7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
1/45
RPJMD Kabupaten Indramayu2011-2015II-1
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Daerah memiliki tiga unsur meliputi wilayah, penduduk dan pemerintahan.
Kondisi daerah tergambarkan dari ketiga unsur tersebut.
- letak geografis = 107052 108036 BTdan 06015 06040 LS
- Luas wilayah = 204.011Ha- Panjang pantai = 114 Km- kemiringan tanah = 0 2 %- Luas sawah = 118.211 Ha (57,94 %
dari luas Kabupaten Indramayu)
- Jumlah Penduduk (2009) = 1.744.897jiwa(455.889 KK)
- jumlah laki-laki = 888.579 jiwa- jumlah perempuan = 856.318 jiwa.- Sex rasio =103,77- Laju pertumbuhan penduduk = 0,70%
- Kepadatan penduduk = 855 jiwa/ Km2- Angka Kemiskinan =17,91%
- Angka Pengangguran =11,29%
- Kabupaten Indramayu terdiri dari 31Kecamatan, 310 desa dan 8 kelurahan.
- Organisasi perangkat daerah = 2
Sekretariat, 7 Badan, 15 Dinas, 2Kantor, 31 Kantor Kecamatan dan 8
Kantor Kelurahan- jumlah pegawai negeri = 15.604 orang
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
2/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-2
2.1. Aspek Geografis dan Demografi
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
a. Letak dan Kondisi Geografis
Kabupaten Indramayu mempunyai letak yang strategis karena dilalui oleh
jalur regional yang menghubungkan antara Ibukota Provinsi Jawa Barat, yaitu
Bandung dan Ibukota Jakarta. Secara geografis, Kabupaten Indramayu berada
pada posisi 107052 108036 BT dan 06015 06040 LS dengan luas wilayah
Kabupaten Indramayu seluas kurang lebih 204.011 Ha, dengan panjang pantai
kurang lebih 114 Km yang membentang sepanjang pantai utara Laut Jawa antara
Kabupaten Cirebon Kabupaten Subang, dimana sejauh 4 mil dari pantai
merupakan kewenangan Kabupaten, dan secara administratif berbatasan :
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon
Sebelah Barat : Kabupaten Subang
Sebelah Timur : Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon
Perkembangan wilayah administrasi di Kabupaten Indramayu sampai
dengan tahun 2011 terdiri dari 31 kecamatan, 310 desa dan 8 kelurahan. Adapun
beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan laut di sepanjang pesisir
pantai utara Indramayu sejumlah 11 wilayah kecamatan dengan jumlah wilayah
desa sebanyak 37 desa. Untuk mengetahui peta wilayah administrasi Kabupaten
Indramayu dapat di lihat pada Gambar 2.1
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
3/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-3
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
4/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-4
b. Topografi
Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan dataran atau daerah
landai dengan kemiringan tanahnya rata-rata 0 2 % yang mengakibatkan bila
curah hujan tinggi, genangan air akan muncul di daerah-daerah tertentu. Kisaran
ketinggian Wilayah Kabupaten Indramayu berada pada ketinggian 0-100 m di atas
permukaan air laut. Bagian utara memiliki dataran rendah dan semakin tinggi ke
arah selatan. Secara garis besar topografi Kabupaten Indramayu dapat dibagi atas
3 (tiga) kelompok, yaitu :
1. Ketinggian antara 0-7 m di atas permukaan laut (dpl), meliputi : wilayah
Kecamatan Anjatan, Sukra, Patrol, Kandanghaur, Losarang, Sindang,
Lohbener, Arahan, Cantigi, Pasekan, Indramayu, Balongan, Sliyeg, Juntinyuat,
Karangampel, Kedokanbunder dan wilayah Kecamatan Krangkeng.
2. Ketinggian antara 7- 25 m dpl, meliputi : wilayah Kecamatan Bongas, Kroya,
Gabuswetan, sebagian wilayah Kecamatan Anjatan, Lelea, Terisi, Widasari,
Jatibarang, Kertasmaya, Cikedung, Sukgumiwang, Tukdana dan Bangodua.
3. Ketinggian antara 25-100 m dpl, meliputi : sebagian wilayah Kecamatan
Cikedung, Terisi, Kroya, Haurgeulis dan keselurahan wilayah Kecamatan
Gantar.
c. Geologi
Wilayah Kabupaten Indramayu merupakan dataran rendah dan daerah
endapan di bagian Timur Laut Provinsi Jawa Barat. Jenis tanah yang terdapat di
wilayah Kabupaten Indramayu terdiri dari :
Aluvial hadromorf.
Aluvial kelabu tua.
Asosiasi aluvial kelabu dan aluvial cokelat kelabu.
Asosiasi glie humus rendah dan aluvial kelabu.
Regosal kelabu.
Grumusal kelabu.
Kompleks grumusal dan mediteran.
Asosiasi latosol cokelat dan regosol kelabu.
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
5/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-5
Asosiasi latosol merah, latosol cokelat kemerahan dan laterit.
Asosiasi podsolik kuning dan hidromorf kelabu.
Batuan yang ada di Kabupaten Indramayu terutama disusun oleh endapan
aluvium dan beberapa satuan batuan yang tersusun dari tua ke muda berdasarkan
umur geologi berikut ini :
Satuan batu lempung serpihan.
Satuan batu lempung.
Satuan batu pasir.
Satuan konglomerat dan batu pasir tufaan.
Endapan hasil gunungapi muda dan tak teruraikan.
Endapan aluvium.
Sedangkan endapan aluvium tersebut terbagi menjadi :
Endapan pantai.
Endapan pematang pantai.
Endapan limpah banjir.
Endapan delta.
Endapan sungai tua.
d. Hidrologi
Berdasarkan kondisi geografis dan fisiografi wilayah yang merupakan
dataran rendah dan pantai serta berada pada bagian hilir daerah aliran sungai
yang besar, yaitu DAS Cimanuk dan DAS Cipunagara serta SWS Citarum dan SWS
Cimanuk- Cisanggarung. Kabupaten Indramayu menjadi salah satu wilayah di
Jawa Barat sebagai daerah sentra pertanian dan merupakan daerah penyangga
pengadaan stok pangan Provinsi dan Nasional.
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Wilayah Kabupaten Indramayu memiliki 14 aliran sungai yang mengalir ke arah
utara yaitu ke Laut Utara Jawa dan sungai yang tergolong besar adalah Sungai
Cimanuk, Sungai Cipanas, Sungai Cipunegara, Sungai Cilalanang, Sungai
Kumpulkuista, Sungai Pamengkang dan Sungai Cimanis.
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
6/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-6
Satuan Wilayah Sungai (SWS)
SWS Citarum di wilayah pantai Jawa Barat bagian utara merupakan bagian dari
SWS Citarum Hilir yang mempunyai luas 6.154 km (sekitar 30% dari luas SWS
Citarum). SWS Kabupaten Indramayu mempunyai luas 648 km. Aliran rata-
rata di bagian hilir mencapai 13,0 milyar m/tahun yang dimanfaatkan untuk
keperluan pertanian, industri dan sebagainya.
SWS Cimanuk termasuk wilayah kewenangan Provinsi Jawa Barat dan
mempunyai luas 4.325 km. Wilayah Kabupaten Indramayu termasuk kedalam
SWS Cimanuk dengan luas 1.238 km. Potensi aliran rata-rata mencapai
kapasitas sebesar 4,0 milyar m/tahun.
Potensi Sumber Air
Wilayah Kabupaten Indramayu yang memiliki kemampuan sebagai lahan mata
air di wilayah bagian selatan Kecamatan Haurgeulis dan Cikedung dan
sebagian besar di Wilayah Kabupaten Indramayu mempunyai zona lahan air
tanah bebas (zona air tanah dangkal), sedangkan kemampuan lahan hidrologi
pantai sangat mempengaruhi tata air dengan fungsi penahan intrusi air laut
dan abrasi pantai. Kawasan pantai terdapat di sepanjang pantai timur dan
utara Indramayu termasuk sebagian Kecamatan Krangkeng, Juntinyuat,
Balongan, Indramayu, Pasekan, Cantigi, Losarang, Karangampel,
Kandanghaur, Patrol dan Sukra. Kemampuan hidrologi pantai ini dibagi dua
zona yaitu zona pantai dan zona rawa.
Air tanah tawar dapat diperoleh dengan cara membuat sumur bor dalam yang
selanjutnya akan memancarkan air tanah tawar. Daerah Kedungdawa-
Kedokan-Gabus-Cibereng-Losarang, merupakan akumulasi air tanah dalam
tawar yang cukup besar, serta juga di sekitar Jatibarang-Krasak-Kaplongan-
Jengkok. Kualitas air tanah tertekan umumnya cukup baik, air bening, pH
berkisar antara 6,43 8,53. kandungan Cl di bagian selatan jalur jalan provinsi
umumnya rendah yaitu antara 11,2 582,6 mg/l. Beberapa air tanah dangkal
yang diambil di Desa Lohbener, Juntinyuat, Sindang dan Krangkeng
menunjukkan kandungan Cl cukup tinggi antara 603-3.120 mg/l, bahkan
mencapai 111,0 mg/l yaitu Desa Krangkeng.
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
7/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-7
e. Klimatologi
Keadaan iklim dan cuaca di Kabupaten Indramayu dapat diuraikan sebagai
berikut:
Curah hujan rata-rata per bulannya adalah 200,08 mm dan rata-rata hari hujan
per bulannya 3,25 hari.
Tipe iklim di Kabupaten Indramayu menurut klasifikasi Schmid & Ferguson
termasuk Iklim Tipe D atau iklim sedang.
Suhu udara harian berkisar antara 270 340C, dengan suhu tertinggi 300C
dan yang terendah 180C.
Kelembaban udara berkisar 70-80%.
Curah hujan rata-rata tahunan 1.428,45 mm dengan jumlah hari hujan 75 hari.
Curah hujan minimum adalah 47 mm yang terjadi pada bulan Desember,
sedangkan curah hujan maksimum adalah 6.024 mm yang terjadi pada bulan
Pebruari. Curah hujan tertinggi meliputi Kecamatan Anjatan berkisar 1.869
mm/tahun, Kecamatan Haurgelis berkisar 1.865 mm/tahun. Hari hujan
terbanyak adalah Kecamatan Cikedung dan Gabuswetan yaitu sebanyak 94
hari hujan/tahun.
Angin Barat dan Timur bertiup bergantian setiap 5-6 bulan sekali. Angin Barat
bertiup bulan Desember sampai April sedangkan angin TImur bertiup bulan
Mei sampai Nopember. Selama periode 14 tahun (1980-1993), angin umumnya
berasal dari barat laut (29,35%), timur laut (22,01%) dan utara (18,32%).
Kecepatan angin di wilayah pesisir Indramayu umumnya (41,35%) bertiup
dengan kisaran 3-5 m/det, sedangkan (0,62%) kecepatan angin sangat lemah
yaitu < 1m/det yang dapat diklasifikasikan pada kondisi teduh.
f. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan Kabupaten Indramayu didominasi oleh lahan tidak
terbangun seperti hutan, hutan bakau, sawah, kebun, ladang, belukar, kolam,
Persawahan terbagi menjadi sawah irigasi teknis, semi teknis, sederhana,
pompanisasi dan sawah tadah hujan dengan luas 118.211 Ha setara dengan 57,94
% dari luas Kabupaten Indramayu.
