Makalah Kf (Korosi) 2

  • Upload
    n4dra

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    1/17

    1

    MAKALAH KIMIA FISIKA 2

    PERANAN LINGKUNGAN TERHADAP KOROSI

    OLEH:

    KELOMPOK 3

    JURUSAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    2014

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    2/17

    2

    KATA PENGANTAR

    Puji dan Syukur penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

    limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan

    baik dan tepat pada waktunya.

    Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai

    pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah

    ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

    pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

    Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.

    Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang

    dapat membangun penulis. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk

    penyempurnaan makalah selanjutnya.

    Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

    Padang, 6 Oktober 2014

    Penulis

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    3/17

    3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Korosi atau pengaratan adalah hal yang umum kita jumpai dalam kehidupan sehari-

    hari pada logam. Korosi merupakan reaksi elektrokimia yang berlangsung spontan.

    Korosi pada logam ini menimbulkan beberapa kerugian. Diantaranya pagar yang

    berkarat akan menurunkan estetika dan juga manfaatnya menjadi kurang kokoh, bagian

    tertentu dari kendaraan bermotor yang terbuat dari logam, tidak sedikit juga yang

    menurun kemampuannya karena proses pengaratan, dan lain-lain. Korosi ini tidak dapatdicegah ataupun dihentikan, namun dapat dikendalikan atau diperlambat laju reaksinya.

    Inilah yang melatarbelakangi percobaan tentang Peranan Lingkungan Terhadap Korosi,

    untuk melihat faktor lingkungan apa saja yang terkait dengan korosi.

    B. RUMUSAN MASALAH

    1. Apa pengaruh udara terhadap proses pengaratan?

    2.

    Apa pengaruh air terhadap proses pengaratan?

    3. Bagaimana pengaruh larutan asam terhadap pengaratan logam?

    4. Mengapa pengaratan dipengaruhi oleh inhibitor?

    5. Bagaimana pengaruh inhibitor nitrit dan natrium kromat pada pengaratan paku

    beton?

    C. TUJUAN

    Untuk menunjukan peranan lingkungan sekitar dalam proses pengaratan

    D. WAKTU DAN TEMPAT

    Hari, tanggal : Selasa, 30 September 2014

    Pukul : 09.4012.20 WIB

    Tempat : Laboratorium Kimia Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

    Alam Universitas Negeri Padang

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    4/17

    4

    BAB II

    ISI

    A. DASAR TEORI

    Korosi adalah suatu pokok bahasan yang menyangkut berbagai disiplin ilmu, atau

    dengan kata lain, ini menggabungkan aspek-aspek fisika, kimia, metalurgi, elektronika

    dan perekayasaan. Walaupun demikian kebanyakan dari kita yang berkecimpung dalam

    bidang penanggulangan korosi sering mempunyai latar belakang salah satu atau beberapa

    disiplin itu tetapi tidak semuanya. Sulit bagi kita untuk menemukan proses alami yang

    tidak dipengaruhi oleh perubahan energi. Korosi adalah gejala yang timbul secara alami.

    Pengaruhnya dialami oleh hampir semua zat dan diatur oleh perubahan-perubahan

    energi. Oleh sebab itu diperlukan pembahasan teori-teori tentang energi dan zat.

    Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi elektrokimia dengan

    lingkungannya. Beberapa hal penting menyangkut definisi ini bisa dijelaskan sebagai

    berikut:

    a. Korosi berkaitan dengan logam. Ini berarti bahwa hanya setengah reaksi seperti

    persamaan di bawah yang bisa dianggap reaksi korosi sejati. Setengah reaksi yang

    kedua, walaupun menerangkan suatu proses yang harus ada agar korosi dapat

    berlangsung, namun bukanlah suatu raksi korosi.

    MMz+ + z e -

    b. Melalui penggunaan istilah degradasi atau penurunan mutu kita mengandaikan

    bahwa korosi adalah proses yang tidak dikehendaki. Namun demikian ini tidak

    selamanya benar, dan dalam hal itu proses tersebut biasanya tidak disebut korosi.

    c.

