PENGARUH PELATIHAN, PENDAMPINGAN, DAN PEMBINAAN
DINAS KOPERASI DAN UMKM TERHADAP PERKEMBANGAN
USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh
Rahendra Farean
NIM. EES160543
PEMBIMBING
Drs. H. Fathuddin Abdi, SM. Hk., MM
Mellya Embun Baining. SE., M.EI
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2020
i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Rahendra Farean
NIM : EES.160543
Tempat, Tanggal Lahir : Singkut, 07 September 1997
Jurusan : Ekonomi Syariah
Alamat : Jl. Rd Poerboyo Kolopaking, Simpang IV Sipin,
Kec. Telanaipura, Kota Jambi
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul
“Pengaruh Pelatihan, Pendampingan, Dan Pembinaan Dinas Koperasi Dan
UMKM Terhadap Perkembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
(UMKM) Kota Jambi” adalah benar karya asli saya. Kecuali kutipan-kutipan
yang telah disebutkan sumbernya sesuai ketentuan ysng berlaku. Apabila
dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya sepenuhnya
bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi termasuk
pencabutan gelar saya peroleh melalui skripsi ini.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
Jambi, 29 April 2020
Penulis
Rahendra Farean
EES.160543
iv
MOTTO
Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta
saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk
kesabaran1
1 Al-Ashr [103]: 3
v
PERSEMBAHAN
Puji dan syukur kusembahkan kepadaMU ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan
Maha Tinggi, atas kehendakMU saya bisa menjadi pribadi yang berpikirn dan
berilmu. Semoga keberhasilan ini menjadi langkah awal untuk meraih cita-cita
saya.
Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk:
Ayahanda Taryono dan Ibunda Siti Nurjanah
Terimakasih atas kasih sayang, dukungan dan doa yang tak berkesudahan
memberikan segala yang terbaik. Terimakasih untuk Adik saya Tarasya
Aunurrofiq yang selalu mengingatkan dan menyemangati. Dan untuk orang yang
selama ini berada di sampingku terimakasih atas semua hal yang selama ini telah
diberikan.
Terimakasih teruntuk Dosen Pembimbing Bapak/Ibu yang dengan sabar selalu
memberi ilmu dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih kepada Dosen
Pembimbing yang telah membimbing selama berada di Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Jambi.
Terimakasih saya juga persembahkan untuk teman-teman saya di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, terutama kelas H Ekonomi Syariah, terimakasih untuk memori yang telah
terukir setiap hari yang kita miliki, tawa, canda dan solidaritas.
vi
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul ““Pengaruh Pelatihan, Pendampingan, Dan
Pembinaan Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Jambi Terhadap
Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Jambi”. Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui apakah pelatihan, pembinaan dan
pendampingan berpengaruh secara parsial terhadap perkembangan UMKM Kota
Jambi (2) Mengetahui apakah pelatihan, pembinaan dan pendampingan
berpengaruh secara simultan terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi (3)
Variabel mana yang paling dominan berpengaruh terhadap perkembangan
UMKM Kota Jambi. Skirpsi ini menggunankan metode penelitian kuantitatif
dengan data penelitian ini diperoleh dari kuesioner dengan mengambil responden
sebanyak 92 orang. Analisis data yang digunakan dalalm penelitian ini adalah
Regresi Linear Berganda dengan menggunakan SPSS versi 2.2 Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa Variabel pelatihan berpengaruh secara parsial yaitu t
hitung variabel Pelatihan adalah sebesar 4.224 dan simultan terhadap
perkembangan UMKM Kota Jambi, variabel pembinaan berpengaruh secara
parsial t hitung variabel pembinaan adalah sebesar 1,696 tetapi tidak siginifikan
dan berpengaruh secara simultan terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi,
variabel pendampingan tidak berpengaruh secara parsial t hitung variabel
pendampingan adalah sebesar -0,800 tetapi berpengaruh secara simultan terhadap
perkembangan UMKM Kota Jambi. Variabel yang paling dominan berpengaruh
terhadap perkembangan UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi
ialah variabel„Pelatihan‟.
Kata kunci: Pelatihan, Pembinaan, Pendampingan, UMKM
vii
PEDOMAN DAFTAR SINGKATAN
No Sinkatan Transliterasi
1 UMKM Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
2 UKM Usaha Kecil, Mikro
3 RENSTRA Rencana Strategis
4 DTTK-UMKM Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah
5 MSDM Manajemen Sumber Daya Manusia
6 SDM Sumber Daya Manusia
7 IKU-UMKM Indikator Kerja Utama, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
8 APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
9 KASUBAG Kepala Sub Bagian
10 KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia
11. UU Undang-Undang
12 RP Rupiah
13 PDB Produk Domestik Bruto
14 KUR Kredit Usaha Rakyat
15 LSM Lembaga Swadaya Masyarakat
16 PLUT Pusat Layanan Usaha Terpadu
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilaahi Rabbil Alamin. Puji syukur kepada Allah SWT atas
Rahmat dan Karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan judul ” Pengaruh Pelatihan,
Pendampingan, Dan Pembinaan Dinas Koperasi Dan UMKM Terhadap
Perkembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Kota Jambi”.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW
sebagai penerang bagi setiap insan.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) dalam jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis
menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menemui banyak
kendala. Adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan serta bimbingan
yang diberikan oleh Drs. H. Fathuddin Abdi, SM. Hk., MM selaku pembimbing I
dan Mellya Embun Baining. SE.,M.EI selaku pembimbing II , terimah kasih atas
arahan dan bimbingannya semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu hal yang pantas penulis ucapkan adalah terimakasih
kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini terutama sekali
kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Su‟aidi M.A. Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. A.A Miftah. S.Ag., M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Dr. Rafidah, SE., M.EI selaku Wakil Dekan 1, Dr. Novi Mubyanto, SE.,M.E
selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Sucipto, S.Ag.,M.A selaku Wakil Dekan III
4. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
ix
5. Ambok Pangiuk, S.Ag.,M.SI selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
6. Bapak/ Ibu Dosen yang telah begitu tulus membekali penulis dengan ilmu dan
pelajaran yang sangat berharga.
7. Semua Pihak yang terlibat dalam penyusunan Skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung menginspirasi penulis,terima kasih atas semuanya.
Semoga segala bantuan sekecil apapun yangdiberikan memperoleh pahala dari
Allah SWT.
Disamping itu disadari juga skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan
format yang sangat sederhana dan penuh keterbatasan, penulis tetap berharap agar
hasil karya ini menjadi sebuah titipan Allah SWT yang melalui tangan penulis
dapat memberikan faedah kepada kita semua. Akhirnya tiada lain yang dapat
penulis lakukan selain memohon maaf atas segala kekhilafan dan keterbatasan
yang ada, sekaligus menyerahkan kepadaAllah SWT semoga segala sumbangsih
yang begitu tulus dari semua pihakmendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Jambi, 29 April 2020
Penulis
Rahendra Farean
EES.160543
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ i
NOTA DINAS ................................................................................................. ii
PENGESAHAAN PANITIA UJIAN ............................................................ iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
PEDOMAN SINGKATAN ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 11
E. Batasan Masalah............................................................................. 12
F. Kerangka Teori............................................................................... 13
G. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 43
H. Kerangka Pemikir........................................................................... 47
I. Hipotesis ........................................................................................ 49
xi
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian .......................................................................... 50
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian..................................................... 50
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 50
D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 51
E. Instrument Pengumpulan Data ...................................................... 53
F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 55
G. Operasional Variabel ..................................................................... 60
H. Sistematika Penulisan..................................................................... 62
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Kota Jambi .. 64
B. Tugas Pokok ................................................................................... 65
C. Fungsi ............................................................................................ 65
D. Struktur Organisasi ........................................................................ 67
E. Sumber daya Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan
UMKM Kota Jambi ....................................................................... 72
F. Telaah Visi dan Misi ...................................................................... 74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ............................................................... 79
B. Analisis Deskriptif Variabel .......................................................... 82
C. Uji Validitas dan Realibilitas ........................................................ 83
D. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 86
E. Analisi Regresi Linear Berganda .................................................. 90
F. Uji Statistik (Uji Hipotesis) ........................................................... 91
xii
G. Pembahasan ................................................................................... 96
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 101
B. Saran ............................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Perkembangan UMKM Kota Jambi.............................................. 2
Tabel 1.2 : Jumlah UMKM Tiap Kecamatan ................................................. 2
Tabel 1.3 : Wirausaha Pemula Penerima Bantuan Pemerintah ....................... 5
Tabel 1.4 : Pelatihan UMKM Melalui Dana APBD Kota Jambi ................... 7
Table 1.5 : Pelatihan UMKM Melalui Dana APBD Kota Jambi
dikecamatan Telanaipura 2019...................................................... 7
Tabel 1.6 : Jumlah UMKM Binaan melalui dana APBD Kota Jambi ............ 8
Tabel 1.7 : Tinjauan Pustaka ........................................................................... 43
Tabel 2.1 : Operasional Variabel .................................................................... 60
Tabel 3.1 : Pangkat dan Jabatan Staf dan Pegawai ........................................ 70
Tabel 3.2 : Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian
dan Perubahan selama tahun 2018 .................................................. 72
Tabel 3.3 : jumlah Pegawai Menurut eselon ................................................... 73
Tabel 3.4 : Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin ...................................... 73
Tabel 3.5 : Jumlah Pegawai Menurut Kepangkatan ........................................ 73
Tabel 3.6 : Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan ........................................... 74
Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................. 79
Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan umur ................................ 80
Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan ....................... 81
Tabel 4.4 : Deskriptif Variabel ........................................................................ 82
Tabel 4.5 : Uji Validitas .................................................................................. 84
xiv
Tabel 4.6 : Uji Reabilitas ................................................................................ 85
Tabel 4.7 : Uji Multikolnearitas ...................................................................... 88
Tabel 4.8 : Analisi Regresi Linear Berganda .................................................. 90
Tabel 4.9 : Koefisien Determinasi .................................................................. 92
Tabel 4.10 : Uji T ............................................................................................ 93
Tabel 4.11 : Uji F ............................................................................................ 95
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Kerangka Pemikiran ................................................................... 48
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM ..................... 69
Gambar 4.1 : Uji Normalitas .......................................................................... 87
Gambar 4.2 : Uji Heterokedastisitas ............................................................... 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data badan perencanaan pembangunan nasional, Badan Pusat Statistik,
dan United Nation Population Fund, memprediksi jumlah pelaku usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 58,97
juta orang sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2018 diprediksi
mencapai 265 juta jiwa2. Deputi bidang pembiayaan kementrian koperasi dan
UMKM Yuana Sutyowati berkata jumlah usaha mikro ada sebanyak 58,91
juta unit, usaha kecil 59.260 unit dan usaha besar 4.987 unit3.
Dengan angka tersebut terbukti bahwa perkembangan UMKM
berkembang pesat, besarnya minat masyarakat untuk berwirausaha atau
mengembangkan usahanya kembali sebagai mata pencarian sangatlah besar.
Terbukti untuk Kota Jambi UMKM mengalami peningkatan dari tahun ketahun
hal ini disebabkan karena makin banyak masyarakat yang mencoba membuka
usaha sendiri, dengan modal yang mereka miliki. Perkembangan UMKM Kota
Jambi di tunjukan dalam tabel 1.1 berikut:
2Contan.co.id, “Jumlah pelaku UMKM di 2018 diprediksi mencapai 58,97 juta orang
(https://keuangan.kontan.co.id/news/jumlah-pelaku-umkm-di-2018-diprediksi-mencapai-5897-
juta-orang, diakses pada tanggal 25 juni 2019 ) 3 Andi Syafriadi,” Menakar Strategi Kemenkop Perluas Pasar Produk UKM Sektor Riil
Unggulan (https://akurat.co/ekonomi/id-881957-read-menakar-strategi-kemenkop-perluas-pasar-
produk-ukm-sektor-riil-unggulan, diakses pada tanggal 18 Mei 2020)
2
Tabel 1.1
Presentase Perkembangan UMKM Per-Tahun ( 2013 – 2018 )4
No URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Jumlah
UMKM
10.024 10.274
(256)
10.556
(282)
10.868
(316)
11.221
(353)
11.641
(420)
(Sumber: RENSTRA DISKOP UMKM 2013-2018 )
Perkembangan UMKM yang signifikan dapat dilihat juga dari
perkembangan UMKM tiap Kecamatan. Dari hasil pendataan sampai dengan
tahun 2018 diperoleh jumlah usaha mikro kecil di wilayah Kota Jambi
sebanyak 10.763 UMKM, yang tersebar di 11 (sebelas) kecamatan dengan
berbagai jenis usaha. Jumlah usaha mikro kecil binaan berdasarkan wilayah
kecamatan dalam pada tahun 2018, dapat dilihat pada tabel berikut pada tabel
berikut:
Tabel 1.2
Jumlah UMKM tiap Kecamatan
Tahun 2018
No Kecamatan Usaha
Jumlah Ket Mikro Kecil
1 Telanaipura 834 361 1.195
2 Jambi Selatan 562 469 1.031
3 Jambi Timur 740 683 1.423
4 Pasar Jambi 508 421 929
4 Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UMKM 2013-2018, hal. 17.
3
No Kecamatan Usaha
Jumlah Ket Mikro Kecil
5 Pelayangan 326 289 615
6 Danau Teluk 561 95 656
7 Kotabaru 505 231 736
8 Jelutung 394 159 553
9 Alam Barajo 584 348 932
10 Danau Sipin 1.344 234 1.578
11 Paal Merah 899 216 1.115
Total 7.257 3.506 10.763
Sumber : RENSTRA DTKK-UMKM 2018-2023 (Hal 33)5
Danau Sipin menjadi kecamatan yang memiliki jumlah UMKM yang
paling banyak, tetapi dalam penelitian ini lebih terfokus pada Kecamatan
Telanaipura, Menurut Rahmatia KASUBAG Pengelola Administrasi Keuangan
Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa” beragamnya jenis usaha yang
ada pada masing-masing kecamatan, Telanaipura menjadi kecamatan yang
begitu aktif dan bukan UMKM yang semu, karena dekat dengan pusat
pemerintahan, daerah sekitar kampus dan faktor-faktor pendukung yang begitu
banyak.
Adanya peningkatan UMKM dapat menjadi dampak positif jika dikelola
dengan baik. Namun dengan meningkatnya UMKM tersrebut. Banyak UMKM
yang dapat terus berkembang dan bertahan namun juga tidak sedikit UMKM
5 Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UMKM 2018-2023, hal. 33.
4
yang dapatberdiri mendirikan usahanya dan karena ada beberapa permasalahan
yang ada UMKM tersebut tidak dapat bertahan atau mati.
Permasalahan-permasalahan UMKM yang sering dihadapi adalah
keterbatasan modal kerja, kesulitan dalam pemasaran, distribusi dan pengadaan
bahan baku, keterbatasan akses informasi mengenai informasi, kurang nya
keahlian dan kualitas SDM yang tidak memadai, kemampuan teknologi, biaya
tinggi akibat prosedur administrasi, dan birokrasi yang kompleks khususnya
dalam perurusan izin usaha.6
Menurut Wibowo permasalahan yang paling sering timbul dalam usaha
pertumbuhan ini berhubungan dengan karakteristik yang dimiliki oleh UMKM
yang sedikit menyulitkan. Beberapa karakteristik yang paling melekat pada
sebagian besar UMKM antara lain. Rendahnya kualitas sumber daya manusia
(SDM) yang bekerja pada sektor UMKM, rendahnya produktifitas tenaga kerja
yang berimbas terhadap rendahnya gaji dan upah, kualitas barang yang
dihasilkan relatif rendah, memperkerjakan tenaga kerja wanita lebih besar dari
pada pria, lemahnya struktur permodalan, kurangnya inovasi dan adopsi
teknologi-teknologi baru, serta kurangnya akses peasaran ke pasar potensial.7
Dinas Koperasi dan UMKM yang mendukung adanya minat
berwirausaha (UMKM) terbukti dengan adanya dukungan anggaran dari
Pemerintah yang di berikan kepada Dinas Koperasi dan UMKM yang
digunakan untuk kemajuan Wirausaha Pemula.
6 Tambunan, “Evaluasi Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah”
(Bogor:IPB,2012), hal. 51. 7Wibowo, “ Manajemen Kinerja” (jakarta: Rajawali Pres, 2010), hal. 34.
5
Tabel 1.3
Wirausaha Pemula Penerima Program Bantuan Pemerintah8
No Kabupaten/Kota Usulan
Wirausaha
Pemula (WP)
Realisasi
WP Rp
1 Kota Jambi 72 27 391.000.000
2 Muaro Jambi 3 2 24.000.000
3 Tanjab Barat 4 4 52.000.000
4 Tanjan Timur 11 2 23.000.000
Jumlah 90 35 490.000.000
(Sumber: „‟RENSTRA DISKOP 2013-2018”)
Dari anggaran dana yang dianggarkan pemerintah tersebut capaian
kinerja yang ingin dicapai adalah meningkatkan permodalan, dan
meningkatkan daya saing usaha. Dengan angaran yang dikeluarkan kepada
wirausaha pemula diharapkan terjadinya peningkatan produksi UMKM yang
ada di Provinsi Jambi khususnya Kota Jambi. Menurut Sukirno produksi
adalah usaha untuk mengubah suatu barang menjadi barang lainnya atau usaha
untuk mewujudkan sesuatu jasa menggunakan faktor-faktor produksi.9
Peningkatan produksi ini harus dimulai dengan dukungan dengan
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia usaha kecil terutama wirausaha
pemula. Dengan adanya program-program peningkatan kualitas tenaga kerja
oleh pemerintah seperti halnya pelatihan skill pelaku UMKM, pendampingan
8
Dinas Koperasi Dan UMKM,”Wirausaha Pemula Penerima Program Bantuan
Pemerintah”(Renstra 2013-2018, 2014), hal. 19. 9 Sukirno,”Makro Ekonomi Teori Pengantar edisi ketiga”(Jakarta: Rajawali, 2011), hal.
148.
6
jalannya usaha, serta pembinaan yang dilakukan untuk kemajuan dan
perkembangan UMKM.
Menurut ahli MSDM Gary Dessler10
, Pelatihan adalah proses mengajar
keterampilan yang dibutuhkan seseorang untuk melakukan pekerjaannya.
Pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi telah
diadakan secara terus menerus di segala bidang misalnya dari bidang produksi,
distribusi dan pemasaran untuk menciptakan SDM yang handal dalam
berwirausaha. Tetapi pelatihan ini pun mempunyai banyak kekurangan.
Dengan tidak adanya data UMKM yang telah melakukan pelatihan
menyebabkan pelatihan Pelaku UMKM tidak merata, contohnya Pelaku
UMKM yang ikut dalam pelatihan Produksi mulai dari cara memasak, inovasi
produk , dan kemasan yang dilakukan selama beberapa bulan ketika pelatihan
produksi tersebut telah selesai Pelaku UMKM tidak di panggil kembali unutk
Pelatihan Distribusi dan Pemasaran akan tetapi mengambil pelaku UMKM
baru untuk dilatih kembali.11
Hal ini mengakibatkan peningkatan skill akan
pelatihan tersebut tidak maksimal dikarena tidak adanya pendataan atau data
UMKM yang telah melakukan pelatihan sehingga apabila dilakukan pelatihan
kembali UMKM yang telah mendapat jatah pelatihan akan kembali melakukan
pelatihan bukannya UMKM baru. Dapat dilihat data UMKM yang telah dilatih
oleh dinas koperasi dan UMKM Kota Jambi pada tabel 1.4:
10
Dessler G,”MSDM(Manajemen Sumber Daya Manusia” (yogyakarta:indeks, 2007) 11
Wawancara dengan Iko Ordiana, tanggal 15 Januari 2019 di Gerai Amanah jambi.
