7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
1/18
LAPORAN PENDAHULUAN
A 3
METODE PENDEKATAN
Penyusunan Kajian Pengembangan Industri Rumput Laut Di Kabupaten Kayong Utara
3.1 Konsep - Konsep Pendekatan
Untuk memberikan hasil yang terbaik pada pekerjaan ini dilakukan melalui beberapa
pendekatan, yaitu Pendekatan Menyeluruh dan Terpadu, Pendekatan Analisis Ambang
Batas, Kesesuaian Ekologi dan Sumber Daya Alam, dan Pendekatan Partiipatory serta
pendekatan Kriteria !n"estasi# Di ba$ah ini akan dijelaskan masing%masing pendekatan
tersebut#
3.1.1 Pendekatan Menyeluruh dan Terpadu
Merupakan pendekatan perenanaan yang menyeluruh dan terpadu serta didasarkan
pada potensi dan permasalahan yang ada, baik dalam $ilayah perenanaan maupun
dalam konstelasi regional# Pendekatan menyeluruh memberi arti bah$a peninjauan
permasalahan bukan hanya didasarkan pada kepentingan $ilayah&ka$asan dalam arti
sempit, tetapi ditinjau dan dikaji pula kepentingan yang lebih luas, baik antar $ilayah
dengan daerah hinterlandnyayang terdekat maupun dengan yang lebih jauh lagi# Seara
terpadu mengartikan bah$a dalam menyelesaikan permasalahan tidak hanya dipeahkan
sektor per sektor saja tetapi didasarkan kepada kerangka perenanaan terpadu antar
tiap%tiap sektor, dimana dalam per$ujudannya dapat berbentuk koordinasi dan
sinkronisasi antar sektor#
3.1.2 Pendekatan Analisis Ambang Batas
Adalah pendekatan untuk menentukan kebijaksanaan in"estasi yang didasarkan ambang
batas daya dukung lingkungan# Pendekatan ini bertujuan untuk menghasilkan
kebijaksanaan in"estasi pembangunan yang ber$a$asan lingkungan# Penekanan
Bab III - 1
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
2/18
LAPORAN PENDAHULUAN
terhadap pertimbangan aspek lingkungan dilakukan karena lingkungan merupakan aspek
yang sangat berkepentingan dalam upaya pembangunan berkelanjutan#
3.1.3 Pendekatan Kesesuaian Ekologi dan umber !aya Alam
Dalam mengembangkan suatu $ilayah perlu memperhatikan kesesuaian ekologi dan
sumberdaya alam yang dimiliki oleh $ilayah tersebut# Pada pendekatan ini akan
diperhatikan hal%hal sebagai berikut'
Potensi Angin
Potensi angin dalam perenanaan meliputi arah dan kekuatan angin untuk
mendapatkan udara yang sejuk dan mengurangi kelembaban#
Binatang&(abitat
Mengidenti)ikasikan adanya habitat liar yang membahayakan pengembangan area
permukiman#
Daerah Banjir
Perenanaan dan pengolahan daerah%daerah yang rendah peman)aatan saluran%
saluran alam seara optimal diharapkan mampu menegah kemungkinan bahaya
banjir# Saluran drainase direnanakan mengikuti arah kemiringan kontur pada titikterendah dalam ka$asan menuju saluran drainase induk#
Unit *isual dan Kapasitas *isual
Daerah yang berpotensi memiliki arah "ie$ yang bagus antara lain adalah daerah
hijau hutan, daerah sepanjang aliran sungai, dan tepi pantai# Peman)aatan daerah%
daerah yang berpotensi ini diperuntukkan untuk pari$isata, pemukiman menengah ke
atas#
Topogra)i
Dalam suatu perenanaan pembangunan perlu diperhatikan bagaimana kondisi
topogra)i eksisting $ilayah tersebut, juga guna lahan dan karakter $ilayahnya#
Selain hal%hal tersebut di atas juga perlu diperhatikan kesesuaian&kelayakan ka$asan itu
sendiri# Untuk itu yang perlu dipertimbangkan adalah'
Bab III - 2
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
3/18
LAPORAN PENDAHULUAN
Keserasaian Penggunaan Energi
Upaya identi)ikasi kesesuaian )ungsi ka$asan&$ilayah dengan potensi alam yang
dapat menghasilkan energi yang baik berupa angin, aliran air dan laut#
Kesesuaian untuk Preser"asi
!denti)ikasi yang disesuaikan dengan konsep dasar perenanaan $ilayah dan kondisi
$ilayah ka$asan yang memiliki potensi untuk di preser"asi baik yang buatan maupun
