28
MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK “ ANALISIS INVESTASI PUBLIK “ DISUSUN OLEH KELOMPOK 1. LIUS HERMAWAN 18101155110267 2.MUTHIA ULFA 18101155110269 3. NUR AISYAH JULIANA 18101155110271 4. ORI BILQISTHI 18101155110273 DOSEN NELLY PRIMA PUTRI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

“ ANALISIS INVESTASI PUBLIK “

DISUSUN OLEH KELOMPOK

1. LIUS HERMAWAN 181011551102672. MUTHIA ULFA 181011551102693. NUR AISYAH JULIANA 181011551102714. ORI BILQISTHI 18101155110273

DOSENNELLY PRIMA PUTRI

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “ YPTK “ PADANG

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Page 2: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia

beliau, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik dengan

judul “ANALISISI INVESTASI PUBLIK “.Supaya makalah ini dapat dijadikan acuan dalam

kehidupan sehari-hari, dan dapat diaplikasikan pada lingkungan kehidupan kita semua.

Shalawat beserta salam, penulis kirimkan kepada junjungan nabi besar Muhammad

SAW, karena beliau telah memperjuangkan umat dari zaman kebodohan ke zaman yang

mengenal ilmu pengetahuan seperti apa yang kita rasakan pada saat sekarang ini.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah yang penulis buat jauh dari pada kata

sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan juga saran demi kesempurnaan

makalah ini.

Mudah – mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini kita semuanya dapat

mengambil pelajaran.

Padang, 24 februari 2020

Penulis

Akuntansi Sektor Publik i

Page 3: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

DAFTAR ISI

Halaman judul.................................................................................................................

Datar pustaka.................................................................................................................. i

Daftar isi.......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1

1. Latar belakang....................................................................................................... 1

2. Rumusan masalah.................................................................................................. 1

3. Tujuan masalah...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3

1. Faktor – faktor yang mempengaruhi investasi public........................................... 3

2. Teknik dasar penilaian investasi public................................................................. 5

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 14

1. Kesimpulan............................................................................................................ 14

2. Kritik dan saran..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 15

STUDY KASUS............................................................................................................. 16

Akuntansi Sektor Publik ii

Page 4: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

BAB 1PENDAHULUAN

1. Latar BelakangDalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah dihadapkan pada masalah

pengambilan keputusan investasi publik.Keputusan investasi publik diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan.Pengeluaran untuk investasi publik harus mendpat perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran rutin, karena pengeluaran investasi/modal memiliki efek jangka panjang, sedangkan pengeluaran rutin lebih berdampak jangka pendek. Kesalahan dalam melakukan pengambilan keputusan investasi tidak saja akan berdampak pada anggaran tahun berjalan, namun juga akan membebani anggaran tahun-tahun berikutnya.

Investasi publik memilki kaitan yang erat dengan penganggaran modal/investasi. Penganggaran modal/investasi merupakan proses untuk menganalisis proyek-proyek dan memutuskan apakah proyek tersebut dapat diakomodasi oleh anggaran modal/investasi. Untuk memberikan mekanisme dalam mengatur proyek investasi publik secara efisien dan efektif, maka perlu dilakukan analisis investasi secara mendalam.Analisis investasi berhubungan erta dengan penganggaran fungsional, alokasi sumber daya, dan praktik manajemen keuangan di sektor publik. Selain itu, pro

gram investasi publik merupakan bentuk dari dual budgeting, yaitu pemisahan anggarna modal/ investasi dari anggaran rutin.

Di kebanyakan negara berkembang anggaran pembangunan dan anggaran rutin dipisahkan.Fokus perhatiannya ditujukan untuk mengintegrasikan kebijkan dengan pengeluaran manajemen. Dalam praktiknya terdapat permasalahan yang sulit diselesaikan, diantaranya adalah

1) Memastikan bahwa program investasi publik yang diajukan merupakan program yang komprehensif

2) Memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang.3) Mengevaluasi relevansi proyek-proyek yang ada 4) Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk pengeluaran investasi dan pengeluaran rutin.

Sebelum diambil keputusan untuk melakukan investasi, pemerintah terlebih dahulu perlu menentukan kebutuhan investasi yang diperlukan. Untuk menentukan kebutuhan investasi perlu dilakukan evaluasi yang mencakup :

1) Inventarisasi investasi2) Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis investasi, nilai investasi, kondisi barang

modal yang saat ini ada, apakah baik ataukah buruk. 3) Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang ada4) Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan masa yang akan datang 5) Inventarisasi kebutuhan investasi6) Evaluasi kelayakan investasi 7) Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek-aspek teknis, sosial-budaya, finansial ekonomi, dan

aspek distribusi. Penghitungan kelayakan investasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat analisis, misalnya : NPV, IRR, ARR, PP (Pay Back period), Cost Benefit Analysis, dan Cost Effectiveness Analysis.

