Transcript
Page 1: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

MAKALAH

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN KOMUNITAS MENURUT DORTHEA OREM

(Memenuhi Tugas Komunitas IV)

Dosen Pembimbing:

Ns. Mirnawati S.Kep

Disusun Oleh Kelompok 3:

Noveldi Pitna 143010036

Aran Made Savalera 143010038

Jacob Galandjindjinay 143010040

Semester 7

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS PATRIA ARTHA

MAKASSAR

2015/2016

Page 2: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Karunia-Nyalah kami selaku penulis makalah yang berjudul “ Model Konseptual Keperawatan Komunitas menurut Dorthea Orem “ yang mana makalah ini sebagai salah satu tugas Matakuliah Keperawatan Komunitas IV, Alhamdullilah dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Maka dengan terselesaikannya makalah ini, maka kami selaku penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebanyak – banyaknya kepada :

1. Ns. Mirnawati S.Kep selaku dosen Matakuliah Keperawatan Komunitas IV2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sehingga dapat dipergunakan untuk membantu perbaikan mendatang dan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum . Wr. Wb

Makassar , Desember 2015

Penyusun

i

Page 3: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORITIS MODEL KONSEP SELF CARE KEPERAWATAN KOMUNITAS MENURUT DORTHEA OREM

2.1 Pengertian Keperawatan Keluarga Menurut Dorthea

Orem............................................................................................................................3

2.2 Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama

keperawatan................................................................................................................3

2.3 Tujuan Keperawatan pada Model

Orem’s……..................................................................................................................4

a. Tujuan keperawatan pada model Orem”s secara umum……………………..4

b. Tujuan keperawatan orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan

keluarga / komunitas………………………………………………………………..4

c. Tujuan khusus keperawatan kesehatan keluarga……………………………4

d. Focus asuhan keperawatan pada model orem’s yang diterapkan pada praktek

keperawatan keluarga/komunitas………………………………………………….5

e. Karakteristik yang perlu diperhatikan oleh perawat……………………………5

ii

Page 4: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

2.4 Fungsi utama Keluarga menurut

Orem...............................................................................................................................6

2.5 Konsep self care Dorethea Orem..............................................................................6

a. Self care………………………………………………………………………………....7

b. Self care deficite………………………………………………………………………..8

c. Teori nursing system……………………………………………………………………9

2.6 Konsep self care dalam praktek keperawatan keluarga / komunitas

a. Operasional Praktek keperawatan dalam keluarga menurut tipe situasi

perawatan………………………………………………………………………..10

b. Opreasional diagnosis…………………………………………………………..11

c. Dependent Care Unit sebagai unit pelayanan………………………………..11

d. Keluarga sebagai unit pelayanan………………………………………………11

2.7 Hubungan Teori Orem dengan Keperawatan………………………………………13

2.8 Asuhan Keperawatan Keluarga menurut Dorthea Orem

1. Pengkajian / Riwayat keperawatan……………………………………………15

2. Diagnosa Keperawatan…………………………………………………………15

3. Perencanaan……………………………………………………………………..15

4. Implementasi…………………………………………………………………….15

5. Evaluasi ……………………………………………………………………………16

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................17

3.2 Saran........................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..19

iii

Page 5: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Ruth B Freeman (1981), keluarga dikatakan sebagai unit pelayanan yang

dirawat. keluarga merupakan suatu kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah,

mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya.

masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan sehingga apabila

salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh

terhadap anggota keluarga lainnya, serta keluarga tetap dan selalu berperan

sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan para anggotanya.

Adapun tujuan dari praktek keperawatan pada keluarga adalah untuk

meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya

secara mandiri. Oleh karena itu, untuk dapat tercapainya tujuan praktek

keperawatan keluarga secara optimal dan berkualitas, maka perlu mengembangkan

ilmu dan praktek keperawatan salah satunya melalui penerapan model konseptual

self care. Fokus utama dari model konseptual self care ini adalah meningkatkan

kemampuan seseorang atau keluarga untuk dapat merawat dirinya atau anggota

keluarganya secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan

kesehatan dan kesejahteraannya.

