i
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP DAYA INGAT
PADA WANITA POST MENOPAUSE
Disusun Oleh:
ARI SAPTI MEI LENI
J 110 080 012
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2012
iii
ABSTRAK
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ARI SAPTI MEI LENI
“PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP DAYA INGAT PADA WANITA POST
MENOPAUSE”
(Dibimbing oleh: Isnaini Herawati dan Agus Widodo)
Latar belakang: Penurunan daya ingat pada wanita post menopause salah
satunya disebabkan oleh penurunan hormon estrogen, di mana hormon estrogen
berperan dalam merangsang aliran darah ke otak dan dapat mempengaruhi
neurotransmiter peran daya ingat di otak yaitu glutamat, neurotrophic, asetilkolin,
dan endorfin. Daya ingat tersebut dibutuhkan dalam proses menghafal, salah
satunya menghafal ayat Al-qur’an. Untuk mengatasi hal itu dapat dilakukan
dengan senam otak. Senam otak adalah serangkaian latihan berbasis gerakan
tubuh sederhana untuk merangsang keseluruhan otak. Tujuan penelitian: untuk
mengetahui pengaruh senam otak terhadap daya ingat pada wanita post
menopause dalam menghafal ayat Al-qur’an. Metode penelitian:
praexperimental dengan static group comparison design. Populasi dalam
penelitian ini adalah ibu-ibu pengajian Masjid Baitul Makmur, Ngronggah yang
memenuhi kriteria inklusi sebanyak 14 responden. Total sampel sebanyak 14
responden dengan rincian pada kelompok eksperimen 7 responden dan kelompok
kontrol 7 responden. Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan uji
Independent T-Test. Hasil penelitian: uji Independent T-Test menunjukkan hasil
p= 0,049 < 0,05 yang berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap daya ingat pada wanita post
menopause dalam menghafal ayat Al-qur’an.
Kata kunci: daya ingat, senam otak, wanita post menopause
1
A. PENDAHULUAN
Seiring dengan peningkatan usia, banyak terjadi proses perkembangan
dan pertumbuhan pada manusia yang akan terhenti pada suatu tahapan,
sehingga berikutnya akan terjadi banyak perubahan pada fungsi tubuh baik
fisik maupun psikologis akibat proses menua. Perubahan tersebut paling
banyak terjadi pada wanita, karena pada proses menua terjadi suatu fase yaitu
fase menopause (Proverawati, 2010). Menurut Wirakusumah (2003),
menopause terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pre menopause, menopause,
dan post menopause.
Pada tahap post menopause terjadi penurunan produksi hormon
estrogen sehingga mengakibatkan penurunan kadar neurotransmiter yang
berperan dalam fungsi ingatan yaitu asetilkolin, glutamat, neurotrophic, dan
endorfin yang berada di otak (Henderson, 2008; Sherwin, 2008; Proverawati
2010). Hal ini dapat menyebabkan penurunan daya ingat pada wanita post
menopouse (Morse dan Rice 2005; Proverawati, 2010). Daya ingat tersebut
sangat diperlukan dalam proses menghafal, salah satunya dalam menghafal
ayat Al-qur’an (Syarifudin, 2011). Jika wanita post menopause mengalami
penurunan daya ingat maka proses menghafalnya juga mengalami penurunan.
Salah satu cara yang paling baik dan mudah dilakukan untuk mengatasi
kemunduran daya ingat, cepat beralih perhatian, dan sulit berkonsentrasi
adalah dengan senam otak (Herawati dan Wahyuni, 2004). Menurut
Muhammad (2011), senam otak dapat memperlancar aliran darah dan oksigen
ke otak, serta meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.
2
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap
daya ingat pada lansia, khususnya pada wanita post menopause dalam
menghafal ayat Al-qur’an.
B. LANDASAN TEORI
Senam otak adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh
sederhana yang dibuat untuk merangsang keseluruhan otak yaitu dimensi
lateralis, dimensi pemfokusan, dan dimensi pemusatan (Dennison, 2002;
Muhammad, 2010).
Menurut Dennison (2002), macam-macam gerakan senam otak
antara lain:
1) Gerakan Saklar Otak (Brain Buttons)
Gerakan ini bermanfaat unutk mengkoordinasi kedua belahan
otak, mengaktifkan untuk mengirim pesan dari bagian otak kanan ke
sisi kiri tubuh dan sebaliknya, meningkatkan aliran darah ke otak,
menyeimbangkan tubuh kiri-kanan, memperbaiki kerjasama kedua
mata, dan meningkatkan keseimbangan badan.
