Download docx - manajemen operasional

Transcript

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGPemilihan lokasi pabrik baik untuk pendirian pabrik maupun untuk perluasan (exspansion) pabrik, bukanlah sesuatu yang mudah untuk untuk dilakukan. Pemilihan lokasi yang ideal harus menjadi tujuan dalam pemilihan lokasi, karena pemilihan lokasi pabrik merupakan keputusan yang sangat penting.Pendirian pabrik yang terdapat di berbagai lokasi bukanlah seseuatu yang muncul dengan seketika, tetapi merupakan sebuah perencanaan yang banyak menghabiskan jam kerja. Selain itu, lokasi dimana suatu pabrik didirikan dapat mempengaruhi yang besar pada biaya operasi dan keuntungan. Berdasarkan alasan ini, penentuan lokasi pabrik memerlukan analisis yang teliti karena digunakan untuk mendapatkan lokasi yang ideal.Denah perusahaan merupakan sarana bagi manajemen untuk merencanakan tidak hanya dalam pembangunan pabrik baru tetapi juga dalam perencanaan perubahan fasilitas yang sudah ada dalam rangka penggunaan proses baru, pembuatan produk baru yang mungkin memerlukan pengaturan kembali dari peralatan produksi. Denah pabrik yang sering disebut sebagai desain fasilitas, tidak hanya sekedar perencanaan pengaturan fasilitas produksi. Dengan demikian denah pabrik meliputi perencanaan kebutuhan ruangan untuk semua aktivitas dalam pabrik termasuk kantor, gudang, kamar dan semua fasilitas lain yang berhubungan dengan keseluruhan pabrik.Pengaturan tata letak (layout) fasilitas pabrik dan area kerja merupakan masalah yang sering dijumpai bahkan tidak dapat dihindari dalam dunia industri. Pengaturan tata letak fasilitas pabrik dapat berlaku untuk fasilitas pabrik yang sudah ada maupun pengaturan tata letak fasilitas untuk pabrik yang sama sekali baru. Apabila pengaturan ini terencana secara baik akan berpengaruh terhadap efisiensi dan kelancaran proses produksi suatu industri. Secara normal, sekali tata letak sudah dilakukan, akan berlangsung dalam yang cukup lama tanpa mengalami perubahan, maka apabila terjadi kekeliruan dalam mengatur tata letak fasilitas pabrik akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil. Dengan demikian, desain produk yang bagus, peralatan yang canggih akan tidak memiliki manfaat secara optimum jika perencanaan tata letak fasilitas pabrik dilakukan secara sembarangan.2.2 RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah evaluasi pemilihan lokasi,layout perusahaan, layout pabrik terhadapkelancaran proses produksi?

2.3 TUJUANUntuk mengetahui pemilihan lokasi,layout perusahaan, layout pabrik terhadap kelancaran proses produksi.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 PENGERTIAN LAYOUTLayout disebut juga dengan tata letak atau tata ruang di dalam parik. Berikut menurut pendapat beberapa ahli:1. Menurut Apple (1990, p1), kegiatan yang selalu berhubungan dengan perancangan unsur fisik suatu kegiatan .1. Menurut Tompkins (1996, p1), Menentukan bagaimana suatu kegiatan dari aset tetap memberikan dukungan terbaik dalam mencapai obyektifitas kegiatan.1. Menurut Meyers, Pengaturan dari fasilitas-fasilitas fisik perusahaan untuk menghasilkan penggunaan peralatan.Jadi dapat disimpulkan bahwa Layout merupakan proses penataan keseluruhan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan guna mencapai keseimbangan kegiatan operasi secara efisien. Tata letak mempunyai sejumlah implikasi strategis karena menentukan prioritas bersaing perusahaan dalam hubungannya dengan kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya kualitas hidup kerja, kontak konsumen dan image. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai keunggulan strategi yang mendukung diferensiasi, biaya rendah, atau respon.

