2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 1/16
Rabu, 26 Mei 2010
KONSEP PERANCANGAN
Konsep perancangan merupakan tahap-tahap dari proses desain yang sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya. Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep perancangan mesin pembuat biskuit sesuai dengan
aplikasi metode VDI 2221.
1 . Abstraksi (Perumusan Masalah)
Setelah daftar persyaratan telah dibuat maka langkah selanjutnya
adalah menganalisis dan menyeleksi ulang daftar persyaratan (spesifikasi)
tersebut. Tujuan dari melakukan analisis tersebut adalah agar perancang
dapat menentukan tugas utamanya. Analisis dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1.1 Abstraksi 1 dan 2
Abstraksi 1 dan 2 dilakukan dengan mengabaikan persyaratan yang
perlu dipertimbangkan/keinginan dari perancang dan persyaratan-
persyaratan yang tidak berarti langsung pada fungsi dan kendala-kendala
penting. Hasil dari abstraksi 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel 1:
Tabel 1 Hasil abstraksi daftar persyaratan
TeknikDaftar Persyaratan
Mesin Pembuat Biskuit
Tanggal:
Halaman: 1
D/W Persyaratan
Geometri
D · Ruangan tempat mesin dioperasikan harus disesuaikan dengan
ukuran geometri mesin pembuat biskuit.
D · Kapasitas mesin pembuat biskuit sebesar 100 kg/jam.
D · Bentuk sederhana.
D · Bentuk geometris diusahakan sesuai dengan ketinggian dari
operator untuk mempermudah pengoperasiannya.
W · Susunan kompak dan kokoh
Kinematika
D · Mekanisme pengaduk bahan dasar pembuat biskuit, pendorong
Search
Who's See Me ?
We're sorry...
This gadget isconfigured incorrectly.Webmaster hint:Please ensure that"Friend ConnectSettings - Home URL"matches the URL of
Option
Galeri Fhoto
Tentang Saya
Recent Post
Follower's
We're sorry...
This gadget isconfigured incorrectly.Webmaster hint:Please ensure that"Friend ConnectSettings - Home URL"matches the URL of
Frend's
Klipping NurmalaCatatan harian & Kumpulan Pustaka Belajar ku
Beranda Buku Tamu Posts RSS Comments RSS Kontak
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 2/16
adonan dan pemotong berfungsi jika poros melakukan gerakan
rotasi.
D · Bahan pembuat biskuit harus bergerak translasi.
D · Gerakan dari masing-masing komponen harus teratur.
Gaya
D · Arah gaya turunnya adonan biskuit adalah gaya gravitasi.
D · Arah gaya pendorong adonan biskuit horizontal.
D · Pengolahan bahan tidak memberikan beban pada mesin pembuat
biskuit.
W · Gaya goncang yang ditimbulkan diusahakan sekecil mungkin.
Energi
D · Daya yang didapat berasal dari motor listrik, karena motor listrik
mempunyai karakteristik yang baik dalam menanggung beban-
beban yang diakibatkan oleh massa yang dipercepat atau
diperlambat.
TeknikDaftar Persyaratan
Mesin Pembuat Biskuit
Tanggal:
Halaman: 2
D/W Persyaratan
W · Daya yang digunakan tergantung kapasitas pengaduk dan
pendorong adonan.
W · Hemat energi.
Material
D · Konstruksi rangka dibuat dari bahan yang kuat, dengan proses
pengelasan.
D · Bagian dari komponen yang berhubungan dengan bahan baku dan
adonan harus higienis tidak boleh terkontaminasi (tahan
terhadap korosi dan tidak beracun).
W · Komponen mudah didapat di pasaran.
Keamanan
D · Saat pengoperasian aman bagi operator.
W · Dapat beroperasi pada siang dan malam hari.
Ergonomi
D · Kenyamanan dalam pengoperasian.
D · Sesuai dengan fostur tubuh manusia.
