26

Click here to load reader

aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

  • Upload
    halien

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami ucapkanatas berkah dan rahmat dariAllah SWT yang telah memberikat berkat kesehatan dan nikmat berfikir bagi kami untuk dapat menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “BUDAYA SUKU JAWA DAN BALI PADA IBU NIFAS ”

Makalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi pembacanya khususnya dalam hal untuk mengetahui tentang kebudayaan saat nifas di budaya suku jawa dan tolaki. Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih memiliki banyak kekurangan dan sangat jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk  memperbaiki nan menambah penulisan dan kelengkapan isi makalah ini.

Ucapan terima kasih juga tak lupa kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam penulisan makalah ini. Harapan kami semoga makalah  ini bermanfaat bagi kelompok kami sendiri khususnya, teman-teman sependidikan kebidanan dan bagi siapapun yang membacanya.

Bengkulu, 22 September 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Page 2: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

Cover depan………………………………………………………………………1

Kata pengantar……………………………………………………………………2

Daftar isi………………………………………………………………………….3

Bab I pendahuluan

A.    Latar belakang……………………………………………………………4

B.     Rumusan masalah………………………………………………………...5

C.     Tujuan penelitian…………………………………………………………5

Bab II pembahasan

A.    masa nifas………………………………………………………………...6

1.      Pengertian………………………………………………………...6

2.      Kebutuhan masa nifas……………………………………………11

3.      Perawatan masa nifas…………………………………………….13

B.     Adat kepada ibu nifas dan anak  pada kebudayaan jawa…………..……14

1.      Perawatan ari-ari…………………………………………………14

2.      Perawatan ibu nifas………………………………………………15

3.      Perawatan bayi…………………………………………………...16

C.     Adat kepada ibu nifas dan anak pada kebudayaan bali……………..…...17

1.      Perawatan ari-ari……………………………………………….…19

2.      Perawatan ibu nifas………………………………………………19

3.      Perawatan bayi…………………………………………………...19

Bab III penutup

A.    Kesimpulan……………………………………………………………….23

B.     Saran………………………………………………………………………23

Daftar pustaka……………………………………………………………………24

Page 3: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

BAB I

PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang

Aspek sosial dan budaya sangat berpengaruh dan sangat mempengaruhi pola kehidupan manusia. Dalam era globalisasi ini dengan berbagai perubahan yang begitu ekstrem dan semakin terbuka yang menjadikan yang pada masa ini menuntut semua manusia harus memperhatikan aspek sosial budaya. Salah satu masalah yang kini banyak merebak di kalangan masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan pada ibu dan anak yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada dalam arti lain masih banyaknya ibu dan anak yang haknya masih tidak dipenuhi bahkan jauh dari kata terpenuhi khususnya di daerah-daerah terpencil.

Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi sehat-sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan ini, seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan anak walaupun telah kami teliti banyaknya dampak negative itu lebih banyak dibandingkan dengan dampak positifnya. Pola makan, misalnya, pada dasarnya adalah merupakan salah satu selera manusia dimana peran kebudayaan cukup besar. Hal ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai pola makan tertentu, termasuk pola makan ibu nifas yang disertai dengan kepercayaan akan pantangan-pantanga yang tabu dan anjuran terhadap beberapa makanan tertentu yang sering kita sebagai masyarakat modern itu mitos.

B.            Rumusan Masalah

1.      Bagaimana pengertian Masa Nifas,kebutuhan,dan perawatan pada masa nifas?

2.      Bagaimana  kebudayaan jawa terhadap masa Nifas?

3.      Bagaimana  kebudayaan bali terhadap masa Nifas ?

C.           Tujuan penelitian

1.      Mengetahui pengertian dari masa nifas,kebutuhan pada masa nifas,dan perawatan masa nifas.

Page 4: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

2.      Mengetahui kebudayaan adat suku jawa terhadap masa nifas.

3.      Mengetahui kebudayaan bali terhadap masa nifas.

Page 5: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

BAB II

PEMBAHASAN

A.           Masa Nifas

1.      Pengertian

a.         Menurut Pusdikes

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggusetelah melahirkan.

b.        Abdul Bari(2000)

Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsungkira-kira 6 minggu.

c.         Gary cunningham,Mac Donald(1995)

Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluranreproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal.

