8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
1/17
1
MAKALAH KIMIA FISIKA 2
PERANAN LINGKUNGAN TERHADAP KOROSI
OLEH:
KELOMPOK 3
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
2/17
2
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun penulis. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Padang, 6 Oktober 2014
Penulis
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
3/17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Korosi atau pengaratan adalah hal yang umum kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari pada logam. Korosi merupakan reaksi elektrokimia yang berlangsung spontan.
Korosi pada logam ini menimbulkan beberapa kerugian. Diantaranya pagar yang
berkarat akan menurunkan estetika dan juga manfaatnya menjadi kurang kokoh, bagian
tertentu dari kendaraan bermotor yang terbuat dari logam, tidak sedikit juga yang
menurun kemampuannya karena proses pengaratan, dan lain-lain. Korosi ini tidak dapatdicegah ataupun dihentikan, namun dapat dikendalikan atau diperlambat laju reaksinya.
Inilah yang melatarbelakangi percobaan tentang Peranan Lingkungan Terhadap Korosi,
untuk melihat faktor lingkungan apa saja yang terkait dengan korosi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengaruh udara terhadap proses pengaratan?
2.
Apa pengaruh air terhadap proses pengaratan?
3. Bagaimana pengaruh larutan asam terhadap pengaratan logam?
4. Mengapa pengaratan dipengaruhi oleh inhibitor?
5. Bagaimana pengaruh inhibitor nitrit dan natrium kromat pada pengaratan paku
beton?
C. TUJUAN
Untuk menunjukan peranan lingkungan sekitar dalam proses pengaratan
D. WAKTU DAN TEMPAT
Hari, tanggal : Selasa, 30 September 2014
Pukul : 09.4012.20 WIB
Tempat : Laboratorium Kimia Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Padang
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
4/17
4
BAB II
ISI
A. DASAR TEORI
Korosi adalah suatu pokok bahasan yang menyangkut berbagai disiplin ilmu, atau
dengan kata lain, ini menggabungkan aspek-aspek fisika, kimia, metalurgi, elektronika
dan perekayasaan. Walaupun demikian kebanyakan dari kita yang berkecimpung dalam
bidang penanggulangan korosi sering mempunyai latar belakang salah satu atau beberapa
disiplin itu tetapi tidak semuanya. Sulit bagi kita untuk menemukan proses alami yang
tidak dipengaruhi oleh perubahan energi. Korosi adalah gejala yang timbul secara alami.
Pengaruhnya dialami oleh hampir semua zat dan diatur oleh perubahan-perubahan
energi. Oleh sebab itu diperlukan pembahasan teori-teori tentang energi dan zat.
Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi elektrokimia dengan
lingkungannya. Beberapa hal penting menyangkut definisi ini bisa dijelaskan sebagai
berikut:
a. Korosi berkaitan dengan logam. Ini berarti bahwa hanya setengah reaksi seperti
persamaan di bawah yang bisa dianggap reaksi korosi sejati. Setengah reaksi yang
kedua, walaupun menerangkan suatu proses yang harus ada agar korosi dapat
berlangsung, namun bukanlah suatu raksi korosi.
MMz+ + z e -
b. Melalui penggunaan istilah degradasi atau penurunan mutu kita mengandaikan
bahwa korosi adalah proses yang tidak dikehendaki. Namun demikian ini tidak
selamanya benar, dan dalam hal itu proses tersebut biasanya tidak disebut korosi.
c.
Penurunan mutu logam tidak hanya melibatkan reaksi kimia, yakni antara baha-
bahan bersangkutan terjadi perpindahan elektron. Karena elektron adalah sesuatu
yang bermuatan negatif, maka pengangkutannya menimbulkan arus listrik, sehingga
reaksi demikian dipengaruhi oleh potensial listrik.