Konsep self care ini juga merupakan suatu landasan bagi perawat dalam

memandirikan individu/keluarga sesuai tingkat ketergantungannya bukan

menempatkan keluarga atau keluarga dalam posisi dependent. Karena menurut

Orem, self care itu bukan proses intuisi, tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat

dipelajari melalui proses belajar.

1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah

yang akan dibahas pada bab selanjutnya yaitu:

1. Bagaimana teori self care Dorthea Orem dalam kesehatan keluarga/komunitas ?

1

Page 6: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

1.3 Tujuan UmumUntuk mengetahui bagaimana teori self care Dorthea Orem dalam keperawatan

komunitas

1.4 Manfaat1. Sebagai panduan dalam melakukan asuhan keperawatan komunitas.

2. Menambah wawasan mengenai aplikasi teori self care dalam kesehatan

keluarga / komunitas.

3. Sebagai referensi.

2

Page 7: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

BAB II

TINJAUAN TEORITIS MODEL KONSEP SELF CARE KEPERAWATAN KOMUNITAS MENURUT DORTHEA OREM

1.1 Pengertian Keperawatan Kesehatan KeluargaMenurut Orem (1971), keperawatan kesehatan keluarga adalah

Pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengurus

diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk dapat menunjang

kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan

menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).

Menurut Bailon dan Maglaya (1978), keperawatan kesehatan keluarga

adalah tingkat keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau

dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan

sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana atau penyalur.

1.2 Keyakinan dan Nilai-Nilai

Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

1. Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus

mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma

atau coping dan efeknya.

2. Sehat. Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang

berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi

dan perkembangan.

3. Lingkungan. Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan

keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik

4. Keperawatan. Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang

dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam

mempertahankan self care yang mencakup integritas structural, fungsi dan

perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s

3

Page 8: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan.

1.3 Tujuan Keperawatan pada Model Orema. Tujuan keperawatan pada model Orem”s secara umum adalah :

Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat

memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.

Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi

tuntutan self care.

Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan

asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self

care deficit apapun dihilangkan.

Jika ketiganya diatas tidak tercapai perawat secara langsung dapat

memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.

b. Tujuan keperawatan orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah : Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara

teraupetik.

Menolong klien bergerak kearah tindakan – tindakan asuhan mandiri.

Membantu anggota keluarganya yang mengalami gangguan secara

kompeten.

c. Tujuan khusus keperawatan kesehatan keluarga adalah:

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah

kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-

masalah kesehatan dasar dalam keluarga.

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang

tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para anggotanya

4

Page 9: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan

keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi

masalah kesehatan anggota keluarganya.

Meningkatkan produktifitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya .

d. Focus asuhan keperawatan pada model orem’s yang diterapkan pada praktek keperawatan keluarga/komunitas adalah :

Aspek interpersonal : hubungan didalam keluarga.

Aspek social : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.

Aspek procedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu

mengangtisipasi perubahan yang terjadi.

Aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga tentang teknis dasar yang

dilakukan dirumah misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

e. Karakteristik yang perlu diperhatikan oleh perawat, diantaranya adalah: Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah

kesehatan para anggotanya.

Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga, dari berbagai segi: pola

komunikasi, pengambilan keputusan, sikap dan nilai-nilai dalam keluarga,

kebudayaan dan gaya hidup.

Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga di daerah

pedesaan.

Kemandirian dari tiap-tiap keluarga.

Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan tujuan yang ingin

dicapai dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, agar

keluarga tersebut dapat meningkatkan produktifitas dan kemandirian

keluarga, sehingga apabila produktifitas dan kemandirian keluarga

meningkat diharapkan kesejahteraan keluarga akan meningkat pula .

5

Page 10: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

1.4 Fungsi utama keluarga menurut Orem Menurut Orem fungsi utama keluarga adalah:

Sosialisasi pada seluruh anggota keluarga agar dapat mandiri (self care) dan

dependent care agents.

Pemenuhan therapeutic self care demand pada individu anggota keluarga dan

strategi perkembangan untuk memenuhi kebutuhan:

Menyadari perubahan-perubahan dalam individu-individu dan lingkungan

pengetahuan terhadap dampak dari kondisi perubahan status kesehatan

pada anggota keluarga.

