DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
PENUTUP KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Tujuan dari pendidikan itu sendiri ialah mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan diatas diperlukan beberapa hal yang harus
dilakukan diantaranya yaitu strategi pembelajaran dalam mendidik peserta didik. Strategi
pembelajaran itu sendiri sangatlah banyak, namun yang akan kami bahas dalam makalah ini
ialah strategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri ini merupakan strategi pembelajaran yang yang
menekankan pada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara
langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi
pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing untuk siswa.
Strategi pembelajaran ini berangkat dari asumsi bahwa manusia lahir ke dunia, manusia
memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan
alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak lahir kedunia. Sejak kecil manusia
memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu yang bisa diindra.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami akan merumuskan beberapa masalah
sebagai berikut :
1. Apakah Strategi pembelajaran inkuiri?
2
2. Apakah ciri-ciri atau karakteristik dari stategi pembelajaran inkuiri?
3. Apa dasar pertimbangan pemilihan strategi?
4. Apa sajakah langkah-langkah dalam pembelajaran inkuiri?
5. Apa sajakah Keunggulan dan kelemahan yang muncul dari penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri?
c. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri
2. Ciri-ciri dari Stategi Pembelajaran Inkuiri
3. Dasar pertimbangan pemilihan yang digunakan dalam Strategi Pembelajaran Inkuiri
4. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Inkuiri
5. Keunggulan dan Kelemahan yang Muncul dari Penggunaan Strategi Pembelajaran
Inkuiri
3
BAB II
PEMBAHASAN
STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
a. PENGERTIAN INKURI
Inkuiri adalah salah satu strategi pembelajaran yang dikembangkan dalam pendidikan
dasar. Melalui strategi ini, anak mengembangkan kreatifitas diri sendiri dengan bantuan yang
diberikan oleh guru. Pengembangan kreatifitas anak dipentingkan dalam proses pendidikan
mengingat anak secara potensial mempunyai kemampuan untuk berkreatifitas. Kreatifitas itu
sendiri adalah modal dalam pencerdasan dan pendewasaaan anak. Melalui pendidikan proses
pencerdasan, pendewasaan sosial dan emosional termasuk pendewasaan religius dibangun
secara terarah.
Model ini dapat mengunakan media dengan upaya guru menyajikan sejumlah informasi
tertentu melalui bahan bacaan, film, gambar atau yang lainnya. Kemudian guru mendorong
siswa untuk menggambarkan atau memahami prinsip-prinsip yang terkandung dalam
topik/bahan yang disajikan melalui pertanyaan-pertanyaan. Demikian pula dengan bentuk inkuiri
deduktif yang dikemukakan Schuman bahwa inkuiri dapat dimulai dengan cara yang sangat
sederhana dalam membantu mengembangkan kreatifitas berpikir siswa
Pembelajaran berbasis inkuiri adalah metode pembelajaran yang dikembangkan sejak
tahun 1960. Metode pembelajaran ini dikembangkan untuk menjawab kegagalan bentuk
pengajaran tradisonal, di mana siswa dikehendaki untuk mengingat fakta-fakta muatan bahan
pengajaran. Pembelajaran inkuiri adalah suatu bentuk pembelajaran aktif, di mana kemajuan
dinilai dengan bagaimana siswa mengembangkan keterampilan eksperimental dan analitik dari
pada seberapa banyak pengetahuan yang mereka miliki..
Karakteristik dari pendekatan inkuiri ini adalah guru tidak mengkomunikasikan
pengetahuan, tetapi membantu siswa untuk belajar bagi mereka sendiri, kemudian topik, masalah
yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan dapat ditentukan
oleh siswa, dapat ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan bersama oleh siswa dan guru.
4
Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada ide-ide konstruktivis dari belajar. Kemajuan belajar
terbaik terjadi dalam situasi kelompok.
Inkuiri juga didefinisikan sebagai usaha mencari kebenaran, informasi, atau pengetahuan
dengan bertanya. Proses inkuiri memulai dengan mengumpulkan informasi dan data dengan
melibatkan panca indera seperti melihat, mendengar, menyentuh, merasakan dan mencium.
Sistem pendidikan tradisional telah terlaksana dalam cara yang menghilangkan semangat proses
alami dari inkuiri. Siswa menjadi cenderung kurang mengajukan pertanyaan. Dalam pengajaran
tradisional, siswa belajar bukan untuk bertanya banyak pertanyaan, melainkan mendengar dan
mengulang jawaban yang diharapkan.