2) Gerakan Silang
Gerakan silang mempertemukan anggota gerak bagian kanan
dan kiri, melancarkan belahan otak kanan mengontrol belahan tubuh
bagian kiri, demikian juga sebaliknya. Gerakan ini bermanfaat untuk
meningkatkan daya ingat dan daya pikir, membuat pikiran lebih jernih
dan meningkatkan koordinasi tubuh.
3) Gerakan Kait Relaks (Hook Ups)
3
Gerakan ini berfungsi menghubungkan semua lingkungan fungsi
bio-listrik tubuh sehingga energi beredar dengan lancar di bagian
tubuh yang tegang, menjadikan lebih percaya diri (self confidence),
dan perhatiannya akan lebih seksama.
4) Gerakan Pasang Telinga (The Thinking Cap)
Gerakan ini bermanfaat untuk mengaktifkan otak untuk
menyeberangi garis tengah pendengaran (termasuk pengenalan,
perhatian, pembedaan bunyi, persepsi dan ingatan melalui
pendengaran). Mengaktifkan formatio reticularis, meningkatkan
kemampuan pemahaman ketika mendengar, berbicara dalam hati dan
penyampaian lisan, mengeja, dan fokus perhatian meningkat.
5) Gerakan Putaran Leher (Neck Rolls)
Gerakan ini bermanfaat untuk mengaktifkan otak untuk
penglihatan dengan dua mata secara bersamaan (binokular),
kemampuan membaca dan menulis pada bidang tengah, pemusatan
(centering), grounding dan sistem saraf pusat lebih rileks.
6) Gerakan 8 Tidur (Lazy 8)
Gerakan 8 Tidur berfungsi mengaktifkan otak untuk
menyeberangi garis tengah penglihatan untuk meningkatkan integrasi
kedua sisi, memperbaiki penglihatan dengan dua mata bersamaan
(binokular) dan melihat lebih jauh ke samping (perifer), dan
meningkatkan koordinasi otot mata (terutama untuk menyusun)
(Dennison, 2004).
4
7) Gerakan Gajah (Elephant)
Gerakan ini dapat mengaktifkan otak untuk menyeberangi garis
tengah pendengaran (termasuk kemampuan untuk memperhatikan,
pengenalan, persepsi, pembedaan, dan ingatan), daya ingat jangka
panjang dan jangka pendek, kemampuan berbicara dalam hati dan
berpikir, integrasi penglihatan, pendengaran, dan gerakan seluruh
tubuh (Dennison, 2004).
8) Gerakan Burung Hantu (The Owl)
Gerakan ini berfungsi mengaktifkan otak untuk menyeberangi
“garis tengah pendengaran” (perhatian pendengaran, persepsi dan
ingatan, ingatan jangka pendek dan panjang, bicara dalam hati dan
kemampuan berpikir, konsentrasi, dan integrasi penglihatan dan
pendengaran dengan gerakan keseluruhan tubuh (Dennison, 2004).
9) Gerakan Titik Positif (Positive Points)
Gerakan ini berfungsi mengaktifkan otak bagian depan, guna
menyeimbangkan stres yang berhubungan dengan ingatan tertentu,
situasi, orang, tempat dan keterampilan, menghilangkan reflek yang
menyebabkan bertindak tanpa berpikir, untuk melepaskan hambatan
ingatan dan ketika ingatan jangka panjang dibutuhkan.
Menurut Morce dan Rice (2005) pada wanita post menopause
mengalami penurunan fungsi kognitif berupa kemunduran daya ingat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemunduran daya ingat pada wanita
post menopause disebabkan karena penurunan kadar hormon estrogen.
5
Penurunan hormon estrogen ini dapat mempengaruhi neurotransmiter
yang ada di otak (Henderson, 2008; Proverawati 2010) yang berperan
dalam fungsi ingatan yaitu asetilkolin, glutamat, neurotrophic, dan
endorfin (Henderson, 2008; Sherwin, 2008; Proverawati 2010). Penurunan
kadar neurotransmiter tersebut menyebabkan penurunan fungsi kognitif
pada wanita post menopause, salah satunya mengalami kemunduran daya
ingat (Morse dan Rice, 2005; Proverawati, 2010), di mana daya ingat
tersebut sangat diperlukan dalam proses menghafal, salah satunya
menghafal ayat Al-qur’an (Syarifudin, 2011).
