MAKALAH STUDI KEISLAMAN 3
PUASA SUNNAH
Dosen pengajar: Haris Hidayatulloh
Kelompok 6
1. Fahmiatul fununi
2. Farichatus solikha
3. Asmi’ul adzim
4. Aisyah
5. Basirulloh
PRODI SI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITASPESANTREN TINGGI DARUL ULUM
2012
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Rumusan masalah
1.3. Tujuan masalah
PEMBAHASAN
2.1. pengertian puasa sunnah
2.2. macam-macam puasa sunnah beserta dalilnya
PENUTUP
3.1. kesimpulan
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Segala pujian yang terbaik hanya milik Alloh Ta’ala yang telah mensyariatkan bagi
hamba-Nya ibadah-ibadah yang sunnah di samping ibadah yang wajib. Sehingga kaum
muslimin mempunyai kesempatan yang amat banyak untuk menutupi dan menambal
kekurangan yang ada pada ibadah-ibadah wajib. Dan juga sebagai simpanan yang dapat
memperberat timbangan di hari kiamat kelak. Di antara ibadah sunnah yang disyariatkan oleh
Alloh kepada umat ini adalah puasa sunnah.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi tentang puasa sunnah ?
2. Apa macam-macam puasa sunnah ?
3. Apa saja dalil-dalil yang terkait dengan puasa sunnah ?
1.3. Tujuan masalah
1. Agar mahasiswa mengerti dan memahami tentang puasa sunnah.
2. Agar mahasiswa mengerti dan memahami tentang maca-macam puasa sunnah.
3. Agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami dalil-dalil yang berhubungan dengan
puasa sunnah.
BAB II
PEMBAHASAN
5.1. Pengertian Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah menahan diri dari makan minum serta hal-hal yang membatalkanya
mulai terbit fajar sampai terbenam matahari, bagi tang melaksanakannya mendapat pahala
dan bagi yang tidak melaksanakannya tidak mendapat dosa.
5.2. Macam-macam Puasa Sunnah
Bagi kaum muslim selain puasa (shaum ) di bulan Ramadhan ada juga puasa
sunnah yaitu diantaranya seperti berikut dibawah ini :
1. Puasa enam hari di bulan Syawal,
Baik dilakukan secara berturutan ataupun tidak. Keutamaan puasa romadhon yang
diiringi puasa Syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR. Muslim).
2. Puasa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah,
Yang dimaksud adalah puasa di sembilan hari yang pertama dari bulan ini, tidak
termasuk hari yang ke-10. Karena hari ke-10 adlah hari raya kurban dan diharomkan
untuk berpuasa.
3. Puasa hari Arofah,
Yaitu puasa pada hari ke-9 bulan Dzuhijjah. Keutamaan: akan dihapuskan dosa-dosa
pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang (HR. Muslim). Yang
dimaksud dengan dosa-dosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa kecil, karena dosa
besar hanya bisa dihapus dengan jalan bertaubat.
4. Puasa Muharrom,
Yaitu puasa pada bulan Muharrom terutama pada hari Assyuro’. Keutamaannya adalah
bahwa puasa di bulan ini adalah puasa yang paling utama setelah puasa bulan Romadhon
(HR. Bukhori)
5. Puasa Assyuro’.
Hari Assyuro’ adalah hari ke-10 dari bulan Muharrom. Nabi sholallohu ‘alaihi wasssalam
memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Assyuro’ ini dan mengiringinya
dengan puasa 1 hari sebelum atau sesudahnhya. Hal ini bertujuan untuk menyelisihi umat
Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari ke-10. Keutamaan: akan dihapus
dosa-dosa (kecil) di tahun sebelumnya (HR. Muslim).