2.      Kebutuhan masa nifas.

a.              Fisik

Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan fisik pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti personal hygiene, lingkungan yang bersih istirahat dan tidur

1)           Kebersihan diri atau personal hygiene.

Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.

a)      Pakaian

Page 6: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak.Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil.Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering.Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.

b)      Kebersihan rambut

setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.Hindari penggunaan pengering rambut.

c)      Kebersihan kulit

setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.

d)     Kebersihan vulva dan sekitarnya

mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari.Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun.Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan.Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari.Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.

1)      Ambulasi pada masa nifas

Persalinan merupakan proses yang melelahkan, itulah mengapa Ibu disarankan tidak langsung turun ranjang setelah melahirkan karena dapat menyebabkan jatuh pingsan akibat sirkulasi

Page 7: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

darah yang belum berjalan baik. Ibu harus cukup beristirahat, dimana Ibu harus tidur terlentang selama 8 jam post partum untuk mencegah perdarahan post partum. Setelah itu, mobilisasi perlu dilakukan agar tidak tcrjadi pembengkakan akibat tersumbatnya pembuluh darah Ibu. Pada persalinan normal, jika gerakannya tidak terhalang oleh pemasangan infuse atau kateter dan tanda-tanda vitalnya juga memuaskan, biasanya Ibu diperbolehkan untuk mandi dan pergi ke wc dcngan dibantu, satu atau dua jam setelah melahirkan secara normal. Sebelum waktu ini, Ibu diminta untuk melakukan latihan menarik nafas yang dalam serta latihan tungkai yang sederhana dan harus duduk serta mcngayunkan tungkainya dari tepi ranjang. Pasien Sectio Caesarea biasanya mulai ‘ambulasi’ 24-36 jam sesudah melahirkan. Jika Pasien menjalani analgesia epidural, pemuiihan sensibilitas yang total harus dilakukan dahulu sebelum ambulasi dimulai. Setelah itu Ibu bisa pergi ke kamar mandi. Dengan begitu sirkulasi darah di dalam tubuh akan berjalan dengan baik. Gangguan yang tidak diinginkan pun bisa dihindari.

Mobilisasi hendaknya dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan gerakan miring ke kanan dan ke kiri. Pada hari kedua Ibu telah dapat duduk, lalu pada hari ketiga Ibu telah dapat menggerakkan kaki yakni dengan jalan-jalan. Hari keempat dan kelima, Ibu boleh pulang. Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka. Terkait dengan mobilisasi, Ibu sebaiknya mencermati faktor-faktor berikut ini:

1.      Mobiliasi jangan dilakukan terlalu cepat sebab bisa menyebabkan Ibu terjatuh. Khususnya jika kondisi Ibu masih lemah atau memiliki penyakit jantung. Meski begitu, mobilisasi yang terlambat dilakukan juga sama buruknya, karena bisa menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh, aliran darah tersumbat, teranggunya fungsi otot dan lain-lain.

2.      Yakinlah Ibu bisa melakukan gerakan-gerakan di atas secara bertahap.

3.      Kondisi tubuh akan cepat pulih jika Ibu melakukan mobilisasi dengan benar dan tepat. Tidak Cuma itu, sistem sirkulasi di dalam tubuh pun bisa bcrfungsi normalkembali akibat mobilisasi. Bahkan penelitian menyebutkan early ambulation (gerakan sesegera mungkin) bisa mencegah aliran darah terhambat. Hambatan aliran darah bisa menyebabkan terjadinya trombosis vena dalam atau DVT (Deep Vein Thrombosis) dan bisa menyebabkan infeksi.

4.      Jangan melakukan moblisasi secara berlebihan karena bisa membebani jantung.Latihan postnatal dilakukan. biasanya latihan dimulai pada hari pertama dan dilakukan sehari sekali dengan pengawasan Bidan. Pada beberapa Rumah Sakit, fisioterapis menyelenggarakan kelas-kelas latihan postnatal pada hari-hari tertentu setiap minggu.Tujuan latihan dijelaskan pada lbu sehingga la menyadari pentingnya meluangkan waktu untuk mengikuti latihan ketika di Rumah Sakit dan akan melanjutkannya setelah dirumah nanti. Latihan membantu menguatkan otot-otot perut dan dengan demikian menghasilkan bentuk tubuh yang baik, mengencangkan dasar panggul sehingga mencegah atau memperbaiki stres inkontinensia, dan membantu memperbaiki sirkulasi darah di seluruh tubuh.

