29
MAKALAH KOROSI “KOROSI PADA ATAP SENG RUMAH” Disusun oleh: WAKHID NURROHMAN HANIF K2509062 Pendidikan Teknik Mesin FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Makalah Korosi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Korosi

MAKALAH KOROSI

“KOROSI PADA ATAP SENG

RUMAH”

Disusun oleh:

WAKHID NURROHMAN HANIF

K2509062

Pendidikan Teknik Mesin

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA2013

Page 2: Makalah Korosi

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN KOROSI

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara

suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan

senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi

disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen

(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau

karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang

berwarna coklat-merah.

Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena

logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi

lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi

logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam

bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah

diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan

baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan

lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).

Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau

tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda

potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih

bersih dari oksida.

B. BENTUK KOROSI

Bentuk-bentuk korosi dapat berupa korosi merata, korosi galvanik, korosi

sumuran, korosi celah, korosi retak tegang (stress corrosion cracking), korosi

retak fatik (corrosion fatique cracking) dan korosi akibat pengaruh hidogen

Page 3: Makalah Korosi

(corrosion induced hydrogen), korosi intergranular, selective leaching, dan

korosi erosi.

1. Korosi merata adalah korosi yang terjadi secara serentak diseluruh

permukaan logam, oleh karena itu pada logam yang mengalami korosi merata

akan terjadi pengurangan dimensi yang relatif besar per satuan waktu. Kerugian

langsung akibat korosi merata berupa kehilangan material konstruksi,

keselamatan kerja dan pencemaran lingkungan akibat produk korosi dalam

bentuk senyawa yang mencemarkan lingkungan. Sedangkan kerugian tidak

langsung, antara lain berupa penurunan kapasitas dan peningkatan biaya

perawatan (preventive maintenance).

2. Korosi galvanik terjadi apabila dua logam yang tidak sama dihubungkan

dan berada di lingkungan korosif. Salah satu dari logam tersebut akan

mengalami korosi, sementara logam lainnya akan terlindung dari serangan

korosi. Logam yang mengalami korosi adalah logam yang memiliki potensial

yang lebih rendah dan logam yang tidak mengalami korosi adalah logam yang

memiliki potensial lebih tinggi.

3. Korosi sumuran adalah korosi lokal yang terjadi pada permukaan yang

terbuka akibat pecahnya lapisan pasif. Terjadinya korosi sumuran ini diawali

dengan pembentukan lapisan pasif dipermukaannya, pada antarmuka lapisan

pasif dan elektrolit terjadi penurunan pH, sehingga terjadi pelarutan lapisan

pasif secara perlahan-lahan dan menyebabkan lapisan pasif pecah sehingga

terjadi korosi sumuran. Korosi sumuran ini sangat berbahaya karena lokasi

terjadinya sangat kecil tetapi dalam, sehingga dapat menyebabkan peralatan

atau struktur patah mendadak.

4. Korosi celah adalah korosi lokal yang terjadi pada celah diantara dua

komponen. Mekanisme terjadinya korosi celah ini diawali dengan terjadi korosi

merata diluar dan didalam celah, sehingga terjadi oksidasi logam dan reduksi

oksigen. Pada suatu saat oksigen (O2) di dalam celah habis, sedangkan oksigen

(O2) diluar celah masih banyak, akibatnya permukaan logam yang

Page 4: Makalah Korosi

berhubungan dengan bagian luar menjadi katoda dan permukaan logam yang

didalam celah menjadi anoda sehingga terbentuk celah yang terkorosi.

