9
7>""SI~I"11 StJHl"a.. ;4sP& KtStlalHata" 7Ca~tasl ~a" t.1"l1k""l1a" pa~a LJ"~"Sl..1 ;V""-;V,,kll.. /)aka..ta, 18j1ta..tl 2003 KAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN PESISm GRESIK June Mellawati dan Ali Arman Puslitbang TeknologiIsotop dan Radiasi -BATAN Bunawas dan Syarbaini Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir -BATAN ABSTRAK KAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN PESISm GRESIK~ Perairan pesisir Gresik merupakan tempat pembuangan limbah dari beberapa industri seperti industri pupuk dan asam fosfat yang diduga melepaskan sejumlah radionuklida alamo Industri tersebut menggunakan bahan baku batuan fosfat untuk memproduksi asam dan pupuk fosfat, sehingga produk, basil samping dan limbahnya diduga mengandung radionuklida alamo Pembuangan limbah ke laut akan berpotensi mencemari lingkungan pesisir dan memperbesar kadar radionuklida alam pada biota perairan termasuk ikan. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis dan konsentrasi radionuklida alam dalam ikan laut di daerah tersebut. Hasil penelitian menemukan radionuklida alam 238U, 232Th dan 226Ra serta ~ pada semuajenis ikan laut yang dianalisis. Secara umum, aktivitas spesifik 23SU pada sampel ikan laut lebih tinggi daripada 232Th dan 22~, dan masing-masing berkisar antara 1,60 -21,05 Bq/kg, 0,23 -5,48 Bq/kg dan 0,48 -3,34 Bq/kg. Ada kecenderungan bahwa spesies yang hidup di dasar laut, yaitu Penaeldae, Portunus pelagicus dan Plotosus anguilaris mengandungradionuklida alam 238U dan 232Th lebih tinggi dibandingkan spesies lainnya. ABSTRACT THE .ASSESSMENTOF NATURAL RADIONUCLmES IN SEA FISH FROM GRESIK COASTAL MARINES. Gresik coastal marines is the placeused for the disposalof wastesfrom many industries such as phosphate fertilizer factory that is suspected to discharge ~atural radionuclide. This factoryutilizes phosphate rock asraw materialfor producing phosphate acid and fertilizer, so that the product,by productand the wastecould contained natural radionuclide.The discharge of waste to the marinewill be potential pollutant to coastal environment and increased the contents of natural radionuclide in marine biota including fish. Therefore research onthe quality and concentration of naturalradionuclidein sea-fish from that areahas beendone.The result showed thatthere were 238U, 232Th and 226Ra also4~ in all typesof sea-fish analyzed. In general, specific activities of 238U in the sea-fish sample was higher than those of 232Th and 226Ra, and the concentration wereranged 1,60-2,05 Bq/kg; 0,23 -5,48 Bq/kg and0,48 -3,34 Bq/kg respectively. There were the tendency that bottom feedingspecies, suchas Penaeldae, Portunus pelagicusand Plotosus anguilariscontained higher natural radionuclide compared to the otherspecies. Key words: Natural radionuclides, sea-fish and Gresikcoastal marines dipengaruhi oleh umur dan jells kelamin spesies biota tersebut [1,2]. Laporan dari Roterdam Belanda menyebutkan bahwa, buangan limbah cair industri pupuk fosfat ke Sungai Rhein mengakibatkan terlepasnya sejumlah radionuklida alarn 238U, 22~, 21Opb dan 21OpO. Hal ini menyebabkan kandungan PENDAHULUAN Ikan merupakan indikator biologi tingkat pencemaran polutan di suatu perairan dan penelitian tentang tingkat radionuklida alam dalam sampelikan telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Seperti diketahui bahwa kandungan radionuklida dalam biota taut tidak 10'7

KAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN

  • Upload
    lyngoc

  • View
    246

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN

7>""SI~I"11 StJHl"a.. ;4sP& KtStlalHata" 7Ca~tasl ~a" t.1"l1k""l1a" pa~a LJ"~"Sl..1 ;V""-;V,,kll..