Pendekatan inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam
proses-proses mental dalam rangka penemuannya. Menurut Sund (1975), inkuiri adalah proses
mental, dan dalam proses itu individu mengasimilasi konsep dan prinsip-prinsip.
Contoh konsep: inti sel, kecepatan, panas, energi, masyarakat, demokrasi, tragedi, reaksi,
segitiga, dan lain-lain; contoh prinsip: logam bila dipanasi memuai, atau lingkungan berpengaruh
terhadap organisme; contoh proses-proses mental: mengamati, menggolong-golongkan,
membuat dugaan/menduga, menjelaskan, mengukur, menarik kesimpulan, dan sebagainya.
Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan,
penyelidikan. Sund, seperti yang dikutip oleh Suryo subroto (1993: 193), menyatakan
bahwa dicovery merupakan bagian dari inquiri , atau inkuiri merupakan perluasan
prosesdiscovery yang digunakan lebih mendalam. Gulo (2002) menyatakan strategi inkuiri
berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh rasa percaya diri.
Menurut Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis, untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Model inkuiri didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973) sebagai:
Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri;
dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan
simbol-simbol dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang
5
satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan
orang lain.
Hamalik (2001:63) mengemukakan bahwa pembelajaran berdasarkan inkuiri (inkuiri
based teaching) adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa di mana kelompok-kelompok
siswa dibawa ke dalam suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di
dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digaruskan secara jelas.
Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan.
Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari
dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing siswa untuk belajar. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri
biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering
juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti
saya menemukan.
Kuslan Stone (Dahar,1991) mendefinisikan model inkuiri sebagai pengajaran di mana
guru dan anak mempelajari peristiwa-peristiwa dan gejala-gejala ilmiah dengan pendekatan dan
jiwa para ilmuwan.
Wilson (Trowbridge, 1990) menyatakan bahwa model inkuiri adalah sebuah model
proses pengajaran yang berdasarkan atas teori belajar dan perilaku. Inkuiri merupakan suatu cara
mengajar murid-murid bagaimana belajar dengan menggunakan keterampilan, proses, sikap, dan
pengetahuan berpikir rasional (Bruce & Bruce, 1992). Senada dengan pendapat Bruce & Bruce ,
Cleaf (1991) menyatakan bahwa inkuiri adalah salah satu strategi yang digunakan dalam kelas
yang berorientasi proses. Inkuiri merupakan sebuah strategi pengajaran yang berpusat pada
siswa, yang mendorong siswa untuk menyelidiki masalah dan menemukan informasi. Proses
tersebut sama dengan prosedur yang digunakan oleh ilmuwan sosial yang menyelidiki masalah-
masalah dan menemukan informasi.
Sementara itu, Trowbridge (1990) menjelaskan model inkuiri sebagai proses
mendefinisikan dan menyelidiki masalah-masalah, merumuskan hipotesis, merancang
eksperimen, menemukan data, dan menggambarkan kesimpulan masalah-masalah tersebut.
Lebih lanjut, Trowbridge mengatakan bahwa esensi dari pengajaran inkuiri adalah menata
6
lingkungan/suasana belajar yang berfokus pada siswa dengan memberikan bimbingan
secukupnya dalam menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmiah.
Senada dengan pendapat Trowbridge, Amien (1987) dan Roestiyah (1998)
mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam cara
yang lebih dewasa. Sebagai tambahan pada proses discovery, inkuiri mengandung proses mental
yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen,
melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan,
menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa inkuiri merupakan suatu
proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan
eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Jadi, dalam model
inkuiri ini siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan suatu permasalahan
yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa akan terbiasa bersikap seperti para ilmuwan sains,
yaitu teliti, tekun/ulet, objektif/jujur, kreatif, dan menghormati pendapat orang lain.
Menurut Isjoni, inkuiri merupakan suatau strategi atau cara yang digunakan guru untuk
mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaannya dengan:
1. Guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas
2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas
tertentu yang harus dikerjakan
3. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok
4. Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang
tersusun dengan baik
5. Hasil laporan kerja kelompok kemudian dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi
secara luas.