2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka dibuatlah rumusan masalah yaitu :1) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi investasi public2) Bagaimana teknik dasar penilaian investasi public.

Akuntansi Sektor Publik 1

Page 5: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

3. Tujuan MasalahUntuk membuat makalah ini diperlukan sebuah tujuan supaya dapat menjawab rumusan masalah yang telah ada. Oleh sebab itu, tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi investasi public2) Mejelaskan teknik dasar penilaian invetasi public

Akuntansi Sektor Publik 2

Page 6: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

BAB IIPEMBAHASAN

a) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PUBLIKFaktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis investasi publik adalah :1) Tingkat diskonto yang digunakan 2) Tingkat inflasi 3) Risiko dan ketidakpastian 4) Capital rationing

1) Tingkat DiskontoTingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rate of return) yang diperoleh dari suatu

proyek dengan tingkat risiko tertentu.Jika suatu proyek tidak memberikan keuntungan yang diisyaratkan (required rate of return), maka proyek tersebut harus ditolak.Perhitungan tingkat diskonto merupakan bagian yang cukup kompleks dalam analisis investasi. Untuk memberikan kemudahan pemahaman mengenai konsep ini, terlebih dahulu akan dijelaskan praktik yang dilakukan di sektor swasta.

Pada sektor swasta terdapat dua sumber pendanaan, yaitu pembiayaan modal (equity finance) dan pembiayaan utang (debt finance).Keuntungan yang diperoleh para kreditor sebagai pemberi utang, berupa pembayaran bunga utang, sedangkan investor memperolehkeuntungan berupa deviden dan gain atas saham yang dimilikinya. Harga pasar saham merefleksikan laba dimasa depan yang diharapkan (expected future earnings). Pembiayaan utang mempunyai risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pembiayaan modal sehingga kreditor akan meminta tingkat kembalian (rate of return) yang lebih rendah dibandingkan dengan investor karena risiko investasi berbanding lurus dengan return investasi. Semakin tinggi risiko investasi, maka return yang diharapkan juga semakin tinggi. Di samping itu pembiayaan utang memiliki biaya yang lebih kecil dibandingkan dengan pembiayaan modal.Biaya utang (cost of debt) lebih murah dibandingkan dengan biaya modal sendiri (cost of equity) karena pembayaran bunga utang merupakan biaya yang mengurangi pajak. Biaya modal total dapat dinyatakan dalam bentuk biaya modal rata-rata tertimbang dengan rumus :

Ko = Ke.(E/V)+Kd.(1-T).(D/V)

Dalam hal ini :Ko = biaya modal total Ke = biaya modal (tingkat keuntungan yang diisyaratkan atas investasi modal) Kd = biaya utang (tingkat keuntungan yang diisyaratkan atas investasi utang) T= Tingkat pajak E = Harga pasar saham D = harga pasar surat berharga utang V = E+D = nilai pasar perusahaan secara keseluruhan

Berdasarkan asumsi bahwa seluruh biaya dan manfaat suatu proyek telah dinilai cukup, masalah berikutnya yang perlu dipertimbangkan berfokus pada tingkat diskonto (discount rate) yang cocok yang akan digunakan. Anara biaya dan manfaat terjadi pada titik waktu yang berbeda, sehingga nilai tersebut perlu didiskontokan untuk beberapa periode waktu sebelum berbagai alternatif investasi diperbandingkan untuk ditentukan investasi mana yang akan dilakukan. Untuk tujuan analisis biaya manfaat, maka perlu digunakan tingkat diskonto sosial (social discount rate).

Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan menyatakan social discount rate sebagai suatu tingkat yang merefleksikan preferensi masyarakat terhadap manfaat saat ini terhadap

Akuntansi Sektor Publik 3

Page 7: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

manfaat yang akan diterima pada masa yang akan datang, atau disebut social time preferance rate (STPR).Masalah yang muncul adalah bahwa alasan memilih manfaat sekarang (current benefit) meungkin dipengaruhi oleh penilaian individu yang menilai terlalu rendah (underestimate) manfaat yang akan diperoleh di masa depan. Asumsi dalam pendekatan ini adalah generasi mendatang akan lebih sejahtera dari pada generasi sekarang. Oleh karena itu dilakukan pengurangan terhadap kebutuhan benefits yang tersedia.