2.2 TUJUAN LAYOUTSecara umum tujuan utamanya adalah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operas produksi aman dan nyaman sehigga dapat menaikkan moral kerja dan performance dari operator.Selain itu terdapat tujuan lainnya yaitu:1. Menaikkan output produksi1. Mengurangi waktu tunggu (delay) dan kemacetan1. Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling)Material handling merupakan suatu tabel yang digunakan untuk menghitung biaya penanganan bahan, yang pada umumnya adalah penanganan aliran bahan baku yang ada pada sebuah lantai produksi. Dalam pembuatan material handling planning sheets data yang dibutuhkan antara lain, kapasitas produksi, luas mesin, data proses, dan data mesin yang digunakan.1. Mengoptimalkan penggunaan area untuk produksi, gudang dan servis1. Proses manufaktur yang lebih sigkat1. Mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator1. Mempermudah aktvitas pengawasan1. Mengurangi kemacetan pada aliran produksi, dan lain sebagainya.

2.3 PRINSIP DASAR PENYUSUNAN LAYOUTa. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata letak fasilitas pabrik diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi rnenjadi satu organisasi yang besar.b. Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan.c. Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking), gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion), dengan kata lain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja.d. Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerja yang menyenangkan.e. Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, dan kebutuhan konsumen.

2.4 JENIS-JENIS PERSOALAN TATA LETAKPersoalan tata letak bukan hanya pada perancangan fasilitas baru. Melainkan sering timbul masalah yaitu perbaikan atau perubahan terhadap masalah tata letak yang sudah ada.Jenis-jenis masalah tata letak:1. Perubahan rancangan1. Penambahan departemen baru1. Pengurangan departemen1. Perluasan departemen1. Penambahan produk baru1. Peremajaan peralatan yang baru1. Perubahan metode produksi1. Penurunan biaya1. Perencanaan fasilitas baru2.5 TIPE-TIPE TATA LETAKKeputusan mengenai tata letak meliputi penempatan mesin pada tempat yang terbaik (dalam pengaturan produksi), kantor dan meja-meja (pada pengaturan kantor) atau pusat pelayanan (dalam pengaturan rumah sakit atau department store). Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan informasi di dalam dan antar-wilayah. Untuk mencapai tujuan ini, beragam pendekatan telah dikembangkan. Secara umum sistem operasi produksi dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu: 1. Operasi kontinu, yang dicirikan dengan tingginya volume produksi, penggunaan peralatan khusus, variasi produk sedikit, adanya standarisasi produk serta adanya produk yang dibuat sebagai persediaan.1. Operasi tak kontinu (intermittent), yang dicirikan dengan volume produksi rendah, penggunaan peralatan yang umum (fleksibel), aliran produksi yang tidak kontinu, seringnya terjadi perubahan jadwal, variasi produk tinggi, dan produk dibuat untuk memenuhi pesanan pelanggan.Sistem operasi diatas memiliki konsekuensi pada tipe tata letak yang dipilih. Tipe tata letak dasar adalah sebagai berikut: 1. Tata Letak Proses (Process Layout)Tata letak berdasarkan proses, sering dikenal dengan process atau functional layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja berdasarkan kesamaan tipe atau fungsinya. Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat menangani beragam barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara tradisional untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk.Tata letak ini paling efisien di saat produk yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat penanganan pelanggan, pasien atau klien dengan kebutuhan yang berbeda. Tata letak yang berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi volume rendah dengan variasi tinggi. Tata letak proses umumnya digunakan untuk industri manufaktur yang bekerja dengan volume produksi yang relatif kecil dan jenis produk yang tidak standar. Keuntungan/ kelebihan yaitu:a. Total investasi yang rendah untuk pembelian mesin dan peralatan produksi lainnya. b. Fleksibilitas tenaga kerja dan fasilitas produksi besar dan sanggup mengerjakan berbagai macam jenis dan model produk.c. Kemungkinan adanya aktivitas pengawasan yang lebih baik dan efisien melalui spesialisasi pekerjaan.d. Pengendalian dan pengawasan lebih mudah dan baik terutama untuk pekerjaan yang sukar dan butuh ketelitian tinggi.e. fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja. Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan pada satu mesin, proses produksi secara keseluruhan tidak perlu berhenti; pekerjaan dapat dialihkan pada mesin lain dalam departemen yang sama. Tata letak ini juga sangat baik untuk menangani produksi komponen dalam batch yang kecil, atau disebut job lot, dan untuk memproduksi beragam komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.Kelemahan/kekurangan yaitu:a. Ketidakefisienan dalam proses disebabkan oleh adanya backtracking.b. Adanya kesulitan dalam menyeimbangkan kerja dari setiap fasilitas produksi yang akan memerlukan penambahan ruang untuk work-in-process storage.c. Adanya kesulitan dalm perencanaan dan pengendalian produksi.d. Operator harus memiliki keahlian yang tinggi untuk menangani berbagai macam aktivitas produksi.e. Produkstivitas yang rendah disebabkan setiap pekerjaan yang berbeda, masing-masing memerlukan setup dan pelatihan operator yang berbeda.Berikut akan diberikan gambar yang mengilustarsikan sebuah tata letak proses.

