26
BAB X HUKUM ISLAM TENTANG WARITS Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal mati oleh seseorang. Ilmu yang membahas tentang harta warits disebut ilmu Faraid, dasar pokoknya Al- Qur’an dan Al-Hadits. Tujuan adanya Faraid agar harta peninggalan seseorang dapat dibagikan kepada orang-orang yang betul-betul berhak menerima secara adil sehingga tidak terjadi perselisihan. A. Pengertian Faraid Faraid jama’ dari kata fardiyah yang berarti taqdir qadar/ketentuan” sedang menurut istilah faraid adalah bagian-bagian yang diqadarkan atau ditentukan bagi ahli warits. Sedangkan ilmu Faraid merupakan ilmu yang membahas tentang permasalahan pembagian harta peninggalan mayit dengan menggunakan ilmu perhitungan bagi ahli warits yang berhak untuk menerimanya. Faidah mempelajari Faraid adalah untuk mengetahui apa-apa yang diberlakukan dalam hukum islam dari permasalahan pembagaian harta warits dan menghilangkan perselisihan, fitnah dan permusuhan di antara keluarga dalam mendapatkan bagian mereka dari harta peninggalan (warits). Adapun dalil disyari’atkannya Faraid adalah : Q.S. an-Nisā/4 : 7 Artinya : “Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.” (Q.S. an-Nisā/4: 7). B. Ketentuan Harta Warits 118

paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

BAB XHUKUM ISLAM TENTANG WARITS

Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal mati oleh seseorang. Ilmu yang membahas tentang harta warits disebut ilmu Faraid, dasar pokoknya Al-Qur’an dan Al-Hadits. Tujuan adanya Faraid agar harta peninggalan seseorang dapat dibagikan kepada orang-orang yang betul-betul berhak menerima secara adil sehingga tidak terjadi perselisihan.

A. Pengertian FaraidFaraid jama’ dari kata fardiyah yang berarti taqdir “qadar/ketentuan”

sedang menurut istilah faraid adalah bagian-bagian yang diqadarkan atau ditentukan bagi ahli warits. Sedangkan ilmu Faraid merupakan ilmu yang membahas tentang permasalahan pembagian harta peninggalan mayit dengan menggunakan ilmu perhitungan bagi ahli warits yang berhak untuk menerimanya.

Faidah mempelajari Faraid adalah untuk mengetahui apa-apa yang diberlakukan dalam hukum islam dari permasalahan pembagaian harta warits dan menghilangkan perselisihan, fitnah dan permusuhan di antara keluarga dalam mendapatkan bagian mereka dari harta peninggalan (warits).

Adapun dalil disyari’atkannya Faraid adalah :Q.S. an-Nisā/4 : 7

Artinya : “Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.” (Q.S. an-Nisā/4: 7).

B. Ketentuan Harta Warits

Harta Warits adalah apa-apa yang ditinggalkan oleh mayit berupa harta dan hal-hal lain yang wajib untuk dibagikan kepada ahli warits. Dalam hukum warits terdapat tiga rukun (unsur pokok), yakni :1. Adanya harta peninggalan (kekayaan) pewarits yang disebut harta

warits/warits.2. Adanya pewarits, yaitu orang yang menguasai atau memiliki harta warits

dan mengalihkan serta meneruskannya.3. Adanya ahli warits, yaitu orang yang menerima pengalihan [penerusan] atau

pembagian harta warits.Dengan terdapatnya tiga rukun warits tersebut maka tirkah (harta

peninggalan) dapat dibagikan dengan ketentuan hukum warits.

118

Page 2: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

C. Sebab-sebab Memperoleh Harta WaritsTerdapat tiga sebab memperoleh warits, yakni:

1. Nasab (kerabat/kekeluargaan), adanya hubungan kekeluargaan dengan pewarits seperti bapaknya, anaknya, saudaranya, pamannya dan lain-lain. Sebagaimana dalam Q.S. an-Nisā/4: 33 :

2. Nikah, pernikahan menjadi sebab saling mewaritsi suami atas istri atau sebaliknya sebagaimana dalam Q.S. an-Nisa/4: 12 :

3. Wala’ yakni memerdekakan hamba sahaya laki-laki atau perempuan maka baginya berhak mendapat bagian dari harta warits yang ditinggalkan hambanya.

D. Syarat-syarat Harta WaritsTerdapat empat syarat harta warits dapat dibagikan pada ahlinya, yaitu:

1. Jelasnya kematian pewarits “tidak sah pembagian harta warits sebelum jelas kematian pewarits”

2. Kejelasan masih hidupnya ahli warits pada hari ketika meninggalnya pewarits3. Mengetahui cara-cara pembagian harta warits sesuai ajaran Islam4. Tidak adanya penghalang pada seseorang untuk mendapatkan harta warits

E. Penghalang yang Menjadi Sebab Tidak Mendapatkan Harta WaritsTerdapat lima penghalang yang menjadi sebab ahli warits tidak

mendapatkan warits :1. Kufur, “tidak mewaritsi muslim terhadap kafir begitu juga orang kafir pada

orang muslim”.2. Murtad, yakni orang yang keluar dari agama Islam tidak mewaritsi orang

murtad atas kerabatnya yang muslim.3. Membunuh, seorang pembunuh tidak mendapat warits sama sekali dari yang

terbunuh. 4. Zina, anak zina tidak mewaritsi dari ayahnya juga sebaliknya, akan tetapi

saling mewaritsi dengan ibunya.5. Hamba Sahaya, ahli warits yang masih berkedudukan sebagai hamba tidak

berhak medapatkan warits dari keluarganya serbagaimana Firman Allah Swt. Q.S. An-Nahl/16: 75 :