d. Lingkungan adalah sebutan paling mudah untuk memaksudkan semua unsur disekitar
logam terkorosi pada saat reaksi
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
5/17
5
Cacat dalam struktur logam
Kita mempunyai kecendrungan untuk mengandaikan bahwa ketika logam-logam
membeku struktur kristal yang sangat tertata, tidak ada cacat dalam susuna tumpukan-
tumpukannya. Sesungguhnya tidak demikian. Logam selalu mempunyai
ketidaksempurnaan, yang disebut cacat (defact), pada struktur kisinya dan ini sering
sangat berpengaruh pada sifat-sifat korosi logam. Salah satu cara bagaimana kristal
menjadi tidak sempurna, yaitu ketika membahas batas butir yang merupakan daerah
pertemuan tidak serasi antara kisi-kisi berebelahan, masing-masing dengan orientasi
berbeda. Struktur butir logam terjadi akibat proses pemadatan selama percetakan. Ini
juga sangat dipengaruhi oleh perlakuan mekanik yang diterima selama pengerjaan dan
fabrikasi. Sifat dapat ditempa yang dimiliki logam mengandung arti bahwa prosestersebut dapat mengakibatkan perubahan bentuk yang tidak tanggung-tanggung pada
butir-butir serta retak atau patah pada bagian kisi-kisi yang semula sempurna (Tim Kimia
Fisika. 2014. 16-17).
Secara kimiawi korosi adalah reaksi pelarutan (dissolution) logam menjadi ion pada
permukaan logam yang berinteraksi dengan lingkungan yang dapat bersifat asam atau
basa melalui reaksi elektrokimia. Logam tersebut memiliki ion negatif dan ion positif,
yang apabila berhubungan dengan udara maka akan membentuk senyawa baru. Hal inidikarenakan udara mengandung bermacam-macam unsur salah satunya hidrogen sebagai
oksidator, karenanya korosi ini juga dapat disebut atmospheric corrosion (Graedel dan
Leygraf, 2001).
Besi adalah logam yang kedua melimpah setelah Al dan unsur keempat yang paling
melimpah dikulit bumi. Teras bumi dianggap terutama terdiri atas Fe dan Ni. Bijih yang
utama adalah hermatite Fe2O3, Magnetite Fe3O4, Limotite FeO(OH) dan Sidenite FeCO3.
Besi murni cukup reaktif. Dalam udara lembap cepat teroksidasi membiarkan permukaan
logam yang terbaru terbuka. Besi yang sangat halus bersifat pisofor (Cotton dan
Wilkinson. 1998).
Sejumlah faktor mempercepat korosi. Garam yang larut menghasilkan sebuah
elektrolit yang menaikkan aliran muatan menuju larutan: contoh yang dikenal dengan
baik adalah pengaratan mobil yang cepat didaerah dimana garam tersebar dan dijalan
yang banyak es. Keasaman yang lebih tinggi juga meningkatkan korosi, seperti yang
terlihat pada peran H3O+ sebagai reaktan dalam proses di katoda. Keasaman diperkuat
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
6/17
6
oleh adanya CO2 terlarut (yang menghasilkan ion H3O+ dan HCO3
-) dan oleh polusi
udara dari belerang oksida yang menyebabkan pembentukan asam sulfat yang larut
dalam endapan asam.
Korosi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan kekuatan konstruksi.
Faktor yang menyebabkan terjadinya korosi adalah faktor dalam diri beton dan faktor
lingkungan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Terlihat bahwa air rawa dan
lumpur rawa menyebabkan terjadinya korosi pada tulangan beton. Air dan lumpur rawa
mengandung zat organik, humus yang tinggi sehingga pH-nya rendah yang
mengakibatkan air rawa bersifat asam. Karatan sebutan orang awam terhadap korosi
menjadi penyebab utama kerusakan material yang umumnya terbuat dari logam sehingga
menimbulkan kerugian. Korosi dapat berlangsung apabila semua komponen selelektrokimia tersedia yaitu tersedianya katoda dan anoda serta elektrolit dalam kadar
yang cukup. Dengan adanya elektrolit maka akan terjadi perpindahan elektron dari anoda
menuju katoda akibat perbedaan potensial antara keduanya (Oxtoby. 2001).
Faktor penyebab terjadinya korosi dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu sifat dari
material dan faktor lingkungan
Sifat material
1. Pengaruh susunan kimia material
Semua logam termasuk baja tahan karat, alumunium, dan sebagainya cenderung akan
akan mengalami pengkaratan oleh media korosif.
2. Pengaruh struktur kristal
Kurangnya homogenitas struktur dapat memnimbulkan efek-efek galvanis mikro pada
material yang menyebabkan pengkaratan. Perbedaan potensial akan mneyebabkan
terjadinya aliran elektron bila baja dimasukkan kedalam larutan elektrolit. Pada
material yang mengalami deformasi akan lebih mudah terjadi korosi, karena butiran
dalam material mengalami perubahan bentuk dan susunanya.