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
8/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-8
Sedangkan kawasan terbangun (permukiman) dengan luas keseluruhan
mencapai 21.368,07 Ha sekitar 10,5 % dari luas Kabupaten Indramayu. Untuk
lebih jelas mengenai data dan peta penggunaan lahan di Kabupaten Indramayu
tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Gambar 2.2 di bawah ini.
Tabel 2.1Penggunaan Lahan Tiap Kecamatan di Kabupaten Indramayu
No KecamatanGuna Lahan
Hutan Danau Sungai Htn Bakau Swh Irigasi Swh TH Kebun
1 Haurgeulis - - 54.08 - 4.246 1.310 109.382 Gantar 6.662.72 428.71 172.94 - 1.426 2.405 565.37
3 Kroya 223.68 - 103.98 - 2.616 2.316 679.33
4 Gabuswetan - - 25.24 - 6.339 - 3.24
5 Cikedung - 230.73 39.18 - 2.865 1.542 5.296.36
6 Terisi 8.540.45 - 140.88 - 3.935 1.021 55.84
7 Lelea - - 32.47 - 4.715 250 204.87
8 Bangodua - - 54.51 - 3.617 99 291.54
9 Tukdana - 99.13 107.69 - 3.842 - 113.2710 Widasari - 0.64 31.25 - 3.205 - -
11 Kertasemaya - - 36.61 - 2.644 - -
12 Sukagumiwang - - 68.72 - 1.435 - -
13 Krangkeng - - 92.22 - 5.521 - -
14 Karangampel - - 5.62 - 2.581 - -
15 Kedokanbunder - - 4.46 - 2.303 - -
16 Juntinyuat - - 9.68 - 4.307 - -
17 Sliyeg - - 31.47 - 4.532 - -
18 jatibarang - - 87.00 - 3.118 - -
19 Balongan - - 23.26 58.21 2.190,5 - -
20 Indramayu - - 93.42 - 1.880 482 109.13
21 Sindang - - 67.80 1.61 2.288 139 9.86
22 Cantigi - - 275.87 1.242.33 1.660 10 33.83
23 Pasekan - - 129.64 - 1.445 - 62.27
24 Lohbener - - 68.57 - 2.811,5 - 27.2325 Arahan - - 46.09 - 2.458 - -26 Losarang - - 316.62 2.232.79 5.301 417 498.75
27 Kandanghaur - - 137.02 99.54 6.478 - -
28 Bongas - - 39.81 - 4.232 - -
29 Anjatan - - 72.23 - 6.397 200 85.13
30 Sukra - - 37.52 118.82 4.005 - -
31 Patrol - - 13.54 33.70 3.609 - -
Total 15.426.85 759.21 2.419.35 3.787.01 108.020 10.191 8.145.37
Sumber : Sumber : Indramayu Dalam Angka 2009 & Hasil Perhitungan Tahun 2010
Tabel Lanjutan
No KecamatanGuna Lahan
Ladang RTH Belukar TK Permukiman Jl KA J l. Nas. Jl. Prov.
1 Haurgeulis - 9.10 - 4.95 1.439.32 10.18 - -
2 Gantar - 0.63 9.49 - 1.464.07 - - 33.453 Kroya 118.09 3.14 1.55 - 940.58 14.65 - -
4 Gabuswetan - 4.25 1.30 0.75 940.37 3.18 - -
5 Cikedung 263.44 5.95 - - 562.61 3.42 - -
6 Terisi 286.41 75.86 2.89 2.16 931.15 7.64 - 12.54
7 Lelea - 0.00 - - 575.71 5.97 - -
8 Bangodua - 119.61 0.09 - 257.71 - - 5.35
9 Tukdana - 41.45 0.82 9.35 548.57 - - 17.73
10 Widasari - 49.56 4.31 4.09 505.15 4.98 9.57 3.99
11 Kertasemaya - 47.04 - 18.59 794.16 6.88 9.03 -
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
9/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-9
No KecamatanGuna Lahan
Ladang RTH Belukar TK Permukiman Jl KA J l. Nas. Jl. Prov.
12 Sukagumiwang 218.08 146.33 0.09 11.77 469.78 - 3.64 -
13 Krangkeng 20.85 - - - 530.27 - 11.36 -
14 Karangampel - - - 6.93 594.69 - 18.12 -
15 Kedokanbunder - - - - 576.61 - 5.74 -
16 Juntinyuat - - - 8.42 598.92 - 16.09 -
17 Sliyeg - - - 11.48 592.84 1.47 11.75 -18 jatibarang 2.40 34.14 9.58 - 802.89 6.68 16.80 13.10
19 Balongan - - - - 454.31 - 11.33 -
20 Indramayu 22.50 10.75 - - 1.316.39 - 9.89 12.62
21 Sindang 87.31 42.33 - - 495.49 - 11.51 -
22 Cantigi 130.25 132.93 - - 358.85 - - -
23 Pasekan - 4.13 - - 354.69 - - -24 Lohbener - 27.32 - - 555.59 - 26.30 -
25 Arahan - 19.85 - - 840.06 - - -
26 Losarang - 76.85 - - 675.99 - 15.16 -
27 Kandanghaur 108.24 20.53 1.07 2.90 587.45 - 23.34 -
28 Bongas - 1.23 - 5.26 581.70 - - -
29 Anjatan - 16.13 - 24.44 1.157.74 - - -30 Sukra - - 1.47 - 504.26 - 11.12 -
31 Patrol - - - - 360.16 - 11.00 -
Total 1.257.56 889.10 32.64 111.08 21.368.07 65.06 221.73 98.79Sumber : Sumber : Indramayu Dalam Angka 2009 & Hasil Perhitungan Tahun 2010
Tabel Lanjutan
No KecamatanGuna Lahan
Jumlah
KolamPasirlaut
PengGaram Industri Lain2
1 Haurgeulis - - - - - 5.605
2 Gantar - - - - 13.468.00 26.8863 Kroya - - - - - 6.935
4 Gabuswetan - - - - 2.570.00 9.648
5 Cikedung - - - - 2.584.00 12.667
6 Terisi - - - - 2.124.00 16.379
7 Lelea - - - - - 5.619
8 Bangodua - - - - - 4.011
9 Tukdana - - - - - 4.58810 Widasari - - - - 524.00 3.917
11 Kertasemaya - - - - 159.00 4.021
12 Sukagumiwang - - - - 759.00 3.996
13 Krangkeng 623.00 26.14 179.12 - - 6.114
14 Karangampel 27.42 7.22 - - - 2.950
15 Kedokanbunder - - - - 104.00 2.808
16 Juntinyuat 20.28 51.60 - - - 4.530
17 Sliyeg - - - - - 5.125
18 jatibarang - - - - 189.00 4.161
19 Balongan 10.79 51.28 121.54 340.73 270.00 3.337
20 Indramayu 436.09 35.75 746.53 - 1.645.00 6.336
21 Sindang 291.91 - - - 349.00 3.122
22 Cantigi 1.441.34 109.09 - - 4.275.00 9.120
23 Pasekan 3.213.26 - - - - 5.023
24 Lohbener - - - - - 3.25925 Arahan - - - - - 3.324
26 Losarang 761.83 - - - - 11.90727 Kandanghaur 399.31 33.60 - - - 7.663
28 Bongas - - - - - 4.558
29 Anjatan - - - - 444.00 8.150
30 Sukra 42.80 - - - - 4.366
31 Patrol 114.85 - - 32.74 - 3.916
Total 7.382.88 314.68 1.047.19 373.47 29.464.00 204.011Sumber : Indramayu Dalam Angka 2009 & Hasil Perhitungan Tahun 2010
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
10/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-10
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
11/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-11
2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah
Potensi alam yang sangat strategis bagi Kabupaten Indramayu yang berada
pada jalur pantura, merupakan jalur perekonomian nasional juga berbatasan
langsung dengan Laut Jawa, sehingga dari kondisi tersebut sangat potensial
sebagai akses laju pertumbuhan perekonomian wilayah. Dengan potensi wilayah
yang sebagian besar dataran rendah dan pantai, serta berada pada bagian hilir
daerah aliran sungai yang besar yaitu Sungai Cimanuk dan Cipunegara, Kabupaten
Indramayu menjadi salah satu daerah sentra pertanian dan sebagai daerah
penyangga pengadaan stok pangan Provinsi Jawa Barat dan Nasional. Selain
potensi pertanian, Kabupaten Indramayu dikenal sebagai daerah penghasil
mangga yang cukup besar, sehingga Kabupaten Indramayu dijuluki sebagaiKota
Mangga.
Kabupaten Indramayu memiliki potensi hutan yang relatif luas yaitu
43.027,41 Ha, yang dibagi berdasarkan Penguasaan Negara seluas 40.653,41 Ha
dan Hutan Rakyat seluas 2.374 Ha. Jenis komoditi yang dibudidayakan
diantaranya untuk hutan jati seluas 21.144,37 Ha, hutan payau/mangrove
(kawasan hutan lindung) seluas 8.023,55 Ha dan hutan kayu putih seluas
5.130,75 Ha.
Ketersediaan air baku baik yang berasal dari sumberdaya air irigasi sangat
potensial untuk pengembangan pertanian dan budidaya perikanan maupun
serapan laut di sepanjang pantai 114 Km yang baik pula untuk pengembangan
perikanan jenis tertentu seperti udang, bandeng dan jenis ikan lainnya yang
sejenis. Dengan pantai yang panjang tersebut juga berpotensi untuk memfasilitasi
para nelayan mengakses penangkapan ikan di perairan laut. Jenis ikan hasil
tangkapan sangat menentukan terhadap nilai jual ikan. Komoditas ekspor hasil
tangkapan nelayan Kabupaten Indramayu terdiri dari berbagai jenis ikan
diantaranya kakap, hiu, cakalang, dan tuna.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indramayu 20 tahun
kedepan telah menetapkan kawasan peruntukan industri yang terdiri dari kawasan
industri, zona industri dan industri rumah tangga. Luasan peruntukan kawasan
industri besar seluas kurang lebih 1.000 ha berlokasi di Kecamatan Balongan
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
12/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-12
sedangkan untuk kawasan industri sedang seluas kurang lebih 1.000 ha yang
berlokasi di Kecamatan Losarang, Kandanghaur, Patrol dan Sukra serta kawasan
industri rumah tangga yang lokasinya tersebar hampir di setiap wilayah
kecamatan yang memiliki peluang dan potensi dalam mengembangkan
perekonomian wilayahnya serta diarahkan kepada aspek ekonomi dalam rangka
pemberdayaan ekonomi rakyat. Adanya pengembangan kawasan industri ini
diharapkan dapat memberikan multipier effect (efek pengganda) terhadap
berkembangnya kegiatan lain seperti perdagangan dan jasa. Selain itu juga akan
dioperasikan pembangkit PLTU Sukra sebagai pemasok sumber energi listrik
tegangan tinggi sebesar 500 KV di Kecamatan Sukra untuk tambahan pasokan
energi listrik Pulau Jawa.
