1
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS V
SD N DENGGUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
NATALIA RANI SAGITA
NIM: 091134012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS V
SD N DENGGUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
NATALIA RANI SAGITA
NIM: 091134012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Yesus Kristus yang telah memberiku bimbingan serta
pertolongan yang begitu luar biasa kepadaku,
Kedua orangtuaku tercinta Bapak Y. Suratman
dan Ibu Ch. Rubifemy
Adikku tersayang Dimas Bayu Adjie
Ant. Rendy. P. yang tidak pernah bosan untuk memberiku
semangat dan dukungannya.
Teman-teman seperjuanganku dan teman baikku.
Seluruh warga sekolah SD N Denggung.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikanku inspirasi, dukungan, motivasi serta doa hingga
terselesaikannya karya ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama, janganlah kamu
memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu
kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu
pintar!
(Roma 12:16)
Ketika kita menghadapi kegalauan hati sampai hal yang tersulitpun,
janganlah menyerah, tetap berdoa dan berjuang karena Tuhan tidak
akan pernah tidur....
DIA tidak akan terlambat ataupun datang terlalu cepat, namun akan
menjadikan semua indah pada waktunya....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
Yogyakarta, 16 Oktober 2013
Penulis
Natalia Rani Sagita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Natalia Rani Sagita
Nomor mahasiswa : 091134012
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS V
SD N DENGGUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau
media lain untuk kepentingan akademi tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 16 Oktober 2013
Yang menyatakan,
Natalia Rani Sagit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TEKNIK STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
PADA SISWA KELAS V SD N DENGGUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
Natalia Rani Sagita
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) mendiskripsikan cara
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar, menggunakan model pembelajaran
kooperatif teknik STAD; (2) mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif
teknik STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa; dan (3) mengetahui apakah
model pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat meningkatkan prestasi belajar
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi jasa dan peranan tokoh
pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V
SD N Denggung Tahun Ajaran 2012/2013.
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek
penelitian adalah siswa kelas V SD N Denggung tahun ajaran 2012/2013 yang
berjumlah 37 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pedoman wawancara, lembar pengamatan keaktifan dan tes.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) cara meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar dengan teknik STAD yaitu dengan langkah-langkah yang
dilakukan dengan menentukan skor awal, membentuk kelompok secara heterogen,
kegiatan diskusi dalam kelompok dimana setiap anggota kelompok
bertanggungjawab untuk memahami dan mengerti tentang materi, yang kemudian
dilanjutkan dengan pemberian kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa,
dan langkah terakhir adalah pemberian penghargaan kepada siswa; (2)
penggunaan teknik STAD dapat meningkatkan keaktifan, hal ini dapat dilihat dari
data masing-masing siklus yang menunjukkan adanya peningkatan rata-rata
keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS sebesar 28,1%; dan (3) penggunaan
teknik STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari
data masing-masing siklus yang menunjukkan adanya peningkatan rata-rata
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS sebesar 13,5%. Dan peningkatan
presentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 30,1%.
Kata Kunci: Keaktifan, Prestasi Belajar, STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
IMPROVING LIVELINESS AND ACHIEVEMENT STUDYING SOCIAL
STUDIES BY USING STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
TECHNIQUES COOPERATIVE LEARNING MODEL IN CLASS V DENGGUNG
PRIMARY SCHOOL ACADEMIC YEAR 2012/2013
Natalia Rani Sagita
Universitas Sanata Dharma
2013
This study aimed to determine (1) to describe how to improve the
liveliness and achievement by using STAD techniques cooperative learning model;
(2) to know whether STAD techniques cooperative learning model could increase
the student‟s liveliness and (3) to know whether the STAD techniques cooperative
learning model could improve the student‟s achievement in the social studies
material commend the role of hero in proclaiming the Indonesian independence on
fifth grade students of Denggung Primary School at Academic Year 2012/2013.
Type of research used is Classroom Action Research (CAR), in which the
subject the fifth grade students of Denggung Primary School in the academic year
2012/2013. They are 37 students. The object of this study is to increase the
liveliness and achievement of students in IPS. The instrument used at this study
were obtained with interview,observation of liveliness and tests. Data were
analyzed descriptively.
The results of this observation showed that (1) the ways to improve a
liveliness and achievement with the STAD technique by to follow some
undertaken steps by determining the initial score, to forme a heterogeneous group,
a group discussion in which each member responsible for understanding about
matery, and then followed by giving a quiz to determine the level of student‟s
skill, and finally by granting awards to students; (2) the use of STAD technique
could increase the liveleness of students. It could be seen from the data of each
cycle which shows that there was increase of student‟s liveliness in studying
social studies is 28.1% and (3) the use of STAD technique can improve a desire of
student to learn. It could be seen from the data of each cycle showed an increase
of student‟s achievement in social studies is 13.5 % and the increase in the
number of students who achieve KKM is 30.1 %.
Keyword: Liveliness, achievement studying, STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala cinta dan kasih
sayangNya yang selalu memberikan kekuatan dan semangat kepada penulis
untuk terus melanjutkan dan pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Teams
Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Kelas V SD N Denggung Tahun
Ajaran 2012/2013.
Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam perjalanannya, terdapat banyak kesulitan dan kendala yang
mengiringi penulisan skripsi ini. Skripsi ini tidak akan ada dan tertulis hingga
selesai tanpa adanya dukungan, bimbingan dan bantuan dari banyak pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan ungkapan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rohandi, Ph. D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Kaprodi PGSD.
3. Catur Rismiati, S.Pd., MA., Ed.D., selaku Wakaprodi PGSD.
4. Rusmawan, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing, memotivasi, dan mendorong peneliti untuk menyelesaikan
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. E. Desiana Mayasari, S.Psi., M.A., selaku dosen pembimbing II yang telah
membimbing dan menuntun peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Dra. Sri Susilowati, M.Pd., selaku kepala sekolah SD N Denggung yang
telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk mengadakan
penelitian di sekolah.
7. Ari Trisnawati, S.Pd., selaku guru kelas V SD N Denggung yang telah
memberikan bantuan selama penelitian di sekolah.
8. Siswa/siswi SD N Denggung tahun ajaran 2012/2013 yang telah
memberikan waktu dan kerjasama yang baik selama penelitian
berlangsung.
9. Bapak/ibu guru SD N Denggung yang telah menerima dan memberikan
waktu serta tempat untuk melaksanakan penelitian.
10. Para dosen Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dengan caranya masing-
masing penuh kesabaran mendidik dan membimbing peneliti selama
menempuh kuliah sehingga bisa mendapatkan harta yang berharga yaitu
ilmu.
11. Teman-teman seperjuangan dalam penulisan karya ini Sr. Ani, Okti, dan
Harni. Saling berbagi dan mendukung satu sama lain dalam menyelesaikan
karya ini.
12. Teman-teman PGSD angkatan 2009 khususnya kelas B, jatuh bangun
bersama dalam menempuh studi di PGSD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Rendy, Sary, Amy, Ria, Trisni, terimakasih atas dukungan dan bantuan
dalam penyusunan karya ini.
14. Keluargaku tercinta, Bapak Y. Suratman, Ibu Rubifemy, adik Dimas, Kak
Tami, Tante Kamti dan juga keponakan Diandra, Ratri.
15. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang dengan
caranya masing-masing memberikan bimbingan, dukungan, dan perhatian,
terima kasih untuk semuanya.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, segala saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk
perbaikan menuju kesempurnaan karya ini sangat diharapkan. Akhirnya
semoga karya ini bermanfaat bagi dunia pendidikan. Terima kasih.
Yogyakarta, 16 Oktober 2013
Penulis
Natalia Rani Sagita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ................................................................................. 6
D. Pemecahan Masalah ............................................................................. 6
E. Batasan Istilah ....................................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
F. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
G. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 10
A. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 10
1. Keaktifan belajar ............................................................................... 10
a. Pengertian Keaktifan ................................................................ 10
b. Indikator Keaktifan ................................................................... 11
c. Pengaruh Keaktifan terhadap proses belajar siswa ................... 12
2. Prestasi Belajar ................................................................................... 12
a. Pengertian Prestasi Belajar .......................................................... 12
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ..................... 13
3. Model Pembelajaran Kooperatif ....................................................... 15
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ............................... 15
b. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif ............................ 16
c. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD ........................... 18
d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
STAD ................................................................................................ 19
B. HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN SOSIAL .................................... 21
1. Pengertian IPS ................................................................................... 21
2. Tujuan IPS ........................................................................................ 22
3. Materi IPS kelas IV .......................................................................... 22
C. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN ......................................... 23
7
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
D. KERANGKA BERPIKIR ..................................................................... 26
E. HIPOTESIS TINDAKAN ..................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 28
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 28
B. Setting Penelitian .................................................................................. 31
C. Rencana Penelitian ................................................................................ 32
D. Rencana Tindakan Tiap Siklus ............................................................. 34
E. Instrument Penelitian ............................................................................ 37
F. Validitas dan Reliabilitas Instrument Penelitian .................................. 40
1. Validitas ............................................................................................ 40
a. Validasi Perangkat Pembelajaran ............................................... 41
b. Validasi Instrumen Soal ............................................................... 43
2. Reliabilitas ....................................................................................... 43
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 45
H. Analisis Data.......................................................................................... 46
1. Kriteria Keberhasilan ........................................................................ 46
2. Perhitungan Keaktifan dan Prestasi Belajar ...................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 50
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 50
1. Proses Penelitian Tindakan Kelas ..................................................... 50
2. Data Keaktifan Siswa ......................................................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
3. Data Prestasi Belajar Siswa ............................................................... 71
B. Pembahasan ........................................................................................ 73
1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD ............... 73
2. Keaktifan siswa .................................................................................. 76
3. Peningkatan prestasi belajar ............................................................... 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 86
a. Kesimpulan ........................................................................................ 86
b. Saran ................................................................................................. 88
c. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90
LAMPIRAN ......................................................................................................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal kegiatan .................................................................................... 32
Tabel 3.2 Indikator, Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen Keaktifan .............. 38
Tabel 3.3 Indikator, Data, Teknik Pengumpulan Prestasi Belajar ....................... 38
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Siklus I Sesudah Uji Coba ............................................. 39
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Siklus II Sesudah Uji Coba ........................................... 39
Tabel 3.6 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ........................................... 42
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ........................... 42
Tabel 3.8 Kriteria Klasifikasi Reabilitas Instrument .......................................... 44
Tabel 3.9 Kriteria Keberhasilan Keaktifan Siswa ................................................ 46
Tabel 3.10 Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar ............................................... 47
Tabel 4.1 Kondisi Awal Keaktifan Siswa ............................................................ 68
Tabel 4.2 Keaktifan Siswa Siklus I ...................................................................... 69
Tabel 4.3 Keaktifan Siswa Siklus II ...................................................................... 70
Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I ........................................... 71
Tabel 4.5 Data Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II ........................................... 72
Tabel 4.6 Rata-Rata Keaktifan Dalam Persentase ............................................... 80
Tabel 4.7 Hasil Peningkatan Keaktifan Siswa ..................................................... 81
Tabel 4.8 Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ........................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan tahapan penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart ........ 29
Gambar 4.1 Kegiatan kerja kelompok pada siklus I ........................................... 74
Gambar 4.2 Kegiatan kerja kelompok pada siklus II ........................................... 74
Gambar 4.3 Kegiatan saat pemberian kuis ........................................................... 75
Gambar 4.4 Siswa sedang menempel bintang pada papan bintang .................... 76
Gambar 4.5 Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa ............................................. 81
Gambar 4.6 Peningkatan Nilai Rata-Rata Prestasi Siswa .................................... 84
Gambar 4.7 Peningkatan Capaian KKM Dalam Persen (%) ............................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I ...................................................................................................... 93
A. Silabus .................................................................................................. 94
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 95
LAMPIRAN II ..................................................................................................... 110
A. Lembar Kerja Siswa ............................................................................... 111
B. Ringkasan Materi .................................................................................. 113
LAMPIRAN III .................................................................................................... 122
A. Kisi-kisi soal siklus I dan II ................................................................... 123
B. Jawaban soal siklus I dan II ................................................................... 124
C. Hasil pekerjaan siswa siklus I dan II....................................................... 125
D. Soal kuis siklus I dan II ........................................................................... 133
E. Jawaban kuis siklus I dan II .................................................................. 134
F. Kisi-kisi instrument pengamatan ........................................................... 135
G. Lembar observasi keaktifan dalam proses pembelajaran ...................... 136
H. Rubrik penilaian pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif teknik STAD ......................................................................... 137
LAMPIRAN IV .................................................................................................... 138
A. Panduan wawancara ................................................................................ 139
B. Perhitungan validitas soal siklus I .......................................................... 140
C. Perhitungan validitas soal siklus II ......................................................... 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
D. Hasil uji reliabilitas soal siklus I dan II ................................................. 142
LAMPIRAN V ..................................................................................................... 143
A. Data Keaktifan Siswa pada Kondisi Awal ............................................. 144
B. Daftar Nilai Siswa Tahun Pelajaran 2010/2011 ..................................... 145
C. Daftar Nilai Siswa Tahun Pelajaran 2011/2012 ...................................... 147
D. Hasil prestasi belajar siswa pada siklus I dan II ...................................... 149
LAMPIRAN VI .................................................................................................... 150
A. Surat Izin Penelitian .............................................................................. 151
B. Foto-foto penelitian ................................................................................. 153
C. Biodata Peneliti ....................................................................................... 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu hal yang sangat kita perlukan guna membantu
dalam penyelenggaraan pembangunan suatu negara. Pendidikan dapat
diperoleh melalui lembaga formal ataupun non formal. Salah satu lembaga
formal dalam penyelenggaraan pendidikan yaitu sekolah, di mana setiap
sekolah mencanangkan program–program tertentu dalam pencapaian
pendidikan belajar itu sendiri. Sekolah tidak lepas dari suatu standar
kurikulum pemerintah untuk pencapaian tujuan belajar. Dalam pencapaian
hubungan belajar yang baik, tentunya diperlukan beberapa hal yang sangat
mendukungnya, salah satunya ialah proses interaksi antara guru dan siswa di
dalam kelas. Di dalam kelas itu sendiri siswa dapat berkembang melalui
seorang guru.
Pembelajaran di dalam kelas adalah proses dimana terjadinya interaksi
antara guru dan siswa. Rusman (2010:1) mengungkapkan bahwa kegiatan
pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku
guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar. Hubungan antara
guru, siswa, dan bahan ajar bersifat dinamis dan kompleks. Dalam proses
interaksi tersebut, guru tidak hanya memberikan ilmu yang dimiliki kepada
para siswanya, namun guru juga harus mampu memberikan motivasi kepada
siswanya agar siswa tersebut dapat aktif dalam belajar, namun pada
kenyataanya guru cenderung menggunakan metode ceramah sehingga
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
membuat siswa kurang terlibat, karena siswa cenderung mendengarkan saja.
Oleh karena itu guru diharapkan menjadi fasilitator agar siswa dapat aktif
untuk menjawab permasalahan dalam belajar dan diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajarnya. Menurut Rusman (2010:280) laporan hasil
penilaian mengenai prestasi siswa merupakan sarana komunikasi dan sarana
kerjasama antara sekolah dengan orang tua yang bermanfaat baik bagi
kemajuan belajar siswa maupun bagi pengembangan sekolah. Oleh karena itu
hasil prestasi siswa sangat dibutuhkan untuk mengetahui sampai dimana
tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Dari berbagai macam pelajaran
yang diajarkan, Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu pelajaran yang
dianggap sulit bagi siswa karena dari hasil wawancara yang dilakukan kepada
guru kelas V menyatakan bahwa prestasi siswa dalam mata pelajaran tersebut
masih kurang memuaskan. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) sekarang ini, pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dipelajari siswa
Sekolah Dasar kelas I sampai dengan kelas VI.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan lima mata pelajaran
pokok yang ada di Sekolah Dasar yang termasuk pelajaran yang cukup sulit
karena materinya bersifat abstrak, sedangkan Montessori dalam Sriyono
(1992:76) menghargai sekali arti pengamatan yang dilakukan oleh alat-alat
indera. Siswa Sekolah Dasar cenderung lebih memahami hal-hal yang bersifat
konkret yaitu yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba dan sebagainya. Oleh
karena itu, diharapkan guru dapat kreatif untuk mendorong siswa dapat aktif
dalam belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial agar mampu belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dengan baik. Dengan siswa aktif maka mereka akan berusaha untuk menggali
informasi lebih dalam agar informasi yang mereka peroleh itu dapat benar-
benar mereka pahami sehingga tujuan dari proses belajar agar tercapai dengan
baik. Melalui hal tersebut siswa akan terlatih untuk cepat tanggap atau terlatih
untuk berpikir kritis dalam menerima informasi yang telah diberikan. Oleh
karena itu keaktifan siswa sangatlah penting bagi pencapaian proses belajar
yang baik.
Namun pada kenyataannya, menurut guru pengampu mata pelajaran,
banyak siswa yang kurang aktif dalam belajar, sehingga hasil prestasi siswa
kurang memuaskan dalam materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut.
Oleh sebab itu peneliti tertarik mengadakan observasi untuk mengetahui
penyebab dari kurang aktifnya siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
dan tidak tercapainya nilai KKM siswa terhadap mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Berdasarkan pengamatan dengan menggunakan instrument keaktifan,
pengamatan pertama yang dilakukan pada tanggal 5 Februari 2013, persentase
rata-rata keaktifan siswa adalah 37,04%, peneliti juga melihat bahwa metode
pembelajaran di kelas tersebut masih tradisional dimana guru cenderung
banyak mendominasi pembelajaran sehingga terlihat guru hanya
menggunakan metode ceramah. Guru sebagai pemberi informasi sedangkan
siswa hanya sebagai penerima informasi. Sedangkan berdasarkan pengamatan
yang kedua dilakukan pada tanggal 7 Februari persentase rata-rata keaktifan
adalah 48,91%, dengan jumlah siswa kelas V di SD N Denggung seluruhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
adalah 37 siswa dimana terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan.
Keberhasilan pembelajaran di kelas V SD N Denggung pada mata
pelajaran IPS saat ini masih kurang memuaskan dan jauh dari apa yang
diharapkan. Dalam menilai keberhasilan pembelajaran, ketuntasan belajar
setiap indikator ditetapkan berkisar antara 0-100. Satuan pendidikan harus
menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk setiap mata pelajaran
yang diajarkan di sekolah tersebut.
Setiap mata pelajaran ditetapkan KKM yang berbeda-beda, harus sesuai
dengan kemampuan rata-rata peserta didik. Di SD N Denggung KKM mata
pelajaran IPS yang ditetapkan adalah 70,00. Siswa dinyatakan tuntas belajar
IPS apabila sudah memenuhi KKM tersebut. Berdasarkan data nilai yang
diperoleh dalam kurun waktu 2 tahun yang lalu, ditemukan beberapa mata
pelajaran yang selalu dianggap sulit oleh siswa, termasuk di dalamnya adalah
IPS. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas beberapa masalahnya
antara lain adalah siswa sulit untuk mengingat nama dan peran tokoh pejuang
dalam memproklamasikan kemerdekaan. Dari daftar nilai tahun 2010/2011
siswa yang tuntas nilai KKM pada Kompetensi Dasar 2.3 sebanyak 13 siswa
(48,14%), dan data yang belum tuntas KKM sebanyak 14 siswa (51,85%).
Pada tahun 2011/2012 siswa yang tuntas nilai KKM sebanyak 14 siswa
(48,27) dan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa (51,72%). Dari data yang
diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam mata
pelajaran IPS rendah yang kemudian menyebabkan tidak tercapainya KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
siswa. Peneliti menduga hal tersebut disebabkan karena model pembelajaran
yang dilakukan oleh guru cenderung tradisional (ceramah) yang membuat
proses pembelajaran terkesan membosankan. Oleh karena itu, guru harus
mencoba menggunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara
aktif guna mencapai hasil belajar yang baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang model pembelajaran kooperatif khususnya teknik Student
Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial terhadap peningkatan keaktifan dan prestasi siswa. Adapun alasan
peneliti memilih Model pembelajaran kooperatif yaitu peneliti menduga
bahwa dalam pembelajaran, siswa dapat dilibatkan secara aktif bersama
dengan kelompok timnya dan mampu bekerja sama antara anggota satu
dengan anggota lainnya di dalam kelompok itu sendiri. Kerjasama antar siswa
itulah pada akhirnya membuahkan keberhasilan kelompok. Karena
keberhasilan kelompok adalah tanggung jawab semua anggota kelompok.
Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan sebelum
melakukan proses pengajaran agar siswa dapat terlibat secara aktif.
B. Batasan Masalah
Peneliti membatasi permasalahan pada peningkatan keaktifan dan prestasi
belajar, dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi Jasa dan
peranan tokoh pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD pada siswa kelas V
SD N Denggung Tahun Ajaran 2012/2013.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar, dalam mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Jasa dan peranan tokoh pejuang
dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia menggunakan model
pembelajaran kooperatif teknik STAD pada siswa kelas V SD N
Denggung Tahun Ajaran 2012/2013?
2. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi jasa
dan peranan tokoh pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada siswa kelas V SD N Denggung Tahun Ajaran 2012/2013?
3. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
materi jasa dan peranan tokoh pejuang dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD N Denggung Tahun Ajaran
2012/2013?
