Demam Reumatik
BATASAN
Demam reumatik adalah penyakit inflamasi akut yang timbul setelah infeksi tenggorokan oleh
Streptokokus Betahemolitikus grup A, cenderung kambuh, dan dapat menyebabkan gejala
sisa pada katup jantung.
PATOFISIOLOGI
Demam reumatik akut biasanya didahului oleh radang tenggorokan yang disebabkan oleh
infeksi Streptokokus betahemolitikus grup A, sehingga kuman tersebut dianggap sebagai
penyebab demam reumatik akut. Infeksi tenggorok yang terjadi bisa berat, sedang, ringan
atau asimtomatik, diikuti fase laten (asimtomatik) selama 1 sampai 3 minggu. Baru setelah itu
timbul gejala-gejala demam reumatik akut.
Hingga sekarang masih belum diketahui dengan pasti hubungan langsung antara infeksi
Streptokokus dengan gejala demam reumatik akut. Yang masih dianut hingga sekarang adalah
teori autoimunitas. Produk Streptokokus yang antigenik secara difusi keluar dari sel-sel
tenggorok dan merangsang jaringan limfoid untuk membentuk zat anti. Beberapa antigen
Streptokokus, khususnya Streptolisin O dapat mengadakan reaksi silang dengan antigen
jaringan tubuh sehingga terjadi reaksi antigen-antibodi antara zat anti terhadap Streptokokus
dan jaringan tubuh.
Pada demam reumatik dapat terjadi keradangan berupa reaksi eksudatif maupun proliferatif
dengan manifestasi artritis, karditis, nodul subkutan, eritema marginatum dan/atau khorea.
Kelainan pada jantung dapat berupa endokarditis, miokarditis, perikarditis dan/atau
pankarditis.
GEJALA KLINIS
Jones membagi gejala atas 2 macam manifestasi yaitu manifestasi mayor (gejala yang
patognomonik) dan manifestasi minor (gejala yang tidak patognomonik tetapi perlu untuk
menegakkan diagnosis).
Tabel 1. : Kriteria Jones yang direvisi
Terjadinya karditis ditandai dengan adanya :
- Kardiomegali
- Gagal jantung
- Bising baru yang sebelumnya tidak ada
- Bising yang berubah
- Interval P-R yang memanjang pada EKG
DIAGNOSIS
Diagnosis kemungkinan besar demam reumatik memakai kriteria Jones sebagai pedoman,
yaitu :
- 2 manifestasi mayor, atau
- 1 manifestasi mayor + 2 manifestasi minor, ditambah adanya gejala infeksi streptokokus
beta hemolitikus golongan A sebelumnya.
Manifestasi Mayor Manifestasi Minor
. Karditis Klinis :
. Poliartritis . Demam
. Khorea . Arthralgia
. Eritema marginatum . Riwayat demam reumatik atau penyakit jantung reumatik
. Nodul subkutan Laboratorium :
. Reaksi fase akut :
- LED , lekositosis
- CRP + - Interval P-R memanjang
Ditambah bukti adanya bukti infeksi streptokokus yang mendahului: titer ASO atau titer
antibodi terhadap streptokokus lainnya yang meningkat, kultur hapusan tenggorokan
positif streptokokus grup A, atau demam skarlatina.
DIAGNOSIS BANDING
- Artritis reumatoid. - Artritis bakterial.
- Artritis virus. - Reaksi alergi.
- Bising fungsionil. - Kelainan jantung bawaan.
- Miokarditis virus - Miokarditis bakterial lain.
- Lupus eritematosus sistemik.
PENYULIT
Penyulit yang sering didapatkan adalah gagal jantung yang dapat terjadi sangat dini pada fase
akut. Untuk penatalaksanaan gagal jantung : lihat bab mengenai Gagal Jantung Akut.
PENATALAKSANAAN
Tirah Baring.
Semua penderita demam reumatik perlu tirah baring. Lamanya tergantung berat ringannya
penyakit.
Tabel 2. : Tirah baring dan mobilisasi penderita demam reumatik (Taranta &
Markowitz, 1989)
Status Jantung Penatalaksanaan
Tanpa KarditisTirah baring selama 2 minggu dan mobilisasi bertahap selama 2
minggu
Karditis tanpa
Kardiomegali
Tirah baring selama 4 minggudan mobilisasi bertahap selama 4
minggu
Karditis dengan
Kardiomegali
Tirah baring selama 6 minggu dan mobilisasi bertahap selama 6
minggu
Karditis dengan
gagal jantung
Tirah baring selama dalam keadaan gagal jantung dan mobilisasi
bertahap selama 3 bulan
Antibiotika :
Penisilin Benzatin 600.000 U untuk anak dengan berat badan kurang dari 30 kg dan l,2 juta U
bila berat badan lebih dari 30 kg diberikan sekali.
Penisilin oral 4 x 250 mg/hari untuk anak besar dan 4 x 125 mg/hari bila berat badan kurang
dari 20 kg diberikan selama 10 hari.
Pada penderita yang alergi terhadap penisilin dapat diberikan eritromisin 50 mg/kg BB/hari
selama 10 hari.
Obat-obat lain tidak dianjurkan.
Analgesik dan anti-inflamasi
Obat anti radang diberikan untuk menekan gejala radang akut yang timbul meskipun adanya
radang dan perjalanan penyakitnya sendiri tidak berubah. Oleh karena itu obat anti radang
sebaiknya hanya diberikan bila diagnosis telah ditegakkan.
Tabel 3 : Pedoman pemberian analgetik dan anti-inflamasi
Manifestasi Klinik Pengobatan
Artralgia Salisilat saja 75-100 mg/kg BB/hari
Artritis saja, dan/atau
karditis tanpa
kardiomegali
Salisilat saja 100 mg/kg BB/hari selama 2 minggu dilanjutkan
dengan 75 mg/kg BB selama 4-6 minggu.
Karditis dengan
kardiomegali atau gagal
jantung
Prednison 2 mg/kg/ BB/hari selama 2 minggu,dikurangi
bertahap selama 2 minggu ditambah salisilat 75 mg/kg BB
selama 6 minggu.
Jantung Rematik (PJR)
Definition
Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD)
adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa
penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat
adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).