Kemungkinan lebih lanjut adalah mencoba untuk menjelaskan social opportunity cost rate (SOCR). Penggunaan analisis berdasarkan SOCR adalah bahwa sumber daya yang digunakan untuk melakukan investasi di sektor publik terbatas dan sumber daya itu tidak tersedia untuk digunakan di tempat lain. Di sini diasumsikan bahwa investasi di sektor swasta (private sector) tidak akan dilakukan, sehingga tingkat kembalian investasi yang dapat dihasilkan disektor swasta merefleksi opportunity cost investasi sektor publik. Kesulitan yang muncul adalah dalam menentukan rate of return di sektor swasta. Rate of returns pada investasi sektor swasta merefleksikan risiko keuangan dan risiko bisnis perusahaan swasta.Social discount rate didasarkan pada rate of returns pada hutang pemerintah. Satu pemecahan untuk membatasi social discount rate adalah dengan menggunakan proses pendiskontoan, artinya biaya dan manfaat diharapkan berubah pada tingkat kembalian investasi ang sma sebagai perubahan dalam kebutuhan tingkat harga-harga umum (general price levels). Hal ini merupakan pendekatan yang diadopsi pada investasi sektor publik harus dinilai dengan pungujian social discount rate.

2) Inflasi

Penilaian investasi harus memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi.semakin tinggi tingkat inflasi, semakin rendah nilai riil keuntungan dimasa depan yang diharapkan (expected future returns) sehinggga semakin tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan. Inflasi yang tinggi menyebabkan required rate of return semakin tinggi.

3) Risiko dan Ketidakpastian

Required rate of return akan semakin tinggi jika risiko investasi naik. Ketidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan sosial-politik, tidak adanya jaminan keamanan, dan kebijakan yang tidak konsisten dapat meningkatkan risiko investasi.Faktor-faktor tersebut menyumbang risiko investasi suatu negara (country risk) yang jika sudah sangat parah dapat mengarah pada kategori default country. Terjaminnya keamanan berinvestasi, penegakan hukum dan demokrasi, terjaminnya property right dan countrac right dapat menurunkan risiko investasi.

4) Capital RationingCapital rationing adalah keadaan ketika organisasi menghadapi masalah ketersediaan dana

untuk melakukan pengeluaran investasi. Dalam keadaan seperti ini terdapat beberapa alternatif investasi yang dapat dilakukan akan tetapi tidak tersedia cukup dana untuk membiayai investsi-investasi yang diajukan. Oleh karena itu harus dilakukan perankingan investasi.Perankingan investasi dapat dilakukan dengan menggunakan rasio manfaat/biaya atau dapat juga menggunakan program linier. Pada organisasi sektor publik, selain memperhatikan faktor-faktor diatas penilaian investasi publik juga harus memperhatikan hal-hal berikut :

1. Tingkat utang pemerintah2. Tingkat kesempatan sosial yang dikorbankan (social opportunity cost rate) 3. Social time preference rate.Tingkat utang pemerintah adalah jumlah yang harus dibayarkan pemerintah sehubungan

dengan perolehan sumber pembiayaan diluar pajak, seperti utang luar negeri dan obligasi pemerintah yaitu berupa bunga dan pokok utang. Social opportunity cost rate terkait dengan pengertian bahwa proyek pemerintah harus dapat menghasilkan tingkat keuntungan (return) yang minimal sama dengan

Akuntansi Sektor Publik 4

Page 8: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

tingkat keuntungan proyek sektor swasta dengan penggunaan dana yang sama. Atau dengan kata lain, dengan jumlah investasi yang sama, proyek investasi publik yang dilakukan pemerintah harus memiliki kualitas yang minimal sama jika proyek tersebut dilakukan oleh swasta. Sedangkan social time preference rate merefleksikan tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh masyarakat jika menunda konsumsi saat ini untuk kepentingan konsumsi di masa depan.

b) TEKNIK DASAR PENILAIAN INVESTASI PUBLIKPada dasarnya, prinsip penilaian investasi sangat sederhana. Terdapat empat langkah utama

untuk mengevaluasi suatu proyek investasi, yaitu :

1) Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan. Organisasi sektor publik seringkali dihadapkan pada banyak alternatif investasi untuk

mencapai tujuan organisasinya.Oleh karena itu perlu diidentifikasi alternatif-alternatif yang memungkinkan untuk dianalisis lebih lanjut. Keterkaitan antara satu proyek dengan proyek yang lain perlu dipertimbangkan untuk mengetahui sejauh mana penerimaan atau penolakan suatu investasi akan mempengaruhi investasi yang lain.

2) Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan (cost/benefit relationship).