2)      Psikologi

Berbagai faktor yang berhubungan dengan ibu hamil yaitu;Dukungan kepada ibu hamil dan nifas,Dukungan dari tenaga kesehatan (nakes),Menciptakan rasa aman dan nyaman selama

Page 8: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

hamil dan nifas,Persiapan menjadi orang tua,Mempersiapkan saudara (sibling). Menerima dan memahami janin dalam kandungan/BBL.

1)      Dukungan suami

a)      Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan isteri

b)      Suami senang mendapatkan keturunan

c)      Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan ini

d)     Suami memperhatikan kesehatan isteri yakni menanyakan keadaan isteri/janin yang dikandungnya

e)      Suami mengantar dan atau menemani isteri untuk memeriksakan kandungannya

f)       Suami tidak menyakiti isteri baik secara fisik maupun perasaan

g)      Suami menghibur/menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi isteri

h)      Suami menasihati agar isteri tidak terlalu capek bekerja di rumah/di tempat kerja

i)        Suami membantu tugas isteri

j)        Suami berdoa untuk kesehatan dan keselamatan isteri dan anaknya

k)      Suami menunggu ketika isteri melahirkan

2)      Dukungan keluarga

a)       Ayah-ibu kandung, maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini

b)       Ayah-ibu kandung maupun mertua sering berkunjung dalam periode ini

c)       Seluruh keluarga berdoa untuk keselamatan ibu dan bayi

d)       Walaupun ayah-ibu kandung maupun mertua ada didaerah lain, sangat didambakan dukungan melalui telepon, surat ataupun doa dari jauh

e)       Selain itu, ritual tradisional dalam periode ini seperti upacara 7 bulanan pada beberapa orang mempunyai arti tersendiri yang tidak boleh diabaikan

3)      Dukungan lingkungan

a)       Diperoleh dari ibu-ibu pengajian/perkumpulan/kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan/sosial dalam bentuk doa bersama untuk keselamatan ibu dan janinnya

b)    Membicarakan/menceritakan/menasihati tentang pengalaman hamil dan bersalin

c)    Ada diantara mereka yang mau mengantarkan ibu hamil untuk periksa

d)       Mereka dapat menjadi seperti saudara bagi ibu hamil dan nifas

Page 9: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

3)      Kebutuhan nutrisi

Ibu nifas memerlukan nutrisi dan cairan untuk pemulihan kondisi kesehatan setelahmelahirkan, cadangan tenaga serta untuk memenuhi produksi air susu. Ibu nifas dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan akangizi sebagai berikut:

1)      Mengkonsumsi makanan tambahan, kurang lebih 500 kalori tiap hari

2)   Makan dengan diet gizi seimbang  untuk memenuhi kebutuhankarbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral

3)         Minum sedikitnya 3 liter setiap hari

4)         Mengkonsumsi tablet besi selama 40 hari post partum

5)         Mengkonsumsi vitamin A 200.000 intra unit

Zat-zat yang dibutuhkan ibu pasca persalinan antara lain:

1)      Kalori

Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500kalori.Wanita dewasa  memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibunifas jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan menggangguproses metabolisme tubuh  dan menyebabkan ASI rusak.

2)      Protein

Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu proteinsetara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas, 200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang.

3)      Kalsium dan vitamin D

Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kaloriatau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusuimeningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram ikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium.

4)      Magnesium

Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan memperkuat tulang.Kebutuhan megnesium didapat pada gandum dan kacang-kacangan.

5)      Sayuran hijau dan buah

Page 10: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari.satu porsi setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu tomat.

6)      Karbohidrat kompleks

Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan enam porsi per hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi sereal atau oat, satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram mi/pasta dari bijian utuh.

7)      Lemak

Rata-rata kebutuhan lemak dewasa  adalah 41/2 porsi lemak (14 gram perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok makan krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok makan selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau dua sendok makan saus salad.

8)      Garam

Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan.Hindari makananasin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.

9)      Cairan

Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari.Minum sedikitnya 3 liter tiap hari. Kebutuhan akancairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.

10)   Vitamin

Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan.Vitamin yang diperlukan antara lain:

1.Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta mata.Vitamin A terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1,300 mcg.

