Click here to load reader
Upload
qomarudin-comenk
View
58
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
umum
Citation preview
DEWI LESTARI NATALIA1006704530
Tugas Welding 7a
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
TUGAS – 7a
1. Jelaskanapa yang dimaksuddengan standard, code
danspesifikasisertaberikancontohmaing – masing!.
Jawab:
Standardadalahkumpulandokumen-dokumenberisikankode (codes),
spesifikasi(specification), saranaplikasi(recommended practice), klasifikasi, danpetunjuk
(guide)yang telahdipersiapkanolehsuatuinstitusiorganisasidan disahkan (approved)
sesuaidenganprosedur yang ada(berlaku). Contoh:
SNI (Standar Nasional Indonesia)
ASME (American Society of Mechanical Engineers)
EN (European Norm)
ISO (International Standard Organization)
Codeadalah suatu standard yang berisikan kondisi danpersyaratan yang berhubungan
dengan bidang khusus (a particularly subject) dan mengindikasikan bahwa prosedur yg
digunakan telah sesuai dengan persyaratannya. Kode ini harus diikuti (mandatory) karena
menyangkut kepentingan umum yang mengarah kepada kebijakan otoritas pemerintahan.
Contoh:
AWS D1.1 (Structural Welding Code-Steel)
ASME (Boiler and Pressure Vessel Code)
APD (Welded Pipeline and Vessel)
Spesifikasi adalah suatu standar yang berisikan penjelasan yang rinci dan akurat
tentang persyaratan teknis dari material, produk, sistem atau jasa. Contoh:
AWS A5.X (Filler Metal Specification)
ASME sec.IIC (MaterialConsumable of Welding)
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 1
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
2. Sebutkan standard yang mengatur kualitas lasan baik dari USA dan Eropa, serta jenis
dan batasan apa saja yang diatur dalam standard tersebut.
Jawab:
Standar Eropa dan Amerikadalam mendukung kualitas lasan, yaitu:
1. ASME (American Society of MechanicalEngineers)
o ASME Sec IX (Qualification Standard forWelding and Brazing Procedure,
Welder,and Welding & Braze Operator).
o ASME Sec II C (Standard for Material andConsumable of Welding).
2. EN (European Norm) / European Standard
o EN 288 (Standard & Qualification WeldingProcedure)
o EN 287 (Standard & Qualification ofWelder)
o EN 1418 (Standard & Qualification ofWelding Operator)
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 2
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
3. AWS (American Welding Society)
3. Sebutkan aplikasi bidang apa saja yang diatur oleh beberapa standard baik eropa dan
amerika, serta sebutkan nomor standard yang mengaturnya.
Application Application code /
standard
Welding standard
Procedure approval Welder approval
Pressure vessel BS 5500
ASME VIII
BS EN 288
ASME IX
BS EN 287
ASME IX
Process pipe-
work
BS 2633
BS 4677
ANSI/ASME B31.3
BS 2971
BS EN 288 (part 3)
BS EN 288 (part 4)
ASME IX
ASME IX
BS EN 288 (part 3)
BS EN 287 (part 3)
BS EB 287 (part 2)
ASME IX
ASME IX
BS 4872/BS EN 287
Structural
fabrication
AWS D1.1
AWS D1.2
BS 5135
BS 8118
AWS D1.1
AWS D1.2
BS EN 288 (part 3)
BS EN 288 (part 4)
AWS D1.1
AWS D1.2
BS EN 287
BS EN 287
BS 4872
Storage tanks BS 2654 BS EN 288 (part 3 & 4) BS EN 287
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 3
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
BS 2594
API 620/650
BS EN 288 (part 3 & 4)
ASME IX
BS EN 287
ASME IX
4. Apaitu WPS? Mengapadibuat WPS? sertaisiapasaja yang diaturdalam WPS?
Jawab:
WPS (Welding Procedure
Specification)adalahsuatuperencanaanuntukpelaksanaanpengelasan yang
meliputicarapembuatankonstruksipengelasan yang
sesuaidenganrencanadanspesifikasinyadenganmenentukansemuahal yang
diperlukandalampelaksanaantersebut. Karenaitumereka yang
menentukanprosedurpengelasanharusmempunyaipengetahuandalamhalpengetahuanbahand
anteknologipengelasanitusendirisertadapatmenggunakanpengetahuantersebutuntukeffesien
sidarisuatuaktivitasproduksi.WPS (Welding Procedure Specification)
digunakanuntukmemberitahukankombinasivariabel-variabel yang
digunakanuntukmembuatlasantertentu.Secaragarisbesar, WPS mengaturlangkah-langkah
yang diperlukandalammembuatlasanpadakondisikhusus.
