Upload
dangdien
View
228
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KURVA TITRASI ASAM – BASA UNTUK MENJELASKAN LARUTAN
PENYANGGA DAN HIDROLISIS
(Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2)
Oleh
Kelompok 5
D. Paulus Manik 0713023009
Heru Agung Saputra 1013023046
Agustina Simanjuntak 1013023065
Annisa Sholeha 1013023030
Frida Octavia P. 1013023040
Sinta Mutiara Akmal 1013023058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2012
Standar Kompetensi
4. Memahami sifat-sifat larutan asam – basa, metode pengukuran, dan terapannya
Kompetensi Dasar
4.3 Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam – basa untuk
menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis
Indikator
1. Mengidentifikasi kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M HCl
(asam kuat) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat)
2. Menganalisis pH larutan pada saat sebelum penambahan NaOH pada titrasi
HCl oleh NaOH
3. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 24 ml 0,1 M NaOH pada
titrasi HCl oleh NaOH
4. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 25 ml 0,1 M NaOH pada
titrasi HCl oleh NaOH
5. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 26 ml 0,1 M NaOH pada
titrasi HCl oleh NaOH
6. Memberikan kesimpulan dari hasil analisis pH pada kurva perubahan harga
pH titrasi 25 ml 0,1 M HCl (asam kuat) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat)
7. Mengidentifikasi kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M HCl
(asam kuat) oleh 0,1 M NH3 (basa lemah)
8. Menganalisis pH larutan pada saat sebelum penambahan NH3 pada titrasi HCl
oleh NH3
9. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 10 ml 0,1 M NH3 pada titrasi
HCl oleh NH3
10. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 25 ml 0,1 M NH3 pada titrasi
HCl oleh NH3
1
11. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 26 ml 0,1 M NH3 pada titrasi
HCl oleh NH3
12. Memberikan kesimpulan dari hasil analisis pH pada kurva perubahan harga
pH titrasi 25 ml 0,1 M HCl (asam kuat) oleh 0,1 M NH3 (basa lemah)
Kegiatan Pendahuluan
GURU MEMBUKA PEMBELAJARAN DENGAN MENGUCAPKAN SALAM
GURU MEMERIKSA KEHADIRAN SISWA
Guru : “Bagaimana kabarnya anak-anak, pada sehat semua kan?”
Murid : “Sehat, Pak”
Guru : “Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari materi apa?”
Siswa : “Hari ini kita akan mempelajari kurva titrasi asam – basa, Pak”
Guru : “Ya, pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari tentang kurva
perubahan harga pH pada titrasi asam – basa”
Siswa : “Pak, apa yang akan kita dapatkan setelah mempelajari kurva titrasi asam
– basa?”
Guru : “Ya, pertanyaan yang bagus. Jadi, dengan mempelajari kurva titrasi asam
– basa kita dapat menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis”
(Semua siswa hanya diam)
Kegiatan Pembelajaran
Guru : “Ok, langsung saja kita mulai pembelajaran pada hari ini. Jadi titrasi
asam – basa secara umum ada empat macam. Coba siapa yang berani untuk
menyebutkannya?”
Siswa : “Saya, Pak”
2
Guru : “Ya, Nak. Silahkan”
Siswa : “Secara umum titrasi asam - basa ada empat macam, yaitu:
1). titrasi dari asam kuat oleh basa kuat,
2). titrasi asam kuat oleh basa lemah,
3). titrasi asam lemah oleh basa kuat, dan
4). titrasi asam lemah oleh basa lemah
Guru : “Terimakasih. Walapun secara teori ada empat macam, namun tidak
semua bisa dilakukan dalam percobaan. Misalnya, titrasi asam lemah oleh basa
lemah tidak mudah untuk dilakukan. Keempat macam titrasi ini secara umum
termasuk jenis titrasi alkalimetri atau asidimetri. Pada alkalimetri zat yang
menjadi larutan standar adalah basa sedangkan asidimetri adalah asam. Nah, dari
titrasi asam – basa dapat digambarkan kurva perubahan harga pH terhadap
penambahan volume titran.
Sekarang coba kalian perhatikan kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1
M HCl (asam kuat) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat) berikut!”
(Semua siswa mengamati kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M HCl
(asam kuat) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat))
Guru : “Informasi apa yang kalian dapatkan dari kurva tersebut?”