My Link Exchange's
Preview :
<a href="http://klipingnurmala.blogspot.com/p/buku-
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 3/16
D · Pengoperasian mudah dilakukan.
W · Bobot dari keseluruhan mesin tidak terlalu berat.
W · Bunyi dari alat/mesin tidak terlalu bising.
Produksi
D · Jumlah komponen cukup minim.
D · Dapat dibuat/diproduksi oleh bengkel lokal.
W · Bentuk komponen sederhana dan tidak membutuhkan proses
produksi yang rumit.
W · Suku cadang mudah didapat.
W · Pembuatan massal.
TeknikDaftar Persyaratan
Mesin Pembuat Biskuit
Tanggal:
Halaman: 3
D/W Persyaratan
Kontrol kualitasD · Pengerjaan bengkel harus rapih.
W · Menggunakan komponen standar yang sudah ada di pasaran.
Daur Ulang
W · Pemanfaatan ulang untuk masing-masing komponen.
W · Tidak memakai bahan yang tidak ramah lingkungan.
Perakitan
D · Mudah dirakit dan dibongkar.
D · Dapat dirakit dengan menggunakan peralatan sederhana.
W · Cara perakitan mudah.
W · Tidak memerlukan waktu yang lama dalam perakitan.
Perawatan
D · Tidak memerlukan perawatan khusus.
W · Komponen yang berhubungan dengan bahan baku dan adonan
harus sering dibersihkan.
W · Pergantian komponen mudah.
Pengoperasian
D · Gerakan mesin pembuat biskuit dapat mengikuti kehendak
operator.
D · Mudah dalam pengoperasian.
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 4/16
W · Dapat dioperasikan oleh lebih dari satu orang.
W · Otomatis.
BiayaW · Biaya produksi diharapkan tidak terlalu tinggi dan terjangkau.
TeknikDaftar Persyaratan
Mesin Pembuat Biskuit
Tanggal:
Halaman: 4
D/W Persyaratan
TransportasiW · Mudah dibawa dan mudah dikirim.
W · Mudah untuk dipindahkan.
SinyalD · Mesin pembuat biskuit bekerja setelah bahan dasar adonan
dimasukkan dalam alat pengaduk sampai terbentuk adonan
biskuit.
D · Gerakan mesin pembuat biskuit berasal dari motor listrik yang
dikendalikan oleh operator.
JadwalW · Tidak memerlukan waktu yang lama di dalam
proses produksinya.
W · Waktu pelaksanaan ditentukan.
W · Waktu pembuatan ditentukan.
4.1.2 Abstraksi 3
Dalam abstraksi 3 data-data yang telah disaring/diseleksi di atas
direduksi menjadi persyaratan penting sehingga data yang sebelumnya
bersifat kuantitatif menjadi kualitatif. Hasil yang diperoleh adalah:
· Mesin pembuat biskuit dengan bentuk yang sederhana.
· Konstruksi rangka terbuat dari bahan yang kuat.
· Aman dan nyaman dalam pengoperasiannya.
· Tidak memerlukan perawatan khusus.
· Mudah dalam pengoperasiannya.
· Ukurannya sesuai dengan ukuran operator.
4.1.3 Abstraksi 4
Abstraksi 4 merupakan langkah untuk memformulasikan abstraksi 3
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 5/16
menjadi bentuk umum, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
· Mesin pembuat biskuit dengan bentuk yang sederhana, aman dan nyaman dalam
pengoperasiannya, mudah dalam pengoperasiannya dan ukuran bentuknya sesuai
dengan ukuran operator.
4.1.4 Abstraksi 5
Abstraksi 5 merupakan langkah menetralisir seluruh permasalahan
dengan memformulasikan tugas menjadi bebas solusi (solution neutral
term). Hasil yang diperoleh adalah:
· Mesin pembuat biskuit dengan bentuk yang sederhana dan memenuhi standar ukuran
operator.
