Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau@ 2012Penyusun:1. Ian Hilman, Wildlife Conservation Society (WCS),2. Fransiskus Harum, consultant of Royal Danish Embassy in
Jakarta DANIDA, 3. Akbar A. Digdo, Wildlife Conservation Society 4. Agustinus Wijayanto, Wildlife Conservation Society, 5. Wahyu Gumelar, Operation Wallacea Trust, 6. Edi Hendras Wahyono, WCS dan 7. Nano Sudarno, WCS
Editor:Fransiskus Harum
Illustrator:Wahyu Gumelar
Desain dan Layout:Yoga Adhiguna (adioga.design)
Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau 1
Hutan bakau merupakan bagian dari eksositem kawasan pesisir yang juga menjadi bagian tidak terpisahkan dari
masyarakat perdesaan yang hidup di dataran rendah. Hutan bakau memiliki peranan penting dalam menjamin kehidupan masyarakat di
sekitarnya. Oleh karena itu masyarakat pun memiliki peranan penting dalam upaya pelestarian ekosistem hutan bakau melalui kegiatan rehabilitasi hutan bakau yang rusak.
Untuk meningkatkan ketrampilan dan menambah pengetahuan tentang bagaimana merehabilitasi hutan bakau maka disusunlah buku pedoman teknis bergambar ini yang mencakup: bagaimana merencanakan rehabilitasi hutan bakau, bagaimana menentukan jenis tanaman mangrove yang akan ditanam dan dimana harus ditanam, bagaimana menentukan jenis bibit yang baik atau siap tanam, kapan waktu yang tepat untuk menanam, bagaimana sistem penanamannya, dan apa yang harus dilakukan setelah kegiatan penanaman.
Tim penyusun mengharapkan semoga pedoman teknis bergambar ini bermanfaat bagi masyarakat petani di perdesaan dan pihak lain yang membutuhkannya.
Jakarta, April 2012
Penyusun
Kata pengantar
2 Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau
• Perlunya kelompok yang memiliki kesadaran dalam kegiatan rehabilitasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan perawatan tanaman.
• Perlu adanya kesepakatan dalam kelompok untuk mendukung keberhasilan rehabilitasi.
Hal-hal apa yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan rehabilitasi lahan Mangrove di pedesaan?
Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau 3
Bagaimana cara penyiapan lahan?
Pengukuran lahan dilakukan pada tahap awal kegiatan.
Penentuan tata batas lahan yang akan direhabilitasi menjadi kegiatan awal yang dilakukan untuk memudahkan penghitungan kebutuhan bibit, waktu kerja serta biaya yang dibutuhkan.
4 Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau
Pembersihan jalur tanam dilakukan agar lahan yang disiapkan bersih dari sampah, tumbuhan liar, ranting, kayu dan lain sebagainya.
Dilanjutkan dengan kegiatan membersihkan lahan
Pembersihan jalur tanamdilakukan agar lahan
Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau 5
Jarak antar ajir disesuaikan dengan jarak tanam dan kondisi lahan (5.500 batang/ha termasuk dengan sulaman).
Pemasangan jalur tanam dan Ajir, dibuat melintang sesuai garis pasang surut.
Setelah lahan bersih...
6 Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau
Dan yang ini, adalah Lokasi kawasan konservasi di Sulawesi
Papan pengenal memuat informasi lokasi, tahun tanam, luas, jumlah bibit serta jenis dan sistem tanam
Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau 7
JenisKadar
Garam (o/oo)
Toleransi thd kekuatan ombak &
angin
Toleransi thd kandungan
pasir
Toleransi thd lumpur
Frekwensi penggenangan
Rhozophora mucronata (bakau)
10-30 S MD S 20 hr/bln
R. stylosa (tongke besar) 10-30 MD S S 20 hr/bln
R. apiculata (tinjang) 10-30 MD MD S 20 hr/bln
Bruguiera parvilofa (bius) 10-30 TS MD S 10-19 hr/bln
B. sexangula (tancang) 10-30 TS MD S 10-19 hr/bln
B. gymnorhiza (tanjang merah) 10-30 TS TS MD 10-19 hr/bln
Sonneratia alba (pedada bogem)
10-30 MD S S 20 hr/bln
S. caseolaris (padada) 10-30 MD MD MD 20 hr/bln
Xylocarpus granatum (nyirih) 10-30 TS MD MD 9 hr/bln
Heritiera littoralis (bayur laut) 10-30 STS MD MD 9 hr/bln
Lumnitzera racemora (Tarumtum)
10-30 STS S MD Bbrp kali/thn
Cerbera manghas (bintaro) 0-10 STS MD MD Tangerang musiman
Nypa fruticans (nipah) 0-10 STS TS S 20 hr/bln
avicenia spp. (api-api) 10-30 MD TS S
Keterangan: S - sesuai, MD - Moderat, TS - Tidak sesuai, STS - Sangat Tidak sesuai
Jenis tanaman dipilih yang paling cocok dan sesuai dengan kondisi Fisik lapangan.
