Mikologi Superfisial Kelompok 21

Embed Size (px)

DESCRIPTION

parasitologi

Citation preview

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    1/39

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    2/39

    Mikosis Superfisial adalah penyakit

    jamur yang mengenai lapisan permukaan

    kulit, yaitu stratum korneum, rambut dan

    kuku.

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    3/39

    MikososSuperfisial

    Yang disebabkan oleh

    jamur bukan golongandermatofita

    Yang disebabkan oleh

    jamur golongandermatofita

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    4/39

    A. Penyebab

    Ptiaris versikolor atau

    panu disebabkan oleh

    Malassezia furfur(Pityrosporum furfur).

    Jamur ini mudah

    ditemukan pada kulit

    penderita

    Malassezia furfur

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    5/39

    B. Morfologi

    Malassezia furfur sukar dibiak. Pada kulit penderita

    jamur tampak sebagai spora bulat dan hifa pendek

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    6/39

    C. Patologi dan gejala klinis

    Manusia mendapatkan infeksi bila hifa

    atau spora jamur penyebab melekat pada

    kulit Lesi dimulai dengan bercak kecil tipis

    yang kemudian menjadi banyak dan

    menyebar

    Kelainan kulit ini umumnya tersebar

    pada bagian tubuh bagian atas ( leher,

    muka, lengan, dada, perut, dll)

    Berupa bercak-bercak yang bulat kecilatau bahkan lebar seperti plakat pada

    panu yang sudah menahun.

    Biasanya tidak ada keluhan, hanya ada

    rasa gatal bila berkeringat

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    7/39

    D. Diagnosis dan Pengobatan

    Pemeriksaan langsung bahan kerokan kulit yangterdapat kelainan atau dengan larutan KOH 10%

    Pemeriksaan dengan sinar ultraviolet

    Pada kelainan kecil dapat diberikan tinktur salisil

    spiritus, salep mikonazol, isokonazol, klotrimazol,

    ekonazol.

    Bila kelainan meliputi hampir seluruh tubuh, dapat di

    berikan obat oral yan sistemik yaitu ketokonazol.

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    8/39

    E. Epidemologi

    Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia

    (kosmopolit), terutama di daerah panas.

    Di Indonesia penyakit panu merupakan mikosis

    superfisial yang frekuensinya sangat tinggi

    Penularan panu terjadi bila ada kontak dengan

    jamur penyebab.

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    9/39

    A. Penyebab Penyakit

    Penyakit jamur pada liang telinga yang

    disebabkan oleh berbagai jamur, yang terbanyak ialah

    Aspergillus, Penicillium, Mucor, Rhizopus dan

    Candida.

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    10/39

    B. Morfologi

    Aspergillus dan Penicillium membentuk spora aseksual

    yang tersusun seperti rantai yang disebut konidia

    (aleuriospora).

    Spora aseksual yang di bentuk Mucor dan Rhizopus

    ialah sporangispora. Rhizopus mempunyai rizoid,

    sedangkan Mucor tidak.

    Candida terdiri atas sel-sel ragi yang kadang bertunas

    (blastospora)

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    11/39

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    12/39

    C. Patologi dan gejala klinis

    Mikosis superfisial ini mengenaikulit liang telinga dan dapat bersifat

    akut atau menahun

    Keluhan penderita adalah rasa gatal

    dan rasapenuhdi dalam telinga.

    Kadang pendengaran dapat

    terganggu

    Pada Otomikosis yang sudahmenahun, sisik-sisik-sisik yang

    mengandung jamur. Kadang-kadang

    dapat menjadi infeksi dan nyeri

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    13/39

    D. Diagnosis

    Bahan yang dipakai untuk pemeriksaan adalah serumen

    yang diambil dengan kapas usap steril

    Diagnosis otomikosis ialah dengan menemukan hifa atau

    spora jamur penyebab pada kotoran telinga atau dengan

    cara pemeriksaan langsung dengan sediaan KOH 10%

    Pengobatan otomikosis yang terutama ialah

    mengeluarkan kotoran liang telinga dan menjaga

    kebersihan liang telinga

    Bila perlu dapat diberikan obat lokal anti jamur.