3. Pengaruh beda potensial
Bila dua logam mempunyai beda potensial tidak sama digabungkan dan dimasukkan
dalam larutan elektrolit maka akan terjadi pengkaratan.
4.
Pengaruh bentuk permukaan material
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
7/17
7
Permukaan logam yang mempunyai bentuk sendiri akan menyebabkan terjadinya
korosi. Adanya kotoran pada permukaan material akan menyebabkan korosi karena
terperangkapnya oksigen dalam material.
Lingkungan Korosi
Adapun beberapa pengaruh lingkungan korosi secara umum sebagai berikut:
1. Lingkungan Air
Air atau uap air dalam jumlah sedikit atau banyak akan mempengaruhi tingkat korosi
pada logam. Reaksinya bukan hanya antara logam dengan oksigen saja, tetapi juga
dengan uap air yang menjadi reaksi elektrokimia. Karena air berfungsi sebagai:
a. Pereaksi: Misalnya pada besi akan berwarna cokelat karena terjadinya besi
hidroksida.
b. Pelarut: Produk-produk korosi akan larut dalam air seperti besi klorida atau besi
sulfat.
c.
Katalisator: Besi akan cepat bereaksi dengan O2dari udara sekitar bila ada uap
air.
d. Elektrolit lemah: Sebagai penghantar arus yang lemah atau kecil.
Mekanisme reaksi uap air di udara dengan logam sebagai berikut (Supardi, 1997:72).
4H2O4H++ 4OH-
4H++ O2 2H2O
Fe Fe2++ 2e
2Fe + 4H+2Fe2++ 4H+
2Fe2++ 4OH2- 2Fe(OH)2
2Fe(OH)2+ H2+ 1/2O2 2Fe(OH)3
4Fe + 6H2O + 3O2 4Fe(OH)3
Korosi pada lingkungan air bergantung pada pH, kadar oksigen dan temperatur.
Misalnya pada baja tahan karat pada suhu 300-500oC bisa bertahan dari karat. Namun
pada suhu yang lebih tinggi 600-650oC baja tahan karat akan terserang korosi dengan
cepat. Demikian juga dengan penambahan kadar O2dalam air maka akan
mempercepat laju korosi pada logam. Pengaruh kondisi lingkungan yang berubah-
ubah sangat mempengaruhi laju korosi.
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
8/17
8
2. PH
Menurut penelitian Whitman dan Russel ternyata pH dari suatu elektrolit sangat
mempengaruhi pada proses terjadinya korosi pada besi. Pengaturan pH dilakukan
dengan pembubuhan KOH pada air yang pH 6-14 dan pembubuhan asam pada 7-0.
3. Kadar Oksigen
Oksigen hampir ada dimana-mana, karena potensial redoks sangat tinggi maka
oksigen dalam proses korosi akan terlebih dahulu akan direduksi oleh H+.
Potensial redoks reaksi: O2+ H2O + 4e 4OH-, E=1,23 V.
Kelarutan O2 dalam larutan harus dikurangi oleh garam yang terlarut dalam larutan
dan kelarutannya bergantung pada logam yang tercelup dan luasan permukaan logam
tercelup serta temperaturnya. Adapun macam-macam air seperti air suling merupakan
air yang paling bersih dan bebas dari kation dan anion serta terisolir dari udara dan
bebas mikroba. Adapun air hujan atau salju merupakan proses sulingan alam, namun
demikian air ini masih mengandung CO2dari udara yang dapat membentuk senyawa
H2CO3dan akan bersifat asam menyebabkan korosif pada baja. Untuk air permukaan
komposisi zat terlarut bergantung pada tanah yang ditempati atau tergenang. Tetapi
pada umumnya zat yang terlarut lebih rendah dari pada air laut. Biasanya air
permukaan mengandung Ca2+
, Mg2+
, NH4+
, Cl-
, dan SO-
4yang agresifitasnya lebihrendah daripada air laut.
Korosi oleh air bersih pada logam yang tidak mulia akan terbentuk reaksi sebagai
berikut: L + 2H2OL(OH)2+ H2
Sedangkan untuk air bersih dan adanya O2, akan ada proses oksidasi dari udara
sekitarnya. Hal ini biasanya terjadi pada air dekat permukaan.
