Download ppt - Blok 8 Bahan Kuliah Histologi Sist. Endokrin

SISTEM ENDOKRIN

Struktur jaringan

1 Nopember 2011 Bahan ajar Histologi, Subowo. 1

1 Nopember 20111 Nopember 2011 Bahan ajar Histologi, Subowo. Bahan ajar Histologi, Subowo. 22


TERDIRI ATAS KELOMPOK SEL-SEL TERDIRI ATAS KELOMPOK SEL-SEL KELENJAR PENGHASIL HORMON KELENJAR PENGHASIL HORMON

TIDAK MEMILIKI SALURAN KELUAR HASIL TIDAK MEMILIKI SALURAN KELUAR HASIL KELENJAR (kelenjar buntu) KELENJAR (kelenjar buntu)

DI SEKITARNYA BANYAK ANYAMAN DI SEKITARNYA BANYAK ANYAMAN KAPILER DARAH BERFENESTRAKAPILER DARAH BERFENESTRA


1 Nopember 20111 Nopember 2011 55Bahan ajar Histologi, Subowo. Bahan ajar Histologi, Subowo.

1 Nopember 20111 Nopember 2011 66

BENTUK KELENJAR MULTISELULER

Bahan ajar Histologi, Subowo. Bahan ajar Histologi, Subowo.




PENYEBARAN ORGAN SISTEM PENYEBARAN ORGAN SISTEM ENDOKRINENDOKRIN

HYPOPHYSIS

PARATHYROID

THYROID

INSULA LANGERHANSI

OVARIUM

PLACENTA

ADRENAL

GINJAL


Epiphysis


MEMBENTUK ORGAN KELENJAR ENDOKRINMEMBENTUK ORGAN KELENJAR ENDOKRIN

TERDAPAT DALAM ORGAN SISTEM LAINTERDAPAT DALAM ORGAN SISTEM LAINSISTEM REPRODUKSISISTEM REPRODUKSI

SISTEM PENCERNAANSISTEM PENCERNAAN

KELENJAR EKSOKRINKELENJAR EKSOKRIN


HORMON MEMILIKI SEL SASARAN HORMON MEMILIKI SEL SASARAN SECARA SPESIFIKSECARA SPESIFIKHormon merupakan mediator dalam sistem Hormon merupakan mediator dalam sistem

komunikasi antarsel (sel sasaran dilengkapi komunikasi antarsel (sel sasaran dilengkapi dengan molekul reseptor) dengan molekul reseptor)

HORMON DIANGKUT DARAH HORMON DIANGKUT DARAH

HORMON DIHASILKAN DALAM TEMPO HORMON DIHASILKAN DALAM TEMPO TERTENTU DALAM JUMLAH SEDIKITTERTENTU DALAM JUMLAH SEDIKIT




2 JENIS MEKANISME KOMUNIKASI



MEDIATOR


1 Nopember 2011 16Bahan ajar Histologi, Subowo.

KELENJAR ENDOKRIN

sel kelenjar/ sel saraf

SASARAN


1 Nopember 2011Bahan ajar Histologi,

Subowo. 18

GLANDULA HYPOPHYSIS GLANDULA HYPOPHYSIS CEREBRICEREBRI

GLANDULA THYROIDEAGLANDULA THYROIDEA

GLANDULA PARATHYROIDEAGLANDULA PARATHYROIDEA

GLANDULA SUPRARENALISGLANDULA SUPRARENALIS

GLANDULA EPIPHYSIS CEREBRIGLANDULA EPIPHYSIS CEREBRI


Subowo. 19

KELENJAR ENDOKRIN DALAM ORGAN/SISTEM KELENJAR ENDOKRIN DALAM ORGAN/SISTEM LAIN LAIN

KELENJAR EKSOKRIN:KELENJAR EKSOKRIN:INSULA LANGERHANSI (insulin, glukakon) INSULA LANGERHANSI (insulin, glukakon)

SISTEM REPRODUKSI: SISTEM REPRODUKSI:

PROGESTERON, ESTROGENPROGESTERON, ESTROGEN SISTEM PENCERNAAN: SISTEM PENCERNAAN:

GASTRIN, SEKRETINGASTRIN, SEKRETIN SISTEM URINARIA: SISTEM URINARIA:

ERITROPOIETINERITROPOIETIN SISTEM SARAF SISTEM SARAF

SISTEM NEURO-ENDOKRINSISTEM NEURO-ENDOKRIN

PARS NEURALIS HYPOPHYSISPARS NEURALIS HYPOPHYSIS, , HYPOTHALAMUSHYPOTHALAMUS


GLANDULA GLANDULA HYPOPHYSIS CEREBRIHYPOPHYSIS CEREBRI


Subowo. 21


ANTERIORPOSTERIOR


ONTOGENI GLANDULA ONTOGENI GLANDULA HYPOPHYSIS CEREBRIHYPOPHYSIS CEREBRI


Subowo. 23

STRUKTURSTRUKTURNEUROHYPOPHYSISNEUROHYPOPHYSIS

PARS NERVOSA (PROCESSUS PARS NERVOSA (PROCESSUS INFUNDIBULI)INFUNDIBULI)

INFUNDIBULUM:INFUNDIBULUM: INFUNDIBULAR STALK INFUNDIBULAR STALK EMINENTIA MEDIANAEMINENTIA MEDIANA

ADENOHYPOPHYSIS ADENOHYPOPHYSIS PARS DISTALIS (LOBUS PARS DISTALIS (LOBUS ANTERIOR)ANTERIOR)

PARS TUBERALISPARS TUBERALIS

PARS INTERMEDIA PARS INTERMEDIA


BAGIAN-BAGIAN GLANDULA BAGIAN-BAGIAN GLANDULA HYPOPHYSIS CEREBRIHYPOPHYSIS CEREBRI


Neurohypophysis

Adenohypophysis



NEUROHYPOPHYSIS NEUROHYPOPHYSIS CEREBRICEREBRI



STRUKTUR STRUKTUR JARINGANJARINGAN

JARINGAN SARAF:JARINGAN SARAF: BADAN SEL SARAFNYA TERLETAK DI LUAR

PARS NERVOSA (MEMBERIKAN AXON YANG TIDAK BERMIELIN)BADAN SEL TERDAPAT DI

HYPOTHALAMUS : NUCLEUS SUPRAOPTICUSHYPOTHALAMUS : NUCLEUS SUPRAOPTICUS DAN DAN NUCLEUS PARAVENTRICULARISNUCLEUS PARAVENTRICULARIS

AXON BERAKHIR PADA PARS NERVOSA:SEBAGAI GELEMBUNG SEBAGAI GELEMBUNG CORPUSCULUM CORPUSCULUM HERRINGHERRING

BERKAS AXON MEMBENTUKBERKAS AXON MEMBENTUK: TRACTUS : TRACTUS HYPOTHALAMO-HYPOPHYSEALIS HYPOTHALAMO-HYPOPHYSEALIS

SEL NEUROGLIA (PYTUICYT)


SEL NEUROSEKRETORI

LOKASI:LOKASI: DI LUAR NEUROHYPOPHYSISDI LUAR NEUROHYPOPHYSIS

1) 1) HYPOTHALAMUS:HYPOTHALAMUS:NUCL. PARAVENTRICULARISNUCL. PARAVENTRICULARIS & & SUPRAOPTICUSSUPRAOPTICUS

2)2) HYPOTHALAMUS: HYPOTHALAMUS:Nucleus dorso medial, nucl. ventromedial, nucl. Nucleus dorso medial, nucl. ventromedial, nucl. Infundibularis. Infundibularis.

