dan Informasi dan Perbankan Syariah industri/UKM dari stakeholders budaya dalam Akuntansi Syariah (microfinance) perbankan syariah kawasan wirusaha Pengembangan pilot
Pengembangan R&D Desain pricing policy, Pemantapan R&D kawasan UKM
dalam bidang pembiayaan, dan bidang Teknologi
Keuangan dan akuntansi syariah Informasi untuk
Perbankan Syariah Pemasaran
Pengembangan
jejaring dengan
lembaga eksternal,
dan kerjasama luar
negeri
Pengembangan R&D
bidang Teknologi
Informasi untuk
Pemasaran
47 53
Rencana Induk Penelitian UMSurabaya
Program Pengabdian Skenario Proses Pelaksanaan Rencana Strategis Pengabdian
2016 2017 2018 2019 2020
2. Pengembangan Pengembangan model Teknologi sistem Pemantapan sistem Pengembangan Terwujudnya Lingkungan permukiman site plan dan informasi permukiman. informasi. kawasan permukiman. pilotlingkungan yang Bersih, Sehat, hijau pengembangan Integrasi teknologi, permukiman yang dan Berwawasan Teknologi kehidupan. Teknologi sumberdaya sosial, ekonomi, Implementasi Bersih, Sehat, hijau Bebrbasis Kemandirian air dan limbah. hukum, dan teknologi, ekonomi, dan Berwawasan Masyarakat Model pengelolaan lingkungan. hukum, dan Teknologi Bebrbasis
sumberdaya air dan Teknologi transformasi lingkungan Kemandirian limbah. kawasan permukiman. Jejaring dengan
Implementasi dan Masyarakat
lembaga eksternal
Desain rumah tinggal Teknologi energi Simulasi pilot kawasan
integrasi berbagai
hijau terbarukan dan biopori aspek dalam
permukiman permukiman
Teknologi Material dan
metode pengerjaan
Model pemberdayaan
rumah tangga
berperilkau hidup
bersih dan sehat
48 54
Rencana Induk Penelitian UMSurabaya
3. Pengembangan Identifikasi dan maping Identifikasi dan maping Perumusan model Implementasi model model komunitas komunitas terdidik, sadar berbagai permasalahan berbagai persoalan pengembangan pengembangan terdidik, sadar hukum, hukum, humanis dan social, perilaku yang dihadapi komunitas terdidik, komunitas terdidik, humanis dan multikultural masyarakat dan masyarakat marjinal di sadar hukum,
multicultural sadar hukum,
penyelenggara Negara lingkungan masyarakat humanis dan
humanis dan
baik pusat maupun adat, nelayan, difabel multicultural.
multicultural
daerah dan masyarakat di
wilayah perbatasan
49 55
BAB VI
PENUTUP
Syukur Alhamdulillah, Rencana Strategis Pengabdian (Renstra) Universitas
Muhammadiyah Surabaya telah berhasil disusun dengan segenap kelemahan dan
kelebihannya. Renstra Pengabdian UMSurabaya ini dijadikan sebagai panduan
pelaksanaan semua program yang terkait pengabdian di UMSurabaya. Pada proses
implementasi, peran kesiapan organisasi dan sumber daya manusia menduduki
posisi yang amat penting. Kesehatan organisasi beserta segenap dosen/peneliti
harus diupayakan dalam kondisi prima. Segala aspek yang menyangkut terciptanya
lingkungan kerja yang kondusif serta terciptanya peningkatan produktivitas kerja,
baik produktivitas dosen/peneliti secara khusus maupun produktivitas kerja
organisasi secara umum, harus menjadi perhatian utama. Selanjutnya, untuk
menjaga proses implementasi berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan, maka
kegiatan evaluasi beserta tindakan pembetulan/penyesuaian (corrective actions),
jika memang diperlukan, harus dijadikan agenda kerja yang tak terpisahkan dalam
mengelola UMSurabaya. Demikian Renstra Pengabdian UMSurabaya ini disusun
semoga bermanfaat bagi pengembangan dan kemajuan pengabdian di UMSurabaya
khususnya dan berdampak positif bagi bangsa Indonesia.
50 56