Reaksinya: 2L + 3H2O +3/2O22L(OH)3
4.
Lingkungan Udara
Temperatur, kelembaban relatif, partikel-partikel abrasif dan ion-ion agresif yang
terkandung dalam udara sekitar, sangat mempengaruhi laju korosi. Dalam udara yang
murni, baja tahan karat akan sangat tahan terhadap korosi. Namun apabila udara mulai
tercemari maka serangan korosi dapat mudah terjadi. Salah satu polusi udara yang
menimbulkan karosi adalah NOX dari pabrik asam nitrat, SO2dari hasil pembakaran
bahan bakar fosil, Cl2dari pabrik soda dan NaCl dari air laut.
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
9/17
9
5. Lingkungan Asam, Basa dan Garam
Pada lingkungan air laut, dengan konsentrasi garam NaCl atau jenis garam-garam
yang lain seperti KCl akan menyebabkan laju korosi logam cepat. Sama halnya
dengan kecepatan alir dari air laut yang sebanding dengan peningkatan laju korosi,
akibat adanya gesekan, tegangan dan temperatur yang mendukung terjadinya korosi.
Pada larutan basa seperti NaOH (caustic soda), baja karbon akan tahan terhadap
serangan korosi pada media ini dengan suhu larutan 75 oF (24 oC) dan konsentrasi
45% berat. Pada larutan asam seperti asam kromat (CrO3), dengan konsentrasi asam
kromat 10% pada suhu 60oC, tidak akan menyerang baja tahan karat. Dan tingkat
korosi akan naik sebanding dengan temperatur dan konsentrasi yang juga meningkat.
Sedangkan pada larutan asam seperti H2SO4, proses terjadinya perkaratan pada
permukaan baja yang terbuka keseluruhannya terhadap hujan lebih baik dari pada
sebagian saja terkena hujan atau sebagian terlindungi. Mekanismenya sebagai berikut.
Fe + H2SO4 +1/2O2FeSO4
1/4O2+1/2H2SO4
1/2Fe2(SO4)
1/2Fe2(SO4)1/2H2O
1/2Fe2O3+3/2H2SO4 (Widharto,1999:5)
Senyawa kromat mampu sebagai pemasif yang efektif terhadap laju korosi pada
logam. Dalam kenyataannya dapat tereduksi menjadi Cr2O3 yang membentuk serpih
yang berwarna hijau kecoklatan. Cr2O3banyak digunakan sebagai abrasi pada pemolesan
karena Cr2O3keras, tajam sehingga mampu mengikis atau mengasah logam menjadi
mengkilap.
Penggunaan larutan garam natrium kromat atau sodium kromat (Na2CrO4) dengan
kadar tertentu mampu menghambat laju korosi. karena natrium kromat sebagai inhibitor
kimia, yaitu suatu zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat suatu reaksi
kimia. Secara khusus, inhibitor korosi merupakan suatu zat kimia yang bila ditambahkan
ke dalam suatu lingkungan tertentu, dapat menurunkan laju penyerangan lingkungan itu
terhadap suatu logam.
Selain itu, fungsi dari inhibitor adalah mampu memperpanjang umur pakai logam,
melindungi dan memperindah permukaan logam, lebih mengkilap dan terang dengan
warna tertentu yang dihasilkan sesuai inhibitornya.
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
10/17
10
Penggunaannya sebagai berikut:
a.
Na2CrO4dengan konsentrasi 50 ppm digunakan pada pipa baja.
b. 2,3 gr/l Na2CrO4untuk sambungan galvanik Cu-Zn-Fe.
c.
2,4 gr/l Na2CrO4 untuk sambungan galvanik Fe-Al.
d.
0,1% Na2CrO4digunakan untuk penghambat laju korosi logam Fe, Cu, Zn dalam
sistem air pendingin (water cooling) dan pada larutan garam (Brines).
e. 0,1% - 1% Na2CrO4digunakan untuk penghambat laju korosi (inhibisi) logam Fe, Pb,
Cu, Zn dalam sistem mesin pendingin (engine coolants)( Widharto S, 1999:2).
B. ALAT DAN BAHAN
Alat:
1. 6 tabung reaksi dan sebuah rak
2. 6 paku beton, panjang 50 mm
3.
Penyekat
4. Sepotong gabus
Bahan:
1.
