Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
A. Troubleshooting Jaringan
a) Troubleshooting pada OSDalam menggunakan jaringan komputer seringkali user menemukan permasalahan-
permasalahan, sehingga menimbulkan rasa tidak nyamanan pada user. Berikut beberapa tips dalam troubleshooting jaringan pada sistem operasi Windows XP.
1. Status Jaringan“ Connected” Namun Tidak Dapat Terhubung Ke Internet Status yang tampil menunjukkan bahwa komputer kita telah terhubung dengan
jaringan lokal. Meski demikian, komputer kita tidak dapat terhubung ke internet. Langkah yang dapat diambil:
a) Jalankan Web Browser Anda, dan cobalah untuk mengunjungi beberapa website, misalnya coba kunjungi http://detik.com. Jika dapat membuka satu website dan tidak dapat membuka website lain berarti jaringan komputer Anda baik-baik saja, dan kemungkinan masalah terletak pada ISP. Jika sama sekali tidak bisa terhubung, coba langkah berikutnya. Coba untuk melepaskan sambungan modem ke line telepon, dan tunggu beberapa saat lalu pasang lagi, dan coba lagi untuk mengunjungi website.
b) Jika Anda terhubung dengan media wireless, cobalah untuk melepas kabel WAN pada Access Point, tunggu bebera saat dan sambungkan kembali dan coba lagi untuk mengunjungi website.
c) Cobalah untuk merestart komputer.
d) Jika tetap belum terhubung juga, cobalah untuk menghubungi pihak ISP untuk memintabantuan.
1
2. Status NIC atau Wireless: Disabled
Jika hal ini yang terjadi, coba untuk masuk ke Control Panel > Network Connection > Pilih device NIC/Wireless yang akan diaktifkan > Klik kanan dan pilih Enable.
3. Limited or No Connectivity Status
Langkah yang dapat diambil :a) Klik kanan pada icon network adapter dan pilih repair. Coba perhatikan apakah icon
tersebutsudah berubah menjadi connected ? Jika sudah berarti komputer Anda sudah dapatterhubung ke jaringan.
b) Buka property TCP/IP dan pastikan bahwa konfigurasi TCP/IP adalah obtain IP AddressAutomatically.
c) Cobalah untuk restart komputer Anda.
4. Cable terputus atau lepas (Network Cable Unplugged)Kondisi ini menunjukkan koneksi kabel terlepas, tidak ada koneksi ke router / modem.
a) Coba periksa apakah kabel jaringan Anda telah terpasang pada port NIC, jika belumpasangkan kembali
b) Jika kabel jaringan sudah terpasang namun tetap tidak terhubung, cobalah untuk mengganti port lain pada switch.
c) Jika masih belum bisa, cobalah untuk mengganti kabel jaringan. Siapa tahu, kabel jaringan sudah rusak.
d) Jika tetap belum bisa, kemungkinan kerusakan terdapat pada Network Adapter, cobalahmenggantinya dengan Network Adapter lain.
2
5. Wireless adapter tidak dapat terhubung kepada wireless network
Tidak ada koneksi ke wireless network
Status ini menunjukkan koneksi wireless adapter anda terputus dengan jaringan wireless anda. Ada dua kemungkinan, adapter wireless anda tidak bisa terhubung ke wireless network anda, atau koneksi wireless intermittend. Ada dua cara:
a) Periksalah status perangkat wireless Anda pada Windows, pastikan dalam keadaan aktif.b) Cobalah untuk melakukan pencarian sinyal pada hotspot area.
b) Troubleshooting Pada Jaringan LAN
Permasalahan pada jaringan dan cara memperbaikinya
Setalah membangun sebuah jaringan LAN, MAN atau yang lainnya pasti tidak luput dari
permasalahan yang sering muncul dan kebanyakan kita mengalaminya, Namun
permasalahan tersebut bisa diatasi dengan cara atau hal yang mudah, asalkan kita tahu
kerusakan apa yang sedang terjadi pada jaringan yang kita bangun.
Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh
korosi (berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan
yang lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang
berkala. Dalam sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang
menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi
3
down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara
maksimal. Down dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau
tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat
bekerja dengan baik dan kembali normal. Istilah Down dalam jaringan komputer LAN
berbeda dengan Down pada jaringan Warnet (warung Internet). Down pada jaringan LAN
disebabkan system dalam jaringan LAN tersbut atau karena tidak berfungsinya peralatan
maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down pada Warnet disebabkan oleh
banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN yang ada dalam warnet,
dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami gangguan dan bisa juga
dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke internet tidak dapat
dilakukan Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan
dengan Down pada Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita
dapat mendeteksi melalui indicator-indikator yang dapat kita lihat. Indikator-indikator
tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen.
Indikasi kerusakan pada masing-masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut:
1. kerusakan pada Kabel dan konektor Jaringan
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan
komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan.
Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis
yaitu:
Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi
memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan
Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang
dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus.
Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan
atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif
sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang
4
secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya
pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja.
Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel
lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel
short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel
dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar
komputer berhenti. Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang
disebabkan oleh suatu hal, solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu
benar-benar tidak bias digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu menggantinya
dengan kabel dan konektor yang baru.atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya
namun kabelnya masih dapat digunakan kita hanya perlu memgganti konektornya saja.
2. Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan
(Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat
berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan
server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan
lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power
Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator
workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak
aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB
yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja,namun jika
HUB yang kita gunakan memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu menggantinya
dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service khusus.namun saran kami
lebih baik mengganti dengan yang baru selain kwalitasnya yang lebih bagus biasanya
biaya memperbaiki hampir sama dengan biaya membeli baru.
5
3. Tidak bisa sharing data
Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada computer masih di disable jadi kita
harus mengaktifkan dengan Jadi klik pada Lalu pilih lalu ceklist lalu apply Selain itu
mungkin sedang terjadi hang pada computer dan yang harus ditempuh adalah merestar
komputer.
Hal ini juga sering terjadi karena IP yang kita gunakan salah atau sama dengan IP
komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.
4. Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain
Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu
ganti IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis
mengecek apakah komputet kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain lalu ketik
pingà Run àcaranya adalah Klik start < > -t. misalnya ping 192.168.0.89. Nanti akan
muncul balasan Jika Reply From . . . . . . berarti komputer kita sudah terkoneksi dengan
baik jika muncul Request Time Out maka komputer kita tidak bisa terkoneksi dengan
komputer lain.
5. Tidak muncul Local Area Connection
Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter,
jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter. Biasanya kalu kita
sudah menginstal driver akan mucul Local Area Connetion.
6. Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba
lihat lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba
cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada
HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB atau belum. Jika belum konekkan hingga
lampu indicator pada HUB menyala dan pada komputer muncul menu pesan Connetion
100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan komputer lain. Gunakan program IP Scan
untuk melihat IP yang sedang aktif dan IP yang masih kosong.
6
7. Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaikinya Performanya
Dalam suatu infrastructure jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang
efficient adalah suatu keharusan. Jika design infrastructure jaringan kita tidak efficient,
maka applikasi atau akses ke resource jaringanpun menjadi sangat tidak efficient dan
terasa sangat lambat.
Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh congestion
jaringan (banjir paket pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas
bandwidth yang ada sekarang. Kalau boleh diibaratkan seperti jalanan ibukota pada jam
sibuk, kapasitas jalan tidak mencukupi dengan berjubelnya jumlah kendaraan yang
memadati jalanan, akibatnya adalah kemacetan yang luar biasa. Kalau pada hari libur
maka jalanan terasa lengang dan anda bisa memacu kendaraan dengan cepat.