alam# Buatan dapat berupa ka$asan bersejarah, monumen, atau peninggalan kuno#
Ka$asan preser"asi alam dapat dipreser"asi karena perlu dilindungi seperti daerah
aliran sungai, hutan, tepian pantai, danau, terumbu karang, laut, atau daerah yang
dianggap berbahaya seperti daerah mudah longsor, patahan geologis, daerah gunung
berapi dan sebagainya#
3.2 Metode Pelaksanaan tudi
Berdasarkan beberapa metode pendekatan tersebut maka metode pelaksanaan Studi
Penyusunan +enana Tata +uang Tambak seara garis besar dapat dibagi dalam
-empat. tahap, yaitu'
/. Proses identi)ikasi potensi Kabupaten Kayong Utara
0. Proses analisis kelayakan in"estasi
1. Proses peluang in"estasi
. Proses penyusunan +enana Tata +uang Tambak
1" Proses #denti$ikasi Potensi Kabupaten Kayong %tara
Proses ini merupakan proses a$al dari seluruh kegiatan penyusunan pro)il in"estasi
daerah# !denti)ikasi dilakukan terhadap aspek internal -potensi SDA, !n)rastruktur,
regulasi, dan lain sebagainya. dan aspek eksternal -daya saing luar, potensi pasar,
produk subsitusi, dan lain sebagainya.
2" Proses Analisis Kelayakan #n&estasi
Merupakan suatu analisis untuk menilai apakah in"estasi yang akan dilakukan
dibeberapa sektor layak atau tidak# Analisis kelayakan in"estasi ini menggunakan
beberapa metode diantaranya adalah A++ -average rate return., !++ -internal rate of
return.,pay back periodedan lain sebagainya#
3" Proses Peluang #n&estasi
Memberikan gambaran tentang peluang in"estasi yang layak di Kabupaten Kayong
Utara# !n)ormasi peluang in"estasi ini setelah dilakukan analisis kelayakan in"estasi
Bab III - 3
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
4/18
LAPORAN PENDAHULUAN
sehingga dapat memberikan in)ormasi sekilas kepada para in"estor sektor apa saja
yang layak untuk diin"estasikan modalnya#
'" Proses Penyusunan Ka(ian Pengembangan #ndustri )umput *aut
Merupakan tahap akhir dalam penyusunan tata ruang ka$asan tambak yang meliputi
program in"estasi daerah, renana pengelolaan seara detail dan program
pengelolaan pembangunan bagi para stakeholder# Pada tahap ini lebih ditekankan
pada ara mengin)ormasikan hasil%hasil yang telah dilakukan#
Untuk lebih jelasnya mengenai garis besar metode pelaksanaan studi dapat dilihat pada
gambar berikut ini'
Bab III - 4
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
5/18
LAPORAN PENDAHULUAN
+ambar 3-1
Metodologi Pendekatan Penyusunan )en,ana Tata )uang KaasanTambak
3.2.1 Tahap #ndenti$ikasi Potensi Kabupaten Kayong %tara
Pengumpulan dan pengolahan data merupakan aspek penting dalam proses penyusunan
+enana Tata +uang Tambak +umput laut# Dalam proses ini, data merupakan dasar
untuk kegiatan analisis dan sistesis# Agar kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan
see)ekti) mungkin, maka in)ormasi yang harus diketahui sebelum pelaksanaan kegiatan
adalah'
Bab III - 5
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
6/18
LAPORAN PENDAHULUAN
+umusan permasalahan yang jelas dan benar#
(al ini dilakukan untuk menghindari ketidake)isienan karena data yang diperoleh jauh
lebih banyak daripada data yang diperlukan untuk menjelaskan persoalan yang
dihadapi# 2ika persoalan sebenarnya tidak dipahami maka kita tidak dapat
mengumpulkan data untuk memeahkan permasalahan tersebut#
Teknik analisis yang akan digunakan#
Pemilihan teknik analisis yang sesuai dengan permasalahan dan sasaran yang
dianalisis akan menentukan jenis dan bentuk data yang diperlukan#
Konsep pengembangan, berupa tujuan dan sasaran pengembangan yang akan
dihasilkan untuk memeahkan permasalahan#
!denti)ikasi dilakukan terhadap aspek internal -potensi SDA, in)rastruktur, regulasi, dan
lain sebagainya. dan aspek eksternal -daya saing luar, potensi pasar, produk subsitusi,
dan lain sebagainya.#