Menurut Muhammad (2011), salah satu stimulasi yang selama ini
dianggap paling baik untuk mengoptimalkan fungsi otak adalah dengan
senam otak. Karena gerakan senam otak tidak saja akan memperlancar
aliran darah dan oksigen ke otak, tetapi juga merangsang kedua belahan
otak
Dengan bergerak, kebutuhan nutrisi dan makanan untuk otak dapat
dipenuhi melalui sirkulasi darah ke otak sehingga memenuhi kebutuhan
hidup struktural otak, salah satunya adalah neurotransmiter yang berperan
dalam ingatan (Markowitz dan Jensen, 2002; Wirakusumah, 2003;
Markam, 2005) sehingga daya ingat meningkat (Douwis, 2009; Markam,
2005). Jika daya ingat meningkat maka proses menghafal akan lebih
mudah dan mengalami peningkatan, salah satunya kemampuan menghafal
ayat Al-Qur’an.
6
C. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah praeksperimen dengan
pendekatan static group comparison design. Menurut Sugiyono (2009),
rancangan penelitian ini dapat diilustrasikan sebagai berikut:
(Kelompok Eksperimen)
(Kelompok Kontrol)
Keterangan:
X1: perlakuan yang diberikan
O1: hasil pengukuran kelompok yang diberi perlakuan
X2: tidak diberi perlakuan
O2: hasil pengukuran kelompok yang tidak diberi perlakuan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2012 di Dukuh
Ngronggah, Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah ibu-ibu pengajian di
Masjid Baitul Makmur berjumlah 24 orang dengan cara pengambilan sampel
adalah total sampling dengan kriteria sebagai berikut:
- Kriteria inklusi: Beragama Islam, Wanita berusia ≥ 52 tahun yang
mengalami post menopause yang bersedia menjadi obyek penelitian,
responden belum pernah menghafal ayat Al-qur’an yang ditentukan oleh
peneliti
- Kriteria eksklusi: responden seorang hafidzah, responden mengalami
gangguan pendengaran, responden mengalami gangguan demensia berat
X1 O1
X2 O2
7
- Kriteria pengguguran: responden tidak mengikuti jalannya penelitian
sampai selesai
Selama penelitian berjalan, responden mengalami drop out (tidak
mengikuti jalannya penelitian sampai selesai) sehingga responden yang masih
bertahan sebanyak 14 responden yaitu 7 responden sebagai kelompok
eksperimen dan 7 responden sebagai kelompok kontrol.
Variabel yang diteliti adalah daya ingat yang diukur dengan
kemampuan menghafal ayat Al-qur’an. Pemeriksaan daya ingat dilakukan
dengan cara mengulangi hasil hafalan ayat Al-qur’an yang telah dihafalkan.
Ayat Al-qur’an yang dihafalkan responden yaitu QS. An-Naba’ ayat 1-5.
Disebut hafal jika responden mampu mengingat dan mengucapkan dengan
baik ayat Al-qur’an tersebut.
Uji statistik yang digunakan yaitu: Shapiro Wilk Test dan uji
(Independent T-Test) untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh senam
otak terhadap daya ingat.