3
Siswa : “Pak, titik setara atau titik ekivalen tercapai pada pH 7, larutan bersifat
netral. Di bawah titik setara, pH < 7 larutan bersifat asam, sedangkan di atas titik
setara pH > 7 larutan bersifat basa”
Guru : “Ok, terimakasih. Sekarang coba kalian hitung pH titrasi 25 ml 0,1 M
HCl oleh 0,1 M NaOH pada titik sebelum penambahan NaOH!”
Siswa : “Caranya, Pak?”
Guru : “Sebelum penambahan NaOH berarti kita hanya berurusan dengan HCl”
Siswa : “Ow… Ya, Pak, kami mengerti. (Siswa mulai menghitung)
25 ml 0,1 M HCl
HCl → H+ + Cl-
[H+] = [HCl] = 0,1 M
pH = -log 0,1 = 1
Jadi, pH sebelum penambahan NaOH adalah 1, Pak”
Guru : “pH 1 artinya apa?”
(Semua siswa hanya diam)
Guru : “Apakah dalam larutan ada [OH-]?”
Siswa : “Tidak ada, Pak”
Guru : “Ada yang menjawab lain?”
(Semua siswa hanya diam)
Guru : “Apakah kalian masih ingat pada pembelajaran asam – basa bahwa
meskipun dalam larutan asam tetap terdapat [OH-] meskipun sangat kecil sekali?”
Siswa : “Iya, Pak. Tapi agak lupa”
Guru : “Jadi begini anak-anak, pada titik sebelum penambahan NaOH berarti itu
hanyalah larutan 25 ml 0,1 M HCl. Meskipun tidak ditambahkan NaOH tetap
4
dalam larutan ada OH- karena dalam larutan tersebut terdapat kesetimbangan air.
Berikut susunan [H+] dan [OH-] dalam kesetimbangan air
Ada yang tau kenapa [H+] dan [OH-] bernilai sama, yaitu 10-7?”
Siswa : “Itu karena Kw air 10-14, Pak”
Guru : “Ok, bagus sekali. Kalau misalkan di dalam air murni ditambahkan HCl
sedemikian sehingga volumenya menjadi 25 ml dan [HCl] 0,1 M bagaimana
susunan kesetimbangan air?”
(Semua siswa hanya diam)
Guru : “ Jadi, [H+] dan [OH-] dalam larutan 25 ml 0,1 M HCl adalah
Dengan demikian meskipun dalam larutan asam, masih terdapat [OH-] walaupun
sangat kecil sekali”
Siswa : “Ya”
Guru : “Coba kalian lihat apakah pH pada titik ini sesuai dengan kurva
perubahan harga pH titrasi 25 ml 0,1 M HCl oleh 0,1 M NaOH?”
Siswa : “Ya, Pak. Sesuai. Pada saat sebelum penambahan NaOH atau saat
volume NaOH yang ditambahkan pada HCl 0,00 ml pH larutan menunjukkan 1”
Guru : “Coba sekarang hitung pH larutan setelah penambahan 24 ml 0,1 M
NaOH!”
Siswa : “(Siswa mulai menghitung)
Jumlah total mol H+ yang perlu dititrasi ialah
mol H+ = 25 ml × 0,1 M = 2,5 mmol
5
Jumlah mol OH- yang ada dalam 24 ml 0,1 M NaOH ialah
mol OH- = 24 ml × 0,1 M = 2,4 mmol
Dalam reaksi penetralan, titik ini dapat dicari melalui
Sebanyak 1 mmol H+ berada dalam 49 ml larutan (25 ml larutan asam ditambah
24 ml larutan basa)
¿
pH = -log [H+] = -log 2,04 × 10-3 = 2,69
Guru : “Jadi, bagaimana pH larutan setelah penambahan 24 ml NaOH?”
Siswa : “pH larutan naik, Pak, dari 1 menjadi 2,69”
Guru : “Artinya apa?”
(Semua siswa diam)
Guru : “Bagaimana dengan [H+] setelah penambahan 24 ml 0,1 M NaOH?”
Siswa : “Berkurang, Pak”
Guru : “Ya, benar. Jadi setelah penambahan 24 ml 0,1 M NaOH, [H+] dari
larutan itu berkurang. Ada yang tau mengapa bisa berkurang?”
(Semua siswa diam)
Guru : “Dalam suatu reaksi asam – basa, reaksi apa yang terjadi?”