/)aka..ta, 18j1ta..tl 2003

KAJIAN RADIONUKLmA ALAMDALAM IKAN LAUT PERAIRAN PESISm GRESIK

June Mellawati dan Ali Arman

Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi -BATAN

Bunawas dan Syarbaini

Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir -BATAN

ABSTRAKKAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN PESISm GRESIK~Perairan pesisir Gresik merupakan tempat pembuangan limbah dari beberapa industri seperti industripupuk dan asam fosfat yang diduga melepaskan sejumlah radionuklida alamo Industri tersebutmenggunakan bahan baku batuan fosfat untuk memproduksi asam dan pupuk fosfat, sehinggaproduk, basil samping dan limbahnya diduga mengandung radionuklida alamo Pembuangan limbahke laut akan berpotensi mencemari lingkungan pesisir dan memperbesar kadar radionuklida alampada biota perairan termasuk ikan. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian untuk mengetahui jenisdan konsentrasi radionuklida alam dalam ikan laut di daerah tersebut. Hasil penelitian menemukanradionuklida alam 238U, 232Th dan 226Ra serta ~ pada semuajenis ikan laut yang dianalisis. Secaraumum, aktivitas spesifik 23SU pada sampel ikan laut lebih tinggi daripada 232Th dan 22~, danmasing-masing berkisar antara 1,60 -21,05 Bq/kg, 0,23 -5,48 Bq/kg dan 0,48 -3,34 Bq/kg. Adakecenderungan bahwa spesies yang hidup di dasar laut, yaitu Penaeldae, Portunus pelagicus danPlotosus anguilaris mengandung radionuklida alam 238U dan 232Th lebih tinggi dibandingkan spesies

lainnya.

ABSTRACTTHE .ASSESSMENT OF NATURAL RADIONUCLmES IN SEA FISH FROM GRESIKCOASTAL MARINES. Gresik coastal marines is the place used for the disposal of wastes frommany industries such as phosphate fertilizer factory that is suspected to discharge ~aturalradionuclide. This factory utilizes phosphate rock as raw material for producing phosphate acid andfertilizer, so that the product, by product and the waste could contained natural radionuclide. Thedischarge of waste to the marine will be potential pollutant to coastal environment and increased thecontents of natural radionuclide in marine biota including fish. Therefore research on the quality andconcentration of natural radionuclide in sea-fish from that area has been done. The result showedthat there were 238U, 232Th and 226Ra also 4~ in all types of sea-fish analyzed. In general, specificactivities of 238U in the sea-fish sample was higher than those of 232Th and 226Ra, and theconcentration were ranged 1,60 -2,05 Bq/kg; 0,23 -5,48 Bq/kg and 0,48 -3,34 Bq/kg respectively.There were the tendency that bottom feeding species, such as Penaeldae, Portunus pelagicus andPlotosus anguilaris contained higher natural radionuclide compared to the other species.

Key words: Natural radionuclides, sea-fish and Gresik coastal marines

dipengaruhi oleh umur dan jells kelamin

spesies biota tersebut [1,2]. Laporan dari

Roterdam Belanda menyebutkan bahwa,

buangan limbah cair industri pupuk fosfat ke

Sungai Rhein mengakibatkan terlepasnya

sejumlah radionuklida alarn 238U, 22~, 21Opb

dan 21OpO. Hal ini menyebabkan kandungan

PENDAHULUAN

Ikan merupakan indikator biologi

tingkat pencemaran polutan di suatu perairan

dan penelitian tentang tingkat radionuklida

alam dalam sampel ikan telah dilakukan oleh

peneliti terdahulu. Seperti diketahui bahwa

kandungan radionuklida dalam biota taut tidak

10'7

Page 2: KAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN

-p.."SlMIlf/Stmllla.. ;4S,,& K.uelalHatan 7Ca~tasl ~an t.lllf/kullf/an "a~a .Dn~ust..l/IJ"n-J\fukll../)aka..ta, 18;11a..et 2003

