laporan pengawasan konsultan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    1/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    A 3

    METODE PENDEKATAN

    Penyusunan Kajian Pengembangan Industri Rumput Laut Di Kabupaten Kayong Utara

    3.1 Konsep - Konsep Pendekatan

    Untuk memberikan hasil yang terbaik pada pekerjaan ini dilakukan melalui beberapa

    pendekatan, yaitu Pendekatan Menyeluruh dan Terpadu, Pendekatan Analisis Ambang

    Batas, Kesesuaian Ekologi dan Sumber Daya Alam, dan Pendekatan Partiipatory serta

    pendekatan Kriteria !n"estasi# Di ba$ah ini akan dijelaskan masing%masing pendekatan

    tersebut#

    3.1.1 Pendekatan Menyeluruh dan Terpadu

    Merupakan pendekatan perenanaan yang menyeluruh dan terpadu serta didasarkan

    pada potensi dan permasalahan yang ada, baik dalam $ilayah perenanaan maupun

    dalam konstelasi regional# Pendekatan menyeluruh memberi arti bah$a peninjauan

    permasalahan bukan hanya didasarkan pada kepentingan $ilayah&ka$asan dalam arti

    sempit, tetapi ditinjau dan dikaji pula kepentingan yang lebih luas, baik antar $ilayah

    dengan daerah hinterlandnyayang terdekat maupun dengan yang lebih jauh lagi# Seara

    terpadu mengartikan bah$a dalam menyelesaikan permasalahan tidak hanya dipeahkan

    sektor per sektor saja tetapi didasarkan kepada kerangka perenanaan terpadu antar

    tiap%tiap sektor, dimana dalam per$ujudannya dapat berbentuk koordinasi dan

    sinkronisasi antar sektor#

    3.1.2 Pendekatan Analisis Ambang Batas

    Adalah pendekatan untuk menentukan kebijaksanaan in"estasi yang didasarkan ambang

    batas daya dukung lingkungan# Pendekatan ini bertujuan untuk menghasilkan

    kebijaksanaan in"estasi pembangunan yang ber$a$asan lingkungan# Penekanan

    Bab III - 1

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    2/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    terhadap pertimbangan aspek lingkungan dilakukan karena lingkungan merupakan aspek

    yang sangat berkepentingan dalam upaya pembangunan berkelanjutan#

    3.1.3 Pendekatan Kesesuaian Ekologi dan umber !aya Alam

    Dalam mengembangkan suatu $ilayah perlu memperhatikan kesesuaian ekologi dan

    sumberdaya alam yang dimiliki oleh $ilayah tersebut# Pada pendekatan ini akan

    diperhatikan hal%hal sebagai berikut'

    Potensi Angin

    Potensi angin dalam perenanaan meliputi arah dan kekuatan angin untuk

    mendapatkan udara yang sejuk dan mengurangi kelembaban#

    Binatang&(abitat

    Mengidenti)ikasikan adanya habitat liar yang membahayakan pengembangan area

    permukiman#

    Daerah Banjir

    Perenanaan dan pengolahan daerah%daerah yang rendah peman)aatan saluran%

    saluran alam seara optimal diharapkan mampu menegah kemungkinan bahaya

    banjir# Saluran drainase direnanakan mengikuti arah kemiringan kontur pada titikterendah dalam ka$asan menuju saluran drainase induk#

    Unit *isual dan Kapasitas *isual

    Daerah yang berpotensi memiliki arah "ie$ yang bagus antara lain adalah daerah

    hijau hutan, daerah sepanjang aliran sungai, dan tepi pantai# Peman)aatan daerah%

    daerah yang berpotensi ini diperuntukkan untuk pari$isata, pemukiman menengah ke

    atas#

    Topogra)i

    Dalam suatu perenanaan pembangunan perlu diperhatikan bagaimana kondisi

    topogra)i eksisting $ilayah tersebut, juga guna lahan dan karakter $ilayahnya#

    Selain hal%hal tersebut di atas juga perlu diperhatikan kesesuaian&kelayakan ka$asan itu

    sendiri# Untuk itu yang perlu dipertimbangkan adalah'

    Bab III - 2

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    3/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Keserasaian Penggunaan Energi

