Transcript
Page 1: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA

DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Univers1tas Islam Negan

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Piterin. rl~ri · ---------~-~

Oleh:

rg1. ~ 'G:'C:(":"i)'(";"i:J-0"'""'"··-.. JI.............. L v i'I,., !nduk : .. 9 .. ~\.Q..:::?::~;::1\;·'C) "\ J.. !.asifikasi : ......................................... ···

Muhammad Layli Sya'bani

NIM: 103043127965

KONSENTRASl PERBANDINGAN MADZHAB FIQH

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB DAN HUKUJVI

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM

VIN SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

Page 2: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA

DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan I-Iukum UIN SyarifHidayatullah

Jakarta Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh: ~RPUSTAKAAN UTAMA 1 I '~'IN SYAHID JAKARTA .

Muhammad Layli Sya'bani

NIM: 103043127965

Di Bawah Bimbingan

Prof. Dr. Hasanudclin, :\F,_MA,

NIP. 150050917

KONSENTRASI PERBANDINGAN MADZHAB FIQH

PROGRA.M STUDI PERBANDINGAN MADZHAB DAN HUKUM

FAKULTAS SYARl'AH DAN HUI<:UM

UIN SY ARIF HIDA YA TULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

Page 3: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DJ TELINGA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM" telah di•1jikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syari'ah dan Hukum (UIN) Syarifl-Iidayatullah Jakai1a pada tanggal 07 Desember 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum.

PAN/TIA UJIAN

Ke tu a

Sekretaris

Pembimbing I

Jakarta, 07 Desember 2009

mmad Amin Suma, SH, MA, MM

. 150 210 422

: Prof Dr. 1-1. Muhammad Amin Suma, SH., M1L_MM. (~ .. ~· ~ .. '/a~.~ .. ~ ..... ) NIP. 150210422

: Dr. H. Muhammad Taufiki, M. Ag. N1P. 150290159

: Prof. Dr. Hasanuddin, AF., MA. NIP. 150 050 917

'· / , '!!(2---0'1

Penguji I

Penguji II

: Dr. H. Afifi Fauzi Abbas MA. NIP. 1956. 0906. 1982. 031004

: Dra. Halimah Ismail NIP. 150 075 192

( ..................... )

Page 4: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

LEMHAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatalmn bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hiclayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunalmn clnlam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai clengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hiclayatullah Jalmrta.

3. Jika di kemudian hari 'ierbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan clari karya ornng lain, maim saya

berseclia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hiclayatullah .Jakarta.

Jakarta, 30 September 2009

rif;J!-Muhammad Layli Sya'bani

Page 5: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah atas Nabi Muhammad SAW, keluarga,

para sahabat, serta orang yang selalu mengamalkan dan menyebarkan ajaran yang

dibawanya.

Alhamdulillah dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis memiliki

kesempatan dan kemampuan untuk menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan

pen~etahuan dan kemampuan yang penulis miliki.

Sadar akan kemampuan penulis yang terbatas maka dalam penulisan skripsi

ini banyak memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis patut

ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., selaku Dekan Fakultas

Syari'ah dan Hukum Universitas IslaIT, Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta,

alas fasilitas yang telah diberikan dalam pelaksanaan perkuliahan,

2. DI<.. I-I. Muhammad Mukri Adji, MA selaku Ketua Program Studi Perbandingan

Madzhab Dan Hukum Konsentrasi Perbandingan Madzhab Figh. Universitas

Islam Negeri Syarifl-Iidayatullah Jakarta,

3. DR. H. Muhammad Taufik, MA., selaku Selaetaris Program Studi Perbandingan

Madzhab Dan Hukum Konsentrasi Perbandingan Madzhab Figh. Universitas

Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta,

4. Prof. Dr. H. Hasanuddin, AF, MA, sebagai pembimbing yang membunbing

JY!nuli£ dalam penulisan skripsi ini,

5. Seluruh Dosen Program Studi Perbandingan Madzhab Dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu sabar dalam mendidik dan

memberikan banyak materi, serta seluruh staff karyawan Universitas Islam Negeri

SyarifHidayatullah Jakarta dalam memberikan pelayanan akademik yang baik

6. Ibunnda Hj. Amsanih Kakak-Kakakku dan Abang-abangku yang selalu

memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi,

Page 6: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

7. KH. Abdus Salam Zaini yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam

pembuatan skripsi ini;

8. Drs. KH. Isma'il Ishaq yang telah memberikan motivasi dan suggesti kepada

penulis dalam penyelesaian skripsi ini;

9. KH. Lukmanul Hakim yang telah memberikan masukan serta doa kepada penulis

dalam pembuatan skripsi ini,

10. Ust. Muhammad Hasyim yang telah meluangkan waktu untuk .:lapat memberikan

pendapat tentang permasalahan yang penulis angkat.

I I. Paman, Bibi, dan sepupu, se11a keponakanku yang telah tulus mendukung dan

mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

12. Rekan-rekan Perbandingan Madzhab Fiqh, rekan-rekan Fukultas Syariah Dan

Hukum periode 2003 serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu,

yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini

Semoga kebaikan clan bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi

suatu amal kebaikan yang mendapat balasan berlipat ganda dari Allah SWT.

Jakarta, Desember 2009

Penulis

"

Page 7: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

DAFTARISI

KATA PENGANTAR .................................................................. ..

DAFTAR ISi ................................................................................. 111

BABI PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah . .. .. . .. . . .. . .. .. . .. . .. . .. ........................ I

B. Pembatasan dan Pernmusan Masalah .................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 9

D. Metode Penelitian dan Metode Penulisan .............................. 9

E. Sistematika Penulisan . .. .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . . .. .. . .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. . .. 12

BAB II KAJIAN UMUM TENTANG PERHIASAN

A Pengertian Perhias:in .. . .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. , ................. , .. 14

B. Hukum Memakai Perhiasan .............................................. 15

C. Macam-macam Perhiasan .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . . .. .. . . .. .. . . .. 24

BAB III SEKILAS TENT ANG TINDIK

A Pengertian Tindik ......................................... , ......... , .. .. . 30

B. Sekilas Tentang Sejarah Tindik ..................... , .................... 31

C. Dampak Tindik Bagi Kesehatan ................... , ........ , .. , , ..... , .. 36

Page 8: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

BAB IV ANALISIS TENT ANG TINDIK

A. Pendapat Ulama Tentang Hukum Tindik Di Telinga dan Tindik

Selain Di Telinga ......................................................... 42

B. Hukum Tindik Perspektif Hukum Islam .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . . 44

C. Analisis Penulis Tentang Hukum Tindik Di Telinga dan Tindik

Selain Di Telinga ......................................................... 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................. 68

B. Saran-saran ................................................................. 70

DAFT AR PUST AKA ..

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 9: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

IlABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belalmng Masalah

Keserasian adalah salah satu ciri Islam. Keserasian dalam hal perhiasan dan

lainnya rnerupakan lawan dari berlebihan dan kelewat batas. Dan seyogyanya

dalam berhias diri dipelihara trad1si wanita mukmin di clalarn rnasyarakat, sebagai

0ontoh berhias clengan menggunakan sifat mata untuk menarnbah keinclahan rnata

clan berpakaian yang menutupi aural, sehingga ticlak .akan terjadi di dalam

perhiasan yang mencolok, yang menarik panclangan. Ticlak acla halangan dalam

perbedaan traclisi dari satu Negara dengan lain. Akan tetapi syarat keserasian

rnenclorninasi semua traclisi.

Islam memperkenankan kepacla setiap rnuslim, bahkan menyuruh supaya

geraknya baik, elok dipanclang dan hidupnya teratur dengan rapi untuk menikmati

perhiasan dan pakaian yang telah dicipta Allah. Aclapun tujuan pakaian clalarn

pandangan Islam adalah untuk menutup aurat clan untuk berhias. Ini adalah

rnerupakan pemberian Allah kepada umat manusia seluruhnya, di rnana Allah

telah menyecliakan pakaian dan perhiasan kepada hamba-Nya, kiranya rnereka

mau mengatumya sencliri. 1

Maka berfirmanlah Allah S.W.T.:

1 http://ustazmelaka.net/forum/index, diakses di Jakarta pada hari senin, 20 April 2009.

1

Page 10: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

Artinya: "Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk

menutupi 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian tagwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.." (QS. al-A'raf/ 07: 26).

Barangsiapa yang mengabaikan salah satu dari dua perkara di atas, yaitu

berpakaian untuk menutup aurat dan berhias, malca sebenarnya orang tersebut

telah menyimpang dari ajaran Islam dan mengikuti jejak syaitan. Inilah rahasia

dua seruan yang dicanangkan Allah kepada tunat manusia, sesudah Allah

mengumandangkan seruan-Nya yang terdahulu itu, dimana dalam dua

seruan-Nya itu Allah melarang keras kepada mereka telanjang dan tidak mau

berhias, yangjustru keduanya itu hanya mengikuti jejak syaitan bclaka.

Untuk itulah maka Allah berfirman:

A1iinya: "Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan

sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu :lari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman". (QS. al-A'rafi 07: 27).

Sebelum Islam cenderung kepada masalah perhiasan dan gerak yang baik,

terlebih dahulu Islam mengerahkan kecenderungannya yang lebih besar kepada

Page 11: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

3

masalah kebersihan adalah merupakan dasar pokok bagi setiap perhiasan yang

baik dan pemandangan yang elok.

Dal am salah satu hadisnya, Rasulullah S.A. W. pernah bersabda sebagai

berikut:

Artinya; "Menyuruh Sesuatu Yang Baik hingga kebersihan rarnbut, dan kebersihan

pakaian karena kebersihan termasuk bagian dari Islam". (Riwayat lbnu Hibban).

Rasulullah S.A. W. sangat menekankan tentang masalah kebersihan pakaian,

hadan, nnnah dan jalan-jalan. Dan lebih serius lagi, yaitu tentang kebersihan gigi,

tangan dan kepala3.

Ini bukan suatu hal yang mengherankan, karena Islam telah rneletakkan

kesucian (bersih) sebagai kunci bagi peribadatannya yang tertinggi yaitu shalat.

Oleh karena itu tidak akan diterima sernbahyangnya seorang muslim sehingga

badannya bersih, pakaiannya bersih dan tempat yang dipakai pun dalam keadaan

bersih. lni belum termasuk kebersihan yang diwajibkan te:rhadap seluruh badan

atau pada anggota badan. Kebersihan yang wajib ini dalam Islam dilakukan

dengan mandi dan wudhu.

2 Muhammad lbnu hibban, "Shohih lbnu Hibban" (Bairut; Musasah Al-Risa/ah, 1993) hal. 294

3 http://ustazmelaka.net/forum/index.php?topic=l22.0, diakses di Jakarta pada hari senin, 20

April 2009.

Page 12: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

4

Kalau Islam telah menyerukan kepada umatnya supaya berhias dan

menentang keras kepada siapa yang mengharamkannya, yaitu seperti yang

dikatakan Allah dalam al-Qur'an:

Artinya: "Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang

telah di keluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik". Katakanlah:"Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bar;i orang-orang yang mengetahui". (QS. al-A'raf/ 07: 32).

Berhias disukai dan diminati oleh manusia karena berhias berarti keindahan

danjiwa manusia cenderung kepada keindahan, kecendcrungan kepada keindahan

ini dimiliki oleh laki-laki, di samping ia juga dimiliki oleh wanita. Suami

berharap istrinya tctap menarik, membahagiakan jika dipandang, istri berharap

suaminya berpenampilan baik sesuai dengan kelaki-lakiannya, hanya saja

kecenderungan wanita lebih kepada mcnghiasi diri, sementara kecenderungan

laki-laki lebih kepada menikmati perhiasan4.

Dalam lingkup rumah tangga berhiasnya seorang istri untuk suam1

merupakan perkara yang tidak patut disepelekan, ha! ini karena tabiat suami

sebagai laki-laki menyukai kecantikan dan keindahan, kalau dia tidak

"http://www.mustikafm.com/vl/news/news.php?id=76, diakses di Jakarta pada hari senin, 27 April 2009.

Page 13: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

mendapatkan ini dari istri, lalu dari mana dia mendapatkannya. Dalam konteks

membahagiakan suami dengan cara-cara yang tidak melanggar batas-batas agarna

bisa bernilai sebagai sebuah ibadah yang mulia, karena ha! tersebut sebagai wuj ud

kecintaan dan kataatan istri kepada suami.

Ladang ibadah seorang istri adalah suami, dari sini maka hendaknya apa

yang dia lakukan pada dirinya adalah semata-mata demi suami te1masuk berhias

dan mempercantik diri, jika niat istri dalam berhias adalah demi suami maka ha!

tersebut bernilai ibadah, di samping itu istri tidak akan memperlihatkan perhiasan

dirinya kepada orang lain, karena dia memang berhias hanya untuk suami semata

bukan untuk orang lain. 5

Di zaman sekarang yang serba modem ini, banyak 111acam-111acam earn

yang dapat dipergunakan untuk mempercantik wajah/ berhias diri sekalipun

dengan meniru apa saja yang dilihat dalam TV, apakah yang ditiru tersebut cam

berpakaian, atau cara bertingkah laku atau cara bergaul yang bebas, dari segi

berpakaian kita terkadang tidak memperhatikan apakah pakaian yang digunakan

telah menutup aurat yang telah disya'riatkan oleh agama atau belum seperti;

pakaian yang tidak menutup aurat ataupun menutup aurat akan tetapi dalam

keadaan ketat yang memperlihatkan keelokan bentuk tubuh, dari segi cara

bertingkah laku apakah sikap dan tingkah laku kita sesuai dengan ajaran Islam

5 http://pesantrenbanyumas.wordpress.com/2008/I I/08/berhias/, diakses di Jakarta pada hari

senin, 20 April 2009.

Page 14: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

6

seperti, tutur kata dan adab bergaul kita kepada sesama manusia, dari segi earn

1?.ergaul yang bebas apakah kita sudah menjalankan kehidupan kita sesuai dengan

koridor yang digariskan oleh agama seperti, pergaulan dengan sesama, lawan

jenis ataupun makhluk Allah SWT lainnya. Maka jika apa yang ditiru tersebut

adalah hal-hal yang dilarang oleh syariat agama Islam, hukurnnya adalah haram,

dan jika tidak dilarang, maka hukumnya boleli6.

Semua orang mungkin dekat dengan tindik telinga. Tapi, kita mash Gsing

dengan berbagai rnacam tindik yang terjadi pada zaman sekarang, Dari sudut

sejarah, tindik adalah satu cara rnanusia rnenghiasi tub uh dan penampilannya. 7

Zaman sekarang terkadang banyak yang menyalah artikan tujuan dari

berhias dengan menganalogikan segala sesuatu untuk berhias seperti tindik

telinga dengan tindik tubuh. Tindik tubuh adalah bentuk dari modifikasi tubuh.

Beberapa orang mernpraktekan tindik untuk alasan religius dan hudaya,

sementara banyak individu, terutama diBarat modern memilih ditindik untuk

spiritual atau alasan seksual a tau sebagai mengekspresikan diri seperti anak punk,

heavy metal, dan kebudayaan alternative. Selain itu, Tindik tubuh sudah menjadi

trend di kalangan kaula muda. Khususnya bagi perempuan, melakukan tindik

tubuh atau body piercing menjadi bagian dari usaha untuk memperindah did.

6 http://ustazmelaka.net/forum/index.php?topic=122.0, diakses di Jaka11a pada hari senin, 20 April 2009.

7 http://www.indonesiansubculture.com, diakses di Jakarta pada hari senin, 27 April 2009.

8 http://www.mustikafm.com/vl/news/news.php?id=76, diakses di Jakarta pada hari senin, 27 April 2009.

Page 15: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

7

Tindik tubuh ini adalah budaya yang berasal dari Barat yang telah

mempengaruhi fikiran para remaja yang kebanyakannya mengganggap budaya

tindik tubuh ini adalah sesuatu yang dikatakan cool di kalangan para remaja. Ada

juga pendapat dari kalangan remaja yang mengganggap budaya tindik tubuh ini

adalah sebagian dari kepuasan hidup dan ada juga yang merasa bangga apabila

dapat menindik bagian tubuh mereka. 9

Fenomena tindik sebuah kegiatan lampau yang hingga kini masih

dilakukan. Tidak hanya orang-orang tua, tetapi juga oleh aimk muda, bahkan anak

kecil. Tindik adalah bagian dari kegiatan body moclifikasi 10 sekarang suclah

disalahgunakan. Namun fenomena sekarang banyak masyarakat yang menindik

bukan hanya clitelinga akan tetapi clibagian-bagin tubuh selain clitelinga (hidung,

lidah, alis sampai bagian yang sangat tertutup yaitu bagian kemaluan). 11 Dan

fenomena sekarang tindik bukan cligunakan untuk berhias yang dimaksudkan

dalam islam, tetapi fenomena tindik sekarang untuk gaya clan westernisasi.

Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih

clalam tentang penyalahgunaan tindik di zaman sekarang. Sehingga penulis

mengangkatnya dalam bentuk skripsi yang berjudul: "HUKUM TINDIK DI

TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM

ISLAM."

9 http://www.mustikafm.com/vl/news/ncws.php?id=76, c\iakses di Jakarta pada hari senin, 27 April 2009.

10 http:/ I ndobos.com/arcives/166, diakses di Jakarta pada hari Rabu, 22 April 2009. 11 http://www.indonesiansubculture.com, diakses di Jakarta pada hari Rabu, 22 April 2009

Page 16: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

8

B. Pembatasan clan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, ruang lingkup

permasalahan sangat luas. Demikian juga dengan tindik dan akibatnya. Masalah

yang timbul adalah banyak sekali masyarakat kita yang terpengaruh pada

pergaulan modern yang kebarat - baratan seperti; body piercing atau yang lebih

kita kenal clengan tinclik tubuh sehingga banyak pemucla - pemudi zaman

sekarang yang telah melakukan tindik tanpa melihat aclat istiadat serta pandangan

agama tentang ha! tinclik tubuh. Ini pula dapat berakibat banyaknya penyakit yang

akan timbul clari tindik tubuh.

