23
PAPER HEWAN DAN LINGKUNGANNYA MATA KULIAH KONSEP DASAR MAPEL IPA SD OLEH: Putu Dewi Handayani / 16.1.1.3.3.166 Desak Putu Karuni / 16.1.1.3.1.39 Desak Ketut Alit Swarnadi / 16.1.1.3.3.20 Kadek Widiasa / 16.1.1.3.3.29 I GN Agung Mahesa Ardy / 16.1.1.3.3.07 PROGRAM STUDI PGSD JURUSAN DHARMA ACARYA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI

guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

PAPER

HEWAN DAN LINGKUNGANNYA

MATA KULIAH KONSEP DASAR MAPEL IPA SD

OLEH:

Putu Dewi Handayani / 16.1.1.3.3.166Desak Putu Karuni / 16.1.1.3.1.39Desak Ketut Alit Swarnadi / 16.1.1.3.3.20Kadek Widiasa / 16.1.1.3.3.29I GN Agung Mahesa Ardy / 16.1.1.3.3.07

PROGRAM STUDI PGSD

JURUSAN DHARMA ACARYA

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI

MPU KUTURAN SINGARAJA

PROVINSI BALI

2016/ 2017

Page 2: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan bagi hewan adalah semua faktor biotic dan abiotik yang ada di

sekitarnya dandapat mempengaruhinya. Dalam konsep rantai makanan, hewan

ditempatkan sebagai konsumen, sedangkan tumbuhan sebagai produsen. Hewan disebut

sebagai makhluk hidup yang heterotrof.

Setiap organisme di muka bumi menempati habitatnya masing-masing. Dalam

suatuhabitat terdapat lebih dari satu jenis organisme dan semuanya berada dalam satu

komunitas.Komunitas menyatu dengan lingkungan abiotik dan membentuk suatu

ekosistem. Dalam ekosistem hewan berinteraksi dengan lingkungan biotic , yaitu hewan

lain, tumbuhan serta mikroorganisme lainnya. Interaksi tersebut dapat terjadi antar

individu, antar populasi danantar komunitas.

Setiap organisme harus mampu beradaptasi untuk menghadapi kondisi

faktor lingkungan abiotik. Hewan tidak mungkin hidup pada kisaran faktor abiotik yang seluas-

luasnya. Pada prinsipnya masing-masing hewan memiliki kisaran toleransi tertentu

terhadapsemua semua faktor lingkungan.

1.2 Batasan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas maka batasan masalah yang dapat di ambil yaitu :

1. Pengertian Lingkungan Bagi Hewan Sebagai Kondisi Dan Sumber Daya

2. Jenis hewan apa saja yang termasuk Organisme Heterotrof

3.  Jenis hewan apa saja yang termasuk Ektotermi atau poikilotermi

4. Jenis hewan apa saja yang termasuk Endotermi atau homeotermi

5. Jenis hewan apa saja yang termasuk dan Lingkungan Biotik

6. Hewan dan Lingkungan Abiotik

1.3 Tujuan

Dari uraian permasalahan diatas maka batasan tujuan yang dapat di ambil yaitu untuk

mengetahui :

1. Pengertian Lingkungan Bagi Hewan Sebagai Kondisi Dan Sumber Daya

2

Page 3: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

2. Hewan yang termasuk sebagai Organisme Heterotrof

3. Hewan Ektotermi atau poikilotermi

4. Hewan Endotermi atau homeotermi

5. Hewan dan Lingkungan Biotik

6. Hewan dan Lingkungan Abiotik

3

Page 4: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

BAB II

HEWAN DAN LINGKUNGANNYA

2.1 Pengertian Lingkungan Bagi Hewan Sebagai Kondisi Dan Sumber Daya

Lingkungan bagi hewan adalah semua faktor biotic dan abiotik yang ada di

sekitarnya dandapat mempengaruhinya. Hewan hanya dapat hidup, tumbuh dan

berkembang biak dalamsuatu lingkungan yang menyediakan kondisi dan

sumberdaya serta terhindar dari faktor-faktor yang membahayakan. Begon (1996),

membedakan faktor lingkungan bagi hewan ada 2 kategori,yaitu;Kondisi dan Sumber

daya.

Kondisi adalah faktor-faktor lingkungan abiotik yang keadaannya berbeda dan

berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu. Hewan bereaksi terhadap

kondisi lingkungan, yang berupa perubahan-perubahan morfologi, fisiologi dan tingkah

laku. Kondisi lingkungan antara lain berupa temperature, kelembaban, Ph, salinitas, arus

air, angina, tekanan, zat-zat organik dan anorganik.

