7>""SI~I"11 StJHl"a.. ;4sP& KtStlalHata" 7Ca~tasl ~a" t.1"l1k""l1a" pa~a LJ"~"Sl..1 ;V""-;V,,kll..
/)aka..ta, 18j1ta..tl 2003
KAJIAN RADIONUKLmA ALAMDALAM IKAN LAUT PERAIRAN PESISm GRESIK
June Mellawati dan Ali Arman
Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi -BATAN
Bunawas dan Syarbaini
Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir -BATAN
ABSTRAKKAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN PESISm GRESIK~Perairan pesisir Gresik merupakan tempat pembuangan limbah dari beberapa industri seperti industripupuk dan asam fosfat yang diduga melepaskan sejumlah radionuklida alamo Industri tersebutmenggunakan bahan baku batuan fosfat untuk memproduksi asam dan pupuk fosfat, sehinggaproduk, basil samping dan limbahnya diduga mengandung radionuklida alamo Pembuangan limbahke laut akan berpotensi mencemari lingkungan pesisir dan memperbesar kadar radionuklida alampada biota perairan termasuk ikan. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian untuk mengetahui jenisdan konsentrasi radionuklida alam dalam ikan laut di daerah tersebut. Hasil penelitian menemukanradionuklida alam 238U, 232Th dan 226Ra serta ~ pada semuajenis ikan laut yang dianalisis. Secaraumum, aktivitas spesifik 23SU pada sampel ikan laut lebih tinggi daripada 232Th dan 22~, danmasing-masing berkisar antara 1,60 -21,05 Bq/kg, 0,23 -5,48 Bq/kg dan 0,48 -3,34 Bq/kg. Adakecenderungan bahwa spesies yang hidup di dasar laut, yaitu Penaeldae, Portunus pelagicus danPlotosus anguilaris mengandung radionuklida alam 238U dan 232Th lebih tinggi dibandingkan spesies
lainnya.
ABSTRACTTHE .ASSESSMENT OF NATURAL RADIONUCLmES IN SEA FISH FROM GRESIKCOASTAL MARINES. Gresik coastal marines is the place used for the disposal of wastes frommany industries such as phosphate fertilizer factory that is suspected to discharge ~aturalradionuclide. This factory utilizes phosphate rock as raw material for producing phosphate acid andfertilizer, so that the product, by product and the waste could contained natural radionuclide. Thedischarge of waste to the marine will be potential pollutant to coastal environment and increased thecontents of natural radionuclide in marine biota including fish. Therefore research on the quality andconcentration of natural radionuclide in sea-fish from that area has been done. The result showedthat there were 238U, 232Th and 226Ra also 4~ in all types of sea-fish analyzed. In general, specificactivities of 238U in the sea-fish sample was higher than those of 232Th and 226Ra, and theconcentration were ranged 1,60 -2,05 Bq/kg; 0,23 -5,48 Bq/kg and 0,48 -3,34 Bq/kg respectively.There were the tendency that bottom feeding species, such as Penaeldae, Portunus pelagicus andPlotosus anguilaris contained higher natural radionuclide compared to the other species.