Pengetahuan cara memenuhi therapeutic self care demand pada anggota

keluarga dan ketrampilan serta motivasi untuk memenuhinya.

Kesadaran terhadap dampak kondisi peran dan hubungan anggota keluarga

dalam therapeutic self care demand dan kemampuan self care pada masing-

masing individu anggota keluarga.

Memiliki upaya untuk mengontrol dan mengatur sumber-sumber kebutuhan

untuk memenuhi therapeutic self care demand dan kebutuhan perawatan

kesehatan pada setiap anggota keluarga.

Mengintegrasikan aspek-aspek dari self care dan dependent care dalam

perencanaan yang memuaskan pada kehidupan dan perkembangan keluarga.

1.5 KONSEP SELF CARE DOROTHEA OREMSelama tahun 1958-1959 Dorothea Orem sebagai seorang konsultan

pada bagian pendidikan Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan

dan berpartisipasi dalam suatu proyek pelatihan peningkatan praktek perawat

(vokasional). Pekerjaan ini menstimulasi Orem untuk membuat suatu pertanyaan

: “Kondisi apa dan kapan seseorang membutuhkan pelayanann keperawatan?”

Orem kemudian menekankan ide bahwa seorang perawat itu adalah “Diri

sendiri”. Ide inilah yang kemudian dikembangkan dalam konsep keperawatannya

“Self Care”. Pada tahun 1959 konsep keperawatn Orem ini pertama sekali

dipublikasikan. Tahun 1965 Orem bekerjasama dengan beberapa anggota

6

Page 11: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

fakultas dari Universitas di Amerika untuk membentuk suatu Comite Model

Keperawatan (Nursing Model Commitee). Tahun 1968 bagian dari Nursing

Model Commitee termasuk Orem melanjutkan pekerjaan mereka melalui Nursing

Development Conference Group (NDCG). Kelompok ini kemudian dibentuk

untuk menghasilkan suatu kerangka kerja konseptual dari keperawatan dan

menetapkan disiplin keperawatan.

Orem Kemudian mengembangkan konsep keperawatanya “self care” dan pada

tahun 1971 dipublikasikan Nursing; Concepts of Practice. Pada edisi pertama

fokusnya terhadap individu, sedangkan edisi kedua (1980), menjadi lebih luas

lagi meliputi multi person unit (keluarga, kelompok dan masyarakat). Edisi ketiga

(1985) Orem menghadirkan General Theory Keperawatan dan pada edisi

keempat (1991) Orem memberikan penekanan yang lebih besar terhadap anak-

anak, kelompok dan masyarakat.

Orem mengembangkan teori Self Care Deficitmeliputi 3 teori

yangberkaitan yaitu : 1). Self Care, 2). Self care deficit dan 3) nursing system.

Ketiga teori tersebut dihubungkan oleh enam konsep sentral yaitu; self care, self

care agency, kebutuhan self care therapeutik, self care defisit, nursing agency,

dan nursing system, serta satu konsep perifer yaitu basic conditioning

factor(faktor kondisi dasar). Postulat self careteori mengatakan bahwa self

caretergantung dari prilaku yang telah dipelajari, individu berinisiatif dan

membentuk sendiri untuk memelihara kehidupan, kesehatan dan

kesejahteraannya.

1. Self careUntuk memahami teori self care sangat penting terlebih dahulu

memahami konsep self care, self care agency, basic conditioning factor dan

kebutuhan self care therapeutik. Self care adalah performance atau praktek

kegiatan individu untuk berinisiatif dan membentuk prilaku mereka dalam

memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Jika self care dibentuk

dengan efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk integritas

7

Page 12: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya dengan perkembangan

manusia

Self care agency adalah kemampuan manusia atau kekuatan untuk

melakukan self care. Kemampuan individu untuk melakukan self care

dipengaruhi oleh basic conditioning factors seperti; umur, jenis kelamin,

status perkembangan, status kesehatan, orientasi sosial budaya, sistem

perawatan kesehatan (diagnostik, penatalaksanaan modalitas), sistem

keluarga, pola kehidupan, lingkungan serta ketersediaan sumber.

