31
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare KELOMPOK 13 030 .0 6. 121 Il ham Wi ja ya Kus uma 030 .07.348 Di ma s Adi Ba yu Dewo 030.08.231 Stefanry 030 .09.273 Ye he zk ie l Kur ni awan 030.10.025 Amelia Shadri na 030 .10.050 Be la Aman da Putr i 030.10.072 Delima Cheryka 030 .10.079 De vi na Pangastuti 030 .1 0. 100 Fa kh rurrozy Nasro n 030.10.120 Hani Aqmarina 030.10.132 Imam Adli Jakarta, 14 Desember 2011

Makalah GEH Diare

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 1/31

Seorang Anak Laki-laki dengan Diare

KELOMPOK 13

030.06.121 Ilham Wijaya Kusuma

030.07.348 Dimas Adi Bayu Dewo

030.08.231 Stefanry

030.09.273 Yehezkiel Kurniawan

030.10.025 Amelia Shadrina

030.10.050 Bela Amanda Putri

030.10.072 Delima Cheryka

030.10.079 Devina Pangastuti

030.10.100 Fakhrurrozy Nasron

030.10.120 Hani Aqmarina

030.10.132 Imam Adli

Jakarta, 14 Desember 2011

Page 2: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 2/31

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

2

Page 3: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 3/31

DAFTAR ISI

Daftar isi 1

BAB I : Pendahuluan 2

BAB II : Laporan kasus 3

BAB III : Pembahasan 4

a. Anamnesis 4

 b. Daftar masalah 4

c. Anamnesis tambahan 6

d. Pemeriksaan fisik 7

e. Pemeriksaan penunjang 7

f. Diagnosis kerja 9

g. Diagnosa banding 10

h. Penatalaksanaan 10

i. Komplikasi 11

 j. Prognosis 15

BAB IV : Tinjauan Pustaka 16

BAB V : Kesimpulan 29

Daftar pustaka 30

3

Page 4: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 4/31

BAB I

PENDAHULUAN

Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak dinegara

 berkembang.Terdapat banyak penyebab diare akut pada anak.pada sebagian besar kasus

 penyebabnya adalah infeksi akut intestinum yang disebabkan oleh virus ,bakteri,maupun

 parasit, akan tetapi berbagai penyakit lain juga dapat menyebabkan penyakit diare akut

termasuk syndroma malabsorbsi.Diare karena virus umumnya bersifat self limiting ,sehingga

aspek terpenting yang harus diperhatikan adalah mencegah terjadinya dehidrasi yang menjadi

 penyebab utama kematian dan menjamin asupan nutrisi untuk mencegah gangguan

 pertumbuhan akibat diare.Diare menyebabkan hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit

dan sering disertai dengan asidosis metabolik karena kehilangan basa.

Di Indonesia penyakit diare menjadi beban ekonomi yang tinggi disektor kesehatan

oleh karena rata-rata sekitar 30% dari jumlah termpat tidur yang ada dirumah sakit ditempati

oleh bayi dan anak dengan penyakit diare selain itu juga dipelayanan kesehatan primer,diare

masih menempati urutan kedua dalam urutan 10 penyakit terbanyak dipopulasi.

Diare juga erat kaitannya dengan kejadian kurang gizi.Setipa episode diare dapat

menyebabkan kekurangan gizi oleh karena adnya anorexia dan berkurangnya kemampuan

menyerapa sari makanan,sehingga apabila episodnya berkepanjangan akan berdampak 

terhadap pertumbuhan dan kesehatan anak.1

4

Page 5: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 5/31

BAB II

EPIDEMIOLOGI

Diare masih menjadi masalh kesehatan masyarakat dinegara berkembang.termasuk di

indonesia dan merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak 

terutama dibawah 5 tahun. Di dunia, sebanyak 6 juta anak meninggal tiap tahunnya karena

diare dan sebagian besar angka kejadian tersebut berasal dari negara berkembang.sebagai

gambaran 17% kematian anak didunia disebabkan diare sedangkan di Indonesia hasil

Riskesdas 2007 diperoleh bahwa diare masih merupakanpenyebab kematian bayi yang

terbanyak yaitu 42% dibanding penumonia 24%, untuk golongan 1-4 tahun penyebab

kematian karena diare 25,2% dibanding pneumonia 15,5%.2

5

Page 6: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 6/31

BAB III

LAPORAN KASUS

Sesi 1

Seorang anak lelaki berusia 10 bulan dibawa ke Puskesmas karena diare yang sudah

 berlangsung selama 2 hari. Frekuensi diare setiap hari kira-kira 6-8x dengan tinja cair 

 berlendir tanpa darah dan setiap diare kira-kira ¼ gelas. Disamping diare diserai pula dengan

muntah rata-rata 3x/hari batuk pilek dan demam.