Isi yang diaturdalam WPS:
Proses (SMAW, FCAW)
Spesifikasielektroda (AWS A5.1, A5.20)
Klasifikasielektroda (E7018, E71T-1)
Diameter elektroda (1/8 in, 5/32 in)
Karakteristiklistrik yang digunakan (AC, DC+, D -)
Spesifikasilogamdasar (A36, A572, Gr50)
Temperatur minimum preheatdaninterpass
Aruspengelasan
Kecepatankawatumpan
Teganganbusurlistrik
Kecepatanpengelasan
Posisipengelasan
Tipe gas pelindungdankecepatanalir
Detail joint design
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 4
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
5. Apaitu PQR? Mengapadibuat PQR? Serta isiapasaja yang diaturdalam PQR?
Jawab:
PQR (Production Qualification Record) merupakan catatan atau rekaman dari semua
parameter essential variable pada saat test coupon dilaksanakan. PQR hanya dibutuhkah
untuk WPS yang membutuhkan kualifikasi. Sebuah kupon tes diwelding dan PWHT
diperlakukan sesuai dengan WPS. Dan hasil weldingan diuji melalui berbagai non destruktif
test, mekanik test, tes korosi dan metalografi seperti yang dipersyaratkan oleh spesifikasi
yang berlaku oleh kode dan standard international. PQR adalah catatan dari parameter
pengelasan yang sebenarnya digunakan selama pengelasan kupon pengujian dan hasil
pengujian laboratorium.
Hal-hal yang diatur dalam PQR meliputi:
Record parameter welding lengkap sesuai standar.
Record parameter welding yang bukan essensial tapi mungkin di butuhkan dalam
produksi atau mutu.
Data Material certificate test coupon
Data consumable certificate yang digunakan dalam welding test coupon
Data lulus uji NDT seperti MPI atau DPI, UT atau RT
Data lulus test destructive test (Mechanical test) dari badan independent test
6. Jelaskanvariabel yang adapada WPS danbericontohmasing –
masingpadasetiapvariabeltersebut.
Jawab:
Essential Variable Merupakanvariabel-variabeldasar yang sangatmempengeruhi
proses pengelasan.
o QW-401.1 Essential variable ( procedure )
Perubahankondisipengelasanakanmempengaruhisifat-sifatmekanik (daripadaketangguhannotch) dariweldment.
o QW-401.2 Essential variable ( performance )
Perubahankondisipengelasanakanmempengaruhikemampuanwelderuntukmendepositataumenempatkanweld metal.
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 5
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
Supplemental Essential VariableMerupakanvariabel-variabeltambahan yang
sifatnyamempengaruhi proses pengelasan.
7. Apa yang dimaksud dengan F-number, P-number, serta sebutkan P-number berapa
untuk baja austenitik 316 pada standar amerika.
Jawab:
P-Numberadalahpenandaanoleh ASME Boiler and Pressure
Codeuntukmengkategorikankomposisikimiadankemampulasandarilogam yang
digunakanuntukfabrikasidaribarangpenahantekanan.F-
Numberadalahklasifikasiuntuklogampengisi.
P-NumberuntukBaja Austenitic 316:
Spec Grade UNS P G KSI D1.1 group
A-167 Type 316-L S31603 S8 SG1 70 U
Sumber: http://www.pnumbers.com/
8. Bandingkan pengkodean posisi las untuk amerika dan eropa, berikut skematis
gambarnya.
Jawab:
Pengkodean Posisi Las Eropa Pengkodean Posisi Las Amerika
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 6
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
9. BuatlahWPS suatukonstruksilasan yang saudaraketahui&Jelaskan pula data PQR dari
WPS yang sdr/sdribuat.