Sumber daya adalah segala sesuatu yang dikonsumsi oleh organisme, yang dapat

dibedakan atas materi, energi dan ruang. Sumber daya digunakan untuk

menunjukkan suatu faktor abiotik maupun biotic yang diperlukan oleh hewan, karena tersedianya

di lingkungan berkurang apabila telah dimanfaatkan oleh hewan. Setiap hewan akan

bervariasi menurut ruang (tempat) dan waktu. Oleh karena itu setiap hewan senantiasa

berusaha untuk selalu dapat beradaptasi terhadap setiap perubahan lingkungan tersebut.

Dalam penyesuaian diri tersebut hanya hewan yang mampu beradaptasi dengan

lingkungan yang dapat bertahan hidup, sementara yang tidak mampu beradaptasi akan

mati atau beremigrasi bahkan akan punah. Perubahan lingkungan terhadap waktu,

secara garis besarnya terdiri atas 3, yaitu;

1. Perubahan Siklik, perubahan yang terjadinya berulang-ulang secara berirama,

seperti malam dan siang, laut pasang dan surut, kemarau dan penghujan, dll.

Perubahan siklik dapat berskala harian, bulanan, musiman, tahunan

2. Perubahan Terarah , suatu perubahan yang terjadi berangsur-angsur, terus menerus

dan progresif dan menuju ke suatu arah tertentu. Prosesnya bisa lama. Contohnya

mendangkalnya danau Limboto di Gorontalo

4

Page 5: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

3. Perubahan Eratik, suatu perubahan yang tidak berpola dan tidak menunjukkan arah

perubahannya. Contohnya; pengendapan Lumpur Lapindo di Jawa Timur,

kebakaran hutan, letusan gunung berapi dan lain-lain.

2.2 Hewan Sebagai Organisme Heterotrof

Dalam konsep rantai makanan, hewan ditempatkan sebagai konsumen,

sedangkan tumbuhan sebagai produsen. Hal ini karena hewan tidak dapat mensintesis

makanannya sendiri dari bahan anorganik di lingkungannya. Untuk memenuhi

kebutuhannyaakan bahan – bahan organik berenergi tinggi guna menyediakan energi

untuk aktivitas hidup dan menyediakan bahan – bahan untuk membangun tubuhnya,

hewan mengambil bahan organik dari makhluk hidup lain, baik tumbuhan atau hewan

lain. Karena itulah hewan disebut sebagai makhluk hidup yang heterotrof, sebagai

lawan dari tumbuhan yang bersifat autotrof atau dapat mensintesis makanannya sendiri

yang berupa bahan organik dengan cara melakukan fotosintesis.

Dalam dunia hewan dapat dibedakan 3 macam nutrisi heterotrof yaitu :

1. Tipe nutrisi holozoik. Dalam tipe makanan ini baik yang berupa tumbuhan atau jenis

hewan lain, pertama – tama harus dicari dan didapatkan dahulu, baru kemudian

dimakan serta selanjutnya dicerna sebelum dapat diabsorpsi dan dimanfaatkan oleh

sel – sel tubuh hewan itu. Untuk mencari dan mendapatkan makanan diperlukan

peranan berbagai struktur indera, saraf serta mekanisme otot. Selanjutnya, untuk

mengubah substansi makanan itu kedalam bentuk yang dapat diabsorpsi, diperlukan

juga mekanisme dari sistem pencernaan.

2. Tipe nutrisi saprozoik. Dijumpai pada berbagai hewan protozoa, yang memperoleh

nutrien – nutrien organik yang diperlukan dari organisme – organisme yang telah

mati, membusuk, dan telah terurai. Nutrien – nutrien tersebut diabsorpsi melalui

membran sel dalam bentuk molekul – molekul terlarut.

3. Tipe nutrisi parasitik. Dijumpai pada hewan – hewan parasit. Hewan – hewan ini

mencerna partikel – partikel padat dari tubuh organisme inangnya atau secara

langsung mengabsorpsi molekul – molekul organik dari cairan atau jaringan tubuh

inangnya. Sebagai contoh dari fenomena ini adalah berbagai jenis cacing parasit

pada tubuh hewan atau manusia, misalnya cacing hati di dalam hati, cacing pita dan

cacing perut di dalam usus.

