28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan karakteristik subjek penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Babadan Kecamatan Pagentan
Kabupaten Banjarnegara. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas
5 SD Negeri 1 Babadan pada Semester II tahun pelajaran 2012/2013.
Pembelajaran IPA masih menggunakan metode yang konvensional. Dengan
metode pembelajaran tersebut siswa menjadi bosan dan kurang bersemangat untuk
belajar IPA. Hal tersebut terjadi karena guru masih kurang begitu kreatif dalam
memilih model-model pembelajaran dan masih terdapat guru-guru yang sudah tua
dan sulit untuk di ajak maju.
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian
No. Pelaksanaan
penelitian
Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Proposal ptk
2
Siklus 1
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
3
Siklus II
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
4 Pelaporan
29
3.2 Variabel Penelitian
Menurut slameto (2012:146) variabel adalah segala sesuatu yang mempunyai
variasi nilai. Menurut suharsimi arikunto (1998) variabel adalah gejala yang bervariasi
dan menjadi subjek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Ada
dua variabel penelitian ini, yaitu variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau
dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut:
a. Variabel bebas (x)
variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel
lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran
Cooperative Learning Tipe Picture and Picture melalui Diskusi.
b. variabel terikat (y)
variabel terikat adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari
manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
hasil belajar IPA pada materi daur air siswa kelas 5 SD Negeri 1 Babadan Kecamatan
Pagentan Kabupaten Banjarnegara (y).
3.3 Definisi Operasional
Pada definisi operasional akan membahas mengenai hasil tes evaluasi
individu.
3.3.1 Hasil Tes Evaluasi Individu
Hasil tes evaluasi individu menggunakan kriteria ketuntasan minimal. KKM ini
ditentukan oleh pihak sekolah. Dalam mata pelajaran IPA KKM yang ditentukan adalah
66. Angka inilah yang akan digunakan sebagai acuan penilaian.
3.4 Prosedur Penelitian
Model Kemmis & Mc Taggart (Herawati dkk, 2009:12-16) pada hakikatnya
berupa perangkat-perangkat dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen itu dipandang
sebagai 1siklus. Pada gambar dibawah ini adalah dua perangkat komponen yang tidak
dapat dikatakan sebagai 2 siklus
30
Pelaksanaan penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus. Tiap siklus akan
dilaksanakan mengacu pada tujuan yang ingin dicapai. Siklus I direncanakan tiga kali
pertemuan setiap pertemuan 2 jam pelajaran(70 menit). Pertemuan pertama dan kedua
digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Pertemuan ketiga digunakan untuk tes
evaluasi.Pada siklus II juga akan dirancang tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama
dan kedua digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Rincian prosedur tindakan
adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan (planning) merupakan kegiatan menyusun rancangan tindakan.
Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pelaksanaan penelitian. Perencanaan
dilaksanakan oleh peneliti sebelum tahap pelaksanaan tindakan diterapkan.
Kegiatan dalam tahap ini seperti: penyusunan skenario pembelajaran, pembuatan
instrumen pengamatan dan pembuatan media/alat peraga.
b. Tindakan (acting), yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan. Hal yang perlu
diingat pada tahap 2 ini adalah pelaksana tindakan harus sesuai dengan apa yang
sudah dirumuskan dalam rancangan. Dalam penelitian ini tindakan yang diterapkan
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi Siklus I
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Siklus II Pengamatan
31
adalah pembelajaran Cooperative Learning Tipe Picture and Picture melalui
Diskusi dengan alat peraga dan peneliti sebagai observer tindakan.
c. Observasi (observing), yaitu kegiatan mengamati dampak atas tindakan yang
dilakukan. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan diterapkan dalam
kelas, sehingga antara pelaksanaan tindakan dan pengamatan berlangsung dalam
waktu yang sama. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam bentuk kolaborasi.
Pelaksana adalah guru kelas sedangkan peneliti yang mengobservasi.
d. Refleksi (reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau
hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan
yang telah dirancang. Berdasarkan langkah ini akan dapat diketahui perubahan yang
terjadi dan dilakukan telaah mengapa, bagaimana, dan sejauhmana tindakan yang
ditetapkan mampu mencapai perubahan atau mengatasi masalah secara signifikan.
