27
WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG Disusun untuk memenuhi tugas wawasan budaya nusantara Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media Rekam Oleh : Risti Yuliana :14148110 Ajeng Ayu Felandani :14148143 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2015

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA

SITUS GUNUNG PADANG

Disusun untuk memenuhi tugas wawasan budaya nusantara

Program Studi Televisi dan Film

Jurusan Seni Media Rekam

Oleh :

Risti Yuliana :14148110

Ajeng Ayu Felandani :14148143

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA

SURAKARTA

2015

Page 2: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Penelitian peninggalan megalitikum Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti

Kecamatan Cempaka Kabupaten Cianjur Jawa Barat tetap akan dilunjutkan untuk mengetahui

peradaban dan budaya manusia pada masa lampau. "Penelitian peradaban manusia masa

lampau ini penting untuk diketahui karena bisa mengangkat jati diri bangsa Indonesia," kata

Kepala Pusat Arkeologi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Bagyo

Prasetyo usai Seminar di UI Depok, awal pekan ini. Menurut dia dilihat dari bangunan yang

ada di Situs Gunung Padang ini bangsa kita pada masa lampau mempunyai budaya yang

luhur dan hidup dalam bergotong royong. "Kita ini bangsa yang khas dan mempunyai budaya

luhur dan bergotong royong. Ini harusnya menjadi contoh yang baik bagi kehidupan

berbansga dan bernegara saat ini," ujarnya.Ia mengatakan pihaknya telah melakukan

penelitian Situs Gunung Padang itu sejak 1979 hingga 1984 dan dilanjutkan dengan

penelitian-penelitian berikutnya.

Bagyo menegaskan bahwa Situs Gunung Padang merupakan punden berundak yang

diperkuat dengan bongkahan batu dan menolak Situs Gunung Padang berbentuk piramida.

Menurut dia, piramida merupakan bangunan dari batu yang berbentuk limas

sementara Situs Gunung Pandang hanyalah undak tanah. "Dari Aspek morfologi merupakan

punden berundak bukan piramida," katanya,Sementara itu Arkeolog Universitas Indonesia

Ali Akbar mengatakan perbedaan hasil penelitian karena memang aspek yang diteliti

berbeda, jadi kalau hasilnya beda tentu saja. "Saya melakukan penelitian dibawah permukaan

tanah tentunya beda dengan penelitian yang berada di permukaan tanah," ujarnya. Ali Akbar

menyatakan adanya kemungkinan Situs Gunung Padang berbentu piramida seperti bentuk

candi umumnya di Indonesia pada. "Jika melihat Situs Gunung Padang saat ini, hampir sama

seperti bentuk Candi Borobudur yang hanya terlihat pucuknya," jelasnya Hingga saat ini

pihaknya masih melakukan penelitian dan pemugaran Situs Gunung Padang untuk

menemukan bentuk sebenarnya, apakah berbentuk limas atau piramida.

Menurut dia berdasarkan hasil penelitian timnya, tercatat Situs Gunung Padang terdiri

atas lima teras berundak. Teras tersebut memanjang dari utara ke selatan dengan luas

bangunan 3.049,59 meter per segi dan luas tanah 17.196,52 meter per segi.

Situs Gunung Padang telah dicatat oleh N.J. Krom sejak 1914. Penelitian mulai dilakukan

oleh berbagai instansi sejak 1979, misalnya oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan

Balai Arkeologi Bandung.Pada 1998, pemerintah telah menetapkan situs ini sebagai Benda

Page 3: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Cagar Budaya. Status tersebut menunjukkan bahwa situs ini penting bagi ilmu pengetahuan

dan kebudayaan pada umumnya. Pada tahun-tahun berikutnya, beberapa instansi maupun

perorangan terus melakukan penelitian di situs ini. Masyarakat juga dapat berkunjung ke situs

ini sebagai wisatawan.

Pada 2011, Tim Katastropik Purba yang diinisiasi Staf Khusus Presiden Bidang

Bantuan Sosial dan Bencana melakukan riset kebencanaan di situs ini dan menyatakan

terdapat kemungkinan lapisan buatan manusia (man-made) di bawah permukaan. Peryataan

tersebut mengundang perhatian media massa meskipun masih dalam jumlah terbatas.Pada

2012, Staf Khusus Presiden menginisiasi terbentuknya Tim Terpadu Riset Mandiri, dan pada

2014 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membentuk Tim Nasional Pelestarian dan

Pengelolaan Situs Gunung Padang. Hasil penelitian tim-tim tersebut, terutama Tim Terpadu

Riset Mandiri, menarik perhatian para pejabat negara sampai Presiden Republik Indonesia.

Media massa dan, pada gilirannya, masyarakat luas pun akhimya mengikuti pemberitaan

yang luar biasa besamya jika dibandingkan berita tentang situs arkeologi lainnya.

Tim dari Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) Minggu (8/3) kembali menemukan artefak

berupa makam kuno di situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Penemuan artefak ini

kembali menunjukkan keajaiban situs Gunung Padang yang disebut-sebut sebagai situs

peradaban tertua di dunia.