5

Page 6: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

Dengan dasar yang lain, yakni ukuran hewan yang menentukan cara makannya,

hewan heterotrof dikelompokkan menjadi makro konsumen dan mikro konsumen.

1. Makro konsumen disebut juga sebagai fagotrof, yakni kelompok hewan yang

mengambil bahan organik dari makhluk hidup lain dengan cara memakan, misalnya

kuda, kambing, harimau, ikan dan sebagainya.

2. Mikro konsumen adalah kelompok hewan yang mengambil makanannya dengan

cara menguraikan jaringan dan mengabsorpsi bahan organiknya. Termasuk

kelompok ini adalah saprofot atau pengurai atau osmotrof, termasuk juga parasit.

Sebagai contoh adalah cacing parasit dan serangga pengurai di tanah.

2.3 Hewan Ektotermi atau poikilotermi

Hewan ektotermi adalah hewan yang  untuk menaikkan suhu tubuhnya

memperoleh panas yang berasal dari lingkungan. Dalam kaitannya dengan hal yang

sama, hewan yang suhu tubuhnya berubah – ubah sesuai dengan perubahan suhu

lingkungan disebut hewan poikilotermi, yang dalam istilah lain disebut hewan berdarah

dingin. Dikatakan berdarah dingin karena rata – rata suhu tubuh lebih rendah dari suhu

tubuh hewan homeotermi. Hampir semua hewan tergolong kelompok poikilotermi,

yaitu mulai dari golongan protozoa sampai reptil, aves dan mamalia merupakan hewan

– hewan homeotermi. Ini berarti bahwa hewan – hewan tersebut  panas tubuhnya sangat

bergantung pada sumber panas dari lingkungannya. Kemampuan mengatur suhu tubuh

pada hewan – hewan ektoterm sangat terbatas sehingga suhu tubuh bervariasi mengikuti

suhu lingkungannya atau disebut sebagai penyelaras (konfermer).

Ada kondisi suhu lingkungan yang ekstrim rendah di bawah batas ambang

toleransinya, hewan ektoterm mati. Hal ini karena praktis enzim tidak aktif bekerja,

sehingga metabolisme berhenti. Pada suhu yang masih ditolelir, yang lebih rendah dari

suhu optimumnya, laju metabolisme tubuhnya dan segala aktivitasnya pun rendah.

Akibatnya gerakan hewan tersebut menjadi sangat lamban, sehingga akan mudah bagi

predator untuk menangkapnya.

Sebenarnya hewan – hewan ektotermi berkemampuan juga untuk mengatur suhu

tubuhnya, namun daya mengaturnya san gat terbatas dan tidak fisiologis sifatnya

melainkan secara perilaku. Apabila suhu lingkungan terlalu panas, hewan ektoterm akan

berlindung di tempat – tempat teduh, bila suhu lingkungan turun hewan tersebut akan

6

Page 7: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

berjemur di panas matahari atau berdiam diri ditempat – tempat yang memberikan

kehangatan baginya.

2.4 Hewan Endotermi atau homeotermi

Hewan endotermi adalah kelompok hewan yang dapat mengatur produksi panas

dari dalam tubuhnya untuk mengkonstankan atau menaikkan suhu tubuhnya, misalnya

golongan aves dan mamalia, termasuk manusia. Dalam istilah lain kelompok hewan ini

disebut juga sebagai kelompok homeoterm. Hewan homeoterm adalah hewan – hewan

yang dapat mengatur suhu tubuhnya sehingga selalu konstan berada pada kisaran suhu

optimumnya.

Hewan – hewan homeotermi, dalam kondisi suhu lingkungan yang berubah –

ubah , suhu tubuhnya konstan. Hal ini karena hewan – hewan ini mempunyai

kemampuan yang tinggi untuk mengatur suhu tubuhnya melalui perubahan produksi

panas (laju metabolisme) dalam tubuhnya sendiri (terkait dengan sifat endotermi).

Kemampuan untuk mengatur produksi dan pelepasan panas melalui mekanisme

metabolisme ini dikarenakan hewan – hewan homeotermi memiliki organ sebagai pusat

pengaturnya, yakni otak khususnyahipotalamus sebagai thermostat atau pusat pengatur

suhu tubuh. Suhu konstan untuk tubuh hewan – hewan homeotermi biasanya terdapat di

antara 35-40 derajat celcius. Karena kemampuannya mengatur suhu tubuh sehingga

selalu konstan,maka kelompok ini disebut hewan regulator.