5. Korosi retak tegang (stress corrosion cracking), korosi retak fatik

(corrosion fatique cracking) dan korosi akibat pengaruh hidogen (corrosion

induced hydrogen) adalah bentuk korosi dimana material mengalami keretakan

akibat pengaruh lingkungannya. Korosi retak tegang terjadi pada paduan logam

yang mengalami tegangan tarik statis dilingkungan tertentu, seperti : baja tahan

karat sangat rentan terhadap lingkungan klorida panas, tembaga rentan

dilarutan amonia dan baja karbon rentan terhadap nitrat. Korosi retak fatk

terjadi akibat tegangan berulang dilingkungan korosif. Sedangkan korosi akibat

pengaruh hidogen terjadi karena berlangsungnya difusi hidrogen kedalam kisi

paduan.

6. Korosi intergranular adalah bentuk korosi yang terjadi pada paduan

logam akibat terjadinya reaksi antar unsur logam tersebut di batas butirnya.

Seperti yang terjadi pada baja tahan karat austenitik apabila diberi perlakuan

panas. Pada temperatur 425 – 815oC karbida krom (Cr23C6) akan mengendap

di batas butir. Dengan kandungan krom dibawah 10 %, didaerah pengendapan

tersebut akan mengalami korosi dan menurunkan kekuatan baja tahan karat

tersebut.

7. Selective leaching adalah korosi yang terjadi pada paduan logam karena

pelarutan salah satu unsur paduan yang lebih aktif, seperti yang biasa terjadi

pada paduan tembaga-seng. Mekanisme terjadinya korosi selective leaching

diawali dengan terjadi pelarutan total terhadap semua unsur. Salah satu unsur

pemadu yang potensialnya lebih tinggi akan terdeposisi, sedangkan unsur yang

potensialnya lebih rendah akan larut ke elektrolit. Akibatnya terjadi keropos

pada logam paduan tersebut. Contoh lain selective leaching terjadi pada besi

tuang kelabu yang digunakan sebagai pipa pembakaran. Berkurangnya besi

dalam paduan besi tuang akan menyebabkan paduan tersebut menjadi porous

dan lemah, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pecah pada pipa.

Page 5: Makalah Korosi

C. PERKEMBANGAN KOROSI

KOROSI pada logam menimbulkan kerugian tidak sedikit. Hasil riset yang

berlangsung tahun 2002 di Amerika Serikat memperkirakan, kerugian akibat korosi

yang menyerang permesinan industri, infrastruktur, sampai perangkat transportasi di

negara adidaya itu mencapai 276 miliar dollar AS. Ini berarti 3,1 persen dari Gross

Domestic Product (GDP)-nya. sebenarnya, negara-negara di kawasan tropis seperti

Indonesia paling banyak menderita kerugian akibat korosi ini. tetapi, tidak ada data

yang jelas di negara-negara tersebut tentang jumlah kerugian setiap tahunnya.

Korosi yang dipengaruhi oleh mikroba merupakan suatu inisiasi atau

aktifitas korosi akibat aktifitas mikroba dan proses korosi. Korosi pertama

diindentifikasi hampir 100 jenis dan telah dideskripsikan awal tahun 1934.

bagaimanapun korosi yang disebabkan aktifitas mikroba tidak dipandang serius saat

degradasi pemakaian sistem industri modern hingga pertengahan tahun1970- an.

Ketika pengaruh serangan mikroba semakin tinggi, sebagai contoh tangki air stainless

steel dinding dalam terjadi serangan korosi lubang yang luas pada permukaan sehingga

para industriawan menyadari serangan tersebut. Sehingga saat itu, korosi jenis ini

merupakan salah satu faktor pertimbangan pada instalasi pembangkit industri, industri

minyak dan gas, proses kimia, transportasi dan industri kertaspulp. Selama tahun 1980

dan berlanjut hingga awal tahun 2000, fenomena tesebut dimasukkan sebagai bahan

perhatian dalam biaya operasi dan pemeriksaan sistem industri. Dari fenomena

tersebut, banyak institusi mempelajari dan memecahkan masalah ini dengan

penelitian-penelitian untuk mengurangi bahaya korosi tersebut.