7
Tabel 1.4
Pelatihan UMKM Melalui Dana APBD Kota Jambi12
No Kegiatan Jumlah UMKM
Penerima
Ket
1 Pelatihan Tata Boga 30 orang
2 Pelatihan
Kewirausahaan UMKM
88 orang
3 Pelatihan
Kewirausahaan UMKM
62 orang
(Sumber: RENSTRA DISKOP 2013-2018)
Tabel 1.5
Pelatihan UMKM Melalui Dana APBD Kota Jambi di Kecamatan
Telanaipura Tahun 2019
No Kegiatan Jumlah UMKM
Penerima
Ket
1 Pelatihan keterampilan handy craft 4 orang
2 Pelatihan handy craft daur ulang angkatan 1 5 orang
3 Pelatihan handy craft daur ulang angkatan 2 5 orang
3 Pelatihan Keterampilan Aneka Olahan
Makanan Angkatan 1
7 orang
4 Pelatihan Keterampilan Aneka Olahan
Makanan Angkatan 2
7 orang
5 Pelatihan Sertifikasi Label Halal 4 orang
6 Pelatihan dan Sosialisasi sertifikat P-IRT 9 orang
Sumber:Dokumen Arsip Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi
Pembinaan adalah segala suatu tindakan yang berhubungan langsung
dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan, pengarahan,
12
Dinas Koperasi Dan UMKM,”Pelatihan UMKM Melalui Dana Apbd Kota Jambi Dari
Tahun 2009 S.D 2013”(Renstra 2013-2018, 2014), hal. .20 .
8
penggunaan serta pengendalian segala sesuatu secara berdaya guna dan
berhasil guna”.13
. Terbatasnya kualitas SDM aparat pembina yang menguasai
aspek perkoperasian dan jiwa entrepreneurship dalam mengembangkan
UMKM, masih rendahnya kualitas SDM pengurus/pengelola yang mampu
mengelola pembinaan UMKM secara optimal. Mengakibatkan
terbengkalainya pelaku UMKM yang telah melakukan pelatihan secara terus
menerus. Data UMKM yang telah dilakukan pembinaan oleh Dinas Koperasi
dan UMKM Kota Jambi sebagai berikut :
Tabel 1.6
Jumlah UMKM Binaan Melalui Dana APBD Kota Jambi Dalam
Upaya Pemberdayaan UMKM( IKU UMKM Tangguh Dan Mandiri )14
Tahun Jumlah UMKM Persentase
%
Target Persentase
%
Realisasi
2009 12.200 1,1 140 1,1 140
2010 11.852 1,1 131 1,1 131
2011 10.869 1,1 122 1,1 122
2012 10.356 1,1 116 1,1 116
2013 10.236 1,1 113 1,1 113
(Sumber: RENSTRA DISKOP 2013-2018)
Pendampingan atau lebih dikenal dengan istilah Mentorship. Mentorship
berakar kata dari Mentor dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
13
Musanef,”Manajemen Kepegawaian”(1991), hal. 11. 14
Dinas Koperasi dan UMKM,”Jumlah Umkm Binaan Melalui Dana Apbd Kota Jambi
Dalam Upaya Pemberdayaan Umkm : Tahun 2009 S.D 2013 ( Iku Umkm Tangguh Dan
Mandiri”(Renstra 2013-2018, 2014), hal. 21
9
memiliki makna pembimbing atau pengasuh.15
Dalam buku karya Gendro
Salim yang berjudul Effective Coaching, ia memberikan memaknai Mentoring
sebagai sebuah aktivitas bimbingan dari seseorang yang sudah sangat
menguasai hal-hal tertentu dan membagikan ilmunya kepada orang yang
membutuhkannya16
. Pendampingan yang dilakukan Dinas Koperasi dan
UMKM masih sangat minim sehingga banyak pelaku UMKM berdiri
mendirikan usahanya dengan arah yang abu-abu mengakibatkan banyak
UMKM yang usahanya mati suri.
Menurut Ico Ordiana Pimpinan UMKM Gerai Amanah, Kecamatan
Telanaipura Kota jambi mengatakan bahwa” Pelatihan yang dilakukan oleh
Dinas Koperasi dan UMKM tidaklah merata, karena tidak adanya rekapitulasi
data pasti UMKM yang telah melakukan pelatihan. Saat peneliti melakukan
wawancara kepada KASUBAG DTKK-UMKM Kota Jambi ditemukan juga
bahwa Pembinaan dan pendampingan masihlah minim. Tetapi data
menunjukan bahwa perkembangan UMKM di Kota Jambi setiap tahun teruslah
meningkat.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Alhempi, Raden et al dalam
penelitiannya yang membahas tentang pengaruh pelatihan dan pembinaan
terhadap pengembangan usaha kecil pada program kemitraan Bina Lingkungan
di Telkom Pekanbaru membuktikan bahwa pelatihan (training) dan pembinaan
(coaching) baik secara individu ataupun bersama-sama memiliki pengaruh
15
KBBI, 2019. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at :
https://typoonline.com/kbbi/pendampingan di akses pada tanggal 25 juni 2019 16
Salim, Gendro. 2014. Effective Coaching. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
10
yang signifikan terhadap perkembangan usaha kecil. Penelitian lainnya yang
dilakukan oleh Meida Nur Rahma (2018) dengan judul Pengaruh Pelatihan Dan
Pendidikan Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Pendapatan UMKM, yang
menyatakn bahwa pelatihan dan pendampingan terhadap UMKM berpengaruh
terhadap pendapatan UMKM.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian lebih dalam dengan judul “PENGARUH PELATIHAN,
PEMBINAAN, DAN PENDAMPINGAN DINAS KOPERASI DAN
UMKM TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL
DAN MENENGAH (UMKM) KOTA JAMBI ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,
makarumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan dari Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Jambi berpengaruh secara parsial terhadap Perkembangan
UMKM ?
2. Apakah Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan dari Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Jambi berpengaruh secara simultan terhadap Perkembangan
UMKM ?
3. Dari Pelatihan, Pembinaan,dan Pendampingan dari Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Jambi variabel manakah yang paling dominan berpengaruh
terhadap Perkembangan UMKM ?
11
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan pada
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan dari
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi berpengaruh secara parsial
terhadap Perkembangan UMKM ?
2. Untuk mengetahui pengaruh Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan dari
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi berpengaruh secara simultan
terhadap Perkembangan UMKM ?
3. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan berpengaruh
terhadap Perkembangan UMKM ?
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai sumber referensi yang dapat
memberikan informasi teoritis dan empiris pada pihak-pihak yang akan
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan pengaruh
pelatihan, pembinaan dan pendampingan yang dilakukan dinas koperasi dan
UMKM berpengaruh tidak terhadap perkembangan UMKM dan menambah
pustaka yang telah ada.
12
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang masalah yang diteliti
b. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi
kalangan akademisi dan sebagai bahan referensi bagi peneliti sebelumnya
mengenai pengaruh pelatihan, pembinaan dan pendampingan Dinas
Koperasi dan UMKM terhadap perkembangan UMKM. Temuan ini juga
diharapkan menjadi salah satu literatur/referensi di dalam bidang UMKM
c. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai pengaruh pelatihan, pembinaan dan pendampingan
yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM terhadap
perkembangan UMKM.
d. Bagi Pemerintah/Regulator Kebijakan
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pertimbangan bagi
pemerintah dan pemegang regulasi lainnya mengenai pengembangan
UMKM dengan pelatihan, pembinaan dan pendampingan. Serta dapat
menjadi bahan evaluasi oleh pemerintah.
13
E. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang
dimaksud, maka penulis membatasi ruang lingkup objek penelitian. Dimana di
Kota Jambi terdiri dari 11 Kecamatan dengan populasi UMKM berjumlah
10.763 maka peneliti membatasi penelitian hanya berfokus pada 1 Kecamatan
di Kota Jambi yakni Kecamatan Telanaipura dengan populasi UMKM
berjumlah 1.195. Oleh karena itu penelitian ini hanya berfokus pada pengaruh
pelatihan, pembinaan dan pendampingan yang dilakukan Dinas Koperasi dan
UMKM terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi kecamatan Telanaipura.
F. Kerangka Teori
1. UMKM
a. Pengertian UMKM
UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau Badan Usaha disemua sektor
ekonomi.17
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah18
, UMKM didefinisikan sebagai
berikut:
1) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
17
Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-isu Penting.
Jakarta. LP3ES 18
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil,
Dan Menengah (UMKM).
14
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini.
2) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
3) Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh
badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha
nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing
yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
b. Kriteria – Kriteria UMKM
Menurut Pasal 6 UU No.20 Tahun 2008 tentang kreteria UMKM dalam
bentuk permodalan,19
adalah sebagai berikut:
1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
19
Undang-Undang No.20 Pasal 6 Tahun 2008
https://www.hukumonline.com/pusatdata/download/fl56041/node/28029 Diakses pada
tanggal 1 Agustus 2019
15
a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
3) Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
16
c. Permasalahan Yang Dihadapi UMKM
Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, antara
lain meliputi:20
1) Faktor Internal
a) Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
Permodalan
Merupakan faktor utama yang diperlukan untuk
mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UMKM,
oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan
usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang
mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat
terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bankatau lembaga
keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara
administratif dan teknis yang diminta olehbank tidak dapat
dipenuhi.
Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UMKM
adalah adanya ketentuan mengenai bangunan karena tidak semua
UMKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan
bangunan. Terkait dengan hal ini, UMKM juga menjumpai
kesulitan dalam hal akses terhadap sumber pembiayaan.Selama ini
yang cukup familiar dengan mereka adalah mekanisme pembiayaan
yang disediakan oleh bank dimana disyaratkan adanya bangunan.
20
Sulaeman, Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Dalam
Menghadapi Pasar Regional Dan Global. Infokop Nomor 25 Tahun XX.
17
Terhadap akses pembiayaan lainnya seperti investasi, sebagian
besar dari mereka belum memiliki akses untuk itu.
Dari sisi investasi sendiri, masih terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan apabila memang gerbang investasi hendak
dibuka untuk UMKM, antara lain kebijakan, jangka waktu, pajak,
peraturan,perlakuan, hak atas tanah, infrastruktur, dan iklim usaha.
b) Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) \
Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan
merupakan usaha keluarga yang turun-temurun.21
Keterbatasan
kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun
pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap
manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit
untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan
keterbatasan kualitas SDMnya, unit usaha tersebut relatif sulit
untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk
meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya.
c) Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar Usaha
kecil
Pada umumnya merupakan unit usaha keluarga, mempunyai
jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi
pasar yang rendah, ditambah lagi produk yang dihasilkan
jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang
21 Murti Ali Lingga/Kompas.com, “Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia Masih
Menengah” (https://money.kompas.com/read/2019/07/22/111200026/bappenas--kualitas-sumber-
daya-manusia-indonesia-masih-menengah-, diakses pada tanggal 12 Februari 2020 )
18
kompetitif. Berbeda dengan usaha besar yang telah mempunyai
jaringan yang sudah solid serta didukung dengan teknologi yang
dapat menjangkau internasional dan promosi yang baik.22
d) Mentalitas Pengusaha UMKM
Hal penting yang seringkali pula terlupakan dalam setiap
pembahasan mengenai UMKM, yaitu semangat entrepreneurship
para pengusaha UMKM itu sendiri. Semangat yang dimaksud
disini, antara lain kesediaan terus berinovasi,ulet tanpa menyerah,
mau berkorban serta semangat ingin mengambil risiko. Suasana
pedesaan yang menjadi latar belakang dari UMKM seringkali
memiliki andil juga dalam membentuk kinerja.
e) Kurangnya Transparansi
Kurangnya transparansi antara generasi awal pembangun
UMKM tersebut terhadap generasi selanjutnya. Banyak informasi
dan jaringan yang disembunyikan dan tidak diberitahukan kepada
pihak yang selanjutnya menjalankan usaha tersebut sehingga hal ini
menimbulkan kesulitan bagi generasi penerus dalam
mengembangkan usahanya.
2) Faktor Eksternal
a) Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif
22
Ariawati, 2005, Usaha Kecil dan Peluang Kerja, http://jurnal.unikom.ac.id/vol4/art7.html,
diakses tanggal 12 februari 2020
19
Upaya pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM)
dari tahun ke tahun selalu dimonitor dan dievaluasi
perkembangannya dalam hal kontribusinya terhadap penciptaan
Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja,
ekspordan perkembangan pelaku usahanya serta keberadaan
investasi usaha kecil dan menengah melalui pembentukan modal
tetap brutto (investasi).23
Keseluruhan indikator ekonomi makro
tersebut selalu dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan
pemberdayaan UMKM serta menjadi indikator keberhasilan
pelaksanaan kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun
sebelumnya. Kebijaksanaan Pemerintah untuk menumbuh
kembangkan UMKM, meskipun dari tahun ke tahun terus
disempurnakan, namun dirasakan belum sepenuhnya kondusif. Hal
ini terlihat antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang
sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dan menengah dengan
pengusaha-pengusaha besar
b) Terbatasnya Sarana dan Prasarana
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan saranadan
prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan
kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang
diharapkan. Selain itu, tak jarang UMKM kesulitan dalam
23
Hafsah, M.J., 2004, Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Infokop
No 25 Tahun XX, pp 40-44
20
memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya yang disebabkan
karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang
strategis.24
c) Pungutan Liar
Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan
pungutan liar menjadi salah satu kendala juga bagi UMKM karena
menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak hanya
terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik,misalnya
setiap minggu atau setiap bulan.
d) Implikasi Otonomi Daerah
Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diubah dengan UU
No. 32 Tahun 2004, Kewenangan daerah mempunyai otonomi
untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat.25
Perubahan system ini akan mempunyai implikasi terhadap
pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan-pungutan baru
yang dikenakan pada UMKM. Jika kondisi ini tidak segera
dibenahi maka akan menurunkan daya saing UMKM. Disamping
itu, semangat kedaerahan yang berlebihan, kadang menciptakan
24
Rosid, M, (1998), Manajemen Usaha Kecil Menengah dan Koperasi, Pusat
Pengembangan Bahan Ajar-UMB, dapat diakses di www.pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files...
/31013-3478126269633.doc 25
Republik Indonesia. 2004. Undang-undang no 32 tahun 2004 Tentang Kewenangan
daerah
21
kondisi yang kurang menarik bagi pengusaha luar daerah untuk
mengembangkan usahanya di daerah tersebut.
e) Implikasi Perdagangan Bebas
Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku
Tahun 2003 dan APEC Tahun 2020 berimplikasi luas terhadap
usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam perdagangan
bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau UMKM dituntut untuk
melakukan proses produksi dengan produktif dan efisien, serta
dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar
global dengan standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000), isu
lingkungan (ISO 14.000), dan isu Hak Asasi Manusia (HAM) serta
isu ketenagakerjaan. Isu ini sering digunakan secara tidak fair oleh
negara maju sebagai hambatan (Non Tariff Barrier for Trade).
Untuk itu, UMKM perlu mempersiapkan diri agar mampu bersaing
baik secara keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif.
f) Sifat Produk
Dengan Ketahanan Pendek Sebagian besar produk industri
kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-produk dan
kerajinan-kerajian dengan ketahanan yang pendek. Dengan kata
lain, produk-produk yang dihasilkan UMKM Indonesia mudah
rusak dan tidak tahan lama.
g) Terbatasnya Akses Pasar
22
Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang
dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitif baik di pasar
nasional maupun internasional.26
h) Terbatasnya Akses Informasi
Selain akses pembiayaan, UMKM juga menemui kesulitan
dalam hal akses terhadap informasi. Minimnya informasi yang
diketahui oleh UMKM, sedikit banyak memberikan pengaruh
terhadap kompetisi dari produk ataupun jasa dari unit usaha
UMKM dengan produk lain dalam hal kualitas. Efek dari hal ini
adalah tidak mampunya produk dan jasa sebagai hasil dari UMKM
untuk menembus pasar ekspor. Namun, di sisi lain, terdapat pula
produk atau jasa yang berpotensial untuk bertarung di pasar
internasional karena tidak memiliki jalur ataupun akses terhadap
pasar tersebut, pada akhirnya hanya beredar di pasar domestik.
d. Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah
UU N0.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
dalam pasal 3 disebutkan bahwa usaha mikro dan kecil bertujuan
menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka
membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi
yang berkeadilan. Berarti UMKM berperan dalam pembangunan
26
M. Nurhadi Pratomo - Bisnis.com" Akses Pasar Ekspor, UMKM Masih Hadapi Kendala” (https://ekonomi.bisnis.com/read/20171005/12/696232/akses-pasar-ekspor-umkm-masih-hadapi-
kendala, di akses pada tanggal 12 Februari 2020)
23
perekonomian nasional melalui kontribusi terhadap PDB, penciptaan
lapangan pekerjaan, dan penyerapan tenaga kerja.27
e. Kebijakan Pemerintah UMKM
Di Indonesia telah menjadi bagian penting dari system
perekonomian di Indonesia. Hal ini dikarenakan UMKM merupakan
unit-unit usaha yang lebih banyak jumlahnya dibandingkan usaha
industri berskala besar dan memiliki keunggulan dalam menyerap tenaga
kerja lebih banyak dan juga mampu mempercepat proses pemerataan
sebagai bagian dari pembangunan. Berdasarkan kenyataan ini sudah
selayaknya UMKM dilindungi dengan UU dan peraturan yang terkait
dalam kegiatan oprasional dan pengembanganya.
Beberapa peraturan telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk
melindungi UMKM diantaranya UUD 1945 merupakan pondasi dasar
hukum di Indonesia
1) Pasal 5 ayat(1),
2) Pasal 20,
3) Pasal 27 ayat (2),
4) Pasal 33,
5) UU No.9 Tahun1995, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang Politik
Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan
27
Republik undonesia. 2008. Undang-undang no 20 tahun 2008 Tentang Kewenangan
daerah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pasal 3.
24
Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi rakyat
yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk
mewujudkan struktur perekonomian nasional yang makin seimbang,
berkembang, dan berkeadilan,
6) Peraturan Presiden No.5 Tahun 2007 mengenai program Kredit Usaha
Kecil bagi pembiayaan oprasional UMKM,
7) UU No.20 Tahun 2008 tentang perberdayaan UMKM bagi
prekonomian diIndonesia, dan yang terbaru adalah Paket 4 Kebijakan
Ekonomi“ kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang lebih murah
dan luas” bagi UMKM.
2. Pelatihan
a. Pengertian Pelatihan
Menurut Oemar Hamalik dalam Widodo pelatihan juga diberikan
dalam bentuk pemberian bantuan.Bantuan dalam hal ini dapat berupa
pengarahan, bimbingan, fasilitas, penyampaian informasi, latihan
keterampilan, pengorganisasian suatu lingkungan belajar, yang pada
dasarnya peserta telah memiliki potensi dan pengalaman, motivasi untuk
melaksanakan sendiri kegiatan latihan dan memperbaiki dirinya sendiri.28
Istilah pemberian bantuan lebih bersifat humanistic (manusiawi) dan
tidak memperlakukan peserta sebagai mesin (mekanistik ). Bimbingan
merupakan proses bantuan yang diberikan kepada individu. Bimbingan
28
Eko Widodo,Suparno.2015.” Manajemen Pengembangan Sumber Daya
Manusia”.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 21.
25
bermanfaat bagi karyawan dalam membantu agar mereka siap menerima
pekerjaan atau penugasan yang memerlukan keterampilan baru. Sehingga
dapat meningkatkan produktivitas sehingga tercapailah kesejahteraan
hidup.
Menurut Dessler dalam Widodo pelatihan memberikan karyawan
baru atau yang ada sekarang keterampilan yang mereka butuhkan untuk
menjalankan pekerjaan yang sekarang.29
. Selain itu menurut Mutiara S.
Panggabean dalam Widodo mengungkapkan bahwa pelatihan lebih
berorientasi pada pekerjaan saat ini untuk meningkatkan keterampilan-
keterampilan tertentu. Di lain pihak pengembangan karyawan lebih
berorientasi pada masa depan dan lebih peduli terhadap pendidikan, yaitu
terhadap peningkatan kemampuan seseorang untuk memahami dan
menginterpretasi pengetahuan bukan mengajarkan kemampuan teknis.30
b. Tujuan Pelatihan
Menurut Carrel dkk. Dalam Widodo tujuan umum pelatihan dan
pengembangan bagi karyawan adalah sebagai berikut:31
1) Meningkatkan kinerja (inprove performance).
Karyawan yang kinerjanya kurang memuaskan karena
minimnya kecakapan merupakan target utama dalam program
pelatihan dan pengembangan
29
Ibid. 30
Oemar Hamalik. 2002. Psikologi Belajar dan mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo. 31
Eko Widodo, Suparno. 2015.” Manajemen Pengembangan Sumber Daya
Manusia”.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 83.