Perhitungan manfaat dan biaya harus pula memasukkan analisis manfaat dan biaya sosial (social cost/benefit) yang ditimbulkan dari investasi publik yang akan dilakukan. Pada organisasi sektor publik biaya dan manfaat seringkali tidak dapat secara langsung diukur dengan satuan uang, sehingga teknik-teknik analisis biaya manfaat sangat cocok untuk diterapkan.Dalam analisis biaya manfaat ini, benefit (manfaat) ditekankan pada semua keunggulan ekonomi dan sosial yang diperoleh, sedangkan untuk cost (biaya) ditekankan pada kelemahan-kelemahan proyek yang dikuantifikasikan dalam bentuk uang. Sebagai contoh ketika suatu organisasi sektor publik merencanakan membuat sebuah jalan baru, maka akan muncul monetary cost untuk biaya konstruksi dan perawatan. Disampingitu juga akan timbul biaya-biaya sosial dari proyek tersebut, misal biaya yang muncul dalam bentuk perusakan pemandangan, polusi udara, polusi suara, kemungkinan bertambahnya kecelakaan, dan lain sebagainya. Di lain fihak, manfaat-manfaat sosial juga diperoleh dari pembuatan jalan baru tersebut seperti pengurangan kemacetan lalu lintas, mempercepat perjalanan, mengurangi biaya pendistribusian barang, dan lain sebagainya.

3) Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah Langkah kedua adalah menghitung manfaat dan biaya investasi dalam satuan

rupiah.terkadang terdapat kesulitan dalam lengkah kedua ini. Kesulitan yang dihadapi adalah apabila biaya dan manfaat dari suatu proyek tidak dapat diukur dalam bentuk rupiah, misalnya manfaat dan biaya sosial.Dalam kondisi tersebut, yang dapat dilakukan adalah menghitung nilai manfaat dari proyek secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan analisis efektivitas biaya (cost-effectiveness analysis).

4) Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektivitas biaya yang tinggi. Rasio biaya dan manfaat atau efektivitas biaya merupakan titik awal penentuan

penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat mempengaruhi perhitungan.Tidak semua biaya dan manfaat sosial dapat dimasukkan dalam perhitungan, bahkan beberapa diantaranya tidak dapat dipakai dalam pengukuran yang obyektif dalam bentuk moneter. Analisis moneter mungkin mengindikasikan bahwa proyek akan memberikan nilai uang terbaik, tetapi faktor-faktor politik, respon pemerintah, serta tekanan-tekanan sosial menyebabkan pertimbangan biaya manfaat diperluakan atas proyek tersebut.

Terdapat beberapa teknik untuk melakukan penilaian investasi. Teknik untk mengevaluasi investasi dibedakan menjadi dua metode yaitu :

(1) metode penilaian investasi tradisional, dan (2) metode aliran kas yang didiskontokan (discounted cash flow/DCF).

Akuntansi Sektor Publik 5

Page 9: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

Metode tradisional yang sering digunakan adalah tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan (accounting rate of return on capital employed-ROCE) dan payback period (PP). ROCE secara sederhana dirumuskan :

Laba akuntansi

Jumlah modal yang diinvestasikan

Informasi mengenai laba akuntansi diperoleh dari laporan rugi/laba organisasi, sedangkan informasi modal dapat diketahui dari neraca.Terdapat dua masalah dalam menggunakan metode ROCE ini.Pertama, perhitungan angka akuntansi didasarkan pada konsep akuntansi akrual dan memasukkan item-item bukan kas, seperti depresiasi dan cadangan kerugian piutang.Kedua, ROCE hanya mengukur periode tunggal tanpa memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money).

Metode penilaian investasi dengan menggunakan discounted cash flow misalnya adalah net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR). NPV dihitung dengan cara mendiskontokan aliran kas dimasa datang (future cash flow) dengan faktor diskonto tertentu yang merefleksikan biaya kesempatan modal (opportunity cost of capital). NPV diperoleh dengan cara pengurangkan pengeluaran investasi awal dengan aliran kas di masa depan yang di-present value-kan. Proyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah proyek yang harus ditolak.

IRR mendiskontokan future cash flow pada tingkat NPV yang bernilai nol. Atau dengan kata lain adalah ukuran yang menyetarakan aliran kas bersih di masa datang (future net cash flow) dengan pengeluaran investasi awal. IRR dinyatakan dalam persentase, proyek yang memiliki nilai IRR yang besar adalah proyek yang potensial untuk diterima.Untuk menganalisis usulan investasi publik, manajer publik dapat menggunakan alat analisis yang bisa digunakan untuk menilai kelayakan suatu proyek pada sektor swasta, misalnya NPV, IRR, payback period, dan sebagainya.

a. Net Present Value

Net present value dapat dirumuskan sebagai berikut :

Dengan simulasi lain, NPV dinyatakan :NPV = (Cash flow x Present value factor) – Investasi = (CF x pvf) - 1 (CF x pvf) disebut juga Gross Present Value

Akuntansi Sektor Publik 6

Page 10: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

Pada tabel berikut ditunjukkan arti dari perhitungan NPV terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan.

Langkah menghitung NPV:

a) Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus masuk dan arus keluar, yang didiskontokan pada biaya modal proyek,

b) Jumlahkan arus kas yang didiskontokan ini, hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek,c) Jika NPV adalah positif, maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah negatif, maka

proyek itu harus ditolak. Jika dua proyek dengan NPV positif adalah mutually exclusive, maka salah satu dengan nilai NPV terbesar harus dipilih .

NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus kas proyek sudah mencukupi untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan dan memberikan tingkat pengembalian yang diperlukan atas modal tersebut. Jika proyek memiliki NPV positif, maka proyek tersebut menghasilkan lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan memberikan pengembalian yang diperlukan kepada pemegang saham perusahaan.

Keunggulan NPV = menggunakan konsep nilai waktu uang (time value of money).

–> Maka sebelum penghitungan/penentuan NPV hal yang paling utama adalah mengetahui atau menaksir aliran kas masuk di masa yang akan datang dan aliran kas keluar.

Di dalam aliran kas ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

a) Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak,b) Informasi terebut haruslah didasarkan atas “incremental” (kenaikan atau selisih) suatu proyek. Jadiharus diperbandingkan adanya bagaimana aliran kas seandainya dengan dan tanpa proyek. Hal inipenting sebab pada proyek pengenalan produk baru, bisa terjadi bahwa produk lama akan“termakan” sebagian karena kedua produk itu bersaing dalam pemasaran,c) Aliran kas ke luar haruslah tidak memasukkan unsur bunga, apabila proyek itu direncanakan akan

dibelanjai/didanai dengan pinjaman. Biaya bunga tersebut termasuk sebagai tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return) untuk penilaian proyek tersebut. Kalau kita ikut memasukkan unsur bunga di dalam perhitungan aliran kas ke luar, maka akan terjadi penghitungan ganda.

Akuntansi Sektor Publik 7

Page 11: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

b. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)

Metode ini untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap nilai  sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol.

IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi.Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain). IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return (MARR) .MARR adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor.

Dengan rumus umum sebagai berikut :

Akuntansi Sektor Publik 8

Page 12: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini adalah dengan membandingkan IRR dengan tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return). Apabila IRR lebih besar dari pada tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek tersebut diterima, apabila lebih kecil diterima.

IRR adalah nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan nol. Discount rate yang dipakai untuk mencari present value dari suatu benefit/biaya harus senilai dengan opportunity cost of capital seperti terlihat dari sudut pandangan si penilai proyek. Konsep dasar opportunity cost pada hakikatnya merupakan pengorbanan yang diberikan sebagai alternatif terbaik untuk dapat memperoleh sesuatu hasil dan manfaat atau dapat pula menyatakan harga yang harus dibayar untuk mendapatkannya.

c. Metode Payback Period (PP)

Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash flow- nya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Suatu usulan investasi akan disetujui apabila payback period-nya lebih cepat atau lebih pendek dari payback period yang disyaratkan oleh perusahaan.

Metode payback period merupakan metode penilaian investasi yang sangat sederhana perhitungannya, sehingga banyak digunakan oleh perusahaan. Tetapi di lain pihak metode ini mempunyai kelemahan-kelemahan, yaitu:

Akuntansi Sektor Publik 9

Page 13: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

a) Tidak memperhatikan nilai waktu uang.b) Mengabaikan arus kas masuk yang diperoleh sesudah payback period suatu rencana

investasi tercapai.c) Mengabaikan nilai sisa (salvage value) investasi.

Meskipun metode payback period memiliki beberapa kelemahan, namun metode ini masih terus digunakan secara intensif dalam membuat keputusan investasi, tetapi metode ini tidak digunakan sebagai alat utama melainkan hanya sebagai indikator dari likuiditas dan risiko investasi.

Keunggulan metode payback period adalah sebagai berikut:

a) Perhitungannya mudah dimengerti dan sederhana.b) Mempertimbangkan arus kas dan bukan laba menurut akuntansi.c) Sebagai alat pertimbangan risiko karena makin pendek payback makin rendah risiko

kerugian.

d. Net Present Benefits (NPB)

Net Present Benefits (manfaat Bersih Sekarang) merupakan nilai bersih suatu proyek setelah dikurangi seluruh biaya pada satu tahun tertentu dari keuntungan atau manfaat yang diterima pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat bunga yang berlaku. Net present benefit dapat dirumuskan sebagai berikut :

Net B/C merupakan nilai manfaat yang bisa didapatkan dari proyek atauusaha setiap kita mengeluarkan biaya sebesar satu rupiah untuk proyek atau usahatersebut.Net B/C merupakan perbandingan antara NPV positif dengan NPVnegatif. Nilai Net B/C memiliki arti sebagai berikut:

1) Net B/C > 1, maka berarti proyek atau usaha layak dijalankan secarafinansial.

2) Net B/C = 1, hal ini juga berarti bahwa usaha atau proyek tersebut beradadalam keadaan break even point.

3) Net B/C < 1, maka berarti proyek atau usaha tidak layak dijalankan secarafinansial.