D. Pemecahan Masalah
Masalah rendahnya keaktifan dan prestasi belajar dalam mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial materi Jasa dan peranan tokoh pejuang dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia kelas V SD N Denggung Tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Ajaran 2012/2013 akan diatasi menggunakan model pembelajaran kooperatif
teknik STAD.
E. Batasan Istilah
Suatu istilah dapat ditafsirkan dengan makna yang berbeda-beda. Agar
terhindar dari kesalahpahaman dan penafsiran-penafsiran yang keliru, maka
peneliti memberikan batasan-batasan pengertian dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Keaktifan adalah kegiatan siswa yang giat untuk mendorong adanya
perilaku aktif.
2. Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan kognitif yang telah
dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar yang kemudian akan diukur
dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka.
3. Model pembelajaran kooperatif teknik STAD merupakan salah satu tipe
dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-
kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran,
penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan cara meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dalam
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Jasa dan peranan tokoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia menggunakan
model pembelajaran kooperatif teknik STAD pada siswa kelas V SD N
Denggung tahun ajaran 2012/2013.
2. Mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial materi jasa dan peranan tokoh pejuang dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD N Denggung Tahun Ajaran
2012/2013?
3. Mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial materi jasa dan peranan tokoh pejuang dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD N
Denggung Tahun Ajaran 2012/2013?
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai model alternatif dalam mata
pelajaran IPS di Sekolah Dasar yang berkaitan dengan materi jasa dan peranan
tokoh pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada siswa
kelas V dan menambah wawasan baru terkait model pembelajaran kooperatif
teknik STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang berguna, berharga dan
dapat menjadi bekal bagi peneliti untuk terjun kedunia pendidikan secara
langsung serta dapat memperoleh wawasan dalam menganalisis suatu
masalah kemudian mengambil suatu kesimpulan secara tepat.
b. Bagi siswa
Penelitian diharapkan membuat siswa dapat aktif dan meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
c. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan
masukan serta bahan pertimbangan saat memilih model pembelajaran.
d. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak pada
peningkatan mutu pembelajaran di sekolah yang akhirnya pada kualitas
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan berbagai teori, penelitian yang relevan, kerangka
berpikir, dan hipotesis tindakan.
A. Kajian Pustaka
1. Keaktifan Belajar
a. Pengertian Keaktifan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:23) mengartikan
keaktifan sebagai kegiatan, kesibukan. Joni (1984:1) mengemukakan
bahwa keaktifan dapat mengambil bentuk yang beraneka ragam seperti
misalnya mendengarkan (kuliah), mendiskusikan (hubungan sebab
akibat dalam suatu kejadian), membuat sesuatu (bel listrik), menulis
(suatu laporan) dan seterusnya. Keaktifan-keaktifan yang lebih
penting bahkan lebih sulit diamati menggunakan isi khasanah
pengetahuan dalam memecahkan masalah baru, menyatakan gagasan
dengan bahasa sendiri, menyusun suatu rencana satu pelajaran atau
eksperimen IPA dan seterusnya. Sriyono (1992:75) mengartikan
bahwa pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid-
muridnya aktif, jasmani maupun rohani meliputi keaktifan indera, akal,
ingatan, emosi.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa
keaktifan adalah kegiatan mendengarkan, mendiskusikan, membuat
sesuatu dan sebagainya yang dilakukan seseorang dengan giat, rajin
dan sungguh-sungguh dengan menggunakan indera, akal, ingatan, dan
emosi.
b. Indikator Keaktifan
Menurut Sudirman (1987:102), kadar tinggi-rendahnya siswa aktif
dapat diketahui dari indikatornya, yaitu gejala yang tampak, baik pada
tingkah laku siswa dan pengajar maupun di dalam bentuk alat,
organisasi kegiatan, serta iklim kerja ketika kegiatan belajar-mengajar
berlangsung. Joni (1984:17) mengemukakan tentang indikator-
indikator yang dimaksud itu adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan pendapat, usul dan saran.
2. Keterlibatan mental di dalam kegiatan belajar.
3. Peranan guru sebagai fasilitator.
4. Belajar dengan pengalaman langsung.
5. Variasi bentuk dan alat kegiatan belajar mengajar.
6. Interaksi antar siswa yang berkaitan dengan kemampuan
bekerjasama.
Pada penelitian ini, indikator yang digunakan peneliti terdiri dari
nomor 1, 2, 4, 6 tetapi pada nomor 3 dan 5 tidak peneliti gunakan
karena subyek yang diteliti adalah siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Pengaruh Keaktifan Terhadap Proses Belajar Siswa
Materi dalam mata pelajaran IPS sebagian besar bersifat abstrak,
sedangkan menurut Piaget dalam Rusman (2010:251) anak pada usia
Sekolah Dasar (usia 7-11 tahun) berada pada tahapan operasi konkret,
mereka belajar dengan lebih bermakna dan bernilai ketika siswa
dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan
yang nyata, lebih faktual, mereka belum begitu mampu memahami
konsep-konsep yang abstrak. Oleh karena itu guru harus pandai dan
kreatif dalam menyampaikan materi tersebut kepada siswa agar
mereka menjadi aktif dalam pembelajaran sehingga mereka dapat
benar-benar memahami tidak hanya sekedar hafal saja. Etin (2007:23)
mengungkapkan dengan siswa aktif maka siswa akan berusaha untuk
menggali informasi lebih dalam agar informasi yang mereka peroleh
itu dapat benar-benar mereka pahami sehingga tujuan dari proses
belajar agar tercapai dengan baik. Melalui hal tersebut siswa akan
terlatih untuk cepat tanggap atau terlatih untuk berpikir kritis dalam
menerima informasi yang diberikan oleh guru.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar pada hakikatnya merupakan hasil akhir dari proses
belajar. Menurut Gagne dalam Baharuddin (2002:18), prestasi belajar
merupakan salah satu umpan balik dari proses belajar yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dilakukan siswa. Prestasi belajar dapat ditunjukkan dengan hasil belajar
siswa, hasil belajar tersebut dapat berupa keterampilan mengerjakan
sesuatu, kemampuan menjawab soal atau menyelesaikan tugas. Masidjo
(2010:38) mengungkapkan dalam penilaian hasil prestasi belajar, guru
menggunakan alat pengukur yang disebut tes. Prestasi belajar dapat
diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Untuk
mencapai suatu prestasi belajar siswa harus mengalami proses
pembelajaran. Dalam melaksanakan proses pembelajaran siswa akan
mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar merupakan hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang
menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak setelah siswa
melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Syah (2001:132) mengemukakan secara global faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan
belajar.
1. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa.
Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Bakat, merupakan kemampuan untuk belajar.
b. Kecerdasan, yaitu potensi dasar yang dimiliki oleh setiap siswa.
c. Minat, yaitu suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu obyek
yang cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa
senang.
d. Motivasi, yaitu suatu tenaga yang mendorong setiap individu
bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal siswa yakni terdiri atas dua macam yaitu faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. Lingkungan sosial
yang paling berpengaruh yaitu orang tua dan keluarga siswa sendiri.
Sedangkan faktor lingkungan non sosial antara lain gedung sekolah dan
letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar,
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3. Faktor pendekatan belajar
Aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar mempengaruhi prestasi
belajar yang dicapai siswa. Faktor pendekatan belajar merupakan suatu
upaya belajar siswa yang menggunakan strategi dan metode belajar yang
digunakan siswa. Strategi dan metode belajar digunakan untuk melakukan
kegiatan pembelajaran. Faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi
prestasi belajar yang diperoleh siswa. Dengan demikian, semakin
mendalam cara belajar siswa dengan menggunakan suatu strategi dan
metode belajar maka prestasi yang diperoleh siswa semakin baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu faktor internal yang berasal dari diri siswa, faktor eksternal
yang terdiri dari lingkungan sosial dan non sosial, dan faktor pendekatan
belajar yang merupakan strategi dan metode belajar.
3. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Trianto (2009:56) mengemukakan pembelajaran kooperatif adalah
siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari
4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis
kelamin, suku/ ras, dan satu sama lain saling membantu. Pembelajaran
kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang
melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan
bersama. Jadi, setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang
sama untuk keberhasilan kelompoknya. Menurut Rusman (2010:202-203)
pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen. Sedangkan Sriyono (1992)
mengungkapkan kerja kelompok dipakai dalam interaksi belajar mengajar
agar murid-murid bisa bekerja bersama-sama membahas dan memecahkan
suatu masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran yang lebih
mengutamakan kerja kelompok untuk saling membantu siswa satu dengan
yang lainnya untuk membahas dan memecahkan masalah dan diharapkan
tercipta suatu kerjasama antar anggota kelompok yang bersifat heterogen.
b. Karakteristik model pembelajaran kooperatif
Menurut Rusman (2010:206) pembelajaran kooperatif berbeda dengan
strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari
proses pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerja sama
dalam kelompok. Karakteristik pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pembelajaran secara tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim.
Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus
mampu membuat siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Didasarkan pada manajemen kooperatif
Manajemen yang telah kita pelajari mempunyai 3 fungsi, yaitu:
a. Fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan menunjukkan
bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah
ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Fungsi manajemen sebagai organisasi, menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang
agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
c. Fungsi manajemen sebagai kontrol, menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik
melalui bentuk tes maupun non tes.
3. Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan
secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerjasama
perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang
baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.
4. Keterampilan bekerja sama
Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam
kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu
didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan
angota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
dari pembelajaran kooperatif adalah pembelajarannya dilakukan secara tim
atau berkelompok, didasarkan pada manajemen kooperatif yaitu yang
pertama dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkah-langkah
pembelajaran yang sudah ditentukan, kedua menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
proses pembelajaran berjalan dengan efektif, yang ketiga pembelajaran
kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes
maupun non tes, pembelajaran kooperatif berprinsip pada kebersamaan
atau kerjasama, pembelajaran kooperatif menekankan keterampilan
bekerja sama untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi
dengan angota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
c. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Teams
Achievement Divisions (STAD)
Menurut Trianto (2009: 68-72) pembelajaran kooperatif tipe STAD ini
merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan
menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap
kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian
tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan
penghargaan kelompok. Menurut Rusman (2010:213) dalam STAD, siswa
dibagi menjadi kelompok beranggotakan 4 orang yang beragam
kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu
pelajaran dan siswa-siswa dalam kelompok memastikan bahwa semua
anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya semua
siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat
itu mereka tidak boleh saling membantu satu sama lain. Nilai hasil kuis
diperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sebelumnya, dan nilai-nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada seberapa
tinggi peningkatan yang bisa mereka capai.
Slavin dalam Rusman (2010:214) memaparkan bahwa “Gagasan utama
di belakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan
membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan
guru”.
d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD
Slavin dalam Nur (2006:26) mengungkapkan seperti halnya
pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif tipe STAD ini juga
membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain:
1. Perangkat pembelajaran
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu dipersiapkan
perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar
jawabannya.
2. Membentuk kelompok kooperatif
Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa
dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok
dengan kelompok lainnya relatif homogen. Apabila memungkinkan
kelompok kooperatif perlu memperhatikan ras, agama, jenin kelamin, dan
latar belakang sosial. Apabila dalam kelas terdiri atas ras dan latar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
belakang yang relatif sama, maka pembentukan kelompok dapat
didasarkan pada prestasi akademik, yaitu:
a. Siswa dalam kelas terlebih dahulu dirangking sesuai kepandaian
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Tujuannya adalah
untuk mengurutkan siswa sesuai kemampuanya dan digunakan untuk
mengelompokkan siswa ke dalam kelompok.
b. Menentukan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok atas,
kelompok menengah dan kelompok bawah. Kelompok atas sebanyak
25% dari seluruh siswa yang diambil dari siswa rangking satu,
kelompok tengah 50% dari seluruh siswa yang diambil dari urutan
setelah kelompok atas, dan kelompok bawah sebanyak 25% dari
seluruh siswa yaitu terdiri atas siswa setelah diambil kelompok atas
dan kelompok menengah.
c. Menentukan skor awal
Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai
ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada kuis.
Misalnya pada pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan tes,
maka hasil tes masing-masing individu dapat dijadikan skor awal.
d. Pengaturan tempat duduk
Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur
dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan
pembelajaran kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya
pembelajaran pada kelas kooperatif.
e. Kerja kelompok
Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif
tipe STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerja sama kelompok.
Hal ini bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing
individu dalam kelompok.
A. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
1. Pengertian IPS
Nursid Sumaatmadja (1980:9) lebih menekankan kepada segi praktis
mempelajari, menelaah, mengkaji gejala dan masalah sosial, yang tentu
saja bobotnya sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing.
Hakekatnya mempelajari gejala dan masalah sosial yang menjadi bagian
dari kehidupan tersebut. Pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan
manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS
berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan
materinya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya,
pemanfaatan sumber daya yang ada di permukaan bumi, mengatur
kesejahteraan dan pemerintahannya dan lain-lain.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa IPS
merupakan program pendidikan yang mempelajari dan menelaah cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menganalisa gejala dan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat.
2. Tujuan IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang berguna selain itu juga dapat mengembangkan
kemampuan dan sikap yang berguna. Kemampuan dan sikap terhadap
gejala-gejala sosial, perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia, baik
di masa yang lalu maupun masa sekarang dan diharapkan siswa mampu
bersikap tanggap terhadap kegiatan, masalah, dan pengaruh sosial yang
terjadi di lingkungan sekitar. Mulai dari lingkungan keluarga, sekolah,
sampai pada lingkungan kabupaten atau kota, provinsi, serta negara.
Bahkan, sampai pada lingkungan yang lebih luas, yaitu lingkungan dunia.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, jadi dapat disimpulkan
bahwa IPS merupakan ilmu yang mempelajari manusia di masyarakat.
Selain itu dengan mempelajari IPS manusia mampu memecahkan masalah
dan memahami lingkungan sosial masyarakat dimana dia berada.
3. Materi IPS kelas IV
Materi dalam mata pelajaran IPS memang dirasa cukup sulit karena
materinya bersifat abstrak jadi sulit bagi siswa SD untuk memahami
konsep-konsep yang abstrak. Apalagi dalam mata pelajaran IPS siswa
dituntut untuk menghafal nama-nama tempat, tokoh dan juga berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
peristiwa, seperti halnya dalam kompetensi dasar 2.3 materi jasa dan
peranan tokoh pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia,
siswa dituntut untuk menghafal peristiwa-peristiwa yang terjadi sekitar
proklamasi beserta tokoh-tokoh dan perannya masing-masing dalam
memproklamasikan kemerdekaan, hal ini tentu membutuhkan konsentrasi
dan minat yang besar bagi siswa untuk mempelajarinya, selain itu juga
guru harus menyiapkan metode belajar ataupun media dan sarana yang
mendukung yang akan memudahkan siswa menangkap dan mengingat
materi yang diberikan sehingga materi tersebut akan tersampaikan
dengan baik.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Erisdauli Manurung (2006, skripsi tidak
diterbitkan) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan
Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi
Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta” dengan
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) menunjukkan bahwa pada siklus 1
menunjukkan komponen kemampuan siswa bertanya (100%), kemampuan
siswa mengerjakan bahan diskusi (100%), kemampuan siswa bertanya
pada guru (100%), kemampuan siswa menjelaskan jawaban (100%),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kemampuan siswa menanggapi jawaban (100%), kemampuan siswa
menyimpulkan jawaban (100%). Sedangkan untuk hasil belajar pada
siklus 1, siswa yang mengalami ketuntasan belajar berjumlah 28 siswa
(93,3%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
STAD pada mata pelajaran Akuntansi khususnya materi mengelola kartu
persediaan dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa dan hasil belajar
siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Maria Dwi Retno Sari (2004, skripsi tidak
diterbitkan) dengan judul skripsi “Penggunaan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam
Meningkatkan Partisipasi, Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
IPS Ekonomi Siswa Kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008” dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) menunjukkan bahwa (1) metode pembelajaran kooperatif tipe
STAD meningkatkan partisipasi siswa : sebelum implementasi hanya 12
siswa saja yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, setelah
implementasi semua siswa (24 siswa) turut berpartisipasi di dalam
pembelajaran. (2) metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
meningkatkan motivasi siswa, sebelum implementasi hanya 1 siswa yang
memiliki tingkat motivasi sangat tinggi sedangkan sesudah implementasi
tindakan menjadi 17 siswa, dan (3) metode pembelajaran tipe STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
meningkatkan prestasi belajar siswa, sebelum implementasi siswa yang
tuntas belajar sebanyak 7 siswa sedangkan sesudah implementasi tindakan
siswa yang tuntas belajar menjadi 18 siswa.
3. Mutia Lina Dewi (2008) melakukan penelitian dengan judul “Belajar
Kelompok Model STAD dan JIGSAW untuk Meningkatkan Motivasi dan
Keaktifan Mahasiswa.” Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut (1)
Belajar kelompok model STAD dapat membantu mahasiswa meningkatkan
motivasi dan keaktifan belajar matematika melalui tahapan penyajian
materi, belajar kelompok, tes atau kuis, penghitungan poin peningkatan
individual, dan pemberian penghargaan kelompok. (2) Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa mahasiswa sangat antusias menyelesaikan soal
latihan secara kelompok dan aktif bertanya ketika penyajian materi, tetapi
selalu ada mahasiswa yang berusaha menyontek ketika tes atau kuis. (3)
Hasil wawancara dan angket menunjukkan bahwa mahasiswa senang
belajar kelompok stad. (4) Status nilai subjek/sumber penelitian lulus
semua. Namun demikian, masih ada mahasiswa yang belum mencapai
kriteria keberhasilan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran tipe STAD dapat meningkatkan
partisipasi belajar, prestasi belajar dan keaktifan siswa/mahasiswa
sedangkan kekhasan penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian
dengan penggunaan model pembelajaran tipe STAD pada jenjang SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
(Sekolah Dasar) khususnya di kelas V pada materi Jasa dan Peranan tokoh
pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di SD N
Denggung. Selain hal tersebut, pada penelitian ini variabel yang akan
diteliti yaitu prestasi belajar dan keaktifan siswa, penelitian yang
sebelumnya digunakan peneliti sebagai acuan untuk mengetahui sejauh
mana pembelajaran kooperatif teknik STAD ini dapat meningkatkan
prestasi dan keaktifan siswa pada penelitian ini.
C. Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran di dalam kelas diharapkan pengajaran dikemas dengan
baik, yang kemudian akan membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran.
Dari pengamatan peneliti, terlihat bahwa sekarang ini banyak guru yang belum
menerapkan teknik-teknik pembelajaran yang dikemas dengan menarik guna
membangkitkan proses pembelajaran siswa di kelas. Padahal banyak teknik dalam
melakukan pembelajaraan kooperatif, yakni salah satunya ialah teknik Student
Teams Achievement Divisions (STAD).
Teknik STAD ini akan diterapkan pada mata pelajaran IPS yang diharapkan
dapat meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa. Karena dalam
pembelajaran dengan menggunakan teknik STAD, siswa dapat belajar ataupun
berdiskusi secara berkelompok dalam tim, mampu bekerja sama dengan baik antar
anggota kelompok, tertarik mengikuti pembelajaran, terlibat aktif pada proses
pembelajaran, dan pada akhirnya akan meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa beserta kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Pembelajaran kooperatif dengan teknik STAD akan membuat siswa merasa
senang dan menikmati proses pembelajaran. Apabila siswa telah menikmati
proses pembelajaran, maka siswa akan termotivasi untuk belajar materi yang
diberikan sehingga prestasi belajarnya akan meningkat.
D. Hipotesis Tindakan
1. Cara meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dalam mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial materi jasa dan peranan tokoh pejuang dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD N
Denggung Tahun Ajaran 2012/2013 adalah pembelajaran dengan diawali
penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan
kelompok (diskusi), kuis, dan pemberian penghargaan.
2. Pengunaan Model pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial materi jasa dan peranan tokoh pejuang dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD N Denggung Tahun Ajaran
2012/2013.
3. Pengunaan Model pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial materi jasa dan peranan tokoh pejuang dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD N
Denggung Tahun Ajaran 2012/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Kunandar (2008: 45) berpendapat penelitian tindakan kelas
adalah suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang
sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain
(kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu
tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan
bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang
diinginkan dapat dicapai. Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran
yang berkesinambungan. Kemmis dan Taggart (1988:14) menyatakan bahwa
model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan
pada suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi.
Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa
sudah cukup.
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart
(2006). Model penelitian ini terdiri dari adanya perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi, yang keempatnya merupakan satu siklus. Setelah suatu siklus
diimplementasikan, akan diadakan refleksi dari semua kegiatan yang telah
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dilakukan. Kemudian, dilakukan perencanaan ulang untuk dilaksanakan pada
siklus tersendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 1 di bawah ini:
Gambar 3.1 Bagan Tahapan Penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart dalam
Suharsimi (2006:16)
Keempat aspek pokok dalam Penelitian Tindakan Kelas (Kunandar
2008:70-76) menurut Kemmis dan Mc. Taggart (1998), Penelitian Tindakan Kelas
dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari 4
momentum essensial, berikut penjelasan singkatnya:
1. Penyusunan Rencana
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis
untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana penelitian tindakan
Perencanaan
SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
Refleksi
Pengamatan
Pelaksanaan SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kelas hendaknya tersusun dan dari segi definisi harus prospektif pada
tindakan, rencana itu harus memandang ke depan.
2. Tindakan
Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan
terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.