Data yang dikumpulkan, disusun sedemikian rupa disesuaikan dengan kebutuhan
analisis# Data yang dikumpulkan terdiri dari data sekunder dan data primer# Datasekunder yang dikumpulkan berasal dari !nstansi Tingkat Pusat, Tingkat Pro"insi, Tingkat
Kabupaten&Kota, Tingkat Keamatan dan instansi pemerintah terkait# Sedangkan
pengumpulan data primer dilaksanakan dengan metode sur"ei dengan pengambilan
ontoh seara aak#
A. Oseanograf
Pengetauan a!an !ara!teristi! "si! dan dinami!a perairan merupa!an sa#a
satu in$ormasi dasar %basic information& tentang !ondisi #ing!ungan perairanyang sangat diper#u!an da#am !egiatan yang meman$aat!an !a'asan perairan
pantai maupun da#am upaya pe#estariannya( Dengan be!a# pengetauan yang
bai! tentang !ondisi #ing!ungan perairan setempat !ara!teristi! "si!) !imia'i)
bio#ogis) dan geo#ogis menjadi!an #ang!a-#ang!a yang ditempu untu!
mengembang!an !a'asan pertamba!an dan pe#estariannya mempunyai dasar
pija!an !ei#muan yang !uat(
Untu! mengetaui !ara!teristi! "si! dan dinami!a perairan diper#u!an data
dari parameter-parameter oseanogra" yang dipero#e dari pengu!uran se*ara
Bab III - +
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
7/18
LAPORAN PENDAHULUAN
#angsung di #apangan maupun dari data se!under %asi# pengamatan pia!
!edua&( ,e#anjutnya) data yang dipero#e tersebut per#u diana#isa seingga
mengasi#!an in$ormasi yang berguna untu! !eper#uan pengembangan
maupun per#indungan !a'asan perairan( Parameter oseanogra" yang per#u
di!etaui me#iputi
1) Batimetri
Batimetri memberi!an gambaran tentang topogra" dari dasar #aut yang
ditentu!an o#e perubaan !eda#aman #autnya( Pengetauan tentang batimetri
sangat diper#u!an untu! menge#o#a e!osistem perairan pantai dan #aut !arena
proses "si!) !imia'i dan bio#ogis yang terjadi di da#amnya dipengarui o#e
!eda#aman perairan(
Data batimetri perairan Indonesia di!umpu#!an dan dire.isi se*ara ber!a#a
o#e Dinas /idrooseanogra" 0I-L atau Ba!osurtana# dan diterbit!an da#am
bentu! peta-peta #aut( In$ormasi ini diguna!an sebagai data dasar( Data yang
dipero#e !emudian dip#ot!an untu! mempero#e !ontur !eda#aman dari
!a'asan perairan yang diamati
2) Pasang Surut
Pasang surut mempengarui arus dan sir!u#asi perairan) terutama di perairan
semi tertutup seperti se#at atau te#u!( Pengetauan tentang tipe pasut
diper#u!an untu! !egiatan pengembangan pantai maupun penge#o#aan
#ing!ungannya(
Prosedur Pengambilan Data
%1& Pasang surut diu!ur dengan a#at pengu!ur pasang surut seperti LR%Automatic Water Level Recorder&) Tide gauge) atau pa#em pasut( Dua
a#at yang disebut!an pertama be!erja se*ara otomatis) sedang!an yang
tera!ir di#a!u!an se*ara tradisiona# dengan me#a!u!an pengamatan tiap
jam se#ama jang!a 'a!tu tertentu( Pengamatan sebai!nya di#a!u!an
se#ama 3 ari) atau minimum se#ama 15 ari(
%2& Pasang surut juga dapat juga dipredi!si ji!a !omponen pasang surutnya
suda di!etaui( Predi!si pasang surut di Indonesia diterbit!an o#e
Disidros 0I-L se*ara ber!a#a setiap taun( i!a !a'asan perairan yang
Bab III - 6
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
8/18
LAPORAN PENDAHULUAN
diamati berada de!at dengan stasiun yang dipredi!si o#e Disidros 0I-
L) ma!a in$ormasi dari Disidros 0I-L dapat diguna!an(
%3& Data yang dipero#e dari asi# pengu!uran diana#isis dengan metoda
dmira#ty untu! mendapat!an !omponen-!omponen armoni! dari pasut(
Dengan !omponen-!omponen armoni! tersebut) !ondisi pasut di
perairan yang diamati dapat dipredi!si dengan a!urasi yang *u!up tinggi(
3) Geom!ang
7e#ombang merupa!an sa#a satu !omponen oseanogra" yang sangat penting
da#am proses transportasi sedimen di pantai) proses abrasi atau a!resi yang
terjadi pada garis pantai( In$ormasi tentang ge#ombang diper#u!an untu!