Jawab:
Type : MILD STEEL - ARCAWS/ASTM E-6011
NSN : 9GD 3439-00-165-4173 (1/8X 14)
9GD 3439-00-165-4185 (5/32x 14)
9GD 3439-00-262-2655 (3/16X 14)
Position : All
Polarity : AC or DC Straight or Reverse
Recommended Amperages:
1/8 - 80 to 130
5/32 -130 to 160
Uses:
Primary : Joining of Mild Steel.
Secondary : Good for galvanized steel. Substitute for cutting rod; soak coating and use
on straight polarity. On sheet metal, use straight polarity for a forceful spray
arc.
Procedure:
Flat : Very short arc. Stay ahead of puddle and use a slight w-hipping motion.
Vertical : Start at the bottom and go to the top using a slight whipping motion. When
welding from top to bottom, don’t use any motion.
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 7
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
Overhead : Use same technique as the vertical bottom to top. Multipass for buildup.
Characteristics:
Deep penetration, light slag, fast freezing deposit.
Tensile Strength:
62,000-72,000 psig
10. Buatlahsuatu resume artikeltentang “WHAT EVERY ENGINEER SHOULD KNOW
ABOUT WELDING PROCEDURES” by Duane K. Miller, Sc.D., P.E.
“What Every Engineer Should Know About Welding Procedures”
By : Duane K. Miller, Sc.D., P.E.
Variabel WPS:
Pengaruh dari Variabel-variabel pada Pengelasan
Kuat Arus Listrik
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 8
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
Kuat arus listrik berpengaruh terhadap masukan panas (heat input). Peningkatan kuat
arus akan mengakibatkan laju deposisi (deposition rate) yang lebih tinggi, penetrasi
yang lebih dalam dan campuran yang lebih. Pada sistem pengelasan current voltage
(CV welding), kenaikan kecepatan kawat pengumpan (wire feed) dapat meningkatkan
kuat arus listrik. Pada sistem pengelasan constant current (CC welding), pengaturan
pada mesin akan mempengaruhi kuat arus dasar meskipun perubahan pada panjang
busur dapat mengubah kuat arus. Penambahan panjang busur dapat mengurangi kuat
arus.
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 9
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
Potensial Busur (arc voltage)
Potensial busur mempengaruhi panjang busur. Peningkatan potensial akan menyebabkan
panjang busur meningkat sehingga kebutuhan acr shielding juga naik. Pada CV welding
besarnya potensial dapat disetting pada mesin sehingga panjang busur relatif tetap.
Sedangkan pada SMAW dengan sistem CC, besarnya potensial ditentukan oleh panjang
busur (arc length). Kenaikan arc length pada SMAW mengakibatkan potensial meningkat
sedangkan kuat arus berkurang. Potensial busur juga menentukan lebarnya weld bead.
Potensial pada proses pengelasan tidak konstan karena adanya resistansi kabel dan
pengurangan potensial akibat adanya hambatan dari sumber tegangan hingga titik kerja.
Oleh karena itu, agar bisa mendapatkan hasil lasan yang baik maka potensial harus
dikontrol. Pada pengelasan SMAW biasanya potensial tidak bisa dimonitor karena
potensial selalu berubah tergantung pada welder.
Kecepatan Pengelasan
Kecepatan pengelasan (inchi/menit) merupakan laju pergerakan elektroda relatif terhadap
sambungan. Kecepatan pengelasan berbuhungan terbalik terhadap ukuran weld bead. Bila
kecepatan pengelasan meningkat maka ukuran weld bead berkurang sehingga masukan
panas (heat input) juga berkurang.
Kecepatan kawat pengumpan (wire feed speed)
Merupakan laju di mana elektroda melewati welding gun menuju busur, satuannya adalah
inchi per menit. Laju deposisi (deposition rate) sebanding dengan kecepatan kawat
pengumpan dan kuat arus. Peningkatan kecepatan pengumpanan kawat akan
meningkatkan kuat arus. Untuk kecepatan pengumpanan yang rendah, rasio kecepatan
pengumpanan kawat terhadap kuat arus relatif konstan dan linear sedangkan pada
pengumpanan dengan kecepatan tinggi menyebabkan rasio meningkat dan mengakibatkan
laju deposisi naik per amper.
Perpanjangan elektroda (electrode extension)
Merupakan jarak antara ujung kontak dengan ujung eletroda. Peningkatan electrode
extension pada potensial yang konstan mengakibatkan resistansi elektroda meningkat.