Untuk mewujudkan peluang dalam pengembangan potensi wilayah yang
ada di Kabupaten Indramayu perlu diwujudkan dalam penataan ruang kawasan
strategis yang mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup daerah
terhadap ekonomi, sosial, budaya dan atau lingkungan. Kawasan strategis yang
ditetapkan di Kabupaten Indramayu terdiri dari Kawasan Strategis Provinsi (KSP),
terdiri dari KSP Kilang Minyak Balongan, KSP Pesisir Pantura dan KSP Pertanian
berlahan basah dan beririgasi teknis Pantura Jawa Barat, sedangkan untuk
Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) terdiri dari (1). KSK Prajapolitan, (2). KSK
Minapolitan, (3). KSK Agropolitan dan (4). KSK Wanapolitan.
KSK Prajapolitan merupakan konsep pembangunan perkotaan sebagai
pusat pemerintahan daerah berbasis wilayah dengan pendekatan dan sistem
manajemen kawasan dengan prinsip-prinsip, integrasi, efisiensi, kualitas, dan
akselerasi yang dipusatkan di pusat pemerintahan kabupaten.
KSK Agropolitan merupakan konsep kota pertanian, desa-desa sentra
produksi pertanian dan desa peyangga yang ada di sekitarnya yang mampu
memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis, sehingga dapat melayani,
mendorong, menarik, dan menghela kegiatan pembangunan pertanian di wilayah
sekitarnya. KSK Agropolitan meliputi ; Agropolitan Widasari di Kecamatan
Widasari, Agropolitan Kerticala di Kecamatan Tukdana, Agropolitan Cipancuh di
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
13/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-13
Kecamatan Haurgeulis dengan fungsi utama sebagai wilayah usaha berbasis
pertanian, perkebunan dan peternakan.
KSK Minapolitan merupakan konsep pembangunan kelautan dan perikanan
berbasis wilayah dengan pendekatan dan sistem manajemen kawasan dengan
prinsip-prinsip, integrasi, efisiensi, kualitas, dan akselerasi. KSK Minapolitan
meliputi Minapolitan Ujunggebang di Kecamatan Sukra, Minapolitan Eretan di
Kecamatan Kandanghaur Dadap di Kecamatan Juntinyuat, Minapolitan Karangsong
di Kecamatan Indramayu, Minapolitan Cemara di Kecamatan Losarang.
KSK Wanapolitan merupakan konsep pembangunan kehutanan dan
perkebunan berbasis wilayah dengan pendekatan dan sistem manajemen kawasan
dengan prinsip-prinsip, integrasi, efisiensi, kualitas, dan akselerasi. KSK
Wanapolitan meliputi Wanapolitan Sanca di Kecamatan Gantar, Wanapolitan
Cikawung di Kecamatan Terisi dengan fungsi utama sebagai kawasan resapan air
dan usaha berbasis kehutanan. Perwujudan kawasan strategis tersebut akan
diseleraskan dengan arahan pemanfaatan ruangnya yang selanjutnya untuk
menyusun indikasi program pembangunan jangka menengah. Untuk mengetahuii
Kawasan Strategis Kabuaten (KSK) Indramayu dapat dilihat pada Gambar 2.3
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
14/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-14
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
15/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-15
2.1.3. Wilayah Rawan Bencana
Banjir dan abrasi pantai merupakan bencana alam yang sering terjadi di
Kabupaten Indramayu. Pada musim penghujan, kejadian banjir lokal sudah
menjadi agenda bencana di Kabupaten Indramayu dalam setiap tahunnya,
sementara itu kejadian abrasi pantai di Kabupaten Indramayu terdapat
kecenderungan yang terus meningkat setiap tahunnya.
a. Kondisi Banjir dan abrasi pantai di Kabupaten Indramayu
Wilayah yang terkena dampak banjir di Kabupaten Indramayu meliputi
wilayah Kecamatan-kecamatan daerah pesisir terutama wilayah yang dialiri sungai
seperti Kecamatan Indramayu, Kecamatan Balongan, Kecamatan Losarang,
Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Sukra dan Kecamatan Patrol.
Banjir yang terjadi di Kabupaten Indramayu berdampak terhadap gagal
panen lahan pertanian dan perikanan tambak, serta dampak lainnya adalah
munculnya berbagai macam penyakit kulit dan demam berdarah.
Wilayah yang mengalami abrasi di Kabupaten Indramayu yaitu di Kecamatan
Patrol, Kecamatan Sukra, Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Balongan,
Kecamatan Indramayu, Kecamatan Juntinyuat, dan Kecamatan Krangkeng dengan
panjang pantai yang terkena abrasi pada tahun 2006 yaitu sepanjang 42,05 km.
Kejadian abrasi yang terjadi berdampak terhadap tergerusnya daerah pantai yang
bahkan saat ini sudah banyak yang sampai ke kawasan permukiman sehingga
sangat membahayakan keselamatan masyarakat yang tinggal di kawasan
tersebut.
b. Sumber Dampak
Sebagai daerah pinggir pantai dan berada pada muara sungai besar, pada
saat musim hujan, Kabupaten Indramayu sering terkena banjir sungai dan banjir
rob. Di Kabupaten Indramayu terdapat 3 (tiga) sungai besar yang sering
menimbulkan bencana banjir yaitu Sungai Cimanuk, Sungai Cipanas dan Sungai
Cipunegara.
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
16/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-16
Banjir sungai banyak disebabkan oleh tidak terkelolanya sumberdaya air
secara maksimal juga akibat perubahan penggunaan lahan di bagian hulu yang
mulanya merupakan lahan bervegetasi menjadi lahan terbuka/gundul.
Sementara itu abrasi dan banjir rob, banyak disebabkan karena kondisi
alam, baik iklim maupun kondisi topografi wilayah, yang kemudian diperparah
dengan semakin berkurangnya hutan bakau di sepanjang pantai.
c. Lahan Kritis
Lahan kritis adalah lahan yang sudah rusak, yang tidak dapat di
pergunakan untuk kegiatan / aktifitas, karena dapat mengakibatkan bencana dan
mengancam keselamatan.
Dari data yang ada tercatat sekitar 10.355 Ha lahan potensial kritis, 7.625
Ha lahan semi kritis dan lahan kritis sekitar 3.987 Ha dan perubahan lahan akibat
abrasi pantai sekitar 2.431,970 Ha, sehingga total lahan kritis yang perlu
dipulihkan mencapai 24.398.970 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai data lahan
kritis di tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini.
Tabel 2.2Luas Lahan Kritis Berdasarkan Jenis di Kabupaten Indramayu
No Kecamatan PotensialKrit is (Ha)
Semi Kriti s(Ha)
Kri tis (Ha) Jumlah
1 Haurgeulis 1.518 2.198 2.012 5.728
2 Gantar 0 0 0 0
3 Kroya 827 508 544 1.879
4 Gabuswetan 39 25 14 78
5 Cikedung 1.548 493 507 2.584
6 Terisi 0 0 0 0
7 Lelea 373 96 96 565
8 Bangodua 563 2 0 565
9 Tukdana 0 0 0 0
10 Widasari 338 9 0 374
11 Kertasemaya 745 23 0 768
12 Sukagumiwang 0 0 0 0
13 Krangkeng 0 543 0 543
14 Karangampel 0 1.004 76 1.080
15 Kedokanbunder 0 0 0 0
16 Juntinyuat 747 35 0 782
17 Sliyeg 639 3 0 642
18 Jatibarang 242 0 0 242
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
17/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-17
No KecamatanPotensialKrit is (Ha)
Semi Kriti s(Ha)
Kri tis (Ha) Jumlah
19 Balongan 825 0 0 825
20 Indramayu 0 203 44 247
21 Sindang 0 1.003 262 1.265
22 Cantigi 0 50 103 153
23 Pasekan 0 0 0 0
24 Lohbener 0 926 0 926
25 Arahan 0 40 0 40
26 Losarang 239 78 72 389
27 Kandanghaur 300 73 0 373
28 Bongas 741 2 0 743
29 Anjatan 671 0 0 671
30 Sukra 0 311 257 569
31 Patrol 0 0 0 0
Jumlah 10.355 7.625 3.987 21.967
Sumber : BPS, Indramayu Dalam Angka, Tahun 2005
2.1.4. Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tahun 2009 sebanyak 1.744.897
jiwa, dengan komposisi jumlah laki-laki sebanyak 888.579 jiwa dan jumlah
perempuan sebanyak 856.318 jiwa. Jumlah rumah tangga Kabupaten Indramayu
tahun 2009 sebanyak 455.889 KK. Kecamatan Indramayu merupakan kecamatan
dengan jumlah penduduk terbesar sebanyak 103.980 jiwa. Konsentrasi sebaran
jumlah penduduk terpusat pada kecamatan-kecamatan bagian utara Kabupaten
Indramayu, terutama kecamatan yang dilalui oleh jalur Pantura Pulau Jawa.
Terjadinya kesenjangan penyebaran penduduk secara geografis dimungkinkan
berkaitan erat dengan faktor daya tarik wilayah, terutama dengan aspek ekonomi
serta ketersediaan prasarana permukiman yang memadai. Untuk lebih jelas
jumlah tiap penduduk tiap kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 2.3Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan
NO KECAMATANJUMLAHRUMAH
TANGGA
JUMLAH PENDUDUKTOTAL
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6
1 Haurgeulis 22.594 47.038 46.048 93.086
2 Gantar 15.252 35.070 31.277 66.347
3 Kroya 17.071 32.297 31.407 63.704
4 Gabuswetan 15.686 29.381 29.477 58.858
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
18/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-18
NO KECAMATANJUMLAHRUMAH
TANGGA
JUMLAH PENDUDUKTOTAL
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6
5 Cikedung 12.193 19.688 19.984 39.672
6 Terisi 15.234 27.232 26.132 53.364
7 Lelea 15.066 24.776 24.971 49.7478 Bangodua 8.132 14.363 13.923 28.286
9 Tukdana 15.605 27.537 26.869 54.406
10 Widasari 10.310 18.364 17.537 35.901
11 Kertasemaya 12.821 30.997 29.406 60.403
12 Sukagumiwang 8.936 17.802 17.184 34.986
13 Krangkeng 17.300 34.284 33.490 67.774
14 Karangampel 16.025 33.064 31.853 64.917
15 Kedokanbunder 11.698 22.974 21.871 44.845
16 Juntinyuat 22.601 43.568 40.908 84.476
17 Sliyeg 16.097 31.112 29.081 60.193
18 Jatibarang 18.397 36.960 35.009 71.969
19 Balongan 10.848 20.968 19.656 40.62420 Indramayu 26.648 52.916 51.064 103.980
21 Sindang 12.230 25.842 25.077 50.919
22 Cantigi 6.255 12.360 11.875 24.235
23 Pasekan 5.883 12.125 11.517 23.642
24 Lohbener 14.689 28.397 27.286 55.683
25 Arahan 9.068 17.239 16.835 34.074
26 Losarang 15.453 29.460 28.423 57.883
27 Kandanghaur 23.086 44.134 42.523 86.657
28 Bongas 12.958 23.358 22.960 46.318
29 Anjatan 22.427 44.168 43.280 87.448
30 Sukra 11.517 23.386 22.489 45.875
31 Patrol 13.809 27.719 26.906 54.625
TOTAL 455.889 888.579 856.318 1.744.897
Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 2009
a. Laju Pertumbuhan Penduduk
Pada akhir Tahun 2009 berdasarkan hasil Registrasi Penduduk jumlah
penduduk Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 1.744.897 jiwa. Sedangkan
pada akhir Tahun 2010 angka tersebut telah berubah menjadi 1.757.111 jiwa.
