15
KULIT Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu : 1. Epidermis, yaitu epitel skuamosa kompleks yang berasal dari ektoderm, di beberapa tempat dari tubuh bermodifikasi karena mempunyai lapisan kultikula atau mengandung rambut dan kuku. Terdiri dari 4 jenis sel yang berbeda yaitu keratinosit, melanosit, sel langerhans dan sel merkel. Yang terbanyak jumlahnya adalah keratinosit, yang merupakan sel epitel yang akan berkembang untuk membentuk keratin. Karena itu terbentuklah lapisan permukaan kulit yang terdiri atas sel mati. Populasi sel kedua adalah melanosit. Melanosit bertebaran diantara keratinosit lapis basal dan lapis taju serta terdapat juga di dalam folikel rambut dan jaringan ikat dermis. Melanosit ini berfungsi untuk membuat pigmen melanin, dimana pigmen melanin ini merupakan salah satu faktor penentu warna kulit. Warna kulit ditentukan oleh tiga faktor yaitu warna kulitnya sendiri kuning karena kandungan karoten, darah pada pembuluh darah dermis memberikan rona kemerahan dan yang terakhir adalah beragam kandungan pigmen melanin memberikan bayangan coklat. Melanin terutama terletak di dalam lapis basal dan bagian bawah lapis taju. Populasi sel ketiga di dalam epidermis adalah sel-sel langerhans. Sel ini berbentuk bintang dengan banyak

KULIT HISTOLOGI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KULIT HISTOLOGI

KULIT

Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu :

1. Epidermis, yaitu epitel skuamosa kompleks yang berasal dari ektoderm, di

beberapa tempat dari tubuh bermodifikasi karena mempunyai lapisan kultikula

atau mengandung rambut dan kuku. Terdiri dari 4 jenis sel yang berbeda yaitu

keratinosit, melanosit, sel langerhans dan sel merkel. Yang terbanyak jumlahnya

adalah keratinosit, yang merupakan sel epitel yang akan berkembang untuk

membentuk keratin. Karena itu terbentuklah lapisan permukaan kulit yang terdiri

atas sel mati. Populasi sel kedua adalah melanosit. Melanosit bertebaran diantara

keratinosit lapis basal dan lapis taju serta terdapat juga di dalam folikel rambut

dan jaringan ikat dermis. Melanosit ini berfungsi untuk membuat pigmen

melanin, dimana pigmen melanin ini merupakan salah satu faktor penentu warna

kulit. Warna kulit ditentukan oleh tiga faktor yaitu warna kulitnya sendiri kuning

karena kandungan karoten, darah pada pembuluh darah dermis memberikan rona

kemerahan dan yang terakhir adalah beragam kandungan pigmen melanin

memberikan bayangan coklat. Melanin terutama terletak di dalam lapis basal

dan bagian bawah lapis taju.

Populasi sel ketiga di dalam epidermis adalah sel-sel langerhans. Sel ini

berbentuk bintang dengan banyak cabang mirip dendrit ini terutama didapatkan

pada lapis taju epidermis. Dengan mikroskop elektron, sel ini terlihat intinya

bertakik dan sitoplasmanya relatif jernih tanpa tonofilamen, desmosom atau

melanosom. Sitoplasmanya jelas mengandung inklusi mirip batang disebut

granula Birbeck.

Populasi sel keempat adalah sel Merkel. Sel ini bertebaran luas di dalam

epidermis dan biasanya terlihat di dekat stratum germinativum, sering terdapat

berhubungan dengan ujung saraf intraepitel. Intinya berbentuk tidak teratur dan

sitoplasmanya kurang kedap electron dibandingkan dengan keratinosit

disekitarnya. Sitoplasmanya mengandung berkas longgar tonofilamen dan

banyak granula kecil, padat. Sel merkel terlekat pada keratinosit disekitarnya

oleh banyak desmosom.

Page 2: KULIT HISTOLOGI

2. Dermis atau korium, berupa jaringan ikat padat , vascular (mengandung banyak

pembuluh darah )dan berasal dari mesoderm.

Kulit secara garis besar terdiri atas dua golongan yaitu kulit tebal dan kulit tipis. Kulit

tebal terdapat pada telapak tangan dan kaki sedangkan kulit tipis terdapat pada bagian

badan yang lainnya. Kulit tebal dan kulit tipis bukan memerikan ketebalan kulit secara

keseluruhan, tetapi hanya ketebalan epidermisnya saja.