F. Hak-hak Harta Warits Sebelum DibagikanTerdapat empat hal yang harus dilakukan sebelum harta warits dibagikan

kepada yang berhak menerimanya, yaitu:1. Biaya pemeliharaan mayit seperti pembelian kain kaffan, biaya menggali

kubur, dan hal lain yang berkaitan dengan hal tersebut sesuai dengan ketenmtuan syara’

119

Page 3: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

2. Hutang-hutang si mayit, wajib hukumnya melunasi hutang simayit dari harta peninggalannya.

3. Wasiat, wajib hukumnya memenuhi wasiat si mayit atas apa-apa yang tidak bertentangan dengan ketentuan hukum syara’ sebagaimana Firman Allah Swt. Q.S. an-Nisa/4: 11 :

4. Zakat, maka wajib mengeluarkan zakat harta simayit apabila senishab sesuai aturan hukum syari’ karena pada dasarnya zakat harta tersebut merupakan hutang bagi simayit yang harus dibayarkan.

G. Al-Warośah (Ahli Warits)Dilihat dari arahnya, ahli warits terdiri atas ahli warits dari golongan laki-

laki dan ahli warits dari golongan perempuan. Dalam pembagian harta warits, ahli warits mendapat bagian dari dua jalan, yaitu :1. Dari jalan furūḍyakni ahli warits yang mendapatkan harta warits sesuai

ketentuan sesuai firman Allah dalam Al-Qur’anul Karim, mereka dinamakan ahli warits Źawil Furūḍ.

2. Dari jalan ta’ṣib yakni ahli warits yang mendapatkan seluruh harta warits, atu sisanya setelah dibagikan sesuai jalan furūḍ, mereka dinamakan ahli warits Źawi Ta’ṣib.

Dari pernyataan tersebut kemudian ahli warits dapat digolongkan atas tiga macam yakni :

1. Ahli warits yang mewaritsi warits dari jalan furūḍ saja2. Ahli warits yang mewaritsi warits dari jalan ta’ṣib saja3. Ahli warits yang mewaritsi warits dari jalan furud dalam suatu keadaandan

dari jalan ta’ṣib dalam keadaan lain.Berdasarkan hal di atas, secara garis besar ahli warits (الوارث ) terbagi

pada dua kelompok, yaitu ahli warits nasabiyah dan ahli warits sababiyah.

1. Ahli Warits NasabiyahAhli warits nasabiyah adalah ahli warits yang pertalian kekerabatannya

kepada al-muwarris didasarkan pada hubungan darah. Ahli warits nasabiyah ini seluruhnya ada 21 orang , terdiri dari 13 orang ahli warits laki-laki dan 8 orang ahli warits perempuan. Untuk memudahkan pemahaman lebih lanjut, akan penulis bahas Ahli warits nasabiyah berdasarkan kelompok dan tingkatan kekerabatannya.

Ahli warits laki-laki, jika didasarkan pada urutan kelompoknya adalah sebagai berikut :a. Anak laki-laki (الابن )b. Cucu laki-laki dari anak laki-laki ( الابن dan seterusnya ke bawah (ابنc. Bapak (الأب)d. Kakek dari garis bapak ( الأب جهة من dan seterusnya ke atas (الجدe. Saudara laki-laki sekandung ( الشقيق ( الاخ

120

Page 4: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

f. Saudara laki-laki sebapak ( للأب ( الاخg. Saudara laki-laki seibu ( للام ( الاخh. Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung ( الشقيق الاخ ( ابنi. Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak ( للأب الاخ (ابنj. Paman sekandung ( الشقيق ( العمk. Paman sebapak ( للأب ( العمl. Anak laki-laki paman sekandung ( الشقيق العم ( ابنm. Anak laki-laki paman sebapak ( للأب العم .( ابنAdapun ahli warits perempuan semuanya ada 8 orang, yang rinciannya sebagai berikut:a. Anak perempuan (البنت )b. Cucu perempuan dari anak laki-laki ( الابن dan seterunya ke bawah (بنتc. Ibu ( الام )d. Nenek dari garis bapak ( الأب جهة من (الجدةe. Nenek dari garis ibu ( الام جهة من ( الجدةf. Saudara perempuan sekandung ( الشقيقة ( الاختg. Saudara perempuan sebapak ( للأب (الاختh. Saudara perempuan seibu ( الاختللام).

