20
SILABUS BAB 1 (Basic Network) - Network Explanation (Network, Topology, IP Address) - Knowing Packet Tracert - Scenario 1 ( Peer to Peer ) BAB 2 ( 7 OSI Layer & Network Device ) - 7 OSI Layer - Network Device ( Hub, Access Point, Switch ) - Media Transport ( UTP / STP, Wireless, Fibre Optic ) - Scenario 2 ( Setup network with other media ) BAB 3 ( Network Services ) - Server Explanation - Server Services ( HTTP, DHCP, FTP ) - Scenario 3 ( Client - Server Network, Installation Wireless with Server ) BAB 4 ( Router ) - Router Explanation - Routing Protocol ( RIP ) - Scenario 4 ( Network Routing Concept with RIP )

MATERI PRAKTEK NETWORK.doc

Embed Size (px)

Citation preview

I

SILABUS

BAB 1 (Basic Network)

Network Explanation (Network, Topology, IP Address)

Knowing Packet Tracert

Scenario 1 ( Peer to Peer )

BAB 2 ( 7 OSI Layer & Network Device )

7 OSI Layer

Network Device ( Hub, Access Point, Switch )

Media Transport ( UTP / STP, Wireless, Fibre Optic )

Scenario 2 ( Setup network with other media )

BAB 3 ( Network Services )

Server Explanation

Server Services ( HTTP, DHCP, FTP )

Scenario 3 ( Client - Server Network, Installation Wireless with Server )

BAB 4 ( Router )

Router Explanation

Routing Protocol ( RIP )

Scenario 4 ( Network Routing Concept with RIP )Pengenalan Networking

Pengertian

- Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer autonomous berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya.

- Dua buah komputer dapat dikatakan terinterkoneksi jika keduanya dapat saling bertukar informasi.

Manfaat Jaringan Komputer

- Resource sharing: Dapat Saling bagi dan dapat bertukar data antar sistem

- Menghemat uang: Dapat saling bagi pemakaian resources yang mahal

- Reliabilitas tinggi: dapat memiliki sumber-sumber alternatif persediaan

- Skalabilitas, memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambah sejumlah prosesor.

- Medium komunikasi, mampu menjadi media komunikasi antar personal yang terlibat dalam satu sistem yang menggunakan jaringan komputer

- Akses Informasi, Web Browsing

Klasifikasi Berdasarkan skala:

Personal Area Network (PAN)

Campus Area Network (CAN)

Local Area Network (LAN): suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas.

Metropolitant Area Network (MAN): prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km.

Wide Area Network (WAN): jaraknya antar kota, negara, dan benua. ini sama dengan internet.

Global Area Network (GAN)

Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data

- Jaringan terpusat Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server

- Jaringan terdistribusi Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.

2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:

- Jaringan LAN merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.

- Jaringan MAN Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.

- Jaringan WAN Merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT. Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.

3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.

- Jaringan Client-Server Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.

-Jaringan Peer-to-peer Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.

4. Berdasarkan media transmisi data

- Jaringan Berkabel (Wired Network) Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

- Jaringan Nirkabel (Wireless Network) Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

Klasifikasi Jaringan Komputer

Menurut Andrew S. Tanembaum, jaringan komputer diklasifikasikan dalam kelompok teknologi transmisi sebagai berikut- Jaringan Broadcasting

Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan.

Pesan berukuran kecil, yang disebut paket, yang dikirim satu mesin dan diterima mesin lainnya. Dalam tiap paket tersimpan beberapa informasi, antara lain alamat pengirim, alamat yang dituju, ukuran dan pesan itu sendiri.

Beberapa bentuk operasinya :

unicasting, satu mesin mengirim paket yang ditujukan pada satu mesin khusus, sedangkan mesin lain tidak akan memproses paket tersebut, walaupun ikut mendengar

broadcasting, paket dialamatkan ke semua tujuan dengan memberikan tanda khusus pada alamat yang dituju.

multicasting, paket dialamatkan pada suatu subset mesin.- jaringan point-to-point

terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin.