radionuklida terse but pada ikan di sungai

meningkat tajam daD nilainya 4-5 kalinya lebih

tinggi dibandingkan ikan dari kawasan kontrol

[3]. Laporan dari Spanyol juga menyebutkan

bahwa buangan limbah cair industri pupuk

fosfat ke pesisir Tinto dan Sungai Odiel

menyebabkan perkiraan dosis efektif tahunan

untuk kelompok kritis melalui jalur konsumsi

akhimya diserap oleh air taut. Hasil samping

lainnya, yaitu fosfogipsum yang berpotensi

memberikan kontribusi cemaran radionuklida

alam ke lingkungan. Di Amerika, fosfogipsum

telah diaplikasikan secara komersial, diantamya

sebagai soil conditioner, bahan konstruksi

pembuatan jalan aspal, bahan aditive pacta

pembuatan blok concrete serta reklamasi daerah

pertambangan clan penggunaannya mencapai 5

% daTi total produksi. Sedangkan di Eropa dan

Jepang fosfogipsum digunakan dalam industri

semen, pelapis dinding dan bahan bangunan

lain. Paparan radiasi terlihat nyata pacta

penggunaan fosfogipsum terse but, yaitu sebagai

bahan bangunan gedung-gedung instalasi

ikan daD krustase meningkat [4].

Gresik merupakan daerah kabupaten

tingkat-ll yang luasnya 1.192 Km2 daD

sepertiga bagian daTi wilayah tersebut

merupakan pesisir pantai serta letak geo-

grafisnya antara 70 -80 lintang selatan daD 1120

-1130 bujur timur. Di kabupaten tersebut

terdapat tiga kecamatan yang wilayahnya

berada dikawasan industri Gresik, yaitu

kecaluatan Manyar, Kebomas daD Gresik.

Halupir sebagian besar penduduknya bermata

pencaharian sebagai nelayan tetap, sehingga

ikan merupakan bahan makanan sehari-hari

bagi penduduk setempat.

Pada kawasan tersebut, terdapat industri

non-nuklir yang diduga potensial memberikan

kontribusi cemaran radionuklida alam ke

lingkungan perairan. Industri tersebut adalah

industri pupuk fosfat (TSP/ SP-36, MAP daD

DAP) yang telah berdiri sejak tahun 1976 serta

industri [3].

Penelitian pendahuluan menyebutkan

bahwa bahan baku (batuan fosfat) yang diguna-

kannya, produk (asam fosfat dan pupuk fosfat

(TSP» serta by product (gips) mengandung

sejumlah 238U, 232Th, 226Ra dan 4°K [6,7].

Seperti diketahui, radionuklida alam

yang terlepas ke lingkungan perairan, umumnya

akan tersebar melalui komponen abiotik (air

clan sedimen taut) clan melalui komponen

tersebut terjadi pula penimbunan ke jaringan

biota taut seperti ikan, kerang, udang clan biota

taut lainnya. Secara perlahan, kejadian ini dapat

mengganggu kehidupan biota laut clan dapat

mengganggu kesehatan manusia yang

mengkonsumsi biota laut tersebut. Berdasarkan

hat ini, maka perlu dilakukan upaya monitoring

melalui pemeriksaan kandungan bahan

pencemar radionuklida alam pada biota laut

yang disampling di kawasan perairan pesisir

Gresik.

memulai produksinya tahun 1979 [5]. Pada

proses pembuatan pupuk fosfat, akan dihasilkan

produk sampingan yaitu: CaHPO4. H2O

(Kalsium difosfat), Ca(H2PO4)2 (kalsium mono

fosfat), AIPO4. H2O, FePO4. H2O, Na3PO4,

Mg(H2PO4) CaSO4 clan SiF4. Pada unit

scrabing, SiF4 hasil samping dalam bentuk gas

akan terbang keluar melalui cerobong asap clan

188

Page 3: KAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN

7>""Sl~lng Semlna.. ,As1'~k K,u~laJHatan 7Ca~lasl ~an t.lngkllngan 1'a~a .an~lIst..l j\I"n-;\lllkll..

/)aka..ta, 18I'1a..~l 2003

Puslitbang Keselamatan Radiasi clan Biomedika

Nuklir. BATAN Jakarta digunakan untuk

penentuan kualitatif, sedangkan standar acuan

dari IAEA Willa (IAEA-375) digunakan untuk

penentuan kuantitatif [10]. Selain itu juga

digunakan N2 cair sebagai bahan penunjang.