26
2) Memperbarui keterampilan karyawan (update employee‟s skill).
Manajer diharuskan tanggap pada perkembangan teknologi yang
akan membuat fungsi organisasinya lebih efektif. Perubahan lingkup
pekerjaan yang menandakan bahwa harus adanya pembaruan
pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
3) Menghindari keusangan manejerial (avoid managerial obsolescence).
Banyak ditemukan sebagai kegagalan dalam mengikuti proses
dan metode baru. Perubahan teknis dan lingkungan sosial yang cepat
berpengaruh pada kinerja. Bagi karyawan yang gagal menyesuaikan
diri maka apa yang mereka miliki sebelumnya menjadi „usang‟.
4) Memecahkan permasalahan organisasi (solve organizational
problems).
Di setiap organisasi tentulah banyak sekali konflik yang terjadi
dan pastinya dapat diselesaikan dengan beragam cara.Pelatihan dan
pengembangan memberikan keterampilan kepada karyawan guna
mengatasi konflik yang terjadi.
5) Mempersiapkan diri untuk promosi dan suksesi manejerial (preparefor
promotion, and managerial seccession).
Hal penting guna menarik, mempertahankan dan memotivasi
karyawan yaitu dengan program pengembangan karier. Dengan
mengikuti program pelatihan dan penegmbangan karyawan dapat
memperoleh keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk
27
promosi, dan memudahkan dalam perpindahan ke tanggungjawab
pekerjaan yang lebih tinggi.
6) Memenuhi kebutuhan kepuasan pribadi (satisfy personal growthneeds).
Banyak karyawan yang berorientasi lebih kepada prestasi dan
butuh tantangan baru pada pekerjaannya. Pelatihan dan
pengembangan karyawan dirancang untuk membantu organisasi
mencapai tujuan-tujuannya. Oleh karena itu, penentuan dari
kebutuhan pelatihan organisasional mencerminkan tahapan diagnistik
dari penentuan tujuan-tujuan pelatihan. Penilaian ini melihat pada
masalah-masalah kinerja karyawan dan organisasional untiuk
menentukan apakah dengan diadakannya pelatihan akan menolong
( Mathis dan Jackson dalam Widodo.32
c. Jenis-Jenis Pelatihan
Menurut Widodo jenis-jenis pelatihan yang biasa dilakukan dalam
organisasi antara lain adalah:33
1) Pelatihan dalam kerja (on the job training), karyawan segera memulai
tugasnya dan belajar sambil bekerja, atau dengan memperhatikan
orang lain mengerjaknannya terlebih dahulu kemudian menirunya, di
mana ini semua dilakukan langsung di tempat kerjanya.
32
Ibid., hal. 133. 33
Ibid., hal. 80.
28
2) Magang (apprenticeship), karyawan baru untuk suatu waktu tertentu
bekerja didampingi seorang ahli yang berpengalaman untuk
mendapatkan keterampilan dan mengenal prosedur yang benar.
3) Pelatihan diluar kerja (off-the-jib training), program pelatihan internal
dan eksternal untuk mengembangkan berbagai macam keterampilan
dan meningkatkan kemampuan karyawan dilakukan di luar tempat
kerjanya.
4) Pelatihan di tempat mirip sesungguhnya (vestibule training), program
pelatihan dilakukan di sekolah, tetapi karyawan diberikan intruksi dan
perlengkapan yang mirip dengan yang dilakukan di tempat kerjanya.
5) Simulasi kerja (job simulation), program pelatihan dilakukan dengan
menggunakan peralatan dan penugasan yang mirip dengan peralatan
dan kondisi yang sesungguhnya yang biasa mereka hadapidi
pekerjaannya, sehingga karyawan dapat mempelajari keterampilannya
sebelum ia melakukan pekerjaan yang sesungguhnya.
d. Indikator Kebutuhan Pelatihan
Vetzhal Rivai dan Ella Jauvani, mejelaskan bahwa indikator
pelatihan terdiri dari 4 hal yaitu:34
1) Peserta Pelatihan Agar program pelatihan dapat mecapai sasaran
hendaknya para peserta dipilih yang benar-benar siap dilatih artinya
mereka yang diikut sertakan dalam pelatihan adalah mereka yang
34
Rivai, Veithzal & Ella Jauvani Sagala. (2010). Manajemen SDM untuk Perusahaan dari
Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers
29
secara mentaltelah dipersiapkan untuk mengikuti program tersebut.
Pada langkah ini harus selalu dijaga agar pelaksanaan kegiatan
pelatihan benar-benar mengikuti program yang telah ditetapkan.
2) Pelatih (Instruktur) Pelatihan Pelatih harus didasarkan pada keahlian
dan kemampuannya untuk mentraformasikan keahlian tersebut pada
peserta pelatihan karena pelatih memegang peran yang penting
terhadap kelancaran dan keberhasilan program pelatihan
3) Materi (Bahan) Pelatihan Penyusunan materi pelatihan dilakukan
dengan melihat kebutuhan pelatihan serta memperhatikan faktor-
faktor seperti tujuan pelatihan, peserta pelatihan, harapan lembaga
pelatihan dan lamanya waktu pelatihan.
4) Metode Pelatihan
Sesuai dengan materi pelatihan yang diberikan, maka ditentukanlah
metode atau cara penyajian yang paling tepat. Metode pelatihan harus
disesuaikan dengan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan dan
tingkat kemampuan peserta latihan.
3. Pembinaan
a. Pengertian Pembinaan
Pembinaan adalah suatu tindakan, proses, hasil, atau pernyataan
menjadi lebih baik. dalam hal ini menunjukkan adanya kemajuan,
peningkatan, pertumbuhan, evolusi atas berbagai kemungkinan,
berkembang, atau peningkatan atas sesuatu. Ada dua unsur dari
30
pengertian ini yakni pembinaan itu sendiri bisa berupa suatu tindakan,
proses, atau pernyataan dari suatu tujuan, dan kedua pembinaan itu bisa
menunjukkan kepada “perbaikan” atas sesuatu.35
b. Tujuan Pembinaan
Adapun tujuan umum pembinaan sebagai berikut:
1) Untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerja dapat
menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat.36
2) Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerja dapat
menyelesaikan pekerjaannya secara rasional, dan
3) Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan
kerjasama dengan teman-teman pegawai dan dengan manajemen yang
baik (pemimpin).
c. Komponen-komponen pembinaan :37
1) Tujuan dan sasaran pembinaan dan pengembangan harus jelas dan
dapat dikur.
2) Para pembina yang profesional.
3) Materi pembinaan dan pengembangan harus disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dicapai.
35
Mifta Toha, Pembinaan Organisasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hal. 7. 36
Edi Sutrisno, M. Si, Mananjemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta:Kencana, 2011), hal. 3. 37
A.A Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. hal. 76.
31
4) Peserta pembinaan dan pengembangan harus memenuhi persyaratan
yang ditentukan.
4. Pendampingan
a. Pengertian Pendampingan
Pendampingan merupakan alat pemberdayaan yang dianggap
ampuh dan efektif dalam membantu seseorang atau lembaga/organisasi
dalam mewujudkan cita-citanya. Pendampingan merupakan kerjasama
antara dua pihak (Pendamping dan klien) yang didasarkan pada sikap
saling percaya dan menghormati.38
Yang dimaksud dengan pendampingan Koperasi danUMKM
adalah kegiatan penguatan organisasi, kelembagaan danusaha oleh
Pendamping terhadap pelaku Koperasi dan UMKM sehingga mampu
meningkatkan produktifitas dan daya saingKoperasi dan UMKM
sehingga mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala
yang lebih besar (naik kelas atau scalling up). Pendamping Koperasi dan
UMKM adalah Tenaga terlatih yang bertugas melakukan penguatan
terhadap Pelaku Koperasi dan UMKM dalam mengatasi
permasalahannya, dengan prioritas sasasaran alumni diklat Koperasi dan
UMKM. Pendampingan merupakan strategi yang umum yang dilakukan
oleh lembaga baik instansi pemerintah, swasta maupun LSM untuk
mendukung kesuksesan program. Pada kementerian Koperasi dan UKM,
38
Lihatlah tulisan yang berjudul”Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat”.” Pelaku
dan praktek Pengembangan Masyarakat “. Dan “Paradigma dan ideologi LSM indonesia.
32
kita mengenal beberapa program yang hampir sama dengan program
Pendampingan, seperti; Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL),
BDS, dan Konsultan PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu).39
b. Fungsi Peran Dan Tugas
Pendamping Peran dan Tugas Pendamping Koperasi dan UMKM,
meliputi:
1) Melakukan observasi awal atau penjajakan kebutuhan pendampingan,
dimaksudkan untuk mengetahui keadaan rill kliendan lingkungannya.
Hasil observasi menjadi masukan yang berharga untuk menyusun
materi pendampingan. Observasi awal menjadi momentum
membangun komunikasi yang baik sehingga proses pendampingan
berjalan tampa resistensi.
2) Melakukan tugas-tugas pendampingan, seperti: membimbing,
mengoreksi, menasehati, memediasi, mengadvokasi, menfasilitasi,
mengedukasi dan mensupervisi pelaku Koperasi dan UMKM agar
tumbuh menjadi pelaku usaha yang produktif dan berdaya saing.
3) Bersama dengan Klien, melakukan evaluasi dan refleksi atas proses
pendampingan, terutama mengungkapkan kesulitan yang dihadapi
dalam menjalankan masukan dan rencana tindak lanjut kegiatan
pendampingan.
39
Dinas tenaga kerja, Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi ” RENSTRA 2013-2018”
33
4) Menyusun laporan kegiatan pendampingan, mulai dari tahapan
persiapan sampai akhir kegiatan pendampingan. Tanggung jawab
seorang pendamping ketika melakukan pendampingan sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan pendamping terhadap fungsi
pelaksanaan pendampingan, dimana, kapan, untuk apa, dan
untuksiapa pendampingan dilakukan. Tụjuan, dan fungsi
pendampingan tergantung pada kontek permasalahan yang dihadapi
oleh klien. Sebagai perkuatan tentang pemahaman peran dan tugas
Pendamping, dibawah ini akan diuraikan beberapa pendapat tentang
peran pendampingan.40
c. Indikator Pendampingan
Menurut Edi Suharto bahwa indicator pendampingan yakni berupa
pemungkinan (enabling) atau fasilitas (empowering), perlindungan
( protecting), dan pendukungan (supporting).41
1) Pemungkinan (enabling) atau fasilitas Merupakan fungsi yang
berkaitan dengan pemberian motivasi dan kesempatan bagi
masyarakat. Beberapa tugas pekerja social yang berkaitan dengan
fungsi ini antara lain menjadi model, melakukan mediasi dan
negosiasi, membangun konsesus bersama, serta melakukan manjemen
sumber.
40
Rencana Strategis 2019 Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UMKM Kota Jambi 41
Suharto , Edi.2014. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (kajian Strategi
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial).Bandung
34
2) Penguatan (empowering) Penguatan merupakan fungsi yang berkaitan
dengan pendidikan dan pelatihan guna memperkuat kapasitas
masyarakat (capity building). Pendamping berperan aktif sebagai agen
yang memberi masukan positif dan direktif berdasarkan pengetahuan
dan pengalamannya serta bertukar gagasan dengan pengetahuan
pengalaman masyarakat yang didampinginya. Membangkitkan
kesadaran masyarakat, informasi, melakukan konfrontasi,
menyelenggarakan pelatihan bagi masyarakat adalah beberapa
tugasyang berkaitan dengan fungsi penguatan.
3) Perlindungan (protecting) Perlindungan merupakan fungsi yang
berkaitan dengan interaksi antara pendamping dengan lembaga-
lembaga eksternal atasnama dan demi kepentingan masyarakat
pendampingannya. Pekerja sosial dapat bertugas mencari sumber-
sumber, melakukan pembelaan, menggunakan media, meningkatkan
hubungan masyarakat, dan membangun jaringan kerja. Fungsi
perlindungan juga menyangkut tugas pekerja social sebagai konsultan,
orang yang bisa diajak berkonsultasi dalam proses pemecahan
masalah.
4) Pendukungan (supporting) Fungsi pendukungan mengacu pada
aplikasi keterampilan yang bersifat praktis yang dapat mendukung
terjadinya perubahan postif pada masyarakat. Pendamping dituntut
tidak hanya mampu menjadi manajer perubahan yang mengorganisasi
kelompok, melainkan pula mampu melaksanakan tugas-tugas sesuai
35
dengan berbagai keterampilan dasar, seperti melakukan anlisis social,
mengelola dinamika kelompok, menjalin relasi, bernegosiasi,
berkomunikasi, dan mencari serta mengatur sumber dana.
5. Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
a. Perkembangan
Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha
itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar
mencapai pada satu titik atau puncak kesuksesan. Perkembangan usaha
dilakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada
kemungkinan untuk lebih maju lagi. Perkembangan usaha merupakan
suatu keadaan terjadinya peningkatan omzet penjualan.42
Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu
sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai
pada satu titik atau puncak menuju kesuksesan. Perkembangan usaha di
lakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada
kemungkinan untuk lebih maju lagi. Menurut Soeharto Prawirokusumo,
perkembangan usaha dapat dibedakan menjadi 5 tahap, yaitu tahap
conceptual, start up, stabilisasi, pertumbuhan (growth stage), dan
kedewasaan.43
Dikajian ini akan membahas perkembangan usaha dilihat
dari tahapan conceptual, yaitu:
1) Mengenal peluang potensial
42
Purdi E Chandra, Trik Sukses Menuju Sukses, (Yogyakarta: Grafika Indah, 2000), hal.121. 43
Soeharto Prawirokusumo. 2010. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM
36
Dalam mengetahui peluang potensial yang penting harus
diketahui adalah masalah-masalah yang ada dipasar, kemudian
mencari solusi dari permasalahan yang telah terdeteksi. Solusi inilah
yang akan menjadi gagasan yang dapat direalisasikan.
2) Analisa peluang
Tindakan yang bisa dilakukan untuk merespon peluang bisnis
adalah dengan melakukan analisa peluang berupa market research
kepada calon pelanggan potensial. Analisa ini dilakukan untuk melihat
respon pelanggan terhadap produk, proses, dan pelayanannya.
3) Mengorganisasi sumber daya
Yang perlu dilakukan ketika suatu usaha berdiri adalah
memenejemen sumber daya manusia dan uang. Pada tahap inilah yang
sering disebut sebagai tahap memulai usaha. Pada tahap ini dikatakan
sangat penting karena merupakan kunci keberhasilan pada tahap
selajutnya. Tahap ini bisa disebut sebagai tahap warming up.
4) Langkah mobilisasi sumber daya
Langkah memobilisasi sumber daya dan menerima resiko adalah
langkah terakhir sebelum ke tahap start up.
b. Indikator Perkembangan Usaha
Tolak ukur tingkat keberhasilan dan perkembangan perusahaan
kecil dapat dilihat dari peningkatan omzet penjualan. Tolak ukur
perkembangan usaha haruslah parameter yang dapat diukur sehingga
37
tidak bersifat nisbi atau bahkan bersifat maya yang sulit untuk dapat
dipertanggungjawabkan. Semakin kongkrit tolak ukur itu semakin mudah
bagi semua pihak untuk memahami serta membenarkan atas diraihnya
keberhasilan tersebut.44
Adapun Indikator Perkembangan Usaha yaitu:
1) Modal usaha
2) Omzet penjualan
3) Keuntungan Usaha
4) Tenaga Kerja
5) Cabang Usaha
6. Teori Islam Tentang Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan
a. Pelatihan
Merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia,
terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian
manusia. Dalam khazanah pengetahuan Islam, secara formal tidak
ditemukan secara pasti pola pelatihan atau pembinaan karyawan di
zaman Rasulullah. Ketika Islam datang, Rasulullah membawa sejumlah
prinsip etika danmelakukan perubahan radikal dalam memperlakukan
pekerja dalam pekerjaan dan pendidikannya.45
Dalam Surat Al-Jumu‟ah
Ayat 2 Allah berfirman:
44
Mohammad Sholeh, Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja
Perusahaan, (Semarang: UNDIP, 2008), hal. 25. 45
Damingun, Peran Pelatihan Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Islam, jurnal,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Samarinda, hal. 75.
38
Artinya: Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf
seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada
mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah
(As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam
kesesatan yang nyata.46
Kandungan dari ayat ini adalah (Dialah yang mengutus kepada
kaum yang buta huruf) Dalam ayat ini dijelaskan bahwa nabi Muhammad
diutus oleh Allah dengan kebenaran yang dibawanya kepada kaum yang
belum tahu membaca dan menulis pada waktu. itu.Rasul itu bukan datang
dari tempat lain, melainkan timbul dan bangkit dalam kalangan kaum itu
sendiri, dan rasul itu sendiri juga seorang ummiy. Beliau tidak pernah
belajar menulis dan mebaca sejak kecil sampai wahyu turun. Sehingga
dia rasul yang ummiydari kalangan yang ummiy. Dalam kalangan
mereka itulah nabi Muhammad SAW dibangkitkan dalam keadaan yang
ummiy pula, (yang membacakan kepada mereka akan ayat-ayatNya.),
artinya bahwa diangkatnya nabi Muhammad yang ummiy menjadi
seorang Rasul, lalu diturunkan kepadanya wahyu illahi sebagai ayat-ayat,
yang pertama turun di gua hira, dimulai dengan ayat “ Iqra‟”, artinya
46
Al-Jumu‟ah (62): 2
39
“bacalah!”. Pada ayat yang pertama dan “ allama bil qalam, „alamal
insaanamaa lam ya‟lama”. (yang mengajar dengan memakai pena,
mengajarkan kepada manusia barang yang tadinya belum dia ketahui).
Maka berturut-turut ayat yang lainya selama beliau di Mekkah dan
pindah ke Madinah, semua itu beliau bacakan dan beliau ajarkan “dan
menyucikan mereka”. Yaitu membersihkan jiwa mereka dari
kepercayaan yang sesat, dari akidah yang salah dari langkah yang
menyesatkan dan membersihkan badan mereka dari kotoran. Karena
mereka selama itu belum mengenal arti kebersihan bagi dirinya sehingga
mereka diajarkan cara berwudhu, mandi junub dan menghilangkan hadas
dan najis. (Dan mengajarkan kepada mereka akan kitab dan hikmah). 47
Banyak ahli tafsir yang menafsirkan bahwa al-Kitab artinya adalah
syari‟at itu sendiri yang berisi perintah dan larangan. Sedangkan hikmah
adalah arti dan rahasia dari perintah dan larangan itu. Dan mengajarkan
al-Kitab merupakan isyarat tentang pengajaran “pengetahuan lahiriah
dari syariat”, adapunal-Hikmah adalah “pengetahuan tentang keindahan,
rahasia, motif, serta manfaat-manfaat syariat”. Demikian menurut ar-Razi
yang dikenal dengan gelar al-Imam. Adapun maknanya menurut Abduh
al-Hikmah adalah “rahasia persoalan-persoalan (agama), pengetahuan
hukum, penjelasan tentang kemaslahatan serta cara pengamalan, dst.”
Imam Syaf‟i memahami arti al-Hikmah dengan “as-Sunah”, karena tidak
47
Etri Meisari, Skripsi: “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Guna Penagulangan
Pengangguran Kota Bandar Lampung Dalam Perspektif Ekonomi Islam” (Bandar Lampung:
UGM, 2005), hal. 42-56.
40
ada yang selain al-Qur‟an yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kecuali
as – Sunnah. (Dan meskipun sebelumnya adalah di dalam kesesatan yang
nyata). Oleh sebab itu supaya seseorang dapat menghayati hidup
beragama, jangan hanya bertumpu pada syari‟at dan tidak mengetahui
latar belakangnya. Pada ujung ayat menjelaskan bahwa perubahan yang
terjadi pada seorang yang ummiy terjadi setelah kedatangan Rasul dari
kalangan mereka sendiri. Sebelum Rasul itu diutus banyak terjadi
kesesatan yang nyata pada bangsa Arab. Mereka bukan hanya ummiy
yang buta huruf saja bahkan ummiy dalam hal agama dan jalan yang
benar. Misalnya mereka kuburkan anak perempuan mereka hidup-hidup,
perang suku, dan ka‟bah mereka jadikan tempat untuk berkumpulnya
berhala-berhala sesembahan mereka.
b. Pembinaan
Sumber daya manusia yang profesional adalah sumber daya
manusia yang kafa'ah (memiliki keahlian), amanah (terpercaya), serta
himmatul amal(memiliki etos kerja yang tinggi). Pola pembinaan sumber
daya manusia yang dilakukan rosulullah duwujudkan dalam empat jenis
yaitu:48
48
Mangun Hardjana, Pola Pembinaan Pendidikan ( Bandung Rineka Cipta , 2006). hal. 21.