4.2 Struktur Fungsi
Struktur fungsi didefinisikan sebagai hubungan antara input dan
output dari suatu sistem teknik yang akan menjalankan suatu tugas tertentu.
Fungsi keseluruhan ini kemudian diuraikan menjadi beberapa sub fungsi
yang mempunyai tingkat kesulitan lebih rendah. Sehingga sub fungsi
merupakan tugas yang harus dijalankan oleh komponen-komponen yang
menyusun alat tersebut. Rangkaian dari beberapa sub fungsi tersebut untuk
menjalankan suatu tugas keseluruhan disebut sebagai struktur fungsi.
Tujuan menetapkan struktur fungsi adalah untuk memperoleh suatu
fungsi yang jelas dari sub sistem yang ada atau terhadap sub sistem yang
baru dikembangkan sehingga keduanya dapat diuraikan secara terpisah.
4.2.1 Fungsi Keseluruhan
Fungsi ini digambarkan dengan diagram blok yang menunjukkan
hubungan antara masukan dan keluaran, dimana masukan dan keluaran
tersebut berupa aliran energi, material dan sinyal. Diagram blok tersebut
dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini:
Gambar 4.1 Struktur fungsi keseluruhan
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 6/16
Ei : Energi yang dibutuhkan
Mi : Material sebelum diaduk dan dibentuk
Si : Sinyal masuk
Eo : Energi yang terpakai
Mo : Material setelah diaduk dan dibentuk
So : Sinyal berhenti
1.2 Sub Struktur Fungsi
Struktur fungsi keseluruhan yang terdapat pada gambar di atas akan diperjelas dengan
menguraikannya menjadi sub fungsi yang dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini:
Gambar 2 Sub struktur fungsi
Keterangan:
Ei : Energi dari poros
Eii : Energi dari motor
Mi : Posisi proses pembuatan biskuit
Si : Sinyal menjalankan proses pengadukan
Mo : Biskuit
3 Prinsip Solusi dan Kombinasi Prinsip Solusi
Setelah dibuat struktur fungsi keseluruhan dan sub fungsinya maka selanjutnya dicari prinsip-
prinsip solusi untuk memenuhi sub fungsi tersebut. Metode yang akan digunakan dalam
mencari prinsip solusi adalah metode kombinasi, yaitu metode yang mengkombinasikan
semua solusi yang ada dalam bentuk matriks.
Prinsip solusi diusahakan sebanyak mungkin, tetapi prinsip-prinsip tersebut perlu dianalisis
kembali sehingga prinsip solusi yang kurang bermanfaat dapat dihilangkan atau diabaikan
dengan tujuan agar dalam tahap perencanaan konsep selanjutnya tidak terlalu banyak
dievaluasi.
Tabel 2 Kombinasi prinsip solusi
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 7/16
3.1 Pemilihan Kombinasi Prinsip Solusi
Setelah prinsip sub fungsi dan prinsip solusi telah dibuat, maka perlu dilakukan
pemilihan kombinasi dari sub fungsi dan prinsip solusi sehingga terbentuk suatu sistem
yang paling menunjang. Pemilihan kombinasi tersebut dibagi dalam beberapa varian-
varian yang dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini:
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 8/16
Dari tabel di atas maka dapat dilihat kombinasi-kombinasi tersebut menghasilkan
varian-varian sebagai berikut:
• Varian 1 : 1-1, 2-2, 3-1, 4-1, 5-2, 6-1, 7-1, 8-1
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 9/16
• Varian 2 : 1-1, 2-1, 3-2, 4-2, 5-3, 6-1, 7-1, 8-1
• Varian 3 : 1-1, 2-2, 3-2, 4-2, 5-1, 6-1, 7-2, 8-2
• Varian 4 : 1-1, 2-1, 3-2, 4-2, 5-1, 6-2, 7-2, 8-2
• Varian 5 : 1-1, 2-3, 3-2, 4-2, 5-2, 6-2, 7-2, 8-3
• Varian 6 : 1-1, 2-3, 3-3, 4-3, 5-3, 6-2, 7-1, 8-3
4 Pembuatan dan Pemilihan Konsep Varian
Dalam pembuatan konsep varian kita harus memperhatikan segi teknik dan
ekonominya. Konsep varian dapat dibuat berdasarkan data di bawah ini:
• Sketsa dari kemungkinan bentuk rancangan dan fisiknya.