faktor yang bisa memberikan kontribusi lambatnya jaringan dan cara
memperbaikinya:
Technology Ethernet yang sudah using seperti 10 Base2; 10Base5; dan 10Base-T, mereka
menggunakan algoritma CSMA/CD yang menjadi sangat tidak efficient pada beban yang
lebih tinggi. Performa jaringan ini akan menjadi turun drastis jika prosentase utilisasinya
mencapai lebih dari 30% yang membuat jaringan menjadi sangat lambat. Istilah collision
domain mendefinisikan sekumpulan perangkat jaringan dimana data frame mereka bisa
saling bertabrakan. Semua piranti yang disebut diatas menggunakan hub yang berresiko
collisions antar frame yang dikirim, sehingga semua piranti dari jenis jaringan Ethernet
ini berada pada collision domain yang sama.
Bagaimana solusi menghilangkan collision domain dan algoritma CSMA/CD
yang bisa membuat jaringan anda lambat, adalah mengganti jaringan HUB anda dengan
Switch LAN. Switch tidak menggunakan BUS secara ber-sama2 seperti HUB, akan tetapi
memperlakukan setiap port tunggal sebagai sebuah BUS terpisah sehingga tidak mungkin
terjadi tabrakan.
Switches menggunakan buffer memori juga untuk menahan frame yang datang,
sehingga jika ada dua piranti yang mengirim frame pada saat yang bersamaan, Switch
akan melewatkan satu frame sementara frame satunya lagi ditahan didalam memory
buffer menunggu giliran frame pertama selesai dilewatkan. Mengganti semua HUB anda
7
dengan Switch akan meningkatkan kinerja dan performa jaringan anda dan kelambatan
jaringan akan berkurang secara significant.
Bottlenecks Beban user yang sangat tinggi untuk mengakses jaringan akan menyebabkan
bottleneck jaringan yang mengarah pada kelambatan jaringan. Aplikasi yang memakan
bandwidth yang sangat tinggi seperti aplikasi video dapat menyumbangkan suatu
kelambatan jaringan yang sangat significant karena seringnya mengakibatkan system
jaringan menjadi bottleneck.
Anda perlu mengidentifikasikan aplikasi (khususnya aplikasi yang dengan beban
tinggi) yang hanya diakses oleh satu departemen saja, dan letakkan server pada Switch
yang sama dengan user yang mengaksesnya. Meletakkan resource jaringan yang sering
diakses pada tempat yang dekat dengan pemakainya akan memperbaiki kinerja dan
performa jaringan dan juga response time.
c) Troubleshooting DHCP Layanan DHCP sangat vital dalam suatu jaringan komputer, kemampuan melakukan
Troubleshooting DHCP tidak kalah pentingnya juga untuk Administrator Jaringan.
Dalam suatu infrastruktur jaringan komputer dalam suatu organisasi, salah satu
komponen penting pendukungnya adalah DHCP server. Untuk itu, adalah sangat penting
buat administrator jaringan untuk bisa melakukan troubleshooting DHCP server terhadap
segala bentuk masalah yang berhubungan dengan DHCP server, baik masalah yang
timbul akibat kesalahan konfigurasi dan instalasi DHCP, sampai masalah kecil yang
menimpa sebuah computer yang tidak bisa menerima IP address dari DHCP server ini.
1. Verifikasikan konfigurasi client
Salah satu indikasi kegagalan suatu DHCP adalah jika sebuah komputer / client
kehilangan koneksi terjadap resource-2 jaringan ataupun jika sebuah client komputer
tidak bisa mendapatkan koneksi ke jaringan kali pertama. Pilihan kita adalah memastikan
apakah ini berasal dari DHCP server, dari client itu sendiri, atau dari sumber lainnya.