Pada penelitian digunakan Perangkat

Spektrometer Gamma, yang dilengkapi

detektor Germanium murni (HP Ge). Detektor

dilengkapi dengan shielding terbuat dari Pb

setebal 10 cm yang dilapisi dengan lembaran

Cu clan Cd pada bagian sebelah dalamnya.

Detektor mempunyai volume 57,54 cm3,

resolusi 2,30 keY pada pengukuran 6OCO energi

1332,5 keY dan efisiensi relatif terhadap

detektor NaI(TI) 3" x 3" adalah 10 %.

Komputer dilengkapi perangkat lunak

penganalisis salur ganda (Mulichannel

Analyzer) AcclLS'pect dengan 8192 nomor salur.

Peralatan penunjang yang digunakan adalah

oven, kantong plastik, alat penggerus (mortar

clan stamler) dari agate, marinelli, clan beberapa

alat gelas lainnya.

Pencemaran radionuklida alarn ke suatu

lingkungan perairan seperti halnya pencemaran

logarn berat dapat dikategorikan

membahayakan, sebab bahan tersebut

berdasarkan sifatnya tidak terdegradasi secara

fisik, kimia, maupun biologi, melainkan

terakumulasi secara biologis oleh suatu

organisme yang hidup di lingkungan perairan

tersebut. Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997

(tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup)

menyebutkan bahwa radionuklida alarn bersifat

radioakti£ sehingga dapat digolongkan sebagai

bahan berbahaya dan beracun, karena sifat dan

konsentrasinya baik langsung maupun tidak

langsung dapat merusak kesehatan,

kelangsungan hidup manusia serta makhluk

hidup lainnya. Hasil interaksi antara bahan

bersifat radioaktif dengan biota perairan

menimbulkan pengaruh mutasi genetik pada

tubuh makhluk hidup perairan tersebut [8,9].

METODE

Sampel diperoleh dari perairan pesisir

Gresik clan pengambilan dilakukan oleh nelayan

menggunakan jaring. Setelah disampling

dilakukan identifikasi untuk mengetahui jells

ikan clan dibandingkan literatur [11]. Sebanyak

:!: 5 kg sampel ikan taut tersebut dimasukkan ke

dalam kantung plastik serta di bawa ke

laboratorium menggunakan cool box. Di

laboratorium, sampel ikan dicuci dengan air

krall, lalu dibilas dengan aquabidest, kemudian

dikeringkan menggunakan oven pada

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Peralatan

Pacta penelitian digunakan 7 (tujuh)

jenis ikan laut dan 2 (dua) jenis krustase yang

umumnya dikonsumsi oleh penduduk. setempat,

yaitu jenis ikan: Hemiramphus commersoni

(kacang-kacang), Trichiurus savala (layur),

Rastreiliger brachysama (kembung betina),

Lutjanus caesio (ekor kuning), L utjan us

erythropterus (terisi), Leiognathus splendens

(kacapiring), Plotosus anguiilaris (sembilang)

serta jenis krustase: Penaeldae (udang) dan

Portunus pelagicus (kepiting laut), dan yang

diperoleh daTi perairan pesisir Gresik, Jawa

Timur [11]. Standar multi energi 15:!Eu daTi

189

Page 4: KAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN

'j>""Sl~l"eS#.JHl"a.. ;4sptk K-tStlaIHata" 7Ca~LASl ~a" .t.l"eku"ea" pa~a .Q,,~ust..l;\f""-;\Iukll../)aka..ta, 18 ftta..tt 2003

temperatur 150°C selama 48 jam. Sampel di perairan pesisir Gresik mengandung

sejurnlah 238U, 232Th, 22~a dan 40K. Aktivitas

spesifik dari masing-masing radionuklida yang

terukur terlihat pada Tabe12.