1.Situs Gunung Padang terletak di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa

Karyamukti Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar

2.Gunung Padang merupakan situs megalitik berbentuk punden berundak yang terbesar di

Asia Tenggara

3.Peradaban di Situs Gunung Padang lebih tua dari peradaban Mesopotamia di Irak dan

Pyramid Giza di Mesir, yang selama ini dipercaya sebagai peradaban tertua di dunia dengan

usia antara 2.500 hingga 4.000 tahun Sebelum Masehi

4.Berdasarkan penelitian, situs Gunung Padang diperkirakan berusia sekitar 13.000 tahun

sebelum Masehi

Page 4: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

5.Luas situs Gunung Padang itu diperkirakan mencapai 10 kali luas Candi Borobudur di Jawa

Tengah

6.Luas bangunan purbakalanya sekitar 900 m2 dengan luas areal situs kurang lebih 25 Ha

dengan tinggi 110 m

7.Keberadaan situs ini peratama kali muncul dalam laporan Rapporten van de oudheid-

kundigen Dienst (ROD), tahun 1914, selanjutnya dilaporkan ilmuwan Belanda NJ Krom

tahun 1949.

8.Pada tahun 1979 aparat terkait dalam hal pembinaan dan penelitian benda cagar budaya

melakukan peninjauan ke lokasi situs

9.Sejak saat itu upaya penelitian terhadap situs Gunung Padang mulai dilakukan baik dari

sudut arkeologis, historis, geologis dan lainnya

10.Penelitian terpadu mengenai Situs Gunung Padang dilakukan sejak November 2011

11.Bentuk bangunan punden berundak situs Gunung Padang mencerminkan tradisi megalitik

(mega berarti besar dan lithos artinya batu) seperti banyak dijumpai di beberapa daerah di

Jawa Barat.

12.Di dalam situs Gunung Padang konon terdapat sebuah ruangan besar yang disebut-sebut

berusia sekitar 10.000 tahun sebelum Masehi

13.Di kalangan masyarakat setempat, situs tersebut dipercaya sebagai bukti upaya Prabu

Siliwangi membangun istana dalam semalam

14.Punden berundak Gunung Padang dibangun dengan batuan vulkanik masif yang berbentuk

persegi panjang. Bangunan pundek berundak situs Gunung Padang terdiri dari lima

15.Balok-balok batu yang jumlahya sangat banyak itu tersebar hampir menutupi bagian

puncak Gunung Padang

Page 5: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di teras-teras itu dengan nama-

nama berbau Islam. Misalnya meja Kiai Giling Pangancingan, Kursi Eyang Bonang, Jojodog

atau tempat duduk Eyang Swasana, sandaran batu Syeh Suhaedin alias Syeh Abdul Rusman,

tangga Eyang Syeh Marzuki, dan batu Syeh Abdul Fuko

*Sejumlah Artefak Yang Ditemukan

1. Metal Kuno atau Logam

2. Batu Piramida Tiga Sisi

3. Tembikar Purba Mirip Pisau

4. Semen Purba

5. Batu The Rolling Stone” Gunung Padang

6. Pecahan Keramik

7. Koin Amulet Gunung Padang

8. Artefak Mirip Kujang

* Situs Gunung Padang Dan “Atlantis Yang Hilang”

Berdasarkan usia situs Gunung Padang yang disebut-sebut sebagai peradaban tertua di dunia,

muncul kontroversi bahwa Situs Gunung Padang sejatinya adalah “Kota Atlantis yang

Hilang” seperti ditulis filsuf Yunani Plato.

1. Salah satu peneliti yang mengungkapkan hal itu adalah Stephen Oppenheimer, seorang

ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Oxford University, Inggris

2. Perkiraan bahwa peradaban di bumi Nusantara sangat tua sebelumnya sudah mencuat

sejak pertengahan 1990an

3. Selama ini Atlantis lebih dikenal sebagai misteri yang menggoda para ilmuwan dan

kaum spritualis untuk menelisik kembali peradaban maju manusia yang konon hilang

ditelan bumi.

4. Plato mencatat cerita soal benua hilang itu dalam dua karyanya, Timaeus dan Critias.

Keduanya adalah karya terakhir Plato, yang ditulis pada 347 SM.

Page 6: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

5. Dalam bukunya berjudul Eden of the East: The Drowned Continent of Southeast Asia,

Oppenheimer menyatakan bahwa peradaban Indonesia 10.000 SM sudah sangat maju

6. Menurut Oppenheimer peradaban dunia berasal dari Indonesia. Menurutnya peradaban

agrikultur Indonesia lebih dulu ada dari peradaban agrikultur lain di dunia

7. Berdasarkan buku Plato, DR Danny Hilman Natawidjaja, membuat sebuah buku yang

berjudul Plato Tidak Bohong, Atlantis Pernah Ada di Indonesia.

