7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 1/31
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare
KELOMPOK 13
030.06.121 Ilham Wijaya Kusuma
030.07.348 Dimas Adi Bayu Dewo
030.08.231 Stefanry
030.09.273 Yehezkiel Kurniawan
030.10.025 Amelia Shadrina
030.10.050 Bela Amanda Putri
030.10.072 Delima Cheryka
030.10.079 Devina Pangastuti
030.10.100 Fakhrurrozy Nasron
030.10.120 Hani Aqmarina
030.10.132 Imam Adli
Jakarta, 14 Desember 2011
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 2/31
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
2
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 3/31
DAFTAR ISI
Daftar isi 1
BAB I : Pendahuluan 2
BAB II : Laporan kasus 3
BAB III : Pembahasan 4
a. Anamnesis 4
b. Daftar masalah 4
c. Anamnesis tambahan 6
d. Pemeriksaan fisik 7
e. Pemeriksaan penunjang 7
f. Diagnosis kerja 9
g. Diagnosa banding 10
h. Penatalaksanaan 10
i. Komplikasi 11
j. Prognosis 15
BAB IV : Tinjauan Pustaka 16
BAB V : Kesimpulan 29
Daftar pustaka 30
3
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 4/31
BAB I
PENDAHULUAN
Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak dinegara
berkembang.Terdapat banyak penyebab diare akut pada anak.pada sebagian besar kasus
penyebabnya adalah infeksi akut intestinum yang disebabkan oleh virus ,bakteri,maupun
parasit, akan tetapi berbagai penyakit lain juga dapat menyebabkan penyakit diare akut
termasuk syndroma malabsorbsi.Diare karena virus umumnya bersifat self limiting ,sehingga
aspek terpenting yang harus diperhatikan adalah mencegah terjadinya dehidrasi yang menjadi
penyebab utama kematian dan menjamin asupan nutrisi untuk mencegah gangguan
pertumbuhan akibat diare.Diare menyebabkan hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit
dan sering disertai dengan asidosis metabolik karena kehilangan basa.
Di Indonesia penyakit diare menjadi beban ekonomi yang tinggi disektor kesehatan
oleh karena rata-rata sekitar 30% dari jumlah termpat tidur yang ada dirumah sakit ditempati
oleh bayi dan anak dengan penyakit diare selain itu juga dipelayanan kesehatan primer,diare
masih menempati urutan kedua dalam urutan 10 penyakit terbanyak dipopulasi.
Diare juga erat kaitannya dengan kejadian kurang gizi.Setipa episode diare dapat
menyebabkan kekurangan gizi oleh karena adnya anorexia dan berkurangnya kemampuan
menyerapa sari makanan,sehingga apabila episodnya berkepanjangan akan berdampak
terhadap pertumbuhan dan kesehatan anak.1
4
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 5/31
BAB II
EPIDEMIOLOGI
Diare masih menjadi masalh kesehatan masyarakat dinegara berkembang.termasuk di
indonesia dan merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak
terutama dibawah 5 tahun. Di dunia, sebanyak 6 juta anak meninggal tiap tahunnya karena
diare dan sebagian besar angka kejadian tersebut berasal dari negara berkembang.sebagai
gambaran 17% kematian anak didunia disebabkan diare sedangkan di Indonesia hasil
Riskesdas 2007 diperoleh bahwa diare masih merupakanpenyebab kematian bayi yang
terbanyak yaitu 42% dibanding penumonia 24%, untuk golongan 1-4 tahun penyebab
kematian karena diare 25,2% dibanding pneumonia 15,5%.2
5
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 6/31
BAB III
LAPORAN KASUS
Sesi 1
Seorang anak lelaki berusia 10 bulan dibawa ke Puskesmas karena diare yang sudah
berlangsung selama 2 hari. Frekuensi diare setiap hari kira-kira 6-8x dengan tinja cair
berlendir tanpa darah dan setiap diare kira-kira ¼ gelas. Disamping diare diserai pula dengan
muntah rata-rata 3x/hari batuk pilek dan demam.
Sesi 2
Setelah diperiksa dan diberi obat dan penjelasan tentang penyakit dan keadaan bayi tersebut,
dokter jaga mengizinkan pulang dan memberi petunjuk-petunjuk. Tetapi 2 hari kemudian
penderita dibawa kembali ke Rumah Sakit dengan keadaan umum tampak sakit, suhu tubuh
39,5°C, ubun-ubun cekung, pernafasan 56x/menit, nadi 150x/menit pengisian cukup. Analisa
darah pCO2 30 mmHg, BE: 15, Na: 148 mEq/l, K: 3,2 mEq/l, glukosa daah: 299 mg %,
Ureum darah 90%
6
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 7/31
BAB IV
PEMBAHASAN
A.Anamnesis
1. Identitas
• Nama : X
• Usia : 10 bulan
2. Keluhan Utama
Diare yang sudah berlangsung selama 2 hari
3. Keluhan Tambahan :Muntah rata-rata 3x/hari, batuk-pilek dan demam.Mual dan muntah adalah simptom
yang non spesifik akan tetapi muntah mungkin disebabkan oleh karena organisme
yang menginfeksi saluran cerna bagian atas seperti enterik virus dan kuman yang
memproduksi endotoksin.Panas dimungkinkan karena proses peradangan atau akibat
dehidrasi .panas badan umum terjadi pada penderita dengan inflamatory diare.
