8
1. a. Siapakah Saya? Saya adalah seorang anak laki-laki yang dilahirkan dari keluarga Simon Sutjipto dan Mien Hasmiwi. Saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Status saya sekarang adalah Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Jurusan Farmasi. Saya dalah Alumni TK / SD Kristen 2 Purwokerto. Saya juga merupakan Alumni SMP dan SMA Negeri 01 Purwokerto. Saya pernah menjadi Ketua kelas saat kelas X tahun ajaran 2008/2009. Sekarang Saya adalah Ketua Angkatan Jurusan Farmasi 2011. Saya seeorang yang memperoleh beasiswa dari BPKLN dan KEMENDIKNAS. Saya Merupakan Jemaat GBI So-Kid (Sokaraja Kidul). Disana saya memiliki Pelayanan dalam hal guru Sekolah Minggu, Operator LCD, Singer serta pengurus pemuda di gereja tersebut. Saya seorang Financial Consultant dan Guru Les Privat. b. Dimanakah Saya? Saya tinggal di Jalan Gunung Tugel no. 9 RT 01/VII, Kelurahan Karang Klesem Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah Indonesia. Saat saya TK dan SD, saya bersekolah di TK/SD Kristen 02 Purwokerto yang berada di Jalan Kauman Lama. Saat saya SMP, saya bersekolah di SMP Negeri 01 Purwokerto yang berada di Jalan Jend. Soedirman. Saat saya SMA, saya bersekolah di SMA Negeri 01 Purwokerto di Jalan Gatot Soebroto. Di SMA tersebut saya mengambil jurusan IPA. Sekarang saya melanjutkan di Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Tugas Pendidikan Agama Kristen | Wawancara II

Wawancara ii

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Wawancara ii

1. a. Siapakah Saya?

Saya adalah seorang anak laki-laki yang dilahirkan dari keluarga Simon Sutjipto dan

Mien Hasmiwi. Saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Status saya sekarang adalah

Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan

Jurusan Farmasi. Saya dalah Alumni TK / SD Kristen 2 Purwokerto. Saya juga merupakan

Alumni SMP dan SMA Negeri 01 Purwokerto. Saya pernah menjadi Ketua kelas saat kelas X

tahun ajaran 2008/2009. Sekarang Saya adalah Ketua Angkatan Jurusan Farmasi 2011. Saya

seeorang yang memperoleh beasiswa dari BPKLN dan KEMENDIKNAS. Saya Merupakan

Jemaat GBI So-Kid (Sokaraja Kidul). Disana saya memiliki Pelayanan dalam hal guru Sekolah

Minggu, Operator LCD, Singer serta pengurus pemuda di gereja tersebut. Saya seorang Financial

Consultant dan Guru Les Privat.

b. Dimanakah Saya?

Saya tinggal di Jalan Gunung Tugel no. 9 RT 01/VII, Kelurahan Karang Klesem

Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah Indonesia. Saat

saya TK dan SD, saya bersekolah di TK/SD Kristen 02 Purwokerto yang berada di Jalan

Kauman Lama. Saat saya SMP, saya bersekolah di SMP Negeri 01 Purwokerto yang berada di

Jalan Jend. Soedirman. Saat saya SMA, saya bersekolah di SMA Negeri 01 Purwokerto di Jalan

Gatot Soebroto. Di SMA tersebut saya mengambil jurusan IPA. Sekarang saya melanjutkan di

Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Jurusan Farmasi.

Saya bekerja sebagai Financial Consultan di PT. Sentosa Best dan Pengajar Privat murid SD

serta SMP. Saya bergereja di GBI So-Kid (Sokaraja Kidul).

c. Kapan Saya?

Saya dilahirkan 28 April 1993 pukul 17 : 28 di Rumah Sakit Elisabeth Purwokerto.

Semenjak kecil Saya dibesarkan di Purwokerto. Saya SD semenjak umur saya 4 tahun lalu

memasuki SD umur 6 tahun, SMP saya masuki umur 12 tahun, SMa saat umur 15 tahun.

Sekarang saya masuki dunia Mahasiswa saat berumur 18 tahun. Saya diterima di Universitas

| Wawancara II

Page 2: Wawancara ii

Jenderal Soedirman tanggal 29 Juni 2011. Saya menargetkan lulus tahun 2014 selambat-

lambatnya 2015.

d. Apa itu saya?