A. KULIT TANPA RAMBUT

Pada telapak tangan dan kaki tidak tumbuh rambut. Kulitnya tebal,terdiri atas

bagian-bagian seperti berikut :

1. Epidermis

Epidermis disini istimewa tebal dan memperlihatkan lapisan dan perkembangan

yang maksimal. Terdiri atas lima lapis atau stratum, yaitu :

Page 3: KULIT HISTOLOGI

a. Stratum Korneum (Lapis tanduk)

Merupakan lapisan terluar yang berzat tanduk, setebal ¾ tebal epidermis. Terdiri

atas sel-sel jernih , mati seperti sisik yang semakin menggepeng dan menyatu.

Intinya tiada dan sitoplasmanya disulih dengan keratin yang dianggap terutama

berasal dari tonofibril lapis-lapis epidermis di bawahnya. Lapisan paling atas

stratum korneum merupakan serpih tanduk yang terkelupas terus menerus atau

disebut dengan desquamasi. Lapis internal dari stratum korneum adalah kompak

dan batas tiap-tiap sel nampak.

b. Stratum Lusidum (Lapis bening)

Dibawah stratum korneum, merupakan lapisan bening terang setebal 3-5 lapis

sel. Masing-masing selnya tidak dapat dikenali dengan jelas sebagai wujud yang

utuh. Selnya pipih (gepeng) non nuclear.Sitoplasmanya mengandung bahan

setengah cair yaitu keratohialin yang dianggap sebagai ubahan granula

keratohialin yang terlihat pada lapisan di bawahnya. Keratohialin tersebar

diantara tonofibril yang sekarang tersusun sejajar permukaan kulit. Keratohialin

ini pita hialin yang sangat refraktil serta homogen dan kuat terwarnai oleh eosin.

Page 4: KULIT HISTOLOGI

c. Stratum Granulosum (Lapisan berbutir)

Disusun oleh 3-5 lapis sel gepeng yang sumbu panjangnya sejajar dengan

permukaan kulit. Sitoplasmanya mengandung granula keratohialin,yang terpulas

dengan beberapa zat warna asam dan beberapa zat warna basa tertentu. Dengan

mikroskop electron, granula tersebut tampak sebagai massa berbentuk tidak

teratur terdiri atas bahan kedap electron yang berhubungan dengan berkas-

berkas filamen.

d. Stratum spinosum (Lapis taju atau lapis sel duri).

Lapisan ini setebal beberapa lapis sel dan terdiri atas sel polygonal tidak teratur

yang satu dengan yang lain terlihat terpisah. Makin ke permukaan sel-sel

menggepeng . Permukaan sel-selnya (sel-duri)dipenuhi tonjolan sitoplasma atau

duri yang berlekatan dengan bangunan yang sama dengan sel yang disebelahnya

sehingga terbentuklah “jembatan intersel”. Perlu diketahui bahwa ini bukanlah

merupakan hubungan sitoplasma antar sel melainkan tonjolan sitoplasma yang

berbangun jembatan itu membentuk tautan erat pada suatu desmosom.

e.

Stratum germinativum (Lapis benih atau stratum basal)

Page 5: KULIT HISTOLOGI

Lapisan ini terdiri dari selapis sel kubus atau silindris,yang setiap selnya

memiliki tonjolan sitoplsma pada permukaan basalnya. Mempunyai

karakteristik-karakteristik dari lapis-lapis dalam epitel skuamosa kompleks. Sel-

sel yang sangat pipih seperti pada lapisan oesophagus tak ada pada kulit, sebab

sel-selnya mengalami kornifikasi dan membentuk stratum korneum. Sel-sel yang

paling dekat dengan lucidium berbentuk kumparan dan aksis longitudinalnya

sejajar dengan permukaan kulit. Sel-ssel basalis dari stratum geminativuma

adalah sel-sel kolumner yang bermodifikasi dan sitoplasmanya kuat tercat,

pinggir sel tak tampak. Batas antara epidermis dan korium adalah irregular sebab

korium membentuk banyak papilla. Granula pigmen (melanin) terdapat dalam

stratum germinativum. Pada bangsa kulit putih melanin hanya terdapat pada sel-

sel basal , kecuali pada area yang banyak pigmennya, seperti pada papilla

mammaedan jaringan circumanalis. Pada kulit hitam (sawo matang) melanin

terdapat lebih ke atas dari sel-sel basal, tetapi masih pada stratum germinativum.

