4
Kasus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS CoV) dengan cepat menjadi wabah di Korea Selatan dan beberapa negara Timur Tengah saat ini. Meski belum ada kasus positif MERS CoV di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan koordinasi bersama pihak-pihak terkait. Salah satunya menjalankan deteksi dini di Bandara dan fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu, hingga detik ini Kementerian Kesehatan juga terus memantau perkembangan terbaru kasus MERS CoV yang telah menjadi wabah dan perhatian dunia. MERS CoV sendiri disebabkan virus corona yang pertama kali teridentifikasi di Arab Saudi tahun 2012. Virus coronamerupakan keluarga besar virus yang bisa menyebabkan beberapa penyakit, seperti salesma (pilek) sampai Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS). Virus ini berbahaya, karena dapat berujung pada kematian, terutama pada orang yang mempunyai penyakit kronis seperti gagal jantung dan penyakit paru kronis.

virus mers

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi penyakit

Citation preview

Page 1: virus mers

Kasus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS CoV) dengan

cepat menjadi wabah di Korea Selatan dan beberapa negara Timur Tengah

saat ini.

Meski belum ada kasus positif MERS CoV di Indonesia, pemerintah melalui

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus meningkatkan kewaspadaan

dengan melakukan koordinasi bersama pihak-pihak terkait.

Salah satunya menjalankan deteksi dini di Bandara dan fasilitas pelayanan

kesehatan.

Selain itu, hingga detik ini Kementerian Kesehatan juga terus memantau

perkembangan terbaru kasus MERS CoV yang telah menjadi wabah dan

perhatian dunia.

MERS CoV sendiri disebabkan virus corona yang pertama kali teridentifikasi

di Arab Saudi tahun 2012. Virus coronamerupakan keluarga besar virus yang

bisa menyebabkan beberapa penyakit, seperti salesma (pilek) sampai

Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS).

Virus ini berbahaya, karena dapat berujung pada kematian, terutama pada

orang yang mempunyai penyakit kronis seperti gagal jantung dan penyakit

paru kronis.

Page 2: virus mers

Meski sampai saat ini informasi karakteristik dan cara penularan virus corona

masih terbatas, World Health Organization (WHO) bersama Kemenkes selalu

memantau perkembangan virus ini.

Tercatat 25 negara telah melaporkan kasus MERS CoV. Di kawasan Timur

Tengah, negara itu adalah Iran, Yordania, Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar,

Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Yaman.

Sedangkan untuk kawasan Eropa, negara itu Austria, Perancis, Jerman,

Yunani, Italia, Belanda, Turki dan Inggris.

Sementara untuk kawasan lainnya adalah Aljazair, Tunisia, Mesir, Cina,

Malaysia, Republik Korea, Filipina dan Amerika Serikat.

Untuk lokasi terjadinya kasus, Arab Saudi merupakan negara dengan jumlah

kasus terbanyak.

Data WHO sampai 15 Juni 2015 menyebutkan kasus MERS CoV telah terjadi

sebanyak 1.317 kali dengan 463 di antaranya berujung pada kematian.

Korea Selatan melaporkan telah terjadi 150 kasus, sementara Arab Saudi

melaporkan 1.034 kasus dengan 456 yang berakhir dengan kematian.

Sebagai langkah pencegahan, Kementerian Kesehatan telah menetapkan

kriteria bagi mereka yang harus menjalani pemeriksaan lanjutan.

Kriteria itu antara lain gejala demam lebih dari 38 derajat Celcius, batuk,

sesak nafas (gejala pneumonia), dan mempunyai riwayat perjalanan dari

negara dengan kasus MERS Cov selama 14 hari terakhir sebelum sakit.

Mereka harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui

kemungkinan tertular MERS CoV.

Sampai saat ini memang belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk

penyakit tersebut. Langkah pengobatan yang dilakukan pun hanya bersifat

suportif berdasar kondisi klinis pasien guna mencegah komplikasi.

Selain itu, meski belum ada rekomendasi dari pemerintah untuk membatasi

perjalanan ke negara yang telah terjangkit virus MERS, kita sebagai

masyarakat tetap harus waspada.

Mengikuti perkembangan terbaru dan melakukan upaya pencegahan

penyebaran virus mutlak dilakukan.

Atas dasar itu, Kementerian Kesehatan mengeluarkan 11 anjuran yang dapat

dilakukan untuk mencegah wabah penyakit berbahaya tersebut. Ini daftarnya:

Page 3: virus mers

1. Selalu menjaga kesehatan dengan melaksanakan Perilaku Hidup Bersih

Sehat (PBHS), seperti makan makanan bergizi, cukup istirahat, tidak

merokok, dll

2. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan

antiseptik

3. Jika tidak mungkin menghindari kerumunan orang, disarankan

menggunakan masker

4. Hindari kontak erat dengan orang yang mengalami gejala sakit

pernapasan

5. Apabila memiliki penyakit kronik, seperti jantung, paru, gangguan ginjal

atau yang lainnya, disarankan menunda perjalanan ke negara-negara di

kawasan Timur Tengah atau Korea Selatan. Lakukan pemeriksaan rutin ke

dokter. Bagi penderita penyakit kronik, disarankan minum obat rutin secara

teratur

6. Menutup hidung dan mulut dengan masker, tisu/sapu tangan, atau lengan

baju ketika batuk atau bersin. Buang tisu yang telah dipakai ke tempat

sampah yang tertutup rapi

7. Jika berada di kawasan Timur Tengah, hindari kontak dengan unta dan

selalu konsumsi makanan dan minuman yang telah dimasak dengan benar

8. Jika berada di Korea Selatan, hindari mengunjungi rumah sakit yang

merawat pasien MERS CoV

9. Apabila selama berada di negara-negara Timur Tengah atau Korea

Selatan mengalami keluhan batuk, demam atau sesak nafas, segera

konsultasi pada petugas kesehatan

10. Apabila dalam kurun waktu 14 hari sampai di Tanah Air mengalami

keluhan batuk, demam atau sesak nafas yang cepat memburuk dalam 1-2

hari, segera konsultasikan pada petugas kesehatan. Beritahukan Anda

baru kembali dari negara-negara Timur Tengah atau Korea Selatan

11. Selalu ikuti perkembangan terbaru mengenai MERS CoV

Bila masyarakat mempunyai laporan kasus MERS CoV, dapat langsung

disampaikan ke POSKO KLB Ditjen PP & PL di hotline service: 021-4257125 /

021-36840901 / 081219241850 atau SMS Center 08576459997.