Sign and Symptoms
Penderita umumnya megalami sesak nafas yang disebabkan jantungnya sudah mengalami
gangguan, nyeri sendi yang berpindah- pindah, bercak kemerahan di kulit yang berbatas,
gerakan tangan yang tak beraturan dan tak terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil
dibawah kulit. Selain itu tanda yang juga turut menyertainya adalah nyeri perut, kehilangan
berat badan, cepat lelah dan tentu saja demam.
Diagnose
Selain dengan adanya tanda dan gejala yang tampak secara langsung dari fisik, umumnya
dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium, misalnya; pemeriksaan darah
rutin, ASTO, CRP, dan kultur ulasan tenggorokan. Bentuk pemeriksaan yang paling akurat
adalah dengan dilakukannya echocardiografi untuk melihat kondisi katup-katup jantung dan
otot jantung.
Treatment
Apabila diagnosa penyakit jantung rematik sudah ditegakkan dan masih adanya infeksi oleh
kuman Streptococcus tersebut, maka hal utama yang terlintas dari Tim Dokter adalah
pemberian antibiotika dan anti radang. Misalnya pemberian obat antibiotika penicillin secara
oral atau benzathine penicillin G. Pada penderita yang allergi terhadap kedua obat tersebut,
alternatif lain adalah pemberian erythromycin atau golongan cephalosporin. Sedangkan
antiradang yang biasanya diberikan adalah Cortisone and Aspirin. Penderita dianjurkan untuk
tirah baring dirumah sakit, selain itu Tim Medis akan terpikir tentang penanganan
kemungkinan terjadinya komplikasi seperti gagal jantung, endokarditis bakteri atau trombo-
emboli. Pasien akan diberikan diet bergizi tinggi yang mengandung cukup vitamin. Penderita
Penyakit Jantung Rematik (PJR) tanpa gejala tidak memerlukan terapi. Penderita dengan
gejala gagal jantung yang ringan memerlukan terapi medik untuk mengatasi keluhannya.
Penderita yang simtomatis memerlukan terapi surgikal atau intervensi invasif. Tetapi terapi
surgikal dan intervensi ini masih terbatas tersedia serta memerlukan biaya yang relatif mahal
dan memerlukan follow up jangka panjang.
Prevention
Jika kita lihat diatas bahwa penyakit jantung paru sangat mungkin terjadi dengan adanya
kejadian awal yaitu demam rematik (DR), Tentu saja pencegahan yang terbaik adalah
bagaimana upaya kita jangan sampai mengalami demam rematik (DR) (terserang infeksi
kuman Streptococcus beta hemolyticus). Ada beberapa faktor yang dapat mendukung
seseorang terserang kuman tersebut, diantaranya faktor lingkungan seperti kondisi
kehidupan yang jelek, kondisi tinggal yang berdesakan dan akses kesehatan yang kurang
merupakan determinan yang signifikan dalam distribusi penyakit ini. Variasi cuaca juga
mempunyai peran yang besar dalam terjadinya infeksi streptokokkus untuk terjadi DR.
Seseorang yang terinfeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus dan mengalami demam
rematik, harus diberikan therapy yang maksimal dengan antibiotiknya. Hal ini untuk
menghindarkan kemungkinan serangan kedua kalinya atau bahkan menyebabkan Penyakit
Jantung Rematik
Demam reumatik dan penyakit jantung reumatik – apakah gerangan?
Apa, sih, yang dimaksud dengan demam reumatik dan penyakit jantung reumatik? Pada
dasarnya, demam reumatik adalah penyakit peradangan (inflamasi) yang dapat timbul
sebagai komplikasi dari infeksi pada tenggorokan (faringitis) yang tidak diobati atau tidak
ditangani dengan baik. Peradangan kemudian dapat terjadi pada sendi, jantung, otak dan
kulit. Nah, jika peradangan terjadi pada jantung inilah yang disebut dengan penyakit jantung
reumatik. Jika sampai demam reumatik berkembang menjadi penyakit jantung reumatik,
dapat berakibat sangat berbahaya, karena selain dapat meninggalkan cacat menetap pada
jantung yang akan mempengaruhi kehidupan seseorang, dapat juga menyebabkan gagal
jantung yang berujung pada kematian.
Apakah semua orang bisa terkena penyakit ini?
Tidak juga. Demam reumatik paling sering terjadi pada usia 5 sampai 15 tahun dan sangat
jarang terjadi pada usia di bawah 5 atau di atas 15 tahun, apalagi pada orang dewasa. Terlebih
lagi, penyakit ini cenderung terjadi pada golongan sosial ekonomi yang lebih rendah,
terutama akibat faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal dan kondisi kesehatan secara
umum dan nutrisi. Kemudian, ada pula peranan genetik di dalamnya, sehingga ada orang-
orang yang memang ”berbakat” untuk mengalami demam reumatik setelah menderita infeksi
tenggorokan. ”Bakat” ini pun seringkali ditemukan pada lebih dari satu anggota dalam satu
keluarga.
Lalu, penyebabnya apa, sih?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, semua berawal dari infeksi tenggorokan. Infeksi
tenggorokan ini seringkali terjadi akibat bakteri yang namanya streptokokus grup A. Pada
semua orang, infeksi seperti ini akan menimbulkan reaksi imun atau reaksi kekebalan tubuh
untuk melawan bakteri ini. Nah, pada orang-orang yang ”berbakat”, reaksi imun ini tidak
hanya akan membantai si bakteri streptokokus, tetapi juga akan menyerang tubuh sendiri.
Terutama pada bagian-bagian tubuh tertentu, seperti sendi, jantung, kulit dan otak, sehingga
timbul reaksi inflamasi atau peradangan.
Apa ciri-ciri penyakit ini sehingga seseorang bisa tahu bahwa ini bukan sekedar
demam biasa dan bisa segera membawanya ke dokter atau rumah sakit?
Sesuai namanya, akan ada demam. Demam yang timbul pun tidak terlalu tinggi, paling sekitar
38°C. Kemudian, ada keluhan radang tenggorokan yang ditandai dengan nyeri dan bisa ada
batuk-batuk. Karena ini terutama menyangkut anak-anak, keluhan yang sering timbul adalah
si anak tidak mau makan karena tenggorokannya sakit. Kemudian, anak tadi mungkin batuk-
batuk kecil, namun tidak disertai dengan pilek. Beberapa tanda lain, seperti pembesaran
kelenjar getah bening di leher yang merupakan salah satu tanda infeksi tenggorokan biasanya
hanya akan dikenali oleh dokter.