Hasil pengukuran radionuklida 238U

pada beberapa jenis ikan laut bervariasi, yaitu

berkisar antara 1,60 -21,05 Bq/kg,

radionuklida 232Th berkisar antara 0,23 -5,48

Bq/kg dan 22~ berkisar antara 0,48 -3,34

Bq/kg. Rata-rata konsentrasi radionuklida

tertinggi ditemukan pada jenis ikan Plotosus

anguilaris (sembilang), krustase Penaeldae

(udang) dan Portunus pelagicus (kepiting laut).

Seperti diketahui Plotosus anguilaris

(sembilang) biasanya disebut lele laut, dan jenis

ini menyukai hidup di bagian dasar perairan.

Spesies yang hidup didasar laut mengandung

radionuklida lebih tinggi dibandingkan spesies

perrnukaan. Hewan laut yang terrnasuk krustase

(udang dan kepiting) urnumnya mencari makan

di dasar laut, sifat detrivorus (pemakan sisa)

inilah yang menyebabkan berkemampuan

mengandung polutan tinggi dibandingkan

lainnya (1, 11]. Hasil pengukuran radionuklida

alarn 4°K pada ikan yang disarnpling di perairan

pesisir Gre~ik berkisar antara 121,24 -252,71

Bq/kg, nilai ini lebih tinggi daTi ikan laut yang

disampling di perairan Hongkong (41,23 -

111,47 Bqlkg) (14].

kering kemudian dihaluskan hingga :t 100 mesh

clan disimpan dalam desikator [12].

Sampel ditimbang secara seksama

sebanyak :t 200 gram clan dimasukkan kedalam

kontainer marinelli, demikian juga bahan

standar acuan IAEA-375 diperlakukan sarna

dengan sampel. Masing-masing marinelli yang

berisi sampel clan standar ditutup rapat (sealed)

clan dibiarkan selama :t 1 bulan untuk mencapai

kesetimbangan U clan Th dengan masing-

masing anak luruhnya. Selanjutnya sampel clan

standar tersebut dipersiapkan untuk

pencacahan.

Sampel, standar daD blanko secara

bergantian di ukur menggunakan peralatan

Spektrometer Gamma. Radionuklida alam 238U

dihitung daTi aktivitas spesifIk 2~h, 226Ra daTik ... fik "14Pb dan 214B' rata-rata a tlvItas spesl 1 -I,

sedangkan 232Th daTi aktivitas spesifik 212Pb.

Kharakteristik masing-masing radionuklida

terlihat pada Tabel I. Pengukuran 234Th pada

energi 92,38 keY, 214Pb daD 214Bi pada energi

351,92 clan 609,31 keY, 212Pb pada energi

238,63 keY dan 4~ pada 1460,75 keY [13].

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pada beberapa jells ikan taut yang disampling

Tabell. Karakteristik radionuklida alam yang dianalisis dan efisiensi pengukurannya*.

Radio nuklida Anak Luruh Ener i keV) Waktu Paro T 1/2 Yield Effisiensi**238U 234Th 92,38 4,468x109 tahun 0,0269 0,043468

.226Ra 214Pb 351,92 1600 tahun 0,3510 0,013516

214Bi 609,31 1600 tahun 0,04460 0,006219

232Th 312Pb 238,63 1 ,405x1 010 tahun 0,4350 0,020368

40K -1460,75 1,277x1010 tahun 0,1070 0,003763* Sumber: IAEA (1989) ** Hasil Pengukuran

190

Page 5: KAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN

7>""S~l"9'S~l"a.. ,Asp& "1.S~lalHala" 7Ca~lasl ~all /..lll9'k""9'all pa~a L)"~"Sl..lj\l,,"-/IJ,.kll../)aka..la, 18ftta..~l2003

dibandingkan 232Th dan 22~. Peneliti lain

melaporkan bahwa sedimen dan tanah yang

disampling dilokasi dekat indus1ri pupuk fosfat

aktivitas spesifiknya 238U jauh lebih tinggi

dibandingkan 23% dan 226Ra [14].

Berdasarkan data yang diperoleh, maka

profil masing-masing radionuklida pada sampel

ikan dapat diketahui, dan radionuklida alam 4~

merupakan jenis radionuklida yang tetinggi

ditemukan dalam ikan laut (Gambar 2). Pada

kasus ini, sampel ikan yang di sampling di

perairan pesisir Gresik mengandung

radionuklida alam 238U lebih tinggi

KESIMPULAN

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa

Tabel2. Hasil pengukuran aktivitas spesifik radionuklida alam pada beberapajenis ikan taut.

