Upload
laksmi-puspitasari
View
223
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
KULIT
Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu :
1. Epidermis, yaitu epitel skuamosa kompleks yang berasal dari ektoderm, di
beberapa tempat dari tubuh bermodifikasi karena mempunyai lapisan kultikula
atau mengandung rambut dan kuku. Terdiri dari 4 jenis sel yang berbeda yaitu
keratinosit, melanosit, sel langerhans dan sel merkel. Yang terbanyak jumlahnya
adalah keratinosit, yang merupakan sel epitel yang akan berkembang untuk
membentuk keratin. Karena itu terbentuklah lapisan permukaan kulit yang terdiri
atas sel mati. Populasi sel kedua adalah melanosit. Melanosit bertebaran diantara
keratinosit lapis basal dan lapis taju serta terdapat juga di dalam folikel rambut
dan jaringan ikat dermis. Melanosit ini berfungsi untuk membuat pigmen
melanin, dimana pigmen melanin ini merupakan salah satu faktor penentu warna
kulit. Warna kulit ditentukan oleh tiga faktor yaitu warna kulitnya sendiri kuning
karena kandungan karoten, darah pada pembuluh darah dermis memberikan rona
kemerahan dan yang terakhir adalah beragam kandungan pigmen melanin
memberikan bayangan coklat. Melanin terutama terletak di dalam lapis basal
dan bagian bawah lapis taju.
Populasi sel ketiga di dalam epidermis adalah sel-sel langerhans. Sel ini
berbentuk bintang dengan banyak cabang mirip dendrit ini terutama didapatkan
pada lapis taju epidermis. Dengan mikroskop elektron, sel ini terlihat intinya
bertakik dan sitoplasmanya relatif jernih tanpa tonofilamen, desmosom atau
melanosom. Sitoplasmanya jelas mengandung inklusi mirip batang disebut
granula Birbeck.
Populasi sel keempat adalah sel Merkel. Sel ini bertebaran luas di dalam
epidermis dan biasanya terlihat di dekat stratum germinativum, sering terdapat
berhubungan dengan ujung saraf intraepitel. Intinya berbentuk tidak teratur dan
sitoplasmanya kurang kedap electron dibandingkan dengan keratinosit
disekitarnya. Sitoplasmanya mengandung berkas longgar tonofilamen dan
banyak granula kecil, padat. Sel merkel terlekat pada keratinosit disekitarnya
oleh banyak desmosom.
2. Dermis atau korium, berupa jaringan ikat padat , vascular (mengandung banyak
pembuluh darah )dan berasal dari mesoderm.
Kulit secara garis besar terdiri atas dua golongan yaitu kulit tebal dan kulit tipis. Kulit
tebal terdapat pada telapak tangan dan kaki sedangkan kulit tipis terdapat pada bagian
badan yang lainnya. Kulit tebal dan kulit tipis bukan memerikan ketebalan kulit secara
keseluruhan, tetapi hanya ketebalan epidermisnya saja.
A. KULIT TANPA RAMBUT
Pada telapak tangan dan kaki tidak tumbuh rambut. Kulitnya tebal,terdiri atas
bagian-bagian seperti berikut :
1. Epidermis
Epidermis disini istimewa tebal dan memperlihatkan lapisan dan perkembangan
yang maksimal. Terdiri atas lima lapis atau stratum, yaitu :
a. Stratum Korneum (Lapis tanduk)
Merupakan lapisan terluar yang berzat tanduk, setebal ¾ tebal epidermis. Terdiri
atas sel-sel jernih , mati seperti sisik yang semakin menggepeng dan menyatu.