Siswa : “Penetralan”
Guru : “Ya, [H+] berkurang karena dalam rangka mempertahankan Kw akibat
penambahan OH- yang terdapat pada larutan karena penambahan NaOH
[H+] dan [OH-] dalam kesetimbangan air
6
[H+] dan [OH-] dalam larutan 25 ml 0,1 M HCl sebelum penambahan NaOH
[H+] dan [OH-] dalam larutan 25 ml 0,1 M HCl setelah penambahan 24 ml 0,1 M
NaOH
Hal ini terjadi karena nilai Kw akan selalu tetap selama suhu tetap”
Siswa :”Ooo…”
Guru : “Coba kalian lihat apakah pH pada titik ini sesuai dengan kurva
perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M HCl oleh 0,1 M NaOH?”
Siswa : “Ya, Pak, setelah ditarik garis lurus keatas pada saat penambahan 24 ml
NaOH terhadap HCl pH menunjukkan sekitar 2,69”
Guru : “Coba sekarang kalian hitung pH setelah penambahan 25 ml NaOH!”
Siswa : “(Semua siswa mulai menghitung)
mol HCl = 25 ml × 0,1 M = 2,5 mmol
mol NaOH yang ditambahkan = 25 ml × 0,1 M = 2,5 mmol
Keduanya habis bereaksi sehingga kesetimbangan air tidak terganggu
7
[H+] = [OH-] = 10-7
pH = -log 10-7 = 7
Guru : “Ok, sekarang Bapak ingin bertanya, mengapa pada titik setara pH
larutan 7, bersifat netral?”
Siswa : “Karena pada titik setara, jumlah mol asam sama dengan jumlah mol
basa atau [H+] = [OH-] = 10-7”
Guru : “Tepat sekali. Selain itu, dalam larutan, Na+ dan Cl- tidak menghidrolisis”
Siswa : “Apa itu hidrolisis, Pak?”
Guru : “Garam hidrolisis adalah garam yang memecah air, ini akan dipelajari
nanti pada bab tersendiri, di materi ini hanya akan dikenalkan saja”
(Semua siswa hanya diam)
Guru : “Sekarang coba kalian hitung pH larutan setelah penambahan 26 ml 0,1
M NaOH !”
Siswa : “(Mereka mulai menghitung)
¿
pOH = -log [OH-] = -log 1,96 × 10-3 = 2,71
pH = 14 – 2,71 = 11,29
Guru : “Bagaimana pH-nya?”
Siswa : “Meningkat, Pak. Menjadi 11,29”
Guru : “Penambahan 26 ml NaOH ini mengakibatkan kondisi yang berbalik.
Kini dalam larutan OH- lebih banyak dari H+ sehingga susunan kesetimbangan air
dalam larutan bagaimana?”
8
Siswa :
Guru : “Baiklah anak-anak, sampi disini ada yang ingin ditanyakan?”
Siswa : “Tidak, Pak”
Guru : “Kalau tidak ada yang bertanya, siapa yang berani menyimpulkan dari
pembahasan mengenai kurva perubahan harga pH pada titrasi HCl (asam kuat)
oleh NaOH (basa kuat)?”
(Semua siswa diam)
Guru : “Pada titrasi asam kuat oleh basa kuat, bahwa pH berubah lambat sampai
dekat tercapainya titik setara. Pada titik setara, pH meningkat sangat tajam hanya
dengan penambahan 0,1 ml basa. setelah titik setara, sekali lagi, pH berubah amat
lambat jika NaOH terus ditambahkan”
(Semua siswa hanya diam)
Guru : “Coba sekarang perhatikan kurva kalian! Coba perhatikan titik-titik
sebelum titik setara! dan hubungkan dengan perhitungan yang kita lakukan tadi”
(Semua siswa hanya diam)
Guru : “Di bawah titik setara (sudah penambahan NaOH) pH < 7 karena dalam
larutan [H+] lebih besar dari [OH-]. Lalu bagaimana tepat pada titik setara?”
Siswa : “Pada kondisi ini [H+] dan [OH-] sama, yaitu 10-7”
Guru : “Ya, benar. Kalau kondisi diatas titik setara?”
Siswa : “[OH-] lebih besar dari [H+]”
Guru : “Jadi apa kesimpulannya?”