Mengenal jenis-jenis pohon mangrove
TABEL KESESUAIAN JENIS DAN LAHAN
8 Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau
TABEL BIBIT SIAP TANAM
Spesifi kasi bibit yang baik adalah : a. Menentukan jenis bibit disesuaikan dengan zona pasang surut (zona Avicennia, zona Rhizophora, zona Brugeria dan zona kering dan nipah).
Jenis Tinggi minimal (cm)
Rhizophora mucronata (bakau) 55
Rhizophora apiculata (tinjang) 30
B. gymnorrhiza (tanjang merah) 35
Ceriop tagal (tengar) 20
Avicennia marina (api-api) 30
Soneratia alba (pedada bogem) 15
Xylocarpus granatum (nyirih) 40
Bagaimana menentukan jenis bibit yang baik?
Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau 9
Bibit yang sehat dan siap tanam : bibit yang berbatang tunggal dan leher berkayu, tinggi 20-55cm, jumlah daun berkisar 4-6 helai
BIBIT SIAP TANAM
10 Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau
Waktu tanam yang baik dimulai pada saat musim ombak tenang atau dimulai dari tempat yang paling dekat dengan daratan agar terhidar dari hantaman ombak.
Waktu yang tepat melaksanakan kegiatan penanaman
KEGIATAN PENANAMAN BAKAU
Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau 11
Sistem Banjar harian :• Jarak tanam disesuaikan dengan kondisi lapangan dan jumlah bibit 5.500 batang/ha.
• Bibit ditanam, apabila tanahnya sangat lunak atau mudah hanyut sebaiknya diikat dengan tali pada ajir supaya bibit tidak roboh.
• Penanaman pada tapak yang berlumpur sebaiknya menggunakan jenis Rizhophora muncronata.
Bagaimana sistem penanamannya?
SISTEM PENANAMAN BANJAR HARIAN
12 Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau
Sistem Banjar harian :• Jarak tanam disesuaikan dengan kondisi lapangan dan jumlah bibit 5.500 batang/ha.
• Bibit ditanam, apabila tanahnya sangat lunak atau mudah hanyut sebaiknya diikat dengan tali pada ajir supaya bibit tidak roboh.
• Penanaman pada tapak yang berlumpur sebaiknya menggunakan jenis Rizhophora muncronata.
SISTEM PENANAMAN TUMPANG SARI (Sylvofi shery)“KAO-KAO”
14 Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau
GAMBAR AJIR DENGAN LOBANG TANAM
GAMBAR CARA MENGIKAT BIBIT BAKAU
PADA AJIR
Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau 15
Dimaksudkan untuk membebaskan tanaman bakau dari tanaman penganggu. Pada areal genangan atau daerah pasang surut umumnya tidak diperlukan kegiatan penyiangan. Akan tetapi pada areal kering, penyiangan dilakukan sampai tanaman berusia 2 tahun.
1. PENYIANGAN
Kegiatan apa saja yang diperlukan dalam pemeliharaan?
16 Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau
• Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati/merana, diusahakan diganti dengan tanaman yang sejenis.
• Pemeriksaan tanaman dilakukan 15 hari setelah kegiatan penanaman, dan dilakukan penyulaman apabila prosentasi tumbuh dibawah 90%.
• Pelaksanaan penyulaman pada tahun berjalan dilakukan 15 -30 hari setelah penaman.
2. PENYULAMAN
Pemeliharaan tahun pertama (I) dapat dilaksanakan apabila prosentase tumbuh lebih dari 55%, dan pemeliharaan tahun kedua (II) dapat dilakukan apabila presentase tumbuh mencapai lebih dari 75% dengan jenis kegiatan meliputi penyulaman, penyiangan dan pemberantasan hama/gulma.
Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau 17
Hama tamanan yang sering ditemui dan menyerang tanaman bakau (jenis Rizhophoraspp.), baik dipersemaian maupun setelah ditanam adalah yuyu/ketam (Crutaceasp) dan ulat daun dan batang, serta gulma biasanya lumut.
3. PENGENDALIAN HAMA/GULMA