Untuk lebih memperjelas rincian prosedur tindakan yang akan dilaksanakan
terdiri atas 2 siklus dengan tiga kali pertemuan tiap siklusnya, adalah sebagai
berikut:
Siklus I
1) Perencanaan (planning)
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah:
a. Menyusun rpp dengan materi daur air.
b. Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa.
c. Menyiapkan materi ajar berupa buku paket ipa kelas 5.
d. Menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan dalam kegiatan kelompok.
e. Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi untuk melihat
bagaimana suasana belajar mengajar di kelas ketika proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Picture and
Picture melalui Diskusi menggunakan alat peraga dilaksanakan.
f. Menyiapkan instrument penilaian hasil belajar yang berupa lembar evaluasi
untuk melihat apakah materi ipa tentang daur air telah dikuasai siswa.
32
2) Pelaksanaan (acting)
Sesuai dengan standar proses bahwa pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahap
yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dalam kegiatan inti masih
dijabarkan lagi ke dalam kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Untuk
lebih jelasnya tahap pelaksanaan tindakan pada penelitian ini sebagai berikut:
a. Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan absensi.
2. Guru melakukan apersepsi untuk mendorong semangat siswa.
3. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam
pembelajaran.
b. Kegiatan inti
1. Eksplorasi
a) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pelajaran yang akan
dipelajari yaitu daur air.
b) Guru menjelaskan materi tentang daur air.
2. Elaborasi
a) guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, masing-masing
kelompok kerdiri dari empat siswa.
b) guru menyampaikan aturan dan tugas dalam berdiskusi.
c) siswa bengambil alat peraga yang disediakan yaitu karton, gambar
dan lem.
d) siswa melakukan diskusi kelompok.
e) perwakilan setiap kelompok melaporkan hasil diskusi dan siswa
lain menanggapi atau bertanya.
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru melakukan:
a) guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
33
b) guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman
dan memberikan penguatan
c) memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi yang sudah
dijelaskan.
c. Penutup
1. Guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran.
2. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Evaluasi, dalam kegiatan ini guru membagikan soal pilihan ganda untuk
dikerjakan secara individu, sebagai sarana pengukuran tingkat
pemahaman. Evaluasi ini diberikan pada akhir pertemuan siklus I.
3) Pengamatan (observing)
Tahap ini peneliti melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan kepada keterlaksanaan tindakan
guru dalam pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran cooperative
learning tipe picture and picture melalui diskusi dengan materi daur air.
Observasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan proses pembelajaran
berlangsung dan terhadap hasil evaluasi.
4) Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan
belajar. Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan
oleh peneliti sebagai observer terhadap keterlaksanaan tindakan guru kelas
sesuai dengan model pembelajaran cooperative learning tipe picture and
picture melalui diskusi menggunakan alat peraga dengan materi daur air.
Setelah tahap refleksi dan siklus I selesai dilaksanakan, maka akan diketahui
hasilnya. Hasil tersebut akan dianalisis apakah sudah sesuai dengan
perencanaan atau belun, serta kelemahan-kelemahan apa saja yang
menghambat proses pembelajaran. Apabila hasi yang diperoleh belum
mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan, maka dilanjutkan pada siklus
II.
34
Siklus II
Siklus II akan dilaksanakan jika kegiatan siklus I belum berhasil. Kegiatan
pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus I, tetapi waktu
pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di sd
tempat dilakukannya penelitian dengan kompetensi dasar yang berbeda pula.
Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada
siklus I.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pada teknik dan instrumen pengumpulan data ini membahas tentang cara
dan alat yang digunakan dalam penelitian.
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga,yaitu:
a. Tes dan Non Tes
Teknik ini digunakan untuk mengetahui capaian hasil siswa secara kognitif
dalam bentuk kuantitatif dan capaian hasil belajar siswa secara afektif dalam
bentuk kualitatif
b. Observasi
Teknik ini dilakukan untuk mencari data lapangan maupun mengamati
aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar berlagsung.
c. Dokumen.
Penelitian ini didokumentasikan secara tertulis dan visual. Dokumentasi
secara tertulis berupa rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi
aktifitas guru, lembar observasi aktifitas siswa, hasil kerja kelompok siswa,
lembar soal tes evaluasi, dan lembar soal penilaian sikap. Secara visual berupa
foto-foto kegiatan selama penelitian.
3.5.2 Instrumen pengumpulan data
Instrumen dalam penelitian ini ada dua macam,yaitu tes dan non tes. Alat
yang digunakan dalam intrumen tes adalah soal evaluasi individu yang diberikan
35
setiap akhir siklus. Sedangkan instrumen nontes berupa kuesioner mengenai
pendapat siswa tentang kegiatan belajar mengajar IPA.
a) Tes
Penelitian ini dikembangkan dari kisi-kisi soal, dimana kisi-kisi tersebut
disusun berdasarkan SK dan KD yang digunakan dalam penelitian. Berikut
kisi-kisi soal tes untuk setiap siklus.