2.Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Asupan vitamin B6 sebanyak 2,0 mg per hari. Vitamin B6 dapat ditemui di daging, hati, padi-padian, kacang polong dan kentang.

3.Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan gandum.

11)   Zinc (Seng)

Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka danpertumbuhan.Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum.Enzim dalam pencernaan

Page 11: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

dan metabolisme memerlukan seng.Kebutuhan seng setiap hari sekitar 12 mg. Sumber seng terdapat pada seafood, hati dan daging.

12)   DHA

DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi.Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI.Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan.

3.     Perawatan masa nifas

a.    Rawat gabung

Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama, sehingga ibu lebih banyak memperhatikan bayinya, memberikan ASI sehingga kelancaran pengeluaran ASI terjamin.

b.    Pemeriksaan umum; kesadaran penderita, keluhan yang terjadi setelah persalinan.

c. Pemeriksaan khusus; fisik, tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus.

d. Payudara; puting susu atau stuwing ASI, pengeluaran ASI. Perawatan payudara sudah dimulai sejak hamil sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila bayi mulai disusui, isapan pada puting susu merupakan rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oxitosin dikeluarkan oleh hipofisis. Produksi akan lebih banyak dan involusi uteri akan lebih sempurna.

e. Lochea; lochea rubra, lochea sanguinolenta.

f. Luka jahitan; apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda-tanda infeksi (kotor, dolor/fungsi laesa dan pus ).

g. Mobilisasi; karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring ke kiri dan kekanan serta diperbolehkan untuk duduk, atau pada hari ke – 4 dan ke- 5 diperbolehkan pulang.

h. Diet; makan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayuran dan buah-buahan.

i. Miksi; hendaknya buang air kecil dapat dilakukan sendiri secepatnya, paling tidak 4 jam setelah kelahiran. Bila sakit, kencing dikaterisasi.

j. Defekasi; buang air besar dapat dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila sulit bab dan terjadi obstipasi apabila bab keras dapat diberikan laksans per oral atau perektal. Jika belum biasa dilakukan klisma.

k. Kebersihan diri; anjurkan kebersihan seluruh tubuh, membersihkan daerah kelamin dengan air dan sabun. Dari vulva terlebih dahulu dari depan ke belakang kemudian

Page 12: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

anus. Mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari, mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan kelamin.

l. Menganjurkan pada ibu agar mengikuti KB sendini mungkin setelah 40 hari (16 minggu post partum).

m. Nasehat untuk ibu post partum; sebaiknya bayi disusui. Psikoterapi post natal sangat baik bila diberikan. Kerjakan gimnastik sehabis bersalin. Sebaiknya ikut KB.

n. Imunisasi; bawalah bayi ke RS, PKM, posyandu atau dokter praktek untuk memperoleh imunisasi

A.    Tradisi Masyarakat Jawa pada Masa Nifas

1.Pendahuluan

Suku Jawa yang memiliki aneka perawatan selama masa postpartum(nifas). Namun, tidak semua perawatan yang dilakukan oleh masyarakat suku Jawa tersebut dapat diterima bila ditinjau dari aspek medis karena ada dampak yang baik dan tidak baiknya bagi ibu nifas.Oleh sebab itu, informasi tentang perawatan masa nifas pada suku Jawa merupakan salah satu aspek penting diketahui para pelayan kesehatan untuk lebih memudahkan memberikan pendekatan dalam pelayanan kesehatan. 

a.Perawatan ari-ari

Ari-ari atau plasenta disebut juga dengan aruman atau embing-embing atau mbingmbing. Bagi orang Jawa, ada kepercayaan bahwa ari-ari merupakan saudara bayi tersebut oleh karena itu ari-ari dirawat dan dijaga sebaik mungkin,misalnya :

1)    Tepat di tempat ari-ari dikuburkan diletakkan lampu sebagai penerangan. Artinya, lampu tersebut merupakan symbol penerangan bagi bayi yang dimaksudkan agar kehidupan bayi nanti akan terang juga bila di terangi oleh sinar lampu.

Dampak positive   : Agar binatang tidak berani mendekat dan memakan ari-ari tersebut

Dampak negative  : Tidak ada

2)      Ari-ari bayi dibungkus bersama buku,bunga setaman (bunga mawar, melati, dan kenanga). Di atasnya dsb ditujukan agar mendo’akan  sibayi dalam jalan hidupnya nanti terang  dan kehidupanyapun baik.