Electrode ekstension yang panjang digunakan untuk mendapatkan laju deposisi yang
lebih besar. Apabila electrode extension meningkat maka kuat arus akan berkurang.
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 10
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
Diameter elektorda
Diameter elektroda yang besar mengakibatkan kebutuhan arus listrik yang besar pula.
Polaritas
Merupakan arah dari aliran arus listrik. Polaritas positif apabila ujung elektroda
dihubungkan dengan terminal positif dari sumber tegangan DC sedangkan daerah kerja
dihubungkan dengan terminal negatif. Polaritas negatif apabila elektroda dihubungkan
dengan terminal negatif sedangkan daerah kerja dihubungkan dengan terminal positif.
Masukan panas (heat input)
Sebanding dengan kuat arus dan lamanya arc voltage, serta berbanding terbalik terhadap
kecepatan pengelasan. Masukan panas yang besar mengakibatkan luas daerah pengelasan
dan HAZ yang besar pula.
Rapat arus (current density)
Merupakan perbandingan antara kuat arus terhadap luas area elektroda. Peningkatan rapat
arus mengakibatkan peningkatan laju deposisi dan penetrasi.
Pemanasan awal dan temperatur interpas (preheating and interpass temperature)
Dilakukan untuk menghindari terjadinya retak. Preheating dan interpass temperatur yang
diberikan di atas 550F.
Tujuan WPS:
Variabel-variabel di atas merupakan faktor yang menentukan kualitas hasil lasan, sifat-sifat
mekanis dan produktifitas proses. Efisiensi proses pengelasan sangat ditentukan oleh
pengetahuan operator dan engineer yang membuat welding procedure specification dan
mengkomunikasikan persyaratan-persyaratan lasan kepada welder. WPS penting untuk
mengkomunikasikan kepada welder, supervisor dan inspector mengenai syarat lasan yang
diinginkan.
Kemampuan welder untuk melaksanakan WPS tergantung pada welder qualification test
(D1.1-96 paragraf C4.1.2). seorang inspector harus memastikan bahwa pengelasan dilakukan
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 11
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
sesuai dengan WPS, mengawasi teknik yang digunakan oleh welder (D1.1-96, paragraph
6.5.4). inspector tidak boleh mengubah WPS, melainkan mereka harus memastikan bahwa
semua prosedur diikuti dengan baik (D1.1-96, paragraph 6.3.1). Structural Welding Code-
Steel D1.1-96 membutuhkan WPS untuk setiap proses fabrikasi (D1.1-96, paragraph 5.5).
Setiap fabricator dan penegak bertanggung jawab untuk mengembangkan WPS (D1.1-96,
paragraph 4.1.1.1.4.6).
Ketidaksesuaian antara WPS dengan proses dapat mengakibatkan deposisi lasan tidak
memenuhi persyaratan yang diminta oleh kode atau spesifikasi pekerjaan. Apabila diperoleh
hasil lasan yang tidak diinginkan maka harus dilakukan koreksi yang dapat mengakibatkan
peningkatan biaya.
Kualifikasi Awal WPS:
Prequalified WPS merupakan hal-hal yang dibuat oleh komite AWS D1 sebagai acceptable
performance dan tidak memasukkannya ke pengujian kualifikasi apa prosedur pengelasan.
Persyaratan kode yang dibebaskan oleh prequalifikasi adalah nondestructuive testing dan
mechanical testing. Agar WPS dapat diprekualifikasi, haru dipenuhi kondisi berikut ini :
Prosedur pengelasan yang harus diprekualifikasi hanya SMAW, SAW, GMAW
(kecuali GMAW-s) dan FCAW (D1.1-96, paragraph 3.2.1).
Kombinasi dari base metal/filler metal harus diprekualifikasi sebagaimana pada D1.1-
96, paragraph 3.3, tabel 3.1
Temperatur minimum preheat dan interpass harus sesuai dengan D1.1-96, paragraph
3.3, tabel 3.2
Persyaratan khusus untuk setiap jenis pengelasan harus dikontrol. Pengelasan fillet
harus sesuai dengan D1.1-96, paragraph 3.9, pengelasan plug dan slot harus sesuai
dengan D1.1-96, paragraph 3.10, dan pengelasan groove harus sesuai dengan D1.1-96,
paragraph 3.11, 3.12 dan 3.13. Preparasi dari dimensi groove diatur pada D1.1-96,
gambar 3.3 dan 3.4.