Saya memiliki hobi menyanyi karena sejak kecil saya sangat menggemari dunia tarik

suara. Saya juga sangat senang “breakdance” karena saya sangat senang mengekspresikan tubuh

saya dan jiwa seni saya dalam gerakan. Selain itu saya mengganggap breakdance sebagai salah

satu Olahraga. Hal ini dibuktikan pada diri saya yang sempat memiliki berat badan 78 kg, namun

sekarang berat badan saya 63 kg. Saya juga memiliki kegemaran membaca buku. Hal itu saya

sadari karena saya banyak mendapatkan berbagai pengetahuan arti hidup di dalam kehidupan

yang saya alami.

e. Kenapa saya?

Saya yakin saya diciptakan karena Tuhan memiliki rencana yang indah buat hidup saya.

Saya memilih Universitas Jenderal Soedirman karena Universitas tersebut meiliki kualitas yang

sudah cukup dikenal di dunia nasional. Selain itu Universitas Jendral Soedirman berada di

Purwokerto sehingga dekat dengan rumah saya yang berada di Purwokerto. Dari faktor ekonomi,

lebih hemat karena tidak perlu mengeluarkan biaya makan dan kost yang semuanya itu sudah

ditanggung orang tua. Saya memilih Jurusan Farmasi karena semenjak SD saya sudah bercita-

cita sebagai Apoteker.

f. Bagaimanakah Saya?

Saya memiliki sifat ingin menonjol serta ingin lebih dari pada yang lainnya, Hal ini

diajarkan dari orang tua saya. Mereka berkata bahwa jika yang lain bisa melakukannya maka

kamu juga harus bisa melakukannya karena sama-sama lahir telanjang dan sama-sama makan

nasi. Saya juga mempunyai sifat ingin berteman dengan siapa saja serta gampang bergaul.

Karena menurut saya semakin banyak teman yang kita miliki kita semakin banyak mempunyai

“link”. Dengan hal tersebut saya dapat mempelajari berbagai macam sifat maupun karaakter dari

berbagai macam watak. Namun saya sering lupa mengingat nama seseorang. Saya adalah

seorang yang humoris tetapi saya berusaha menempatkan diri kapan saya harus serius kapan saya

| Wawancara II

Page 3: Wawancara ii

boleh bercanda. Saya suka menentang berbagai peraturan-peraturan sederhana. Saya senang

berdebat dengan seseorang namun hal tersebut pasti tak akan membuat hubungan saya dan orang

yang saya ajak berdebat menjadi renggang. Salah satu kekurangan saya yang lainnya saya kurang

memiliki rasa rela berkorban.

2. a. Seberapa tinggi ketergantungan anda terhadap orang lain?

Saya memiliki ketergantungan terhadap orang lain terutama keluarga dan sahabat-sahabat

saya. Manusia diciptakan sebagai mahluk sosial. Dan saya pun merasa tidak dapat hidup seorang

diri. Saya sangat tergantung kepada Ibu saya. Karena semenjak kecil beliau yang merawat dan

membesarkan saya. Dengan penuh kasih sayang beliau curahkan semua kepada anaknya. Setiap

hari saya memakan masakan yang dimasak oleh Ibu saya, pakaian saya dicuci dan disetrika oleh

beliau jika saya tidak memiliki waktu. Pekerjaan rumahtanggapun diatur oleh beliau. Sehingga

saya tidak dapat membayangkan apa yang terjadi kepada saya jika beliau tidak ada. Saya juga

bergantung kepada sahabat-sahabat saya. Setiap waktu mereka adalah tempat saya berbagi cerita,

berbagi apa yang saya rasakan. Serta saling berdikusi masalah dan jalan keluar daari setiap

masalah yang sedang dihadapi masing-masing. Dengan berbagi kita saling mendapatkan jalan

keluar maupun nasehat. Sahabat bagi saya merupakan tempat mengeluarkan isi hati saya baik itu

gembira maupun kesedihan. Sehingga saya tidak dapat hidup tanpa orang lain. Bahkan saya

tergantung dengan orang-orang yang tidak saya kenal misalnya Pak Satpam kampus, Tukang

Sayur, Peternak Ayam dll. Saya tidak akan merasa aman tanpa Pak Satpam, Saya tidak bisa

makan Telur dan Sayur tanpa Tukang Sayur dan Peternak Ayam.

b. Sampai sejauh mana tanggung jawab anda terhadap masyarakat sekitar?