    Penurunan mutu logam tidak hanya melibatkan reaksi kimia, yakni antara baha-

    bahan bersangkutan terjadi perpindahan elektron. Karena elektron adalah sesuatu

    yang bermuatan negatif, maka pengangkutannya menimbulkan arus listrik, sehingga

    reaksi demikian dipengaruhi oleh potensial listrik.

    d. Lingkungan adalah sebutan paling mudah untuk memaksudkan semua unsur disekitar

    logam terkorosi pada saat reaksi

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    5/17

    5

    Cacat dalam struktur logam

    Kita mempunyai kecendrungan untuk mengandaikan bahwa ketika logam-logam

    membeku struktur kristal yang sangat tertata, tidak ada cacat dalam susuna tumpukan-

    tumpukannya. Sesungguhnya tidak demikian. Logam selalu mempunyai

    ketidaksempurnaan, yang disebut cacat (defact), pada struktur kisinya dan ini sering

    sangat berpengaruh pada sifat-sifat korosi logam. Salah satu cara bagaimana kristal

    menjadi tidak sempurna, yaitu ketika membahas batas butir yang merupakan daerah

    pertemuan tidak serasi antara kisi-kisi berebelahan, masing-masing dengan orientasi

    berbeda. Struktur butir logam terjadi akibat proses pemadatan selama percetakan. Ini

    juga sangat dipengaruhi oleh perlakuan mekanik yang diterima selama pengerjaan dan

    fabrikasi. Sifat dapat ditempa yang dimiliki logam mengandung arti bahwa prosestersebut dapat mengakibatkan perubahan bentuk yang tidak tanggung-tanggung pada

    butir-butir serta retak atau patah pada bagian kisi-kisi yang semula sempurna (Tim Kimia

    Fisika. 2014. 16-17).

    Secara kimiawi korosi adalah reaksi pelarutan (dissolution) logam menjadi ion pada

    permukaan logam yang berinteraksi dengan lingkungan yang dapat bersifat asam atau

    basa melalui reaksi elektrokimia. Logam tersebut memiliki ion negatif dan ion positif,

    yang apabila berhubungan dengan udara maka akan membentuk senyawa baru. Hal inidikarenakan udara mengandung bermacam-macam unsur salah satunya hidrogen sebagai

    oksidator, karenanya korosi ini juga dapat disebut atmospheric corrosion (Graedel dan

    Leygraf, 2001).

    Besi adalah logam yang kedua melimpah setelah Al dan unsur keempat yang paling

    melimpah dikulit bumi. Teras bumi dianggap terutama terdiri atas Fe dan Ni. Bijih yang

    utama adalah hermatite Fe2O3, Magnetite Fe3O4, Limotite FeO(OH) dan Sidenite FeCO3.

    Besi murni cukup reaktif. Dalam udara lembap cepat teroksidasi membiarkan permukaan

    logam yang terbaru terbuka. Besi yang sangat halus bersifat pisofor (Cotton dan

    Wilkinson. 1998).

    Sejumlah faktor mempercepat korosi. Garam yang larut menghasilkan sebuah

    elektrolit yang menaikkan aliran muatan menuju larutan: contoh yang dikenal dengan

    baik adalah pengaratan mobil yang cepat didaerah dimana garam tersebar dan dijalan

    yang banyak es. Keasaman yang lebih tinggi juga meningkatkan korosi, seperti yang

    terlihat pada peran H3O+ sebagai reaktan dalam proses di katoda. Keasaman diperkuat

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    6/17

    6

    oleh adanya CO2 terlarut (yang menghasilkan ion H3O+ dan HCO3

    -) dan oleh polusi

    udara dari belerang oksida yang menyebabkan pembentukan asam sulfat yang larut

    dalam endapan asam.

    Korosi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan kekuatan konstruksi.