mengetaui ara dan besar energi yang diempas!an !e pantai( /empasan
energi ini menentu!an ara dan besarnya transportasi sedimen yang mung!in
terjadi di !a'asan pantai yang diamati(
Prosedur Pengukuran%1& 7e#ombang dapat diu!ur se*ara #angsung dengan mengguna!an a#at
pengu!ur ge#ombang %wave rider&) atau pressure gauge) dimana ara)
tinggi dan periode ge#ombang dapat dire!am se*ara otomatis(
Pengu!uran perubaan mu!a #aut di#a!u!an setiap 3 jam se#ama 'a!tu
tertentu) seperti 2 minggu( i!a 'a!tu yang tersedia terbatas) ma!a datayang dipero#e anya menggambar!an !ondisi ge#ombang pada bu#an
dimana pengu!uran itu di#a!sana!an( Idea#nya) pengu!uran ge#ombang
di#a!u!an se#ama satu taun penu(
%2& Data asi# pengu!uran !emudian diana#isis untu! mendapat!an periode)
panjang) dan ara ge#ombang(
%3& In$ormasi tentang ge#ombang dapat juga dipero#e se*ara tida! #angsung
me#a#ui data !e*epatan dan ara angin( Ke!uatan angin) #amanya angin
bertiup) dan #uas daera dimana angin itu berembus) a!an menentu!an
besar ge#ombang yang diasi#!an( Prosedur ini #ebi banya! diguna!an
!arena #ebi muda dan biaya yang diper#u!an #ebi renda daripada
*ara pertama(
%4& In$ormasi tentang ge#ombang dapat dipero#e dari data istoris yang ada(
Data ge#ombang di pusat-pusat data oseanogra" yang dapat dia!ses
me#a#ui internet a!an di#a!u!an) mes!ipun in$ormasi tersebut tida!
tersedia untu! semua perairan pantai di Indonesia(
Bab III - 8
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
9/18
LAPORAN PENDAHULUAN
%5& Dari data yang dipero#e dides!ripsi!an i!#im ge#ombang %wave climate&
!a'asan perairan yang dite#iti(
") Angin
ngin sesunggunya tida! termasu! parameter oseanogra"( !an tetapi)!arena beberapa parameter oseanogra" sangat erat !aitannya dengan angin)
ma!a pengetauan tentang angin a!an sangat membantu untu! mengetaui
!ara!teristi! parameter oseanogra" setempat( ngin yang berembus di
permu!aan #aut) merupa!an gaya penggera! dari ge#ombang dan arus di #aut(
Dengan mengetaui !e*epatan dan ara angin yang berembus di suatu
!a'asan perairan) dan membanding!annya dengan ge#ombang dan arus yang
tere!am di perairan tersebut) dapat di!etaui berapa besar !ontribusi angin
#o!a# teradap dinami!a perairan setempat( Pemaaman ini diper#u!an untu!