    Upaya identi)ikasi kesesuaian )ungsi ka$asan&$ilayah dengan potensi alam yang

    dapat menghasilkan energi yang baik berupa angin, aliran air dan laut#

    Kesesuaian untuk Preser"asi

    !denti)ikasi yang disesuaikan dengan konsep dasar perenanaan $ilayah dan kondisi

    $ilayah ka$asan yang memiliki potensi untuk di preser"asi baik yang buatan maupun

    alam# Buatan dapat berupa ka$asan bersejarah, monumen, atau peninggalan kuno#

    Ka$asan preser"asi alam dapat dipreser"asi karena perlu dilindungi seperti daerah

    aliran sungai, hutan, tepian pantai, danau, terumbu karang, laut, atau daerah yang

    dianggap berbahaya seperti daerah mudah longsor, patahan geologis, daerah gunung

    berapi dan sebagainya#

    3.2 Metode Pelaksanaan tudi

    Berdasarkan beberapa metode pendekatan tersebut maka metode pelaksanaan Studi

    Penyusunan +enana Tata +uang Tambak seara garis besar dapat dibagi dalam

    -empat. tahap, yaitu'

    /. Proses identi)ikasi potensi Kabupaten Kayong Utara

    0. Proses analisis kelayakan in"estasi

    1. Proses peluang in"estasi

    . Proses penyusunan +enana Tata +uang Tambak

    1" Proses #denti$ikasi Potensi Kabupaten Kayong %tara

    Proses ini merupakan proses a$al dari seluruh kegiatan penyusunan pro)il in"estasi

    daerah# !denti)ikasi dilakukan terhadap aspek internal -potensi SDA, !n)rastruktur,

    regulasi, dan lain sebagainya. dan aspek eksternal -daya saing luar, potensi pasar,

    produk subsitusi, dan lain sebagainya.

    2" Proses Analisis Kelayakan #n&estasi

    Merupakan suatu analisis untuk menilai apakah in"estasi yang akan dilakukan

    dibeberapa sektor layak atau tidak# Analisis kelayakan in"estasi ini menggunakan

    beberapa metode diantaranya adalah A++ -average rate return., !++ -internal rate of

    return.,pay back periodedan lain sebagainya#

    3" Proses Peluang #n&estasi

    Memberikan gambaran tentang peluang in"estasi yang layak di Kabupaten Kayong

    Utara# !n)ormasi peluang in"estasi ini setelah dilakukan analisis kelayakan in"estasi

    Bab III - 3

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    4/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    sehingga dapat memberikan in)ormasi sekilas kepada para in"estor sektor apa saja

    yang layak untuk diin"estasikan modalnya#

    '" Proses Penyusunan Ka(ian Pengembangan #ndustri )umput *aut

    Merupakan tahap akhir dalam penyusunan tata ruang ka$asan tambak yang meliputi

    program in"estasi daerah, renana pengelolaan seara detail dan program

    pengelolaan pembangunan bagi para stakeholder# Pada tahap ini lebih ditekankan

    pada ara mengin)ormasikan hasil%hasil yang telah dilakukan#

    Untuk lebih jelasnya mengenai garis besar metode pelaksanaan studi dapat dilihat pada

    gambar berikut ini'

    Bab III - 4

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    5/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    +ambar 3-1

    Metodologi Pendekatan Penyusunan )en,ana Tata )uang KaasanTambak

    3.2.1 Tahap #ndenti$ikasi Potensi Kabupaten Kayong %tara

    Pengumpulan dan pengolahan data merupakan aspek penting dalam proses penyusunan

    +enana Tata +uang Tambak +umput laut# Dalam proses ini, data merupakan dasar

    untuk kegiatan analisis dan sistesis# Agar kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan

    see)ekti) mungkin, maka in)ormasi yang harus diketahui sebelum pelaksanaan kegiatan

    adalah'

    Bab III - 5

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    6/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    +umusan permasalahan yang jelas dan benar#