4. Riwayat Penyakit Sekarang :
Diare yang sudah berlangsung selama 2 hari dengan frekuensi setiap hari kira-kira 6-
8x, tinja cair berlendir tanpa darah dan setiap hari kira-kira ¼ gelas.
5. Riwayat Penyakit Dahulu : -
6. Riwayat Penyakit Keluarga :
A. Hipotesis
1.Diare akibat Non Infeksi
2.Lactose Intolerance
3.Alergi protein atau karbohidrat
B. Anamnesis Tambahan
7
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 8/31
Anamnesis yang ditanyakan merupakan pertanyaan untuk memastikan hipotesis yang
sudah dipikirkan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah :
• Riwayat penyakit sekarang
1. Bayinya diberi ASI atau susu formula?
2. Sudah diberi makanan pendamping ASI?
• Riwayat keluarga :
1. Apakah keluarga mempunya riwayat alergi?
• Riwayat Penyakit Dahulu:
1. Apakah sebelumnya sudah pernah mengalami hal yang serupa?
2.Riwayat pengobatan?
2. Pada pemeriksaan fisik yang perlu di periksa : berat badan ,suhu tubuh ,frekuensi denyut
jantung dan pernafasan serta tekanan darah.Selanjutnya perlu dicari tanda-tanda utama
dehidrasi : kesadarn ,rasa haus ,dan turgor kulit turun dan tanda-tanda tambahan
lainnyaseperti ubun-ubun cekung atau tidak,mata;cowong atau tidak dan selaput lendir
kering atau tidak.
Pernafasan yang cepat dan dalam menandakan adanya asidosis metabolik .Pemeriksaan
ekstremitas juga perlu dilakukan karena perfusi dan capillary refill dapat menentukan
derajat dehidrasi yang terjadi.Penilaian beratnya atau derajatnya dehidrasi dapat
ditentukan dengan cara subjektif dengan menggunakan berbagai kriteria yang telah
ditentukan.
8
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 9/31
Tabel 1 .Penentuan derajat dehidrasi menurut MMWR 2003
Symptom Minimal atau
dehidrasi
kehilangan
BB<3%
Dehidrasi Ringan-
Sedang, kehilangan
BB 3-9%
Dehidrasi Berat
kehilangan BB 9 %
Kesadaran Baik Normal,lelah
,gelisah
Apatis,lethargic,tidak
sadar
Denyut Jantung Normal Normal-meningkat Takikardi ,bradikardi
pada kasus berat
Kualitas Nadi Normal Normal-melemah Lemah, kecil ,tidak
teraba
Pernafasan Normal Normal-cepat Dalam
Mata Normal Sedikit cowong Sangat cowong
Air mata Ada Berkurang Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Cubitan Kulit Segera kembali Kembali<2 detik Kembali >2 detik
Capillary Refil Normal Memanjang Memanjang ,minimal
Extremitas Hangat Dingin Dingin.mottled,sianotik
Kencing Normal Berkurang Minimal
Sumber: Adaptasi dari Duggan C,Santosa M,Glaso RI, MMWR 1992 dan WHO 1995
Tabel 2 .Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO 1995
Penilaian A B C
9
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 10/31
Lihat:
Keadaan Umum Baik,sadar Gelisah,rewel Lesu .lunglai,atau
tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air Mata Ada Tidak ada Kering
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa tidak
haus
Haus ingin minum
banyak
Malas minum atau
tidak bisa minum
Periksa : turgor Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat
lambat
Hasil Pemeriksaan: Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan
/sedang bila ada 1
tanda ditambah 1
atau lebih tanda lain
Dehidrasi berat
Sumber: Adaptasi dari Duggan C,Santosa M,Glaso RI, MMWR 1992 dan WHO 1995
Tabel 3. Penentuan derajat dehidrasi menurut gejala dehidrasi: isotonik,hipotonik,dan
hipertonik
Gejala Hipotonik Isotonik Hipertonik
Rasa haus - + +
BB Menurun sekali Menurun Menurun
Turgor kulit Menurun sekali Menurun Tidak jelas
Selaput lendir Basah Kering Kering sekali
10
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 11/31
Gejala ssp Apatis Koma Iritable,kejang
Sirkulasi Jelek sekali Jelek Relatif masih baik
Nadi Sangat lemah Cepat dan lemah Cepat dan keras
Tekanan darah Sangat rendah Rendah Rendah
Banyaknya kasus 20-30% 70% 10-20%
Sumber: Buku ajar ilmu kesehatan anak jilid 1
3. Dari hasil pemeriksaan didapatkan:
Hasil pemeriksaan Keterangan
Keadaan umum Tampak sakit -
Suhu 39,5°C Febris, N= 36,5-37,2°C
Ubun-ubun Cekung
Pernafasan 56x/menit
Nadi 150x/menit
pCO2 30 mmHg
BE 15
Na 148 mEq/l 136-148 mEq/L
K 3,2 mEq/l 4,5-5,8 mEq/L
Glukosa darah 299 mg %
Ureum 90%
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis adalah
1.Pemeriksaan elektrolit dan analisa gas darah.Pemeriksaan elektrolit untuk
memeriksa kadar natrium dan kalium darah.Sedang analisa gas darah dilakukan
dengan astrup dengan memakai blood micro equipment tipe ABL2.Dengan
pemeriksaan ini dapat diperiksa pH darah ,pCO2 dan kadar hemoglobin.