SEKRESI: SEKRESI: NEUROHORMONENEUROHORMONE


SEL NEUROSEKRETORI

MIKROSKOPIK:MIKROSKOPIK:BADAN SEL SARAF:BADAN SEL SARAF:

BADAN NISSL SANGAT BERKEMBANGBADAN NISSL SANGAT BERKEMBANG

AXON:AXON:TIDAK BERMIELIN, MENGANDUNG TIDAK BERMIELIN, MENGANDUNG GELEMBUNGGELEMBUNG2 2 BERISI SEKRIT BERISI SEKRIT ((NEUROHORMONENEUROHORMONE) )

AKHIRAN AXON TERLETAK PADA:AKHIRAN AXON TERLETAK PADA:1)1) PARS NERVOSAPARS NERVOSA

2)2) EMINENTIA MEDIANA EMINENTIA MEDIANA untuk adenohypophysis

1 Nopember 2011 31

NEUROSEKRETORI

Bahan ajar Histologi, Subowo.

SEL NEUROSEKRETORISEL NEUROSEKRETORI


SYSTEM HIPOTHALAMO-HYPOPHYSALISSYSTEM HIPOTHALAMO-HYPOPHYSALIS


Hypothalamus Hypothalamus





NEUROHORMONE

1) OXYTOCIN DAN VASOPRESSIN MEMBENTUK: CORPUSCULUM HERRING neurohypophysis

2) HORMONE RELEASING FACTOR / HORMONE INHIBITING FACTOR SASARAN: UNTUK ADENOHYPOPHYSIS

1 Nopember 20111 Nopember 2011 3737 Bahan ajar Histologi, Subowo. Bahan ajar Histologi, Subowo.

ADENOHYPOPHYSIS ADENOHYPOPHYSIS CEREBRICEREBRI



PARS DISTALIS PARS DISTALIS ADENOHYPOPHYSIS

JENIS SEL ATAS DASAR PERWARNAANJENIS SEL ATAS DASAR PERWARNAAN

SEL FOLIKULER:SEL FOLIKULER:

SEL-SEL STROMA BENTUK SEBAGAI SEL-SEL STROMA BENTUK SEBAGAI BINTANGBINTANG

SEL KHROMOFOB (50%)SEL KHROMOFOB (50%) ::

TIDAK ADA BUTIR-BUTIR SEKRESI TIDAK ADA BUTIR-BUTIR SEKRESI

SEL KHROMOFILSEL KHROMOFIL

SEL ASIDOFIL (40%)SEL ASIDOFIL (40%)

SEL BASOFIL (10%)SEL BASOFIL (10%)


ADENOHYPOPHYSISADENOHYPOPHYSIS


1 Nopember 2011 41

SEL-SEL ADENOHYPOPHYSISSEL-SEL ADENOHYPOPHYSIS

PEWARNAAN MALLORY AZAN

SEL KROMOFOB

SEL BASOFIL

SEL ASIDOFIL SINUSOID

SEL

SEL

SEL

SEL C

SEL ASIDOFIL



ADENOHYPOPHYSIS

PARS TUBERALISPARS TUBERALISMENGELILINGI MENGELILINGI INFUNDIBULUMINFUNDIBULUM

STRUKTUR BERBEDA:STRUKTUR BERBEDA:BANYAK ANYAMAN PEMBULUH DARAHBANYAK ANYAMAN PEMBULUH DARAH

SEL-SEL TERSUSUN SEPANJANG PEMBULUH SEL-SEL TERSUSUN SEPANJANG PEMBULUH DARAHDARAH

PARS INTERMEDIAPARS INTERMEDIACELAH DIBATASI SEL-SEL KUBOID; SEL CELAH DIBATASI SEL-SEL KUBOID; SEL BASOFILBASOFIL


SEL-SEL ADENOHYPOPHYSISSEL-SEL ADENOHYPOPHYSIS(Gomori’s trichrome) (Gomori’s trichrome)



SEL-SEL ADENOHYPOPHYSISSEL-SEL ADENOHYPOPHYSIS(Mallory trichrome)(Mallory trichrome)




SEL SOMATOTROPIKSEL SOMATOTROPIKSEL ASIDOFIL:SEL ASIDOFIL: GROWTH HORMONE

SEL MAMOTROPIKSEL MAMOTROPIKSEL ASIDOFIL:SEL ASIDOFIL: PROLAKTIN (LTH =LUTEOTROPIC HORMONE)

SEL GONADOTROPIKSEL GONADOTROPIKSEL BASOFIL(1):SEL BASOFIL(1): FSH = FOLLICLE STIMULATING HORMONE

SEL BASOFIL(2): SEL BASOFIL(2): LH = LUTEINIZING HORMONE ()/ ICSH = INTERSTITIAL CELL STIMULATING HORMONE ( )


SEL TIROTROPIKSEL TIROTROPIKSEL BASOFIL(3): SEL BASOFIL(3): TSH = THYROID STIMULATING HORMONE

SEL KORTIKOTROPIKSEL KORTIKOTROPIKSEL BASOFILSEL BASOFIL (4):(4): ACTH = ADRENOCORTICOTROPIC HORMONE

SEL MELANOTROPIKSEL MELANOTROPIK

SEL BASOFILSEL BASOFIL (5):(5): MSH = MELANOCYTE STIMULATING HORMONE

SELAIN PADA PARS DISTALIS JUGA PADA PARS INTERMEDIA


KLASIFIKASI SEL BERDASARKAN SEKRESI HORMONKLASIFIKASI SEL BERDASARKAN SEKRESI HORMON


PARS INTERMEDIA

1 Nopember 2011 Bahan ajar Histologi, Subowo. 50

INFUNDIBULUMCAPSULA

KOLOID

PARS INTERMEDIA


PARS INTERMEDIA


SASARAN HORMONE HYPOPHYSISSASARAN HORMONE HYPOPHYSIS

KELENJAR ENDOKRIN KELENJAR ENDOKRIN HYPOPHYSISHYPOPHYSIS = MASTER GLAND = MASTER GLAND

TSH: TSH: GLD. THYROIDEAGLD. THYROIDEA

ACTH: ACTH: CORTEX GLD. SUPRARENALISCORTEX GLD. SUPRARENALIS

GONADOTROPIN: GONADOTROPIN: GONADE: OVARIUM/TESTISGONADE: OVARIUM/TESTIS

BUKAN KELENJAR ENDOKRINBUKAN KELENJAR ENDOKRINVASOPRESSIN = ADH : VASOPRESSIN = ADH : GINJALGINJAL

OXYTOCIN: OXYTOCIN: MYOMETRIUMMYOMETRIUM ( (UTERUSUTERUS))