Key words: Natural radionuclides, sea-fish and Gresik coastal marines
dipengaruhi oleh umur dan jells kelamin
spesies biota tersebut [1,2]. Laporan dari
Roterdam Belanda menyebutkan bahwa,
buangan limbah cair industri pupuk fosfat ke
Sungai Rhein mengakibatkan terlepasnya
sejumlah radionuklida alarn 238U, 22~, 21Opb
dan 21OpO. Hal ini menyebabkan kandungan
PENDAHULUAN
Ikan merupakan indikator biologi
tingkat pencemaran polutan di suatu perairan
dan penelitian tentang tingkat radionuklida
alam dalam sampel ikan telah dilakukan oleh
peneliti terdahulu. Seperti diketahui bahwa
kandungan radionuklida dalam biota taut tidak
10'7
-p.."SlMIlf/Stmllla.. ;4S,,& K.uelalHatan 7Ca~tasl ~an t.lllf/kullf/an "a~a .Dn~ust..l/IJ"n-J\fukll../)aka..ta, 18;11a..et 2003
radionuklida terse but pada ikan di sungai
meningkat tajam daD nilainya 4-5 kalinya lebih
tinggi dibandingkan ikan dari kawasan kontrol
[3]. Laporan dari Spanyol juga menyebutkan
bahwa buangan limbah cair industri pupuk
fosfat ke pesisir Tinto dan Sungai Odiel
menyebabkan perkiraan dosis efektif tahunan
untuk kelompok kritis melalui jalur konsumsi
akhimya diserap oleh air taut. Hasil samping
lainnya, yaitu fosfogipsum yang berpotensi
memberikan kontribusi cemaran radionuklida
alam ke lingkungan. Di Amerika, fosfogipsum
telah diaplikasikan secara komersial, diantamya
sebagai soil conditioner, bahan konstruksi
pembuatan jalan aspal, bahan aditive pacta
pembuatan blok concrete serta reklamasi daerah
pertambangan clan penggunaannya mencapai 5
% daTi total produksi. Sedangkan di Eropa dan
Jepang fosfogipsum digunakan dalam industri
semen, pelapis dinding dan bahan bangunan
lain. Paparan radiasi terlihat nyata pacta
penggunaan fosfogipsum terse but, yaitu sebagai
bahan bangunan gedung-gedung instalasi
ikan daD krustase meningkat [4].
Gresik merupakan daerah kabupaten
tingkat-ll yang luasnya 1.192 Km2 daD
sepertiga bagian daTi wilayah tersebut
merupakan pesisir pantai serta letak geo-
grafisnya antara 70 -80 lintang selatan daD 1120
-1130 bujur timur. Di kabupaten tersebut
terdapat tiga kecamatan yang wilayahnya
berada dikawasan industri Gresik, yaitu
kecaluatan Manyar, Kebomas daD Gresik.
Halupir sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai nelayan tetap, sehingga
ikan merupakan bahan makanan sehari-hari
bagi penduduk setempat.
Pada kawasan tersebut, terdapat industri
non-nuklir yang diduga potensial memberikan
kontribusi cemaran radionuklida alam ke
lingkungan perairan. Industri tersebut adalah
industri pupuk fosfat (TSP/ SP-36, MAP daD
DAP) yang telah berdiri sejak tahun 1976 serta
industri [3].
Penelitian pendahuluan menyebutkan
bahwa bahan baku (batuan fosfat) yang diguna-
kannya, produk (asam fosfat dan pupuk fosfat
(TSP» serta by product (gips) mengandung
sejumlah 238U, 232Th, 226Ra dan 4°K [6,7].
Seperti diketahui, radionuklida alam
yang terlepas ke lingkungan perairan, umumnya
akan tersebar melalui komponen abiotik (air
clan sedimen taut) clan melalui komponen
tersebut terjadi pula penimbunan ke jaringan
biota taut seperti ikan, kerang, udang clan biota
taut lainnya. Secara perlahan, kejadian ini dapat
mengganggu kehidupan biota laut clan dapat
mengganggu kesehatan manusia yang
mengkonsumsi biota laut tersebut. Berdasarkan
hat ini, maka perlu dilakukan upaya monitoring
melalui pemeriksaan kandungan bahan
pencemar radionuklida alam pada biota laut
yang disampling di kawasan perairan pesisir
Gresik.
memulai produksinya tahun 1979 [5]. Pada
proses pembuatan pupuk fosfat, akan dihasilkan
produk sampingan yaitu: CaHPO4. H2O
(Kalsium difosfat), Ca(H2PO4)2 (kalsium mono
fosfat), AIPO4. H2O, FePO4. H2O, Na3PO4,
Mg(H2PO4) CaSO4 clan SiF4. Pada unit
scrabing, SiF4 hasil samping dalam bentuk gas
akan terbang keluar melalui cerobong asap clan
188
7>""Sl~lng Semlna.. ,As1'~k K,u~laJHatan 7Ca~lasl ~an t.lngkllngan 1'a~a .an~lIst..l j\I"n-;\lllkll..