    Faktor yang menyebabkan terjadinya korosi adalah faktor dalam diri beton dan faktor

    lingkungan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Terlihat bahwa air rawa dan

    lumpur rawa menyebabkan terjadinya korosi pada tulangan beton. Air dan lumpur rawa

    mengandung zat organik, humus yang tinggi sehingga pH-nya rendah yang

    mengakibatkan air rawa bersifat asam. Karatan sebutan orang awam terhadap korosi

    menjadi penyebab utama kerusakan material yang umumnya terbuat dari logam sehingga

    menimbulkan kerugian. Korosi dapat berlangsung apabila semua komponen selelektrokimia tersedia yaitu tersedianya katoda dan anoda serta elektrolit dalam kadar

    yang cukup. Dengan adanya elektrolit maka akan terjadi perpindahan elektron dari anoda

    menuju katoda akibat perbedaan potensial antara keduanya (Oxtoby. 2001).

    Faktor penyebab terjadinya korosi dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu sifat dari

    material dan faktor lingkungan

    Sifat material

    1. Pengaruh susunan kimia material

    Semua logam termasuk baja tahan karat, alumunium, dan sebagainya cenderung akan

    akan mengalami pengkaratan oleh media korosif.

    2. Pengaruh struktur kristal

    Kurangnya homogenitas struktur dapat memnimbulkan efek-efek galvanis mikro pada

    material yang menyebabkan pengkaratan. Perbedaan potensial akan mneyebabkan

    terjadinya aliran elektron bila baja dimasukkan kedalam larutan elektrolit. Pada

    material yang mengalami deformasi akan lebih mudah terjadi korosi, karena butiran

    dalam material mengalami perubahan bentuk dan susunanya.

    3. Pengaruh beda potensial

    Bila dua logam mempunyai beda potensial tidak sama digabungkan dan dimasukkan

    dalam larutan elektrolit maka akan terjadi pengkaratan.

    4.

    Pengaruh bentuk permukaan material

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    7/17

    7

    Permukaan logam yang mempunyai bentuk sendiri akan menyebabkan terjadinya

    korosi. Adanya kotoran pada permukaan material akan menyebabkan korosi karena

    terperangkapnya oksigen dalam material.

    Lingkungan Korosi

    Adapun beberapa pengaruh lingkungan korosi secara umum sebagai berikut:

    1. Lingkungan Air

    Air atau uap air dalam jumlah sedikit atau banyak akan mempengaruhi tingkat korosi

    pada logam. Reaksinya bukan hanya antara logam dengan oksigen saja, tetapi juga

    dengan uap air yang menjadi reaksi elektrokimia. Karena air berfungsi sebagai:

    a. Pereaksi: Misalnya pada besi akan berwarna cokelat karena terjadinya besi

    hidroksida.

    b. Pelarut: Produk-produk korosi akan larut dalam air seperti besi klorida atau besi

    sulfat.

    c.

    Katalisator: Besi akan cepat bereaksi dengan O2dari udara sekitar bila ada uap

    air.

    d. Elektrolit lemah: Sebagai penghantar arus yang lemah atau kecil.

    Mekanisme reaksi uap air di udara dengan logam sebagai berikut (Supardi, 1997:72).

    4H2O4H++ 4OH-

    4H++ O2 2H2O

    Fe Fe2++ 2e

    2Fe + 4H+2Fe2++ 4H+

    2Fe2++ 4OH2- 2Fe(OH)2

    2Fe(OH)2+ H2+ 1/2O2 2Fe(OH)3

    4Fe + 6H2O + 3O2 4Fe(OH)3

    Korosi pada lingkungan air bergantung pada pH, kadar oksigen dan temperatur.

    Misalnya pada baja tahan karat pada suhu 300-500oC bisa bertahan dari karat. Namun

    pada suhu yang lebih tinggi 600-650oC baja tahan karat akan terserang korosi dengan

    cepat. Demikian juga dengan penambahan kadar O2dalam air maka akan

    mempercepat laju korosi pada logam. Pengaruh kondisi lingkungan yang berubah-

    ubah sangat mempengaruhi laju korosi.