• Perhitungan kasar yang didasarkan pada asumsi.
• Penelitian lebih lanjut untuk pengembangan teknologi.
• Riset lapangan untuk penganalisaan.
• Pengerjaan model untuk menentukan unjuk kerja secara kuantitatif.
Dari tabel 4.4 di atas, maka dapat dilihat bahwa perancang memilih varian 1, 2, 3 dan
4 karena pertimbangan nilai positifnya lebih banyak dari nilai negatifnya. Gambar
rancangan varian 1, 2, 3 dan 4 dapat dilihat pada halaman berikutnya.
No. Nama Bagian Bahan Jml Catatan1 Motor listrik 12 Pulley 63 Sabuk 34 Kawat
berputar1
5 Screw 1
6 Pisaupemotong
1
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 10/16
7 Besi siku
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 11/16
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 12/16
5.2 Kriteria Pembobotan Varian
Kriteria pembobotan tiap varian dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.5 Kriteria evaluasi varian 1
No. Kriteria B ParameterVarian 1
H M BM
1. Kemudahan
perawatan
0.12 Bentuk Baik 3 0.36
2. Frekuensi perawatan 0.09 Waktu Baik 3 0.27
3. Biaya perawatan 0.09 Harga Baik 3 0.27
4. Mudah dioperasikan 0.09 Pengoperasian Baik 3 0.27
5. Aman untuk operator 0.045 Keamanan Cukup 2 0.09
6. Aman lingkungan 0.045 Ramah lingkungan Baik 3 0.135
7. Hemat energi 0.06 Daya Baik 3 0.18
8. Kapasitas 0.06 Kg/jam Baik 3 0.18
9. Jumlah komponen 0.08 Jumlah komponen Cukup 2 0.16
10. Mudah dibuat 0.04 Bentuk Baik 3 0.12
11. Mudah didapat 0.04 Jumlah di pasaran Baik 3 0.12
12. Komponen standar 0.08 Jumlah komponen Cukup 2 0.16
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 13/16
standar
13. Mudah dibawa 0.032 Berat dan dimensi Baik 3 0.096
14. Perakitan mudah 0.048 Kemudahan perakitan Baik 3 0.144
15. Biaya produksi 0.08 Harga Baik 3 0.24
Jumlah 1 Jumlah 2.79
Tabel 4.6 Kriteria evaluasi varian 2
No. Kriteria B ParameterVarian 1
H M BM
1. Kemudahan
perawatan
0.12 Bentuk Cukup 2 0.24
2. Frekuensi perawatan 0.09 Waktu Cukup 2 0.18
3. Biaya perawatan 0.09 Harga Cukup 2 0.18
4. Mudah dioperasikan 0.09 Pengoperasian Baik 3 0.27
5. Aman untuk operator 0.045 Keamanan Cukup 2 0.09
6. Aman lingkungan 0.045 Ramah lingkungan Baik 3 0.135
7. Hemat energi 0.06 Daya Baik 3 0.18
8. Kapasitas 0.06 Kg/jam Baik 3 0.18
9. Jumlah komponen 0.08 Jumlah komponen Cukup 2 0.16
10. Mudah dibuat 0.04 Bentuk Cukup 2 0.08
11. Mudah didapat 0.04 Jumlah di pasaran Baik 3 0.12
12. Komponen standar 0.08 Jumlah komponen
standar
Cukup 2 0.16
13. Mudah dibawa 0.032 Berat dan dimensi Cukup 2 0.064
14. Perakitan mudah 0.048 Kemudahan perakitan Cukup 2 0.096
15. Biaya produksi 0.08 Harga Kurang 1 0.08
Jumlah 1 Jumlah 2.21