Dampak positive   : tidak ada

Dampak negative  : Tidak ada

3)    Pemagaran di sekitar tempat penanaman ari-ari dan menutup bagian atas pagar juga dilakukan agar tidak kehujanan dan binatang tidak masuk ke tempat itu dan juga kepercayaan kepada makhluk mistis yang dikhawatirkan akan memakan ari-ari itu bila tidak dipagari.

Page 13: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

Dampak positive   : Agar ari-ari tidak dibongkar dan dimakan oleh binatang

Dampak negative  : Tidak ada

b.Perawatan ibu

Banyak tradisi adat jawa yang memiliki pantangan-pantangan yang ditujukan terhadap ibu nifas padahal, banyak juga yang berdampak negative dan merugikan bila ditinjau dari aspek kesehatan diantaranya yang berdampak negative dan positif  yaitu.

1)      Masa nifas dilarang makan telur, ikan dan sebagainya yang berbau amis karena kepercayaan mereka mengatakan bahwa lukanya akan lama sembuh bila mereka memakan itu.

Dampak positif    : Tidak ada

Dampak negative : Merugikan karena masa nifas memerlukan makanan yang bergizi seimbang agar ibu dan bayi sehat.

2)      Setelah melahirkan ibu hanya boleh makan dengan bumbu hanya garam sajajuga tanpa bumbu.

Dampak positif      :         Tidak ada

Dampak negative   :         Tidak ada

3)      Masa Nifas dilarang tidur siang

Dampak positif    :         Tidak ada

Dampak negative :         Karena masa nifas harus cukup istirahat, kurangi kerja berat. Karena tenaga yang tersedia sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu dan bayi.

4)      Masa nifas /saat menyusui setelah waktunya Maghrib harus puasa tidak makan makanan yang padat.

Dampak positif    :         Hal ini dibenarkan karena dalam faktanya masa nifas setelah maghrib dapat menyebabkan badan masa nifas mengalami penimbunan lemak,disamping itu organ-organ kandungan pada masa nifas belum pulih kembali.

Dampak negative :         Ibu menjadi kurang nutrisi sehingga produksi ASI menjadi berkurang.

5)      Masa nifas tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari.

Dampak positif    :         Tidak ada

Dampak negative :         Hal ini tidak perlu karena masa nifas dan bayi baru lahir (pemberian imunisasi) harus periksa kesehatannya sekurang-kurangnya 2 kali dalam bulan pertama yaitu umur 0-7 hari dan 8-30 hari dan ibu juga butuh sinar matahari.

Page 14: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

6)      Ibu setelah melahirkan dan bayinya harus dipijat/ diurut, diberi pilis / lerongan dan tapel

Dampak positif    :         Jika pijatannya benar maka peredaran darah ibu dan bayi menjadi lancar.

Dampak negative :         Pijatan yang salah sangat berbahaya karena dapat merusak kandungan. Pilis dan tapel dapat merusak kulit bagi yang tidak kuat / menyebabkan alergi.

7)      Masa nifas tidak diperbolehkan berhubungan intim.

Dampak positif    :         Dari sisi medis, sanggama memang dilarang selama 40 hari pertama usai melahirkan. Alasannya, aktivitas yang satu ini akan menghambat proses penyembuhan jalan lahir maupun involusi rahim, yakni mengecilnya rahim kembali ke bentuk dan ukuran semula. Contohnya infeksi atau malah perdarahan. Belum lagi libido yang mungkin memang belum muncul atau pun pengaruh psikologis, semisalkekhawatiran akan robeknya jahitan maupun ketakutan bakal hamil lagi.

Dampak negative   : Tidak ada

c, Perawatan pada bayi

1)      Pada dahi bayi diberikan ujung tali bedungan yang telah digigit yang bertujuan untuk penghilang cegukan.

Dampak positive : Tidak ada

Dampak negative            : Tidak ada

2)       Pada dahi bayi juga diletakan olesan hitam dari pantat kuali yang bertujuan untuk mencegah dan menghilangkan cegukan serta sering diberikan pada menjelang sore hari agar bayi terhindar dari gangguan makhluk mistis.