Untuk mempennudah penulis dalam pembahasan, maka pada penelitian ini

akan dibatasi pada hukum tindik di telinga dan selain di telinga dalam perspektif

hukurn Islam.

Dalam skripsi ini penulis akan rnembahas kasus tind1k di telinga clan selain

di telinga dalam perspektif hukurn Islam, terutama mengenai hukumnya menurut

perspektif hukum Islam.

Adapun pokok-pokok masalah yang clibahas dalam skripsi 1111, penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut;

1. Apa yang dimaksud dengan tindik?

2. Bagaimana sejarah permulaan tirnbulnya tindik?

3. Bagaimana pendapat ulama tentang tindik di telinga dan tinclik selain tindik

telinga bagi wanita?

Page 17: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

9

Adapun tujuan penulisan dalam skripsi ini dapat disimpulkan sebagai

berikut:

I. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tindik.

2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah permulaan timbulnya tindik.

3. Untuk mengetahui bagaimana pendapat ulama tentang hukum tindik di

telinga dan tindik selain tindik telinga bagi wanita.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam melaksanakan penelitian ini adalah;

I. Bagi penulis, manfaat yang diharapkan adalah bertambahnya wawasan

dan pengetahuan dalam bidang hukum Islam,

2. Diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran yang bermanfaat

dalam praktek hukmn Islam yang terjadi di masyarakat.

D. Metode Penelitian clan Metode Penulisan

1. Metode Penelitian

Untuk menyelesaikan penelitian 1111, maka penulis menggunakan

metode-metode sebagai berikut :

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Pertama, data primer. Dengan metode kualitatif yaitu bahan

kepustakaan yang terdiri dari buku-buku, literatur - literatur, dokumen

Page 18: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

10

dan artikel yang berkaitan dengan masalah hukum tindik di telinga dan

tindik selain tindik telinga bagi wanita dalam perspektif hukum Islam.

Diantaranya ialah Kitab I 'anatu A-tholibin, dengan pengarang Ad­

Dimyati Bakar Bin As-sayyid Muhammad Syathon dan Kitab Slwhih

Ibnu Hibban dengan pengarang Muhammad lbnu Hibban. Dengan

menganalisis sumber atau data tersebut, penulis menggunakan pendekatan

- pendekatan keilmuan yang sesuai dengan masalah yang dibahas.

Kedua, data sekunder. Y akni sumber data dari studi kepustakaan

diambil dari buku-buku yang menjadi kutipan penulis seperti Jndahnya

Berhias karangan Muhammad Bin Abdul Azis Al-Musnid yang

menjelaskan tentang korelasi antara tindik dengan berhias, buku Busana

dan l'erhiasan Wanita Menurut Al-Qur 'an dan Hadiths Fiqh Wani/a

karangan Abdul Halim Mahmud Abu Syuqoh dan sumbcr-sumber data

dari buku-buku lain. Untuk mendapatkan data, penulis mengunjung1

beberapa perpustakaan seperti perpustakaan imam jama, p~rpustakaan

utama UIN SyarifHidayatullah Jakai1a dan lain-lain perpustakaan.

Adapun sumber-sumber lain penulis mendapatkan data melalui

wawancara. Wawancara dilakukan dengan melakukan melakukan tanya

jawab terhadap beberapa para ulama diantaranya adalah KH. Lukmanul

Hakim, LC., dan Ust. Muhammad Hasyim dan memperoleh informasi

dari pihak-pihak yang terkait.

Page 19: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

11

b. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini, sebagaimana yang telah dijelaskan merupakan library

reseach. Teknik pengumpulan data library reseach dengan cara

mengumpulkan kitab-kitab atau buku-buku dan berbagai literatur yang

ada di perpustakaan yang kemudian penulis melakukan studi dokumen

atau penelaahan teks-teks dari referensi primer dan sekunder dari berbagai

literatur.

Pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian field reseach

dengan menggunakan wawancara. Wawancara dilakukan secara

berstruktur dengan menggunakan instrument pedoman wawancara.

Wawancara dalam ha! ini adalah percakapan yang diarahkan kepada

masalah tertentu dan pusat perhatian untuk mendapatkan informasi.

c. Metode Pengolahan Data

Data yang terkumpul kemudian diolah, pertama data diseleksi atas

dasar relialitas dan validitasnya, data yang rendah reliabitas dan validitas

dan kurang lengkap digugurkan atau dilengkapi dengan data yang

lainnya.

d. Metode Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data tersedia

dari berbagai sumber, baik primer maupun sekunder. Setelah dipelajari

Page 20: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

12

dan ditelaah maka langkah penulis berikutnya adalah mereduksi data,

dengan merangkum masalah yang penulis teliti. Dalam menganalisG data

penulis menggunakan metode pendekatan falsafati, dan dalam

pengambilan kesimpulan penulis menggunakan metode yuridis

normative, yaitu suatu metode yang menggambarkan suatu masalah

nonna hukurn yang berlaku.

2. Metode Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedornan pada buku pedoman

skripsi, tesis dan disertasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta 12, dengan catatan:

Untuk penulisan ayat-ayat Al-Qur'an berpedornan pada yang

diterbitkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an dan

terjemahannya (Semarang: CV. Toha Putra, 1989).

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, untuk mempermudah memahami isi skripsi,

maka penulis membagi isi skripsi ini ke dalam lima bab, tiap bab yang di

dalamnya terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematika sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan terdiri dari lima pokok pembahasan, yaitu latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian dan

12 Fakultas Syari'ah dan Hukum, Pedo111a11 Pe1111/isa11 Skripsi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h, 39.

Page 21: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

13

manfaat penelitian, metodologi penelitian dan metode penulisan,

sistematika penulisan.

BAB II: Membahas tentang ketentuan umum dalam perhiasan, yang meliputi;

pengertian perhiasan, hukum memakai perhiasan, serta maca111-111acam

perhiasan.

BAB III: Pada bab ketiga ini akan dijelaskan secara umum tentang tindik yang

mencakup sejarah tindik, sebab-sebab terjadinya tindikan dan dampak

tindikan bagi kesehatan.

BAB IV: Bab ini menerangkan tentang hukum tindik perspektif hukum islam,

dalam bab ini mencakup tentang pendapat ulama tentang hukum

tindik perspektif hukum Islam dan Analisis penulis tentang hukum

tindik.

BAB V: Bab kelima merupakan tahap akhir dari penulisan skripsi, yang berisi

kesirnpulan dan saran seputar persoalan yang diangkat dari awal

sampai akhir pernbahasan.

Page 22: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

BAB II

KAJIAN UMUM TENT ANG PERHIASAN

A. l'engertian Perhiasan

Perhiasan berasal dari kata hias yang diberi imbuhan per dan an. Kata hi as

diaiiikan memperelok diri dengan pakaian atau perhiasan yang indah-indah;

berdandan; bersolek, sedangkan kata perhiasan memiliki arii barang apa yg

dipakai untuk berhias: seperti cincin, subang, anting-anting. 1

Dalam bahasa Arab pehiasan diariikan :\Jlj yang bernsal dari kata (JI)- 0iii.

yang berarti berhias2

Berhias bagi wanita muslimah dengan kadar perhiasan lahir dalam keadaan

pada umumnya juga mernpakan kewajiban syari'at. Sesungguhnya berhias

dirinya wanita muslim dengan kadar perhiasan !ahir adalah pokok fitriah yang

dituntut oleh fitrah wanita yang diciptakan Allah yang cinta akan perhiasan sejak

awal penciptaannya. Firman-Nya,

Artinya: "Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam

keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yar.g terang dalam pertengkaran." (QS. Az-zukhruf/ 43:18)

1 Depaitemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa !11do11esia ,(Jakarta; Balai Pustaka, 2005), Cet. -3, hal. 398

2 Al-Tabiq 'Ali dan Ahmad Zuhdi Muchdhor, Kamus Ko11temporer Arab !11donesia, (Pon­Pes Krapyak; Multi Krya Grafika, 1995), Cet-7, hal. 2006.

14

Page 23: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

15

Islam adalah agama fitrah sehingga ia mewajibkan atas orang mukmin,

lelaki dan wanita, atau menganjurkan kepada mereka untuk mengikuti fitrah3.

Pengertian perhiasan adalah apa yang dipakai sebagai hiasan sepe1ti cincin,

gelang dan kalung. Sama adanya perhiasaan itu terbuat dari emas, perak atau

yang lainnya. Sedangkan menurut Jumhur Fuqaha berpendapat bahwa pt:rhiasan

selain dari emas dan perak tidak dikenakan zakat kecuali perhiasan tersebut

dijadikan sebagai barang perniagaan. Demikian halnya ulama tidak berbeda

pendapat tentang wajibnya zakat pada er.1as dan perak yang dijadikan perhiasan

yang clilarang, seperti bejana emas, dan emas yang dipakai oleh laki-laki clan

selainnya. Sementara itu ulama berbeda pendapat tentang zakat emas dan perak

yang dijadikan perhiasan dalam konteks perhiasan yang dibolehkan4.

B. Hukum Memakai Perhiasan

Pada dasarnya berhias atau perhiasan dibolehkan, ticla.k clilarang kecuali apa

yang clilarang oleh dalil, ia termasuk salah satu nikmat Allah kepacla hamba-

hambaNya, Allah telah mengingkari siapa pun yang mengharamkan perhiasan

yang Dia sediakan untuk hamba-hambaNya5.

3 Prof. Abdul Halim Mahmud Abu Syuqoh, Busana dan Perhiasan Wanita Me1111r111 Al­Qur 'an dan Hadiths, (Kuwait; Daar al-Qolam, J 990M). h. 226

4 http://nackmayost.blogdetik.com/2008/09/21/zakat-perhiasan/, diakses di Jakarta pada hari Rabu, 22 April 2009

5 http://pesantrenbanyumas.wordpress.com/2008/I 1/08/berhias, , diakses di Jakarta pada

hari Rabu, 22 April 2009

Page 24: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

16

Dalam ha! hiasan Islam juga mengenal menindik tel inga, Sebagaimana hadits

Rosulullah:

Artinya: "Dari Ibnu Abbas ra. Sesungguhnya Nabi SAW melaksankan shalat led dua

rakaat dan tidak melakukan sholat lagi, baik sebelum atau sesudahnya. Kemudian beliau disertai Bilal ra. mendatangi jama'ah wanita, lalu memerintahkan mereka untuk bershadaqah. Kemudian para wanita tersebut melemparkan anting-anting mereka."( HR. Bukhori).

Firman Allah, "Katakanlah, 'Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari

Allah yang telah Dia keluarkan untuk hamba-hambaNya dan (siapa pula yang

mengharamkan) rizki yang baik?' Katakanlah, 'Semuanya itu (disediakan) bagi

orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di

Hari Kiamat." (Al-A'raf/ 07: 32).

Berhias bagi wanita ada 3 macam, yaitu berhias unt.uk suami, berhias di

depan wanita dan lelaki mahram (orang yang haram dinikahi), dan berhias di

depan lelaki bukan mahram. Berhias untuk suami hukumnya dianjurkan dan tidak

memiliki batasan. Berhias di hadapan wanita dan lelaki mahram dibolehkan tetapi

dengan batasan tidak menampakkan aurat clan boleh menampakkan perhiasan

yang melekat pada selain aurat. Di mana aurat wanita bag1 wanita lain adalah

6 Muhammad Bin Ismail Abu Abdillah Al-Bukhari, Al-Jami Ah-Shoheh Al-Mukhtashor (Al-Yamamah, Bairut: Dar Ibnu Katsir, 1987), Jus. 6 h. 2207

Page 25: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

17

mulai pusar hingga lutut sedangkan aurat wanita di hadapan lelaki mahram adalah

seluruh tubuh kecuali muka, kedua tangan dan kedua kaki. Berhias di depan lelaki

bukan mahram hukumnya haram dan inilah yang disebut dengan labarruj.

Ladang ibadah seorang istri adalah suami, dari sini maka hendaknya apa yang dia

lakukan pada dirinya adalah semata-mata demi suami termasuk berhias dan

mempercantik diri, jika niat istri dalam berhias adalah demi suami maka ha!

tersebut bernilai ibadah, di samping itu istri tidak akan memperlihatkan perhiasan

dirinya kepada orang lain, karena dia memang berhias hanya untuk suami semata

bukan untuk orang lain.7

Dalam ha! berhias seorang istri untuk suami, Nabi SAW bersabda:

,.. ,, ,p ,, ,. f dl J<' " o,- o ,, J,,. x., i llaP o o ,. ,. o r:;.,. J , t ,o,, o .J.I\ o.-} o ,, ,, 1 J o ~ ,, :'" "", i

+,>- if '.r.>- > 01 )rY ,y. J_..,.._., 0 /">- <.sl ,y. , -f;..-Y ,y y Y- ,y. <.9"'~ i.; .r.>-" ,. ,.. " ,, ,,

::JLl.; -r.L J .c,J.v Ji1 J..P- :s?1 ~)) ~~ ~ Lk; J~ ti ~~I 0 ~I~ 0 ~DI ,. ,, ,.. ,, ,, ,. ,, ' ;i1 J ,. ,..

i.; 1.:V, G » Jw J_;) ~ pGG cS~ ,j c.Si) r-L J .c,J.v .illl l.SLp :;.Lil J_?:1 ~cf-> ' , :G G j\ ~ cJ; .« ~LS') 0;~j5\ » J~ ;1J1 J_?~ L; 2JJ 0:)\ ~ ~ .« ~~

8 ,,; ,, k ,. ,, J ,.. ~ .. ~

(>JI.; yl olJ_;) }.JI c:-: ~"'" J.,. » Ji..i .~UI

Artinya: "Meriwayatkan kepada kan1i Yahya bin Ayub clan Ubaidillah Bin Abi

Ja'far, bahwa sesungguhnya Muhammad bin Amer bin Atho mengabakan kepada saya dari Abdullah bin Syadad bin Hadi bawa sesungguhnya berkata, kami datang bersama Aisyah istri Nabi SAW, Aisyah berkata, Rasulullah SAW datang kepadaku sementara di tanganku terpasang gelang dari perak, be! iau bertanya kepadaku, "Ini apa wahai Aisyah?" Aku menjawab, "Aku melakukannya dengan

7 http://pesantrenbanyumas.wordpress.com/2008/l !/08/berhias/, diakses di Jakarta pada

hari Rabu, 22 April 2009 ' Abu Daud Sulaiman Bin Al-Asyats Al-Sajastani, Suncm Abi Daud, (Baimt; Daar

Al-Kitab Al-Arabi), Juz 2, h. 4

Page 26: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

18

maksud berhias untukmu." Nabi SAW bertanya, "Kamu menzakatinya?" Alm berkata, "Tidak, masya Allah." Nabi SAW bersabda, "la adalah bagianmu dari neraka". (H.R Abu Daud).

Kita melihat dalam hadits ini apa yang dilakukan oleh Aisyah dengan

memakai gelang dari perak dalam rangka berhias demi suaminya yaitu Rasulullah

SAW dan beliau tidak mengingkarinya, yang beliau persoalkan dalam hadits di

atas adalah sisi yang tidak berkait dengan pembicaraan kita yaitu zakat

perhiasan. 9

Yang terjadi saat ini dan pada zaman ini adalah kebalikannya, seorang istri

tidak hanya berhias untuk suaminya semata, akan tetapi di samping untuk

suaminya, dia juga berhias untuk selain suami, bahkan sebagian istri tidak berhias

untuk suami, tetapi justru berhias untuk orang lain, bukti dari hal ini adalah

berhiasnya sebagian istri pada saat dia keluar rumah, sementara di dalam rumah,

istri tidak rnemperhatikan dirinya, berpakaian ala kadarnya clan rarnbutnya tidak

tertata rapi, tidak masalah kalau suarni sedang tidak di rurnah, tetapi yang sering

hal itu terjadi pada saat suarni sedang berada di rurnah, akan tetapi begitu ada

acara di I uar rurnah, rnaka dia akan berdandan habis, untuk siapa? Jadi suami

ticlak meraih yang khusus clari istrinya, sebagian jatahnya cliberikan kepacla orang

lain.

9 http://pesantrenbanyumas.wordpress.com/2008/J l/08/berhias/, diakses pada hari Rabu,

22 'April 2009

Page 27: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

19

Dalam hal menentukan hukum perhiasan penulis membagi me:njadi 2

macam hukum perhiasan 10;

1. Perhiasan yang dihalalkan memakainya bagi wanita,

a. Minyak wangi demi kemesraan suami, tidaklah diharamkan.

b. Emas dan sutera, boleh dipakai.

Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW;

. .J ·.;,. ~ '.,_,\ -~ ~ ·:c. ,..>\5 • . .;,.: ... :ti· . .;,.'.:.;._: tS·:;J J~ J('ll \'.<- Ll·.:;..f \?: L.F ; ,, v: ';-'' ,,. -.- lT y u- ' .J- LX -' ·- - J. ,, .JJ .. ' -I•

, i,f '. ..;;\Jill ::. l( ._J,,:U1 '1_(" J, ~ '. l'..: .j_s, .JJ1 i· - ' ~)I '.' , ' 1,5• ~ - ;.- .r..: J . er,- r-J -. !$""' IF;' if r.5" Y'

l l ( (.5.1,.. _;JI J <l>.-l. <J.I J > JY y.I olJ.) ) \.), !;-; J_;,. (::~) Artinya: "Mengabarkan kepada saya Abdur Rozaq berkata, mengabarkan

kepada saya Ma'mar dari Ayub dari Nafi' dari Said bin Abi Hindi dari Abu Musa ra. Bahwa Nabi SAW, bersabcla: "Emas dan sutera dilialalkan bagi kaum wanita clari ummatku, clan cliharamkan atas kaum lelaki". (HR. Abu Daud, lbnu Majah dan At-Tirmidzi).

c. Pakaian bercelup 'Ushfur" 12 boleh dipakai dalam rumah, bila tak ada

maksucl berbangga dan menyornbongkan diri dengannya terhadap orang

lain.