/)aka..ta, 18I'1a..~l 2003
Puslitbang Keselamatan Radiasi clan Biomedika
Nuklir. BATAN Jakarta digunakan untuk
penentuan kualitatif, sedangkan standar acuan
dari IAEA Willa (IAEA-375) digunakan untuk
penentuan kuantitatif [10]. Selain itu juga
digunakan N2 cair sebagai bahan penunjang.
Pada penelitian digunakan Perangkat
Spektrometer Gamma, yang dilengkapi
detektor Germanium murni (HP Ge). Detektor
dilengkapi dengan shielding terbuat dari Pb
setebal 10 cm yang dilapisi dengan lembaran
Cu clan Cd pada bagian sebelah dalamnya.
Detektor mempunyai volume 57,54 cm3,
resolusi 2,30 keY pada pengukuran 6OCO energi
1332,5 keY dan efisiensi relatif terhadap
detektor NaI(TI) 3" x 3" adalah 10 %.
Komputer dilengkapi perangkat lunak
penganalisis salur ganda (Mulichannel
Analyzer) AcclLS'pect dengan 8192 nomor salur.
Peralatan penunjang yang digunakan adalah
oven, kantong plastik, alat penggerus (mortar
clan stamler) dari agate, marinelli, clan beberapa
alat gelas lainnya.
Pencemaran radionuklida alarn ke suatu
lingkungan perairan seperti halnya pencemaran
logarn berat dapat dikategorikan
membahayakan, sebab bahan tersebut
berdasarkan sifatnya tidak terdegradasi secara
fisik, kimia, maupun biologi, melainkan
terakumulasi secara biologis oleh suatu
organisme yang hidup di lingkungan perairan
tersebut. Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997
(tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup)
menyebutkan bahwa radionuklida alarn bersifat
radioakti£ sehingga dapat digolongkan sebagai
bahan berbahaya dan beracun, karena sifat dan
konsentrasinya baik langsung maupun tidak
langsung dapat merusak kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya. Hasil interaksi antara bahan
bersifat radioaktif dengan biota perairan
menimbulkan pengaruh mutasi genetik pada
tubuh makhluk hidup perairan tersebut [8,9].
METODE
Sampel diperoleh dari perairan pesisir
Gresik clan pengambilan dilakukan oleh nelayan
menggunakan jaring. Setelah disampling
dilakukan identifikasi untuk mengetahui jells
ikan clan dibandingkan literatur [11]. Sebanyak
:!: 5 kg sampel ikan taut tersebut dimasukkan ke
dalam kantung plastik serta di bawa ke
laboratorium menggunakan cool box. Di
laboratorium, sampel ikan dicuci dengan air
krall, lalu dibilas dengan aquabidest, kemudian
dikeringkan menggunakan oven pada
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Peralatan
Pacta penelitian digunakan 7 (tujuh)
jenis ikan laut dan 2 (dua) jenis krustase yang
umumnya dikonsumsi oleh penduduk. setempat,
yaitu jenis ikan: Hemiramphus commersoni
(kacang-kacang), Trichiurus savala (layur),
Rastreiliger brachysama (kembung betina),
Lutjanus caesio (ekor kuning), L utjan us
erythropterus (terisi), Leiognathus splendens
(kacapiring), Plotosus anguiilaris (sembilang)
serta jenis krustase: Penaeldae (udang) dan
Portunus pelagicus (kepiting laut), dan yang
diperoleh daTi perairan pesisir Gresik, Jawa
Timur [11]. Standar multi energi 15:!Eu daTi
189
'j>""Sl~l"eS#.JHl"a.. ;4sptk K-tStlaIHata" 7Ca~LASl ~a" .t.l"eku"ea" pa~a .Q,,~ust..l;\f""-;\Iukll../)aka..ta, 18 ftta..tt 2003
temperatur 150°C selama 48 jam. Sampel di perairan pesisir Gresik mengandung
sejurnlah 238U, 232Th, 22~a dan 40K. Aktivitas
spesifik dari masing-masing radionuklida yang
terukur terlihat pada Tabe12.