Tanda-tanda demam reumatik biasanya timbul 2-3 minggu setelah infeksi tenggorokan
bermula. Saat inilah, muncul gejala-gejala akibat peradangan yang disebabkan karena reaksi
imunologis. Yang paling sering terjadi adalah peradangan pada sendi. Sendi-sendi besar,
terutama pada lutut, siku, pergelangan tangan dan pergelangan kaki, akan membengkak,
tampak kemerahan, terasa hangat jika diraba dan dirasakan sakit oleh si anak. Seringkali,
peradangan ini akan berpindah-pindah dari satu sendi ke yang lainnya, misalnya pertama
sendi pada lutut, besoknya sendi pada siku, dan sebagainya. Sehingga peradangan pada sendi
ini disebut poliartritis migrans, artinya radang pada banyak sendi yang berpindah-pindah.
Tanda lain yang dapat timbul adalah jika penyakit ini mempengaruhi otak, sehingga terjadi
gejala yang disebut chorea. Chorea berupa gerakan-gerakan involunter, terutama pada
tangan, namun dapat terjadi juga pada kaki, wajah dan bagian-bagian tubuh lainnya. Jadi,
biasanya tangan akan bergerak-gerak, padahal si anak tidak bermaksud untuk
menggerakkannya. Pada chorea yang lebih ringan, mungkin anak hanya akan mengeluhkan
kesulitan untuk menulis. Nah, walaupun gejala ini cukup ”aneh”, ini benar-benar merupakan
gejala medis, jadi jangan langsung dianggap sebagai kejadian mistis yang perlu penanganan
dari balian atau sejenisnya! Selain itu, chorea dapat disertai dengan perubahan tingkah laku,
misalnya anak tiba-tiba marah dan menangis tanpa alasan, dan sebagainya.
Yang paling gawat dan mengkhawatirkan adalah jika sampai jantung ikut terpengaruh.
Biasanya gejala yang timbul adalah sesak nafas, jantung berdebar-debar, detak jantung yang
cepat, nyeri dada, dan cepat capek. Pada anak-anak yang masih lebih kecil, biasanya si anak
akan cepat capek dan tidak ikut bermain dengan teman-temannya. Sedangkan anak-anak yang
lebih besar, juga takkan banyak beraktivitas dan jika ditanyai biasanya akan mengakui sendiri
bahwa dirinya cepat capek dan sesak nafas.
Ada pula beberapa tanda lainnya, seperti nodul subkutan, yaitu bejolan-benjolan kecil di
bawah kulit. Namun, karena tidak tampak jelas, biasanya ini hanya dapat ditemukan oleh
dokter – itu pun tidak selalu. Tanda lain adalah ruam merah pada kulit, yang disebut eritema
marginatum, namun tanda ini termasuk yang lebih jarang terjadi.
Jadi, kapan anak perlu dibawa ke dokter?
Pada tahap infeksi tenggorokan, sebaiknya anak diperiksakan ke dokter jika menderita tanda-
tanda infeksi tenggorokan (sakit tenggorokan dan sulit menelan) yang disertai demam,
namun tanpa tanda-tanda pilek (seperti hidung berair, bersin, batuk yang parah – apalagi jika
berdahak dan sebagainya). Terlebih lagi, jika radang tenggorokan terjadi berulang atau
berlangsung selama berhari-hari. Waspadalah jika anak terkena radang tenggorokan, karena
penanganan dini dapat mencegah terjadi komplikasi.
Jika sampai terjadi tanda-tanda demam reumatik atau penyakit jantung reumatik, terutama
radang sendi yang berpindah-pindah, chorea, masalah pada jantung (ditandai dengan anak
yang cepat lelah dan sesak nafas, dan sebagainya), sudah pasti konsultasi dokter sangat
diperlukan.
Dengan gejala demam rematik yang begitu beragam, bagaimana dokter bisa
memastikan penyakitnya?
Riwayat radang tenggorokan, riwayat demam rematik pada keluarga (karena kemungkinan
adanya faktor genetik), keadaan tempat tinggal (terkait status sosial ekonomi, yang terutama
terkait kebersihan, banyaknya penghuni dalam rumah, keadaan nutrisi), sudah tentu
meningkatkan kecurigaan dan kewaspadaan terjadinya demam rematik. Kemudian, gejala-
gejala demam rematik sendiri cukup khas (meskipun dapat ditemukan pada beberapa
penyakit lainnya) apalagi jika lebih dari satu ditemukan bersamaan. Dokter juga akan
melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai tanda-tandanya – peradangan pada sendi,
perubahan suara jantung, kelainan pada otak yang dapat dinilai dengan beberapa
pemeriksaan neurologi, dan kelainan-kelainan yang dapat timbul pada kulit. Selanjutnya,
dapat diperlukan beberapa tes laboratorium, untuk membuktikan pernah terjadi infeksi
streptokokus grup A dengan pemeriksaan pada darah. Elektrokardiogram dan
echocardiogram merupakan dua pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan pada jantung yang
mungkin dilakukan jika ada kecurigaan keterlibatan jantung.
Sebenarnya penyakit ini bisa disembuhkan, nggak?
Ini akan sangat tergantung penyakitnya sudah sampai pada tahap yang mana. Jika hanya
infeksi tenggorokan, tentunya bisa disembuhkan dengan antibiotika yang diresepkan oleh
dokter. Jika sudah berlanjut menjadi demam reumatik, dengan penangan yang sesuai,
sebagian besar gejala dapat ditangani. Peradangan pada sendi dapat dikurangi dengan obat
antiinflamasi, dan chorea dan kelainan kulit akan hilang seiring perbaikan kondisi secara
keseluruhan, meski chorea yang parah mungkin memerlukan obat khusus. Sayangnya, jika
sampai terjadi penyakit jantung reumatik, akan terjadi cacat permanen pada jantung,
terutama pada bagian katup jantung, tetapi dapat juga pada otot jantung itu sendiri. Ini tidak
dapat disembuhkan dengan pemberian obat. Terutama jika yang terkena adalah bagian katup
jantung, katup ini tidak lagi membuka dan menutup dengan baik, sehingga dapat terjadi
perubahan pada aliran darah. Akibatnya, gejala-gejala akibat kelainan jantung akan menetap –
seperti cepat lelah, sesak nafas, berdebar-debar, detak jantung yang cepat – dan dapat
mempengaruhi kehidupan seseorang. Jika sampai kerusakan jantung itu sangat parah, tidak
menutup kemungkinan terjadi gagal jantung – keadaan di mana jantung tidak lagi mampu
memompa darah ke seluruh tubuh sesuai kebutuhan – yang dapat berakibat kematian. Pada
kerusakan jantung, satu-satunya penanganan adalah melalui operasi, misalnya dengan
penggantian katup jantung, namun biayanya sangat mahal.