الله� : و�ل� س� ر� �ان� ك و� �ة� �ي اه�ل �لج� ا ف�ى اء� و�ر� ع�اش� �ص�و�م� ت ��ش ي ق�ر� �ت� �ان ك ق�ال�ت� رض ة� �ش� ع�ائ ع�ن�: . ق�ال� ، م�ض�ان� ر� ه�ر� ش� ف�ر�ض� �م�ا ف�ل �ام�ه� �ص�ي ب �م�ر� ا و� ص�ام�ه� �ة� �ن �لم�د�ي ا �ى �ل ا ه�اج�ر� �م�ا ف�ل �ص�و�م�ه� ي ص . و ماجه ابن و داود ابو و الترمذى و مسلم و البخارى �ه� ك �ر� ت اء� ش� م�ن� و� ص�ام�ه� اء� ش� م�ن�
الدارمى و مالك و احمد
Dari ‘Aisyah RA, ia berkata : Adalah kaum Quraisy berpuasa ‘Asyura’ pada masa
jahiliyah dan Rasulullah SAW juga berpuasa. Maka setelah berhijrah ke Madinah,
beliau tetap berpuasa ‘Asyura’ dan memerintahkan kepada para shahabat untuk
berpuasa pada hari itu. Maka setelah diwajibkan puasa di bulan Ramadlan, lalu
beliau bersabda, “Barangsiapa yang ingin berpuasa ‘Asyura’ silakan berpuasa, dan
barangsiapa yang ingin meninggalkannya silakan tidak berpuasa”. [HR. Bukhari,
Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan Darimiy]
6. Puasa Sya’ban.
Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban. Keutamaan: bulan ini adalah
bulan di mana semua amal diangkat kepada Robb semesta alam (HR. An-Nasa’i & Abu
Daud, hasan).
7. Puasa pada bulan Harom (bulan yang dihormati) yaitu bulan Dzulqa’dah,
Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab.
Dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah pada bulan-bulan tersebut termasuk ibadah
puasa.
8. Puasa Senin dan Kamis.
Namun tidak ada kewajiban mengiringi puasa hari Senin dengan puasa hari Kamis atau
sebaliknya. Keduanya merupakan hari di mana amal-amal hamba diangkat dan
diperlihatkan kepada Alloh.
9. Puasa tiga hari setiap bulan.
Disunnahkan untuk melakukannya pada hari-hari putih (Ayyaamul Bidh) yaitu tanggal
13, 14, dan 15 setiap bulan. Sehingga tidaklah benar anggapan sebagian orang yang
menganggap bahwa puasa pada harai putih adalah puasa dengan hanya memakan nasi
putih, telur putih, air putih, dsb.
10. Puasa Dawud,
Yaitu puasa sehari dan tidak puasa sehari. Keutamaannya adalah karena puasa ini adalah
puasa yang paling disukai oleh Alloh (HR. Bukhori-Muslim).
5.3. Hari-hari yang diharamkan berpuasa
1. Dua hari raya (idul fitri dan idul adha)
Dilarang berpuasa pada hari ini karena ada maksud yaitu agar umat islam dapat
menikmati hari raya idul fitri sebagai hari berbuka dan hari raya idul adha untuk
menikmati daging qurban. Sabda Rasulullah SAW yang artinya: sesungguhnya
Rasulullah telah melarang untuk berpuasa pada dua hari raya, yakni hari raya idul fitri
dan hari raya idul adha.
: ر� �ح� الن و� �لف�ط�ر� ا � �و�م ي � ص�و�م ع�ن� ص Aي� �ب الن �ه�ى ن ق�ال� رض Cد� ع�ي س� �ى �ب ا ع�ن�
Dari Abu Sa’id RA, ia berkata, “Nabi SAW telah melarang (orang) berpuasa pada
hari raya ‘Iedul Fithri dan hari raya Qurban (‘Iedul Adlha)”. [HR. Bukhari juz 2,
hal. 249]
: �و�م� ي �م�ا ا ، �ن� �و�م�ي �لي ا �ن� هذ�ي � ص�و�م ع�ن� �ه�ى �ن ي ص الله� و�ل� س� ر� م�ع�ت� س� ق�ال� �لخ�ط�اب� ا �ن� ب ع�م�ر� ع�ن�
�م� ك�ك �س� ن � �ح�م ل م�ن� �و�ا �ل ف�ك �ض�ح�ى �ال ا �و�م� ي �م�ا ا و� ، �ن� �م�ي ل �م�س� �ل ل ��د ي ع� و� �م� ص�و�م�ك م�ن� �م� ك ف�ف�ط�ر� �لف�ط�ر� ا
Dari ‘Umar bin Khaththab, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW
melarang dari puasa pada dua hari raya. Adapun ‘Iedul Fithri, maka itu adalah
hari berbuka kalian dari puasa (Ramadlan) dan hari raya bagi orang-orang Islam.