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    8/17

    8

    2. PH

    Menurut penelitian Whitman dan Russel ternyata pH dari suatu elektrolit sangat

    mempengaruhi pada proses terjadinya korosi pada besi. Pengaturan pH dilakukan

    dengan pembubuhan KOH pada air yang pH 6-14 dan pembubuhan asam pada 7-0.

    3. Kadar Oksigen

    Oksigen hampir ada dimana-mana, karena potensial redoks sangat tinggi maka

    oksigen dalam proses korosi akan terlebih dahulu akan direduksi oleh H+.

    Potensial redoks reaksi: O2+ H2O + 4e 4OH-, E=1,23 V.

    Kelarutan O2 dalam larutan harus dikurangi oleh garam yang terlarut dalam larutan

    dan kelarutannya bergantung pada logam yang tercelup dan luasan permukaan logam

    tercelup serta temperaturnya. Adapun macam-macam air seperti air suling merupakan

    air yang paling bersih dan bebas dari kation dan anion serta terisolir dari udara dan

    bebas mikroba. Adapun air hujan atau salju merupakan proses sulingan alam, namun

    demikian air ini masih mengandung CO2dari udara yang dapat membentuk senyawa

    H2CO3dan akan bersifat asam menyebabkan korosif pada baja. Untuk air permukaan

    komposisi zat terlarut bergantung pada tanah yang ditempati atau tergenang. Tetapi

    pada umumnya zat yang terlarut lebih rendah dari pada air laut. Biasanya air

    permukaan mengandung Ca2+

    , Mg2+

    , NH4+

    , Cl-

    , dan SO-

    4yang agresifitasnya lebihrendah daripada air laut.

    Korosi oleh air bersih pada logam yang tidak mulia akan terbentuk reaksi sebagai

    berikut: L + 2H2OL(OH)2+ H2

    Sedangkan untuk air bersih dan adanya O2, akan ada proses oksidasi dari udara

    sekitarnya. Hal ini biasanya terjadi pada air dekat permukaan.

    Reaksinya: 2L + 3H2O +3/2O22L(OH)3

    4.

    Lingkungan Udara

    Temperatur, kelembaban relatif, partikel-partikel abrasif dan ion-ion agresif yang

    terkandung dalam udara sekitar, sangat mempengaruhi laju korosi. Dalam udara yang

    murni, baja tahan karat akan sangat tahan terhadap korosi. Namun apabila udara mulai

    tercemari maka serangan korosi dapat mudah terjadi. Salah satu polusi udara yang

    menimbulkan karosi adalah NOX dari pabrik asam nitrat, SO2dari hasil pembakaran

    bahan bakar fosil, Cl2dari pabrik soda dan NaCl dari air laut.

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    9/17

    9

    5. Lingkungan Asam, Basa dan Garam

    Pada lingkungan air laut, dengan konsentrasi garam NaCl atau jenis garam-garam

    yang lain seperti KCl akan menyebabkan laju korosi logam cepat. Sama halnya

    dengan kecepatan alir dari air laut yang sebanding dengan peningkatan laju korosi,

    akibat adanya gesekan, tegangan dan temperatur yang mendukung terjadinya korosi.

    Pada larutan basa seperti NaOH (caustic soda), baja karbon akan tahan terhadap

    serangan korosi pada media ini dengan suhu larutan 75 oF (24 oC) dan konsentrasi

    45% berat. Pada larutan asam seperti asam kromat (CrO3), dengan konsentrasi asam

    kromat 10% pada suhu 60oC, tidak akan menyerang baja tahan karat. Dan tingkat

    korosi akan naik sebanding dengan temperatur dan konsentrasi yang juga meningkat.

    Sedangkan pada larutan asam seperti H2SO4, proses terjadinya perkaratan pada

    permukaan baja yang terbuka keseluruhannya terhadap hujan lebih baik dari pada

    sebagian saja terkena hujan atau sebagian terlindungi. Mekanismenya sebagai berikut.