Hal ini sesuai dengan Hadith Nabi SAW;

10 Anshori Umar, Fiqih Wanita, (Semarang; CV. Asy-Syifa, I 999), h. 140 11 Abubakr abdur rozaq bin humam al-shonhani, Mus/ma/ Abdul Rozaq, (Bairut; a/Maktab

Al-lslami ), eel. Ke-2, I 403 H, juz I 1, h. 67 12 'Ushflir discbutjuga Qirthim, ialah tanaman bahan pencelup pakaian, berwarna kuning

e1nas 1nengkilat.

Page 28: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

20

:.:_.;;(; ; j G ~;J . « ~~ ~}I ~+;,, G » Jw _),,;31.i ~:,.:a; ~) ;fa:, , , ,

;SI ,, ... ,, " r " o,, ,,... .. " ... r G ~I ~ \! » JW +JI 0-: ~ r-: ~ ~..W r~ l~_;f 0 J~ ~J 0 .).'.-

olJ_;) ·L1l! ~ J-~ ~ i~ ~f ~ 4.;rS' ~f » jt.:~ :c _;J.i .« ~k;}I >=-Ll 13eJI> y.I

Artinya; "Meriwayatkan kepada kami Musadad, meriwayatkan kepada kami

Isa bin Yunus, meriwayatkan kepada kami Hisyam bin al-Ghoz dari 'Amr bin Syuiaib dari bapaknya dari kakeknya, dia mengatakan: Kami datang bersama Rasul SAW, dari Tsaniyah. Maka beliau menoleh kepadaku, khususnya kepada bajuku yang tipis lagi lunak bercelup 'Ushfur. Tanya beliau: "Apa ini?" dan tahula!l aim apa yang tidak beliau sukai. Sesudah itu saya pulang ke rumah , waktu itu keluargaku sedang menyalakan tungku dapur mereka, maka saya lemparkan bajuku itu kedalamnya. Kemudian besoknya saya datang lagi menemui Nabi, maka bertanyalah beliau: "Hai Abdullah, kamu apakan bajn 'Ushfurmu itu?" dan semua yang telah alrn lakukan itupun sai'a katakan. Maka sabda beliau: "Kenapa tidak kamu berikan saja kepada salah seorang keluargamu, biar dia pakai?". "Sesungguhnya pakaian seperti itu tak apa dipakai wanita".( HR. Abu Daud ).

2. Perhiasan yang terlarang bagi wanita14

a. Pakaian yang dipakai dengan maksud menimbulkan kehebohan,

menyombongkan diri dan menarik perhatian orang, tamu, baik wanita

atau lainnya.

b. Minyak wangi yang menyengat hidung, dipakai di hadapan selain

muhrimnya sendiri.

c. Mernbuka aurat dihadapan orang yang bukan rnuhrimnya sendiri.

13 Abu Daud Sulaiman Bin Al-Asyats Al-Sajastani, Sunan Abi Daud, (Bairut; Daar alKitab al-Arabi, 1985), Juz 4, h. 91

14 Anshori Umar, Fiqih Wanita, (CV. Asy-Syifa: Semarang), h.143

Page 29: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

21

Sesungguhnya cara berhias sangatlah banyak dan beragam. Hendaknya

seorang muslimah berhati-hati dalam memilih cara berhias, di antaranya adalah

sebagai berikut15:

I). Tidak boleh menyerupai laki-Jaki dalam hal berpakaian. 16

Artinya: "Meriwayatkan kepada kami Mahmud bin Ghilan, meriwayatkan

kepada kami Abu Daud ath-Thoya!isi, meriwayatkan kepada kami Syubah dan Humam dari Qotadah dari Akromah dari Ibnu Abbas berkata. "Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat seorang wanita yang menyerupai laki-laki dan melaknat laki-laki yang menyerupai wanita." (HR. At-Tinnidzi)

2). Tidak boleh menyerupai orang kafir dalam ha! berpakaian

J " ~ l,, ,, l ".';.,, " I~ > I> ,. " .:;; !\ } 1>..- l "."~;i; ,,. ,,,_ ~\\ "1 t ".'j);; ,. ·.: ,-Q,.:. ;I } 0 ~ l,, 0

} I:'~$ ..

0! (.) '-"'"' w ..G- ;:; u 0! ~ J' ..t.,Y w..L~ r J' w..\:>- . ..,,...., cs; 01 c) """'"' w ..G-

~ l'"L,, J ~ dJi1 ~- ~I J_,.'.,,j J\i J~ ;.;. J.1 .}- ~;.J1 ~ ts.f ~ Q,_;. " ,. - ... ,.

18 "'" ,.,,~ 0 ,.~ ,.;;;,. ,.

(;'JI> y.I olJJ) ~ft> i .J"I ~..:; ' ,

Artinya: "Meriwayatkan kepada kami Utsman bin Abi Syaibah, meriwaya1kan

kepada kami Abu an-Nad:iri, meriwayatkan kepada kami Abdur Rahman bin Tsabit, meriwayatkan kepada kami Hasan bin Uthiyah dari Abi Munib al-

15 http://alishlahfise.multiply.com/journal/item/10, diakses pada hari Rabu, 22 April 2009 16 Khaliq Abdurrahman, Fiqh Wanita, (Semarang; PT. Pustaka R!zki Putra), h. 169 17 Muhammad bin isa abu isa At-tirmidzi, Al-Jami-Al-Shohih Sunan At-1/rmidi, (Bairut; Daar

lhyaAt-tarots Al-arobi. tth), juz 3, h.105 18

Abu Daud Sulaiman Bin Al-Asyats Al-Sajastani, Sunan Abi Daud, (Bairut; Daar AJ-Kitab Al-Arabi, tth), Juz 4, h. 78

Page 30: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

2') ,_

J urosyi dari Abi Umar berkata: Nabi SAW bersabda. Barangsiapa menyerupai suatu kaum, rnaka dia tennasuk mereka." (HR. Abu Daud).

3). Tidak boleh berbentuk perrnanen sehingga tidak hilang seumur hidup

misalnya tatto dan tidak rnengubah ciptaan Allah mi:mlnya operasi plastik.

Hal ini disebabkan terrnasuk hasutan setan sebagairnana diceritakan oleh

Allah.

"' J ;-;,... -: J~¢" ,,,.~ "'"' " rt .J Y/ ,1 J ~ • J"' {... J-£ {,.. ' ''.~'I' ;,..:;,'_."}3' ~';/I ,,,,- IT .,?-;,'-;!<;,_a,:,',,.')!<· "'''j, • ;~1·-';/' -.__:,.,)~ I • V • -.__:,.,) ) ' V "' \ 0 J -' ~ J ('"'~ J

;::' t :: ,, J ,, ,, .. ,, ... .;, ... J ,. t ,, "' .;' ... . rf" ,, t .;, "" / ., ,,

f /,WI)~ l.Jl_;:J>- d .W ~I yJ) Lr L;lj ~I ~ l.)"J ~I~ .( \ \ ~

Artinya: "Dan aku benar-benar akan rnenyesatkan rnereka, dan akan

rnembangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh rnereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (merobah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan rnenjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia rnenderita kerugian yang nyata". (QS. An Nisa/ 4: 119).

4). Tidak berbahaya bagi tubuh seperti ha! khitanan pacla laki-laki ataupun

perempuan, ha! yang clernikian sekali pun terasa sakit tetapi baik bagi

kesehatan karena mernbuang sisi kotor pada kelamin.

5). Tidak mengha!angi air untuk bersuci ke kulit atau rambut

6 ). Tidak rnenganclung pernborosan a tau membuang-buang uang

Allah berfirman:

Artinya: "Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah

kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,

Page 31: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

23

karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (Q.S Al-Baqoroh/ 02: 195).

7). Tidak membuang-buang waktu sehingga kewajiban lain terlalaikan

8). Penggunaannya jangan sampm membuat wanita sombong, takabur,

membanggakan diri dan tinggi hati di hadapan orang lain, seperti menghias

ma ta dengan si fat ma ta.

9). Terutama, dilakukan untuk suami. Boleh juga ditampakkan dihadapan yang

halal melihat perhiasannya sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam Al-

Qur'an ayat 31 dari surat An-Nur 19

IO). Jangan bertentangan dengan fitrah seperti laki-laki yang menggunakan

perhiasan diperuntukkan bagi wanita dan begitujuga sebaliknya.

11). Jangan sampai menampakan aural ketika dikenakan.

Jangan sampai menampakan postur wanita bagi laki-laki yang bukan

mahram, menampakan diri wanita dan menjadikannya berbeda dari wanita

lain, sehingga menjadi pusat perhatian. Seperti berdandan yang berlebihan

dan sangat menunjukan keelokan bentuk tubuh. Itulah yang dinamakan :

jilbab modis.

12). Jangan sampai meninggalkan kewajibannya, sebagairnana yang dilakukan

oleh sebagian wanita pada malarn penggantin mereka atau pada berbagai

kesempatan lainnya. Inilah beberapa kaedah penting bagi wanita dalam

berhias sebatas yang nampak bagi penulis dari nash-nash syari'at dan

19 Muhammad bin abdul azis al-musnid, !ndalmya Berhias, (Daar Al-haq Jakarta), cet 2, h. 132.

Page 32: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

24

pernyataan para ulama hendaknya setiap wanita menghadapkan diri kepada

masing-masing kaedah ini ketika berhias. Satu saja yang hilang, maka berati

ia dilarang berhias dengan cara itu.

C. Macam-macam Pcrhiasan

Pada dasarnya berhias dan perhiasan terbagi menjadi dua; perhiasaan

bawaan atau pemberian dan perhiasan buatan. perhiasaan bawaan atau pemberian

berarti perhiasan yang sudah dibawa atau dimiliki oleh seorang wanita sebagai

pemberian dari Allah SWT seperti kecantikan wajah dan keindahan tubuh.

Sedangkan perhiasan buatan berarti perhiasan yang dihasilkan dan dilakukan oleh

seorang wanita dalam upaya menjaga dan menambah pe:rhiasan yang pertama

seperti pakaian, make up, perlengkapan perhiasan, emas, perak clan sebagainya. 20

1. Perhiasan bawaan atau pemberian

Perhiasan bawaan merupakan karunia Ilahi, seorang wanita tidak

memiliki upaya dalam bagian ini, karena ia merupakan jatah dari 'Sang

Khalik', maka dia hams menerimanya dengan rela, tidak perlu menggerutu

dan meratapi jatah, lebih-lebih melakukan usaha-usaha merubah ciptaan

Allah, tidak perlu, karena pada dasarnya Allah menciptakan kaum hawa ini

dengan kecantikan clan keindahan, masing-masing memiliki porsi darinya

yang sudah ditakar oleh sang Pemberi, di lain pihak penilai,m terhadap

20 http://pesantrenbanyumas.wordpress.com/2008/11/08/berhias,, diakses di Jakarta pada hari Rabu, 22 April 2009.

Page 33: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

25

kecantikan bersifat relatif dan yang penting bagi seorang wanita adalah

suam1.

Barangkali yang perlu dan bisa dilakukan adalah menjaga, banyak hat

yang bisa dilakukan demi menjaga ini, misalnya menjaga makanan, makan

makanan yang berimbang sehingga tubuh tetap langsing dan tidak melebar,

makan sayur dan buah-buahan sehingga tubuh terlihat segar, minum jamu

atau ramuan-ramuan tertentu, beristirahat yang cukup sehingga kesehatan

terjaga, berolah raga sebatas yang diizinkan dan mungkin dilakukan, dan

masih banyak lagi perkara-perkara yang bisa dilakukan demi menjaga

perhiasan bawaan dan pemberian ilahi ini, tidak masalah selama motivasi istri

dalam melakukannya adalah hanya untuk suami seorang.

2. · Perhisan Buatan

Perhiaan buatan berarti perhiasan yang dihasilkan dan dilakukan oleh

seorang wanita dalam upaya menjaga dan menambah perhiasan yang pertama

seperti pakaian, make up, perlengkapan perhiasan, emas, perak dan

sebagainya.

Namun perhiasan ini tidak seluruhnya dapat ditampakan dalam

kehidupan sehari-hari, ada yang dapat ditampakan dan ada pula yang tidak

boleh ditampakan kesembarang orang.

Dalam suatu riwayat ditemukan bahwa Asma' bin Murisid pemilik

kebun kurma, sering dikunjungi wanit-wanita yang bermain-main dikebunnya

Page 34: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

26

tanpa berkain panjang sehingga kelihatan gelang kakinya, demikian dada dan

sanggul mereka. Berkatalah Asma': "Alangkah buruknya ini".21

Yang dimaksud perhiasan perempuan, yaitu apa saja yang dipakai

berhias dan untuk mempercantik tubuh, baik berbentuk ciptaan asli seperti

wajah, rambut dan potongan tubuh, ataupun buatan seperti pakaian,

perhiasan, make-up dan sebagainya. Kebanyakan ulama salaf berpendapat

menurut arti kedua, Misalnya Ibnu Abbas, ia berkata dalam menafsirkan apa

yang tampak itu ialah: celak dan cincin. Yang berpendapat sepe1ti ini ialah

sahabat Anas. Sedang bolelmya dilihat celak dan cincin, berarti boleh

dilihatnya kedua tempatnya, yaitu muka dan kedua tapak tangan.

Demikianlah apa yang ditegaskan oleh Said bin Jubair, 'Atha', Auza'i dan

Jain-lainn

Sedangkan Aisyah, Qatadah dan lain-lain menisbatkan dua gelang

termasuk perhiasan yang boleh dilihat. Dengan demikian, malca sebagian

lengan ada yang dikecualikan. Tetapi tentang batasnya dari pergelangan

sampai siku, masih diperselisihkan23.

Tetapi pendapat yang kami anggap lebih kuat (ru/ih), yaitu dibatasinya

pengertian apa yang tampak itu pada wajah dan dua tapak tangan serta

perhiasan yang biasa tampak dengan tidak ada maksud kesombongan dan

21 KH. Ahmad Dahlan, Asbabun Nuzul, (:,Bandung; CV. Diponogoro, J 992), h. 356 22 hllp://chandrairawan.livejurnal.corn/1627.htrnl,, diakses di Jakarta padu hari Rubu, 22

April 2009 23 Ibid, h. 3

Page 35: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

27

berlebih-lebihan, seperti celak di mata dan cmcm pada tangan. Begitulah

seperti apa yang ditegaskan oleh sekelompok sahabat dan tabi'in.

Ini tidak sama dengan make-up dan cat-cat yang biasa dipakai oleh

perempuan-perempuan zaman sekarang untuk mengecat pipi dan bibir serta

kuku. Make-up ini semua tem1asuk berlebih-lebihan yang sangat tidak baik,

yang tidak boleh dipakai kecuali di dalam rumah. Sebab perempuan-

perempuan sekarang memakai itu semua di h;ar rumah, adalah untuk menarik

perhatian lald-laki. Jadi jelas hukumnya adalah haram. 2'1

Imam Qurthubi berkata: "Kalau menurut ghalibnya muka dan dua tapak

tangan itu dinampakkan, baik menurut adat ataupun dalam ibadat, seperti

waktu sembahyang dan haji, malca layak kiranya kalau pengecualian itu

kembalinya kepada kedua anggota tersebut. Dali! yang kuat u:ituk pentafsiran

ini ialah hadis riwayat Abu Daud dari jalan Aisyah r.a., bahwa Asma' binti

Abubakar pernah masuk ke rumah Nabi s.a.w. dengan berpakaian tipis,

kemudian Nabi memalingkan mukanya sambil ia berkata: "Hai Asma' 1

Sesungguhnya perempuan apabila sudah datang waktu haidhnya (sudah

baligh) tidak patut dinampakkan badannya, kecuali ini dan ini - sambil ia

menunjuk muka clan dua tapak tangannya. "25

24 http://pesantrenbanyumas.wordpress.com/2008/l l/08/berhias, diakses di Jakarta pada

hari Rabu, 22 April 2009 25 http://asysyariah.com/syariah.php?menu=det;l&id_online=J56, diakses di Jakarta pada

hari Senin, 20 April 2009.

Page 36: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

~USTAKAAN UTAMA l I UIN SYAHID JA~CARTA .

28

Dal am Tq/.i'ir al Kasy,1ya) mendefm1s1kan z1na sel5agm segala sesuatu

yang dipergunakan oleh kaum wanita untuk berhias. Contoh zina yang

tampak danboleh ditampakkan ialah cincin, celak, dan pewarna kuku (alami).

Sedangkan zina yang tak tampak clan dilarang menampakkannya kecuali

kepada orang-orang tertentu sebagaimana dalam lanjutan ayat QS/ 24:31

meliputi antara lain: gelang tangan, gelang kaki, kalung, tali pinggang, dan

anting-anti ng26.

Az Zamakhsyari, pengarang tafsir ini, lalu merijelaskan segi falsafah

hukum keizinan memperlihatkan zina yang tampak, bahwa ia hanya terletak

di clua tempat, yaitu wajah clan keclua telapak tangan. Imam Fakhrurrazi

dalam TC{/.vir al Kabir berpenclapat sama clan senacla clengan penclapat

27 az Zamakhsyari .