Dan adapun ‘Iedul Adlha, maka makanlah daging ibadah qurban kalian”. [HR.
Tirmidzi juz 2, hal. 135, no. 769]
2. Hari tasrik
Puasa dihari tasyrik diharamkan aleh Allah SWT, karena hari tasyrik merupakan
hari yang diperintah oleh Allah untuk menikmati makan dan minum. Hari tasyrik jatuh
setelah hari raya qurban, tepatnya selam 3 hari yaitu tanggal 11,12, dan 13 Dzulhjjah.
: : �ه�ل� ا �ا �د�ن ي ع� �ق� ر�ي �ش� الت �ام� �ي ا و� �ح�ر� الن �و�م� ي و� ف�ة� ع�ر� �و�م� ي ص الله� و�ل� س� ر� ق�ال� ق�ال� Cام�ر�ع �ن� ب �ة� ع�ق�ب ع�ن� Cب ر� ش� و� Cل� �ك ا �ام� �ي ا ه�ي� و� � �م ال �س� �ال ا
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Hari ‘Arafah (di
‘Arafah), hari Nahr (menyembelih), dan hari tasyriq adalah hari raya kita orang-
orang Islam. Dan hari-hari itu adalah hari makan dan minum”. [HR. Tirmidzi juz
2, hal. 135, no. 770]
: : و� ب� ر� ش� و� ا�ك�ل� �ي�ام� ا ر�ي�ق� الت�ش� �ي�ام� ا ص الله� و�ل� س� ر� ال� ق� ال� ق� �ذ�ل�ي ا�له� ة� ن�ب�ي�ش� ع�ن�
الله� ذ�ك�ر�
Dari Nubaisyah Al-Hudzaliy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Hari-hari
Tasyriq adalah hari makan minum dan menyebut (mengingat) Allah”. [HR. Muslim
juz 2 hal. 800]
3. Puasa sepanjang masa(puasa wisal)
Puasa terus menerus tidak pernah berhenti sepanjang masa tanpa berbuka. Puasa
seperti ini haram hukumnya, karena berpuasa terus menerus menebabkan orang tidak
menikmati hidup ini.
: . �ا : ي �ك� �ن ف�ا �ن� �م�ي ل �م�س� ال م�ن� �ج�ل ر� ف�ق�ال� �و�ص�ال� ال ع�ن� ص الله� و�ل� س� ر� �ه�ى ن ق�ال� رض ة� �ر� ي ه�ر� �ي �ب ا ع�ن� . : . �و�ا �ب ا �م�ا ف�ل �ي �ن ق�ي �س� ي و� Nى ب ر� �ى �ط�ع�م�ن ي �ت� �ي �ب ا Nى �ن ا �ل�ي؟ م�ث �م� Aك �ي ا و� ص الله� و�ل� س� ر� ق�ال� �و�اص�ل� ت الله� و�ل� س� ر� : . Nل� �ك �م�ن �ال ك �م� �ك �ز�د�ت ل �ل� �ه�ال ال �خ�ر� �أ ت �و� ل ف�ق�ال� �ل� �ه�ال ال �و�ا ا ر� �م� ث �و�مUا ي �م� ث �و�مUا ي �ه�م� ب و�اص�ل� �و�ص�ال� ال ع�ن� �ه�و�ا �ت �ن ي �ن� ا
�ه�و�ا �ت �ن ي �ن� ا �و�ا �ب ا �ن� ي ح� �ه�م� ل
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW melarang dari berpuasa
wishal. Lalu ada seorang laki-laki dari kaum muslimin berkata, “Sesungguhnya
engkau berpuasa wishal, ya Rasulullah”. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa
diantara kalian yang seperti aku ? Sesungguhnya aku bermalam sedang Tuhan ku
memberi makan dan minum kepadaku”. Setelah para shahabat enggan
meninggalkan puasa wishal, lalu Rasulullah berpuasa wishal bersama para
shahabat satu hari, lalu satu hari lagi. Kemudian mereka melihat hilal. Maka
Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya hilal itu belum muncul, tentu aku akan
menambah lagi kepada kalian”. Seolah-olah beliau ingin memberikan pelajaran
(agar jera) kepada para shahabat ketika mereka enggan meninggalkan puasa
wishal. [HR. Muslim juz 2, hal. 774]
4. Puasa khusus hari jumat
Hari jumat merupakan sayyidul ayyam,yaitu hari raya mingguan bagi umat islam.