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    14/39

    E. Epidemiologi

    Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia (kosmopolit),

    terutama di daerah panas dan lembab, misalnya

    Indonesia

    Jamur ini biasanya tumbuh pada serumen yang basah

    di bandingkan dengan serumen yang kering

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    15/39

    Kata Piedra berarti batu. Piedra adalah infeksi

    jamur pada rambut, berupa benjolan yang

    melekat erat pada rambut, erwarna hitam

    atau putih

    Ada dua macam Piedra yaitu Piedra Hitam dan

    Piedra Putih

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    16/39

    Piedra Hitam Piedra Putih

    Penyebab Piedraia hortai Trichosporon beigelii

    Distribusi

    geografik

    Daerah tropik, termasuk

    Indonesia

    Daerah beriklim sedang

    Morfologi

    Jamur ini tergolongkelas ASCOMYCETES

    Berbentuk bulat atau

    lonjong dan padat

    Jamur ini tergolongMONILIACEAE

    Berbentuk lebih

    memanjang dan tidak

    padat

    Patologi dan

    gejala klinis

    Piedra hitam adalah

    penyakit yang

    mengenai rambut

    terutama rambut kepala

    Piredra putih adalah

    penyakit yang mengenai

    rambut terutama rambut

    ketiak, pubis, kumis dan

    janggut

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    17/39

    Piedra Hitam Piedra Putih

    Patologi dan

    gejala klinis

    Benjolan yang sangat

    keras dan berwarnacokelat kehitaman

    Benjolan mudah dilepas

    dan berwarna putihkekuningan

    Epidemiologi Penularan penyakit ini

    mudah terjadi melaluisisir atau alat-alat potong

    rambut lainnya

    Penyakit ini terdapat

    diberbagai daerah dingin didunia, belum pernah

    ditemukan di Indonesia.

    Diagnosisdan

    Pengobatan

    Memeriksa benjolanpada rambut

    Pada pemeriksaan

    langsung dengan

    larutan KOH 10%

    Memeriksa benjolanpada rambut

    Pada pemeriksaan

    langsung dengan

    larutan KOH 10%

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    18/39

    Pengobatan piedra

    ialah dengan

    memotong rambut

    yang terkena infeksiMencuci kepala

    dengan larutan

    1/2000 atau shampo

    yang mengandung

    antimikotik

    Pengobatan piedra

    ialah dengan

    memotong rambut

    yang terkena infeksiMencuci kepala

    dengan larutan

    1/2000 atau shampo

    yang mengandung

    ketokonazol

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    19/39

    A. Penyebab

    Onikomikosis disebabkan oleh bernagai macam

    jamur, terutama disebabkan oleh Candida dn

    dermatofita. Kadang disebabkan pula oleh Fusarium,

    Cephalosporium, Scopulariopsis, Aspergilus, dll.

    Penyakit jamur pada kuku yang disebabkan oleh

    dermatofita disebut tinea unguium

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    20/39

    B. Morfologi

    Candida adalah jamur yang mempunyai ragi sel

    (blastopora) dan hifa semu.

    C. Patologi dan gejala klinis

    Infeksi jamur dapat mengenai kuku.

    Kuku yang menderita Onikomikosos mempunyai

    permukaan yang tidak rata, tidak mengkilat, dan akan

    menjadi rapuh serta mengeras.

    D. Diagnosis

    Bahan yang diperiksa adalah kerokan kuku

    Pada pemeriksaan langsung dengan larutan KOH 10

    %, tampak jamur sebagai hifa atau spora

    E P b

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    21/39

    E. Pengobatan

    Mengoleskan tinktur anti jamur

    (misalnya larutan derivat azol)

    Ketokanazol diberikan 1x400 mg/hari

    Itrakanazol diberikan 1 x 400 mg/hari

    flukanazol diberikan 1 x 100 mg/hari

    F. EpidemologiPenyakit ini di temukan diseluruh dunia,

    Kadang-kadang seorang penderita

    onimikosis juga sedang menderita

    mikosis bagian lain dari tubuhnya.

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    22/39

    A. PenyebabPenyebab penyakit

    jamur ini adalah

    Cladosporium wernecki

    atau Cladosporium

    mansoni

    B. Morfologi

    Jamur ini termasukDematiaceae yang

    membentuk koloni

    berwarna cokelat hitam.

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    23/39

    C. Patologi dan gejala klinis

    Penyakit ini mengenati stratum korneum telapak

    tangan dan telapak kaki dan menimbulkan bercakberwarna tengguli hitam, kadang bersisik

    Telapak tangan atau kaki akan terasa gatal.

    D. Diagnosis

    Bahan yang diperiksa adalah kerokan kulit di tempat

    kelainan

    Pemeriksaan langsung dengan larutan KOH 10 %,

    jamur akan tampak sebagai kelompok hifa dankelompok spora yang berwarna hitam atau hijau tua.