1. Tata Letak Produk (Product Layout)Tata letak berdasarkan produk, sering dikenal dengan product layout atau production line layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja berdasarkan urutan operasi dari sebuah produk. Sistem ini dirancang untuk memproduksi produk-produk dengan variasi yang rendah dan volume yang tinggi (mass production). Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan produktifitas tinggi dengan ongkos yang rendah.Produksi yang berulang dan kontinu, menggunakan tata letak produk. Asumsi yang digunakan adalah:a. volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan yang tinggi.b. permintaan produk cukup stabil untuk memberikan kepastian akan penanaman modal yang besar untuk peralatan khusus.c. produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase dalam siklus hidupnya, yang memberikan penilaian adanya penanaman modal pada peralatan khusus.d. pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan mempunyai kualitas yang seragam (cukup terstandarisasi) untuk memastikan bahwa mereka dapat dikerjakan dengan peralatan khusus tersebut.Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini pabrikasi dan perakitan. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban modil dan komponen logam sebuah kulkas pada beberapa mesin. Lini perakitan (assembly line) meletakan komponen yang dipabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini in imerupakan proses yang berulang, dan dalam kedua kasus, lini ini harus seimbang, yaitu waktu yangdihabiskan untuk mengerjakan suatu pekerjaan barus sama atau seimbang dengan waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan pekerjaan pada mesin berikutnya pada lini pabrikasi, sebagaimana waktu yang dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh seoarang pekerja di lini perakitan harus seimbang dengan waktu yang dihabiskan pada stasiun kerja berikutnya yang dikerjakan oleh pekerja berikutnya.Kelebihan tata letak produk ini adalah:a. Aliran pemindahan material berlangsung lancar, sederhana, logis, dan OMH-nya rendah.b. Work-in-process jarang terjadi karena lintasan produksi sudah diseimbangkan.c. Total waktu yang digunakan untuk produksi relatif singkat.d. Kemudahan dalam perencanaan dan pengendalian proses produksi.e. Memudahkan pekerjaan, sehingga memungkinkan operator yang belum ahli untuk mempelajari dan memahami pekerjaan dengan cepat.Sedangkan kelemahannya adalah:a. Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal yang diperlukan untuk menjalankan proses cukup besar.b. Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada setiap titik mengakibatkan seluruh operasi pada lini yang sama juga terganggu.c. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat produksi yang berbeda.d. Stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi hambatan (bottleneck) bagi aliran produksi.e. Adanya investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin, baik dari segi jumlah maupun akibat spesialisasi fungsi yang harus dimilikinya.f. Kelelahan operator: operator mudah menjadi bosan disebabkan pengulangan tanpa henti dari pekerjaan yang sama.g. Ketergantungan dari seluruh proses terhadap setiap part: kerusakan pada suatu mesin atau kekurangan operator untuk mengendalikan stasiun kerja bias menghentikan keseluruhan hasil produksi pada satu line produk.Berikut akan diberikan gambar yang mengilustarsikan sebuah tata letak produk.1. Tata Letak Posisi Tetap (Fix Potition Layout)Tata letak posisi tetap, sering dikenal dengan fixed material location atau fixed position layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja dimana material atau komponen utama akan tetap pada posisi/lokasinya, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia, serta komponen lainnya bergerak menuju lokasi komponen utama tersebut. Contoh tipe proyek seperti ini adalah proyek pembuatan kapal, jalan laying, jembatan, rumah, dan sumur minyak bumi.Keuntungan dari tata letak posisi tetap yaitu: a. Karena banyak bergerak adalah fasilitas produksi maka perpindahan material bisa dikurangi.b. Bila pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi, maka kontinyuitas operasi dan tanggung jawab kerja bisa tercapai dengan sebaik-baiknya.c. Kesempatan untuk melakukan pengkayaan kerja (job enrichment) dengan mudah bisa diberikan, selain itu juga dapat meningkatkan kebanggaan dan kualitas kerja karena dimungkinkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara penuh (do the whole job).d. Fleksibilitas kerja tinggi.Keterbatasan tata letak posisi tetap yaitu: a. Besarnya frekuensi perpindahan fasilitas produksi, operator, dan komponen pendukung pada saat operasi kerja berlangsung.b. Memerlukan operator dengan skill yang tinggi disamping aktivitas supervisi yang lebih umum dan intensif.c. Adanya duplikasi peralatan kerja yang menyebabkan dibutuhkannya lokasi untuk work-in process.d. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam penjadwalan produksi.Teknik untuk mengatasi tata letak dengan posisi tetap tidak dikembangkan dengan baik dan kerumitannya bertambah karena ada tiga faktor. a. Faktor yang pertama adalah, terdapat terdapat tempat yang terbatas pada semua lokasi produksi. b. Faktor kedua, setiap tahapan yang berbeda pada proses konstruksi, membutuhkan bahan yang berbeda;oleh karena itu banyak hal yang menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek.c. Faktor ketiga, volume bahan yang dibutuhkan dinamis. Sebagai contoh, tingkat penggunaan panel baja untuk galangan kapal berubah sejalan dengan perkembangan proyek.Karena permasalahan pada tata letak dengan posisi tetap ini sulit dipecahkan pada lokasi, strategi alternative yang ada adalah untuk melengkapi proyek sedapat mungkin di luar lokasi.Gambar 3 dibawah ini mengilustrasikan sebuah tata letak posisi tetap.