Mengerikan juga, ya, penyakit ini. Apakah bisa menular dan apakah ada kiat-kiat untuk
mencegahnya?
Yang namanya penyakit infeksi, umumnya pasti dapat menular. Dan memang, infeksi
tenggorokan dapat menular, terutama pada kondisi tempat tinggal yang kurang bersih dengan
banyak penghuni dan kondisi kesehatan yang kurang optimal dengan status gizi yang kurang
baik. Sedangkan demam reumatik dan penyakit jantung reumatik, seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya, biasanya terjadi pada orang-orang yang ”berbakat” – sehingga
seringkali ditemukan dan kondisi tubuhnya tidak terlalu optimal. Jadi, intinya adalah menjaga
kesehatan tubuh secara optimal dan mengupayakan deteksi dini, dengan cara secepatnya
memeriksakan anak ke dokter sesuai dengan gejala yang disebut di atas.
Soal nutrisi, adakah makanan khusus yang perlu dihindari anak-anak untuk mencegah
penyakit ini atau membuatnya semakin parah?
Selalu penting untuk memberikan makanan yang sehat, bersih, seimbang kepada anak – selain
memberikannya dengan jadwal yang teratur; pagi, siang dan sore/malam. Untuk demam
reumatik dan penyakit jantung reumatik, tidak ada diet khusus yang perlu diikuti. Terlebih
lagi, anak yang memang terkena penyakit ini biasanya perlu perawatan di rumah sakit, di
mana tentunya makanan sudah diatur sesuai kebutuhan. Yang penting untuk diperhatikan
adalah bahwa banyak makanan dapat dihindari untuk mencegah terjadinya radang
tenggorokan. Ini terutama terkait makanan yang terlalu manis, banyak pewarna, banyak zat
penyedap rasa, dan zat-zat aditif lainnya, karena cenderung mengiritasi tenggorokan.
Sebaiknya, awasi makanan anak saat jajanan, dan substitusi camilan dengan buah-buahan bila
mungkin.
Apakah hambatan yang sering ditemui oleh para dokter dalam menangani penyakit
ini?
Demam reumatik, terlebih jika mengenai jantung, dalam pengobatannya memerlukan bed rest
(tirah baring) total selama beberapa minggu. Hal ini akan sangat sulit dicapai jika dilakukan di
rumah, karena kondisi perawatan yang tidak optimal, dan belum tentu ada orang di rumah
yang dapat menemani dan merawat si anak yang sakit. Karena itu, istirahat yang lama itu
perlu dilakukan di rumah sakit – terutama untuk monitoring perubahan yang terjadi pada
kondisi anak, khususnya jika kondisinya memburuk karena penyakit yang mempengaruhi
kemampuan jantungnya untuk memompa darah. Sayangnya, begitu kondisi anak mulai
membaik, sebagian besar orang tidak ingin melanjutkan perawatan anaknya di rumah sakit,
dan pada akhirnya dibawa pulang. Masalahnya, dengan perawatan di rumah, anak mungkin
saja lolos dari pengawasan dan pergi bermain, membuat dirinya terlalu capek, dan justru
memperparah kondisi jantungnya. Kadang, memang keadaan jantung si anak memburuk
karena dipengaruhi penyakit, namun ini tidak disadari oleh orang tuanya. Akibatnya dapat
sangat mempengaruhi hidup si anak.
Ada, tidak, pesan khusus tentang demam reumatik dan penyakit jantung reumatik?
Pertama, jagalah keadaan tempat tinggal yang optimal dan berikan nutrisi yang baik dan
seimbang pada anak. Kemudian, penting pula untuk tidak menyepelekan sakit tenggorokan
pada anak, terutama jika berkelanjutan atau berulang. Ingatlah selalu penyakit yang dapat
menjadi kelanjutannya jika dibiarkan. Jika anak terdiagnosis demam reumatik atau penyakit
jantung reumatik, bersiaplah untuk membiarkan anak dirawat inap untuk waktu yang cukup
lama. Tidak memenuhi perawatan seperti ini, dapat berakibat sangat buruk, terutama
terhadap kesehatan jantung.
Demam reumatik adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi tenggorokan.
Infeksi tenggorokan yang dimaksud di sini adalah infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh
bakteri Streptokokus grup A, meskipun tidak selalu berhubungan dengan demam reumatik.
Bakteri Streptokokus grup A terdiri dari berbagai jenis dan hanya beberapa jenis saja yang
dapat menyebabkan demam reumatik.
Demam reumatik cukup sering terjadi pada anak usia 5 sampai 15 tahun dengan gejala dan
tanda yang paling sering terlihat adalah radang sendi (arthritis) atau radang jantung
Apa tanda dan gejala demam reumatik pada anak?
Tanda dan gejala demam reumatik biasanya timbul 2-6 minggu setelah infeksi tenggorokan
(faringitis). Tanda dan gejala yang dapat timbul adalah:
Polyarthritis (radang yang mengenai banyak sendi) dengan nyeri yang berpindah-pindah dari
satu sendi ke sendi lainnya. Gejala ini biasanya muncul paling awal dan berlangsung selama
sekitar 4 minggu.
Radang pada jantung dan katupnya (karditis dan valvulitis).
Tidak bisa mengontrol gerakan tangan dan kaki (chorea Sydenham), sehingga anak terlihat
seperti sedang menari.
Adanya benjolan keras yang timbul di bawah kulit.
Kemerahan pada kulit yang tidak gatal, terutama mengenai daerah tubuh, kadang ke kaki dan
tangan, tetapi tidak mengenai wajah.
Tanda dan gejala ini perlu juga dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan laboratorium seperti
titer Anti Streptolisin O (ASO atau kadang disebut ASTO) dan biakan apusan dari tenggorokan.
Bagaimana cara mengobati demam reumatik?
Pengobatan demam reumatik yang terutama adalah dengan menggunakan obat anti radang
seperti aspirin. Pemberian antibiotik juga perlu dimulai setelah diagnosis demam reumatik
ditegakkan.