Salah satu cara memulai troubleshooting DHCP adalah dari client untuk memastikan
bahwa client menerima IP address dari DHCP server. Anda bisa lakukan command line
8
“ipconfig /all” dari prompt DOS c:\> (kalau dari Windows tekan tombol Windows dan R
bersamaan, terus ketik CMD dan tekan Enter). Bisa diperhatikan output dari “ipconfig
/all” ini menunjukkan adanya DHCP enabled = YES. Ini berarti konfigurasi TCP/IP telah
dikonfigure untuk menerima IP address secara automatis, dan jika DHCP server tersedia
maka client tersebut harusnya sudah bisa menerima konfigurasi IP address dari DHCP
server.
Atau bisa di klik gambar komputer di pojok kanan bawah dan pilih tab Support, bisa
diperhatikan jika sebuah komputer bisa menerima konfigurasi dari DHCP server maka
Connection status adalah “Address Type” = “Assigned by DHCP” (lihat gambar).
2. Troubleshooting DHCP server
Jika komputer masih juga belum connect, bisa di klik tombol “Repair”. Atau jika anda
pertama kali melihat tanda segitiga kuning yang menandakan tidak menerima konfigurasi
dari DHCP server, coba klik tanda “Repair” ini.
9
Ada 6 langkah yang dilakukan oleh Windows saat melakukan proses “Repair” yaitu
sebagai berikut :
1) Melakukan pesan DHCP request untuk melakukan pembaharuan leasing IP address.
Hal ini mirip dengan kalau melakukan command “ipconfig /renew”.
2) Menghapus cache ARP, langkah ini sama dengan kalau kita mengetikkan command
“arp –d *”
3) Menghapus cache NETBIOS, yang sama dengan kalau kita melakukan “nbtstat –R”
pada command prompt.
4) Menhapus cache DNS, yang sama dengan command prompt “ipconfig /flushdns”
5) Melakukan register ulang NetBIOS name dan IP address dengan WINS server.
langkah ini sama dengan command prompt “nbtstat –RR”
6) Register ulang computer name dan IP address dari client computer kepada DNS server
dan sama dengan command prompt “ipconfig /registerdns”
Jika client sudah bisa menerima IP address yang sesuai dengan jaringan dan tidak ada
pesan Warning adanya IP conflict, maka bisa dianggap client tidak ada masalah
dengan adanya IP address.
3. Kegagalan mendapatkan IP dari DHCP server
Jika anda mendapati output dari “ipconfig /all” menunjukkan adanya IP address, misalnya
dari Server1 (169.254.0.1 sampai 169.254.255.254), atau dari alternate configuration,
pertama kali lakukan “ipconfig /renew” atau klik “repair”. Jika hasilnya masih sama, hal
ini menunjukkan adanya :
a) Tidak adanya DHCP server / DHCP relay agent pada range broadcast.
b) Putusnya koneksi DHCP server.
c) DHCP server scope bermasalah.
Bagaimana anda bisa memastikan adanya DHCP server pada broadcast range ? Karena IP
clients didapat dari IP address Server1, maka anda tidak bisa melakukan ping ke DHCP
server karena beda jaringan. Server1 pada range 169.254.0.0 – 169.254.254.254 dengan
subnet mask 255.255.0.0. maka untuk itu anda harus memberikan IP address statis kepada
client computer yang bermasalah ini dengan IP pada range address yang sama dengan
DHCP server.
10
Jika IP address statis sudah di-configure, maka anda bisa melakukan ping ke server
DHCP. Jika anda tidak mengetahui IP address DHCP server maka pada command prompt
ketikkan “netsh dhcp show”. Jika hasil ping ke DHCP server berhasil – berarti koneksi ke
DHCP server tidak bermasalah. Jika sudah bisa dipastikan bahwa kedua point 1 dan 2
tidak ada masalah, maka kecurigaan bisa karena adanya konfigurasi scope IP address
DHCP server.
Jika semua clients tidak mendapatkan IP addres, pastikan terlebih dahulu bahwa:
a) DHCP server instalasinya sempurna
b) Konfigurasi DHCP server juga sempurna
c) Authorized juga berhasil, harus dari user Enterprise admin atau member Enterprise
pada active directory domain anda.