(Semua siswa hanya diam)
Guru : “Berhubungan dengan pH”
9
Siswa : “Pak, kesimpulannya adalah pada titrasi asam kuat oleh basa kuat,
perubahan pH larutan hanya ditentukan oleh bertambahnya [OH-] akibat
penambahan NaOH yang mengganggu kesetimbangan air dalam larutan asam
kuat”
Guru : “Ok, terimakasih banyak. Dari penjelasan mengenai titrasi asam kuat
oleh basa kuat ada yang kurang jelas?”
Siswa : “Sudah jelas, Pak”
Guru : “Berhubung sudah jelas semua, mari kita melanjutkan pembelajaran
mengenai kurva titrasi asam kuat oleh basa lemah”
(Semua siswa hanya diam)
Guru : “Pada dasarnya semua kegiatan titrasi adalah sama yaitu mengalirkan
tetes demi tetes titran terhadap titrat hingga dicapai titik akhir titrasi, namun yang
membedakan adalah hal-hal yang terjadi pada saat penetesan titran menunjukkan
volume tertentu”
(Semua siswa hanya diam)
Guru : “Baiklah anak-anak kita lanjutkan pada pembahasan kurva perubahan
harga pH pada titrasi asam kuat oleh basa lemah. Coba sekarang kalian perhatikan
kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M HCl (asam kuat) oleh 0,1 M
NH3 (basa lemah) berikut ini!
10
(Semua siswa mengamati kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M HCl
(asam kuat) oleh 0,1 M NH3 (basa lemah))
Guru : “Apa yang kalian dapatkan dari pengamatan kalian?”
Siswa : “Pak, titrasi asam kuat oleh basa lemah pada titik ekuivalennya dicapai
pada pH sekitar 5,15, bersifat asam”
Guru : “Ok, apakah kalian tahu kenapa pada titrasi tersebut titik ekuivalen
dicapai pada pH tersebut?”
(Semua siswa diam)
Guru : “Coba sekarang kalian tuliskan persamaan reaksi titrasi dari 25 ml 0,1M
HCl oleh 0,1 M NH3 (Kb = 10-5)”
Siswa : “HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O”
Guru : “Baiklah, coba sekarang kalian hitung pH larutan sebelum penambahan
NH3!”
Siswa : “(Semua siswa mulai menghitung)
[HCl] = 0,1 M
HCl → H+ + Cl-
[H+] = [HCl] = 0,1 M
pH = -log 10-1 = 1
Guru : “ berapa pH yang kalian dapatkan?”
Siswa : “ 1, Pak”
Guru : “Ya, sekarang kalian hitung lagi pH saat penambahan 10 ml NH3?”
Siswa : “Caranya, pak?”
Guru : “Sama saja seperti pada titrasi asam kuat oleh basa kuat”
11
Siswa : “Oh, ya Pak kami mengerti (Siswa mulai menghitung)
Jumlah mol total HCl adalah 0,025 L × 0,1 M = 2,5 × 10-3 mol
Jumlah mol NH3 yang ditambahkan 0,01 L × 0,1 M = 1,0 × 10-3 mol
Volume total larutan = 25 ml (volume HCl(aq) + 10 ml (volume NH3(aq))= 35
ml = 0,035 L
mol HCl yang tersisia 1,5 × 10-3 mol
[HCl] = 1,5×10−3mol0,035 L
= 4,29 × 10-2 M
HCl → H+ + Cl-
[H+] = [HCl] = 4,29 × 10-2 M
pH = -log 4,29 × 10-2 = 1,37
Guru : “Berapa pH yang kalian dapatkan?”
Siswa : “1,37, Pak”
Guru : “Bagaimana dibanding dengan pH awal sebelum penambahan?”
Siswa : “Naik, Pak”
Guru : “Kenapa bisa begitu?”
Siswa : “Karena dalam larutan [H+] berkurang pak sehingga pH lebih besar dari
mula-mula”
Guru : “Iya benar. Jadi dalam larutan, bertambahnya OH- akibat penambahan
NH3 mengganggu susunan kesetimbangan air dalam larutan HCl.
12
Susunan kesetimbangan air pada larutan 25 ml 0,1 M HCl
Kalau susunan kesetimbangan air pada larutan HCl setelah ditambah 10 ml 0,1 M
NH3 bagaimana?”