D. HASIL PENELITIAN
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden
(tahun)
Kelompok Eksperimen Kelompol Kontrol
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
52-61 5 71,4 6 85,7
62-71 2 28,6 0 0
72-81 0 0 1 14,3
Jumlah 7 100 7 100
Sumber: Data primer diolah 2012
8
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Riwayat
Pendidikan
Kelompok Eksperimen Kelompol Kontrol
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Tidak sekolah 1 14,3 2 28,6
SD atau sederajat 3 42,9 4 57,1
SMP atau sederajat 2 28,6 0 0
SMA atau sederajat 1 14,3 1 14,3
Jumlah 7 100 7 100
Sumber: Data primer diolah 2012
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Pekerjaan
Riwayat
Pekerjaan
Kelompok Eksperimen Kelompol Kontrol
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Buruh 1 14,3 2 28,6
Swasta 4 57,1 3 42,9
Ibu RT 2 28,6 2 28,6
Jumlah 7 100 7 100
Sumber: Data primer diolah 2012
Tabel 5. Hasil Mini Mental Status Test
Skor
Kelompok Eksperimen Kelompol Kontrol
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
22-24 3 42,9 4 57,1
25-27 2 28,6 2 28,6
28-30 2 28,6 1 14,3
Jumlah 7 100 7 100
Sumber: Data primer diolah 2012
9
Tabel 6. Hasil Penilaian Menghafal Ayat Al-qur’an
Skor
Kelompok Eksperimen Kelompol Kontrol
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1-3 0 0 2 28,6
4-8 7 100 5 71,4
Jumlah 7 100 7 100
Sumber: Data primer diolah 2012
Tabel 7. Uji Shapiro-Wilk
Kelompok P Kesimpulan
Eksperimen 0,086 Normal
Kontrol 0,055 Normal
Sumber: Data primer diolah 2012
Tabel 8. Uji Independent T-Test
Variabel Mean P value Kesimpulan
Kelompok Perlakuan
Kelompok Kontrol
7,29
5,29
0,049 Ha diterima
Sumber: Data primer diolah 2012
E. PEMBAHASAN
Hasil p= 0,049 < 0,05 yang berarti ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap
daya ingat pada wanita post menopause dalam kemampuan menghafal ayat
Al-qur’an. Menurut Muhammad (2011), senam otak merupakan salah satu
stimulasi yang paling baik dalam mengoptimalkan fungsi otak, di mana
10
gerakan pada senam otak cenderung ritmenya lambat dan mempunyai
tujuan tertentu (Dennison, 2002). Gerakan terjadi melalui kontraksi otot
memberikan pengaruh otak melalui jalur muscle spindle, kemudian
rangsangan pada golgi tendon akan dilanjutkan ke central nervous system
melalui jaras-jaras yang diperantarai oleh Brain-Derived Neurotrophic
Factor, di mana Brain-Derived Neurotrophic Factor tersebut akan
mempengaruhi sinapsin I untuk mengeluarkan neurotransmitter (Putranto,
2009). Kemudian menerima informasi berupa sensoris dari perifer, visual,
vestibular, muskuloskeletal dan propioseptik selanjutnya diproses dan
diintregasikan pada sistem saraf pusat (Suhartono, 2005). Informasi yang
diterima akan diintegrasikan di dalam sensoris di sub cortical dan
disimpan di memori.
F. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis statistik dan pembahasan dalam penelitian
ini, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh senam otak terhadap daya ingat
pada wanita post menopause dalam kemampuan menghafal ayat Al-qur’an.
Saran
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat khususnya ibu-ibu yang sudah mengalami post
menopause diharapkan tetap terus berolahraga untuk menjaga
kesehatannya, berolahraga bisa dengan senam otak yang mana selain
tubuh tetap sehat tetapi juga bisa menjaga dan menyeimbangkan otak
11
kanan dan kiri sehingga masalah penurunan daya ingat yang sebagian
besar terjadi pada ibu-ibu yang sudah menopause dapat teratasi.
2. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini masih dapat dikembangkan lagi dengan variabel-
variabel yang lebih kompleks, memberikan durasi waktu dalam menghafal
sendiri yang sesuai dengan rencana awal meskipun mulainya terlambat,
menggunakan metode penelitian dengan pengukuran sebelum dan sesudah
perlakuan agar data yang dihasilkan lebih kuat dan lebih memperhatikan
faktor-faktor lain, seperti faktor genetik, faktor sosial-ekonomi, faktor gizi,
stres dan mengontrol aktifitas responden selama penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Boje, Kathleen M. K. 2002. The Neurobiology of Memory. Dalam Malcolm
Slaughter (ed). Basic Concepts in Neuroscience a Student’s Survival
Guide. New York: Mc Graw-Hill.
Dennison, Paul E. & Dennison, Gail E.. 2002. Brain Gym Teacher’s Edition
Revised. Jakarta: PT. Grasindo.
Dennison, Gail E. & Dennison, Paul E.. 2004. Brain Gym (Senam Otak). Jakarta:
Gramedia.
Dorland. 2006. Dorland Illustrated Medical Dictionary. Philadelphia. Pa 19105.