keadaan ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar 12.224 jiwa, dengan
demikian laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Indramayu Tahun 2009-2010sebesar 0.70%. Berdasarkan Laju Pertumbuhan penduduk tersebut pada akhir
tahun proyeksi 2015 jumlah penduduk Kabupaten Indramayu sebanyak 1.819.477
jiwa. Untuk mengetahui Jumlah pertumbuhan penduduk dapat di lihat pada Tabel
2.4
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
19/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-19
Tabel 2.4Penduduk Akhir Tahun Tiap Kecamatan Tahun (2004-2009) dan
Proyeksi Tahun 2015
NO KECAMATANTAHUN
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 **) 2015 **)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Haurgeulis 90.030 90.496 91.041 91.505 92.412 93.086 93.738 97.065
2 Gantar 62.450 64.643 65.210 65.538 66.245 66.347 66.811 69.183
3 Kroya 61.301 62.010 62.411 62.729 63.251 63.704 64.150 66.427
4 Gabuswetan 56.427 57.298 57.681 57.976 58.437 58.858 59.270 61.368
5 Cikedung 38.160 38.644 38.876 39.075 39.386 39.672 39.950 41.368
6 Terisi 51.786 51.991 52.287 52.555 52.986 53.364 53.738 55.645
7 Lelea 48.170 48.410 48.730 48.981 49.377 49.747 50.095 51.873
8 Bangodua 61.071 27.514 27.694 27.835 28.081 28.286 28.48429.495
9 Tukdana *) 52.957 53.298 53.569 54.006 54.406 54.78756.731
10 Widasari 55.941 34.936 35.175 35.353 35.644 35.901 36.152 37.435
11 Kertasemaya 56.323 58.796 59.178 59.478 59.975 60.403 60.82662.985
12 Sukagumiwang 33.875 34.060 34.268 34.442 34.732 34.986 35.23136.481
13 Krangkeng 65.616 65.942 66.386 66.723 67.280 67.774 68.24870.671
14 Karangampel 62.759 63.167 63.543 63.865 64.459 64.917 65.37167.692
15 Kedokanbunder 43.449 43.662 43.930 44.153 44.531 44.845 45.15946.762
16 Juntinyuat 85.498 82.227 82.760 83.179 83.855 84.476 85.06788.087
17 Sliyeg 69.189 58.599 58.966 59.265 59.749 60.193 60.61462.766
18 Jatibarang 69.418 69.993 70.466 70.817 71.451 71.969 72.47375.045
19 Balongan 24.637 39.493 39.766 39.967 40.334 40.624 40.90842.360
20 Indramayu 111.291 101.028 101.723 102.216 103.227 103.980 104.708 108.424
21 Sindang 61.635 49.592 49.918 50.173 50.563 50.919 51.27553.095
22 Cantigi 23.336 23.562 23.713 23.832 24.053 24.235 24.40525.271
23 Pasekan *) 22.997 23.133 23.250 23.465 23.642 23.80724.653
24 Lohbener 53.932 54.118 54.481 54.758 55.274 55.683 56.07358.063
25 Arahan 33.050 33.146 33.364 33.534 33.833 34.074 34.31335.530
26 Losarang 56.154 56.321 56.666 56.954 57.458 57.883 58.28860.357
27 Kandanghaur 84.109 84.296 84.881 85.318 86.038 86.657 87.26490.361
28 Bongas 44.738 45.162 45.448 45.680 45.992 46.318 46.64248.298
29 Anjatan 89.390 85.115 85.653 86.089 86.793 87.448 88.06091.186
30 Sukra 92.847 44.644 44.940 45.169 45.552 45.875 46.19647.836
31 Patrol *) 53.167 53.542 53.815 54.235 54.625 55.00756.960
JUMLAH 1.686.582 1.697.986 1.709.128 1.717.793 1.732.674 1.744.897 1.757.111 1.819.477
Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 2009 dan **) Hasil Perhitungan Angka Proyeksi
Ada pun rata-rata laju pertumbuhan penduduk tiap kecamatan dapat dilhat
pada tabel 2.5.
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
20/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-20
Tabel 2.5Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan
NO KECAMATAN1971 s.d 1975 s.d 1980 s.d 1985 s.d 1990 s.d 2000 s.d
1975 1980 1985 1990 2000 2009
1 2 3 4 5 6 7 81 Haurgeulis 0,97 3,36 0,45 2,4 2,39 1.26
2 Gantar *) *) *) *) *) 3.00
3 Kroya *) *) *) *) *) 1.31
4 Gabuswetan 0,16 5,36 0,41 1,92 1,08 1.43
5 Cikedung 0,73 2,97 0,5 1,48 0,72 0.67
6 Terisi *) *) *) *) *) 0.78
7 Lelea 0,6 3,21 0,88 0,97 0,41 0.86
8 Bangodua 0,12 5,66 0,41 1,85 0,83 0.96
9 Tukdana *) *) *) *) *) 0.64
10 Widasari 0,13 5,66 1,08 1,8 1,09 0.97
11 Kertasemaya 0,35 5,35 0,53 2,52 1,51 0.89
12 Sukagumiwang *) *) *) *) *) 1.05
13 Krangkeng 1,14 3,16 1,3 2,29 2,11 1.07
14 Karangampel 0,7 4,72 0,03 3,11 1,95 0.96
15 Kedokanbunder *) *) *) *) *) 0.40
16 Juntinyuat 0,82 2,47 0,62 2,07 1,16 0.89
17 Sliyeg 0,73 3,45 0,75 1,8 1,02 0.68
18 Jatibarang 0,41 4,52 0,4 1,76 0,58 0.58
19 Balongan *) *) *) *) *) 1.59
20 Indramayu 0,72 4,03 0,42 2,87 1,61 1.23
21 Sindang 0,53 2,96 0,79 2,04 1,84 1.09
22 Cantigi *) *) *) *) *) 0.86
23 Pasekan *) *) *) *) *) 0.87
24 Lohbener 0,5 3,5 0,47 1,61 0,92 0.71
25 Arahan *) *) *) *) *) 1.09
26 Losarang 0,58 3,5 1 2,02 1,14 1.31
27 Kandanghaur 0,89 4,09 1,15 2,47 1,79 0.87
28 Bongas 0,97 4,01 0,52 0,93 0,79 0.70
29 Anjatan 0,96 4,01 0,19 1,96 1,01 0.84
30 Sukra *) *) *) *) *) 1.01
31 Patrol *) *) *) *) *) 1.21
TOTAL 0,66 3,89 0,58 1,91 1.32 1.04
Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 2009
b. Struktur PendudukAdapun komposisi jumlah penduduk Indramayu Tahun 2009 ini terdiri dari
Laki-laki 888.579 jiwa dan penduduk perempuan 856.318 jiwa, dengan sex ratio
103,77. Komposisi Penduduk Kabupaten Indramayu menurut struktur umur dan
jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.6
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
21/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-21
Tabel 2.6Penduduk Kabupaten Indramayu Menurut Kelompok Umur
UMUR/KELOMPOK UMURP E N D U D U K
Laki-laki Perempuan Jumlah(1) (2) (3) (4)
0 15.752 15.501 31.253
1 16.089 15.712 31.801
2 16.124 15.844 31.968
3 16.139 15.977 32.116
4 16.220 15.991 32.211
0 - 4 80.324 79.025 159.349
5 16.489 16.501 32.990
6 16.516 16.499 33.015
7 16.884 16.523 33.407
8 16.944 16.578 33.5229 16.949 16.530 33.479
5 - 9 83.782 82.631 166.413
10 16.999 16.478 33.477
11 17.184 16.635 33.819
12 17.187 16.649 33.836
13 17.306 16.851 34.157
14 17.226 16.974 34.200
10 - 14 85.902 83.587 169.489
15 - 19 84.687 82.562 167.249
20 - 24 73.456 70.425 143.881
25 - 29 69.704 63.058 132.76230 - 34 68.772 61.128 129.900
35 - 39 66.498 62.215 128.713
40 - 44 64.307 62.654 126.961
45 - 49 54.815 54.471 109.286
50 - 54 50.674 47.680 98.354
55 - 59 32.606 31.572 64.178
60 - 64 22.667 24.190 46.857
65 - 69 20.145 18.510 38.655
70 - 74 17.031 17.362 34.393
75 + 13.209 15.248 28.457
TAHUN 2009 888.579 856.318 1.744.897
Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 2009
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
22/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-22
c. Mutasi Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten pada akhir tahun 2009 sebanyak 1.744.897
jiwa, mengalami kenaikan dibanding dengan penduduk awal tahun 2009 sebanyak
1.732.674. Jumlah kenaikan ini disebabkan faktor angka kelahiran lebih besar dari
angka kematian, sedangkan perpindahan penduduk antara penduduk yang datang
dan penduduk yang pindah jumlah selisihnya tidak banyak.
Tabel 2.7Mutasi Penduduk Menurut Kecamatan
NO KECAMATANPENDUDUK
AWALTAHUN 2009
M U T A S I PENDUDUKAKHIR
TAHUN 2009LAHIR MATI DATANG PINDAH
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Haurgeulis 92.412 1194 490 796 826 93.0862 Gantar 66.245 856 366 561 949 66.347
3 Kroya 63.251 817 336 545 573 63.704
4 Gabuswetan 58.437 755 310 505 529 58.858
5 Cikedung 39.386 509 213 341 351 39.672
6 Terisi 52.986 685 293 455 469 53.364
7 Lelea 49.377 638 262 427 433 49.747
8 Bangodua 28.081 363 149 242 251 28.286
9 Tukdana 54.006 698 286 465 477 54.406
10 Widasari 35.644 461 189 306 321 35.901
11 Kertasemaya 59.975 775 319 515 543 60.403
12 Sukagumiwang 34.732 449 184 299 310 34.986
13 Krangkeng 67.280 870 371 580 585 67.77414 Karangampel 64.459 833 343 554 586 64.917
15 Kedokanbunder 44.531 576 236 383 409 44.845
16 Juntinyuat 83.855 1084 445 720 738 84.476
17 Sliyeg 59.749 772 317 512 523 60.193
18 Jatibarang 71.451 924 379 614 641 71.969
19 Balongan 40.334 521 214 346 363 40.624
20 Indramayu 103.227 1334 559 888 910 103.980
21 Sindang 50.563 653 269 435 463 50.919
22 Cantigi 24.053 311 133 207 203 24.235
23 Pasekan 23.465 303 128 202 200 23.642
24 Lohbener 55.274 715 294 475 487 55.683
25 Arahan 33.833 438 180 292 309 34.074
26 Losarang 57.458 742 305 494 506 57.883
27 Kandanghaur 86.038 1112 470 740 763 86.657
28 Bongas 45.992 595 244 400 425 46.318
29 Anjatan 86.793 1122 456 748 759 87.448
30 Sukra 45.552 589 239 392 419 45.875
31 Patrol 54.235 701 283 468 496 54.625
TOTAL 1.732.674 22.395 9.262 14.907 15.817 1.744.897
Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 2009
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
23/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-23
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Pelaksanaan pembangunan sebagai salah satu fungsi pemerintah bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan konsep
kualitas kehidupan rakyat (the quality of life). Dengan demikian, pembangunan
merupakan proses untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).