Metode inkuiri adalah cara penyampaian bahan pengajaran dengan memberi kesempatan
kepada siswa untuk belajar mengembangakan potensi intelektualnya dalam jalinan kegiatan yang
disusunnya sendiri untuk menemukan sesuatu sebagai jawaban yang meyakinkan terhadap
permasalahan yang kepadanya melalui proses pelacakan data dan informasi serta pemikiran
yang logis, kritis dan sistematis.
7
Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif.
Menurut aliran ini belajar pada hakikatnya adalah proses mental (intelektual) dan proses berpikir
dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal. Aliran belajar
kognitif ini melahirkan tiga teori yang menjadi landasan SPI antara lain:
1. Teori belajar Gestalt
Teori ini menjelaskan bahwa perubahan perilaku disebabkan karna adanya insight dalam diri
siswa, dengan demikian tugas guru adalah menyediakan lingkungan yang dapat mengembangkan
insight itu sendiri.
2. Teori Medan (oleh Kurt Lewin)
Teori ini menekankan bahwa belajar itu pada dasarnya adalah proses pengubahan struktur
kognitif dan menekankan akan pentingnya hadiah dan kesuksesan sebagai faktor yang dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Teori Belajar Konstruktivistik (oleh Piaget)
Teori ini menekankan bahwa pengetahuan itu akan bermakna manakala dicari dan ditemukan
sendiri oleh siswa. Setiap individu berusaha dan mampu mengembangkan pengetahuannya
sendiri melalui skema yang ada dalam struktur kognitifnya. Skema itu secara terus-menerus
diperbaharui dan diubah melalui proses asimilasi, akomodasi dan equilibrasi (pengembangan).
Proses asimilasi adalah proses penyatuan (pengintegrasian) informasi baru ke struktur kognitif
yang sudah ada dalam benak siswa. Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif kedalam
situasi yang baru. Equilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan
akomodasi. Dengan demikian tugas guru adalah mendorong siswa untuk mengembangkan skema
yang terbentuk melalui proses asimilasi dan akomodasi tersebut.
Adapun teori-teori belajar yang mendasari proses pembelajaran dengan model inkuiri
antara lain:
1. Teori belajar kontruktivisme,
2. Teori belajar ausubel,
3. Teori belajar penemuan dari Bruner
8
B. Karakteristik Strategi Inquiry
Strategi pembelajaran inkuiri memiliki beberapa ciri-ciri yang bisa dipahami,
diantaranya:
1) Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam
proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui
penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari
materi pelajaran itu sendiri.
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap
percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan
guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar
siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara
guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya
merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.
3) Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual
sebagai bagian dari proses mental.
Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk
menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang
dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan
kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan
berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran. Strategi pembelajaran inkuiri
merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student
centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang
sangat dominan dalam proses pembelajaran.
C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi
1. Prinsip-prinsip
9
Dalam pelaksanaanya, strategi pembelajaran inkuiri harus berpegang pada prinsip-
prinsip yang telah ditentukan sehingga pembelajaran akan berjalan lancar dan sesuai tujuan.
Adapun prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri:
a) Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan ber-pikir. Dengan
demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi ke-pada hasil belajar juga berorientasi
pada proses belajar.
b) Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik inter-aksi antara siswa maupun
interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran
sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai
pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
c) Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah guru sebagai penanya.
Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan
sebagian dari proses berpikir.Karena itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah
inkuiri sangat diperlukan.
d) Prinsip Belajar untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir
(learning how to think), yakni proses mengembangkan po-tensi seluruh otak. Pembelajaran
berpikir adalah pemanfaatan dan peng-gunaan otak secara maksimal.
e) Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan
sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenar-annya. Tugas guru adalah menyediakan ruang
untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.
2. Karakteristik strategi pembelajaran Inquiry
10
a. Menekankan pada aktvfitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya
strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai objek didik.
b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri dari sesuatu yang dipertanyakansehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap
percaya diri (self belief).
c. Tujuan dari strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara
sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari
proses mental.
D. Langkah Pelaksanaan Strategi Inquiry
Sesuai dengan pokok bahasan yang telah diuraikan di atas, maka langkah-langkah yang
ditempuh dalam pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri adalah:
a. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang
responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran. Guru merangsang dan Mengajak siswa untuk berpikir memecahkan
masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan
strategi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan
kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses
pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi ini, yakni:
Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai
tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri sertatujuan setiap langkah,
mulai dari langkah merumuskan masalah samapai dengan kesimpulan.
Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, guna memberikan motivasi pada
siswa.
b. Merumuskan Masalah
11
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang
mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa
untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah
yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong
untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting
dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman
yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, di antaranya:
Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.
Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti.
Artinya guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut
guru sudah ada, tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti.
Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih
dahulu oleh siswa.
c. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai
jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Setiap anak pada dasarnya telah
memiliki potensi atau kemampuan berpikir sejak ia lahir. Potensi berpikir tersebut
dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira
(berhipotesis) dari suatu permasalahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk
mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan
mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan
jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban
dari suatu permasalahan yang dikaji. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang
perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang
dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan
sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman.
Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasanakan sulit
mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
12
d. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran in-kuiri, mengumpulkan data
merupakan proses mental yang sangat penting da-lam pengembangan intelektual. Proses
pengumpulan data bukan hanya me-merlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan
tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.
Karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-perta-
nyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
Sering terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak apresiatif terhadap
pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidak
gairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala semacam ini, maka
guru hendaknya secara terus-menerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar
melalui penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa
sehingga mereka terangsang untuk berpikir. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam
tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa
untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Trianto dalam bukunya menjelaskan
bahwa data yang dihasilkan dapat berupa tabel, matrik atau grafik.
e. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam
menguji hipotesis yang terpenting adalah mencar itingkat keyakinan siswa atas jawaban yang
diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional.
Artinya kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan
tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan.
Faktor penting dalam menguji hipotesis adalah pemikiran ‘benar’ atau ‘salah’. Setelah
memperoleh kesimpulan dari data percobaan, siswa dapat menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Bila ternyata hipotesis itu salah atau ditolak, siswa dapat menjelaskan sesuai
dengan proses inkuiri yang telah dilakukannya (Trianto; 2007).
f. Merumuskan Kesimpulan
13
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gongnya
dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena banyaknya data yang diperoleh,
menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak
dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu
menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
E. Kelebihan Dan Kekurangan Inquiry
Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak
dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
1. Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui
strategi ini dianggap lebih bermakna.
2. Strategi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka.
3. Strategi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi
belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat
adanya pengalaman.
4. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang
memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar
bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Adapun keuntungan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri menurut slameto,
diantaranya sebagai berikut:
a. Siswa menjadi lebih aktif
b. Dapat meningkatkan kemampuan intelektual siswa
c. Meningkatkan kadar penghayatan kadar penghayatan cara berfikir dan cara hidup yang tepat
dalam berbagai situasi nyata
14
Adapun keuntungan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri menurut Isjoni, diantaranya
sebagai berikut:
a. Dapat membentuk dan mengembangkan “self consept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat
mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru
c. Mendorong siswa berfikiran dan bekerja atas inisiatif sendiri, bersifat objektif jujur, dan
terbuka
d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri
e. Memberi kepuasan bersifat intristik
f. Proses belajar menjadi lebih merangsang
g. Memberi kebebasan siswa untuk berpikir sendiri
h. Guru dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional
i. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasismilasi dan
mengakomodasi informasi
Di samping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai kelemahan, di
antaranya:
1. Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol
kegiatan dan keberhasilan siswa.
2. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan
siswa dalam belajar.
3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang
sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Selama kriteria keberhasiJan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
F. Model pembelajaran Inkuiri ada dua macam:
1. Inkuiri Induksi
Inkuiri induktif adalah model inkuiri yang penetapan masalahnya ditentukan sendiri oleh
siswa sesuai dengan bahan/materi ajar yang akan dipelajari.
2. Inkuiri Deduksi
15
Inkuiri deduktif adalah model inkuiri yang permasalahannya berasal dari guru. Siswa dalam
inkuiri deduktif diminta untuk menentukan teori/konsep yang digunakan dalam proses
pemecahan masalah.