Mikroba merupakan suatu mikrooranisme yang hidup di lingkungan secara

luas pada habitat-habitatnya dan membentuk koloni yang pemukaanya kaya dengan

air, nutrisi dan kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan mikroba terjadi pada

rentang suhu yang panjang biasa ditemukan di sistem air, kandungan nitrogen dan

fosfor sedikit, konsentrat serta nutrisi-nutrisi penunjang lainnya.

Mikroorganisme yang mempengaruhi korosi antara lain bakteri, jamur, alga

danprotozoa. Korosi ini bertanggung jawab terhadap degradasi material di lingkungan.

Pengaruh inisiasi atau laju korosi di suatu area, mikroorganisme umumnya

berhubungan dengan permukaan korosi kemudian menempel pada permukaan logam

dalam bentuk lapisan tipis atau biodeposit. Lapisan film tipis atau biofilm.

Pembentukan lapisan tipis saat 2 – 4 jam pencelupan sehingga membentuk lapisan ini

terlihat hanya bintik-bintik dibandingkan menyeluruh di permukaan.

Page 6: Makalah Korosi

Lapisan film berupa biodeposit biasanya membentuk diameter beberapa

centimeter di permukaan, namun terekspos sedikit di permukaan sehingga dapat

meyebabkan korosi lokal. Organisme di dalam lapisan deposit mempunyai efek besar

dalam kimia di lingkungan antara permukaan logam/film atau logam/deposit tanpa

melihat efek dari sifat bulk electrolyte.

Mikroorganisme dikatagorikan berdasarkan kadar oksigen yaitu :

1. Jenis anaerob, berkembang biak pada kondisi tidak adanya oksigen.

2. Jenis Aerob, berkembang biak pada kondisi kaya oksigen.

3. Jenis anaerob fakultatif, berkembang biak pada dua kondisi.

4. Mikroaerofil, berkembang biak menggunakan sedikit oksigen.

Page 7: Makalah Korosi

BAB II

KASUS RIIL KOROSI

A. SIFAT FISIK DAN KIMIA SENG

1. Senyawa Seng

Seng diambil dari bahasa Belanda yaitu zink adalah unsur kimia

dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia

merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek

kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua

unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki

keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di

kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak

ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).

Kuningan, yang merupakan campuran aloi tembaga dan seng, telah

lama digunakan paling tidak sejak abad ke-10 SM. Logam seng tak murni

mulai diproduksi secara besar-besaran pada abad ke-13 di India, manakala

logam ini masih belum di kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir

abad ke-16. Para alkimiawan membakar seng untuk menghasilkan apa yang

mereka sebut sebagai "salju putih" ataupun "wol filsuf". Kimiawan Jerman

Andreas Sigismund Marggraf umumnya dianggap sebagai penemu logam

seng murni pada tahun 1746. Karya Luigi Galvani dan Alessandro Volta

berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun 1800.

Pelapisan seng pada baja untuk mencegah perkaratan merupakan aplikasi

utama seng. Aplikasi-aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai

dan aloi.

Terdapat berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan,

seperti seng karbonat dan seng glukonat (suplemen makanan), seng klorida

(pada deodoran), seng pirition (pada sampo anti ketombe), seng sulfida

(pada cat berpendar), dan seng metil ataupun seng dietil di laboratorium

organik.

Page 8: Makalah Korosi

Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi

tubuh. Terdapat sekitar dua milyar orang di negara-negara berkembang yang

kekurangan asupan seng. Defisiensi ini juga dapat menyebabkan banyak

penyakit. Pada anak-anak, defisiensi ini menyebabkan gangguan

pertumbuhan, mempengaruhi pematangan seksual, mudah terkena infeksi,

diare, dan setiap tahunnya menyebabkan kematian sekitar 800.000 anak-

anak di seluruh dunia. Konsumsi seng yang berlebihan dapat menyebabkan

ataksia, lemah lesu, dan defisiensi tembaga. Dalam bahasa sehari-hari, seng

juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang digunakan sebagai bahan

bangunan.

