DASAR-DASAR KERJA DRAINASE
BAB IPENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Ilmu drainase bermula tumbuh dari kemampuan manusia mengenali lembah-lembah
sungai yang mampu mendukung kehidupannya. Adapun kebutuhan pokok tersebut
berupa penyediaan air bagi keperluan rumah tangga, pertanian, perternakan, perikanan,
dll.
Dari siklus keberadaan air disuatu lokasi dimana manusia bermukim, pada masa
tertentu selalu terjadi keberadaan air secara berlebih, sehingga mengganggu kehidupan
manusia itu sendiri. Selain hal tersebut diatas, kegiatan manusia semakin bervariasi
sehingga menghasilkan limbah berupa air buangan yang dapat mengganggu lingkungan
hidupnya. Berangkat dari kesadaran akan arti kenyamanan hidup sangat tergantung
pada kondisi lingkungan, maka orang mulai berusaha mengatur lingkungannya dengar
cara melindungi daerah pemukimannya dari kemungkinan adanya gangguan air
berlebih atau kotor.
Dari sekumpulan pengalaman terdahulu dalam lingkungan masyarakat yang masih
sederhana, ilmu drainase perkotaan dipelajari oleh banyak bangsa. Sebagai contoh
orang Babilon mengusahakan lembah sungai Eufrat dan Tigris sebagai lahan pertanian
yang dengan demikian pasti tidak dapat menghindari permasalahan drainase. Orang
Mesir telah memanfaatkan air sungai Nil dengan menetap disepanjang lembah yang
sekaligus rentan terhadap gangguan banjir. Penduduk di kawasan tropika basah seperti
di Indonesia awalnya selalu tumbuh dari daerah yang berdekatan dengan sungai,
dengan demikian secara otomatis mereka pasti akan berinteraksi dengan masalah
gangguan air pada saat musim hujan secara periodik. Pada kenyataanya mereka tetap
dapat menetap disana, dikarenakan mereka telah mampu mengatur dan menguasai ilmu
pengetahuan tentang drainase. Terpengaruh dengan perkembangan sosial budaya suatu
masyarakat atau suku bangsa, ilmu drainase akhirnya harus ikut tumbuh dan
berkembang sesuai dengan perubahan tata nilai yang berlangsung dilingkungannya.
Halaman 1
DASAR-DASAR KERJA DRAINASE
Harus diakui bahwa pertumbuhan dan perkembangan ilmu drainase dipengarui oleh
perkembangan ilmu hidrologi, hidrolika, matematika, statika, statistika, fisika, kimia,
komputasi, dan lain-lain, bahkan juga ilmu ekonomi dan sosial sebagai ibu asuhnya
pertama kali. Ketika masih didominasi oleh ilmu hidrologi, hidrolika, mekanika tanah,
ukur tanah, matematika, pengkajian ilmu drainase masih menggunakan konsep
statistika, namun dengan demikian akrabnya hubungan ilmu drainase dengan statistika,
kesehatan, lingkungan, sosial ekonomi yang umumnya menyajikan suatu tela’ah akan
adanya ketidak pastian dan menuntut pendekatan masalah secara integrasi maka ilmu
drainase semakin tumbuh menjadi ilmu yang mempunyai dinamika yang cukup tinggi.
I.2. Definisi Drainase
Drainasi merupakan pekerjaan pembuatan saluran pembuang. Baik air buangan hujan,
air permukaan maupun air buangan dari kamar mandi, dapur dan wc (buangan
domestik). Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks
pemanfaatan tertentu.
Sedangkan drainase perkotaan adalah ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian
pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan fisik dan
lingkungan sosial budaya yang ada dikawasan kota tersebut.
Dengan demikian kriteria desain drainase perkotaan memiliki kekhususan, sebab untuk
perkotaan ada tambahan variabel design seperti keterkaitan dengan tata guna lahan,
keterkaitan dengan master plan drainase kota, keterkaitan dengan masalah sosial budaya
(kurangnya kesadaran masyarakat dalam ikut memelihara fungsi drainase kota) dan
lain-lain.
I.3. Fungsi Dan Tujuan Pekerjaan Drainase
I.3.1. Untuk Pengeringan
Adakalanya disekitar suatu kompleks perumahan penduduk terdapat rawa-rawa
atau suatu lapangan yang digenangi air. Keadaan lingkungan yang seperti ini
dapat mendatangkan wabah penyakit bagi penduduk yang tinggal didaerah
Halaman 2
DASAR-DASAR KERJA DRAINASE
tersebut. Oleh karena genangan air tersebut atau rawa-rawa pada umumnya
terdapat sarang nyamuk dan menyebabkan berbagai penyakit, seperti malaria,
cholera, demam berdarah dengue dan lain-lainnya. Untuk menghindari hal itu
diperlukan suatu sistem pengeringan yang baik, agar penduduk yang mendiami
kompleks itu sehat, aman dan sejahtera.