11
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 12/31
2.Pemeriksaan gangguan absorbsi
-Pemeriksaan gula dan pH tinja . Untuk menentukan diagnosis diare akibat lactose
Intolerance di perlukan pemeriksaan zat zat reduksi gula( Clinitest) yang digunakan
untuk pemeriksaan urin dan dapt juga dipakai untuk pemeriksaan adanya gula dalam
tinja.Sebelum pemeriksaan sebaiknya pasien diberi minum susu sapi penuh kemudian
diambil tinja yang encer ,segar dan segera dilakukan pemeriksaan.Pemeriksaan pH
tinja bila terdapat intoleransi gula ,pH cairan tinja hampir selalu 6 dan biasanya di
bawah 5,5.
3.Pemeriksaan Mikrobiologis
Specimen yang digunakan berupa feses atau rectal swab atau cairan duodenum yang
diambil dari penderita diare akut sebelum pengobatan dimulai lalu di simpan dalam
medium transport Cary Blair.Dengan pemeriksaan mikrobiologi dapat Isolasi dan
dapat diidentifikasi jenis mikroba yang dapat mengakibatkan diare.Tinja yang
disebabkan infeksi bakteri yang menghasilkan sitokin biasanya tidak mengandung
darah.Tinja yang berbau busuk didapatkan pada infeksi
Salmonella,Giardia,Cryptosporidium,dan Strongyloides.3
TATALAKSANA
Departemen kesehatan RI mulai melakukan sosialisasi Paduan Tatalaksana Pengobatan diare
pada balita yang baru didukung oleh IDAI dengan merujuk pada paduan WHO.Rehidrasi
bukan merupakan satu-satunya strategi dalam penatalaksanaan diare.Memperbaiki kondisi
usus dan menghentikan diare juga menjadi cara untuk mengobati pasien .Untuk itu
Departemen Kesehatan menetapkan 5 pilar penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare
yang diderita anak balita baik yang dirawat di rumah sakit maupun sedang dirawat
dirumah,yaitu:
1. Rehidrasi dengan oralit baru
Berikan segera bila anak diare,untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi.Oralit baru ini
adalah oralit dengan osmolaritas rendah .Keamanannya sama dengan oralit lama tapi
efektivitasnya lebih baik dari oralit lama.
Komposisi oralit baru:
12
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 13/31
Oralit baru osmolalitas rendah Mmol/liter
Natrium 75
Klorida 65
Glucose 75
Kalium 20
Sitrat 10
Total Osmolaritas 245
Sumber: WHO 2006
Berikan oralit pada anak setiap kali buang air besar dengan ketentuan sebagai berikut:
untuk anak<2 tahun : 50-100 ml tiap BAB
Untuk anak>2 tahun : 100-200 ml tiap BAB
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
Zinc mengurangi lama dan beratnya diare.Zinc juga dapat mengembalikan nafsu makan
anak.Penggunaan zinc memang populer akhir-akhirini karena evidance based nya yangg
bagus.Beberapa penelitian telah membuktikannya.Lebih lanjut ditemukan bahwa pemberian
zinc pada pasien anak penderita kolera dapat menurunkan durasi dan jumlah tinja /cairan
yang dikeluarkan.Dasar pemikiran penggunaan zinc berasarkan pada efeknya terhadap fungsi
imun / terhadap struktur saluran cerna terhadap proses perbaikan epitel saluran cerna selama
diare.