Dari ahli warits nasabiyah tersebut di atas, apabila dikelompokkan menurut tingkat atau kelompok kekerabatanya adalah sebagai berikut :

1) Furû’ al-wâris ( الوارث yaitu ahli warits kelompok anak keturunan ,(فروعal-muwarris (المورث ), atau disebut dengan kelompok cabang (al-bunuwwah, .(البنوة Kelompok ini adalah ahli warits yang terdekat dan mereka didahulukan dalam menerima warits. Ahli warits yang termasuk kelompok ini adalah:a) Anak perempuan (البنت )b) Cucu perempuan garis laki-laki ( الابن (بنتc) Anak laki-laki ( الابن )d) Cucu laki-laki garis laki-laki ( الابن ( ابن

2) Usûl al-wâris ( الوارث ,( اصول yaitu ahli warits leluhur al-muwarris (.( المورث Kedudukan meskipun sebagai leluhur, tetapi dikelompokkan berada setelah furû’ al-wâris. Mereka adalah:a) Bapak ( الأب )b) Ibu (الام)c) Kakek garis bapak ( الأب جهة من ( الجدd) Nenek dari garis bapak ( الأب جهة من ( الجدةe) Nenek garis ibu ( الام جهة من ( الجدة

121

Page 5: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

3) Al-hawâsyi ( yaitu ahli warits kelompok samping, termasuk di ,( الحواشى dalamnya saudara, paman dan keturunanya. Seluruhnya ada 13 orang, yaitu:a) Saudara perempuan sekandung ( الشقيقة ( الاختb) Saudara perempuan sebapak ( للأب ( الاختc) Saudra perempuan seibu ( للام ( الاختd) Saudara laki-laki sekandung ( الشقيق ( الاخe) Saudara laki-laki sebapak ( للأب ( الاخf) Saudara laki-laki seibu ( للام ( الاخg) Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung ( الشقيق الاخ (ابنh) Anak laki-laki saudara laki-laki sebapak ( للأب الاخ (ابنi) Paman sekandung ( الشقيق ( العمj) Paman sebapak ( للأب (العمk) Anak laki-laki paman sekandung ( الشقيق العم ( ابنl) Anak laki-laki paman seayah ( للأب العم .( ابن

2. Ahli Warits SababiyahAhli warits sababiyah adalah ahli warits yang hubungan kewaritsnya

timbul karena ada sebab-sebab tertentu, yaitu:a. Sebab perkawinan (al-musâharah) yaitu suami atau istri.b. Sebab memerdekakan hamba sahaya (wala’ul ‘ataq).c. Sebab adanya perjanjian tolong menolong menurut sebagian mazhab

Hanafiyah (wala’ul muwalah).1 (sebab ketiga ini, tidak penulis bahas lebih lanjut).

Sebagai ahli warits sababiyah, mereka dapat menerima bagian warits apabila perkawinan suami istri itu sah, baik menurut ketentuan hukum agama maupun sipil, dan memiliki bukti-bukti yuridis, artinya secara administratif sah menurut hukum yang berlaku. Demikian juga hubungan kewarits yang timbul karena sebab memerdekakan hamba sahaya, hendaknya dapat dibuktikan menurut hukum. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dan mengada-ada informasi (made-up information), sehingga secara de facto dan de jure dapat dipertanggung jawabkan.

H. ‘Aṣobah ‘Aṣobah menurut lughot jama’العا صب artinya keluarga dekat laki-laki

dari ayah sedangkan menurut syara yaitu ahli warits yang mewaritsi warits tidak sesuai ketentuan khusus. Menurut A. Hassan, jika ditinjau dari segi bahasa, kata‘Aṣabahberarti pembela, penolong, pelindung dari kaum sendiri. Sedangkan menurut Muhammad Ali As-Shabuni ‘aṣabah berarti keluarga laki-laki dari pihak ayah. Menurut Prof. Ahmad Rafiq ‘aṣabah adalah bagian sisa setelah diberikan kepada ahli warits ashâbalfurûd. Sebagai ahli warits penerima bagian sisa, ahli warits ‘Aṣabah terkadang menerima bagian banyak (seluruh harta warits), terkadang menerima bagian sedikit, tetapi terkadang tidak menerima bagian sama sekali, karena telah habis diberikan kepada ahli warits ashâb al

1

122

Page 6: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

furûḍ. Sementara Muhammad Thaha Abul Ela Khalifah menjelaskan bahwa ‘aṣabah adalah perolehan bagian dari harta warits yang tidak ditetapkan bagiannya dalam furūḍ yang enam (½, ¼, 1/8, 2/3, 1/3 dan 1/6).

‘Aṣabah terbagi dua yaitu: ‘aṣabah nasabiyah (karena nasab) dan ‘aṣabahsababiyah (karena sebab). Jenis ‘aṣabah yang kedua ini disebabkan memerdekakan budak. Oleh sebab itu, seorang tuan (pemilik budak) dapat menjadi ahli warits bekas budak yang dimerdekakannya apabila budak tersebut tidak mempunyai keturunan. Sedangkan ‘Aṣabah nasabiyah terbagi tiga yaitu: (1) ‘Aṣabahbin nafsih(‘Aṣabah dengan sendirinya), (2) ‘Aṣabah bi al ghair (‘Aṣabah dengan yang lain), dan (3) ‘Aṣabah ma’a al ghair (‘Aṣabah bersama yang lain). Dalam dunia farâid, apabila lafazh ‘Aṣabah disebutkan tanpa diikuti kata bi al ghair atau ma'a al ghair, maka yang dimaksud adalah ‘aṣabahbin nafsih. 1. ‘Aṣabah bin Nafsih