Intinya tiada dan sitoplasmanya disulih dengan keratin yang dianggap terutama
berasal dari tonofibril lapis-lapis epidermis di bawahnya. Lapisan paling atas
stratum korneum merupakan serpih tanduk yang terkelupas terus menerus atau
disebut dengan desquamasi. Lapis internal dari stratum korneum adalah kompak
dan batas tiap-tiap sel nampak.
b. Stratum Lusidum (Lapis bening)
Dibawah stratum korneum, merupakan lapisan bening terang setebal 3-5 lapis
sel. Masing-masing selnya tidak dapat dikenali dengan jelas sebagai wujud yang
utuh. Selnya pipih (gepeng) non nuclear.Sitoplasmanya mengandung bahan
setengah cair yaitu keratohialin yang dianggap sebagai ubahan granula
keratohialin yang terlihat pada lapisan di bawahnya. Keratohialin tersebar
diantara tonofibril yang sekarang tersusun sejajar permukaan kulit. Keratohialin
ini pita hialin yang sangat refraktil serta homogen dan kuat terwarnai oleh eosin.
c. Stratum Granulosum (Lapisan berbutir)
Disusun oleh 3-5 lapis sel gepeng yang sumbu panjangnya sejajar dengan
permukaan kulit. Sitoplasmanya mengandung granula keratohialin,yang terpulas
dengan beberapa zat warna asam dan beberapa zat warna basa tertentu. Dengan
mikroskop electron, granula tersebut tampak sebagai massa berbentuk tidak
teratur terdiri atas bahan kedap electron yang berhubungan dengan berkas-
berkas filamen.
d. Stratum spinosum (Lapis taju atau lapis sel duri).
Lapisan ini setebal beberapa lapis sel dan terdiri atas sel polygonal tidak teratur
yang satu dengan yang lain terlihat terpisah. Makin ke permukaan sel-sel
menggepeng . Permukaan sel-selnya (sel-duri)dipenuhi tonjolan sitoplasma atau
duri yang berlekatan dengan bangunan yang sama dengan sel yang disebelahnya
sehingga terbentuklah “jembatan intersel”. Perlu diketahui bahwa ini bukanlah
merupakan hubungan sitoplasma antar sel melainkan tonjolan sitoplasma yang
berbangun jembatan itu membentuk tautan erat pada suatu desmosom.
e.
Stratum germinativum (Lapis benih atau stratum basal)
Lapisan ini terdiri dari selapis sel kubus atau silindris,yang setiap selnya
memiliki tonjolan sitoplsma pada permukaan basalnya. Mempunyai
karakteristik-karakteristik dari lapis-lapis dalam epitel skuamosa kompleks. Sel-
sel yang sangat pipih seperti pada lapisan oesophagus tak ada pada kulit, sebab
sel-selnya mengalami kornifikasi dan membentuk stratum korneum. Sel-sel yang
paling dekat dengan lucidium berbentuk kumparan dan aksis longitudinalnya
sejajar dengan permukaan kulit. Sel-ssel basalis dari stratum geminativuma
adalah sel-sel kolumner yang bermodifikasi dan sitoplasmanya kuat tercat,
pinggir sel tak tampak. Batas antara epidermis dan korium adalah irregular sebab
korium membentuk banyak papilla. Granula pigmen (melanin) terdapat dalam
stratum germinativum. Pada bangsa kulit putih melanin hanya terdapat pada sel-
sel basal , kecuali pada area yang banyak pigmennya, seperti pada papilla
mammaedan jaringan circumanalis. Pada kulit hitam (sawo matang) melanin
terdapat lebih ke atas dari sel-sel basal, tetapi masih pada stratum germinativum.
2. K
o ri
u m
Korium adalah lapisan jaringan ikat yang
kompak dan berisi serabut-serabut elastis. Di dalamnya terdapat glandula
sudoriferae (kelenjar keringat). Beberapa dari papilla korium yang menonjol
dalam epidermis berisi lunglung kapiler dan adapula yang berisi ujung-ujung
saraf.
B. KULIT BERAMBUT
Pada kulit tubuh di daerah yang berbeda-beda , stratum germinativum dari epidermis
meluas dalam korium dan membentuk folikel rambut. Contoh yang paling sempurna
adalah kulit kepala. Pada kepala, rambut merupakan alat proteksi, lapisan
kornifikasinya lebih tipis dibandingkan dengan telapak tangan dan kaki. Kadang-
kadang stratum korneum mereduksi sampai setengah dari stratum germinativum.