    (al ini dilakukan untuk menghindari ketidake)isienan karena data yang diperoleh jauh

    lebih banyak daripada data yang diperlukan untuk menjelaskan persoalan yang

    dihadapi# 2ika persoalan sebenarnya tidak dipahami maka kita tidak dapat

    mengumpulkan data untuk memeahkan permasalahan tersebut#

    Teknik analisis yang akan digunakan#

    Pemilihan teknik analisis yang sesuai dengan permasalahan dan sasaran yang

    dianalisis akan menentukan jenis dan bentuk data yang diperlukan#

    Konsep pengembangan, berupa tujuan dan sasaran pengembangan yang akan

    dihasilkan untuk memeahkan permasalahan#

    !denti)ikasi dilakukan terhadap aspek internal -potensi SDA, in)rastruktur, regulasi, dan

    lain sebagainya. dan aspek eksternal -daya saing luar, potensi pasar, produk subsitusi,

    dan lain sebagainya.#

    Data yang dikumpulkan, disusun sedemikian rupa disesuaikan dengan kebutuhan

    analisis# Data yang dikumpulkan terdiri dari data sekunder dan data primer# Datasekunder yang dikumpulkan berasal dari !nstansi Tingkat Pusat, Tingkat Pro"insi, Tingkat

    Kabupaten&Kota, Tingkat Keamatan dan instansi pemerintah terkait# Sedangkan

    pengumpulan data primer dilaksanakan dengan metode sur"ei dengan pengambilan

    ontoh seara aak#

    A. Oseanograf

    Pengetauan a!an !ara!teristi! "si! dan dinami!a perairan merupa!an sa#a

    satu in$ormasi dasar %basic information& tentang !ondisi #ing!ungan perairanyang sangat diper#u!an da#am !egiatan yang meman$aat!an !a'asan perairan

    pantai maupun da#am upaya pe#estariannya( Dengan be!a# pengetauan yang

    bai! tentang !ondisi #ing!ungan perairan setempat !ara!teristi! "si!) !imia'i)

    bio#ogis) dan geo#ogis menjadi!an #ang!a-#ang!a yang ditempu untu!

    mengembang!an !a'asan pertamba!an dan pe#estariannya mempunyai dasar

    pija!an !ei#muan yang !uat(

    Untu! mengetaui !ara!teristi! "si! dan dinami!a perairan diper#u!an data

    dari parameter-parameter oseanogra" yang dipero#e dari pengu!uran se*ara

    Bab III - +

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    7/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    #angsung di #apangan maupun dari data se!under %asi# pengamatan pia!

    !edua&( ,e#anjutnya) data yang dipero#e tersebut per#u diana#isa seingga

    mengasi#!an in$ormasi yang berguna untu! !eper#uan pengembangan

    maupun per#indungan !a'asan perairan( Parameter oseanogra" yang per#u

    di!etaui me#iputi

    1) Batimetri

    Batimetri memberi!an gambaran tentang topogra" dari dasar #aut yang

    ditentu!an o#e perubaan !eda#aman #autnya( Pengetauan tentang batimetri

    sangat diper#u!an untu! menge#o#a e!osistem perairan pantai dan #aut !arena

    proses "si!) !imia'i dan bio#ogis yang terjadi di da#amnya dipengarui o#e

    !eda#aman perairan(

    Data batimetri perairan Indonesia di!umpu#!an dan dire.isi se*ara ber!a#a

    o#e Dinas /idrooseanogra" 0I-L atau Ba!osurtana# dan diterbit!an da#am

    bentu! peta-peta #aut( In$ormasi ini diguna!an sebagai data dasar( Data yang

    dipero#e !emudian dip#ot!an untu! mempero#e !ontur !eda#aman dari

    !a'asan perairan yang diamati

    2) Pasang Surut

    Pasang surut mempengarui arus dan sir!u#asi perairan) terutama di perairan

    semi tertutup seperti se#at atau te#u!( Pengetauan tentang tipe pasut

    diper#u!an untu! !egiatan pengembangan pantai maupun penge#o#aan

    #ing!ungannya(

    Prosedur Pengambilan Data

    %1& Pasang surut diu!ur dengan a#at pengu!ur pasang surut seperti LR%Automatic Water Level Recorder&) Tide gauge) atau pa#em pasut( Dua

    a#at yang disebut!an pertama be!erja se*ara otomatis) sedang!an yang

    tera!ir di#a!u!an se*ara tradisiona# dengan me#a!u!an pengamatan tiap

    jam se#ama jang!a 'a!tu tertentu( Pengamatan sebai!nya di#a!u!an

    se#ama 3 ari) atau minimum se#ama 15 ari(

    %2& Pasang surut juga dapat juga dipredi!si ji!a !omponen pasang surutnya

    suda di!etaui( Predi!si pasang surut di Indonesia diterbit!an o#e

    Disidros 0I-L se*ara ber!a#a setiap taun( i!a !a'asan perairan yang

    Bab III - 6

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    8/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    diamati berada de!at dengan stasiun yang dipredi!si o#e Disidros 0I-