Siswa :
Guru : “Coba sekarang kalian hitung pH larutan setelah penambahan 25 ml
NH3”
Siswa : “(Semua siswa mulai menghitung)
mol HCl = 0,025 L × 0,1 M = 2,5 × 10-3 mol
mol NH3 = 0,025 L × 0,1 M = 2,5 × 10-3 mol
Pak, bagaimana ini, semua asam dan basa habis bereaksi? Berarti larutan bersifat
netral dong?”
Guru : “Semua habis bereaksi ya? Netral? OK, coba dari grafik kalian tarik garis
ke atas pada penambahan 25 ml NH3, lalu tentukan berapa pH-nya!”
(Semua siswa melakukan instruksi guru)
Siswa : “pH-nya 5,15, ternyata pada penambahan 25 ml NH3 tercapai titik
ekivalen”
Guru : “pH 5,15 artinya apa?”
13
Siswa : “Bersifat asam, Pak”
Guru : “Apakah larutan bersifat netral sesuai dengan asumsi kalian tadi?”
Siswa : “Tidak, Pak”
Guru : “Lalu bagaimana hal ini bisa dijelaskan sedangkan tadi kalian
menghitung mol asam dan mol basa keduanya habis bereaksi?”
(Semua siswa tampaknya bingung)
Guru : “Inilah anak-anak yang dinamakan garam hidrolisis seperti yang kalian
tanyakan pada pembahasan kurva perubahan harga pH pada titrasi HCl (asam
kuat) oleh NaOH (basa kuat). Meskipun keduanya habis bereaksi, namun larutan
bersifat asam”
Siswa : “Pak, kok bisa bersifat asam, memang apa yang terjadi dalam larutan
tersebut?”
Guru : “Hal itu akan kalian dapatkan nanti pada bab garam hidrolisis”
(Siswa hanya diam)
Guru : “Sekarang kalian hitung pH larutan setelah penambahan 26 ml NH3”
Siswa : (Mulai menghitung)
mol HCl = 2,5 × 10-3
mol NH3 yang ditambahkan = 0,026 × 0,1 = 2,6 × 10-3 mol
Kb NH3 1,8 × 10-5
¿
pOH = -log 5,94×10−6 = 5,226
14
pH = 8,774
Guru : “Berapa pH yang kalian dapatkan?”
Siswa : 8,774, Pak”
Guru : “Coba dari grafik kalian tarik garis ke atas pada penambahan 26 ml NH3,
lalu tentukan berapa pH-nya!”
(Semua siswa melakukan instruksi guru)
Siswa : “pH-nya sekitar 7,6”
Guru : “Apakah sesuai dengan perhitungan yang kalian kerjakan?”
Siswa : “Tidak, Pak”
Guru : “Pada titik inilah anak-anak dinamakan larutan penyangga dan
bagaimana hal ini dapat dijelaskan akan kalian dapatkan pada bab larutan
penyangga”
(Siswa hanya diam)
Guru : “Dari penjelasan-penjelasan tadi ada yang ingin ditanyakan?”
(Siswa diam)
Guru : “Baiklah jika tidak ada yang ditanyakan, adakah yang berani untuk
menyimpulkan mengenai pembahasan kita yaitu kurva titrasi asam kuat oleh basa
lemah?”