    Fe + H2SO4 +1/2O2FeSO4

    1/4O2+1/2H2SO4

    1/2Fe2(SO4)

    1/2Fe2(SO4)1/2H2O

    1/2Fe2O3+3/2H2SO4 (Widharto,1999:5)

    Senyawa kromat mampu sebagai pemasif yang efektif terhadap laju korosi pada

    logam. Dalam kenyataannya dapat tereduksi menjadi Cr2O3 yang membentuk serpih

    yang berwarna hijau kecoklatan. Cr2O3banyak digunakan sebagai abrasi pada pemolesan

    karena Cr2O3keras, tajam sehingga mampu mengikis atau mengasah logam menjadi

    mengkilap.

    Penggunaan larutan garam natrium kromat atau sodium kromat (Na2CrO4) dengan

    kadar tertentu mampu menghambat laju korosi. karena natrium kromat sebagai inhibitor

    kimia, yaitu suatu zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat suatu reaksi

    kimia. Secara khusus, inhibitor korosi merupakan suatu zat kimia yang bila ditambahkan

    ke dalam suatu lingkungan tertentu, dapat menurunkan laju penyerangan lingkungan itu

    terhadap suatu logam.

    Selain itu, fungsi dari inhibitor adalah mampu memperpanjang umur pakai logam,

    melindungi dan memperindah permukaan logam, lebih mengkilap dan terang dengan

    warna tertentu yang dihasilkan sesuai inhibitornya.

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    10/17

    10

    Penggunaannya sebagai berikut:

    a.

    Na2CrO4dengan konsentrasi 50 ppm digunakan pada pipa baja.

    b. 2,3 gr/l Na2CrO4untuk sambungan galvanik Cu-Zn-Fe.

    c.

    2,4 gr/l Na2CrO4 untuk sambungan galvanik Fe-Al.

    d.

    0,1% Na2CrO4digunakan untuk penghambat laju korosi logam Fe, Cu, Zn dalam

    sistem air pendingin (water cooling) dan pada larutan garam (Brines).

    e. 0,1% - 1% Na2CrO4digunakan untuk penghambat laju korosi (inhibisi) logam Fe, Pb,

    Cu, Zn dalam sistem mesin pendingin (engine coolants)( Widharto S, 1999:2).

    B. ALAT DAN BAHAN

    Alat:

    1. 6 tabung reaksi dan sebuah rak

    2. 6 paku beton, panjang 50 mm

    3.

    Penyekat

    4. Sepotong gabus

    Bahan:

    1.

    Nitrit

    2. Natrium kromat

    3. Asam klorida

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    11/17

    11

    C. PROSEDUR PERCOBAAN

    Kedalam rak tabung reaksi

    Menempatkan 6 buah tabung reaksi

    + 1 paku beton dalam masing-masing tabung reaksi

    Menyiapkan

    Larutan HCl

    Larutan natrium nitrit

    Larutan natrium kromat

    Pada setiap paku

    1. Membiarkannya berhubungan langsung dengan udara

    2. Merendam seluruh paku dengan air PAM

    3.

    Merendam seluruh paku dengan HCl

    4. Merendam seluruh paku dengan air PAM yang sudah didihkan + penyekat

    5. Merendam seluruh paku dengan natrium nitrit

    6.

    Merendam seluruh paku dengan kalium kromat

    Membiarkan selama 1 hari-1 minggu

    Mengamati pengaruh lingkungan yang berbeda-beda terhadap paku

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    12/17

    12

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A. TABEL PENGAMATAN

    Tabung

    ReaksiKondisi Pengamatan

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Udara langsung

    Air PAM

    HCl 2M

    Air PAM yang didihkan

    Natrium nitrit

    Kalium Kromat

    3

    2

    1

    4

    5

    6

    Pada tabel terdapat nomor pada kolom pengamatan, yang merupakan nomor urutan

    berdasarkan banyak karat yang dihasilkan. Dimana nomor 1 merupakan paku beton

    dengan jumlah karat terbanyak dan nomor 6 merupakan paku beton yang paling sedikit

    karat/tidak berkarat

    B. PEMBAHASAN

    Pada percobaan peranan lingkungan terhadap korosi bertujuan untuk menunjukan

    peranan lingkungan sekitar dalam proses pengaratan. Yang pada pengujian, enam buah

    paku (dalam tabung reaksi) diberikan perlakuan yang berbeda-beda. Korosi adalah

    penurunan mutu logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya(Tim Kimia