2. Sifat Fisik Seng

Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau,

dan bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu

komersial tidak berkilau. Seng sedikit kurang padat daripada besi dan

berstruktur kristal heksagonal.

Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi

dapat ditempa antara 100 sampai dengan 150 °C. Di atas 210 °C, logam ini

kembali menjadi rapuh dan dapat dihancurkan menjadi bubuk dengan

memukul-mukulnya. Seng juga mampu menghantarkan listrik.

Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng memiliki titik lebur (420

°C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif rendah. Dan sebenarnya pun, titik

lebur seng merupakan yang terendah di antara semua logam-logam transisi

selain raksa dan kadmium.

Terdapat banyak sekali aloi yang mengandung seng. Salah satu

contohnya adalah kuningan (aloi seng dan tembaga). Logam-logam lainnya

yang juga diketahui dapat membentuk aloi dengan seng adalah aluminium,

antimon, bismut, emas, besi, timbal, raksa, perak, timah, magnesium, kobalt,

nikel, telurium, dan natrium. Walaupun seng maupun zirkonium tidak

bersifat feromagnetik, aloi ZrZn2 memperlihatkan feromagnetisme di

bawah suhu 35 K.

Page 9: Makalah Korosi

3. Sifat Kimia Seng

Reaktivitas seng memiliki konfigurasi elektron [Ar]3d104s2 dan

merupakan unsur golongan 12 tabel periodik. Seng cukup reaktif dan

merupakan reduktor kuat.. Permukaan logam seng murni akan dengan

cepat mengusam, membentuk lapisan seng karbonat, Zn5(OH)6CO3,

seketika berkontak dengan karbon dioksida. Lapisan ini membantu

mencegah reaksi lebih lanjut dengan udara dan air. Seng yang dibakar

akan menghasilkan lidah api berwarna hijau kebiruan dan mengeluarkan

asap seng oksida. Seng bereaksi dengan asam, basa, dan non-logam

lainnya Seng yang sangat murni hanya akan bereaksi secara lambat

dengan asam pada suhu kamar. Asam kuat seperti asam klorida maupun

asam sulfat dapat menghilangkan lapisan pelindung seng karbonat dan

reaksi seng dengan air yang ada akan melepaskan gas hidrogen.

Seng secara umum memiliki keadaan oksidasi +2. Ketika senyawa

dengan keadaan oksidasi +2 terbentuk, elektron pada kelopak elektron

terluar s akan terlepas, dan ion seng yang terbentuk akan memiliki

konfigurasi [Ar]3d10. Hal ini mengijinkan pembentukan empat ikatan

kovalen dengan menerima empat pasangan elektron dan mematuhi

kaidah oktet. Stereokimia senyawa yang dibentuk ini adalah tetrahedral

dan ikatan yang terbentuk dapat dikatakan sebagai sp3. Pada larutan

akuatik, kompleks oktaherdal, [Zn(H2O)6]2+, merupakan spesi yang

dominan. Penguapan seng yang dikombinasikan dengan seng klorida

pada temperatur di atas 285 °C mengindikasikan adanya Zn2Cl2 yang

terbentuk, yakni senyawa seng yang berkeadaan oksidasi +1. Tiada

senyawa seng berkeadaan oksidasi selain +1 dan +2 yang diketahui.

Perhitungan teoritis mengindikasikan bahwa senyawa seng dengan

keadaan oksidasi +4 sangatlah tidak memungkinkan terbentuk.

Sifat kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi periode

pertama seperti nikel dan tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan hampir

tak berwarna. Jari-jari ion seng dan magnesium juga hampir identik. Oleh

karenanya, garam kedua senyawa ini akan memiliki struktur kristal yang

sama. Pada kasus di mana jari-jari ion merupakan faktor penentu, sifat-

Page 10: Makalah Korosi

sifat kimiawi keduanya akan sangat mirip. Seng cenderung membentuk

ikatan kovalen berderajat tinggi. Ia juga akan membentuk senyawa

kompleks dengan pendonor N- dan S-.