Standar Kompetensi:
7. Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam.
Kompetensi Dasar:
7.4 Mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhi.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Siklus I
Indikator Nomor Iten Tingkatan Kognitif
C1 C2 C3
1. Menjelaskan pengertian daur air
2. Menjelaskan proses terjadinya daur air
3. Menggambarkan proses daur air
dengan menggunakan gambar
4. Mengidentifikasi kegiatan manusia
yang dapat mempengaruhi daur air
5. Menyebutkan aktivitas manusia yang
dapat mempengaruhi daur air
1,28
2,29
11
5,27,
4,12
8,21,
7,9,,24
3,16
6,17,30
14,18
10,13
15,25
19,23,
20,22
26,
Standar Kompetensi:
7. Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam.
36
Kompetensi Dasar :
7.6 Mengidentifikasikan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya
bagi makhluk hidup dan lingkungan.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Siklus II
Indikator Nomor Iten Tingkatan Kognitif
C1 C2 C3
1. Menjelaskan peristiwa-peristiwa alam
yang terjadi di Indonesia
2. Menjelaskan dampak dari peristiwa
alam terhadap kehidupan manusia dan
lingkungan.
3. Menyebutkan peristiwa alam yang
sering terjadi di Indonesia
4. Menyebutkan peristiwa alam yang
terjadi secara alami dan buatan (yang
dapat dicegah)
5. Menyebutkan cara-cara mencegah
banjir.
1,4,5
2,3,12
11,13
6,23
8,26
14,17`
15,18
7,16
9,25
10,24
28
21
19,22
20,30
27,29
b) Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati proses berjalannya kegiatan belajar
mengajar. Kisi-kisi observasi yang dilakukan sebagai berikut:
37
Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
No Aspek observasi aktivitas guru Nomor item
1 Mempersiapkan kegiatan belajar mengajar 1,2,3
2 Menerapkan model pembelajaran cooperative
learning tipe picture and picture melalui diskusi
4,5,6,7,8
3 Mengakhiri kegiatan belajar mengajar 9,10
No Aspek observasi aktivitas siswa Nomor item
1 Antusias siswa kegiatan belajar mengajar dengan
model pembelajaran cooperative learning tipe
picture and picture melalui diskusi
1,2,3
2 Pemahaman siswa terhadap model pembelajaran
cooperative learning tipe picture and picture
melalui diskusi
4,8,9,10
3 Keaktifan siswa selama bekerja kelompok 5,6,7
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam pengumpulan data penelitian dibutuhkan instrument penelitian.
Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
itu valid. Instrument penelitian berkaitan dengan kegiatan pengumpulan data dan
pengolahan data, sebab instrument penelitian merupakan alat bantu pengumpulan
dan pengolahan data tentang variabel-variabel yang diteliti.
3.6.1 Uji Validitas
Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan
tidaknya suatu item menggunakan uji validitas instrument.
pengujian validitas konstrak (construct validity), pengujian ini dapat digunakan
pendapat dari ahli. Dalam hal ini setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-
aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya
dikonsultasikan dengan ahli. (Sugiono 2010:177)
38
pengujian validitas isi (content validity), untuk instrument yang berbentuk test,
dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrument dengan materi
pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono 2010:182)
Untuk melakukan uji validitas, metode yang dilakukan adalah dengan mengukur
korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan secara keseluruhan.
Cara yang digunakan dalam menghitung uji validitas soal ini adalah dengan
menggunakan spss 16.0, dimana langkah-langkah pengolahannya sama dengan uji
reliabilitas. Untuk mengetahui hasil uji soal yang telah diujikan adalah dengan
melihat hasil output dari pengolahan data tersebut yaitu dilihat dari Corrected
Item-Total Correlation dimana hasil 𝑁ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dinyatakan valid,
sedangkan apabila 𝑁ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan oleh 17 anak dengan 30 soal
yang berbentuk pilihan ganda ditemukan ada 9 soal yang dinyatakan tidak valid
pada uji validitas soal siklus I adalah nomor 3,5,9,11,12,14,19,23 dan 26 dan soal
yang valid adalah nomor 1,2,4,6,7,8,10,13,15,16,17,18,20,21,22,24,27,28,29 dan
30. Dengan menggunakan rtabel = 0,423.
Uji validitas soal tidak hanya dilakukan untuk siklus I saja, tetapi juga
pada siklus II. Pada siklus II, dari 30 soal pilihan ganda ditemukan 7 soal yang
tidak valid dengan menggunakan rtabel yang sama dengan uji validitas pada siklus I
yaitu 0,423. Dari uji validitas Siklus II bahwa soal yang tidak valid adalah nomor
8,11,14,17,21,22 dan 28 dan soal yang valid adalah nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
9,10,12,13,15,16,18,19,20,23,24,25,26,27,29 dan 30.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Menurut Santosa dan Azhari (2005:251), reabilitas adalah ukuran yang
menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama di lain
kesempatan.
Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0. Pada program
SPSS, metode ini dilakukan dengan metode Cronbach Alpha, dimana suatu
39
pertanyaan dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.60.
Adapun langkah–langkah dalam SPSS untuk mengetahui tingkat reliabelnya
menurut Santosa dan Azhari (2005:251-252), adalah sebagai berikut:
1) Buka file data yang akan di uji
2)Dari menu analyze, pilih menu scale, klik menu reliability analysis
3) Masukkan variabel jawaban dalam kolom item. Klik list item labels
4) Klik menu statistics, klik scales, dan scale item if deleted
5) Klik continue
6) Pada pilihan model klik alpha
7) Klik ok
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah diolah dengan menggunakan
SPSS 16.0 maka hasil yang diperoleh yaitu dengan melihat hasil outpunya pada
Cronbach’s Alpha adalah:
Tabel 3.5
Reliability Statistics Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.898 30
Tabel 3.6
Reliability Statistics Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.951 30
3.6.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
40
Tingkat kesukaran adalah proporsi siswa yang menjawab benar. Tingkat
kesukaran berkisar dari 0 sampai dengan 1. Makin besar tingkat kesukaran makin
mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya makin kecil tingkat kesukaran makin
sukar soal tersebut (rahmah zulaiha, 2008:14).
Tingkat kesukaran soal pilihan ganda diperoleh melalui perhitungan dengan
menggunakan rumus berikut (rahmah zulaiha, 2008:15) : 𝑻𝑲 = 𝑱𝑩
𝒏
Keterangan:
Tk = tingkat kesukaran soal pilihan ganda
Jb = banyak siswa yang menjawab benar
N = banyak siswa
Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang,
dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal (rahmah zulaiha,
2008:14).
Tk < 0, 3 = sukar
0,3 ≤ tk ≤ 0,7 = sedang
Tk > 0,7 = mudah
3.7 Indikator kinerja
Indikator keberhasilan penelitian idcdcdcdcdcdccdcni adalah terjadinya
kenaikan hasil belajar yang ditunjukkan adanya kenaikan skor hasil belajar siswa.
Sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah
siswa yang mencapai KKM lebih dari 12 siswa.
3.8 Analisis data
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan bahwa tindakan yang
dilaksanakan dapat menimbulkan adanya perbaikan peningkatan dan berubahan
kearah yang lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. setelah
data diperoleh dan dikumpulkan maka langkah selanjutnya dalam proses penelitian
adalah menganalisis data. Perhitungan dalam analisis data dilakukan menggunakan
teknik statistik. data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan diagram
41
garis yang disusun berdasarkan kategori tertentu sehingga menghasilkan
prosentase pencapaian yang selanjutnya diinterpretasikan dengan kalimat. data
yang dianalisis menggunakan diagram bertujuan untuk melihat perkembangan
suatu kondisi. perkembangan tersebut bisa naik ataupun turun.
keterampilan yang dihasilkan dalam proses pembelajaran ilmu pengetahuan
alam dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Picture
and Picture melalui Diskusi adalah berapa besar keberhasilan proses dan hasil
belajar siswa. langkah-langkah dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah:
1) Pengkajian data diperoleh dari pengamatan untuk mengungkap perhatian kelas
5 SDN Bababadan 02, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara.
pengamatan dilaksanakan pada setiap kegiatan berlangsungnya penerapan
model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Picture and Picture melalui
Diskusi kemudian diobservasi dan melakukan refleksi, sehingga mengetahui
keberhasilan dari proses dan prestasi belajar siswa.
2) Pengolahan dan analisis data pada siklus I dan siklus II menggunakan tabel
distribusi frekuensi dan diagram balok. Hasil dari pengolahan dan analisis
tersebut dapat digunakan sebagai landasan empirik dalam menjawab rumusan
masalah atau menguji hipotesis tersebut.
Data penelitian ini diperoleh melalui observasi dan tes (data kuantitatif dan
kualitatif) pengamatan dilakukan setiap kegiatan berlangsung. data yang telah
terkumpul segera dituangkan ke dalam bentuk tabel dan uraian deskriptif
seperlunya sehingga data itu didapat adanya hubungan antara keseluruhan.