41
1) Metode tilawah
Implikasinya adalah membudayakan membaca Al-Qur'an sebagai
bentuk pembinaan psikologis untuk menungkatkan keshalihan
pribadi dengan membaca ayat allah.
2) Metode taklim,
Implikasinya ialah dengan mengajarkan kepada karyawan perihal etos
kerja, sosialisasi nilai nilai, visi, misi lembaga serta tugas atau
kewajiban karyawan. Hal ini dilakukan untuk menungkatkan kinerja
atau meningkatkan kembali motivasi kerja yang sebenarnya.
3) Metode Tazkityah,
Impikasinya ialah pelatihan untuk mengubah perilaku dan kinerja
yang perlu di perbaiki.
4) Metode hikmah
Yaitu kemampuan untuk menaruk suatu pelajaran tersembunyi atau
pengetahuan filosofis dari suatu kejadian.49
c. Pendampingan
Pendampingan adalah proses, cara, perbuatan mendampingi atau
mendampingkan. Kewajiban setiap muslim untuk saling mengingatkan
dalam hal kebaikan dan kebenaran sesuai dalam firman Allah surat Al-
Ashr [103]: 3:
49
Sungkowo, “Pengaruh Pelatihan Profesi, Besaran Kompensasi Terhadap Kepuasan
Kerja Dan Peningkatan Kinerja Guru Di Madrasah Aliyah Nurul Khoiriyah Kecamatan Pelepat
Kabupaten Bungo. Volume 3 Nomor 1, April 2016, hal. 10.
42
Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati
untuk kesabaran”.50
Kita sesama manusia harus saling mengingatkan satu sama lain
dalam hal kebaikan dan kebenaran didalam kehidupan, kegiatan tersebut
bisa dilakukan dengan berbagai macam bentuk berupa pengalaman,
pengetahuan yang dimiliki, pembinaan, pendampingan, ataupun
pengajaran yang diberikan kepada kelompok masyarakat tertentu dan
pendampingan salah satu kegiatan amal ma‟ruf.
7. Teori Hubungan masing-masing variable
Persoalan mengenai faktor-faktor apakah yang memungkinkan atau
mempengaruhi perkembangan, dijawab oleh para ahli dengan jawaban yang
berbeda-beda. Para ahli yang beraliran “Nativisme” berpendapat bahwa
perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh unsur pembawaan.
Jadi perkembangan individu semata-mata tergantung kepada faktor
dasar/pembawaan. Tokoh utama aliran ini yang terkenal adalah
Scopenhauer. Berbeda dengan aliran Nativisme, para ahli yag mengikuti
50
Al-Ashr [103]: 3.
43
aliran “Empirisme” berpendapat bahwa perkembangan individu itu
sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan/pendidikan, sedangkan faktor
dasar/pembawaan tidak berpengaruh sama sekali. Aliran empririsme ini
menjadikan faktor lingkungan/pembawaan maha kuasa dalam menentukan
perkembangan seseorang individu. Tokoh aliran ini adalah John Locke.
Aliran yang tampak menengahi kedua pendapat aliran yang ekstrim di atas
adalah aliran “Konvergensi” dengan tokohnya yang terkenal adalah Willian
Stern. 51
Menurut aliran Konvergensi, perkembangan individu itu sebenarnya
ditentukan oleh kedua kekuatan tersebut. Baik faktor dasar/pebawaan
maupun factor lingkungan/pendidikan (pelatihan, pembinaan dan
pendampingan) keduanya secara convergent akan menentukan/mewujudkan
perkembangan seseorang individu. Sejalan dengan pendapat ini, Ki Hajar
Dewantoro, tokoh pendidikan nasional juga mengemukakan adanya dua
faktor yang mempengaruhi perkembangan individu yaitu faktor
dasar/pembawaan (faktor internal) dan faktor ajar/lingkungan (faktor
eksternal).
51KEMENAG KALSEL, “Mengenal Aliran-Aliran Klasik Dalam Dunia Pendidikan
”(Https://Kalsel.Kemenag.Go.Id/Opini/675/Mengenal-Aliran-Aliran-Klasik-Dalam-Dunia-
Pendidikan, Diakses Pada 7 April 2020, 2020)
44
G. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian
yang didapat oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang
akan di laksanakan oleh peneliti dan telah diringkas dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel 1.7
Tinjauan Pustaka
No Nama dan
Tahun
Judul Metode Hasil Penelitian
1 Maya Sartika
(2019)52
Pengaruh
Pelatihan,
Pendidikan, Dan
Pendampingan
Terhadap
Pendapatan Umkm
Pada Upt Plut
Kumkm Provinsi
Sulawesi Selatan
(Studi Pada Umkm
Di Kota Makassar)
Kuantitatif variabel pelatihan,
pendidikan dan
pendampingan
berpengaruh positif
dan signifikan secara
parsial dan simultan
terhadappendapatan
UMKM pada UPT
PLUT KUMKM
Provinsi Sulawesi
Selatan. Variabel
yang paling dominan
berpengaruh terhadap
pendapatan UMKM
pada UPT PLUT
KUMKM Provinsi
Sulawesi Selatan
ialah „Pelatihan‟
pendapatan UMKM
pada UPT PLUT
KUMKM Provinsi
pendapatan UMKM
pada UPT PLUT
KUMKM Provinsi
Sulawesi Selatan
ialah „Pelatihan‟
52 Maya Sartika 2019. Pengaruh Pelatihan, Pendidikan, Dan Pendampingan Terhadap
Pendapatan Umkm Pada Upt Plut Kumkm Provinsi Sulawesi Selatan (Studi Pada Umkm Di Kota
Makassar).skripsi. sulawesi selatan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nobel Indonesia.
45
No Nama dan
Tahun
Judul Metode Hasil Penelitian
2 Meida Nur
Rahma
(2018) 53
Pengaruh
Pelatihan,
Pendampingan, dan
Pembinaan
pemerintah Kota
Yogyakarta
terhadap
pendapatan
UMKM (Studi
Pada Peserta Home
Bussines Camp)
Kuantitatif Secara simultan
Penelitian
menunjukan bahwa
Pelatihan,
Pendampingan dan
Pembinaan
Pemerintah Kota
Yogyakarta
Berpengaruh positif
terhadap pendapatan
UMKM, secara
parsial pelatihan,
pendampingan dan
pembinaan
pemerintah kota
yogyakarta
berpengaruh terhadap
pendapatan UMKM.
3 Muhammad
Azizul Hakim
(2015)54
Pengaruh
Pendampingan
Inkubator Terhadap
Kinerja Keuangan
UMKM Tenant
Jambi (studi kasus
UMKM tenant
incubator binis
unggul FEB
UNJA)
Kuantitatif Terbukti bahwa
pelatihan, bimbingan
dan konsultasi secara
simultan berpengaruh
positif signifikan
terhadap kinerja
keuangan UMKM
Tenan Incubator
Bisnis Unggul FEB
UNJA, dan Terbukti
bahwa
pelatihan ,bimbingan
dan konsultasi secara
parsial berpengaruh
positif dan sigifikan
terhadap kinerja
keuangan UMKIM
tenant Inkubator
Bisnis Unggul FRB
UNJA. Artinya
53
Meida Nur Rahma. 2018. Pengaruh Pelatihan, Pendampingan, dan Pembinaan
pemerintah Kota Yogyakarta terhadap pendapatan UMKM (Studi Pada Peserta Home Bussines
Camp). Skripsi. Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga Yogyakarta. 54 Muhammad Azizul Hakim. 2015. Pengaruh Pendampingan Inkubator Terhadap Kinerja
Keuangan UMKM Tenant Jambi (studi kasus UMKM tenant incubator binis unggul FEB UNJA).
Skripsi. Jambi. Universitas Jambi
46
No Nama dan
Tahun
Judul Metode Hasil Penelitian
semakin baik
pelatihan, bimbingan
dan konsultasi
dilakukan maka
semakin tinggi kinerja
keuangan UMKM.
4 Raden Rudi
Alhempi dan
Wismar
Harianto
(2014)55
Pengaruh Pelatihan
dan pembinaan
terhadap
Pengembangan
Usaha Kecil pada
Program Kemitraan
Bina Lingkungan
Community
Development
Centre (CDC) PT.
Telkom
Kuantitatif Pelatihan dan
pembinaan secara
serentak atau simultan
maupun parsial
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
perkembangan usaha
kecil pada usaha kecil
mitra binaan
community
development centre
(CDC) PT. Telkom
Cabang Pekanbaru.
5 Sri Hartini
(2014)56
Pengaruh Pelatihan
Entrepreneurship
dan manajemen
usaha terhadap
Pendapatan Usaha
Mikro Makanan
dan minuman
Kuantitatif Hasil dari
penenelitian tersebut
adalah pelatihan
Entrepreneurship
berpengaruh positif
signifikan terhadap
pendapatan
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu terdapat beberapa perbedaan
antara hasil penelitian yang telah di lakukan dengan hasil penelitian yang akan
dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:
55
Raden Rudi Alhempi dan Wismar Harianto. 2014. Pengaruh Pelatihan dan pembinaan
terhadap Pengembangan Usaha Kecil pada Program Kemitraan Bina Lingkungan Community
Development Centre (CDC) PT. Telkom. Jurnal. Pekanbaru. STIE DAN STIH Persada Bunda
Pekanbaru. 56
Sri Harini. 2014. Pengaruh Pelatihan Entrepreneurship dan manajemen usaha terhadap
Pendapatan Usaha Mikro Makanan dan minuman. Jurnal. Bogor.Univesitas Djuanda Bogor .
47
1. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Maya Sartika yaitu pada salah satu variabel bebas X (Pendidikan), Dan Y
(Pendapatan UMKM). Sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan,
menggunakan variabel bebas salah satunya ialah pembinaan dan variabelm
terikat Y ( Perkembangan UMKM).
2. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Meida Nur Rahma yaitu pada variabel bebas yang terdiri dari Pelatihan,
Pendampingan, dan Pembinaan. Sedangkan Perbedaan antara keduanya
terletak pada variabel terikat (Y) Yaitu pada penelitian Meida Nur Rahma
menggunakan variabel terikat Y ( Pendapatan UMKM) Dan penelitian ini
menggunakan variabel terikat Y ( Perkembangan UMKM).
3. Penelitian ini memiliki perbedaan yang signifikan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Muhammad Azizul Hakim yaitu pada variabel terikatnya Y
(Kinerja Keuangan) sedangkan penelitian ini menggunakan variabel
terikatnya Y (Perkembangan UMKM). Penelitian ini juga memiliki
kesamaan yaitu pada variabel bebas yang digunakan X (Pembinaan).
4. Penelitian Raden Rudi Alhempi dan Wismar Harianto memiliki perbedaan
dengan penelitian ini yaitu pada variabel terikat Y (Pengembangan Usaha
Kecil), sedangkan penelitian ini menggunakan variabel terikat Y
(Perkembanagan UMKM). Penelitian ini memiliki kesamaan dengan
penelitian Raden Rudi Alhempi dan Wismar Harianto yaitu sama-sama
menggunakan variabel bebas Pelatihan dan Pembinaan.
48
5. Penelitian ini memiliki perbedaan yang signifikan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sri Hartini. Penelitian Sri Hartini Hanya menggunakan 1
variabel bebas sedangkan penelitian ini menggunakan 3 variabel bebas.
Selain itu pula pada varibel terikatnya juga berbeda, penelitian ini
menggunakan variabel terikat Y (Perkembangan UMKM) Sedangkan
penelitian Sri Hartini menggunakan variabel terikat Y (Pendapatan Usaha
Mikro Makanan).
Sedangkan kesamaan antara keduanya terletak pada varibael bebas yaitu
pelatihan.
H. Kerangka Pikir
Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran dari
penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan telah kepustakaan.
Uraian dalam kerangka berpikir mejelaskan hubungan dan keterkaitan antar
variabel penelitian. Berdasarkan landasan teori dan penelitian-penelitian
terdahulu maka kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian adalah sebagai
berikut.
49
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran.
Didalam bagan kerangka pikir tersebut bahwa peneliti ingin melihat
hubungan atau pengaruh masing-masing variable X terhadap variable Y, Dan
juga melihat hubungan atau pengaruh keseluruhan Variabel X terhadap
Variabel Y.
Keterangan :
: Pengaruh masing-masing variabel
H1 :Pengaruh Pelatihan (X1) terhadap Perkembangan UMKM (Y)
H2 :Pengaruh Pembinaan (X2) terhadap Perkembangan UMKM (Y)
H3 :Pengaruh Pendampingan (X3) terhadap Perkembangan UMKM (Y)
H4 :Pengaruh Pelatihan (X1), Pembinaan (X2) dan Pendampingan (X3)
sama-sama mempengaruhi variabel Perkembangan UMKM (Y).
Dinas Koperasi
dan UMKM
Pelatihan
(X1)
Pembinaan
(X2)
Pendampingan
(X3)
Perkembangan UMKM
(Y)
H1 H2 H3
H4
50
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang bertujuan mengarahkan dam memberikan pedoman dalam
pokok permasalahan serta tujuan penelitian. Berdasarkan kerangka pemikiran
di atas dan hasil penemuan beberapa peneliti, maka hipotesis dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Secara parsial dan simultan
Ha: Pelatihan, Pembinaan ,Dan Pendampingan Dinas Koperasi Dan
UMKMberpengaruh positif dan signifikan secara parsial dan simultan
Terhadap Perkembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Kota Jambi.
Ho: Pelatihan, Pembinaan ,Dan Pendampingan Dinas Koperasi Dan
UMKMtidak berpengaruh positif dan signifikan secara parsial dan simultan
Terhadap Perkembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Kota Jambi.
2. Diduga pelatihan memiliki pengaruh paling dominan terhadap
perkembangan UMKM Kota Jambi.
51
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Dinas Tenaga Keja, Koperasi dan UMKM Kota
Jambi jalan H. Agus Salim No. 01, Kelurahan Paal Lima, Kecamatan Kota
Baru, Kota Jambi, kode Pos 36128.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan analisis menggunakan program software. Menurut Sugiyono
kuantitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan filsafat positivisme yang
digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telahdi tetapkan.57
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas dua,
yaitu data Primer dan data Sekunder antara lain:
57
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke 26.
Alfabeta. Bandung
52
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden
melalui kuisioner atau juga data hasil wawancara penelitian dengan
narasumber atau objek penelitian yang dilakukan.58
Dalam hal ini data
primer diperoleh dari penyebaran kusioner kepada responden dan diolah
sendiri oleh peneliti,
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat
oleh pihak lain baik berupa keterangan maupun literature yang ada
hubungannya dengan penelitian.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: Obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.59
Populasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
yaitu sebanyak 1195 UMKM yang ada di Kecamatan Telanaipura Kota
Jambi yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota
Jambi.
58
Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, hal.. 7. 59
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke 26.
Alfabeta. Bandung
53
2. Sampel
Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).60
Adapun cara penetuan besaran sampel yang digunakan oleh peneliti
adalah dengan rumus Slovin :
Keterengan :
n =Jumlah elemen/anggota sampel
N = Jumlah elemen/anggota populasi
e = Error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan 1%,
5% atau 10%, dapat dipilih sendiri oleh peneliti)
60
Prof.Dr.Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Banddung:
Alfabeta,2015). hal. 118.
54
Jumlah elemen populasi (N) UMKM di Kecamatan Telanaipura
adalah 1195, error level yang ditetapkan peneliti adalah 10%, maka jumlah
sampelnya:
n= 92,27 = 92
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 92,27
atau 92 orang dari Kecamatan Telanaipura.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah:
1. Kuesioner ( angket ).
Menurut Muri Yusuf kuesioner berasal dari bahasa latin: questionnaire,
yang berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topic
tertentu diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud untuk
55
memperoleh data.61
Dalam penelitan menggunakan kuesioner, peneliti
menggunakan skala likert. Karena skala likert merupakan suatu series butir
(butirsoal). Responden hanya memberikan persetujuan atau ketidak
setujuannya terhadap butir soal tersebut. Skala likert merupakan lima
pilihan jawaban dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju yang
merupakan sikap atau persepsi seseorang atas pernyataan yang berikan
dalam bentuk kuesioner. Setiap jawaban responden diberikan skor dengan
interval, yaitu:
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
2. Wawancara
Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap
muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang
diwawancarai.62
3. Dokumentasi
Dokumeasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari
catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan
61
Yusuf, A.Muri 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan Penelitian Gabungan.
Jakarta 62
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), hal. 234.
56
oleh seorang psikolog dalam meneliti perkembangan klien melalui catatan
pribadinya.63
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data
melalui dokumentasi dari dokumen-dokumen resmi.
4. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang
tepenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.64
Dalam metode
penelitian pengambilan data ini penulis mengamati secara langsung objek
yang akan diteliti, dimana penelitian berinteraksi secara langsung dengan
objek penelitian
F. Teknik Analisis Data
Metode Analisis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS ( Staticial
Package for Social Science). Analisis ini dilakukan dengan beberapa tahapan
sebagai berikut:
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Vadilitas
Uji vadilitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada
63
Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011), halm.112 64
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung:Alfabeta, 2013). hal. 196.
57
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.65
Dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut :
Jika r hitung > r table ( pada taraf signifikan 10% ) maka pernyataan
tersebut dinyatakan valid.
Jika r hitung < r table ( pada taraf signifikan 10% ) maka pernyataan
tersebut dinyatakan tidak valid
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Untuk
mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable akan dilakukan pengujian
reabilitas kuesioner dengan bantuan computer program. Apabila hasil
koefisien Alpha lebih besar dari tariff signifikansi 0,6 maka kuesioner
tersebut reliable.66
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
65
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 59. 66
Sujarweni Wiratna, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta: PT.
Pustaka Baru, 2015), hal. 109-110.
58
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik. Untuk menguji apakah data berdistribusi
normal atau tidak dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test.
Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi > 0,05.67
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Imam Ghozali uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen).68
Untuk menguji multikolinieritas dengan cara
melihat nilai VIF masing-masing variabel independen, jika nilai VIF <
10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji
glejser, dan uji white. Pengujian pada penelitian ini menggunakan Grafik
Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan
67
Ghozali, Imam. 2011.”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. hal. 160-165. 68
Ibid., hal. 105-106.
59
residualnya SRESID.Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y.69
3. Uji Statistik (pengujian hipotesis)
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan proporsi
variabel terikat yang mampu dijelaskan oleh variasi variable bebasnya.
Nilai koefisien determinasi adalah 0 < R2 < 1. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel bebas dalam menjalankan variabel terikat sangat
terbatas.
b. Uji F
Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas,
yaitu pelatihan (X1), pembinaan (X2), pendampingan (X3),secara
simultan terhadap variabel terikat, yaitu perkembangan UMKM (Y).
Kriteria keputusannya sebagai berikut:
1) Apabila F hitung > atau F statistic < 0,1 maka Ho ditolak dan
Haditerima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variable
bebas tehadap variable terikat.
69
Ibid.,. hal. 139-143.
60
2) Apabila F hitung < atau F statistic> 0,1 maka Ho ditolak dan Ha
diterima, berarti tidak ada pengaruh antara variable bebas tehadap
variable terikat.
c. Uji t
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh
variabel bebas secara parsial atau individual terhadap variabel terikat
yang diuji pada tingkat signifikan 0,1. Berdasarkan nila t hitung dan t
table :70
1) Apabila t hitung > t table atau t statistic < 0,1, maka Ho ditolak dan
Ha diterima, berarti terdapat pengaruh dari variable bebas terhadap
variable terikat.