B. KOROSI PADA ATAP SENG RUMAH

Seng adalah salah satu dari sekian banyak bangunan yang sering

digunakan sebagai penutup atap. Ukuran seng datar yang digalvanisir

( disepuh ) berkisar 915 mm x 1830 mm dengan beberapa macam tebal yang

kurang dari 1mm. ukuran tebal yang kurang dari 1 mm dinyatakan dengan

BWG. Ukuran seng gelombang biasa yang digalvanisir berkisar 760 mm x

1830 mm dengan beberapa macam – macam tebal yang dinyatakan dengan

BWG. Seng mempunyai lebar propil 76 mm, tinggi propil 16 mm dan

banyaknya gelombang ada 10.

Kelebihan atap seng yaitu bobotnya rendah, harganya murah,

pemasangannya mudah sekaligus dapat menghemat biaya. Namun

kekurangan atap seng apabila terkena air hujan yang banyak mengandung

garam maka  seng lebih mudah berkarat, selain itu karena jatuhnya air hujan

maka akan menimbulkan suara yang berisik. Seng juga tidak mempunyai sifat

isolasi panas & dingin artinya kalau udara di luar panas / dingin maka di

dalam ruangan akan terasa lebih panas  / dingin juga. Berikut contoh gambar

seng yang mengalami korosi.

Proses Awal Korosi

Page 11: Makalah Korosi

Proses ke-2

Proses ke-3

Page 12: Makalah Korosi

Seng terkorosi semua (merata)

C. PENYEBAB KOROSI

Perilaku atau sifat seng selama berada pada lingkungan atmosfir

telah sering diperiksa pada tes yang dilakukan di seluruh dunia. Kinerja seng

dalam lingkungan atmosfer dapat diramalkan dalam batas yang wajar.

Perbandingan yang tepat dari perilaku seng pada lingkungan atmosfer yang

korosif sedikit kompleks karena banyak faktor yang terlibat, seperti :

1. arah angin

2. intensitas asap korosif,

3. jumlah garam diudara

4. periode relatif dari kelembaban atau kondensasi dan kekeringan.

Namun, secara umum diketahui bahwa laju korosi seng rendah; itu

berkisar dari 0,13 pM / tahun di atmosfer pedesaan kering untuk 0,013 mm /

tahun di lebih lingkungan atmosfer industri yang lembab.

Seng lebih tahan korosi daripada baja di atmosfer alam, pengecualian kondisi

ini jika atmosfer dalam ruangan dimana lingkungannya korosif, baik baja dan

seng sangat rentan terkena korosi tetapi tetap seng memiliki ketahanan yang

lebih baik dari pada baja. Sebagai contoh, di atmosfer pantai laju korosi seng

adalah sekitar 1 / 25 dari baja.

Page 13: Makalah Korosi

Faktor-faktor penting yang mengontrol tingkat di korosi seng

dalam paparan atmosfer adalah:

1. Durasi dan frekuensi kelembaban

2. Tingkat di mana permukaan mengering

3. Tingkat polusi industri atmosfer.

Pada udara kering, seng secara perlahan diserang oleh oksigen

atmosfer. Sebuah lapisan tipis oksida padat terbentuk pada permukaan seng,

dan kemudian membentuk lapisan luar di atasnya. Meskipun kadang-kadang

lapisan luar tersebut melepaskan diri, lapisan bawah tetap dan melindungi

logam membatasi interaksi dengan oksigen. Dengan kondisi tersebut, yang

terjadi di beberapa daerah beriklim tropis, seng teroksidasi dengan sangat

lambat.

