16
SD Page | 1 TEKNIK KOROSI KOROSI GALVANIS Di Susun Oleh : 1. ANI ANGGRAENI SULISTYO 115524232 2. ANISA NOVI ALFIYANA 115524239 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Makalah korosi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah korosi

SD

P a g e | 1

TEKNIK KOROSI

KOROSI GALVANIS

Di Susun Oleh :

1. ANI ANGGRAENI SULISTYO 115524232

2. ANISA NOVI ALFIYANA 115524239

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

2014

Page 2: Makalah korosi

P a g e | 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Korosi merupakan salah satu musuh besar dalam dunia industri, beberapa contoh

kerugian yang ditimbulkan korosi adalah terjadinya penurunan kekuatan material dan biaya

perbaikan akan naik jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Sehingga diperlukan suatu usaha

pencegahan-pencegahan terhadap serangan korosi.

Berdasarkan penelitian di Amerika, korosi telah menelan biaya ratusan milyar dolar

setiap tahunnya, hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa biaya yang telah ditimbulakan

oleh korosi adalah 1 sampai dengan 5% dari Gross National Product. Biaya tersebut meliputi

utilitas 34.7%, transportasi 21.5%, infrastruktur 16.4%, pemerintahan 14.6%, produksi dan

manufaktur 12.8 %.

Korosi tidak dapat dihilangkan namun dapat dicegah dengan memproteksi material dari

lingkungan. Salah satunya adalah dengan proteksi katodik sistem anoda korban. Proteksi

katodik sistem anoda korban telah digunakan secara meluas. Bagaimanapun kegagalan pada

proteksi katodik tidak hanya akan berdampak pada kerugian secara ekonomi, tetapi juga pada

keselamatan nyawa dan lingkungan.

Kerugian secara ekonomi terjadi karena perusahaan harus mengeluarkan beberapa biaya

ekstra. Biaya tersebut terbagi dalam biaya langsung berupa; perbaikan kerusakan material, dan

biaya tidak langsung berupa; biaya yang timbul akibat menurunnya produksi, kentungan dan

umur pakai alat.

Page 3: Makalah korosi

P a g e | 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Korosi Galvanis

Korosi galvanik terjadi apabila dua buah logam yang jenisnya berbeda di

pasangkan dan direndam dalam cairan yang sifatnya korosif. Logam yang rebih aktif atau

anoda akan terkorosi, sementara logam yang lebih noble atau katoda tidak akan terkorosi.

Pada tabel galvanisasi, aluminium dan seng lebih aktif jika dibandingkan dengan baja.

Tabel 2.1 Deret Galvanis

Metal Volt

Commercially pure magnesium -1.75

Magnesium Alloy (6%Al, 3% An, 0.15% Mn) -1.6

Zinc -1.1

Aluminium Alloy (5% seng) -1.05

Commercially pure Aluminium -0.8

Mild steel (clean and shiny) -0.5 sd -0.8

Mild steel (rusted) -0.2 sd -0.5

Cast Iron (non graphitized) -0.5

Lead -0.5

Mild steel in concrete -0.2

Copper, brass, bronze -0.2

High silcon cast iron -0.2

Mill scale on steel -0.2

Carbon, graphite, coke +0.3

Page 4: Makalah korosi

P a g e | 4

Gambar 2.2 Mekanisme korosi galvanic

Gambar 2.3 Korosi Galvanik

Korosi galvanik ini banyak terjadi pada benda yang menggunakan lebih dari satu

macam logam sebagai komponennya, misalnya pada automotif. Jika aluminium terhubung

langsung dengan baja, maka aluminium akan terkorosi. Untuk mengatasi hal ini, maka di

antara aluminium dan baja harus ditempatkan sebuah benda non logam atau isolator untuk

memisahkan kontak listrik di antara keduanya.

Page 5: Makalah korosi

P a g e | 5

Mekanisme korosi galvanik biasanya digunakan untuk sistem proteksi pada komponen

baja, misalnya proteksi pada lambung kapal, tiang penyangga dermaga, pipa baja, tiang

penyangga jembatan dan lain sebagainya.

Contohnya kerusakan talang dari seng yang kejatuhan paku baja disebabkan oleh

proses elektrokimia.

Gambar 2.4 elemen galvanis

Jika dua jenis logam yang berbeda dihubungkan dengan kawat di dalam cair penghantar,

terjadilah elemen galvanis, tempat mengalirnya arus listrik.