Sesi 2

Setelah diperiksa dan diberi obat dan penjelasan tentang penyakit dan keadaan bayi tersebut,

dokter jaga mengizinkan pulang dan memberi petunjuk-petunjuk. Tetapi 2 hari kemudian

 penderita dibawa kembali ke Rumah Sakit dengan keadaan umum tampak sakit, suhu tubuh

39,5°C, ubun-ubun cekung, pernafasan 56x/menit, nadi 150x/menit pengisian cukup. Analisa

darah pCO2 30 mmHg, BE: 15, Na: 148 mEq/l, K: 3,2 mEq/l, glukosa daah: 299 mg %,

Ureum darah 90%

6

Page 7: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 7/31

BAB IV

PEMBAHASAN

A.Anamnesis

1. Identitas

•  Nama : X

• Usia : 10 bulan

2. Keluhan Utama

Diare yang sudah berlangsung selama 2 hari

3. Keluhan Tambahan :Muntah rata-rata 3x/hari, batuk-pilek dan demam.Mual dan muntah adalah simptom

yang non spesifik akan tetapi muntah mungkin disebabkan oleh karena organisme

yang menginfeksi saluran cerna bagian atas seperti enterik virus dan kuman yang

memproduksi endotoksin.Panas dimungkinkan karena proses peradangan atau akibat

dehidrasi .panas badan umum terjadi pada penderita dengan inflamatory diare.

4. Riwayat Penyakit Sekarang :

Diare yang sudah berlangsung selama 2 hari dengan frekuensi setiap hari kira-kira 6-

8x, tinja cair berlendir tanpa darah dan setiap hari kira-kira ¼ gelas.

5. Riwayat Penyakit Dahulu : -

6. Riwayat Penyakit Keluarga :

A. Hipotesis

1.Diare akibat Non Infeksi

2.Lactose Intolerance

3.Alergi protein atau karbohidrat

B. Anamnesis Tambahan

7

Page 8: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 8/31

Anamnesis yang ditanyakan merupakan pertanyaan untuk memastikan hipotesis yang

sudah dipikirkan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah :

• Riwayat penyakit sekarang

1. Bayinya diberi ASI atau susu formula?

2. Sudah diberi makanan pendamping ASI?

• Riwayat keluarga :

1. Apakah keluarga mempunya riwayat alergi?

• Riwayat Penyakit Dahulu:

1. Apakah sebelumnya sudah pernah mengalami hal yang serupa?

2.Riwayat pengobatan?

2. Pada pemeriksaan fisik yang perlu di periksa : berat badan ,suhu tubuh ,frekuensi denyut

 jantung dan pernafasan serta tekanan darah.Selanjutnya perlu dicari tanda-tanda utama

dehidrasi : kesadarn ,rasa haus ,dan turgor kulit turun dan tanda-tanda tambahan

lainnyaseperti ubun-ubun cekung atau tidak,mata;cowong atau tidak dan selaput lendir 

kering atau tidak.

Pernafasan yang cepat dan dalam menandakan adanya asidosis metabolik .Pemeriksaan

ekstremitas juga perlu dilakukan karena perfusi dan capillary refill dapat menentukan

derajat dehidrasi yang terjadi.Penilaian beratnya atau derajatnya dehidrasi dapat

ditentukan dengan cara subjektif dengan menggunakan berbagai kriteria yang telah

ditentukan.

8

Page 9: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 9/31

Tabel 1 .Penentuan derajat dehidrasi menurut MMWR 2003

Symptom Minimal atau

dehidrasi

kehilangan

BB<3%

Dehidrasi Ringan-

Sedang, kehilangan

BB 3-9%

Dehidrasi Berat

kehilangan BB 9 %

Kesadaran Baik Normal,lelah

,gelisah

Apatis,lethargic,tidak 

sadar 

Denyut Jantung Normal Normal-meningkat Takikardi ,bradikardi

 pada kasus berat

Kualitas Nadi Normal Normal-melemah Lemah, kecil ,tidak  

teraba

Pernafasan Normal Normal-cepat Dalam

Mata Normal Sedikit cowong Sangat cowong

Air mata Ada Berkurang Tidak ada

Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering

Cubitan Kulit Segera kembali Kembali<2 detik Kembali >2 detik  

Capillary Refil Normal Memanjang Memanjang ,minimal

Extremitas Hangat Dingin Dingin.mottled,sianotik  

Kencing Normal Berkurang Minimal

Sumber: Adaptasi dari Duggan C,Santosa M,Glaso RI, MMWR 1992 dan WHO 1995

Tabel 2 .Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO 1995

Penilaian A B C

9

Page 10: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 10/31

Lihat:

Keadaan Umum Baik,sadar Gelisah,rewel Lesu .lunglai,atau

tidak sadar 

Mata Normal Cekung Sangat cekung

Air Mata Ada Tidak ada Kering

Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering

Rasa haus Minum biasa tidak  

haus

Haus ingin minum

 banyak 

Malas minum atau

tidak bisa minum

Periksa : turgor Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat

lambat

Hasil Pemeriksaan: Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan

/sedang bila ada 1

tanda ditambah 1

atau lebih tanda lain

Dehidrasi berat

Sumber: Adaptasi dari Duggan C,Santosa M,Glaso RI, MMWR 1992 dan WHO 1995

Tabel 3. Penentuan derajat dehidrasi menurut gejala dehidrasi: isotonik,hipotonik,dan

hipertonik 

Gejala Hipotonik Isotonik Hipertonik  

Rasa haus - + +

BB Menurun sekali Menurun Menurun

Turgor kulit Menurun sekali Menurun Tidak jelas

Selaput lendir Basah Kering Kering sekali

10

Page 11: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 11/31

Gejala ssp Apatis Koma Iritable,kejang

Sirkulasi Jelek sekali Jelek Relatif masih baik  

 Nadi Sangat lemah Cepat dan lemah Cepat dan keras

Tekanan darah Sangat rendah Rendah Rendah

Banyaknya kasus 20-30% 70% 10-20%

Sumber: Buku ajar ilmu kesehatan anak jilid 1

3. Dari hasil pemeriksaan didapatkan:

Hasil pemeriksaan Keterangan

Keadaan umum Tampak sakit -

Suhu 39,5°C Febris, N= 36,5-37,2°C

Ubun-ubun Cekung

Pernafasan 56x/menit

 Nadi 150x/menit

 pCO2 30 mmHg

BE 15

 Na 148 mEq/l 136-148 mEq/L

K 3,2 mEq/l 4,5-5,8 mEq/L

Glukosa darah 299 mg %

Ureum 90%

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis adalah

1.Pemeriksaan elektrolit dan analisa gas darah.Pemeriksaan elektrolit untuk 

memeriksa kadar natrium dan kalium darah.Sedang analisa gas darah dilakukan

dengan astrup dengan memakai blood micro equipment tipe ABL2.Dengan

 pemeriksaan ini dapat diperiksa pH darah ,pCO2 dan kadar hemoglobin.

11

Page 12: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 12/31

2.Pemeriksaan gangguan absorbsi

-Pemeriksaan gula dan pH tinja . Untuk menentukan diagnosis diare akibat lactose

Intolerance di perlukan pemeriksaan zat zat reduksi gula( Clinitest) yang digunakan

untuk pemeriksaan urin dan dapt juga dipakai untuk pemeriksaan adanya gula dalam

tinja.Sebelum pemeriksaan sebaiknya pasien diberi minum susu sapi penuh kemudian

diambil tinja yang encer ,segar dan segera dilakukan pemeriksaan.Pemeriksaan pH

tinja bila terdapat intoleransi gula ,pH cairan tinja hampir selalu 6 dan biasanya di

 bawah 5,5.

3.Pemeriksaan Mikrobiologis

Specimen yang digunakan berupa feses atau rectal swab atau cairan duodenum yang

diambil dari penderita diare akut sebelum pengobatan dimulai lalu di simpan dalam

medium transport Cary Blair.Dengan pemeriksaan mikrobiologi dapat Isolasi dan

dapat diidentifikasi jenis mikroba yang dapat mengakibatkan diare.Tinja yang

disebabkan infeksi bakteri yang menghasilkan sitokin biasanya tidak mengandung

darah.Tinja yang berbau busuk didapatkan pada infeksi

Salmonella,Giardia,Cryptosporidium,dan Strongyloides.3

TATALAKSANA

Departemen kesehatan RI mulai melakukan sosialisasi Paduan Tatalaksana Pengobatan diare

 pada balita yang baru didukung oleh IDAI dengan merujuk pada paduan WHO.Rehidrasi

 bukan merupakan satu-satunya strategi dalam penatalaksanaan diare.Memperbaiki kondisi

usus dan menghentikan diare juga menjadi cara untuk mengobati pasien .Untuk itu

Departemen Kesehatan menetapkan 5 pilar penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare

yang diderita anak balita baik yang dirawat di rumah sakit maupun sedang dirawat

dirumah,yaitu:

1. Rehidrasi dengan oralit baru

Berikan segera bila anak diare,untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi.Oralit baru ini

adalah oralit dengan osmolaritas rendah .Keamanannya sama dengan oralit lama tapi

efektivitasnya lebih baik dari oralit lama.

Komposisi oralit baru:

12

Page 13: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 13/31

Oralit baru osmolalitas rendah Mmol/liter  

 Natrium 75

Klorida 65

Glucose 75

Kalium 20

Sitrat 10

Total Osmolaritas 245

Sumber: WHO 2006

Berikan oralit pada anak setiap kali buang air besar dengan ketentuan sebagai berikut:

untuk anak<2 tahun : 50-100 ml tiap BAB

Untuk anak>2 tahun : 100-200 ml tiap BAB

2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut

Zinc mengurangi lama dan beratnya diare.Zinc juga dapat mengembalikan nafsu makan

anak.Penggunaan zinc memang populer akhir-akhirini karena evidance based nya yangg

 bagus.Beberapa penelitian telah membuktikannya.Lebih lanjut ditemukan bahwa pemberian

zinc pada pasien anak penderita kolera dapat menurunkan durasi dan jumlah tinja /cairan

yang dikeluarkan.Dasar pemikiran penggunaan zinc berasarkan pada efeknya terhadap fungsi

imun / terhadap struktur saluran cerna terhadap proses perbaikan epitel saluran cerna selama

diare.