Praktik diakui sebagai gagasan dalam tindakan dan tindakan itu digunakan
sebagai pijakan bagi pengembangan tindakan berikutnya yaitu tindakan
yang disertai niat untuk memperbaiki keadaan.
3. Observasi
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait.
Objek observasi adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruhnya ( yang
disengaja dan tidak disengaja ), keadaan dan kendala tindakan direncanakan
dan pengaruhnya, serta persoalan lain yang timbul dalam konteks terkait.
Observasi dalam PTK adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa
proses perubahan kinerja PBM.
4. Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti
yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses,
masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis.
Refleksi biasanya dibantu oleh diskusi di antara peneliti dan kolaborator.
Melalui diskusi, refleksi memberikan dasar perbaikan rencana. Refleksi
(perenungan) merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan explanasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
(penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi atas
pelaksanaan tindakan.
B. Setting Penelitian
Setting penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD N Denggung Jalan Candi Gebang,
Bangunrejo, Tridadi, Sleman, Yogyakarta 55511.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Denggung Tahun Ajaran
2012/2013. Secara keseluruhan siswa kelas V SD N Denggung Tahun
Ajaran 2012/2013 berjumlah 37 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan
18 siswa perempuan.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD dalam mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi jasa dan peranan tokoh pejuang
dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD
N Denggung Tahun Ajaran 2012/2013.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan pada semester genap tahun
ajaran 2012/2013 yakni bulan Januari-Agustus 2013. Rincian pelaksanaan
penelitian terlihat pada tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
No Tahap
Penelitian
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1. Penyusunan
Proposal
2. Perencanaan
Tindakan
3. Perncanaan
Instrumen
4. Penyusunan
RPP
5. Pelaksanaan
Pembelajaran
6. Observasi
Pengumpulan
Data
7. Analisis Data
dan Refleksi
8. Penyusunan
laporan
9. Pembuatan
artikel
10. Ujian
C. Rencana Penelitian
1. Persiapan
a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD N Denggung
Permintaan ijin disini dimaksudkan agar kegiatan penelitian dapat
berjalan dengan lancar dengan persetujuan dari pihak sekolah.
b. Wawancara
Tujuan dilakukan wawancara dimaksudkan untuk mencari informasi
tentang kondisi awal keaktifan dan prestasi belajar siswa. Informasi
tersebut diperoleh dari wawancara dengan guru mata pelajaran IPS
kelas V SD N Denggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c. Observasi
Tujuan dilakukan observasi dimaksudkan untuk mengumpulkan data
tentang kondisi sesungguhnya yang terjadi di kelas V SD N
Denggung.
d. Mendata siswa dengan tingkat kemampuan yang tinggi, sedang, rendah
untuk menentukan kelompok.
e. Membentuk kelompok masing-masing beranggotakan 6-7 siswa
dengan kemampuan yang heterogen.
f. Indentifikasi masalah
Setelah diperoleh data dari hasil wawancara dan observasi maka
peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan
tindak lanjut.
g. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok
Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari
kompetensi dasar sehingga diperoleh indikator.
h. Menyiapkan dan menyusun instrumen pembelajaran (silabus, RPP,
bahan ajar).
i. Menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data (lembar
pengamatan keaktifan, panduan wawancara, kisi-kisi soal, soal
evaluasi, instrumen penilaian)
j. Mempersiapkan sarana pendukung dalam kegiatan pembelajaran
(media).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
D. Rencana Tindakan Tiap Siklus
Setelah peneliti memperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan
tindakan kelas sebagai berikut.
1. Siklus I
Tindakan yang direncanakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar IPS materi Jasa dan peranan tokoh pejuang dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
a. Rencana Tindakan
1) Peneliti membuat silabus, membuat RPP, membuat LKS dan soal
evaluasi, menyiapkan bahan ajar, lembar observasi, menyiapkan media
dan sumber belajar
2) Peneliti menggali data awal karakteristik siswa secara heterogen
menjadi kelompok yang beranggotakan 6-7 siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dalam siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan,
dimana pada setiap pertemuan beralokasi 2 JP (2 x 35 menit). Berikut ini
uraian pelaksanaan tindakan secara umum:
a. Pertemuan 1
1) Mempersiapkan perangkat pembelajarannya (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran).
2) Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3) Guru menjelaskan, bertanya jawab dengan siswa tentang
peristiwa penting yang terjadi sekitar proklamasi.
4) Siswa diminta mengamati foto peristiwa penting yang terjadi
sekitar proklamasi di handout masing-masing.
5) Siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen menurut
tingkat kemampuannya dan jenis kelamin, setiap kelompok
beranggotakan 6-7 siswa.
6) Setiap kelompok diberi LKS untuk berdiskusi (kerja
kelompok), siswa dengan kemampuan yang tinggi
bertanggungjawab untuk membantu siswa lain yang kesulitan
dalam kelompok sehingga semua anggota kelompok mengerti
materi yang sedang dibahas.
7) Siswa mengumpulkan hasil diskusi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
8) Guru memberikan penguatan tentang materi.
9) Guru memberi kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa.
10) Guru memberi penghargaan pada siswa yang aktif menjawab
pertanyaan dari kuis.
b. Pertemuan 2
1) Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2) Guru mengulang materi yang telah diajarkan pada pertemuan
yang lalu.
3) Guru bertanya jawab tentang materi peristiwa yang terjadi
sekitar proklamasi.
4) Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 6-7 siswa (sama
pada pertemuan yang lalu) untuk mengerjakan soal LKS.
5) Hasil kerja siswa pada pertemuan hari ini dan pertemuan yang
lalu dikoreksi bersama-sama.
6) Guru memberikan penghargaan pada siswa yang aktif bertanya,
menyanggah, dan menjawab pada saat pembahasan.
7) Guru memberikan penguatan materi.
8) Guru membagi soal evaluasi kepada siswa.
c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan
mengisi lembar pengamatan keaktifan dan lembar penilaian pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD, apakah hasil
atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan siswa sesuai dengan
harapan peneliti atau belum.
d. Refleksi
1) Mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari
tindakan yang dilakukan dalam siklus ini sebagai upaya peningkatan
keaktifan dan prestasi belajar yang diharapkan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2) Melihat hasil tes dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan.
3) Merencanakan dan menentukan tindak lanjut yang harus dilakukan
berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I.
2. Siklus II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua pada prinsipnya sama dengan
siklus pertama hanya tindakan dan jumlah anggota kelompok yang berbeda.
Yang membedakan siklus pertama dan kedua adalah tindakan yang dilakukan,
dimana siklus yang kedua tindakannya berasal dari refleksi dengan
memperbaiki kekurangan pada siklus pertama dan jumlah dari anggota
kelompok menjadi kelompok yang lebih kecil dimana pada siklus I setiap
kelompok terdiri dari 6-7 siswa, sedangkan pada siklus II terdiri 4-5 siswa dan
dilaksanakan dalam dua kali pertemuan/ tatap muka.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini memiliki dua variabel (peubah) tergantung berdasarkan judul
penelitian, yakni keaktifan dan prestasi belajar. Berikut ini akan diuraikan
indikator keberhasilan dari masing-masing variabel (peubah) dari kegiatan
penelitian ini.
1. Lembar observasi keaktifan
Penyusunan lembar pengamatan keaktifan dibuat oleh peneliti dengan
menggunakan 4 indikator. Dan untuk memperoleh data mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
keaktifan dilakukan kegiatan observasi/pengamatan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
Tabel 3.2 Indikator, Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen
Keaktifan
Indikator Data Teknik
pengumpulan Instrumen
a.Menyampaikan pendapat,
usul dan saran.
b.Keterlibatan mental di
dalam kegiatan belajar.
c.Belajar dengan pengalaman
langsung.
d.Interaksi antar siswa yang
berkaitan dengan kemampuan
bekerjasama.
Jumlah siswa
yang
menunjukkan
indikator
keaktifan
Pengamatan Lembar
penga-
matan
Indikator diatas disusun berdasarkan Joni (1984:17) kemudian peneliti
mengembangkan lagi menjadi beberapa pernyataan untuk mempermudah
pengamatan. Pengamatan keaktifan diisi oleh observer ketika kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Pernyataan-pernyataan tersebut dapat
dilihat pada lampiran 3.
2. Tes prestasi belajar
Data mengenai prestasi belajar siswa diperoleh dengan dilakukannya
tes tertulis pada akhir setiap siklus.
Tabel 3.3 Indikator, Data, Teknik Pengumpulan Prestasi belajar
Indikator Data Teknik
pengumpulan
Rata-rata nilai ulangan.
Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM
Nilai tes siswa Tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan instrumen yang
berupa tes. Teknik pengumpulannya adalah tes tertulis, soal tes yang
digunakan adalah soal pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk mengukur
prestasi belajar siswa. Tes ini dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan
bimbingan dosen pembimbing yang mengacu pada kisi-kisi soal. Kisi-kisi
soal dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Siklus I Sesudah Uji Coba
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No Item
2. Menghargai
peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan
dan
mempertahankan
kemerdekaan
Indonesia
2.3. Menghargai
Jasa dan peranan
tokoh pejuang
dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
Menceritakan
kembali peristiwa-
peristiwa penting
yang terjadi sekitar
proklamasi.
1, 2, 3, 7, 11,
12, 16, 19, 20
Menyebutkan
tokoh-tokoh dalam
peristiwa penting
yang terjadi sekitar
proklamasi.
4, 5, 6, 8, 9,
10, 13, 14, 15,
17, 18
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Siklus II Sesudah Uji Coba
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No Item
2. Menghargai
peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan
dan
mempertahankan
kemerdekaan
Indonesia
2.3. Menghargai
Jasa dan peranan
tokoh pejuang
dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
Menyebutkan tokoh-
tokoh yang berjasa
dalam
mempersiapkan
kemerdekaan beserta
riwayat singkatnya.
1, 5, 9, 10,
11, 13, 14,
15, 16, 18
Menyebutkan contoh
sikap menghargai
jasa dan peranan
tokoh pejuang dalam
memproklamasikan
Kemerdekaan.
2, 3, 4, 6, 7,
8, 12, 17, 19,
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3. Panduan Wawancara
Menurut Masidjo (2010:72) wawancara adalah suatu proses tanya jawab
sepihak antara pewawancara dan yang diwawancarai, yang dilaksanakan
sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan
maksud memperoleh jawaban dari yang diwawancarai. Pengumpulan data
mengenai keaktifan didukung dengan menggunakan wawancara yang
dilakukan peneliti kepada guru mata pelajaran IPS dan beberapa siswa kelas
V. Wawancara ini dilaksanakan pada siklus I dan siklus II, setelah penelitian
dilaksanakan. Panduan wawancara yang dibuat peneliti untuk melakukan
wawancara bisa dilihat pada lampiran 4.
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Validitas
Masidjo (2010: 242) mengemukakan bahwa validitas adalah taraf
sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Suatu tes dikatakan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga
dapat dilihat setelah diperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah
valid. Apabila setelah diperbandingkan menunjukkan kesesuaian mengenai
hal atau apa yang mau diukur, dikatakan tes tersebut memiliki taraf
validitas tertentu.
Penelitian yang dilakukan peneliti ini menggunakan 2 jenis
validitas yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Menurut Masidjo (2010:
243-246) validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau
diukur atau diteskan. Validitas isi berguna untuk mengukur instrumen
yang akan digunakan dalam penelitian. Sedangkan validitas konstruk
adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau
alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes
atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari
disusunnya tes atau alat pengukur tersebut. Validitas konstruk ini berguna
untuk mengukur indikator-indikator yang akan dicapai.
Validitas isi dan konstruk digunakan agar menghasilkan data
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Validitas ini digunakan untuk
mengukur soal evaluasi. Peneliti melakukan validasi dengan mengadakan
uji coba soal dan validasi yang dilakukan oleh ahli (expert jugdment)
dalam hal ini adalah dosen pembimbing sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya
a. Validasi Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran merupakan komponen yang penting dalam
kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti
mengalami validasi sebelum digunakan dalam kegiatan penelitian.
Validasi perangkat pembelajaran ini dilakukan melalui expert judgement
atau ditanyakan kepada ahli. Perangkat pembelajaran yang dimaksud
meliputi: silabus, RPP, LKS dan bahan ajar. Masidjo (2010)
mengemukakan tentang kriteria validasi perangkat pembelajaran sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3.6 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran
Rentang Skor Kriteria
4,2 - 5 Sangat Baik
3,4 – 4,1 Baik
2,6 – 3,3 Cukup Baik
1,8 – 2,5 Tidak Baik
1 – 1,7 Sangat Tidak Baik
Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran dihitung dengan
menggunakan PAP yang dijelaskan berikut ini.
Tabel 3.7 Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran
Perangkat
Pembelajaran Ahli
Hasil Penilaian
Rata-rata
1. Silabus Dosen IPS 3,5
Guru Mapel Kelas V 4,2
Rata-rata 3,9
2. RPP Dosen IPS 3,8
Guru Mapel Kelas V 4,4
Rata-rata 4,1
3. LKS Dosen PGSD USD 3,8
Guru Mapel Kelas V 3,7
Rata-rata 3,8
4. Bahan Ajar Dosen PGSD USD 3,6
Guru Mapel Kelas V 4,2
Rata-rata 3,9
Berdasarkan hasil penghitungan rata-rata validasi perangkat
pembelajaran (silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar) di atas, diperoleh rata-rata
silabus adalah 3,9 dengan kriteria baik. Rata-rata RPP adalah 4,1 dengan
kriteria baik. Rata-rata LKS adalah 3,8 dengan kriteria baik. Dan hasil
penghitungan rata-rata bahan ajar adalah 3,9 dengan kriteria baik. Dari
penghitungan di atas, diperoleh rata-rata keseluruhan perangkat pembelajaran
adalah 3,9. Hasil penghitungan tersebut termasuk dalam kriteria baik, maka
perangkat pembelajaran ini layak digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Validasi Instrumen Soal
Validasi instrumen soal pada penelitian ini, ditempuh dengan cara
diujikan di lapangan. Peneliti membuat instrumen penelitian sebaik
mungkin kemudian dikonsultasikan kepada ahli, setelah itu diujikan di
lapangan. Setelah diujikan kemudian peneliti menghitung hasilnya dengan
menggunakan bantuan program SPSS.
Peneliti mengujikan sebanyak 40 soal dan 20 soal kepada siswa
kelas VI SD N Denggung karena siswa kelas ini sudah pernah mengalami
dan mempelajari materi jasa dan peranan tokoh pejuang dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, dan di dapatkan hasil bahwa
pada pengujian yang pertama 30 soal valid dan 10 tidak valid dengan
tingkat kepercayaan (α) 5% diperoleh r tabel sebesar 0,312. Dan pengujian
yang kedua sebanyak 20 soal, dan didapatkan hasil bahwa 14 soal valid
dan 6 tidak valid dengan tingkat kepercayaan (α) 5% diperoleh r tabel
sebesar 0,423. Dalam penelitian ini, apabila r hitung lebih besar dari r tabel
maka butir atau pertanyaan dikatakan valid dan sebaliknya jika r hitung
lebih kecil dari r tabel maka butir atau pertanyaan dikatakan tidak valid.
Hasil perhitungan validitas siklus I dan II dapat dilihat di lampiran 4.
2. Reliabilitas
Menurut Masidjo (2010: 209) reliabilitas adalah taraf sampai di
mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes
yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu
atau berbagai pengukuran. Dengan kata lain skor-skor tersebut dari
berbagai pengukuran tidak menunjukkan penyimpangan atau perbedaan-
perbedaan yang berarti. Reliabilitas tes dapat dibuat oleh peneliti setelah
diujikan di lapangan. Pengujian reliabilitas ini diujikan di kelas VI SD N
Denggung. Untuk menghitung taraf reliabilitas suatu tes peneliti
menggunakan program SPSS. Dari pengujian reliabilitas, item soal yang
tidak valid pasti juga tidak reliabel. Sementara item soal yang valid, bisa
jadi reliabel atau tidak reliabel.
Menurut Masidjo (2010:243) Koefisian reliabilitas dinyatakan dalam
suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00. Kriteria
reliabilitas suatu instrumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.8 Kriteria Klasifikasi Reabilitas Instrument
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,20 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat rendah
Hasil reliabilitas pada soal pengujian pertama dan kedua dapat dilihat
di lampiran 4. Sedangkan hasil pengujian pada soal pengujian pertama
nilai Cronbach's Alpha Based on Standartdized Items sebesar 0,929 nilai
tersebut menunjukkan bahwa soal siklus memenuhi kriteria tinggi. Hasil
pengujian kedua, nilai Cronbach's Alpha Based on Standartdized Items
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
sebesar 0,883 nilai tersebut menunjukkan bahwa soal siklus II memenuhi
kriteria tinggi.
G. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini memiliki dua variabel (peubah) tergantung berdasarkan judul
penelitian, yakni keaktifan dan prestasi belajar. Untuk memperoleh data
mengenai keaktifan dan prestasi belajar digunakan beberapa teknik,
diantaranya:
1. Observasi
Pada penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan observasi terhadap
keaktifan siswa. Peneliti mengisi lembar pengamatan keaktifan yang sudah
disediakan pada setiap pertemuan.
2. Tes
Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar
siswa. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berupa pilihan ganda.
Tes ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran di akhir
setiap siklus. Tes ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
peningkatan prestasi belajar siswa.
3. Wawancara
Pada penelitian ini, kegiatan wawancara dilakukan sesudah
kegiatan pembelajaran berlangsung. Wawancara ini dilakukan kepada guru
dan beberapa siswa. Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui
keaktifan siswa dan untuk memperoleh data mengenai pendapat siswa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pendapat guru tentang penerapan teknik Student Teams Achievement
Division (STAD). Wawancara digunakan untuk mengetahui hal-hal terjadi
di dalam kelas dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada
responden. Wawancara ini dilakukan dalam situasi yang tidak formal.
H. Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan peneliti untuk menganalisis data-
data yang telah berhasil dikumpulkan yaitu teknik analisis data deskriptif
(statistik deskriptif). Statistik deskriptif adalah suatu teknik pengolahan
data yang tujuannya untuk melukiskan dan menganalisis kelompok data
tanpa membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati.
Analisis data ini dapat menggambarkan dengan tepat mengenai rata-rata,
perbedaan, hubungan-hubungan, dan sebagainya. Analisis data deskriptif
dapat ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi tindakan
dan sesudah diberi tindakan.
1. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPS materi tentang jasa dan peranan tokoh pejuang dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tertulis pada tabel berikut ini.
Tabel 3.9 Kriteria Keberhasilan Keaktifan Siswa
Indikator Kondisi awal
(rata-rata)
Akhir
siklus 1
Akhir
siklus 2
Persentase rata-
rata keaktifan
42,97 % 55 % 70 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.10 Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar
Indikator
Kriteria Keberhasilan
Kondisi
Awal
Akhir
Siklus I
Akhir
Siklus II
1. Rata-rata nilai
ulangan
2. Persentase jumlah
siswa yang
mencapai KKM
(70,00)
64,82
48,2%
71,00
65 %
76,00
80%
2. Perhitungan keaktifan dan prestasi belajar siswa
a. Keaktifan Belajar
Data mengenai keaktifan siswa diperoleh berdasarkan kegiatan
observasi yang dilakukan peneliti. Hasil observasi yang berupa
tersebut diperkuat dengan hasil wawancara terhadap guru setelah
kegiatan pembelajaran terlaksana. Analisis keaktifan siswa dapat di
tempuh dengan cara membandingkan keadaaan awal keaktifan siswa
dengan keadaan setelah siklus I dan siklus II.
Peningkatan keaktifan siswa dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
1) Menghitung keaktifan setiap siswa sesuai dengan rubrik pengamatan
pada setiap pertemuan.
2) Menghitung rata-rata keaktifan seluruh siswa
Rata-rata keaktifan seluruh siswa =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3) Persentase rata-rata keaktifan seluruh siswa =
x 100%
4) Membandingkan tingkat keaktifan awal dengan tingkat keaktifan
siklus I dan membandingkan tingkat keaktifan siklus I dengan tingkat
keaktifan siklus II. Pembandingan ini dilakukan untuk mengetahui
adanya peningkatan keaktifan atau tidak.
b. Prestasi Belajar
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa tentang materi perjuangan
mencapai kemerdekaan Indonesia, peneliti menyediakan soal-soal
evaluasi yang harus dikerjakan siswa pada setiap akhir siklus. Soal-
soal tersebut adalah soal pilihan ganda. Analisis skor hasil prestasi
belajar ditempuh dengan membandingkan kondisi awal, akhir siklus I
dan akhir siklus II. Langkah-langkah penyekorannya sebagai berikut:
1) Penyekoran nilai
Jawaban benar = skor 1
Jawaban salah = skor 0
2) Penghitungan skor yang diperoleh setiap siswa
3) Menghitung nilai siswa dengan rumus:
Nilai = jumlah skor x 5
4) Menghitung nilai akhir
Nilai Akhir = jumlah nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
5) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:
6) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus
Persentase =
7) Membandingakan tingkat nilai prestasi belajar siswa pada siklus I
dan siklus II dengan kondisi awal. Kegiatan membandingkan ini
dilakukan untuk mengetahui ada peningkatan prestasi siswa atau
tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a. Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari
Kamis, tanggal 2 Mei 2013 dan Jumat, tanggal 3 Mei 2013. Pada siklus I
siswa mempelajari materi tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi sekitar
Proklamasi. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dibagi dalam 6
kelompok setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa.