Dalam keadaan begitu logam menjadi anode dan yang lain menjadi katode.

Logam yang kurang mulia akan larut atau terkorosi arti harfiyahnya digerogoti.

Page 6: Makalah korosi

P a g e | 6

Dalam elemen galvanis, logam yang membentuk anode akan hancur.

Kehancuran akan berlangsung sangat cepat jika kedua logam makin berjauhan letaknya satu

sama lain dalam deretan tegangan elektrokimia. Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Sn-Pb-H-Cu-Ag-Au

dimana logam yang terletak paling kiri adalah logam yang kurang mulia dan yang akan

larut.

Dalam praktik, anoda dan katoda dapat terbentuk dari :

a) Logam yang berbeda-beda, misalnya dari baja yang membentuk anode dan lapisan

timah sebagai katode.

b) Bagaian struktur yang berbeda, misalnya pada plat baja yang berlapiskan kulit

pengerolan, bahan dasar membentuk anode dan lapisan oksidasinya menjadi katode.

c) Daerah tegangan dan daerah perubahan bentuk yang berbeda- beda di dalam bahan,

misalnya pada pelat vang ditekuk, daerah yang mengalami perubahan bentuk yang

kuat menjadi anode, dan daerah yang tidak dibentuk menjadi katode.

d) Logam dan bukan logam (karbon, debu, belerang), dalam hal ini kerap kali logamnya

membentuk daerah anode.

2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Laju Korosi Galvanis

Efek lingkungan

Tingkatan korosi galvanik tergantung pada keagresifan dari lingkungannya.

Pada umumnya logam dengan ketahanan korosi yang lebih rendah dalam suatu

lingkungan berfungsi sebagai anoda. Biasanya baja dan seng keduanya akan terkorosi

akan tetapi jika keduanya dihubungkan maka Zn akan terkorosi sedangkan baja akan

terlindungi.

Page 7: Makalah korosi

P a g e | 7

Berdasarkan di beberapa macam kondisi lingkungan, dapat ditarik kesimpulan

bahwa :

1. Zn bersifat anodik terhadap baja pada semua kondisi

2. Al sifatnya bervariasi

3. Sn selalu bersifat sebagai katodik

4. Ni selalu bersifat sebagai katodik

Efek perbandingan luasan anoda dan katoda

Yang dimaksud dengan luas penampang elektroda terhadap korosi galvanik

adalah pengaruh perbandingan luas penampang katodik terhadap anodik. Jika luas

penampang katodik jauh lebih besar dari pada katoda. Makin besar rapat arus pada

daerah anoda mengakibatkan laju korosi makin cepat pula. Korosi di daerah anodik

akan menjadi 100-1000 kali lebih besar jika dibandingkan dengan keseimbangan luas

penampang anodik dan katodik.

Efek jarak sambungan

Laju korosi pada umumnya paling besar pada daerah dekat pertemuan kedua

logam. Laju korosi berkurang dengan makin bertambahnya jarak dari pertemuan

kedua logam tersebut. Pengaruh jarak ini tergantung pada konduktivitas larutan dan

korosi galvanik dapat diketahui dengan adanya serangan korosi lokal pada daerah

dekat pertemuan logam.

2.3. Cara Pengendalian Korosi Galvanis

Peristiwa korosi pada logam merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari, namun

dapat dihambat maupun dikendalikan untuk mengurangi kerugian dan mencegah dampak

negatif yang diakibatkannya. Dengan penanganan ini umur produktif peralatan elektronik

dalam rumah tangga atau kegiatan industri menjadi panjang sesuai dengan yang direncanakan,

bahkan dapat diperpanjang untuk memperoleh nilai ekonomi yang lebih tinggi. Upaya

Page 8: Makalah korosi

P a g e | 8

penanganan korosi diharapkan dapat banyak menghemat biaya opersional, sehingga

berpengaruh terhadap efisiensi dalam suatu kegiatan industry serta menghemat anggaran

pembelanjaan rumah tangga.

Terdapat beberapa cara pengendalian yang umum dilakukan untuk mengendalikan

korosi galvanik., yaitu antara lain :

1. Pemilihan material yang tepat. Pemilihan material dengan perbedaan potensial dari

kedua material agar sekecil mungkin

2. Menghindarkan penggunaan 2 jenis logam yang saling berhubungan dalam suatu

kontruksi.

3. Melakukan penggunaan lapis lindung. Jika harus menggunakan lapis lindung maka

gunakan lapis lindung pada katoda.