Dampak positive :           Tidak ada

Dampak negative:           Bila kulit bayi sensitive dapat menyebabkan Iritasi karena pantat kuali/wajan iu bersifat kasar dan mengandung zat kimia karbon

3)       Jikalau bayi sering menangis dan diduga diganggu oleh makhluk mitos, didahi bayi diberikan kunyit(parutan nya).

Dampak positive         : Tidak ada

Dampak negative        : Tidak ada

4)      Sebelum tali pusar lebas atau tercopot maka bayi pun dilarang untuk keluar dari rumah dikarenakan takut akan gangguan dari makhluk mitos.

Dampak positive         : Tidak ada

Dampak negative        : Bayi membutuhkan sinar matahari yang baik untuk perkembanganya dan merugikan bila bayi hanya di ddalam rumah saja dan tidak mendapatkan vitamin D.

5)       Dibawah kasur bayi diletakan daun putri malu dan 7 batang lidi kelapa hijau yang bertujuan agar si bayi tidak mudah terkejut atau kagetan.

Page 15: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

Dampak positive         : Tidak ada

Dampak negative        : Tidak ada

B.   Kebudayaan bali pada saat ibu nifas

1.      Pendahuluan

Ada beberapa upacara adatbali yang diperuntukkan untuk bayi adat Bali. Semuaupacara adat Bali yang dilakukan pada manusia, Upacara adat Bali umumnya dikaitkan dengan upacara agama Hindu yang merupakan agama mayoritas di Bali.Oleh sebab itu, upacara adat sekaligus menjadi upacara memuja Tuhan, bersifat suci dan sakral. Salah satunya adalah upacara Megedong-Gedongan yang dilakukan saat bayi masih dalam kandungan usia 7 bulan. Upacara adat Bali ini biasanya dilakukan pada saat bulan purnama. Erat dengan agama Hindu, upacara ini dilakukan dengan tujuan yang suci dan berdoa untuk kebaikan sang bayi. Pada upacara Megedong-Gedongan ini, calon ayah dan ibuakan diberikan nasihat untuk kelancaran kehamilan hingga melahirkan.

Upacara Tutug Kambuhan juga merupakan upacara untuk sang bayi adat Bali. Upacara ini dilakukan setelah bayi berusia 42 hari sehingga sering disebut upacara 42 hari.Tutug Kambuhan dilakukan masing-masing di setiap rumah bayi dan tidak dilakukan secara masal.Tutug Kambuhan bertujuan untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas kelahirannya. Upacara ini sekaligus juga bertujuan untuk menyucikan sang bayi dan ibunya dari segala kotoran dan noda sehingga kemudian sang ibu boleh memasuki tempat-tempat yang suci.

Bayi adat Bali yang berusia 3 bulan juga dianjurkan untuk melakukan upacara Nyambutin. Sesuai namanya, upacara ini memang untuk menyambut kedatangan sang bayi ke dunia. Upacara Nyambutin juga bertujuan untuk meminta kepada Tuhan agar sang bayi diberkati dan diijinkan menginjak bumi. Pada upacara ini, diberikanlah nama nama bayi. Penegasan nama nama bayi sekaligus merupakan bentuk sambutan kepada sang bayi yang telah menjadi manusia sempurna.

Upacara adat Bali lainnya adalah upacara Otonan.Upacara ini dilakukan ketika bayi telah berusia 210 hari.Tujuannya adalah untuk menebus atau menghilangkan segala kesalahan yang mungkin dibawa oleh bayi pada hidupnya terdahulu. Selain itu, juga memohon kepada Tuhan agar memberikan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan kepada sang bayi. Pada upacara Otonan ini, bayi adat Bali untuk pertama kalinya akan menginjakkan kaki ke tanah.

b.Perawatan terhadap ari-ari

Upacara kelahiran (Jatakarma Samskara).

Arti Upacara ini dilaksanakan pada waktu bayi baru dilahirkan. Upacara ini adalah sebagai ungkapan kebahagiaan atas kehadiran si kecil di dunia.

Page 16: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

Sarana Dapetan, terdiri dari nasi berbentuk tumpeng dengan lauk pauknya (rerasmen) dan buah-buahan.

Canang sari / canang genten, sampiyan jaet dan penyeneng.

Untuk menanam ari-ari (mendem ari-ari) diperlukan sebuah kendil (periuk kecil) dengan tutupnya atau sebuah kelapa yang airnya dibuang.