Dosis zinc untuk anak-anak:
Anak<6 bulan : 10mg perhari
Anak>6 bulan : 20 mg perhari
3. ASI dan makanan tetap diteruskan ,sesuai umur anak dengan menu yang sama pada
waktu anak sehat untuk mencegah kehilangan berat badan serta pengganti nutrisi yang
13
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 14/31
hilang,Pada diare berdarah nafsu makan akan berkurang.Adanya perbaikan nafsu makan
menandakan fase kesembuhan.
4. Antibiotik jangan diberikan kecuali ada indikasi misalnyad diare berdarah atau
kolera.pemberian antibiotik yang tidak irasional justru memperparah dan memperpanjang
lamanya diare karena akan mengganggu keseimbangan flora usus dan Clostridium difficile
yang akan tumbuh dan menyebabkan diare sulit untuk disembuhkan.Selain itu pemberian
antibiotik yang tidak irasional mempercepat resisten kuman terhadap antibiotika tersebut.
5. Nasihat pada ibu atau pengasuh, kembali segera jika demam ,tinjau berdarah ,makan
minum sedikit atau diare belum mebaik dalam 3 hari.
UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN DIARE DAN ANGKA KEMATIAN
DIARE
1. Mencegah penyebaran kuman patogen penyebab diare;
-Pemberian ASI yang benar.
-Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI.
-Penggunaan air bersih yang cukup
-Membudayakn kebiasaan cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air.
-Perbaikan sanitasi (hygiene)
2. Memperbaiki daya tahan tubuh host
-Memberi ASI paling tidak sampai usia 2 tahun.4
PROGNOSIS
Ad vitam : Ad bonam
14
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 15/31
Ad functionam : Ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
KOMPLIKASI
BAB V
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI DAN HISTOLOGI SALURAN CERNA
1. Mulut
15
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 16/31
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut terletak di kepala
dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Bagian-bagian yang terdapat dalam mulut:
• Gigi (dens)
Permukaan luar organ email diliputi epitel email luar yang selnya kuboid. Di bawahnya
terdapat sel-sel berbentuk bintang membentuk lapisan retikulum stellata (stratum
stellatum/ pulpa email). Di bawah lapisan ini terdapat stratum intermedium yang sel-
selnya berbentuk gepeng dan kalau diikuti lapisan ini akan menyatu dengan epitel email
luar di tepi, ujung bawah organ email. Di bawah lapisan ini terdapat epitel email dalam
yang terdiri atas ameloblas dengan sel berbentuk silindris. Pada beberapa sajian sudah
terlihat lapisan email yang merupakan lapisan homogen gelap di bawah deretan
ameloblas. Lebih ke bawah lagi terdapat lapisan homogen berwarna merah yaitu dentin
dan dibawahnya berwarna lebih pucat yatu predentin. Di bawah lapisan ini terdapat
deretan odontoblas yang juga merupakan sel berbentuk silindris. Deretan odontoblas
melapisi cekungan di bawah organ email. Cekungan ini berisi jaringan mesenkim yang
membentuk papila dentis yang nantinya akan menjadi pulpa dentis.
• Lidah (lingua) adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Berfungsi untuk:
1. sebagai indera pengecap/perasa
2. mengaduk makanan di dalam rongga mulut
3. membantu proses penelanan
4. membantu membersihkan mulut
5. membantu bersuara/berbicara
Pada lidah manusia terdapat tiga jenis papil, yaitu papila sirkumvalata, papila fungiformis, dan
papila filiformis. Sebagian besar lidah terdiri atas serat-serat otot skelet (Mm. Intrinsik lidah),
saling menyilang dalam tiga bidang yaitu, m. horizontalis (m. transversalis), m. vertikalis, dan
m. longitudinalis linguae. Otot-otot ini berorigo dan berinsersio pada septum linguae yaitu
jaringan ikat fibrosa yang terletak di tengah lidah.
16
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 17/31
• Ludah (saliva) dihasilkan oleh kelenjar ludah
Kandungan air liur adalah:
o
Elektrolit: natrium, kalium, kalsium, magnesium, klorida, bikarbonat, fosfato Mukosa, mukopolisakarida dan glikoprotein;
o Senyawaan antibakteri (tiosianat, hidrogen peroksida, dan immunoglobulin A)
o Beberapa macam enzim, di antaranya alfa-amilase, lisozim, dan lingual lipase.
Amilase dan lipase berturut-turut memulai pencernaan pati dan lemak sebelum
makanan ditelan. Enzim-enzim tersebut bekerja optimal pada pH 7,4. Lisozim
berperan dalam lisis bakteri.
o Manusia mengeluarkan sekitar 700 ml air liur setiap harinya.
2. Faring
Ada 3 pembagian faring, yaitu :
1) Epifaring (nasofaring).
2) Mesofaring (orofaring).
3) Hipofaring (faringofaring).
3. Kerongkongan / esophagus
Esofagus atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui esofagus
dengan menggunakan proses peristaltik.
Esofagus bertemu dengan faring yang menghubungkan esofagus dengan rongga mulut pada ruas
ke-6 tulang belakang.
Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian superior (sebagian besar adalah
otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus), serta bagian inferior (terutama
terdiri dari otot halus). Terdapat 4 lapisan berturut-turut mulai dari arah lumen,
17
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 18/31
Tunika mukosa esofagus dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Dibawah epitel
terdapat lamina propria yang terdiri atas jaringan ikat jarang. Di bawah lamina propria terdapat
tunika muskularis mukosa yang terdiri atas berkas otot polos yang tersusun memanjang
Tunika submukosa berupa jaringan ikat jarang, di dalamnya terdapat kelenjar esofagus
bersifat mukosa atau mukoserosa.
Tunika muskularis terdiri atas 2 lapisan, yang sebelah dalam tunika muskularis sirkularis
berupa berkas serat otot polos melingkar, sedangkan yang sebelah luar tunika muskularis
longitudinalis berupa berkas serat otot polos memanjang. Antara ke-2 lapis otot ini kadang-
kadang dapat ditemukan pleksus mienterikus Auerbachi.
Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat jarang, disini disebut tunika adventisia karena
tidak diliputi peritonium
4. Lambung
Lambung atau ventrikulus berupa kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung
dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah kardia, fundus dan pilorus.
Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan. Tunika mukosannya
merupakan epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk menjadi epitel selapis torak. Tunika
muskularis mukosa, merupakan lanjutan lapisan yang ada di esofagus ke kardia. Di kardia berjalan
agak berkelok-kelok karena adanya kerlenjar kardia. Tunika submukosa, setelah mencapai kardia
tidak terdapat lagi kelenjar esofagus, sehingga hanya terdiri jaringan ikat saja. Tunika muskularis
sirkularis terlihat menebalmembentuk otot sfingter. Tunika muskularis longitudinalis, lapisan otot
memanjang dinding esofagus membentuk lapisan yang sama. Tunika adventisia berupa jaringan
ikat jarang.
Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat. Tunika mukosanya dilapisi epitel selapis
torak. Tunika muskularis mukosa terdapat di bawah lamina propria, yang kadang-kadang terdesak
oleh kelenjar fundus. Tunika submukosa merupakan jaringan ikat jarang. Tunika muskularis
sirkularis lebih tebal daripada yang longitudinal. Tunika serosa merupakan jaringan ikat jarang,
diluarnya dilapisioleh epitel selapis gepeng (peritoneum).
Pilorus adalah bagian bawah daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari (duodenum). Tunika
mukosa pilorus mempunyai foveola gastrika, dilapisi epitel selapis torak. Tunika muskularis
18
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 19/31
mukosa, tunika submukosa dan tunika serosa gambarannya mirip seperti pada bagian fundus
gaster. Tunika muskularis yang sirkular amat tebal dan membentuk sfingter pilori.
Di dalam lambung, makanan dicerna secara kmiawi. Dinding lambung tersusun dari tiga lapisan
otot, yakni otot melingkar, memanjang dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot
tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan
makanan di dalam lambung diaduk-aduk.
Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah
lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan
sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan
renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi
molekul yang lebih kecil. Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan. Renin
merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen
menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca²+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin.
Tanpa adanya reninm sus yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usu
tanpa sempat dicerna.
Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur,
disebut chime (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim
sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan
relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.Sebaliknya, oto pilorus yang
mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentu kim. Jadi, misalnya kim yang
bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh
karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna
sehingga keasamanya menurun. Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang
pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum.
Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi
segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif. Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong
kembali.
19
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 20/31
5. Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung
dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muarasaluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut
diperlukan untuk mencerna makanan secara kimiawi:
• Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas;
• Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino
• Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa;
• Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa;
• Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida;
• Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino;
• Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak;
• Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
20
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 21/31
Tunika muskosa duodenum dilapisi epitel selapis torak yang mempunyai mikrovili (brush
borders). Diantara sel epitel ada sel goblet yang jumlahnya belum terlalu banyak dibandingan
dengan jejunum dan ileum. Tunika submukosa dipenuhi kelenjar Brunner. Tunika muskularis
sirularis dan longitudinalis diantaranya terdapat pleksus mienterikus Auerbachi. Tunika adventisia
berupa jaringan ikat jarang.
Tunika mukosa jejunum gambarannya mirip duodenum tetapi sel gobletnya lebih banyak. Tunika
submukosanya tidak mengandung kelenjar. Tunika muskularis susunannya sama seperti
duodenum. Tunika serosa berupa jaringan ikat jarang.
Di dalam usus penyerapan (ileum) terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut jonjot-jonjot
usus (vili). Vili berfungsi memperluas permukaan penerapan, sehingga makanan dapat terserap
sempurna. Tunika mukosannya mirip dengan jejunum tetapi sel gobletnya jauh lebih banyak.