Indikator yang digunakan dan telah digunakan secara universal, yaitu indeks
komposit Rata-rata Lama Sekolah (ALS), Angka Melek Huruf (AMH), Angka
Harapan Hidup (AHH) dan Kemampuan Daya Beli masyarakat.
Tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Indramayu saat ini baru
mencapai 38,6 % sedangkan sisanya 61,4 % merupakan masih berada pada taraf
belum sejahtera. Parameter ini ditunjukan oleh indikator tingkat kesejahteran
masyarakat yang dihitung berdasarkan indeks pembangunan manusia (IPM).
2.2.1 Indikator Pendidikan
Aspek pendidikan tidak bisa terlepas dari politik dan kebudayaan dimana
politik diperlukan dalam pembangunan pendidikan agar terjadi
percepatan/akselerasi kemajuan pendidikan. Dalam rangka pembentukan watak
dan nilai bangsa sehingga setiap lembaga pendidikan memiliki budaya yang positif
dan progresif bagi kemajuan bangsa yang akan datang. Pembangunan pendidikan
di Kabupaten Indramayu terdapat dua isu pokok, yaitu rendahnya pencapaian
indeks pendidikan dan belum tuntasnya program wajib belajar pendidikan dasar 9
(sembilan) tahun. Dua unsur tersebut diatas tidak bisa terlepas dari konsep
Education For All (EFA) yang meliputi 6 (enam) komponen penting pada dunia
pendidikan antara lain:
1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
2. Pendidikan Dasar.
3. Pendidikan Keaksaraan.4. Pendidikan Kecakapan.
5. Life Skill.
6. Kesetaraan dan keadilan gender.
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
24/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-24
Peran aktif masyarakat dalam pembangunan pendidikan merupakan bagian
yang tidak bisa terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia, dimana keterpaduan pemerintah dan masyarakat harus terjalin secara
utuh.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam bidang ini diantaranya adalah :
a. Pembentukan PKBM Kelompok Belajar (Kejar) Paket A Keaksaraan Fungsional
di setiap Kecamatan.
b. Penambahan daya tampung pada jenjang SMP dan SLTA.
c. Pembentukan Kegiatan Kejar Paket B dan Kejar Paket C.
d. Pemberian beasiswa kepada siswa yang berasal dari keluarga miskin.
e. Optimalisasi Tim Koordinasi Wajar Dikdas 9 Tahun.
f. Pola Pembelajaran formal alternatif bagi SMP terbuka dan Pondok Pesantren
Salafiyah.
g. Pola Imbal Swadaya untuk pembangunan pendidikan.
h. Gerakan Daerah Peduli Pendidikan.
i. Akte Kelahiran gratis yang diproteksi dengan asuransi pendidikan dasar 9
tahun bagi masyarakat dari keluarga miskin (usia 0 6 tahun).
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan manusia adalah kemajuan
di bidang pendidikan, Menurut data dari BPS, presentase penduduk Indramayu
yang berusia diatas 15 tahun yang melek huruf (tidak buta aksara) pada tahun
2006 sebanyak 84,21 % dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 92,48 %.
Begitu pula dengan rata-rata lama sekolah (RLS) yang merupakan kombinasi
antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang di
duduki serta pendidikan yang ditamatkan masyarakat Indramayu pada tahun 2006
baru 6,09 tahun dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 7,11 tahun.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu pada tahun
2010, Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan dasar SD/MI sederajat
cukup bagus yaitu 102,19 % dan Angka Partisipasi Murni (APM) mencapai 99,28
%, sedangkan APK untuk SMP/MTS sederajat mencapai 96,68 % , dan APM
mencapai 90,53%. Sedangkan untuk jenjang pendidikan menengah SMA/MA/SMK
sederajat APK baru mencapai 49,63% dan APM 48,50 %. Hal ini menunjukan
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
25/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-25
perlu adanya upaya peningkatan baik mutu maupun layanan pendidikan dengan
menitikberatkan pada upaya akselerasi pengentasan program wajib belajar 9
tahun melalui jalur pendidikan formal, non formal, maupun informal serta rintisan
wajib belajar 12 tahun di samping mengembangkan program Rintisan Sekolah
Bertaraf Internassional (RSBI) atau Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), dimana
pada tahun 2010 terdapat 5 RSBI dengan jenjang pendidikan dasar dan
menengah yaitu 1 SD RSBI, 1 SMP RSBI, 2 SMAN RSBI dan 2 SMKN RSBI.
2.2.2 Indikator Kesehatan
Salah satu aspek yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
adalah aspek kesehatan yang diwakili oleh Angka Harapan Hidup /AHH (Life
Expectancy Rate). Sebagai indikator komposit dari berbagai indikator dampak
keberhasilan pembangunan kesehatan adalah Umur Harapan Hidup (UHH).
Sedangkan UHH sangat dipenguruhi oleh Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka
Kematian Ibu (AKI), disamping Angka Kematian Kasar (AKK) dan Angka Kematian
Anak Balita (AKABA).
Berdasarkan Teori Henrik L Bloom, derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor
pelayanan kesehatan dan faktor keturunan/genetik. Faktor lingkungan termasuk
didalamnya lingkungan fisik, biologi, sosial budaya, ekonomi, hukum dan politik,
mempunyai pengaruh 45 % terhadap derajat kesehatan, sementara faktor
perilaku berpengaruh sebesar 30 %, sedangkan faktor pelayanan kesehatan
hanya berpengaruh sebesar 20 % dan faktor keturunan berpengaruh sebesar
5 %. Oleh karena itu upaya yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan adalah mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa
meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Dengan berbagai latar belakang diatas, maka dalam rangka pencapaian
IPM 80 Kabupaten Indramayu dalam bidang kesehatan Pemerintah Kabupaten
Indramayu telah melakukan beberapa program strategis antara lain :
1. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan, baik ditingkat pelayanan
kesehatan dasar maupun rujukan.
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
26/45
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
27/45
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
28/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-28
e. Program Jaring Pengaman Sosial (JPS).
f. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP).
Dari beberapa program dan kegiatan yang telah dilakukan ada beberapa
yang kurang berhasil, yaitu :
a. Program Kredit Ketahanan Pangan dalam bentuk Kegiatan Pemberian Kredit
untuk Petani Sapi Potong.
b. Kegiatan Peternakan Sapi Potong.
c. Pembangunan Pasar Ikan Higienis yang belum dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat.
Untuk mengetahui perkembangan indeks pembangunan manusia dari
masing-masing indikator bidang pendidikan, bidang kesehatan dan bidang daya
beli dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Indramayu
No. INDIKATORTAHUN
2005 2006 2007 2008 2009 2010
1 INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA (IPM) 64,48 65,92 67,4 68,64 69,84 70,43A BIDANG PENDIDIKAN
Angka Melek Huruf 80,43 84,21 87,24 88,58 89,71 89,72
Indeks AMH 80,43 84,21 87,24 88,58 89,71 89,72
Rata Lama Sekolah 6,01 6,09 6,23 6,51 6,81 6,99
Indeks RLS 40,07 40,60 41,53 43,4 43,4 46,60
Indek s Pendidikan (IP) 66,98 69,67 72,00 73,52 74,94 75,35
B BIDANG KESEHATAN
Angka Harapan Hidup(AHH)
65,03 65,53 66,17 66,84 67,46 67,54
Indek s Kesehatan (IK) 66,72 67,55 68,62 69,73 70,77 70,9
C BIDANG DAYA BELI
Purchasing Power Parity(PPP)
558.500 562.030 566.400 571.220 576.180 581.440
Indek s Daya Beli(Indeks PPP)
59,74 60,55 61,56 62,68 63,82 65,04
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu, 2010
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
29/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-29
2.2.4 Ketenagakerjaan
Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat adalah mengatasi masalah ketenagakerjaan yaitu
pengangguran yang disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia tidak
sebanding dengan jumlah angkatan kerja, Disamping SDM yang kurang memiliki
daya saing yang tinggi. Hal ini merupakan tantangan yang cukup besar bagi
pemerintah daerah lima tahun mendatang yang harus segera diatasi dengan
memberikan kesempatan kerja yang luas baik melalui sektor formal maupun
nonformal. Berdasarkan data dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Indramayu, rasio penduduk yang bekerja pada tahun 2010 adalah 89,7
%, ini merupakan perbandingan antara penduduk yang bekerja dengan angkatan
kerja.
Jumlah angkatan kerja pada tahun 2010 sebanyak 791.680 orang,
sedangkan jumlah penduduk yang bekerja 710.550 orang, berarti sebanyak
81.129 orang adalah pengangguran, angka tersebut menunjukan bahwa tingkat
pengangguran di Kabupaten Indramayu masih relatif tinggi.
2.2.5 Seni Budaya dan Olah Raga
Penduduk Kabupaten Indramayu merupakan campuran antara suku Sunda
dan Jawa dengan bahasa daerahnya yang khas yaitu Bahasa Dermayu, sehingga
budaya yang terdapat dalam masyarakat Indramayu merupakan akulturasi dari
kedua suku tersebut. Beberapa jenis adat istiadat masyarakat yang masih
berkembang di masyarakat sampai sekarang diantaranya ngeruat, nadran,
jaringan, ngunjung, tingkeban, tolak bala, sedekah bumi, ngarot, mapag tamba,
mapag sri, buka panggung, rasulan dan bobotan. Di samping adat istiadat, seni
pentas dan tari yang masih berkembang sampai dengan saat ini diantaranya
sintren/lais/warilais, tari topeng, wayang golek cepak, kuda lumping, dan kesenian
tarling.
Pemerintah daerah selama kurun waktu 2006 sampai 2010 telah mencatat
dan membina 575 buah grup kesenian di antaranya seni tari topeng, sintren,
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
30/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-30
wayang golek cepak, kuda lumping, tarling dll, dengan menyediakan gedung
kesenian sebanyak 1 buah.
Adapun jumlah club olahraga yang telah di bina Olah Raga Prestasi
sebanyak 4 club yaitu : bola voly, sepak bola, bulu tangkis dan tenis meja, dan
olah raga tradisional sebanyak 5 club yaitu : permainan player, sepeda ontel,
jantung sehat, sepeda gunung dan senam dengan fasilitas gedung olahraga
sebanyak 5 buah yaitu gedung Tridaya, Darma Ayu Singalodra, Squash, dan Tirta
Kencana.
2.3 Aspek Pelayanan Umum
2.3.1 Layanan Urusan pendidikan
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, AngkaPartisipasi Sekolah (APS) jenjang pendidikan dasar usia 7-12 tahun pada tahun
2010 mencapai 99,88 % dan usia 13-15 tahun 94,25 %. Sedangkan APS jenjang
pendidikan menengah usia 16-18 tahun sebesar 53,69 %.
Aspek pelayanan umum berupa fasilitas pendidikan pada tahun 2010
terdapat 1.011 SD/MI, 234 SMP/MTS dan 153 SMA/MA/SMK baik negeri maupun
swasta, dengan kondisi bangunan baik 60,32 % SD/MI, 87,55 % SMP/MTS dan
91,50 % SMA/MA/SMK. Adapun kondisi prasarana sekolah yang mengalami rusak
ringan dan berat dan membutuhkan rehabilitas sebanyak 40,68 % bangunan
SD/MI, 12,45 % bangunan SMP/MTS dan 8,50 % bangunan SMA/MA/SMK.