I.3.2. Untuk Pencegahan Banjir
Ada daerah-daerah tertentu yang hujannya turun sering berlebihan, dan ini bisa
menimbulkan malapetaka banjir bagi penduduk daerah tersebut. Lebih parah lagi
kalau daerah tersebut tidak terdapat saluran-saluran pembuang atau kalau ada
tetapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk mencegah suatu banjir yang
disebabkan curah hujan dapat dibuat suatu sistem saluran pembuang yang
memenuhi syarat, yaitu sesuai dengan debit air yang akan mengaliri saluran
tersebut dan kemiringannya merupakan suatu kesatuan. Pokoknya untuk itu
semua memang dibuat suatu sistem pencegah banjir dengan ruang lingkup :
Pembuatan saluran yang baik pada kiri kanan badan jalan, begitu pula
saluran pembuang dari rumah penduduk.
Dibangun bak-bak kontrol pada saluran tersebut, guna untuk pemisah
sampah dan pengendap lumpur.
Dibuat saluran-saluran pelimpah ditempat yang dipandang perlu.
I.3.3. Untuk Pembuangan Air Kotor
Air buangan dari industri adalah penyebab tercemarnya lingkungan, karena air
buangan ini mengandung berbagai macam bahan kimia, sampah-sampah pabrik,
dll. Banyak ikan-ikan dan ternak piaraan penduduk mati disebabkan air
dilingkungan mereka tercemar oleh air buangan dari industri. Untuk mencegah
agar dilingkungan tempat tinggal penduduk tidak tercemar, maka air buangan
dari industri harus dialirkan secara khusus, atau saluran yang terpisah dan
dibuang ke :
Halaman 3
DASAR-DASAR KERJA DRAINASE
Bak pengolah air limbah, lalu dialirkan kesungai atau kelaut.
Septictank dan dialirkan keperesapan yang baik saringannya.
I.3.4. Pensuplaian Air Untuk Penduduk
Dalam suatu kota pada umumnya, air yang dibutuhkan penduduk didatangkan
dari suatu tempat diluar kota dan dialirkan kerumah-rumah penduduk melaului
pipa-pipa yang diinstalasi sedemikian rupa. Tetapi karena tidak sempurna
pengerjaannya, seIring pipa-pipa tersebut bocor dan air mengalir kemana-mana.
Air yang berasal dari pipa yang bocor tersebut dapat merusak jalan raya,
lingkungan dan air terbuang percuma. Untuk hal tersebut diperlukan teknologi
yang baik dalam hal penyambungan pipa-pipa saluran serta perletakannya.
PERBEDAAN SKEMA INSTALASI AIR BERSIH VS AIR KOTOR
Instalasi Air Bersih (Pemakaian) Instalasi Air Kotor (Pembuangan)
P
E
M
A
K
A
I
I.4 Penggunaan Drainase
Halaman 4
DASAR-DASAR KERJA DRAINASE
Pemakaian atau pemasangan pekerjaan drainase digunakan pada berbagai keperluan
bangunan sejauh hal tersebut masih berhubungan dengan pekerjaan pengeringan atau
pembuangan zat cair (air) yang dapat mengurangi umur pakai maupun merusak fungsi
bangunan tersebut.
Bangunan-bangunan tersebut adalah :
Rumah Tinggal.
Pekerjaan penyaluran/pembuangan air hujan dan limbah domestik (buangan dari
kamar mandi/WC, dapur, cucian, kulkas, AC), garasi, halaman.
Perkantoran.
Idem + tempat parkir.
Asrama.
Hotel.
Kampus / Sekolahan.
Idem + limbah bengkel / Laboratorium.
Rumah Sakit.
Idem.
Pabrik-Pabrik / Industrial Estate
Stadion / Kompleks Olahraga
Kompleks Perumahan / Real Estate.
Padang / Lembah Golf.
Jalan Raya.
Lapangan Terbang / Bandara.
Pelabuhan Laut.
Bendungan / Waduk.
Bhumi perkemahan.
Tempat – tempat rekreasi.
Tempat Penngolahan/Pembuangan Sampah Akhir (TPA), dll.
I.5 Jenis Saluran.