Hasil pengukuran radionuklida 238U
pada beberapa jenis ikan laut bervariasi, yaitu
berkisar antara 1,60 -21,05 Bq/kg,
radionuklida 232Th berkisar antara 0,23 -5,48
Bq/kg dan 22~ berkisar antara 0,48 -3,34
Bq/kg. Rata-rata konsentrasi radionuklida
tertinggi ditemukan pada jenis ikan Plotosus
anguilaris (sembilang), krustase Penaeldae
(udang) dan Portunus pelagicus (kepiting laut).
Seperti diketahui Plotosus anguilaris
(sembilang) biasanya disebut lele laut, dan jenis
ini menyukai hidup di bagian dasar perairan.
Spesies yang hidup didasar laut mengandung
radionuklida lebih tinggi dibandingkan spesies
perrnukaan. Hewan laut yang terrnasuk krustase
(udang dan kepiting) urnumnya mencari makan
di dasar laut, sifat detrivorus (pemakan sisa)
inilah yang menyebabkan berkemampuan
mengandung polutan tinggi dibandingkan
lainnya (1, 11]. Hasil pengukuran radionuklida
alarn 4°K pada ikan yang disarnpling di perairan
pesisir Gre~ik berkisar antara 121,24 -252,71
Bq/kg, nilai ini lebih tinggi daTi ikan laut yang
disampling di perairan Hongkong (41,23 -
111,47 Bqlkg) (14].
kering kemudian dihaluskan hingga :t 100 mesh
clan disimpan dalam desikator [12].
Sampel ditimbang secara seksama
sebanyak :t 200 gram clan dimasukkan kedalam
kontainer marinelli, demikian juga bahan
standar acuan IAEA-375 diperlakukan sarna
dengan sampel. Masing-masing marinelli yang
berisi sampel clan standar ditutup rapat (sealed)
clan dibiarkan selama :t 1 bulan untuk mencapai
kesetimbangan U clan Th dengan masing-
masing anak luruhnya. Selanjutnya sampel clan
standar tersebut dipersiapkan untuk
pencacahan.
Sampel, standar daD blanko secara
bergantian di ukur menggunakan peralatan
Spektrometer Gamma. Radionuklida alam 238U
dihitung daTi aktivitas spesifIk 2~h, 226Ra daTik ... fik "14Pb dan 214B' rata-rata a tlvItas spesl 1 -I,
sedangkan 232Th daTi aktivitas spesifik 212Pb.
Kharakteristik masing-masing radionuklida
terlihat pada Tabel I. Pengukuran 234Th pada
energi 92,38 keY, 214Pb daD 214Bi pada energi
351,92 clan 609,31 keY, 212Pb pada energi
238,63 keY dan 4~ pada 1460,75 keY [13].
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pada beberapa jells ikan taut yang disampling
Tabell. Karakteristik radionuklida alam yang dianalisis dan efisiensi pengukurannya*.
Radio nuklida Anak Luruh Ener i keV) Waktu Paro T 1/2 Yield Effisiensi**238U 234Th 92,38 4,468x109 tahun 0,0269 0,043468
.226Ra 214Pb 351,92 1600 tahun 0,3510 0,013516
214Bi 609,31 1600 tahun 0,04460 0,006219
232Th 312Pb 238,63 1 ,405x1 010 tahun 0,4350 0,020368
40K -1460,75 1,277x1010 tahun 0,1070 0,003763* Sumber: IAEA (1989) ** Hasil Pengukuran
190
7>""S~l"9'S~l"a.. ,Asp& "1.S~lalHala" 7Ca~lasl ~all /..lll9'k""9'all pa~a L)"~"Sl..lj\l,,"-/IJ,.kll../)aka..la, 18ftta..~l2003
dibandingkan 232Th dan 22~. Peneliti lain
melaporkan bahwa sedimen dan tanah yang
disampling dilokasi dekat indus1ri pupuk fosfat
aktivitas spesifiknya 238U jauh lebih tinggi
dibandingkan 23% dan 226Ra [14].