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    24/39

    E. Pengobatan

    Karena jarang ditemukan,

    maka belum banyak

    pengalaman pengobatan,

    dapat dicoba dengan

    itrakonazol

    F. Epidemologi

    Di Indonesia penyakit ini

    sangat jarang ditemukan.

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    25/39

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    26/39

    Terbagi kedalam 3 genus, Trycophyton

    Membentuk makrokonidia

    berbentuk panjang menyerupai

    pensil

    Microsporum

    Makrokonidia berbentuk

    kumparan yang berujung runcing

    dan terdiri atas 6 sel atau lebih

    Epidermophyton

    Makrokonidianya berbentuk

    gada berdinding tebal terdiri atas

    2-4 sel

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    27/39

    Patologi atau gejala klinis

    Gambaran klinis bervariasi bergantung pada lokasikelainan, respon imun seluler penderita terhadap

    penyebab, serta jenis spesies.

    Epidemiologi

    Cukup banyak ditemukan di Indonesia, baik pada pria

    maupun wanita. Sumber infeksi diduga berasal dari

    orang-orang disekitar penderita, tanah(debu), dan

    binatang peliharaan. Kebersihan pribadi penting

    untuk mencegah infeksi.

    Karena gambaran klinisnya pada ketiga dermatofitosis

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    28/39

    Karena gambaran klinisnya pada ketiga dermatofitosis

    sama maka Connan dkk. Dan Rippon dkk.,membagi

    dermafitofisis berdasarkan lokasi kelainan pada

    badan,yaitu:

    Tinea Kapitis

    Tinea Korporis

    Tinea favosa

    Tinea imbrikata

    Tinea kruris

    Tinea pedis

    Tinea unguinum

    Tinea barbae

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    29/39

    Tinea kapitis

    Penyebab Microsporum dan Trycophyton

    Daerah tropik ataupn Subtropik

    Kulit dan rambut kepala

    3 bentuk klinis:

    -kerion

    -grey

    -Black dot

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    30/39

    Tinea korporis

    Penyebab Microsporum,

    Trycophyton dan E.

    floccosum

    Tropik

    Kulit badan,lengan dan

    tungkai

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    31/39

    Tinea imbricata

    Penyebab T.

    concrenticum

    Tropik dan

    endemis

    Seluruh

    badan,kecuali

    kepala yangberambut,telapak

    kaki dan tangan

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    32/39

    Tinea favosa

    Penyebab terutama

    T.schoenleini,kadang T.

    violaceum dan M.gypseum

    Penyakit terdapat di timurtengah jarang di indonesia

    Kulit kepala, dapat menyebar

    keseluruh tubuh dan kuku

    Menimbulkan bau yang

    khas,menyebabkan pitak yang

    menetap

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    33/39

    Tinea kruris

    Penyebab Trycophyton,

    Microsporum, dan E.

    floccosum

    Tropik maupun dingin

    Kelainan mengenai kulit di

    daerah inguinal, paha bagian

    dalam, perineum

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    34/39

    Tinea pedis

    Penyebab semuadermatofita, seringTrycophyton

    Tropik maupun daerah

    lainya Biasanya mengenai kulit di

    jari kaki , terutama antarajari ke 3-4 dan 4-5, telapak

    kaki dan bagian lateral kaki Faktor predisposisi berupa

    kaki yang selalu basah,airatau keringat

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    35/39

    Tinea Barbae

    Penyebab, jamur zoofilik

    misalnya T. verrucosum

    Belum pernah ditemukan di

    Indonesia Pada kulit bagian

    folikulitis(radang pada

    folikel rambut), kerontokan

    Dapat sembuh tanpa

    pengobatan

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    36/39

    Tinea unguium

    Penyebab E.floccosum dan

    Trycophyton

    Terdapat di seluruh dunia

    Kelainanya mengenai satu

    kuku atau lebih, kuku menjadi

    rapuh atau keras dan dapat

    terkikis

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    37/39

    Diagnosis

    Diagnosis laboratorium dibuat berdasarkan

    pemeriksaan langsung kerokan kulit, rambut,

    dan kuku dengan KOH 10-20 %.

    Prognosis

    Prognosis penyakit ini baik

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    38/39

    Pengobatan

    Dengan larutan spirtus atau salep yang

    mengandung bahan fungistatik(fungisid) dan

    keratinolitik, misalnya sulfur dan asam

    salisilat.

    Obat yang biasa digunakan

  • 5/26/2018 Mikologi Superfisial Kelompok 21

    39/39

    Bila penyakit menahun dan terjadi

    infeksi sekunder

    Dan kemudian disusul oleh devirat azol