Kebutuhan self care therapeutik (Therapeutic self care demand) adalah

merupakan totalitas dari tindakan self care yang diinisiatif dan dibentuk untuk

memenuhi kebutuhan self care dengan menggunakan metode yang valid

yang berhubungan dengan tindakan yang akan dilakukan.

Konsep lain yang berhubungan dengan teori self care adalah self care

requisite. Orem mengidentifikasikan tiga katagori self care requisite yaitu

Universal Self Care Requisites (kebutuhan universal manusia yang

merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self Care  Requisites

(kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan Health Deviation

Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien).

2. Teori Self care DeficiteSelf Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara

umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat

perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak

mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya secara terus menerus.

Inti dari teori ini menggambarkan  manusia sebagai penerima perawatan

yang tidak mampu memenuhi kebutuhan keperawatan dirinya dan memeliki

berbagai keterbatasan-keterbatan dalam mencapai dalam mencapai taraf

kesehatannya, perawatn yang diberikan didasarkan kepada tingkat

ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Deficit perawatan diri

menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dalam

bertindak/beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri,

8

Page 13: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan

memngalami penurunan deficit perawat diri .

Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat digunakan dalam membantu self care: Tindakan untuk atau dilakukan untuk orang lain.

Memberikan petunjuk dan pengarahan.

Memberikan dukungan fisik dan psychologis.

Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung

pengembangan personal.

Pendidikan

Orem (1991) mengidentifikasikan lima area aktifitas keperawatan yaitu: Membina hubungan dengan Keluarga dan memelihara hubungan perawat

keluarga dengan individu, keluarga, kelompok sampai pasien dapat melegitimasi

perencanaan keperawatan.

Menentukan jika dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui keperawatan.

Bertanggungjawab terhadap permintaan pasien, keinginan dan kebutuhan untuk

kontak dan dibantu perawat.

Menjelaskan, memberikan dan melindungi keluarga secara langsung dalam

bentuk keperawatan.

Mengkoordinasikan dan mengintegrasi keperawatan dengan kehidupan sehari-

hari keluarga, atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan

sosial dan edukasional yang dibutuhkan atau yang akan diterima. Bantuan yang

diberikan : nursing agency dengan menggunakan nursing system.

3. Teory Nursing SystemNursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self

care dan kemampuan pasien melakukan self care. Jika ada self care defisit,

self care agency dan kebutuhan self care therapeutik maka keperawatan

akan diberikan. Nursing agency adalah suatu properti atau atribut yang

lengkap diberikan untuk orang-orang yang telah didik dan dilatih sebagai

9

Page 14: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

perawat yang dapat melakukan, mengetahui dan membantu orang lain untuk

menemukan kebutuhan self care terapeutik mereka, melalui pelatihan dan

pengembangan self care agency.

Orem mengidentifikasi tiga klasifikasi nursing system yaitu:

a. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory

System ).Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan

bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidamampuan pasien

dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan

bantuan dalam pergerakan, pngontrolan,  dan ambulansi serta adanya

manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma.

b. Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System).Merupakan

siste dalam pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan

ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal.

Contoh: perawatan pada pasien post operasi abdomen di mana pasien

tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan luka.

c. Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang

diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan

harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem

ini dilakukan agara pasien mampu melakukan tindakan keperawatan

setelah dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian sistem ini dapat

dilakukan pada pasien yang memelukan informasi pada pengaturan

kelahiran.

1.6 Konsep Self Care Orem Dalam Praktek Keperawatan Keluarga / Komunitase. Operasional Praktek keperawatan dalam keluarga menurut tipe situasi

perawatan.Langkah pertama dalam disain nursing system untuk unit multiperson

pelayanan harus ditentukan apakah: peran anggota, eksistensi, hubungan

perubahan, elemen-elemen dan system self care yang adekuat, dan

10

Page 15: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

komunikasi antara system individu dan aspek lain dalam kehidupan sehari-

hari dan integrasi struktur dan fungsi dalam unit.

f. Operasional Diagnosis Ketika individu sebagai unit pelayanan, pengkajian utama yang

berhubungan dengan elemen system keluarga adalah apakah dan

bagaimana kondisi factor-faktor requisite pasien, metode untuk memenuhi

self care requisite dan self care agency? Dapatkah, haruskah dan akankah

keluarga merawat pasien?.