2.5 Hewan dan Lingkungan Biotik

Setiap organisme di muka bumi menempati habitatnya masing-masing. Dalam

suatuhabitat terdapat lebih dari satu jenis organisme dan semuanya berada dalam satu

komunitas. Komunitas menyatu dengan lingkungan abiotik dan membentuk suatu

ekosistem. Dalam ekosistem hewan berinteraksi dengan lingkungan biotic , yaitu hewan

lain, tumbuhan serta mikroorganisme lainnya. Interaksi tersebut dapat terjadi antar

individu, antar populasi danantar komunitas. Interaksi tersebut merupakan fungsi

ekologis dari suatu ekosistem. Interaksi antara individu dapat terjadi antar individu

dalam suatu populasi atau berbeda populasi. Misalnya interaksi ayam jantan dengan

pejantan lainnya untuk memperebutkan territorial, antarseekor kucing dengan tikus.

Interaksi populasi terjadi antar kelompok hewan dari suatu jenis organisme dengan

7

Page 8: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

kelompok lain yang berbeda jenis organisme. Misalnya sekelompok harimau berburu

sekelompok rusa di padang rumput. Interaksi antar komunitas terjadi antar kelompok-

kelompo singa, kerbau, bison dan bantengdi satu pihak dengan rumput dan semak-semak di

pihak lain ketika hewan itu merumputdi padang rumput. Hubungan antar hewan dengan

lingkungan biotiknya terjadi antar organisme yang hidup terpisah dengan organisme

yang hidup bersama. Faktor-faktor biotic yang mempengaruhi kehidupan hewan adalah

sebagai berikut:

1. Komunitas

Komunitas (biocenose) adalah beberapa jenis organisme yang merupakan

bagian dari jenis ekologis tertentu yang disebut ekosistem unit ekologis, yaitu suatu

satuan lingkungan hidup yang di dalamnya terdapat bermacam-macam makhluk hidup

(tumbuhan, hewan dan mikro organisme) dan antar sesamanya dan lingkungan di

sekitarnya (abiotik) membntuk hubungan timbale balik yang saling mempengaruhi.

2. Ekosistem

 Ekosistem adalah suatu unit lingkungan hidup yang di dalamnya terdapat

hubungan yang fungsional antar sesame makhluk hidup dan antar makhluk hidup

dengan komponen lingkungan abiotik. Hubungan fungsional dalam ekosistem adalah

proses-proses yang melibatkan seluruh komponen biotik dan abiotik untukm mengelola

sumber daya yang masuk dalam ekosistem. Sumber daya tersebut adalah sesuatu yang

digunakan oleh organism untuk kehidupannya, yaitu energi, cahaya dan unsur-unsur nutrisi.

Interaksi antar komponen di dalam ekosistem menentukan pertumbuhan populasi setiap

organisme dan berpengaruh terhadap perubahan serta perkembangan struktur

komunitas biotik.

3. Produsen

 Produsen terdiri dari organisme autotrof, yaitu organisme yang dapat

menyusun bahan organik dari bahan organik sebagai bahan makanannya. Penyusunan

bahan organik itu berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan energi yang diperlukan

untuk aktivitas metabolisme dan aktivitas hidup lainnya. Organisme autotrof adalah;

sebagian besar adalah organisme berklorofil, yang sebagian besar terdiri dari tumbuhan

hijau dan sebagian kecil berupa bakteri.

8

Page 9: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

4. Konsumen

Konsumen adalah komponen biotik yang terdiri dari organisme heterotrof, yaitu

organism yang tidak dapat memanfaatkan energi secara langsung untuk memenhuhi

kebutuhan energinya. Organisme heterotrof sebagai organisme yang tidak dapat

menyusun bahan organik dari bahan anorganik. Energi kimia dan bahan organik yang

diperlukan dipenuhi dengan cara mengkonsumsi energi kimia dan bahan organik yang

diproduksi oleh tumbuhan hijau (produsen). Organisme yang tergolong konsumen

adalah;

5. Herbivore

Yaitu memakan tumbuhan. Misalnya sapi, kuda, kambing, kerbau, kupu-kupu,

belalang dan siput.

6. Karnivor 

Adalah hewan pemakan hewan lain baik herbivora maupn sesame

karnivor. Karnivor pada umumnya adalah hewan buas (harimau, singa, ular), dan hewan

pemakan bangkai (komodo, burunghantu, dll). Predator juga termasuk sebagai karnivor.