‘Aṣabah bin-Nafsih yaitu menjadi ‘Aṣabah karena dirinya sendiri yaitu golongan laki-laki yang dipertalikan dengan orang yang meninggal dunia tanpa diselingi oleh perempuan. Kondisi ‘aṣabah bin nafish ada tiga yaitu mendapatkan semua harta jika ia hanya sendirian, mendapatkan sisa bagian setelah dibagi-bagikan kepada ashabul furûdh dan jika seluruh warits habis dibagikan, ia tidak mendapatkan warits. ‘Aṣabah ini pada prinsipnya mempunyai empat jihat (arah) yaitu jihat bunuwah (arah anak), jihat ubuwah (arah bapak), jihat ukhuwah (arah saudara laki-laki) dan jihat umumah (arah paman).Ahli warits yang termasuk dalam golongan ‘aṣabah binnafsih, semuanya laki-laki, kecuali mu’tiqah (orang perempuan yang memerdekakan hamba sahaya), urutannya sebagai berikut : (1) Anak laki-laki, (2) Cucu laki-laki dari garis laki-laki (3) Bapak (4) Kakek (garis bapak) (5) Saudara laki-laki sekandung (6) Saudara laki-laki seayah (7) Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung (8) Anak laki-laki saudara laki-laki seayah (9) Paman sekandung (10) Paman seayah (11) Anak laki-laki paman sekandung (12) Anak laki-laki paman seayah (13) Mu’tiq, Mu’tiqah (yang memerdekakan hamba sahaya).Contoh Kasus pembagian ‘aṣabah bin nafsih:a. ‘Aṣabah memperoleh seluruh warits jika ia sendirian.

Seseorang wafat Meninggalkan ayahAyah Mendapat semua harta warits, sebagai ‘aṣabah

b. ‘Aṣabah mendapatkan sisa warits setelah warits itu dibagi-bagikan kepada ashabul furûdh lebih dahulu.Seseorang wafat Meninggalkan ibu dan ayahIbu Memperoleh 1/3 dari harta waritsAyah Memperoleh sisanya

c. ‘Aṣabah tidak mendapatkan harta warits, jika harta warits telah habis dibagi kepada yang berhak.Seseorang wafat Meninggalkan saudara kandung perempuan

dan saudara perempuan seayah, 2 saudara

123

Page 7: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

perempuan seibu, dan paman.saudara kandung perempuan

Memperoleh 1/2 bagian dari harta warits

saudara perempuan seayah

Memperoleh 1/6, untuk melengkapi 2/3

2 saudara perempuan seibu

Memperoleh 1/3 bagian

Paman ‘Aṣabah tidak memperoleh harta warits

d. Berkumpulnya ahli warits ashabah bin nafsih dalam suatu permasalahan. Jika ini terjadi maka harta warits dibagi rata di antara mereka.Seseorang wafat Meninggalkan 5 orang anak laki-laki5 orang anak harta warits dibagikan di antara mereka dengan rata

2. ‘Aṣabah bi al Ghair’Ashabahbi al ghair (menjadi ‘Aṣabah dengan orang lain) adalah perempuan yang mendapatkan ‘Aṣabah karena adanya ahli warits lain yang sama derajatnya dari golongan ahli warits yang mempunyai hak ‘aṣabah bin-nafsih. Jika tidak ada ahli warits yang mendapatkan ‘aṣabah bin nafsih, maka mereka (perempuan) mendapatkan bagian warits berdasarkan furudlul muqaddarah atau jalan ashab al furûdh (bagian yang sudah ditetapkan). Adapun ahli warits yang termasuk golongan ‘aṣabah bi al ghair adalah sebagai berikut :a. Anak perempuan bersama-sama dengan anak laki-laki;b. Cucu perempuan garis laki-laki bersama dengan cucu laki-laki garis laki-laki;c. Saudara perempuan sekandung bersama saudara laki-laki sekandung;d. Saudara perempuan seayah bersama dengan saudara laki-laki seayah.Ketentuan yang berlaku, apabila mereka bergabung menerima bagian ‘ashabah, maka bagian ahli warits laki-laki adalah dua kali bagian perempuan. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT sebagai berikut :

"Allah mensyari`atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan (Q.S. an Nisâ /4: 11).

...dan jika mereka (ahli warits itu terdiri dari) Saudara-saudara laki-laki dan perempuan, Maka bagian seorang saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan (Q.S. an Nisâ /4: 176).Contoh kasus pembagian ’ashabah bi al ghaira. Anak perempuan bersama-sama dengan anak laki-laki.

Seseorang wafat Meninggalkan ayah, ibu, anak laki-laki, dan anak perempuan.