Untuk memastikan scope IP address tidak bermasalah, maka pastikan bahwa scope active
dan tidak habis semuanya dipakai oleh clients. Anda bisa melakukan yang berikut :
a) Re-authorized ulang bila perlu.
b) Deactivate scope kemudian activekan lagi.
c) Jika scope cepat habis, kurangi durasi lama sewa (lease time). Hal ini akan
mempercepat pelepasan IP yang dipinjam clients (terutama yang tidak aktif).
d) Pada client jika gagal, selain memastikan koneksi ke DHCP OK, pastikan juga port
UDP 67 dan UDP 68 tidak di block.
B. Troubleshooting Koneksi Internet
Dalam suatu infrastructure jaringan yang berskala besar dalam suatu organisasi, kemampuan untuk melakukan suatu troubleshooting masalah jaringan dan juga masalah system adalah sangat penting. Masalah dalam suatu jaringan adalah kebanyakan masalah konesi kepada jaringan. Strategy dasar untuk troubleshooting koneksi jaringan adalah berangkat dari sumber masalah / lokasi masalah, dan kita bisa memulai memferifikasi fungsional pada layer-layer jaringan bagian bawah. Jika sebuah komputer mengalami masalah koneksi kepada jaringan local langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah memeriksa konfigurasi TCP/IP meliputi IP address, subnet mask, gateway, atau parameter IP lainnya.
11
Untuk troubleshooting konfigurasi jaringan gunakan tool berikut: ipconfig, network diagnostic, dan Netdiag
Untuk troubleshooting masalah koneksi gunakan tool berikut: ping, pathping, tracert, dan juga arp
a) Troubleshooting konfigurasi TCP/IP
Misalkan konfigurasi sederhana pada diagram jaringan berikut ini adalah diagram umum untuk jaringan internet di rumahan untuk koneksi ke Internet. Jika anda menggunakan layanan Speedy Telkom, maka modem-router yang digunakan biasanya mempunyai konfigurasi default dengan IP address 192.168.1.1 yang mana IP address ini merupakan IP address Gateway bagi komputer yang terhubung dengan jaringan. Modem-router yang dipakai biasanya juga berfungsi sebagai DHCP server yang memberikan konfigurasi IP address kepada komputer dalam jaringan. Misalkan pada komputer A ada masalah tidak bisa koneksi terhadap komputer B atau tidak bisa koneksi ke Internet.
Untuk troubleshooting konfigurasi TCP/IP maka kita bisa memulai dari komputer yang bermasalah. Kita bisa memeriksa konfigurasi TCP/IP dengan menggunakan tool ipconfig pada command prompt. Bagaimana caranya? Tekan tombol ‘Windows’ dan tombol ‘R’ secara bersamaan untuk memunculkan windows RUN berikut dan ketik “cmd” terus klik “OK”.
Setelah itu pada command prompt ketik ipconfig, dan akan muncul konfigurasi IP address, subnet mask, dan gateway. Atau jika ingin melihat konfigurasi lebih lengkap gunakan parameter /all menjadi ipconfig /all dan tekan Enter, maka akan muncul konfigurasi lengkap seperti gambar dibawah ini dan kita bisa melihat konfigurasi DNS server yang dipakai (pada contoh terlihat DNS server dari Telkom).
1) Network Diagnostic
Dalam suatu infrastructure jaringan windows server 2003, network diagnostic biasa digunakan untuk untuk troubleshooting jaringan juga. Network Diagnostic dalah interface grafis yang sudah ada dalam Windows server 2003 yang bisa memberikan informasi detail tentang konfigurasi jaringan local. Untuk mengaksesnya, jalankan Help and Support dari Start Menu => Tools pada Support Task area => klik Tools => cari
12
Network Diagnostics dan klik => akan muncul disisi kanan seperti pada gambar dibawah berikut ini.
Ketika “Scan Your System” di klik, Network Dianostic akan menjalankan serangkaian test yang akan mengumpulkan informasi tentang environment local seperti gambar berikut ini.
