5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
1/39
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
2/39
Mikosis Superfisial adalah penyakit
jamur yang mengenai lapisan permukaan
kulit, yaitu stratum korneum, rambut dan
kuku.
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
3/39
MikososSuperfisial
Yang disebabkan oleh
jamur bukan golongandermatofita
Yang disebabkan oleh
jamur golongandermatofita
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
4/39
A. Penyebab
Ptiaris versikolor atau
panu disebabkan oleh
Malassezia furfur(Pityrosporum furfur).
Jamur ini mudah
ditemukan pada kulit
penderita
Malassezia furfur
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
5/39
B. Morfologi
Malassezia furfur sukar dibiak. Pada kulit penderita
jamur tampak sebagai spora bulat dan hifa pendek
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
6/39
C. Patologi dan gejala klinis
Manusia mendapatkan infeksi bila hifa
atau spora jamur penyebab melekat pada
kulit Lesi dimulai dengan bercak kecil tipis
yang kemudian menjadi banyak dan
menyebar
Kelainan kulit ini umumnya tersebar
pada bagian tubuh bagian atas ( leher,
muka, lengan, dada, perut, dll)
Berupa bercak-bercak yang bulat kecilatau bahkan lebar seperti plakat pada
panu yang sudah menahun.
Biasanya tidak ada keluhan, hanya ada
rasa gatal bila berkeringat
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
7/39
D. Diagnosis dan Pengobatan
Pemeriksaan langsung bahan kerokan kulit yangterdapat kelainan atau dengan larutan KOH 10%
Pemeriksaan dengan sinar ultraviolet
Pada kelainan kecil dapat diberikan tinktur salisil
spiritus, salep mikonazol, isokonazol, klotrimazol,
ekonazol.
Bila kelainan meliputi hampir seluruh tubuh, dapat di
berikan obat oral yan sistemik yaitu ketokonazol.
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
8/39
E. Epidemologi
Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia
(kosmopolit), terutama di daerah panas.
Di Indonesia penyakit panu merupakan mikosis
superfisial yang frekuensinya sangat tinggi
Penularan panu terjadi bila ada kontak dengan
jamur penyebab.
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
9/39
A. Penyebab Penyakit
Penyakit jamur pada liang telinga yang
disebabkan oleh berbagai jamur, yang terbanyak ialah
Aspergillus, Penicillium, Mucor, Rhizopus dan
Candida.
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
10/39
B. Morfologi
Aspergillus dan Penicillium membentuk spora aseksual
yang tersusun seperti rantai yang disebut konidia
(aleuriospora).
Spora aseksual yang di bentuk Mucor dan Rhizopus
ialah sporangispora. Rhizopus mempunyai rizoid,
sedangkan Mucor tidak.
Candida terdiri atas sel-sel ragi yang kadang bertunas
(blastospora)
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
11/39
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
12/39
C. Patologi dan gejala klinis
Mikosis superfisial ini mengenaikulit liang telinga dan dapat bersifat
akut atau menahun
Keluhan penderita adalah rasa gatal
dan rasapenuhdi dalam telinga.
Kadang pendengaran dapat
terganggu
Pada Otomikosis yang sudahmenahun, sisik-sisik-sisik yang
mengandung jamur. Kadang-kadang
dapat menjadi infeksi dan nyeri
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
13/39
D. Diagnosis
Bahan yang dipakai untuk pemeriksaan adalah serumen
yang diambil dengan kapas usap steril
Diagnosis otomikosis ialah dengan menemukan hifa atau
spora jamur penyebab pada kotoran telinga atau dengan
cara pemeriksaan langsung dengan sediaan KOH 10%
Pengobatan otomikosis yang terutama ialah
mengeluarkan kotoran liang telinga dan menjaga
kebersihan liang telinga
Bila perlu dapat diberikan obat lokal anti jamur.