1) Perencanaan
a) Pertemuan 1
Pada siklus 1 pertemuan 1 peneliti menyusun perangkat
pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajar/handout, dan soal
evaluasi. Peneliti membuat handout yang dibagikan kepada siswa untuk
mempermudah dalam mengajar. Peneliti juga menyusun lembar
pengamatan keaktifan siswa dan rubrik penilaian pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD selain itu
juga menyusun panduan wawancara kepada guru, dan panduan
wawancara kepada siswa. Agar memudahkan pengamatan, peneliti juga
menyiapkan perlengkapan pembelajaran antara lain nomor absen yang
dipakai siswa dan nomor kelompok.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
b) Pertemuan 2
Pada siklus I pertemuan 2 ini perencanaan yang dilakukan
peneliti hampir sama dengan pertemuan 1, tetapi dalam pertemuan 2 ini
peneliti juga mempersiapkan soal evaluasi siklus I.
2) Pelaksanaan
a) Pertemuan 1
Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Mei 2013 pukul
10.10 -11.35 dalam hal ini peneliti dibantu oleh 4 teman yang bertugas
untuk orang mengamati minat dan mendokumentasikan saat proses
penelitian berlangsung.
Siswa masuk kelas secara bergantian, beberapa siswa ada yang
masih di luar jadi peneliti harus mengajak mereka untuk masuk. Pada
kegiatan awal dibuka dengan guru mengucapkan salam dan mengabsensi
siswa. Pada saat mengabsensi ternyata ada 3 siswa yang tidak masuk
karena sakit. Agar lebih bersemangat guru kemudian mengajak siswa
untuk bernyanyi “Hari Merdeka”. Lagu ini sekaligus dipakai guru untuk
apersepsi. Setelah itu guru menyampaikan tujuan dan kegiatan apa saja
yang akan dilakukan dalam pembelajaran hari itu.
Kegiatan intinya siswa dan guru bertanya jawab mengenai
peristiwa penting apa saja yang terjadi sekitar proklamasi. Beberapa siswa
mengungkapkan pendapatnya, ada siswa yang sudah tahu tetapi ada juga
yang menjawab karena membaca handout yang sudah dibagikan, mereka
saling bersahut-sahutan dalam menjawab sehingga guru kurang jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dalam mendengar jawaban siswa, kemudian guru meminta siswa yang
ingin menjawab untuk mengangkat tangan. Guru membagi kelompok
secara heterogen dimana setiap kelompok terdapat kemampuan dan jenis
kelamin siswa yang beragam. Pada saat pembagian kelompok guru
memanggil kelompok beserta anggotanya dan meminta siswa duduk
sesuai dengan kelompoknya. Dilanjutkan guru bersama siswa membahas
bersama tentang peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi sekitar
proklamasi. Setelah itu siswa menerima LKS dari guru dan berdiskusi
dalam kelompok mengenai salah satu dari peristiwa-peristiwa tersebut.
Sebelum mengerjakan LKS siswa diminta oleh guru untuk benar-benar
tahu dan memahami materi terutama materi yang berhubungan dengan
LKS karena guru akan memberikan kuis di akhir pembelajaran. Guru
membuat LKS dengan materi yang berbeda-beda, jadi dalam setiap
kelompok membahas peristiwa yang berbeda dengan kelompok lainnya.
Pada saat kerja kelompok beberapa siswa ada yang malah bermain-main
sehingga menimbulkan kegaduhan dalam kelas, jadi guru sesekali harus
menegurnya. Setelah semua kelompok menyelesaikan tugas, siswa diminta
mengumpulkannya untuk dibahas pada pertemuan selanjutnya karena
waktu sudah tidak cukup untuk membahasnya. Siswa kemudian diberi
penguatan dari guru mengenai materi yang dipelajari hari itu. Guru juga
menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum dipahami. Setelah
itu guru memberikan kuis, siswa yang menjawab akan diberi penghargaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dengan simbol “bintang” yang akan ditempelkan pada papan bintang yang
sudah disediakan.
Kegiatan akhir, siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan
materi yang dipelajari. Setelah itu siswa dan guru melakukan refleksi
secara lisan. Guru juga memberikan tindak lanjut dengan memberi tugas
pada siswa untuk belajar di rumah tentang materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya. Kegiatan ini diakhiri dengan salam penutup.
b) Pertemuan 2
Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 3 Mei 2013
pukul 09.35–10.45. Siswa masuk kelas secara bergantian dengan tertib.
Kegiatan awal dibuka dengan guru mengucapkan salam kepada siswa dan
setelah itu guru mempresensi kehadiran siswa. Hari ini semua siswa kelas
VB tidak ada yang absen. Agar lebih bersemangat dan berkonsentrasi guru
mengajak siswa untuk “bermain tepuk” mereka tampak senang karena jika
ada siswa yang salah, guru akan memberi hukuman dengan menyanyi
sambil menari di depan kelas, selain itu guru juga mengajukan pertanyaan
tentang pelajaran pada pertemuan sebelumnya. Hal tersebut sekaligus
digunakan untuk kegiatan apersepsi. Beberapa siswa mengangkat tangan
dan guru memilih beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan. Setelah itu
guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan pada pertemuan itu.
Kegiatan inti yang dilakukan berbeda dengan pertemuan 1, guru
tidak perlu membagi kelompok lagi, siswa hanya diminta pindah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
menjadi satu dengan kelompok seperti pertemuan yang lalu, karena
sebelumnya peneliti sudah mengatur kursi sesuai dengan kelompok
masing-masing. Setelah itu siswa menerima LKS dari guru dan berdiskusi
dalam kelompok. Pada diskusi kali ini LKS dikerjakan secara individu
walaupun soalnya sama, berbeda dengan pertemuan sebelumnya karena
siswa diberi kertas yang sudah disiapkan untuk mengerjakan bersama-
sama. Pada pertemuan ini siswa diberi soal untuk menjodohkan dengan
menarik garis antara peristiwa-peristiwa yang terjadi sekitar proklamasi
dengan waktu terjadinya. Setelah siswa selesai mengerjakan kemudian
guru mengajak siswa untuk membahas LKS yang baru saja dikerjakan
setelah itu dilanjutkan dengan membahas LKS yang sudah dikerjakan pada
pertemuan lalu. Pada kegiatan pembahasan ini terlihat siswa lebih aktif
dan bersemangat karena banyak siswa yang menanggapi dengan bertanya
pada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi mereka. Mereka
terlihat termotivasi untuk mendapatkan penghargaan simbol ”bintang”
yang banyak. Setelah semua kelompok membacakan hasil diskusinya,
siswa diberi penguatan dari guru mengenai materi yang baru saja
dipelajari. Guru juga menanyakan kepada siswa mengenai materi yang
belum dipahami.
Kegiatan akhir, siswa dibimbing guru menyimpulkan materi
peristiwa yang terjadi sekitar proklamasi. Setelah itu siswa mengerjakan
soal evaluasi. Soal evaluasi berupa 20 soal pilihan ganda. Setelah selesai
guru dan siswa berefleksi mengenai materi dan kegiatan, apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
menyenangkan atau tidak pembelajaran hari ini. Tidak lupa guru juga
memberikan tindak lanjut untuk belajar materi selanjutnya. Kemudian
guru mengucapkan terima kasih dan salam penutup.
3) Observasi
a) Pertemuan 1
Hasil observasi yang dilakukan pada proses pembelajaran siklus I
pertemuan 1, kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan. Guru
dibantu oleh peneliti mengamati keaktifan siswa dan proses pembelajaran
teknik STAD di dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Selain itu, guru juga mengamati dan memberi skor pada kegiatan siswa
pada saat diskusi kelompok dan presentasi kelompok. Dari hasil
observasi, dapat dilihat bahwa siswa ketika diskusi kelompok masih
belum optimal, ada beberapa siswa yang belum aktif berpartisipasi dalam
diskusi, selain itu waktu yang dibutuhkan sangat kurang sehingga
pembahasan LKS dilakukan pada pertemuan ke-2.
b) Pertemuan 2
Hasil observasi yang dilakukan pada proses pembelajaran siklus I
pertemuan 2 lebih baik. Siswa terlihat lebih senang dan bersemangat.
Mereka lebih bersemangat karena diawal guru sudah membangkitkan
semangat dengan bermain tepuk. Ketika kerja kelompok siswa juga
terlihat lebih banyak yang berpartisipasi aktif dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dibandingkan pada pertemuan yang lalu. Hanya saja dalam alokasi waktu
kurang tepat. Dalam pembelajaran alokasi waktu kelebihan 10 menit.
4) Refleksi
a) Pertemuan 1
Refleksi siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Mei
2013 setelah penelitian dilakukan pada pukul 11.50–12.00 di ruang
perpustakaan. Refleksi ini diikuti oleh guru, peneliti dan 4 observer.
Pembelajaran pertemuan 1 berlangsung sesuai dengan perencanaan dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik STAD dan
menggunakan media gambar-gambar peristiwa yang terjadi sekitar
proklamasi. Siswa cukup tertarik untuk mengkuti pembelajaran meskipun
ada beberapa siswa yang sulit untuk diatur yang berada di bangku
belakang. Alokasi waktu yang digunakan kurang tepat dengan
perencanaan karena ketika pembentukan kelompok diskusi sangat
membutuhkan waktu yang lama, siswa sulit dikontrol untuk masuk
kedalam kelompok sehingga kelas tidak terkondisikan dengan baik. Pada
saat observasi siswa terlihat bahwa hanya sedikit siswa yang aktif sebagian
besar dari mereka cenderung malas dan kurang dalam bekerjasama dalam
kelompok, bahkan ada dalam satu kelompok hanya 1 sampai 2 orang yang
aktif mengerjakan tugasnya, sehingga indikator kurang tercapai dengan
baik. Menurut observer kegiatan kerja kelompok memang sangat sulit
diterapkan pada siswa karena siswa terbiasa kerja mandiri. Ketika kuis
hanya beberapa siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari kuis, ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dikarenakan kurang optimalnya siswa ketika diskusi kelompok sehingga
mereka kurang memahami materi bahkan membaca materi saja tidak.
Untuk pertemuan 2 guru akan lebih menekankan dan memotivasi siswa
agar dalam diskusi kelompok mereka ikut aktif terlibat secara optimal.
Selain itu, sebelum masuk guru dibantu observer akan menata meja
terlebih dahulu agar dalam pembagian kelompok siswa bisa langsung
duduk dan tidak memerlukan waktu yang lama, hal itu juga untuk
meminimalisir kelas menjadi gaduh ketika pembagian kelompok.
b) Pertemuan 2
Refleksi siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Mei
2013 pukul 11.00 - 11.20 di ruang perpustakaan. Refleksi ini diikuti oleh
peneliti dan 4 observer. Pada pertemuan II siswa diajak untuk bermain
tepuk agar siswa bersemangat dan fokus dalam kegiatan pembelajaran.
Guru mengajak siswa untuk bermain tepuk dan jika siswa yang salah akan
diberi hukuman yaitu bernyanyi sambil menari dan juga diberi pertanyaan
tentang pertemuan yang lalu, hal ini juga digunakan guru untuk menggali
pengetahuan siswa tentang materi.
Ketika diskusi kelompok, peneliti sudah memotivasi siswa agar
berperan aktif dengan cara membagi LKS yang dikerjakan secara individu
namun siswa tetap boleh berdiskusi, berbeda dengan pertemuan
sebelumnya yang hanya diberi selembar kertas untuk mengerjakan
tugasnya secara bersama-sama. Setelah itu guru mengajak siswa
membahas LKS, pada saat pembahasan ini indikator sudah cukup tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
karena siswa sudah cukup aktif dalam bertanya ataupun mengungkapkan
pendapatnya, mereka terlihat termotivasi untuk mendapatkan bintang yang
banyak untuk ditempelkan pada papan bintang. Namun dari hasil
persentase rata-rata keaktifan siklus I ini adalah 52,15% sedangkan kriteria
keberhasilan keaktifan siswa harus mencapai 55%. Hasil rata-rata nilai
ulangan pada siklus I ini adalah 74,45 sedangkan kriteria keberhasilan
akhir siklusnya adalah 71,00 hal ini menunjukkan bahwa target pada
variabel prestasi belajar sudah tercapai, namun karena pada variabel
keaktifan belum mencapai target kemudian peneliti akan melanjutkan
penelitian pada siklus II.
Pertemuan ini untuk alokasi waktu masih kelebihan 10 menit. Hal ini
karena saat diskusi membahas LKS pada pertemuan 1 dan 2 membutuhkan
waktu yang cukup lama. Pada pertemuan selanjutnya peneliti akan
mengatur agar pembahasan LKS tepat pada waktu yang telah
direncanakan.
Peneliti dan observer berpendapat bahwa kekurangan dalam
penerapan model pembelajaran kooperatif teknik STAD ini adalah siswa
masih sulit untuk kerja kelompok, mereka membutuhkan waktu lama
untuk duduk dengan kelompoknya, karena harus memindahkan dan
menggeser kursi belum lagi ada yang tidak suka dengan siswa lain yang
menjadi satu kelompok dengannya. Hal ini juga cenderung membuat siswa
sulit untuk dikondisikan dengan baik. Selain itu ketika siswa ingin
mengungkapkan pendapatnya ataupun bertanya mereka kurang tertib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
sehingga kelas terkesan ramai, oleh karena itu pada siklus selanjutnya
peneliti akan lebih menertibkan siswa. Sedangkan keuntungannya adalah
siswa dituntut untuk berpartisipasi secara aktif dalam kelompok karena
dalam teknik STAD ini anggota kelompok harus memastikan bahwa
anggota kelompok telah menguasai materi yang kemudian seluruh siswa
akan diberikan kuis ataupun tes yang pada saat itu mereka tidak boleh
saling membantu.
b. Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari
Selasa tanggal 7 Mei 2013 dan Jumat tanggal 10 Mei 2013. Pada siklus II
ini mempelajari materi tokoh-tokoh pejuang dalam mempersiapkan
kemerdekaan dan sikap menghargai jasa dan peranannya. Perbedaan antara
siklus I dan siklus II yaitu pada materi dan jumlah kelompok. Pada siklus I
siswa diajak untuk mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi
sekitar proklamasi, sedangkan pada siklus II ini siswa mempelajari tentang
tokoh-tokoh bangsa dalam mempersiapkan kemerdekaan dan juga cara
menghargai jasa dan peranannya. Pada siklus I ada 6 kelompok setiap
kelompok terdiri dari 6-7 siswa sedangkan pada siklus II ini ada 8
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1) Perencanaan
a. Pertemuan 1
Pada siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7
Mei 2013 pukul 09.35 – 10.45. Peneliti menyiapkan panduan wawancara
kepada siswa. Peneliti juga memperbaiki perangkat pembelajaran yang
berupa RPP, LKS. Selain itu, peneliti membuat media yang lebih menarik,
dengan menggunakan kertas asturo yang berwarna cerah dengan gambar
tokoh-tokoh bangsa yang lebih besar sehingga terlihat jelas. Pada
pertemuan 1 ini peneliti juga menyiapkan soal untuk kuis, no. kelompok
dan no. absen siswa. Peneliti juga sudah menata tempat duduk terlebih
dahulu agar dalam pelaksanaan tidak menghabiskan banyak waktu.
b. Pertemuan 2
Pada siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 10
Mei 2013 pada pukul 10.10 – 11.35. Persiapan yang dilakukan oleh
peneliti hampir sama dengan pertemuan 1. Hanya saja peneliti
menambahkan soal evaluasi. Selain itu, seperti pada pertemuan I peneliti
menata tempat duduk terlebih dahulu agar waktu sesuai dengan rencana
dan siswa tidak perlu menggeser meja dan mengangkat kursi.
2) Pelaksanaan
a) Pertemuan 1
Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7 Mei
2013 pukul 09.35 – 10.45. Dalam kegiatan ini peneliti dibantu oleh 4
teman yang tugasnya sudah dibagi untuk menjadi observer dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dokumentasi. Siswa masuk satu - persatu ke dalam kelas,beberapa siswa
harus disuruh masuk terlebih dahulu karena masih asik bermain kelereng
di luar. Kegiatan awal dibuka dengan guru mengucapkan salam dan
presensi. Hari itu tidak ada siswa yang absen. Untuk memotivasi siswa,
guru memberikan pertanyaan dari materi pertemuan yang lalu yaitu
peristiwa sekitar proklamasi, untuk menghantarkan ke materi guru juga
mengkaitkan dengan tokoh-tokoh yang berhubungan dengan peristiwa
tersebut. Siswa terlihat bersemangat untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru, mereka saling menginginkan mendapat bintang jika
berani menjawab pertanyaan. Setelah itu guru menyampaikan tujuan dan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
Kegiatan inti pada pertemuan I ini siswa dan guru bertanya jawab
mengenai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapakan
kemerdekaan. Pada kegiatan ini guru menempelkan kertas asturo yang
besar pada papan tulis yang sudah ditempel foto tokoh pejuang, kemudian
siswa diminta untuk maju untuk menuliskan nama beserta perannya dalam
mempersiapkan kemerdekaan. Pada kegiatan ini siswa terlihat aktif banyak
yang mengangkat tangan dan termotivasi untuk mendapat bintang. Setelah
itu, Guru kemudian membagi kelompok secara heterogen dimana setiap
kelompok terdapat kemampuan siswa yang beragam. Guru membagi siswa
dibagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa.
Pada saat pembagian kelompok, guru membacakan kelompok beserta
anggotanya sambil menyuruh siswa yang dipanggil untuk maju ke depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
setelah semua anggota kelompok dipanggil kemudian anggota kelompok
tersebut diminta untuk duduk pada kursi yang sudah diatur oleh guru, hal
tersebut dilakukan guru untuk kelompok I sampai VIII. Kemudian guru
meminta siswa untuk mengerjakan LKS dengan berdiskusi dalam
kelompok untuk menyebutkan tokoh-tokoh dan menuliskan beberapa
riwayat singkatnya.
Guru sekali lagi menekankan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam kelompok dan benar-benar memahami materi karena di akhir
pembelajaran guru akan memberikan kuis. Setelah siswa selesai
mengerjakan LKS guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang
ingin membacakan didepan kelas. Banyak siswa mengangkat tangan,
mereka bersemangat untuk maju membacakan hasil diskusinya. Kemudian
guru memilih beberapa kelompok untuk maju, kelompok lain diminta
untuk aktif membahas dengan bertanya ataupun menyanggah. Kemudian,
siswa diberi penguatan dari guru mengenai materi yang baru saja dipelajari
hari ini. Setelah itu, guru memberikan kuis untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa. Pada kegiatan ini beberapa siswa terlihat aktif untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan.
Kegiatan akhir, siswa dibimbing guru menyimpulkan materi yang
dipelajari hari ini. Selain itu, guru juga menanyakan kepada siswa
mengenai hal apa masih belum jelas ataupun yang belum dipahami. Guru
juga mengajak siswa untuk berefleksi bersama, bagaimana perasaan siswa
pada pembelajaran hari itu, tidak lupa guru juga memberikan tindak lanjut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
untuk belajar materi selanjutnya yaitu sikap menghargai jasa dan peran
tokoh pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan dan kegiatan ini
diakhiri dengan salam penutup.
b) Pertemuan 2
Pada Siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 9
Maret 2012 pukul 09.35 – 10.45. Seperti biasanya dalam kegiatan ini
peneliti dibantu oleh 4 teman yang sudah dibagi mengenai tugasnya
sebagai observer dan dokumentasi. Sebelum pelajaran dimulai siswa
diajak untuk masuk ke kelas, kemudian mereka masuk secara bergantian
dengan rapi. Kegiatan awal dibuka dengan guru menggucapkan salam dan
presensi. Pada perteman ini siswa tidak ada yang absen. Untuk
membangkitkan semangat dan konsentrasi pada siswa, guru mengajak
semua siswa untuk bermain tepuk. Pada kegiatan ini mereka terlihat
bersemangat dan senang. Setelah itu guru menyampaikan tujuan dan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran hari ini.
Kegiatan inti pada pertemuan ini siswa sudah diminta guru untuk
menempati tempat duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing
untuk menghemat waktu. Kelompok masih sama pada pertemuan yang
pertama yaitu setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Guru kemudian
memberikan penjelasan singkat yang dilanjutkan dengan tanya jawab
dengan siswa mengenai keteladanan para tokoh pejuang. Setelah itu siswa
menerima LKS dari guru dan berdiskusi dalam kelompok. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
berdiskusi untuk menyebutkan apa saja perilaku yang mencerminkan
menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang, untuk menuntut siswa
berpartisipasi aktif dalam kelompok dan benar-benar memahami materi,
disini guru memberikan lembar LKS yang diisi oleh siswa secara individu
dan jawabannya sebisa mungkin berbeda antar anggota kelompok agar
jawaban lebih bervariasi, dengan begitu siswa akan dituntut untuk
mengemukakan pendapatnya masing-masing dalam kelompok. Guru
memberi kesempatan kepada anggota kelompok yang ingin menuliskan
hasil diskusinya didepan kelas. Pada kegiatan ini terlihat siswa lebih aktif
dan bersemangat dari pertemuan yang kemarin karena banyak siswa yang
ingin maju. Mereka mengangkat tangan dan hampir semua dari tiap
anggota kelompok mendapat giliran untuk menuliskan hasil diskusinya.