Antibiotik untuk eradikasi kuman diberikan minimal selama 10 hari dan untuk pencegahan
jangka panjang diberikan minimal selama 5 tahun. Pemberian obat-obat lainnya seperti
steroid akan ditentukan berdasarkan pemeriksaan dokter.
Gagal jantung sebagai komplikasi dari radang pada jantung (karditis) diobati dengan
pemberian obat-obat seperti diuretik dan penghambat ACE (Angiotensin Converting Enzyme)
untuk mengurangi beban jantung.
Apa komplikasi lebih lanjut dari demam reumatik yang tidak diobati?
Komplikasi lebih lanjut dari demam reumatik adalah penyakit jantung reumatik. Hal ini
biasanya terjadi sekitar 10-20 tahun sejak terkena infeksi dari streptokokus.
Pada penyakit jantung reumatik didapatkan kerusakan katup-katup jantung yang merupakan
komplikasi serius dan mungkin memerlukan tindakan operasi untuk mengatasinya. Untuk
pencegahan penyakit jantung reumatik biasanya dokter akan memberikan obat-obat
profilaksis yang harus diminum dalam jangka waktu lama (bisa sampai bertahun-tahun atau
anak sampai dewasa).
Bagaimana cara mencegah demam reumatik?
Hal terutama yang dapat dilakukan untuk mencegah demam reumatik adalah dengan cara
mengenali infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptokokus grup A. Biasanya
infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptokokus grup A menunjukkan gejala
demam, nyeri menelan, dan bengkak di sekitar leher.
Bila anak mengalami infeksi tenggorokan dan batuk yang tidak kunjung sembuh dengan
gejala seperti di atas, cobalah konsultasikan dengan dokter untuk mengenali secara pasti
penyebabnya.
Tip
Bila anak mengeluh sakit tenggorokan atau sakit menelan disertai demam, bawalah anak ke
dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Kesimpulan
Demam reumatik adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi tenggorokan karena bakteri
Streptokokus grup A.
Tanda dan gejala demam reumatik adalah: demam, arthritis, karditis, kemerahan pada kulit.
Komplikasi berupa penyakit jantung reumatik dapat terjadi beberapa tahun kemudian.
Apakah penyakit jantung rematik dan demam rematik?
Penyakit jantung Rematik (PJR) adalah suatu kondisi dimana katup jantung rusak oleh
demam rematik.
Demam rematik diawali dengan Radang Tenggorokan (juga disebut faringitis streptokokus).
Radang tenggorokan disebabkan oleh Grup A Streptococcusbacteria. Ini adalah infeksi bakteri
yang paling umum dari tenggorokan.
Demam reumatik adalah penyakit inflamasi. Hal ini dapat mempengaruhi banyak jaringan ikat
tubuh – khususnya jantung, sendi, otak atau kulit. Siapapun bisa mendapatkan demam
rematik akut, tapi biasanya terjadi pada anak-anak lima sampai 15 tahun. Penyakit jantung
rematik dapat bertahan seumur hidup.
Kejadian demam rematik / penyakit jantung rematik rendah di Amerika Serikat dan negara-
negara maju paling lainnya. Namun, terus menjadi penyebab utama kematian kardiovaskular
selama lima dekade pertama kehidupan di negara berkembang.
Apa saja gejala Radang Tenggorokan?
Gejala termasuk (tapi tidak terbatas pada):
onset mendadak sakit tenggorokan
nyeri saat menelan
demam, biasanya 101-104 ° F
sakit kepala
tenggorokan merah / amandel
sakit perut, mual dan muntah juga dapat terjadi, terutama pada anak-anak
Pada beberapa orang, strep throat sangat ringan hanya dengan beberapa gejala. Juga, sakit
tenggorokan lebih sering disebabkan oleh virus dari oleh infeksi streptokokus. Viral infeksi
tenggorokan tidak meningkatkan risiko demam rematik dan tidak dapat diobati dengan
antibiotik.
Apa saja gejala demam rematik?
Gejala bisa meliputi:
Demam menyakitkan, tender, bengkak sendi merah
nyeri pada satu sendi yang berpindah ke lain
jantung berdebar-debar
nyeri dada
sesak napas
ruam kulit
kelelahan kecil, tanpa rasa sakit nodul di bawah kulit
Gejala demam rematik biasanya muncul sekitar tiga minggu setelah strep throat.
Bagaimana saya bisa mencegah penyakit jantung rematik?
Pertahanan terbaik terhadap penyakit jantung rematik adalah untuk mencegah demam
rematik dari yang pernah terjadi. Dengan memperlakukan strep throat dengan penisilin atau
antibiotik lainnya, dokter biasanya dapat menghentikan demam rematik akut dari
berkembang.
Orang-orang yang sudah terserang demam rematik lebih rentan terhadap serangan yang
berulang dan kerusakan jantung. Itulah sebabnya mereka akan mendapatkan pengobatan
antibiotik terus menerus bulanan atau harian, mungkin seumur hidup. Jika hati mereka
telah rusak oleh demam rematik, mereka juga pada peningkatan risiko untuk
mengembangkan endokarditis infektif (juga dikenal sebagai bakteri endokarditis),
infeksi selaput jantung atau katup.
Pada tahun 2007, American Heart Association memperbarui pedoman untuk
pencegahan endokarditis dan menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang meyakinkan
yang menghubungkan gigi, prosedur saluran pencernaan atau genitourinari dengan
perkembangan endokarditis. Penggunaan antibiotik profilaksis sebelum prosedur gigi
sekarang direkomendasikan HANYA untuk pasien dengan risiko tertinggi hasil buruk
akibat dari endokarditis, seperti pasien dengan katup jantung buatan, endokarditis
sebelumnya, atau mereka dengan bentuk-bentuk khusus penyakit jantung bawaan.
Pedoman tidak lagi merekomendasikan profilaksis sebelum prosedur gigi untuk
pasien dengan penyakit jantung rematik kecuali mereka juga memiliki salah satu
kondisi jantung yang mendasarinya yang tercantum di atas.
Antibiotik profilaksis hanya untuk mencegah endokarditis tidak lagi
direkomendasikan untuk pasien yang menjalani prosedur saluran pencernaan atau
genitourinari.