MELANOTROPIN: MELANOTROPIN: MELANOCYTMELANOCYT

PROLAKTIN: PROLAKTIN: GLD. MAMMAEGLD. MAMMAE

GROWTH HORMONE: GROWTH HORMONE: OTOT, OTOT, DISC. EPIPHYSEALISDISC. EPIPHYSEALIS


PENGATURAN KADAR HORMONPENGATURAN KADAR HORMONRANGSANG RANGSANG

SARAFSARAFHYPOTHALAMUS

HYPOPHYSIS

H-RF

HORMON (+)

HORMON

SEL SASARAN

KEL. ENDOKRIN(-)

(-)

H-IF

(+)




PENGATURAN KADAR HORMON TIROIDPENGATURAN KADAR HORMON TIROID


SEL NEUROSEKRETORI HYPOTHALAMUS

NEUROHYPOHYSISNEUROHYPOHYSISSTIMULATORSTIMULATOR

NEUROTRANSMITTER NEUROTRANSMITTER

YANG DIRANGSANGYANG DIRANGSANG::SEL NEUROSEKRETORI nucleus paraventricularis dan SEL NEUROSEKRETORI nucleus paraventricularis dan suprasopticus suprasopticus

ADENOHYPOPHYSISADENOHYPOPHYSISSTIMULATORSTIMULATOR

NEUROHORMONE NEUROHORMONE HORMONE RELEASING FACTOR (H-RF)HORMONE RELEASING FACTOR (H-RF)

TSH-RF. ACTH-RF, GONADOTROPIN-RF TSH-RF. ACTH-RF, GONADOTROPIN-RF DAN SEBAGAINYADAN SEBAGAINYA

HORMONE INHIBITING FACTOR (H-IF)HORMONE INHIBITING FACTOR (H-IF)

TSH-IF, ACTH-IFTSH-IF, ACTH-IF, , GONADOTROPIN-IF, GONADOTROPIN-IF, DAN SEBAGAINYADAN SEBAGAINYA

YANG DIRANGSANGYANG DIRANGSANGSEL-SEL ENDOKRIN SEL-SEL ENDOKRIN PARS DISTALISPARS DISTALIS HYPOTHALAMUS HYPOTHALAMUS ::



LOKASI SEL NEUROSEKRETORI HYPOTHALAMUS


1 Nopember 2011 57

SEL NEUROSEKRETORI HYPOTHALAMUS (1 &4)



SYSTEM HIPOTHALAMO-HYPOPHYSALISSYSTEM HIPOTHALAMO-HYPOPHYSALIS



GLANDULA GLANDULA EPIPHYSIS EPIPHYSIS CEREBRICEREBRI



GLANDULA EPIPHYSIS CEREBRI GLANDULA EPIPHYSIS CEREBRI (1)(1)

BENTUK/UKURAN:BENTUK/UKURAN:KERUCUT GEPENG, 5-8 mm X 3-5 mm, KERUCUT GEPENG, 5-8 mm X 3-5 mm, BERAT: 120 mgBERAT: 120 mg

DIBUNGKUS OLEHDIBUNGKUS OLEH PIAMATERPIAMATER

LOKASI:LOKASI:ATAP ATAP DIENCEPHALONDIENCEPHALON, DAERAH , DAERAH POSTERIOR VENTRIC. IIIPOSTERIOR VENTRIC. III



JARINGAN PARENKHIM :JARINGAN PARENKHIM :BERASAL DARI JARINGAN OTAKBERASAL DARI JARINGAN OTAK

PEMBULUH DARAH DARI PIAMATER MASUK KE PEMBULUH DARAH DARI PIAMATER MASUK KE PARENKHIMPARENKHIM

JENIS SEL :JENIS SEL :PINEALOSITPINEALOSIT

SEL-SEL INTERSTITIELSEL-SEL INTERSTITIEL

SEL GLIASEL GLIA

MASTOSITMASTOSIT

USIA TUA: USIA TUA: JARINGAN PENGIKAT BERTAMBAHJARINGAN PENGIKAT BERTAMBAH

CORPORA ARENACEACORPORA ARENACEA = SAND GRANULES = acervulus = SAND GRANULES = acervulus cerebri cerebri


SEPTUM




JENIS SELPINEALOSITPINEALOSIT

SITOPLASMA BASOFILSITOPLASMA BASOFIL

BANYAK MENGANDUNG RIBOSOM BEBASBANYAK MENGANDUNG RIBOSOM BEBAS

GRANULAR ENDOPLASMIC RETICULUMGRANULAR ENDOPLASMIC RETICULUM

TONJOLAN SITOPLASMA PANJANG BERCABANG, TONJOLAN SITOPLASMA PANJANG BERCABANG, BERAKHIRBERAKHIR

PADA JARINGAN PENGIKAT SEKAT YANG VASKULERPADA JARINGAN PENGIKAT SEKAT YANG VASKULER

AKHIRAN PERCABANGAN MELEBARAKHIRAN PERCABANGAN MELEBAR

SEL INTERSTITIELSEL INTERSTITIELMIRIP ASTROSITMIRIP ASTROSIT

BERADA DI ANTARA PINEALOSIT DAN PEMBULUH BERADA DI ANTARA PINEALOSIT DAN PEMBULUH DARAHDARAH

TONJOLAN SITOPLASMA BANYAK MENGANDUNG TONJOLAN SITOPLASMA BANYAK MENGANDUNG FILAMEN HALUSFILAMEN HALUS


JENIS SEL EPIPHYSIS CEREBRIJENIS SEL EPIPHYSIS CEREBRI

KAPILER DARAH

PINEALOSIT


Pinealosit



ACERVULUS CEREBRIACERVULUS CEREBRI



HISTOFISIOLOGIDIDUGA SEBAGAI SUMBER:DIDUGA SEBAGAI SUMBER:

GONADOTROPIN RELEASING HORMONEGONADOTROPIN RELEASING HORMONEGONADOTROPIN INHIBITING HORMONEGONADOTROPIN INHIBITING HORMONESOMATOTROPIN INHIBITING FACTORSOMATOTROPIN INHIBITING FACTORTHYROTROPIN RELEASING HORMONETHYROTROPIN RELEASING HORMONESUBSTANSI PENGHAMBAT PENDEWASAANSUBSTANSI PENGHAMBAT PENDEWASAAN MELATONIN:MELATONIN:

MENGHAMBAT PELEPASAN GONADOTROPINMENGHAMBAT PELEPASAN GONADOTROPIN

FAKTOR ANTAGONIS SEKRESI ACTHFAKTOR ANTAGONIS SEKRESI ACTH


FUNGSI MELANTONIN (1)

Melatonin adalah hormon yang disekresi oleh epiphysis cerebri. Melatonin dapat juga dihasilkan oleh retina, lensa, iris, corpus ciliaris dan glandula lacrimalis.