Siswa : “Pak …”
Guru : “Ya, silahkan Nak”
Siswa : “Pada kurva titrasi asam kuat oleh basa lemah pH mula-mula 1. Setelah
penambahan 10 ml basa lemah pH larutan naik menjadi 1,37. Setelah penambahan
25 ml basa lemah pH menjadi sekitar 5,15 dan pada titik inilah merupakan titik
ekuivalen, larutan merupakan garam hidrolisis. Kemudian, pada penambahan 26
15
ml basa lemah pH naik menjadi 7,6 pada titik ini larutan sebagai larutan
penyangga”
Guru : “Terima kasih, bagus sekali kesimpulannya. Berhubung waktu
pembelajaran sudah habis maka akan kita lanjutkan pada pertemuan berikutnya”
Indikator
13. Mengidentifikasi kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M
CH3COOH (asam lemah) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat)
14. Menganalisis pH larutan pada saat sebelum penambahan NaOH pada titrasi
CH3COOH oleh NaOH
15. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 10 ml 0,1 M CH3COOH pada
titrasi CH3COOH oleh NaOH
16. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 25 ml 0,1 M NaOH pada
titrasi CH3COOH oleh NaOH
17. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 26 ml 0,1 M NaOH pada
titrasi CH3COOH oleh NaOH
18. Memberikan kesimpulan dari hasil analisis pH pada kurva perunahan harga
pH titrasi 25 ml 0,1 M CH3COOH (asam lemah) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat)
19. Mengamati kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M CH3COOH
(asam lemah) oleh 0,1 M NH3 (basa lemah)
20. Menganalisis pH larutan pada saat sebelum penambahan NH3 pada titrasi
CH3COOH oleh NH3
21. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 10 ml 0,1 M NH3 pada titrasi
CH3COOH oleh NH3
22. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 25 ml 0,1 M NH3 pada titrasi
CH3COOH oleh NH3
23. Menganalisis pH larutan pada saat penambahan 26 ml 0,1 M NH3 pada titrasi
CH3COOH oleh NH3
24. Memberikan kesimpulan dari hasil analisis pH pada kurva perubahan harga
pH titrasi 25 ml 0,1 M CH3COOH (asam lemah) oleh 0,1 M NH3 (basa lemah)
16
Kegiatan Pendahuluan
GURU MEMBUKA PEMBELAJARAN DENGAN MENGUCAPKAN SALAM
GURU MEMERIKSA KEHADIRAN SISWA
Guru : “Bagaimana kabarnya anak-anak, pada sehat semua kan?”
Murid : “Sehat, Pak”
Guru : “Pada pertemuan kali ini kita akan lanjutkan pembelajaran kita pada
pertemuan sebelumnya. Berikutnya adalah kurva titrasi asam lemah oleh basa
kuat”
(Semua siswa hanya diam)
Guru : “Coba sekarang kalian perhatikan kurva perubahan harga pH pada titrasi
25 ml 0,1 M CH3COOH (asam lemah) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat) berikut ini!
(Semua siswa mengamati kurva perubahan harga pH pada titrasi 25 ml 0,1 M
CH3COOH (asam lemah) oleh 0,1 M NaOH (basa kuat))
17
Guru : “Apa yang kalian dapatkan dari pengamatan kalian?”
Siswa : “Pak, titrasi asam lemah oleh basa kuat pada titik ekuivalennya dicapai
pada pH sekitar 8,73, bersifat basa”
Guru : “Ok, apakah kalian tahu kenapa pada titrasi tersebut titk ekuivalen
dicapai pada pH tersebut?”
(Semua siswa diam)
Guru : “Coba sekarang kalian tuliskan persamaan reaksi titrasi dari 25 ml 0,1M
CH3COOH (Ka = 10-5) oleh 0,1M NaOH”
Siswa : “CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O”
Guru : “Baiklah, coba sekarang kalian hitung pH larutan sebelum penambahan
NaOH”
Siswa : “(Semua siswa mulai menghitung)
[CH3COOH] = 0,1 M
CH3COOH ↔ H+ + CH3COO-
[H+] = √Ka. [CH 3COOH ]=√10−5×0,1=10−3 M
pH = -log 10-3 = 3
Guru : “ berapa pH yang kalian dapatkan?”
Siswa : “ 3, Pak”
Guru : “Ya, sekarang kalian hitung lagi pH saat penambahan 10 ml NH3?”
Siswa : “(Siswa mulai menghitung)
Jumlah mol total CH3COOH adalah 0,025 L × 0,1 M = 2,5 × 10-3 mol
Jumlah mol NaOH yang ditambahkan 0,01 L × 0,1 M = 1,0 × 10-3 mol
18
Volume total larutan = 25 ml (volume CH3COOH(aq)) + 10 ml (volume
NaOH(aq)) = 35 ml
Pak, kasusnya sama seperti pada penambahan 26 ml 0,1 M NH3 terhadap 25 ml
0,1 M HCl. Namun disini yang tersisa asam lemah dengan garamnya”
Guru : “Dari kurva coba kalian tarik garis ke atas pada penambahan 10 ml
NaOH terhadap CH3COOH kemudian tentukan pH-nya!”
(Siswa melakukan instruksi guru)
Guru : “Berapa pH yang kalian dapatkan?”