Tabel 4.7 Kriteria evaluasi varian 3
No. Kriteria B ParameterVarian 1
H M BM
1. Kemudahan
perawatan
0.12 Bentuk Baik 3 0.36
2. Frekuensi perawatan 0.09 Waktu Cukup 2 0.18
3. Biaya perawatan 0.09 Harga Baik 3 0.27
4. Mudah dioperasikan 0.09 Pengoperasian Baik 3 0.27
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 14/16
5. Aman untuk operator 0.045 Keamanan Cukup 2 0.09
6. Aman lingkungan 0.045 Ramah lingkungan Baik 3 0.135
7. Hemat energi 0.06 Daya Baik 3 0.18
8. Kapasitas 0.06 Kg/jam Baik 3 0.18
9. Jumlah komponen 0.08 Jumlah komponen Cukup 2 0.16
10. Mudah dibuat 0.04 Bentuk Baik 3 0.12
11. Mudah didapat 0.04 Jumlah di pasaran Baik 3 0.12
12. Komponen standar 0.08 Jumlah komponen
standar
Cukup 2 0.16
13. Mudah dibawa 0.032 Berat dan dimensi Baik 3 0.096
14. Perakitan mudah 0.048 Kemudahan perakitan Cukup 2 0.096
15. Biaya produksi 0.08 Harga Baik 3 0.24
Jumlah 1 Jumlah 2.65
Tabel 4.8 Kriteria evaluasi varian 4
No. Kriteria B ParameterVarian 1
H M BM
1. Kemudahan
perawatan
0.12 Bentuk Baik 3 0.36
2. Frekuensi perawatan 0.09 Waktu Cukup 2 0.18
3. Biaya perawatan 0.09 Harga Cukup 2 0.18
4. Mudah dioperasikan 0.09 Pengoperasian Baik 3 0.27
5. Aman untuk operator 0.045 Keamanan Cukup 2 0.09
6. Aman lingkungan 0.045 Ramah lingkungan Baik 3 0.135
7. Hemat energi 0.06 Daya Baik 3 0.18
8. Kapasitas 0.06 Kg/jam Baik 3 0.18
9. Jumlah komponen 0.08 Jumlah komponen Cukup 3 0.16
10. Mudah dibuat 0.04 Bentuk Baik 2 0.12
11. Mudah didapat 0.04 Jumlah di pasaran Baik 3 0.12
12. Komponen standar 0.08 Jumlah komponen
standar
Cukup 3 0.16
13. Mudah dibawa 0.032 Berat dan dimensi Cukup 2 0.064
14. Perakitan mudah 0.048 Kemudahan perakitan Cukup 2 0.096
15. Biaya produksi 0.08 Harga Kurang 1 0.08
Jumlah 1 Jumlah 2.37
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 15/16
Posting Lebih Baru » « Posting Lama
4.5.3 Menentukan Ranting Tiap Varian
Dari hasil evaluasi di atas maka
ranting tiap varian adalah:
Ranting 1 : varian 1
Ranting 2 : varian 3
Ranting 3 : Varian 4
Jadi untuk perancangan mesin pembuat biskuit dipilih varian 1 karena memiliki ranting
yang paling tinggi.
4.5.4 Evaluasi Terhadap Titik Lemah
Dari hasil evaluasi di atas maka perancang memilih konsep rancangan varian 1 yang
merupakan solusi terbaik diantara varian-varian yang lainnya.
Diposkan oleh Kliping Nurmala di 13.24
Label: Tekhnik Industri
Beranda
2/18/2016 Klipping Nurmala: KONSEP PERANCANGAN
http://klipingnurmala.blogspot.co.id/2010/05/konsep-perancangan.html 16/16
Copyright © Klipping Nurmala. All rights reserved.
Blogger templates created by Templates Block
Wordpress theme by Fresh Sites