Melatonin maybe a regulatory hormone of darkness for the SCN.

Terdapat reseptor melatonin pada nucleus suprachiasmaticuscus (SCN) dan pada mata.

Terjadi hubungan antara SCN yang diaktifkan oleh melatonin dengan rasa ngantuk, terus tidur dengan mata tertutup.


FUNGSI MELANTONIN (2)

Sintesa dan sekresi melatonin meningkat pada malam hari dan tetap rendah pada siang hari.Melatonin dapat dipakai untuk terapi jet lag dan gangguan tidur Fungsi melatonin•Inhibisi onset pubertas•Sebagai antioksidan (terutama untuk SSP)•Mempertahankan irama sirkardian


Hubungan glandula epiphysis cerebri dan mata


IRAMA SIRKARDIAN


Irama sirkardian Irama sirkardian adalah perubahan fisik, mental dan adalah perubahan fisik, mental dan perilaku dalam siklus 24 jam terutama sebagai respon perilaku dalam siklus 24 jam terutama sebagai respon terhadap lingkungan siang dan malam. terhadap lingkungan siang dan malam.

Jam biologiJam biologi adalah sekumpulan molekul yang adalah sekumpulan molekul yang bberinteraksi dalam sel pada seluruh tubuh yang erinteraksi dalam sel pada seluruh tubuh yang mengontrol irama sirkardian.mengontrol irama sirkardian.

“ “Master clockMaster clock” terdapat pada otak yang mengkoordinir ” terdapat pada otak yang mengkoordinir seluruh jam tubuh (seluruh jam tubuh (body clocksbody clocks) sehingga bekerja ) sehingga bekerja secara sinkron. Master clocks terdiri dari sekumpulan secara sinkron. Master clocks terdiri dari sekumpulan se-sel saraf (20.000) yang disebut SCN (super se-sel saraf (20.000) yang disebut SCN (super chiasmatic nucleus) yang terdapat pada hipotalamus chiasmatic nucleus) yang terdapat pada hipotalamus diatas chiasma opticus, disebut diatas chiasma opticus, disebut pace maker pace maker untuk untuk mengontrol irama sirkardian.mengontrol irama sirkardian.

IRAMA SIRKARDIAN


Kadar melatonin dalam irama sirkadian


Kadar melatonin dalam irama sirkadian

Umur 20-27

Umur 67-84


Berbagai variabel dalam irama sirkadian


GLANDULA THYREOIDEAGLANDULA THYREOIDEA

1 Nopember 2011 77

LOBULI



BENTUK:BENTUK:SEBAGAI PERISAI : 2 LOBI, DIHUBUNGKAN SEBAGAI PERISAI : 2 LOBI, DIHUBUNGKAN OLEH OLEH ISTHMUS, ISTHMUS,

BERAT: 25 - 40 GRAMBERAT: 25 - 40 GRAM LETAK:LETAK:

DAERAH SERVIKAL, DI DEPAN DAERAH SERVIKAL, DI DEPAN LARYNXLARYNX

ASAL: ASAL: ENTODERMENTODERM

FUNGSI: MELEPASKAN HORMON :FUNGSI: MELEPASKAN HORMON :TIROKSIN (T4)TIROKSIN (T4)

TRIYODOTIRONIN (T3)TRIYODOTIRONIN (T3)


GAMBARAN UMUM:GAMBARAN UMUM:DIBUNGKUS OLEH KAPSEL JARINGAN DIBUNGKUS OLEH KAPSEL JARINGAN PENGIKAT LONGGARPENGIKAT LONGGAR

KAPSEL MELANJUTKAN MENJADI KAPSEL MELANJUTKAN MENJADI SEPTA KELENJARSEPTA KELENJAR

KELENJAR BERBENTUK KELENJAR BERBENTUK FOLIKEL FOLIKEL YANG YANG DIPISAHKAN SEPTA DENGAN DIPISAHKAN SEPTA DENGAN ANYAMAN PEMBULUH DARAHANYAMAN PEMBULUH DARAH

SEL-SEL KELENJAR MEMBENTUK SEL-SEL KELENJAR MEMBENTUK EPITEL SEBAGAI DINDING FOLIKEL EPITEL SEBAGAI DINDING FOLIKEL


BENTUK: BENTUK: BULAT BULAT

UKURAN: UKURAN: BERVARIASI: 0,02 mm - 0,9 mm BERVARIASI: 0,02 mm - 0,9 mm

DINDING:DINDING:SEL FOLIKULER MEMBENTUK EPITEL KUBOID SELAPIS SEL FOLIKULER MEMBENTUK EPITEL KUBOID SELAPIS

BENTUK SEL FOLIKULER:BENTUK SEL FOLIKULER:TERGANTUNG AKTIVITAS KELENJARTERGANTUNG AKTIVITAS KELENJAR

ISI:ISI:KOLOID MENGANDUNG HORMONKOLOID MENGANDUNG HORMON

PEMISAH FOLIKEL:PEMISAH FOLIKEL:SEPTA JARINGAN PENGIKAT SEPTA JARINGAN PENGIKAT

BANYAK SERAT RETIKULERBANYAK SERAT RETIKULER

ANYAMAN PEMBULUH KAPILERANYAMAN PEMBULUH KAPILER

1 Nopember 20111 Nopember 2011 8181Bahan ajar Histologi, Bahan ajar Histologi,

Subowo. Subowo.


1 Nopember 2011 83

FOLIKEL FOLIKEL GLANDULA THYREOIDEAGLANDULA THYREOIDEA

FOLIKEL BERISI KOLOID

FOLIKEL KOSONG

SEL PARAFOLIKULER


1 Nopember 2011 84

PEMBULUH DARAHPEMBULUH DARAH


1 Nopember 2011 85

SEL PARAFOLIKULER


1 Nopember 2011 86

SEL PARA FOLIKULERSEL PARA FOLIKULER



SINTESIS HORMONSINTESIS HORMON

TAHAPANTAHAPANDALAM SEL FOLIKULER:DALAM SEL FOLIKULER:

SINTESIS TIROGLOBULINSINTESIS TIROGLOBULIN

PENGAMBILAN JODIUMPENGAMBILAN JODIUM

PENGAKTIVAN JODIUMPENGAKTIVAN JODIUM

DALAM RUANG FOLIKELDALAM RUANG FOLIKELJODINISASIJODINISASI


TAHAPANTAHAPANMEKANISME SINTESIS MEKANISME SINTESIS PROTEIN DALAM rER PROTEIN DALAM rER

PENAMBAHAN GUGUS PENAMBAHAN GUGUS GALAKTOSE PADA GLOBULIN GALAKTOSE PADA GLOBULIN DALAM KOMPLEKS GOLGIDALAM KOMPLEKS GOLGI