8. Namun Oppenheimer tak berani mengklaim Indonesia kuno sebagai Atlantis, negeri

super maju yang dikabarkan filsuf Yunani Plato pada 360 SM

9. Senada dengan Hancock, Profesor Arysio Santos, seorang fisikawan nuklir dan ahli

geologi asal Brasil dan arkeolog Indonesia Danny Hilman Natawidjaja, Ph.d meyakini

Indonesia kuno adalah negeri Atlantis yang dimaksud Plato

10. Salah seorang penulis Graham Hancock justru telah memberikan sebuah hipotesis yang

menyebut Gunung Padang memegang bukti penting mengenai "Kota Atlantis yang

Hilang".

* Kekayaan Situs Prasejarah Nusantara

Selain situs Gunung Padang, di Indonesia terdapat puluhan situs peninggalan masa prasejarah

Nusantara

1. Situs Gua Putri, Baturaja, Sumatera Selatan

2. Gua Babi Gunung Batu

3. Buli, Desa Randu, Muara Uya, Tabalong, Kalsel

4. Situs Cipari, Kuningan, Jabar

5. Situs Goa Pawon, Bandung, Jabar

6. Situs Cibedug, Banten

7. Situs Pangguyang an, Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat

8. Situs Pasemah di Lampung

9. Lembah Sangiran, Sragen, Jateng

10. Situs Gunungpadang Cilacap, Jateng

11. Situs Dusun Mbolu, Desa Ngepo, Tanggunggunung, Tulungagung, Jatim

12. Situs Purbakala Wajak, Tulungagung, Jatim

13. Liang Bua, Pulau Flores, NTT

Page 7: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

14. Situs Gua Perbukitan Sangkulirang, Kutai Timur

15. Situs Gilimanuk, Jembrana Bali

16. Situs Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali

17. Situs Tutari, Kabupaten Jayapura, Papua

18. Situs Gua-gua Biak, Papua Situs Lukisan tepi pantai di Raja Ampat, Papua Barat

19. Gua Leang-leang, Sulawesi

Pada kali ini, kita lihat beberapa penemuan berupa artefak-artefak di situs mahakarya

tersebut. Namun tak menutup kemungkinan akan ada banyak artefak-artefak lainnya yang

masih terkubur didalamnya dan akan menambah perbendaharaan dalam artikel ini.

Dengan berjalannya waktu, Timnas Peneliti Gunung Padang telah menemukan artefak-

artefak di situs era megalitikum, situs Gunung Padang Cianjur, Jawa Barat.

Metal Kuno atau Logam Purba Mirip Pisau

Artefak yang mirip sebuah alat dari bahan logam ini bentuknya seperti pisau. Jika dilihat

secara seksama maka benda ini seperti ada pegangannya, lalu ada bentuk tajaman

Page 8: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

berukuran kecil. Logam purba ini ditemukan Maret 2013 lalu, pada artikel part-3 kami.

Tim menemukan logam berukuran panjang 10 cm yang telah berkarat ini di lereng timur

dengan kedalaman 1 meter.

Mungkin saja logam purba berbentuk pegangan ini, dulunya ada gagangnya dan tajaman

pisau ini kemungkinan panjang karena terlihat sudah patah. Dengan adanya artefak ini,

membuktikan bahwa warga yang tinggal di situs ini pada masa lalu, sudah mengenal

budaya logam.

Dilihat dari komposisinya, yang dominan adalah “Fe” (Ferrum/Besi) dan “O” (Oksigen),

dan juga masih ada Silika dan Alumunium plus Karbon dengan bentuk seperti ada

rongga-rongga kecil di sekujur materialnya, maka kemungkinan besar itu adalah slug atau

logam.

Artefak ini membuktikan ada campur tangan manusia yang telah menggunakan teknologi

metal atau bahan logam pada masa itu yang mengacu tentang kemungkinan adanya upaya

pemurnian logam atau teknologi metalurgi pada masa purba itu.

Hasil pembakaran hancuran batuan untuk mengkonsentrasikan metalnya terlihat masih

tercampur dengan Clinkers (carbon) sebagai bahan pembakarnya. Temuan kandungan

karbon tersebut bisa berasal dari kayu, batubara atau minyak bumi.

Sedangkan rongga-rongga yang ada di sekujur material menandakan ketika proses

pembakaran, telah terjadi pelepasan-pelepasan gas seperti CO2 dan semacamnya ke

permukaan material.

Berdasarkan hipotesis, besar kemungkinan sudah ada proses pembakaran hancuran batu

dengan temperatur tinggi, proses pemurnian pembuatan logam pada waktu yang terkait

dengan lapisan pembawa artefak tersebut.

Namun dimana lokasi teknik pembakaran itu belum diketahui, apakah dilakukan dilokasi

atau dilakukan ditempat lain. Menindaklanjuti temuan logam tersebut, tim arkeologi

mengecek kandungannya ke labaratorium Metalurgi dan Mineral Fakultas Teknik

Universitas Indonesia.

Tim masih harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan dugaan

kuat bahwa leluhur kita sudah mengenal teknologi metalurgi sebelum 11.500 tahun yang

lalu. Selain itu, artefak tersebut membuktikan bahwa masyarakat yang tinggal di kawasan

itu bukanlah masyarakat yang berburu dan peramu makanan.