Saya merasa beertanggungjawab terhadap masyarakat dalam bidang kebersihan. Saya

melakukan tanggungjawab tersebut dengan melakukan kerja bakti saat seluruh masyarakat

melakukannya. Saya juga harus bertanggung jawab terhadap keamanan lingkungan sekitar.

Misalnya mengikuti kegiatan Siskamling jika ada waktu.

| Wawancara II

Page 4: Wawancara ii

3. Sejauh mana saya melakukan Hukum Kasih di dalam kehidupan sehari-hari?

Saya melakukan Hukum Kasih yang pertama dengan melakukan doa pagi bersama dalam

keluarga setelah bangun pagi. Serta saya melaksanakan tanggung jawab saya di gereja melalui

pelayanan yang saya lakukan sebagai guru Sekolah Minggu, Operator LCD, Singer serta

pengurus pemuda di gereja tersebut. Serta mengikuti komisi sel atau persekutuan yang diadakan

baik di luar maupun di dalam gereja.

Saya melakukan Hukum Kasih yang kedua dengan melakukan hal terbaik sebisa yang

saya lakukan. Misal ada teman yang membutuhkan pertolongan saya akan saya mencoba sebisa

yang saya bisa bantu.

4. a. Apakah tanggapan saya terhadap orang-orang yang disebut sampah masyarakat?

Menurut saya orang-orang yang disebut sampah masyarakat sebenarnya sama-sama

seperti saya yaitu sama-sama manusia. Saya tidak pernah mengganggap orang-orang yang dinilai

sebagai sampah masyarakat sebagai sampah masyarakat karena menurut saya setiap orang

memiliki derajat yang sama. Baik itu orang miskin, penjahat, pelajur bahkan pembunuh

sekalipun mereka sama-sama manusia. Mereka memiliki kesempatan yang sama untuk berubah.

Yang berbeda adalah yang membedakan menggunakan kesempatan untuk berubah.

b. Apakah mereka juga manusia yang harus kita beri perhatian?

Mereka juga manusia yang sama seperti kita. kita sebagai orang yang mengerti kebenaran

berkewajiban memberi pengertian mengenai kebenaran kepada mereka. Namun kita tidak boleh

menghakimi agar kita tidak dihakimi. Apabila kita telah memperingatkan kepada mereka dan

mereka menutup mata akan saran kita dengan semua cara kita. Maka kita juga tidak boleh

memaksa orang tersebut. Menurut saya hidup merupakan sebuah pilihan yang harus dipilih jalan

lurus atau jalan yang berliku-liku. Semua itu Tuhan serahkan penuh hak kita untuk memilih.

| Wawancara II

Page 5: Wawancara ii

5. Bagamanakah tanggung jawab anda terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara di

tengah-tengah kehidupan pemimpin yang tidak bertanggung jawab?

Saya memiliki tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara Indonesia. Hal ini

dikarenakan Indonesia telah lama dijajah hingga 350 tahun lebih oleh bangsa asing. Perjuangan

untuk memerdekakan bangsa ini tidak mudah. Banyak nyawa dan darah yang telah tertumpah

untuk merebut tahta berkibarnya Sang Merah Putih. Sekarang Indonesia telah merdeka namun

ternyata Indonesia masih dijajah dalam bentuk kemiskinan dan kebodohan serta yang lebih

parahnya lagi banyak pejabat yang melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) diatas

banyaknya masyarakat yang hidupnya saja cukup bahkan kurang untuk mencukupi kebutuhan

makan sehari-hari. Hal ini mendorong saya untuk berbuat sesuatu bagi bangsa ini. Saya memang

tidak turun langsung kepada partai politik karena saya merasa bicara saja tidak cukup. Hal yang

saya lebih tekankan adalah bagaimana hal-hal tersebut dapat saya terapkan dalam kehidupan

nyata. Sebuah ide memang sebuah kekuatan namun kekuatan yang sebenarnya adalah tindakan.

Saya ingin membantu mereka lewat pembelajaran yang saya dapatkan dari pembelajaran yang

saya tempuh. Misal setelah saya lulus nanti saya mengajukan Pengabdian kepada masyarakat di

mana tempat saya tinggal yaitu di Purwokerto selama 10 tahun. Saat pengabdian tersebut saya

akan berusaha membuka pola pikir masyarakat lewat ilmu-ilmu yang saya pelajari.

| Wawancara II