PENGANGKUTAN PENGANGKUTAN TIROGLOBULIN KE RUANG TIROGLOBULIN KE RUANG FOLIKELFOLIKEL


PEMBUBUHAN JODIUM PADA HORPEMBUBUHAN JODIUM PADA HORMONMON

PENGAMBILAN JODIUM PENGAMBILAN JODIUM DARI DARAHDARI DARAH

LOKASI : LOKASI : BAGIAN BASAL SEL FOLIKULERBAGIAN BASAL SEL FOLIKULER

MEKANISME: MEKANISME: PEMOMPAAN MELALUI MEMBRAN PEMOMPAAN MELALUI MEMBRAN PLASMA SEL FOLIKULERPLASMA SEL FOLIKULER

FAKTOR PENDORONG: FAKTOR PENDORONG: HORMON TIROTROPINHORMON TIROTROPIN

AKTIVASIAKTIVASIOKSIDASI JODIUM DENGAN KATALISATOR OKSIDASI JODIUM DENGAN KATALISATOR PEROKSIDASE TIROID DALAM SITOPLASMAPEROKSIDASE TIROID DALAM SITOPLASMA

PEMBUBUHAN JODIUM PADA GUGUS PEMBUBUHAN JODIUM PADA GUGUS TIROSIL DARI TIROGLOBULIN DALAM TIROSIL DARI TIROGLOBULIN DALAM KOLOID:KOLOID:

MONOIODOTYROSIN (MIT)MONOIODOTYROSIN (MIT)

DIIODOTYROSIN (DIT)DIIODOTYROSIN (DIT)

DIT + DIT TETRAIODOTYROSIN DIT + DIT TETRAIODOTYROSIN ((T4T4))

MIT + DIT TRIIODOTYROSIN (MIT + DIT TRIIODOTYROSIN (T3T3))


1 Nopember 2011 91

SEL FOLIKEL

SEL ENDOTEL



Subowo. 92

PELEPASAN HORMON TIROIDPELEPASAN HORMON TIROID

RANGSANG:RANGSANG:HORMON TIROTROPINHORMON TIROTROPIN

TAHAPAN:TAHAPAN:1. PINOSITOSIS KOLOID OLEH SEL FOLIKULER1. PINOSITOSIS KOLOID OLEH SEL FOLIKULER2. PEMBENTUKAN VESIKEL PINOSITIK2. PEMBENTUKAN VESIKEL PINOSITIK3. FUSI VESIKEL PINOSITIK DENGAN LISOSOM3. FUSI VESIKEL PINOSITIK DENGAN LISOSOM4. PEMECAHAN IKATAN TIROGLOBULIN 4. PEMECAHAN IKATAN TIROGLOBULIN DENGAN MIT, DIT, T3 DAN T4 DALAM VESIKEL DENGAN MIT, DIT, T3 DAN T4 DALAM VESIKEL MENJADI:MENJADI:

MIT, DIT, T3 DAN T4 (HORMON YANG AKAN MIT, DIT, T3 DAN T4 (HORMON YANG AKAN DISEKRESIKANDISEKRESIKAN))

5. HASIL PEMECAHAN MASUK SITOPLASMA5. HASIL PEMECAHAN MASUK SITOPLASMA6. PELEPASAN J DARI MIT & DIT DALAM 6. PELEPASAN J DARI MIT & DIT DALAM SITOPLASMASITOPLASMA7. PELEPASAN HORMON T3 DAN T4 MELALUI 7. PELEPASAN HORMON T3 DAN T4 MELALUI MEMBRAN KE DARAHMEMBRAN KE DARAH

T4 (TIROKSIN) = 90% DARI HORMON TIROIDT4 (TIROKSIN) = 90% DARI HORMON TIROIDT3 BEKERJA LEBIH CEPAT DAN LEBIH POTENT3 BEKERJA LEBIH CEPAT DAN LEBIH POTEN

1 Nopember 2011 93

SINTESIS DAN SEKRESI HORMON SINTESIS DAN SEKRESI HORMON TIROID TIROID




LETAK:LETAK:DI ANTARA SEL FOLIKULERDI ANTARA SEL FOLIKULER

DI LUAR EPITEL FOLIKELDI LUAR EPITEL FOLIKEL

PENAMPILAN:PENAMPILAN:BERUKURAN LEBIH BESAR DARIPADA SEL FOLIKELBERUKURAN LEBIH BESAR DARIPADA SEL FOLIKEL

KURANG TERWARNA/PUCAT : LIGHT CELL (L)KURANG TERWARNA/PUCAT : LIGHT CELL (L)