Aktivitas Spesifik (Bq/kg)Z3SU Z3~ ZZbRa ~

Jenis Ikan

Hemiramphus commersoni 4,72 1,53 2,31 252,71(Kacang-kacangan) 4,60-4,85 1,49-1,61 1,74-2,89 252,25-253,16Trichiurussavala 8,07 0,78 2,19 156,71(Layur) 7,65-8,51 0,71-0,84 1,12-3,23 156,37-156,91Rastreiliger brachysama 2,78 0,23 0,54 131,01(Kembungbetina) 2,62-2,95 0,19-0,27 0,36-0,65 130,88-131,12Luljanus caesio 1,60 0,34 0,48 147,24(Ekor Kuning) 1,51 -1,70 0,28 -0;41 0,36 -0,61 147,15 -147,33Lutjanus erythropterus 3,71 1,87 2,59 218,77(Terisi) 3,55-3,95 1,82-1,97 2,51-2,70 218,39-219,15Leiognathus splendens 5,22 1,01 1,63 124,08(Kacapiring) 4,98 -5,55 0,98 -1,05 1,45 -1,80 123,76 -124,40Plotosus anguiilaris 11,28 2,25 2,16 121,24(Sembi1ang) 10,98-11,70 2,08-2,38 1,45-2,87 120,95-121,52Portunus pelagicus 15,30 3,37 1,57 159,23(Kepiting 1aut) 14,98 -15,57 3,05 -3,80 1,05 -2,20 158,93 -159,65Penaeldae 21,05 5,48 3,34 140,79(Udang) 20,85-21,35 5,12-5,86 2,30-4,54 140,28-141,65

* 3 kali pengulangan

191

Page 6: KAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN

7"'dSi~iHflS~JHIHa.. ,4sp& K~~LaJHalaH 7Ca~lasl ~aH .L.IHflkl/HfiaH pa~a .oH~l/st..l;\ldH-;\Il/kLl..

I}aka..ta, 18;11a..~t 2003

In~

In!:0>-!:

Gambar 2. Spektrurn radionuklida alam dalam sampel ikan, tcacah = 24 jam

menggunakan spektrometer gamma.

3. SANDERS HElmE. H.B., P.J. KLIJN andW.F. P ASSCHIER. Radiological Impact ofThe Disposal of Phosphogypswn, RadiationProtection Dosimetry. 24 (1988) 419 -423.

4. KOSTER. H. W., P..A. MARWlTZ,G. W.BERGER, A. W. VAN WEERS,P .HAGEL and J. NIEUWEN HUIZE. 2IOpO,21Opb, 22~ in Aquatic Ecosystem andPolder, Anthrophogenic Source,Distribution and Enhanced Radiation Dosesin The Netherlands. Radiation ProtectionDosimetry. 45 (1992) 71.5 -719.

.ANONIM. Laporan ANDAL Kawasanlndustri Gresik. Gresik, Desember 1994.

ANNALIAH IS MONO, Pengukuran KadarRadioaktifitas Alam dati Deposit FosfatAlam dan Hasil Olahannya. ProsidingPertemuan Ilmiah dan Persentase Ilmiah.Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan danTeknologi Nuklir (1989).

.SUTARMAN, BUNAWAS, DADONG,ISKANDAR dan A.S. CHAERUDIN.Konsentrasi Radionuklida Alam di DalamBahan Bangunan di Jakarta dan sekitarnya.Pro siding Presentasi Ilmiah KeselamatanRadiasi dan Lingkungan, PSPKR. BAT AN,Jakarta 23 -24 Agustus 1994.