Dosis zinc untuk anak-anak:

Anak<6 bulan : 10mg perhari

Anak>6 bulan : 20 mg perhari

3. ASI dan makanan tetap diteruskan ,sesuai umur anak dengan menu yang sama pada

waktu anak sehat untuk mencegah kehilangan berat badan serta pengganti nutrisi yang

13

Page 14: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 14/31

hilang,Pada diare berdarah nafsu makan akan berkurang.Adanya perbaikan nafsu makan

menandakan fase kesembuhan.

4. Antibiotik jangan diberikan kecuali ada indikasi misalnyad diare berdarah atau

kolera.pemberian antibiotik yang tidak irasional  justru  memperparah dan memperpanjang

lamanya diare karena akan mengganggu keseimbangan flora usus dan Clostridium difficile

yang akan tumbuh dan menyebabkan diare sulit untuk disembuhkan.Selain itu pemberian

antibiotik yang tidak irasional mempercepat resisten kuman terhadap antibiotika tersebut.

5. Nasihat pada ibu atau pengasuh, kembali segera jika demam ,tinjau berdarah ,makan

minum sedikit atau diare belum mebaik dalam 3 hari.

UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN DIARE DAN ANGKA KEMATIAN

DIARE

1. Mencegah penyebaran kuman patogen penyebab diare;

-Pemberian ASI yang benar.

-Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI.

-Penggunaan air bersih yang cukup

-Membudayakn kebiasaan cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air.

-Perbaikan sanitasi (hygiene)

2. Memperbaiki daya tahan tubuh host

-Memberi ASI paling tidak sampai usia 2 tahun.4

PROGNOSIS

Ad vitam : Ad bonam

14

Page 15: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 15/31

Ad functionam : Ad bonam

Ad sanationam : Dubia ad bonam

KOMPLIKASI

BAB V

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI DAN HISTOLOGI SALURAN CERNA

1. Mulut

15

Page 16: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 16/31

Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut terletak di kepala

dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.

Bagian-bagian yang terdapat dalam mulut:

• Gigi (dens)

Permukaan luar organ email diliputi epitel email luar yang selnya kuboid. Di bawahnya

terdapat sel-sel berbentuk bintang membentuk lapisan retikulum stellata (stratum

stellatum/ pulpa email). Di bawah lapisan ini terdapat stratum intermedium yang sel-

selnya berbentuk gepeng dan kalau diikuti lapisan ini akan menyatu dengan epitel email

luar di tepi, ujung bawah organ email. Di bawah lapisan ini terdapat epitel email dalam

yang terdiri atas ameloblas dengan sel berbentuk silindris. Pada beberapa sajian sudah

terlihat lapisan email yang merupakan lapisan homogen gelap di bawah deretan

ameloblas. Lebih ke bawah lagi terdapat lapisan homogen berwarna merah yaitu dentin

dan dibawahnya berwarna lebih pucat yatu predentin. Di bawah lapisan ini terdapat

deretan odontoblas yang juga merupakan sel berbentuk silindris. Deretan odontoblas

melapisi cekungan di bawah organ email. Cekungan ini berisi jaringan mesenkim yang

membentuk papila dentis yang nantinya akan menjadi pulpa dentis.

• Lidah (lingua) adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu

 pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Berfungsi untuk:

1. sebagai indera pengecap/perasa

2. mengaduk makanan di dalam rongga mulut

3. membantu proses penelanan

4. membantu membersihkan mulut

5. membantu bersuara/berbicara

Pada lidah manusia terdapat tiga jenis papil, yaitu papila sirkumvalata, papila fungiformis, dan

 papila filiformis. Sebagian besar lidah terdiri atas serat-serat otot skelet (Mm. Intrinsik lidah),

saling menyilang dalam tiga bidang yaitu, m. horizontalis (m. transversalis), m. vertikalis, dan

m. longitudinalis linguae. Otot-otot ini berorigo dan berinsersio pada septum linguae yaitu

 jaringan ikat fibrosa yang terletak di tengah lidah.

16

Page 17: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 17/31

• Ludah (saliva) dihasilkan oleh kelenjar ludah

Kandungan air liur adalah:

o

Elektrolit: natrium, kalium, kalsium, magnesium, klorida, bikarbonat, fosfato Mukosa, mukopolisakarida dan glikoprotein;

o Senyawaan antibakteri (tiosianat, hidrogen peroksida, dan immunoglobulin A)

o Beberapa macam enzim, di antaranya alfa-amilase, lisozim, dan lingual lipase.

Amilase dan lipase berturut-turut memulai pencernaan pati dan lemak sebelum

makanan ditelan. Enzim-enzim tersebut bekerja optimal pada pH 7,4. Lisozim

 berperan dalam lisis bakteri.

o Manusia mengeluarkan sekitar 700 ml air liur setiap harinya.