g. Dependent Care Unit sebagai unit pelayanan Pengkajian ini meliputi keluarga sebagai sumber faktor-faktor kondisi

dasar yang berdampak terhadap keduanya dan saling ketergantungan dan

respon anggota keluarga terhadap caregiver. Ini penting untuk membedakan

keluarga sebagai factor yang merupakan kondisi system dependent care dari

keluarga sebagai unit servis, karena sasaran utama perawatan dalam

dependent care system adalah therapeutic self care demand pada seseorang

yang bergantung bukan terhadap semua anggota keluarga.

h. Keluarga sebagai unit pelayananKondisi yang membuat keluarga sebagai unit pelayanan dipengaruhi oleh

tindakan untuk mencapai fungsi yang berhubungan untuk self care /

dependen care pada anggota keluarga ( criteria kondisi internal ) Biasanya

diawali keputusan perawat tentang kondisi yang menjelaskan identifikasi unit

multi person meliputi : kebutuhan melindungi dan mencegah regulasi

terhadap bahaya, kebutuhan untuk regulasi lingkungan, kebutuhan terhadap

sumber – sumber. Dasar-dasar keperawatan meliputi perhitungan therapeutic

self care demand untuk masing-masing anggota keluarga, kualitas dan self

care agency dan dependen care agency untuk masing – masing anggota

keluarga dan system searah ( adekuat ), dalam memenuhi therapeutic self

care demand keluarga dalam konteks system keluarga.

11

Page 16: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

Terdapat empat dimensi yaitu :

Individu subsistem : self care individu

Pola interaksi keluarga : dependen care system untuk memenuhi

therapeutic self care demand anggota keluarga dependen dapat dialkukan

dengan kolaborasi antara anggota keluarga untuk memenuhi therapeutic

self care demand.

Karakteristik unik secara keseluruhan : pola – pola interaksi sepanjang

hidup keluarga memberikan perawatan self care untuk semua anggota

keluarga.

Lingkungan : pengkajian faktor-faktor dasar terhadap kondisi self care dan

self care agency : social cultural, status kesehatan, elemen-elemen

system pelayanan kesehatan dan elemen system keluarga.

1.7 Hubungan Teori Orem dengan Keperawatan 1. Manusia 

Suatu kesatuan yang di pandang sebagai fungsi secara biologis simbolik dan

sosial serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri

untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan

asuhan keperawatan mandiri terkait dengan:

a. Udara yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida

b. Air 

c. Makanan 

d. Eliminasi mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh

melalui sekresi urin (air kencing) dan feses.

e. Kegiatan dan istirahat 

f. Interaksi sosial 

g. Pencegahan terhadap bahaya kehidupan 

h. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia

i. Masyarakat/lingkungan 

j. Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi

(menyatu) dan interaktif (iteraksi). 

12

Page 17: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

2. Kesehatan 

Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang

berkembang dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik,

psikologik , interpersonal dan sosial. Kesejahteraan digunakan untuk

menjelaskan tentang kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya.

Kesejahteraan merupakan suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman yang

menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman

spiritual , gerakan untuk memenuhi ideal diri seseorang dan melalui

personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan berhubungan dengan

kesehatan , keberhasilan dalam usaha dan sumber yang memadai.

4.    Keperawatan 

Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan

sepenuhnya atau sebagian pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika

mereka, orang tua mereka, wali atau orang dewasa lain yang bertanggung

jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi mampu

merawat atau mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditunjukan untuk

menolong sesama. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan secara

sengaja dan mempuyai tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena

memiliki kecerdasan, serta tindakan yang memungkinkan pemulihan kondisi

secara manusiawi pada manusia dan lingkungannya.

1.8 Asuhan Keperawatan Keluarga menurut Dorthea Orem6. Pengkajian / Riwayat keperawatan

Pengkajian yang harus dilakukan menurut Orem diawali dengan pengkajian

personel keluarga yang meliputi : usia, sex, tinggi badan, berat badan,

budaya, ras, status perkawinan, agama dan pekerjaan keluarga.