karena itu haram hukumnya puasa pada hari jumat bagi umat islam. Puasa hari jumat
dapat dilakukan, asal kita berpuasa sebelum atau sesudahnya., atau pada hari jumat itu
merupakan hari arofah atau asyuro, ata sudah menjadi kebiasan setiap hari jumat itu
berpuasa. Sabda rasululloh yang artinya: sesungguhnya hari jumat itu merupakan hari
rayamu, maka dari itu janganlah berpuasa pada hari itu, kecuali kamu telah berpuasa
sebelum atau sesudahnya.
: �لج�م�ع�ة� ا �و�م� ي �خ�صAو�ا ت � و�ال �الى� �ي الل �ن� �ي ب م�ن� C �ام �ق�ي ب �لج�م�ع�ة� ا �ة� �ل �ي ل �صAو�ا ت �خ� ت � ال ق�ال� ص Nي� �ب الن ع�ن� ة� �ر� ي ه�ر� �ى �ب ا ع�ن�
�م� �ح�د�ك ا �ص�و�م�ه� ي C ص�و�م ف�ى �و�ن� �ك ي �ن� ا � �ال ا � �ام �ي �ال ا �ن� �ي ب م�ن� C �ام �ص�ي ب
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Janganlah kamu khususkan
malam Jum’at dari malam yang lain untuk shalat dan janganlah kamu khususkan
hari Jum’at dari hari yang lain untuk berpuasa, kecuali seseorang diantara kamu
berpuasa padanya (tidak mengkhususkan hari Jum’at)”. [HR. Muslim juz 2, hal.
801]
: �و� ا �ه� �ل ق�ب �ص�و�م� ي �ن� ا � �ال ا �لج�م�ع�ة� ا �و�م� ي �م� �ح�د�ك ا �ص�م� ي � ال ص الله� و�ل� س� ر� ق�ال� ق�ال� ة� �ر� ي ه�ر� �ى �ب ا ع�ن�
�ع�د�ه� ب �ص�و�م� ي
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah SAW, “Janganlah
seseorang dari kamu puasa di hari Jum’at, kecuali jika ia puasa sebelumnya atau
sesudahnya”. [HR. Muslim juz 2, hal. 801]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Puasa sunnah adalah menahan diri dari makan minum serta hal-hal yang membatalkanya
mulai terbit fajar sampai terbenam matahari, bagi tang melaksanakannya mendapat pahala
dan bagi yang tidak melaksanakannya tidak mendapat dosa.
Macam-macam Puasa Sunnah
1. Puasa enam hari di bulan Syawal,
2. Puasa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah,
3. Puasa hari Arofah,
4. Puasa Muharrom,
5. Puasa Assyuro’.
6. Puasa Sya’ban.
7. Puasa pada bulan Harom (bulan yang dihormati) yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah,
Muharrom, dan Rojab.
8. Puasa Senin dan Kamis.
9. Puasa tiga hari setiap bulan.
10. Puasa Dawud,