2. Faring

Ada 3 pembagian faring, yaitu :

1) Epifaring (nasofaring).

2) Mesofaring (orofaring).

3) Hipofaring (faringofaring).

3. Kerongkongan / esophagus

Esofagus atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu

makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui esofagus

dengan menggunakan proses peristaltik.

Esofagus bertemu dengan faring yang menghubungkan esofagus dengan rongga mulut pada ruas

ke-6 tulang belakang.

Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian superior (sebagian besar adalah

otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus), serta bagian inferior (terutama

terdiri dari otot halus). Terdapat 4 lapisan berturut-turut mulai dari arah lumen,

17

Page 18: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 18/31

Tunika mukosa esofagus dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Dibawah epitel

terdapat lamina propria yang terdiri atas jaringan ikat jarang. Di bawah lamina propria terdapat

tunika muskularis mukosa yang terdiri atas berkas otot polos yang tersusun memanjang

Tunika submukosa berupa jaringan ikat jarang, di dalamnya terdapat kelenjar esofagus

 bersifat mukosa atau mukoserosa.

Tunika muskularis terdiri atas 2 lapisan, yang sebelah dalam tunika muskularis sirkularis

 berupa berkas serat otot polos melingkar, sedangkan yang sebelah luar tunika muskularis

longitudinalis berupa berkas serat otot polos memanjang. Antara ke-2 lapis otot ini kadang-

kadang dapat ditemukan pleksus mienterikus Auerbachi.

Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat jarang, disini disebut tunika adventisia karena

tidak diliputi peritonium

4. Lambung

Lambung atau ventrikulus berupa kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung

dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah kardia, fundus dan pilorus.

Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan. Tunika mukosannya

merupakan epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk menjadi epitel selapis torak. Tunika

muskularis mukosa, merupakan lanjutan lapisan yang ada di esofagus ke kardia. Di kardia berjalan

agak berkelok-kelok karena adanya kerlenjar kardia. Tunika submukosa, setelah mencapai kardia

tidak terdapat lagi kelenjar esofagus, sehingga hanya terdiri jaringan ikat saja. Tunika muskularis

sirkularis terlihat menebalmembentuk otot sfingter. Tunika muskularis longitudinalis, lapisan otot

memanjang dinding esofagus membentuk lapisan yang sama. Tunika adventisia berupa jaringan

ikat jarang.

Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat. Tunika mukosanya dilapisi epitel selapis

torak. Tunika muskularis mukosa terdapat di bawah lamina propria, yang kadang-kadang terdesak 

oleh kelenjar fundus. Tunika submukosa merupakan jaringan ikat jarang. Tunika muskularis

sirkularis lebih tebal daripada yang longitudinal. Tunika serosa merupakan jaringan ikat jarang,

diluarnya dilapisioleh epitel selapis gepeng (peritoneum).

Pilorus adalah bagian bawah daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari (duodenum). Tunika

mukosa pilorus mempunyai foveola gastrika, dilapisi epitel selapis torak. Tunika muskularis

18

Page 19: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 19/31

mukosa, tunika submukosa dan tunika serosa gambarannya mirip seperti pada bagian fundus

gaster. Tunika muskularis yang sirkular amat tebal dan membentuk sfingter pilori.

Di dalam lambung, makanan dicerna secara kmiawi. Dinding lambung tersusun dari tiga lapisan

otot, yakni otot melingkar, memanjang dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot

tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan

makanan di dalam lambung diaduk-aduk.

Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah

lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan

sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan

renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi

molekul yang lebih kecil. Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan. Renin

merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen

menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca²+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin.

Tanpa adanya reninm sus yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usu

tanpa sempat dicerna.

Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur,

disebut chime (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim

sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan

relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.Sebaliknya, oto pilorus yang

mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentu kim. Jadi, misalnya kim yang

 bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh

karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna

sehingga keasamanya menurun. Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang

 pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum.

Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi

segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif. Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong

kembali.

19

Page 20: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 20/31

5. Usus halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung

dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus

kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muarasaluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut

diperlukan untuk mencerna makanan secara kimiawi:

• Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas;

• Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino

• Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa;

• Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa;

• Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida;

• Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino;

• Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak;

• Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

20

Page 21: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 21/31

Tunika muskosa duodenum dilapisi epitel selapis torak yang mempunyai mikrovili (brush

 borders). Diantara sel epitel ada sel goblet yang jumlahnya belum terlalu banyak dibandingan

dengan jejunum dan ileum. Tunika submukosa dipenuhi kelenjar Brunner. Tunika muskularis

sirularis dan longitudinalis diantaranya terdapat pleksus mienterikus Auerbachi. Tunika adventisia

 berupa jaringan ikat jarang.

Tunika mukosa jejunum gambarannya mirip duodenum tetapi sel gobletnya lebih banyak. Tunika

submukosanya tidak mengandung kelenjar. Tunika muskularis susunannya sama seperti

duodenum. Tunika serosa berupa jaringan ikat jarang.