4. Menghindari kombinasi luas penampang material dengan anoda kecil sedangkan luas

penampang katoda besar.

5. Menambahkan inhibitor untuk mengurangi keagresifan lingkungan.

6. Merancang dengan baik agar dapat mengganti bagian-bagian anoda yang rusak dengan

menggunakan bahan-bahan yang siap pakai atau buatlah anodik yang lebih tebal agar

lebih tahan lama.

2.4. Kerugian Akibat Korosi

Ditinjau dari segi kerugian akibat korosi dapat digolongkan menjadi tiga jenis

yaitu kerugian dari segi biaya korosi itu sangat tinggi atau mahal, kerugain dari segi

pemborosan sumber daya mineral yang sangat tinggi dan kerugian dari segi keselamatan

jiwa manusia juga sangat membahayakan.

Page 9: Makalah korosi

P a g e | 9

1. Kerugian Ekonomi Akibat Korosi

Menurut sumber dari biro Klasifikasi indonesia pada tahun 1997 mengatakan bahwa

pada umumnya biaya pengendalian korosi di Indonesia berkisar antara 2 hingga 3,5 %

dari GNP ( Growth National Produk ). Biaya pengendalian korosi adalah semua biaya

yang timbul untuk menanggulangi korosi mulai dari desain sampai dengan proses

pemeliharaan.

2. Pemborosan Sumber Daya Alam

Pada dasarnya proses korosi dapat juga didefinisikan sebagai proses kembalinya logam

teknis ke bentuk asalnya di alam. Bentuk asalnya logam di alam adalah senyawa-

senyawa mineral yang abadi di perut bumi. Pada umumnya senyawa-senyawa mineral

logam tersebut merupakan ikatan kimia antara unsur logam dengan unsur logam

dengan unsur halogen misalnya oksigen dan belerang. Dengan adanya proses korosi

pada struktur bangunan di tempat-tempat yang tersebar di seluruh dunia,

mengakibatkan sumber daya mineral yang semula berbentuk logam teknis telah

berubah menjadi produk korosi yang tersebar tanpa bisa didaur ulang untuk dijadikan

logam teknis kembali.

3. Korosi Dapat Membahayakan Jiwa Manusia

Korosi dapat menimbulkan kecelakaan yang menelan puluhan korban bahkan ratusan

korban jiwa atau mencederai manusia disebabkan karena kegagalan dari konstruksi

bangunan akibat korosi. Di dunia pelayaran, korban manusia yang meninggal akibat

kapal tenggalam jumlahnya sudah sangat banyak.

4. Estetika Menurun

Korosi dapat menurunkan nilai estetika suatu material. Hal ini karena korosi dapat

merusak lapisan permukaan material.

Page 10: Makalah korosi

P a g e | 10

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Peristiwa korosi pada logam merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari,

namun dapat dihambat maupun dikendalikan untuk mengurangi kerugian dan mencegah

dampak negatif yang diakibatkannya. Dengan penanganan ini umur produktif peralatan

elektronik dalam rumah tangga atau kegiatan industri menjadi panjang sesuai dengan

yang direncanakan, bahkan dapat diperpanjang untuk memperoleh nilai ekonomi yang

lebih tinggi. Upaya penanganan korosi diharapkan dapat banyak menghemat biaya

opersional, sehingga berpengaruh terhadap efisiensi dalam suatu kegiatan industry serta

menghemat anggaran yang terbung sia-sia.

3.2. SARAN

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain suatu produk, antara lain :

Hindari adanya celah-celah sempit.

Hindari adanya kantong-kantong yang memungkinkan adanya sisa cairan.

Bagian-bagian yang mudah rusak harus mudah penggantiannya.

Hindari adanya bagian yang mengalami tegangan yang besar.

Pada konstruksi pipa, hindari adanya belokan yang terlalu tajam.

Hindari adanya kantong-kantong udara pada saluran/tangki.

Page 11: Makalah korosi

P a g e | 11

DAFTAR PUSTAKA

Marcus P., and Oudar J., 1995.Corrosion Mechanisms in Theory and Practice, Marcel Dekker

Inc.

Rozenfeld I.L., 1981. Corrosion Inhibitor, McGraw-Hill Inc.

West J.M., 1986. Basic Corrosion and Oxidation, Second Ed., Ellis Horwood Publishers

Limited, England.

www.corrosion doctor.org

Page 12: Makalah korosi