Page 9: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Tim arkeolog belum memasukannya ke dalam laboratorium karena benda ini terlihat

rapuh sekali, sedangkan di laboratorium, benda ini akan diperlakuan cukup banyak untuk

penelitian, jadi artefak ini masih disimpan tim arkeolog. Kajian lebih lanjut atas temuan

menarik artefak dari logam ini belum dirilis.

Semen Purba

Semen Purba yang ditemukan di situs Gunung Padang mampu mengikat batu-batu purba.

Semen Purba adalah material pengisi diantara batu-batu kolom purba, yang punya kadar

besi tinggi. Bahkan diantaranya ada batu kolom yang sudah pecah berkeping-keping,

namun ditata dan disatukan lagi oleh material pengisi atau disebut sebagai Semen Purba

ini, yang kami rangkum dalam artikel sebelumnya pada part-5.

Makin ke bawah “kotak gali”, semen purba ini terlihat makin banyak, dan merata setebal

2 sentimeteran di antara batu-batu kolom. Selain di kotak gali, semen purba ini juga

sudah ditemukan pada tebing undak antara Teras-1 dan Teras-2, dan juga pada sampel inti

bor dari kedalaman 1 sampai 15 meter dari pemboran yang dilakukan oleh tim pada

tahun 2012 lalu di atas situs.

Page 10: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Temuan semen purba juga ditemukan saat tim geologi melakukan pengeboran di Teras-2

dan Teras-5 jauh sebelumnya, yaitu sekitar Februari 2011 silam, semen purba ini

diperkirakan berusia minimal 11.500 tahun.

Artefak Mirip Kujang

Artefak ini terbuat dari batu, ditemukan dibagian selatan Teras-5 pada Sabtu (14/9/2014),

dan tertimbun cukup dalam. Artefak mirip senjata khas Jawa Barat ini dinamai “Kujang

Gunung Padang”. Benda ini telah diamati dan diperkirakan asli buatan manusia zaman

dulu, di mana batunya dipangkas dan dibentuk pada semua permukaan lalu digerinding

atau digosok, sehingga menjadi halus permukaannya.

Sebelum prasejarah, teknik tersebut sudah dikenal dan dipergunakan masyarakat luas

pada masa lalu. Selain itu, bentuk benda seperti itu mungkin hanya satu-satunya di dunia.

Page 11: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Tahukah anda konstanta “pi” dalam

matematika? Kontanta sebesar 22/7 atau 3,14 itu dipakai dalam perhitungan luas dan

keliling lingkaran serta volume tabung dan bola seantero jagad hingga abad modern ini.

Tim riset Gunung padang mengatakan bahwa artefak serupa kujang yang ditemukan

lewat ekskavasi itu merupakan cerminan dari konstanta “pi” itu sendiri.

Konstanta “pi” dalam kujang itu bisa diketahui ketika mengukur panjang dan lebar bagian

kujang yang meruncing. Bagian yang meruncing punya panjang 22 cm dan lebar 7 cm.

Kalau dihitung, 22 dibagi tujuh = pi. Hal itu mencengangkan, dan diluar yang

dibayangkan tim peneliti. Luar biasa sekali. Ukuran kujang itu menunjukkan bahwa

leluhur yang tinggal di Gunung Padang sudah mengenal ilmu geometri!

Kujang Gunung Padang juga punya keunikan lain, yaitu punya anomali magnetik. Kujang

itu memiliki tiga sisi, namun ketiga sisi itu hanya bisa merespon kutub magnet yang

sama. Sebab anomali magnetik itu belum diketahui.

Selain itu, struktur kujang ini memang unik, karena di dalam permukaannya ada

kandungan metal!. Pada perbesaran 32 kali, tampak ada struktur seperti kawat.

Page 12: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

terlihat alur serat logam sangat tipis pada permukaan kujang.

Kujang Gunung Padang ini adalah artefak pertama yang ditemukan sepanjang penggalian

sejak Sabtu (14/9/2014) lalu. Namun temuan kujang sempat meragukan.

Berdasarkan pengamatan terhadap foto objek yang bersangkutan tidak tampak adanya

jejak pemangkasan, baik monofasial maupun bifasial pada permukaan batu ini.

Jejak pemangkasan baik bifasial maupun monofasial dibidang permukaan batu biasanya

tidak menghasilkan permukaan yang rata akan tetapi memiliki bentuk permukaan yang

berbeda dengan sisi bidang yang tidak terpangkas. Permukaan batu yang rata tersebut

besar kemungkinan merupakan produk dari proses pelapukan batuan.

Page 13: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Pada perbesaran 32 kali, struktur permukaannya kujang ada kandungan metal dan tampak ada struktur garis seperti

kawat.

Page 14: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Pada perbesaran 32 kali, struktur permukaannya kujang ada kandungan metal dan tampak ada struktur garis seperti

kawat.

Oleh karenanya, kujang ini diteliti secara intensif dan dibawa ke laboratorium di Jakarta.