Atmosfer korosi telah didefinisikan untuk mencakup proses korosi

yang terjadi di udara pada suhu antara -18 sampai 70 ° C di tempat terbuka

dan di ruang tertutup dari segala jenis. Memburuknya korosi ini kadang-

kadang disebut pelapukan. Definisi ini mencakup berbagai macam

lingkungan dari tingkat corrosivities yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang

menentukan corrosivity atmosfer termasuk polusi industri, polusi laut,

kelembaban, suhu (terutama penyebaran antara kelembapan tertinggi dan

terendah yang mempengaruhi kondensasi dan penguapan) dan curah hujan.

D. PROSES TERJADINYA KOROSI

Proses dasar korosi logam sangat sederhana yaitu atom-atom yang

mengandung logam bereaksi dalam larutan atau membentuk gugusan ion

yang bermuatan positip, sehingga dapat terkorosi karena mengalami oksidasi.

Poses korosi dapat dijelaskan sebagai proses elektrokimia reaksi redoks

(reduksi oksidasi). Logam yang mengalami korosi akan bertindak sebagai

anode ( reaksi oksidasi) dan zat pengotornya akan bertindak sebagai katode

(reduksi).

Korosi yang diartikan sebagai perubahan dari logam atau oksida

logam atau perubahan logam dari yang bervalensi kosong menjadi berisi. Jadi

Page 14: Makalah Korosi

korosi adalah logam-logam yang dapat berubah bilangan oksidasinya.

Misalnya ; bilangan oksidasinya terus meningkat apabila terkena air maupun

udara.

Contoh : Seng terkena asam

Zn + 2 HCl ------------- ZnCl2 + H2

Zn ------------- Zn2+

Artinya bilangan oksidasinya naik dari valensi kosong menjadi bervalensi 2

Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam

menjadi ion dengan melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan

proses katodik yang menyerap elektron tersebut dengan laju yang sama.

Proses katodik biasanya merupakan reduksi ion hidrogen atau oksigen dari

lingkungan sekitarnya.

Salah satu penyebab korosi pada atap seng adalah air hujan yang

mengenai permukaan seng dimana mengandung asam.

Proses reaksi korosi dengan tingkat keasaman dalam lingkungan

asam

Anode : Fe (s) → Fe2+(aq) + 2e [x 4] Eo = + 0,44 V

Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + e [x 4] Eo = – 0,77 V

Katode : O2(g)+ 4H+(aq) + 4 e → 2 H2O (l) [x3] Eo = +1,23 V

Redoks : 4Fe(s) + 3O2(g) + 12H+(g) → 4Fe3+(aq) + 6H2O(l) Eo = +0,90 V

Ion Fe3+ yang terbentuk di anode kemudian teroksidasi lebih

lanjut oleh air membentuk karat , besi (III) oksida :

4 Fe3+(aq) + 12 H2O (l) → 2 Fe2O3.6H2O (s) + 12H+ (aq) ( karat )

Pengertian korosi secara scientist adalah korosi sebagai peristiwa

bereaksinya logam-logam dengan lingkungannya yang merusak sifat-sifat

logam tersebut dan merugikannya. Peristiwa korosi seperti yang disebutkan di

Page 15: Makalah Korosi

atas adalah peristiwa yang merugikan. Salah satu cara untuk menghindarinya

adalah dengan mencat logam tersebut, tetapi harganya menjadi mahal.

Untuk suatu susunan logam, atom-atom yang berada dipinggir

susunan mempunyai potensial dan energi yang tinggi dan mudah bereaksi,

maka mudah terkorosi. Korosi tidak dapat dicegah sama sekali tetapi dapat

dihambat sebab korosi merupakan peristiwa alam yang bereaksi spontan.

Page 16: Makalah Korosi

BAB III

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KOROSI

A. PENCEGAHAN

- Memberi lapisan pelindung dengan cat khusus besi atau dengan zat anti

karat.