    L) ma!a in$ormasi dari Disidros 0I-L dapat diguna!an(

    %3& Data yang dipero#e dari asi# pengu!uran diana#isis dengan metoda

    dmira#ty untu! mendapat!an !omponen-!omponen armoni! dari pasut(

    Dengan !omponen-!omponen armoni! tersebut) !ondisi pasut di

    perairan yang diamati dapat dipredi!si dengan a!urasi yang *u!up tinggi(

    3) Geom!ang

    7e#ombang merupa!an sa#a satu !omponen oseanogra" yang sangat penting

    da#am proses transportasi sedimen di pantai) proses abrasi atau a!resi yang

    terjadi pada garis pantai( In$ormasi tentang ge#ombang diper#u!an untu!

    mengetaui ara dan besar energi yang diempas!an !e pantai( /empasan

    energi ini menentu!an ara dan besarnya transportasi sedimen yang mung!in

    terjadi di !a'asan pantai yang diamati(

    Prosedur Pengukuran%1& 7e#ombang dapat diu!ur se*ara #angsung dengan mengguna!an a#at

    pengu!ur ge#ombang %wave rider&) atau pressure gauge) dimana ara)

    tinggi dan periode ge#ombang dapat dire!am se*ara otomatis(

    Pengu!uran perubaan mu!a #aut di#a!u!an setiap 3 jam se#ama 'a!tu

    tertentu) seperti 2 minggu( i!a 'a!tu yang tersedia terbatas) ma!a datayang dipero#e anya menggambar!an !ondisi ge#ombang pada bu#an

    dimana pengu!uran itu di#a!sana!an( Idea#nya) pengu!uran ge#ombang

    di#a!u!an se#ama satu taun penu(

    %2& Data asi# pengu!uran !emudian diana#isis untu! mendapat!an periode)

    panjang) dan ara ge#ombang(

    %3& In$ormasi tentang ge#ombang dapat juga dipero#e se*ara tida! #angsung

    me#a#ui data !e*epatan dan ara angin( Ke!uatan angin) #amanya angin

    bertiup) dan #uas daera dimana angin itu berembus) a!an menentu!an

    besar ge#ombang yang diasi#!an( Prosedur ini #ebi banya! diguna!an

    !arena #ebi muda dan biaya yang diper#u!an #ebi renda daripada

    *ara pertama(

    %4& In$ormasi tentang ge#ombang dapat dipero#e dari data istoris yang ada(

    Data ge#ombang di pusat-pusat data oseanogra" yang dapat dia!ses

    me#a#ui internet a!an di#a!u!an) mes!ipun in$ormasi tersebut tida!

    tersedia untu! semua perairan pantai di Indonesia(

    Bab III - 8

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    9/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    %5& Dari data yang dipero#e dides!ripsi!an i!#im ge#ombang %wave climate&

    !a'asan perairan yang dite#iti(

    ") Angin

    ngin sesunggunya tida! termasu! parameter oseanogra"( !an tetapi)!arena beberapa parameter oseanogra" sangat erat !aitannya dengan angin)

    ma!a pengetauan tentang angin a!an sangat membantu untu! mengetaui

    !ara!teristi! parameter oseanogra" setempat( ngin yang berembus di

    permu!aan #aut) merupa!an gaya penggera! dari ge#ombang dan arus di #aut(

    Dengan mengetaui !e*epatan dan ara angin yang berembus di suatu

    !a'asan perairan) dan membanding!annya dengan ge#ombang dan arus yang

    tere!am di perairan tersebut) dapat di!etaui berapa besar !ontribusi angin

    #o!a# teradap dinami!a perairan setempat( Pemaaman ini diper#u!an untu!