Artefak ini akan diteliti dengan alat yang dinamakan mikrotemografi

seperti cytiscan,yang nantinya benda tersebut dimasukan ke lab untuk mencari tahu pada

bagian mana artefak itu telah dimodifikasi oleh tangan-tangan manusia pada benda

dimasa lalu tersebut.

Penelitian ini akan menguak, apakah pada artefak tersebut ada kemungkinan mengandung

zat-zat atau material yang menempel, atau bekas tumbuhan, atau dipakai untuk menebang

pohon, atau lainnya.

Untuk sementara, kujang ini diduga berasal dari masa 500 – 5.200 tahun yang lalu

berdasarkan hasil penanggalan karbon pada lapisan tanah tempat penemuannya.

Pecahan Tembikar atau Gerabah

Page 15: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Peneliti Gunung Padang melakukan penyelidikan atas temuan beberapa pecahan tembikar

atau gerabah yang terbuat dari tanah dan hampir semuanya ditemukan di Teras-2. Artefak

itu adalah jenis artefak pertama yang ditemukan dan terbuat dari tanah liat. Beberapa

tembikar atau gerabah ini menunjukan manusia sudah memiliki kemampuan untuk

membuat wadah. Selain itu temuan kendi cukup banyak dalam kondisi pecah-pecah.

Benda tersebut diperiksa oleh ahli tembikar atau gerabah dan ternyata pembuatannya kala

itu menggunakan teknik yang ditekan, bukan menggunakan roda putar. Untuk pembuatan

tembikar atau gerabah, roda putar adalah teknik belakangan yang dipakai manusia.

Pembuatan tembikar atau gerabah Gunung Padang dengan teknik ditekan awalnya,

membuktikan masa periodenya yang memang cukup tua. Dari berbagai bentuknya tim

arkeolog sudah mempelajari, dan tembikar-tembikar itu ada yang seperti kendi dan piring.

Gerabah tersebut telah diidentifikasi bentuknya yakni mangkuk, tempayan, dan kendi.

Gerabah-gerabah tersebut kemungkinan besar dibawa oleh peziarah yang ingin

melakukan ritual di Gunung Padang.

Tim peneliti telah membuat secara simulasi kemungkinan benda itu untuk prosedur

prosesi dari peziarah yang datang dari utara mengambil air untuk bersuci dengan kendi,

Page 16: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

naik ke tangga utara dan terus hingga ke teras 1, lalu membasuh diri. Setelah membasuh

diri, benda itu ditinggalkan, lalu mereka melakukan ritual berikutnya.

Pecahan Keramik

Peneliti Gunung Padang juga melakukan penyelidikan atas temuan beberapa pecahan

keramik oleh seorang petani yang sedang mencangkul di lereng barat situs prasejarah

Gunung Padang itu. Keramik-keramik tersebut buatan Eropa abad 19 dan China abad 16.

Peneliti yang tergabung dalam Tim Terpadu Riset Mandiri telah melihat temuan tersebut

dan membuat dokumentasi, serta melakukan identifikasi awal. Dari enam fragmen

keramik tersebut, dua di antaranya merupakan keramik asing. Keramik itu salah satunya

diketahui sebagai keramik Eropa yang lazim diproduksi pada abad ke-19 Masehi.

Keramik tersebut kemungkinan berasal dari Belanda.

Juga ada keramik China yang lazim diproduksi pada akhir Dinasti Ming, sekitar abad ke-

16 Masehi. Mengenai kaitan antara keramik asing dan situs Gunung Padang yang

merupakan bangunan prasejarah tersebut masih terus diteliti. Bisa jadi keramik-keramik

itu adalah peninggalan para peziarah pada masa kerajaan hingga masa kolonial Belanda.

Page 17: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Koin Amulet Gunung Padang

Tim peneliti situs megalitikum Gunung Padang juga telah menemukan koin dengan

ukiran saat melakukan pengeboran sedalam 11 meter di Teras-5 situs tersebut. Sepertinya

terdapat ukiran berwujud manusia pada logam itu.

Bentuk koin ini ditemukan tengah malam 15 September 2014 lalu saat pengeboran

mencapai 11 meter. Koin terangkat bor melalui saluran pembuangan limbah, sehingga

koin itu berbentuk utuh tidak rusak. Coring menggunakan mata bor kecil berdiameter 5

sentimeter, disamping sisi kiri dan kanan bor ada saluran air agar memudahkan

pengeboran, lalu dikeluarkan melalui saluran sisi lainnya. Di saat saluran air itu berjalan,

koin itu terangkat. Sehingga bentuk koin tersebut masih sangat utuh.

Ketika arkeolog menemukan koin yang diperkirakan terbuat dari perunggu itu, tim juga

kaget dengan adanya mirip wajah orang dalam koin yang ditemukan itu. Namun belum

bisa dipastikan siapa wajah orang dalam koin tersebut. Bisa jadi ia adalah pemimpin pada

masa itu.

Page 18: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Koin itu berhiaskan ukiran pada sisi luar koin, dengan motif yang disebut sebagai

gawangan, yaitu motif kotak yang saling terpaut dan mengelilingi koin. Selain itu, ada

pula ukiran berupa lingkaran-lingkaran kecil dengan diameter 0,11 millimeter yang

berjumlah 84 buah.