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
14/39
E. Epidemiologi
Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia (kosmopolit),
terutama di daerah panas dan lembab, misalnya
Indonesia
Jamur ini biasanya tumbuh pada serumen yang basah
di bandingkan dengan serumen yang kering
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
15/39
Kata Piedra berarti batu. Piedra adalah infeksi
jamur pada rambut, berupa benjolan yang
melekat erat pada rambut, erwarna hitam
atau putih
Ada dua macam Piedra yaitu Piedra Hitam dan
Piedra Putih
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
16/39
Piedra Hitam Piedra Putih
Penyebab Piedraia hortai Trichosporon beigelii
Distribusi
geografik
Daerah tropik, termasuk
Indonesia
Daerah beriklim sedang
Morfologi
Jamur ini tergolongkelas ASCOMYCETES
Berbentuk bulat atau
lonjong dan padat
Jamur ini tergolongMONILIACEAE
Berbentuk lebih
memanjang dan tidak
padat
Patologi dan
gejala klinis
Piedra hitam adalah
penyakit yang
mengenai rambut
terutama rambut kepala
Piredra putih adalah
penyakit yang mengenai
rambut terutama rambut
ketiak, pubis, kumis dan
janggut
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
17/39
Piedra Hitam Piedra Putih
Patologi dan
gejala klinis
Benjolan yang sangat
keras dan berwarnacokelat kehitaman
Benjolan mudah dilepas
dan berwarna putihkekuningan
Epidemiologi Penularan penyakit ini
mudah terjadi melaluisisir atau alat-alat potong
rambut lainnya
Penyakit ini terdapat
diberbagai daerah dingin didunia, belum pernah
ditemukan di Indonesia.
Diagnosisdan
Pengobatan
Memeriksa benjolanpada rambut
Pada pemeriksaan
langsung dengan
larutan KOH 10%
Memeriksa benjolanpada rambut
Pada pemeriksaan
langsung dengan
larutan KOH 10%
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
18/39
Pengobatan piedra
ialah dengan
memotong rambut
yang terkena infeksiMencuci kepala
dengan larutan
1/2000 atau shampo
yang mengandung
antimikotik
Pengobatan piedra
ialah dengan
memotong rambut
yang terkena infeksiMencuci kepala
dengan larutan
1/2000 atau shampo
yang mengandung
ketokonazol
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
19/39
A. Penyebab
Onikomikosis disebabkan oleh bernagai macam
jamur, terutama disebabkan oleh Candida dn
dermatofita. Kadang disebabkan pula oleh Fusarium,
Cephalosporium, Scopulariopsis, Aspergilus, dll.
Penyakit jamur pada kuku yang disebabkan oleh
dermatofita disebut tinea unguium
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
20/39
B. Morfologi
Candida adalah jamur yang mempunyai ragi sel
(blastopora) dan hifa semu.
C. Patologi dan gejala klinis
Infeksi jamur dapat mengenai kuku.
Kuku yang menderita Onikomikosos mempunyai
permukaan yang tidak rata, tidak mengkilat, dan akan
menjadi rapuh serta mengeras.
D. Diagnosis
Bahan yang diperiksa adalah kerokan kuku
Pada pemeriksaan langsung dengan larutan KOH 10
%, tampak jamur sebagai hifa atau spora
E P b
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
21/39
E. Pengobatan
Mengoleskan tinktur anti jamur
(misalnya larutan derivat azol)
Ketokanazol diberikan 1x400 mg/hari
Itrakanazol diberikan 1 x 400 mg/hari
flukanazol diberikan 1 x 100 mg/hari
F. EpidemologiPenyakit ini di temukan diseluruh dunia,
Kadang-kadang seorang penderita
onimikosis juga sedang menderita
mikosis bagian lain dari tubuhnya.
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
22/39
A. PenyebabPenyebab penyakit
jamur ini adalah
Cladosporium wernecki
atau Cladosporium
mansoni
B. Morfologi
Jamur ini termasukDematiaceae yang
membentuk koloni
berwarna cokelat hitam.
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
23/39
C. Patologi dan gejala klinis
Penyakit ini mengenati stratum korneum telapak
tangan dan telapak kaki dan menimbulkan bercakberwarna tengguli hitam, kadang bersisik
Telapak tangan atau kaki akan terasa gatal.
D. Diagnosis
Bahan yang diperiksa adalah kerokan kulit di tempat
kelainan
Pemeriksaan langsung dengan larutan KOH 10 %,
jamur akan tampak sebagai kelompok hifa dankelompok spora yang berwarna hitam atau hijau tua.