Angka lulusan SD/MI sederajat pada tahun 2010 sebanyak 100%, SMP/MTS
sederajat 99,72 % dan SMA/MA/SMK sederajat 99,89 %. Sedangkan Angka Putus
Sekolah SD/MI sederajat 0,02 %, SMP/MTS sederajat 0,66 % dan SMA/MA/SMK
sederajat 0,51 %. Dari jumlah lulusan SD/MI sebanyak 32615 orang yang
melanjutkan ke SMP/MTS sebanyak 32.173 orang, dan lulusan SMP/MTS sebanyak
24.566 yang melanjutkan ke SMA/MA/SMK sebanyak 15.745 orang.Berkaitan dengan tenaga guru yang memenuhi kualifikasi SI/D IV untuk
jenjang pendidikan SD/MI terdapat 3209 (32,38%) orang dari total guru SD
sebanyak 9.909 orang. Jenjang pendidikan SMP/MTS 4.193 orang (78,43%) dari
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
31/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-31
total guru SMP/MTS 5.34 orang, dan 3.315 orang (85,28%) dari total guru
SMA/MA/SMK sebanyak 3.889 orang.
2.3.2 Layanan Urusan Kesehatan
Mengembangkan sumber daya manusia yang bermutu dapat tercapai
apabila derajat kesehatan masyarakat meningkat, hal ini dapat di wujudkan
apabila mutu dan jangkauan layanan kesehatan terfasilitasi dengan baik dalam
arti mudah representatif dan mudah di akses, serta mengembangkan prilaku hidup
bersih dan sehat di masyarakat .
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan
berdasarkan data Kabupaten Indramayu sampai dengan tahun 2010 telah
menyediakan sarana dan prasarana kesehatan berupa Rumah Sakit sebanyak 7
buah terdiri dari 2 RSUD, 1 RS BUMN, 3 RS milik swasta, 49 buah PUSKESMAS
terdiri dari 40 puskesmas tanpa rawat inap dan 9 puskesmas dengan tempat
rawat inap. Jumlah puskesmas pembantu sebanyak 67 unit dengan jumlah tenaga
medis dokter umum 82 orang, dokter spesialis 9 orang dan dokter gigi 23 orang.
Pada tahun 2010 juga terdapat posyandu sebanyak 2.283 unit dengan rincian
posyandu mandiri sebanyak 23 unit.
Berdasarkan data tersebut di atas dapat di lihat bahwa sarana dan
prasarana kesehatan yang tersedia belum optimal pratama sebanyak 317 unit,
posyandu madya 1.537 unit, posyandu purnama 406 unit dan begitu juga dengan
tenaga kesehatan tertentu, sehinga masih sangat di perlukan pemenuhan layanan
kesehatan baik sarana, prasarana maupun tenaga medis.
2.3.3 Layanan Urusan Pemberdayaan dan Perlindungan Anak
Keberhasilan pembangunan di suatu daerah tidak terlepas dari peran serta
perempuan dalam pembangunan tersebut. Upaya peningkatan peran serta
perempuan dalam pembangunan dilakukan melalui program-program
pemberdayaan perempuan dan anak yang memberikan akses kepada perempuan
untuk berperan aktif disemua bidang kehidupan dalam rangka pemberdayaan
menuju kesetaraan gender. Partisipasi aktif perempuan dalam pembangunan
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
32/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-32
diantaranya dapat dilihat dari prosntase perempan di lembaga pemerintah
maupun swasta serta besarnya angka kekerasan dalam Rumah Tangga.
Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indramayu, jumlah
PNS perempuan pada tahun 2010 sebanyak 16.301 orang, PNS yang menduduki
jabatan eselon II 1 orang, eselon III 76 orang dan eselon IV 675 orang.
Berdasarkan data dari Women Crisis Centre PUSPITA Puan Amal Hayati As-
Sakienah Kabupaten Indramayu, kasus KDRT selama 3 tahun terakhir mengalami
penurunan. Pada tahun 2007 tercatat 79 kasus, tahun 2008 57 kasus dan pada
tahun 2009 40 kasus. Adapun kasus tindak kekerasaan terhadap perempuan yang
diterima di Pengadilan Negeri Indramayu pada tahun 2007 sebanyak 13 kasus,
tahun 2008 sebanyak 39 kasus dan tahun 2006 sebanyak 24 kasus.
2.3.4 Layanan Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Upaya peningkatan kualitas masyarakat dan pengendalian pertumbuhan
penduduk melalui program Keluarga Berencana cukup berhasil. Hal ini ditandai
dengan perolehan apresiasi dari Presiden RI berupa penghargaan Manggala Karya
Kencana dan Satya Lencana Wira Karya. Berdasarkan data dari BPPKB Kabupaten
Indramayu prosentase pencapaian akseptor KB aktif dan PUS (Pasangan Usia
Subur) dari tahun ketahun mengalami fluktuasi. Pada tahun 2007 dari 370.591
PUS terdapat 290.311 orang akspptor KB aktif berarti mencapai 78,34 % . Pada
tahun 2008 dari 389.491 PUS terdapat peserta KB aktif sebanyak 308.524 orang
atau 79,21 % dan pada tahun 2009 dari 410.83 PUS terdapat 309.311 orang atau
mencapai 75,33 %.
Penetapan Keluarga Sejahtera dari tahun ketahun juga mengalami
peningkatan pada tahun 2007 jumlah keluarga prasejahtera 162.572 dan KS I
sebanyak 150.282 keluarga. Pada tahun 2008 jumlah keluarga prasejahtera
168.158 dan KS I 148.725 keluarga dan pada tahun 2009 jumlah keluarga
prasejahtera 172.702 dan KS I 153.463. Hal ini menunjukan bahwa program
pembangunan yang dilakukan dalam rangka pengentasan kemiskinan masih perlu
ditingkatkan baik dalam Perencanaan, Pelaksanaan maupun Pengendalian
sehingga lebih efektif, efisien dan tepat sasaran.
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
33/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-33
2.3.5 Layanan Urusan Sosial
Kondisi sosial masyarakat merupakan salah satu gambaran dari tingkat
keberhasilan pembangunan. Salah satu upaya yang telah di lakukan oleh
pemerintah dalam rangka menanggulangi penyandang masalah kesejahteraan
sosial diantaranya menyediakan sarana sosial seperti panti asuhan anak sebanyak
28 buah dan rumah singgah/ Trauma Center sebanyak 1 unit.
Berdasarkan data dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Indramayu selama kurun waktu 2006 s/d 2010, penyandang masalah
kesejahteraan sosial di Kabupaten Indramayu sebanyak 94.013 orang dengan
rincian anak jalanan sebanyak 222 orang gelandangan, pengemis sebanyak 412
orang. Dengan presentasi PMKS yang telah memperoleh bantuan/tertangani dari
APBN sebanyak 10.266 orang.
2.3.6 Layanan Urusan Ketenagakerjaan
Berdasarkan data dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Indramayu pada tahun 2010 jumlah penduduk usia kerja (15-64)
tahun sebanyak 1.249.646 orang dan angkatan kerja sebanyak 791.680 orang
dengan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 66,14 % Adapun
banyaknya pencari kerja yang di tempatkan menurut jenis kelamin pada tahun
2009 dapat di lihat pada Tabel 2.9.
Tabel 2.9Banyaknya Pencari Kerja di Kabupaten Indramayu
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2010
NO LOWONGAN KERJAPENCARI KERJA
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 2 3 4 5
1 Antar Kerja Lokal 2,331 1.867 4.198
2 Antar Kerja Antar Daerah 2.114 396 2.510
3 Antar Kerja Antar Negara 56 4.676 4.732
Jumlah 4.501 6.639 11.440
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
34/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-34
Jumlah perusahaan yang telah menerapkan P2K3 sebanyak 15 perusahaan
dari 26 perusahaan (panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja).
sedangkan jumlah penyelesaian perselisihan buruh dan pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah yang telah ditangani pada Tahun 2010 sebanyak 3 dari
jumlah 3 kasus perselisihan.
2.3.7 Layanan Urusan Kebudayaan
Penyelenggaraan festival seni dan budaya pada tahun 2007 1 kali, 2008 3
kali, 2009 1 kali dan 2010 1 kali dengan jumlah sarana penyelenggaran seni dan
budaya sebanyak 4 lokasi.
Adapun benda, situs dan kawasan budaya yang dilestarikan sebanyak 12
yaitu :
1. Makam Raden Arya Wiralodra (Krapyak)
2. Makam Raden Aya Wiralodra (Sekober)
3. Komplek Raden Arya Wiralodra (Pecuk)
4. Komplek Makam Selawi
5. Komplek Makam Habib Keling (Krangkeng)
6. Komplek Makam Kyai Arsyad (Karang Ampel)
7. Komplek Kanjeng Jlari (Singa Raja)
8. Prahu Kuno (Tirta Maya Juntiyuat)
9. Pedati Kuno (Bondan)
10. Setu Buyut Tambi
11. Situs Komplek Buyut Banjar
12. Cagar Budaya (Koloni Kera Bulak)
2.3.8 Layanan Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
Jumlah organisasi pemuda di Kabupaten Indramayu pada tahun 2010
sebanyak 32 organisasi dengan jumlah kegiatan kepemudaan sebanyak 18
kegiatan dan jumlah gelanggang remaja sebanyak 1 buah. Jumlah organisasi
olahraga yang sudah dibina sebanyak 32 buah dengan jumlah kegiatan olahraga
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
35/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-35
28, adapun lapangan olahraga sebanyak 5 di tingkat Kabupaten dan 25 di tingkat
kecamatan terdiri dari 21 lapangan bola voli dan 4 lapangan sepak bola.
2.3.9 Layanan Urusan Kearsipan
Pembinaan pengelola kearsipan telah dilakukan oleh SKPD di Kabupaten
Indramayu, dan sampai dengan tahun 2010 pengelolaan arsip secara baku telah
dilakukan oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Indramayu.
2.3.10 Layanan Urusan Media Informasi
Peningkatan SDM dapat terwujud apabila aksesibilitas terhadap informasi
ada dan mudah dijangkau oleh masyarakat hingga ke pelosok wilayah.
Berdasakan data dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Indramayu sampai dengan Tahun 2010, jumlah jaringan komunikasi informasi
yang meliputi jumlah wartel/warnet sebanyak 185 buah, Jumlah radio swasta
sebanyak 19, BTS TOWER sebanyak 249 dan Radio komunitas sebanyak 29.
Dalam rangka mempermudah akses informasi bagi penyelenggaran
pemerintahan, pemerintah daerah Kabupaten Indramayu saat ini telah memiliki
web site dengan alamat www.indramayukab.go.id
2.3.11. Layanan Urusan Perpustakaan
Peningkatan aksesbilitas informasi selain meluas pelayanan internet dan
media masa juga melalui pelayanan perpustakan dengan mengembangkan
program mengembangkan budaya baca dan pembinaan perpustakan. Jumlah
perpustakan di Kabupaten Indramayu terdapat 1 perpustakan daerah dengan
jumlah koleksi judul buku sebanyak 10.175 judul dan jumlah pengunjung
perpustakaan rata-rata 76.000 orang pertahun.