Network Topology

---- IP Address ----

Pendahuluan Packet Tracert

Packet tracert, aplikasi yang berfungsi sebagai aplikasi simulasi installasi jaringan komputer yang dikembangkan oleh perusahaan CISCO Corp dalam membantu pembelajaran kursus CCNA & CCNP. Aplikasi ini Freeware atau gratis untuk peserta kursus CCNA & CCNP.Aplikasi ini memiliki versi 1.0, 2.0, 3.0, 4.0, 5.0, 5.1.Untuk aplikasi yang digunakan di Laboratorium Universitas Gunadarma menggunakan ver 5.1.

Environment Packet Tracert

Menubar

Main Toolbar

Logical Toolbar

Common Toolbar

Logical Workspace

Device TypeSelection Box Specific Network Component

Scenario 1

Peer to Peer

Langkah Langkah :1. Gambarkan 2 PC dengan nama Praktikan 1 dan Praktikan 2 di dalam logical workspace

2. Gunakan media transmisi UTP cross untuk koneksi peer 2 peer

3. Konfigurasi IP pada setiap PC

4. Gunakan Command Prompt untuk proses menguji koneksi antar PC dengan perintah ping.

7 OSI Layer & Network Device

Untuk lebih jelas tentang lapisan yang ada pada model OSI, di bawah ini diberikan uraian singkat tentang fungsi dari tiap lapisan model OSI, yaitu :

1.Lapisan fisik berkaitan dengan transmisi aliran bit yang tidak terstruktur melalui media fisik; menangani karakteristik mekanik, elektrik, fungsional dan prosedural untuk mengakses media fisik.

2.Lapisan data link menyediakan transfer informasi yang handal dengan melewati link fisik dengan mengaktifkan, memelihara dan menon-aktifkan link,; mengirim blok data (frame) dengan sinkronisasi, kendali kesalahan dan kendali aliran data yang penting.

3.Lapisan network menyediakan pelayanan untuk lapisan-lapisan yang lebih tinggi dengan kebebasan dari transmisi data dan teknologi switching yang digunakan untuk menghubungkan sistem; bertanggung jawab untuk membuka, memelihara dan mengakhiri hubungan; mengatasi fasilitas komunikasi yang terganggu.

4.Lapisan transport menyediakan transfer data yang handal dan transparan antara titik-titik akhir; menyediakan pengendalian kesalahan dan kendali aliran end-to-end dengan memastikan bahwa unit data dikirim tanpa kesalahan, berurutan, dan tanpa kehilangan duplikasi.

5.Lapisan session menyediakan struktur kendali untuk komunikasi antar aplikasi (seperti satu arah, dua arah bergantian dan dua arah bersamaan); membuka, mengatur dan mengakhiri koneksi (session) antar aplikasi yang bekerja sama.

6.Lapisan presentasi menyediakan kebebasan untuk proses-proses aplikasi dari perbedaan-perbedaan dalam representasi dan format data (sintaks), contoh teletex, videotex.

7.Lapisan aplikasi menyediakan akses untuk lingkungan OSI bagi pemakai dan juga menyediakan pelayanan informasi terdistribusi; file transfer dan job transfer.

MEDIA TRANSMISI

Media transmisi digunakan untuk mempelajari bentuk jalur transmisi, karena media transmisi adalah path fisik antara transmitter dan receiver pada sistem komunikasi.

Media transmisi memiliki berbagai tipe yang berbeda satu sama lain. Tipe media transmisi yang berbeda ini merupakan hal yang penting untuk mengetahui jumlah maksimum bit yang dapat dikirim per detik atau bps. Pada pembahasan ini, tipe media transmisi yang akan dibahas adalah tipe yang sering digunakan pada LAN, yaitu twisted pair, kabel koaksial (baik untuk transmisi baseband maupun broadband) dan serat optik.

Twisted Pair

Twisted pair (TP) adalah pasangan (dua) kawat tembaga yang dijalin bersama-sama dalam bentuk helical. Tebal kawat ini kira-kira 1 mm. TP biasanya digunakan untuk transmisi berkecepatan rendah, yaitu kira-kira hanya beberapa Mbps. Selain itu, TP mudah diinstall dan murah biaya pemasangannya, sehingga sering diinstall dalam gedung untuk telpon dan pada LAN biasanya untuk jaringan star.

Tipe TP ada dua, yaitu unshielded dan shielded twisted pair. Untuk shielded twisted pair, tiap pasang kabel diberi perlindungan lagi. Perbedaan yang ada pada kedua tipe TP ini adalah pada kecepatan data yang dapat dicapai oleh kedua tipe TP tersebut. Kecepatan data untuk unshielded TP adalah 10 Mbps sedangkan untuk shielded 16 Mbps.