Penyakit Jantung Reumatik
Definisi
Penyakit jantung reumatik adalah sebuah kondisi dimana terjadi kerusakan permanen dari
katup-katup jantung yang disebabkan oleh demam reumatik. Penyakit jantung reumatik (PJR)
merupakan komplikasi yang membahayakan dari demam reumatik. Katup-katup jantung
tersebut rusak karena proses perjalanan penyakit yang dimulai dengan infeksi tenggorokan
yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus hemoliticus tipe A (contoh: β
Streptococcus pyogenes), yang bisa menyebabkan demam reumatik. Kurang lebih 39 %
pasien dengan demam reumatik akut bisa terjadi kelainan pada jantung mulai dari
insufisiensi katup, gagal jantung, perikarditis bahkan kematian. Dengan penyakit jantung
reumatik yang kronik, pada pasien bisa terjadi stenosis katup dengan derajat regurgitasi yang
berbeda-beda, dilatasi atrium, aritmia dan disfungsi ventrikel. Penyakit jantung reumatik
masih menjadi penyebab stenosis katup mitral dan penggantian katup pada orang dewasa di
Amerika Serikat.
Gejala Klinis
Demam reumatik merupakan kumpulan sejumlah gejala dan tanda klinik. Demam reumatik
merupakan penyakit pada banyak sistem, mengenai terutama jantung, sendi, otak dan
jaringan kulit. Tanda dan gejala akut demam reumatik bervariasi tergantung organ yang
terlibat dan derajat keterlibatannya. Biasanya gejala-gejala ini berlangsung satu sampai enam
minggu setelah infeksi olehStreptococ cus. Gejala klinis pada penyakit jantung reumatik bisa
berupa gejala kardiak (jantung) dan non kardiak (jantung). Gejalanya antara lain:
Manifestasi kardiak dari demam reumatik
Pankarditis (radang pada jantung) adalah komplikasi paling serius dan kedua
paling umum dari demam reumatik (sekitar 50 %). Pada kasus-kasus yang lebih
lanjut, pasien dapat mengeluh sesak nafas, dada terasa tidak nyaman, nyeri dada,
edema (bengkak), batuk.
Manifestasi kardiak lain adalah gagal jantung kongestif dan perikarditis.
Kelainan pada bunyi jantung
Gagal jantung
Radang pada selaput jantung
Gejala umum non kardiak dan manifestasi lain dari demam rematik akut antara lain:
Poliartritis (radang sendi dibeberapa bagian tubuh) adalah gejala umum dan
merupakan manifestasi awal dari demam reumatik (70 – 75 %). Umumnya artritis
dimulai pada sendi-sendi besar di ekstremitas bawah (lutut dan engkel) lalu
bermigrasi ke sendi-sendi besar lain di ekstremitas atas atau bawah (siku dan
pergelangan tangan). Sendi yang terkena akan terasa sakit, bengkak, terasa
hangat, kemerahan dan gerakan terbatas. Gejalaartrit is mencapai puncaknya pada
waktu 12 – 24 jam dan bertahan dalam waktu 2 – 6 hari (jarang terjadi lebih dari 3
minggu) dan berespon sangat baik dengan pemberian aspirin. Poliartritis lebih
umum dijumpai pada remaja dan orang dewasa muda dibandingkan pada anak-
anak.
•
KhoreaSyd enham, khorea minor atau St. Vance, dance mengenai hampir 15%
penderita demam reumatik. Manifestasi ini mencerminkan keterlibatan sistem
syaraf sentral pada proses radang. Hubungan khorea Sydenham sampai demam
reumatik tetap merupakan tanda tanya untuk beberapa waktu lamanya. Periode
laten antara mulainya infeksi streptokokus dan mulainya gejala-gejala khorea
lebih lama daripada periode laten yang diperlukan untuk arthritis maupun karditis.
Periode laten khorea ini sekitar 3 bulan atau lebih, sedangkan periode laten untuk
arthritis dan karditis hanya 3 minggu. Penderita dengan khorea ini datang dengan
gerakan-gerakan yang tidak terkoordinasi dan tidak bertujuan dan emosi labil.
Manifestasi ini lebih nyata bila penderita bangun dan dalam keadaan stres.
Penderita tampak selalu gugup dan seringkali menyeringai. Bicaranya tertahan-
tahan dan meledak-ledak. Koordinasi otot-otot halus sukar. Tulisan tangannya
jelek dan ditandai oleh coretan ke atas yang tidak mantap dengan garis yang ragu-
ragu. Pada saat puncak gejalanya tulisannya tidak dapat dibaca sama sekali.
•
Erithema marginatum merupakan ruam (kemerahan) yang khas untuk demam
reumatik dan jarang ditemukan pada penyakit lain. Karena kekhasannya tanda ini
dimasukkan dalam manifestasi minor. Keadaan ini paling sering ditemukan pada
batang tubuh dan tungkai yang jauh dari badan, tidak melibatkan muka. Ruam
makin tampak jelas bila ditutup dengan handuk basah hangat atau mandi air
hangat, sementara pada penderita berkulit hitam sukar ditemukan.
•
Nodul subkutan. Frekuensi manifestasi ini menurun sejak beberapa dekade
terakhir, dan kini hanya ditemukan pada penderita penyakit jantung reumatik
khronik. Nodulus ini biasanya terletak pada permukaan ekstensor sendi, terutama
ruas jari, lutut, dan persendian kaki. Kadang-kadang nodulus ini ditemukan pada
kulit kepala dan di atas kolumna vertebralis.
•
Manifestasi lain dari demam reumatik antara lain nyeri perut, epistaksis
(mimisan), demam dengan suhu di atas 39 °C dengan pola yang tidak
karakteristik, pneumonia reumatik yang gejalanya mirip dengan pneumonia
karena infeksi.
Tatalaksana
Tatalaksana bergantung dari tipe dan beratnya penyakit jantung rheuma. Pada kebanyakan
kasus, obat pengencer darah (aspirin) diberikan untuk mencegah penumpukan. Dokter
biasanya juga memberikan beta blocker dan calcium channel blocker untuk menurunkan
kerja jantung. Dan digitalis untuk meningkatkan efisiensi kerja jantung.