Berdasarkan data yang diperoleh, maka
profil masing-masing radionuklida pada sampel
ikan dapat diketahui, dan radionuklida alam 4~
merupakan jenis radionuklida yang tetinggi
ditemukan dalam ikan laut (Gambar 2). Pada
kasus ini, sampel ikan yang di sampling di
perairan pesisir Gresik mengandung
radionuklida alam 238U lebih tinggi
KESIMPULAN
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
Tabel2. Hasil pengukuran aktivitas spesifik radionuklida alam pada beberapajenis ikan taut.
Aktivitas Spesifik (Bq/kg)Z3SU Z3~ ZZbRa ~
Jenis Ikan
Hemiramphus commersoni 4,72 1,53 2,31 252,71(Kacang-kacangan) 4,60-4,85 1,49-1,61 1,74-2,89 252,25-253,16Trichiurussavala 8,07 0,78 2,19 156,71(Layur) 7,65-8,51 0,71-0,84 1,12-3,23 156,37-156,91Rastreiliger brachysama 2,78 0,23 0,54 131,01(Kembungbetina) 2,62-2,95 0,19-0,27 0,36-0,65 130,88-131,12Luljanus caesio 1,60 0,34 0,48 147,24(Ekor Kuning) 1,51 -1,70 0,28 -0;41 0,36 -0,61 147,15 -147,33Lutjanus erythropterus 3,71 1,87 2,59 218,77(Terisi) 3,55-3,95 1,82-1,97 2,51-2,70 218,39-219,15Leiognathus splendens 5,22 1,01 1,63 124,08(Kacapiring) 4,98 -5,55 0,98 -1,05 1,45 -1,80 123,76 -124,40Plotosus anguiilaris 11,28 2,25 2,16 121,24(Sembi1ang) 10,98-11,70 2,08-2,38 1,45-2,87 120,95-121,52Portunus pelagicus 15,30 3,37 1,57 159,23(Kepiting 1aut) 14,98 -15,57 3,05 -3,80 1,05 -2,20 158,93 -159,65Penaeldae 21,05 5,48 3,34 140,79(Udang) 20,85-21,35 5,12-5,86 2,30-4,54 140,28-141,65
* 3 kali pengulangan
191
7"'dSi~iHflS~JHIHa.. ,4sp& K~~LaJHalaH 7Ca~lasl ~aH .L.IHflkl/HfiaH pa~a .oH~l/st..l;\ldH-;\Il/kLl..
I}aka..ta, 18;11a..~t 2003
In~
In!:0>-!:
Gambar 2. Spektrurn radionuklida alam dalam sampel ikan, tcacah = 24 jam
menggunakan spektrometer gamma.
3. SANDERS HElmE. H.B., P.J. KLIJN andW.F. P ASSCHIER. Radiological Impact ofThe Disposal of Phosphogypswn, RadiationProtection Dosimetry. 24 (1988) 419 -423.
4. KOSTER. H. W., P..A. MARWlTZ,G. W.BERGER, A. W. VAN WEERS,P .HAGEL and J. NIEUWEN HUIZE. 2IOpO,21Opb, 22~ in Aquatic Ecosystem andPolder, Anthrophogenic Source,Distribution and Enhanced Radiation Dosesin The Netherlands. Radiation ProtectionDosimetry. 45 (1992) 71.5 -719.
.ANONIM. Laporan ANDAL Kawasanlndustri Gresik. Gresik, Desember 1994.
ANNALIAH IS MONO, Pengukuran KadarRadioaktifitas Alam dati Deposit FosfatAlam dan Hasil Olahannya. ProsidingPertemuan Ilmiah dan Persentase Ilmiah.Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan danTeknologi Nuklir (1989).
.SUTARMAN, BUNAWAS, DADONG,ISKANDAR dan A.S. CHAERUDIN.Konsentrasi Radionuklida Alam di DalamBahan Bangunan di Jakarta dan sekitarnya.Pro siding Presentasi Ilmiah KeselamatanRadiasi dan Lingkungan, PSPKR. BAT AN,Jakarta 23 -24 Agustus 1994.