2. K

o ri

u m

Korium adalah lapisan jaringan ikat yang

kompak dan berisi serabut-serabut elastis. Di dalamnya terdapat glandula

sudoriferae (kelenjar keringat). Beberapa dari papilla korium yang menonjol

dalam epidermis berisi lunglung kapiler dan adapula yang berisi ujung-ujung

saraf.

B. KULIT BERAMBUT

Pada kulit tubuh di daerah yang berbeda-beda , stratum germinativum dari epidermis

meluas dalam korium dan membentuk folikel rambut. Contoh yang paling sempurna

Page 6: KULIT HISTOLOGI

adalah kulit kepala. Pada kepala, rambut merupakan alat proteksi, lapisan

kornifikasinya lebih tipis dibandingkan dengan telapak tangan dan kaki. Kadang-

kadang stratum korneum mereduksi sampai setengah dari stratum germinativum.

Stratum lucidiumnya juga mereduksi atau sama sekali tidak ada dan sel-sel

granulernya hanya sedikit.

Sebuah folikel rambut memiliki dua lapisan. Lapisan terluar adalah kelupak jaringn

ikat yang sukar didefinisikan. Lapisan dalamnya merupakan lanjutan dari lapisan

germinativa epidermis. Pada basis folikel, jaringan ikat membentuk papilla yang

menonjol pada epithelium dan ditempat tersebut epitel bersambungan dengan batang

rambut adalah epitel yang dengan pembesaran kuat terdiri atas :

a. Kultikula yang terdiri atas sisik-sisik transparan.

b. Korteks yang terdiri atas sel-sel kornifikasi pipih dan mengandung pigmen.

c. Medula dari sel-sel kuboid, biasanya 2 larikan.

Folikel tersusun atas dua buah vagina (kelupak) yang sebelah luarnya adalah

jaringan ikat dan sebelah dalamnya epitel. Lapisan luar atau jaringan ikat terbagi

dalam 3 lapisan :

1. Di sebelah luar terdapat lapisan jaringan ikat longgar yang berisi pembuluh-

pembuluh darah. Serabut-serabut dan kelupak luar tersebut beberapa diantaranya

elastis dan berjalan longitudinal.

2. Lapisan tengah terdiri atas jaringan fibrosa putih dan serabut-serabutnya

tersusun sirkuler.

3. Lapisan terdalam adalah hialin, tetapi dapat mengandung serabut-serabut putih

yang longitudinal (membrane vitrea).

Kelopak epitel terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian luar dan bagian dalam :

1. Kelopak epitel luar adalah sebuah saku dari kulit yang semakin mendekat

dengan bulbus semakin tipis.

2. Kelopak epithelial dalam terbagi menjadi :

a. Lapis Henlei yang terletak di luar, terdiri atas 2 atau 3 larikan sel-sel

yang non-nuklear atau mempunyai nuclei yang atropis.

b. Lapis Huxley merupakan larikan sel-sel kuboid yang bernuklei.

Sesudah rambut terdapat kultikula dari sel-sel kornifikasi non nuclear (yaitu

kutikula kelupak)

Page 7: KULIT HISTOLOGI

C. GLANDULA KULIT

Kelenjar – kelenjar kulit terdiri dari 2 macam,yaitu glandula sudorifera dan glandula

sebasea.

1. Glandula Sudorifera

Tersebar pada sebagian besar permukaan tubuh. Terdiri atas glandula tubuler

simplek dan sekretoriinya tergulung (convoluta). Pars konvuluta tersebut terletak

pada jaringan subkutan atau bagian dalam dari korium dan dilapisi oleh epitel

kuboid.Hasil sekresi diangkut ke tepi bawah epidermis dan disini melewati sebuah

kanalis yang tergulung sepanjang jaringan serta timbul di permukaan sebagai liang

kecil. Diklasifikasikan menjadi 2 kategori:

a. Kelenjar Ekrin terdapat di semua kulit.

Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh.

Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik. Pengeluaran keringat

pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.

b. Kelenjar Apokrin.

Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan bermuara pada folikel rambut.

Kelenjar inaktif pada masa pubertas pada wanita akan membesar dan berkurang

pada siklus haid.Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu

yang diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila.

2. Glandula Sebasea

Selalu berkumpul dengan folikel rambut, melalui sebuah duktus dan bermuara di

celah antara folikel dan medulla rambut. Strukturnya berbeda dengan glandula yang

telah dibicarakan. Pars sekretoriinya tidak terdiri atas selapis sel yang mengitari

lumen, tetapi terdiri atas masa-masa bulat dari sel-sel.Pada bagian periferi dari tiap-

tiap masa sel-selnya kuboid, sedangkan di bagian sentrum sel-selnya polygonal. Sel-

sel sentral mempunyai vakuola, hingga bentuknya serupa bakal sel-sel adipose.