Douwis, Muchsin. 2009. Exercise And Brain Health in Ederly. Folia Medica
Indonesiana. Vol. 45. No. 2. April -Juni 2009: 161-164.
Henderson, Victor W. 2008. Cognitive Changes After Menopause: Influence of
Estrogen. National Institutes of Health Public Access. Volume 51. Nomor:
3. September 2008: 618-626.
Herawati, Isnaini. & Wahyuni.. 2004. Perbedaan Pengaruh Senam Otak dan
Senam Lansia Terhadap Keseimbangan pada Lanjut Usia. Infokes. Volume
8. Nomor: 1. Maret-September 2004: 1-9.
12
Kustimah. 2008. Gambaran Kesiapan Anak Masuk Sekolah Dasar Ditinjau dari
Hasil Tes N.S.T (Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test). [Laporan
Penelitian]. Bandung: Fakultas Psikologi, Universitas Padjajaran.
Markam, Soemarmo. 2005. Latihan Vitalisasi Otak. Jakarta: PT. Grasindo.
Markowitz, K. & Jensen, E.. 2002. Otak Sejuta Gigabyte. Bandung: Kaifa.
Morce, C.A. & Rice, K.. 2005. Memory After Menopause: Preliminary
Considerations of Hormone Influence on Cognition Functioning. Archives
of Women’s Mental Health. Volume 8. Nomor: 8. Juni 2005: 155-162.
Muhammad, A. 2010. Bila Otak Kanan dan Otak Kiri Seimbang. Yogyakarta:
Diva Press.
Muhammad, A. 2011. Dahsyatnya Senam Otak. Yogyakarta: DIVA Press.
Nauert, Rick (ed). 2009. Menopause Can Slow Cognition. Diakses: 6 Mei
2012.(http://psychcentral.com/news/2009/05/26/menopause-can-slow
cognition/6091.html).
Nuria, Hilda. 2009. Efektifitas Brain Gym dalam Meningkatkan Daya Ingat Siswa
di TK dan Playgroup Kreatif Primagama Malang. [Skripsi]. Malang:
Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang.
Pratiwi, Nita. 2010. Hubungan High Density Lipoprotein Terhadap Penurunan
Fungsi Kognitif Pada Wanita Post Menopause. [Skripsi]. Surakarta:
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Proverawati, A. 2010. Menopause dan Syndrome Premenopause. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Putranto, Puji L. 2009. Pengaruh Senam Otak Terhadap Fungsi Memori Jangka
Pendek Anak Dari Keluarga Status Ekonomi Rendah. [Tesis]. Semarang:
Fakultas Ilmu Kesehatan Anak, Universitas Diponegoro.
Ramadia, Arya. 2009. Pengaruh Latihan Kognitif berupa Senam Otak Terhadap
Perubahan Skor Fungsi Kognitif pada Lansia dengan Demensia Ringan
Di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2009. [Skripsi]. Padang:
Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas Padang.
13
Sangundo, MF. & dr. Sagiran.. 2009. Pengaruh Brain Gym Terhadap Fungsi
Kognitf pada Usia Lanjut. Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Mutiara Medika. Volume 9. Nomor:2. Oktober 2009.
Sherwin, Barbara B. 2008. Hormones, the Brain, and Me. Canadian
Psychological Association. Volume 49. Nomor: 1. 2008: 42-48.
Situmorang, Paula A. 2010. Pengaruh Senam Otak Terhadap Peningkatan Daya
Ingat Lansia di Panti Werdha Karya Kasih Monginsidi Medan. [Skripsi].
Medan: Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharnan, MS. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi.
Suhartono. 2005. Faktor-faktor Keseimbangan Pada Manusia dan Respon Umpan
Balik Sensori Integrasi. Jakarta : Unit Press.
Syarifudin, Salman. 2011. Mengapa Kita Menghafal (Tahfizh)Al-Qur’an.
Diakses: 16 Mei 2012. (http://pksaceh.net/mengapa-kita-menghafal-
tahfizh-al-qur%E2%80%99an/).
Widiastuti, Purwati. 2009. Pasca Menopause. Diakses: 16 Mei 2012.
http://purwatiwidiastuti.wordpress.com/2009/09/01/pasca-menopause/
Wirakusumah, Emma S. 2003. Agar Tetap Sehat, Cantik&Bahagia di Masa
Menopause dengan Terapi Estrogen Alami. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.