JUMLAH JAUH LEBIH SEDIKITJUMLAH JAUH LEBIH SEDIKIT

ME:ME:rER TERDAPAT BANYAKrER TERDAPAT BANYAK

MITOKHONDRIA PANJANGMITOKHONDRIA PANJANG

KOMPLEKS GOLGI: BESARKOMPLEKS GOLGI: BESAR

GRANULA 100 - 180 nm : BANYAKGRANULA 100 - 180 nm : BANYAK

FUNGSI:FUNGSI:MELEPASKAN MELEPASKAN HORMON CALCITONINHORMON CALCITONIN

MENURUNKAN KADAR MENURUNKAN KADAR CALCIUMCALCIUM


CALCITONINCALCITONIN

MENAHAN AKTIVITAS OSTEOKLASMENAHAN AKTIVITAS OSTEOKLAS

PENURUNAN ABSORBSI MATRIKS PENURUNAN ABSORBSI MATRIKS TULANGTULANG

PENURUNAN PELEPASAN KALSIUMPENURUNAN PELEPASAN KALSIUM

PENURUNAN KADAR FOSFAT DAN KALSIUMPENURUNAN KADAR FOSFAT DAN KALSIUM




SEL FOLIKULER DAN SEL PARAFOLIKULERSEL FOLIKULER DAN SEL PARAFOLIKULER


SISTEM TUBUH:SISTEM TUBUH:PENINGKATAN ABSORBSI KH PADA USUSPENINGKATAN ABSORBSI KH PADA USUS

PERTUMBUHAN TUBUHPERTUMBUHAN TUBUH

PERKEMBANGAN SISTEM SARAF DALAM PERKEMBANGAN SISTEM SARAF DALAM JANINJANIN

MOLEKULER:MOLEKULER:MERANGSANG RESPIRASI MITOKHONDRIAMERANGSANG RESPIRASI MITOKHONDRIA

FOSFORILASI OKSIDATIFFOSFORILASI OKSIDATIF

PENINGKATAN JUMLAH MITOKHONDRIAPENINGKATAN JUMLAH MITOKHONDRIA


GLANDULA PARATHYROIDEAGLANDULA PARATHYROIDEA


PENAMPILANPENAMPILANBULAT DIBUNGKUS KAPSEL JARINGAN BULAT DIBUNGKUS KAPSEL JARINGAN PENGIKATPENGIKAT

UKURANUKURAN3 X 6 mm3 X 6 mm

JUMLAHJUMLAH4 BUAH4 BUAH

LETAKLETAKDI BELAKANG GLANDULA PARATHYROIDEADI BELAKANG GLANDULA PARATHYROIDEA

PADA SETIAP KUTUB ATAS DAN BAWAH PADA SETIAP KUTUB ATAS DAN BAWAH LOBUS LOBUS GLANDULA THYROIDEAGLANDULA THYROIDEA


A. THYREOIDEA INFERIOR

A. THYREOIDEA INFERIOR



PEMBUNGKUS:PEMBUNGKUS:KAPSEL JARINGAN PENGIKATKAPSEL JARINGAN PENGIKAT

PARENKHIM:PARENKHIM:SEL PRINSIPALSEL PRINSIPAL

BENTUK POLIGONAL KECILBENTUK POLIGONAL KECIL

INTI VESIKULERINTI VESIKULER

SITOPLASMA PUCATSITOPLASMA PUCAT

GRANULA SEKRET PADA PEMERIKSAAN GRANULA SEKRET PADA PEMERIKSAAN MEME

SEL OKSIFILSEL OKSIFILJUMLAH LEBIH SEDIKITJUMLAH LEBIH SEDIKIT

BERGEROMBOLBERGEROMBOL

BENTUK POLIGONAL, LEBIH BESARBENTUK POLIGONAL, LEBIH BESAR

SITOPLASMA ASIDOFILIKSITOPLASMA ASIDOFILIK

DENGAN ME: BANYAK DENGAN ME: BANYAK MITOKHONDRIAMITOKHONDRIA

1 Nopember 2011 104

MIKROSKOPI GLANDULA PARATHYROIDEAMIKROSKOPI GLANDULA PARATHYROIDEA

SEL OXYPHIL


1 Nopember 2011 105







FUNGSIS EL:FUNGSIS EL:SEL PRINSIPAL: SEL PRINSIPAL: HORMON HORMON PARATIROID (PTH)PARATIROID (PTH)

SEL OKSIFIL: SEL OKSIFIL: BELUM JELASBELUM JELAS


FUNGSIFUNGSI

HORMON PARATIROID HORMON PARATIROID (PTH)(PTH)


HORMON PARATHYROIDEAHORMON PARATHYROIDEA

KENAIKAN KADAR KALSIUM MENGHAMBAT SINTESIS PTH

PENINGKATAN PELEPASAN FOSFAT DARI GINJAL

PENURUNAN KADAR FOSFAT

PENINGKATAN ABSORBSI FOSFAT DI USUS

VITAMIN D

PENINGKATAN KADAR KALSIUM DARAH



PENINGKATAN HORMON PENINGKATAN HORMON PARATHYROIDEAPARATHYROIDEA

MENINGKATKAN AKTIVITAS OSTEOKLAS

MENINGKATKAN ABSORBSI MATRIKS TULANG

PELEPASAN KALSIUM DALAM DARAH

PENINGKATAN KADAR KALSIUM DARAH

KENAIKAN KADAR KALSIUM MENGHAMBAT SINTESIS PTH

PE

NU

RU

NA

N

KA

DA

R K

AL

SIU

M



CALCITONINCALCITONIN

MENAHAN AKTIVITAS OSTEOKLASMENAHAN AKTIVITAS OSTEOKLAS

PENURUNAN ABSORBSI MATRIKS PENURUNAN ABSORBSI MATRIKS TULANGTULANG

PENURUNAN PELEPASAN KALSIUMPENURUNAN PELEPASAN KALSIUM

PENURUNAN KADAR FOSFAT DAN KALSIUMPENURUNAN KADAR FOSFAT DAN KALSIUM



GLANDULA GLANDULA SUPRARENALISSUPRARENALIS


BENTUK/UKURAN: BENTUK/UKURAN: SEBAGAI BULAN SABIT, GEPENG; SEBAGAI BULAN SABIT, GEPENG;

4-6 cm X 1-2 cm X 4 - 6 mm; BERAT : 15 GRAM4-6 cm X 1-2 cm X 4 - 6 mm; BERAT : 15 GRAM

JUMLAHJUMLAHSEPASANGSEPASANG

LOKASI:LOKASI:KUTUB ATAS SETIAP GINJALKUTUB ATAS SETIAP GINJAL


PENAMPILAN UMUMPENAMPILAN UMUMDIBUNGKUS OLEH KAPSEL JARINGAN DIBUNGKUS OLEH KAPSEL JARINGAN PENGIKATPENGIKAT

TERDIRI ATAS 2 LAPISAN KONSENTRIS:TERDIRI ATAS 2 LAPISAN KONSENTRIS:CORTEX ADRENALISCORTEX ADRENALIS : LAPISAN LUAR WARNA : LAPISAN LUAR WARNA KUNINGKUNING

MEDULLA ADRENALISMEDULLA ADRENALIS: LAPISAN TENGAH WARNA : LAPISAN TENGAH WARNA ABU-ABUABU-ABU

ASAL-USULASAL-USULCORTEXCORTEX BERASAL DARI JARINGAN BERASAL DARI JARINGAN MESODERMMESODERM

MEDULLAMEDULLA BERASAL DARI JARINGAN BERASAL DARI JARINGAN EKTODERMEKTODERM


GLANDULA SUPRARENALISGLANDULA SUPRARENALIS

CORTEX

MEDULLA



BAGIAN-BAGIAN GLANDULA SUPRARENALISBAGIAN-BAGIAN GLANDULA SUPRARENALIS



LAPISAN JARINGAN CORTEX KELENJARLAPISAN JARINGAN CORTEX KELENJARZONA GLOMERULOSA (15 % ZONA GLOMERULOSA (15 % DARI SELURUH KELENJARDARI SELURUH KELENJAR))

SEL-SEL BERBENTUK SILINDRIS TERSUSUN PADAT DALAM SEL-SEL BERBENTUK SILINDRIS TERSUSUN PADAT DALAM KELOMPOK MELENGKUNG, DIKELILINGI OLEH KAPILERKELOMPOK MELENGKUNG, DIKELILINGI OLEH KAPILER

ZONA FASCICULATA (50 %)ZONA FASCICULATA (50 %)SEL-SEL BERBENTUK POLIGONAL. TERSUSUN BERJAJAR SEL-SEL BERBENTUK POLIGONAL. TERSUSUN BERJAJAR TEGAK MEMBENTUK KOLOM DIPISAHKAN OLEH KAPILER TEGAK MEMBENTUK KOLOM DIPISAHKAN OLEH KAPILER DARAH,DARAH,

SEL-SEL TAMPAK BERVAKUOLA KARENA MENGANDUNG SEL-SEL TAMPAK BERVAKUOLA KARENA MENGANDUNG TETES LEMAKTETES LEMAK

ZONA RETICULARIS (7 %)ZONA RETICULARIS (7 %)SEL-SEL YANG BERUKURAN LEBIH KECIL TERSUSUN DALAM SEL-SEL YANG BERUKURAN LEBIH KECIL TERSUSUN DALAM KELOMPOK TIDAK TERATUR MEMBENTUK ANYAMANKELOMPOK TIDAK TERATUR MEMBENTUK ANYAMAN