memperitung!an aspe!-aspe! #o!a# dan non-#o!a# da#am proses dinami!a dan
sir!u#asi massa air di #o!asi yang dite#iti(
Prosedur Pengukuran
%1& Ke*epatan dan ara angin diu!ur se*ara #angsung dengan mengguna!an
a#at pengu!ur angin %anemometer&) dimana ara dan !e*epatan angin
dapat dire!am se*ara otomatis( Pengu!uran dapat di#a!u!an setiap
setenga jam se!a#i se#ama se#ang 'a!tu tertentu) seperti se#ama 1
bu#an( ,eperti a#nya ge#ombang) ji!a 'a!tu yang tersedia terbatas)
ma!a data yang dipero#e anya menggambar!an !ondisi angin pada
bu#an dimana pengu!uran itu di#a!sana!an( Idea#nya) pengu!uran
!e*epatan angin di#a!u!an se#ama satu taun penu(
%2& Data asi# pengu!uran !emudian diana#isis untu! mendapat!an ara dan
!e*epatan angin
%3& In$ormasi tentang angin dapat juga dipero#e dari data istoris yang ada(Data angin dapat dipero#e dari Biro 9eteoro#ogi dan 7eo"si!a %B97&)
atau dari stasiun meteoro#ogi setempat %ji!a ada&(
%4& Dari data yang dipero#e dides!ripsi!an !ondisi angin dari !a'asan
perairan yang dite#iti(
Su#u Air
,uu merupa!an sa#a satu parameter oseanogra" utama untu! mengetaui
!ondisi perairan yang diamati( Bersama-sama dengan sa#initas perairan datasuu dapat memberi gambaran tentang adanya strati"!asi di !o#om air)
Bab III - :
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
10/18
LAPORAN PENDAHULUAN
maupun proses per*ampuran( In$ormasi tentang !ondisi tersebut diper#u!an
untu! !eper#uan budidaya #aut maupun untu! penge#o#aan perairan(
Perubaan suu yang besar a!an berdampa! negati$ yang besar teradap
!ondisi organisme yang dibudidaya!an(
Prosedur Pengambilan Data
%1& Pengu!uran suu dapat di#a!u!an se*ara manua# dengan mengguna!an
;0D meter %Conductivity, Temperature and Depth Meter&) dimana suu
perairan %bersamaan dengan sa#initas dan !eda#aman perairan& dapat
di#a!u!an se*ara ber!esinambungan dari permu!aan ingga dasar
perairan( Pengu!uran suu ini di#a!u!an minima# dua !a#i seari) yaitu
antara pu!u# :( - 1( dan pu!u# 15( - 1+() se#ama se#ang 'a!tu
tertentu) seperti se#ama 3 ari( Idea#nya pengu!uran di#a!u!an se#ama
satu taun penu(
%2& Data yang dipero#e dip#ot!an) untu! mengetaui
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
11/18
LAPORAN PENDAHULUAN
%3& Pengu!uran sa#initas dapat juga di#a!u!an dengan mengu!ur daya antar
#istri! dari air #aut( #at pengu!ur tersebut %;0D meter& dapat mere!am
sa#initas perairan se*ara ber!esinambungan bersama-sama dengan
pengu!uran suu(
%4& Data se!under merupa!an sumber utama #ainnya untu! mendapat!an
gambaran umum tentang sa#initas perairan yang diamati(
Pen$e%atan E%oogi $an E%osistem Pesisir
1). Penentuan &iti% Sam'ing (uaitas Air
Untu! sur.ei #apang di#a!u!an pengamatan !ua#itas air) pada beberapa muara
sungai) sungai) dan pertamba!an di Kabupaten Kayong Utara( Pengambi#an
titi! samp#ing di#a!u!an pada beberapa titi! di depan muara dan sungai-sungai
di Kabupaten Kayong Utara( 0iti!-titi! samp#ing me#iputi titi! yang me'a!i#i
sumber air ta'ar atau sungai dan perairan pantai sebagai sumber air #aut(
Parameter !ua#itas air yang diamati di$o!us!an pada parameter yang
mendu!ung produ!ti.itas pertamba!an dan yang menggambar!an ting!at
pen*emaran( Lo!asi dan posisi titi! samp#ing !ua#itas air) mangro.e dan