2) Apabila t hitung < t table atau t statistic > 0,1, maka Ho ditolak dan
Ha diterima, berarti tidak terdapat pengaruh dari variable bebas
terhadap variable terikat.
c. Regresi Linear Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih, dan untuk menunjukkan arah hubungan
antara variabel dependen dengan variable independen. Variabel dependen
diasumsikan random/stokastik,yang berarti mempunyai distribusi
probabilistik. Variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap
(dalam pengambilan sampel yang berulang). Adapun bentuk persamaan
70
Sugiyono, Metode Penelitian (Penelitian Kuanti, Kualitatif Dan R Dan D), (Bandung:
Alfabeta, 2009), Hlm. 139
61
regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
Y = α+ + + + e
Keterangan:
Y : Perkembangan UMKM
α:Konstanta
: Koefisien Regresi
X1 : Pelatihan
X2 : Pembinaan
X3 : Pendampingan
e : Error
G. Operasional Variabel
Tabel 2.1
Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator Pengukuran
Pelatihan
( )
Suatu usaha yang
direncanakan untuk
memberikan
pembelajaran
ataumembagi
pengetahuan untuk
membantu
organisasi ataupun.
1. Peserta
pelatihan
2. Pelatih
(instruktur
pelatih )
3. Materi pelatihan
4. Metode
pelatihan
Skala likert
62
Variabel Definisi Indikator Pengukuran
para karyawan (Vetzhal Rivai dan
Ella Jauvani 2010:
225 )71
Pembinaan
( )
Pembinaan adalah
suatu tindakan,
proses, hasil, atau
pernyataan menjadi
lebih baik. dalam
hal ini menunjukkan
adanya kemajuan,
peningkatan,
pertumbuhan,
evolusi atas
berbagai
kemungkinan,
berkembang, atau
peningkatan atas
sesuatu.
1. Tujuan
pembinaan ,
2. Para pembina
3. Materi
pembinaan
4. Peserta
pembinaan
( Mangkunegara,
2005:76)72
Skala likert
Pendampingan
( )
Usaha yang terus
menerus dilakukan
untuk mendampingi
seserang baik
individual atau
kelompok untuk
mengembangkan
suatu potensi yang
ada didalam diri
1. Fasilitas
2. Penguatan
3. Perlindungan
4. Pendukungan
(Edi Suharto, 2014:
95)73
Skala likert
Perkembangan
UMKM
(Y)
Perkembangan
usaha adalah suatu
bentuk usaha
kepada usaha itu
sendiri agar dapat
berkembang
menjadi lebih baik
lagi dan agar
mencapai pada satu
titik atau puncak
kesuksesan.
Perkembangan
1) Modal usaha
2) Omzet
penjualan
3) Keuntungan
Usaha
4) Tenaga Kerja
5) Cabang Usaha
Skala Likert
71
Rivai, Veithzal & Ella Jauvani Sagala. (2010). Manajemen SDM untuk Perusahaan dari
Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers 72
A.A Anwar Prabu Mangkungara. (2005). Manajemen Sumber Daya Manuasia
Perusahaan. Banung : PT Remaja Rosdarya. hal. 76. 73
Suharto , Edi.2014. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (kajian Strategi
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial).Bandung. hal. 95.
63
Variabel Definisi Indikator Pengukuran
usaha dilakukan
oleh usaha yang
sudah mulai
terproses dan
terlihat ada
kemungkinan untuk
lebih maju lagi.
Perkembangan
usaha merupakan
suatu keadaan
terjadinya
peningkatan omzet
penjualan
H. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh pemahaman dan pembahasan tentang penelitian ini,
peneliti membuat sistematika penuilisan yang terdiri dari:
BAB 1 ;Dalam bab ini peneliti memaparklan latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitioan, batasan
masalah, kerangka teori, tinjauan pustaka, kerangka berpikir. Dan
hipotesis.
BAB II ; Dalam bab ini membahas jenis dan pendekatan penelitrian, jenis
dan sumber datra, populasi dan sampel, instrument pengumpulan
data, teknik analisis data, dan operasional variable.
BAB III ;Dalam bab ini, peneliti memaparkan tempat penelitian, jenis dan
pendekatan penelitrian, jenis dan sumber datra, populasi dan
sampel, instrument pengumpulan data, teknik analisis data, dan
operasional variable.
64
BAB IV ;Dalam bab ini, peneliti menjelaskan hasil dari penelitian yang
akan diteliti oleh peneliti mengenai pengaruh pelatihan,
pembinaan, dan pendampingan Dinas Koperasi dan UMKM
terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi.
BAB V ;Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan
juga saran-saran serta dilengkapi daftar pustaka dan lampiran
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja, Koperasi Dan UKM Kota Jambi74
Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi merupakan
penggambungan antara Dinas Koperasi, UMKM Kota Jambi dan Bidang Naker
(Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Jambi) yang dibentuk pada tahun 2017
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas–Dinas Daerah Kota Jambi (Lembaran Daerah
Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 10) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi Dinas-Dinas Daerah Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi
Tahun 2013 Nomor 2).
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kota Jambi yang
instasi pemerintah Kota Jambi yang melaksanakan urusan pemerintah daerah di
bidang koperasi, UMKM dan tugas pembantuan, berdasarkan Perda Nomor 10
Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas-dinas Daerah Kota Jambi,
tugas tersebut sudah diberikan kewenangan tersendiri dalam satu dinas instansi
yang merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4741). Sebelum terbitnya Perda Nomor 10 Tahun 2008,
74
Dokumen DTKK-UMKM Jambi, 2020
65
urusan pemerintah daerah di bidang koperasi, UMKM menyatu dengan urusan
pemerintah daerah di bidang perindustrian dan perdagangan, dimana
kewenangan tersebut diserahkan pada satu dinas instansi yaitu Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Jambi, yang saat ini telah
terpecah menjadi dua dinas instansi yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Jambi dan Dinas Koperasi, UMKM Kota Jambi secara resmi terhitung
dari bulan Januari 2009.
B. Tugas Pokok
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2016, Dinas
Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi mempunyai tugas pokok
membantu Walikota Jambi dalam melaksanakan urusan pemerintahan dibidang
tenaga kerja, koperasi dan usaha mikro kecil menengah.75
C. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Dinas Tenaga
Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi mempunyai fungsi sebagai berikut :76
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang penempatan dan produktivitas tenaga
kerja, hubungan industrial, persyaratan kerja, pengawasan koperasi serta
Koperasi dan usaha kecil menengah;
2. Penyusunan perencanaan di bidang penempatan dan produktivitas tenaga
75 Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UMKM 2018-2023, hal. 10. 76 Ibid.
kerja, hubungan industrial, persyaratan kerja, pengawasan koperasi serta
Koperasi dan usaha kecil menengah;
3. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup urusan tenaga kerja,
koperasi dan usaha kecil menengah;
4. Penyusunan program dan anggaran;
5. Pengelolaan administrasi keuangan;
6. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan barang
milik negara;
7. Pengelolaan urusan aparatur sipil negara;
8. Pelaksanaan kebijakan pelayanan penempatan dan produktivitas tenaga
kerja;
9. Pelaksanaan kebijakan pelayanan hubungan industrial, persyaratan kerja dan
pengawasan koperasi;
10. Pelaksanaan kebijakan pelayanan perkoperasian;
11. Pelaksanaan kebijakan pelayanan usaha kecil menengah;
12. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan pengawasan bidang urusan
tenaga kerja, koperasi dan usaha kecil menengah;
13. Pengkoordinasian hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah
maupun pihak swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas;
14. Pelaksanaan pemberdayaan dan pengembangan usaha mikro yang
dilakukan melalui pendataan, kemitraan, kemudahan perijinan, penguatan
kelembagaan dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan;
15. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup urusan koperasi,
usaha menengah dan tenaga kerja;
16. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota terkait dengan tugas
dan fungsinya.
D. Struktur Organisasi77
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, maka
susunan organisasi OPD Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Kota Jambi, sebagai berikut :
Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Kota Jambi terdiri dari:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat memiliki 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu:
a) Sub Bagian Perencanaan Program dan Pelaporan;
b) Sub Bagian Pengelolaan Administrasi Keuangan
c) Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian;
3. Bidang Penempatan dan Produktivitas Tenaga Kerja
Memiliki 3 (tiga) Seksi, yaitu:
a) Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja;
77
Ibid., hal. 11.
b) Seksi Penempatan Tenaga Kerja;
c) Seksi Perluasan Kesempatan Kerja;
4. Bidang Hubungan Industrial, Persyaratan Kerja dan Pengawasan
Koperasi
Memiliki 3 (tiga) Seksi, yaitu:
a) Seksi Persyaratan Kerja, Kelembagaan dan Jaminan Sosial;
b) Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan Pemutusan
Hubungan Kerja;
c) Seksi Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi;
5. Bidang Perkoperasian
Memiliki 3 (tiga) Seksi, yaitu:
a) Seksi Perizinan dan Kelembagaan Koperasi;
b) Seksi Pengembangan, Penguatan Usaha dan Perlindungan Koperasi;
c) Seksi Fasilitasi dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Koperasi;
6. Bidang UMKM memiliki 3 (tiga) Seksi, yaitu:
a) Seksi Penguatan Pemasaran dan Fasilitasi UMKM;
b) Seksi Pengembangan, Peningkatan dan Perlindungan UMKM;
c) Seksi Peningkatan Kualitas Produk dan Kewirausahaan.
70
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi
LAMPIRAN :PERATURAN WALIKOTA JAMBI
NOMOR : 48 TAHUN 2016
TENTANG : SOTK DINAS TENAGA KERJA, KOPERASI DAN USAHA
KECIL MENENGAH KOTA JAMBI
KEPALA DINAS
SEKSI PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
SEKSI PENEMPATAN TENAGA
KERJA
SEKSI PERLUASAN KESEMPATAN
KERJA
SEKRETARIAT DINAS
SUBBAGIAN PERENCANAAN,
PROGRAM DAN PELAPORAN
SUB BAGIAN PENGELOLAAN
ADMINISTRASI KEUANGAN
SUB BAGIAN ADMINISTRASI
UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG PENEMPATAN DAN
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL,
PERSYARATAN KERJA DAN
PENGAWASAN KOPERASI
SEKSI PERSYARATAN KERJA,
KELEMBAGAAN DAN JAMINAN SOSIAL
SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
SEKSI PENGAWASAN DAN
PEMERIKSAAN KOPERASI
SEKSI PERIZINAN DAN KELEMBAGAAN
KOPERASI
UPTD
SEKSI PENGEMBANGAN PENGUATAN
USAHA DAN PERLINDUNGAN
KOPERASI
SEKSI FASILITASI DAN PENINGKATAN
KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
KOPERASI
SEKSI PENGUATAN PEMASARAN DAN
FASILITASI UMKM
SEKSI PENGEMBANGAN
PENINGKATAN DAN PERLINDUNGAN
UMKM
SEKSI PENINGKATAN KUALITAS
PRODUK DAN KEWIRAUSAHAAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANGPERKOPERASIAN BIDANG UMKM
71
Tabel 3.1
Nama, Pangkat Dan Jabatan Staf Dan Pegawai Dinas Koperasi Dan UMKM
NO NAMA PANGKAT JABATAN
1 Drs. Syahril Syammingin, MM
NIP. 19661209 198810 1 001
Pembina
Utama Muda
IV/c
Kepala Dinas
2 Dra. Hj. Asiah
NIP. 19600106 198101 2 002
Pembina
TK.I IV/b
Sekretaris
3 R.A. Zuraidah
NIP. 19600919 198303 2 004
Penata TK.I.
III/d
KASUBBAG
Perencanaan program
dam pelaporan
4 Rahmatia, SE, MEI
NIP. 19700627 199703 2 005
Pembina IV/a KASUBBAG
Pengelolaan
Administrasi Keuangan
5 Ipah Idayani, SE
NIP. 19670808 199103 2 005
Penata III/c KASUBBAG
Administrasi Umum
dan Kepegawaian
6 Umar Dani Nasution,SE
NIP. 19610916 198303 1 009
Pembina IV/a KABID Penempatan
dan Produktifitas
Tenaga Keerja
7 Penitawati, SE
NIP. 19710820199703 2 007
Penata Muda
TK.I III/d
KASI Pelatihan dan
Produktifitas Tenaga
Keerja
8 Indra Saputra, SE
NIP. 19800903 200501 1 005
Penata TK.I.
III/d
KASI Penempatan
Tenaga Kerja
9 Miss Herlina, S.pt
NIP. 19721130 200501 2 007
Penata TK.I.
III/d
KASI Perluasan
Kesempatan Kerja
10 Ramayanti
NIP. 19660113 199803 2 002
Pembina IV/a KABID Hubungan
Industrial, Persyaratan
Kerja, dan Pengawasan
Koperasi
11 Saliman, SE
NIP. 19671010 199103 1 016
Penata Muda
TK.I III/d
KASI Persyaratan
Kerja, Kelembagaan,
dan Jaminan Sosial
12 Budi Satria
NIP. 19600827 201001 1 012
Penata Muda
TK.I III/b
KASI Penyelesaian
Perselisihan Hubungan
Industrial dan
Pemutusan Hubungan
Kerja
13 Drs. Kurnain
NIP. 19670630 200701 1 024
Penata III/c KASI Pengawasan dan
Pemeriksaan Koperasi
14 Yuda Dharma, SH
NIP. 19650714 199603 1 003
Pembina IV/a KABID Perkoperasian
15 Hendri Rufinal
NIP. 19620408 199102 1 001
Pembina
TK.I IV/b
KASI Perizinan dan
Kelembagaan Koperasi
16 Rd. Tarmizi, SE
NIP. 19681103 199009 1 002
Penata TK.I
III/d
KASI Pengembangan
Penguatan Usaha dan
Perlindungan Koperasi
17 Asri Budi, RS, SE
NIP. 19660314 199203 2 006
Pembina IV/a KASI Fasilitas dan
Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia
Koperasi
18 Drs, Iman Bastian S
NIP. 19700424 198908 1 001
Pembina IV/a KABID Usaha Mikro
Kecil dan Menengah
19 Syiaruddin Rusli, SH Penata TK.I
III/d
KASI Penguatan
Pemasaran dan Fasilitas
NIP. 19630909 199603 1 001 UMKM
20 Hj. Elvia AR, S. Kom
NIP. 19740510 199303 2 003
Penata TK.I
III/d
KASI Pengembangan
Peningkatan dan
Perlindungan UMKM
21 Riza, SE
NIP. 19761125 200701 2 003
Penata TK.I
III/c
KASI Peningkatan
Kualitas Produk dan
Kewirausahaan
E. Sumber DayaDinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi
1. Susunan Kepegawaian
Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi
per 31 Desember 2018 memiliki Sumber Daya Aparatur sebanyak 57 orang,
terdiri dari ASN sebanyak 35 orang dan tenaga kontrak 22 orang. ASN 35
orang terdiri dari pejabat struktural sebanyak 19 orang, staf fungsional
umum sebanyak 16 orang.
Kondisi pegawai Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi
posisi per 31 Desember 2018dapat dilihat pada table berikut sesuai dengan
perjenisnya:
Tabel 3.2
Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian dan Perubahan Selama
Tahun 2018
Pegawai Posisi Per
01 - 01- 2018 Tambah Kurang
Posisi Per
31-12- 2018
PNS 37 Org 1 3 35 Org
Tabel 3.3
Jumlah Pegawai Menurut Eselon
Tabel 3.4
Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin
Tabel 3.5
Jumlah Pegawai Menurut Kepangkatan
No. Pangkat Jumlah Keterangan
1. IV/c 1
2. IV/b 2
3. IV/a 6
4. III/d 13
Honorer 22 Org - - 22 Org
Jumlah 59 Org - - 57 Org
No. Jabatan Formasi Terisi Ket.
1. Eselon II 1 1
2. Eselon III 5 4
3. Eselon IV 15 14
Jumlah 21 19
Pegawai Laki-laki Wanita Jumlah
PNS 16 Org 19 Org 35 Org
Honorer 13 Org 9 Org 22 Org
Jumlah 29 Org 28 Org 57 Org
5. III/c 2
6. III/b 5
7. III/a 4
8. II/d -
9. II/c 2
Jumlah 35
Tabel 3.6
Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan
F. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih 78
1. Visi dan Misi
Mengacu kepada visi misi serta program prioritas yang
dikampanyekan oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih periode Tahun
2018-2023 dan mempertimbangkan kondisi dan potensi daerah,
78
Ibid., hal. 60.
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan
1. Pasca Sarjana 2
2. Sarjana 30
3. Sarjana Muda -
4. SLTA 3
5. SLTP -
6. SD -
Jumlah 35
permasalahan pembangunan, tantangan yang dihadapi serta isu-isu strategis,
maka dirumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran untuk pembangunan jangka
menengah daerah Kota Jambi Tahun 2018 -2023.
a. Visi
Visi dapat diartikan rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi merupakan arah
pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam
5 (lima) tahun mendatang. Visi juga harus mampu menjawab
permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah dalam jangka
menengah serta sejalan dengan visi dan arah pembangunan jangka
panjang daerah.
Visi yang dirumuskan dalam rencana pembangunan jangka
menengah 5 (lima) tahun kedepan untuk periode Tahun 2018-2023
adalah :
“MENJADIKAN KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT
PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT
BERAKHLAK DAN BERBUDAYA DENGAN MENGEDEPANKAN
PELAYANAN PRIMA”
Visi tersebut mengandung makna:
Pusat Perdagangan dan Jasa : Karakteristik konsentrasi / pemusatan
distribusi barang dan jasa didukung sarana
prasarana yang memadai termasuk
penggantian moda dengan skala pelayanan
lokal dan regional;
Berbasis Masyarakat : Community based merupakan suatu upaya
pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk
dapat mengenali, menelaah dan mengambil
inisiatif untuk memecahkan
permasalahanyang terjadi di lingkungannya
serta bersedia untuk menerima perubahan;
Berakhlak : Berarti seluruh prilaku masyarakat Kota
Jambi harus bersikap sopan santun, baik
yang memberikan pelayanan maupun
yang menerima pelayanan;
Berbudaya : Memiliki etika moral, nilai kebaikan,
kebenaran, keadilan dan tanggung jawab
agar bermakna bagi pembangunan;
Pelayanan Prima : Upaya memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara tepat, cepat dan mudah.
b. Misi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi disusun dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik lingkungan
eksternal maupun lingkungan internal. Rumusan misi dapat memberikan
gambaran dalam menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai
visimelalui penetapan tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin
dicapai.
Adapun misi dalam upaya pencapaian visi tersebut di atas adalah
sebagai berikut :
1. Penguatan Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan Masyarakat berbasis
Teknologi Informasi;
2. Penguatan Penegakan Hukum, Trantibmas dan Kenyamanan
Masyarakat;
3. Penguatan Pengelolaan Infrastruktur dan Utilitas Perkotaan serta
Penataan Lingkungan;
4. Penguatan Kapasitas Ekonomi Perkotaan;
5. Peningkatan Kualitas Kehidupan Masyarakat Perkotaan.
c. Tujuan dan Sasaran Misi
Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Rumusan tujuan dan sasaran
merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan
dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Sasaran adalah rumusan
kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil
pembangunan daerah dan perangkat daerah yang diperoleh dari
pencapaian outcome dan impact program-program yang dilaksanakan
oleh perangkat daerah.Sasaran – sasaran yang dirumuskan dalam misi ke-
4 ini, yaitu :
Sasaran 1 :Meningkatnya pembinaan, pengawasan dan pelayanan
perdagangan;
Sasaran 2 :Meningkatnyaketahanan pangan;
Sasaran 3 :Meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap
PDRB;
Sasaran 4 :Meningkatnya pendapatan asli daerah;
Sasaran 5 : Meningkatkan realisasi investasi
Sasaran 6 :Meningkatkan penyerapan dan perlindungan tenaga
kerja
Sasaran 7 :Meningkatkan daya saing usaha skala mikro dan kecil
80
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Responden dari penelitian ini adalah pelaku UMKM yang terdaftar pada
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi khusunya yang ada pada Kecamatan
Telanaipura. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah
sebanyak 92 orang. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri
dari dua bagian, yaitu pertanyaan mengenai identitas responden dan pertanyaan
mengenai ketiga variabel independen yaitu pelatihan, pembinan , dan
pendampingan. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai identitas responden
berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan,. Penggolongan yang dilakukan
terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara
jelas objek penelitian. Gambaran umum objek penelitian tersebut satu per satu
dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Jenis Kelamin
Berikut dilampirkan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dalam
penelitian ini pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.