Selain siswa yang aktif dalam membahas mendapat bintang, kelompok
yang aktif juga mendapat bintang, dengan cara guru memberi nilai dengan
turus pada kelompok ketika siswa menuliskan hasil diskusinya, dan
kelompok dengan anggota yang paling banyak menuliskan di papan tulis
akan mendapatkan bintang. Setelah pembahasan hasil diskusi, siswa
diberi penguatan dengan bertanya jawab mengenai materi.
Kegiatan akhir pada pertemuan ini siswa dibimbing guru
menyimpulkan materi tokoh-tokoh pejuang serta sikap menghargai jasa
dan peranannya. Setelah itu siswa diminta mengerjakan soal evaluasi.
Soal evaluasi berupa 20 soal pilihan ganda. Setelah selesai guru dan siswa
berefleksi mengenai materi dan kegiatan hari ini. Pada saat refleksi semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
siswa diminta menuliskan pada kertas yang sudah dibagikan, bagaimana
perasaan mereka setelah mengikuti pembelajaran?, Kesulitan apa saja yang
dialami? dan komentar mengenai guru. Tidak lupa guru juga memberikan
tindak lanjut untuk belajar materi selanjutnya. Pada kegiatan akhir guru
mengucapkan terima kasih dan salam penutup.
3) Observasi
a) Pertemuan 1
Hasil observasi yang dilakukan pada proses pembelajaran siklus II
pertemuan 1, kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan. Peneliti
dibantu oleh observer mengamati keaktifan siswa didalam kelas pada saat
pembelajaran IPS berlangsung. Selain itu, guru juga mengamati kegiatan
siswa pada saat diskusi kelompok dan presentasi kelompok. Dari hasil
observasi dapat dilihat bahwa siswa lebih aktif karena kelompoknya lebih
kecil. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa jadi hampir semua siswa
mendapat peran dan lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya saat
penyampian hasil diskusi.
b) Pertemuan 2
Pada pembelajaran siklus II pertemuan 2 berlangsung peneliti juga
melakukan observasi terhadap jalannya proses pembelajaran. Pada
kegiatan ini peneliti dibantu observer mengamati keaktifan siswa
menggunakan lembar pengamatan keaktifan. Dari hasil observasi yang
dilakukan pada proses pembelajaran siklus II pertemuan 2, terlihat siswa
lebih bersemangat dan aktif dari pertemuan sebelumnya, karena materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
yang disampaikan pada pertemuan ini lebih mudah untuk diterima siswa
daripada materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Siswa
lebih banyak yang berani maju untuk mengemukakan hasil diskusinya.
4) Refleksi
a) Pertemuan 1
Refleksi siklus II pertemuan 1 dilaksanakan setelah penelitian
dilaksanakan yaitu pada hari Selasa, 7 Mei 2013 pukul 11.00 – 11.15 di
ruang perpustakaan. Refleksi ini diikuti oleh guru, peneliti dan 4 observer.
Pembelajaran pertemuan 1 berlangsung sesuai dengan perencanaan alokasi
waktu yang digunakan sudah tepat. Dari kegiatan dan media yang
digunakan sudah cukup menarik bagi siswa. Pada saat kegiatan
pembelajaran kooperatif teknik STAD ini siswa walaupun sudah cukup
aktif karena dibentuk dengan kelompok yang lebih kecil namun masih ada
salah 1 ataupun 2 anggotanya yang belum bisa berperan secara aktif, dari
informasi guru dan siswa, beberapa siswa tersebut memang sangat sulit
untuk diatur jadi guru harus memberi perhatian yang lebih kepada siswa
tersebut untuk menegur ataupun memberi pengertian untuk terlibat dalam
kerja kelompok. Ketika pembahasan hasil diskusi siswa kebanyakan sudah
aktif hal ini menandakan akan tercapainya indikator. Pada pertemuan
berikutnya peneliti akan lebih memberikan perhatian pada siswa yang sulit
diatur tersebut agar dia bisa ikut aktif dalam kerja kelompoknya.
b) Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Refleksi siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Jumat, 10
Mei 2013 pukul 10.50 – 11.05. Seperti biasanya refleksi ini diikuti oleh
peneliti dan 4 observer. Pada pertemuan ini siswa sudah bersemangat
karena diawal kegiatan guru memberikan permainan tepuk. Selain itu,
dalam pembelajaran kooperatif teknik STAD semua siswa lebih aktif
karena jumlah siswa dalam kelompok lebih kecil, siswa yang sering ribut
juga sudah terlihat ikut terlibat dengan baik dalam kelompok karena guru
memberikan soal LKS yang diisi secara individu walaupun soalnya sama,
jadi setiap anggota kelompok dituntut untuk mengemukakan pendapatnya
karena jawaban tidak boleh sama dengan anggota kelompok agar lebih
bervariasi. Ketika pembahasan hasil diskusi siswa aktif untuk
mengemukakan pendapatnya dengan menuliskan hasil diskusinya, selain
itu mereka juga aktif bertanya, dan juga menyanggah jika pernyataan yang
ditulis oleh temannya dianggap kurang benar. Pada pertemuan dari hasil
persentase rata-rata keaktifan siklus II ini adalah 71,07% sedangkan
kriteria keberhasilan keaktifan siswa harus mencapai 70,00%. Hasil rata-
rata nilai ulangan pada siklus II ini adalah 78,37 sedangkan kriteria
keberhasilan akhir siklusnya adalah 76,00 hal ini menunjukkan bahwa
target pada variabel keaktifan dan prestasi belajar sudah tercapai, sehingga
siklus tidak perlu dilanjutkan lagi.
Alokasi waktu pada pertemuan ini kurang tepat hal ini dikarenakan
ketika mengerjakan soal evaluasi sedikit mengulur waktu karena siswa
harus menggeser kursi agar tempat duduk mereka bisa teratur dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Data Keaktifan Siswa
a. Data keaktifan siswa kondisi awal
Data yang dihasilkan pada siklus I dan siklus II dianalisis dengan
melakukan perhitungan nilai siswa untuk disusun dalam distribusi
frekuensi. Berdasarkan observasi dengan mengisi lembar pengamatan
keaktifan diperoleh data dalam tabel sebagai berikut ini.
Tabel 4.1 Kondisi Awal Keaktifan Siswa
No. Pernyataan Kondisi awal Rata-
rata Pengamatan I Pengamatan II
1. Keberanian dalam
menyampaikan pendapat.
8,1 % 10,8 % 9,4%
2. Keberanian untuk bertanya
kepada guru.
10,8% 16,2% 13,5%
3. Keberanian dalam bertanya
kepada teman.
16,2% 27,0% 21,6%
4. Keberanian menyanggah
gagasan/ide.
0 % 2,7 % 1,3%
5. Memperhatikan penjelasan
guru.
56,7% 54,0% 55,4%
6. Membaca bahan pelajaran. 75,6% 70,2% 72,9%
7. Berusaha menyelesaikan
tugas dengan sebaik-
baiknya.
64,8% 70,2% 67,5%
8. Mengerjakan tes/evaluasi. - 100% _
9. Menggunakan atau
memegang alat/media
pembelajaran saat proses
belajar berlangsung.
86,4 % 91,8% 89,1%
10. Mampu bekerjasama dalam
kelompok.
51,3% 45,9% 48,6%
Jumlah 370,4% 489,1% 429,7%
Rata-rata 37,0% 48,9% 42,9%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b. Data keaktifan siswa pada siklus I
Berdasarkan observasi dengan mengisi lembar pengamatan
keaktifan diperoleh data dalam tabel sebagai berikut ini.
Tabel 4.2 Keaktifan Siswa Siklus I
No. Pernyataan Persentase
1. Keberanian dalam menyampaikan pendapat. 18,9 %
2. Keberanian untuk bertanya kepada guru. 21,6%
3. Keberanian dalam bertanya kepada teman. 43,2%
4. Keberanian menyanggah gagasan/ide. 8,1%
5. Memperhatikan penjelasan guru. 56,7%
6. Membaca bahan pelajaran. 72,9%
7. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya.
72,9%
8. Mengerjakan tes/evaluasi. 81,0%
9. Menggunakan atau memegang alat/media
pembelajaran saat proses belajar berlangsung.
91,8%
10. Mampu bekerjasama dalam kelompok. 54,0%
Jumlah 521,5%
Rata-rata 52,1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
c. Data keaktifan siswa pada siklus II
Berdasarkan observasi dengan mengisi lembar pengamatan
keaktifan diperoleh data dalam tabel sebagai berikut ini.
Tabel 4.3 Keaktifan Siswa Siklus II
No. Pernyataan Persentase
1. Keberanian dalam menyampaikan
pendapat.
43,2 %
2. Keberanian untuk bertanya kepada guru. 45,9%
3. Keberanian dalam bertanya kepada teman. 72,9%
4. Keberanian menyanggah gagasan/ide. 16,2%
5. Memperhatikan penjelasan guru. 81,0%
6. Membaca bahan pelajaran. 86,4%
7. Berusaha menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
86,4%
8. Mengerjakan tes/evaluasi. 100%
9. Menggunakan atau memegang alat/media
pembelajaran saat proses belajar
berlangsung.
94,5%
10. Mampu bekerjasama dalam kelompok. 83,7 %
Jumlah 710,7 %
Rata-rata 71,0 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. Data Prestasi Belajar Siswa
a. Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I
Berdasarkan data awal siswa dengan nilai rata-rata siswa 64,82.
Setelah dikenai tindakan dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif teknik STAD, didapatkan data nilai siswa sebagai berikut.
Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I
No. Nama Nilai Ketuntasan
1. Irfan 60 Tidak tuntas
2. Albhet 85 Tuntas
3. Seto 80 Tuntas
4. Aditya 70 Tuntas
5. Rais 85 Tuntas
6. Afifah 90 Tuntas
7. Chika 50 Tidak tuntas
8. Ahda 70 Tuntas
9. Miftahul 90 Tuntas
10. Ananda 75 Tuntas
11. Andini 85 Tuntas
12. Archaiva 80 Tuntas
13. Bayu 70 Tuntas
14. Dima 65 Tidak tuntas
15. Aqni 75 Tuntas
16. Dwika 70 Tuntas
17. Elsa 85 Tuntas
18. Fonda 65 Tidak tuntas
19. Fajar 80 Tuntas
20. Lanny 80 Tuntas
21. Fadil 70 Tuntas
22. Regina 85 Tuntas
23. Rendra 70 Tuntas
24. Romadhona 55 Tidak tuntas
25. Sifa 70 Tuntas
26. Syifa Alliya 85 Tuntas
27. Indah 70 Tuntas
28. Yogi 75 Tuntas
29. Zulfa 90 Tuntas
30. Shafira 85 Tuntas
31. Dicky 75 Tuntas
32. Ernawati 65 Tidak tuntas
33. Anggoro 20 Tidak tuntas
34. Gilar 75 Tuntas
35. Choirul 80 Tuntas
36. Zulfa Itsnaini 90 Tuntas
37. Vania 85 Tuntas
RATA-RATA 74,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Hasil perhitungan prestasi belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata
74,4. Ada 28 siswa atau 75,6% yang mencapai KKM dan ada 9 siswa atau 24,3%
yang belum mencapai KKM.
b. Data Prestasi Belajar Siswa pada siklus II
Tabel 4.5 Data Prestasi Belajar Siswa pada siklus II
No. Nama Nilai Ketuntasan
1. Irfan 40 Tidak tuntas
2. Albhet 70 Tuntas
3. Seto 55 Tidak tuntas
4. Aditya 65 Tidak tuntas
5. Rais 90 Tuntas
6. Afifah 100 Tuntas
7. Chika 75 Tuntas
8. Ahda 65 Tidak tuntas
9. Miftahul 80 Tuntas
10. Ananda 85 Tuntas
11. Andini 90 Tuntas
12. Archaiva 100 Tuntas
13. Bayu 70 Tuntas
14. Dima 95 Tuntas
15. Aqni 85 Tuntas
16. Dwika 55 Tidak tuntas
17. Elsa 80 Tuntas
18. Fonda 85 Tuntas
19. Fajar 75 Tuntas
20. Lanny 95 Tuntas
21. Fadil 70 Tuntas
22. Regina 90 Tuntas
23. Rendra 80 Tuntas
24. Romadhona 65 Tidak tuntas
25. Sifa 70 Tuntas
26. Syifa Alliya 90 Tuntas
27. Indah 80 Tuntas
28. Yogi 75 Tuntas
29. Zulfa 95 Tuntas
30. Shafira 100 Tuntas
31. Dicky 45 Tidak tuntas
32. Ernawati 90 Tuntas
33. Anggoro 65 Tidak tuntas
34. Gilar 75 Tuntas
35. Choirul 85 Tuntas
36. Zulfa Itsnaini 85 Tuntas
37. Vania 85 Tuntas
RATA-RATA 78,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Hasil penghitungan prestasi belajar siswa pada siklus II diperoleh rata-rata
78,3. Dari hasi penghitungan, ada 29 siswa atau 78,3% sudah mencapai KKM dan
ada 8 siswa atau 21,6% yang belum mencapai KKM.
B. Pembahasan
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik STAD
Penelitian tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
STAD pada mata pelajaran IPS materi Jasa dan Peranan tokoh pejuang
dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia telah dilaksanakan di
kelas VB SD N Denggung tahun ajaran 2012/2013 . Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
a. Guru menentukan skor awal siswa.
Siklus I peneliti menentukan skor awal siswa dengan nilai evaluasi
pada mata pelajaran IPS materi sebelumnya yaitu tentang Organisasi
Pergerakan Nasional. Sedangkan pada siklus II peneliti menentukan skor
awal siswa dengan nilai evaluasi yang dicapai siswa pada siklus I.
b. Pembagian kelompok
Siklus I peneliti membagi kelompok secara heterogen menjadi 6
kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa. Sedangkan pada
siklus II peneliti membagi kelompok secara heterogen menjadi 8
kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Pada siklus pertama siswa masih sulit untuk dikondisikan masuk
kedalam kelompoknya masing-masing, mereka susah diatur sehingga
menghabiskan waktu yang cukup lama untuk masuk dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Sedangkan pada siklus kedua siswa sudah mulai bisa cepat masuk ke
dalam kelompok dikarenakan pembagian kelompok yang lebih kecil dan
sebelumnya kursi-kursi sudah ditata dan diatur terlebih dulu oleh peneliti
sebelum penelitian dilaksanakan.
c. Kerja kelompok
Siklus I siswa membahas materi tentang peristiwa-peristiwa yang
terjadi sekitar proklamasi, pada diskusi kelompok tersebut siswa diajak
untuk menceritakan kembali peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi
sekitar proklamasi dan menjodohkan peristiwa-peristiwa yang terjadi
dengan waktu terjadinya. Sedangkan pada siklus II siswa membahas
tentang tokoh-tokoh pejuang dan sikap menghargai jasa dan peranannya,
pada diskusi kelompok siswa diajak untuk menyebutkan tokoh-tokoh
pejuang beserta jasa dan perananya selain itu siswa juga diminta untuk
menyebutkan sikap-sikap yang mencerminkan menghargai jasa dan
peranan tokoh pejuang.
Berikut adalah gambar kegiatan pembelajaran kelompok kooperatif
teknik STAD.
Gambar 4.1 Kegiatan kerja Gambar 4.2 Kegiatan kerja
kelompok pada siklus I kelompok pada siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
d. Pemberian Kuis
Pemberian kuis bertujuan untuk mengukur sampai dimana tingkat
pemahaman siswa, peneliti disini memberikan kuis pada akhir kegiatan
pada pertemuan pertama setiap siklus pembelajaran. Dengan
pengadaan kuis, secara tidak langsung mendorong siswa untuk bisa
memahami materi. Pada siklus I siswa diberi kuis materi sekitar
peristiwa-peristiwa yang terjadi sekitar proklamasi, pada siklus ini
siswa masih kurang aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan,
sedangkan pada siklus II siswa diberi kuis materi sekitar tokoh-tokoh
dan riwayat singkat para pejuang beserta sikap-sikap menghargai jasa
dan peranannya, disini siswa sudah terlihat lebih aktif dibandingkan
pada siklus sebelumnya, siswa saling berebut untuk mendapat
kesempatan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Berikut gambar kegiatan saat pemberian kuis.
Gambar 4.3 Kegiatan saat pemberian kuis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
e. Pemberian penghargaan
Peneliti dalam penelitian ini memberikan penghargaan berupa
simbol bintang yang ditempel pada papan bintang kepada siswa yang
aktif selama kegiatan pembelajaran, baik siswa yang bertanya,
menjawab pertanyaan, menyanggah dan sebagainya. Pada pertemuan
pertama siswa masih kurang aktif namun pada pertemuan yang
selanjutnya siswa sudah mulai aktif, mereka terlihat termotivasi untuk
mendapatkan bintang.
Berikut adalah gambar ketika siswa menempelkan bintang yang
diperolehnya pada papan bintang.
Gambar 4.4. Siswa sedang menempel bintang pada papan bintang.
2. Keaktifan siswa
Penelitian tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif
teknik STAD telah dilaksanakan di kelas VB SD N Denggung tahun ajaran
2012/2013. Observasi keaktifan tidak dilakukan sendiri oleh peneliti
namun dibantu teman dan guru kelas dan mengacu pada lembar
pengamatan keaktifan yang sudah disiapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Penelitian ini diharapkan oleh peneliti dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran IPS. Hal ini
mengingat bahwa materi pada pelajaran IPS bersifat abstrak dan juga
pentingnya keaktifan siswa dalam tercapainya semua indikator dalam
pembelajaran.
Proses pelaksanaan penelitian ini sesuai dengan perencanaan yaitu
terdiri dari 2 siklus dan masing-masing siklusnya terdiri dari perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis,
tanggal 2 Mei 2013 dan Jumat, tanggal 3 Mei 2013. Berdasarkan kegiatan
observasi yang dilakukan diperoleh rata-rata keaktifan seluruh siswa
52,15%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa sudah
meningkat namun belum maksimal. Hal ini disebabkan karena kurangnya
keseriusan siswa dalam kegiatan pembelajaran, siswa masih kurang fokus
dan aktif mengikuti pembelajaran, hal ini diperkuat dengan hasil
wawancara yang dilakukan setelah penelitian kepada guru kelas yaitu:
“Pada kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1 ini siswa
belum terbiasa dan terlihat belum begitu paham untuk mengikuti
langkah-langkah kegiatan pembelajaran kooperatif dengan teknik
STAD karena semua anggotanya masih sulit jika harus dituntut
untuk bisa memahami materi. Kelompok yang lebih aktif
cenderung lebih terlihat mendominasi kegiatan dalam pembahasan
LKS daripada kelompok yang pasif. Sedangkan pada pertemuan 2
siswa sudah sudah mulai aktif dalam diskusi kelompok pada
pembelajaran kooperatif dengan teknik STAD ini, hal ini mungkin
karena adanya kuis pada akhir pembelajaran.”
Selain wawancara dengan guru, peneliti juga mewawancarai 3
siswa kelas VB SD Denggung. Dari hasil wawancara pada siklus I
pertemuan 1 dan 2 tersebut, secara umum siswa senang ketika mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kegiatan pembelajaran kooperatif dengan teknik STAD namun siswa masih
cendurung pasif ketika diskusi kelompok, hal ini diperkuat dengan hasil
wawancara siswa sebagai berikut:
Siswa pertama mengungkapkan bahwa:“ Saya merasa
senang dengan pembelajaran hari ini, karena dengan diskusi
kelompok kami bisa membantu satu sama lain, dengan begitu kalau
mengerjakan soal bisa cepat selesai dan bisa mendapat bintang
yang banyak.”
Siswa kedua mengungkapkan bahwa: “saya senang dengan
kegiatan belajarnya karena dengan pembelajaran kooperatif teknik
STAD saya dan teman bisa belajar bersama dan saling membantu,
tapi ada anggota kelompok yang masih malas dalam memahami
materi dan membahasnya bersama kelompok. Kami lebih senang
belajar kelompok karena dengan begitu kami bisa saling
membantu.”
Siswa ketiga mengungkapakan bahwa: “ saya senang saat
belajar soalnya bisa bertanya dengan teman tapi masih malas kalau
harus disuruh membaca dan berdiskusi.”
Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 7 Mei 2013 dan
Jumat, tanggal 10 Mei 2013. Berdasarkan kegiatan observasi yang
dilakukan diperoleh rata-rata keaktifan seluruh siswa 71,07%. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa sudah cukup meningkat dari
siklus sebelumnya. Hal ini karena secara umum siswa sudah memahami
perannya masing-masing dalam kelompok, siswa juga aktif dalam
mengikuti pembelajaran daripada pada siklus yang pertama. Hal ini
diperkuat dengan hasil wawancara guru sebagai berikut:
“Pada pertemuan 1, siswa pada pembelajaran kooperatif
dengan teknik STAD ini sudah terlihat aktif, mereka terlihat senang
karena bisa mengungkapkan pendapatnya, apalagi siswa dimotivasi
dengan pemberian simbol bintang sehingga siswa yang benar-
benar aktif akan berusaha mendapatkan bintang yang lebih banyak
dari siswa lain, namun siswa yang kurang bisa aktif akan tetap
diam saja. Sedangkan pada pertemuan 2, dengan pembentukan
kelompok dalam jumlah siswa yang kecil hal tersebut akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
menuntut siswa untuk lebih optimal berpartisipasi dalam kelompok
dan siswa lebih dituntut untuk memahami materi.”