Rumus yang digunakan untuk menghitung Net B/C adalah:

Akuntansi Sektor Publik 10

Page 14: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

e. Analisis Biaya-Manfaat (Cost Benefit Analysis)Metode cost benefit analysis (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara mengeval;uasi

suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang (present value) dari seluruh manfaat/keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang dari seluruh biaya proyek tersebut. Berdasarkan CBA kriteria keputusan penerimaan proyek didasarkan pada proyek-proyek yang memberikan nilai keuntungan yang lebih besar dari biayanya.Keuntungan dalam analisis biaya manfaat harus pula memasukkan keuntungan sosial dan biaya sosial.Proyek yang diterima adalah proyek yang memiliki keuntungan sosial yang didiskontokan (discounted value of social benefits) yang lebih besar dari nilai biaya sosial yang di-diskontokan (doscounted value of social cost).

Benefit/cost ratio dapat juga dirumuskan sebagi berikut :

Benefit/cost ratio Gross Present Value =

Investasi

Kelemahan metode B-C ratio adalah tidak adanya pedoman yang jelas mengenai hal-hal yang masuk sebagai perhitungan biaya dan manfaat. Di satu sisi dapat dimasukkan sebagai biaya, namun di sisi lain dapat masuk sebagai manfaat, sehingga kemungkinan terjadi manipulasi besar. Secara umum, kelemahan ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam penghitungan manfaat dan biaya.Biaya dianggap sebagai manfaat negatif.Dengan demikian B-C ratio dapat berpeluang memberikan hasil yang keliru dalam menentukan proyek.

Untuk memberikan ilustrasi mengenai konsep benefit/cost ratio, sebagi contoh pemerintah memiliki dua proposal proyek yang membutuhkan investasi sebesar Rp 16.000.000,- dan memberikan aliran kas masuk Rp 9.200.000,- satu tahun dari sekarang. Proyek kedua membutuhkan investasi sebesar Rp 24.000.000,- dengan memberikan aliran kas sebesar Rp7.200.000,- pertahun selama lima tahun. Jika tingkat kentungan yang diisyaratkan sebesar 10 persen, maka perhitungan benefit/cost ratio adalah sebagai berikut :

Proyek Investasi Cash Inflow PV (10%) Gross Present Value Benefit/Cost Ratio A Rp 16.000.000,-Rp 9.200.000,- tahun1 0.909 Rp 17.452.800,- 1.09 B Rp 24.000.000,-Rp 7.200.000,- tahun 1-5 3.791 Rp 27.295.200,-1.14

Berdasarkan benefit/cost ratio, maka proyek B lebih layak diterima daripada proyek A karena proyek B memiliki rasio manfaat/biaya yang lebih besar dari proyek A.

Keputusan mengenai aktivitas investasi dalam private sector ditekankan dengan menilai apakah pemilik perusahaan akan menjadi lebih baik dengan melakukan investasi tersebut. Sementara itu, keputusan investasi dalam organisasi sektor publik lebih difokuskan pada penilaian apakah masyarakat secara keseluruhan akan lebih baik dengan adanya investasi tersebut. Analisis biaya manfaat dikembangkan sebagi alat untuk membangun kriteria-kriteria terhadap penilaian investasi sektor publik, termasuk disini manfaat sosial bersih yang diperoleh dari investasi.

Untuk menentukan manfaat sosial bersih ini tidak hanya diperhitungakan manfaat yang tangible melainkan juga termasuk manfaat yang intangible, seperti : bebas dari polusi, hidup dengan lingkungan yang aman, penghematan waktu, dan lain sebaginya. Demikian halnya ketika perhatian diarahkan pada pengukuran biaya, beberapa item yang bersifat intangible seperti kerusakan lingkungan harus diperhitungkan.

Menurut Dixon (1994) dalam Blundell dan Murdock (1997), analisis biaya-manfaat pada dasarnya harus dapat mengukur manfaat sosial bersih (net social benefit). Manfaat sosial bersih secara garis besar dapat dinyatakan sebagai berikut :

Akuntansi Sektor Publik 11

Page 15: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

Sosial benefit/private benefit + External -

Sosial cost/private cost + External =

Net Social benefit

Ada tiga langkah dalam melakukan analisis biaya-manfaat, yaitu :1. Memutuskan biaya dan manfaat apa saja yang akan dimasukkan. Hal ini dimaksudkan

untuk menghindari kemungkinanterjadinya double counting, yaitu satu manfaat atau biaya yang menyebabkan manfaat atau biaya yang lain dimasukkan secara bersamasama. Misalnya, jika dengan teknik pencegahan kebakaran tertentu dapat menyebabkan pengurangan staf yang dibutuhkan tetapi dinas pemadam kebakaran memutuskan untuk menggunakan penghematan waktu tersebut untuk pelatihan staf tambahan, maka dalam analisis biaya-manfaat tidak dapat menghitung kedua-duanya sebagai manfaat. Demikian juga, beberapa dampak (efek) yang relatif tidak signifikan tidak perlu dimasukkan dalam analisis biaya-manfaat.Sebagai contoh, teknik pemadaman kebakaran tertentu mungkin memiliki pengaruh berupa pengurangan polusi lingkungan terkait dengan kejadian kebakaran rumah, namun hal ini tidak signifikan dimasukkan dalam analisis.