Waktu Upacara Jatakarma dilaksanakan pada waktu bayi baru dilahirkan dan telah mendapat perawatan pertama.

Tempat Upacara Jatakarma dilaksanakan di dalam dan di depan pintu rumah.

Pelaksana Upacara kelahiran dilaksanakan atau dipimpin oleh salah seorang keluarga yang tertua atau dituakan, demikian juga untuk menanam (mendem) ari-arinya. Dalam hal tidak ada keluarga tertua, misalnya, hidup di rantauan, sang ayah dapat melaksanakan upacara ini.

Tata Cara 1 Bayi yang baru lahir diupacarai dengan banten dapetan, canang sari, canang genten, sampiyan dan penyeneng. Tujuannya agar atma / roh yang menjelma pada si bayi mendapatkan keselamatan.

2 Setelah ari-ari dibersihkan, selanjutnya dimasukkan ke dalam kendil laluditutup. Apabila mempergunakan kelapa, kelapa itu terlebih dahulu dibelah menjadi dua bagian, selanjutnya ditutup kernbali. Perlu diingat sebelum kendil atau kelapa itu digunakan, pada bagian tutup kendil atau belahan kelapa bagian atas ditulisi dengan aksara OM KARA (OM) dan pada dasar alas kendil atau bagian bawah kelapa ditulisi aksara AH KARA (AH) .

3 Kendil atau kelapa selanjutnya dibungkus dengan kain putih dan di dalamnya diberi bunga.

4 Selanjutnya kendil atau kelapa ditanam di halaman rumah, tepatnya pada bagian kanan pintu ruangan rumah untuk anak Iaki-laki, dan bagian kiri untuk wanita bila dilihat dari dalam rumah.

Mantram Menanam ari- ari. Artinya:

Om lbu Pertiwi rumaga bayu, rumaga amerta sanjiwani, angermertani sarwa tumuwuh si anu (kalau bayi sudah diberi nama sebutkan namanya) mangde dirgayusa nutugang tuwuh.

Om Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi sebagai pertiwi, penguasa segala kekuatan, penguasa kehidupan menghidupi segala yang lahir/ tumbuh, si anu (nama si bayi) semoga panjang umur.

1)      Ari-ari disambut suami lalu suamilah yang membungkus ari-ari dengan kain putih.Ari-ari dibungkus dengan kain putih (yang artinya berharap bayi itu melakukan perbuatan suci setelah renkarnasinya)

Page 17: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

Dampak positive   : Ayah dari bayi dapat dekat dengan bayi secara batin juga ikut merasakan apa yang dirasakan oleh ibu.

Dampak negative  : Tidak ada

2)      Ari-ari tersebut kemudian di masukan kedalam kendil atau batok kelapa yang paling besar. Dibatok kelapa bagian atas itu diberi tulisan ongkara dan yang bawah ahkara Bunga-bunga dan kelengkapan lainya hanyalah syarat untuk sessajen. Saat dikubur dibacakan mantra-mantra yang bertujuan untuk mendoakan s bayi.

Dampak positive   : Tidak ada

Dampak negative  : tidak ada

3)      Kemudian dikubur dipendam di samping rumah dengan ketentuan disebelah kanan pintu itu ari-ari bayi laki-laki, dan sebelah kiri pintu itu adalah bayi perempuan dapat juga setelah ari-ari dibungkus dibuang kelaut.

Dampak positive   : tidak ada

Dampak negative  Tidak ada

b.PerawatanPada ibu

1)      Tidak boleh kedapur

Dikarenakan ibu masih dalam kondisi kotor dan haruslah menjalani upakara 42hari lahirnya bayi barulah boleh ibunya kedapur,selama itu yang kedapur dan menyiapkan semuanya adalah suaminya boleh juga digantikan kerabatnya.

Dampak positif        : Baik untuk kondisi ibu nifas yang membutuhkan banyak istirahat dan memang tidak diperbolehkan untuk beraktivitas yang berat.

Dampak negativ       : Tidak ada

2)      Tidak boleh masuk ketempat peribadahan atau ke purenya kerena ibu masih dalam keadaan kotor. Setelah puser bayi lepas,  ibu diberi makanan-makanan daging,ikan daging babi dan sebagainya bertujuan agar si bayi nnanti tahan terhadap alergi bila ia memakanya nanti.