    memperitung!an aspe!-aspe! #o!a# dan non-#o!a# da#am proses dinami!a dan

    sir!u#asi massa air di #o!asi yang dite#iti(

    Prosedur Pengukuran

    %1& Ke*epatan dan ara angin diu!ur se*ara #angsung dengan mengguna!an

    a#at pengu!ur angin %anemometer&) dimana ara dan !e*epatan angin

    dapat dire!am se*ara otomatis( Pengu!uran dapat di#a!u!an setiap

    setenga jam se!a#i se#ama se#ang 'a!tu tertentu) seperti se#ama 1

    bu#an( ,eperti a#nya ge#ombang) ji!a 'a!tu yang tersedia terbatas)

    ma!a data yang dipero#e anya menggambar!an !ondisi angin pada

    bu#an dimana pengu!uran itu di#a!sana!an( Idea#nya) pengu!uran

    !e*epatan angin di#a!u!an se#ama satu taun penu(

    %2& Data asi# pengu!uran !emudian diana#isis untu! mendapat!an ara dan

    !e*epatan angin

    %3& In$ormasi tentang angin dapat juga dipero#e dari data istoris yang ada(Data angin dapat dipero#e dari Biro 9eteoro#ogi dan 7eo"si!a %B97&)

    atau dari stasiun meteoro#ogi setempat %ji!a ada&(

    %4& Dari data yang dipero#e dides!ripsi!an !ondisi angin dari !a'asan

    perairan yang dite#iti(

    Su#u Air

    ,uu merupa!an sa#a satu parameter oseanogra" utama untu! mengetaui

    !ondisi perairan yang diamati( Bersama-sama dengan sa#initas perairan datasuu dapat memberi gambaran tentang adanya strati"!asi di !o#om air)

    Bab III - :

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    10/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    maupun proses per*ampuran( In$ormasi tentang !ondisi tersebut diper#u!an

    untu! !eper#uan budidaya #aut maupun untu! penge#o#aan perairan(

    Perubaan suu yang besar a!an berdampa! negati$ yang besar teradap

    !ondisi organisme yang dibudidaya!an(

    Prosedur Pengambilan Data

    %1& Pengu!uran suu dapat di#a!u!an se*ara manua# dengan mengguna!an

    ;0D meter %Conductivity, Temperature and Depth Meter&) dimana suu

    perairan %bersamaan dengan sa#initas dan !eda#aman perairan& dapat

    di#a!u!an se*ara ber!esinambungan dari permu!aan ingga dasar

    perairan( Pengu!uran suu ini di#a!u!an minima# dua !a#i seari) yaitu

    antara pu!u# :( - 1( dan pu!u# 15( - 1+() se#ama se#ang 'a!tu

    tertentu) seperti se#ama 3 ari( Idea#nya pengu!uran di#a!u!an se#ama

    satu taun penu(

    %2& Data yang dipero#e dip#ot!an) untu! mengetaui

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    11/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    %3& Pengu!uran sa#initas dapat juga di#a!u!an dengan mengu!ur daya antar