Hasil wawancara yang dilakukan pada siswa, secara umum siswa
juga terlihat sangat senang ketika mengikuti kegiatan pembelajaran
kooperatif dengan teknik STAD, siswa juga terlihat aktif dalam
mengungkapkan pendapatnya untuk bertanya pada guru ataupun
menjawab pertanyaan. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara siswa
sebagai berikut:
Siswa pertama mengungkapkan bahwa:“ Saya senang
dengan kegiatan pembelajaran karena bisa berlomba untuk
mendapatkan bintang dengan bertanya, mengungkapkan pendapat
ataupun menyanggah. Tapi ibu guru terlihat lebih memperhatikan
dan memberi kesempatan pada teman yang duduk di depan
sedangkan saya berada pada barisan belakang ketika diminta untuk
maju menuliskan jawaban sehingga saya cuma dapat bintang
sedikit. Saya lebih senang belajar kelompok dibandingkan dengan
pembelajaran individu karena kegiatannya lebih menyenangkan.”
Siswa kedua mengungkapkan bahwa: “Saya senang dengan
kegiatan belajarnya karena bisa bertanya dan berdiskusi dengan
teman lain jika ada yang sulit, tapi saya lebih suka dengan anggota
kelompok yang kemarin karena ada teman yang malas dia hanya
bermain tidak ikut membantu ketika mengerjakan soal.”
Siswa ketiga mengungkapakan bahwa: “Saya senang bisa
membantu teman saat belajar kelompok, selain itu saya bisa dapat
bintang yang banyak kalau saya bisa menjawab pertanyaan. Saya
sangat senang ketika pada pertemuan 1 diminta maju untuk
menuliskan riwayat tokoh-tokoh pejuang dan mendapatkan
bintang.”
Hasil peningkatan keaktifan pada kondisi awal, siklus I dan siklus
II dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 4.6 Rata-Rata Keaktifan dalam Persentase
No. Pernyataan
Kondisi
awal
Siklus I Siklus II
1. Keberanian dalam menyampaikan
pendapat.
9,4% 18,9% 43,2%
2. Keberanian untuk bertanya kepada
guru.
13,5% 21,62% 45,9%
3. Keberanian dalam bertanya kepada
teman.
21,6% 43,23% 72,9%
4. Keberanian menyanggah
gagasan/ide.
1,35% 8,1% 16,2%
5. Memperhatikan penjelasan guru. 55,4% 56,7% 81,08%
6. Membaca bahan pelajaran. 72,97% 72,9% 89,1%
7. Berusaha menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
67,5% 72,9% 86,4%
8. Mengerjakan tes/evaluasi. 100% 81,08% 100%
9. Menggunakan atau memegang
alat/media pembelajaran saat proses
belajar berlangsung
89,1% 91,8% 94,5%
10. Mampu bekerjasama dalam
kelompok.
48,6% 54,0% 83,7%
Rata-rata 42,9% 52,1% 71,0%
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa pada pernyataaan keberanian
dalam menyampaikan pendapat terjadi peningkatan yang tinggi dari kondisi awal
9,4% ke siklus I sebesar 18,9% dan kemudian meningkat lagi sebesar 43,2%. Hal
ini disebabkan karena siswa sudah bisa aktif, sebelumnya siswa masih kurang
percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya, namun setelah diberi dorongan
dan motivasi dengan pemberian penghargaan dengan simbol bintang siswa
menjadi lebih aktif dalam mengungkapkan pendapatnya. Hal tersebut juga terjadi
pada pernyataan keberanian dalam bertanya pada teman karena terjadi penigkatan
yang dari kondisi awal sebesar 21,6% kemudian pada siklus I menjadi 43,2% dan
meningkat kembali pada siklus II sebesar 72,9%. Namun pada pernyataan
keberanian menyanggah ide/gagasan sudah ada peningkatan namun belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
maksimal yaitu dari kondisi awal sebesar 1,3% ke siklus I menjadi 8,1% dan
siklus II sebesar 16,2% hal ini disebabkan siswa masih kurang percaya diri dalam
menyanggah pendapat, hanya beberapa siswa yang berani untuk menyanggah dan
kebanyakan dari siswa masih pasif dalam menanggapi.
Hasil dari peningkatan keaktifan siswa siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.7 Hasil Peningkatan Keaktifan Siswa
Peubah Indikator Kondisi
awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
Keaktifan Persentase
rata-rata
keaktifan
42,9% 55% 52,1% 70% 71,0%
Berdasarkan data kondisi awal siswa diperoleh rata-rata keaktifan siswa
adalah 42,9%. Setelah dikenai tindakan pada siklus I dengan hasil penghitungan
mengenai keaktifan siswa diperoleh rata-rata 52,1%. Sedangkan hasil
penghitungan keaktifan siswa siklus II diperoleh rata-rata 71,0%. Dari data
tersebut dapat digambarkan pada gambar berikut ini.
Gambar 4.5 Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa
42.952.1
71
0
10
20
30
40
50
60
70
80
KondisiAwal
Siklus I Siklus II
Keaktifan Belajar Siswa
Keaktifan BelajarSiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Menurut Joni (1984:2) kesempatan yang diberikan guru akan
menuntut siswa selalu aktif mencari, memperoleh, dan mengolah
perolehan belajarnya. Untuk dapat menimbulkan keaktifan belajar pada
diri siswa, guru diantaranya dapat memberi tugas secara individual dan
kelompok, mengadakan tanya jawab atau diskusi hal tersebut juga
dilakukan oleh peneliti saat pelaksanaan penelitian yaitu ketika siswa
mengikuti kuis dengan tanya jawab ataupun tes evaluasi secara individu
sedangkan secara kelompok tercermin saat diskusi dalam pembelajaran
kooperatif teknik STAD berlangsung. Dengan kegiatan tersebut terbukti
dapat meningkatkan keaktifan siswa, hal ini diperkuat dengan melihat data
yang diperoleh dalam penelitian.
Berdasarkan data diperoleh kesimpulan bahwa secara umum
keaktifan siswa pada siklus II sudah meningkat dibandingkan dengan
kondisi awal dan siklus Siklus I. Mengingat hal tersebut maka penelitian
dihentikan sampai di siklus II ini.
3. Peningkatan Prestasi Belajar
Pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada Siklus
I dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 2 Mei 2013 dan Jumat, tanggal 3
Mei 2013. Sedangkan Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 7
Mei 2013 dan Jumat, tanggal 10 Mei 2013. Hasil peningkatan prestasi
belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 4.8 Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Peubah Indikator Kondisi
awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
Prestasi
belajar
siswa
1. Rata-rata nilai
ulangan.
2. Persentase
jumlah siswa
yang mencapai
KKM (70,00)
64,8
48,2%
71,0
60%
74,4
75,6%
76,0
75%
78,3
78,3%
Menurut Masidjo (2010:184) kegunaan penilaian bagi siswa adalah
sebagai informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajarnya dan juga merupakan
konsekuensi dari usaha belajarnya. Apabila hasil belajarnya kurang baik, ia
terpanggil untuk memperbaikinya, sebaliknya jika hasil belajarnya sekurang-
kurangnya sudah mencukupi maka dia akan berusaha untuk mempertahankannya.
Sedangkan kegunaan bagi guru nilai akhir tersebut sangat berguna untuk
pengembangan kegiatan proses belajar mengajarnya dan pengambilan keputusan
kependidikan secara lebih mantap untuk siswa. Oleh karena itu hasil prestasi
siswa sangatlah berpengaruh bagi proses kegiatan belajar mengajar.
Hasil prestasi belajar siswa kelas V SD N Denggung pada siklus I terlihat
meningkat dari kondisi awal sebelum menggunakan pembelajaran kooperatif
teknik STAD pada mata pelajaran IPS. Dimana kondisi awal menunjukkan rata-
rata kelas 64,8 dan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 48,2%. Setelah
dikenai tindakan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik STAD dengan
melakukan tes evaluasi pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata kelas 74,4. Nilai
tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90 sedangkan nilai terendah siswa adalah
20. Jumlah siswa yang mencapai KKM ada 28 siswa atau 75,6% dari 37 siswa.
Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM adalah 9 siswa atau 24,3% dari 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
siswa. Peneliti pada siklus II ini membagi ke dalam kelompok yang lebih kecil,
dimana setiap kelompok hanya terdiri dari 4-5 siswa dan terdapat 8 kelompok.
Perbedaan yang lain antara siklus I dan siklus II yaitu materi yang disampaikan,
dimana materi siklus II melanjutkan materi pada siklus I. Dalam diskusi kelompok
pertemuan di siklus II siswa juga terlihat lebih bisa memaksimalkan perannya
dalam kelompok karena jumlah anggota kelompoknya lebih kecil. Selain itu,
siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan pada siklus II hal ini
terbukti dengan hasil prestasi belajar pada siklus II meningkat dibandingkan
dengan hasil prestasi belajar pada siklus I. Dari data yang diperoleh pada siklus II
ini diperoleh rata-rata kelas 78,3. Nilai tertinggi adalah 100 sedangkan nilai
terendah adalah 40. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II ini yaitu 29
siswa atau 78,3% dari 37 siswa,sedangkan yang belum tuntas mencapai KKM
yaitu 8 siswa atau 21,6% dari 37 siswa. Berdasarkan data tersebut dapat
digambarkan pada gambar berikut ini.
64.8
74.478.3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Rata-Rata Prestasi Siswa
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.6 Peningkatan nilai rata-rata prestasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
48.2
75.678.3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Kondisi awal Siklus I Siklus II
Gambar 4.7 Peningkatan capaian KKM dalam Persen (%)
Masidjo (2010:13) mengungkapkan bahwa kegiatan pengukuran prestasi
belajar siswa dari suatu mata pelajaran dilakukan antaralain melalui ulangan,
ujian, tugas, dan sebagainya. Dengan guru melakukan pengukuran prestasi belajar
maka dapat mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan baik itu dari siswa
dalam penguasaan suatu pelajaran, guru dalam mencari umpan balik tentang
pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar, dan juga sekolah untuk menilai
keberhasilan pembelajaran dan menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata
prestasi siswa dan capaian KKMnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab IV maka dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penggunaan pembelajaran kooperatif teknik STAD dalam upaya
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial materi Jasa dan Peranan tokoh pejuang dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD N
Denggung tahun ajaran 2012/2013 melalui Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri atas dua pertemuan.
Dalam setiap siklus terdapat perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Pada pembelajaran kooperatif teknik STAD langkah-langkah
yang dlakukan adalah menentukan skor awal, membentuk kelompok
secara heterogen, kegiatan diskusi dalam kelompok dimana setiap
anggota kelompok bertanggungjawab untuk memahami dan mengerti
tentang materi, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian kuis
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, dan langkah terakhir
adalah pemberian penghargaan kepada siswa.
2. Penggunaan pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial materi Jasa dan Peranan tokoh pejuang dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD N
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Denggung tahun ajaran 2012/2013. Hal ini terbukti bahwa dari hasil
pengamatan keaktifan pada kondisi awal dengan rata-rata keaktifan
siswa adalah 42,9%. Setelah dikenai tindakan menggunakan
pembelajaran kooperatif teknik STAD pada siklus I ada peningkatan
rata-rata keaktifan menjadi 52,1%. Kenaikan skor rata-rata keaktifan
siswa dari kondisi awal ke siklus I sebesar 9,2%. Kemudian,
dilanjutkan siklus II dengan menggunakan pembelajaran kooperatif
teknik STAD rata-rata keaktifan siswa meningkat menjadi 71,0%.
Kenaikan skor rata-rata keaktifan siswa siklus I ke siklus II sebesar
18,9%.
3. Penggunaan pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar belajar dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial materi Jasa dan Peranan tokoh pejuang dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD N
Denggung tahun ajaran 2012/2013. Hal ini terbukti bahwa dari hasil
prestasi siswa pada kondisi awal dengan rata-rata nilai ulangan 64,8.
Setelah dikenai tindakan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik
STAD pada siklus I ada peningkatan rata-rata nilai ulangan menjadi
74,4. Kenaikan skor rata-rata nilai ulangan siswa dari kondisi awal ke
siklus I sebesar 9,6. Kemudian, dilanjutkan siklus II dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif teknik STAD rata-rata nilai
ulangan siswa meningkat menjadi 78,3. Kenaikan skor rata-rata
prestasi siswa siklus I ke siklus II sebesar 3,8. Persentase jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan dari kondisi awal
48,2 % setelah dikenai tindakan siklus I menjadi 75,6%. Kenaikan
presentase dari kondisi awal ke siklus I adalah 27,4%. Lalu,
dilanjutkan siklus II persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
menjadi 78,3%. Kenaikan presentase dari siklus I ke siklus II adalah
2,7%.
B. Saran
Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti,
ada beberapa sara yang hendaknya perlu menjadi bahan pertimbangan
untuk keperluan kemajuan dalam penyelenggaraan pendidikan di SD N
Denggung, khususnya dalam model pembelajaran sebagai salah satu
sarana dalam kegiatan pembelajaran.
1. Bagi Sekolah
Sekolah dapat memberikan kebijakan kepada para guru untuk
kreatif dan inovatif dalam menerapkan model pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar, karena dengan model pembelajaran kooperatif
teknik STAD ini dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar, maka
model pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat digunakan pada
kegiatan belajar mengajar.
2. Bagi Guru
Guru mata pelajaran IPS ataupun mata pelajaran lainnya,
hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
dalam proses pembelajaran agar siswa aktif, karena dengan hal tersebut
sangat berguna untuk melatih siswa bekerjasama dan berdiskusi sehingga
pemahaman siswa terhadap materi menjadi lebih baik. Model
pembelajaran tersebut sangat efektif bagi siswa kelas atas namun kurang
efektif bagi siswa kelas bawah dikarenakan siswa kelas bawah masih sulit
untuk diatur dalam menerapkan langkah-langkah teknik STAD.
3. Bagi siswa
Siswa hendaknya dapat berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran dengan teknik STAD agar dapat memperoleh manfaat berupa
pengetahuan dan pemahaman yang baik. Selain itu, agar proses
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik diharapkan siswa tidak ramai
dan sibuk dengan kegiatannya, akan lebih baik jika siswa dapat aktif
berdiskusi dengan kelompoknya.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menyadari adanya keterbatasan
penelitian. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian tindakan kelas ini pada prinsipnya dilaksanakan oleh guru kelas
sehingga didapatkan hasil secara alamiah, namun pada penelitian ini
dilaksanakan sendiri oleh peneliti karena tuntutan dari guru kelas sendiri.
2. Pada penelitian ini, validasi instrument tes menggunakan product moment
sedangkan lebih tepatnya menggunakan point biserial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Baharuddin, Esa. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Dewi, L.D. 2008. Belajar Kelompok Model STAD dan JIGSAW untuk
Meningkatkan Motivasi dan Keaktifan Mahasiswa. Jurnal ilmu
pendidikan, 15 (3): 182-192.
Joni, Raka. 1984. Cara Belajar Siswa Aktif Implikasinya Terhadap Sistem
Penyampaian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo.
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning:Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Manurung, Erisdauli. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan
Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi
Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta.
Masidjo. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Sari, M.D. 2004. Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Partisipasi,
Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Ekonomi Siswa Kelas
VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun Ajaran
2007/2008.
Semiawan, Conny. 1987. Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta: Gramedia.
Silberman, Melvin. 2001. Active Learning. Yogyakarta: Yappendis.
Slavin, Robert. 2008. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta.
Soelaeman, Munandar. 1986. Ilmu Sosial Dasar Teori Dan Konsep Ilmu Sosial.
Bandung: Rosda Offset.
Solihatin, Etin. 2007. Cooperative learning:Analisis Model Pembelajaran IPS.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sudirman. 1987. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Karya CV.
Sumaatmadja, Nursid. 1980. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS). Bandung: Ofsset Alumni.
Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI KelasV.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2003. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Yuliati, Reni. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI Kelas V. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN
I
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Silabus Pembelajaran
Sekolah : SD N Denggung
Kelas/Semester : V / II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembela-
jaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
2.1. Menghar-gai
jasa dan peranan
tokoh perjuangan
dalam mem-
proklamasi-kan
kemerdekaan
Indonesia.
Proklamas
i kemerde-
kaan
Indonesia.
a. Siswa belajar
tentang materi
peristiwa penting
sekitar
proklamasi.
b.Siswa
mempelajari
dengan membaca
handout peristiwa
penting sekitar
proklamasi.
c.Siswa berdiskusi
tentang jasa dan
peranan tokoh
pejuang dalam
peristiwa sekitar
proklamasi dan
sikap
menghargainya.
a.Menceritakan
kembali peristiwa-
peristiwa penting
yang terjadi sekitar
proklamasi.
b.Menyebutkan
tokoh-tokoh dalam
peristiwa penting
yang terjadi sekitar
proklamasi.
c.Menyebutkan
tokoh-tokoh yang
berjasa dan berperan
dalam mempersiap-
kan kemerdekaan
beserta riwayat
singkatnya.
d.Menyebutkan
contoh sikap
menghargai jasa dan
peranan tokoh
pejuang dalam
Memproklamasi-kan
Kemerdekaan.
Tertulis
Pilihan
ganda
Jepang
menyerah
tanpa
syarat
kepada
sekutu
pada
tanggal...
a. 6
Agustus
1945
b. 9
Agustus
1945
c. 17
Agustus
1945
d. 14
Agustus
1945
8 x 35
menit
(4 x per-
temuan)
Yuliati, Reni.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Sosial SD/MI
Kelas V. Jakarta:
Erlangga
Susilaningsih,
Endang. 2008.
Ilmu Pengetahuan
Sosial untuk
SD/MI Kelas V.
Jakarta:
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Gambar
peristiwa-
peristiwa sekitar
proklamasi.
Gambar tokoh-
tokoh pejuang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
A. Identitas Mata Pelajaran
Sekolah : SD N Denggung
Kelas/Semester : V / II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Pertemuan ke : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
B. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
C. Kompetensi Dasar
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
D. Indikator
A. Kognitif
Menceritakan kembali peristiwa-peristiwa penting yang terjadi sekitar
proklamasi.
Menyebutkan tokoh-tokoh dalam peristiwa penting yang terjadi sekitar
proklamasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
B. Afektif
Disiplin dan jujur menyelesaikan tugas menceritakan kembali peristiwa
penting yang terjadi sekitar proklamasi.
Bekerjasama menyelesaikan tugas menceritakan kembali peristiwa penting
yang terjadi sekitar proklamasi bersama kelompoknya.
C. Psikomotorik
Membuat cerita singkat tentang peristiwa penting yang terjadi sekitar
proklamasi.
E. Tujuan Pembelajaran
A. Kognitif
Siswa dapat menceritakan kembali 1 (satu) peristiwa-peristiwa penting
yang terjadi sekitar proklamasi secara kelompok.
Siswa dapat menyebutkan 5 (lima) tokoh-tokoh dalam peristiwa penting
yang terjadi sekitar proklamasi secara lisan.
B. Afektif
Siswa dapat menyelesaikan tugas menceritakan peristiwa penting yang
terjadi sekitar proklamasi dengan memperhatikan aspek kedisiplinan.
Siswa dapat menyelesaikan tugas menceritakan kembali peristiwa penting
yang terjadi sekitar proklamasi secara kelompok dengan memperhatikan
aspek kerjasama.
C. Psikomotorik
Siswa dapat membuat 1 (satu) cerita singkat tentang peristiwa penting
yang terjadi sekitar proklamasi secara tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
F. Karakter siswa yang diharapkan
- Menanamkan nilai-nilai kedisiplinan pada siswa.
- Menanamkan nilai-nilai ketelitian pada siswa.
- Menanamkan nilai-nilai cinta tanah air pada siswa.
- Menanamkan nilai-nilai kerjasama pada siswa.
G. Materi Pokok
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
H. Model pembelajaran :
- Cooperative Learning teknik STAD
- Pengamatan
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan
I. Kegiatan Pembelajaran
Siklus 1
Pertemuan 1.
1. Pendahuluan ( 10 menit)
a. Salam dan doa pembukaan.
b. Presensi
c. Guru memberikan apersepsi (menyanyikan lagu hari Merdeka)
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu peristiwa penting yang
terjadi sekitar proklamasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2. Kegiatan inti (55 menit)
Eksplorasi
a. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang peristiwa penting apa saja
yang terjadi sekitar proklamasi untuk menggali pengetahuan awal
siswa.
b. Siswa diminta membaca handout tentang peristiwa-peristiwa penting
yang terjadi sekitar proklamasi agar lebih memahami materi.
Elaborasi
c. Guru membagi siswa secara heterogen berdasarkan nilai tes evaluasi
materi sebelumnya (setiap kelompok terdiri dari 6 sampai 7 siswa)
d. Guru meminta siswa untuk berdiskusi untuk mengerjakan soal dengan
bantuan LKS 1.
e. Guru meminta siswa agar dalam kelompok membagi tugas secara adil
sehingga semua anggota bekerjasama dan paham tentang tugas yang
diberikan.
f. Setiap anggota kelompok memastikan bahwa seluruh anggota telah
menguasai materi tersebut.
g. Guru memberi skor pada setiap siswa dalam proses diskusi.
h. Siswa kemudian diminta untuk mengumpulkan hasil diskusi yang akan
dibacakan dan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
Konfirmasi
i. Guru memberikan penguatan materi dengan bertanya jawab dengan
siswa tentang materi yang baru saja dipelajari.
j. Guru memberikan kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa,
siswa yang aktif menjawab akan mendapat ”bintang” dan menambah
skor kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
3. Kegiatan akhir (5 menit)
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi tentang
peristiwa penting sekitar proklamasi.
b. Refleksi tentang pembelajaran materi peristiwa penting sekitar
proklamasi.
c. Tindak lanjut ( memberi tugas untuk belajar materi yang akan dibahas
selanjutnya)
d. Doa dan salam penutup.