Untuk usia koin, tim berpendapat bahwa koin itu berusia lebih dari 10 ribu tahun Sebelum

Masehi. Bisa dibayangkan, siapa yang bisa membuat koin sedetail itu pada masa periode

tersebut? Untuk usianya arkeolog akan memakai logika saja. Pada kedalaman 4 meter

melalui carbon dating usianya sekitar 5200 Sebelum Masehi.

Dan pada kedalaman 11 meter uji karbon menunjukkan usia sekitar 10 ribuan tahun

Sebelum Masehi. Namun hal itu masih perlu banyak bukti. Bisa jadi koin itu berasal dari

zaman sesudahnya yang melakukan ritual atau berziarah, karena tim baru punya data bor

dan artefak ini saja.

Namun, arkeolog lain meragukan dan mengatakan bahwa koin mirip dengan uang

Belanda tahun 1945, karena koin baru mulai diciptakan 1.000 – 1.200 tahun yang lalu.

Maka itu harus dipastikan uji lab yang lebih akurat, karena penanggalan karbon sangat

vital dalam arkeologi.

Page 19: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Untuk itu, sampel koin yang ditemukan di Gunung Padang ini rencananya akan dikirim

ke Betalab, Miami, Amerika Serikat untuk dilakukan uji karbon. Pengiriman sampel koin

ke Amerika Serikat itu dilakukan untuk memastikan usia artefak itu karena sebelumnya,

tim memperkirakan koin berasal dari masa 5.200 Sebelum Masehi.

Selama ini riset arkeologi didasarkan pada komparasi, membandingkan apa yang ada

dalam peradaban kita dengan yang ada di belahan dunia lainnya. Kita tidak mau dengan

komparasi, makanya akan dilakukan penanggalan karbon. Dan koin ini diduga berasal

dari masa 500 – 5.200 tahun yang lalu berdasarkan hasil penanggalan karbon lapisan

tanah tempat penemuannya.

Hasil Penelitian Koin Gunung Padang di Lab. Indonesia

Tim Peneliti sudah mendapatkan hasil analisa Laboratorium Metalurgi Universitas

Indonesia. Hasil analisa laboratorium menunjukkan meski tembaga sebagai unsur

dominan dalam koin itu, namun koin masih ada 3 unsur lain yaitu iron, timbal dan nikel (

Cu: 92,4 persen, . Pb: 3,93 persen, . Fe: 1,9 persen, . Ni: 0,09 persen) Dari komposisi

Hasil lab ini untuk sementara disimpulkan koin ini bukanlah berfungsi sebagai alat tukar,

melainkan semacam Amulet.

Amulet adalah bagian dari kebudayaan yang belum diungkap oleh ilmu pengetahuan dan

sering dikategorikan mistik, Amulet di Indonesia memiliki akar budaya yang sudah

sangat tua, turun-temurun masih ditemukan hingga kini. bentuknya bukan hanya logam

tapi bisa berbentuk lain.

Pembuatan sebuah amulet yang berkualitas tidaklah mudah. Biasanya dimulai dari

pemilihan material, pemilihan waktu menurut numerology, astrology , pemilihan images

(semacam reliefi). Biasanya koin Amulet dipilih berdasarkan kondisi yang dianggap

mewakili tingkat tertentu kemajuan peradaban yang kemudian dihormati dan dianggap

suci. Karena itu simbolnya adalah manusia atau simbol hewan yang merepresentasikan

kebudayaan atau teknologi maju tertentu.

Page 20: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Relief dalam Koin Amulet Gunung Padang masih belum dapat disimpulkan, masih

dianalisa. Ada beberapa dugaan relief yang muncul menyerupai tradisi suku maya, seperti

tokoh wayang semar, seperti bagian tertentu kalender Sunda Wiwitan, seperti Airlangga

hingga mirip kepala manusia menghadap ke kanan menggunakan helm dan sedang

menaiki kendaraan tertentu.

Warna koin logam berwarna hijau kecokelatan. Ukurannya sangat kecil berdiameter 1,7

sentimeter dan permukaanya datar. Pada koin itu terdapat lingkaran yang sangat banyak

motif, seperti motif gawangan disamping lingkaran koin, lalu di dalamnya ada garis

melingkar pada semua bagian koin. Uniknya garis melingkar itu ternyata berbentuk

untaian lingkaran yang sangat kecil sekali, dan diameternya sekitar 0,3 milimeter dengan

jumlah sebanyak 84 lubang. Lalu tebal koin ini hanya 1,5 milimeter.

Berdasarkan lokasi di kedalaman penemuan bentuk koin itu, perkirakan usianya minimal

5200 SM. Seberapa tua usia pastinya, sulit untuk memastikannya, namun bisa

disimpulkan bahwa koin Amulet itu minimal berumur 5200 SM. Memang usia yang tua

dari koin amulet ini apalagi dengan teknik peleburan 4 unsur termasuk Nikel ini jauh dari

apa yang selama ini kita ketahui tentang logam atau metalurgi dan peleburan logam di

sejarah Indonesia dan dunia.