G. Metode Pembelajaran Inkuiri
a. Inkuiri terbimbing
b. Inkuiri bebas
c. Inkuiri bebas modifikasi
Dalam proses belajar mengajar dengan metode inkuiri terbimbing, siswa dituntut
untuk menemukan konsep melalui petunjuk-petunjuk seperlunya dari seorang
guru.Petunjuk-petunjuk itu pada umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
membimbing (Wartono 1999). Selain pertanyaan-pertanyaan, guru juga dapat memberikan
penjelasan-penjelasan seperlunya pada saat siswa akan melakukan percobaan, misalnya
penjelasan tentang cara-cara melakukan percobaan. Metode inkuiri terbimbing biasanya
digunakan bagi siswa-siswa yang belum berpengalaman belajar dengan menggunakan
metode inkuiri. Pada tahap permulaan diberikan lebih banyak bimbingan, sedikit demi
sedikit bimbingan itu dikurangi.
Metode inkuiri bebas digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar
dengan pendekatan inkuiri. Karena dalam pendekatan inkuiri bebas ini menempatkan siswa
seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentukan
permasalahan untuk diselidiki, menemukan dan menyelesaikan masalah secara mandiri,
merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan.
Metode inkuiri bebas termodifikasi merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua
strategi inkuiri sebelumnya, yaitu: pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan inkuiri
bebas. Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap
diberikan atau mempedomani acuan kurikulum yang telah ada. Artinya, dalam metode ini
siswa tidak dapat memilih atau menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun
siswa yang belajar dengan metode ini menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan
tetap memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit dari Inkuiri
terbimbing dan tidak terstruktur.
16
H. Pemecahan masalah kendala dalam strategi pembelajaran inquiry
Pemecahan masalah dalam kendala strategi pembelajaran inquiry adalah sebagai guru kita harus menerapkan cara, dengan menyimbangkan situasi atau kondisi di setiap kelas, karena kita tidak tahu bagaimana karakter dan kemampuan siswa satu persatu sehingga kita sebagai guru bisa menyimbangkan kemampuan siswa di dalam kelas yang kita ajarkan tersebut.
Sebagai seorang guru kita dituntut untuk memberikan pendidikan yang luar biasa agar siswa kita mengerti dan memahami apa yang kita ajarkan dan mencerdaskan siswa-siswi kita agar mereka menjadi generasi penerus yang berkualitas
I. Keefektifan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi Pembelajaran Inkuri efektif apabila :
1. Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang
ingin dipecahkan.
2. Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi,
akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
3. Jika proses pembelajaran berangkat dari ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
4. Jika akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan dan
kemampuan berpikir.
5. Jika siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
6. Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada
siswa.
17
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan definisi-definisi para pakar pendidikan, dapat disimpulkan bahwa
inkuiri merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah,
merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data,
dan menarik kesimpulan. Jadi, dalam model inkuiri ini siswa terlibat secara mental maupun
fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa
akan terbiasa bersikap seperti para ilmuwan sains, yaitu teliti, tekun/ulet, objektif/jujur,
kreatif, dan menghormati pendapat orang lain.
Strategi pembelajaran inkuiri memiliki beberapa ciri-ciri yang bisa dipahami,
diantaranya:
Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan.
aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri
dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya
diri (self belief)..
Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Adapun prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri:
1) Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
2) Prinsip Interaksi
3) Prinsip Bertanya
4) Prinsip Belajar untuk Berpikir
5) Prinsip Keterbukaan
Sesuai dengan pokok bahasan yang telah diuraikan di atas, maka langkah-langkah
yang ditempuh dalam pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri adalah:
Orientasi
Merumuskan Masalah
18
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang
mengandung teka-teki.
Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.
Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji
hipotesis yang diajukan.
Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gongnya
dalam proses pembelajaran.
Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri, di antaranya:
Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui
strategi ini dianggap lebih bermakna.
Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka.
Startegi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi
belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat
adanya pengalaman.
Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang
memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar
bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Di samping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai kelemahan, di
antaranya:
19
Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol
kegiatan dan keberhasilan siswa.Strategi ini sulit dalam
merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang
sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
Selama kriteria keberhasiJan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka strategi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
20
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah B. Uno, 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Efektif
dan Dinamis. Jakarata: Bumi aksara
Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivis. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.
Wina, Sanjaya, 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
Isjoni, dkk, 2007. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Slameto, 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam sistem Kredit Semester SKS. Jakarta: Bumi Aksara,
Kunandar. 2007. Guru Professional Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses
Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo.
Mulyasa. 2008. Menjadi guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muslich Masnur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan Kontekstual. Jakarta: Bumi
Aksara.
Suprijono, A. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
http://aboutbk20011.blogspot.com/2013/01/makalah-strategi-pembelajaran-inkuiri.html
21