Diriwayatkan dari Ali bin Ibrahim al Qumi, dari Abi Ja'fat (Imam

al Baqirra), beliau menyatakan bahwa zina yang tampak terbagi tiga28:

a. Untuk umum: pakaian, celak, cincin, pewarna kuku (alami), dan gelang.

b. Untuk muhrim: leher ke atas, lengan, dan pergelangan kaki ke bawah.

c. Untuk suami: seluruh tubuh wanita.

Menurut Abu! A'la al Maududi, arti ayat "kecua/i yang biasa

tampak darinya "adalah zinat wanita yang terpaksa tampak, kendati pria

26 http://www.indomedia.com/bpost/022005/l I/opini/opini l.htrn, diakses di Jakarta pada hari Senin, 27 April 2009

27 Ibid, ha!. 2 28 Ibid, ha!. 3

Page 37: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

29

benninat memandangnya. Allah SWT telah menegur para wanita

muslimah agar mereka tidak menampakkan zina yang dapat mereka tutupi

di hadapan lelaki bukan muhrim, dan telah mengizinkan menampakkan

zina yang terpaksa tampak sebatas keperluan saja, seperti wajah dan

telapak tangan, dengan syarat: niat mereka harus luhur dan tidak semata­

mata ingin memamerkan kecantikan di hadapan laki-laki bukan muhrim.

Lalu setelah itu, bila tampak sebagian dari anggota badanny<i yang lain

karena suatu sebab darurat, maka Allah akan mengampuninya. Misalnya

karena sesuatu lain karena suatu ha! seorang wanitaterpaksa membuka

lengannya atau betisnya. Andaikata dalam kedaruratan ini, ada lelaki yang

masih mencari kelezatan pandangan, dia sendirilah yang akan

menanggung risiko dosanya. Para mufassir seperti lbnu Mas'ud, lbnu

'Abbas, Mujahid, dan Atha' sepakat bahwa maksud ayat "kecua/i yang

biasa tampak darinya" adalah kaum wanita diizinkan menampakkan

sesuatu yang terpaksa tampak sebatas keperluannya, bukan untuk

memikat dan menarik perhatian lelaki bukan muhrim29.

29 Ibid, ha!. 6

Page 38: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

BAB III

SEKILAS TENT ANG TINDIK

A. Pengertian Tindik

Tin·dik v, ber-tin·dik v berlubang pd cuping telinga (tempat memakai

subang): telinga anak itu belum -; -telinga upacara menembuk (melubangi)

cuping telinga; me·nin·dik v menembuk (melubangi) cuping telinga: dukun itu -

cuping anak dara itu. 1 Dan dalam bahasa Arab tindik berarti 1 • 1;i';·; yang berasal

dari kata ~ - ')'Yi. yang berarti tembus atau berlubang2, sedangkan dalam

bahasa inggris tindik biasa dikenal dengan kata pi ere atau piercing yang memiliki

arti tajam atau menusuk.3

Tindik tubuh biasanya merujuk pada tindik bagian tubuh manusia dengan

penggunakan perhiasan. Tindik tubuh adalah bentuk dari modifikasi tubuh.

Beberapa orang mempraktekan tindik untuk alasan religius dan budaya,

sementara banyak individu, terutama Barnt modern me:milih ditindik untuk

spiritual, ornamental atau alasan seksual, atau sebagai bentuk pemberontakan

pada punk, heavy metal, dan kebudayaan alternative. selain itu, para remaja pada

hari ini menjadikan budaya tindik tubuh ini sebagai tren masa kini.Amalan tindik

tubuh ini adalah amalan yang berasal dari barat yang telah rnempengaruhi fikiran

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa !11do11esia, (Balai Pustaka, Jakarta, 2005), Cet. - 3, hal. 1196.

2 Ahmad Warson Munawwir, Munawir Kamus Arab Indonesia, (unit Pengadaan Buku­buku ilmiyah keagamaan, Pon-Pes Al-Munawwir),Krapyak, Yogyakarta, hal. 164

3 Djalinus Syah dkk, Ka11111s !11ggris !11do11esia,( Rineka Cipta, Jakarta 1993), hal. 269

Page 39: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

31

para remaja yang kebanyakannya mengganggap budaya tindik tubuh ini adalah

sesuatu yang dikatakan cool dikalangan para remaja. Ada juga pendapat dari

kalangan remaja yang mengganggap budaya tindik tubuh ini sebagian dari

kepuasan hidup dan ada juga yang merasa bangga apabila dapat menindik bagian

tubuh mereka, tetapi dalam hukum-hukum agama Islam melarang perbuatan

tindik tubuh ini terutama sekali bagi golongan anak Adam. Dalam Islam ada

mengatakan bahwa siapa saja lelaki yang menindikkan telinganya aclalah

diharamkan untuk menjadi wali4.

B. Sekilas Tentang Sejarah Tindik

Semua orang mungkin dekat clengan tindik telinga. Tapi, di luar itu banyak

sekali bagian tubuh yang bisa dilubangi. Mulai dari alis,, hidung, b1bir, dagu,

lidah, puling, pusar dan organ yang biasa tertutup rapat. Dari sudut sejarah, tindik

adalah satu earn manusia menghiasi tubuh dan penampilannya. Masing-masing

negara menggunakan tradisi tua ini sesuai kebudayaan yang dianut. Sekitar lima

ribu tahun lampau, di Mesir, tindik di pusar menjadi ritual, tentara Romawi

menindik putingnya untuk menunjukkan kejantanan, Suku Maya menindik lidah

sebagai ritual spiritual, dan anggota Kerajaan Victoria dahulu memilih menindik

puling dan alat genitalnya. 5

4 http://id.wikipedia.org/wikiffindik_tubuh, diakses di Jakarta, pada hari Rabu 07 Desember 2009

' http://www.indonesiansubculture.com/isc/artipierview, diakses di Jakarta pada hari Rabu, 22 April 2009

Page 40: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

32

Tindik hidung dibawa bangsa Hippies yang berkelana kc India di akhir 60-

an. Tindik lidah merupakan salah satu ritual kuno dari suku Maya di Amerika

Tengah terkait dengan upacara pemujaan yang biasa mereka adakan. Untuk tindik

telinga, diperkirakan sebagai tindikan tertua di dunia, karena Mumi tertua yang

ditemukan di Austria Glacier talum 1991, memiliki lubang tindik di telinga

dengan diameter 7-11 mm. 6

Body Piercing (tindik tubuh) sebenamya sudah dikenal sejak 10 abad silam

hampir di seluruh belahan dunia. Catatan sejarah menunjukkan, suku-suku

primitif melakukan tindik sebagai bagian ritual adat dan penunjuk identitas

derajat sosial. Tindik dianggap sebagai salah satu earn manusia menghiasi tubuh

dan penampilannya. Masing-masing negara menggunakan tradisi tua ini sesuai

kebudayaan yang dianut7.

Suku Indian melakukan body Piercing dengan cara mengantungkan dada

dengan kait besi di bagian dada. Ritual yang disebut OKIPA ini diperuntukan

bagi lelaki yang akan diangkat menjadi tentara atau panglima perang. Sementara

sebuah suku di India melakukan ritual menusuki tubuh dengan jarum yang

panjangnya bisa mencapai sekitar satu meter untuk menghormati dewa. Ritual

bemama Kavandi ini biasanya digelar setiap Februari8.

6 http://www.mustikafm.com/vl/news/news.php?id=76, diakses di Jakarta pada hari Rabu, 22 April 2009

7 http ://iyankjustagirl. b logspot. com/2007 /05/ti nd i k-tubuh-body-pierci ng. html, diakses di Jakarta pada hari Senin, 07 Dese1nber 2009

8 !hid, ha!. 2.

Page 41: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

33

Di Indonesia, tradisi tindik juga dilakukan warga Suku Asmat di kabupaten

Merauke dan Suku Dani di Kabupaten Jayawijaya, Papua. Lelaki Asmat

menusuki bagian hidung dengan batang kayu atau tulang belikat babi sebagai

tanda telah memasuki tahap kedewasaan. Suku Dayak di Kalimantan mengenal

tradisi penandaaan tubuh melalui tindik di daun telinga sejak abad ke-17. Tak

sembarangan orang bisa menindik diri, hanya pemimpin suku atau panglima

perang yang mengenakan tindik dikuping. Sedangkan kaum wanita Dayak

menggunakan anting-anting pemberat untuk memperbesar cuping daun telinga.

Menurut kepercayaan mereka, semakin besar pelebaran lubang daun tclinga,

semakin cantik dan tinggi status sosialnya dimasyarakat. Model primitif inilah

yang akhirnya ban yak ditiru komunitas Piercing di duniii9.

Masyarakat pedalaman dayak dan irian jaya (papua) sudah memakai tindik

yang mungkin merupakan status sosial dari mereka, status sosial disini belum

jelas eksistensinya dibandingkan dengan tattoo. Tattoo untuk masyarnkat tradisi

merupakan suatu kedudukan atau golongan terkemuka mengenai motif yang khas

setiap daerahnya rn

Secara lebih rinci, berikut bebernpa sejarah tindik dan body piercing

berdasarkan Jokasi penempatan aksesori.

9 http://iyankjustagirl.blogspot.com/2007/05/tindik-tubuh-body-piercing.html, diakses pada

di Jakarta hari Rabu, 22 April 2009 10 http://ligagame.com/index.php?option=com_smf&Itemid=45&topic=73068.5;wap2,

diakses di Jakarta pada hari Senin, 07 Desember 2009

Page 42: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

34

1. Hidung

Tindik hidung bisa memberikan aksentuasi pada wajah. Dalam catatan

sejarah, dilakukan sejak 4.000 tahun lalu di Timur Tengah dan kisahnya

tertulis di Alkitab. Abraham pernah memberikan cincin ernas yang dikenakan

di hidung pada Rebekah. Tindik hidung masuk ke India pada abad ke 16,

dibawa dari Timur Tengah pada masa dinasti Moghul. Biasanya dikenakan di

hidung sebelah kiri dan disarnbungkan dengan perhiasan di telinga. Ilmu

obat-obatan India menyebutkan, bisa memudahkan wanita saat melahirkan

dan mengurangi sakit kepala di saat haidh 11 .

Dalam budaya Baral, tindik hidung dibawa pada masa hippies yang

berkelana ke India di akhir 60-an. Diadopsi gerakan punk di akhir 70-an

sebagai symbol perlawanan terhadap nilai-nilai mapan. Kini mewabah setelah

berbagai selebritis seperti Madonna, Lenny Kravitz, Sinead O'Connor clan

Slash dari Gun and Roses menggunakannya 12.

2. Lidah

Salah satu ritual kuno dari zaman Maya di Amerika Tengah. Lidah

dilubangi berkaitan dengan upacara pemujaan. Di zaman modern, digunakan

untuk rnenunjang penampilan.seperti Janet Jackson, Mel B dari Spice Girls,

serta Malcolm dari Cosby Show pernah memakainya u

11 Media Indonesia, Minggu, 31 Oktob"r 2004, diakses di Jakarta pada hari Senin, 07

Desembcr 2009 12 I bid, hal. 2 13 I bid, hal. 3

Page 43: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

35

3. Mulut

Di masa lalu, tindik mulut dilakukan suku Dogon di Mali serta Nuba

dari Ethiopia. Berkaitan dengan makna religius 14.

4. Telinga

Besar kemungkinan, tindik telinga adalah tindikan tertua di dunia.

Mumi te1iua yang ditemukan di Austria Glacier tahun 1991, menunjukkan

lubang tindik di telinga dengan diameter 7-11 mm. Pada mulanya bersifat

magis karena adanya kepercayaan bahwa setan merasuki tubuh manusia

melalui telinga. Mulai terkenal pada masa Elizabethan, antara lain dikenakan

Shakespeare, Sir Walter Raliegh dan Francis Drake15•

5 .. Pusar

Pusar merupakan salah satu jenis piercing modern. Tidak pernah

ditemukan di budaya primitive. Dalam dunia mode, pusar menjadi salah salu

titik sensual wanita ketika bikini mulai diperkenalkan pada 1953. Menjadi

tren sekitar 1980-an, dan diramaikan artis caliber dunia seperti Madonna,

Cher, Naomy Campbell serta Christy Turlington 16,

Tindik (Piercing) dikenal secara universal di berbagai belahan dunia, sejak

awal kemunculannya yang diperkirakan sudah ada pada ja.man pra sejarah dan

14 Ibid, hal. 4 15 Ibid, ha!. 4 16 Ibid, ha!. 5

Page 44: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

36

telah menjadi trend pada zaman sekarang. Trend di zaman sekarang banyak kita

lihat para remaja yang menyukai tindik. Cara orang mengekspresikan diri tak

sama. Ada yang sudah nyaman dengan bergaya seperti orang kebanyakan. Tapi,

tak sedikit yang lebih suka tampil beda. Tindik tubuh atau body piercing bisa

menjadi pilihan bagi mereka yang ingin dilihat unik. 17

Pada zaman modern sekarang ini, para remaja di Indonesia trer. tindik

diperkirakan sekitar tahun 1970 an dan mulai diminati oleh masyarakat awal

tahun 1990 an. Awalnya tindik dipakai oleh pemain band yang beraliran keras,

dan pada sekarang, Tato dan body percing kini memang c\inikmati dan menjadi

tren di kalangan muda. Kebanyakan dari mereka adalah wanita, diantaranya

eksekutif muda 18.

Body piercing dilakukan demi seni, tuntutan komunitas, serta mengikuti

trend, yang merupakan lifestyle, banyak kita lihat mereka para remaja mernakai

tindik dimana saja sesuka yang mereka mau, seperti di lic\ah, alis, hidung, pusar19

C. Dampak Tindik Bagi Kesehatan

Dalam menindik ada dampak-dampak yang timbul setelah terjac\inya

penindikan tersebut, diantaranya:

17 http://www.indonesiansubculture.com/isc/artipierview, , diakses di Jaka11a pada hari Rabu, 22 April 2009

18http://www.jangkar.org/index. php ?option=com _ content&task=view&id=202&! temi d=3 5 , diakses di Jakarta pada hari Senin, 20 April 2009

19 http://www.indonesiansubculture.com/isc/artipierview, diakses di Jakarta pada hari Senin, 20 April 2009

Page 45: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

37

1. Menindik telinga

Menurut para ahli kesehatan, tindik tubuh yang aman adalah di telinga

Karena telinga memiliki jaringan lemak yang bisa rnelindungi telinga dan

bahaya infeksi daun telinga terbuat dari jaringan lemak dan merupakan bagian

tubuh yang memperoleh banyak aliran darah. Aliran darah itu sanggup

melindungi tubuh, bahkan saat terkena infeksi. Jadi, daun telinga memang

aman untuk ditindik lalu dipasangi giwang atau antingw, tindik di telinga

masih aman. Karena berada di tulang rawan, yang lukanya mudah dikontrol

dan dan bila te~jadi infeksi bisa dilokalisir. Infeksi kronis dampak yang akan

timbul dari tindik telinga antara lain Pendarahan yang lama, Parut Iuka (bekas

Iuka), Hepatitis B & C, Tetanus dan berbagai penyakit lain yang disebabkan

alat yang tidak bersih21.

2. Tindik lidah

Tindik lidah yang Iagi menjadi tren saat ini sangatlah berbahaya dan

besar resikonya, bahkan bisa menyebabkan penyakit jantung. Seperti kita

ketahui, mulut manusia mengandung berjuta-juta bakteri, hingga lubang, pada

daerah tindikan di lidah akan membentuk sarang bakteri, dan disitulah

kesempatan besar bakteri ikut mengalir bersama darah dan akhirnya

menyebabkan infeksi-infeksi berat dapat terjadi.

20 http://www.mustikafm.com/vl/news/news.php?id=76,, d1akses di Jakarta pada hari Rabu, 22 April 2009

21 http://www.astaga.com/content/bahaya-di-balik-body-piercing-dan-tato, diakses di Jakarta pada hari Senin, 20 April 2009

Page 46: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

38

Seperti kita ketahui, mulut manusia mengandung berjuta-juta bakteri,

hingga lubang pada daerah tindikan di lidah akan membentuk sarang bakteri,

dan disitulah kesempatan besar bakteri ikut mengalir bersama darah dan

akhirnya menyebabkan infeksi-infeksi berat dapat terjadi, seperti Angina

Ludwig dan Endokarditis. Adapun yang dimaksud dengan Angina Ludwig

adalah infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Streptokokus, yang

menginfeksi lapisan dalam dasar mulut, yang ditandai dengan pembengkakan

yang dapat menutup saluran nafas. Sedangkan Endokarditis adalah infeksi

pada endokardium (lapisan dalam jantung) atau peradangan yang serius di

katup jantung, yang merupakan salah satu penyebab penyakit jantung, karena

bakteri oral dapat masuk ke dalam aliran darah melalui Iuka di lidah dan

membukajalan menujujantungn

3. Tindik bibir

Penelitian yang dilakukan pada 58 orang. Dipimpin oleh Dr Dimitri

Tatakis, para peneliti mengamati dampak yang muncul setelah responden

menindik bibirnya lalu dipasangi hiasan dari logam. Hasilnya, seperti yang

dipresentasikan baru-baru ini, disimpulkan bahwa orang yang memakai

perhiasan di bibirnya umumnya memiliki gusi yang buruk. Gusi mereka jadi

susut ke belakang23.

22 http://chandrairawan.livejurnal.com/I627.html, diakses di Jakarta pada hari Rabu, 22 April 2009

23 http://healthy-place.blogspot.com/2008/0J/bahaya-tindik-bibir.html, diakses di Jakarta pada hari Senin, 07 Desember 2009

Page 47: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

,,

39

Jika dibiarkan gusi yang melesak ke belakang itu akan berakibat buruk

terhadap gigi. Semakin lama, gigi yang dilindungi gusi tersebut akan rontok.

