2
Penjelasan Bagian-bagian alat PCR Reaksi PCR yang meliputi tiga fase utama ini berlangsung di dalam suatu alat yang dapat secara otomatis mengubah-ubah suhu sesuai program PCR yang disebut Thermal Cycler atau mesin PCR. Ketika pertama dilakukan metode PCR(Polymerase Chain Reaction) untuk amplifikasi, setiap tahapannya memerlukan penangas air dengan suhu tertentu yang berbeda-beda. Tahap denaturasi, annealing, dan elongasi membutuhkan suhu yang berbeda-beda untuk dapat berjalan dengan baik, sehingga dibutuhkan 3 penangas air dengan suhu yang berbeda, dan setiap masa inkubasi, sampel harus dipindah-pindahkan secara manual. Penemuan alat amplifikasi Thermal Cycler membuart pengerjaan PCR lebih mudah dengan pengubahan suhu secara otomatis(Listiawan, 2008). Menurut Listiawan(2008), didalam Thermal Cycler dipasang suatu alat yang disebut peltier. Peltier adalah panduan dari dua logam semikonduktor yang bila dialiri arus listrik dapat menurunkan atau menaikkan suhu di dalam kamar alat Thermal Cycler, tergantung arah arus listrik yang mengalirinya(Listiawan, 2008). Mesin thermal cycler yang terkini lebih simple. Kondisi ini didukung dengan ditemukannya enzim

Vincent Bagian Bagian Alat PCR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mengenai bagian" alat PCR/thermal cycler dan fungsi"nya

Citation preview

Penjelasan Bagian-bagian alat PCR

Reaksi PCR yang meliputi tiga fase utama ini berlangsung di dalam suatu alat yang dapat secara otomatis mengubah-ubah suhu sesuai program PCR yang disebut Thermal Cycler atau mesin PCR. Ketika pertama dilakukan metode PCR(Polymerase Chain Reaction) untuk amplifikasi, setiap tahapannya memerlukan penangas air dengan suhu tertentu yang berbeda-beda. Tahap denaturasi, annealing, dan elongasi membutuhkan suhu yang berbeda-beda untuk dapat berjalan dengan baik, sehingga dibutuhkan 3 penangas air dengan suhu yang berbeda, dan setiap masa inkubasi, sampel harus dipindah-pindahkan secara manual. Penemuan alat amplifikasi Thermal Cycler membuart pengerjaan PCR lebih mudah dengan pengubahan suhu secara otomatis(Listiawan, 2008).Menurut Listiawan(2008), didalam Thermal Cycler dipasang suatu alat yang disebut peltier. Peltier adalah panduan dari dua logam semikonduktor yang bila dialiri arus listrik dapat menurunkan atau menaikkan suhu di dalam kamar alat Thermal Cycler, tergantung arah arus listrik yang mengalirinya(Listiawan, 2008). Mesin thermal cycler yang terkini lebih simple. Kondisi ini didukung dengan ditemukannya enzim polymerase yang tahan panas. Mesin terbaru menggunakan dasar Peltier effect, yang memungkinkan blok dalam mesin PCR melakukan pemanasan dan pendinginan tabung PCR dengan cara pembalikan arah arus listrik. Untuk mencegah teradinya penguapan, mesin tersebut dilengkapi dengan pemanas pada tutupnya. Suhu pemanas pada tutup tersebut bisa diatur; biasanya pada suhu 105C. Pada mesin tipe lama, yang tidak ada tutup pemanas, untuk mencegah penguapan pada tabung PCR ditambahkan minyak atau malam(Yuda, 2013).

Gambar 1. Thermal Cycler tipe terkini dan skemanya

DAFTAR PUSTAKAListiawan, I. 2008. Penuntun Praktikum Biologi Molekuler. P.T. Nutrilab Pratama, Jakarta. Hal: 28-39.Yuda, P. 2013. Diktat Kuliah; Teknologi Molekuler. Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.