Stratum lucidiumnya juga mereduksi atau sama sekali tidak ada dan sel-sel
granulernya hanya sedikit.
Sebuah folikel rambut memiliki dua lapisan. Lapisan terluar adalah kelupak jaringn
ikat yang sukar didefinisikan. Lapisan dalamnya merupakan lanjutan dari lapisan
germinativa epidermis. Pada basis folikel, jaringan ikat membentuk papilla yang
menonjol pada epithelium dan ditempat tersebut epitel bersambungan dengan batang
rambut adalah epitel yang dengan pembesaran kuat terdiri atas :
a. Kultikula yang terdiri atas sisik-sisik transparan.
b. Korteks yang terdiri atas sel-sel kornifikasi pipih dan mengandung pigmen.
c. Medula dari sel-sel kuboid, biasanya 2 larikan.
Folikel tersusun atas dua buah vagina (kelupak) yang sebelah luarnya adalah
jaringan ikat dan sebelah dalamnya epitel. Lapisan luar atau jaringan ikat terbagi
dalam 3 lapisan :
1. Di sebelah luar terdapat lapisan jaringan ikat longgar yang berisi pembuluh-
pembuluh darah. Serabut-serabut dan kelupak luar tersebut beberapa diantaranya
elastis dan berjalan longitudinal.
2. Lapisan tengah terdiri atas jaringan fibrosa putih dan serabut-serabutnya
tersusun sirkuler.
3. Lapisan terdalam adalah hialin, tetapi dapat mengandung serabut-serabut putih
yang longitudinal (membrane vitrea).
Kelopak epitel terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian luar dan bagian dalam :
1. Kelopak epitel luar adalah sebuah saku dari kulit yang semakin mendekat
dengan bulbus semakin tipis.
2. Kelopak epithelial dalam terbagi menjadi :
a. Lapis Henlei yang terletak di luar, terdiri atas 2 atau 3 larikan sel-sel
yang non-nuklear atau mempunyai nuclei yang atropis.
b. Lapis Huxley merupakan larikan sel-sel kuboid yang bernuklei.
Sesudah rambut terdapat kultikula dari sel-sel kornifikasi non nuclear (yaitu
kutikula kelupak)
C. GLANDULA KULIT
Kelenjar – kelenjar kulit terdiri dari 2 macam,yaitu glandula sudorifera dan glandula
sebasea.
1. Glandula Sudorifera
Tersebar pada sebagian besar permukaan tubuh. Terdiri atas glandula tubuler
simplek dan sekretoriinya tergulung (convoluta). Pars konvuluta tersebut terletak
pada jaringan subkutan atau bagian dalam dari korium dan dilapisi oleh epitel
kuboid.Hasil sekresi diangkut ke tepi bawah epidermis dan disini melewati sebuah
kanalis yang tergulung sepanjang jaringan serta timbul di permukaan sebagai liang
kecil. Diklasifikasikan menjadi 2 kategori:
a. Kelenjar Ekrin terdapat di semua kulit.
Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh.
Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik. Pengeluaran keringat
pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.
b. Kelenjar Apokrin.
Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan bermuara pada folikel rambut.
Kelenjar inaktif pada masa pubertas pada wanita akan membesar dan berkurang
pada siklus haid.Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu
yang diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila.
2. Glandula Sebasea
Selalu berkumpul dengan folikel rambut, melalui sebuah duktus dan bermuara di
celah antara folikel dan medulla rambut. Strukturnya berbeda dengan glandula yang
telah dibicarakan. Pars sekretoriinya tidak terdiri atas selapis sel yang mengitari
lumen, tetapi terdiri atas masa-masa bulat dari sel-sel.Pada bagian periferi dari tiap-
tiap masa sel-selnya kuboid, sedangkan di bagian sentrum sel-selnya polygonal. Sel-
sel sentral mempunyai vakuola, hingga bentuknya serupa bakal sel-sel adipose.