2.4 Aspek Daya Saing
Daya saing merupakan kemampuan sebuah daerah untuk menghasilkan
barang dan jasa untuk mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakat. Daya
saing daerah di Kabupaten Indramayu dapat dilihat dari aspek kemampuan
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
36/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-36
ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber
daya manusia.
2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah
Kondisi perekonomian suatu daerah dapat terlihat melalui angka PDRBsuatu wilayah sedangkan untuk melihat perkembangannya dapat dilihat melalui
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yaitu dengan melihat perubahan nilai PDRB
berdasarkan harga konstan dari tahun ketahun. Penggunaan harga konstan tidak
lain adalah untuk memberikan gambaran yang lebih riil dari perkembangan
kuantitas produk yang dihasilkan di wilayah tersebut.
Peranan minyak dan gas bumi bagi pembentukan nilai PDRB Kabupaten
Indramayu terlihat sangat dominan. Sementara pada sisi yang lain, hasil dari
kegiatan yang terkait dengan minyak dan gas bumi ini lebih banyak dibawa keluar
sehingga pengaruh dari produksi minyak dan gas tidak menggambarkan hasil
produksi yang dapat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Indramayu. Oleh
karena itu, dalam menganalisis perkembangan ekonomi wilayah Kabupaten
Indramayu, nilai PDRB yang digunakan adalah nilai PDRB tanpa minyak dan gas
bumi. Harapannya, pengamatan terhadap gerak ekonomi wilayah secara
keseluruhan maupun gerak masing-masing sektor dapat lebih menggambarkan
kondisi yang terjadi di lapangan.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Indramayu, dapat dilihat pada Tabel
2.10.
Tabel 2.10 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten IndramayuTahun 20062009
No. INDIKATORT A H U N
2006 2007 2008 2009 2010
1.
2.
3.
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
Jumlah Investasi (dalam jutaan
rupiah)
PDRB Kabupaten Indramayu
-Atas Dasar Harga Berlaku
dengan Migas (dalam jutaan
Rupiah
-Atas Dasar Harga 2000 dengan
Migas (dalam jutaan rupiah)
-Atas dasar harga berlaku tanpa
migas (dalam jutaan ruipiah)
5,10
7.707.251
31.895.387,37
12.621.047,47
10.813.762,59
5,62
9.317.423
34.541.953,08
12.956.044,65
12.492.762,00
5,08
10.749.981
40.812.441,00
13.233.522,04
14.388.482,00
4,44
12.257.293
44.701.580,00
13.480.452,02
16.336.302,00
4.41
-
45.030.322,94
14.034.756,00
17.401.200,05
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
37/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-37
No. INDIKATORT A H U N
2006 2007 2008 2009 2010
-Atas dasar harga konstan 2000
tanpa migas (dalam jutaan
rupiah)
- Perkapita dengan migas
- Perkapita tanpa migas
6.132.973,00
19.134.668,38
6.487.388,25
6.477.712,80
20.590.000,00
7.446.997,00
6.806.742,93
24.250.862,00
8.596.459,00
7.334.434,00
26.329.926,00
9.409.684,02
7.606.987,06
27.065.770,00
10.459.105,04
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu, 2010
2.4.2 Fasiltas Wilayah/Infrastruktur
Pembangunan Kabupaten Indramayu merupakan bagian integral dari
pembangunan regional dan nasional, dengan memanfaatkan secara optimal
semua potensi yang dimiliki daerah. Dalam upaya mencapai pembangunan daerah
yang lebih berdayaguna dan berhasilguna, pembangunan daerah mengacu pada
pola pengembangan tata ruang sebagai aspek yang tidak terpisahkan dari pola
pembangunan.
Ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan suatu kebutuhan
yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu wilayah, terutama keterkaitannya
dengan aktivitas maupun mobilitas masyarakat dalam menggerakan roda
perekonomian daerah. infrastruktur tersebut meliputi seluruh prasarana dan
sarana yang diperlukan oleh masyarakat dan dunia usaha, seperti sarana dan
prasarana transportasi dan perhubungan, infrastruktur perumahan danpermukiman, infrastruktur Sumber daya air, infrastruktur air bersih, infrastruktur
prasarana wilayah, ketenaga listrikan, telekomunukasi dan informasi maupun
infrastruktur lainnya yang berkaitan dengan penyediaan jasa pelayanan kepada
masyarakat. Beberapa hal yang terkait dengan kondisi infrastruktur wilayah
Kabupaten Indramayu meliputi ;
1). Transpotasi dan Perhubungan.
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah tidak lepas dari ketersediaan
prasarana dan sarana tranportasi yang merupakan hal yang paling mendasar
terhadap berbagai aktivitas serta pergerakan baik orang maupun barang yang
dapat memperluas aksebilitas suatu daerah.
Wilayah Kabupaten Indramayu secara ekonomis sangat diuntungkan,
karena letak geografisnya berada di jalur utama pantura yang merupakan urat
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
38/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-38
nadi perekonomian regional dan nasional, hal ini diperkuat lagi dengan adanya
rencana pembangunan jalan bebas hambatan (jalan Tol) ruas Cikopo - Palimanan
yang melewati Indramayu, dimana panjang jalan tol yang melewati wilayah
Indramayu adalah 17 km dan dengan 1 (satu) Interchange jalan Tol yaitu di
Desa Cikawung Kecamatan Terisi, juga dengan adanya rencana pembangunan
pelabuhan Pengumpan Regional yang terletak di Pantai Utara Laut Jawa
Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.
Kondisi panjang jalan di Kabupaten Indramayu sampai dengan tahun 2009
yaitu jalan Nasional sepanjang 108,150 km, jalan Provinsi 105,680 km, jalan
Kabupaten 798,035 km, jembatan kabupaten 2.990,150 meter dan jalan desa
980,150 km. Dengan berbagai kondisi dimana untuk jalan kabupaten terdapat
54,13 % kondisinya baik (400.058 km), 29,51 % kondisi sedang (235.520 km),
13,98 % kondisi rusak ringan (111.582 km) dan 6,38 % (50.875 km) rusak berat.
Sementara itu jumlah terminal yang ada di Kabupaten Indramayu sebanyak 6
buah yaitu terminal Indramayu (type C), terminal Sindang (type C), terminal
Jatibarang (type C/lintas), terminal Karangampel (type C), Terminal Patrol (type
C) dan terminal Haurgeulis (type C).
Angkutan darat merupakan sarana utama yang ada di kabupaten
Indramayu. Sampai dengan tahun 2009 mobil yang beroperasi di kabupaten
Indramayu berjumlah 17.547 unit. Yaitu terdiri dari mobil penumpang, mobil
angkutan barang, mobil angkutan penumpang, masing-masing sebanyak 7.866,
9.186, dan 522 kendaraan. Sedang sepeda motor di tahun 2009 tercatat sebanyak
282.343 unit. Sementara itu jaringan trayek dalam wilayah Kabupaten Indramayu
saat ini tersebar di 31 Kecamatan yaitu sebanyak 43 jaringan.
Selain transportasi jalan raya, kabupaten Indramayu juga merupakan
perlintasan jalur kereta api antara Jakarta dengan kota-kota lain di Jawa Tengah
dan Jawa Timur. Dengan adanya stasiun kereta api yang ada sekarang yaitu di
Haurgeulis, Cilegeh, Terisi, Kedokan gabus, Telagasari, Kertasemaya dan
Jatibarang, kereta api menjadi sarana transportasi massal alternatif yang dapat
digunakan oleh masyarakat Indramayu.
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
39/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-39
Sedangkan untuk transportasi laut di Kabupaten Indramayu hingga
sekarang masih terbatas pada angkutan niaga dan perikanan. Pada tahun 2009
tercatat sebanyak 3.891 unit kapal yang terdiri dari 3.233 kapal nelayan dan 658
kapal niaga berlabuh di Kabupaten Indramayu.
Sementara itu untuk transportasi udara, Kabupaten Indramayu
memanfaatkan bandara Soekarno Hatta di Jakarta maupun bandara Husein
Sastranegara di Bandung yang jaraknya relatif jauh dari Indramayu, akan tetapi
dengan adanya rencana pembangunan Bandara Internasional di Kertajati
Kabupaten Majalengka, merupakan suatu keuntungan bagi masyarakat
Indramayu karena faktor jaraknya yang relatif lebih dekat.
2). Sumber Daya Air
Sumber air yang ada di Kabupaten Indramayu meliputi air permukaan dan
air tanah. Air permukaan berupa sungai dan air genangan, yang merupakan
Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk, Cipunegara, Cipanas, Cibelerang, Cipondoh,
Cilalanang dan lain-lain, sedangkan air tanah terdiri air tanah bebas dan air tanah
tertekan yang dieksploitasi melalui sumur-sumur pompa.
Sesuai dengan kebijakan pengelolaan air baku untuk irigasi, maka di
Indramayu dibagi menjadi dua bagian pelayanan irigasi, yaitu daerah irigasi
Rentang dan daerah irigasi kecil yang mendapat pasokan air dari Bendung
Rentang, Bendung Salamdarma, Bendung Sumurwatu, Bendung HBM, Bendung
Cibelerang dan bendung-bendung kecil lainnya berada dibawah pengelolaan Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu,
sedangkan daerah irigasi Cipunegara yang mendapatkan pasokan air dari Waduk
Jatiluhur dibawah pengelolaan PJT II Jatiluhur Divisi III Seksi Patrol. Adapun saat
ini kebutuhan air di Kabupaten Indramayu bersumber dari :
a. Bendung Rentang yang berada di Sungai Cimanuk yang mengairi Daerah
Irigasi Rentang melalui Saluran Induk Cipelang dan Sindopraja seluas 66.175
Ha.
b. Bendung Salamdarma yang berada di sungai Cipunegara mengairi Daerah
Irigasi Cipunagara melalui Saluran Induk Bugis seluas 24.405 Ha.
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
40/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-40
c. Waduk Cipancuh yang mengairi Daerah irigasi Cipancuh seluas 6.318 Ha.
d. Bendung Sumurwatu yang berada di sungai Cipanas mengairi Daerah Irigasi
Cipanas I seluas 2.855 Ha.
e. Bendung HBM yang berada di sungai Cipanas mengairi Daerah Irigasi Cipanas
II seluas 3.265 Ha.
f. Waduk Situbolang mengairi daerah Situ bolang seluas 365 Ha.
g. Bendung Cibelerang yang berada di sungai Cibelerang mengairi Daerah Irigasi
Cibelerang seluas 325 Ha.
h. Bendung Cipondoh mengairi Daerah Irigasi Cipondoh seluas 698 Ha.
i. Bendung Lebiah mengairi Daerah Irigasi Lebiah seluas 217 Ha.
j. Bendung Sumber Mas mengairi Daerah Irigasi Sumber Mas seluas 382 Ha.
k. Bendung Niwo mengairi Daerah Irigasi Niwo seluas 173 Ha.
l. Bendung Sangkep mengairi Derah irigasi Sangkep seluas 98 Ha.
m. Bendung Lalanang mengairi Daerah Irigasi Lalanang seluas 597 Ha.
n. Bendung Pedati mengairi Daerah Irigasi Pedati seluas 1.499 Ha.
o. Bendung Cipapan mengairi Daerah Irigasi Cipapan seluas 240 Ha.
p. Pompanisasi mengairi Daerah Irigasi Pompanisasi seluas 318 Ha.
q. Bendung Legeh mengairi Daerah Irigasi Legeh seluas 408 Ha.