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
24/39
E. Pengobatan
Karena jarang ditemukan,
maka belum banyak
pengalaman pengobatan,
dapat dicoba dengan
itrakonazol
F. Epidemologi
Di Indonesia penyakit ini
sangat jarang ditemukan.
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
25/39
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
26/39
Terbagi kedalam 3 genus, Trycophyton
Membentuk makrokonidia
berbentuk panjang menyerupai
pensil
Microsporum
Makrokonidia berbentuk
kumparan yang berujung runcing
dan terdiri atas 6 sel atau lebih
Epidermophyton
Makrokonidianya berbentuk
gada berdinding tebal terdiri atas
2-4 sel
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
27/39
Patologi atau gejala klinis
Gambaran klinis bervariasi bergantung pada lokasikelainan, respon imun seluler penderita terhadap
penyebab, serta jenis spesies.
Epidemiologi
Cukup banyak ditemukan di Indonesia, baik pada pria
maupun wanita. Sumber infeksi diduga berasal dari
orang-orang disekitar penderita, tanah(debu), dan
binatang peliharaan. Kebersihan pribadi penting
untuk mencegah infeksi.
Karena gambaran klinisnya pada ketiga dermatofitosis
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
28/39
Karena gambaran klinisnya pada ketiga dermatofitosis
sama maka Connan dkk. Dan Rippon dkk.,membagi
dermafitofisis berdasarkan lokasi kelainan pada
badan,yaitu:
Tinea Kapitis
Tinea Korporis
Tinea favosa
Tinea imbrikata
Tinea kruris
Tinea pedis
Tinea unguinum
Tinea barbae
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
29/39
Tinea kapitis
Penyebab Microsporum dan Trycophyton
Daerah tropik ataupn Subtropik
Kulit dan rambut kepala
3 bentuk klinis:
-kerion
-grey
-Black dot
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
30/39
Tinea korporis
Penyebab Microsporum,
Trycophyton dan E.
floccosum
Tropik
Kulit badan,lengan dan
tungkai
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
31/39
Tinea imbricata
Penyebab T.
concrenticum
Tropik dan
endemis
Seluruh
badan,kecuali
kepala yangberambut,telapak
kaki dan tangan
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
32/39
Tinea favosa
Penyebab terutama
T.schoenleini,kadang T.
violaceum dan M.gypseum
Penyakit terdapat di timurtengah jarang di indonesia
Kulit kepala, dapat menyebar
keseluruh tubuh dan kuku
Menimbulkan bau yang
khas,menyebabkan pitak yang
menetap
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
33/39
Tinea kruris
Penyebab Trycophyton,
Microsporum, dan E.
floccosum
Tropik maupun dingin
Kelainan mengenai kulit di
daerah inguinal, paha bagian
dalam, perineum
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
34/39
Tinea pedis
Penyebab semuadermatofita, seringTrycophyton
Tropik maupun daerah
lainya Biasanya mengenai kulit di
jari kaki , terutama antarajari ke 3-4 dan 4-5, telapak
kaki dan bagian lateral kaki Faktor predisposisi berupa
kaki yang selalu basah,airatau keringat
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
35/39
Tinea Barbae
Penyebab, jamur zoofilik
misalnya T. verrucosum
Belum pernah ditemukan di
Indonesia Pada kulit bagian
folikulitis(radang pada
folikel rambut), kerontokan
Dapat sembuh tanpa
pengobatan
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
36/39
Tinea unguium
Penyebab E.floccosum dan
Trycophyton
Terdapat di seluruh dunia
Kelainanya mengenai satu
kuku atau lebih, kuku menjadi
rapuh atau keras dan dapat
terkikis
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
37/39
Diagnosis
Diagnosis laboratorium dibuat berdasarkan
pemeriksaan langsung kerokan kulit, rambut,
dan kuku dengan KOH 10-20 %.
Prognosis
Prognosis penyakit ini baik
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
38/39
Pengobatan
Dengan larutan spirtus atau salep yang
mengandung bahan fungistatik(fungisid) dan
keratinolitik, misalnya sulfur dan asam
salisilat.
Obat yang biasa digunakan
5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21
39/39
Bila penyakit menahun dan terjadi
infeksi sekunder
Dan kemudian disusul oleh devirat azol
Recommended