Informasi yang dikumpulkan akan dijabarkan dalam serangkainan category yang secara default ada tiga katagory:
Internet service category, meliputi informasi tentang Outlook Express Mail, Microsoft Outlook Express News, dan konfigurasi Internet Explorer Web Proxy
Category informasi komputer, meliputi setting parameter Registry, Operating system dan versinya
13
Category Modem and Network Adapter, meliputi setting parameter registry modem, network adapter dan network clients.
2) NETDIAG Utility
Netdiag adalah utility command line yang harus dinstall terlebih dahulu dari CD instalasi Windows server 2003 yang berada pada directory \Support\Tools dan dobel klik file Supports.msi.
Untuk melakukan troubleshooting masalah jaringan, anda bisa melakukan scan Netdiag dan periksa hasilnya atas error message yang mungkin ada.
Misalkan terjadi IP address duplikat dengan komputer lain yang ada pada jaringan maka pada subnet mask akan muncul: 0.0.0.0. kemungkinan terjadi IP duplikat jika anda tidak menggunakan DHCP server, dan IP address di setup manual ke komputer-2. Untuk memastikan bahwa konfigurasi TCP/IP pada komputer anda benar, maka gunakan ping loopback dengan mengetikkan di command promp ping 127.0.0.1 atau ping localhost, dan jika konfigurasi sudah benar maka akan muncul respon dengan “0% lost” seperti pada gambar berikut ini.
14
Jika semua tampak bagus tapi anda masih tidak bisa juga akses ke internet Speedy, cobalah ping ke computer satunya dengan mengetikkan command berikut ke IP address computer B, ping 192.168.1.5. jika respon nya juga tidak bagus dengan 0% lost, maka perhatikan lampu di modem-router apakah lampu ADSL dan Internet juga nyala normal, bisa jadi lampu Internet mati, berarti ada masalah dengan Speedy. Hal ini bisa saja terjadi jika anda mengubah password account anda di website nya Telkom Speedy dengan password yang anda gampang mengingatnya.
Jika anda mengubah password account anda di Website Telkom Speedy, maka anda juga harus mengubah password yang ada di modem-router di rumah anda, anda bisa menelpon 147 untuk minta bantuan – setidaknya dipandu untuk mengganti password di modem-router anda.
b) Troubleshooting Koneksi menggunakan Ping dan Pathping
Ping adalah utilitas untuk memeriksa koneksi level IP, sementara Pathping digunakan untuk mendeteksi kehilangan paket saat paket menjelajah dari hop ke hop (dari router ke router). Command Ping digunakan untuk mengirim permintaan echo ICMP (Internet Control Message Protocol) kepada host yang di target seperti pada contoh diatas.
1. Untuk verifikasi konfigurasi TCP/IP gunakan ping 127.0.0.1 pada command prompt. Jika test ping gagal atau tidak ada response (100% lost) maka bisa jadi driver tidak benar, network adapternya rusak, atau terjadi interferensi IP dengan service lain.
2. Untuk verifikasi IP address sudah benar ditambahkan ke komputer lakukan ping ke IP address local host pada command prompt
3. Secara umum gunakan ping dengan IP address atau host name. jika ping dengan IP address sukses, bisa jadi ping ke hostname gagal dikarenakan masalah name resolution
Jika usaha ping gagal di setiap titik, periksa yang berikut
Pastikan bahwa IP address local komputer dan juga subnet mask sudah dikonfigure dengan benar
Default gateway juga dikonfigure dengan benar dan link antara local host dan gateway juga sudah dikonfigure dengan benar.
Jika ping ke remote host pada link yang lambat seperti sambungan link satellite, maka response akan memakan waktu agak lambat untuk merespon. Gunakan parameter –w untuk respon time-out yang agak lama misal 10000 msec gunakan “ping –w 10000 IP_Address”. Default time-out dari ping adalah 1000 msec (1 detik).