1. Tata Letak Teknologi Kelompok (Group Technology Layout)Henry C.Co mendefinisikkan tata letak teknologi kelompok (group technology layout) sebagai teknik untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan bersama komponen-komponen yang sama atau berhubungan dalam proses produksi untuk mengoptimalkan aliran produksi.Dalam konsep manufaktur, teknologi kelompok didefinisikan sebagai suatu filosofi manajemen yang melakukan pengidentifikasian dan pengelompokkan part berdasarkan kemiripan dalam perancangan dan proses manufaktur. Teknologi kelompok dimaksudkan untuk memperoleh efisiensi yang tinggi pada tata letak produk dan fleksibilitas yang tinggi pada tata letak proses.Penelitian tentang teknologi kelompok untuk sistem manufaktur pertama kali dimulai akhir tahun 1950. Pada saat itu para peneliti mulai menyadari bahwa beberapa part memiliki pendekatan manufaktur yang sama secara umum. Selanjutnya mereka menyimpulkan bahwa part tersebut bisa dikelompokkan dan diproses bersama, serupa dengan mass production. Berdasarkan kesimpulan ini, mareka kemudian membuat kelompok-kelompok part yang sama dan kemudian menggunakan kelompok mesin dan tools tertentu untuk memproduksinya, dengan tujuan untuk mengurangi setup. Peneliti utama yang dikenal dengan teori ini adalah S.P Mitronov, seorang peneliti asal USSR. Dalam tahun-tahun berikutnya, mulai berkembang beberapa klasifikasi dan sistem koding (coding system) untuk menyusun part family. Pada awal tahun 1960 konsep teknologi kelompok mulai diterapkan pada perusahaan untuk pertama kalinya, dan sejak saat itulah konsep teknologi kelompok mulai diterima secara menyeluruh di dunia.Keuntungan dari tata letak teknologi kelompok dibandingkan dengan tata letak yang lain adalah sebagai berikut : a. Pengurangan waktu setup. Suatu sel manufaktur dirancang untuk mengerjakan part-part yang memiliki kesamaan bentuk ataupun proses. Pada sel tersebut, part-part dapat dikerjakan dengan menggunakan alat bantu (fixture) yang sama, sehingga waktu untuk mengganti alat bantu maupun peralatan lainnya dapat dikurangi.b. Pengurangan ukuran lot. Jika waktu setup dapat dikurangi, maka ukuran lot yang kecil menjadi mungkin dan ekonomis. Ukuran lot yang kecil juga dapat membuat aliran produksi lebih lancar.c. Pengurangan work-in-process (WIP) dan persediaan barang jadi. Jika waktu setup dan ukuran lot menjadi kecil maka jumlah WIP dapat dikurangi. Part-part dapat diproduksi menggunakan konsep just-in-time (JIT) dengan ukuran lot yang kecil sehingga waktu penyelesaiannya lebih cepat.d. Pengurangan waktu dan ongkos material handling (OMH). Pada tata letak seluler, tiap part diproses seluruhnya dalam satu sel (jika dimungkinkan). Oleh karena itu, waktu dan jarak perpindahan part antar sel lain menjadi minimal.e. Perbaikan kulitas produk. Oleh karena part-part berpindah dari stasiun kerja satu ke stasiun kerja yang lainnya dalam unit yang tunggal dan diproses dalam area yang relatif kecil, maka