Menurut Prof Jimly Steele da1i Universitas Kesehatan Gigi Newcastle di

Inggris, semua itu terjadi karena hiasan logam pada bibir akan mendesak

l\iung gusi yang melindungi gigi. Akibatnya, gusi lama-kelamaan akan

bergeser. Untuk menghindarinya, tiada pilihan lain kecuali melupakan

kegemaran menindik bibir.24

Menurut cir Grace NS Wardhana SpKK, de1matologi dari Rumah Sakit

Brawijaya Anak clan Wanita mengatakan, sah-sah jika memang menggemari tato

dan body percing. "Asalkan jarumnya steril atau jarum disposable (sekali pakai

buang). Sebab, jarum yang dipakai berulang-ulang bisa berisiko menularkan

penyakit, sepe1ii hepatitis, AIDS, atau herpes. Selain itu, jarum pun harus dalam

kondisi tajam sehingga tidak menimbulkan trauma pada kulit,". Selain itu, Grace

juga mengingatkan agar Piercing dilakukan secara hati-hati. "Piercing memang

terbilang aman. Hanya, sebaiknya pilih-pilih tempat atau organ tubuh yang akan

di-piercing," paparnya.Grace memberi contoh, piercing di lidah yang berisiko

tinggi. "Bisa berisiko tinggi timbul infeksi saat penyembuhan Iuka. Apalagi di

tempat tersebut banyak memiliki saraf dan pembuluh darah. Jadi, kalau tidak

dilakukan dengan benar, pendarahan mungkin saja terjadi," 25.

24http ://maj alah. tempointeraktif com/id/rsi p/2005/04/04/KSJ1Jmbm .20050404 .KS HI 0

9364.id htm, diakses di Jakarta pada hari Rabu, 22 April 2009 25 http://www.aids-rspiss.com/articles.php?lng=in&pg=512, diakses di Jakarta pada

hari Senin, 07 Desember 2009

Page 48: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

40 ..

Saat piercing belum sembuh benar disarankan agar anting Jangsung dipakai.

Jika tidak, Iuka itu akan menyembuh dan lubang akun t(:rtutup dengan sendirinya.

Ini sebagai bentuk proteksi tubuh. Kalau proses penyembuhan sudah sempuma,

lalu Anda bosan memakai anting dan melepasnya, lubang itu tak menutup karena

di Iuka itu sudah terbentuk ja~ingan kulir6.

Tindik makin digemari kaum muda di Tanah Air. Padahal, hal itu

merupakan salah satu cara penularan virus hepatitis. Karena itu, kaum muda

dihimbau berhati-hati bila ingin menato dan menindik anggota badannya.

Menurut Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indon1~sia Unggul Budihusodo,

Selasa (14/4), saat dihubungi di Jakarta, mereka yang ditindik atau ditato berisiko

tinggi tertular virus hepatitis27.

3elain tato dan tindik dengan alat yang tercemar virus, hepatitis bisa

menular melalui hubungan seksual tanpa pengaman dengan penderita hepatitis,

transfusi darah, dan suntikan. Pada hepatitis A, penularan bisa melalui makanan

yang tercemar virus itu.

Baru-baru ini, suatu penelitian yang dilakukan Universitas Carlow,

Pittsburgh pada 146 pria dan perempuan yang melakukan tindik pada bagian dada

dan organ kelamin menemukan mayoritas responden mengalami masalah infeksi

dan perubahan arah buang air kecil. Sebanyak 43% responden menindik bagian

dada, 25% pada bagian kelamin dan 32% menindik pada kedua bagian sensitif

itu. Para peneliti dalam jurnal Advanced Nursing menyebutkan, mereka

26 Ibid, ha! 3 27 Jakarta, Kompas.Com, , diakses di Jakarta pada hari Senin, 20 April 2009.

Page 49: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

41

"menemukan kenyataan 66% penindik dada dan 52% penindik bagian kelamin

mengalami persoalan kesehatan. Sebanyak 3% responden yang mengaku

melakukan pertemuan dengan dokter setelah dmbul pennasalahan dalam

pemasangan tindik di bagian sensitiftubuhnya28.

Menurut Prof Carol Caliendo dari Universitas Carlow, umumnya penindik

bagian tubuh terlarang mengalami keengganan untuk berkonsultasi dengan

kalangan medis saat timbul masalah. Persoalan yang timbul bagi perempuan

penindik dada adalah pengaruh kepekaan (37%), iritasi kulit (21 %), dan infeks1

(21 %). Bagi pria yang menindik bagian kelamin mengalami perubahan arah

aliran saat buang air kecil (39%) dan kepekaan (31 %)w

28 http://www.untukku.com/artikel-untukku/infeksi-akibat-tindik-bagian-vital-untukku. html, diakses di Jakarta pada hari Senin, 07 Desember 2009

29 www. plazaraya.com, diakses di Jakarta pada hari Senin, 20 April 2009.

Page 50: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

BAB IV

ANALISIS TENTANG TINDIK

A. Pendapat Ulama Tentang Hukum Tindik Di Telinga dan Tindik Selain Di

Telinga

Alim Ulama merupakan pemimpin di tengah-tengah masyarakat dan benar­

benar memahami aspirasi dan jiwa rakyat. Para ulama mempunyai tempat

tersendiri di hati rakyat, sebagai informal leaders, yang lebih dekat kepada rakyat

dan kadang-kadang melebihi dekatnya dari pejabat-pejabat resmi sekalipun.

Berdasarkan hal ini penulis menganggap pendapat ulama sangatlah

diperlukan. Penulis mewawancarai dua ulama yang penulis lihat kedua ulama ini

lebih mendalami keilmuan agama Islam yaitu Ust. Muhammad Hasyim (Pengajar

di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jakarta),

Dalam ha! menindik telinga menurut Ust. Muhammad Hasyim sudah acla

sebelum zaman Nabi SAW namun nabi tidak memberikan komentar apapun

tentang hal itu, hanya diamnya Nabi menanclakan kebolehan menge1jakan ha!

tersebut. Akan tetapi yang terjadi saat ini adalah sesuatu hal yang luar biasa,

karena tinclik sudah menjadi sesuatu yang sangat digemari oleh kaula muda

sampai dengan anak-anak dan sekarang pun tindik bukan hanya ditelinga akan

tetapi ada yang dihidung ataupun alis, bibir ataupun lidah, saya tidak setuju

dengan kebiasan yang seperti ini menurut saya memperindah diri tidak harus

Page 51: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

43

seperti itu, banyak cara yang dapat dipergunakan untuk mempercanik dan

menghiasi jasad ini 1 .

.. Menurut Ust. Muhammad Hasyim fenomena tindik bukan sebuah budaya

yang berasal dari Islam ataupun perhiasan yang berasal dari Islam, akan tetapi

tindik telah ada sebelum Nabi. Dalam hal ini ada haiiits yang mengisyaratkan hal

tersebut diperbolehkan, akan tetapi dalam masalah tindik di selain telinga saya

belum menemukan nash hadits atau pun al-Quran yang menjelaskan ha! itu2.

Menurut Ust. Muhmmm.d Hasyim tindik di telinga itu boleh akan tetapi bila

tinclik di telinga itu melebihi dari satu tinclikan haram hukumnya, clikarenakan di

zaman Nabi itu hanya satu tinclikan. Apapun hukum asli tindikjaiz atau boleh. Ini

awalnya boleh tapi hukum yang seperti ini clapat berubah menjacli wajib, haram

atau yang lainnya seperti hukum nikah, bisa menjacli wajib, mubah ataupun

haram tergantung situasi clan konclisinya3.

Dan penulis juga mewawancarai KH. Lukmanul Hakim (Anggota PBNU

DKI fakarta), menurut KI-I. Lukmanul Hakim untuk masalah tinclik telinga

KH. Lukmanul Hakim berpegang kepacla penclapat banyaknya ulama yang

mengatakan bolehnya tinclik telinga bagi perempuan. Sedangkan meninclik

clihiclung apalagi di hiclung itu jelas bukan tempat untuk mengenakan perhiasan

clisitu. Karena masalah tindik hiclung itu hanya cligunakan oleh sebagian orang

saja atau sebagian kecil kelompok saja, clan itu ticlak bisa dijadikan suatu dasar

1 Wawancara Pribadi dengan Ust. Muhammad Hasyim. Jakarta, 13 Mei 2009 2 Ibid, ha!. 2 3 Ibid, ha!. 3

Page 52: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

44

hukum, sedangkan kenapa tindik telinga itu boleh, di karena seluruh wanita di

belahan dunia mana pun menggunakan anting di telinga,dan pada zaman jahiliyah

sampai kepada zaman Nabi pun itu ada dan h11l itu tidak diingkari oleh Nabi4.

" Sedangkan ha! tindik merupakan suatu budaya kebiasaan atau tradisi, dan

tradisi itu berlanjut sampai zaman Nabi dan Nabi tidak ingkar atas ha! tersebut itu

alasannya, jadi tindik itu bukan dalam Islam, tidik itu bukan lslami tetapi tradisi

yang tidak disalahkan dalam Islam hukum asli tindik itu boleh Oaiz) akan tetapi

bisa jadi wajib di kala sesuatu yang jawaz itu diperintahkan oleh suami kepada

istrinya, Seperti seorang istri itu boleh keluar rumah, akan tetapi bila

mendapatkan perintah dari seorang suami jangan keluar rumah, Maka keluar

rumah itu terlarang dan wajib mengikuti apa yang diperintahkan oleh suamL

B. Ilukum Tindik Perspektif Hukum Islam

Sebelum penulis membahas tentang hokum tindik perspektif hokum Islam,

ada baiknya penulis menjelaskan terlebih dahulu metode-metode yang 111enjadi

acuan Imam empat Mazhab dalam pengambilan istinbat hokwn, karena dengan

berbeda metode dalam pengambilan istinbat hokum juga akan menentukan sama

atau tidaknya istinbat hokum keempat mazhab tersebut, Sebenamya mazhab fiqih

itu bukan hanya sebatas empat itu saja, tapi masih banyak yang lainnya, Namun

yang besar dan hingga hari ini masih eksis bias dikatakan memang keempat

mazhab itu, Sebenarnya setiap mazhab fiqih itu merupakan metode ilmiyah yang

4 Wawancara Pribadi dengan Ust Muhammad Hasyim, Jakarta, J 4 Mei 2009

Page 53: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

45

sangat sistematis untuk bisa mensarikan hukum dari sekian banyak dalil baik dari

Al-Quran Al-Karim maupun sunnah yang berserakan. Ada sekian banyak kaidah

yang digunakan sesuai dengan nalar dan pemahaman para peletak dasar dari

~etiap mazhab. Masing-masing mazhab itu memang sangat kuat dalam berhujjah

dan tidak bisa dinafikan begitu saja kekuatan httjjah itu. Terkadang antara satu

mazhab dengan lainnya sering kita dapati perhedaan dan tapi tidak jarang juga

ada banyak persamaan dalam hasil akhirnya. Semua itu bisa dipahami karena

memang masing-masing mazhab bisa saja menggunakan sudut pandang dan

standar logika yang bervariasi. Tapi semuanya tetap bisa dipertanggung­

jawabkan secara ilmiyah.

a. Mazhab Al-Hanafiyah

Dasar mazhab ini sebagaimana yang diletakkan oleh pendirinya, Al­

Hanafiyah (80-150 H) adalah Al-Quran Al-Karim, Sunnah Nabawiyah .:Jan

ijtihad dalam pengertian yang luas. Diantaranya adalah qiyas, istihsan dan

sebagainya. Arlinya jika nash Al-Quran Al-Karim dan sunnah secara jelas

menyebutkan suatu hukum, maka hukum itu disebut 'diambil dari Al-Quran

Al-Karim dan sunnah'. Tetapi bila nash tadi hanya menyebutkan secara tidak

langsung atau hanya menyebutkan kaidah dasar berupa t•.1juan moral, 'illat dan

lain sebagainya, maka pengambilan hukwn tersebut disebut melalui qiyas.

Abu Hanifah terkenal sangat ketat dalam menerima hadits ahad.

Apabila hadits ahad itu kurang syaratnya, beliau cenderung menggunakan

Page 54: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

46

ijtihad. Dan tidak seperti yang lain, beliau sering mengaitkan antara suatu

nash dengan 'ilia!, hilanah, tujuan moral dan bentuk kemaslahatan lainnya

yang dipahami beliau. Secara faktual, pemikiran Al-Hanafiyah ini sangat

mendalam dan rasional

b. Al-Malildyah

Mazhab ini didirikan oleh Al-Imam Malik bin Anas bin Malik bin Amir

al-Asbahi (93 H - 179 H). dengan berclasarkan kepada Al-Quran Al­

Karim, sunnah, qiyas, Ijma' shahabi, tradisi orang Madinah, qaul shahabi,

istihsan, istishab, 'urf, sadcl azzarai', muro'atul khilaf, mashlahah mursalah,

dan syar'u man qablana. Jadi acuannya adalah acuan kalangan ahli hadits

yang muncul di Hijaz. Penggunaan qiyas jarang sekali dilakukan karena

sebagai penduduk dan imam di Madinah, beliau lebih banyak merujuk kepada

perbuatan orang-orang Madinah sebagai tempat awal mula syariat Islam di

tegakkan. Sedangkan ratio dengan menggunakan qiyas sangat jarang

dilakukannya dan pernah beliau mengungkapkan bahwa selama I 0 tahun

tidak pernah melakukan qiyas. Salah satu yang clominan dari mazhab Malik

ini adalah rujukan beliau kepada praktek yang dilakukan penduduk Madinah

yang bisa dikatakan sebagai sunnah yang mutawatirah karena cliriwayatkan

secara massal dari generasi ke generasi sehingga tertutup kemungkinan

terjadinya penyimpangan dari praktekRasulullah SAW. Namun

kekurangannya adalah kalau terjadi perke111bangan fenomena sosial yang

dahulu di masa Rasulullah SAW belum pernah terjadi

Page 55: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

47

c. Asy-Syafi'iyah

Mazhab ini didirikan oleh Al-Imam Asy-Syafi'i yang nama lengkapnya

adalah Abdullah bin Muhammad bin Idris (150 H-204 H). Dasar-dasar dari

mazhab beliau adalah merupakan perpaduan antara kekuatan ijtihad ratio

gaya Al-I-Ianafiyah dengan keaslian riwayat gaya Al-Malikiyah. Dan Al-

Imam Asy-Syafi'i memang murid langsung dari Al-Imam Malik di Madinah

· setelah sebelumnya beliau bermukim di Iraq, di negeri pusat mazhab Al-

Hanafiyah. Perpaduan dasar mazhab inilah yang membuat mazhab ini

rnenjadi isitimewa, seolah-olah merupakan perpaduan atau penggabungan

dari kekuatan dua mazhab sekaligus. Beliau 1rn:nggunakan metode ahli hadits

dalam kehati-hatiannya menyeleksi hadits dan pada saat yang sarna

mengernbangkan pemikiran ahli ra'yi dalam menggali tujuan-tujuan moral

dan 'illat di balikhukum yang tampak (literal), mis.alnya dengan bentuk

penggunaan teologi qiyas. Dalam perkembangan selanjutnya, Al-Imam Asy-

Syafi'i merevisi beberapa pendapatnya yang terangkum dalam qaul qadim

(pendapat lama) ketika beliau masih di Iraq dengan beberapa koreksi yi:ng

terhimpun dalam qaul jaded (pendapat b•p.i.i.cµ.~· wb..,elia~indah ke Mesir ._ - ---Ll d. Al-Hanabilah PUERINi:>UST AKAAN LITAMA SYAHID JAKARTA

Mazhab mi didirikan oleh Al-Imai·-n-A'"'hr-rn-a_d.,...,...61-11 Trrmoal y<tllg ratrtM!th n

164 H di Baghdad. Dasar mazhabnya adalah [!] Nushush yang terdiri dari Al-

Quran Al-Karim, sunnah dan nash ijma'. [2] fatwa para shahabat, [3] Apabila

terjadi perbedaan, maka beliau memilih yang paling dekat dengan Al-Quran

Page 56: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

48

Al-Karim dan sunnah, [4] hadits-hadits mursal dan dha'if, [5] qiyas, [6]

istihsan, [7] sadd az-zara-i', [8] istishab, [9] ibtal al-ja'l, dan [10] almaslahah

almursalah. Imam malik menganggap bahwa fatwa para shahabat merupakan

bagian dari sunnah. Beliau hidup di zaman aliran qaidah mu'tazilah sedang

berkuasa dan bahkan beliau sempat mengalami penyiksaan pisik lantaran

menolak memfatwakan bahwa Al-Quran Al-Karim adalah makhluq sesuai

dengan maunya kalangan mu'tazilah itu. Sikap Kita Terhadap Pendapat

Mazhab Yang Beraneka Ragam Para imam mazhab tidak pernah mewajibkan

manusia untuk memegang satu mazhab saja sebagai syarat dari kebenaran

syariat Islam. Bahkan perkataan mereka yang terkenal adalah bahwa

"pendapatku ini benar namun boleh jadi mengandung kesalahan dan pendapat

orang lain salah namun boleh jadi mengandung kebenaran". Sehingga

fanatisme mazhab tidak pernah diajarkan oleh para pendiri mazhab itu

sendiri. Seseorang boleh menerima has.ii ijtihad dari suatu mazhab bila dirasa

olehnya lebih mendekati kepada kebenaran. Namun apabila ada orang yang

ingin secara menyeluruh mengikuti sebuah mazhab saja,. maka orang itu tidak

boleh disalahkan. Apalagi bila dia tidak memiliki kemampuan dalam

berijtihad dan melakukan istimbath hukum sendiri. Tetapi sebaliknya,

memaksakan orang agar hanya berpegang kepada satu mazhab saJa juga

bukan ha! yang bisa dibenarkan, terutama bila orang tersebut memiliki

kapasitas dan kemampuan dalam mengistinbat hukum dari sumber­

sumbernya.