Dampak positive   : Tidak ada

Dampak negative  : tidak ada

c.Pada Bayi

1) Saat bayi lahir ayah si bayi dianjurkan mengendong dan membisikan mantra-mantra ke dekat telinga bayi dan mantra itu bertujuan untuk memberikan do’a-do’a pada bayi.

Dampak positive         : Terjalinnya ikatan batin antara anak dan si ayah

Page 18: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

Dampak negative        : Tiak ada

2) Setelah tali pusar lepas itu ada upakara lagi yang namanya ngelepas aon. Setelah bayi umur 12 hari namanya ngelepas lemeng.

Dampak positive         : orang tua bayi mensyukuri  anak yang diberikan tuhan YME

Dampak negative        : Tidak ada

3)   Upacara 3bulanan atau nyambutin upakara ini bertujuan agar siwatma(jiwa)si bayi benar-benar berada pada raganya disamping pembersihan dan penegasan nama bayi.

Dampak positive         : Tidak ada

Dampak negative        : Tidak ada

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan akan budaya ibu nifas yang telah dijelaskan dalam Makalah ini, maka dapat kita ambil kesimpulan, sebagai berikut: Masa nifas (Puerperium) atau Periode Post natal adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu : 6 – 8 mingguNifas dibagi dalam 3 periode yaitu : Puerperium dini,  Puerperium Intermedial, Remute Puerperium.

Kebutuhan Ibu dalam masa nifas, terdiri atas kebutuhan : Fisik, Psikologi, Social, Kebutuhan Gizi.ifas ialah darah yang keluar dari rahim disebabkan kelahiran, baik bersamaan dengan dengan kelahiran itu, sesudahnya atau sebelumnya (2 atau 3 hari) yang disertai dengan rasa sakit. Bahwa dalam aspek social budaya dalam masa nifas dipengaruhi dengan adat istiadat masyarakat di Indonesia.

Pada masyarakat jawa, unsur-unsur kebudayaan yang terkadang ada yang kurang menunjang pencapaian status kesehatan yang optimal. Unsur-unsur tersebut antara lain; ketidaktahuan, pendidikan yang minim sehingga sulit menerima informasi-informasi dan tekhnologi baru.

Pada masyarakat bali juga terdapat hal-hal yang unik mengingat bali juga merupakan tempat yang terkenal dimanca Negara dan bali juga memiliki banyak ragam cara yang khas saat masaa nifas baik bagi anak maupun ibunya.

Page 19: aryadningrat.files.wordpress.com viewMakalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi ... .3. Bab I pendahuluan. A ... kesakitan pada ibu dan anak

Mengingat keadaan tersebut, kita perlu memperhatikan aspek sosial budaya masyarakat dalam kaitannya dengan keadaanKesehatan Ibu dan Anak di Indonesia. Sehingga kita dapat melihat penyakit atau masalah kesehatan bukan saja dari sudut gejala, sebab-sebabnya, wujud penyakit, obat dan cara menghilangkan penyakit, tetapi membuat kita untuk berfikir tentang bagaimana hubungan sosial budaya dan persepsi masyarakat dengan masalah yang sedang dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Tuntunan Umat Hindu

I gede.desa abusakim kecamatan pondok kelapa

Tumirah 29th.didesa abusakim kecamatan pondok kelapa

r. Suparyanto, M.Kes. 2010. Pantang Makanan di masa Nifas.http://dr.suparyanto.blogspot.com/2010/12

Yusnani Dewi. 2010. Perawatan Pospartum Menurut Perspektif Budaya Jawa . Diunduh darihttp://repository.usu.ac.id/handle/123456789/17200 (Diakses 15 November 2011)

Oktavia, Dian. 2009. Mitos-mitos Budaya Jawa dalam Masa Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/33587205/Ilmu-Sosial-Budaya-Dasar-Budaya-Jawa(Diakses 15 November 2011)

Restu  .2010. Adat Jawa. Diunduh darihttp://restudai.blogspot.com/2010/03/adat-jawa.htm(Diakses 23 4November 2011)

Septiani, Nesia. 2011. Selapan Adat Jawa. Diunduh dari http://nesiaseptiani.blogspot.com(Diakses 22 November 2011)

Wira.2011.TedhakSiten(Tradisi Mengenalkan Jati Diri) . Diunduh darihttp://www.kaskus.us/showthread.php?p=472081050