Meskipun detail prekualifikasi sambungan telah ditentukan, prosedur pengelasan harus
dikualifikasi dengan pengujian apabila kondisi prekualifikasi tidak diperoleh. Misalnya
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 12
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
prekualifikasi yang digunakan untuk baja yang belum diketahui maka prosedur pengelasan
harus dikualifikasi dengan pengujian.
Status kualifikasi awal harus sesuai dengan parameter procedural sebagaimana terdapat pada
D1.1-96, tabel 3.7, dan termasuk diameter maksimum elektroda, arus maksimum, root pass
thickness maksimum, fill pass thickness maksimum, single-pass filler weld size maksimum
dan single pass weld layer maksimum (D1.1-96, table 3.3).
Kontraktor bertanggung jawab untuk memastikan bahwa parameter khusus dari prekualifikasi
WPS sesuai dengan aplikasi khusus. Misalnya WPS yang diajukan untuk membuat ¼ inchi
fillet weld pada 3/8 inchi A36 steel pada posisi mendatar. Jenis lasan dan steel
diprekualifikasi. Filler metal yang dipilih adalah F7 A2-EM12K, sesuai dengan persyaratan
pada D1.1-96, tabel 3.1. Tidak ada preheat khusus, diameter elektroda yang dipilih 3/32 inch,
spesifikasi maksimum ditentukan pada D1.1-96, tabel 3.2. Single pass weld size maksimum
tidak diatur pada D1.1-96, table 3.7 sehingga ¼ inchi ukuran fillet bisa diprekualifikasi. Arus
yang dipilih adalah 800A, yaitu lebih rendah dari kuat arus maksimum yang ditentukan pada
D1.1-96, tabel 3.7.
Panduan untuk Menyiapkan Kualifikasi Awal WPS
Langkah awal saat membuat prequalified WPSs adalah membuat welding parameter yang
sesuai untuk aplikasi umum. Ketebalan material yang digunakan menentukan ukuran
elektroda dan kuat arus. Filler metal spesifik yangdipilih akan menunjukan persyaratan
kekuatan dari sambungan. Bila parameter yang diharapkan telah diperoleh, maka perlu
dilakukan penilaian bedasarkan kode pada D1.1-96 yang mengandung persyaratan-
persyaratan bagi prekualifikasi. Apabila ada parameter yang menyimpang dari persyaratan
ini, seorang kontraktor dapat melakukan dua hal :
1. Prosedur persiapan disesuaikan dengan batasan pada prekualifikasi, atau
2. Melakukan pengujian kualifikasi terhadap WPS
Langkah selanjutnya adalah menulis dokumen dari syarat-syarat WPS yang telah
diprekualifikasi.
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 13
Tugas Welding 7a
Dewi Lestari Natalia
1006704530
Pengujian Untuk Mengkualifikasi Prosedur Pengelasan
Pelaksanaan pengujian kualifikasi.
Prosedur pengelasan harus diuji karena dua alasan, pertama karena adanya kontrak dan
kedua karena pada kondisi tertentu dapat menyebabkan penyimpangan terhadap
kualifikasi awal. Langkah pertama dalam mengkualifikasikan prosedur pengelasan adalah
prosedur yang ingin diuji misalnya proses pengelasan, logam pengisi, kualitas baja, jenis
sambungan, ketebalan material, temperatur preheat, minimum interpass temperature level,
kuat arus, potensial dan kecepatan pengelasan. Parameter-parameter tersebut dicatat pada
Prosedure Qualification Record (PQR). Jenis-jenis pengujian kualifikasi terdapat pada
D1.1-96, paragraph 4.4.
Membuat WPS dari PQR yang baik
Dari sebuah PQR yang baik dapat dibuat lebih dari satu macam WPS yang sesuai dengan
persyaratan pengujian. Perubahan yang cukup signifikan untuk menjamin pengujian
tambahan sebagai variabel esensial terdapat pada D1.1-96, tabel 4.5, 4.6 dan 4.7. Tabel
4.1 dalam D1.1-96 berisi tentang jenis-jenis dan posisi pengelasan yang disyararkan
untuk berbagai pengujian.
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI Page 14