Nitrit
2. Natrium kromat
3. Asam klorida
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
11/17
11
C. PROSEDUR PERCOBAAN
Kedalam rak tabung reaksi
Menempatkan 6 buah tabung reaksi
+ 1 paku beton dalam masing-masing tabung reaksi
Menyiapkan
Larutan HCl
Larutan natrium nitrit
Larutan natrium kromat
Pada setiap paku
1. Membiarkannya berhubungan langsung dengan udara
2. Merendam seluruh paku dengan air PAM
3.
Merendam seluruh paku dengan HCl
4. Merendam seluruh paku dengan air PAM yang sudah didihkan + penyekat
5. Merendam seluruh paku dengan natrium nitrit
6.
Merendam seluruh paku dengan kalium kromat
Membiarkan selama 1 hari-1 minggu
Mengamati pengaruh lingkungan yang berbeda-beda terhadap paku
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
12/17
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. TABEL PENGAMATAN
Tabung
ReaksiKondisi Pengamatan
1
2
3
4
5
6
Udara langsung
Air PAM
HCl 2M
Air PAM yang didihkan
Natrium nitrit
Kalium Kromat
3
2
1
4
5
6
Pada tabel terdapat nomor pada kolom pengamatan, yang merupakan nomor urutan
berdasarkan banyak karat yang dihasilkan. Dimana nomor 1 merupakan paku beton
dengan jumlah karat terbanyak dan nomor 6 merupakan paku beton yang paling sedikit
karat/tidak berkarat
B. PEMBAHASAN
Pada percobaan peranan lingkungan terhadap korosi bertujuan untuk menunjukan
peranan lingkungan sekitar dalam proses pengaratan. Yang pada pengujian, enam buah
paku (dalam tabung reaksi) diberikan perlakuan yang berbeda-beda. Korosi adalah
penurunan mutu logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya(Tim Kimia
Fisika.2014: 16)
Pada prinsipnya, korosi merupakan proses elektrokimia, dimana pada korosi besi
(paku beton yang digunakan) bagian tertentu dari besi bersifat sebagai anoda yang
nantinya akan terjadi proses oksidasi.
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
13/17
13
Fe (s)Fe 2+(aq) + 2e-
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir kebagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, dimana oksigen terinduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e-2H2O (l)
Atau
O2(g) + 2H2O (l) + 4e-4OH
-(aq)
Ion besi (III) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi
(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.
Fe2++ OH-Fe(OH)2 : reaksi pengendapan Fe(OH)2
Fe(OH)2+ O2+ H2O Fe2O3.XH2O : pembentukan karat
(Svehla.1990)
Seperti perlakuan-perlakuan pada prosedur kerja, kedalam enam buah tabung reaksi
masing-masing di masukan paku beton yang diberi perlakuan berbeda. Yaitu kontak
langsung dengan udara, direndam dalam air PAM, direndam dalam HCl 2M, direndam
dalam air PAM yang didihkan kemudian ditutup, direndam dalam natrium nitrit, dan
direndam dalam kalium kromat. Keenam tabung reaksi ini dibiarkan selama 4 hari.
Didapatkan hasil pengamatan, karat paling banyak terdapat pada paku beton yang
direndam dalam HCl 2M, selanjutnya pada paku beton yang direndam dengan air PAM,
kemudian paku beton yang kontak dengan udara langsung, paku yang direndam dalam
air PAM yang didihkan kemudian ditutup sedikit menghasilkan karat, dan pada paku
beton yang direndam dalam natrium nitrit dan direndam dalam kalium kromat tidak
menghasilkan karat. Dari hasil ini, dapat dilihat bahwa lingkungan sangat erat kaitannya
dengan proses korosi, serti senyawa kimia, konsentrasi, temperatur dan udara.
Sesaat setelah paku direndam dalam HCl 2M, muncul gelembung-gelembung gas.
Sedangkan paku pada tabung reaksi lain, tidak menunjukan reaksi apa-apa (reaksi
berjalan lambat). Hal ini dikarenakan HCl adalah salah satu larutan elektrolit yang dapat
mempercepat korosi logam. Selain itu HCl 2 M merupakan larutan asam yang
konsentrasinya cukup besar. Semakin asam suatu larutan, akan semakin cepat pula korosi
terjadi. Ditambah lagi dengan kontak langsung dengan udara, akan membuat korosi lebih
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
14/17
14
cepat terjadi. Berdasarkan teori, besi lebih mudah teroksidasi menjadi Fe2O3 pada
suasana asam.