SEL ASIDOFILIKSEL ASIDOFILIK

1 Nopember 2011 118

CORTEX ADRENALIS/SUPRARENALISCORTEX ADRENALIS/SUPRARENALIS



ZONA GLOMERULOSA ZONA GLOMERULOSA CORTEX ADRENALIS/SUPRARENALISCORTEX ADRENALIS/SUPRARENALIS



ZONA FASCICULATA ZONA FASCICULATA CORTEX CORTEX ADRENALIS/SUPRARENALISADRENALIS/SUPRARENALIS

HORMON



ZONA RETICULARIS CORTEX ADRENALIS/SUPRARENALIS

MEDULLA


1 Nopember 2011 122

LAPISAN GLANDULA ADRENALISLAPISAN GLANDULA ADRENALIS


1 Nopember 2011 123

PASOKAN DARAH BAGI GLANDULA PASOKAN DARAH BAGI GLANDULA ADRENALISADRENALIS



JARINGAN KELENJAR ADRENAL DI JARINGAN KELENJAR ADRENAL DI LUAR ORGAN ADRENALLUAR ORGAN ADRENAL

SERINGKALI JARINGAN KELENJAR ADRENAL TERDAPAT DI LUAR ORGAN ADRENAL

• LOKASI: SEPANJANG AORTA ABDOMINALIS



JARINGAN KELENJAR ADRENAL DI LUAR ORGAN ADRENALJARINGAN KELENJAR ADRENAL DI LUAR ORGAN ADRENAL



ZONA GLOMERULOSAZONA GLOMERULOSATERLIBAT DALAM METABOLISME MINERALTERLIBAT DALAM METABOLISME MINERALMINERALOCORTIKOIDMINERALOCORTIKOIDDEOXYCORTICOSTERONEDEOXYCORTICOSTERONEALDOSTERONEALDOSTERONE

ZONA FASCICULATAZONA FASCICULATATERLIBAT DALAMTERLIBAT DALAM METABOLISME KH, PROTEIN DAN LIPIDMETABOLISME KH, PROTEIN DAN LIPID

KORTISON GLUKOKORTIKOSTEROIDKORTISON GLUKOKORTIKOSTEROIDKORTISOLKORTISOLSEDIKIT ANDROGEN DAN ESTROGENSEDIKIT ANDROGEN DAN ESTROGEN

ZONA RETICULARISZONA RETICULARISTERLIBAT DALAMTERLIBAT DALAM METABOLISME KH, PROTEIN DAN LIPIDMETABOLISME KH, PROTEIN DAN LIPID

KORTISON GLUKOKORTIKOSTEROIDKORTISON GLUKOKORTIKOSTEROIDKORTISOLKORTISOLSEDIKIT ANDROGEN DAN ESTROGENSEDIKIT ANDROGEN DAN ESTROGEN


PARENKHIM (28%):PARENKHIM (28%):TERSUSUN OLEH SEL-SEL POLIHIDRAL EPITELOID MEM-TERSUSUN OLEH SEL-SEL POLIHIDRAL EPITELOID MEM-BENTUK ANYAMAN PADAT DIKELILINGI OLEH KAPILER DAN BENTUK ANYAMAN PADAT DIKELILINGI OLEH KAPILER DAN VENAVENA

JENIS SEL:JENIS SEL:SEL KHROMAFIN:SEL KHROMAFIN:BERASAL DARI NERO-EKTODERMBERASAL DARI NERO-EKTODERM

MENGHASILKAN KATEKHOLAMINMENGHASILKAN KATEKHOLAMIN

DIPERSARAFI SERABUT PREGANGLIONIK KHOLINERGIKDIPERSARAFI SERABUT PREGANGLIONIK KHOLINERGIK

SEDIKIT SEL-SEL GANGLION SIMPATIKSEDIKIT SEL-SEL GANGLION SIMPATIK

FUNGSI SEKRESI SEL KHROMAFIN:FUNGSI SEKRESI SEL KHROMAFIN:KATEKHOLAMIN:KATEKHOLAMIN:

EPINEFRINEPINEFRIN

NOREPINEFRIN ( NEUROTRANSMITTER SISTEM SIMPATIK)NOREPINEFRIN ( NEUROTRANSMITTER SISTEM SIMPATIK)

RANGSANG SEKRESI:RANGSANG SEKRESI:NEROTRANSMITTER SARAF KHOLINERGIKNEROTRANSMITTER SARAF KHOLINERGIK


MEDULLA SUPRARENALISMEDULLA SUPRARENALIS

N = SEL PENGHASIL NORADRENALIN

A = SEL PENGHASIL ADRENALIN

FIKSASI DNGAN GARAM KHROM


1 Nopember 2011 129

MEKANISME UMPAN BALIK DALAM PRODUKSI MEKANISME UMPAN BALIK DALAM PRODUKSI HORMON KORTEKS HORMON KORTEKS


1 Nopember 2011 130

PENYEBAB TIMBULNYA GANGGUAN PENYEBAB TIMBULNYA GANGGUAN CORTEX GLANDULA ADRENALISCORTEX GLANDULA ADRENALIS



MEKANISME SINTESIS HORMON MEDULLA ADRENALIS MEKANISME SINTESIS HORMON MEDULLA ADRENALIS


1 Nopember 20111 Nopember 2011 132132Bahan ajar Histologi, Bahan ajar Histologi,

Subowo. Subowo.


PANCREASPANCREAS

DUODENUM



BENTUK:BULAT

SEBAGAI KELOMPOK SEL-SEL ENDOKRIN

LETAK:DI ANTARA KELENJAR EKSOKRIN PANCREAS

JUMLAH: 1 JUTA, SEKITAR 1,5 % DARI SELURUH PANCREAS

MIKROSKOPIK:SEL-SEL ENDOKRIN:

• SEL (20 %) BER-GRANULA

• SEL (60 - 80 %) BER-GRANULA

• SEL BER-GRANULA

• SEL C ( PADA MARMOT), TIDAK BER-GRANULA

KAPILER DARAH


INSULA LANGERHANSIINSULA LANGERHANSI


1 Nopember 2011 136

INSULA LANGERHANSIINSULA LANGERHANSI



SEL INSULA LANGERHANSI


MIKROSKOPIKMIKROSKOPIKUKURAN: LEBIH BESAR DARIPADA SEL UKURAN: LEBIH BESAR DARIPADA SEL

JUMLAH : 20 %JUMLAH : 20 %

BERKUMPUL BAGIAN PERIFER BERKUMPUL BAGIAN PERIFER INSULAINSULA LANGERHANSILANGERHANSI

MEMPUNYAI BUTIR-BUTIR SEKRESI YANG TERWARNA MEMPUNYAI BUTIR-BUTIR SEKRESI YANG TERWARNA MERAH DENGAN PEWARNAAN GOMORIMERAH DENGAN PEWARNAAN GOMORI

M.E. M.E. BUTIR-BUTIIR SEKRESI BERUKURAN SEDIKIT LEBIH BUTIR-BUTIIR SEKRESI BERUKURAN SEDIKIT LEBIH BESAR DARIPADA BUTIR SEKRESI SEL BESAR DARIPADA BUTIR SEKRESI SEL