Menurut Orem pengkajian juga didasarkan pada 3 ( tiga ) kategori perawatan diri keluarga yang meliputi :

13

Page 18: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

Universal self care Kebutuhan yang berkaitan dengan proses hidup manusia, proses

mempertahankan integritas, struktur dan fungsi tubuh manusia selama

siklus kehidupan berlangsung yang meliputi: tempat tinggal, sanitasi,

makanan, udara yang bersih, keamanan, resolusi konflik, pendidikan pada

anak, komunikasi dalam keluarga, standard kepercayaan dan perilaku,

solitude dan interaksi social.

Developmental self care Kebutuhan-kebutuhan yang dikhususkan untuk proses

perkembangan, kebutuhan akibat adanya suatu kondisi yang baru,

kebutuhan yang dihubungkan dengan suatu kejadian. Meliputi: perubahan

tempat tinggal, perubahan pola konsumsi makanan, mekanisme untuk

mempertahankan keamanan akibat adanya perubahan pola kriminalitas,

lingkungan yang tidak mendukung/berbahaya, konflik keluarga,

perkembangan perubahan informasi dan sosialisasi yang dibutuhkan oleh

anak dan orang dewasa dalam keluarga, perkembangan kepercayaan dan

pola, perkembangan perubahan informasi dan sosialisasi yang dibutuhkan

oleh anak dan orang dewasa dalam keluarga, perkembangan

kepercayaan dan pola perilaku dalam keluarga.

Health deviation Kebutuhan berkaitan dengan adanya penyimpangan status

kesehatan seperti: kondisi sakit atau injury, atau kecelakaan yang dapat

menurunkan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan self care-

nya baik secara permanen maupun temporer, sehingga keluarga tersebut

memerlukan bantuan orang lain.Kebutuhan ini meliputi :

a. Mendeteksi berbagai hal yang mengancam keluarga.

b. Menggunakan sumber-sumber eksternal untuk mengatasi

masalah kesehatan dalam keluarga.

c. Menyadari dampak dari patologi penyakit

d. Memilih prosedur diagnostik, terapi dan rehabilitasi yang tepat

dan efektif

14

Page 19: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

e. Memodifikasi konsep diri untuk dapat menerima status

kesehatannya dan mengatasi hal tersebut.

f. Belajar hidup dengan keterbatasan sebagai dampak dari kondisi

patologis, efek pengobatan, dan diagnostik serta selalu

meningkatkan kemampuan.

7. Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan berfokus pada empat fungsi keluarga yang telah

diidentifikasi dan dampak dalam memenuhi therapeutic self care demand

pada individu anggota keluarga dan pada struktur dan fungsi keluarga.

Contoh : komunikasi antara suami istri, komunikasi pada anak, perilaku

interpersonal anggota keluarga.

8. PerencanaanOrem mendefinisikan 5 area aktivitas praktek keperawatan :

Membina dan menjaga hubungan perawat – keluarga (individu, keluarga

dan kelompok) sampai keluarga pulang.

Menentukan jika dan bagaimana keluarga perlu ditolong oleh perawat.

Berrespon pada pertanyaan, kebutuhan dan keinginan keluarga akan

kontrak dan asistennya.

Menetapkan, memberikan dan meregulasi bantuan langsung pada

keluarga

Koordinasi dan integrasi keperawatan dengan kegiatan sehari-hari kien,

perawatan kesehatan lain, pemberian pelayanan sosial dan pendidikan

yang di butuhkan atau yang sedang diterima.

9. ImplementasiOrem memandang implemenatasi keperawatan sebagai asuhan

kolaboratif dengan saling melengkapi antara keluarga dan perawat, dengan

kata lain perawat bertindak dalam berbagai cara untuk meningkatkan

kemampuan keluarga.

Dalam implementasi rencana keperawatan, perawat dan keluarga

bersama-sama melakukan aktivitas dalam membantu mempertemukan

tuntutan terapi perawatan diri keluarga.