Di dalam usus penyerapan (ileum) terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut jonjot-jonjot

usus (vili). Vili berfungsi memperluas permukaan penerapan, sehingga makanan dapat terserap

sempurna. Tunika mukosannya mirip dengan jejunum tetapi sel gobletnya jauh lebih banyak.

Tunika submukosa terdiri atas jaringan ikat jarang. Tunika muskularis gambarannya mirip

duodenum dan jejunum. Tunika serosanya juga terdiri atas jaringan ikat jarang.

6. Usus Besar 

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.

Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon

menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid,

dan rektum.

Tunika mukosa dilapisi epitel selapis torak. Tunika submukosa terdiri atas jaringan ikat

 jarang. Tunika muskularisnya terdiri dari tunika muskularis sirkular dan longitudinal.

7. Organ Assesoris

• Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan,

tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga

21

Page 22: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 22/31

termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara

memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan anomia, urea, dan asam urat

dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati

disebut proses detoksikas i.

Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu berasal

dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa

 pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedut . Empedu mengandung kolestrol, garam

mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi

untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan

mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. Sel-sel darah merah

dirombak di dalam hati. Hemglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi,

globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin

dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan. Di dalam usus, zat empedu ini mengalami oksidasi

menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin kekuningan.

Apabila saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit

 penderita menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning. Hati

 juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin dan urea.

22

Page 23: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 23/31

Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat racun. Fungsi lain dari hati

adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan dalam empedu dan urin, serta

mengubah glukosa yang diambil dari darah menjadi glikogen yang disimpan di sel- sel hati.G

likogen akan dirombak kembali menjadi glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan ke darah

sebagai respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.

• Kantung empedu

Kantung empedu atau kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk 

 buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses

 pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau

gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang

dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran

empedu.

- Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan

enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian

 posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

PEMBAGIAN CAIRAN TUBUH NORMAL BAYI DAN GIZI BURUK?

23

Page 24: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 24/31

Cairan tubuh normal pada bayi baru lahir sekitar 78% berat badan.Pada beberapa bulan

 pertama kehidupan total body water turun cepat mendekati kadar dewasa yaitu 55-60% berat

 badan pada saat usia satu tahun.

Pembagian cairan tubuh:

 Normal water loss adalah keadaan dimana water intake seimbang dengan water 

loss.Kehilangan cairan normal berlangsung aakibat pemakaian energi dan dapat dibagi 3

kategori yaitu:

• Insensible water loss

Yaitu kehilangan cairan melalui penguapan kulit,serta udara yang ikut dalam

respirasi.Jumlah insesible loss telah dihitung oleh peneliti dan rata –rata mendapat

45ml/100kal,yaitu 30ml/100kal melalui kulit sedangkan 15ml/100kal melalui udara

ekspirasi.

• Produksi urin

Hasil akhir metabolisme protein ,terutama urea,serta destruksi jaringan dan lain-

lainakan menyebabkan bertambahnya mineral dalam darh.Ginjal akan berperan

 penting dalam mempertahankan kadar zat-zat asam tersebut dalam darah dan

mengeluarkan kelebihan tersebut dalam urin.Kehilangan air melalui urin adalah

sebesar 50ml/100kal.

• Kehilangan cairan melalui tinja

Tinja tetap terbentuk meskipun orang dalam keadaan istirahat yaitu dengan sekresi

kedalam traktus gastrointestinalis.Dalam jumlahyang kecil yaitu 5ml/100kal.

Dengan demikian dapat dihitung jumalah kehilangan cairan normal adalah sebesar 

(45+50+5) yaitu 100ml/100kal atau 1ml air/1 kal.5

KESEIMBANGAN ASAM BASA

Istilah keseimbangan asam-basa merujuk kepada regulasi tepat konsentrasi ion hidrogen

 bebas (tidak terikat) dalam cairan tubuh. Penyimpangan atas status normal asam basa dibagi

menjadi 4,

Asidosis respiratorik memiliki rasio kurang dari 20/1 yang berasal dari peningkatan

[CO2]

Alkalosis respiratorik memiliki rasio lebih dari 20/1 karena berkurangnya [CO2]

24

Page 25: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 25/31

Asidosis metabolik memiliki rasio kurang dari 20/1 yang berkaitan dengan penurunan

[HCO3ˉ]

Alkalosis metabolik memiliki rasio lebih dari 20/1 yang berasal dari peningkatan

[HCO3ˉ]

Pada kasus ini pasien menderita asidosis metabolik (asidosis non respiratorik) yang

merupakan jenis gangguan asam-basa yang paling sering dijumpai. Inilah sebagian

 penyebabnya yang umum:

1) Diare berat

Selama pencenaan, getah pencernaan kaya HCO3ˉ biasanya disekresikan ke dalam

saluran cerna dan kemudian diserap kembali ke dalam plasma ketika pencernaan selesai.