Sekresi dari glandula ini disertai dengan perombakan sel-sel sentral dan sisanya

dicurahkan bersama–sama dengan sebuah akumulasi berminyak ke dalam folikel

rambut. Sel-sel yang rusak tersebut diganti oleh lapisan periferi.

Page 8: KULIT HISTOLOGI

KUKU (UNGUIS)

Kuku merupakan modifikasi dari epidermis. Berbentuk lempeng yang membentuk

pelindung membungkus peermukaan dorsal falang terakhir jari-jari tangan dan kaki.

Bagian-bagian kuku adalah :

1. Tubuh (korpus) dengan pinggir bebas, terdiri atas beberapa lapis sel

pipih dan terang. Bedanya dengan korium kulit adalah tubuh kuku lebih

keras dan mempunyai nuclei yang menyusut. Pars proksimalis tubuh

unguis disebut radix dan terletak di bawah lipatan kulit.

2. Kulit unguis adalah lipatan kulit di sebelah proksimal dan lateral dan

sebagai batas terdapat parit kuku. Dinding tersebut adalah kulit dan

mempunyai semua lapisan yang ada pada kulit, kecuali kadang-kadang

tidak memiliki stratum lucidium. Stratum korneum dari dinding bagian

proksimal dari lipatan menjulur menutupi tubuh kuku(epinychium).

3. Alas kuku, adalah kulit di bawah tubuh kuku. Kulit alas tersebut tidak

mempunyai stratum korneumdan stratum lucidium dan hanya terdiri atas

stratum germinativum. Di bawah bagian proksimal dan kuku di

Page 9: KULIT HISTOLOGI

regioyang disebut lunula, stratum germinativum menebal. Di regiio

inilah,yaitu matriks terjadi pertumbuhan kuku.

4. Sel-sel superficial dari matriks ditransformasi dalam sel-sel kuku.

Korium dari alas kuku mempunyai jaringan ikat yang serabut-serabutnya

tersusun dalam dua golongan:

a. Kelompok yang mengarah ke aksis longitudinal dari kuku.

b. Kelompok yang berjalan vertical dan menuju ke periost dari tulang yang

terletak di bawahnya.

Papilla dermalis dari alas kuku membentuk rigi-rigi yang berjalan menurut

sumbu panjang dari kuku.

RONGGA MULUT

A. LABIUM ORIS

Page 10: KULIT HISTOLOGI

Bibir adalah organ muskuler, disebelah luar ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam oleh

sebuah membran mukosa dari mulut. Muskuli bibir (M. Orbikularis) berseran lintang.

Untuk pembuatan preparat mikroskopis biasanya bibir disayat vertikal dan pada

preparat serupa itu nampaklah sayatan-sayatan melintang dari M.Orbikularis sebagai

pusatnya. Selain itu juga mempunyai beberapa utas otot mimik yang tersayat

longitudinal.

Kulit bagian luar dari bibir serupa dengan yang lainnya yaitu terdiri atas epitel

skuamosa kompleks, permukaannya mengalami kornifikasi dan terletak di atas sebuah

lapisan di jaringan ikat. Di dalam jaringan ikat tersebut terdapat glandula sudoriferae,

glandula sebasea dan barisan folikel rambut.

Di daerah dimana terjadi perubahan dari kulit ke mukosa mulut, tidak lagi terdapat

folikel-folikel rambut dan glandula serta epitelnya agak bermodifikasi . Lapis basalnya

berjalan irreguler, sehingga terjadi penjuluran-penjuluran yang tinggi berasal dari

jaringan ikat menuju ke permukaan bibir. Sel-sel tersebut tidak berpigmen, tetapi

banyak mempunyai pembuluh-pembuluh darah, hingga daerah tersebut berwarna lebih

terang kemerah-merahan daripada kulit di sekitarnya.

Di bagian mulut epitelnya berubah lagi. Tinggi papilla jaringan ikat sedikit demi sedikit

berkurang. Demikianpun kornifikasinya dari permukaan berkurang juga dan pada basis

bibir, yaitu di sebelah dalam terdapat membran mukosa serupa dengan lapis permukaan

semua bagian-bagian lunak dalam mulut. Pada wilayah membran mukosa tersebut

terdapat glandula serumukosa, jaringan ikat antara epitel dan otot.