7. Omnivor 

Adalah hewan pemakan segalanya baik tumbuhan maupun hewan yang sudah mati,

misalnya kucing, ayam, musang ,tikus dan lain-lain.

8. Detritivor,

Adalah organisme yang berperan sebagai pengurai (mikroorganisme) seperti bakteri.

9. Predator

Predator adalah hewan yang makan hewan lain dengan cara berburu dan membunuh.

Hewan yang dimangsanya adalah hewan yang masih hidup. Contohnya adalah kucing

makan tikus,capung makan serangga.

10. Parasit

Parasit adalah hewan yang hidup pada hewan lain. Hidupnya sangat mempengaruhi

inangnya karena semua zat makanan dari inang diserapnya untuk memenuhi

kebutuhannya. Parasit berupa hewan kecil dan organisme kecil yanmg termasuk jamur

dan bakteri pathogen.

11. Parasitoid

 Parasitoid adalah serangga yang pada fase dewasanya hidup bebas, tetapi pada

fase larva berkembang di dalam tubuh (telur, larva dan pupa) serangga lain yang

9

Page 10: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

merupakan inangnya. Serangga parasitoid pada umumnya termasuk pada ordo

Hymenoptera dan Diptera. Hewan dewasa parasitoid meletakkan telurnya di dekat atau

pada tubuh serangga lain (telur, larva dan pupa). Ketika telur parasitoid yang diletakkan

pada tubuh inangnya menetas, selam faselarva itu belum dewasa akan hidup terus dalam

tubuh inang. Larva tersebut akan makan sebagian atau seluruh tubuh dari inang

sehingga menyebakan kematian bagi inangnya.

12. Pengurai

 Pengurai adalah organisme yang berperan sebagai pengurai. Cara

mengkonsumsimakanan tidak dapat menelan dan mencerna makanan di dalam sel

tubuhnya, melainkanharus mengeluarkan enzim pencerna keluar sel untuk dapat

menguraikan makanannya yang berupa organik mati menjadi zat-zat yang molekulnya

13. Mikrobivor

 Mikrobivor adalah hewan-hewan kecil yang makan mikroflora (bakteri dan

fungi). Hewan ini berupa protozoa dan nematoda.

14. Detritivor

 Detritivor adalah hewan yang makan detritus, yaitu bahan-bahan organik mati

yang berasal dari tubuh tumbuhan dan hewan. Hewan yang tergolong detritus antara

lain; rayap,anjing tanah dan cacing tanah.

2.6 Hewan dan Lingkungan Abiotik

Hewan adalah organisme yang bersifat motil, yaitu dapat bergerak dan

berpindah tempat. Gerakannya disebabkan oleh rangsangan tertentu yang berasal dari

lingkungannya. Faktor-faktor yang merangsang hewan untuk bergerak adalah makanan,

air, cahaya, suhu, kelembaban, dan lain-lain.Faktor lingkungan yang berpengaruh pada

kehidupan hewan dibedakan atas kondisi dan sumberdaya. Sumber daya terdiri atas:

1. Materi

Adalah bahan-bahan atau zat yang diperlukan oleh organisme untuk membangun

tubuh. Materi terdiri atas; zat-zat anorganik (air, garam-garam mineral) dan zat-zat

organi k(tubuh organisme lain atau sisa-sisa tubuh organisme yang sudah mati).

2. Energi

Adalah daya yang diperlukan oleh organisme untuk melakukan aktivitas hidup.

10

Page 11: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

3. Ruang

Adalah tempat yang digunakan organisme untuk menjalankan siklus hidupnya.

Hewan dan organisme lain mempunyai hubungan yang saling ketergantungan dengan

lingkungannya, sehingga timbullah hubungan timbal balik antara keduanya. Hubungan

timbal balik tersebut meliputi; Aksi, Reaksi dan Koasi. Lingkungan abiotik hewan

meliputi faktor-faktor Medium dan Substrat

4. Medium

Adalah bahan yang secara langsung melingkupi organisme dan organism tersebut

berinteraksi dengan medium, seperti; Ikan menerima zat-zat mineral dari air, sebaliknya

air menerima kotoran ikan dalam air. Bagi beberapa jenis hewan, medium merupakan

habitatnya. Beberapa fungsi medium bagi hewan;

a) Tempat  tinggal misalnya; ikan hidup di air, cacing hidup di dalam tanah

b) Sumber materi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh, misalnya; hewan darat

memperolh Oksigen dari udara.

c) Tempat membuang sisa metabolisme, seperti Karbondioksida dan feces.

d) Tempat berepeoduksi, misalnya, katak pergi ke air untuk kawindan bertelur.

e) Menyebarkan keturunan, misalnya; Larva ketam air tawar (Megalopa), menyebar di

perairan sungai setelah berimigrasi dari laut ke arah hulu sungai.