terumbu !arang dapat disaji!an pada &a!e 3.2(
&a!e 3.2( Lo!asi dan Posisi 0iti! ,amp#ing Kua#itas ir di Kab( Indramayu
No. (om'onen Lo%asi&iti% Posisi
LintangUtara
Bu*ur&imur
I( Kua#itas ir
II ,edimen
2). +a%tu Pea%sanaan Sam'ing
ad'a# !egiatan samp#ing !ua#itas air dapat di#iat pada &a!e 3.3(
&a!e 3.3( ad'a# Pe#a!sanaan ,amp#ing
o( Kegiatan Bu#an
1( Kua#itas ir
,amp#ing 1
,amp#ing 2
,amp#ing 3
2( 9angro.e ,amp#ing 1
Bab III - 11
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
12/18
LAPORAN PENDAHULUAN
,amp##ng 2
,amp#ing 3
3). Penentuan (uaitas Air ,-isi%a $an (imia)
Pengu!uran parameter !ua#itas air ini dituju!an untu! menentu!an present
status! !ondisi perairan yang dapat di!ait!an dengan ting!at produ!ti.itas
budidaya Rumput #aut pantai terutama pertamba!an udang( 9etode
pengambi#an *onto dan ana#isis #aboratorium mengi!uti metode standard
%P/) 1:8:&( Parameter !ua#itas air yang diamati se#eng!apnya disaji!an
pada &a!e 3."(
&a!e 3."( Parameter Kua#itas ir =ang Diamati Pada ,ur.ei Lapangan
Parameter Peraatan La'angan AnaisisLa!oratorium-isi%a1( Ke!eruan 0urbiditymeter 2( 0,, Boto# sampe# > ?i*e bo@A 3( ,a#initas Boto# samp#e > ?i*e bo@A 4( Ke*eraan ,e*i Dis!) Insitu5( ,uu
(imia,'ro$u%ti/itas)5( p/ p/-meter atau #a!mus6( !sigen %D& Iodometri !it
8( #!a#initas 0itrimetri !it1( mmonia Boto# sampe#) Preser.ati$ 11( itrat Boto# sampe#) Preser.ati$ 12( itrit Boto# sampe#) Preser.ati$ 13( rtopospate Boto# sampe#) Preser.ati$ 14( BD Boto# BD) Iodometri !it 15( ;D Boto# ,ampe#) /2,4 1+( Logam berat /g Boto# sampe#) /3
%preser.ati$&
Da#am pembaasan !ua#itas air menga*u pada ba!u mutu #ing!ungan Kepmen
KL/ omor 2C9KL/CIC1:88 tentang ba!u mutu #ing!ungan untu! biota
perairan dan Kriteria Kua#itas ir Untu! 0amba! %Pornomo) 1::1) KL/) 1:88)
dan idigdo) 1:::&( Kriteria !ua#itas air untu! tamba! dapat di#iat pada
&a!e 3.0(
&a!e 3.0 Kriteria Kua#itas ir Bagi Budidaya Udang di 0amba!
No. Parameter Batas O'timum
-isi%a
1( ,uu %o;& 21 E 32 2: E 3
Bab III - 12
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
13/18
LAPORAN PENDAHULUAN
2( ,a#initas %ppt& E 35 15-25
3( 0,, %ppm& 25 - 5 25 E 8
4( Ke*eraan
%p#an!ton) *m&
+ -
5( P/ +)5 E 8)5 6)5 E 8)5+( #!a#initas %ppm& F 5 F 1
6( Kesadaan %ppm& F 2 F 2 E 3
8( !sigen ter#arut
%mgC#&
F 2 F 3
:( /G4- %mgC#& 1)
1( 2E %mgC#& )25
11( 0ota# Pospat
%ppm&
)5 E )5 )5
12( BD5 ppm H 25 H 25
13( ;D %ppm& H 4 H 4
(imia
14( /2, %ppm& )1
15( ;u %ppm& - H )+
1+( ;d %ppm& )13 E )328 H )1
16( Pb %ppm& )1 E 1)156 H )1
18( n %ppm& - H )1
1:( ;r+G %ppm& - H )1
2( /g %ppm& )51 E )1+6 H )3
21( Deterjen %ppm& - H1)
22( Je2G%ppm& )3 )1
23( rgano*#orin
%ppm&
- H )2
24( o@ - H )+:
25( P;B %ppm& - H )1
2+( Ba!teri ibrio
%;JU&
H 14 H 12
,umber" #oernomo $%&&%', (epMen(L) $l&**' dan Widigdo $l&&&'
3.2.1.1 Perekonomian
Kabupaten&Kota adalah sebuah sistem yang dinamis dengan karakteristik pasar yang
dipengaruhi oleh densitas dan spesialisasi para pelaku kegiatan, yang tidak dapat berdiri
sendiri dengan keunikannya masing%masing# Para pelaku kegiatan tersebut
mempengaruhi pemerintah di berbagai hal, juga dengan ke$enangannya dankemampuan yang terbatas# Untuk menjadi sebuah kota&kabupaten area seara geogra)is
Bab III - 13
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