Page 57: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

49

Sedangkan sama sekali tidak mengindahkan pendapat dari mazhab-

mazhab fiqih atau yang dikenal dengan anti mazhab (aHaa mazhabiyah) justru

sulit dilakukan, karena syarat untuk boleh melakukan ijtihad secara mutlak

cukup berat sehingga hampir mustahil dilakukan oleh sembarang orang. Dan

apabila ada seseorang yang dinyatakan mampu serta layak untuk melakukan

ijtihad, pada dasarnya dia sedang merintis sebuah mazhab juga yaitu

mazhabnya sendiri5.

I. Hukum Tindik Telinga

Ulama berbeda pendapat tentang menindi\c telinga untuk

menggantungkan anting. Menindik telinga merupakan perkara biasa bagi

wanita dari dulu hingga sekarang. Tidak ada larangan tentangnya, baik di

dalam Al-Qur'an maupun hadits, justru ada riwayat yang mengisyaratkan

diperbolehkan dan pengakuan manusia atasnya. 6

Terdapat riwayat dari Abdurrahman bin Abbas, ia berkata bahwa lbnu

Abbas: Pernahkah kamu menyaksikan hari raya bersama Rasulullah

Shallallahu 'alaihi wa sallam? Dia menjawab, Pemah, kalaulah bukan karena

kedudukanku di sisinya, saya menyaksikan semenjak kecil. Beliau

mendatangi tanda di rumah Katsir bin Shalt (rumah Katsir bin Salt dipakai

sebagai kiblat untuk shalat Ied). Lalu beliau shalat kemudian berkhutbah

tanpa terdengar adzan ataupun iqamah. Beliau memerintahkan untuk

bersedekah, maka para wanita mengulurkan tangan ke telinga-telinga mereka

' http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg07070.html 6 Ibid

Page 58: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

50

dan leher-leher mereka (untuk mencopot perhiasan mereka) dan beliau

memerintahkan kepada Bilal untuk mendatangi tempat wanita, (setelah

selesai) kemudian Bilal kembali menghadap Nabi. Dalam lafazh riwayat Al-

Bukhari dari Ibnu Abbas disebutkan, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam

memerintahkan untuk bersedekah, maka saya melihat para wanita

mengulurkan tangan ke telinga dan leher mereka (mengambil perhiasan

mereka )7.

Beberapa pendapat Ulama yang menghukumi boleh menindik telinga

diantaranya;

a. Sebagian dari ulama madzhab Hanafiyah dan Hanabilah menghukumi

boleh menindik telinga untuk menggantungkan antin'' mereka "

berdasarkan dari :

(1) Hadits Nabi SAW

Artinya; "Meriwayatkan kepada kami Ahmad din Qosim berkata

meriwayatkan kepada kami Abi Umay Isa bin Musawir. Berkat

7 Ibid 3 Abu Al-Qosim Sulaiman Bin Ahmad At-Tabrani, Al-Mu jam Al-Ausalh, Al-Qohirah,

(Beirul; Daar Al-Haromaini, 1415 H), Juz I, H.176

Page 59: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

51

keduanya rneriwayatkan kepada saya Ruwad bin al-Jaroh dari Abdul Malik Abi Sulairnan dai Atho dari Ibnu Abbas berkata: Ada 7 perkara yang termasuk sunnah bagi seorang anak dihari ketujuh dari kelahirannya ": I. Memberikan nama 2. Dikhitan 3. Membersihkan sesuatu yang berbahaya dari nya 4. Menindik telinganya 5. Mengaqiqahkannya 6. Memotong rambutnya 7. Melumuri darah aqiqahnya 8. Dan mensedekahkan seukuran rambut kepalanya dengan emas

atau perak ( HR. Ath-Thobroni )

Berdasarkan hadis di atas bahwa hukum menindik telinga

adalah sunnah bagi sebagian kalangan ulama madzhab Hanafiyah dan

Hanabilah

Artinya: "Bahwa sesungguhnya nash hadits tersebut menunjukan bahwa

menindik telinga adalah sunnah".

(2) Danjuga berdasarkan hadits Nabi:

Artinya; "Dari Ibnu Abbas ra. sesungguhnya Nabi SAW melaksanakan

shalat led dua rakaat dan tidak melakukan sholat lagi, baik sebelum atau sesudahnya. Kemudian beliau disertai Bilal ra. mendatangi

9 Dr. Muhammad Utsman Stubair, Ahkam Jarohatu At-'liljmil Fi A/-Fiqh Al­!s/a111i,\Kuwait; Universitas Syariah Dan Dirosat Al-Jslamiyah). Juz I, h. 31

0Muhammad Bin Ismail Abu Abdillah Al-Bukhori, Al-Jami Ah-Sho/ieh Al-M11khtashor (Al-Yamamah, Bairut: Dar lbnu Katsir, 1987), Jus. 6 h. 2207

Page 60: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

52

jama'ah wanita, lalu memerintahkan mereka untuk bt:rshadaqah. Kemudian para wanita tersebut melemparkan anting-anting mereka." ( HR. Bukhori).

Dan berdasarkan hadist ini pulalah adanya pengisyaratan bahwa

menindik itu diperbolehkan bagi wanita. Menurut pendapat sebagian

Ulama Madzhab Hanafiyah dan Hanabilah dikarenakan tiada larangan

Nabi SAW.

,, ,, ... ,, ,,. , ," ",, ,. } " " "' f ,, 0

~ ~ ~ 0\.5' ~ , \.J;,:;1 ~ 0~ lfl.5' ;j81 01 : J'!~)ll ;,;_::,::,

. ~1y.J1 j;, JJ; ~I r~ , rl:-'.J ~ ~I J:_, :s?1 }f , 01:)1 ~ ).'~.

Artinya: "Dan wajhul ist idlal-nya adalah: "Sesungguhnya manusia

melakukan melubangi telinga. Seandainya ha! itu dilarang maka Al-Quran akan melarangnya atau pun Nabi.. Akan tetapi tidak ada laranagan Nabi itu, menunjukan atas bolehnya menindik Penjelasan ini yang dimaksudkan bagi wanita maka bagi Jaki-laki tidak boleh".

Dan dari sebagian kalangan ulama 1-lanafiyah clan Hanabilah

menyatakan alasan yar,g selanjutnya yaitu dikarenakan wanita

memerlukan mempercantik diri dan berhias kaena keduanya itu adalh

hajat yang penting bagi wanita.

(3) Wanita memerlukan akan berhias

11 Ibid., h. 32 12 Ibid., h. 3 I

Page 61: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

53

Artinya: "Dilrnrenakan perempuan membutuhkan dandan dan berhias.

Dan keduanya itu salah satu kebutuhan pokok bagi wanita. Maka boleh menindik telinga untuk berhias".

Namun ada sebagian dari kalangan Ulama Hanabilah malah

melarang masalah tindik dengan menyamakan tindik kepada larangan

mentato tubuh. Dengan alasan menyakitkan.sebagaimana pendapat

dari Imam Ibnu Al-Jauzi

Sedangkan lbnu Al-Jauzi dari kalangan Hanabilah berpendapat:

Artinya: "Dan hal itu dikuatkan oleh Imam lbnu Al-Jauzi dari kalangan

Hambaliyah. Dan beliau mengkiaskan tindik itu kepada tato larangan kepada itu juga peringatan atas larangan menindik telinga. Dan kebanyakan wanita menganggap boleh bagi anak-anak perempuan mereka, dan mereka beranggapan bahwa hal tersebut adalah baik".

Sedangkan ar-Ri'ayah dari ulama Madzhab Imam Ahmad

berdasarkan hadist di atas berpendapat:

13 Ibid., h. 31 ,., Sulaiman bin Muhammad bin umarAl-Bujairomi, /iihfa111 Ai-Habib Ala Syarhi Al­

Klwrib, Bairut, Daar Al-Kutub Al-llmiyah, cet. I, Juz 2, h. 508

Page 62: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

54

Artinya: "Ar-Riayah dalam madzhab Imam Ahmad. boleh melubangi

telinga anak perempuan untuk berhias dan makruh bagi anak laki­laki".

b. Sedangkan menurut pendapat ulama Syafiiyah ada beberapa pendapat:

Artinya; "Ulama Syafiiyah berbeda pendapat dalam masalah menindik kedua

telinga anak yang baru lahir untuk menggantungkan anting dikeduanya" I. Sebagian mengatakan boleh 2. Sebagian yang lain mengatakan Sunnah 3. Sebagian yang lain membedakan. Bagi laki-laki adalah haram

sedangkan bagi anak perempuan adalah boleh.

Dan pendapat ulama Syafi'iyah yang ketiga ini berdasarkan kepada

hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. Dan rnereka

melihatt bahwa hadist ini hanya diperuntukan kepada lcaum hawa bukan

kepada kaum adam dikarenakan yang melemparkan anting - anting itu

ad al ah wanita - wani ta.

c. Sedangkan menurut pendapat Imam Al-ghozali. Menidindik adalah

menyakitkan. Dan sesuatu yang rnenyakitkan itu adalah sesuatu yang

dilarang oleh Islam. Maka hukum menindik adalah haram:

15 Wazirotu Al-Auqof Al-islamiyah, A/-mausuah Al-fiqhiyah Al-islamiyah, Al-kuwait, Daar Al-salasil, 1427H, Juz. 39, h. 349

Page 63: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

55

Artinya: "Sedangkan menurnt Imam Ghozali dalam masalah meninclik

telinga anak perempuan yang bertujuan untuk menggantungakan perhiasan emas. Sesungguhnya ha! tersebut melukai yang dapat membuat sakit clan begitu juda ha! tersebut clapat menyebabkab qisos. Melukai diri itu ticlak boleh kecuali aclanya sesuatau kebutuhan )'ang penting seperti mengeluarkan darah kotor dan khitan. Sementara berhias dengan perhiasan yang digantungkan itu bkan seseuatau hale yang penting. Bahkan menggantungkannya ketelinga adalah ha! yang gegabah atau sia­sia. Maka oleh karena itu cukuplah berhias tanpa melukai diri. Apabila dengan cara melukai diri itu haram maka mclarang untuk melakukan ha! tersebut hukumnya adalah wajib. Jasa melakukan jasa pekerjaa.n tindik itu tidak baik maka upah yang diterima hukumnya adalah haram. Kecuali ada ketentuan dari segi penukilan a tau rukhsoh clan kami sam pai sekarang belum menemui sampai adanya rukhsoh itu''.

d. Sedangkan menurut Jumhur Ulama berpendapat bahwa untuk menindik

telinga bagi wanita aclalah boleh, karena pada zaman Nabi tindik itu

suclah ada namun Nabi tidak mengingkari ataupun melarangnya mi

menandakan bahwa menindik telinga bagi wanita itu boleh:

16 Dr. Muhammad Utsman Stubair, Ahkam Jarohatu At-Tajmil Fi Al-Fiqh Al-!slami, Kuwait, Universitas Syariah Dan Dirosat Al-Islamiyah, Juz 1, h. 32

Page 64: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

56

Artinya: "Menmut Jumhur Ulama atas menindik telinga anak perempuan

untuk menggantungkan anting itu boleh dengan alasan karena manusia pada zaman Nabi melaksanakan ha! tersebut dan Nabi tidak mengikari hal tersebut".

1. Adapun hukum menindik selain telinga itu pun terjadi perbedaan pendapat

dikalangan Ulama :

a. Sebagian para Ulama berpendapat bahwa tindik di selain telinga adalah

bidak boleh.

Menurut Imam Ibnu Ha jar Al-Haytami dalam Kit ab Fathul Mu 'in

berpendapat bahwa menindik selain di telinga adalah haram secara mutlak

bagi wanita atau pun laki-laki.

Artinya: "Sedangkan menurut Imam Ibnu Hajar Al-Haytami dalam kitab

tuhfatul muhtaj. Bahwa melubangi hidung untuk menggunakan emas dan perak adalah haram, karena tidak ada perhiasan yang diperbolehkan untuk digunakan dihidung dan dibibir. Kecuali ada sebagian kecil golongan saja, dan itu tidak bisa dijadikan sebagai pegangan karena melihat adat

17 Wazirotu AI-Auqof Al-islam:yah, Al-mausuah /11-jiqhiyah Al-is/amiyah, Al-kuwait, Daar Al-salasil, 14271-1, Juz. 11, h. 272

18 Zainuddin Bin Abdul Azis, Fathul M11i11 Bi Syarhi Qurotil Ai11i, Daar Al-Kutub, Bairut, Juz 4, h. 174

Page 65: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

57

yang Jebih umum, berbeda dengan ditelinga, karena semua perempuan dimana pun itu menggunakan perhiasan ditelinga. kesimpulannya maka berlakulah beberapa kaidah tentang haramnya mi~nindik hidung karena tiadanya kebutuhan yang diperbolehkan dalam ha! tersebut. Dan tidak diperdulikan bahwa itu menjadi perhiasan selama masih anak-anak karena kenyataan sebenarnya tidak harus menggunakan perhiasan''.

Imam Al-Bujairomi di dalam Kitab Tuhfatul Habib nya

menyatakan bahwa Imam Asy'Syarif Rahmani menyatakan bahwa

menindik selain telinga adalah haram secara mutlak. Dikarenakan selain

telinga adalah bukanlah tempat untuk menggantungkan perhiasan.

Artinya: "Menurut Imam Bujairomi dalam Kitab T11!1fc11u/ Habib. bahwa

Imam Syarif ar-rohmani berpendapat bahwa melubangi hiclung itu hukumnya adalah haram secara mutlak. clan ticlak bisa dijaclikan sebagai pegangan walaupun ada sebagian golongan yang melakukan adat kebiasaan atas hal tersebut. clan begitu juga hararn melubangi telinga laki­Jalci. akan tetapi ticlak hararn bagi perempuan. menurut pendapat yang mu 'tamad (yang clapat clijaclikan pegangan)''.

19 Sulaiman Bin Muhammad Bin Umar Al-Bujairomi, 7i1!1fa111/ Habib Ala Syarhi/ Min Hqji, Bairut, Jus 2, h. 508.

Page 66: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

58

Artinya: "Dan haram menindik hidung secara mutlak bagi laki-laki clan

perempuan keterangan dalam kitab tuhfah dan jelas dalam masalah menindik hidung dengan cara membakar untuk menggunakan emas atau perak sesungguhnya hal ters.;but haram secara mutlak dikamakan tidak ada perhiasan yang diperbolehkan digunakan di hidung. kecuali menurut sebagian kecil kelompk. dan ticlak bisa clijadikan pegangan dengan bolehnya menindik itu dengan adanya adat yang umum. berbeda clengan meninclik telinga karena itu merrjacli perhiasan bagi permpuan clisemua tempat".

"Dan menurut Imam Ali Syibro AJ-Malisyi21 bersamaan clengan hal tersebut maka ticlak haram bagi orang yang melakukan tindik untuk meletakan perhiasan untuk berhias clan tidak ada pendapat yang menerangkan secara mendalam atas ha! tersebut".

"Seclangkan menurut Imam Romli22 mengambil pendapat meninclik bagi anak laki-laki dan perempuan itu boieh.secara mutlak".

b. Beberapa ulama memperbolehkan menindik di selain telinga dengan

mensyaratkan ticlak berbahaya jika dilakukan dan dengan alasan karena

wanita butuh dengan berhias dan memperc:antik diri sebagaiman pendapat

dari Imam Ibnu Abidin.

20 Abi Bakar Bin As-sayyid Muhammad Syathon Ad-Dimyati, Hasyiah ianatu A­tholibin, Bairut, Daar Al-Fikr, Juz 4, h. 199

21 lmam Ali Syibro Al-Malisyi adalah salah satu Ulama dari kalangan Syafi'iyyah 22 Imam Romli adalah salah satu pembesar mazhab Syafi'iyyah.

Page 67: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

59

Artinya: "Apabila berlaku adat perempuan muslimat menggunakan perhiasan

pada hidung karena mengkiaskan kepada tindik telinga. Yang diperbolehkan oleh sebagian ahli ilmu. Dengan segi kesamaannya. Dengan adanya kebutuhan pada tindik yaitu untuk berhias akan a dengan syarat tidak terdapat bahaya yang berdasarkan pada hadits " '1 )_,....:. '1.; .Jfa " dan tindakm menyamai atau menyerupai suatu kaum sepe1ii India." Berkata Ibnu Abidin dari kalangan ulama Hanafiyah dalam Kitab Hasyiyah saya tidak melihat adanya penukilan dalam madzhab. Imam Abidin mengatakan apabila ha! tersebut untuk berhiasnya perempuan sebagai mana yang ada di beberapa negara maka tindik di hi dung hukumnya sama seperti memakai anting. Maka tidak jadi masalah menurut Ulama I-Ianafiyah dengan alasan menganggap hal tersebut adalah baik.

Dan haram menindik hidung secara mutlak bagi laki-laki clan

perempuan Keterangan dalam Kitab Tuhfah clan jelas dalam masalah

menindik hidung dengan cara membakar untuk menggunakan emas atau

perak sesungguhnya ha! tersebut haram secara mutlak diakarnakan tidak ada

perhiasan yang diperbolehkan digunakan di hidung. Kecuali menurut

sebagian kecil kelompk.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin24 ketika ditanya mengenai

pendapatnya tentang hukum tindik dengan tujuan berhias:

I. Apa hukum melubangi telmga dan hidung bayi perempuan untuk

perhiasan?