Ayah Memperoleh 1/6 bagian dari harta waritsIbu Memperoleh 1/6 bagian dari harta warits

124

Page 8: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

Anak laki-laki dan Anak perempuan

Mendapatkan sisanya sebagai ‘ashabah, dengan ketentuan bagian laki-laki adalah dua kali lipat bagian perempuan.

b. Cucu perempuan garis laki-laki bersama dengan cucu laki-laki garis laki-lakiSeseorang wafat Meninggalkan kakek, ibu, cucu laki-laki dari

anak laki-laki dan cucu perempuan dari anak laki-laki.

kakek Memperoleh 1/6 bagian dari harta waritsibu Memperoleh 1/6 bagian dari harta waritscucu laki-laki dan cucu perempuan

Mendapatkan sisanya sebagai ‘ashabah, dengan ketentuan bagian laki-laki adalah dua kali lipat bagian perempuan.

c. Saudara perempuan sekandung bersama saudara laki-laki sekandungSeseorang wafat Meninggalkan isteri, saudara kandung laki-

laki dan perempuanisteri Memperoleh 1/4 bagian dari harta waritssaudara kandung laki-laki dan perempuan

Mendapatkan sisanya sebagai ‘ashabah, dengan ketentuan bagian laki-laki adalah dua kali lipat bagian perempuan

d. Saudara perempuan seayah bersama dengan saudara laki-laki seayahSeseorang wafat Meninggalkan ibu, 2 saudara perempuan

seibu, saudara laki-laki seayah dan saudara perempuan seayah.

Ibu Memperoleh 1/6 bagian dari harta warits2 saudara perempuan seibu

Memperoleh 1/3 bagian dari harta warits

saudara laki-laki seayah dan saudara perempuan seayah

Mendapatkan sisanya sebagai ‘ashabah, dengan ketentuan bagian laki-laki adalah dua kali lipat bagian perempuan.

3. ‘Aṣabah ma’a al Ghair

‘Aṣabah ma’a al ghair yaitu menjadi ‘aṣabah karena bersama orang lain adalah khusus untuk saudara perempuan sekandung atau seayah mendapatkan ‘aṣabah apabila mewaritsi bersama anak perempuan atau cucu perempuan dari anak laki-laki dan terus ke bawah. Saudara perempuan sekandung atau saudara perempuan seayah, yang mewaritsi harta bersama dengan anak-anak perempuan, dengan syarat mereka tidak bersama dengan saudara laki-laki.Lebih teperinci dapat dikatakan bahwa ahli warits golongan ‘aṣabah ma'a al ghair menurut A. Hassan adalah sebagai berikut :a. Seorang atau beberapa saudara perempuan seibu sebapak bersama

seorang anak perempuan, atau lebih.

125

Page 9: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

b. Seorang atau beberapa saudara perempuan seibu sebapak bersama seorang cucu perempuan atau lebih,

c. Seorang atau beberapa saudara perempuan sebapak bersama seorang anak perempuan, atau lebih.

d. Seorang atau beberapa saudara perempuan sebapak bersama seorang cucu perempuan atau lebih,

e. Seorang atau beberapa saudara perempuan seibu sebapak bersama seorang anak perempuan dan seorang cucu perempuan.

f. Seorang atau beberapa saudara perempuan sebapak bersama seorang anak perempuan dan seorang cucu perempuan.

Contoh kasus :Seseorang wafat Meninggalkan seorang anak perempuan, cucu

perempuan dan saudara kandung perempuan.Anak perempuan Memperoleh 1/2 bagian dari harta waritsCucu perempuan Memperoleh 1/6 bagian dari harta warits untuk

melengkapi 2/3

Saudara kandung perempuan

Mendapatkan sisanya sebagai ‘ashabah,.

I. HijabHijâb secara harfiah artinya satir, penutup atau penghalang. Dalam Fiqh

mawarits, istilah hijâb digunakan untuk menjelaskan ahli warits yang hubungan kekerabatannya jauh, yang kadang-kadang atau seterusnya terhalang hak-hak kewaritsannya oleh ahli warits yang lebih dekat.Ahli warits yang menghalangi disebut hâjib, ahli warits yang terhalangi disebut mahjûb dankeadaan menghalangi disebut hijâb.

Pengertian hijâb dalam ilmu faraid adalah terhalangnya ahli warits untuk mendapatkan warits, baik secara keseluruhan atau sebagian karena ada ahli warits yang lebih dekat kekerabatannya dengan si mayit dari pada ahli warits yang lain. Hijâb jika dilihat dari akibat yang ditimbulkannya ada dua macam yaitu hijâbnuqsân atau hijâb naqish atau hijâb juz’i dan hijâb hirman atau hijâb kamil atau hijâb kulli. 1. Hijâb Nuqsân

Hijâb nuqsân yaitu terhalangnya ahli warits untuk mendapatkan bagiannya yang lebih banyak karena ada ahli warits yang lebih dekat kekerabatannya dari padanya, sehingga ia mendapat bagian lebih kecil. Seperti contoh seorang isteri seharusnya mendapat bagian 1/4, akan tetapi karena bersama isteri itu ada anak atau cucu, maka bagian isteri berkurang menjadi 1/8. Contoh lain, seorang suami seharusnya mendapatkan bagian warits sebanyak 1/2, akan tetapi karena bersamanya ada anak atau cucu maka bagiannya berkurang menjadi 1/4. Dalam hal ini suami atau isteri adalah sebagai mahjûb (pihak yang terhalangi) dan anak atau cucu adalah sebagai hâjib (pihak yang menghalangi).Berdasarkan hal tersebut di atas maka implikasi hukumnya dari hijâbnuqsân adalah berkurangnya bagian yang diterima oleh ahli warits dari ketentuan pembagian yang sudah ditetapkan di dalam ketentuan furudlulmuqaddaroh dikarenakan adanya ahli warits lain yang menyertainya. Artinya jika ahli