Siswa : “4,82, bersifat asam”
Guru : “Ya, hampir sama dengan kasus yang tadi. Pada titik ini larutan juga
merupakan larutan penyangga”
(Siswa hanya diam)
Guru : “Coba sekarang kalian hitung pH larutan setelah penambahan 25 ml
NaOH”
Siswa : “(Siswa mulai menghitung)
mol CH3COOH = 0,025 L × 0,1 M = 2,5 × 10-3 mol
mol NaOH = 0,025 L × 0,1 M = 2,5 × 10-3 mol
19
Pak, kalau yang ini kasusnya sama seperti pada penambahan 25 ml 0,1 M NH3
terhadap 25 ml 0,1 M HCl. Semua habis bereaksi, yang tersisa hanya garamnya”
Guru : “Dari kurva, coba kalian tarik garis ke atas pada penambahan 25 ml
NaOH, lalu tentukan berapa pH-nya!”
(Semua siswa melakukan instruksi guru)
Siswa : “pH-nya 8,85 , Pak”
Guru : “Sama seperti kasus yang tadi, pada titik ini larutan merupakan garam
hidrolisis”
(Semua siswa hanya diam)
Guru : “Sekarang kalian hitung pH larutan setelah penambahan 26 ml NaOH!”
Siswa : (Mulai menghitung)
mol CH3COOH = 2,5 × 10-3
mol NaOH yang ditambahkan = 0,026 × 0,1 = 2,6 × 10-3 mol
Kalau yang tersisa mol basa kuat Pak, bagaimana menghitung pH-nya?”
Guru : “Dihitung saja [OH-] dengan cara seperti pada larutan basa kuat”
Siswa : “Oh ya, Pak. Kami mengerti,
mol NaOH = 1,0 × 10-4 mol
[NaOH] = 10−4mol0,051ml
=1,96×10−3
NaOH → Na+ + OH-
[OH-] = [NaOH] = 1,96×10−3
20
pOH = -log 1,96 × 10-3 = 2,7
pH = 14 – 2,7 = 11,29
pH-nya 11,29 Pak”
Guru : “Ya, terimakasih. Dari penjelasan-penjelasan tadi ada yang ingin
ditanyakan?”
(Siswa hanya diam)
Guru : “Baiklah jika tidak ada yang ditanyakan, adakah yang berani untuk
menyimpulkan mengenai pembahasan kita yaitu kurva titrasi asam lemah oleh
basa kuat?”
Siswa : “Pak…”
Guru : “Ya, silahkan Nak”
Siswa : “Pada kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat pH mula-mula 1. Setelah
penambahan 10 ml basa kuat pH larutan naik menjadi 4,82. Setelah penambahan
25 ml basa kuat pH menjadi sekitar 8,85 dan pada titik inilah merupakan titik
ekuivalen, larutan merupakan garam hidrolisis. Kemuadian, pada penambahan 26
ml basa kuat pH naik menjadi 11,29 pada titik ini larutan sebagai larutan
penyangga”
Guru : “Oke, dari pembelajaran tentang tentang kurva perubahan harga pH pada
titrasi asam – basa ini siapa yang berani menarik kesimpulan secara keseluruhan?”
Siswa : “Saya, Pak”
Guru : “Ya, Nak silahkan”
Siswa : “Pak, pada kurva perubahan harga pH pada titrasi asam kuat oleh basa
kuat larutan tidak menunjukkan garam hidrolisis maupun penyangga pada titik-
titik penambahan volume tertentu basa kuat”
Guru : “Ya, benar sekali. Kalau pada kurva perubahan harga pH pada titrasi
asam kuat oleh basa lemah bagaimana?”
21
Siswa : “Larutan merupakan garam hidrolisis pada titik ekivalen, dan merupakan
larutan penyangga pada titik di atas titik ekivalen sampai batas tertentu”
Guru : “Kalau pada kurva perubahan harga pH pada titrasi asam lemah oleh basa
kuat bagaimana?”
Siswa : “Larutan merupakan garam hidrolisis pada titik ekivalen, dan merupakan
larutan penyangga pada titik di bawah titik ekivalen sampai batas tertentu”
Guru : “Ok, terima kasih. Berhubung waktu pembelajaran sudah habis, Bapak
rasa pembelajaran kali ini cukup. Semoga apa yang kita pelajari dapat bermanfaat
di kemudian hari. Amiin”
Kegiatan Penutup
GURU MEMBERIKAN EVALUASI BELAJAR SESUAI DENGAN MATERI
GURU MENGUCAPKAN SALAM LALU MENINGGALKAN KELAS
22