Jenis kelamin Jumlah Presentase
Laki-laki 21 22.8%
Perempuan 71 77.2%
Jumlah 92 100%
Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020
80
81
Berdasarkan tabel 4.1 Yakni deskripsi identitas responden berdasarkan
jenis kelamin, menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki
laki sebesar 21 orang atau 22,8% dan yang berjenis kelamin perempuan
sebesar 71 orang atau 77,2%. Jadi pelaku UMKM yang terdaftar pada Dinas
Koperasi dan UMKM Kota Jambi sebagian besar adalah perempuan.
2. Umur
Berikut dilampirkan jumlah responden berdasarkan Umur dalam penelitian
ini pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Presentase
> < 20 tahun 2 2.2%
26-35 tahun 74 80.4%
36-45 tahun 14 15,3%
> 46 tahun 2 2.2%
Jumlah 92 100%
Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020
Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 92 orang yang dijadikan
sampeldalam penelitian ini, responden yang berumur >< 20 tahun sebesar 2
orang atau sebesar 2.2% untuk respondenyang berumur 26-35yakni sebesar
74 orang atau 80.4%, untuk responden yang berumur 36-45 tahun sebesar
14 orang atau 15,3%, dan untuk responden dengan umur >46 tahun sebesar
2orang atau 2.4%. Hal ini menunjukkan responden dengan umur kisaran 26-
35 tahun yang paling dominan menjadi responden penelitian ini.
82
3. Pendidikan
Berikut dilampirkan jumlah responden berdasarkan pendidikan dalam
penelitian ini pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tingkat Pendidikan Frekuensi presentase
SMP 3 3.3%
SMA/Sederajat 54 58.7%
S1 35 38.0%
Jumlah 92 100%
Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020
Berdasarkan tabel 4.3 yakni deskripsi identitas responden
berdasarkan pendidikan, menunjukkan bahwa responden yang
berpendidikan SMP sebanyak 3 orang atau 3.3%, responden yang
berpendidikan SMA/Sederajat sebanyak 54 orang atau 58.7%, dan
responden dengan pendidikan S1 sebanyak 35 orang atau 38.0%,.
Sehingga SMA/Sederajat merupakan pendidikan terbanyak dari
responden penelitian ini.
83
B. Analisis Deskriptif Variabel
Dalam penelitian ini diperoleh data untuk semua variabel sebagaimana
tergambar pada tabel 17 berikut ini:
Tabel 4.4
Deskriptif Variabel
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
PELATIHAN_X1 92 13 19 16.11 1.579
PEMBINAAN_X2 92 12 18 16.36 1.297
PENDAMPINGAN_X3 92 7 19 16.02 2.878
PERKEMBANGAN_Y 92 14 18 15.55 1.296
Valid N (listwise) 92
Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020
Variabel pelatihan dengan sampel 92 responden dengan nilai minimum
13, maximum 19 dengan rata-rata 16.11 jadi artinya variabel pelatihan lebih
mendekati kearah maximum, jadi dapat disimpulkan pernyataan tentang
variabel pelatihan dapatdinilai baik dan menjadi penjelasan bagaimana
perkembangan UMKM yang terdaftar pada Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Jambi
Variabel pembinaan dengan sampel 92 responden dengan nilai minimum
12, maximum 18 dengan rata-rata 16.36 jadi artinya variabel Pembinaan lebih
mendekati kearah maximum, jadi dapat disimpulkan pernyataan tentang
variabel pembinaan dapat dinilai baik dan menjadi penjelasan bagaimana
perkembangan UMKM yang terdaftar pada Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Jambi.
84
Variabel pendampingan dengan sampel 92 responden dengan nilai
minimum 7, maximum 19 dengan rata-rata 16.02 jadi artinya variabel
pendampingan lebih mendekati kearah maximum, jadi dapat disimpulkan
pernyataan tentang variabel pendampingan dapat dinilai baik dan penjelasan
bagaimana perkembangan UMKM yang terdaftar pada Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Jambi.
Variabel perkembangan dengan sampel 92 responden dengan nilai
minimum 14 maximum 18 dengan rata-rata 15.55 jadi artinya variabel
perkembangan lebih mendekati kearah maximum, jadi dapat disimpulkan
pernyataan tentang variabel pendapatan dapat dinilai baik.
C. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung
(correlated item-total correlations) dengan nilai r tabel jika r hitung > dari r
tabel (pada taraf signifikan 5%) maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
Apabila hasil yang didapatkan berada pada r hitung < dari r tabel maka
pernyataan tersebut tidak valid.
85
Tabel 4.5
Uji Validitas
Variabel Item
Corrected
Item
(r hitung)
r tabel Keterangan
Pelatihan (X1) X1.1 0,694 0,205 Valid
X1.2 0,727 0,205 Valid
X1.3 0,698 0,205 Valid
X1.4 0,620 0,205 Valid
Pembinaan (X2) X2.1 0,677 0,205 Valid
X2.2 0,257 0,205 Valid
X2.3 0,734 0,205 Valid
X2.4 0,354 0,205 Valid
Pendampingan
(X3)
X3.1 0,964 0,205 Valid
X3.2 0,910 0,205 Valid
X3.3 0,866 0,205 Valid
X3.4 0,343 0,205 Valid
Perkembangan
(Y)
Y.1 0,648 0,205 Valid
Y.2 0,787 0,205 Valid
Y.3 0,573 0,205 Valid
Y.4 0,710 0,205 Valid
Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020
Untuk mengetahui validitas pada table 4.5 maka setiap pernyataan
terhadap total skor haru dibandingkan dengan r tabel. Dimana df (n-2) = 92-
2= 90 dengan signifikan 5% didapat r tabel = 0,205 dengan ketentuan jika
, maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan valid, namun
jika sebaliknya , maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
86
Dari tabel 4.5 uji validitas, diketahui bahwa pernyataan mengenai
Pelatihan, Pembinaan, Pendampingan, dan Perkembangan secara
keseluruhan dapat dinyatakan valid.
2. Uji Realibilitas Instrumen
Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai
CronbachAlpha (α). jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,90 maka reliabilitas
sempurna, jika (α) = 0,70-0.90 maka reliabilitas tinggi dan jika (α) = 0,50-
0.70 maka reliabilitas moderat. Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 yaitu bila penelitian ulang
dengan waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan
yang sama. Tetapi sebaliknya bila alpha< 0,6 maka dianggap kurang handal,
artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan
waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang
berbeda
Tabel 4.6
Uji Reliabilitas
Variabel Item
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
Standar
reliabel Keterangan
Pelatihan (X1) X1.1 0.665 0,60 Reliabel
X1.2 0.660 0,60 Reliabel
X1.3 0.663 0,60 Reliabel
X1.4 0.674 0,60 Reliabel
Pembinaan (X2) X2.1 0.679 0,60 Reliabel
X2.2 0.705 0,60 Reliabel
X2.3 0.625 0,60 Reliabel
87
X2.4 0.698 0,60 Reliabel
Pendampingan
(X3)
X3.1 0.618 0,60 Reliabel
X3.2 0.648 0,60 Reliabel
X3.3 0.609 0,60 Reliabel
X3.4 0.683 0,60 Reliabel
Perkembangan
(Y)
Y.1 0.663 0,60 Reliabel
Y.2 0.650 0,60 Reliabel
Y.3 0.684 0,60 Reliabel
Y.4 0.674 0,60 Reliabel
Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020
Indikator atau kuesioner yang digunakan untuk semua variabel
semuanya dinyatakan handal atau dapat dipercaya sebagai alat ukur. Karena
setiap pernyataan dari semua variabel memiliki nilai Cronbach Alpha (α) >
0,60
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Asumsi
normalitas haru dipenuhi jika hendak melakukan analisis paramenterik,
maka dari itu diperlukan langkah-langkah pengujian dengan pengambilan
keputrusan sebagai berikut:
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah
garis diagonal,maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
88
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020
Dari gambar P-P Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis
diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal
dan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
89
2. Uji Multikolineritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk
menguji multikolinieritas dengan cara melihat nilai VIF masing-masing
variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data
bebas dari gejala multikolinieritas.
Tabel 4.7
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
T Sig. 95.0% Confidence
Interval for B
Correlations Collinearity
Statistics
Lower
Bound
Upper
Bound
Zero-
order
Partial Part Tolerance VIF
4.363 .000 4.343 11.609
4.224 .000 .179 .496 .443 .411 .396 .928 1.077
1.696 .093 -.028 .357 .260 .178 .159 .933 1.071
-.800 .426 -.119 .051 -.009 -.085 -.075 .980 1.020
Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020
Pada tabel 4.7 sebagai hasil uji regresi linear, perhatikan nilai VIF dan
Tolerance. Kedua ini adalah indikasi kuat yang sering dipakai oleh para
peneliti untuk menyimpulkan fenomena terjadinya interkorelasi variabel
bebas. Nilai VIF pada tabel kurang dari 10 dan atau nilai Tolerance lebih
dari 0,01 maka dapat disimpulkan dengan tegas bahwa tidak terdapat
masalah multikolinearitas.
90
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain.Dengan kriteria pengujian tidak terjadi
heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Gambar 4.2
Uji Heterokedastisitas
Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020
91
Berdasarkan hasil pengujian seperti yang tampak pada scatter plot
dapat dilihat bahwa titik-titik data tidak membentuk pola tertentu dan data
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan asumsi heteroskedastisitas
artinya model regresi ini telah baik.
E. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda
dengantujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pelatihan, pembinaan dan
pendampingan terhadap perkembangan UMKM. Statistical Package For Social
Science (SPSS) digunakan untuk membantu proses analisis linear berganda
Tabel 4.8
Analisis Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 7.976 1.828 4.363 .000
PELATIHAN_X1 .337 .080 .411 4.224 .000
PEMBINAAN_X2 .164 .097 .165 1.696 .093
PENDAMPINGAN_X3 -.034 .043 -.076 -.800 .426
Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020
92
Y=7.976 +.0,337 X1 + 0,164 X2 + (-0.034 X3) + e
1. Nilai konstanta sebesar 7.976 menunjukkan bahwa bila variabel
independennya nol maka tingkat Perkembangan UMKM yang dihasilkan
sebesar 7.976.
2. Koefisien regresi 0.337 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 kali
pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi
akan menambah Perkembangan UMKM sebesar 0.337 maka dapat
disimpulkan pelatihan berpengaruh positif terhadap perkembangan
UMKM.
3. Koefisien regresi 0,164 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 kali
pembinaan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi
akan menambah Perkembangan UMKM sebesar 0,164 maka dapat
disimpulkan pembinaan berpengaruh positif terhadap perkembangan
UMKM.
4. Koefisien regresi -0.034 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 kali
pendampingan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Jambi tidak menambah Perkembangan UMKM maka dapat disimpulkan
pendampingan berpengaruh negatif terhadap perkembangan UMKM.
F. Uji Statistik (Pengujian Hipotesis)
1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan dalam mendeteksi seberapa jauh
hubungandan kemampuan model dalam menjelaskan variabel dependen.
93
Pada data yang diolahterdapat empat variabel independen.Seperti pada tabel
berikut
Tabel 4.9
Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .475a .226 .199 1.159
Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020
Pada tabel di atas terlihat bahwa R memperoleh nilai korelasi sebesar
R=0,475 yang artinya korelasi atau hubungan antara variabel pelatihan,
pembinaan dan pendampingan mempunyai pengaruh yang sedang terhadap
perkembangan UMKM Kota Jambi. Kemudian nilai koefisien determinasi
atau R Square sebesar = 0,226 yang artinya sebesar 22,6% pengaruh
pelatihan, pembinaan dan pendampingan Dinas Koperasi dan UMKM
terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi sedangkan 77,4 % ditentukan
oleh variabel yang lain.
2. Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing indikator
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan
membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel. Untuk menentukan nilai t-
tabel, maka ditentukan dengan tingkat signifikan 5% dengan derajat
94
kebebasan df= (n-k-1) dimana n adalah jumlah responden dan k adalah
jumlah indikator/variabel.
Tabel 4.10
Uji T.
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) 7.976 1.828 4.363 .000
PELATIHAN_X1 .337 .080 .411 4.224 .000
PEMBINAAN_X2 .164 .097 .165 1.696 .093
PENDAMPINGAN_X3 -.034 .043 -.076 -.800 .426
Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020
a. Hipotesis 1 : Diduga Pelatihan berpengaruh Secara Parsial
terhadapPerkembangan UMKM
Berdasarkan nilai signifikan (Sig) variabel Pelatihan (X1) adalah
sebesar 0.00. karena nilai Sig 0.000 < probabilitas 0.05, maka dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima. Untuk t hitung variabel Pelatihan adalah
sebesar 4.224, untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1 (n=responden,
k=variabel independen) sebesar 1,662 karena nilai t hitung 4.224 > t
tabel 1.662 maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Artinya dengan
demikian pelatihan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
perkembangan UMKM.
95
b. Hipotesis 1 : Diduga Pembinaan berpengaruh Secara Parsial
terhadapPerkembangan UMKM
Berdasarkan nilai signifikan (Sig) variabel pembinaan (X2) adalah
sebesar 0.093 . karena nilai Sig 0.093 > probabilitas 0.05, maka dapat
disimpulkan bahwa H1 ditolak.. Untuk t hitung variabel pembinaan
adalah sebesar 1,696, untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1 (n=responden,
k=variabel independen) sebesar 1,662 karena nilai t hitung 1,696 > t tabel
1,662 maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Artinya dengan
demikian Pembinaan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
perkembangan UMKM.
c. Hipotesis 1 : Diduga Pendampingan berpengaruh Secara Parsial
terhadapPerkembangan UMKM
Berdasarkan nilai signifikan (Sig) variabel pendampingan (X3)
adalah sebesar 0.426. karena nilai Sig 0.426 > probabilitas 0.05, maka
dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak. Untuk t hitung variabel
pendampingan adalah sebesar -0,800, untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1
(n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,662 karena nilai t hitung
-0,800 < t tabel 1,662 maka dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak .
Artinya dengan demikian Pendampingan tidak berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap perkembangan UMKM.
96
3. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara
serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dimana F
hitung > F tabel, maka hipotesis diterima atau secara bersama-sama variabel
bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya
apabila F hitung < F tabel, maka H0 diterima atau secara bersama-sama
variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk
mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel
bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5% (α =
0,05).
Tabel 4.11
Uji F
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 34.454 3 11.485 8.545 .000b
Residual 118.274 88 1.344
Total 152.728 91
Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020
a. Hipotesis 2 :Diduga Pelatihan, Pembinaan , dan Pendampingan
berpengaruh Secara Simultan terhadap Perkembangan UMKM
Dengan tingkat signifikan 5% dan rumus F table = (K;N-K) Maka
f tabel didapat (3;92-3) = (3;89) yaitu 2,71. Berdasarkan uji anova atau
97
uji F dari output SPSS, terlihat bahwa diperoleh f hitung sebesar 8,545>
nilai f tabel 2,71 dan probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Secara lebih tepat,
nilai F hitung dibandingkan dengan F tabel dimana jika F hitung > F
tabel maka secara simultan variabel-variabel independen berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga hipotesis
kedua diterima.
b. Hipotesis 3 : Diduga Pelatihan Memiliki pengaruh yang dominan
terhadap Perkembangan UMKM
Berdasarkan hasil regresi berganda pada tabel 4.8 diperolah
koefisien regresi Pelatihan sebesar 0,337 , variabel pembinaan 0,164,
dan variabel pendampingan -0.034. Sehingga terlihat bahwa variabel
pelatihan merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi
perkembangan UMKM. Sehingga hipotesis ketiga diterima.
G. Pembahasan
1. Pengaruh Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan Dinas Koperasi
dan UMKM Kota Jambi terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi
secara parsial.
a. Pengaruh Pelatihan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi
terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi.
Dari hasil analisis, menunjukan bahwa pada saat pengujian kualitas
data semua pertanyaan yang ada pada kuesioner dikatakan valid dengan
98
ketentuan melebihi nilai r tabel dan untuk nilai reabilitas diatas standar
dapat dikatakan kuesioner yang ada dinyatakan reliabel untuk pengujian
selanjutnya. Dapat dilihat juga nilai t hitung 4.224 > t tabel 1.662 maka
dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Artinya dengan demikian
pelatihan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap perkembangan
UMKM.
Hal ini membuktikan bahwa pelatihan yang diberikan oleh Dinas
Koperasi dan UMKM sudah baik. Responden berpartisipasi secara aktif
dalam pelaksanaan program pelatihan. Instruktur (pelatih)
menyampaikan materinya dengan baik sehingga materi mudah dipahami
oleh responden. Yang mana materi yang diberikan sesuai dengan bidang
usaha yang responden jalankan. Pengolahan data yang dilakukan
diperoleh hasil penelitian bahwa variable pelatihan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi.
Hal ini sesuai dengan penelitian Meida Nur (2018) meneliti
masalah pengaruh penelitian terhadap peningkatan pendapatan,
membuktikan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan pendapat
Semakin sering pelatihan yang diberikan Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Jambi maka akan seamkin terlihat perkembangan UMKM.
Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dilakukan oleh Dinas
Koperasi dan UMKM Kota Jambi dapat mempengaruhi perkembangan
UMKM Kota Jambi di Kecamatan Telanaipura.
99
b. Pengaruh Pembinaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi
terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi.
Dari pengujian yang telah dilakukan, menunjukan bahwa pada saat
pengujian kualitas data semua pertanyaan yang ada pada kuesioner
dikatakan valid dengan ketentuan melebihi nilai r tabel dan untuk nilai
reabilitas didapat nilai diatas standar dapat dikatakan kuesioner yang ada
dinyatakan reliabel untuk pengujian selanjutnya. Berdasarkan nilai
signifikan karena nilai Sig 0.093 > probabilitas 0.05, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel pembinaan tidak signifikan . Untuk t hitung
variabel pembinaan adalah sebesar 1,696, untuk nilai t tabel dari hasil n-
k-1 (n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,662 karena nilai t
hitung 1,696 > t tabel 1,662 maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima .
Artinya dengan demikian variabel Pembinaan berpengaruh tidak
signifikan secara parsial terhadap perkembangan UMKM.
Hal ini menunjukan perlunya pengoptimalan pembinaan yang
dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan personal UMKM.
.
c. Pengaruh Pendampingan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi
terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, menunjukan bahwa pada
saat pengujian kualitas data semua pertanyaan yang ada pada kuesioner
100
dikatakan valid dengan ketentuan melebihi nilai r tabel dan untuk nilai
reabilitas didapat nilai diata sstandar dapat dikatakan kuesioner yang ada
dinyatakan reliabel untuk pengujian selanjutnya. Berdasarkan nilai
signifikan (Sig) variabel pendampingan (X3) adalah sebesar 0.426 .
karena nilai Sig 0.426 > probabilitas 0.05, maka dapat disimpulkan
bahwa H1 ditolak. Untuk t hitung variabel pendampingan adalah sebesar
-0,800, untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1 (n=responden, k=variabel
independen) sebesar 1,662 karena nilai t hitung -0,800 < t tabel 1,662
maka dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak. Artinya dengan demikian
Pendampingan tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
perkembangan UMKM.
Hal ini menunjukan bahwa masih kurangnya pendampingan yang
dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi karena
kekurangan sumberdaya manusia untuk mendampingi para pelaku usaha
yang ada di Kota Jambi.
2. Pengaruh Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan Dinas Koperasi
dan UMKM Kota Jambi terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi
secara simultan.
Dengan tingkat signifikan 5% dan rumus F tabel= (K;N-K) Maka f
tabel didapat (3;92-3)= (3;89) yaitu 2,71. Berdasarkan uji anova atau uji F
dari output SPSS, terlihat bahwa diperoleh f hitung sebesar 8,545> nilai f
tabel 2,71 dan probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Secara lebih tepat, nilai F
101
hitung dibandingkan dengan F tabel dimana jika F hitung > F tabel maka
secara simultan variabel-variabel independen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga hipotesis kedua diterima.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Maya Sartika
(2019) dimana variabel-variabel independen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel dependen yaitu Pelatihan, Pendidikan, dan
Pendampingan berpengaruh Secara Simultan terhadap Pendapatan UMKM
3. Variabel Yang Paling Dominan Berpengaruh Terhadap
Perkembangan UMKM
Melihat dari koefisien regresi Pelatihan sebesar 0,337 , variabel pembinaan
0,164, dan variabel pendampingan -0.034. Sehingga terlihat bahwa variabel
pelatihan merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi
perkembangan UMKM.