Tunika submukosa terdiri atas jaringan ikat jarang. Tunika muskularis gambarannya mirip
duodenum dan jejunum. Tunika serosanya juga terdiri atas jaringan ikat jarang.
6. Usus Besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon
menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid,
dan rektum.
Tunika mukosa dilapisi epitel selapis torak. Tunika submukosa terdiri atas jaringan ikat
jarang. Tunika muskularisnya terdiri dari tunika muskularis sirkular dan longitudinal.
7. Organ Assesoris
• Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan,
tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga
21
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 22/31
termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara
memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan anomia, urea, dan asam urat
dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati
disebut proses detoksikas i.
Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu berasal
dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa
pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedut . Empedu mengandung kolestrol, garam
mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi
untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan
mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. Sel-sel darah merah
dirombak di dalam hati. Hemglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi,
globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin
dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan. Di dalam usus, zat empedu ini mengalami oksidasi
menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin kekuningan.
Apabila saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit
penderita menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning. Hati
juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin dan urea.
22
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 23/31
Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat racun. Fungsi lain dari hati
adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan dalam empedu dan urin, serta
mengubah glukosa yang diambil dari darah menjadi glikogen yang disimpan di sel- sel hati.G
likogen akan dirombak kembali menjadi glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan ke darah
sebagai respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.
• Kantung empedu
Kantung empedu atau kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk
buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau
gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran
empedu.
- Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan
enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian
posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
PEMBAGIAN CAIRAN TUBUH NORMAL BAYI DAN GIZI BURUK?
23
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 24/31
Cairan tubuh normal pada bayi baru lahir sekitar 78% berat badan.Pada beberapa bulan
pertama kehidupan total body water turun cepat mendekati kadar dewasa yaitu 55-60% berat
badan pada saat usia satu tahun.
Pembagian cairan tubuh:
Normal water loss adalah keadaan dimana water intake seimbang dengan water
loss.Kehilangan cairan normal berlangsung aakibat pemakaian energi dan dapat dibagi 3
kategori yaitu:
• Insensible water loss
Yaitu kehilangan cairan melalui penguapan kulit,serta udara yang ikut dalam
respirasi.Jumlah insesible loss telah dihitung oleh peneliti dan rata –rata mendapat
45ml/100kal,yaitu 30ml/100kal melalui kulit sedangkan 15ml/100kal melalui udara
ekspirasi.
• Produksi urin
Hasil akhir metabolisme protein ,terutama urea,serta destruksi jaringan dan lain-
lainakan menyebabkan bertambahnya mineral dalam darh.Ginjal akan berperan
penting dalam mempertahankan kadar zat-zat asam tersebut dalam darah dan
mengeluarkan kelebihan tersebut dalam urin.Kehilangan air melalui urin adalah
sebesar 50ml/100kal.
• Kehilangan cairan melalui tinja
Tinja tetap terbentuk meskipun orang dalam keadaan istirahat yaitu dengan sekresi
kedalam traktus gastrointestinalis.Dalam jumlahyang kecil yaitu 5ml/100kal.
Dengan demikian dapat dihitung jumalah kehilangan cairan normal adalah sebesar
(45+50+5) yaitu 100ml/100kal atau 1ml air/1 kal.5
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Istilah keseimbangan asam-basa merujuk kepada regulasi tepat konsentrasi ion hidrogen
bebas (tidak terikat) dalam cairan tubuh. Penyimpangan atas status normal asam basa dibagi
menjadi 4,
Asidosis respiratorik memiliki rasio kurang dari 20/1 yang berasal dari peningkatan
[CO2]
Alkalosis respiratorik memiliki rasio lebih dari 20/1 karena berkurangnya [CO2]
24
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 25/31
Asidosis metabolik memiliki rasio kurang dari 20/1 yang berkaitan dengan penurunan
[HCO3ˉ]
Alkalosis metabolik memiliki rasio lebih dari 20/1 yang berasal dari peningkatan
[HCO3ˉ]
Pada kasus ini pasien menderita asidosis metabolik (asidosis non respiratorik) yang
merupakan jenis gangguan asam-basa yang paling sering dijumpai. Inilah sebagian
penyebabnya yang umum:
1) Diare berat
Selama pencenaan, getah pencernaan kaya HCO3ˉ biasanya disekresikan ke dalam
saluran cerna dan kemudian diserap kembali ke dalam plasma ketika pencernaan selesai.
Selama diare, HCO3ˉ ini hilang dari tubuh dan tidak direabsorpsi. Karena HCO3ˉ
berkurang maka HCO3ˉ yang tersedia untuk mendapar H+ berkurang sehingga lebih
banyak H+ bebas yang ada di cairan tubuh. Dengan melihat situasi ini dari segi yang
berbeda, berkurangnya HCO3ˉ menggeser reaksi CO2 + H2O H+ + HCO3ˉ ke
kanan untuk mengkompensasi defisit HCO3ˉ, meningkatkan [H+] di atas normal.