Pertemuan 2
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Salam dan doa pembukaan.
b. Presensi
c. Guru memberikan apersepsi ( bermain tepuk dan dilanjutkan dengan
mengulas pelajaran pada pertemuan yang lalu)
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu peristiwa yang terjadi
sekitar proklamasi.
2. Kegiatan inti (50 menit)
Eksplorasi
a. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang peristiwa yang terjadi
sekitar proklamasi yang dibahas pada pertemuan yang lalu.
Elaborasi
c. Guru membagi siswa dalam kelompok ( sama pada pertemuan yang
lalu)
d. Guru meminta siswa untuk berdiskusi untuk mengerjakan soal dengan
bantuan LKS 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
e. Setiap anggota kelompok memastikan bahwa seluruh anggota telah
menguasai materi tersebut.
f. Guru memberi skor pada setiap siswa dalam proses diskusi.
g. Guru dan siswa membahas bersama dan mengoreksi soal LKS 2 yang
telah dikerjakan siswa.
h. Setelah itu, siswa kemudian diminta untuk membacakan hasil diskusi
mereka (soal LKS 2) dan membahas bersama hasil kerja kelompok
pada pertemuan yang lalu.
i. Guru memberikan penghargaan “bintang” kepada anggota kelompok
yang aktif bertanya, menyanggah, menjawab dan mengemukakan
pendapat.
j. Bintang yang didapat siswa akan ditempelkan pada kertas yang telah
disediakan guru dan dapat menambah skor pada kelompok.
Konfirmasi
k. Guru memberikan penguatan materi dengan bertanya jawab dengan
siswa tentang materi peristiwa-peristiwa yang terjadi sekitar
proklamasi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi peristiwa-
peristiwa yang terjadi sekitar proklamasi.
b. Guru memberikan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa yang
terjadi sekitar proklamasi.
c. Refleksi secara lisan tentang pembelajaran (bagaimana perasaan siswa
setelah pembelajaran? dan kesulitan apa yang dialami tentang
peristiwa-peristiwa yang terjadi sekitar proklamasi?)
d. Tindak lanjut ( memberi tugas untuk belajar materi selanjutnya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
A. Identitas Mata Pelajaran
Sekolah : SD N Denggung
Kelas/Semester : V/II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Pertemuan ke : 3 dan 4
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
B. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
C. Kompetensi Dasar
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
D. Indikator
A. Kognitif
Menyebutkan tokoh-tokoh yang berjasa dalam mempersiapkan
kemerdekaan beserta riwayat singkatnya.
Menyebutkan contoh sikap menghargai jasa dan peranan tokoh
pejuang dalam Memproklamasikan Kemerdekaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
B. Afektif
Disiplin menyelesaikan tugas menyebutkan tokoh-tokoh yang berjasa
dalam mempersiapkan kemerdekaan beserta riwayat singkatnya.
Bekerjasama menyelesaikan tugas menyebutkan tokoh-tokoh yang
berjasa dalam mempersiapkan kemerdekaan beserta riwayat
singkatnya bersama kelompoknya.
Disiplin menyelesaikan tugas menyebutkan sikap-sikap menghargai
jasa dan peranan tokoh pejuang dalam Memproklamasikan
Kemerdekaan.
Bekerjasama menyelesaikan tugas menyebutkan sikap-sikap
menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam Memproklamasikan
Kemerdekaan.
C. Psikomotorik
Membuat sebuah riwayat singkat tokoh pejuang dalam
Memproklamasikan Kemerdekaan.
Membuat sebuah daftar sikap-sikap menghargai jasa dan peranan tokoh
pejuang dalam Memproklamasikan Kemerdekaan.
D. Tujuan Pembelajaran
A. Kognitif
Siswa dapat menyebutkan 2 (dua) tokoh yang berjasa dalam
mempersiapkan kemerdekaan beserta riwayat singkatnya secara kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Siswa dapat menyebutkan 5 (lima) contoh sikap menghargai jasa dan
peranan tokoh pejuang dalam Memproklamasikan Kemerdekaan
secara individu.
B. Afektif
Siswa dapat menyelesaikan tugas menyebutkan tokoh-tokoh yang
berjasa dalam mempersiapkan kemerdekaan beserta riwayat
singkatnya dengan memperhatikan aspek kedisiplinan.
Siswa dapat menyelesaikan tugas menyebutkan tokoh-tokoh yang
berjasa dalam mempersiapkan kemerdekaan beserta riwayat
singkatnya bersama kelompoknya dengan memperhatikan aspek
kerjasama.
Siswa dapat menyelesaikan tugas menyebutkan sikap-sikap
menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam Memproklamasikan
Kemerdekaan dengan memperhatikan aspek kedisiplinan.
Siswa dapat menyelesaikan tugas menyebutkan sikap-sikap
menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam Memproklamasikan
Kemerdekaan dengan memperhatikan aspek kerjasama.
C. Psikomotorik
Siswa dapat membuat sebuah riwayat singkat tokoh pejuang dalam
Memproklamasikan Kemerdekaan secara kelompok.
Siswa dapat membuat sebuah daftar sikap-sikap menghargai jasa dan
peranan tokoh pejuang dalam Memproklamasikan Kemerdekaan secara
individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
F. Karakter siswa yang diharapkan
- Menanamkan nilai-nilai kedisiplinan pada siswa.
- Menanamkan nilai-nilai ketelitian pada siswa.
- Menanamkan nilai-nilai cinta tanah air pada siswa.
- Menanamkan nilai-nilai kerjasama pada siswa.
G. Materi Pokok
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
H. Model pembelajaran :
- Cooperative Learning teknik STAD
- Pengamatan
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan
H. Kegiatan Pembelajaran
Siklus 2
Pertemuan 1
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Salam
b. Presensi
c. Guru memberikan apersepsi (mengulas rangkuman penting dari
pertemuan sebelumnya tentang tokoh-tokoh pejuang)
d. Motivasi ( memberikan pertanyaan acak dari materi yang lalu)
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang menjelaskan
riwayat tokoh-tokoh pejuang dalam memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
2. Kegiatan inti (60 menit)
Eksplorasi
a. Guru mengajak siswa bertanya jawab tentang jasa dan peranan tokoh
dalam mempersiapkan kemerdekaan.
b. Siswa membaca handout tentang riwayat tokoh-tokoh dan mengamati
foto tokoh-tokoh yang berjasa dalam mempersiapkan kemerdekaan.
Elaborasi
c. Guru membagi siswa dalam kelompok berdasarkan hasil prestasi tes
evaluasi siklus 1 dan jenis kelamin (setiap kelompok terdiri dari 4
sampai 5 siswa)
d. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan bekerjasama mengerjakan
soal dengan bantuan LKS 3.
e. Setiap anggota kelompok memastikan bahwa seluruh anggota telah
menguasai materi tersebut.
k. Guru memberi skor pada setiap siswa dalam proses diskusi.
l. Siswa kemudian diminta untuk menuliskan hasil kerja mereka di kertas
yang sudah disediakan di papan tulis.
Konfirmasi
i. Pembahasan hasil kerja yang sudah siswa tulis di depan.
j. Guru memberikan penghargaan “bintang” kepada anggota kelompok
yang aktif bertanya, menyanggah, menjawab dan mengemukakan
pendapat saat pembahasan hasil kerja.
k. Guru memberikan penguatan materi dengan bertanya jawab dengan
siswa tentang tokoh-tokoh perjuangan beserta riwayat singkatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
l. Guru memberikan kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa,
siswa yang aktif menjawab akan mendapat penghargaan yaitu berupa
simbol “bintang” dan menambah skor dalam kelompoknya.
3. Kegiatan akhir (5 menit)
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi tokoh-tokoh
pejuang beserta riwayatnya.
b. Refleksi secara lisan tentang kesulitan yang dialami siswa dalam materi
tokoh pejuang dan riwayatnya.
c. Tindak lanjut ( memberi tugas untuk belajar materi selanjutnya)
d. Salam penutup.
Pertemuan 2
1. Pendahuluan
a. Salam
b. Presensi
c. Guru memberikan apersepsi (Menanyakan apakah siswa tertib dalam
mengikuti upacara bendera?)
d. Guru memberikan motivasi (bermain tepuk agar siswa memfokuskan
perhatian pada pelajaran.)
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang sikap menghargai jasa
dan peranan tokoh pejuang dalam memproklamasikan Kemerdekaan
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
a. Guru memberikan penjelasan tentang menghargai jasa dan peranan
tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
b. Guru bertanya jawab dengan siswa untuk memperkenalkan tentang
keteladanan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Elaborasi
c. Guru membagi siswa secara heterogen (setiap kelompok terdiri dari 4
sampai 5 siswa, masih sama dengan kelompok pada pertemuan yang
lalu)
d. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan bekerjasama mengerjakan
soal dengan bantuan LKS 4.
e. Siswa kemudian diminta untuk menuliskan beberapa hasil pekerjaan
mereka di papan tulis.
f. Siswa yang aktif mengemukakan pendapat ataupun bertanya mendapat
penghargaan „bintang” yang akan menambah skor kelompok
Konfirmasi
f. Pembahasan soal-soal latihan yang dikerjakan siswa.
g. Guru memberikan penguatan materi dengan bertanya jawab tentang sikap
menghargai jasa para tokoh pejuang.
3. Kegiatan akhir
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi tokoh-tokoh
pejuang dan menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam
memproklamasikan Kemerdekaan.
b. Guru memberikan soal evaluasi tentang tokoh-tokoh pejuang beserta
riwayatnya dan sikap menghargai jasa dan peranannya.
a. Refleksi secara tertulis. (bagaimana perasaan siswa setelah
pembelajaran?, kesulitan apa yang dialami? dan komentar tentang Guru.
b. Tindak lanjut ( memberi tugas untuk belajar materi selanjutnya)
c. Doa Salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN
II
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LEMBAR KERJA SISWA 1
LEMBAR KERJA SISWA 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LEMBAR KERJA SISWA 3
LEMBAR KERJA SISWA 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Peristiwa Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945
Menjelang proklamasi kemerdekaan, Indonesia berada dalam kekuasaan
Jepang. Saat itu Jepang mengalami kekalahan dalam perang melawan Sekutu.
Pasukan Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis. Kesempatan
itu digunakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasi kan kemerdekaan.
Ada beberapa peristiwa sejarah menjelang Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945 yang patut kita ketahui.
1. Pertemuan di Dalat
Pada tanggal 12 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan nasional, yaitu
Dr.Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Sukarno, dan Drs. Mohammad Hatta memenuhi
undangan Jenderal Terauchi di Dalat (Vietnam Selatan). Jenderal Terauchi adalah
Panglima tentara Jepang di Asia Tenggara.
Dalam pertemuan itu, Jenderal Terauchi mengatakan pemerintah Jepang telah
memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Keputusan itu
diambil setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Jepang. Bom atom
pertama dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945. Bom kedua
dijatuhkan di kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibatnya, Jepang
menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
Gambar. Panglima Angkatan Perang Sekutu,
Jenderal Daouglas Mac Arthur menyaksikan
penandatanganan dokumen penyerahan tanpa
syarat Jepang oleh Menlu Jepang Mamoru
Shigemitsu.
2. Menanggapi berita kekalahan Jepang
Berita tentang kekalahan itu sangat
dirahasiakan oleh Jepang. Semua radio disegel oleh pemerintah Jepang. Namun
demikian, ada juga tokoh-tokoh pergerakan yang dengan sembunyi-sembunyi
mendengar berita tentang kekalahan Jepang tersebut. Di antaranya adalah Sutan
Syahrir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Pada tanggal 14 Agustus 1945 sore, Sutan Syahrir sudah menunggu
kedatangan Mohammad Hatta dari Dalat. Syahrir mendesak agar proklamasi
jangan dilakukan oleh PPKI. Syahrir mengusulkan agar proklamasi kemerdekaan
dilakukan oleh Bung Karno saja sebagai pemimpin rakyat, atas nama rakyat lewat
siaran radio.
Hatta setuju kemerdekaan Indonesia di selenggarakan secepatnya. Namun,
beliau tidak yakin proklamasi dapat dilakukan oleh Bung Karno saja sebagai
pemimpin rakyat dan atas nama rakyat. Menurut Hatta, kalau Bung Karno
bertindak seperti itu, berarti merampas hak PPKI. Hatta tidak yakin Bung Karno
mau bertindak seperti usul Syahrir. Setelah terjadi perdebatan, akhirnya Hatta dan
Syahrir pergi ke rumah Bung Karno. Syahrir menyatakan maksudnya. Bung
Karno menjawab bahwa beliau tidak berhak bertindak sendiri.
Memproklamasikan kemerdekaan adalah hak dan tugas PPKI.
Pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, para pemuda kembali menemui Bung
Hatta dan mendesak agar beliau jangan menyetujui proklamasi di hadapan PPKI,
karena menurut mereka hal itu berbau Jepang. Malamnya, sekitar pukul 20.00,
golongan muda revolusioner mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga
Bakteriologi di Pegangsaan Timur. Rapat ini antara lain dihadiri oleh Chairul
Saleh, Wikana, Margono, Armansyah, dan Kusnandar. Dalam rapat itu golongan
muda menegaskan pendirian mereka. Mereka berpendirian bahwa kemerdekaan
Indonesia adalah hak dan urusan rakyat Indonesia sendiri. Kemerdekaan tidak
dapat digantungkan kepada orang lain dan negara lain. Rapat juga memutuskan
tuntutan agar Proklamasi Kemerdekaan dinyatakan oleh Ir. Sukarno pada
keesokan harinya (16 Agustus 1945).
Keputusan rapat pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, disampaikan oleh
Wikana dan Darwis kepada Sukarno. Utusan golongan muda mengancam akan
terjadi pertumpahan darah jika tuntutan golongan muda tidak dilaksanakan. Hal
itu menimbulkan suasana ketegangan. Sukarno marah mendengar ancaman itu.
Peristiwa menegangkan itu disaksikan oleh golongan tua, seperti Mohammad
Hatta, Ahmad Subarjo, Dr. Buntaran, Dr. Sanusi, dan Iwa Kusumasumantri.
Golongan tua tetap menekankan perlunya melakukan proklamasi kemerdekaan
dalam rapat PPKI untuk menghindari pertumpahan darah.
3. Peristiwa Rengasdengklok
Setelah mengetahui pendirian golongan tua, golongan muda mengadakan rapat
lagi menjelang pukul 24.00. Mereka melakukan rapat di Asrama Baperpi, Cikini
71, Jakarta. Rapat tersebut selain dihadiri mereka yang mengikuti rapat di
Pegangsaan Timur, juga dihadiri oleh Sukarni, Jusuf Kunto, dr. Muwardi, dan
Sodancho Singgih. Dalam rapat itu diputuskan untuk mengungsikan Sukarno dan
Hatta ke luar kota. Tempat yang dipilih adalah Rengasdengklok, sebuah kota
kawedanan di sebelah timur Jakarta. Tujuan “penculikan” itu adalah menjauhkan
kedua pemimpin nasional itu dari pengaruh Jepang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Pagi-pagi buta sekitar pukul 04.00, tanggal 16 Agustus 1945, Sukarno-Hatta
dibawa ke Rengasdengklok. Sehari penuh kedua pemimpin “ditahan” di
Rengasdengklok. Selain untuk menjauhkan Sukarno-Hatta dari pengaruh Jepang,
para pemuda bermaksud memaksa mereka agar segera memproklamasi
kemerdekaan lepas dari segala sesuatu yang berkaitan dengan Jepang. Ternyata
kedua tokoh ini cukup berwibawa. Para pemuda pun segan untuk mendesak
mereka. Namun, Sodancho Singgih memberikan keterangan bahwa dalam
pembicaraan berdua dengan Bung Karno, Bung Karno menyatakan bersedia
melaksanakan proklamasi segera setelah kembali ke Jakarta. Berdasarkan hal itu,
siang itu juga Singgih kembali ke Jakarta. Ia menyampaikan rencana Proklamasi
kepada para pemimpin pemuda di Jakarta.
Sementara itu, di Jakarta, golongan tua dan golongan muda sepakat bahwa
proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jakarta. Golongan tua diwakili Mr. Ahmad
Subarjo dan golongan muda yang diwakili Wikana. Laksamana Maeda, bersedia
menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Maeda adalah seorang
Perwira penghubung Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jepang.
Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto, dari pihak Pemuda mengantar
Ahmad Subarjo ke Rengasdengklok pada hari itu juga. Mereka akan menjemput
Sukarno-Hatta. Semula para pemuda tidak mau melepas Sukarno-Hatta. Ahmad
Subarjo memberi jaminan bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada
tanggal 17 Agustus keesokan harinya, selambat-lambatnya pukul 12.00. Bila hal
tersebut tidak terjadi, Ahmad Subarjo rela mempertaruhkan nyawanya. Dengan
jaminan itu, komandan kompi Peta setempat, Cudanco Subeno, bersedia
melepaskan Sukarno-Hatta kembali ke Jakarta.
4. Perumusan teks Proklamasi
Sesampai di Jakarta Sukarno-Hatta bersama Laksamana Maeda menemui
Mayjen Nishimura untuk berunding. Nishimura tidak mengizinkan proklamasi
kemerdekaan. Kemudian, mereka menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan
Imam Bonjol No. 1. Di tempat inilah naskah proklamasi dirumuskan.
Perumusan teks proklamasi dilakukan di dalam ruang makan oleh Sukarno,
Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo. Sukarno menulis rumusan proklamasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Gambar. Konsep naskah Proklamasi tulisan tangan Bung Karno (kiri) dan Naskah
Proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik (kanan). Setelah selesai, teks
proklamasi tersebut dibacakan di hadapan tokoh-tokoh peserta rapat. Setelah
terjadi kesepakatan bersama, teks proklamasi selanjutnya diserahkan kepada
Sayuti Melik untuk diketik. Teks proklamasi yang sudah diketik ditandatangani
oleh Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Naskah itulah
yang dikenal sebagai naskah Proklamasi yang autentik .
Timbul persoalan tentang cara mengumumkan proklamasi. Sukarni
mengatakan bahwa rakyat di sekitar Jakarta telah diberi tahu untuk datang
berbondong-bondong ke lapangan Ikada pada tanggal 17 Agustus. Di sana mereka
akan mendengarkan proklamasi kemerdekaan. Bung Karno menolak cara tersebut.
Akhirnya, disepakati proklamasi kemerdekaan dilakukan di kediaman Sukarno di
Jalan Pegangsaan Timur 56, pukul 10.00. Setelah itu, para tokoh bangsa yang
hadir, keluar dari rumah Laksamana Maeda dan pulang ke rumah masing-masing.
Sebelum semua pulang, Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada
pers dan kantor berita, terutama B.M Diah untuk memperbanyak teks proklamasi
dan menyiarkannya ke seluruh dunia. Sementara itu, para pemuda tidak langsung
pulang ke rumah masing-masing. Mereka dibagi dalam kelompok-kelompok.
Setiap kelompok pemuda mengirim kurir untuk memberitahukan kepada
masyarakat bahwa saat proklamasi telah tiba.
5. Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi banyak orang berkumpul di kediaman
Sukarno. Mereka adalah rakyat dan para pemuda. Sekitar pukul 10.00, Ir. Sukarno
didampingi Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Berikut proklamasi yang dibaca oleh Soekarno!
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal
yang mengenai pemindahan kekusaan d.l.l., diselenggarakan dengan cara seksama
dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun ‟05
Atas nama Bangsa Indonesia
Sukarno/Hatta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Gambar. Didampingi Bung Hatta, Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia (kiri). Rakyat Indonesia yang hadir mengikuti pembacaan Proklamasi
Kemerdekaan dengan hikmat (kanan).
Setelah pembacaan teks proklamasi selesai, upacara dilanjutkan dengan
pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh
S. Suhud dan Cudanco Latif, serta diiringi lagu Indonesia Raya. Bendera Merah
Putih itu dijahit oleh Ibu Fatmawati Sukarno. Pada saat Sang Saka Merah Putih
dikibarkan, para hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Peristiwa yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia ini berlangsung sekitar
satu jam. Meski sangat sederhana, namun upacara itu dilakukan penuh
kehikmatan. Peristiwa itu membawa perubahan yang luar biasa dalam kehidupan
bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka. Bangsa baru
telah lahir.
Tokoh-Tokoh Bangsa dalam Mempersiapkan Kemerdekaan
Perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia untuk kemerdekaan bangsa telah
melahirkan tokoh-tokoh pejuang. Mulai dari tokoh-tokoh yang berjuang melawan
kekuasaan Belanda sampai tokoh-tokoh yang mempersiapkan kemedekaan
Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945. Adapun tokoh-tokoh bangsa yang terlibat
langsung dalam mempersiapkan kemerdekaan itu, antara lain sebagai berikut.
a. Ir. Soekarno, ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator dengan sapaan
akrabnya Bung Karno. Beliau dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa
Timur. Beliau mulai aktif berjuang pada masa pergerakan nasional dengan
memimpin Partai Nasional Indonesia (PNI). Pada masa pendudukan Jepang,
beliau menjadi salah seorang pemimpin organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat).