15

Page 20: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

10.EvaluasiOrem tidak menuliskan secara spesifik tentang evaluasi, akan tetapi ia

mengemukakan bahwa keluarga membutuhkan kemandirian dalam hal

mengatai masalah kesehatannya. Oleh karena itu evaluasi difokuskan pada

tingkat :

Kemampuan keluarga untuk mempertahankan kebutuhan self care-

nya.

Kemampuan keluarga untuk mengatasi self care deficit-nya dan

sampai sejauh mana perkembangan kemandirian keluarga

Kemampuan keluarga dalam memberikan bantuan self care jika

keluarga tidak mampu.

Evaluasi ini dilakukan melalui identifikasi tingkat kemandirian keluarga

dalam perawatan dirinya yang dapat dilihat dari kontribusi /

keterlibatan keluarga dan keluarga dalam pemberian asuhan

keperawatan.

16

Page 21: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

BAB 3PENUTUP

a. Kesimpulan Model Konseptual Orem adalah suatu model keperawatan yang

menekankan pada kemampuan keluarga untuk merawat dirinya

sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk

mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. Menurut Orem

bukanlah suatu proses intuisi tetapi merupakan suatu perilaku yang

dapat dipelajari.

Model Konseptual Orem mengembangkan Teori Self Care melalui

3 (tiga) teori yang berkaitan , yaitu : Self care, Self Care Deficit dan

Nursing System. Ketiga teori ini dihubungkan oleh 6 (enam) konsep

sentral yaitu : self care, self care agency, self care therapeutic

demand, self care deficits, nursing agency dan nursing system serta di

lengkapi dengan 1 (satu) konsep perifer yaitu basic conditioning factor

( factor kondisi dasar).

Penerapan Teori Orem dalam proses keperawatan keluarga di

lakukan melalui 3 (tiga) langkah yaitu pelaksanaan manajemen kasus,

mendesain nursing system dan perencanaan untuk pemberian

perawatan dan pengontrolan.

Kekuatan yang paling utama dari teori Orem ini adalah

pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dilakukan dengan efektif

dan efisien karena terlebih dahulu melihat kemampuan self care yang

dimiliki oleh keluarga tersebut.

Sedangkan kelemahannya adalah perlu adanya pengetahuan dan

teknologi keperawatan yang baik dan terstandarisasi guna

pelaksanaan teori ini secara komprehensif dan holistik.

b. Saran1. Semoga teori self care Dorthea Orem dapat diaplikasikan dalam

memberikan asuhan keperawatan bagi keluarga.

17

Page 22: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

2. Semoga dalam pengaplikasian teori self care ini perawat

memandirikan individu/keluarga sesuai tingkat ketergantungannya

bukan menempatkan invidu atau keluarga dalam posisi dependent.

Karena menurut Orem, self care itu bukan proses intuisi, tetapi

merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari melalui proses

belajar.

18

Page 23: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan   Profesional. Jakarta: Widya Medika.

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan  . Jakarta: EGC

Fitzpatrik J.J and Whall A.L. (1989).Conseptual Models of Nursing: Analysis and

Application second Edition. California: Appleton and Lang.George,J.B (1995).Nursing Theoris:The Base for Profesional Nursing

Practice.Fourth edition,appleton & Lange,Connecticut.

Hudak & Gallo.1987. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik ( terjemahan ), Edisi

VI, Volume II. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan  . Jakarta :

Salemba Medika.

Orem, DE. (2001).Nursing Concept of Pratical.St. Louis: The CV Mosby Company.

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan  , Konsep, Proses &

Praktik. Jakarta: EGC.

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/2044/

BIK_Vol_2_No_2_9_Abi_Muhlisin.pdf?sequence=1 diakses tanggal 21 Desember

2015.

http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/konsep-model-self-care-theory/ diakses

tanggal 21 Desember 2015

19

Page 24: Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas

https://www.academia.edu/9007194/

Konsep_Keperawatan_Berdasarkan_TEORI_OREM diakses tanggal 22 Desember

2015.

http://www.materikesehatan.com/2015/01/contoh-makalah-keperawatan-konsep-

teori.html diakses tanggal 22 Desember 2015.

http://www.slideshare.net/septianraha/teori-model-keperawatan-doretea-orem-

28913216?related=1 diakses tanggal 22 Desember 2015.

20