Kabupaten Indramayu sebagai salah satu daerah lumbung padi dengan
areal persawahan yang cukup luas tentu harus ditunjang sarana sumberdaya air
yang memadai dan baik. Hal tersebut juga telah didukung Pemerintah Pusat
dengan adanya rencana Pembangunan Bendungan Jatigede yang berlokasi di
Kecamatan Jatigede kabupaten Sumedang, sehingga perlu adanya antisipasi yang
tepat terhadap pembangunan tersebut berupa penataan sistem irigasi maupun
pembangunan jaringan irigasi baru yang diharapkan membawa dampak atau
manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat Indramayu secara maksimal.
Selain itu perlu adanya pengelolaan irigasi serta pemeliharaan Daerah aliran
Sungai dan jaringan irigasi secara baik sehingga permasalahan yang kerap muncul
dimana seringnya terjadi kekeringan disaat musim kemarau dapat lebih
diminimalkan, yang pada akhirnya diharapkan Kabupaten Indramayu bisa tetap
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
41/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-41
berlangsung sebagai salah satu daerah penyangga program ketahanan pangan
Nasional. Beberapa faktor penyebab kekeringan :
a. Keterbatasan oleh banyaknya infrastruktur sumber daya air (waduk, bendung,
embung) yang mengalami penurunan fungsi sehingga tidak bisa menampung
potensi air di musim hujan secara optimal, sehingga pada saat musim hujan
banyak air yang terbuang ke laut.
b. Tingkat kandungan sedimen dalam air yang mengalir di sungai maupun di
saluran irigasi sangat tinggi, mempercepat terjadinya pendangkalan di
saluran irigasi sehingga menyulitkan pendistribusian air. Kondisi jaringan
irigasi yang ada hanya berfungsi 60 % nya dan banyak sungai yang
mengalami pendangkalan dan penyempitan alur.
c. Penurunan kemampuan sumber daya manusia sebagai pengelola air akibat
banyak tenaga terampil yang pensiun dan penempatan personil yang tidak
sesuai dengan kebutuhan yaitu yang harus memenuhi persyaratan-
persyaratan tertentu sebagai petugas pengelola air.
d. Kurangnya kesadaran / partisipasi masyarakat dalam operasi dan
pemeliharaan bangunan, saluran dan aset irigasi lainnya.
e. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mentaati produk-produk hukum yang
berkaitan dengan bidang pengairan seperti masalah pelanggaran garis
sempadan sungai, saluran, situ, pantai, bangunan-bangunan liar disepanjang
tanggul dan bantaran sungai, membuang sampah di saluran, mengusahakan
galian C di daerah terlarang.
Setiap tahun di musim penghujan terjadi bencana banjir, penyebab utama
terjadinya banjir adalah akibat faktor alam dan ulah manusia. Beberapa faktor
penyebab banjir :
a. Berbagai kegiatan pembangunan fisik dari tahun ke tahun di wilayah
Kabupaten Indramayu telah menggeser penggunaan lahan dari perkebunan,
ladang, sawah menjadi permukiman, industri maupun infrastruktur lainnya.
Begitu juga dengan kerusakan vegetasi di atas lahan hutan lindung maupun
hutan produksi mengakibatkan meningkatnya aliran permukaan (run off).
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
42/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-42
Intensitas dampak yang di timbulkan cukup besar karena meliputi areal yang
cukup luas, berlangsung terus-menerus yang akhirnya mengakibatkan
terjadinya banjir musiman yang sangat merugikan baik materil maupun non
materil.
b. Akibat erosi di daerah hulu menyebabkan terjadi sedimentasi di palung sungai,
saluran irigasi maupun sawah. Pendangkalan yang terjadi semakin meningkat
apabila tidak diikuti usaha-usaha pemeliharaan. Kapasitas penampang sungai
maupun saluran semakin kecil dan tidak bisa menampung debit aliran yang
masuk, sehingga air akan limpas dan menggenangi daerah sekitar.
c. Membuang sampah ke dalam sungai dan saluran irigasi juga mengakibatkan
terjadinya banjir.
d. Bendung-bendung liar yang dibuat masyarakat pada saat musim kemarau
dengan tujuan untuk membendung air agar tidak terbuang ke hilir dapat
mengakibatkan limpasnya air melalui tanggul di musim hujan dan
menimbulkan banjir.
e. Terjadinya sedimentasi dan penyempitan alur maupun adanya tambak yang
dibuat penduduk di muara sungai sehingga menghalangi aliran debit banjir
menuju laut.
f. Banyaknya tanggul kritis yang tidak segera mendapatkan penanganan yang
sungguh-sungguh dari pemerintah pusat dan provinsi dalam hal ini adalah
BBWS Cimanuk Cisanggaraung, BBWS Citarum dan Dinas PSDA Provinsi.
3). Perumahan dan Permukiman.
Pembangunan infrastruktur bidang perumahan dan permukiman di
Kabupaten Indramayu terus menerus diupayakan dan selalu mendapat perhatian
yang besar dalam penanganannya, namun belum menjangkau seluruh wilayah di
Kabupaten Indramayu, sehingga masih terdapat prasarana dan sarana lingkunganpermukiman yang masih belum memadai di beberapa wilayah.
Program penyediaan prasarana sarana permukiman di Kabupaten
Indramayu saat ini dititik beratkan pada kegiatan peningkatan lingkungan
perumahan dan permukiman seperti kegiatan penataan dan revitalisasi kawasan,
kegiatan peningkatan prasarana dan sarana air bersih, kegiatan peningkatan
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
43/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-43
sarana prasarana penyehatan lingkungan permukiman yang didalamnya
menyangkut urusan penanganan air limbah, persampahan dan drainase
lingkungan permukiman. Pada tahun 2010 jumlah rumah tidak layak huni adalah
sebanyak 160.369 unit dan jumlah rumah tangga bersanitasi adalah sebanyak
278.293 unit dengan prosentase rumah tangga bersanitasi adalah sebesar 60,66
%. Sementara itu berdasarkan data dari Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu
jumlah keluarga belum punya rumah pada tahun 2010 adalah sebanyak 72.925
KK.
4). Air Bersih
Ketersediaan infrastruktur penyediaan air bersih di Kabupaten Indramayu,
dalam rangka penyediaan dan pengelolaan sumber daya air bersih, operasional
pelaksanaannya dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Indramayu dan perorangan. Penyediaan sumber daya air khususnya kebutuhan
air minum yang dikelola oleh PDAM untuk melayani masyarakat mengambil
sumber dari mata air Sungai Cimanuk, Saluran irigasi induk Cipelang, Sungai
Cipanas dan Saluran Irigasi Wanguk.
Cakupan pelayanan PDAM di Kabupaten Indramayu adalah 39,03 %. PDAM
Kabupaten Indramayu saat ini mempunyai Kapasitas produksi terpasang 770
liter/detik dengan jumlah pelanggan sampai dengan bulan juni 2010 berjumlah
62.962 unit yang terdiri dari 62.711 unit SR dan 251 hidran umum. PDAM di
Kabupaten Indramayu saat ini memilki 11 Instalasi Pengolahan Air yaitu IPA
Kepandean, IPA, Jatibarang, IPA Lohbener, IPA Pamayahan, IPA Babakan Jaya,
IPA Jatisawit, IPA Kertasmaya, IPA ANjatan, IPA Losaranag, IPA Bangodua dan
IPA Gabuswetan
2.4.3 Iklim Berinvestasi
Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhi
faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasi
perbankan, sebagai infrastruktur dasar yang berpengaruh terhadap kegiatan
investasi. Iklim investasi juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
mendorong berkembangnya investasi antar lain fasilitas keamanan dan ketertiban
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
44/45
RPJMD Kabupaten Indramayu 2011-2015 II-44
wilayah, kemudahan proses perijinan dan ketersediaan sumberdaya manusia
yang berkualitas dan mampu bersaing.
a. Keamanan dan Ketertiban
Secara umum kondisi keamanan dan ketertiban sampai dengan tahun 2010
relatif kondusif bagi berlangsungnya aktivitas masyarakat maupun kegiatan
investasi. Berbagai tindakan kejahatan kriminalitass, unjuk rasa dan mogok
kerja yang merugikan dan mengganggu keamanan dan ketertiban
masyarakat dapat ditanggulangi dengan sigap oleh apratur pemerintah.
Situasi tersebut juga didorong oleh pembinaan keamanan dan ketertiban
masyarakat dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga
keamanan lingkungannya.
b. Kemudahan Perijinan
Faktor pendukung yang sangat erat kaitannya dalam melakukan investasi
adalah prosedur dan tata cara perolehan ijin atau pengurusan ijin untuk
berinvestasi. Proses perijinan dalam berinvestasi dilaksanakan dengan
pelayanan perijinan satu pintu (One Stop Services), melalui Badan Penanaman
Modal dan Perizinan Kabupaten Indramayu. Kepastian prosedur, waktu dan
keamanan perijinan merupakan kinerja utama pelayanan investasi. Dengan
kemudahan perijinan berinvestasi diharapkan akan menarik minat investor
dalam negeri maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya di Kabupaten
Indramayu.
2.4.4 Sumber Daya Manusia
Kualitas sumber daya manusia memilih peranan yang penting dalam
meningkatkan daya saing dan berkembangan investasi di daerah. Dalam kerangka
pembangunan daerah, kualitas SDM sangat menuntukan bagi seseorang dalam
memperoleh kesempatan kerja baik formal maupun nonformal baik di dalam
maupun di laur negeri, dan kesempatan kerja sangat berkaitan dengan tingkat
pendidikan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin
baik kualitas SDMnya.
7/24/2019 Bab II Rpjmd Indramayu 2011-2015
45/45
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Indramayu Tahun 2009 komposisi
penduduk berdasarkan latar belakang pendidikan dapat di lihat pada Tabel 2.11.
Tabel 2.11
Komposisi Penduduk Berdasarkan Latar Belakang Pendididkan
Latar Belakang pendidikanLaki-laki(jiwa)
Perempuan(jiwa)
Jumlahjiwa)
SD dan sederajatTamat SLTP dan sederajatTamat SLTA dan sederajat
Tamat Diploma +
413.30121.42398.311
22.276
464.4384.55753.273
20.617
877.780205.980151.584
42.893
Jumlah Total 552.311 622.920 1.175.231Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu, 2010
Melihat data tersebut di atas, maka tingkat pendidikan masyarakat masih
tergolong rendah yaitu sebesar 69 % tidak tamat/atau tamat SD, Penduduknya
yang menamatkan sampai ke jenjang SLTP sebesar 16 % sedangkan angka
menamatkan SLTA sebesar 12 % sisanya 3 % dari jumlah penduduk yang
menamatkan ke tingkat diploma ke atas, Ini berarti bahwa kualitas SDM
masyarakat masih harus ditingkatkan agar memiliki daya saing yang tinggi.