Salah satu cara pencegahan serangan korosi/karat terhadap atap seng adalah

dengan cara menggunakan lapisan bahan organik atau cat. Pemberian lapisan

cat dilakukan pada permukaan seng, sehingga faktor penyebab korosi tidak

dapat mengenai seng secara langsung. Keunggulan lapisan cat pada sistem

proteksi korosi mudah cara penerapannya, dapat dilapis ulang dan lapisannya

memiliki nilai estetika. Faktor sangat penting yang mempengaruhi umur

lapisan cat terletak pada kelayakan persiapan permukaan logam sebelum

dilapisi cat.

- Pada permukaan seng diberi oli atau vaselin.

Pemberian oli atau vaselin ini dapat menghambatan kontak langsung antara

logam dengan oksigen atau air.

B. PENGENDALIAN

Penanganan pada atap seng yang bocor adalah dengan menambal,

selain biaya yang murah juga saat pengerjaan tidak mengganggu aktifitas

yang berada dibawah atap tersebut. Biaya penambalan atap 1 m2 ± Rp.

50.000,- umur rencana bisa bertahan lebih dari lima tahun. Sebuah pungujian

menunjukkan pada tahun 2002 diadakan penambalan atap seng, hingga tahun

2008 ini kondisi atap yang ditambal masih terlihat baik.

BAHAN YG DIPERLUKAN UNTUK PENAMBALAN

1. Elastex (contoh menggunakan buatan Nippon Paint)

Seperti gambar dibawah :

Page 17: Makalah Korosi

2. Mett 455 (serat fiber)

Seperti gambar dibawah:

3. HCL

4. Cromet (Contoh merk yang kami gunakan Bodelax metal primer zinc 900)

Seperti gambar dibawah:

5. Cat Silver (Merk Bee brand)

Page 18: Makalah Korosi

Cara Pengerjaan :

1. Korosi dibersihkan dengan sikat kawat

2. Kemudian dikwaskan HCL

3. Setelah benar-benar bersih dicat dengan Bodelax.

4. Setelah kering lapiskan Met dan Elastex.

5. Kemudian dicat dengan cat warna silver

6. (untuk warna cat dapat disesuaikan dengan warna seng)

Dengan melakukan penambalan, dapat menghemat biaya sebesar

Rp. 16.000 untuk setiap 1 m2 luas seng (bukan luas atap, luas seng tergantung

dengan type gelombang). Diluar perhitungan terhentinya/terganggunya

aktifitas yg berada dibawah atap. Perhitungan berdasarkan umur seng dan

umur penambalan.

Gambar dibawah ini adalah saat pengerjaan penambalan atap.

Page 19: Makalah Korosi

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara

suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-

senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut

perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi atapun seng

atap rumah.

Pada seng atap rumah terjadi korosi merata, adalah korosi yang terjadi

secara serentak diseluruh permukaan logam, oleh karena itu pada logam yang

mengalami korosi merata akan terjadi pengurangan dimensi yang relatif besar per

satuan waktu. Kerugian langsung akibat korosi merata berupa kehilangan material

konstruksi, keselamatan kerja dan pencemaran lingkungan akibat produk korosi

dalam bentuk senyawa yang mencemarkan lingkungan. Sedangkan kerugian tidak

langsung, antara lain berupa penurunan kapasitas dan peningkatan biaya

perawatan (preventive maintenance).

Salah satu cara pencegahan serangan korosi/karat terhadap atap seng

adalah dengan cara menggunakan lapisan bahan organik atau cat. Pemberian

lapisan cat dilakukan pada permukaan seng, sehingga faktor penyebab korosi

tidak dapat mengenai seng secara langsung. Keunggulan lapisan cat pada sistem

proteksi korosi mudah cara penerapannya, dapat dilapis ulang dan lapisannya

memiliki nilai estetika. Faktor sangat penting yang mempengaruhi umur lapisan

cat terletak pada kelayakan persiapan permukaan logam sebelum dilapisi cat.