102
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Pelatihan, Pembinaan, dan
Pendampingan Dinas Koperasi dan UMKM terhadap perkembangan UMKM
Kota Jambi menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil Uji T untuk melihat pengaruh variabel Pelatihan,
pembinaan dan Pendampingan berpengaruh secara parsial terhadap
perkembangan maka didapatlah sebagai berikut,
Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap
Perkembangan UMKM Kota Jambi Berdasarkan hasil Uji T,
Pembinaan berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial
terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi
Pendampingan tidak berpengaruh dan tidak signifikan secara parsial
terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi
2. Pelatihan, pembinaan, dan pendampingan berpengaruh positif dan signifikan
secara simultan terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi..
3. Variabel pelatihan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi
perkembangan UMKM Kota Jambi.
B. Saran
1. Hendaknya Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi lebih mengoptimalkan
pelatihan, pembinaan , dan pendampingan agar dapat memotivasi dan
membimbing dalam mengembangkan usaha agar terjadi peningkatan pada
omset, modal usaha, keuntungan usaha dan tenaga kerja pada UMKM,
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti variabel-variabel yang
belum diteliti dalam penelitian ini agar dapat menghasilkan gambaran yang
lebih luas terhadap masalah yang diteliti seperti variabel Kualitas SDM,
Sistem Produksi, Sistem pengelolaan keuangan, Strategi Pemasaran, Sistem
Kemitraan, Kualitas Infrastruktur dan regulasi atau variabel lain meskipun
penelitian ini masih jauh dari kata sempurna dan tentunya masih banyak
kekurangan.
103
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Al- Qur‟an dan Terjemahannya, (Departemen Agama RI)
A.A Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. hal. 76.
Dessler G,”MSDM(Manajemen Sumber Daya Manusia” (Yogyakarta:indeks,
2007)
Dinas Koperasi dan UMKM,”Pelatihan UMKM Melalui Dana Apbd Kota Jambi
Dari Tahun 2009 S.D 2013”(Renstra 2013-2018, 2014) .
Dinas Koperasi dan UMKM,” Perkembangan UMKM pada tahun 2016-
2017”(Renstra 2013-2018, 2014).
Dinas Koperasi dan UMKM,”Wirausaha Pemula Penerima Program Bantuan
Pemerintah”(Renstra 2013-2018, 2014).
Dinas koperasi dan umkm,”Jumlah Umkm Binaan Melalui Dana Apbd Kota
Jambi Dalam Upaya Pemberdayaan UMKM : Tahun 2009 S.D 2013
( Iku Umkm Tangguh Dan Mandiri”(Renstra 2013-2018, 2014).
Edi Sutrisno, M. Si, Mananjemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta:Kencana, 2011)
Eko Widodo,Suparno.2015.” Manajemen Pengembangan Sumber Daya
Manusia”.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hafsah, M.J., 2004, Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM),
Infokop No 25 Tahun XX, pp 40-44
Mangun Hardjana, Pola Pembinaan Pendidikan ( Bandung Rineka Cipta , 2006).
Mohammad Sholeh, Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap
Kinerja Perusahaan, (Semarang: UNDIP, 2008).
Mifta Toha, Pembinaan Organisasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
Musanef,”Manajemen Kepegawaian”(1991).
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999).
Oemar Hamalik. 2002. Psikologi Belajar dan mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Purdi E Chandra, Trik Sukses Menuju Sukses, (Yogyakarta: Grafika Indah, 2000).
Rivai, Veithzal & Ella Jauvani Sagala. (2010). Manajemen SDM untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers
Salim, Gendro. 2014. Effective Coaching. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke
26. Alfabeta. Bandung
Suharto , Edi.2014. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (kajian
Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial).Bandung
Soeharto Prawirokusumo. 2010. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil
Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM
Sukirno,”Makro Ekonomi Teori Pengantar edisi ketiga”(jakarta: rajawali, 2011).
Sulaeman, Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Dalam
Menghadapi Pasar Regional Dan Global. Infokop Nomor 25 Tahun XX
Tambunan, “Evaluasi Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah” (Bogor:IPB ,2012).
Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-isu
Penting. Jakarta.LP3ES
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha
Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM).
Undang-Undang No.20 Pasal 6 Tahun 2008
Wawancara dengan Deputi bidang pembiayaan kementrian koperasi dan UMKM
Yuana Sutyowati, tanggal 5 april 2019 dalam Diskusi Forum Merdeka Barat
(FMB) 9 di Jakarta,
Wawancara dengan Iko Ordiana, tanggal 15 Januari 2019 di Gerai Amanah
jambi.
Wibowo, “ Manajemen Kinerja” (jakarta:Rajawali Pres, 2010).
Yusuf, A.Muri 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan Penelitian
Gabungan.Jakarta
107
B. Penelitian
Damingun, Peran Pelatihan Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Islam, jurnal,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Samarinda.
Etri Meisari, Skripsi: “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Guna
Penagulangan Pengangguran Kota Bandar Lampung Dalam Perspektif
Ekonomi Islam” (Bandar Lampung: UGM, 2005).
Maya Sartika 2019. Pengaruh Pelatihan, Pendidikan, Dan Pendampingan
Terhadap Pendapatan Umkm Pada Upt Plut Kumkm Provinsi Sulawesi
Selatan (Studi Pada Umkm Di Kota Makassar).skripsi. sulawesi selatan.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nobel Indonesia.
Meida Nur Rahma. 2018. Pengaruh Pelatihan, Pendampingan, dan Pembinaan
pemerintah Kota Yogyakarta terhadap pendapatan UMKM (Studi Pada
Peserta Home Bussines Camp). Skripsi. Yogyakarta. Universitas Islam
Negeri Sunan Kali Jaga Yogyakarta.
Muhammad Azizul Hakim. 2015. Pengaruh Pendampingan Inkubator Terhadap
Kinerja Keuangan UMKM Tenant Jambi (studi kasus UMKM tenant
incubator binis unggul FEB UNJA). Skripsi. Jambi. Universitas Jambi
Raden Rudi Alhempi dan Wismar Harianto. 2014. Pengaruh Pelatihan dan
pembinaan terhadap Pengembangan Usaha Kecil pada Program Kemitraan
Bina Lingkungan Community Development Centre (CDC) PT. Telkom.
Jurnal. Pekanbaru. STIE DAN STIH Persada Bunda Pekanbaru.
Sri Harini. 2014. Pengaruh Pelatihan Entrepreneurship dan manajemen usaha
terhadap Pendapatan Usaha Mikro Makanan dan minuman. Jurnal.
Bogor.Univesitas Djuanda Bogor .
Sungkowo, “Pengaruh Pelatihan Profesi, Besaran Kompensasi Terhadap
Kepuasan Kerja Dan Peningkatan Kinerja Guru Di Madrasah Aliyah Nurul
Khoiriyah Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo. Volume 3 Nomor 1, April
2016,
108
C. Sumber Lain-lain
Ariawati, 2005, Usaha Kecil dan Peluang Kerja,
http://jurnal.unikom.ac.id/vol4/art7.html, diakses tanggal 12 februari 2020
Contan.co.id, “Jumlah pelaku UMKM di 2018 diprediksi mencapai 58,97 juta
orang (https://keuangan.kontan.co.id/news/jumlah-pelaku-umkm-di-2018-
diprediksi-mencapai-5897-juta-orang, diakses pada tanggal 25 juni 2019 ).
https://www.hukumonline.com/pusatdata/download/fl56041/node/28029 Diakses
pada tanggal 1 Agustus 2019
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194412051967
101KOKO_DARKUSNO_A/FAKTOR_YANG_MEMEPENGARUHI_PE
R KEMBANG.Diakses pada tanggal 1 Agustus 2019
KBBI, 2019. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at :
https://typoonline.com/kbbi/pendampingan di akses pada tanggal 25 juni
2019
KEMENAG KALSEL, “Mengenal Aliran-Aliran Klasik Dalam Dunia
Pendidikan ”(Https://Kalsel.Kemenag.Go.Id/Opini/675/Mengenal-Aliran-
Aliran-Klasik-Dalam-Dunia-Pendidikan, Diakses Pada 7 April 2020, 2020)
Murti Ali Lingga/Kompas.com, “Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia
Masih
Menengah”(https://money.kompas.com/read/2019/07/22/111200026/bappe
nas--kualitas-sumber-daya-manusia-indonesia-masih-menengah-, diakses
pada tanggal 12 Februari 2020 )
M. Nurhadi Pratomo - Bisnis.com" Akses Pasar Ekspor, UMKM Masih Hadapi
Kendala” (https://ekonomi.bisnis.com/read/20171005/12/696232/akses-
pasar-ekspor-umkm-masih-hadapi-kendala, di akses pada tanggal 12
Februari 2020)
Rosid, M, (1998), Manajemen Usaha Kecil Menengah dan Koperasi, Pusat
Pengembangan Bahan Ajar-UMB, dapat diakses di
wwwpksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../31013-3478126269633.doc
Undang-Undang No.20 Pasal 6 Tahun 2008
https://www.hukumonline.com/pusatdata/download/fl56041/node/28029
Diakses pada tanggal 1 Agustus 2019
108
DOKUMENTASI
Proses pengenalan Mahasiswa Riset kepada pegawai dan staf dinas koperasi
dan UMKM Kota Jambi
Pengisian Kuisioner sekaligus pemberian kenang-kenangan kepada pimpinan
Gerai Amanah Ibu Iko Ordiana karena UMKM Amanah menjadi awal
tercetusnya judul skripsi ini
109
111
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PELATIHAN, PENDAMPINGAN , DAN PEMBINAAN DINAS
KOPERASI DAN UMKM TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO,
KECIL DAN MENENGAH (UMKM) KOTA JAMBI
Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dalam rangka penulisan skripsi yang digunakan sebagai salah satu
syaratmendapatkan gelar S1 di Universitas Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ,
maka saya:
Nama : Rahendra Farean
Jurusan : Ekonomi Syariah
Memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu sejenak gunamengisi
kuesioner penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagiseluruh pihak.
Sehingga Bapak/Ibu dapat bersedia mengisi, menjawab kuesionerini dengan sebenar-
benarnya.
Atas perhatiannya peneliti mengucapkan terimah kasih sebesar-besarnyaatas
kesediaan Bapak/Ibu yang telah meluangkan waktunya untuk mengisikuesioner
ini, dan peneliti mohon maaf apabila ada pertanyaan yang tidakberkenan di hati
Bapak/Ibu.
Hormat Saya
Rahendra Farean
112
A. Petunjuk Pengisian
1. Baca dan cermati pertanyaan dalam kuesioner dengan telitisebelum
memilih jawaban
2. Jawablah pertanyaan sesuai dengan kondisi yang sebenarnyadengan
memberi tanda centang (v) didalam kotak yang telah disediakan
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju 1
TS : Tidak Setuju 2
KS : Kurang Setuju 3
S : Setuju 4
SS : Sangat Setuju 5
B. Identitas Responden
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
Perempuan
3. Umur : <20 Tahun
2 6-35 Tahun
3 6-45 Tahun
Lebih dari 46 Tahun
4. Pendidikan : SMA / Sedeajat
S1
S2
LAINNYA
5. Jenis Usaha : Fashion/ Craft/ Kuliner/ Jasa danPerdagangan/ Konveksi
6. Lama Usaha :
C. Item Pernyataan
1. Pelatihan (X1)
No Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S KS TS STS
1 Saya mengikuti pelatihan UMKM
yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan
UMKM
2 Saya Berpartisipasi aktif dalam
pelaksanaan program pelatihan yang
diadakan Dinas Koperasi dan UMKM
3 Instruktur (pelatih) menyampaikan
materinya dengan baik sehingga
materi mudah saya mengerti
4 Materi pelatihan yang diberikan oleh
Dinas Koperasi dan UMKM sesuai
dengan usaha yang saya jalankan
2. Pembinaan (X2)
No Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S KS TS STS
1 Pemberian fasilitas pemasaran dan
promosi oleh Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Jambi
2 Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi
memberikan kiat-kiat dan dukungan
kepada UMKM untuk kemandirian
bisnis.
3 Pemberian fasilitas pemasaran, oleh
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi
meningkatkan potensi UMKM
4 Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi
memberikan pembinaan keahlian
produksi, pemasaran, packing kemasan.
3. Pendampingan (X3)
No Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S KS TS STS
1 Mentor/pendamping Dinas Koperasi
dan UMKM Kota Jambi memberikan
pendampingan kepada UMKM
2 Layanan konsultasi terkait dengan cara
agar UMKM Berkembangan telah
berjalan maksimal
3 Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi
memberikan pendampingan izin usaha
untuk UMKM
4 Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi
Memberikan pendampingan
peningkatan kualitas produk, strategi
pemasaran.
4. Perkembangan (Y)
No Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S KS TS STS
1 Dengan adanya arahan dan
pendampingan, jumlah aset atau modal
usaha UMKM meningkat
2 omzet saya meningkat setelah
mendapatkan pendampingan dari Dinas
Koperasi dan UMKM Kota Jambi
3 Dengan adanya pelatihan, pembinaan
dan pendampingan, jumlah tenaga
kerja bertambah
4 Dengan adanya pelatihan, pembinaan
dan pendampingan, ada berdiri cabang
baru.
FREQUENCIES VARIABLES=JENIS_KELAMIN UMUR PENDIDIKAN JENIS_USAHA
LAMA_USAHA /ORDER=ANALYSIS. (SPSS)
JENIS_KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
LAKI-LAKI 21 22.8 22.8 22.8
PEREMPUAN 71 77.2 77.2 100.0
Total 92 100.0 100.0
UMUR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
25 2 2.2 2.2 2.2
26 3 3.3 3.3 5.4
27 6 6.5 6.5 12.0
28 12 13.0 13.0 25.0
29 11 12.0 12.0 37.0
30 11 12.0 12.0 48.9
31 6 6.5 6.5 55.4
32 7 7.6 7.6 63.0
33 6 6.5 6.5 69.6
34 5 5.4 5.4 75.0
35 7 7.6 7.6 82.6
36 3 3.3 3.3 85.9
37 3 3.3 3.3 89.1
38 4 4.3 4.3 93.5
39 1 1.1 1.1 94.6
40 2 2.2 2.2 96.7
41 1 1.1 1.1 97.8
49 1 1.1 1.1 98.9
51 1 1.1 1.1 100.0
Total 92 100.0 100.0
PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
S1 35 38.0 38.0 38.0
SMA/SEDERAJAT 54 58.7 58.7 96.7
SMP 3 3.3 3.3 100.0
Total 92 100.0 100.0
JENIS_USAHA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
9 9.8 9.8 9.8
AIR MINUM ISI ULANG 1 1.1 1.1 10.9
ANEKA DODOL DAN KUE
KERING 1 1.1 1.1 12.0
ANEKA KERIPIK 2 2.2 2.2 14.1
ANEKA KUE TRADISIONAL 1 1.1 1.1 15.2
ANEKA STIK 1 1.1 1.1 16.3
BAWANG GORENG 1 1.1 1.1 17.4
BOLU 1 1.1 1.1 18.5
ECERAN KOSMETIK 1 1.1 1.1 19.6
GORENGAN 1 1.1 1.1 20.7
IKAN GILING DAN PEMPEK 1 1.1 1.1 21.7
JASA CUCI PAKAIAN 1 1.1 1.1 22.8
JUIECE 1 1.1 1.1 23.9
KELONTONG 1 1.1 1.1 25.0
KERAJINAN 2 2.2 2.2 27.2
KERIPIK 1 1.1 1.1 28.3
KERIPIK PISANG 1 1.1 1.1 29.3
KERIPIK PISANG DAN UBI 1 1.1 1.1 30.4
KERIPIK UBI 1 1.1 1.1 31.5
KERIPING PISANG 1 1.1 1.1 32.6
KIPANG KACANG 1 1.1 1.1 33.7
KOPI 1 1.1 1.1 34.8
KOST 2 2.2 2.2 37.0
KUE 2 2.2 2.2 39.1
KUE BASAH 3 3.3 3.3 42.4
KUE BASAH DAN KE
KERING 1 1.1 1.1 43.5
KUE KERING 2 2.2 2.2 45.7
KUE KERING DAN BASAH 1 1.1 1.1 46.7
KUE KERING DAN KUE
BASAH 4 4.3 4.3 51.1
KUE KERING KACANG
TAUJIN 1 1.1 1.1 52.2
KUE TRADISIONAL 3 3.3 3.3 55.4
MAKARONI 1 1.1 1.1 56.5
MANISAN DAN SAYURAN 1 1.1 1.1 57.6
MANISAN SEMBAKO 1 1.1 1.1 58.7
MASAKAN PADANG 1 1.1 1.1 59.8
PAKAIAN ANAK-ANAK 1 1.1 1.1 60.9
PAKAIAN DISTRO 1 1.1 1.1 62.0
PAKAIAN MUSLIM 1 1.1 1.1 63.0
PARFUM LONDRI 1 1.1 1.1 64.1
PEKYEK & TE 1 1.1 1.1 65.2
PEMPEK 4 4.3 4.3 69.6
PEMPEK IKAN 1 1.1 1.1 70.7
PENGOLAHAN IKAN 2 2.2 2.2 72.8
PENJAHIT 2 2.2 2.2 75.0
REMPEYEK 1 1.1 1.1 76.1
RENGINANG IKAN 1 1.1 1.1 77.2
RISOL 2 2.2 2.2 79.3
RUMAH MAKAN 1 1.1 1.1 80.4
SANCK 1 1.1 1.1 81.5
SARAPAN PAGI DONER 1 1.1 1.1 82.6
SARI JAHE 1 1.1 1.1 83.7
SEWA TENDA 1 1.1 1.1 84.8
TAMBAK IKAN 1 1.1 1.1 85.9
TOKO ALAT TULIS 1 1.1 1.1 87.0
TOKO HERBAL 1 1.1 1.1 88.0
TOKO KELONTONG 1 1.1 1.1 89.1
TOKO MANISAN 8 8.7 8.7 97.8
WARUNG SEMBAKO 1 1.1 1.1 98.9
WARUNG SOTO 1 1.1 1.1 100.0
Total 92 100.0 100.0
LAMA_USAHA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 14 15.2 16.9 16.9
2 23 25.0 27.7 44.6
3 21 22.8 25.3 69.9
4 14 15.2 16.9 86.7
5 4 4.3 4.8 91.6
6 2 2.2 2.4 94.0
7 2 2.2 2.4 96.4
8 1 1.1 1.2 97.6
14 1 1.1 1.2 98.8
20 1 1.1 1.2 100.0
Total 83 90.2 100.0
Missing System 9 9.8
Total 92 100.0
1. Frequency Table Variabel X1
X1.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
S 66 71.7 71.7 71.7
SS 26 28.3 28.3 100.0
Total 92 100.0 100.0
X1.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
S 61 66.3 66.3 66.3
SS 31 33.7 33.7 100.0
Total 92 100.0 100.0
X1.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
S 63 68.5 68.5 68.5
SS 29 31.5 31.5 100.0
Total 92 100.0 100.0
X1.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 10 10.9 10.9 10.9
TS 5 5.4 5.4 16.3
KS 36 39.1 39.1 55.4
S 41 44.6 44.6 100.0
Total 92 100.0 100.0
2. Frequency Table Variabel X2
X2.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.1 1.1 1.1
TS 4 4.3 4.3 5.4
KS 11 12.0 12.0 17.4
S 69 75.0 75.0 92.4
SS 7 7.6 7.6 100.0
Total 92 100.0 100.0
X2.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
S 36 39.1 39.1 39.1
SS 56 60.9 60.9 100.0
Total 92 100.0 100.0
X2.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 14 15.2 15.2 15.2
KS 13 14.1 14.1 29.3
S 65 70.7 70.7 100.0
Total 92 100.0 100.0
X2.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
S 59 64.1 64.1 64.1
SS 33 35.9 35.9 100.0
Total 92 100.0 100.0
3. Frequency Table Variabel X3
X3.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 5 5.4 5.4 5.4
TS 2 2.2 2.2 7.6
KS 23 25.0 25.0 32.6
S 27 29.3 29.3 62.0
SS 35 38.0 38.0 100.0
Total 92 100.0 100.0
X3.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 4 4.3 4.3 4.3
TS 1 1.1 1.1 5.4
KS 23 25.0 25.0 30.4
S 30 32.6 32.6 63.0
SS 34 37.0 37.0 100.0
Total 92 100.0 100.0
X3.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 5 5.4 5.4 5.4
TS 2 2.2 2.2 7.6
KS 22 23.9 23.9 31.5
S 61 66.3 66.3 97.8
SS 2 2.2 2.2 100.0
Total 92 100.0 100.0
4. Frequency Table Variabel Y
Y.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
S 66 71.7 71.7 71.7
SS 26 28.3 28.3 100.0
Total 92 100.0 100.0
Y.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
S 54 58.7 58.7 58.7
SS 38 41.3 41.3 100.0
Total 92 100.0 100.0
Y.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
KS 66 71.7 71.7 71.7
S 26 28.3 28.3 100.0
Total 92 100.0 100.0
Y.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
KS 39 42.4 42.4 42.4
S 53 57.6 57.6 100.0
Total 92 100.0 100.0
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PELATIHAN_X1 92 13 19 16.11 1.579
PEMBINAAN_X2 92 12 18 16.36 1.297
PENDAMPINGAN_X3 92 7 19 16.02 2.878
PERKEMBANGAN_Y 92 14 18 15.55 1.296
Valid N (listwise) 92
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
X1.1 59.76 18.250 .302 .665
X1.2 59.71 17.990 .349 .660
X1.3 59.73 18.134 .320 .663
X1.4 60.87 16.752 .250 .674
X2.1 60.21 18.276 .158 .679
X2.2 59.43 20.139 -.171 .705
X2.3 60.49 15.769 .556 .625
X2.4 59.68 19.801 -.095 .698
X3.1 60.12 13.997 .535 .618
X3.2 60.08 15.346 .398 .648
X3.3 60.47 14.999 .627 .609
X3.4 59.49 19.000 .086 .683
Y.1 59.76 18.162 .326 .663
Y.2 59.63 17.532 .446 .650
Y.3 60.76 19.173 .062 .684
Y.4 60.47 18.559 .191 .674
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .475a .226 .199 1.159
a. Predictors: (Constant), PENDAMPINGAN_X3, PEMBINAAN_X2,
PELATIHAN_X1
b. Dependent Variable: PERKEMBANGAN_Y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 34.454 3 11.485 8.545 .000b
Residual 118.274 88 1.344
Total 152.728 91
a. Dependent Variable: PERKEMBANGAN_Y
b. Predictors: (Constant), PENDAMPINGAN_X3, PEMBINAAN_X2, PELATIHAN_X1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 7.976 1.828 4.363 .000
PELATIHAN_X1 .337 .080 .411 4.224 .000
PEMBINAAN_X2 .164 .097 .165 1.696 .093
PENDAMPINGAN_X3 -.034 .043 -.076 -.800 .426
a. Dependent Variable: PERKEMBANGAN_Y
Uji Validitas Tiap Variabel
X1.