Di dalam keanggotaan BPUPKI, beliau menjadi ketua Panitia Sembilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Selanjutnya menjadi ketua PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
sebagai pengganti BPUPKI.
b. Drs. Muhammad Hatta, ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator. Panggilan
akrabnya adalah Bung Hatta. Dilahirkan di Sumatra Barat pada tanggal 12
Agustus 1902. Beliau berjuang sejak zaman pergerakan nasional, dimulai di
negeri Belanda. Beliau mendirikan organisasi Perhimpunan Indonesia. Pada masa
pendudukan Jepang, beliau dikenal dengan julukan Dwi Tunggal bersama Bung
Karno. Beliau aktif dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, menghadiri
rapat PPKI di rumah Laksamana Maeda, dan mendampingi Bung Karno dalam
pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
c. Mr. Achmad Soebardjo, merupakan golongan tua pada saat menjelang
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ia dilahirkan tanggal 23 Maret 1897 di
Karawang Jawa Barat. Ia aktif dalam perjuangan pergerakan nasional, termasuk
anggota PPKI, serta terlibat dalam perumusan rancangan Undang-Undang Dasar.
d. Laksamana Tadashi Maeda, seorang Perwira Angkatan Laut Jepang dengan
jabatan Wakil Komandan Angkatan Laut Jepang di Jakarta. Ia merupakan teman
baik Mr. Akhmad Soebardjo dan bersimpati terhadap perjuangan bangsa
Indonesia. Untuk itu, rumahnya dijadikan sebagai tempat pertemuaan para
pejuang Indonesia untuk merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan pada
tanggal 16 Agustus 1945.
e. Fatmawati adalah istri Bung Karno, dilahirkan di Bengkulu pada tahun 1923. Ia
berjasa menjahitkan Bendera Pusaka Merah Putih. Bendera tersebut dikibarkan
pada tanggal 17 Agustus 1945 di halaman rumahnya yang sekaligus tempat
dibacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur
Nomor 56 Jakarta.
f. Latif Hendraningrat, seorang pejuang kemerdekaan. Pada masa pendudukan
Jepang menjadi anggota Peta (Pembela Tanah Air). Beliau adalah penggerek
Bendera Merah Putih tanggal 17 Agustus 1945. Beliau membawa Ir Soekarno dan
Drs. M. Hatta ke Rengasdengklok Karawang.
g. Chaerul Saleh, seorang aktivis pemuda dalam pergerakan nasional. Ia
dilahirkan tanggal 13 September 1916 di Sawahlunto, Sumatera Barat. Ia menjadi
anggota Angkatan Muda Indonesia pada saat pendudukan Jepang, tetapi akhirnya
ia sangat dibenci oleh pihak Jepang. Ia menjadi pemimpin pertemuan di gedung
Bakteriologi Jakarta (sekarang Universitas Indonesia) yang menginginkan
kemerdekaan tanpa ada peran dari PPKI. Menurutnya, PPKI merupakan bentukan
Jepang.
h. Wikana, aktif dalam organisasi kepemudaan pada masa Jepang. Ia dilahirkan
tanggal 13 September 1916 di Sumedang Jawa Barat. Ia merupakan wakil dari
golongan muda yang menghadap Ir. Soekarno bersama Darwis untuk
menyampaikan hasil rapat para pemuda Indonesia di gedung Bakteriologi. Ia juga
ikut mengusulkan agar proklamasi diadakan di Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
i. Sukarni, dilahirkan tanggal 14 Juli 1916 di Blitar, Jawa Timur. Ia aktif sebagai
anggota organisasi pemuda Angkatan Baroe Indonesia dan Gerakan Rakyat Baru
yang bertujuan Indonesia Merdeka. Selama pendudukan Jepang, ia bekerja di
kantor berita Domei, Sandenbu, dan kantor pusat Seinendan. Ia juga mengusulkan
agar naskah proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta
sebagai wakil bangsa Indonesia
GAMBAR TOKOH-TOKOH PERJUANGAN
Ir. Soekarno Moh. Hatta Mr. Achmad Soebardjo
Ibu Fatmawati Chaerul Saleh Laksamana Maeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Latief hendra Wikana Sukarni
Sikap Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam
Memproklamasikan Kemerdekaan
Kemerdekaan adalah jembatan emas untuk menuju Indonesia yang dicita-
citakan. Cita-cita itu adalah terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur. Hal
tersebut sesuai dengan apa yang tercantum dalam tujuan negara Indonesia sebagai
berikut:
a. melindungi segenap tumpah darah Indonesia;
b. meningkatkan kesejahteraan umum;
c. mencerdaskan kehidupan bangsa;
d. turut serta di dalam menciptakan perdamaian dunia.
Untuk terwujudnya cita-cita tersebut di atas, masyarakat Indonesia harus
bekerja keras dan saling bekerja sama. Seperti halnya telah dicontohkan oleh para
pahlawan bangsa Indonesia dalam perjuangannya mencapai kemerdekaan
Indonesia.
Sebagai generasi penerus bangsa, sudah merupakan suatu kewajiban untuk
meneruskan perjuangan itu. Tentu saja bentuk perjuangan itu harus disesuaikan
dengan keadaan zaman dan kemampuan kita masing-masing. Yang jelas, kita
berkewajiban mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang berguna.
Untuk menghargai jasa para pahlawan tersebut, ada hal yang perlu
diperhatikan dan dilaksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari, antara lain
sebagai berikut.
a. Bertanggung jawab sebagai warga negara. Sebagai warga negara, kita
mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Misalnya, hal pembelaan negara dan menghormati lambang-lambang negara
sebagai simbol pemersatu bangsa serta ketaatan membayar pajak tepat waktunya.
Selain itu juga ikut mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang ada.
b. Kerelaan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Untuk kepentingan
bangsa dan negara, kita harus mempunyai sikap rela berkorban dengan tidak
mementingkan pribadi atau golongan.
Misalnya, merelakan sebagian milik pribadi untuk kepentingan umum, seperti
untuk pembangunan jalan dan memberikan sumbangan kepada korban becana
alam.
c. Menanamkan pengertian di dalam hati, bahwa perjuangan untuk
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan merupakan ibadah sebagimana
diajarkan oleh agama.
d. Adanya sikap saling menghormati antarmanusia.
e. Bersikap dan berbuat adil terhadap sesama manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN
III
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
KISI-KISI SOAL SIKLUS I
MATA PELAJARAN: ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No Item
2. Menghargai peranan
tokoh pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan dan
mempertahankan
kemerdekaan Indonesia
2.3. Menghargai Jasa
dan peranan tokoh
pejuang dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
Menceritakan kembali
peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi
sekitar proklamasi.
1, 2, 3, 7, 11, 12,
16, 19, 20
Menyebutkan tokoh-
tokoh dalam peristiwa
penting yang terjadi
sekitar proklamasi.
4, 5, 6, 8, 9, 10, 13,
14, 15, 17, 18
KRITERIA
SULIT SEDANG MUDAH
Soal no. 8, 9, 17, 20 Soal no.1, 2, 3, 4, 5 , 6, 11,
12, 18, 19
Soal no.7, 10, 13, 14, 15, 16
KISI-KISI SOAL SIKLUS II
MATA PELAJARAN: ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No Item
2. Menghargai peranan
tokoh pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan dan
mempertahankan
kemerdekaan Indonesia
2.3. Menghargai Jasa
dan peranan tokoh
pejuang dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
Menyebutkan tokoh-
tokoh yang berjasa
dalam mempersiapkan
kemerdekaan beserta
riwayat singkatnya.
1, 5, 9, 10, 11, 13,
14, 15, 16, 18
Menyebutkan contoh
sikap menghargai jasa
dan peranan tokoh
pejuang dalam
memproklamasikan
Kemerdekaan.
2, 3, 4, 6, 7, 8, 12,
17, 19, 20
KRITERIA
SULIT SEDANG MUDAH
Soal no. 9, 13, 16, 19 Soal no.3, 4, 5 , 7, 10, 11, 14,
15, 17, 18
Soal no.1, 2, 6, 8, 12, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Jawaban soal siklus 1
1. B 11. C
2. B 12. C
3. D 13. C
4. C 14. A
5. B 15. D
6. B 16. C
7. D 17. D
8. D 18. A
9. B 19. A
10. B 20. D
Jawaban Soal Siklus 2
1. B 11. B
2. B 12. B
3. D 13. C
4. A 14. C
5. A 15. C
6. A 16. C
7. C 17. C
8. B 18. A
9. B 19. A
10. A 20. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Soal Kuis Siklus I
1. Sebutkan 2 tokoh pergerakan nasional yang pada tanggal 12 agustus 1945
menemui undangan Jendral Terauchi di dalat (Vietnam selatan)?
2. Pada tanggal berapa kota Nagasaki di bom atom oleh Jepang?
3. Siapa tokoh pergerakan nasional yang pertama kali mendengar berita kekalahan
Jepang?
4. Keputusan hasil rapat tanggal 15 Agustus 1945 yang diadakan di salah satu
ruangan Lembaga Bakteriologi disampaikan oleh?
5. Dimana Ir. Soekarno dan Moh. Hatta diungsikan agar tidak terpengaruh jepang
dan segera memproklamasikan Kemerdekaan?
6. Siapa tokoh yang memberi jaminan bahwa proklamasi kemerdekaan kan
diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945?
7. Dimana teks Proklamasi dirumuskan?
8. Siapa yang diminta untuk mengetik naskah Teks Proklamasi?
9. Siapa tokoh yang diminta untuk memperbanyak teks proklamasi?
10. Pengibaran sang merah putih dilakukan oleh?
Soal Kuis Siklus II
1. Siapa saja tokoh bangsa yang ditetapkan sebagai pahlawan proklamator?
2. Siapa Laksamana Tadashi Maeda itu?
3. Apakah peran Ibu Fatmawati dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia?
4. Siapa tokoh yang pada masa pendudukan Jepang, beliau menjadi anggota Peta
dan menjadi penggerek bendera Merah Putih saat Proklamasi?
5. Siapa tokoh yang mengusulkan agar naskah Proklamasi ditandatangani oleh
Soekarno – Hatta??
6. Sebagai seorang pelajar, bagaimana cara kita untuk mengisi kemerdekaan?
7. Sikap yang patut kita contoh dari para tokoh pejuang antaralain….
8. Contoh sikap menghargai jasa tokoh pejuang ketika mengikuti upacara bendera
adalah…
9. Contoh sikap menghargai jasa tokoh pejuang dalam kehidupan sehari-hari
antaralain…
10. Sebagai penerus bangsa, kita mempunyai … untuk meneruskan perjuangan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Jawaban Soal Kuis Siklus I
1. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta.
2. Seorang perwira angkatan laut jepang.
3. Penjahit bendera Merah Putih.
4. Latif Hendraningrat.
5. Sukarni.
6. Belajar dengn rajin.
7. Pantang menyerah, merelakan kepentingan pribadi untuk kepentingan bersama.
8. Mengikuti upacara bendera dengan tertib.
9. Merelakan milik pribadi untuk umum, tepat dalam membayar pajak, bersikap adil
terhadap sesama dsb.
10. Kewajiban.
Jawaban Soal Kuis Siklus II
1. Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Ir.Soekarno, Drs. Moh. Hatta.
2. 9 Agustus 1945.
3. Sutan Syahrir.
4. Wikana dan Darwis.
5. Rengasdengklok .
6. Ahmad Subardjo.
7. Di ruang makan rumah Laksamana Maeda.
8. Sayuti Melik.
9. B.M Diah.
10. S. Suhud dan Cudanco Latief.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
KISI-KISI INSTRUMEN PENGAMATAN
Indikator Pernyataan
A. Menyampaikan pendapat,
usul, dan saran. Keberanian dalam
menyampaikan pendapat.
Keberanian untuk bertanya
kepada guru.
Keberanian dalam bertanya
kepada teman.
Keberanian menyanggah
gagasan/ide.
B. Keterlibatan mental siswa
di dalam kegiatan belajar. Memperhatikan penjelasan
guru.
Berusaha menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
Mengerjakan tes/evaluasi.
C. Belajar dengan pengalaman
langsung. Membaca bahan pelajaran.
Menggunakan atau memegang
alat/media pembelajaran saat
proses belajar berlangsung
D. Interaksi antar siswa yang
berkaitan dengan
kemampuan bekerjasama.
Mampu bekerjasama dalam
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lembar Observasi Keaktifan dalam Proses Pembelajaran
No. Deskriptor Jumlah siswa yang mencapai
deskriptor
(Turus )
1. Keberanian dalam menyampaikan
pendapat.
2. Keberanian untuk bertanya kepada
guru.
3. Keberanian dalam bertanya kepada
teman.
4. Keberanian menyanggah gagasan/ide.
5. Memperhatikan penjelasan guru.
6. Membaca bahan pelajaran.
7. Berusaha menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
8. Mengerjakan tes/evaluasi.
9. Menggunakan atau memegang
alat/media pembelajaran saat proses
belajar berlangsung
10. Mampu bekerjasama dalam kelompok.
Sleman,
Observer,
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Rubrik penilaian pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
teknik STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
No. Deskriptor Ya Tidak Keterangan
1. Kelas dibagi menjadi beberapa
kelompok yang terdiri dari beberapa
individu yang berbeda dalam hal
kemampuan belajar.
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru
dalam pembelajaran.
3. Siswa menanggapi pembahasan dalam
pembelajaran.
4. Aktivitas dalam kelompok kurang
baik karena ada siswa yang tidak
memainkan perannya dengan baik.
5. Siswa mampu untuk membagi peran
di dalam kelompok.
6. Siswa kurang mampu memanfaatkan
waktu dengan baik di dalam kegiatan
pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif teknik STAD
7. Kondisi kelas berjalan dengan baik
selama pembelajaran berlangsung.
8. Beberapa siswa menolak untuk
bergabung dalam kelompok.
9. Beberapa siswa dalam kelompok
lebih diandalkan daripada lainnya.
10. Kerjasama dalam kelompok sering
macet karena ada siswa yang malas.
11. Kegiatan pembelajaran terorganisasi
dengan baik.
12. Setiap kelompok diberi perhatian
yang sama.
13. Siswa bersaing untuk menunjukkan
siapa yang melakukan pekerjaan yang
paling baik.
14. Siswa aktif dalam proses
pembelajaran.
15. Siswa mendapat penghargaan dari
guru baik verbal maupun non verbal.
Sleman,
Observer,
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
LAMPIRAN
IV
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Panduan Wawancara Guru
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah siswa merasa senang mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif teknik STAD?
Mengapa?
2. Apakah dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif teknik STAD pembelajaran dapat
berjalan dengan baik sehingga materi dapat
tersampaikan dengan baik? Mengapa?
3. Apakah dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif teknik STAD siswa terlihat aktif saat
pembelajaran berlangsung?
4. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran?
Panduan Wawancara Siswa
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu senang ketika belajar dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif teknik
STAD? Mengapa?
2. Apakah kamu berperan aktif saat pembelajaran
ataupun ketika dalam kelompok?
3. Manakah yang kamu suka, belajar secara
individual atau belajar dalam kelompok?
Mengapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Perhitungan validitas soal siklus I
No.soal
R hitung
R tabel Keterangan
No.1 .731 0,312 valid
No.2 .440 0,312 valid
No.3 -.038 0,312 Tidak valid
No.4 -.086 0,312 Tidak valid
No.5 .607 0,312 valid
No.6 .304 0,312 Tidak valid
No.7 .323 0,312 valid
No.8 .453 0,312 valid
No.9 .514 0,312 valid
No.10 -.076 0,312 Tidak valid
No.11 .744 0,312 valid
No.12 .810 0,312 valid
No.13 .468 0,312 valid
No.14 .537 0,312 valid
No.15 .034 0,312 Tidak valid
No.16 -.253 0,312 Tidak valid
No.17 .744 0,312 valid
No.18 .744 0,312 valid
No.19 .512 0,312 valid
No.20 .537 0,312 valid
No.21 .744 0,312 valid
No.22 .499 0,312 valid
No.23 .828 0,312 valid
No.24 .314 0,312 valid
no.25 .651 0,312 valid
No.26 .523 0,312 valid
No.27 .579 0,312 valid
No.28 .135 0,312 Tidak valid
No.29 .744 0,312 valid
No.30 .773 0,312 valid
No.31 -.018 0,312 Tidak valid
No.32 -.091 0,312 Tidak valid
No.33 .778 0,312 valid
No.34 .414 0,312 valid
No.35 .731 0,312 valid
No.36 .607 0,312 valid
No.37 .731 0,312 valid
No.38 .812 0,312 valid
No.39 .512 0,312 valid
No.40 .638 0,312 valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Perhitungan validitas soal siklus II
No.soal R hitung R tabel Keterangan
no.1 .746 0,423. valid
no.2 -.226 0,423.. Tidak valid
no.3 .718 0,423.. valid
no.4 .222 0,423.. Tidak valid
no.5 .527 0,423.. valid
no.6 .481 0,423.. valid
no.7 .516 0,423.. valid
no.8 .391 0,423.. Tidak valid
no.9 .586 0,423.. valid
no.10 .496 0,423.. valid
no.11 .737 0,423.. valid
no.12 .913 0,423.. valid
no.13 .509 0,423.. valid
no.14 .136 0,423.. Tidak valid
no.15 -.020 0,423.. Tidak valid
no.16 .694 0,423.. valid
no.17 .737 0,423.. valid
no.18 .737 0,423.. valid
no.19 .164 0,423.. Tidak valid
no.20 .694 0,423.. valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Hasil uji reliabilitas soal siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.905 .929 40
Hasil uji reliabilitas soal siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.850 .883 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN
V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Daftar nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
KD. Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
Kelas V SD N Denggung tahun pelajaran 2010/2011
NO. NAMA NILAI
1. Yosie Revan Sujatmiko 40
2. Aldi Hermawan 30
3. Aditya Cahyo Nugroho 60
4. Afifah Istnaeni Dewi 70
5. Aji Viridian Nurcahya 80
6. Andi Nugraha 50
7. Fanni Rifqoh 65
8. Fauzan Anwar 60
9. Irfan Anhari Fadila 60
10. Muhammad Risal Nurcahya 60
11. Nanda Rivtanti 70
12. Nimas Ayu Indria Kartika 60
13. Reza Sholahuddin A.K 70
14. Salma Aufa Azaliarahma 60
15. Vanda Nurma Yulita 75
16. Vicky Melasari 75
17. Aniza Azahra Bait 70
18. Anniza Puspitasari 75
19. Ega Malkekat 40
20. Fadila Rahmaningtyas 75
21. Fikri Rizalul Ilham 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Daftar nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
KD. Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
Kelas V SD N Denggung tahun pelajaran 2011/2012
NO. NAMA NILAI
1. Muhammad Imron Alfiansyah 70
2. Vetra Bayu Kuncorojati 33
3. Adityas Dewi Wardani 73
4. Aliasari 40
5. Azizah Hariris Rachmawati 53
6. Edo Kurniawan 70
7. Ega Tifanur Bagaskara 80
8. Galuh Pramesti 53
9. Novia Dian Permatasari 50
10. Nurul Fadillah Syachda 70
11. Oki Yulianto 65
12. Rafi Afrizal Thoriq 60
13. Rayi Akbar Insani 60
14. Syifa Raffia Putri Riqy 83
15. Adinda Putri Nabillah 87
16. Ananda Nova Hervian 57
17. Anggitia Putri Pertiwi 73
18. Arum Baktiani Nurhaliza 97
19. Asrifatul Lathifah 65
20. Irhas Maghriza 70
21. Nabila Syafaus Sani 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Hasil Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
No. Nama Nilai Siklus 1 Nilai siklus 2
1. Irfan 60 40
2. Albhet 85 70
3. Seto 80 55
4. Aditya 70 65
5. Rais 85 90
6. Afifah 90 100
7. Chika 50 75
8. Ahda 70 65
9. Miftahul 90 80
10. Ananda 75 85
11. Andini 85 90
12. Archaiva 80 100
13. Bayu 70 70
14. Dima 65 95
15. Aqni 75 85
16. Dwika 70 55
17. Elsa 85 80
18. Fonda 65 85
19. Ade 80 75
20. Lanny 80 95
21. Fadil 70 70
22. Regina 85 90
23. Rendra 70 80
24. Romadhona 55 65
25. Sifa 70 70
26. Syifa 85 90
27. Indah 70 80
28. Yogi 75 75
29. Zulfa 90 95
30. Shafira 85 100
31. Dicky 75 45
32. Ernawati 65 90
33. Anggoro 20 65
34. Gilar 75 75
35. Choirul 80 85
36. Itsnaini 90 85
37. Vania 85 85
Rata-rata 74,45 78,37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LAMPIRAN
VI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
FOTO- FOTO
SISWA AKTIF BERTANYA
GURU MENJELASKAN KEPADA SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
SISWA MEMPRESENTASIKAN HASIL KERJA
MENEMPELKAN SIMBOL BINTANG PADA PAPAN BINTANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
LEMBAR KERJA SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
BIODATA PENELITI
Natalia Rani Sagita lahir di Pronosutan Kabupaten Kulon Progo
tanggal 9 Desember 1989. Pendidikan Dasar diperoleh di SD
Kanisius Kenteng tamat pada tahun 2002. Pendidikan Menengah
Pertama diperoleh di SMP N 1 Nanggulan tamat tahun 2005 dan
melanjutkan di SMU Negeri 1 Sentolo tamat tahun 2008. Pada
tahun 2009 melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Masa Pendidikan akhir di Universitas Sanata Dharma menulis skripsi
dengan judul: “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
IPS Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) pada Siswa Kelas V SD N
Denggung Tahun Ajaran 2012/2013”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI