Upload
others
View
29
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
105
Lampiran 1 : Transkrip Wawancara – Johan Edy Praswito
1. Wawancara I
Tanggal wawancara : Rabu, 2 Maret 2011
Waktu wawancara : 19.30 – 20.45
Setting : Bertempat di Jl. Legundi Gang Merpati 414 Bitar,
Johan mengenakan kaos putih dengan celana panjang warna khaki. Suasana
rumah yang cukup ramai, dengan keluarga yang sedang menonton televisi di
ruang tengah.
Peneliti (Anggi) : Selamat malam pak.. Bagaimana kabarnya?
Informan I (Johan) : Baik.. Tadi sore sudah datang ya waktu saya tennis?
Anggi : Iya pak.. Terus di bilangi kalau suruh dating lagi
sehabis jam tujuh.
Johan : Mendadak tadi tennis di ajak sama Pak Aziz dan Bu
Djuk. Yaa… Sampai mana tentang penelitiannya?
Anggi : Ini sudah masuk bab IV pak.. Jadi kesini lagi buat
minta wawancara sm pak Johan. Nggak ganggu kan
pak?
Johan : Oh nggak.. Kan ini juga berkaitan dengan SMA 1
Blitar. Saya senang kalau ada alumni yang peduli
sama perkembangan SMA. Tapi ya memang rata-rata
alumni sangat peduli kok sama perkembangan SMA.
Terbukti pas reuni akbar kemarin itu, saya
mengadakan forum diskusi buat perkembangan SMA,
mereka banyak yang tergerah untuk ikut membantu
mengembangkan SMA 1 Blitar. Seperti pak Budiono
itu.. Anggi datang nggak waktu reuni akbar kemarin?
Anggi : Kebetulan nggak pak, benturan sm jadwal kuliah..
Katanya angkatan saya juga banyak yang nggak
datang lho pak.. Pendaftarannya mbulet katanya,
kayak mau bikin KTP. Haha..
Johan : Hahahaha… ya itu yang mengatur alumni sendiri,
Mungkin karena banyak dari mereka yang sudah jadi
106
pejabat dan ada wakil presiden juga, jadi mereka
memperketat pendaftaran.
Anggi : Lha lalu, bagaimana kabarnya RSBI pak? Katanya
sudah mau SBI tahun 2011 ini ya?
Johan : Dari kami pihak sekolah sebenarnya sudah PD mau
maju jadi SBI. Tapi ada beberapa faktor, misalnya
guru yang S2 di SMA Negeri 1 Blitar ini baru sekitar
20%, padahal kan syaratnya harus minimal 50%. Lha
itu para rekan guru terbentur dengan biaya untuk
sekolah S2, itu kan diluar kemampuan kita sebagai
pengembang RSBI.
Anggi : Oh gitu ya pak… Ternyata masalahnya nggak cuma
dari instansi saja ya pak.. Selain masalah itu, ada
masalah lain nggak pak?
Johan : Masalah lain itu malah datang dari pemerintah kota.
Seperti kita tau, bahwa pemerintah kota Blitar ini
sekarang sedang merancang pemerataan pendidikan,
yang saya nilai kurang mementingkan mutu, jadi
mereka hanya apa ya, istilahnya “pokoke sekolah”,
entah pinter atau nggak ya pokoke sekolah itu tadi.
Seperti yang masyarakat sudah tau, di Kota Blitar
sekarang ini Pemkot sedang gencar mengadakan
pelaksanaan program pemerataan pendidikan. Tapi
kalau di telaah lebih dalam lagi, program tersebut
hanya ada di level merata saja, kualitasnya kurang.
Jadi SMA Negeri 1 Blitar sebagai sekolah yang
mementingkan kualitas dan mutu pendidikan ya
bingung sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi, kami
mengikuti peraturan pemerintah tersebut.
Anggi : Dari masalah-masalah yang ada pak, dari mana
diketahuinya masalah tersebut? Apa pernah di SMA
Negeri 1 Blitar itu melakukan semacam riset yang
107
digumakan untuk mengetahui masalah apa saja yang
timbul selama mengembangkan RSBI pak?
Johan : Secara khusus kita tidak melakukan riset tentang
masalah RSBI, tapi kita hanya mengamati saja
masalah-masalah yang mencuat ke permukaan saat
kita mengembangkan RSBI tersebut.
Anggi : Kenapa pak kok ngga dilakukan riset terebut?
Johan : Kami merasa belum memerlukan adanya riset
tersebut, karena dengan mengamatinya saja sudah
cukup. Permasalahan lain adalah kurang meratanya
SDM yang menjalankan tugas.. Kalau sampai
sekarang, kita bisa lihat yang repot kiri kanan itu
masih beberapa orang saja.
Anggi : Bararti tidak ada personalia khusus yang bertugas
untuk menidentifikasi dan mencari masalah ya pak?
Johan : Kami tidak memiliki tenaga khusus untuk mencari
permasalahan, kan sudah ada Humas yang bisa
menampung keluhan permasalahan dari para siswa
dan orang tua siswa, juga dibantu oleh Guru BP.
Kalau siswa banyak hubungan dengan BP, kalau
orang tua lebih kepada komite dan Humas. Untuk saat
ini kami belum memiliki personalia tersebut, tapi jika
nanti kami merasa perlu, penambahan personalia di
bidang tersebut juga dapat ditambahkan.
Anggi : Lalu pak, SMA 1 Blitar punya data-data tentang
masalah apa saja yang pernah terjadi di SMA 1 Blitar
atau tidak?
Johan : Data masalah kami memilikinya dalam bentuk file.
Biasanya orang yang mengadukan masalah kami tulis
dalam sebuah buku jurnal. Itu yang kami gunakan
sebagai data. Kalau misalnya masalah tersebut
muncul di surat kabar, ya surat kabarnya kami
108
kliping. Sebagai bahan referensi nantinya jika ada
masalah lagi. Dan kalau bisa jangan sampai terulang.
Anggi : Masalah apa saja itu pak yang pernah terjadi,
kaitannya dengan RSBI?
Johan : Hmmm… Paling masalah yang dikeluhkan itu sekitar
harga SPP yang mahal, kan ada 3, untuk RSBI biasa
itu 125.000, untuk RSBI akselerasi dan olimpade itu
300.000. Biasanya mereka orang tua membandingkan
dengan sekolah lain di Kota Blitar, namun jika dikaji
lebih dalam lagi, dengan SPP segitu siswa sudah
dapat menikmati fasilitas yang hampir sama dengan
fasilitas sekolah di kota besar seperti Surabaya kan ya
murah sekali. Di dukung dengan prestasi SMA Negeri
1 Blitar yang mencatat ada 92% siswa SMA Negeri 1
Blitar yang masuk di perguruang tinggi negeri dan
swasta yang bonafid di Indonesia. Ya jadi nggak
mahal to harga segitu.
Anggi : Ya, kalau begitu SMA Negeri 1 Blitar juga
melakukan riset untuk mengetahui publik sasarannya
atau tidak pak?
Johan : Kalau masalah publik, SMA 1 hanya berhubungan
paling sering dengan orang tua siswa, kalau dalam
masalah RSBI kan sama pemerintah dan masyarakat,
jadi kami juga belum merasa perlu melakukan riset.
Yang berhubungan dengan SMA Negeri 1 Blitar atau
yang menjadi publik sasarannya kan ya Cuma itu-itu
saja. Kalau SMP ya dari SMP 1 sampai SMP 3 saja
yang berpotensi besar masuk SMA Negeri 1 Blitar,
meskipun SMP di Blitar ada SMP 1 sampai SMP 11,
kan ya cuma SMP 1 samapi SMP 3 saja yang
siswanya banyak masuk ke SMA Negeri 1 Blitar, jadi
menurut saya tidak dibutuhkan adanya riset untuk
109
mengidentifikasi unit sasaran dari SMA Negeri 1
Blitar. Kan sudah jelas begitu.. Tapi kami pernah
melakukan semacam mini survey untuk mengetahui
sikap publik dari SMA Negeri 1 Blitar tentang
program RSBI. Sekitar tahun 2008, waktu awal-wal
RSBI. Angket tersebut digunakan sekolah supaya tahu
apa saja yang menjadi keinginan dari orang tua siswa
dalam program RSBI.
Anggi : Ngomong-ngomong masalah publik dari SMA 1
Blitar pak. Pernah tidak melakukan pendataan tentang
status sosial dari para orang tua wali murid?
Misalnya, berapa orang yang pekerjaannya polisi,
wiraswasta dan PNS?
Johan : Pendataan tentang kelas social atau pekerjaan dari
orang tua wali murid SMA Negeri 1 Blitar
dilaksanakan pada saat masuk ajaran baru. Tiap calon
siswa mengisi data-data yang berhubungan dengan
orang tua mereka juga, misalnya pekerjaan, gaji, dan
juga alamat.
Anggi : Apa kegunaan dari pendataan tersebut pak?
Johan : Data tersebut sangatlah berguna bagi sekolah, karena
melalui data tersebut kami pihak sekolah dapat
melihat kelas sosial dari para wali murid. Hal ini
sangat berguna bagi sekolah untuk menetapkan
kebijakan. Misalnya saja, sekolah mempunyai
kebijakan untuk memberikan beasiswa kepada
beberapa murid yang tidak mampu. Kan data tersebut
menjadi sangat berguna.
Anggi : Berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang
diadakan SMA 1 Blitar berhubungan dengan RSBI,
menurut bapak, publik dari SMA Negeri 1 Blitar
110
interest untuk mengikuti kegiatan tersebut atau tidak
pak?
Johan : Oh tentu saja. Kami beberapa waktu lalu melakukan
kegiatan talk show setelah saya mendapat kesempatan
ke Singapura dan Cina menghadiri acara tentang ISO,
banyak dari publik SMA Negeri 1 Blitar yang datang
menghadiri acara tersebut.
Anggi : Lalu bagaimana cara untuk menarik publik itu sendiri
pak? Apa usaha untuk membuat publik tertarik
dengan SMA Negeri 1 Bitar?
Johan : Kami melakukan promosi-promosi dan memberikan
timbal balik yang sepadan kepada orang tua siswa
akan apa yang mereka keluarkan untuk biaya
pendidikan anak mereka di SMA Negeri 1 Blitar.
Anggi : Dalam menyelenggarakan suatu kegiatan yang
berhubungan dengan RSBI, apakah SMA 1 juga
melakukan pemilihan opsi opsi kegiatan yang akan
dilakukan pak?
Johan : Iya, kami memikili beberapa ide-ide acara yang
nantinya akan dipilah manakah yang lebih dahulu
diadakan atau diselenggarakan. Bagian pemilah
tersebut dilakukan oleh tim pengembang RSBI yang
telah ada, termasuk wakasek wakasek ya ada…
Anggi : Unsur taktikalnya apa saja pak?
Johan: : Kami mempunyai banyak unsur taktikal yang
digunakan untuk mengambangkan sekolah. Namun
kalau yang berhubungan dengan kegiatan Humas,
kami hanya melakukan unsur taktikal dalam bentuk
promosi. Promosi yang dilakukan Humas misalnya
adalah door to door ke sekolah SMP untuk
melakukan pengenalan sekolah. Unsur taktikal yang
digunakan misalnya adalah penentuan siapa yang
111
akan di tuju. Kan sekolah SMP di Blitar ada banyak,
jadi kami menentukan prioritas siapa yang di datangi
terlebih dulu, lalu kami menentukan siapa saja yang
akan menyampaikan pengenalan, lalu acara apa saja
yang diadakn selama pengenalan supaya siwa SMP
tidak jenuh mendengarkan kami bercerita...
Anggi : Lalu yang melakukan pemilihan opsi dan unsur
taktikal tersebut siapa pak?
Johan : Pemilihan taktik untuk strategi Public Relations yang
dilakukan Humas SMA Negeri 1 Blitar dalam
mengembangkan RSBI pasti dilakukan. Yang
melakukan pemilihan itu adalah Humas dan PJB.
Mereka bekerja sama untuk membentuk suatu strategi
yang nantinya digunakan untuk mengembangkan
RSBI melalui kerja Humas.
Anggi : Pertimbangan apa saja yang mempengaruhi pemilihan
opsi atau unsur taktikal tersebut pak?
Johan : Yang mempengaruhi dipilihnya suatu opsi adalah
tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
Misalnya saja kegiatan Lomba MIPA tingkat SMP,
yang dilakukan pada saat pemilihan opsi atau strategi
tentang kegiatan terebut yang pertama kali dipikirkan
adalah tujuan acara tersebut, kenapa acara tersebut
diadakan, dan apa manfaatnya.
Anggi : Pertanyaan terakhir pak. Tentang evaluasi kebijakan
pemerintah. Apakah SMA Negeri 1 Blitar juga
melakukan evaluasi terhadap kebijakan pemerintah
tersebut?
Johan : SMA Negeri 1 kan sekolah negeri.. Yaaa… Seperti
yang kita tahu, kalau sekolah negeri ya harus tunduk
dengan kebijakan-kebijakan dan aturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Kalau SMA Negeri 1 itu
112
sekolah negeri yang terletak di kota Blitar, jadi
peraturan dan kebijakannya ya ikut pemerintah Kota
Blitar. Jadi, kami tidak melakukan evaluasi lagi
terhadap kebijakan dan aturan yang telah di buat,
apalagi sampai melakukan identifikasi.. Sudah bukan
wewnangnya.. Wong aturannya kan sudah jadi, ya
kami sebagai sekolah negeri yang harus taat pada
peraturan pemerintah ya tinggal menjalankan aturan
dan kebijaksanaan saja. Mungkin yang di ajak
melakukan rapat atau evaluasi itu ya tim dari dikda
atau diknas Blitar. Kalau kami dari pihak sekolah ya
hanya menjalankan saja aturan dan kebijakannya.
Anggi : Baiklah kalau begitu pak. Terima kasih atas
waktunya.
(Dikarenakan waktu sudah hampir menunjukkan pukul 21.00, maka peneliti
mengakhiri wawancara tersebut, dan membuat janji wawancara lagi dengan
Johan di lain waktu).
2. Wawancara II
Tanggal wawancara : Selasa, 29 April 2011
Waktu wawancara : 11.45 – 12.20.
Setting : Bertempat di SMA Negeri 1 Blitar, Jl. A. Yani. No.
122 Blitar. Johan mengenakan seragam dinas guru
SMA Negeri 1 Blitar. Johan menerima peneliti di
ruang tamu SMA Negeri 1 Bitar yang suasananya
cukup sepi.
Peneliti (Anggi) : Selamat siang pak.. Tidak mengganggu kan?
Informan I (Johan) : Oh tidak, kebetulan jam segini biasanya kosong. Kan
juga sudah janjian kemarin. Kalau sore saya biasa
tennis, jadi takutnya nanti terlalu malam lagi.
Bagaimana skripsinya? Sudah selesai?
113
Anggi : Hehehe.. Belum pak. Ini masih kurang beberapa
informan yang harus saya wawancara. Salah satunya
ketua OSIS. Kemarin diarahkan ke ketua OSIS oleh
pak Joko.
Johan : Oh begitu.. Ya habis ini sekalian saja minta ke Pak
Agus untuk dipanggilkan ketua OSIS.
Anggi : Tidak apa apa pak pada saat jam pelajaran? Kalau
misalnya harus menunggu pulang sekolah juga tidak
apa-apa pak.
Johan : Ya coba nanti Tanya ke Pak Agus bagaimana baiknya
ya.. (diam sejenak) Oke, apa yang bisa saya bantu
lagi?
Anggi : Iya, langsung saja pak. Menyambung dari pertanyaan
kemarin. Kan Bapak bilang, kalau SMA Negeri 1
Blitar tidak melakukan evaluasi terhadap keputusan
kebjiakan dan peraturan pemerintah. Lalu, jika ada
kebijakan atau peraturan pemerintah yang baru, apa
yang dilakukan SMA Negeri 1 Blitar pak?
Johan : Kalau ada kebijakan atau aturan baru dari pemerintah,
kami hanya melakukan rapat untuk membahas
program tersebut, lalu menjalankannya. Pada
prinsipnya kan kami cuma menjalankan yang sudah
menjadi kebijakan atau aturan dari pemerintah.
Anggi : Kalau SMA Negeri 1 Bitar tidak mengevaluasi
kebijakan dan aturan pemerintah, bagaimana
tanggapan orang tua siswa pak terhadap kebijakan
tersebut?
Johan : Ya tentu saja akan menikuti, kan ibaratnya seperti
keharusan. Misalnya saja standart nilai UAN, ya
mereka harus mengikuti. Kami dari pihak sekolah
yang mengusahakan supaya program tersebut berjalan
114
dengan baik. Dan siswa siswi pun dapat memenuhi
aturan tersebut.
Anggi : Lalu pak, dari aturan dan kebijakan tersebut, apa
langkah yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Bitar?
Punya rencana-rencana tertentu nggak dalam
menanggapi aturan dan kebijakan pemerintah?
Johan : Untuk suatu kebijakan atau aturan, pihak sekolah
pasti membuat rencana program yang harus
dijalankan sesuai dengan aturan atau kebijakan
tersebut. Nantinya program tersebut yang akan
diterapkan. Tetapi kalau kebijakan tersebut sudah
berupa program, ya kami tinggal menjalankan, serta
menentukan target yang ingin di capai.
Anggi : Contohnya apa pak?
Johan : Yaaa… Misalnya saja kebijakan tentang nilai UAN.
Lalu SMA Negeri 1 Blitar melakukan program
pendalaman materi untuk siswa tingkat akhir.
Tujuannya ya supaya nilainya memenuhi syarat nilai
UAN dari pemerintah.
Anggi : Contoh lainnya pak?
Johan : Ya, RSBI ini… Pemerintah menentukan kebijakan
dan aturannya, kami pihak sekolah tinggal
menajalankan dan membuat program tambahan
supaya menjadi SBI.
Anggi : Jika berhubungan dengan strategi Humas yang
dijalankan SMA Negeri 1 Blitar dalam
mengembangkan RSBI, SMA Negeri 1 Blitar ini
menjabarkan atau tidak pak?
Johan : Hmmm… Dalam setiap kegiatan yang telah
terbentuk, kami pihak pembuat acara selalu
memberikan penjelasan-penjelasan terhadap seluruh
panitia acara. Mungkin itu yang disebut Anggi
115
sebagai penjabaran tersebut. Jadi misalnya
mempunyai strategi A, strategi itu dijabarkan terlebih
dahulu sebelum dilaksanakan. Dijabarkan kepada
seluruh pelaksana program atau acara.
Anggi : Lalu pak, bagaimana pelaksanaan strategi Humas
yang dijalankan oleh SMA Negeri 1 Blitar?
Johan : Untuk pelaksanaannya dilaksanakan oleh seluruh
oknum yang terlibat dalam acara atau program
tersebut. Dan mereka bertanggung jawab secara
langsung kepada Penanggung Jawab Program (PJP)
yang dimana PJB inilah yang menyusun suatu
strategi. Baik itu dalam bidang kehumasan, kurikulum
dan juga layanan.
Anggi : Jadi, PJP ini membawahi seluruh program yang ada di
SMA Negeri 1 Blitar pak?
Johan : Bisa dikatakan begitu, namun juga dibantu oleh
Wakasek yang ada. Misalnya program Humas,
dibantu oleh Kepala Humas atau Wakasek Bidang
Kehumasan.
Anggi : Kalau dalam masalah
Anggi : Baiklah, pertanyaan terakhir pak. Bagaimana
tanggapan publik sasaran terhadap strategi Humas
yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Blitar?
Johan : Saya rasa tanggapan publik cukup baik dan sangat
mendukung. Hal ini dibuktikan dengan seksesnya
setiap program Humas.
Anggi : Trima kasih pak atas waktunya..
Johan : Iya, sama-sama.. Mampir dulu untuk lihat ruang RSBI.
Di sana banyak hal yang bisa dimasukkan sebagai
bahan tambahan mungkin.
Anggi : Iya pak.. Ini juga mau ketemu sama pak Hadji.
116
Lampiran 2 : Transkrip Wawancara – Joko Rianto
3. Wawancara I
Tanggal wawancara : Selasa, 15 Maret 2011.
Waktu wawancara : 16.45 – 20.30.
Setting : Bertempat di Jl. Kepulauan Seribu No. 112 Blitar.
Joko Riyanto mengenakan kaos berkerah berwarna
kombinasi garis antara hitam dan putih. Dipadu
dengan celana panjang berwarna hitam.
Informan II (Joko) : Anggi… Bagaimana kabarnya? (Sambil tertawa dan
mengelurukan tangan untuk bersalaman.)
Peneliti (Anggi) : Waah.. Baik pak..
Joko : Lha suwe ga ketemu.. Tambah lemu..
Anggi : Iya pak, krasan nd Surabaya.
Joko : Lha piye kuliahe?
Anggi : Yaaa… Lumayan lancer pak.. Ini sudah masuk bab 4,
makanya nyari pak joko lagi.. hehehe…
Joko : Oooo… Tros apa sing bs pak joko bantu nggi?
Anggi : Ya.. Ini mau sedikit Tanya-tanya pak tentang RSBI
dan Humas..
Joko : Iyaa…
Anggi : Petrnayaan pertama Pak, SMA Negeri 1 Blitar pernah
melakukan riset tentang permasalahan yang muncul
selama mengembangkan RSBI atau tidak pak?
Joko : Riset secara nyata tidak pernah, tapi kami
menyebarkan angket kepada orang tua. Misalnya
tentang kualitas layanan.
Anggi : Alasan apa pak yang menyebabkan tidak
dilakukannya riset tersebut?
Joko : Kendala utama melakukan riset adalah masalah waktu
dan keterbatasan jumlah tenaga yang melakukan riset
tersebut.
117
Anggi : Berarti SMA Negeri 1 tidak memiliki personali
khusus untuk mencari permasalahan?
Joko : Tidak ada, seluruh permasalahan yang terjadi dapat
disampaikan kepada Humas atau disampaikan melalui
kotak saran.
Anggi : Kalau data tentang permasalahan yang pernah terjadi
ada atau tidak pak?
Joko : Ya tentu ada to. Itu semua kami data di ruang data.
Termasuk data prestasi juga ada di sana. Di simpan di
dalam Ruang RSBI.
Anggi : Permasalahannya apa saja pak?
Joko : Selama ini tidak ada masalah yang besar yang terjadi
di SMA Negeri 1 Blitar, kalaupun ada masalah yang
di catat atau di datakan, itu hanya masalah seputar
kualitas dan fasilitas layanan dari SMA Negeri 1
Blitar. Kalau dalam konteks RSBI, yang paling berat
itu ya masalah S2 dari guru-guru.. Soalnya itu kan
intern dari masing-masing guru sendiri..
Anggi : Lalu pak, ada personalia khusus buat nyari masalah
ato nggak?
Joko : Kalau personalia yang bertugas mencari
permasalahan yang terjadi di SMA Negeri 1 Blitar
kami tidak memiliki. Karena kan sudah ada Humas
yang dapat melakukan tugas tersebut. Selain itu,
Humas juga dibantu oleh guru-guru, khususnya Guru
BP untuk menampung keluhan atau permasalahan
siswa, jadi ya tidak perlu ada personalia tersebut.
Anggi : Oh begitu… Brarti masalahnya di sampaikan secara
langsung pak oleh yang bersangkutan?
Joko : Ya ndak to… Kami menggunakan sarana yang ada,
yakni kotak saran untuk menampung permasalahan
yang terjadi di lingkungan sekolah. Kotak tersebut
118
kami letakkan di tempat-tempat yang strategis, supaya
siswa dapat menyampaikan keluhannya. Biasanya
siswa menuliskan pada kertas dan dimasukkan di
kotak saran. Setiap dua minggu sekali kami
memprosesnya.
Anggi : Untuk menetahui publik atau unit sasaran, pernahkan
SMA Negeri 1 Blitar melakukan riset yang ditujukan
untuk mengidentifikasi unit sasarannya?
Joko : Pembagian angket kepada orang tua siswa pada saat
SMA Negeri 1 Blitar tahun pertama RSBI tersebut
dapat digunakan untuk menjadi bahan pertimbangan
bagi SMA Negeri 1 Blitar untuk melihat bagaimana
program RSBI yang sedang dikembangan oleh SMA
Negeri 1 Blitar di mata publiknya, dari situ juga dapat
dilihat pula publik sasarannya siapa saja.
Anggi : Hasilnya digunakan untuk apa pak?
Joko : Hasilnya ya selain untuk tau sasarannya siapa juga
digunakan untuk mengetahui unge-unge dari orang
tua siswa kepada sekolah berhubungan dengan
program RSBI.
Anggi : Kapan itu pak dilakukannya?
Joko : Terakhir dilakukan waktu tahun 2008.
Anggi : SMA Negeri 1 Blitar pernah nggak pak melakukan
evaluasi tentang sikap dan pola unit sasarannya?
Joko : Evaluasi dilakukan melalui penyebaran angket dan
juga rapat wali murid yang dilakukan. Kaku untuk
angket terakhir pada tahun 2008, kalau untuk rapat
wali murid biasanya dilakukan pada saat penerimaan
raport.
Anggi : Kapan pak dilakukan?
119
Joko : Untuk itu dilakukan mulai tahun ajaran baru 2008.
Sedangkan terakhir dilakukan pada tahun ajaran baru
2010.
Anggi : Dari hasil angket tersebut, bagaimana hasilnya pak?
Apakah unit sasaran dari SMA Negeri 1 Blitar
mendukung kegiatan SMA Negeri 1 Blitar dalam
mengembangkan RSBI?
Joko : Rata-rata menyetujui dan puas dengan layanan yang
diberikan oleh SMA Negeri 1 Blitar. Maka itu SMA
Negeri 1 Blitar mendapat predikat Juara 1 layanan
Publik tahun 2010. Dan orang tua siswa juga
mendukung seluruh kegiatan yang dilakukan siswa
SMA Negeri 1 Blitar dalam konteks akademis
maupun non akademis.
Anggi : Lalu apa usaha SMA Negeri 1 Blitar untuk menarik
minat dari publik sasarannya?
Joko : Biasanya dilakukan dengan promosi. Tapi akhir-
akhhir ini jarang dilakukan, karena SMA Negeri 1
Blitar kan sudah terkenal. Hahaha..
Anggi : Hahaha. Lalu promosinya dalam bentuk apa pak?
Joko : Untuk menarik minat dari publik, kami tentu saja
melakukan promosi tentang kegiatan atau program
kami, yang dilakukan melalui Radio Mayangkara,
atau juga lewat berita di koran yang memuat prestasi
dari SMA Negeri 1 Blitar. Serta digunakan juga surat
edaran ke sekolah-sekolah untuk penerimaan siswa
baru berprestasi. Selain itu, kami juga melakukan
promosi ke sekolah-sekolah SMP yang menjadi
sasaran dari SMA Negeri 1 Blitar, tapi dengan seiring
berjalannya waktu, kegiatan promosi di sekolah-
sekolah SMP hanya dilakukan beberapa kali saja,
karena SMA Negeri 1 sudah cukup dikenal oleh
120
masyarakat luas, khususnya di Blitar dalam prestasi
akademiknya.
Anggi : Pernah nggak pak SMA Negeri 1 Blitar mendata
tentang pekerjaan para orang tua siswa?
Joko : Oh ya tentu pernah to. Tiap masuk ajaran baru kan
dilengkapi dengan data siswa, antara lain pekerjaan
orang tua dan gaji mereka setiap bulannya.
Anggi : Biasanya digunakan untuk apa pak?
Joko : Adanya data tersebut sangat berguna bagi pihak
sekolah. Pihak sekolah menggunakan data tersebut
untuk memberikan beasiswa kepada siswa yang tidak
mampu, kan mesti melihat dulu pekerjaan orang
tuanya sebagai apa, lalu gajinya berapa setiap bulan,
lalu rumahnya dimana sebagai bahan survey. Jadi
keberadaan data tersebut penting juga bagi program
yang dijalankan oleh SMA Negeri 1 Blitar. Selain itu,
data tersebut juga bisa digunakan untuk mencari
sponsor. Misalnya pada waktu SMA Negeri 1 Blitar
melaksanakan kegiatan Apresiasi Seni tahunan, kan
membutuhkan banyak sponsor. Itu bisa jadi bahan
pertimbangan orang tua siswa mana saja yang kira-
kira dapat memberikan sponsor bagi acara tersebut.
Misalnya ada acara fashion show di Apres, maka
kami mencari orang tua siswa yang misalnya
pekerjaannya desainer atau toko baju yang bajunya
hendak di pamerkan.
Anggi : Dalam menjalankan sebuah strategi Humas, SMA
Negeri 1 Bitar menjalankan pemiihan alasan-alasan
kenapa memilih unsur tersebut pak?
Joko : Pasti dilakukan Nggi.
Anggi : Bentuknya apa saja pak?
121
Joko : Selain pendekatan kepada media, kami juga
melakukan berbagai macam workshop tentang RSBI,
lomba-lomba akademik, kalau dalam lomba
akademik, kami berhubungan dengan SMP yang ada
di sekitar Kota Blitar. Kami mengadakan lomba, yang
hadiahnya adanya beasiswa, itu termasuk taktik yang
kami gunakan supaya lombanya sukses, dan mereka
juga tertarik masuk SMA Negeri 1 Blitar.
Anggi : Lomba akademik itu misalnya lomba apa pak?
Joko : Ya kayak lomba MIPA itu.. kan sudah agenda
tahunan SMA Negeri 1 Blitar mengadakan lomba
MIPA… Itu pesertanya ya dari berbagai SMP di Kota
maupun Kabupaten Blitar..
Anggi : Kalau lomba MIPA tersebut, promosi atau
penyebarannya melalui apa pak?
Joko : Lomba MIPA… Biasanya lewat surat ke sekolah-
sekolah SMP..
Anggi : Pertimbangannya apa ak? Dan siapa saja yang terlibat
di dalam pemilihan tersebut?
Joko : Pertimbangannnya ya banyak, bisa tujuan dari
kegiatan tersebut apa, bisa juga berapa biaya dari
kegiatan tersebut..
Anggi : Siapa saja pak yang mengambil keputusan dalam
pilihan tersebut?
Joko : Kalau dalam urusan memilih opsi untuk strategi,
biasanya dilakukan MR, Pak Hadji dan juga saya
sendiri. Itu untuk yang berhubungan dengan Humas.
Jika nanti ada strategi lain yang berhubungan dengan
divisi lain, ya divisi lain yang bekerjasama dengan
Pak Hadji.
122
Anggi : Lalu bagaimana dengan masalah kebijakan
pemerintah pak? Apakah SMA Negeri 1 Blitar juga
melakukan evaluasi terhadap kebijakan pemerintah?
Joko : Mungkin jika ada kebijakan baru dari pemerintah,
kami pihak sekolah hanya mengadakan rapat
koordinasi dengan seluruh guru bagaimana
menyampaikan dan menjalankan program tersebut.
Anggi : Lalu kapan dilaksanakannya rapat tersebut pak?
Joko : Yaa.. Pokoknya kalau ada kebijakan atau aturan yang
memerlukan rapat dapat diadakan langsung.
Anggi : Apa pengaruh kebijakan tersebut bagi publik dari
SMA Negeri 1 Blitar Pak?
Joko : Pengaruhnya ya mereka terkena dampak dari
kebijakan tersebut, sehingga harus ikut menjalankan.
Anggi : Lalu SMA Negeri 1 Blitar punya rencana atau target
tentang kebijakan tersebut atau tidak?
Joko : Kalau rencana ya ada, sesuai dengan kebijakan yang
diberikan, begitu juga dengan targetnya. Yang harus
disesuaikan dengan rencana dari kebijakan itu sendiri.
Anggi : Kebijakan tersebut berpengaruh atau tidak pak pada
public SMA Negeri 1 Blitar? Apa pengaruhnya?
Joko : Pasti berpengaruh. Pada mulanya jika aturan itu terasa
memberatkan pasti ada yang protes, tetapi hal itu
dapat dijelaskan sehingga mereka bisa menerima
peraturan tersebut. Karena itu dari pemerintah, maka
kami dari pihak sekolah negeri juga harus mentaati
peraturan pemerintah.
Anggi : Pertanyaan terakhir Pak, tengtang strategi public
relations yang dijalankan oleh SMA Negeri 1 Blitar,
apakah dijabarkan dahulu?
Joko : Maksudnya?
123
Anggi : Maksudnya, apakah SMA Negeri 1 Blitar melukan
penjabaran terlebih dahulu terhadap strategi public
relations yang dijalankan?
Joko : Kami hanya memberikan standart operasional
prosedur saja.
Anggi : Taktik dan strateginya berupa apa pak?
Joko : Yaa misalnya untuk kegiatan humas, pasti dilakukan
promosi… untuk menarik minat masyarakat, ya kami
gunakan apresiasi seni…
Anggi : Kalau tentang pelaksanaan strategi public relations itu
sendiri pak? Bagaimana pelaksanaannya dan
bagaimana tanggapan dari publik?
Joko : Ya dilaksanakan oleh seluruh orang yang terlibat
dalam perencanaan, terutama divisi terkait.. Dan saya
rasa selama ini tanggapannya positif. Tidak ada
tanggapan negatif dari kegiatan-kegiatan yang
dijalankan oleh SMA Negeri 1 Blitar.
Anggi : Baik lah pak… Terima kasih atas waktunya. Tuhan
memberkati..
Joko : Iya, sama-sama.. Semoga sukses..
124
Lampiran 3 : Transkrip Wawancara – Hadji Siswono
4. Wawancara I
Tanggal wawancara : Rabu, 16 Maret 2011.
Waktu wawancara : 10.30 – 11.30.
Setting : Bertempat di depan ruang guru SMA Negeri 1 Blitar
yang cenderung sepi karena masih dalam jam
kegiatan belajar mengajar. Hadji menggunakan
setelan baju dinas berwarna abu tua.
Informan III (Hadji) : Piye nduk? Janjian karo ak to.. Ngobrole ndek kene
ae yo…
Peneliti (Anggi) : Iya pak… Di sini aja nggak apa-apa… Ndak ngajar to
pak?
Hadji : Kosong ning wes jam sengene… Piye, apa yang bisa
dibantu?
Anggi : Yaaa… Ngobrol-ngrobrol tentang RSBI pak, di
hubungkan dengan kegiatan Humas.
Hadji : Yawis… apa yang mau di tanyakan?
Anggi : Baik pak, pertanyaan pertama. Dalam
mengembangkna RSBI, melakukan strategi Humas,
SMA Negeri 1 Blitar pernah mengadakan riset nggak
pak?
Hadji : Enggak ada kalu riset secara khusus untuk
mengetahui masalah. Kan kalau ada masalah selalu
diselesaikan secara langsung, nunggu riset yam akin
memakan waktu….
Anggi : Jadi kalau ada masalah ngga pernah dilakukan riset
terlebih dahulu tentang permasalahan tersebut pak?
Hadji : Lha wong masalahnya saja sudah dapat langsung di
selesaikan, apa yang mau di teliti lagi? Kan ndak
efektif itu namanya. Kecuali memang masalahnya
nggak selesai-selesai, berkepanjangan, itu masih
mungkin untuk diteliti. Tapi kalau sudah dapat
125
diselesaikan secara langsung ya nggak perlu
penelitian atau riset.
Anggi : alu kalau tidak melakukan riset, untuk mengetahui
permasalahan gimana caranya pak?
Hadji : Yak an kalau ada masalah biasanya orang tua atau
siswa itu matur ke bapak ibu guru atau ke Humas
kalau nggak gitu ke BP.. Dari sana kami biasanya
langsung menyelesaikan masalahnya.
Anggi : Berarti nggak dilakukan pendataan terhadap
permasalahan yang muncul pak?
Hadji : Tetap dilakukan.. Jadi masalah yang besar saja yang
di data. Kalau misalnya masalah keluhan AC mati
atau AC nggak dingin ya nggak di cacat atau di data..
Anggi : Masalah besar itu misalnya apa pak?
Hadji : Masalah besar yaaaa… misalnya ada laporan tentang
protes SPP.. tapi lainnya itu ndak ada yang besar…
Maksudnya masalahnya ya hanya seputar tentang
lingkungan sekolah saja, layanan terutama…
Anggi : Ooo.. Terus ada ndak pak personalia khusus yang
ditugaskan sekolah untuk mencari permasalahan yang
terjadi?
Hadji : Tidak ada… Yaa.. Yang melakukan pendataan itu
saya, dibantu dengan wakasek lainnya, di bantu
dengan BP juga.. Misalnya, jika berhubungan dengan
Humas, PJP akan dibantu oleh Wakil Kepala
Seskolah Bidang Kehumasan, jia berhubungan
dengan kurikulum, maka akan dibantu dengan Wakil
Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.
Anggi : Kalau untuk mengetahui publik sasaran dari kegiatan
yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Blitar, dilakukan
identifikasi publik dulu apa nggak pak?
126
Hadji : Ya kan publiknya Cuma itu-itu saja.. mau di
identifikasi bagaimana lagi.. Paling kami hanya
mengamati saja. Tapi, untuk identifikasi unit sasaran,
pernah dilakukan pembagian angket yang digunakan
sebagai wacana SMA Negeri 1 Blitar supaya tahu
perkembangan, keluhan dan uneg-uneg dari orang tua
siswa tentang program RSBI yang dijalankan oleh
SMA Negeri 1 Blitar. Evaluasi yang dilakukan pada
tahun 2008 tersebut digunakan sebagai alat untuk
mengetahui keinginan publik dari program RSBI di
SMA Negeri 1 Blitar.
Anggi : Bagaimana cara SMA Negeri 1 Blitar
mengidentifikasi atau menentukan unit sasarannya
pak?
Hadji : Kami pihak sekolah memberikan angket kepada orang
tua siswa dan siswa untuk diisi dan dilihat hasilnya
pada saat dikembalikan ke sekolah.
Anggi : Setelah menentukan unit sasarannya,
bagaimana cara SMA Negeri 1 menarik
minat dari publiknya?
Hadji : SMA Negeri 1 Blitar melakukan promosi ke sekolah-
sekolah sasaran, serta menawarkan berbagai beasiswa
yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para
siswa SMP untuk masuk ke SMA Negeri 1 Blitar,
selain beasiswa akademik, kami juga memberikan
beasiswa non akademik, misalnya renang, tennis,
basket. Kan ada itu salah satu siswi dari SMA Negeri
1 Blitar yang menjadi atlet renang nasional.
Anggi : Kalau tentang struktur kekuasaan, SMA Negeri 1
Blitar melakukan identifikasi terhadap hal yang
mempengaruhi publiknya atau tidak pak? Misalnya
pekerjan orang tua, gaji?
127
Hadji : Setiap masuk ajaran baru, para calon siswa pasti
mengisi lengkap data diri mereka, termasuk data
orang tua siswa, yang meliputi pekerjaan, alamat dan
gaji...
Anggi : Gunanya buat apa pak data tersebut?
Hadji : Data orang tua siswa terebut sangat berguna baik bagi
siswa sendiri maupun bagi sekolah. Jadi sekolah
dapat tau tingkat social dari orang tua siswa, sehingga
dapat dengan mudah mengambil keputusan jika ada
sesuatu yang berhubungan dengan hal tersebut.
Misalnya adanya beasiswa bagi yang tidak mampu.
Anggi : Taktik promosi yang digunakan SMA Negeri 1 Blitar
itu seperti apa pak?
Hadji : Kalau taktik promosi, kami menggunakan media. Jadi
semakin banyak SMA Negeri 1 perstasinya di muat di
surat kabar, penilaian orang akan SMA Negeri 1 akan
otomatis baik juga. Caranya ya kalau kami ada acara
atau siswa ada yang berprestasi, kami menghubungi
wartawan supaya dia menulis berita tentang prestasi
siswa tersebut. Pokoknya sapa duluan, jadi misalnya
siswa ada prestasi baru menang lomba, kalau di
tingkat kota lombanya, pasti ada wartawan yang
datang meliput, dan mereka langsung mewawancarai
siswa yang bersangkutan. Kalau lombanya di luar
kota, biasanya setelah pulang kami member tahu
wartawan bahwa siswa dari SMA Negeri 1 Blitar
menang lomba, dan mereka datang meliput. Kalau
mereka yang datang meliput kan biayanya tidak
sebesar kami pasang iklan di surat kabar.
Anggi : Yang bertanggung jawab memilih taktik terebut siapa
pak?
128
Hadji : Pihak PJB bertanggung jawab membuat program
yang berguna untuk mengembangkan RSBI, termasuk
di dalamnya adalah memilih strategi yang digunakan
untuk mengembangkan RSBI tersebut. Nah, dalam
tugas tersebut, saya dibantu oleh wakasek yang ada.
Jadi, misalnya strategi yang dimaksud itu
berhubungan dengan kurikulum, ya di bantu oleh
wakasek kurikulum, kakau tentang Humas, ya di
bantu oleh Pak Joko.
Anggi : Kalau mengenai peraturan pemerintah, SMA Negeri 1
melakukan evaluasi atau tidak pak?
Hadji : Aturan dan kebijakan yang di buat pemerintah tidak
perlu kami identifikasi lagi, karena sebenarnya kami
tidak punya kewenangan untuk itu. Biasanya kami
hanya melakukan rapat koordinasi untuk membahas
langkah yang akan diambil untuk merealisasikan
kebijakan dan peraturan tersebut. Nah, di situ juga
tugas PJP untuk merancang program yang sesuai
dengan maksud kebijakan dan aturan tersebut. PJP
dibantu oleh tim pengembang, kepala sekolah dan
wakil kepala sekolah serta dewan guru.
Anggi : Lalu apa yang dilakukan SMA Negeri 1 Blitar kalau
ada kebijakan atau aturan baru dari pemerintah?
Hadji : Ya kalau ada kebijakan atau aturan dari pemerintah,
kami pihak sekolah hanya membuatkan program yang
sesuai dengan maksud pemerintah terebut. Kalau
kebijakannya sudah berupa program jadi, ya kami
tinggal menjalankan saja. Tapi, saya kira kok evalasi
terebut perlu dilaksanakan. Karena apa, dengan
adanya evaluasi terhadap suatu peraturan dan
kebijakan pemerintah, sekolah dapat lebih
mengembangkan kebijakan tersebut. Kalau misalnya
129
kebijakan dan aturan tersebut dianggap
menguntungkan siswa, ya haru di kembangkan, kalau
merugikan ya buat apa diteruskan. Harusnya
dilakukan evaluasi terhadapt kebijakan dan aturannya
juga. Kalau yang selama ini kami lakukan kan hanya
evaluasi terhadap program yang sudah kami buat
berdasarkan dari kebijakan dan aturan yang di buat
oleh pemerintah saja.
Anggi : Lalu bagaimana tanggapan orang tua terhadap hal
tersebut pak?
Hadji : Biasanya orang tua siswa cenderung menerima,
misalnya pun ada ketidak setujuan, itupun tidak akan
merubah kebijakan dari pemerintah. Kecuali
kebijakan tersebut benar-benar merugikan.
Anggi : Dari pertauran pemerintah itu, target apa yang
dimiliki oleh sekolah pak?
Hadji : Pihak sekolah pasti punya target tertentu dalam
menyikapi suatu kebijakan dan aturan dari
pemerintah, Misalnya saja tentang standar nilai UAN,
sekolah memiliki program-program yang dibat untuk
memenuhi target nilai yang di harapkan pemerintah,
melalui peningkatan kualitas pendidikan, memberikan
pendalaman materi, dan juga melakukan try out
sebelun ujian.
Anggi : Kalau melaksanakan program atau strategi public
relations, SMA Negeri 1 menjabarkan program
tersebut atau tidak pak?
Hadji : Pihak sekolah tidak pernah memberikan penjelasan
atau penjabaran tentang strategi yang dibuat kepada
publik. Karena sifatnya rahasia. Mungkin kalau ada
suatu strategi yang berwujud program, kami hanya
130
melakukan pengenalan program dan
melaksanakannya.
131
Lampiran 4 : Transkrip Wawancara – Adji Pujono
5. Wawancara I
Tanggal wawancara : Jumat, 18 Maret 2011.
Waktu wawancara : 09.00 – 10.30.
Setting : Bertempat di ruang tamu SMA Negeri 1 Blitar.
Suasana yang sepi karena pada waktu itu masih jam
pelajaran. Adji menggunakan baju batik berwarna
coklat, di temani oleh Affandi, salah satu anggota
Komite Sekolah yang senior. Affandi memakai baju
kotak-kotak berwarna abu-abu.
Peneliti (Anggi) : Apakah pernah SMA Negeri 1 Blitar mengadakan
riset untuk mengetahu permasalahan yang muncul
pak?
Informan (Adji) : Tidak pernah dilakukan riset mengenai permasalahan
yang muncul, karena setiap keluhan atau masalah
yang terjadi di SMA Negeri 1 Blitar dapat
disampaikan secara langsung. Baik itu kepada Kepala
sekolah, Humas, Guru BP, OSIS, maupun Komite
Sekolah… Jadi setiap keluhan atau masalah tersebut
dapat langsung ditangani.
Anggi : Permasalahannya yang terjadi apa saja biasanya pak?
Dalam mengembangkan RSBI..
Adji : Untuk RSBI itu kalau saya lihat permasalahan yang di
hadapi SMA Negeri 1 Blitar tidak banyak. Mungkin
hanya permasalahan guru yang S2 saja belum dapat
terpenuhi 100%. Kalau lainnya saya rasa sudah bagus.
Jadi tidak ada permasalahan yang memerlukan riset.
Wong lingkupnya kecil lho mbak. Hanya sebatas ini
saja. Beda kalu dengan di Surabaya atau kota besar
lainnya.
Anggi : Berarti tidak ada personil untuk mencari
permasalahan ya pak?
132
Adji : Blitar ini kan ya gitu-gitu aja kotanya, masyarakatnya
juga cenderung menerima apa saja keputusan dari
sekolah, tidak banyak maunya… jadi ya cenderung
tidak ada permasalahan yang berarti. Kalaupun ada
permasalahan juga pasti dapat diselesaikan dengan
cepat, tidak perlu sampai menambah personalia untuk
ditugaskan mencari permasalahan.
Anggi : Kalau identifikasi publiknya dilakukan atau tidak
pak?
Adji : Blitar itu Kota Kecil, yaaa kalau di bandingkan
dengan SMA di Suarabaya ya jelas berbeda, di sini
pun publiknya ya Cuma terbatas itu-itu saja. Lain
kalau di Surabaya lingkupnya luas sekali Unit sasaran
dari SMA Negeri 1 itu ya mayoritas dari SMP Negeri
1, SMP Negeri 2, dan SMP Negeri 3, dan beberapa
sekolah Negeri favorit lainnya di Kabupaten dan Kota
Blitar. Jadi saya rasa sudah jelas siapa sajakah unit
sasarannya, tidak diperlukan riset lagi karena akan
semakin memakan waktu yang lebih banyak dalam
sebuah kegiatan.
Anggi : Lalu bagaimana cara SMA Negeri 1 Blitar untuk
mengetahui keluhan dari orang tua pak?
Adji : Biasanya kami Komite Sekolah menggelar rapat
bersama dengan wali murid dan guru, di situ menjadi
wadah untuk menumpahkan keluhan dan uneg-unge,
juga menjadi tempat urun rembug bagi guru dan
orang tua untuk membahas perkembangan dari SMA
Negeri 1 Blitar. Lha dari situ kita bisa lihat sikap dan
tindakan public itu tadi menanggapi kegiatan-kegiatan
yang sudah dijalankan, sedang di jalankan dan akan
dijalankan oleh SMA Negeri 1 Blitar.
133
Anggi : Menurut bapak, gimana caranya SMA Negeri 1 Blitar
menarik minat dari publiknya?
Adji : Memmpersuasi wali murid dan mengiklankan diri di
surat kabar pada saat adanya event yang dilakukan
oleh SMA Negeri 1 Blitar.
Anggi : Untuk struktur kekuasaan, dilakukan pendataan atau
identifikasi nggak pak? Misanya tentang pekerjaan
dan gaji orang tua siswa..
Adji : Kalau pas waktu penerimaan siswa baru, dari jaman
anak saya sekolah di SMA Negeri 1 Blitar tahun 1999
sudah dilakukan pendataan tersebut.
Anggi : Biasanya digunakan untuk apa pak?
Adji : Pendataan tersebut kan dilakukan untuk kepentingan
siswa juga. Misalnya sebagai bahan pertimbangan
pihak sekolah untuk memberikan beasiswa, dilihat
dari daftar pekerjaan dari orang tuanya. Jadi
pendataan itu saya rasa sangat penting untuk
dilakukan..
Anggi : Kalau di SMA Negeri 1 Blitar, siapa yang melakukan
pemilihan opsi atau unsur taktikal public relations
pak?
Adji : Yang melakukan pemilihan opsi ya meliputi Tim
Pengembang RSBI, Koordinator RSBI dan juga
biasanya kami Komite Sekolah ikut memberikan
saran dan dimintai pendapat tentang hal tersebut. Jadi,
secara tidak langsung Komite Sekolah juga turut andil
dalam melakukan pemilihan opsi atau unsure taktikal
strategi public relations tersebut.
Anggi : Bagaimana tanggapan orang tua terhadap program
yang dijalankan oleh SMA Negeri 1 Blitar?
Adji : Orang tua siswa sebenarnya mendukung adanya
program yang dibuat oleh sekolah, asalkan program
134
tersebut masih terjangkau, dan juga bermanfaat besar.
Sejauh ini, program yang di buat oleh SMA Negeri 1
Blitar tidak ada yang menuai protes besar dari wali
murid. Ini dikarenakan SMA Negeri 1 Blitar bisa
dengan tepat menempatkan program-program yang di
buatnya, sehingga sisa juga mendapat kemudahan dari
program tersebut. Misalnya saja program pendalaman
materi sebelum UAN, siswa mendapat manfaat besar
dari program tersebut. Juga program beasiswa, siswa
yang tidak mampu khususnya, dapat sangat terbantu
dengan adanya program tersebut. “Setiap ada
kebijakan atau aturan baru itu pasti ada omongan dari
beberapa orang tua siswa yang merasa tidak setju, tapi
ya namanya juga peraturan pemerintah, kebijakan
pemerintah, ya lama-lama di terima sendiri oleh orang
tua siswa. Saya sebagai Ketua Komite hanya
membantu pihak SMA Negeri 1 Blitar untuk
menjelaskan maksud dari program dari kebijakan
pemerintah itu tadi supaya dapat diterima oleh orang
tua siswa.
Anggi : Kalau tentang peraturan pemerintah, bagaimana sikap
SMA Negeri 1 Blitar terhadap peraturan tersebut?
Adji : Pihak sekolah cenderung melaksanakan dan
menjalankan program sesuai dengan kebijakan dan
aturan dari pemerintah. Meskipun kadang ada ketidak
setujuan, tetapi akhirnya juga pasti dilaksanakan.
Ketidak setujuan itu biasanya datang dari orang tua
wali murid yang kurang setuju terhadap suatu
program, tetapi hal tersebut tidak berpengaruh besar
dan dapat terus dilaksanakan.
Anggi : Berarti pihak sekolah tidak melakukan evaluasi ya
pak?
135
Adji : Selama saya menjadi Komite Sekolah sejak tahun
1997 sampai sekarang, tidak ada peraturan dan
kebijakan pemerintah yang diidentifikasi atau
dievaluasi oleh pihak sekolah. Saya rasa, dimanapun
sekolah negeri di Indonesia, tidak ada yang
melaksanakan kegiatan identifikasi dan evaluasi
terhadap kebijakan dan peraturan pemerintah,
kalaupun ada, pasti sekolah tersebut merupakan
sekolah yang ditunjuk oleh pemerintah untuk
melakukan kegiatan tersebut. Karena, dimanapun
sekolah negeri itu di bawah kebijakan dan aturan dari
pemerintah, baik itu pemerintah pusat, pemerintah
provinsi maupun pemerintah kota. Jadi sekiranya,
pihak sekolah cuma menjalankan kebijakan dan
aturan tersebut.
Anggi : Saat SMA Negeri 1 memliki suatu program,
dilakukan penjabaran terhadap program tersebut
nggak pak?
Adji : Pihak orang tua siswa atau public dari SMA Negeri 1
Blitar tidak pernah mendapatkan penjabaran dari
sekolah untuk suatu program atau strategi yang akan
dilaksanakan. Kami pihak orang tua siswa hanya
mendukung terlaksananya program yang telah di buat
saja.
Anggi : Menurut bapak, bagaimana kerja Humas SMA Negeri
1 Blitar dalam mengembangkan RSBI?
Adji : Kerja Pak Joko selaku kepala Humas ini sangat baik.
Dari Kelapa Humas yang sebelumnya, Pak Joko lebih
aktif dan juga otrangnya supel. Untuk program yang
di jalankan pun saya rasa sudah cukup mewakili
untuk memberikan citra yang positif di mata
masyarakat Blitar. Mislnya lewat prestasi siswa yang
136
sampai ke ajang international yang masuk surat kabar,
itu kan sudah nilai plus tersendiri bagi SMA Negeri 1
Blitar”.
137
Lampiran 5 : Transkrip Wawancara – Aliyyu Eka Nur Rofi'
6. Wawancara I
Tanggal wawancara : Rabu, 16 Maret 2011.
Waktu wawancara : 12.10 – 13.15
Setting : Bertempat di SMA Negeri 1 Blitar, di taman dekat
ruang UKS. Suasana sepi karena pada jam tersebut
adalah jam pelajaran berlangsung.
Anggi : Ngga ada pelajaran ta jam ini?
Alliyu : Ada mbak, Cuma td di panggil Pak Agus, katanya ada
yang mau wawancara..
Anggi : Oalaaah… tapi ga ganggu kan ini?
Aliyyu : Nggak koq mbak..
Anggi : Kenalan dulu… Namaku Anggi, Kamu?
Alliyu : Aliyyu mbak.. Mbak Anggi dari universitas mana to?
Anggi : UK. Petra Surabaya. Tau kan?
Aliyyu : Hehehe… Ndak mbak, cm pernah denger aja..
Anggi : Wew… Hahaha.. Yawis, mulai wawancara aja yaa..
Aliyyu : Tentang apa dulu ini mbak?
Anggi : Tentang Humas.. Hmmm… Mulai ae yaa…
Aliyyu : Okee mbaak..
Anggi : Menurut kamu, SMA Negeri 1 Blitar itu pernah
mengadakan rsiet tentang permasalahan yang muncul
ato nggak?
Aliyyu : Hmmm… Sepertinya tidak dilakukan mbak. Cuma
dulu pernah diberikan angket untuk bahan evaluasi
bagi sekolah tentang pendapate para siswa, apa aja
yang kurang memuaskan di sekolah. Misalnya
fasilitas kelas, cara guru mengajar. Gitu…
Anggi : Lalu, menurut kamu, perlu ato nggak riset tersebut
dilaksanakan?
Aliyyu : Tidak perlu mbak, karena setau saya tidak pernah ada
masalah besar yang muncul.
138
Anggi : Lalu bagaimana cara menyelesaikan masalahnya?
Aliyyu : Ya di selesaikan secara langsung mbak. Kan biasanya
ada keluhan tentang fasilitas kelas, ya langsung di
tangani pada saat itu juga.
Anggi : Berarti tidak ada tenaga khusus yang ditugaskan
untuk mencari permasalahan ya?
Aliyyu : Tidak ada.
Anggi : Menurut kamu, penting nggak di adakannya tenaga
khusus tersebut?
Aliyyu : Rasanya tidak perlu.
Anggi : Lalu gimana caranya siswa menyampaikan keluhan
atau permasalahan kepada sekolah?
Aliyyu : Kan ada kotak saran mbak, ada guru BP juga..
Biasanya kalau siswa yang dekat dengan guru, di
sampaikan langsung ke guru BP. Kalau siswa yang
cenderung tidak akrab sama guru biasanya nulis di
kotak saran. Tapi Enakan langsung bilang ke guru BP
ato guru-guru mbak, soalnya kalau nulis di kotak
saran kan mesti nunggu kotaknya dilihat oleh
pengurus kotak sarannya. Ya jadi penangannya lebih
lambat dibanding dengan ngomong langsung.
Anggi : Untuk mengetahui publik sasaran dari SMA Negeri 1
, pernah tidak dilakukan riset tentang siapa saja unit
sasarannya?
Aliyyu : Tidak pernah mbak, setahu saya SMA Negeri 1 Bitar
hanya pernah memberikan angket pada siswa dan
orang tua tentang kualitas dan fasilitas layanan.
Anggi : Jika berhubungan dengan sikap dan tindakan dari
publiknya, pernah nggak SMA Negeri 1 Blitar
melakukan evaluasi?
Aliyyu : Maksudnya mbak?
139
Anggi : Hmmm.. misalnya ada program dari SMA Negeri 1
Blitar, setelah program itu dilakukan evaluasi
bagaimana tanggapan dan sikap dari publiknya..
Pernah dilakukan atau tidak?
Aliyyu : Pernah mbak, dilakukan setiap kali ajaran baru. Yang
dimaksudkan untuk program RSBI, bagaimana
tanggapan orang tua tentang program tersebut,
bagaimana biayanya.. ya pokoknya gitu lah mbak…
Anggi : Lalu bagaimana tanggapan orang tua?
Aliyyu : Mendukung mbak,,, Selain dukungan moral,
dukungan lain mungkin berupa bentuk jarang adanya
protes dari mereka terhadap kegiatan sekolah dalam
mengembangkan RSBI. Dengan biaya yang relative
murah untuk ukuran sekolah rintisan bertaraf
internasional, SMA Negeri 1 memberikan layanan
dan fasilitas yang sangat baik. Kualitas pendidikannya
pun juga baik.
Anggi : Lalu, setahu kamu, bagaimana cara SMA Negeri 1
Blitar menarik “konsumennya”?
Aliyyu : Hmmm… dulu waktu saya masih SMP, dilakukan
promosi ke sekolah saya..
Anggi : Ohh.. dari SMP mana dulu?
Aliyyu : SMP Negeri 1 Wlingi mbak.. Anak kabupaten saya,
bukan anak kota…
Anggi : Hahaha… Itu promosinya dilakukan dalam bentuk
apa?
Aliyyu : Ya… dilakukan dengan cara promosi… Promosi yang
dilakukan dalam bentuk kedatangan beberapa tim
guru SMA Negeri 1 Blitar untuk melakukan
pengenalan SMA Negeri 1 Blitar kepada siswa-siswi
SMP di sekolah saya. Menceritakan fasilitas yang
ada, seperti laboratorium, lapangan tennis, dll, juga
140
menceritakan prestasi-prestasi yang didapat oleh
SMA Negeri 1 Blitar baik tingkat Kota Blitar, Jawa
Timur atau provinsi dan juga tingkat nasional dan
internasional.
Anggi : oohhh… icic.. Lalu, kalau dalam hal pekerjaan dari
orang tua siswa, apakah SMA Negeri 1 Blitar pernah
mengadakan pendataan?
Aliyyu : Iya mbak, dulu waktu masuk ke SMA Negeri 1 Blitar,
semua calon siswa di suruh mengiri data lengkap
yang ada di dalam formlir pendaftaran. Termasuk
juga di salamnya adalah data pekerjaan dari orang tua
dan juga gajinya berapa tiap bulan”.
Anggi : Lalu, selama ini setahu kamu digunakan untuk apa
data-data tersebut?
Aliyyu : Data tentang siswa dan orang tua siswa itu sangat
berguna mbak bagi kedua belah pihak, baik sekolah
maupun siswa dan orang tuanya. Misalnya saja ya,
kalau ada siswa yang sakit atau pingsan di sekolah,
pihak sekolah dapat menghubungi orang tuanya
secara langsung. Selain itu, jika ada pemberian
beasiswa, mungkin saja data tersebut digunakan untuk
melihat siapa saja yang pantas di berikan beasiswa.
Hal lain lagi, adanya data tersebut biasanya juga
digunakan OSIS saat harus meminta sumbangan atau
sponsor kepada orang tua siswa. Misalnya waktu
acara Apres, atau acara-acara lainnya. Seperti acara
donor darah, jika ada orang tuanya yang dokter, bisa
ikut membantu.
Anggi : Sebagai seorang ketua OSIS yang juga pasti
membantu seluruh kegiatan SMA Negeri 1. Menurut
kamu, dilakukan pemilihan tahapan dari suatu
kegiatan nggak? Misalnya SMA Negeri 1 Blitar ingin
141
mengadakan promosi sekolah, dilakukan pemilihan
sekolah mana dulu yang menjadi prioritas atau tidak?
Aliyyu : Iya, dilakukan mbak.
Anggi : Siapa saja biasanya yang terlibat dalam pengambilan
atau pemilihan opsi tersebut?
Aliyyu : Biasanya ya panitia acara.
Anggi : Lalu, menurut kamu apa saja yang menjadi bahan
pertimbangan dalam pemilihan tersebut?
Aliyyu : Biasanya tujuan acaranya apa, terus biaya juga
menjadi bahan pertimbangan.
Anggi : Lalu, jika berbicara masalah peraturan pemerintah,
apakah SMA Negeri 1 Blitar melakukan evaluasi
tentang kebijakan atau peraturan baru dari
pemerintah?
Aliyyu : Kalau setahu saya yo mbak, itu biasanya Cuma
dirapatkan saja.
Anggi : Lalu apa dampak perubahan tersebut bagi SMA
Negeri 1 Blitar?
Aliyyu : Bisanya kalau peraturan pemerintah tidak ada yang
merugikan para siswa ataupun sekolah.. Jadi saya rasa
dampaknya positif.
Anggi : Biasanya setelah ada kebijakan atau aturan baru, ada
rencana-rencana dan target baru yang ingin dicapai
atau tidak?
Aliyyu : Pasti ada mbak.. Dan ada waktunya kapan hal tersebut
terealisasi. Misalnya RSBI, nanti kapan jadi SBI gitu..
Anggi : Lalu bagaimana pengaruhnya pada public, seperti
orang tua siswa dan siswa?
Aliyyu : Pengaruhnya ya pasti mengikuti kebijakan tersebut
mbak.
Anggi : Lalu, apakah SMA Negeri 1 Blitar menjabarkan
setiap strategi humas yang mereka jalankan?
142
Aliyyu : Tidak mbak.
Anggi : Baiklah, pertanyaan terakhir. Menurut kamu,
bagaimana strategi humas yang terlah dijalankan oleh
SMA Negeri 1 Blitar dalam rangka mengembangkan
RSBI?
Aliyyu : Menurut saya strategi public relations yang dilakukan
humas sudah cukup baik mbak, tidak perlu ditambah
lagi. Karena dengan seperti ini pun SMA Negeri 1
sudah dikenal oleh masyarakat luas. Jadi saya rasa
kerja Humas SMA Negeri 1 Blitar sangat baik.
Apalagi menang pengharagaan Juara 1 Layanan
Publik terbaik tingkat kota Blitar..
145
Lampiran 6 : Matriks Pertanyaan Informan Kunci
Strategi Public Relations SMA Negeri 1 Blitar dalam Mengembangkan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
Konsep Pertanyaan Informan 1 – Johan E.P
(Kepala Sekolah SMA
Negeri 1 Blitar)
Informan 2 – Joko R.
(Kepala Humas SMA
Negeri 1 Blitar)
Informan 3 – Hadji S.
(MR dan PJB SMA Negeri
1 Blitar)
1. Mengidentifikasi
permasalahan
yang muncul.
1. Apakah pernah
melakukan riset
mengenai
permasalahan
yang muncul
selama kegiatan
mengembangka
n RSBI?
1. A. Apakah pernah
dilakukan riset
mengenai
permasalahan-
permasalahan yang
muncul selama
mengembangkan
RSBI?
1. B. Jika pernah, kapan
dilakukannya riset
tersebut dan apa
sajakah hasilnya?
1. C. Jika tidak, mengeapa
tidak dilakukan riset
1. A. Apakah pernah
dilakukan riset
mengenai
permasalahan-
permasalahan yang
muncul selama
mengembangkan
RSBI?
1. B. Jika pernah, kapan
dilakukannya riset
tersebut dan apa
sajakah hasilnya?
1. C. Jika tidak, mengapa
tidak dilakukan riset
1. A. Apakah pernah
dilakukan riset
mengenai
permasalahan-
permasalahan yang
muncul selama
mengembangkan
RSBI?
1. B. Jika pernah, kapan
dilakukannya riset
tersebut dan apa
sajakah hasilnya?
1. C. Jika pernah,
bagaimana tanggapan
146
2. Apakah punya
data-data
tentang masalah
apa saja yang
pernah terjadi di
SMA Negeri 1
Blitar?
tersebut?
2. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar memiliki data
masalah apa saja
yang pernah terjadi di
SMA Negeri 1 Blitar,
yang berhubungan
dengan RSBI?
2. B. Jika punya, masalah
apa sajakah yang
pernah terjadi di
SMA Negeri 1 Blitar
berhubungan dengan
tersebut?
2. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar memiliki data
masalah apa saja yang
pernah terjadi di
SMA Negeri 1 Blitar,
yang berhubungan
dengan RSBI?
2. B. Jika punya, masalah
apa sajakah yang
pernah terjadi di
SMA Negeri 1 Blitar
berhubungan dengan
orang tua dan wali
murid SMA Negeri 1
Blitar dengan adanya
riset tersebut?
1. D. Jika tidak, mengapa
tidak dilakukan riset
tersebut?
2. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar memiliki data
masalah apa saja yang
pernah terjadi di
SMA Negeri 1 Blitar,
yang berhubungan
dengan RSBI?
2. B. Jika punya, masalah
apa sajakah yang
pernah terjadi di
SMA Negeri 1 Blitar
berhubungan dengan
147
3. Apakah
memiliki
personalia yang
RSBI?
2. C. Jika tidak, mengapa
tidak dilakukan
pengumpulan data
masalah tersebut?
3. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar memiliki
personalia yang
RSBI?
2. C. Jika tidak, mengapa
tidak dilakukan
pengumpulan data
tersebut?
3. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar memiliki
personalia yang
RSBI?
2. C. Jika tidak, mengapa
tidak dilakukan
pengumpulan data
tersebut?
2. D. Persoalan apakah
yang sering terjadi di
kalangan orang tua
dan wali murid
terhadap SMA Negeri
1 Blitar yang
berhubungan dengan
RSBI?
2. E. Bagaimana cara
menyelesaikan
persoalan tersebut?
3. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar memiliki
personalia yang
148
bertugas untuk
mencari
permasalahan
yang terjadi?
bertugas untuk
mencari
permasalahan yang
terjadi berhubungan
dengan SMA Negeri
1 Blitar?
3. B. Jika punya, ada
berapa personil yang
bertugas untuk
melakukan tugas
tersebut?
3. C. Jika punya,
bagaimana cara atau
proses kerja personil
tersebut?
3. D. Jika punya, apa saja
kah kriteria pemilihan
personalia tersebut?
3. E. Jika tidak, mengapa
tidak diadakan
bertugas untuk
mencari
permasalahan yang
terjadi berhubungan
dengan SMA Negeri
1 Blitar?
3. B. Jika punya, ada
berapa personil yang
bertugas untuk
melakukan tugas
tersebut?
3. C. Jika punya,
bagaimana cara atau
proses kerja personil
tersebut?
3. D. Jika punya, apa saja
kah kriteria pemiihan
personalia tersebut?
3. E. Jika tidak, mengapa
tidak diadakan
bertugas untuk
mencari
permasalah yang
terjadi berhubungan
dengan SMA Negeri
1 Blitar?
3. B. Jika punya, ada
berapa personil yang
bertugas untuk
melakukan tugas
tersebut?
3. C. Jika punya,
bagaimana cara atau
proes kerja personil
tersebut?
3. D. Jika punya, apa saja
kah kriteria pemilihan
personalia tersebut?
3. E. Jika tidak, mengapa
tidak
149
penambahan personil
yang khusus untuk
melakukan tugas
tersebut?
penambahan personil
yang khusus untuk
melakukan tugas
tersebut?
diadakanpenambahan
personil yang khusus
untuk melakukan
tugas tersebut?
2. Identifikasi unit-
unit sasarannya.
1. Apakah pernah
melakukan riset
tentang siapa
sajakah unit
sasaran atau
publik dari
SMA Negeri 1
Blitar?
1. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar pernah
melakukan riset untuk
mengetahui siapa
sajakah unit sasaran
atu publik dari SMA
Negeri 1 Blitar?
1. B. Jika pernah, siapa
sajakah yang menjadi
unit sasaran atau
publik dari SMA
Negeri 1 Blitar?
1. C. Apa manfaat dari
dilakukannya riset
tersebut bagi SMA
Negeri 1 Blitar?
1. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar pernah
melakukan riset untuk
mengetahui siapa
sajakah unit sasaran
atau publik dari SMA
Negeri 1 Blitar?
1. B. Jika pernah, siapa
sajakah yang menjadi
unit sasaran atu
public dari SMA
Negeri 1 Blitar?
1. C. Apa manfaat dari
dilakukannya riset
tersebut bagi SMA
Negeri 1 Blitar?
1. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar pernah
melakukan riset untuk
mengetahui siapa
sajakah unit sasaran
atau public dari SMA
Negeri 1 Blitar?
1. B. Jika pernah, siapa
sajakah yang menjadi
unit sasaran atau
public dari SMA
Negeri 1 Blitar?
1. C. Apa manfaat
dilakukannya riset
tersebut bagi SMA
Negeri 1 Blitar?
150
1. D. Jika tidak, mengapa
tidak dilakukan
kegiatan tersebut?
1. D. Jika tidak, mengapa
tidak dilakukan
kegiatan tersebut?
1. D. Jika tidak, mengapa
tidak dilakukan
kegiatan tersebut?
3. Mengevaluasi
mengenai pola
dan kadar sikap
tindakan unit
sebagai
sasarannya.
1. Apakah pernah
dilakukan
evaluasi
mengenai pola
dan kadar sikap
tindakan unit
sebagai
sasarannya?
1. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar pernah
melakukan evaluasi
tentang pola dan
kadar sikap tindakan
unit sebagai
sasarannya?
1. B. Jika pernah, kapan
dilakukan dan
apakah manfaat dari
dilakukannya
kegiatan tersebut?
1. C. Jika pernah, apa
bentuk dari evaluasi
tersebut?
1. D. Jika tidak, mengapa
tidak dilakukan
1. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar pernah
melakukan evaluasi
tentang pola dan
kadar sikap tindakan
unit sebagai
sasarannya?
1. B. Jika pernah, kapan
dilakukan dan apa
manfaat dari
dilakukannya
kegiatan tersebut?
1. C. Jika pernah, apa
bentuk dari evaluasi
tersebut?
1. D. Jika tidak, mengapa
tidak dilakukan
1. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar pernah
melakukan evaluasi
tentang pola dan
kadar sikap tindakan
unit sebagai
sasarannya?
1. B. Jika pernah, kapan
dilakukan dan apa
manfaat dari
dilakukannya
kegiatan tersebut?
1. C. Jika pernah, apa
bentuk dari evaluasi
tersebut?
1. D. Jika tidak, mengapa
tidak dilakukan
151
2. Bagaimana
sikap unit
sasaran atau
publik tersebut
terhadap SMA
Negeri 1
Blitar?
kegiatan tersebut?
2. A. Bagaimanakah sikap
unit sasaran atau
publik dari SMA
Negeri 1 Blitar
terhadap kegiatan
yang dilakukan SMA
Negeri 1 Blitar?
2. B. Apa yang dilakukan
pihak SMA Negeri 1
Blitar untuk menarik
minat dari unit
sasaran atu publik
dari SMA Negeri 1
Blitar tersebut?
kegiatan tersebut?
2. A. Bagaimanakah sikap
unit sasaran atau
public dari SMA
Negeri 1 Blitar
trhadap kegiatan yang
dilakukan SMA
Negeri 1 Blitar?
2. B. Apa yang dilakukan
pihak SMA Negeri 1
Bitar untuk menarik
minat dari unit
sasaran atau public
dari SMA Negeri 1
Blitar tersebut?
kegiatan tersebut?
2. A. Bagaimanakah sikap
unit sasaran atau
public dari SMA
Negeri 1 Bitar
terhadap kegiatan
yang dilakukan SMA
Negeri 1 Blitar?
2. B. Apa yang dilakukan
pihak SMA Negeri 1
Blitar untuk menarik
minat dari unit
sasaran atu public
dari SMA Negeri 1
Blitar tersebut?
4. Mengidentifikasi
tentang struktur
kekuasaan pada
1. Pernahkah
SMA Negeri 1
Blitar
1. A. Pernahkah SMA
Negeri 1 Blitar
melakukan
1. A. Pernahkah SMA
Negeri 1 Blitar
melakukan
1. A. Pernahkan SMA
Negeri 1 Blitar
melakukan
152
unit sasaran.
melakukan
identifikasi
tentang
struktur
kekuasaan
pada unit
sasaran?
identifikasi tentang
struktur kekuasaan
pada unit sasaran?
1. B. Jika pernah, kapan
dilakukannya dan
apakah kegiatan
tersebut menjadi
agenda dalam
kegiatan Public
Relations yang
dilakukan Divisi
Humas SMA Negeri
1 Blitar?
1. C. Jika pernah, apa saja
yang dilakukan dan
bagaimana cara SMA
Negeri 1 Blitar untuk
mengidentifikasi
tentang struktur
kekuasaan pada unit
identifikasi tentang
struktur kekuasaan
pada unit sasaran?
1. B. Jika pernah, kapan
dilakukannya dan
apakah kegiatan
tersebut menjadi
agenda dalam
kegiatan Public
Relations yang
dilakukan Divisi
Humas SMA Negeri
1 Blitar?
1. C. Jika pernah, apa saja
yang dilakukan dan
bagaimana cara SMA
Negeri 1 Blitar untuk
mengidentifikasi
tentang struktur
kekuasaan pada unit
identifikasi tentang
struktur kekuasaan
pada unit sasaran?
1. B. Jika pernah, kapan
dilakukannya dan
apakah kegiatan
tersebut menjadi
agenda dalam
kegiatan Public
Relations yang
dilakukan Divisi
Humas SMA Negeri
1 Blitar?
1. C. Jika pernah, apa saja
yang dilakukan dan
bagaimana cara SMA
Negeri 1 Blitar untuk
mengidentifikasi
tentang struktur
kekuasaan pada unit
153
sasaran tersebut?
1. D. Jika tidak, mengapa
kegiatan tersebut
tidak dilakukan?
1. E. Jika tidak, apakah
kegiatan tersebut
perlu dilaksanakan?
sasaran tersebut?
1. D. Jika tidak, mengapa
kegiatan tersebut
tidak dilakukan?
1. E. Jika tidak, apakah
kegiatan tersebut
perlu dilaksanakan?
sasaran tersebut?
1. D. Jika tidak, mengapa
kegiatan tersebut
tidak dilakukan?
1. E. Jika tidak, apakah
kegiatan tersebut
perlu dilaksanakan?
5. Pemilihan opsi
atau unsur
taktikal strategi
Public Relations.
1. Apakah SMA
Negeri 1 Blitar
melakukan
pemilihan opsi
atau unsur
taktikal strategi
Public
Relations?
2. Bagaimana
proses unsur
1. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar
melaksanakan
pemilihan opsi atau
unsure taktikal
strategi Public
Relations?
2. A. Apa sajakah yang
menjadi
1. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar
melaksanakan
pemilihan opsi atau
unsure taktikal
strategi Public
Relations?
2. A. Apa sajakah yang
menjadi
1. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar
melaksanakan
pemilihan opsi atau
unsure strategi
taktikal Public
Relations?
2. A. Apa sajakah yang
menjadi bahan
154
taktikal
tersebut
terpilih
menjadi suatu
strategi Public
Relations?
pertimbangan dalam
pemilihan opsi
tersebut?
2. B. Siapa sajakah yang
terlibat dalam
pelaksanaan
pemilihan opsi
tersebut?
pertimbangan dalam
pemilihan opsi
terebut?
2. B. Saipa sajakah yang
terlibat dalam
pelaksanaan
pemilihan opsi
tersebut?
pertimbangan dalam
pemilihan opsi
tersebut?
2. B. Siapa sajakah yang
terlibat dalam
pelaksanaan
pemilihan opsi
tersebut?
6. Mengidentifikasi
dan evaluasi
terhadap
perubahan
kebijakasanaan
atau peraturan
pemerintahan
dan lain
sebagainya.
1. Apakah SMA
Negeri 1 Blitar
mengadakan
identifikasi dan
evaluasi
terhadap
kebijakan-
kebijakan yang
berdampak
pada instansi?
1. A. Apakah pernah SMA
Negeri 1 Blitar
mengadakan
identifikasi dan
evaluasi terhadap
kebijakan-kebijakan
yang berdampak pada
instansi?
1. B. Jika pernah, kapan
dilakukan kegiatan
tersebut?
1. A. Apakah pernah SMA
Negeri 1 Blitar
mengadakan
identifikasi dan
evaluasi terhadap
kebijakan-kebijakan
yang berdampak pada
instansi?
1. B. Jika pernah, kapan
dilakukan kegiatan
tersebut?
1. A. Apakah pernah SMA
Negeri 1 Blitar
mengadakan
identifikasi dan
evaluasi terhadap
kebijakan-kebijakan
yang berdampak pada
instansi?
1. B. Jika pernah, kapan
dilakukan kegiatan
tersebut?
155
2. Bagaimana
pola perubahan
kebijaksanaan
tersebut bagi
SMA Negeri 1
Blitar?
1. C. Jika tidak, mengapa
hal tersebut tidak
dilaksanakan?
2. A. Bagaimana pola
perubahan kebijakan
terebut bagi SMA
Negeri 1 Bitar?
2. B. Apakah SMA Negeri
1 Blitar memiliki
rencana kedepan
setelah melaksanakan
identifikasi dan
evaluasi dari
kebijakan-kebijakan
tersebut?
2. C. Apakah ada target
tertentu yang harus
dicapai setelah
identifikasi dan
1. C. Jika tidak, mengapa
hal tersebut tidak
dilaksanakan?
2 . A. Bagaimana pola
perubahan kebijakan
terebut bagi SMA
Negeri 1 Bitar?
2 . B. Apakah SMA Negeri
1 Blitar memiliki
rencana kedepan
setelah melaksanakan
identifikasi dan
evaluasi dari
kebijakan-kebijakan
tersebut?
2 . C. Apakah ada target
tertentu yang harus
dicapai setelah
identifikasi dan
1. C. Jika tidak, mengapa
hal tersebut tidak
dilaksanakan?
2 . A. Bagaimana pola
perubahan kebijakan
terebut bagi SMA
Negeri 1 Bitar?
2 . B. Apakah SMA Negeri
1 Blitar memiliki
rencana kedepan
setelah melaksanakan
identifikasi dan
evaluasi dari
kebijakan-kebijakan
tersebut?
2 . C. Apakah ada target
tertentu yang harus
dicapai setelah
identifikasi dan
156
3. Bagaimana
pengarhunya
kepada publik
dari SMA
Negeri 1
Blitar?
evaluasi kebijakan-
kebijakan tersebut
dilaksanakan?
3. A. Bagaimana pengaruh
kebijakan tersebut
bagi publik SMA
Negeri 1 Blitar?
3. B. Apakah publik
mendukung langkah-
langkah yang diambil
oleh SMA Negeri 1
Blitar setelah
pelaksanaan
identifikasi dan
evaluasi dari
kebijakan?
evaluasi kebijakan-
kebijakan tersebut
dilaksanakan?
3. A. Bagaimana pengaruh
kebijakan tersebut
bagi publik SMA
Negeri 1 Blitar?
3. B. Apakah publik
mendukung langkah-
langkah yang diambil
oleh SMA Negeri 1
Blitar setelah
pelaksanaan
identifikasi dan
evaluasi dari
kebijakan?
evaluasi kebijakan-
kebijakan tersebut
dilaksanakan?
3. A. Bagaimana pengaruh
kebijakan tersebut
bagi publik SMA
Negeri 1 Blitar?
3. B. Apakah publik
mendukung langkah-
langkah yang diambil
oleh SMA Negeri 1
Blitar setelah
pelaksanaan
identifikasi dan
evaluasi dari
kebijakan?
7. Menjabarkan
strategi Public
Relations.
1. Apakah SMA
Negeri 1 Blitar
menjabarkan
1. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar menjabarkan
strategi public
1. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar menjabarkan
strategi public
1. A. Apakah SMA Negeri
1 Blitar menjabarkan
strategi public
157
strategi Public
Relations?
2. Bagaimana
pelaksanaan
strategi Public
Relations SMA
Negeri 1
Blitar?
relations?
2 . A. Bagaimana
pelaksanaan strategi
public relations SMA
Negeri 1 Blitar?
2 . B. Bagaimana tanggapan
public sasaran dari
strategi public
relations tersebut?
relations?
2 . A. Bagaimana
pelaksanaan strategi
public relations SMA
Negeri 1 Blitar?
2 . B. Bagaimana tanggapan
publik sasaran dari
strategi public
relations tersebut?
relations?
2 . A. Bagaimana
pelaksanaan strategi
public relations SMA
Negeri 1 Blitar?
2 . B. Bagaimana tanggapan
publik sasaran dari
strategi public
relations tersebut?
158
Lampiran 7 : Matriks Pertanyaan Informan Tambahan
Strategi Public Relations SMA Negeri 1 Blitar dalam Mengembangkan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
Konsep Pertanyaan Informan 1 – Aliyyu (Ketua OSIS SMA
Negeri 1 Blitar)
Informan 2 – Adji Pujono (Ketua
Komite Sekolah SMA Negeri 1 Blitar)
4. Mengidentifikasi
permasalahan
yang muncul.
4. Apakah pernah
melakukan riset
mengenai
permasalahan
yang muncul
selama kegiatan
mengembangka
n RSBI?
5. Masalah apa
saja yang
pernah terjadi di
1. D. Apakah SMA Negeri 1 pernah
melakukan riset mengenai
permasalahan yang muncul selama
mengembangkan RSBI?
1. E. Jika pernah, kapan dilakukannya
riset tersebut dan apa sajakah
hasilnya?
1. F. Jika tidak, menurut anda apakah riset
tersebut perlu dilaksanakan?
2. D. Masalah apa sajakah yang pernah
terjadi di lingkungan SMA Negeri 1
Blitar?
1. D. Apakah SMA Negeri 1 pernah
melakukan riset mengenai
permasalahan yang muncul selama
mengembangkan RSBI?
1. E. Jika pernah, kapan dilaksanakan
dan apakah riset tersebut
melibatkan orangtua atau wali
murid?
1. F. Jika tidak, menurut anda apakah
riset tersebut perlu untuk
dilaksanakan?
2. A. Masalah apa sajakah yang pernah
terjadi di lingkungan SMA Negeri 1
Blitar?
159
SMA Negeri 1
Blitar?
6. Apakah
memiliki
personalia yang
bertugas untuk
mencari
permasalahan
yang terjadi?
2. E. Bagaimana cara pihak instansi
menyelesaikan masalah tersebut?
2. F. Apakah masalah dapat ditangani
secara cepat oleh pihak SMA Negeri
1 Bitar?
3. F. Apakah SMA Negeri 1 Blitar
memiliki personalia yang bertugas
untuk mencari permasalahan yang
terjadi berhubungan dengan SMA
Negeri 1 Blitar?
3. G. Jika punya, bagaimana kinerja dari
personil tersebut?
3. H. Jika tidak, apakah perlu diadakan
penambahan personil yang khusus
untuk melakukan tugas tersebut?
2. B. Bagaimana cara pihak instansi
menyelesaikan masalah tersebut?
2. C. Apakah masalah dapat ditangani
secara cepat oleh pihak SMA
Negeri 1 Bitar?
3. A. Apakah SMA Negeri 1 Blitar
memiliki personalia yang bertugas
untuk mencari permasalahan yang
terjadi berhubungan dengan SMA
Negeri 1 Blitar?
3. B. Jika punya, bagaimana kinerja dari
personil tersebut?
3. C. Jika tidak, apakah perlu diadakan
penambahan personil yang khusus
untuk melakukan tugas tersebut?
5. Identifikasi unit-
unit sasarannya.
2. Apakah pernah
melakukan riset
tentang siapa
sajakah unit
1. E. Apakah SMA Negeri 1 Blitar pernah
melakukan riset terhadap siswa,
orang tua wali murid atau pihak
lain?
1. A. Apakah SMA Negeri 1 Blitar
pernah melakukan riset terhadap
siswa, orang tua wali murid atau
pihak lain?
160
sasaran atau
publik dari
SMA Negeri 1
Blitar?
1. F. Jika pernah, siapa sajakah yang
menjadi sasaran dilakukannya riset
tersebut?
1. G. Jika tidak, perlukah tidak dilakukan
kegiatan tersebut?
1. B. Jika pernah, siapa sajakah yang
menjadi sasaran dilakukannya riset
tersebut?
1. C. Jika tidak, perlukah tidak dilakukan
kegiatan tersebut?
6. Mengevaluasi
mengenai pola
dan kadar sikap
tindakan unit
sebagai
sasarannya.
3. Apakah pernah
dilakukan
evaluasi
mengenai pola
dan kadar sikap
tindakan unit
sebagai
sasarannya?
4. Bagaimana
sikap unit
sasaran atau
publik tersebut
terhadap SMA
1. E. Apakah SMA Negeri 1 Blitar pernah
melakukan evaluasi tentang pola dan
kadar sikap tindakan orang tua dan
wali murid?
1. F. Jika pernah, kapan dilakukan dan
apakah manfaat dari dilakukannya
kegiatan tersebut?
1. G. Jika tidak, perlukah dilakukan
kegiatan tersebut?
2. C. Bagaimanakah sikap siswa SMA
Negeri 1 Blitar terhadap kegiatan
yang dilakukan SMA Negeri 1
Blitar?
2. D. Apa yang dilakukan pihak SMA
1. E. Apakah SMA Negeri 1 Blitar
pernah melakukan evaluasi tentang
pola dan kadar sikap tindakan orang
tua dan wali murid?
1. F. Jika pernah, kapan dilakukan dan
apa manfaat dari dilakukannya
kegiatan tersebut?
1. G. Jika tidak, perlukah dilakukan
kegiatan tersebut?
2. C. Bagaimanakah sikap orang tua dan
wali murid dari SMA Negeri 1
Blitar trhadap kegiatan yang
dilakukan SMA Negeri 1 Blitar?
2. D. Apa yang dilakukan pihak SMA
161
Negeri 1
Blitar?
Negeri 1 Blitar untuk menarik minat
dari unit siswa dari SMA Negeri 1
Blitar tersebut?
Negeri 1 Bitar untuk menarik minat
dari unit orang tua dan wali murid
dari SMA Negeri 1 Blitar tersebut?
8. Mengidentifikasi
tentang struktur
kekuasaan pada
unit sasaran.
2. Pernahkah
SMA Negeri 1
Blitar
melakukan
identifikasi
tentang
struktur
kekuasaan
pada unit
sasaran?
1. F. Pernahkah SMA Negeri 1 Blitar
melakukan identifikasi tentang
struktur kekuasaan yang
mempengaruhi tindakan siswa?
1. G. Jika pernah, kapan dilakukannya dan
apakah kegiatan tersebut menjadi
agenda dalam kegiatan Public
Relations yang dilakukan Divisi
Humas SMA Negeri 1 Blitar?
1. H. Jika pernah, apa saja yang dilakukan
dan bagaimana cara SMA Negeri 1
Blitar untuk mengidentifikasi
tentang struktur kekuasaan pada
siswa tersebut?
1. F. Pernahkah SMA Negeri 1 Blitar
melakukan identifikasi tentang
struktur kekuasaan yang
mempengaruhi tindakan orang tua
dan wali murid?
1. G. Jika pernah, kapan dilakukannya
dan apakah kegiatan tersebut
menjadi agenda dalam kegiatan
Public Relations yang dilakukan
Divisi Humas SMA Negeri 1
Blitar?
1. H. Jika pernah, apa saja yang
dilakukan dan bagaimana cara
SMA Negeri 1 Blitar untuk
mengidentifikasi tentang struktur
kekuasaan pada orang tua dan wali
murid tersebut?
162
1. I. Jika tidak, perlukah kegiatan tersebut
tidak dilakukan?
1. I. Jika tidak, perlukah kegiatan
tersebut tidak dilakukan?
9. Pemilihan opsi
atau unsur
taktikal strategi
Public Relations.
3. Apakah SMA
Negeri 1 Blitar
melakukan
pemilihan opsi
atau unsur
taktikal strategi
Public
Relations?
4. Bagaimana
proses unsur
taktikal
tersebut
terpilih
menjadi suatu
strategi Public
Relations?
1. B. Apakah SMA Negeri 1 Blitar
melaksanakan pemilihan opsi atau
unsure taktikal strategi Public
Relations?
2. C. Apa sajakah yang menjadi
pertimbangan dalam pemilihan opsi
tersebut?
2. D. Siapa sajakah yang terlibat dalam
pelaksanaan pemilihan opsi tersebut?
1. B. Apakah SMA Negeri 1 Blitar
melaksanakan pemilihan opsi atau
unsure taktikal strategi Public
Relations?
2. C. Apa sajakah yang menjadi
pertimbangan dalam pemilihan opsi
terebut?
2. D. Saipa sajakah yang terlibat dalam
pelaksanaan pemilihan opsi
tersebut?
163
10. Mengident
ifikasi dan
evaluasi terhadap
perubahan
kebijakasanaan
atau peraturan
pemerintahan
dan lain
sebagainya.
4. Apakah SMA
Negeri 1 Blitar
mengadakan
identifikasi dan
evaluasi
terhadap
kebijakan-
kebijakan yang
berdampak
pada instansi?
5. Bagaimana
pola perubahan
kebijaksanaan
tersebut bagi
SMA Negeri 1
Blitar?
1. D. Apakah pernah SMA Negeri 1 Blitar
mengadakan identifikasi dan
evaluasi terhadap kebijakan-
kebijakan yang berdampak pada
instansi?
1. E. Jika pernah, kapan dilakukan
kegiatan tersebut?
1. F. Jika tidak, mengapa hal tersebut
tidak dilaksanakan?
2. D. Bagaimana pola perubahan
kebijakan terebut bagi SMA Negeri
1 Bitar?
2. E. Apakah SMA Negeri 1 Blitar
memiliki rencana kedepan setelah
melaksanakan identifikasi dan
evaluasi dari kebijakan-kebijakan
tersebut?
2. F. Apakah ada target tertentu yang
1. D. Apakah pernah SMA Negeri 1
Blitar mengadakan identifikasi dan
evaluasi terhadap kebijakan-
kebijakan yang berdampak pada
instansi?
1. E. Jika pernah, kapan dilakukan
kegiatan tersebut?
1. F. Jika tidak, mengapa hal tersebut
tidak dilaksanakan?
2 . D. Bagaimana pola perubahan
kebijakan terebut bagi SMA Negeri
1 Bitar?
2 . E. Apakah SMA Negeri 1 Blitar
memiliki rencana kedepan setelah
melaksanakan identifikasi dan
evaluasi dari kebijakan-kebijakan
tersebut?
2 . F. Apakah ada target tertentu yang
164
6. Bagaimana
pengarhunya
kepada publik
dari SMA
Negeri 1
Blitar?
harus dicapai setelah identifikasi dan
evaluasi kebijakan-kebijakan
tersebut dilaksanakan?
3. C. Bagaimana pengaruh kebijakan
tersebut bagi publik SMA Negeri 1
Blitar?
3. D. Apakah publik mendukung langkah-
langkah yang diambil oleh SMA
Negeri 1 Blitar setelah pelaksanaan
identifikasi dan evaluasi dari
kebijakan?
harus dicapai setelah identifikasi
dan evaluasi kebijakan-kebijakan
tersebut dilaksanakan?
3. C. Bagaimana pengaruh kebijakan
tersebut bagi publik SMA Negeri 1
Blitar?
3. D. Apakah publik mendukung
langkah-langkah yang diambil oleh
SMA Negeri 1 Blitar setelah
pelaksanaan identifikasi dan
evaluasi dari kebijakan?
11. Menjabark
an strategi Public
Relations.
3. Apakah SMA
Negeri 1 Blitar
menjabarkan
strategi Public
Relations?
4. Bagaimana
pelaksanaan
1. B. Apakah SMA Negeri 1 Blitar
menjabarkan strategi public
relations?
2 . C. Bagaimana pelaksanaan strategi
public relations SMA Negeri 1
1. B. Apakah SMA Negeri 1 Blitar
menjabarkan strategi public
relations?
2 . C. Bagaimana pelaksanaan strategi
public relations SMA Negeri 1
165
strategi Public
Relations SMA
Negeri 1
Blitar?
Blitar?
2 . D. Bagaimana tanggapan public sasaran
dari strategi public relations
tersebut?
2 . E. Bagaimana strategi public relations
yang dijalankan SMA Negeri 1
Blitar dalam mengembangkan
RSBI?
Blitar?
2 . D. Bagaimana tanggapan publik
sasaran dari strategi public relations
tersebut?
2 . E. Bagaimana strategi public relations
yang dijalankan SMA Negeri 1
Blitar dalam mengembangkan
RSBI?
166
Lampiran 8 : Matriks Jawaban Informan Kunci
Strategi Public Relations SMA Negeri 1 Blitar dalam Mengembangkan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
Konsep Pertanyaan Informan 1 – Johan E.P
(Kepala Sekolah SMA
Negeri 1 Blitar)
Informan 2 – Joko R.
(Kepala Humas SMA
Negeri 1 Blitar)
Informan 3 – Hadji S.
(MR dan PJB RSBI SMA
Negeri 1 Blitar)
7. Mengidentifikasi
permasalahan
yang muncul.
7. Apakah pernah
melakukan riset
mengenai
permasalahan
yang muncul
selama kegiatan
mengembangka
n RSBI?
1. A. Tidak, tetapi melalui
pengamatan saja.
Karena adanya
keterbatasan waktu
dan tenaga, maka cara
tersebut dianggap
paling efektif
digunakan.
1. B. -
1. C. Karena dianggap
kurang efektif dan
menyita banyak
waktu.
1. A. Tidak ada riset khusus,
tetapi begitu ada
keluhan langsung
ditangani.
1. B. –
1. C. Tidak perlu, karena
langsung ditangani.
1. A. Tidak pernah
1. B. –
1. C. Tidak dibutuhkan.
167
8. Apakah punya
data-data
tentang masalah
apa saja yang
pernah terjadi di
SMA Negeri 1
Blitar?
9. Apakah
memiliki
personalia yang
bertugas untuk
mencari
permasalahan
yang terjadi?
2. A. Ada, tapi untuk
masalah-masalah yang
besar saja.
2. B. Sejauh ini belum ada
masalah besar yang
berarti selama
pengembangan SMA
Negeri 1 Blitar.
3. A. Tidak ada, semua
warga SMA Negeri 1
Blitar turut serta dalam
penyampaian masalah
kepada pihak
pengelola sekolah
3. B. –
3. C. –
3. D. –
2. A. Ada, namun tidak
semua masalah di
masukkan ke catatan
tersebut.
2. B. Untuk pengembangan
RSBI terjadi masalah
kecil, namun tidak
berpengaruh besar.
3. A.Tidak punya. Keluhan
disampaikan lewat
kotak saran maupun
pengelola SMA Negeri
1 Blitar atau Humas.
3. B.–
3. C.–
3. D.–
2. A.Punya, ada di Ruang
Data.
2. B.Tidak ada kendala yang
berarti.
3. A. Tidak punya.
Disampaikan kepada
BP atau Humas, dan
lewat kotak saran.
3. B. –
3. C. –
3. D. –
168
3. E. Belum dibutuhkan,
karena seluruh warga
SMA 1 Blitar dapat
menjadi personil-
personil yang siap
menyampaikan
keluhan ataupun
masalah yang terjadi.
3. E.Sudah punya Humas
dan kotak saran dan
kritik yang dianggap
cukup.
3. E. Tidak, karena ada
banyak warga SMA
Negeri 1 Bitar yang
perhatian kepada setiap
permasalahan yang
muncul.
8. Identifikasi unit-
unit sasarannya.
3. Apakah pernah
melakukan riset
tentang siapa
sajakah unit
sasaran atau
publik dari
SMA Negeri 1
Blitar?
1. H. Pernah menyebarkan
angket kepada publik
SMA Negeri 1 Blitar
yang akan
1. I. Berhubungan dengan
RSBI, tentu saja orang
tua dan wali murid
SMA Negeri 1 Blitar.
1. J. Pengelola sekolah
1. E.Hanya melalui angket
yang dibagikan kepada
orang tua atau wali
murid pada saat akan
masuk RSBI.
1. F. Orang tua dan wali
murid SMA Negeri 1
Blitar.
1. G. Mengetahui saran dan
1. E. Pernah
1. F. Dilakukan kepada
siswa dan orang tua
siswa.
1. G. Mengetahui keluhan
169
mengetahui apa saja
keinginan dari para
orang tua siswa.
1. K. -
kritik yang diberikan
orang tua wali murid
kepada sekolah.
1. H. -
dari siswa dan orang
tua siswa.
1. H. -
9. Mengevaluasi
mengenai pola
dan kadar sikap
tindakan unit
sebagai
sasarannya.
5. Apakah pernah
dilakukan
evaluasi
mengenai pola
dan kadar sikap
tindakan unit
sebagai
sasarannya?
6. Bagaimana
sikap unit
1. A. Dilakukan melalui
angket yang
disebarkan.
1. B. Sekitar tahun 2008.
1. C. Penyebaran angket
kepada orang tua dan
wali murid serta siswa
SMA Negeri 1 Blitar.
1. D. –
2. A. Mayoritas sikapnya
mendukung kegiatan
1. A. Pernah dilakukan pada
tahun ajaran baru
2008.
1. B. Tahun ajaran baru
2008.
1. C. Dilakukan melalui
angket, serta rapat wali
murid.
1. D. –
2. A. Mendukung dan
mengikuti seluruh
1. A. Pernah.
1. B. Tiap kenaikan kelas.
1. C. Diberikan angket
kepada siswa dan
orang tua siswa.
1. D. -
2. A. Siswa dan otang tua
siswa mendukung
170
sasaran atau
publik tersebut
terhadap SMA
Negeri 1
Blitar?
SMA Negeri 1 Blitar
dalam
mengembangkan
RSBI.
2. B. Dilakukan dengan cara
promosi-promosi dan
memberikan timbal
balik yang sepadan
kepada orang tua
siswa akan apa yang
mereka keluarkan
untuk biaya
pendidikan anak
mereka di SMA
Negeri 1 Blitar.
kegiatan yang
diadakan oleh SMA
Negeri 1 Blitar.
2. B. Pada awalnya
dilakukan melalui
promosi ke sekolah-
sekolah di Kota Blitar.
Namun setelah SMA
Negeri 1 Blitar
memiliki nama yang
cukup dikenal, hal
tersebut sudah tidak
dilaksanakan lagi.
kegiatan yang
dilakukan oleh SMA
Negeri 1 Blitar.
2. B. Untuk menarik minat,
gidunakan cara
promosi ke radio-
radio di Blitar.
12. Mengident
ifikasi tentang
struktur
kekuasaan pada
unit sasaran.
3. Pernahkah
SMA Negeri 1
Blitar
melakukan
identifikasi
1. A. Iya.
1. B. Dilakukan pada saat
pendataan siswa baru.
1. A. Iya.
1. B. Dilakukan pendataan
pada saat menerimaan
siswa baru.
1. F. Iya.
1. G. Dilakukan bersamaan
dengan mengisi
kelengkapan data
pada saat tahun ajaran
171
tentang
struktur
kekuasaan
pada unit
sasaran?
1. C. Melakukan pendataan
pada saat penerimaan
siswa baru di SMA
Negeri 1 Blitar.
1. D. –
1. E. –
1. C. Pengisian formulir
yang dilakukan pada
saat penerimaan siswa
baru.
1. D. –
1. E. –
baru.
1. H. Mengisi formulir data
orang tua siswa pada
saat penerimaan
siswa baru.
1. I. –
1. J. –
13. Pemilihan
opsi atau unsur
taktikal strategi
Public Relations.
5. Apakah SMA
Negeri 1 Blitar
melakukan
pemilihan opsi
atau unsur
taktikal strategi
Public
Relations?
6. Bagaimana
proses unsur
taktikal
1. A. Tentu saja. Karena
pemilihan tersebut
mempengaruhi hasil.
2. A. Dalam sebuah acara
pasti ada tujuannya,
yang mempengaruhi
1. A. Iya.
2. A. Biasanya yang paling
mempengaruhi adalah
biaya serta hasil yang
1. A. Iya. Pemilihan
dilakukan oleh PJB
dan juga dibantu oleh
panitia acara yang
bersangkutan.
2. A. Bnayk hal yang
mempengaruhi,
misalnya
172
tersebut
terpilih
menjadi suatu
strategi Public
Relations?
pemilihan opsi
terebut adalah tujuan
acaranya.
2. B. Jika berhubungan
dengan RSBI, tentu
saja tim pengembang
dan koordinator
RSBI. Dan juga
menerima masukan
dari komite sekolah.
ingin di capai dalam
sebuah acara.
2. B. Tim pengembang,
seluruh wakil kepala
sekolah dan juga
koordinator RSBI serta
komite sekolah.
2. B. Tim pengembang
RSBI, koordinator
RSBI, dan juga
komite sekolah.
14. Mengident
ifikasi dan
evaluasi terhadap
perubahan
kebijakasanaan
atau peraturan
pemerintahan
dan lain
sebagainya.
7. Apakah SMA
Negeri 1 Blitar
mengadakan
identifikasi dan
evaluasi
terhadap
kebijakan-
kebijakan yang
berdampak
pada instansi?
3. E. SMA Negeri 1 Blitar
mengikuti apa yang
menjadi kebijakan
dari pemerintah.
3. E. Mungkin jika ada
kebijakan baru dari
pemerintah, kami
pihak sekolah hanya
mengadakan rapat
koordinasi dengan
seluruh guru
bagaimana
menyampaikan dan
menjalankan program
3. C. Saya rasa tidak,
karena mereka
mengikuti aturan
pemerintah.
173
8. Bagaimana
pengarhunya
kepada publik
dari SMA
Negeri 1
Blitar?
3. F. Saat ada kebijakan-
kebijakan atau aturan
baru.
3. G. –
2. A. Menjalankan
kebijakan tersebut,
karena itu adalah
aturan dari
pemerintah
2. B. Rencana kedepan
setelah munculnya
aturan pasti ada, ma
itu diadakan rapat
koordinasi dengan
seluruh guru dan
dilanjutkan dengan
rapat dengan orang
tersebut.
3. F. Biasanya dilakukan
saat adanya aturan
baru dari pemerintah.
3. G. –
2. A. Ikut melaksanakan
yang menjadi
kebijakan
pemerintah.
2. B. Punya. Rencana
tersebut tentu saja
disesuaikan dengan
maksud dari
peraturan atau
kebijakan yang
dibuat pemerintah.
3. D. Harusnya pada saat
ada kebijakan baru
mereka melakukan
evaluasi.
3. E. –
2. A. Ikut melaksanakan
walaupun ada
ketidakpuasan.
2. B. Ada, biasanya
rencana tersebut
disesuaikan dengan
kebijakan tersebut.
Target yang ingin di
capai seperti apa dari
suatu kebijakan,
174
tua wali murid.
2. C. Plan -> memenuhi
target. Untuk target
yang di capai dalam
sebuah program
pasti ada. Misalnya
saja program RSBI
menjadi SBI.
3. A. Pengaruhnya bagi
pihak publik juga
ikut mengikuti
kebijakan tersebut.
2. C. Iya, ada targetnya.
Target tersebut
sangat dipengaruhi
dengan rencana yang
berhubungan dengan
kebijakan
pemerintah tadi.
Targetnya
memenuhi kebijakan
tersebut dan
menjalankannya
dengan baik.
3. A. Pada mulanya jika
aturan itu terasa
memberatkan pasti
ada yang protes,
tetapi hal itu dapat
2. C. Targetnya ya di
tentukan oleh pihak
sekolah, berapa tahun
dia akan
memenuhinya.
3. A. Biasanya, orang tua
siswa cenderung
menerima, misalnya
pun ada ketidak
setujuan, itupun
175
3. B. Iya, karena hal
tersebut adalah
peraturan atau
kebijakan
pemerintah. SMA
Negeri 1 sebagai
sekolah Negeri harus
patuh pada
kebijakan
dijelaskan sehingga
mereka bisa
menerima peraturan
tersebut. Karena itu
dari pemerintah,
maka kami dari
pihak sekolah negeri
juga harus mentaati
peraturan
pemerintah.
3. B. Pihak sekolah harus
taat pada kebijakan
yang dibuat oleh
pemerintah kota.
tidak akan merubah
kebijakan dari
pemerintah. Kecuali
kebijakan tersebut
benar-benar
merugikan.
3. B. Melaksanakan
kebijakan tersebut.
176
pemerintah kota
Blitar.
15. Menjabark
an strategi Public
Relations.
5. Apakah SMA
Negeri 1 Blitar
menjabarkan
strategi Public
Relations?
6. Bagaimana
pelaksanaan
strategi Public
Relations SMA
Negeri 1
Blitar?
1. A. Tidak, hanya
dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
yang berlaku.
2 . F. Pelaksanaannya
dijalankan oleh
Humas dan
dilaksanakan oleh
seluruh warga SMA
Negeri 1 Blitar.
2 . G. Mayoritas
bertanggapan positif
selama itu
1. A. Diberikannya SOP
tentang suatu
kegiatan.
2 . F. Dilaksanakan oleh
divisi terkait dan
diikuti oleh divisi
lainnya.
2 . G. Selama ini positif.
Tidak ada tanggapan
negative dari
1. A. Pihak sekolah tidak
pernah memberikan
keterangan apapun
kepada publik
tentang penjabaran
tersebut. Yang
dijabarkan adalah
kegiatan yang akan
dilaksanakan.
2 . C. Berlangsung dengan
baik dan seluruh
public dapat
menerimanya.
2 . D. Positif. Dan orang tua
wali sangat setuju
dengan kegiatan yang
177
mendukung kinerja
SMA Negeri 1 Blitar
dalam melaksanakan
tugas sebagai
lembaga pendidikan
yang bermutu.
kegiatan-kegiatan
yang dijalankan oleh
SMA Negeri 1 Blitar.
mendukung kemajuan
prestasi anak mereka.
178
Lampiran 9 : Matriks Jawaban Informan Tambahan
Strategi Public Relations SMA Negeri 1 Blitar dalam Mengembangkan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
Konsep Pertanyaan Informan 3 – Adji P.
(Ketua Komite Sekolah SMA
Negeri 1 Bitar)
Informan 1 – Aliyyu
(Ketua OSIS SMA Negeri 1
Blitar)
10. Mengidentif
ikasi
permasalahan
yang muncul.
10. Apakah pernah
melakukan riset mengenai
permasalahan yang muncul
selama kegiatan
mengembangkan RSBI?
11. Masalah apa saja yang
pernah terjadi di SMA
Negeri 1 Blitar?
1. D. Tidak dilakukan, ditanggapi
secara langsung.
1. E. –
1. F. Belum perlu, karena masih
dapat diatasi secara langsung.
2. C.Permasalahan yang timbul
adalah keluhan mahalnya SPP,
2. D.Diselesaikan secara langsung
pada akar permasalahannya.
2. E.Iya, dilakukan dengan depat.
1. G. Tidak pernah.
1. H. -
1. I. Tidak perlu.
2. G. Tidak ada masalah besar
yang terjadi.
2. H. Di tangani secara langsung.
2. I. Iya, dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat
sasaran.
179
12. Apakah memiliki
personalia yang bertugas
untuk mencari permasalahan
yang terjadi?
3. F. Tidak punya. Hanya melalui
kotak saran yang disediakan.
3. G. –
3. H. Ada divisi Humas yang
bertugas menampung keluhan-
keluhan tersebut.
3. I. Tidak punya.
3. J. -
3. K. Tidak perlu.
11. Identifikasi
unit-unit
sasarannya.
4. Apakah pernah melakukan
riset tentang siapa sajakah
unit sasaran atau publik dari
SMA Negeri 1 Blitar?
1. I. Jika riset secara nyata belum
pernah dilakukan, tetapi untuk
mengetahui kondisi publik
dilakukan menggunakan
pembagian angket.
1. J. Orang tua siswa yang
diberikan pada saat
pembagian raport.
1. K. -
1. L. Tidak pernah. Hanya angket
saja.
1. M. Siswa dan orang tua wali
murid.
1. N. -
12. Mengevalua
si mengenai pola
dan kadar sikap
tindakan unit
7. Apakah pernah dilakukan
evaluasi mengenai pola dan
kadar sikap tindakan unit
sebagai sasarannya?
1. E. Biasanya dilakukan melalui
rapat wali murid bersama
dengan komite sekolah.
1. F. Tiap awal ajaran baru.
1. H. Pernah.
1. I. Pada saat masuk pertama
180
sebagai
sasarannya.
8. Bagaimana sikap unit
sasaran atau publik tersebut
terhadap SMA Negeri 1
Blitar?
1. G. –
2. C. Orang tua wali murid setuju
dan mengikuti segala
kebijakan yang dilakukan
oleh sekolah.
2. D. Mempersuasi wali murid dan
mengiklankan diri di surat
kabar pada saat adanya event
yang dilakukan oleh SMA
Negeri 1 Blitar.
kali di SMA Negeri 1 Blitar.
1. J. -
2. E. Mendukung dan mengikuti
kegiatan tersebut.
2. F. Promosi.
16. Mengident
ifikasi tentang
struktur
kekuasaan pada
unit sasaran.
4. Pernahkah SMA Negeri 1
Blitar melakukan
identifikasi tentang struktur
kekuasaan pada unit
sasaran?
1. K. Setau saya, iya.
1. L. Diambil saat siswa baru
melakukan pendaftaran,
1. M. Mengisi formulir data orang
tua siswa pada saat
penerimaan siswa baru.
1. N. –
1. J. Iya.
1. K. Iya, di agendakan tiap tahun
ajaran baru.
1. L. Mengisi form data siswa
dan orang tua pada saat
tahun ajaran baru.
1. M. -
181
17. Pemilihan
opsi atau unsur
taktikal strategi
Public Relations.
7. Apakah SMA Negeri 1
Blitar melakukan pemilihan
opsi atau unsur taktikal
strategi Public Relations?
8. Bagaimana proses unsur
taktikal tersebut terpilih
menjadi suatu strategi
Public Relations?
1. B. Iya. Pemilihan dilakukan oleh
tim pembuat acara.
2. C. Ada beberapa aspek, misalnya
dana, tujuan acara, pengisi
acara, dsb.
2. D. Tim pengembang RSBI,
koordinator RSBI, dan juga
komite sekolah.
1. C. Iya, dilakukan.
2. E. Biasanya tujuan acara,
biaya.
2. F. Panitia.
18. Mengident
ifikasi dan
evaluasi terhadap
perubahan
kebijakasanaan
atau peraturan
pemerintahan
dan lain
sebagainya.
9. Apakah SMA Negeri 1
Blitar mengadakan
identifikasi dan evaluasi
terhadap kebijakan-
kebijakan yang berdampak
pada instansi?
10. Bagaimana pola perubahan
3. F. Saya rasa tidak, karena
mereka mengikuti aturan
pemerintah.
3. G. Biasanya dilakukan pada saat
ada kebijakan atau aturan
baru.
3. H. –
2. D. Ikut melaksanakan walaupun
1. G. Bisanya hanya dilakukan
rapat.
1. H. –
1. I. –
2. G. Biasanya perubahan
182
kebijaksanaan tersebut bagi
SMA Negeri 1 Blitar?
11. Bagaimana pengarhunya
kepada publik dari SMA
Negeri 1 Blitar?
ada ketidakpuasan.
2. E. Rencana tersebut disesuaikan
dengan disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah. Target
yang ingin di capai seperti apa
dari suatu kebijakan,
2. F. Targetnya ya di tentukan oleh
pihak sekolah, berapa tahun
dia akan memenuhinya.
3. C. Biasanya, orang tua siswa
cenderung menerima,
misalnya pun ada ketidak
setujuan, itupun tidak akan
merubah kebijakan dari
pemerintah. Kecuali
kebijakan tersebut benar-
benar merugikan.
3. D. Melaksanakan kebijakan
berdampak positif.
2. H. Sepertinya punya.
2. I. Biasanya ada jangka
waktunya dari rencana
tersebut kapan dapat
terealsasi.
3. H. Mengikuti kebijakan
pemerintah tersebut.
3. I. Mendukung.
183
tersebut.
19. Menjabark
an strategi Public
Relations.
7. Apakah SMA Negeri 1
Blitar menjabarkan strategi
Public Relations?
8. Bagaimana pelaksanaan
strategi Public Relations
SMA Negeri 1 Blitar?
1. B. Tidak, pihak orang tua tidak
pernah menerima keterangan
apapun dari sekolah tentang
penjabaran tersebut. Yan
dijabarkan adalah kegiatan
yang akan dilaksanakan.
2 . E. Berlangsung dengan baik dan
seluruh public dapat
menerimanya.
2 . F. Positif. Dan orang tua wali
sangat setuju dengan kegiatan
yang mendukung kemajuan
prestasi anak mereka.
2 . G. Pelaksaan strategi punlic
relations di SMA Negeri 1
Blitar cukup baik dan berhasil
1. C. Tidak pernah.
2 . H. Pelaksanaannya dilakukan
dengan cukup baik dan
berhasil.
2 . I. Tanggapannya positif dan
mendukung.
2 . J. Cukup baik dan cukup
membantu dalam
184
tepat sasaran. mengembangkan RSBI.