Selama diare, HCO3ˉ ini hilang dari tubuh dan tidak direabsorpsi. Karena HCO3ˉ

 berkurang maka HCO3ˉ yang tersedia untuk mendapar H+ berkurang sehingga lebih

 banyak H+ bebas yang ada di cairan tubuh. Dengan melihat situasi ini dari segi yang

 berbeda, berkurangnya HCO3ˉ menggeser reaksi CO2 + H2O H+ + HCO3ˉ ke

kanan untuk mengkompensasi defisit HCO3ˉ, meningkatkan [H+] di atas normal.

2) Diabetes melitus

Kelainan metabolisme lemak akibat ketidakmampuan sel menggunakan glukosa karena

kurangnya efek insulin menyebabkan pembentukan asam keto secara berlebihan.

Penguraian asam keto ini meningkatkan [H+] plasma.

3) Olahraga berat

Ketika otot mengandalkan glikolisis anaerob sewaktu olahraga berat, terjadi peningkatan

 produksi asam laktat, yang meningkatkan [H+] plasma

4) Asidosis urenik 

Pada gagal ginjal berat (uremia), ginjal tidak dapat menyingkirkan bahkan H+ dalam

 jumlah normal yang dihasilkan dari asam-asam nonkarbonat dari proses-proses metabolik 

sehingga H+ mulai menumpuk di cairan tubuh. Ginjal juga tidak dapat menahan HCO3ˉ

dalam jumlahmemadai untuk menyangga beban asam yang normal.

25

Page 26: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 26/31

Asidosis metabolik (kecuali asidosis uremik) dikompensasi oleh mekanisme pernapasan dan

ginjal serta dapar kimiawi.

Penyangga menyerap kelebihan H+

Paru mengeluarkan lebih banyak CO2 penghasil H+

Ginjal mengekskresikan H+ lebih banyak dan menahan HCO3ˉ lebih banyak 

DIARE

Definisi: Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali seharidiserta perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendirdan darah yang

 berlangsung kurang dari 1 minggu.Pada bayi yang minum ASI sering frekuensi buang air 

 besarnya lebih dari 3-4 kali perhari, keadaan ini tidak bisa disebut diare karena merupakan

 proses fisiologis.Selama berat badan bayi meningkat normal hal tersebut tidak tergolong diare

tapi merupakan lactose intolerance sementara akibat belum sempurnanya saluran cerna.Untuk 

 bayi yang minum asi secara eksklusif definisi yang praktis adalah meningkatnya frekuensi

 buang air besar.Kadang-kadang pada seorang anak buang air besar kurang dari 3 kali sehari

tetapi konsistensinya cair keadaan ini sudah dapat disebut sebagai diare.

CARA PENULARAN DAN FAKTOR RISIKO

Cara penularan diare pada umumnya melalui cara fekal-oral yaitu melalaui makanan

minuman yang tercemar bakteri enteropatogen atau kontak langsung tangan dengan penderita

yang telah tecemar tinja penderita atau tidak langsung melalui lalat.

Faktor yang mempengaruhi :

1.Faktor umur Insidens tertinggi terjadi pada kelompok umur 6-11 tahun bulan pada saat

diberikan makanan pendamping ASI. Pola ini menggambarkan kombinasi efek penurunan

kadar antibodi ibu,kurangnya kekebalan aktif bayi dan kontak langsung dengan tinja binatang

atau manusia pada saat bayi mulai merangkak.

2.Faktor musim variasi pola musiman diare dapat terjadi menurut letak geografis.Didaerah

subtropik ,diare terutama karena bakteri lebih sering terjadi padaa musim panas,sedangkan

diare karena virus puncaknya pada musim dingin.Didaerah tropik diare yang disebabkan oleh

26

Page 27: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 27/31

rotarivirus dapat terjadi sepanjang tahun sedang diare karena bakteri cenderung meningkat

 pada musim hujan.

ETIOLOGI

Etiologi diare dibedakan menjadi 2 yaitu

A.Infeksi : -Infalamtory

-Non Inflammatory

B.Non infeksi: -Lactose Intolerance

-Keracunan makanan

Alergi protein dan karbohidrat

Dengan kemajuan teknologi di bidang teknik laboratorium kuman-kuman patogen telah dapat

di identifikasikan tidak kurang 25 jenis mikroorganismeyang dapat menyebabkan diare pada

anak dan bayi.

Enteropatogen menimbulkan non inflammtory diare melaluiproduksi entero toksin oleh

 bakteri ,destruksi sel permukaan vili oleh virus ,perlekatan oleh parasit.perlekatan dan atau

translokasi dari bakteri .Sebaliknya diare inflamatory biasanya disebabkan oleh bakteri yang

menginvasi usus secara langsung atau memproduksi sitotoksin.

Beberapa penyebab diare akut adalah:

Golongan bakteri :

 Aeromonas

Campylobacter jejuni

 Escherichia coli

Salmonella

Shigella

27

Page 28: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 28/31

Vibrio cholera

Golongan virus :

 Rotarivirus

 Norwalk virus

 Astrovirus

Golongan Parasit:

 Balantidium coli

 Entamoba histolytica

Giardia lamblia

Dinegara berkembang kuman patogen penyebab penting diare akut pada anak-anak 

yaitu rotavirus ,Escherichia coli enterotoksigenik , Shigella, Champylobacter jejuni

dan Cryptosporidium.