Sekresi dari glandula ini disertai dengan perombakan sel-sel sentral dan sisanya
dicurahkan bersama–sama dengan sebuah akumulasi berminyak ke dalam folikel
rambut. Sel-sel yang rusak tersebut diganti oleh lapisan periferi.
KUKU (UNGUIS)
Kuku merupakan modifikasi dari epidermis. Berbentuk lempeng yang membentuk
pelindung membungkus peermukaan dorsal falang terakhir jari-jari tangan dan kaki.
Bagian-bagian kuku adalah :
1. Tubuh (korpus) dengan pinggir bebas, terdiri atas beberapa lapis sel
pipih dan terang. Bedanya dengan korium kulit adalah tubuh kuku lebih
keras dan mempunyai nuclei yang menyusut. Pars proksimalis tubuh
unguis disebut radix dan terletak di bawah lipatan kulit.
2. Kulit unguis adalah lipatan kulit di sebelah proksimal dan lateral dan
sebagai batas terdapat parit kuku. Dinding tersebut adalah kulit dan
mempunyai semua lapisan yang ada pada kulit, kecuali kadang-kadang
tidak memiliki stratum lucidium. Stratum korneum dari dinding bagian
proksimal dari lipatan menjulur menutupi tubuh kuku(epinychium).
3. Alas kuku, adalah kulit di bawah tubuh kuku. Kulit alas tersebut tidak
mempunyai stratum korneumdan stratum lucidium dan hanya terdiri atas
stratum germinativum. Di bawah bagian proksimal dan kuku di
regioyang disebut lunula, stratum germinativum menebal. Di regiio
inilah,yaitu matriks terjadi pertumbuhan kuku.
4. Sel-sel superficial dari matriks ditransformasi dalam sel-sel kuku.
Korium dari alas kuku mempunyai jaringan ikat yang serabut-serabutnya
tersusun dalam dua golongan:
a. Kelompok yang mengarah ke aksis longitudinal dari kuku.
b. Kelompok yang berjalan vertical dan menuju ke periost dari tulang yang
terletak di bawahnya.
Papilla dermalis dari alas kuku membentuk rigi-rigi yang berjalan menurut
sumbu panjang dari kuku.
RONGGA MULUT
A. LABIUM ORIS
Bibir adalah organ muskuler, disebelah luar ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam oleh
sebuah membran mukosa dari mulut. Muskuli bibir (M. Orbikularis) berseran lintang.
Untuk pembuatan preparat mikroskopis biasanya bibir disayat vertikal dan pada
preparat serupa itu nampaklah sayatan-sayatan melintang dari M.Orbikularis sebagai
pusatnya. Selain itu juga mempunyai beberapa utas otot mimik yang tersayat
longitudinal.
Kulit bagian luar dari bibir serupa dengan yang lainnya yaitu terdiri atas epitel
skuamosa kompleks, permukaannya mengalami kornifikasi dan terletak di atas sebuah
lapisan di jaringan ikat. Di dalam jaringan ikat tersebut terdapat glandula sudoriferae,
glandula sebasea dan barisan folikel rambut.
Di daerah dimana terjadi perubahan dari kulit ke mukosa mulut, tidak lagi terdapat
folikel-folikel rambut dan glandula serta epitelnya agak bermodifikasi . Lapis basalnya
berjalan irreguler, sehingga terjadi penjuluran-penjuluran yang tinggi berasal dari
jaringan ikat menuju ke permukaan bibir. Sel-sel tersebut tidak berpigmen, tetapi
banyak mempunyai pembuluh-pembuluh darah, hingga daerah tersebut berwarna lebih
terang kemerah-merahan daripada kulit di sekitarnya.
Di bagian mulut epitelnya berubah lagi. Tinggi papilla jaringan ikat sedikit demi sedikit
berkurang. Demikianpun kornifikasinya dari permukaan berkurang juga dan pada basis
bibir, yaitu di sebelah dalam terdapat membran mukosa serupa dengan lapis permukaan
semua bagian-bagian lunak dalam mulut. Pada wilayah membran mukosa tersebut
terdapat glandula serumukosa, jaringan ikat antara epitel dan otot.