    Fisika.2014: 16)

    Pada prinsipnya, korosi merupakan proses elektrokimia, dimana pada korosi besi

    (paku beton yang digunakan) bagian tertentu dari besi bersifat sebagai anoda yang

    nantinya akan terjadi proses oksidasi.

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    13/17

    13

    Fe (s)Fe 2+(aq) + 2e-

    Elektron yang dibebaskan di anode mengalir kebagian lain dari besi itu yang

    bertindak sebagai katode, dimana oksigen terinduksi.

    O2(g) + 4H+(aq) + 4e-2H2O (l)

    Atau

    O2(g) + 2H2O (l) + 4e-4OH

    -(aq)

    Ion besi (III) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi

    (III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.

    Fe2++ OH-Fe(OH)2 : reaksi pengendapan Fe(OH)2

    Fe(OH)2+ O2+ H2O Fe2O3.XH2O : pembentukan karat

    (Svehla.1990)

    Seperti perlakuan-perlakuan pada prosedur kerja, kedalam enam buah tabung reaksi

    masing-masing di masukan paku beton yang diberi perlakuan berbeda. Yaitu kontak

    langsung dengan udara, direndam dalam air PAM, direndam dalam HCl 2M, direndam

    dalam air PAM yang didihkan kemudian ditutup, direndam dalam natrium nitrit, dan

    direndam dalam kalium kromat. Keenam tabung reaksi ini dibiarkan selama 4 hari.

    Didapatkan hasil pengamatan, karat paling banyak terdapat pada paku beton yang

    direndam dalam HCl 2M, selanjutnya pada paku beton yang direndam dengan air PAM,

    kemudian paku beton yang kontak dengan udara langsung, paku yang direndam dalam

    air PAM yang didihkan kemudian ditutup sedikit menghasilkan karat, dan pada paku

    beton yang direndam dalam natrium nitrit dan direndam dalam kalium kromat tidak

    menghasilkan karat. Dari hasil ini, dapat dilihat bahwa lingkungan sangat erat kaitannya

    dengan proses korosi, serti senyawa kimia, konsentrasi, temperatur dan udara.

    Sesaat setelah paku direndam dalam HCl 2M, muncul gelembung-gelembung gas.

    Sedangkan paku pada tabung reaksi lain, tidak menunjukan reaksi apa-apa (reaksi

    berjalan lambat). Hal ini dikarenakan HCl adalah salah satu larutan elektrolit yang dapat

    mempercepat korosi logam. Selain itu HCl 2 M merupakan larutan asam yang

    konsentrasinya cukup besar. Semakin asam suatu larutan, akan semakin cepat pula korosi

    terjadi. Ditambah lagi dengan kontak langsung dengan udara, akan membuat korosi lebih

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    14/17

    14

    cepat terjadi. Berdasarkan teori, besi lebih mudah teroksidasi menjadi Fe2O3 pada

    suasana asam.

    Paku yang direndam dengan air PAM, dibiarkan terbuka/kontak langsung dengan

    udara. Ini menyebabkan laju korosi bertambah pada logam. Karena adanya oksigen yang

    terlarut akan menyebabkan korosi pada metal.