2) Diabetes melitus
Kelainan metabolisme lemak akibat ketidakmampuan sel menggunakan glukosa karena
kurangnya efek insulin menyebabkan pembentukan asam keto secara berlebihan.
Penguraian asam keto ini meningkatkan [H+] plasma.
3) Olahraga berat
Ketika otot mengandalkan glikolisis anaerob sewaktu olahraga berat, terjadi peningkatan
produksi asam laktat, yang meningkatkan [H+] plasma
4) Asidosis urenik
Pada gagal ginjal berat (uremia), ginjal tidak dapat menyingkirkan bahkan H+ dalam
jumlah normal yang dihasilkan dari asam-asam nonkarbonat dari proses-proses metabolik
sehingga H+ mulai menumpuk di cairan tubuh. Ginjal juga tidak dapat menahan HCO3ˉ
dalam jumlahmemadai untuk menyangga beban asam yang normal.
25
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 26/31
Asidosis metabolik (kecuali asidosis uremik) dikompensasi oleh mekanisme pernapasan dan
ginjal serta dapar kimiawi.
Penyangga menyerap kelebihan H+
Paru mengeluarkan lebih banyak CO2 penghasil H+
Ginjal mengekskresikan H+ lebih banyak dan menahan HCO3ˉ lebih banyak
DIARE
Definisi: Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali seharidiserta perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendirdan darah yang
berlangsung kurang dari 1 minggu.Pada bayi yang minum ASI sering frekuensi buang air
besarnya lebih dari 3-4 kali perhari, keadaan ini tidak bisa disebut diare karena merupakan
proses fisiologis.Selama berat badan bayi meningkat normal hal tersebut tidak tergolong diare
tapi merupakan lactose intolerance sementara akibat belum sempurnanya saluran cerna.Untuk
bayi yang minum asi secara eksklusif definisi yang praktis adalah meningkatnya frekuensi
buang air besar.Kadang-kadang pada seorang anak buang air besar kurang dari 3 kali sehari
tetapi konsistensinya cair keadaan ini sudah dapat disebut sebagai diare.
CARA PENULARAN DAN FAKTOR RISIKO
Cara penularan diare pada umumnya melalui cara fekal-oral yaitu melalaui makanan
minuman yang tercemar bakteri enteropatogen atau kontak langsung tangan dengan penderita
yang telah tecemar tinja penderita atau tidak langsung melalui lalat.
Faktor yang mempengaruhi :
1.Faktor umur Insidens tertinggi terjadi pada kelompok umur 6-11 tahun bulan pada saat
diberikan makanan pendamping ASI. Pola ini menggambarkan kombinasi efek penurunan
kadar antibodi ibu,kurangnya kekebalan aktif bayi dan kontak langsung dengan tinja binatang
atau manusia pada saat bayi mulai merangkak.
2.Faktor musim variasi pola musiman diare dapat terjadi menurut letak geografis.Didaerah
subtropik ,diare terutama karena bakteri lebih sering terjadi padaa musim panas,sedangkan
diare karena virus puncaknya pada musim dingin.Didaerah tropik diare yang disebabkan oleh
26
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 27/31
rotarivirus dapat terjadi sepanjang tahun sedang diare karena bakteri cenderung meningkat
pada musim hujan.
ETIOLOGI
Etiologi diare dibedakan menjadi 2 yaitu
A.Infeksi : -Infalamtory
-Non Inflammatory
B.Non infeksi: -Lactose Intolerance
-Keracunan makanan
Alergi protein dan karbohidrat
Dengan kemajuan teknologi di bidang teknik laboratorium kuman-kuman patogen telah dapat
di identifikasikan tidak kurang 25 jenis mikroorganismeyang dapat menyebabkan diare pada
anak dan bayi.
Enteropatogen menimbulkan non inflammtory diare melaluiproduksi entero toksin oleh
bakteri ,destruksi sel permukaan vili oleh virus ,perlekatan oleh parasit.perlekatan dan atau
translokasi dari bakteri .Sebaliknya diare inflamatory biasanya disebabkan oleh bakteri yang
menginvasi usus secara langsung atau memproduksi sitotoksin.
Beberapa penyebab diare akut adalah:
Golongan bakteri :
Aeromonas
Campylobacter jejuni
Escherichia coli
Salmonella
Shigella
27
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 28/31
Vibrio cholera
Golongan virus :
Rotarivirus
Norwalk virus
Astrovirus
Golongan Parasit:
Balantidium coli
Entamoba histolytica
Giardia lamblia
Dinegara berkembang kuman patogen penyebab penting diare akut pada anak-anak
yaitu rotavirus ,Escherichia coli enterotoksigenik , Shigella, Champylobacter jejuni
dan Cryptosporidium.