penjadwalan dan pengendalian job akan lebih mudah. Masukan terhadap perbaikan akan lebih cepat dan proses dapat dihentikan jika terjadi kesalahan.Beberapa persoalan muncul yang dalam penyusunan tata letak teknologi kelompok adalah pengidentifikasian part family, pengidentifikasian machine cell dan pengalokasian part family atau machine cell (atau sebaliknya). Disamping itu juga terdapat beberapa tujuan dan konstrain yang penting dalam penyusunan teknologi kelompok, antara lain:a. Cell independence Yang menjadi tujuan utama dari formasi sel dalam teknologi kelompokadalah kebebasan antar sel, dimana tidak ada lagi ketergantungan antar sel. b. Cell flexibility Fleksibilitas berhubungan dengan kemampuan untuk memproses part oleh mesin-mesin di dalam sel (internal routing flexibility), kemampuan untuk mengirimkan part ke sel lain (external routing flexibility), dan kemampuan sel untuk mengakomodasi part baru (process fleksibility). c. Cell system layout Saat tujuan utama, cell independence, tidak tercapai, maka akan terjadi perpindahan antar sel. Oleh karena itu, pengaturan tata letak sel harus optimal karena akan mempengaruhi jarak perpindahan dan pola aliran material. d. Cell layout Tata letak mesin didalam sel merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi jarak perpindahan, pola aliran material. e. Cell size Ukuran dari sel merupakan jumlah dari mesin/tipe proses yang disediakan dalam suatu sel. Ini merupakan variabel yang perlu dikontrol. Contohnya, ukuran sel tidak boleh terlalu besar karena dapat menghambat lingkungan sosial (sociological environment) dalam sel dan menghambat pengawasan. f. Additional investment Dengan adanya pengelompokkan mesin ke dalam sel untuk mengerjakan part family tentunya akan ada investasi tambahan untuk mesin. Hal ini merupakan konstrain utama bagi perusahaan dalam menyusun tata letak produksinya. Gambar 4 dibawah ini mengilustrasikan sebuah tata letak teknologi kelompok.

BAB IIIPENUTUP3.1 KESIMPULANLayout merupakan proses penataan keseluruhan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan guna mencapai keseimbangan kegiatan operasi secara efisien. Tata letak mempunyai sejumlah implikasi strategis karena menentukan prioritas bersaing perusahaan dalam hubungannya dengan kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya kualitas hidup kerja, kontak konsumen dan image. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai keunggulan strategi yang mendukung diferensiasi, biaya rendah, atau respon.

DAFTAR PUSTAKA1. http://pwijayanto.files.wordpress.com/2012/02/wm231-ho-layout.pdf2. http://agungpia.multiply.com/journal/item/423. http://robin.blogdetik.com/index.php/2008/11/08/sekilas-mengenai-perencanaan-layout-manajemen-operasi/4. http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?view=article&catid=25%3Aindustri&id=670%3Atataletak&format=pdf&option=com_content&Itemid=145. http://pend-ekonomi.blogspot.com/2012/05/prinsip-dasar-tujuan-dan-manfaat.html

15