    Urutan ketiga, paku yang berhubungan langsung dengan udara. Besi akan teroksidasi

    secara langsung dengan adanya oksigen bebas. Oksigen dengan paku dalam tabung

    reaksi akan leluasa bereaksi menyebabkan korosi. Berdasarkan teori, besi (paku beton)

    merupakan logam yang menempati urutan kedua dari logam-logam yang umum terdapat

    pada kerak bumi. Besi cukup reaktif, bila besi di biarkan di udara terbuka

    untuk beberapa lama mengalami perubahan warna yang lazim di sebut perkaratan besi.

    Proses perubahan besi menjadi besi berkarat merupakan reaksi redoks yag melihat

    oksigen:

    Fe(s) + O2Fe2O3

    Selain itu, pengujian yang dilakukan pada laboratorium, uap yang ada/udara juga

    mungkin dari zat-azat asam yang ikut mempengaruhi laju reaksi pengaratan besi.

    Selanjutnya adalah paku beton yang direndam dalam air PAM yang didihkan

    kemudian ditutup dengan sumbat.Berdasarkan teori, makin tinggi temperatur, reaksi

    kimia lebih cepat terjadi dan menambah kecepatan korosi. Namun dengan mendidihkan

    air PAM, kelarutan oksigen akan berkurang dengan meningkatnya temperatur.

    Selanjutnya tabung rekasi ditutup, hal ini akan menghalangi air berikatan dengan O2

    udara bebas, mengakibatkan korosi yang terjadi sedikit.

    Kemudian paku beton yang direndam dalam larutan natrium nitrit. Pada natrium nitrit,

    paku seolah-olah terkikis sedikit lapisan luarnya, tidak menimbulkan karat. Nitrit

    merupakan inhibitor anodic yang menghambat reaksi oksidasi, dengan reaksi:

    Fe + OH-FeOH(adsorpsi) + e-

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    15/17

    15

    FeOH(adsorpsi) + Fe + OH- FeOH(adsorpsi)+ FeOH

    ++ 2e-

    Molekul organic teradsorpsi di permukaan logam, sehingga katalis FeOHad

    berkurang, akibatnya laju korosi menurun.

    Terkhir adalah paku beton dalam larutan Kalium Kromat, paku tidak mengalami

    korosi. Karena Kalium kromat merupakan inhibitor pasivator yang menghambat korosi

    dengan cara menghambat rekasi anodic melalui pembentukan lapisan pasif.

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    16/17

    16

    BAB IV

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    1. Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi elektrokimia dengan

    lingkungannya.

    2.

    Adanya larutan asam yang bertindak dengan logam, semakin asam suatu larutan,

    akan semakin cepat pula korosi terjadi

    3.

    Reaksi logam dengan air dan oksigen, juga akan mempercepat proses pengaratan

    4.

    Meningkatnya suhu, laju rekasi korosi akan meningkat

    5. Korosi dapat dihambat dnegan menggunakan inhibitor:

    Natrium nitrit : inhibitor anodic yang menghambat reaski oksidasi terjadi

    (menurunkan laju korosi)

    Kalium Kromat : inhibitor pasivator, membentuk lapisan pasif pada permukaan

    logam (sehingga laju korosi dapat ditekan)

    B.

    SARANDengan adanya percobaan mengenai peranan lingkungan terhadap korsosi ini, kita

    dapat mengetahui peranan lingkungan sekitar terhadap proses pengaratan. Diharpakan

    dengan makalah ini, semoga kita dapat menghindari proses pengaratan terkait dengan

    reaksi kimia, konsentrasi, temperature ataupun udara.

  • 8/10/2019 Makalah Kf (Korosi) 2

    17/17

    17

    DAFTAR PUSTAKA

    Cotton, F.A dan Wilkinson G.1889.Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press

    Graedel dan Leygraf. 2001.Atmospheric Corrosion. New York:Wiley-Interscience

    Oxtoby, D.W. Gillis. 2001.Prinsip-Prinsip Kimia Modern Ed 4 Jilid 1. Jakarta: Erlangga

    Svehla. 1990.Kimia Universitas. Jakarta: Erlangga

    Tim Kimia Fisika. 2014.Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Padang: UNP