    #istri! dari air #aut( #at pengu!ur tersebut %;0D meter& dapat mere!am

    sa#initas perairan se*ara ber!esinambungan bersama-sama dengan

    pengu!uran suu(

    %4& Data se!under merupa!an sumber utama #ainnya untu! mendapat!an

    gambaran umum tentang sa#initas perairan yang diamati(

    Pen$e%atan E%oogi $an E%osistem Pesisir

    1). Penentuan &iti% Sam'ing (uaitas Air

    Untu! sur.ei #apang di#a!u!an pengamatan !ua#itas air) pada beberapa muara

    sungai) sungai) dan pertamba!an di Kabupaten Kayong Utara( Pengambi#an

    titi! samp#ing di#a!u!an pada beberapa titi! di depan muara dan sungai-sungai

    di Kabupaten Kayong Utara( 0iti!-titi! samp#ing me#iputi titi! yang me'a!i#i

    sumber air ta'ar atau sungai dan perairan pantai sebagai sumber air #aut(

    Parameter !ua#itas air yang diamati di$o!us!an pada parameter yang

    mendu!ung produ!ti.itas pertamba!an dan yang menggambar!an ting!at

    pen*emaran( Lo!asi dan posisi titi! samp#ing !ua#itas air) mangro.e dan

    terumbu !arang dapat disaji!an pada &a!e 3.2(

    &a!e 3.2( Lo!asi dan Posisi 0iti! ,amp#ing Kua#itas ir di Kab( Indramayu

    No. (om'onen Lo%asi&iti% Posisi

    LintangUtara

    Bu*ur&imur

    I( Kua#itas ir

    II ,edimen

    2). +a%tu Pea%sanaan Sam'ing

    ad'a# !egiatan samp#ing !ua#itas air dapat di#iat pada &a!e 3.3(

    &a!e 3.3( ad'a# Pe#a!sanaan ,amp#ing

    o( Kegiatan Bu#an

    1( Kua#itas ir

    ,amp#ing 1

    ,amp#ing 2

    ,amp#ing 3

    2( 9angro.e ,amp#ing 1

    Bab III - 11

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    12/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ,amp##ng 2

    ,amp#ing 3

    3). Penentuan (uaitas Air ,-isi%a $an (imia)

    Pengu!uran parameter !ua#itas air ini dituju!an untu! menentu!an present

    status! !ondisi perairan yang dapat di!ait!an dengan ting!at produ!ti.itas

    budidaya Rumput #aut pantai terutama pertamba!an udang( 9etode

    pengambi#an *onto dan ana#isis #aboratorium mengi!uti metode standard

    %P/) 1:8:&( Parameter !ua#itas air yang diamati se#eng!apnya disaji!an

    pada &a!e 3."(

    &a!e 3."( Parameter Kua#itas ir =ang Diamati Pada ,ur.ei Lapangan

    Parameter Peraatan La'angan AnaisisLa!oratorium-isi%a1( Ke!eruan 0urbiditymeter 2( 0,, Boto# sampe# > ?i*e bo@A 3( ,a#initas Boto# samp#e > ?i*e bo@A 4( Ke*eraan ,e*i Dis!) Insitu5( ,uu

    (imia,'ro$u%ti/itas)5( p/ p/-meter atau #a!mus6( !sigen %D& Iodometri !it

    8( #!a#initas 0itrimetri !it1( mmonia Boto# sampe#) Preser.ati$ 11( itrat Boto# sampe#) Preser.ati$ 12( itrit Boto# sampe#) Preser.ati$ 13( rtopospate Boto# sampe#) Preser.ati$ 14( BD Boto# BD) Iodometri !it 15( ;D Boto# ,ampe#) /2,4 1+( Logam berat /g Boto# sampe#) /3

    %preser.ati$&

    Da#am pembaasan !ua#itas air menga*u pada ba!u mutu #ing!ungan Kepmen

    KL/ omor 2C9KL/CIC1:88 tentang ba!u mutu #ing!ungan untu! biota

    perairan dan Kriteria Kua#itas ir Untu! 0amba! %Pornomo) 1::1) KL/) 1:88)

    dan idigdo) 1:::&( Kriteria !ua#itas air untu! tamba! dapat di#iat pada

    &a!e 3.0(

    &a!e 3.0 Kriteria Kua#itas ir Bagi Budidaya Udang di 0amba!

    No. Parameter Batas O'timum

    -isi%a

    1( ,uu %o;& 21 E 32 2: E 3

    Bab III - 12

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    13/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    2( ,a#initas %ppt& E 35 15-25

    3( 0,, %ppm& 25 - 5 25 E 8

    4( Ke*eraan

    %p#an!ton) *m&

    + -

    5( P/ +)5 E 8)5 6)5 E 8)5+( #!a#initas %ppm& F 5 F 1

    6( Kesadaan %ppm& F 2 F 2 E 3

    8( !sigen ter#arut

    %mgC#&

    F 2 F 3

    :( /G4- %mgC#& 1)

    1( 2E %mgC#& )25

    11( 0ota# Pospat

    %ppm&

    )5 E )5 )5

    12( BD5 ppm H 25 H 25

    13( ;D %ppm& H 4 H 4

    (imia

    14( /2, %ppm& )1

    15( ;u %ppm& - H )+

    1+( ;d %ppm& )13 E )328 H )1

    16( Pb %ppm& )1 E 1)156 H )1

    18( n %ppm& - H )1

    1:( ;r+G %ppm& - H )1

    2( /g %ppm& )51 E )1+6 H )3

    21( Deterjen %ppm& - H1)

    22( Je2G%ppm& )3 )1

    23( rgano*#orin

    %ppm&

    - H )2

    24( o@ - H )+:

    25( P;B %ppm& - H )1

    2+( Ba!teri ibrio

    %;JU&

    H 14 H 12

    ,umber" #oernomo $%&&%', (epMen(L) $l&**' dan Widigdo $l&&&'

    3.2.1.1 Perekonomian

    Kabupaten&Kota adalah sebuah sistem yang dinamis dengan karakteristik pasar yang

    dipengaruhi oleh densitas dan spesialisasi para pelaku kegiatan, yang tidak dapat berdiri

    sendiri dengan keunikannya masing%masing# Para pelaku kegiatan tersebut

    mempengaruhi pemerintah di berbagai hal, juga dengan ke$enangannya dankemampuan yang terbatas# Untuk menjadi sebuah kota&kabupaten area seara geogra)is

    Bab III - 13

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    14/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    harus ada pada ukuran yang e)isien dengan konsentrasi kegiatan ekonomi dan kegiatan

    rumah tangga yang mempengaruhi kegiatan perekonomian tersebut baik pemerintah

    maupun s$asta#

    Aspek ekonomi yang penting diketahui pada umumnya adalah karakter dan perilaku

    perkembangan ekonomi dan prospeknya serta dampaknya terhadap ruang dan

    kebutuhan pelayanan# Setiap daerah seara tunggal mempunyai sistem pengelolaan

    sumberdaya alam, tenaga kerja, produksi, yang merupakan kegiatan mengembangkan

    produksi daerah tersebut# Daerah tersebut juga berusaha menukupi kebutuhannya dan

    mengembangkan daerahnya seara maksimum#

    Beberapa metode yang dapat digunakan dalam analisis perekonomian suatu kabupaten

    atau kota adalah sebagai berikut'

    1" Location Quotient*/"

    Metode analisis Location Quotient-34. merupakan ara permulaan untuk mengetahui

    kemampuan suatu daerah dalam sektor tertentu# 5ara ini belum memberikan

    kesimpulan terakhir dan harus dikaji seara mendalam melalui metode analisis yang

    lain# 6alaupun metode ini tidak memberikan kesimpulan akhir namun dalam tahap

    pertama sudah ukup memberi gambaran akan kemampuan daerah yang

    bersangkutan dalam sektor yang dikaji#

    Pada dasarnya metode ini menyajikan perbandingan relati) antara kemampuan suatu

    sektor di daerah yang diamati dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah

    yang lebih luas# Satuan yang digunakan sebagai ukuran untuk menghasilkan koe)isien

    dapat menggunakan satuan ' jumlah buruh, atau hasil produksi atau satuan lainnya

    yang dapat digunakan sebagai kriteria#

    Seara matematis metode analisis Location Quotient-34. dapat dirumuskan sebagai

    berikut'

    1C1

    ,C,

    1C,

    1C,L

    i

    iiii ==

    Bab III - 14

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    15/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Dimana'

    Si ' jumlah buruh industri i di daerah yang diamati

    S ' jumlah buruh seluruhnya di daerah yang diamati

    7i ' jumlah buruh industri i di daerah yang lebih luas

    7 ' jumlah buruh di daerah yang lebih luas

    Setiap daerah berusaha mengembangkan potensi sumberdaya alam seara optimal untuk

    menukupi daerahnya sendiri# Adanya kekurangan dan kelebihan akan menyebabkan

    terjadinya ekspor impor antar daerah# Barang dan jasa yang di impor oleh suatu daerah

    adalah ekspor dari daerah lain# Struktur perumusan Location Quotient-34. memberikan

    nilai sebagai berikut'

    /. 34 8/9 menyatakan daerah bersangkutan mempunyai potensi ekspor dalam

    kegiatan tersebut#

    0. 34 :/9 menyatakan bah$a daerah yang bersangkutan telah menukupi dalam

    kegiatan tersebut#

    1. 34 ;/9 menyatakan daerah yang bersangkutan mempunyai keenderungan

    untuk impor dari daerah lain#

    2" Metode analisis #mput-0utput

    Tujuan model ini adalah menjelaskan besaran aliran barang antar industri dalam

    hubungannya dengan tingkat produksi dalam setiap sektor# (ubungan ini merupakan

    hubungan saling ketergantungan satu dengan yang lain# (asil produksi suatu maam

    industri berarti bahan dasar bagi industri yang lain, atau dengan kata lain keluaran