126

Page 10: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

warits tidak disertai ahli warits tertentu yang dimaksud maka dia akan mendapatkan kembali bagian waritsnya sesuai ketentuan awal yang ditetentukan dalam furudulmuqaddaroh.Berikut ini adalah tabel secara rinci hâjib-mahjûb dan perubahan bagiannya dalam hijâbnuqsân :

Tabel Hâjib Mahjûb NuqsânNo

Ahli Warits (Mahjûb)

Bagian

Terkurangi oleh (Hâjîb)

Menjadi

1 Ibu 1/31/3

Anak atau cucu2 saudara atau lebih

1/61/6

2 Ayah ‘ashabah,ashabah

Anak laki-lakiAnak perempuan

1/61/6+

‘ashabah3 Isteri 1/4 Anak atau cucu 1/8

4 Suami 1/2 Anak atau cucu 1/4

5 Saudara Pr skdg/seayahSaudara Pr skdg 2/lebih

1/22/3

Anak atau cucu perempuanAnak atau cucu perempuan

‘amg‘amg

6 Cucu Pr garis laki-laki

1/2 Seorang anak perempuan

1/6

7 Saudara Pr seayah

1/2 Seorang saudara pr skdg

1/6

2. Hijab HirmânHijâb hirmân adalah terhalangnya ahli warits untuk mendapatkan bagiannya secara keseluruhan karena ada ahli warits yang lebih dekat kekerabatannya dari pada ahli warits yang terhalang tersebut. Seperti terhalangnya kakek karena adanya bapak, terhijâbnya cucu karena adanya anak laki-laki, terhijâbnya saudara laki-laki seayah karena adanya saudara laki-laki sekandung, terhijâbnya nenek karena adanya ibu dan seterusnya. Berikut ini adalah tabel secara rinci hâjib-mahjûb dan perubahan bagiannya dalam hijâb hirmân :Tabel Hâjib Mahjûb Hirmân

No Ahli Warits (Mahjûb) Bagian Terhalang oleh (Hâjib) Menjadi

1 Kakek 1/6 Ayah -2 Nenek garis ibu 1/6 Ibu -3 Nenek garis ayah 1/6 Ayah dan ibu -4 Cucu laki-laki garis laki-laki ‘ashabah Anak laki-laki -5 Cucu perempuan garis laki-laki

Cucu pr.garis laki-laki 2/lebih1/22/3

Anak laki-lakiAnak perempuan 2/lebih

--

6 Saudara laki-laki sekandungSaudara Perempuan SekandungSaudara Pr. Sekandung 2/lebih

‘ashabah1/22/3

Anak laki-laki, cucu laki-laki dan ayah

---

7 Saudara laki-laki seayahSaudara Perempuan seayah

Saudara Perempuan Seayah 2

‘ashabah1/22/3

Anak laki-laki, cucu laki-lakiAyah, saudara laki-laki sekandung.

--

-

127

Page 11: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

No Ahli Warits (Mahjûb) Bagian Terhalang oleh (Hâjib) Menjadi

orang atau lebih Saudara Perempuan sekandung bersama anak/cucu perempuan

8 Saudara laki-laki/Perempuan seibuSaudara laki-laki/Perempuan seibu 2 (dua) orang atau lebih

1/61/3 Anak laki-laki dan anak

Pr, cucu laki-laki dan cucu Pr, ayah dan kakek

--

9 Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung

‘aṣabah Anak laki-laki, cucu laki-laki, ayah atau kakek, saudara laki-laki sekandung atau seayah, saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ‘ashabah ma'a al ghair.

-

10 Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung

‘aṣabah Anak laki-laki, cucu laki-laki, ayah atau kakek, saudara laki-laki sekandung atau seayah, anak laki-laki saudara laki-laki sekandung, saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ‘ashabah ma'a al ghair

-

11 Paman sekandung ‘aṣabah Anak atau cucu laki-laki, ayah atau kakek, saudara laki-laki sekandung atau seayah, anak laki-laki saudara laki-laki sekandung, saudara perempeuan sekandung atau seayah yang menerima asabah ma'a al ghair

-

12 Paman seayah ‘aṣabah Anak atau cucu laki-laki, ayah atau kakek, saudara laki-laki sekadung atau seayah, anak laki-laki saudara laki-laki sekandung, saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ‘ashabah ma'al ghair

-

128

Page 12: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

No Ahli Warits (Mahjûb) Bagian Terhalang oleh (Hâjib) Menjadi

dan paman sekandung

13 Anak laki-laki paman sekandung ‘aṣabah Anak atau cucu laki-laki, ayah atau kakek, saudara laki-laki sekandung atau seayah, anak laki-laki saudara laki-laki sekandung, saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ‘ashabah ma’a al ghair dan paman sekandung /seayah.

-

14 Anak laki-laki paman seayah ‘aṣabah Anak atau cucu laki-laki, ayah atau kakek, saudara laki-laki sekandung atau seayah, anak laki-laki saudara laki-laki sekandung atau seayah yang menerima ‘ashabah ma’a al ghair, paman sekandung atau seayah, dan anak laki-laki paman sekandung.

-

J. Tata Cara Pembagian WaritsUntuk memudahkan dalam membagi harta warits, berikut ini dibuatkan

daftar furūd dengan syarat dan ketentuannya, sehingga mudah untuk mencari asal masalah dan perhitungan selanjutnya.