Halaman 5
DASAR-DASAR KERJA DRAINASE
Saluran drainasi pada umumnya terbuka atau tertutup. Tetapi selayaknya pada saluran
terbuka hanya untuk mengalirkan air buangan yang relatif tidak berbau, seperti air
hujan maupun air permukaan (rembesan sistem irigasi, mata air, dll).
Sedangkan saluran tertutup digunakan untuk mengalirkan air buangan dari kamar
mandi, WC, dapur, cucian maupun buangan hasil proses industri.
I.6 Sistem Saluran.
Jenis saluran yang ada merupakan jaringan instalasi Sistem Terpisah yaitu satu saluran
hanya mengalirkan air kotor dari rumah tangga / industri, sedangkan saluran lainnya
hanya mengalirkan buangan air hujan. Sistem Kombinasi atau Sistem Gabungan
merupakan satu saluran yang membawa air buangan rumah tangga/industri dan
buangan air hujan. Pada sistem ini sering dijumpai pada kota-kota di negara
berkembang, oleh karena faktor ekonomi, tetapi pada daerah perdagangan dan
pariwisata yang bertaraf internasional di negara berkembang sudah menerapkan sistem
terpisah. Sedangkan Sistem Terpisah Sebagian hanya dipasang pada daerah tertentu
saja, yaitu pada titik tertentu pada saluran yang membawa air hujan dipasang Valve
(Katub) atau pintu air yang dihubungkan dengan saluran yang membawa limbah
domestik untuk penggelontoran terhadap endapan pada dasar saluran limbah domestik
Halaman 6
Saluran Terbuka Saluran Tertutup
DASAR-DASAR KERJA DRAINASE
yang sewaktu-waktu dibutuhkan, yang dioperasikan pada waktu air hujan cukup untuk
penggelontoran (Flushing).
SISTEM TERPISAH
SISTEM KOMBINASI/GABUNGAN
SISTEM TERPISAH SEBAGIAN
Halaman 7
RUMAH TANGGA
INDUSTRI
AIR HUJAN
INSTALASI PENGOLAH LIMBAH
A BA
DA
N A
IR/S
UN
GA
I
RUMAH TANGGA
INDUSTRI
AIR HUJAN
INSTALASI PENGOLAH LIMBAH
B BA
DA
N A
IR/S
UN
GA
I
AIR HUJAN
RUMAH TANGGA
INDUSTRIINSTALASI
PENGOLAH LIMBAH
BA
DA
N A
IR/S
UN
GA
IB
AD
AN
AIR
/SU
NG
AI
RUMAH TANGGA
INDUSTRIINSTALASI
PENNGOLAH LIMBAH
AIR HUJAN
VALVE (KATUB)/PINTU AIR
DASAR-DASAR KERJA DRAINASE
I.7 Penampang Saluran
Ada berbagai macam penampang saluran yang digunakan, tetapi pada saluran terbuka
banyak digunakan saluran berpenampang segi empat maupun trapesium. Untuk
penampang saluran tertutup, banyak digunakan pipa saluran berpenampang bulat.
Penampang Saluran Terbuka
a. Saluran Segi Empat
b. Saluran Segi Empat Dengan Saluran Kecil (Cunnette)
c. Saluran Trapesium
Halaman 8
DASAR-DASAR KERJA DRAINASE
d. Saluran Trapesium Dengan Saluran Kecil (Cunnette)
e. Saluran Bentuk Lainnya
Penampang Saluran Tertutup
Halaman 9
DASAR-DASAR KERJA DRAINASE
I.8 Posisi Saluran
Sebagaimana seperti yang sering kita jumpai, posisi saluran di luar halaman rumah atau
gedung, yaitu di kedua sisi jalan, biasanya disebut saluran drainase jalan. Oleh karena
Halaman 10
Gorong-gorong Segi Empat (Box Culvert)
Gorong-gorong Bulat Gorong-gorong Bulat Telur
Gorong-gorong Tapal Kuda
DASAR-DASAR KERJA DRAINASE
saluran tersebut juga melayani buangan limpasan hujan dari genting/atap rumah
maupun bangunan lainnya serta halaman, maka secara umum kita sebut saluran
drainase. Perhatikan gambar-gambar dibawah ini dimana posisi/letak saluran, baik
saluran terbuka maupun saluran tertutup.
Halaman 11
Dibawah As Jalan
Dibawah Median Jalan
Di bawah Batas Belakang Rumah
DASAR-DASAR KERJA DRAINASE
Halaman 12
Di batas Blok
DASAR-DASAR KERJA DRAINASE
Bersumber dari materi praktek drainase yang diberikan di jurusan teknik sipil Politeknik
Negeri Malang.
Halaman 13
Tepi Jalan / Di bawah Trotoar