“The Rolling Stone” Gunung Padang

Page 21: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Dalam penelitian yang dilakukan Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) yang dibantu TNI

Angkatan Darat pada bulan Oktober 2014 lalu ditemukan sebuah batu dengan bentuk

yang unik di lorong yang ada di kedalaman 12 meter. Materi batu itu berbeda dari materi

batu yang ada di sekitarnya. Ini membuktikan lorong tersebut dibangun oleh manusia.

Menurut peneliti TTRM Erick Ridzky, sebuah batu lain di dinding dapat diputar-putar

dan masih belum diketahui apa fungsinya. Para peneliti sepakat untuk sementara

menamakan batu itu batu yang berputar atau rolling stone.

Batu Piramida Tiga Sisi

Page 22: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Seorang penduduk pernah menemukan yang diyakini juga sebuah artefak Gunung Padang

yang terbuat dari batu. Ia adalah Juru Pelihara (Jupel) Situs Gunung Padang bernama Pak

Nanang.

Dia menyerahkan temuan artefak menyerupai struktur ‘Piramida Nusantara’ itu

kepadaTim Riset Terpadu Mandiri (TTRM), pada Selasa (16/9/2014). Artefak ini

ditemukan Pak Nanang pada tahun 2010 lalu, dan selama ini selalu ia simpan.

Pak Nanang menyerahkan yang diduga artefak ini karena mengamati bagaimana Tim

Riset memperlakukan secara serius temuan artefak-artefak sebelumnya. Kini Tim

arkeologi sedang mengkaji temuan artefak itu, karena bentuk simetrisnya sangat penting

dan mendekati miniatur ‘Piramida Nusantara Gunung Padang’.

Tim Arkeologi akan mengunjungi siapa yang menemukan, dimana ditemukannya dan

apakah memang bagian dari artefak situs ini. Tim Riset Terpadu Mandiri mengucapkan

terima kasih atas spontanitas warga setempat yang mau menyerahkan artefak ini untuk

diteliti.

Semoga artefak-artefak lainnya yang mungkin selama ini telah ditemukan lalu disimpan

oleh siapapun, agar menyerahkan kepada tim guna diteliti untuk menguak misteri situs

megalith Gunung Padang ini.

Page 23: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Antara Data Laboratorium dari Opini dari Jauh

Ada semacam kekeliruan seolah-olah Tim Terpadu Riset Mandidi (TTRM) TTRM

sengaja mentuakan umur situs Gunung Padang ntuk menciptaan kebanggaan bahwa ada

situs lebih tua dari Piramida Giza dan peradaban lainnya. Menurut MetroTV, ini upaya

mencari popularitas, mencari tanda jasa.

Kekeliruan lainnya adalah soal sengaja memodernkan peradaban di era yang tidak

sinkron dengan temuan semen. Bahkan untuk kata semen saja TTRM dilarang

mempergunakannya. Bahkan secara gegabah beberapa arkeolog tanpa pernah melihat

temuan koin langsung membelandakan artefak yang ditemukan di kedalaman 11 meter.

Di bawah ini ditulis oleh Staf Khusus Presiden, inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri agar

tidak simpang siur dan kita bisa melihat temuan Gunung Padang dengan objektif, kami

paparkan enam artefak. TTRM hanya menyampaikan informasi berdasarkan analisa dan

dibantu oleh informasi laboratorium dalam dan luar negeri. Semua laboratorium tempat

TTRM menguji temuan adalah laboratorium yang biasa juga dijadikan tempat para

arkeolog dan geolog menguji temuan-temuan lain.

1. Di tahun 2013 spot eskavasi arkeologi DR Ali Akbar dan tim arkeolog UI menemukan

dua hal penting.

Page 24: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Pertama, logam sepanjang 10 cm dalam keadaan berkarat. Logam itu ditemukan di

lereng timur pada kedalaman satu meter.

Kedua, tim itu juga menemukan semacam sambungan antar batu. Temuan tim arkeologi

ini kemudian didiskusikan dengan tim geologi dan tim petrografi serta sudah diuji di

laboratorium Metalurgi dan Mineral Fakultas Tekni Universitas Indonesia.

Dari hasil uji lab terdapat kandungan Fe 35, Fe 31, Si 11,95, Al 04,8, 0 42, C 0,5 yang

artinya ini adalah logam hasil pembakaran batuan untuk mengkonsentrasikan metal dan

kelihatannya masih tercampur dengan clinkers atau carbon.

Ini dapat dilihat dari komposisi Fe dan O yang dominan dan Silika dan Alumunium, serta

Carbon. Rongga-rongga kecil di sekujur logam itu juga mengindikasikan proses

pembakaran. Bahan pembakarnya bisa carbon dari kayu atau dari batubara atau dari

minyak bumi.

2. Orientasi struktur batu.

Pertama, orientasi struktur batu di lereng timur adalah rebah (horisontal) timur-barat.