HISTOPATOLOGI SALURAN CERNA?
Patogenesis terjadinya diare karena virus menyebabkan diare pada manusia secara selektif
menginfeksi dan menghancurkan sel-sel ujung-ujung viluspada usus halus.Biopsi usus halus
menunjukan tingkat penumpulan vilus dan infiltrasi sel bundar di lamina propria.Mukosa
lambung tidak terkena walaupun biasanya digunakan istilah gastroenteritis walaupun
pengosongan lambung tertunda telah di dokumentasi selama infeksi virus Norwalk.
Virus akan menginfeksi lapisan epitelium di usus halus dan menyerang vilus di usus halus.hal
ini menyebabkan absorbsi terganggu.Sel sel epitel usus halus yang rusak diganti oleh
enterosit yang baru berbentuk kuboid yang belum matang sehingga fungsinya belum
membaik.Vilus mengalami atrofi dan tidak dapat mengabsorbsi dengan baik.Enterosit vilus
mempunyai fungsi hidrolisis disakarida dan fungsi penyerapan seperti transport air dan
elektrolit melalui pengangkutan bersama glukosa dan asam amino. Dengan demikian infeksi
virus menyebabkan (1) ketidakseimbangan rasio penyerapan cairan usus terhadap sekresidan (2) malabsorbsi karbohidrat kompleks, terutama laktosa.Enteritis virus sangat
28
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 29/31
memperbesar permeabiltitas usus terhadap makromolekul lumen dan telah dirumuskan
menaikkan faktor risiko alergi makanan.
Diare karena bakteri terjadi melalui salah satu mekanisme yang berhubungan dengan
pengaturan transport ion dalam sel-sel usus cAMP,cGMP,dan Ca dependen.Patogenesis diare
akibat bakteri agak berbeda dengan diare akibat virus tetapi prinsipnya hampir sama.Bedanya
bakteri ini dapat menembus sel mukosa usus sehingga menyebabkan reaksi sistemik. Toksin
shigella juga dapat masuk ke dalam serabut otak sehingga dapat menimbulkan kejang.Diare
oleh bakteri ini dapat menyebabkan adanaya tinja yang berdarah yang di sebut disentri.
PERBEDAAN PATOGENESIS DIARE AKIBAT VIRUS DAN BAKTERI
Virus V.cholera Shigella Salmonella
(rota,adeno,dsb)
Tidak menembus Menembus dinding Menembus
Menembus dinding usus dinding usus usus dinding usus
Kerusakan sel Enterotoksin kerusakan jar kerusakan jaringa
Dinding usus
Infeksi lokal ATP-cAMP berlipat ganda di epitel
Berlipat gan
Diare Diare sekretorik infeksi lokal dan sistemik da dalam la
na propria
Sel darah (-) sel darah (-) leukosit (++++)
Eritrosit(++++) infeksi lokal dan
Sistemik
Leukosit (++)
29
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 30/31
Monosit (++)
Erotrosit (++)
Intoleransi laktosa?
Alergi makanan?
.
MANIFESTASI KLINIS
Penderita dengan diare cair mengeluarkan tinja yang mengandung sejumlah ion natrium,klorida dan bikarbonat. Kehilangan air dan elektrolit ini bertambah bila ada muntah dan
kehilangan air juga meningkat bila ada panas. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis
metabolik dan hipokalimea. Dehidrasi merupakan keadaan yang paling berbahaya karena
dapat menyebabkan hipovolemia, kolaps kardiovaskuler,dan kematian bila tidak diobati
dengan tepat.
Dehidrasi yang tejadi menuut tonisitas plasma dapat berupa:
Dehidrasi isotonik
Dehidrasi hipotonik
Dehidrasi hipertonik
Menurut derajat dehidrasinya bisa tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan, dehidrasi sedang atau
dehidrasi berat.
30
7/30/2019 Makalah GEH Diare
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 31/31
BAB VI
1.) Widayana IW.Gandi.Konsistensi pelaksanaan program serta morbiditas dan mortalitas
diare di era otonomi dan krisis.Kumpulan makalah Kongres Nasional II BKGAI
Bandung.2003:45-54
2.) Firmansyah A.Pengaruh malnutrisi terhadap saluran cerna tikus putih: penelitian khusus
pada perkembangan morfologid,biokimiawi, dan fisiologis terutama kolon.Disertasi.1992:13-
20
3.) Suharyono. Diare Akut Klinik dan Laboratorik.Jakarta:Rineka Cipta;2008.p.109-20
4.)Subagyo B.Santoso NB.Diare Akut.In: Juffrie M. Soenarto SS.Oswari H.Editors.Buku Ajar
Gastroenterologi Hepatologi.1th ed. . Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2011. p. 105-16
5.)nelson