Penentuan panjang maksimum kedua TP tergantung pada kecepatan bit (bit rate) yang digunakan, misalkan 100 m TP digunakan untuk kecepatan bit 1 Mbps atau bila ditambahkan sirkuit untuk menghilangkan crosstalk, 100 m TP dapat mencapai kecepatan bit 10 Mbps.

Kabel Koaksial BasebandKabel koaksial baseband digunakan untuk transmisi baseband dan biasanya digunakan untuk jaringan bus dan transmisi jarak jauh dalam sistem telpon.

Kabel ini memiliki dua tipe kawat, yaitu kawat tipis (thin wire) dan kawat tebal (thick wire). Kedua kawat ini dikatakan demikian karena perbedaan ketebalannya, diameter untuk kawat tipis adalah 0,25 inci sedangkan untuk kawat tebal 0,5 inci.

Umumnya kedua kawat ini beroperasi pada kecepatan bit 10 Mbps, tetapi kabel kawat tipis menghasilkan gangguan sinyal yang lebih besar. Panjang maksimum kabel kawat tipis antara repeater adalah 200 m sedangkan kawat tebal 500 m.

Koaksial kawat tipis sering digunakan untuk menginterkoneksi workstation dalam kantor atau laboratorium yang sama, sehingga konektor fisik pada kabel koaksial menghubungkan secara langsung ke interface card dalam workstation. Berbeda halnya dengan kabel kawat tebal, kabel ini dapat diinstall jauh dari workstation yaitu sepanjang koridor, hal ini dikarenakan oleh struktur kabel ini lebih kaku. Dengan demikian, penghubung antara workstation yang satu dengan workstation yang lain pada kabel kawat tebal ini membutuhkan pengkabelan tambahan yang disebut transceiver. Oleh sebab itu transceiver ini harus digunakan di antara titik koneksi kabel koaksial utama yang dikenal dengan nama AUT (Attachment Unit Interface) dan titik penghubung dari setiap workstation.

Kabel Koaksial BroadbandKabel koaksial broadband digunakan untuk transmisi broadband dan jaringan bus. Kegunaan utama dari kabel kaoaksial broadband adalah media transmisi yang fleksibel untuk digunakan pada industri perpabrikan atau untuk menghubungkan gedung jamak (multiple building), terutama bila gedung-gedung tersebut dipisahkan dalam jarak yang cukup jauh, misalkan sampai 10 km-an. Kabel ini beroperasi dengan kecepatan bit dalam range 1 - 10 Mbps.

Serat OptikSerat optik dibuat dari gelas atau plastik yang dapat beroperasi pada kecepatan data yang melebihi TP dan kabel koaksial, karena data ditransmit melalui sorotan cahaya sehingga sinyal tidak dipengaruhi oleh gangguan elektromaknetik.

Oleh sebab itu serat optik ini cocok untuk aplikasi yang meminta kecepatan data yang sangat tinggi atau tingkat kekebalan gangguan elektromaknet yang tinggi, seperti industri perpabrikan yang memiliki peralatan elektronik yang besar. Serat optik juga tidak menimbulkan radiasi elektromaknet, sehingga serat optik ini cocok untuk aplikasi yang meminta tingkat keamanan yang tinggi.

Serat optik ini biasanya digunakan baik untuk konfigurasi hub atau ring berkecepatan tinggi dan jaringan lain yang menggunakan path transmisi point-to-point.

Kecepatan bit maksimum dari serat optik adalah 100 Mbps.

NETWORK DEVICESwitchSwitch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).

Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.

Hub/Konsentrator

Sebuah Konsentrator/Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi Bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam hub. Hub mempunyai banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari card yang dituju.

Ciri-ciri yang dimiliki Konsentrator adalah :

Biasanya terdiri dari 8, 12, atau 24 port RJ-45

Digunakan pada topologi Bintang/Star

Biasanya di jual dengan aplikasi khusus yaitu aplikasi yang mengatur manjemen port tersebut.