Sementara itu orientasi struktur batu di lereng utara adalah rebah utara-selatan. Secara

alami, columnar joint di dalam tanah posisinya berdiri (vertikal). Jika columnar

joint secara alami rebah, maka orientasinya akan seragam misalnya seluruhnya mengarah

ke utara.

Kedua, struktur batu columnar joint yang ditemukan di kedalaman 4 meter disimpulkan

oleh tim geologi dan tim petrografi diselingi lapisan semen purba, perekat atau suar.

Semen purba tersebut berfungsi sebagai perekat sehingga struktur bangunan menjadi

sangat kokoh. Dari hasil lab, pada semen tersebut terdapat mono cristallin quartz, iron-

magnesium oxides dan clay. Oxide mengandung hematite, magnetite, dan unsur lainnya

yang bukan berasal dari pelapukan batu columnar joint.

Temuan semen purba juga didapat dari hasil bor sampling yang dilakukan oleh geolog

DR. Andang Bachtiar berdasarkan sejumlah pemindaian seperti geolistrik, georadar dan

lain-lain oleh DR Danny Hilman dan tim, menunjukkan sampai kedalaman 18 meter

terdapat susunan batu-batu panjang berpenampang segilima (columnar joint) yang

disusun manusia. Pengeboran tersebut juga menemukan semacam semen purba di

antara columnar joint.

Melalui analisis yang sangat hati- hati DR. Andri S, seorang petrograf menyatakan semen

tersebut bukan batuan alami melainkan adonan yang berfungsi sebagai perekat.

Berdasarkan hasil uji lab komposisi semen itu terdiri dari 41 persen kuarsa mono

kristalin, 45 persen oksida besi magnesium dan 14 persen lempung. Sementara

oksidannya terdiri dari 11 persen hematite, 29 persen magnetite dan beberapa jenis oksida

besi yang tidak spesifik sebesar 5 persen.

Page 25: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

3. Temuan pasir halus saat coring di tahun 2012 cukup mengagetkan. Berdasarkan hasil

analisis laboratorium terhadap pasir halus ayak yang dikumpulkan pada saat pengeboran

di teras 5 sampai dengan kedalaman 15 meter, diperoleh informasi bahwa pasir ayak

tersebut terdiri dari konsentrat butiran kuarsa 68 persen, oksida besi magnesium 22

persen dan silikat gelas 10 persen. (lihat video Paparan Pasir halus) / hasil lab).

Menurut DR. Andang Bachtiar, tidak ditemukannya lempung atau clay dalam komposisi

tersebut diinterpretasikan sebagai pasir piramid atau pyramid sand. Hasil ini, lanjutnya,

diperkuat dengan analisis laboratorium difraksi X-ray. Oksida besi di semen dan pasir

Piramid Gunung Padang menjelaskan adanya “proses” intervensi manusia dengan

pemanasan dan pembakaran untuk memurnikan konsentrasi.

4. Temuan riset Gunung Padang yang cukup dahsyat adalah “Kujang”.

“Bentuknya seperti senjata. Ada bagian pegangan, semacam pinggang, bagian bilah yang

bifacial, tajaman dibuat dari dua sisi. Benda yang ditemukan ini terbuat dari batu,” DR.

Ali Akbar mendeskripsikan.

Karena menyerupai bentuk senjata tradisional kujang, DR. Ali Akbar untuk sementara ini

sebagai ‘Kujang Gunung Padang”. Nama asli benda itu belum diketahui persis karena

berasal dari masa prasejarah yakni suatu perioede ketika manusia belum mengenal huruf.

Periode penghunian situs Gunung Padang yang telah diketahui minimal mulai 5200 SM

sampai minimal 500 Masehi. Artefak ini ditemukan di lokasi kurun waktu minimal 5200

SM. Artinya bisa saja lebih tua usianya.

Page 26: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

Hasil pemeriksaan laboratorium mengejutkan, dan mengubah pengetahuan manusia

mengenal logam. Kujang Gunung Padang memberi pesan pada dunia bahwa sudah pernah

ada teknologi tinggi di bumi Indonesia yang sementara baru ditemukan di Kecamatan

Cempaka, Cianjur, Jawa Barat di lokasi piramida nusantara atau bawah permukaan situs

Gunung Padang.

Uji laboratorium yang dilakukan di Laboratorium ITB oleh DR. Bagus Endar dkk

memperlihatkan bahwa artefak itu mengandung metal dan tersebar merata di seluruh

artefak. Geometri artefak rumit dan unik, mengandung unsur segitiga di sepanjang

artefak. Pola titik berat di sepanjang artefak sekilas terlihat berbentuk helix atau kurva

helical yaitu paduan atau penjumlahan dua buah fungsi sinus yang berbeda sumbu dan

berbeda fasa. DR. Didit Ontowirjo dalam penelitiannya menemukan serat seperti kawat di

dalam kujang itu.

Page 27: WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG · FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ... "Kita ini bangsa yang khas dan ... 16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di

DAFTAR PUSTAKA

Redaktur : Taufik Rachman

Sumber : www.cianjurkab.go.id & sumber diolah