2. Mengukur dan mengevaluasi biaya dan manfaat. Manfaat dan biaya yang berwujud (tangible) lebih mudah untuk dihitung, akan tetapi yang bersifat tidak berwujud (intangible) relatif sulit untuk dihitung. Masih dengan menggunakan contoh dinas pemadam kebakaran diatas, cost of time yang dihabiskan oleh petugas pemadam kebakaran dan penyediaan alarm kebakaran merupakan bentuk biaya yang sifatnya tangible. Namun demikian, jika teknik pemadaman dinilai misalnya dengan jumlah orang yang terselamatkan dalam kebakaran, bagaimanakah kita menilai intangible benefit tersebut secara kuantitatif ?.Biasanya untuk mengukurnya digunakan harga bayangan (shadow price) misalnya biaya nasional untuk merawat sejumlah x orang yang menjadi korban kebakaran dan kehilangan pendapatan dan harta benda karena peristiwa tersebut.

3. Timing dan aliran biaya dan manfaat Tahap ketiga terkait dengan masalah waktu pengakuan biaya atau manfaat yang terjadi. Biasanya nilai yang tertingi dimasukkan dalam biaya atau manfaat yang terjadi lebih awal.Untuk menyesuaikan nilai biaya dan manfaat yang berbeda karena waktu, maka digunakan tingkat diskonto (discount rate).

f. Analisis Efektivitas Biaya (Cost-effectiviness Analysis)

Analisis efektivitas biaya dilakukan karena terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dn manfaat sosial secara kuantitatif. Analisis cost effectiveness meliputi penilaian terhadap biaya dan manfaat yang dapat dikuantifikasi, baik dimasa sekarang atau dimasa yang akan datang atas suatu proyek dengan pengaruh atau dampak yang tidak dapat dikuantifikasikan, namun tidak dinilai. dengan kata lain, analisa cost-effectiveness memusatkan pada pengukuran suatu yang dapat diukur. Langkah-langkah dalam melakukan analisis efektivitas biaya adalah sebagai berikut :

a) Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Haltersebut meliputi pula penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini penting karena sumber daya yang diperlukan oleh sebuah proyek harus dinilai pada opportunity cost penuhnya. Dengan demikian, jika organisasi menggunakan tanahnya sendiri yang mana sebuah bangunan akan didirikan diatasnya, maka biaya yang dipakai harus dinilai berdasarkan harga pasar pada saat itu (current market value).

b) Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur yang diharapkan dari suatu proyek.

c) Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari suatu proyek. d) Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas aktivitas yang dilakukan.e) Mendiskontokan biaya dan manfaatyang dapat diukur untuk memungkinkan melakukan

perbandingan. Prosedur yang biasa dipakai adalah menghitung nilai sekarang (present value) tetapi

Akuntansi Sektor Publik 12

Page 16: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

proyek-proyek yang memiliki umur yang berbeda mungkin lebih tepat dibandingkan dengan menggunakan biaya tahunan ekuivalen (equivalent annual cost).

f) Menjelaskan secara realistis mengenai kemungkinan adanya biaya-biaya dan manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi yang akan muncul dari proyek yang akan dijalankan.

Dalam praktiknya, terdapat beberapa kesulitan dalam melakukan analisis efektivitas biaya.Kesulitan tersebut terjadi pada waktu membuat estimasi atau perkiraan mengenai waktu dan besarnya jumlah biaya dan manfaat di masa datang.Kesulitan juga dialami pada saat pemilihan tingkat diskonto (discount rate) yang tepat atau penyesuaian untuk tingkat risiko dan ketidakpastian, sebagai gambaran dalam seksi pendahuluan pada analisa cost-benefit.Namun demikian, mekanisme pendiskontoan pada dasarnya tidak berbeda dari yang biasa diterapkan pada sektor swasta.

Akuntansi Sektor Publik 13

Page 17: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

BAB IIIPENUTUP

1. Kesimpulan Keputusan investasi modal merupakan salah satu keputusan penting yang harus

dibuat oleh manajemen.Untuk membuat keputusan tersebut dibutuhkan informasi atau hasil analisis yang cermat dan akurat.Kekeliruan atas keputusan yang dibuat biasanya diakibatkan oleh informasi yang digunakan tidak akurat atau menyesatkan.Metoda analisis usulan investasi modal yang dapat digunakan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu metode yang mengabaikan bunga (nondiscounting models) dan metoda berbasis bunga (discounting models).