Karena demam rheuma merupakan penyebab dari penyakit jantung rheuma, pengobatan
yang terbaik adalah untuk mencegah relaps dari demam rheuma. Antibiotik seperti penisilin
dan lainnya biasanya dapat mengobati infeksi dari bakteristreptoco ccus. Dan
menghentikan demam rheuma bermanifestasi. Apabila anda mempunyai riwayat
terkena demam rheuma biasanya kan diberikan terapi antibiotik dalam jangka waktu
yang panjang untuk mencegah demam rheuma timbul kembali dan mengurangi risiko
terkena penyakit jantung rheuma. Untuk mengurangi gejala peradangan dapat
diberikan aspirin, kortikosteroid atau NSAID(obat anti inflamasi non-steroid).
Terapi pembedahan dapat dilakukan untuk memperbaiki dan mengganti katup jantung yang
rusak.
Penyakit Jantung Rematik (PJR)
November 18th, 2008 admin
Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD)
adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa
penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat
adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).
Demam rematik merupakan suatu penyakit sistemik yang dapat bersifat akut, subakut,
kronik, atau fulminan, dan dapat terjadi setelah infeksi Streptococcus beta hemolyticus group
A pada saluran pernafasan bagian atas. Demam reumatik akut ditandai oleh demam
berkepanjangan, jantung berdebar keras, kadang cepat lelah. Puncak insiden demam rematik
terdapat pada kelompok usia 5-15 tahun, penyakit ini jarang dijumpai pada anak dibawah
usia 4 tahun dan penduduk di atas 50 tahun.
Seseorang yang mengalami demam rematik apabila tidak ditangani secara adekuat, Maka
sangat mungkin sekali mengalami serangan penyakit jantung rematik. Infeksi oleh kuman
Streptococcus Beta Hemolyticus group A yang menyebabkan seseorang mengalami demam
rematik dimana diawali terjadinya peradangan pada saluran tenggorokan, dikarenakan
penatalaksanaan dan pengobatannya yang kurah terarah menyebabkan racun/toxin dari
kuman ini menyebar melalui sirkulasi darah dan mengakibatkan peradangan katup jantung.
Akibatnya daun-daun katup mengalami perlengketan sehingga menyempit, atau menebal dan
mengkerut sehingga kalau menutup tidak sempurna lagi dan terjadi kebocoran.
Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Rematik
Penderita umumnya megalami sesak nafas yang disebabkan jantungnya sudah mengalami
gangguan, nyeri sendi yang berpindah- pindah, bercak kemerahan di kulit yang berbatas,
gerakan tangan yang tak beraturan dan tak terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil
dibawah kulit. Selain itu tanda yang juga turut menyertainya adalah nyeri perut, kehilangan
berat badan, cepat lelah dan tentu saja demam.
Penegakan Diagnosis Penyakit Jantung Rematik
Selain dengan adanya tanda dan gejala yang tampak secara langsung dari fisik, umumnya
dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium, misalnya; pemeriksaan darah
rutin, ASTO, CRP, dan kultur ulasan tenggorokan. Bentuk pemeriksaan yang paling akurat
adalah dengan dilakukannya echocardiografi untuk melihat kondisi katup-katup jantung dan
otot jantung.
Pengobatan Penyakit Jantung Rematik
Apabila diagnosa penyakit jantung rematik sudah ditegakkan dan masih adanya infeksi oleh
kuman Streptococcus tersebut, maka hal utama yang terlintas dari Tim Dokter adalah
pemberian antibiotika dan anti radang. Misalnya pemberian obat antibiotika penicillin secara
oral atau benzathine penicillin G. Pada penderita yang allergi terhadap kedua obat tersebut,
alternatif lain adalah pemberian erythromycin atau golongan cephalosporin. Sedangkan
antiradang yang biasanya diberikan adalah Cortisone and Aspirin.
Penderita dianjurkan untuk tirah baring dirumah sakit, selain itu Tim Medis akan terpikir
tentang penanganan kemungkinan terjadinya komplikasi seperti gagal jantung, endokarditis
bakteri atau trombo-emboli. Pasien akan diberikan diet bergizi tinggi yang mengandung
cukup vitamin.
Penderita Penyakit Jantung Rematik (PJR) tanpa gejala tidak memerlukan terapi. Penderita
dengan gejala gagal jantung yang ringan memerlukan terapi medik untuk mengatasi
keluhannya. Penderita yang simtomatis memerlukan terapi surgikal atau intervensi invasif.
Tetapi terapi surgikal dan intervensi ini masih terbatas tersedia serta memerlukan biaya yang
relatif mahal dan memerlukan follow up jangka panjang.
Pencegahan Penyakit Jantung Rematik
Jika kita lihat diatas bahwa penyakit jantung paru sangat mungkin terjadi dengan adanya
kejadian awal yaitu demam rematik (DR), Tentu saja pencegahan yang terbaik adalah
bagaimana upaya kita jangan sampai mengalami demam rematik (DR) (terserang infeksi
kuman Streptococcus beta hemolyticus).
Ada beberapa faktor yang dapat mendukung seseorang terserang kuman tersebut,
diantaranya faktor lingkungan seperti kondisi kehidupan yang jelek, kondisi tinggal yang
berdesakan dan akses kesehatan yang kurang merupakan determinan yang signifikan dalam
distribusi penyakit ini. Variasi cuaca juga mempunyai peran yang besar dalam terjadinya
infeksi streptokokkus untuk terjadi DR.
Seseorang yang terinfeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus dan mengalami demam
rematik, harus diberikan therapy yang maksimal dengan antibiotiknya. Hal ini untuk
menghindarkan kemungkinan serangan kedua kalinya atau bahkan menyebabkan Penyakit
Jantung Rematik.
Penyakit Jantung Rematik Bisa Berawal Dari Radang Tenggorokan !
Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam
bahasa medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi
kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama
katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik
(DR).
Demam rematik adalah penyakit peradangan (inflamasi) yang dapat timbul sebagai
komplikasi dari infeksi pada tenggorokan (faringitis) yang tidak diobati atau tidak
ditangani dengan baik. Peradangan kemudian dapat terjadi pada sendi, jantung, otak dan
kulit. Nah, jika peradangan terjadi pada jantung inilah yang disebut dengan Penyakit Jantung
Reumatik. Jika sampai terjadi Penyakit Jantung Reumatik, akan terjadi cacat permanen pada
jantung, terutama pada bagian katup jantung, tetapi dapat juga pada otot jantung itu sendiri.