Biasanya disebut hub

Biasanya di pasang pada rak khusus, yang didalamnya ada Bridges, router.Repeaters

Contoh yang paling mudah adalah pada sebuah LAN menggunakan topologi Bintang dengan menggunakan kabel unshielded twisted pair. Dimana diketahui panjang maksimal untuk sebuah kabel unshileded twisted pair adalah 100 meter, maka untuk menguatkan sinyal dari kabel tersebut dipasanglah sebuah repeater pada jaringan tersebut.

Bridges / Jembatan

Adalah sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan, ini digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien, dimana kadang pertumbuhan network sangat cepat makanya di perlukan jembatan untuk itu. Kebanyakan Bridges dapat mengetahui masing-masing alamat dari tiap-tiap segmen komputer pada jaringan sebelahnya dan juga pada jaringan yang lain di sebelahnya pula. Diibaratkan bahwa Bridges ini seperti polisi lalu lintas yang mengatur di persimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk. Dia mengatur agar informasi di antara kedua sisi network tetap jalan dengan baik dan teratur. Bridges juga dapat di gunakan untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.,.

Scenario 2

Network Services

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.

Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri.

Server Services :1. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

HTTP (Hypertext Transfer Protocol, lebih sering terlihat sebagai http) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.

Pengembangan HTTP dikoordinasi oleh Konsorsium World Wide Web (W3C) dan grup bekerja Internet Engineering Task Force (IETF), bekerja dalam publikasi satu seri RFC, yang paling terkenal RFC 2616, yang menjelaskan HTTP/1.1, versi HTTP yang digunakan umum sekarang ini.

HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara client dan server. Sebuh client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di tuan rumah yang jauh (biasanya port 80).

2. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.

DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.

2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.

3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.

4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

3. FTP (File Transfer Protocol)

FTP (singkatan dari File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork.

FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara server FTP adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespons perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.

Sebuah server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource Identifier (URI) dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat menghubungi server FTP dengan membuka URI tersebut.

FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port TCP nomor 21 di sisi server akan "mendengarkan" percobaan koneksi dari sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (control port) untuk (1) membuat sebuah koneksi antara klien dan server, (2) untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server dan juga (3) mengembalikan respons server ke perintah tersebut. Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai membuka port TCP nomor 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien untuk mentransfer data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan pengunduhan dan penggugahan.

FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan username dan password yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguna terdaftar dapat menggunakan username dan password-nya untuk mengakses, men-download, dan meng-upload berkas-berkas yang ia kehendaki. Umumnya, para pengguna terdaftar memiliki akses penuh terhadap beberapa direktori, sehingga mereka dapat membuat berkas, membuat direktori, dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga menggunakan metode anonymous login, yakni dengan menggunakan nama pengguna anonymous dan password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail.

Scenario 3

Routers

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Analogi Router dan Switch

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet, mereka harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan Internet. ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.

Ini berarti Router itu :

Mengatur jalur sinyal secara effisien

Mengatur Pesan diantara dua buah protocol

Mengatur Pesan diantara topologi jaringan linear Bus dan Bintang(star)

Mengatur Pesan diantara melewati Kabel Fiber optic, kabel koaaksial atau kabel twisted pair

Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.

dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Router versus BridgeCara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.

RIP (Routing Information Protocol)

RIP (Routing Information Protocol) ini lahir dikarenakan RIP merupakan bagian utama dari Protokol Routing IGP (Interior Gateway Protocol) yang berfungsi menangani perutean dalam suatu sistem autonomous pada jaringan TCP/IP. Sistem autonomous adalah suatu sistem jaringan internet yang berada dalam satu kendali administrasi dan teknis.

Pengertian RIP RIP adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance vector. RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan converge. RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil daripada protokol yang lainnya.

1) ^ Merupakan protocol routing yang digunakan secara luas di Internet.

2) ^ Memanfaatkan broadcast address untuk distribusi informasi routing.3) ^ Menentukan rute terbaik dengan hop count terkecil.

4) ^ Update routing dilakukan secara terus menerus.

KARAKTERISTIK RIP

a. Menggunakan algoritma distance-vector (Bellman Ford).

b. Dapat menyebabkan routing loop.c. Diameter jaringan terbatas.

d. Lambat mengetahui perubahan jaringan.

e. Menggunakan metrik tunggal.

KETERBATASAN RIP

METRIC: Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisa saja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.

Hop Count LimitRIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.

Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur classless routing.

CARA KERJA RIP

Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway. Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update routing . Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table . Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan. Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setiap network yang terhubung