5. Substrat

Adalah permukaan tempat organisme hidup terutama untuk menetap

atau bergerak, atau benda-benda padat tempat organisme menjalankan seluruh atau

sebagian hidupnya. Setiap organisme memerlukan medium, tetapi tidak semua

mempunyai substrat. Hewan air yang bersifat pelagic (berenang) tidak mempunyai

substrat. Medium juga tidak  berubah sebagai akibat adanya aktifitas organisme.

Substrat mengalami modifikasi oleh aktivitas organisme, misalnya tanah padang rumput yang

gembur menjadi padat jika digunakan untuk gembala kambing atau kerbau terus menerus.

Substrat sebagai tempat berpijak, membangun rumah atau kandang dan tempat

makanan. Beberapa hewan menggunakan substrat sebagai tempat berlindung, karena

warna substrat sama dengan warna tubuhnya, misalnya; bunglon dan belalang kayu.

11

Page 12: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

Beberapa faktor fisik yang berpengaruh pada kehidupan hewan adalah

a)      Tanah

 Tanah merupakan substrat bagi tumbuhan untuk tumbuh, merupakan medium

untuk  pertumbuhan akar dan untuk menyerap air dan unsure-unsur hara makanan. Bagi

hewan tanah adalah substrat sebagai tempat berpijak dan tempat tinggal, kecuali hewan

yang hidup di dalam tanah. Kondisi tanah yang berpengaruh terhadap hewan tersebut

adalah kekerasannya. Faktor dalam tanah yang mempengaruhi kehidupan hewan tanah

antara lain kandungan air (drainase), kandungan udara (aerase), suhu, kelembaban serta

sisa-sisa tubuh tumbuhan yang telah lapuk. Jika tanah banyak mengandung air maka

oksigen di dalam tanahakan berkurang dan karbondioksidanya akan meningkat. Air juga

menyebabkan tanah menjadi cepat asam, karena eir mempercepat pembusukan.

Kurangnya oksigen menyebabkan gangguan pernapasan , dan zat-zat yang bersifat asam

dapat meracuni hewan. Tanah yang terlalu kering menyebabkan hewan dalam tanah

tidak dapat mengekstrak air secara normal. Kandungan karbondioksida dalam tanah

lebih banyak daripada di atmosfir. Jika tanah banyak mengandung rongga pertukaran

udara antar tanah dengan atmosfir menjadi lancar, karbondioksida dapat keluar

sementara oksigen masuk. Rongga-rongga tanah dapat diperbanyak jika dalam tanah

tersebut banyak hewan penggali tanah seperti cacing tanah dananjing tanah.

b)      Air

 Air sangat menentukan kondisi lingkungan fisik dan biologis hewan. Perwujudan

air dapat berpengaruh terahadap hewan. Misalnya jika air dalam tubuh hewan akan

berubahmenjadi dingin atau membeku karena penurunan suhu lingkungan,

menyebabkan sel dan jaringan tubuh akan rusak dan metabolosme tidak akan bejalan

noremal, sebaliknya penguapan air yang berlebihan dari dalam tubuh hewan

menyebabkan tubuh kekeurangan air. Hewan dapat dibedakan atas 3 kelompok ditinjau

dari pengaruh air, yaitu; Hidrosol  (Hydrosoles) atau hewan air,Mesosol (Mesocoles),

hewan yang hidup di tempat yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering

dan Xeroso (Xerosole), hewan yang hidup di tempat yang kering karena tingginya

penguapan. Penyebaran dan kepadatan hewan air di lingkungan air ditentukan oleh

kemampuannya mempertahankan osmotic dalam tubuhnya dan berhubungan dengan

kemampuannya untuk bertoleransi dengan salinitas air.