No Nama Bagian Syarat1 Anak

Perempuan1/2 a. Tidak ada anak laki-laki

b. Hanya satu orangJika anak perempuan bersama anak laki-laki keduanya menjadi ashobah

2 Saudara Perempuan Kandung

1/2 a. Tidak ada anak perempuan atau anak laki-laki atau cucu perempuan atau cucu laki-laki (dari anak laki-laki).

b. Tidak ada bapak si mayat. Jika saudara perempuan kandung bersama bapak maka saudara perempuan kandung terhalang.

c. Tidak ada saudara laki-laki kandung. Jika saudara perempuan kandung bersama saudara laki-laki kandung maka saudara perempuan kandung menjadi ‘aṣabah bersama saudara laki-laki kandung.

129

Page 13: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

No Nama Bagian Syaratd. Hanya satu orang. Jika saudara perempuan

kandung bersama anak laki-laki maka saudara perempuan kandung terhalang. Untuk saudara perempuan kandung bersama cucu laki-laki atau cucu perempuan maka hukumnya sama dengan saudara perempuan kandung bersama anak laki-laki atau anak perempuan.

Tanbih :Jika saudara perempuan kandung bersama anak perempuan maka saudara perempuan kandung mendapat ‘aṣabah

3 Cucu Perempuan

1/2 a. Tidak ada anak laki-laki atau anak perempuan.

b. Tidak ada cucu laki-laki.Tanbih : Jika cucu perempuan bersama anak laki-laki

maka cucu perempuan terhalang. Jika cucu perempuan bersama anak

perempuan satu orang (1/2) maka cucu perempuan mendapat 1/6.

Jika cucu perempuan bersama anak perempuan dua orang atau lebih (2/3). Maka cucu perempuan tidak mendapat apa-apa.Kecuali jika ada cucu laki-laki walaupun derajatnya dibawah cucu perempuan (cicit laki-laki), maka cucu perempuan menjadi ‘aṣabahbersama cucu laki-laki tersebut.

4 Saudara Perempuan Sebapak

1/2 a. Tidak ada anak laki-laki atau anak perempuan.

b. Tidak ada bapak.c. Tidak ada saudara laki-laki atau saudara

perempuan sekandung.d. Tidak ada saudara laki-laki sebapak.e. Hanya satu orang.Tanbih: Jika saudara perempuan sebapak bersama

anak laki-laki maka saudara perempuan sebapak terhalang.

Jika saudara perempuan sebapak bersama anak perempuan maka saudara perempuan sebapak menjadi ‘aṣabah

Jika saudara perempuan sebapak bersama bapak maka saudara perempuan sebapak terhalang.

Jika saudara perempuan sebapak bersama saudara laki-laki sebapak maka saudara perempauan sebapak manjadi ‘aṣabahbersama saudara laki-laki sebapak.

Jika saudara perempuan sebapak ada dua orang atau lebih maka mendapatkan 2/3.

130

Page 14: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

No Nama Bagian Syarat Jika bersama saudara perempuan sebapak ada

saudara laki-laki sekandung maka saudara perempuan sebapak terhalang.

Jika bersama saudara perempuan sebapak ada saudara perempuan sekandung yang mendapat ½ maka saudara perempuan sebapak mendapat 1/6. tapi jika saudara perempuan sekandung menjadi ‘aṣabah maka saudara perempuan sebapak tidak dapat.

5 Suami 1/2 Tidak ada anak laki-laki atau cucu laki-laki atau cucu perempuan

1/4 Ada anak laki-laki atau anak perempuan atau cucu laki-laki atau cucu perempuan.

6 Istri 1/4 Tidak ada anak laki-laki atau anak perempuan atau cucu laki-laki atau cucu perempuan.

Ada anak laki-laki atau anak perempuan atau cucu laki-laki atau cucu perempuan

1/8 Satu atau lebih, ketika suami meninggalkan anak

7 Bapak 1/4 Ada anak laki-laki atau cucu laki-laki.Tanbih : Jika bapak bersama anak laki-laki atau cucu

laki-laki, bapak mendapat 1/6. Jika bapak bersama anak perempuan maka

dapat 1/6 tambah ‘aṣabah Jika tidak ada anak laki-laki atau anak

perempuan atu cucu laki-laki/perempuan maka bapak menjadi ‘aṣabah

8 Ibu 1/6 Ada anak laki-laki/perempuan atau cucu laki-laki/perempuan.

Ada dua orang lebih saudara baik kandung atau bukan.

1/3 Tidak ada anak laki-laki/perempuan atau cucu laki-laki/perempuan.

Tidak ada dua orang lebih saudara baik kandung atau bukan.

9 Saudara Seibu

1/3 dua orang atau lebih, tidak ada, kakek, anak/cucu dari anak laki-

laki. Adapun pembagiannya lelaki dan perempuan sama.

10 a. Kakek 1/6 bersama anak atau cucu dari anak lelaki tidak bersama seorang saudara/lebih tidak bersama ayah dan tak termasuk

gorowain.b. Nenek

dari ibu tidak bersama ibu

c. Nenek dari ayah

tidak bersama ibu/ayah

d. Cucu satu orang lebih, ketika bersama cucu (laki-

131

Page 15: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

No Nama Bagian Syaratperempuan dari anak laki-laki

laki) dari anak (laki-laki)

e. Saudara laki-laki/ perempuan seibu

tidak bersama ayah, kakek, anak dan cucu dari anak.