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 PELATIHAN_X1
X1.1
Pearson Correlation 1 .727** .665** -.013 .694**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .900 .000
N 92 92 92 92 92
X1.2
Pearson Correlation .727** 1 .655** .039 .727**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .713 .000
N 92 92 92 92 92
X1.3
Pearson Correlation .665** .655** 1 .024 .698**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .824 .000
N 92 92 92 92 92
X1.4
Pearson Correlation -.013 .039 .024 1 .620**
Sig. (2-tailed) .900 .713 .824 .000
N 92 92 92 92 92
PELATIHAN_X1
Pearson Correlation .694** .727** .698** .620** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 92 92 92 92 92
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X2.
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 PEMBINAAN_X
2
X2.1
Pearson Correlation 1 -.130 .360** .013 .677**
Sig. (2-tailed) .217 .000 .902 .000
N 92 92 92 92 92
X2.2
Pearson Correlation -.130 1 -.061 -.050 .257*
Sig. (2-tailed) .217 .562 .633 .013
N 92 92 92 92 92
X2.3
Pearson Correlation .360** -.061 1 -.009 .734**
Sig. (2-tailed) .000 .562 .932 .000
N 92 92 92 92 92
X2.4
Pearson Correlation .013 -.050 -.009 1 .354**
Sig. (2-tailed) .902 .633 .932 .001
N 92 92 92 92 92
PEMBINAAN_X2
Pearson Correlation .677** .257* .734** .354** 1
Sig. (2-tailed) .000 .013 .000 .001
N 92 92 92 92 92
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X3.
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 PENDAMPINGA
N_X3
X3.1
Pearson Correlation 1 .829** .881** .197 .964**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .060 .000
N 92 92 92 92 92
X3.2
Pearson Correlation .829** 1 .676** .249* .910**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .017 .000
N 92 92 92 92 92
X3.3
Pearson Correlation .881** .676** 1 .017 .866**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .874 .000
N 92 92 92 92 92
X3.4
Pearson Correlation .197 .249* .017 1 .343**
Sig. (2-tailed) .060 .017 .874 .001
N 92 92 92 92 92
PENDAMPINGAN_X3
Pearson Correlation .964** .910** .866** .343** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001
N 92 92 92 92 92
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Y.
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 PERKEMBANGA
N_Y
Y.1
Pearson Correlation 1 .601** -.019 .196 .648**
Sig. (2-tailed) .000 .860 .061 .000
N 92 92 92 92 92
Y.2
Pearson Correlation .601** 1 .209* .318** .787**
Sig. (2-tailed) .000 .046 .002 .000
N 92 92 92 92 92
Y.3
Pearson Correlation -.019 .209* 1 .392** .573**
Sig. (2-tailed) .860 .046 .000 .000
N 92 92 92 92 92
Y.4
Pearson Correlation .196 .318** .392** 1 .710**
Sig. (2-tailed) .061 .002 .000 .000
N 92 92 92 92 92
PERKEMBANGAN_Y
Pearson Correlation .648** .787** .573** .710** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 92 92 92 92 92
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Karakteristik Responden
No
Responden
Jenis
Kelamin
Umur Pendidikan Jenis Usaha Lama
Usaha
1 Perempuan 33 S1 Risol 2
2 Perempuan 30 S1 Risol 2
3 Perempuan 30 S1 Kue Basah 1
4 Perempuan 31 S1 Kue Basah 1
5 Perempuan 28 S1 Kue Basah 3
6 Perempuan 26 SMA/SEDERAJAT
7 Perempuan 25 SMA/SEDERAJAT
8 Perempuan 29 SMA/SEDERAJAT
9 Perempuan 37 SMA/SEDERAJAT Rumah
Makan
5
10 Perempuan 28 S1 Kerajinan 3
11 Perempuan 28 S1 Kerajinan 3
12 Perempuan 30 SMA/SEDERAJAT Kue Kering 2
13 Laki-Laki 31 SMA/SEDERAJAT
14 Perempuan 27 S1
15 Perempuan 28 S1 Kue 1
16 Perempuan 34 S1 Kue Basah
Dan Ke
Kering
1
17 Perempuan 33 SMA/SEDERAJAT Kue
Tradisional
1
18 Perempuan 27 S1 Kue Kering
Dan Kue
Basah
1
19 Perempuan 29 S1
20 Perempuan 28 S1
21 Perempuan 30 SMA/SEDERAJAT
22 Perempuan 32 SMA/SEDERAJAT
23 Laki-Laki 35 S1 Kopi 4
24 Perempuan 33 S1 Pekyek & Te 2
25 Perempuan 36 SMA/SEDERAJAT Sarapan Pagi
Doner
3
26 Perempuan 40 SMA/SEDERAJAT Ikan Giling
Dan Pempek
3
27 Perempuan 38 SMA/SEDERAJAT Aneka Kue
Tradisional
4
28 Perempuan 29 S1 Keripik Ubi 2
29 Perempuan 27 S1 Keripik
Pisang Dan
Ubi
2
30 Perempuan 30 SMA/SEDERAJAT Kue 3
31 Perempuan 27 SMA/SEDERAJAT Keripik 3
32 Perempuan 28 SMA/SEDERAJAT Pengolahan
Ikan
3
33 Perempuan 28 SMP Renginang
Ikan
1
34 Perempuan 32 S1 Pempek Ikan 14
35 Perempuan 51 S1 Pengolahan
Ikan
20
36 Perempuan 38 SMA/SEDERAJAT Toko
Manisan
7
37 Perempuan 38 SMA/SEDERAJAT Warung Soto 5
38 Laki-Laki 29 S1 Pakaian
Distro
1
39 Perempuan 39 SMA/SEDERAJAT Tambak Ikan 5
40 Laki-Laki 30 SMA/SEDERAJAT Toko
Manisan
3
41 Perempuan 35 SMA/SEDERAJAT Pempek 4
42 Perempuan 34 SMP Jasa Cuci
Pakaian
2
43 Perempuan 49 SMA/SEDERAJAT Kost 4
44 Perempuan 36 SMP Sewa Tenda 2
45 Perempuan 31 S1 Toko
Manisan
3
46 Laki-Laki 34 SMA/SEDERAJAT Toko
Manisan
3
47 Laki-Laki 32 SMA/SEDERAJAT Toko
Manisan
6
48 Perempuan 30 SMA/SEDERAJAT Manisan
Sembako
4
49 Laki-Laki 33 SMA/SEDERAJAT Kelontong 4
50 Laki-Laki 35 SMA/SEDERAJAT Toko
Manisan
3
51 Laki-Laki 33 SMA/SEDERAJAT Toko Alat
Tulis
3
52 Perempuan 34 SMA/SEDERAJAT Gorengan 1
53 Perempuan 35 SMA/SEDERAJAT Pempek 2
54 Laki-Laki 37 SMA/SEDERAJAT Air Minum
Isi Ulang
3
55 Laki-Laki 35 SMA/SEDERAJAT Penjahit 2
56 Laki-Laki 29 SMA/SEDERAJAT Parfum
Londri
2
57 Perempuan 29 SMA/SEDERAJAT Eceran
Kosmetik
2
58 Laki-Laki 35 SMA/SEDERAJAT Manisan Dan
Sayuran
4
59 Laki-Laki 40 SMA/SEDERAJAT Masakan
Padang
6
60 Perempuan 41 SMA/SEDERAJAT Toko Herbal 8
61 Laki-Laki 33 SMA/SEDERAJAT Pakaian
Anak-Anak
4
62 Perempuan 31 SMA/SEDERAJAT Kue
Tradisional
3
63 Laki-Laki 30 SMA/SEDERAJAT Toko
Kelontong
3
64 Laki-Laki 30 S1 Kost 4
65 Perempuan 28 S1 Kue Kering
Dan Kue
Basah
1
66 Perempuan 29 S1 Aneka Dodol
Dan Kue
Kering
2
67 Perempuan 29 S1 Aneka Stik 2
68 Perempuan 29 S1 Aneka
Keripik
3
69 Perempuan 28 SMA/SEDERAJAT Aneka
Keripik
2
70 Perempuan 30 SMA/SEDERAJAT Kue Kering
Dan Kue
Basah
3
71 Perempuan 27 S1 Sanck 3
72 Perempuan 32 SMA/SEDERAJAT Kue Kering
Kacang
Taujin
1
73 Laki-Laki 34 S1 Kipang
Kacang
1
74 Perempuan 32 S1 Rempeyek 2
75 Laki-Laki 32 S1 Pempek 2
76 Perempuan 35 S1 Bolu 3
77 Perempuan 28 S1 Kue Kering
Dan Kue
Basah
4
78 Perempuan 26 SMA/SEDERAJAT Kue Kering 2
79 Perempuan 25 S1 Makaroni 2
80 Perempuan 27 SMA/SEDERAJAT Kue
Tradisional
1
81 Perempuan 31 SMA/SEDERAJAT Keriping
Pisang
1
82 Perempuan 37 SMA/SEDERAJAT Bawang
Goreng
7
83 Perempuan 31 SMA/SEDERAJAT Sari Jahe 4
84 Perempuan 26 SMA/SEDERAJAT Pempek 2
85 Perempuan 28 SMA/SEDERAJAT Penjahit 4
86 Perempuan 28 SMA/SEDERAJAT Toko
Manisan
5
87 Perempuan 29 S1 Kue Kering
Dan Basah
3
88 Perempuan 30 SMA/SEDERAJAT Keripik
Pisang
2
89 Perempuan 32 SMA/SEDERAJAT Juiece 2
90 Laki-Laki 36 S1 Toko
Manisan
4
91 Laki-Laki 38 SMA/SEDERAJAT Warung
Sembako
4
92 Perempuan 29 SMA/SEDERAJAT Pakaian
Muslim
2
Rekapitulasi Hasil Kuisioner
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 Y1 Y2 Y3 Y4
1 5 5 5 3 3 5 3 5 4 4 4 5 5 5 3 3 18 16 17 16
2 5 5 5 4 4 5 4 4 3 3 3 5 5 5 3 3 19 17 14 16
3 5 5 5 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 3 3 18 18 18 16
4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 3 3 19 16 16 16
5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 16 16 18 15
6 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 3 3 16 17 18 14
7 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 15 17 18 14
8 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 16 17 19 14
9 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 15 17 19 14
10 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 16 17 19 14
11 4 4 4 1 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 13 16 19 14
12 4 4 4 2 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 3 14 18 19 14
13 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 3 3 15 17 19 14
14 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 16 17 19 15
15 4 4 4 1 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 13 17 19 15
16 4 4 4 1 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 13 17 19 15
17 4 4 4 1 3 4 3 4 5 5 4 5 4 4 3 4 13 14 19 15
18 4 4 4 1 3 4 3 5 5 5 4 5 4 4 3 4 13 15 19 15
19 4 4 4 2 3 5 3 5 5 5 4 5 4 4 3 4 14 16 19 15
20 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 5 4 4 3 4 16 14 19 15
21 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 4 5 4 4 3 4 16 17 19 15
22 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 4 5 4 4 3 4 16 17 19 15
23 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 3 3 16 16 19 14
24 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 3 3 16 16 19 14
25 4 4 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 4 5 3 3 17 18 18 15
26 5 5 5 3 3 4 3 4 5 5 4 5 4 5 3 3 18 14 19 15
27 5 5 5 3 3 5 3 4 5 5 4 5 5 5 3 3 18 15 19 16
28 5 5 5 3 3 4 3 4 5 5 4 5 5 5 3 3 18 14 19 16
29 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4 18 17 19 17
30 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4 18 18 19 17
31 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 19 16 19 17
32 5 5 5 3 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 18 17 19 17
33 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 19 16 18 17
34 5 5 4 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 3 4 17 18 18 17
35 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 17 16 18 16
36 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 15 16 18 14
37 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 16 17 19 14
38 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 15 17 19 15
39 4 4 4 4 4 5 4 4 1 5 1 5 4 4 3 3 16 17 12 14
40 4 4 4 1 1 5 2 4 2 5 2 5 4 4 4 4 13 12 14 16
41 4 4 4 2 2 4 4 5 3 5 3 5 4 4 4 4 14 15 16 16
42 4 4 4 3 3 5 2 5 4 4 4 5 4 4 3 3 15 15 17 14
43 4 4 4 4 4 5 2 5 1 1 1 5 4 4 3 3 16 16 8 14
44 4 4 4 1 4 5 2 5 1 1 1 4 4 4 3 3 13 16 7 14
45 4 4 4 1 4 5 2 4 1 1 1 5 4 4 3 3 13 15 8 14
46 4 4 4 1 4 4 2 5 1 1 1 5 4 4 3 3 13 15 8 14
47 4 4 4 1 4 5 2 4 2 2 2 4 4 4 3 3 13 15 10 14
48 4 4 4 2 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 14 15 16 14
49 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 3 3 16 15 16 14
50 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 16 15 16 14
51 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 16 14 16 15
52 4 4 4 4 2 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 16 13 16 15
53 4 4 4 4 2 5 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 16 13 13 15
54 4 4 4 4 2 5 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 16 13 13 14
55 4 4 5 3 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 16 17 13 14
56 5 5 5 3 4 5 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 18 18 13 14
57 5 5 5 3 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5 4 4 18 16 13 18
58 5 5 5 3 4 4 4 4 3 3 3 5 5 5 4 4 18 16 14 18
59 5 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 18 17 17 18
60 4 5 5 2 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 16 17 17 18
61 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 16 18 17 17
62 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 16 18 16 17
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 16 16 16 17
64 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 16 17 16 16
65 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 16 17 16 16
66 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 17 17 16 15
67 5 5 5 3 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 18 17 13 14
68 5 5 5 3 4 5 4 4 3 3 3 5 4 4 4 3 18 17 14 15
69 5 5 5 3 4 5 4 4 3 3 3 5 4 4 4 3 18 17 14 15
70 4 5 5 3 4 5 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 17 17 14 16
71 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 17 17 14 17
72 4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 3 5 5 5 4 4 17 18 14 18
73 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 5 5 5 4 4 16 17 14 18
74 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 5 5 4 4 16 17 13 18
75 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 16 18 17 17
76 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 17 17 16 17
77 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 17 17 16 17
78 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 17 17 16 17
79 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 18 16 16 16
80 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 17 17 16 15
81 4 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 16 18 16 15
82 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 3 4 5 4 3 4 15 17 13 16
83 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 3 4 5 5 3 4 15 17 13 17
84 5 4 4 3 4 5 4 4 3 3 3 4 5 5 3 4 16 17 13 17
85 5 5 4 3 3 5 4 5 3 3 3 4 5 5 3 4 17 17 13 17
86 5 5 4 3 3 5 4 5 3 3 3 4 5 5 3 4 17 17 13 17
87 4 5 4 3 4 5 4 5 3 3 3 4 4 5 3 4 16 18 13 16
88 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 16 18 16 16
89 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 15 17 16 16
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16 16 16 16
91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16 16 16 16
92 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16 16 16 16
X1 X2 X3 YNOPELATIHAN (X1) PEMBINAAN (X2) PENDAMPINGAN (X3) PERKEMBANGAN (Y)
TENTANG SAYA
Saya adalah seorang Mahasiswa
Lahir di Payolebar, 07 september 1997 yang sekarang
sedang menjalani kuliah
disemester 7 dan akan
memasuki semester 8. saya hobi bermain volly dan petualangan.
Pantang menyerah untuk selalu
berjuang.
Dusun Karya
Makmur, RT 008,
RW 003, Desa
Payolebar, Kec. Singkut, Kab.
Sarolangun
0822-6948-4665
DATA PRIBADI Nama : Rahendra Farean
NIM : EES160543
TTL : Payolebar, 07-09-1997
Pendidikan Terakhir : SMA (sederjat) Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat Ruma : Dusun Karya Makmur RT 008 RW 003 Desa
Payolebar, Kec Singkut, Kab Sarolangun, Prov. Jambi, Indonesia
Alamat Kosan : Jl. Purboyo Kolopaking Simpang IV Sipin, Kec. Telanipura, Kota Jambi, Indonesia
Tinggi dan BB : 168 Cm dan 70 Kg
Gol darah : A
Ayah : Taryono Ibuk : Siti Nurjanah
PENDIDIKAN
SDN 72 SINGKUT 2003-2009
SMPN 3 SAROLANGUN 2009-2012
SMAN 2 SAROLANGUN (Jurusan IPA) 2012-2015
KETERAMPILAN
MS WORD MS EXCEL MS POWERPOINT SPSS
POTENSI DIRI
Ketegasan
Percaya Diri
Mandiri PENGALAMAN ORGANISASI
Anggota LDK
Anggota HIMASI (Himpunan Mahasiswa Singkut)
Anggota GEMSAR (Gerakan Mahasiswa Sarolangun)
REKAPITULASI DATA PELATIHAN UMKM DINAS KOPERASI DAN
UMKM KOTA JAMBI
NO JENIS PELATIHAN JUMLAH UMKM
1 Pelatihan Handy Craft Daur Ulang Angkatan 1 40 UMKM
2 Pelatihan Keterampilan Aneka Olahan Makanan
Angkatan II
40 UMKM
3 Pelatihan Handy Craft Daur Ulang Angkatan 1 40 UMKM
4 Pelatihan Keterampilan Handy Craft 30 UMKM
5 Pelatihan Sertifikat Label Halal 15 UMKM
6 Pelatihan Keterampilan Aneka Olahan Makanan
Angkatan I
20 UMKM
7 Peserta Sosialisasi Sertifikat P-IRT 70 UMKM