12

Page 13: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

c)      Temperatur

 Temperatur merupakan faktor lingkungan yang dapt menembus dan menyebar

ke berbagai tempat. Temperatur dapat berpengaruh terhadap hewan dalam

proses reproduksi,metabolisme serta aktivitas hidup lainnya. Suhu optimum adalah

batas suhu yang dapat ditolerir oleh hewan, lewat atau kurang dari suhu tersebut

menyebabkan hewan terganggu bahkan menuju kematian karena tidak tahan terhadap

suhu.

d)     Cahaya

 Cahaya dapat mempengaruhi hewan, misalnya warna tubuh, gerakan hewan dan

tingkah laku.

e)      Gravitasi

 Pengaruh gravitasi dirasakan oleh hewan jika hewan sedang berpijak pada substrat

yang horizontal. Hewan yang berdiri di suatu bidang yang miring atau tegak, berenang

di air dan terbang di udara merasakan adanya pengaruh gravitasi bumi. Gravitasi juga

berpengaruh pada perbedaan tekanan air dan udara.

f)       Gelombang Arus dan Angin

 Kehidupan hewan juga dipengaruhi oleh arus dan angin. Hewan yang hidup di

lingkungan air mengalir menghadapi resiko hanyut karena adanya aliran dan arus air.

Demikian dengan hewan yang hidup di darat dan udara menghadapi arus angin. Namun

demikian arus air dan angin yang normal sangat berpengaruh positif terhadap hewann,

g)      pH

 Pengaruh pH terhadap organisme terjadi melalui 3 cara, yaitu; 1) secara langsung,

mengganggu osmoregulasi, kerja enzim dan pertukaran gas di respirasi, 2) tidak

langsung, mengurangi kualitas makanan yang tersedia bagi organisme, 3) meningkatkan

konsentarasi racun logam berat terutama ion AI. Di lingkungan daratan dan perairan, pH

menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan penyebaran organisme.

h)      Salinitas

 Salinitas adalah kondisi lingkungan yang menyangkut konsentrasi garam

dilingkungan perairan dan air yang terkandung di dalam tanah. Di lingkungan perairan

tawar,air cenderung meresap ke dalam tubuh hewan karena salinitasi air lebih rendah

daripada cairan tubuh. Hewan yang hidup di ph abitat laut umumnya bersifat isotonic

terhadap salinitas air laut sehingga tidak ada peresapan air ke dalam tubuh hewan.

13

Page 14: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

BAB  III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian penjelasan diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara

lain yaitu :

1. Lingkungan adalah faktor-faktor abiotik dan biotik di luar tubuh organisme

yang berpengaruh terhadap kehidupan organisme, yang dibedakan atas kondisi dan

sumberdaya.

2. Lingkungan bagi hewan adalah semua faktor biotik dan abiotik yang ada di

sekitar hewan dan dapat mempengaruhinya. Contoh-contoh kondisi adalah:

Temperatur, kelembaban, pH,

3. Di dalam rantai makanan hewan adalah makhluk hewan ersifat heterotrof baik

secara holozoik, saprozoik, dan parasitik

4. Faktor-faktor biotic yang berpengaruh terhadap kehidupan hewan adalah komunitas

danekosistem, produsen, konsumen, predator, parasit dan parasitoid, pengurai,

mikrobivor dan detritivor.

5. Faktor-faktor abiotik yang berpengaruh pada kehidupan hewan adalah tanah,

air,temperature, arus air dan angin, salinitas dan makanan.

6. Setiap organisme terdedah pada faktor lingkungan abiotik yang selalu dinamis

atau berubah-ubah dalam skala ruang dan waktu.

7. Setiap hewan mempunyai batas kisaran toleransi tertentu terhadap setiap factor

lingkungannya.

14

Page 15: guzngurahblog.files.wordpress.com  · Web viewHEWAN DAN LINGKUNGANNYA. MATA ... sedangkan tumbuhan sebagai ... keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan,Agus. 2005. Ekologi Hewan. Malang : Universitas Negeri Malang

Begon, M., T.L. Harper & C.R. Townsend. 1986.Ecology: Individuals PopulationsandCommunities

Blacwell. Oxfor.Kendeigh, S.C.1980. Ecology With Special Reference to Animal & ManPrenticeHall, New Jersey.

http://www.inforedia.com/2010/03/faktor-pembatas-ekosistem.html

Kramadibrata, H. (1996). Ekologi Hewan. Bandung : Institut Teknologi Bandung Press.

http://amybiologi.blogspot.co.id/2012/03/makalah-ekologi-hewan-hewan-dan.html

15