23 Zainuddin Bin Abdul Azis, Fat/111/ M11i11. Bairut, Daa Al-Fikr, Juz. 4, h. 175 2•1 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin memiliki nama asli Abdillah Muhammad

Bin Shalih Bin Muhammad Bin Utsaimin Al-Wahib At-Tamimi. Dilahirkan di kota Unaizah tanggal 27 Ramadhan 1347 Hijriyah. Dan beliau adalah salah satu Ulama Sunnah.

Page 68: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

60

Pendapat yang benar adalah, melubangi telinga tidak masalah,

karena tujuan di balik itu untuk perhiasan yang dibolehkan. Sebagaimana

tercatat (dalam sejarah) bahwa wanita-wanita sahabat memiliki perhiasan

emas yang dipasang di telinga (anting-anting). Ini termasuk perbuatan

melukai yang ringan, terlebih lagi bila dilakukan saat masih kecil karena

cepat sembuh.

Sedangkan melubangi hidung (tindik), maka saya ticlak pernah

menjumpai penclapat ulama tentang ha! itu. Tapi menurut saya clalam ha!

ini acla semacam menyiksa atau merubah bentuk seperti yang kita lihat,

tetapi mungkin saja orang lain tidak sepenclapat clengan saya. Bila clalam

suatu negeri perhiasan di hidung termasuk kecantikan clan keindahan,

maka ticlak masalah clengan melubangi clan memakai perhiasan di

hiclung25

2. Apa hukum menindik telinga dan hiclung perempuan untuk tujuan

berhias?

Meninclik telinga hukumnya boleh, karena tluuannya aclalah untuk

berhias. Telah cliriwayatkan bahwa para istri-istri sahabat mempunyai

anting-anting yang mereka pergunakan di telinga mereka. Menusuknya

aclalah menyakti, tapi hanya seclikit, jika clitinclik ketika masih kecil,

sembuhnya pun cepat. Sedang meninclik hidung, hukumnya sama dengan

meninclik telinga

25 Syaikh lbnu Utsaimin, Majmu' Fatawa Syaikh 4/137 Disalin dari kitab Fatawa Ath­Thiflul Muslim, edisi Indonesia 150 Fatwa Seputar Anak Muslim, Penerbit Griya llmu

Page 69: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

61

Syaild1 Abdullah bin Jibrin26 ditanya pendapatnya tentang hukum tindik

untuk hiasan:

1. Apa hukum menggunakan gelang di hidung untuk hiasan ?

Diperbolehkan bagi wanita untuk berhias dengan perhiasan

sebagaimana adat kebiasaan, meski mengaharnskannya untuk me! ubangi

sebagian tubuhnya, seperti menindik telinga. Jadi menggunakan gelang di

hidung diperbolehkan sebagaimana diperbolehkan menindik hidung sapi

dan mengikatnya dengan tali untuk mengendalikannya. Dan hal itu tidak

dianggap sebagai kesia-siaan.27

Syaikh Abdullah Al-Fauzan28 ditanya meneenai masalah tindik, Syaikh

Abdullah Al-Fauzan berkata: "Diperbolehkan menindik telinga karena

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fitrah wanita untuk berhias. Ada rasa

sakit ketika ditindik tidaklah merupakan halangan, karena itu merupakan sakit

sedikit dan sebentar. Dan menindik telinga seringkali dilakukan ketika anak

masih kecil".29

26 Syaikh Abdullah bin Jibrin adalah salah satu Anggota Haiah Kibaril Ulama Al­Mamlakah Al-Arabiyyah Al-Su'udiyyah Tentang Hasan Al-Banna dan Sayyid Quthub

27 Disalin dari buku Al-Fatawa Al-Jami' ah Lil Mar'atil Muslimah, edisi Indonesia Fatwa­Fatwa Tentang Wanita, penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan, terbitan Darul Haq, Penerjemah Amir Hazmah Fakhruddin

28 Syaikh Abdullah Al-Fauzan adalah Syaikh yang mulia, DR. Shalih Fauzan bin Abdillah dari keluarga al-Fauzan dari Keluarga As-Syamsiyyah, beliau dilahirkan pada tahun I 345 HI 1933 M, beliau adalah seorang anggota Haiah Kibaril Ulama dan Komite Fiqh Robithah Alam Jslamy di Mekkah Serta Anggota Komite Pengawas Du'at Haji sekaligus sebagai Ketua Lajnah Daimah Iii Buhuts Wal Jjta'.

29 http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/7159, di akses di Jakarta, pada hari Senin 07 Desember 2009

Page 70: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

62

C. Analisis Penulis Tentang Hulmm Tindik Di Telinga clan Tindik Selain Di

Telinga

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperindah dan mempercantik

diri bagi seorang wanita salah satu caranya ialah dengan cara yang sejak dahulu

telah digunakan sehingga saat sekarang ini yaitu dengan cara menindik bagian

tuhuh sepe1ii telinga dan lain sebagainya, namun sebelum melakukan hal tersebut

baik kiranya seseorang yang ingin menindik telinga dan selain ditelinga harus

mengetahui bagaimana hukum tindik di telinga dan apa tujuan diperbolehkan

tindik telinga dalam perspektif hukum Islam.

Dalam hal hukum tindik penulis memandang bahwa hukum tindik di telinga

hukumnya jaiz atau boleh, bahkan tindik telinga 1tu bisa menjadi wajib jika

sesuatu yangjawaz itu diperintahkan oleh suami kepada sang istri.

Dalam hal pembolehan meninclik di telinga bagi wanita penulis berdasarkan

kepada:

1. ·Wanita adalah makhluk yang Allah SWT ciptakan dengan kodrat suka dengan

berhias clan mempercantik diri dengan segala kemarnpuannya. Dalam hal

berhias seorang istri untuk suami, Nabi SAW bersabda:

,. ... ;p .. ... t: ~ }" '

if ;:,.;;:.r olk.P J. J;.s- d, ~ JI fo (.Sil J. ;.!JI~~::;. y) ~ ,;?-~ lS'.,,~I .. ... ,, ,; ......

-r J ~ Jii1 ~ -:;i1 r. )j ~\$. J_<. cl;.:; Ju ti ~~I J. ~1'.W, J. ~I H-... >--- ... ...

Jw '-'JJ ~ ;::'t;G (.5~ ~ (.5r:;. r-L J ~ :~1 ~ -~1 :i;.~ ~ J.;c> ::Jw ' '

$>J,,-",.,. '1!..-fo "'; ~"' J.,. ,,,, "J~_,,."i~Jkn ) Q)~ J,. ,. ,, ",,. ,. ». Cr6"ts'j <Po.fl« Ji.; :;.!JI JyJ \;;:.Li <PY ~ Z:.J.a.. ». ~L<- l; l..l» C.«

Page 71: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

Artinya:

63

) , 30( ) I' °'1 '1" ) .) J.) y. • )_!

"Meriwayatkan kepada kami yahya bin ayub dari ubaidillah bin abi ja'far,bahwa sesungguhnya Muhammad bin amer bin atho mengabakan kepada saya dari Abdullah bin syadad bin hadi bawa sesungguhnya berkata, kami dating bersama aisyah istri Nabi SAW, Aisyah berkata, Rasulullah saw datang kepadaku sementara di tanganku terpasang gelang dari perak, beliau be1ianya kepadaku, "Ini apa wahai Aisyah?" Aku menjawab, "Aku melakukannya dengan maksud berhias untukmu." Nabi saw bertanya, "Kamu menzakatinya?" Alm berkata, "Tidak, masya Allah." Nabi saw bersabda, "la adalah bagianmu dari neraka." (HR Abu Daud).

2. Berdasarkan Hadist Nabi SAW yang mengisyaratkan bahwa tindik di telinga

dipebolehkan. Yaitu Hadist Nabi SAW yang diriwayatkan oleh lbnu Abbas

yang berbunyi:

• 1 , . ·::<- .wJ1 -- - r-~ '. !'. .. - ..:iP ;iii r-" • ~11 0f L:, ~,, ::U1 - · - G. ·1 -r U""'-' J , -- i Y.. ,_,.- r-J , - LS" <..F' -6-' IF" J <f . <J. d' ,, ,, ,, ,, ,,

~, ~:w~ 0'.-;~ - :.i;~ ~) - :w1 Jl ;i, w,:.:...; ~) 1:6i'.i J:a.: ... ) 0 )(. ~

( t>}><.,JI ,, 1JJ ) ~) ijl1 ;1:,;J1

Artinya; "Dari Ibnu Abbas ra. sesungguhnya Nabi SAW melaksanakan Sha lat

led dua rakaat dan tidak melakukan sholat lagi, baik sebelum atau sesudahnya. Kemudian beliau disertai Bilal ra. mendatangi jama'ah wanita, lalu memerintahkan mereka untuk bershadaqah. Ke:mudian para wanita tersebut melemparkan anting-anting mereka." (HR. Bukhori).

3. Berdasarkan ljtihad Jama 'i yaitu mengambil keputusan hukum secara

kelompok. Dalam hal ini penulis mengambil Jjlihad beberapa Ulama

diantaranya;

30 Abu Daud Sulaiman Bin Al-Asyats Al-Sajastani, Su11a11 Ahi Dallll,( Bairut, Daar Al­Kitab Al-Arabi), Juz 2, h. 4

Page 72: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

64

a. Sebagian dari ulama madzhab Hanafiyah dan Hanabilah menghukumi

boleh menindik telinga untuk menggantw1gkan anting mereka. Yang

menjadi alasan mereka adalah karena berdasarkan Hadits diatas dan

karena wanita memerlukan mempercantik diri dan berhias kaena

keduanya itu adalah hajat yang penting bagi wanita.

b. Jumhur Ulama berpendapat bahwa untuk menindik telinga bagi wanita

adalah boleh, karena pada zaman Nabi tindik itu sudah ada namun Nabi

tidak mengingkari ataupun melarangnya ini menandakan bahwa menindik

telinga bagi wanita itu boleh.

c. Berdasarkan ljtihdd Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Syaikh

Abdullah Al-Fauzan dan Imam Ibnu Hajar al-Haytami mereka menitik

beratkan pada hal tindik di telinga bagi wanita adalah bahwa tindik

tersebut tidak berbahaya jika dilakukan dan dengan alasan karena wanita

butuh dengan berhias dan mempercantik dirL

4. Berdasarkan kepada qowaid fiqh yang berbunyi;

Artinya: "Kebiasaan dapat dijadikan sebuah hukum"

Dikarenakan hampir seluruh wanita dimana pun berada memakai

perhiasan di telinga atau menindik telinga, Atas kebiasaan inilah maka

penulis mengambil hukum menindik telinga itu diperbolehkan.

Page 73: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

65

5. Menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli kedokternn belakangan ini

tentang masalah tindik. Menurut para ahli kesehatan, tindik tubuh yang aman

adalah di telinga. Karena telinga memiliki jaringan lemak yang bisa

melindungi telinga dari bahaya infeksi dikarenakan daun telinga terbuat dari

jaringan lemak dan merupakan bagian tubuh yang mernperoleh banyak aliran

darah. Aliran darah itu sanggup melindungi tubuh, bahkan saat terkena

infeksi.

Dengan lima alasan inilah p~nulis lebih memilih pendapat yang

memperbolehkan menindik telinga. Walaupun tiadanya Nash Al-Quran yang

rnenerangkan secara Qut 'i atau jelas dalam permasalahan ini namun ada hadits

Nabi SAW yang mengisyaratkan tentang diperbolehkannya ha! tersebut dan

wanita diciptakan dengan kodrat suka akan berhias dan mempercantik diri serta

tinjauan ilrnu kedokteran bahwa tindik telinga adalah sesuatu yang tidak

berbahaya.

Sedangkan dalam ha! melubangi hidung dengan rnenggunakan emas dan

perak penulis lebih bersepakat dengan rncmgambil pendapat banyaknya para

ularna yang menyatakan bahwa menindik selain telinga adalah haram dengan

berdasarkan kepada.

1. Tiadanya nash Al-Quran atau pun hadits yang rnenjelaskan ataupun yang

mengisyaratkan tentang masalah tindik diselain telinaga.

2. Berdasarkan kepada qowaid fiqh yang berbunyi;

Page 74: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

66

Artinya;

"Menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada mcnarik kebaikan"

3. Berdasarkan tinjauan ilrnu kedokteran bahwa menindik selain di telinga

seperti menindik bibir, rnenindik Hidung atau pun rnenindik di bagian tubuh

lainnya rnemiliki dam pale yang negatif untuk kesehatan tub uh atau pun bagian

yang ditindik, karena dapat menimbulkan infeksi dan pendarahan pada bagian

tubuh yang tindik.

4. Berdasarkan kebiasaan masyarakat Indonesia pada urnumnya bahwa tempat

meletakkan perhiasan adalah di telinga bukan di selain di telinga.

Karena tidak ada perhiasan yang diperbolehkan untuk digunakan dihidung

dan dibibir. Walaupun ada sebagian kecil golongan yang menggunakan

perhiasan di tempat itu, namun sebagian golongan itu tidak bisa dijadikan sebagai

pegangan dalarn pengambilan suatu hukum karena rnelihat adat yang Jebih

umum, berbeda dengan ditelinga, karena sernua perempuan dim«na pun itu

menggunakan perhiasan di telinga. Kesirnpulannya maka hararnnya rnenindik

selain telinga karena tiadanya kebutuhan yang diperbolehkan dalarn hal tersebut.

Dan tidak diperdulikan bahwa itu menjadi perhiasan selarna masih anak-anak

karena kenyataan sebenamya tidak harus rnenggunakan perhiasan.

Page 75: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

67

Dan dalam ha! tujuan tindik di telinga ataupun cliselain telinga penulis

menggaris bawahi alasan diperbolehkan tindik di telinga untuk berhias clan

mempercantik clan memperhias diri, karena sudah merupakan fitrah seorang

wanita untuk melakukan kedua ha! tersebut, disamping itu juga ada tujuan tindik

di telinga yang menjaclikan tinclik di telinga diperbolehkan untuk kaum wanita

yaitu ur.tuk mempermuclahkan bagi para wanita dalam bershodaqoh.

Page 76: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

BABY

PENUTUP

Setelah penulis uraikan pengertian dari perhiasan dan macam-macam

hukumnya dalam Islam yang menyangkut tentang perhiasan dan tindik, maka

dibawah ini penulis sajikan beberapa kesimpulan sebagai intisari dari pembahasan

sebelurnnya. Selain itu penulis mengernukakan juga saran-saran sebagai himbauan,

harapan dan pertimbangan-pertimbangan.

A. Kesim1rnlan

Dalam ha! menentukan hukum tindik perspektif h.ukum Islam penulis

mernbagi menjadi;

I. Tindik dalam bahasa Indonesia diartika berlubang pada cuping telinga (tempat

memakai subang), dalam bahasa Arab tindik berarti '-: 1.ii\i yang berasal dari

kata ~ - '. 19';·;, yang berarti tembus atau berlubang1, sedangkan dalam

bahasa Inggris tindik biasa dikenal dengan kata piuc atau piercing yang

memiliki arti tajam atau menusuk. Penge1iian tindik menurut istilahi adalah

bentuk dari modifikasi tubuh, beberapa orang mempraktekan tindik untuk

alasan religius dan budaya.

~' Sejarah asal muasal tindik adalah satu cara manusia menghiasi tubuh dan

penarnpilannya. Masing-rnasing negara menggunakan tradisi tua 1111 sesua1

1 Ahmad Warson Munawwir, Munawir Kamus Arab Indonesia, (unit Pengadaan Buku­buku ilmiyah keagamaan, Pon-Pes Al-Munawwir),Krnpyak, Yogyakarta, hal. 164

Page 77: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

69

kebudayaan yang dianut. Sekitar Jima ribu tahun lampau, di Mesir, tindik di

pusar menjadi ritual, tentara Romawi menindik putingnya untuk menunjukkan

kejantanan, Suku Maya menindik lidah sebagai ritual spiritual, dan anggota

Kerajaan Victoria dahulu memilih menindik puling dan alat genit<.lnya.

3. Hukum tindik di telinga bagi wanita adalah Jaiz, sedangkan bagi laki-laki

hukumnya haram, hal ini karena tindik telinga bagi wanita adalah untuk

berhias dan setiap wanita membutuhkan dandan dan berhias. Kejaizan hukum

tindik ditelinga juga dikarenakan manusia pada zaman Nabi melaksanakan hal

tersebut (tindik di telinga) dan Nabi tidak mengikari hal tersebut.hal tersebut

sesuai dengn hadits Nabi SAW;

Artinya: "Dari lbnu Abbas ra. sesungguhnya Nabi SAW melaksankan shalat led

dua rakaat dan tidak melakukan sholat Jagi, baik sebelum atau sesudahnya. Kernudian beliau disertai Bilal ra. mendatangi jama'ah wanita, lalu memerintahkan mereka untuk bershadaqah. Kemudian para wanita tersebut melemparkan anting-anting mereka. "( HR. Bukhori)

Akan tetapi hukum tindik di selain telinga bagi wanita dan laki-laki

adalah haram, ha! ini karena tidak ada perhiasan yang diperbolehkan untuk

digunakan dihidung dan dibibir dan di selain keduannya. Kecuali ada

sebagian kecil golongan saja, dan itu tidak bisa dijadikan sebagai pegangan

karena melihat adat yang lebih umum, berbeda dengan ditelinga, karena

semua perempuan dimana pun itu menggunakan perhiasan sesuai dengan

Page 78: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

70

pendapat salah satu ulama yaitu Imam Ibnu hajar Al-Haytami dalam kitab

Fathu Muin mengatakan:

Artinya: "Sedangkan menurut Imam Ibnu Hajar al-Haytami dalam Kitab

Tuhfatul Muhtaj. Bahwa melubangi hidung untuk menggunakan emas dan perak adalah haram, karena tidak ada perhiasan yang diperbolehkan untuk digunakan dihidung dan dibibir. Kecuali ada sebagian kecil golongan saja, dan itu tidak bisa dijadikan sebagai pegangan karena melihat adat yang lebih umum, berbeda dengan ditelinga, karena semua perempuan dimana pun itu menggunakan perhiasan di telinga. kesimpulannya maka berlakulah beberapa kaidah tentang haramnya menindik hidung karena tiadanya kebutuhan yang diperbolehkan dalam ha! tersebut. Dan tidak diperdulikan bahwa itu menjadi perhiasan selama masih anak-anak karena kenyataan sebenarnya tidak harus menggunakan perhiasan".