    industri merupakan masukan bagi industri lain# Perubahan masukan akan

    menyebabkan perubahan keluaran, yang berarti perubahan masukan bagi industri lain

    dengan demikian seara berantai pengaruh ini akan dirasakan oleh industri yang

    saling berkaitan tersebut#

    Tabel 3-1Metode Analisis #nput-0utput

    ektor Penggunaan

    umlah

    umlahPenggunaan

    PersediaanPenggunaanAntara

    umlah

    PenggunaanAkhir

    1.i(..n

    # + Eumlah

    Persediaan#mpor Produksi

    SektorProduksi

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    16/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    2umlahMasukan

    U/ Ui UjUn

    7ilaiTambah

    */ *i *j*n

    2umlahProduksi

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    17/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Analisis kebutuhan jenis )asilitas ka$asan tambak

    Analisis kebutuhan )asilitas pendukun ka$asan tambak

    Analisis kebutuhan utilitas ka$asan tambak

    # Analisis lahan dan peman)aatannya, terdiri dari'

    Analisis kebutuhan lahan ka$asan tambak

    Analisis manajemen lahan

    @# Analisis aspek ka$asan tambak, terdiri dari'

    Analisis kerapatan dan kepadatan ka$asan tambak

    Analisis jaringan sirkulasi jaringan jalan dan hidrologi

    Analisis desain tipikal tambak

    Analisis desain tanda%tanda pelengkap ka$asan tambak

    3.2.3 Pengembangan Kaasan Tambak

    Pengembangan ka$asan tambak yang potensial dan memiliki karakteristik sumberdaya

    alam yang khas, harus dilakukan dengan pendekatan keterpaduan dan keseimbangan

    ekologis -hubungan )ungsional. antar ekosistem ka$asan tambak dengan perairan#

    Perenanaan ketataruangan $ilayah seharusnya menjadi auan dalam pengembangan

    ka$asan tambak#

    +enana tataruang $ilayah merupakan keterpaduan kepentingan lintas sektor maupun sub

    sektor, ketidakjelasan tataruang dan selalu berubah%ubah akan menjadi penghambat dalam

    pengembangan usaha budidaya di suatu daerah# akta dilapangan memberikan gambaran

    bah$a usaha budidaya +umput laut tumpang tindih dengan kegiatan lainnya# >ang

    berdampak negati) terhadap kelangsungan usaha budidaya#

    Berdasarkan data potensi lahan dan data eksisting budidaya +umput laut pada tiap%tiap

    daerah dapat diketahui luasan potensi lahan yang dapat dikembangkan untuk budidaya

    +umput laut selanjutnya# Dengan memperhatikan hasil kajian ekologis ka$asan

    pengembangan budidaya +umput laut, selanjutnya dapat ditentukan nilai dan justi)ikasi

    tingkat teknologi yang dapat dikembangkan# Arahan pengembangan juga ditetapkan

    berdasarkan karakteristik ka$asan dan renana tataruang $ilayah daerah# 2ika tidak

    terdapat in)ormasi tentang renana tataruang $ilayah daerah maka arahan pengembangan

    berdasarkan karakteristik lahan yang dapat dijadikan masukan daerah dalam

    pengembangan budidaya +umput laut selanjutnya#

    (asil arahan pengembangan selanjutnya dapat dijabarkan lebih rini dalam bentuk renana

    pengembangan budidaya +umput laut, estimasi produksi, kebutuhan prasarana budidaya,

    Bab III - 16

  • 7/23/2019 laporan pengawasan konsultan

    18/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    dan sarana produksi sampai beberapa tahun ke depan dengan menggunakan analisis

    trend.baran Teknis Pengka(ian

    Penerapan persyaratan atau batasan teknologi pada kegiatan budidaya +umput laut di atas

    perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat# Segala uraian di atas selalu

    berpedoman kepada kaidah%kaidah usaha budidaya +umput laut yang berkelanjutan atau

    ber$a$asan lingkungan# (al ini dapat dilihat dari aspek teknologi budidaya +umput laut

    yang akan diterapkan# Selanjutnya, segala aspek teknologi tersebut akan sangat terkait

    dengan produksi dan kontinuitasnya serta analisis ekonomi#

    Bab III - 18