.BAPEDAL. Kantor Menteri Negara
Lingkungan Hidup/ Bapedal. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 1997, Tentang PengelolaanLingkungan Hidup. Kantor Menteri NegaraLingkungan Hidup/ Bapedal (1997).
beberapa jenis ikan laut yang ditemukan di
perairan pesisir Gresik mengandung sejumlah
radionuklida alam 2380, 232Th clan 226Ra. Selain
radionuklida-radionuklida tersebut juga telah
ditemukan 40K. Aktivitas spesifik 2380 dalam
sampel ikan laut yang disampling di perairan
pesisir Gresik jauh lebih tinggi dibandingkan
aktivitas spesifik 232Th clan 226Ra, hal ini diduga
terkait dengan buangan industIi pupuk fosfat ke
5
6Ada kecenderungan bahwa spesies
yang hidup di dasar laut dan pemangsa ikan
kecil (udang, kepiting dan sembilang)
mengandung 238U dan 232Th lebih tinggi
dibandingkan jenis ikan pemangsa fitoplankton
dan zooplankton. 7
8
DAFTARPUSTAKA
I. STELLA M. SWANSON. Level of 226Ra,21OPb and total-U in fish near asaskatchewan uranium mine and mill,Health Physics 45: I (1983) ~7-80.
2. IAEA. Measurement of Radionuclides inFood and The Environment. A Guidebook.International Atomic Energy Agency.Vienna IAEA (1989).
'i'1"'Sl~l"uSUHl"al' ,Asp& /(U~lalHata" 7Ca~laSI ~a" t.l"ukll"ua" pa~a .o"~lIstl'l;\l""-;\IlIklil'
/)akal'ta, 18;11al'~t 2003
9. CONNEL, D. W. danG.J.l\..1ILLER. Kimiadan Ekotoksikologi Pencemaran.T erjemahan Yanti Koestoer. CetakanPertama. Universitas Indonesia Press.(1995) 520
10. IAEA, Reference Sheet IAEA-375. Th, Uand radionuclides In Soil. AQCS.International Atomic Energy Agency.Vienna: IAEA (1997).
11. F AO. Fisheries Department, F AO SpeciesCatalogue, Volume 2-12, United NationDevelopment (1982-1990).
12. IAEA. Measurement of Radionuclides inFood and The Environment. A Guidebook.International Atomic Energy Agency.Vienna IAEA (1989).
13. MANTAZUL I. CHOWDHURY., M. N.ALAM and S.K.S.HAZARI. Distribution ofradionuclides in the river sediments andcoastal soils of Chittagong, Bangladesh andevaluation of the radiation hazard. AppliedRadiation and Isotopes 51 (1999) 747-755.
14. YU. K.N., S. Y. MAO..,E. C.M. YOUNGand M. J. STOKES. A Study ofRadioactivities In Six Types of fishConsumed In Hongkong. Applied RadiationIsotopes 48 (1997) 515 -519.
TANYAJAWAB:
Kustina -Pusdiklat BATANBagaimana anda yakin bahwa
radionuklida yang diteliti adalah NORM ?
June MellawatiDaerah yang diteliti di sini, di samping
daerah nelayan juga dekat dengan industripupuk po spat dimana uranium dan thorium bisaterlepas ke lingkungan.
193
Pf KAlJ"'~'" A (:0.1-
PT. PINDO DELI PULP AND PAPER MILLS
Milt 2 :o..,sa KlIl,'I'1e0<81 BTB N; Ii -~:;Kala...ang II'3\)1 ""'d Bard I .1~1J(",c$iaTel;) :t..,fj7, u,~):,. \riu:..-~jFak. (02(;;) -\40339. 440377.440570
Mill 1;JI Prof Of. i" H SJ91BT No 8& TeJ"K j"mb,)
Karawang 41313. Jaw" Bara!. In(J~ne~..'ITelp (0267~ .~355. 402553 \HlJll~illg~F~. (0267) 405250
"~iftPT. NEWMONT .NUSA TENGGARA
J1. Sriwijaya No. 258 MataramPhone: (62-O}70) 636318, Fax : (62-0370) 633349
I.:"ombok. NTB, Indonesia
ELNUSA GEDSAINSA MEMBER OF ELNUSA GROUP