H. Sarnn

Pertama, bagi yang ingin menindik di telinga untuk laki-laki maupun di

selain telinga untuk laki-laki dan wanita agar memikirkannya berkali-kali, walau

pun tindik itu tujuannya untuk berhias, akan tetapi masih banyak cara berhias

yang lebih aman dan dapat dipergunakan selain tidak menyakitkan dan juga tidak

melanggar apa yang dilarang oleh agama.

Kedua, membahas masalah tindik senantiasa akan menarik, karena tindik

merupakan trend anak muda. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bagaimana

hukum tindik yang sebenarnya berdasarkan hukum Islam. Berdasarkan inilah

Page 79: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

71

maka masih perlu menuntaskan pengkajian terhadap hukuman-hukuman dalam

hukum tindik, yang disesuaikan dengan kehidupan sekarang.

Ketiga, bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar menetapkan hukum

tindik agar tindik tidak disalah gunakan oleh anak mud.a dan bagi MlJI agar

melakukan penyuluhan akan sisi positive dan negative dari tindik, supaya

masyarakat tidak dapat menindik karena trend, akan tetapi menindik karena untuk

berhias.

Keempat, bagi orang tua haruslah memperhatikan putra dan putrinya agar

tidak mengikuti apapun trend yang dapat membawa kepada kenegatifan yang

akan mcrusak masa depan mereka, karena anak muda sekilrang selalu mengikuti

trend, akan tetapi tidak memikirkan dampak tindik dari segi kesehatan apalagi

dari segi hukum agama Islam.

Akhirnya, penulis panjatkan bisikan hati nurani yang tutus dan ikhlas

kepada Allah SWT seraya menengadahkan tangan, merendahkan hati dan

bersimpuh serta bersujud dihadapan-Nya, semoga karya tulis yang sederhana ini

ada manfaatnya khususnya bagi penulis sendiri dan masyarakat luas umumnya.

Andaikan ini merupakan amal baik, semoga bermanfaat da.n mendapat limpahan

pahala yang akan diterima oleh penulis dan semua orang yang pernah berjasa baik

moril maupun materil dari dunia sampai akhirat.

Page 80: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

DAFTARI'USTAKA

Al-Quran al-Karim.

Ahmad, Abu! Walid Muhammad bin. Bidayatul Mujtahid, Beirnt: Darn! Fikri, 595 H, Juz. Ke-2.

Al-Bukhori, Muhammad Bin Ismail Abu Abdillah. Al-Jami Ah-Shoheh Al-Mukhtashor Al-Yamamah, Bairut: Dar Ibnu Katsir, 1987.

Al-Bujairomi, Sulaiman Bin Muhammad Bin Umar. Tulifatu Al-Habib Ala Syarhi Al-Khatib. Bairut: Daar Al-Kutub Al-Ilmiyah, Cet. I, Juz 2.

Al-Islamiyah, Wazirotu Al-Auqof. Al-mausuah Al-flqhiyah Al-is/amiyah. Al-kuwait: Daar Al-salasil, 1427 I-I, Juz. 39.

Al-Musnid, Muhammad Bin Abdul Azis. lndahnya Berhias. Jakarta: Daar Al-haq, Cet2.

Al-Sajastani, Abu Daud Sulaiman Bin Al-Asyats. Sunan Abi Daud. Bairut: Daar Al­Kitab Al-Arabi, Juz 2.

Al-Sajastani, Abu Daud Sulaiman Bin Al-Asyats. Sunan Abi f)aU1i. Bairut: Daar Al­Kitab Al-Arabi, Juz 4.

Anshori, Umar. Fiqih Wanita. Semarang: CV. Asy-Syifa. 1986.

At-Tabiq dan Ahmad Zuhdi Muchdhor, 'Ah. Kamus Kontemporer Arab Indonesia. Pon-Pes Krapyak: Multi Krya Grafika, Cet - 7.

At-Tabrani, Abu Al-Qosim Sulaiman Bin Ahmad. Al-lviu'jamAl-Ausath. Al-Qohirah: Daar Al-Haromaini, 1415 H, Juz 1.

At-tirmidzi, Muhammad Bin Isa Abu Isa. Al-Jami-Al-Shohih Sunan At-Tirmidi. Bairut: Daar Ihya At-tarots Al-arobi, Juz 3.

Azis, Zainuddin Bin Abdul. Fathul Muin Bi Syarhi Qurotil Aini. Bairut: Daar Al-Kutub, Juz 4.

Dahlan, Ahmad. Asbabun Nuzul. Bandung: CV. Diponogoro, 1992.

Departemen Agarna RI, Al-Qur 'an dan Te1jemahnya, Jakarta: PT. Bumi Restu Peli ta II, 1977/ 1978, Cet ke-1.

Page 81: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

73

Departemen Agama RI, Direktorat Jenderal Bim'oingan Masyarakat Islam dan Penyelengaraan Haji, Kompilasi Hukum !slam di lndosesia, Jakarta: 2004.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa !ndonesi. Jakarta: Batai Pustaka, 2005, Cet. - 3

Djalinus, Syah. dkk, Kamus lnggris Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. I 993.

Fakultas Syari'ah dan I-Iukum, Pedoman Penu/isan Skripsi. Jaka1ia: UIN Jakaiia Press, 2007.

Ghazaly, Abd Rahman. Fiqh Munakaliat, Jakarta: Prenada Media, 2003.

Hibban, Muhammad Ibnu. Shohih lhnu Hibban. Bairut: Musasah Al-Risalah, 1993.

Khaliq, Abdurrahman. Fiqh Wanita. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2007.

Munawwir, Ahmad Warson. al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.

Mulia, Musdah. Pandangan Islam Tentang Poligami, Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Jender, Perserikatan Solidaritas Perempuan, The Asia Foundation, 1999, Cet ke-1.

Natsir, Muhammad. Jvfetode Research. Yogyakarta; Andi Ofeset, 2000. Cet. Ke-3.

Nu' aim, M, Yasin. Fikih Kedoktera., Kairo: Dams-Salam, 1421 H, Cet ke-1.

Rakhmat, dan Muhtar Gandaatmaja, Jalaludin. Keluarga Muslim Da/am Jvfmyarakat Modern, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994. Cet. Ke-2.

Rasyid, Sulaiman. Fiqh Islam, Jakarta: Attahiriyyah, 1954.

Stubair, Muhammad Utsman. Ahkam Jarohatu At-Tajmil Fi Al-Fiqh A/-ls/ami, Kuwait: Universitas Syariah Dan Dirosa! Al-Islamiyah, Juz I.

Syuqoh, Abdul Halim Mahmud Abu. Busana dan Perhiasan Wanita Menurut Al-Qur 'an dan Hadiths. Kuwait: Dar al-Qolam, 1990.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995, Edisi 2, Cet. ke-4.

Page 82: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

74

Utsaimin, Syaikh Ibnu. Majmu' Fatawa Syaikh 41137 Disalin dari kitab Fatawa Ath­Thiflul Muslim, edisi Indonesia 150 Fatwa Seputar Anak Muslim, Penerbit Griya Ilmu.

Uways, Abdul Halim, Fiqih Statis Dinamis, Bandung: Pustaka Hidayah, 1998, Cet-1.

Page 83: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

Lampiran I

PEDOMAN UMUM

• Kembangkan "raport", buat suasana pertemuan tidak tegang. • Pergunakan bahasa yang sederhana dan netraL • Jelaskan apa tujuan dari wawancara. • Berikan dukungan (empathy) agar yang bersangkutan mau berbicara. • Bantu interviewee agar dapat berpikir clan mengnngkapkan isi serta aktivitas

dalam bekerja secara runtut. • Setiap kali bertanya hanya menanyakan satu pertanyaan. • Siapkan peiianyaan sedemikian rupa sehingga tidak hanya dijawab dengan

Hya" atau "tidak". • Hindari "leading questions". • Pertimbangkan hubungan yang ada antara satu pekerjaan/jabatan dengan

pekerjaan/jabatan yang lain. • Pastikan bahwa anda memperoleh informasi yang lengkap sehubungan

dengan pekerjaan serta karakteristik individual yang dituntut oleh peke~jaan yang dilakukan oleh interviewee.

• Buat perjanjian untuk pertemuan berikutnya.

Page 84: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

WA WANCARA DENGAN KU. LUKMANUL HAKIM

(ANGGOTA PBNU DKI JAKAR.TA)

I. Setujukah ustadz dengan gaya hidup wanita sekarang dengan menindik

te!inga dan diselain telinga?

Untuk masalah tindik telinga saya berpegang kepada pendapat banyaknya

ulama yang mengatakan bolehnya tindik telinga bagi perempuan. Sedangkan

menindik dihidung apalagi dihidung itu jelas bukan tempat untuk

mengenakan perhiasan disitu. Karena masalah tindik hidung itu hanya

digunakan oleh sebagian orang saja atau sebagian kt:cil kelompok saja, dan

itu tidak bisa dijadikan suatu dasar hukum, sedangkan kenapa tindik telinga

itu boleh, di karena seluruh wanita dibelahan dunia mana pun menggunakan

anting ditelinga.dan pada zaman jahiliyah sampai kepada zaman Nabi pun itu

ada dan ha! itu tidak di ingkari oleh Nabi.

2. Apakah menurut ustadz tindik itu adalah bagian dari syariat islam?

Hal tersebut suatu budaya kebiasaan atau tradisi,dan tradisi itu berlaqjut

sampai zaman Nabi dan Nabi tidak ingkar atas ha! tersebut itu alasannya, jadi

tindik itu bukan dalam islam, tidik itu bukan islami t<:tapi tradisi yang tidak

disalahkan dalam islam, seperti orang-orang jawa m.enggunakan blangkon

misalnya. Apakah itu pakaian islami, tidak. Itu artinyzi islam tidak melarang

walau pun itu tradisi. Artinya tidak ada perintah Nabi untuk menindik telinga

Page 85: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

..

tidak ada. Akan tetapi yang ada adalah kebiasaan yang berlangsung sampzi

zaman Nabi dan Nabi tidak mengingkari ha! tersebut.

3. Apakah menurut ustadz menindiic telinga clan selain ditelinga dengan tujuan

untuk berhias itu sesuatu yang melampaui batas?

Saya tidak dapat menjawab itu termasuk melampaui batas atau tidak. Yang

jelas.sebagian besar ulama menyatakan haram menindik hidung dengan

alasan kebiasaan yang segolongan kecil lakukan tidak dipandang dengan kata

lain kebiasaan yang dilakukan segolongan orang tidak selamanya dapat

dijadikan sebagai pegangan atau dapat dijadikan sebuah hukum

4. Menyakiti tubuh adalah sesuatu yang menyakitkan dan menyakitkan tubuh

adalah seuatu yang dilarang dalam islam. Menurut ustadz bagimana menindik

dengan tujuan untuk berhias?

Memang menyakitkan akan tetapi menyakitkan yang seperti itu sesuatu yang

dimaaflcan. Dan pada zaman sekarang menindik itu dapat dilakukan tanpa

memberi rasa sakit. Salah satu caranya yaitu dengan cara suntik bius.seperti

sekarang sunnat atau khitan dapat dilakukan dengan cara dilaser yang tidak

memberikan rasa sakit kepada orang yang dikhitan

5. Bagaimana menurut ustadz tentang menindik telinga tetapi lebih dari satu?

Menurut saya itu memiliki hukum haram. Dikarenakan tindik yang dilakukan

pada zaman jahiliyah sampai dengan zaman nabi itu hanya satu tindikan

Page 86: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

6. Bagaimana tanggapan ustadz apakah dalam kitab lebih banyak menggunakan

kata shobiyah ( anak perempuan ) bagaimana bila anak tersebut sudah baligh

ataupun telah menikah ?

Boleh saja, apalagi bila seserang istri diperintah oleh seorang suaminya

maka ha! tersbut meqjadi wajib. Hal tersebut diterangkan didalam kitab fathul

muin halaman 132. disitu dijelaskan "Menyakitkan yang seperti itu untuk

berhias untuk menyenangkan suami itu sesuatu yang diperbolehkan dan hal

tersebut ha! yang dimaafkan karena ha! tersebut demi kemaslahatan. ini

adalah pendapat imam ibnu hajar al-atsqolani. dan saya adalah salah

seseorang yang memegang pendapat ini".

7. Apakah hukum asli dari menindik itu ?

hukum asli tindik itu boleh ( jaiz ) akan tetapi bisa jadi wajib dikala sesuatu

yang jawaz itu diperintahkan oleh suami kepada istrinya. Seperti seorang istri

itu boleh keluar rumah, akan tetapi bila mendapatkan perintah dari seorang

suami jangan keluar rumah. Maka keluar rumah itu terlarang dan wajib

mengikuti apa yang diperintahkan oleh suami.

Jakarta, 12 Juni 2009

Mengetahui;

KH. Lukma I Hakim

Page 87: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

Lampiran !I

WA WAN CARA DEN GAN UST. MUHAMMAD .HASYIM

(PENGAJAR DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM, JAKARTA)

I. Setujukah ustadz dengan gaya hidup wanita sekarang dengan menindik

telinga dan diselain telinga?

Dalam menindik telinga ada sebeltun zaman Nabi SAW namun nabi tidak

memberikan komentar apapun tentang hal itu, hanya diamnya Nabi

menandakan kebolehan mengerjakan hal tersebut. Akan tetapi yang terjadi

saat ini adalah sesuatu ha! yang luar biasa, karena tindik sudah menjadi

sesuatu yang sangat digemari oleh kaula muda sampai clengan anak-anak clan

sekarang pun tindik bukan hanya clitelinga akan tetapi ada yang clihiclung

ataupun alis.bibir ataupun lidah, ana tidak setuju dengan kebiasan yang

seperti ini menurut ana memperindah diri tidak harus seperti itu, banyak earn

yang dapat dipergunakan untuk mempercanik clan menghiasi jasad ini.

2. Apakah menurut ustaclz tindik itu adalah bagian dari syariat islam?

Menurut ana ini bukan sebuah buclaya yang berasal dari islam ataupun

perhiasan yang berasal dari islam, akan tetapi tindik telah ada sebelum Nabi,

jadi menurut ana tindik itu bukan berasal dari islam akan tetapi islam atau

Nabi tidak menyalahkan kebiasaan tersebut.

Page 88: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

3. Apakah menurut ustadz menindik telinga dan selain ditelinga dengan tujuan

untuk berhias itu sesuatu yang melampaui batas?

Islam mengajarkan kita agar selalu hidup bersih dan indah dipandang, akan

tetapi islarn juga rnelarang kita untuk sesuatu yang menyakitkan tubuh kita

untuk sesuatu yang tidak penting, dalam ha! menindik telinga untuk berhias

ada hadits yang mengisyaratkan ha! tersebut diperbolehkan, akan tetapi dalam

masalah tindik diselain telinga ana belum menemukan nash hadits tau pun al­

quran yang menjelaskan hal itu. Menurut ana lebih baik berhiaslah dengan

sesuatu yang bisa tetapi indah dipandang.

4. Menyakiti tubuh adalah sesuatu yang menyakitkan dan menyakitkan tubuh

adalah seuatu yang dilarang dalam islam. Menurut ustadz bagimana menindik

. dengan tujuan untuk berhias ?

Mungkin zaman dulu tindik itu menyakitkan, tetapi sekarang rasa sakit itu

dapat tidak dirasakan oleh si tertindik akan tetapi sakitnya tindik itu hanya

sedikit dan cepat untuk sembuhjadi menyakitkan seperti ini tidak mengapa,

5. Bagaimana menurut ustadz tentang menindik telinga tetapi lebih dari satu?

Menurut ana tindik ditelinga itu bolah akan tetapi bila tindik ditelinga itu

melebihi dari satu tindikan haram lmkumnya, dikarnakan dizaman Nabi itu

hanya satu tindikan.

Page 89: HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24367...HUKUM TINDIK DI TELINGA DAN SELAIN DI TELINGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi

6. Bagaimana tanggapan ustadz apakah dalam kitab lebih banyak menggunakan

kata shobiyah ( anak perempuan ) bagaimana bila anak tersebut sudah baligh

atauptm telah menikah ?

Ya boleh saja apa Jagi waniat tersebut telah menjadi seorang istri dan ha!

tersebut diperintahkan oleh eorang suami, maka ha! tersebut wajib untuk

dilaksanakan seorang istri.

7. Apakah hukum asli dari menindik itu?

Hukum salinya Jaiz atau boleh. Ini awalnya boleh tapi hukum yang seperti ini

dapat berubah menjadi wajib, haram atau yang lainnya seperti hukum nikah,

bisa nmejadi waji mubah taupun haram tergantung situasi dan kondisinya.

rPEl~PUSTAKAAN UTAMA l I~ UiN SYAH!D JAKARTA __ /

Jakarta, 02 Juni 2009

Ust. Muhammad Hasyim