14/18
LAPORAN PENDAHULUAN
harus ada pada ukuran yang e)isien dengan konsentrasi kegiatan ekonomi dan kegiatan
rumah tangga yang mempengaruhi kegiatan perekonomian tersebut baik pemerintah
maupun s$asta#
Aspek ekonomi yang penting diketahui pada umumnya adalah karakter dan perilaku
perkembangan ekonomi dan prospeknya serta dampaknya terhadap ruang dan
kebutuhan pelayanan# Setiap daerah seara tunggal mempunyai sistem pengelolaan
sumberdaya alam, tenaga kerja, produksi, yang merupakan kegiatan mengembangkan
produksi daerah tersebut# Daerah tersebut juga berusaha menukupi kebutuhannya dan
mengembangkan daerahnya seara maksimum#
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam analisis perekonomian suatu kabupaten
atau kota adalah sebagai berikut'
1" Location Quotient*/"
Metode analisis Location Quotient-34. merupakan ara permulaan untuk mengetahui
kemampuan suatu daerah dalam sektor tertentu# 5ara ini belum memberikan
kesimpulan terakhir dan harus dikaji seara mendalam melalui metode analisis yang
lain# 6alaupun metode ini tidak memberikan kesimpulan akhir namun dalam tahap
pertama sudah ukup memberi gambaran akan kemampuan daerah yang
bersangkutan dalam sektor yang dikaji#
Pada dasarnya metode ini menyajikan perbandingan relati) antara kemampuan suatu
sektor di daerah yang diamati dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah
yang lebih luas# Satuan yang digunakan sebagai ukuran untuk menghasilkan koe)isien
dapat menggunakan satuan ' jumlah buruh, atau hasil produksi atau satuan lainnya
yang dapat digunakan sebagai kriteria#
Seara matematis metode analisis Location Quotient-34. dapat dirumuskan sebagai
berikut'
1C1
,C,
1C,
1C,L
i
iiii ==
Bab III - 14
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
15/18
LAPORAN PENDAHULUAN
Dimana'
Si ' jumlah buruh industri i di daerah yang diamati
S ' jumlah buruh seluruhnya di daerah yang diamati
7i ' jumlah buruh industri i di daerah yang lebih luas
7 ' jumlah buruh di daerah yang lebih luas
Setiap daerah berusaha mengembangkan potensi sumberdaya alam seara optimal untuk
menukupi daerahnya sendiri# Adanya kekurangan dan kelebihan akan menyebabkan
terjadinya ekspor impor antar daerah# Barang dan jasa yang di impor oleh suatu daerah
adalah ekspor dari daerah lain# Struktur perumusan Location Quotient-34. memberikan
nilai sebagai berikut'
/. 34 8/9 menyatakan daerah bersangkutan mempunyai potensi ekspor dalam
kegiatan tersebut#
0. 34 :/9 menyatakan bah$a daerah yang bersangkutan telah menukupi dalam
kegiatan tersebut#
1. 34 ;/9 menyatakan daerah yang bersangkutan mempunyai keenderungan
untuk impor dari daerah lain#
2" Metode analisis #mput-0utput
Tujuan model ini adalah menjelaskan besaran aliran barang antar industri dalam
hubungannya dengan tingkat produksi dalam setiap sektor# (ubungan ini merupakan
hubungan saling ketergantungan satu dengan yang lain# (asil produksi suatu maam
industri berarti bahan dasar bagi industri yang lain, atau dengan kata lain keluaran
industri merupakan masukan bagi industri lain# Perubahan masukan akan
menyebabkan perubahan keluaran, yang berarti perubahan masukan bagi industri lain
dengan demikian seara berantai pengaruh ini akan dirasakan oleh industri yang
saling berkaitan tersebut#