HISTOPATOLOGI SALURAN CERNA?

Patogenesis terjadinya diare karena virus menyebabkan diare pada manusia secara selektif 

menginfeksi dan menghancurkan sel-sel ujung-ujung viluspada usus halus.Biopsi usus halus

menunjukan tingkat penumpulan vilus dan infiltrasi sel bundar di lamina propria.Mukosa

lambung tidak terkena walaupun biasanya digunakan istilah gastroenteritis walaupun

 pengosongan lambung tertunda telah di dokumentasi selama infeksi virus Norwalk.

Virus akan menginfeksi lapisan epitelium di usus halus dan menyerang vilus di usus halus.hal

ini menyebabkan absorbsi terganggu.Sel sel epitel usus halus yang rusak diganti oleh

enterosit yang baru berbentuk kuboid yang belum matang sehingga fungsinya belum

membaik.Vilus mengalami atrofi dan tidak dapat mengabsorbsi dengan baik.Enterosit vilus

mempunyai fungsi hidrolisis disakarida dan fungsi penyerapan seperti transport air dan

elektrolit melalui pengangkutan bersama glukosa dan asam amino. Dengan demikian infeksi

virus menyebabkan (1) ketidakseimbangan rasio penyerapan cairan usus terhadap sekresidan (2) malabsorbsi karbohidrat kompleks, terutama laktosa.Enteritis virus sangat

28

Page 29: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 29/31

memperbesar permeabiltitas usus terhadap makromolekul lumen dan telah dirumuskan

menaikkan faktor risiko alergi makanan.

Diare karena bakteri terjadi melalui salah satu mekanisme yang berhubungan dengan

 pengaturan transport ion dalam sel-sel usus cAMP,cGMP,dan Ca dependen.Patogenesis diare

akibat bakteri agak berbeda dengan diare akibat virus tetapi prinsipnya hampir sama.Bedanya

 bakteri ini dapat menembus sel mukosa usus sehingga menyebabkan reaksi sistemik. Toksin

shigella juga dapat masuk ke dalam serabut otak sehingga dapat menimbulkan kejang.Diare

oleh bakteri ini dapat menyebabkan adanaya tinja yang berdarah yang di sebut disentri.

PERBEDAAN PATOGENESIS DIARE AKIBAT VIRUS DAN BAKTERI

Virus V.cholera Shigella Salmonella

(rota,adeno,dsb)

Tidak menembus Menembus dinding Menembus

Menembus dinding usus dinding usus usus dinding usus

 

Kerusakan sel Enterotoksin kerusakan jar kerusakan jaringa

Dinding usus

Infeksi lokal ATP-cAMP berlipat ganda di epitel

Berlipat gan

Diare Diare sekretorik infeksi lokal dan sistemik da dalam la

na propria

Sel darah (-) sel darah (-) leukosit (++++)

Eritrosit(++++) infeksi lokal dan

Sistemik 

 

Leukosit (++)

29

Page 30: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 30/31

Monosit (++)

Erotrosit (++)

Intoleransi laktosa?

Alergi makanan?

.

MANIFESTASI KLINIS

Penderita dengan diare cair mengeluarkan tinja yang mengandung sejumlah ion natrium,klorida dan bikarbonat. Kehilangan air dan elektrolit ini bertambah bila ada muntah dan

kehilangan air juga meningkat bila ada panas. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis

metabolik dan hipokalimea. Dehidrasi merupakan keadaan yang paling berbahaya karena

dapat menyebabkan hipovolemia, kolaps kardiovaskuler,dan kematian bila tidak diobati

dengan tepat.

Dehidrasi yang tejadi menuut tonisitas plasma dapat berupa:

Dehidrasi isotonik 

Dehidrasi hipotonik 

Dehidrasi hipertonik 

Menurut derajat dehidrasinya bisa tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan, dehidrasi sedang atau

dehidrasi berat.

30

Page 31: Makalah GEH Diare

7/30/2019 Makalah GEH Diare

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-geh-diare 31/31

BAB VI

 

1.) Widayana IW.Gandi.Konsistensi pelaksanaan program serta morbiditas dan mortalitas

diare di era otonomi dan krisis.Kumpulan makalah Kongres Nasional II BKGAI

Bandung.2003:45-54

2.) Firmansyah A.Pengaruh malnutrisi terhadap saluran cerna tikus putih: penelitian khusus

 pada perkembangan morfologid,biokimiawi, dan fisiologis terutama kolon.Disertasi.1992:13-

20

3.) Suharyono. Diare Akut Klinik dan Laboratorik.Jakarta:Rineka Cipta;2008.p.109-20

4.)Subagyo B.Santoso NB.Diare Akut.In: Juffrie M. Soenarto SS.Oswari H.Editors.Buku Ajar 

Gastroenterologi Hepatologi.1th ed. . Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2011. p. 105-16

5.)nelson