11 Anak perempuan

2/3 Dua orang atau lebih. Tidak ada anak laki-laki

12 Saudara perempuan kandung

2/3 Dua orang atau lebih. Tidak ada anak laki-laki/cucu laki-laki. Tidak ada anak/cucu perempuan. Tidak ada suadara laki-laki kandung

13 Cucu perempuan

2/3 Dua orang atau lebih. Tidak ada anak laki-laki. Tidak ada anak perempuan. Tidak ada cucu laki-laki.

14 Saudara permpuan sebapak

2/3 Dua orang atau lebih. Tidak ada anak laki-laki. Tidak ada anak perempuan. Tidak ada sdr laki-laki kandung. Tak ada sudr perempuan kandung. Tidak ada sdr laki-laki sebapak.

Contoh 1Seseorang meninggal dunia dengan ahli warits Suami, 2 orang sdr perempuan seibu, ibu dan nenek. Adapun tirkah si mayit Rp. 24.000.000,- berapakah baigian masing-masing?Jawab :Suami : ½ (tidak ada anak), 2 orang Saudara perempuan seibu: 1/3 (lebih dari 1 orang),Ibu : 1/6 (ada saudara perempuan seibu) dan nenek (terhijab oleh ibu). Adapaun harta warits Rp. 24.000.000,-etelah diketahui furud maka kita cari KPT (asal masalahnya). KPT dalam soal ini adalah 6, jadi :

Suami : ½ x 6 = 3 : 3/6 x 24.000.000 = 12.000.000,-2 sdr perempuan seibu : 1/3 x 6 = 2 : 2/6 x 24.000.000 = 8.000.000,-Ibu : 1/6 x 6 = 1 : 1/6 x 24.000.000 = 4.000.000,-

Jumlah = 24.000.000,-2 saudara perempuan seibu Rp. 8.000.000 jadi masing-masing Rp. 4.000.000,-

Contoh 2

132

Page 16: paismk.com · Web view2020/07/13  · BAB X. HUKUM ISLAM TENTANG . WARITS. Mawarits artinya harta warits/peninggalan mayat. Menurut istilah mawarits adalah sejumlah harta yang ditinggal

Ibu Nurul meninggal, ahli waritsnya; ibu, bapak, suami, dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Harta yang ditinggalkan Rp. 120.000.000,- Berapa bagian seorang anak laki-laki.a. Rp.15.000.000,- c. Rp.32.500.000,- e.Rp.37.500.000,-b. Rp.20.000.000,- d. Rp.35.000.000,-Jawab:a. Furud masing-masing adalah: Ibu (1/6). Bapak (1/6), Suami (1/4), 1 anak

perempuan dan dua anak laki-laki menjadi ‘aṣabah Dengan tirkah Rp. 20.000.000’-

b. KPT atau asal masalah dari pembilang 4 dan 6 adalah 12c. Menghitung bagian

Ibu 1/6 x 12 = 2 : 2/12 x 120.000.000 = 20.000.000,- Bapak 1/6 x 12 = 2 : 2/12 x 120.000.000 = 20.000.000,- Suami ¼ x 12 = 3 : 3/12 x 120.000.000 = 30.000.000,- 1 anak (pr) dan 2 anak (lk) = ‘asobah = 50.000.000,-Untuk mengetahui bagian masing-masing 50.000.000 : 5 = 10.000.000,- jadiuntukbagian satu anak laki-laki 10.000.000 x 2 bagian = Rp. 20.000.000Jawaban yang benar adalah b. Rp. 20.000.000,-

K. Hukum Warits di IndonesiaTerdapat tiga system hukum kewarits di Indonesia; Hukum kewarits

Islam, Hukum Adat, dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW).Hukum kewarits Islam di Indonesia diatur dalam Kompilasi Hukum

Islam Buku II Hukum Kewarits yang terdiri atas 5 Bab, dan 43 pasal (dari pasal 171 sampai pasal 214). Di dalamnya memuat aturan tentang: Pengertian Hukum Kewarits, Penghalang Memperoleh Harta Warits, Kelompok-kelompok Ahli Warits dan Besarnya Bagian Warits serta Kewajiban Ahli Warits terhadap Pewarits.

Dalam hukum adat terdapat pluralism hal itu disebabkan adanya pengaruh dari susunan kekeluargaan/ kekerabatan yang dianut di Indonesia seperti :1. Patrilineal (garis keturunan laki-laki) seperti di Batak, Bali dan Ambon.2. Matrilineal (garis keturunan ibu) seperti di Minangkabau, kerinci (Jambi)

dan Semendo (Sumsel).3. Patrilineal-Bilateral seperti di Melayu, Bugis, Jawa dan Dayak.

Adapun dalam Hukum Perdata system kewarits telah diatur sedemikian rupa bagi orang yang menginginkan pembagian harta warits dengan menggunakan ketentuan hokum tersebut selanjutnya dapat dilihat aturannya dari Pasal 830 BW dan seterusnya.

133