Tabel 3-1Metode Analisis #nput-0utput
ektor Penggunaan
umlah
umlahPenggunaan
PersediaanPenggunaanAntara
umlah
PenggunaanAkhir
1.i(..n
# + Eumlah
Persediaan#mpor Produksi
SektorProduksi
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
16/18
LAPORAN PENDAHULUAN
2umlahMasukan
U/ Ui UjUn
7ilaiTambah
*/ *i *j*n
2umlahProduksi
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
17/18
LAPORAN PENDAHULUAN
Analisis kebutuhan jenis )asilitas ka$asan tambak
Analisis kebutuhan )asilitas pendukun ka$asan tambak
Analisis kebutuhan utilitas ka$asan tambak
# Analisis lahan dan peman)aatannya, terdiri dari'
Analisis kebutuhan lahan ka$asan tambak
Analisis manajemen lahan
@# Analisis aspek ka$asan tambak, terdiri dari'
Analisis kerapatan dan kepadatan ka$asan tambak
Analisis jaringan sirkulasi jaringan jalan dan hidrologi
Analisis desain tipikal tambak
Analisis desain tanda%tanda pelengkap ka$asan tambak
3.2.3 Pengembangan Kaasan Tambak
Pengembangan ka$asan tambak yang potensial dan memiliki karakteristik sumberdaya
alam yang khas, harus dilakukan dengan pendekatan keterpaduan dan keseimbangan
ekologis -hubungan )ungsional. antar ekosistem ka$asan tambak dengan perairan#
Perenanaan ketataruangan $ilayah seharusnya menjadi auan dalam pengembangan
ka$asan tambak#
+enana tataruang $ilayah merupakan keterpaduan kepentingan lintas sektor maupun sub
sektor, ketidakjelasan tataruang dan selalu berubah%ubah akan menjadi penghambat dalam
pengembangan usaha budidaya di suatu daerah# akta dilapangan memberikan gambaran
bah$a usaha budidaya +umput laut tumpang tindih dengan kegiatan lainnya# >ang
berdampak negati) terhadap kelangsungan usaha budidaya#
Berdasarkan data potensi lahan dan data eksisting budidaya +umput laut pada tiap%tiap
daerah dapat diketahui luasan potensi lahan yang dapat dikembangkan untuk budidaya
+umput laut selanjutnya# Dengan memperhatikan hasil kajian ekologis ka$asan
pengembangan budidaya +umput laut, selanjutnya dapat ditentukan nilai dan justi)ikasi
tingkat teknologi yang dapat dikembangkan# Arahan pengembangan juga ditetapkan
berdasarkan karakteristik ka$asan dan renana tataruang $ilayah daerah# 2ika tidak
terdapat in)ormasi tentang renana tataruang $ilayah daerah maka arahan pengembangan
berdasarkan karakteristik lahan yang dapat dijadikan masukan daerah dalam
pengembangan budidaya +umput laut selanjutnya#
(asil arahan pengembangan selanjutnya dapat dijabarkan lebih rini dalam bentuk renana
pengembangan budidaya +umput laut, estimasi produksi, kebutuhan prasarana budidaya,
Bab III - 16
7/23/2019 laporan pengawasan konsultan
18/18
LAPORAN PENDAHULUAN
dan sarana produksi sampai beberapa tahun ke depan dengan menggunakan analisis
trend.baran Teknis Pengka(ian
Penerapan persyaratan atau batasan teknologi pada kegiatan budidaya +umput laut di atas
perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat# Segala uraian di atas selalu
berpedoman kepada kaidah%kaidah usaha budidaya +umput laut yang berkelanjutan atau
ber$a$asan lingkungan# (al ini dapat dilihat dari aspek teknologi budidaya +umput laut
yang akan diterapkan# Selanjutnya, segala aspek teknologi tersebut akan sangat terkait
dengan produksi dan kontinuitasnya serta analisis ekonomi#
Bab III - 18