DI BAGIAN TENGAH BUTIR SEKRESI TERDAPAT “INTI” DI BAGIAN TENGAH BUTIR SEKRESI TERDAPAT “INTI” SEKRESI SEKRESI

FUNGSI:FUNGSI:MENSEKRESI: GLUKAGON: MENSEKRESI: GLUKAGON: MENDOR0NG PENINGKATAN MENDOR0NG PENINGKATAN KADAR GLUKOSE DALAM DARAHKADAR GLUKOSE DALAM DARAH

1 Nopember 2011 139

SEL SEL


1 Nopember 2011 140

SEL SEL DAN SEL DAN SEL

SEL ALFA TERWARNA MERAH MUDA

SEL BETA TERWARNA BIRU MUDA

SEL

PEWARNAAN GOMORI

PEWARNAAN METODE IMUNO-PEROKSIDASE


1 Nopember 2011 141

SEL-SEL DALAM INSULA LANGERHANSISEL-SEL DALAM INSULA LANGERHANSI


1 Nopember 2011 142

SEL SEL DAN SEL DAN SEL



MIKROSKOPIK:MIKROSKOPIK:SEBAGIAN BESAR BERKUMPUL DI TENGAH INSULA LANGERHANSI

UKURAN KECIL, MEMPUNYAI GRANULA TERWARNA BIRU PADA PEWARNAAN KHROM HEMATOKSILIN GOMORI

M.E.M.E.ORGANELA: ENDOPLASMIC RETICULUM, KOMPLEKS GOLGI

BUTIR-BUTIR SEKRESI DIBATASI MEMBRANN

FUNGSI: FUNGSI: PENGHASIL HORMON INSULIN:

MENDORONG PENURUNAN KADAR GLUKOSE DALAM MENDORONG PENURUNAN KADAR GLUKOSE DALAM DARAHDARAH

1 Nopember 2011 144

SINTESIS HORMON INSULIN SINTESIS HORMON INSULIN



BENTUK: BENTUK: HETEROGEN DALAM BENTUK, UKURAN, DAN HETEROGEN DALAM BENTUK, UKURAN, DAN DENSITAS BUTIR SEKRESI DENSITAS BUTIR SEKRESI

IDENTIFIKASI:IDENTIFIKASI:PEWARNAAN KHUSUS: METODE GARAM PERAK PEWARNAAN KHUSUS: METODE GARAM PERAK

FUNGSI:FUNGSI:MENGHASILKAN HORMON SOMATOSTATINMENGHASILKAN HORMON SOMATOSTATIN

= = GROWTH HORMONE INHIBITING FACTORGROWTH HORMONE INHIBITING FACTOR


APLIKASI MEDIKAPLIKASI MEDIK



GLANDULA HYPOPHYSIS CEREBRIGLANDULA HYPOPHYSIS CEREBRI Tumor hypophysis (adenoma) dapat mendesak jaringan di sekitarnya. Tumor ini dapat menghasilkan hormon, tergantung sel yang berkembang menjadi tumor. Gejala tergantung dari hormon yang diproduksi.




GLANDULA THYREOIDEAGLANDULA THYREOIDEAHypothyreoidisme, karena kekurangan unsur iodiumHyperthyreoidisme, kelebihan hormon :Penyakit Grave

GLANDULA PARATHYREOIDEAGLANDULA PARATHYREOIDEAHyperparthyreodisme: kenaikan ion Ca++ dan penurunan fosfat, osteitis fibrosa cystica (mudah patah tulang). Osteoklas meningkat. Hypoparathyreodisme: penurunan ion Ca++ dan



GANGGUAN KELENJAR TIROIDGANGGUAN KELENJAR TIROID

HIPOTIROIDISMEHIPOTIROIDISMEPENYAKIT HASHIMOTOPENYAKIT HASHIMOTO

MIKSEDEMAMIKSEDEMA

KERDIL (KRETINISME)KERDIL (KRETINISME)

RETARDASI MENTALRETARDASI MENTAL

PENURUNAN METABOLISMEPENURUNAN METABOLISME

HIPERTIROIDISMEHIPERTIROIDISMETIROTOKSIKOSISTIROTOKSIKOSIS

PENYAKIT GRAVEPENYAKIT GRAVE

PENINGKATAN METABOLISMEPENINGKATAN METABOLISME



GANGGUAN HORMON GANGGUAN HORMON PARATHYROIDPARATHYROID

HIPERPARATHYROIDISMEHIPERPARATHYROIDISMEKADAR FOSFAT TURUNKADAR KALSIUM NAIKDEKALSIFIKASI TULANG: OSTEITIS FIBROSAPENGENDAPAN KAPUR PADA ORGAN

ARTERIARTERIGINJAL GINJAL

HIPOPARATHYROIDISMEHIPOPARATHYROIDISMEKADAR FOSFAT NAIKKADAR KALSIUM TURUNPEMADATAN JARINGAN TULANGKEJANG-KEJANG OTOT: TETANI




GLANDULA PARATHYREOIDEAGLANDULA PARATHYREOIDEA INSULA LANGERHANSI INSULA LANGERHANSI

Diabetes Tipe I, disebabkan oleh kerusakan sel β.Diabetes tipe II pada usia lanjut, karena sel tidak dapat memanfaatkan insulinTumor sel β menyebabkan kelebihan insulin

GLANDULA ADRENALIS GLANDULA ADRENALIS Gangguan pengendalian umpan balik. Cortex tidak berfungsi, karena menurunnya hormon ACTH. Pada orang yang terus menerus menggunakan obat kortikosteroid sering menyebabkan fenomena ini. Emosi (marah, ketegangan) dapat merangsang sekresi epinephrin dan norepinephrin.



UMPAN BALIK SEBAGAI PENGENDALI SEKRESIUMPAN BALIK SEBAGAI PENGENDALI SEKRESI



EMOSI DAN REAKSI SEL KHROMAFINEMOSI DAN REAKSI SEL KHROMAFIN

EMOSI

EPINEFRIN NOREPINEFRIN

SERABUT SARAF PREGANGLIONIK

SEL KHROMAFIN

EPINEFRIN NOREPINEFRIN

EFEK:EFEK:

VASOKONSTRIKSI, DENYUT JANTUNG NAIK, HIPERTENSI, GLUKOSE NAIKVASOKONSTRIKSI, DENYUT JANTUNG NAIK, HIPERTENSI, GLUKOSE NAIK



GANGGUAN GANGGUAN CORTEX GLANDULA ADRENALISCORTEX GLANDULA ADRENALIS

HIPERFUNGSI:HIPERFUNGSI:PRODUKSI BERLEBIHAN HORMON GLUKOKORTIKOID, PRODUKSI BERLEBIHAN HORMON GLUKOKORTIKOID, ALDOSTERONALDOSTERON

PRODUKSI BERLEBIHAN HORMON SEKS: SINDROM PRODUKSI BERLEBIHAN HORMON SEKS: SINDROM ADRENOGENITALADRENOGENITAL

HIPOFUNGSI:HIPOFUNGSI:PENURUNAN HORMON GLUKOKORTIKOSTEROIDPENURUNAN HORMON GLUKOKORTIKOSTEROID