Metode yang mengabaikan bunga ada dua model, yaitu metode periode kembalian (payback period) dan metode tingkat kembalian sederhana.Metoda-metoda ini jarang digunakan, karena hasilnya kurang akurat. Oleh karena itu apabila keputusan yang diambil hanya mendasarkan pada hasil analisis ini, maka keputusannya akan keliru. Metoda lain yang banyak digunakan adalah metoda berbasis bunga, karena metoda ini lebih realistis dengan mengakui perubahan nilai waktu dari uang (the time value of money). Selain itu, metoda ini menghasilkan informasi yang lebih akurat untuk dasar pengambilan keputusan.

Sebuah usulan proyek investasi, jika telah dipilih dan ditetapkan harus diaudit.Pengauditan ini dimaksudkan untuk menilai, apakah manfaat yang diharapkan (dari hasil analisis) dapat dicapai atau tidak. Dengan hasil audit ini manajemen dapat segera mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja proyek yang sedang berjalan, atau bahkan menghentikan proyek tersebut untuk mencegah terjadinya kerugian yang lebih besar. Analisis modal tidak hanya digunakan pada perusahaan yang bertujuan memperoleh laba (profit motif) akan tetapi dapat juga digunakan untuk perusahaan publik yang bertujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2. Kritik dan saranDalam investasi publik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat

meningkatkan pembangunan manusia, mengatasi kemiskinan serta pelayanan kesehatan.Untuk menaruh perhatian pada pengeluaran sosial tersebut, komponen utamanya adalah pengeluaran unutk bidang pendidikan dan kesehatan dalam pengeluaran pembangunan.Dari hasil estimasi diperoleh bukti bahwa investasi sektor publik untuk bidang sosial membawa manfaat bagi pembangunan manusia dan kesejahteraan penduduk, investasi bidang sosial tersebut menghasilkan manfaat dalam peningkatan IPM dan menurunkan tingkat kemiskinan.Dalam melakukan fungsi pelayanan masyarakat, Pemerintah dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan investasi publik, keputusan tersebut diperlukan untuk melaksanakan program, kegiatan dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan.

Akuntansi Sektor Publik 14

Page 18: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/User/Downloads/48-161-1-PB.pdf

https://kelincicoklatdiary.wordpress.com/2010/10/14/net-present-value-npv-dan-internal-rate-of-return-irr/

https://alexandria05.blogspot.com/2019/03/makalah-analisis-investasi-publik.html

Akuntansi Sektor Publik 15

Page 19: oribilqisti15.files.wordpress.com · Web viewProyek yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan proyek yang nilai NPV-nya negatif adalah

Study Kasus

PENGARUH PERTUMBUHAN INVESTASI PUBLIK, PERTUMBUHAN INVESTASI SWASTA, DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA SEMARANG PERIODE 1992-2006

HasilHasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan investasi publik, pertumbuhan

investasi swasta, dan pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Semarang. Nilai koefisien regresi dari variabel investasi publik adalah positif yang berati apabila pertumbuhan investasi publik atau dana pembangunan pemerintah meningkat maka ada kecenderungan pertumbuhan ekonom kota semarang meningkat. Sebaliknya bila pertumbuhan investasi publik atau dana pembangunan pemerintah menurun maka dapat mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Knight, et al (1993), Khan dan Kumar (1997), Baffes dan Shah (1998), Dessus dan Herrera (200) yang menemukan bukti bahwa investasi publik berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Koefisien regresi variabel pertumbuhan investasi swasta memberikan tanda positif yang berarti semakin meningkat pertumbuhan investasi yang dilakukan pihak swasta akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Semarang. Begitupun sebaliknya, penurunan pertumbuhan investasi swasta akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Kota Semarang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Barro (1991), Mankiw dkk (1992), Knight et al (1993), Khan dan Khuman (1997) Setiati (1996),Pancawati (2000) yang menyimpulkan bahwa investasi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Koefisien regresi variabel pertumbuhan penduduk memberikan tanda negatif yang berarti bahwa pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi sehingga perlu dilakukan usaha-usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk misalnya melalui program KB (Keluarga Berencana). Dengan adanya pengendalian terhadap pertumbuhan penduduk Kota Semarang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mankiw et al (1992) yang menyimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan pendapatan perkapita.Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Setiati (1996) yang menyimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.Bank Dunia tahun 1984 memberikan suatu batasan yang lebih spesifik di mana tingkat pertumbuhan penduduk yang masih bisa diakomodasikan dalam arti standar hidup masih bisa meningkat adalah 2%.

Akuntansi Sektor Publik 16