.BAPEDAL. Kantor Menteri Negara

Lingkungan Hidup/ Bapedal. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 1997, Tentang PengelolaanLingkungan Hidup. Kantor Menteri NegaraLingkungan Hidup/ Bapedal (1997).

beberapa jenis ikan laut yang ditemukan di

perairan pesisir Gresik mengandung sejumlah

radionuklida alam 2380, 232Th clan 226Ra. Selain

radionuklida-radionuklida tersebut juga telah

ditemukan 40K. Aktivitas spesifik 2380 dalam

sampel ikan laut yang disampling di perairan

pesisir Gresik jauh lebih tinggi dibandingkan

aktivitas spesifik 232Th clan 226Ra, hal ini diduga

terkait dengan buangan industIi pupuk fosfat ke

5

6Ada kecenderungan bahwa spesies

yang hidup di dasar laut dan pemangsa ikan

kecil (udang, kepiting dan sembilang)

mengandung 238U dan 232Th lebih tinggi

dibandingkan jenis ikan pemangsa fitoplankton

dan zooplankton. 7

8

DAFTARPUSTAKA

I. STELLA M. SWANSON. Level of 226Ra,21OPb and total-U in fish near asaskatchewan uranium mine and mill,Health Physics 45: I (1983) ~7-80.

2. IAEA. Measurement of Radionuclides inFood and The Environment. A Guidebook.International Atomic Energy Agency.Vienna IAEA (1989).

Page 7: KAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN

'i'1"'Sl~l"uSUHl"al' ,Asp& /(U~lalHata" 7Ca~laSI ~a" t.l"ukll"ua" pa~a .o"~lIstl'l;\l""-;\IlIklil'

/)akal'ta, 18;11al'~t 2003

9. CONNEL, D. W. danG.J.l\..1ILLER. Kimiadan Ekotoksikologi Pencemaran.T erjemahan Yanti Koestoer. CetakanPertama. Universitas Indonesia Press.(1995) 520

10. IAEA, Reference Sheet IAEA-375. Th, Uand radionuclides In Soil. AQCS.International Atomic Energy Agency.Vienna: IAEA (1997).

11. F AO. Fisheries Department, F AO SpeciesCatalogue, Volume 2-12, United NationDevelopment (1982-1990).

12. IAEA. Measurement of Radionuclides inFood and The Environment. A Guidebook.International Atomic Energy Agency.Vienna IAEA (1989).

13. MANTAZUL I. CHOWDHURY., M. N.ALAM and S.K.S.HAZARI. Distribution ofradionuclides in the river sediments andcoastal soils of Chittagong, Bangladesh andevaluation of the radiation hazard. AppliedRadiation and Isotopes 51 (1999) 747-755.

14. YU. K.N., S. Y. MAO..,E. C.M. YOUNGand M. J. STOKES. A Study ofRadioactivities In Six Types of fishConsumed In Hongkong. Applied RadiationIsotopes 48 (1997) 515 -519.

TANYAJAWAB:

Kustina -Pusdiklat BATANBagaimana anda yakin bahwa

radionuklida yang diteliti adalah NORM ?

June MellawatiDaerah yang diteliti di sini, di samping

daerah nelayan juga dekat dengan industripupuk po spat dimana uranium dan thorium bisaterlepas ke lingkungan.

193

Page 8: KAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN

Pf KAlJ"'~'" A (:0.1-

PT. PINDO DELI PULP AND PAPER MILLS

Milt 2 :o..,sa KlIl,'I'1e0<81 BTB N; Ii -~:;Kala...ang II'3\)1 ""'d Bard I .1~1J(",c$iaTel;) :t..,fj7, u,~):,. \riu:..-~jFak. (02(;;) -\40339. 440377.440570

Mill 1;JI Prof Of. i" H SJ91BT No 8& TeJ"K j"mb,)

Karawang 41313. Jaw" Bara!. In(J~ne~..'ITelp (0267~ .~355. 402553 \HlJll~illg~F~. (0267) 405250

"~iftPT. NEWMONT .NUSA TENGGARA

J1. Sriwijaya No. 258 MataramPhone: (62-O}70) 636318, Fax : (62-0370) 633349

I.:"ombok. NTB, Indonesia

ELNUSA GEDSAINSA MEMBER OF ELNUSA GROUP

Page 9: KAJIAN RADIONUKLmA ALAM DALAM IKAN LAUT PERAIRAN