Paku yang direndam dengan air PAM, dibiarkan terbuka/kontak langsung dengan
udara. Ini menyebabkan laju korosi bertambah pada logam. Karena adanya oksigen yang
terlarut akan menyebabkan korosi pada metal.
Urutan ketiga, paku yang berhubungan langsung dengan udara. Besi akan teroksidasi
secara langsung dengan adanya oksigen bebas. Oksigen dengan paku dalam tabung
reaksi akan leluasa bereaksi menyebabkan korosi. Berdasarkan teori, besi (paku beton)
merupakan logam yang menempati urutan kedua dari logam-logam yang umum terdapat
pada kerak bumi. Besi cukup reaktif, bila besi di biarkan di udara terbuka
untuk beberapa lama mengalami perubahan warna yang lazim di sebut perkaratan besi.
Proses perubahan besi menjadi besi berkarat merupakan reaksi redoks yag melihat
oksigen:
Fe(s) + O2Fe2O3
Selain itu, pengujian yang dilakukan pada laboratorium, uap yang ada/udara juga
mungkin dari zat-azat asam yang ikut mempengaruhi laju reaksi pengaratan besi.
Selanjutnya adalah paku beton yang direndam dalam air PAM yang didihkan
kemudian ditutup dengan sumbat.Berdasarkan teori, makin tinggi temperatur, reaksi
kimia lebih cepat terjadi dan menambah kecepatan korosi. Namun dengan mendidihkan
air PAM, kelarutan oksigen akan berkurang dengan meningkatnya temperatur.
Selanjutnya tabung rekasi ditutup, hal ini akan menghalangi air berikatan dengan O2
udara bebas, mengakibatkan korosi yang terjadi sedikit.
Kemudian paku beton yang direndam dalam larutan natrium nitrit. Pada natrium nitrit,
paku seolah-olah terkikis sedikit lapisan luarnya, tidak menimbulkan karat. Nitrit
merupakan inhibitor anodic yang menghambat reaksi oksidasi, dengan reaksi:
Fe + OH-FeOH(adsorpsi) + e-
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
15/17
15
FeOH(adsorpsi) + Fe + OH- FeOH(adsorpsi)+ FeOH
++ 2e-
Molekul organic teradsorpsi di permukaan logam, sehingga katalis FeOHad
berkurang, akibatnya laju korosi menurun.
Terkhir adalah paku beton dalam larutan Kalium Kromat, paku tidak mengalami
korosi. Karena Kalium kromat merupakan inhibitor pasivator yang menghambat korosi
dengan cara menghambat rekasi anodic melalui pembentukan lapisan pasif.
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
16/17
16
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi elektrokimia dengan
lingkungannya.
2.
Adanya larutan asam yang bertindak dengan logam, semakin asam suatu larutan,
akan semakin cepat pula korosi terjadi
3.
Reaksi logam dengan air dan oksigen, juga akan mempercepat proses pengaratan
4.
Meningkatnya suhu, laju rekasi korosi akan meningkat
5. Korosi dapat dihambat dnegan menggunakan inhibitor:
Natrium nitrit : inhibitor anodic yang menghambat reaski oksidasi terjadi
(menurunkan laju korosi)
Kalium Kromat : inhibitor pasivator, membentuk lapisan pasif pada permukaan
logam (sehingga laju korosi dapat ditekan)
B.
SARANDengan adanya percobaan mengenai peranan lingkungan terhadap korsosi ini, kita
dapat mengetahui peranan lingkungan sekitar terhadap proses pengaratan. Diharpakan
dengan makalah ini, semoga kita dapat menghindari proses pengaratan terkait dengan
reaksi kimia, konsentrasi, temperature ataupun udara.
8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2
17/17
17
DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F.A dan Wilkinson G.1889.Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press
Graedel dan Leygraf. 2001.Atmospheric Corrosion. New York:Wiley-Interscience
Oxtoby, D.W. Gillis. 2001.Prinsip-Prinsip Kimia Modern Ed 4 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Svehla. 1990.Kimia Universitas. Jakarta: Erlangga
Tim Kimia Fisika. 2014.Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Padang: UNP