Ini tidak dapat disembuhkan dengan pemberian obat. Terutama jika yang terkena adalah
bagian katup jantung, katup ini tidak lagi membuka dan menutup dengan baik, sehingga dapat
terjadi perubahan pada aliran darah. Akibatnya, gejala-gejala akibat kelainan jantung akan
menetap – seperti cepat lelah, sesak nafas, berdebar-debar, detak jantung yang cepat – dan
dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Jika sampai kerusakan jantung itu sangat parah,
tidak menutup kemungkinan terjadi gagal jantung – keadaan di mana jantung tidak lagi
mampu memompa darah ke seluruh tubuh sesuai kebutuhan – yang dapat berakibat
kematian. Pada kerusakan jantung, satu-satunya penanganan adalah melalui operasi,
misalnya dengan penggantian katup jantung, namun biayanya sangat mahal.
Demam reumatik paling sering terjadi pada usia 5 sampai 15 tahun dan sangat jarang
terjadi pada usia di bawah 5 atau di atas 15 tahun, apalagi pada orang dewasa.
Penyebab
Faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal dan kondisi kesehatan secara umum dan nutrisi
tentu saja memiliki peran terjadinya Penyakit Demam Reumatik. Kemudian, ada pula peranan
genetik di dalamnya, sehingga ada orang-orang yang memang ”berbakat” untuk mengalami
demam reumatik setelah menderita infeksi tenggorokan. ”Bakat” ini pun seringkali ditemukan
pada lebih dari satu anggota dalam satu keluarga.
Demam Reumatik dapat berawal dari infeksi tenggorokan. Infeksi tenggorokan ini seringkali
terjadi akibat bakteri yang namanya streptokokus grup A. Pada semua orang, infeksi seperti
ini akan menimbulkan reaksi imun atau reaksi kekebalan tubuh untuk melawan bakteri ini.
Nah, pada orang-orang yang ”berbakat”, reaksi imun ini tidak hanya akan membantai si
bakteri streptokokus, tetapi juga akan menyerang tubuh sendiri. Terutama pada bagian-
bagian tubuh tertentu, seperti sendi, jantung, kulit dan otak, sehingga timbul reaksi inflamasi
atau peradangan.
Tanda Dan Gejala
Sesuai namanya, akan ada demam. Demam yang timbul pun tidak terlalu tinggi, paling sekitar
38°C. Kemudian, ada keluhan radang tenggorokan yang ditandai dengan nyeri dan bisa ada
batuk-batuk. Karena ini terutama menyangkut anak-anak, keluhan yang sering timbul adalah
si anak tidak mau makan karena tenggorokannya sakit. Kemudian, anak tadi mungkin batuk-
batuk kecil, namun tidak disertai dengan pilek. Beberapa tanda lain, seperti pembesaran
kelenjar getah bening di leher yang merupakan salah satu tanda infeksi tenggorokan biasanya
hanya akan dikenali oleh dokter.
Tanda-tanda demam rematik biasanya timbul 2-3 minggu setelah infeksi tenggorokan
bermula. Saat inilah, muncul gejala-gejala akibat peradangan yang disebabkan karena reaksi
imunologis. Yang paling sering terjadi adalah peradangan pada sendi. Sendi-sendi besar,
terutama pada lutut, siku, pergelangan tangan dan pergelangan kaki, akan membengkak,
tampak kemerahan, terasa hangat jika diraba dan dirasakan sakit oleh si anak. Seringkali,
peradangan ini akan berpindah-pindah dari satu sendi ke yang lainnya, misalnya pertama
sendi pada lutut, besoknya sendi pada siku, dan sebagainya. Sehingga peradangan pada sendi
ini disebut poliartritis migrans, artinya radang pada banyak sendi yang berpindah-pindah.
Tanda lain yang dapat timbul adalah jika penyakit ini mempengaruhi otak, sehingga terjadi
gejala yang disebut chorea. Chorea berupa gerakan-gerakan involunter, terutama pada
tangan, namun dapat terjadi juga pada kaki, wajah dan bagian-bagian tubuh lainnya. Jadi,
biasanya tangan akan bergerak-gerak, padahal si anak tidak bermaksud untuk
menggerakkannya. Pada chorea yang lebih ringan, mungkin anak hanya akan mengeluhkan
kesulitan untuk menulis. Nah, walaupun gejala ini cukup ”aneh”, ini benar-benar merupakan
gejala medis, jadi jangan langsung dianggap sebagai kejadian mistis yang perlu penanganan
dari balian atau sejenisnya! Selain itu, chorea dapat disertai dengan perubahan tingkah laku,
misalnya anak tiba-tiba marah dan menangis tanpa alasan, dan sebagainya.
Yang paling gawat dan mengkhawatirkan adalah jika sampai jantung ikut terpengaruh.
Biasanya gejala yang timbul adalah sesak nafas, jantung berdebar-debar, detak jantung
yang cepat, nyeri dada, dan cepat capek. Pada anak-anak yang masih lebih kecil, biasanya si
anak akan cepat capek dan tidak ikut bermain dengan teman-temannya. Sedangkan anak-
anak yang lebih besar, juga takkan banyak beraktivitas dan jika ditanyai biasanya akan
mengakui sendiri bahwa dirinya cepat capek dan sesak nafas.
Ada pula beberapa tanda lainnya, seperti nodul subkutan, yaitu bejolan-benjolan kecil di
bawah kulit. Namun, karena tidak tampak jelas, biasanya ini hanya dapat ditemukan oleh
dokter – itu pun tidak selalu. Tanda lain adalah ruam merah pada kulit, yang disebut eritema
marginatum, namun tanda ini termasuk yang lebih jarang terjadi.
Pencegahan
Pertahanan terbaik terhadap Penyakit Jantung Reumatik adalah mencegah terjadinya Demam
Reumatik dari yang pernah terjadi. Dengan memperlakukan strep throat dengan penisilin
atau antibiotik lainnya, dokter biasanya dapat menghentikan demam rematik akut dari
berkembang.
Orang-orang yang sudah terserang Demam Reumatik lebih rentan terhadap serangan yang
berulang dan kerusakan jantung. Itulah sebabnya mereka akan mendapatkan pengobatan
antibiotik terus menerus bulanan atau harian, mungkin seumur hidup. Jika hati mereka telah
rusak oleh Demam Reumatik, mereka juga pada peningkatan risiko untuk mengembangkan
endokarditis infektif (juga dikenal sebagai bakteri endokarditis), infeksi selaput jantung atau
katup. (sodikin)
Recommended