15
c) Troubleshooting dengan Tracert
Tracert adalah utility untuk tracing route yang bisa anda gunakan untuk tracking path sampai 30 hops router-to-router. tracert juga menggunakan ICMP echo request kepada suatu IP address, dengan menaikkan TTL (time to live) pada header IP dimulai dari 1, dan menganalisa error ICMP saat respon kembalian. Misal pada contoh berikut dilakukan tracert yahoo.com dari local komputer.
Jika ingin mendapatkan link yang sering tersendat-sendat gunakan pathping untuk melihat disisi router mana terjadinga delay / kehilangan paket yang sangat besar.
d) Troubleshooting menggunakan utility ARP
Jika anda bisa melakukan ping pada kedua IP address local anda dan juga loopback dengan sukses, akan tetapi anda tidak bisa ping ke suatu host pada subnet local, maka periksalah cache ARP (Address Resolution Protocol) barangkali ada kesalahan / error. Utility ARP ini sangat berguna untuk melihat cache daftar ARP, gunakan arp –a pada local host. Untuk membersihkan daftar arp, gunakan parameter –d, arp –d IP_address.
Untuk melihat address physical (MAC address) gunakan ipconfig /all atau getmac. Jika anda tidak mendapatkan error pada command ARP –a dan anda juga tidak berhasil ping ke host pada subnet yang sama, maka anda bisa memeriksa pada media fisik seperti LAN Card, Switch, dan atau cable jaringan.
Check juga Troubleshooting jaringan – melokalisasi masalah jaringan rumahan dan juga setting wireless router dan cara mempercepat koneksi internet.
C. Tool/Perintah Troubleshooting Jaringan
Berikut ini 5 tool standar yang biasa di pakai untuk troubleshooting yaitu :1. Ping
Ping digunakan untuk melakukan pengecekan konektivitas jaringan. Format perintah ping : ping nama_host/ip_address option Contoh : ping www.indowebster.com >> melakukan ping ke www.indowebster.com dengan IP 119.110.76.19.
16
2. TracerouteTraceroute digunakan untuk melakukan pengecekan atau menelusuri jalur jaringan.Contoh kasus : Kita coba melakukan ping ke www.yahoo.com dan hasilnya ternyata request time out. Untuk melakukan pengecekan sumber putusnya ada di kita atau provider, maka kita lakukan traceroute untuk mengetahui letak putusnya.Contoh : traceroute www.yahoo.com
3. NetstatNetstat digunakan untuk melakukan pengecekan terhadap koneksi yang terjadi dan juga port yang terbuka serta juga bisa digunakan untuk melihat routing table. Jadi dengan netstat, kita bisa tahu komputer yang kita pakai atau server yang kita setting itu koneksinya berada di mana dan apa saja port yang terbuka.
Contoh : netstat -an >> untuk melihat koneksi berada di manakah. netstat -tpnl >> untuk melihat port TCP yang terbuka.
4. Telnet
Telnet digunakan untuk mengecek apakah port itu dapat diakses dari client atau tidak. Jadi kalau kita sudah setting mail server maka kita bisa test apakah client bisa mengakses port 25(SMTP) dan 110(POP3) maka kita gunakan telnet.
Contoh : telnet ip_mail_server 25 >> untuk mengecek smtp.telnet ip_mail_server 110 >> untuk mengecek pop3.
5. Tcpdump
Tcpdump digunakan untuk men-sniffer(menyadap) paket data yang lalu lintas. Dengan mengetahui paket data yang lewat itu dari IP mana dan tujuannya kemana, kita bisa melakukan identifikasi apakah ada sesuatu yang salah misalnya IP yang broadcast atau IP yang coba-coba melakukan aktifitas yang tidak benar.
Contoh : tcpdump -vv >> untuk melakukan sniffing paket. tcpdump -i eth0 >> untuk melakukan sniffing paket pada interface eth0.tcpdump host crazynuxer >> untuk mensniffing host crazynuxer.
17