Upload
phamdan
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UTANG PEMERINTAH: BAGAIMANA MENGELOLA
AGAR BERMANFAAT BAGI BANGSA
Desember 2017
disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kementerian Keuangan R.I
OUTLINE
I. Tantangan Pembangunan Indonesia Tujuan Pembangunan
Kualitas SDM Indonesia RelatifRendah
Terdapat Gap Infrastruktur
Perlu Sinergi Kebijakan
II. Kebijakan Fiskal, APBN dantantangannya Arah dan strategi kebijakan fiscal
Tantangan Pengelolaan APBN
III. Mengapa kita berutang
IV. Pemanfaatan Utang Utang untuk belanja produktif
V. Pengelolaan Utang Pemerintah Capaian pengelolaan utang Pemerintah
Perkembangan outstanding utang dankepemilikan SBN
VI. Strategi Pengelolaan Utang Siklus Pengelolaan Utang
Strategi Pengelolaan Utang
Predikat Layak Investasi
VII. Kesimpulan
2
3
Beberapa Sasaran di 2018 (sementara)
Pembangunan dan PreservasiJalan
Pembangunan jalur KA
Pembangunan bandara udara baru
Pembangunan LRT (lanjutan)Penyediaan danPeningkatan kualitasPerumahanMasyarakatBerpenghasilanRendah
865 km• Pembangunan Jalan Baru
25 km• Pembangunan jalan tol8 lokasi (penyelesaian dan lanjutan)
23 km’sp
13.405 unit• Pembangunan Rusun
180,0 ribuunit
• Bantuan Stimulan(peningkatan/pembangunan)
• Pembangunan JembatanInformasi danTelekomunikasi
• Pembangunan BTS di daerahblankspot, terutama daerah 3T
• Pembangunan desa broadband terpadu 100 lokasi
380 lokasi
8.695 m
Kemen
PUPERA
107.4Kemenhub
48.2
Investasi
Pemerintah
(PMN &
LMAN)
41.5
Lainnya
179.7
Alokasi Belanja Infra 2018
(Total Rp 410.7 Tn)
Kebutuhan Infrastruktur 2015-2019 & pendanaan
Total kebutuhan2015-2019
Rp4.796,2 TSWASTA 36,5%
BUMN 22,2%APBN + APBD 41,3%
Antara lain didukung oleh pengalokasian Penyertaan Modal Negara (PMN) oleh Pemerintah
Termasuk skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Beberapa fasilitas yang tersedia Viability Gap Fund (VGF), Project Development Fund (PDF), Availability Payment (AP), dan Penjaminan
620 km’sp
BELANJA INFRASTRUKTUR PEMERINTAHuntuk pemerataan pembangunan dan perbaikan konektivitas. Mengejar ketertinggalan (gap) Indonesia
terhadap penyediaan infrastruktur
TANTANGAN PEMBANGUNAN INDONESIA
3
4
TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA
SAING
MENGURANGI KETIMPANGAN
MENGENTASKANKEMISKINAN
MASYARAKAT YANG ADIL DAN MAKMUR(Ekonomi & Pembangunan Inklusif)
Fundamental Ekonomi Harus Terjaga Kebijakan Harus Mendukung
4
5
0.360
0.350
0.370 0.380
0.4100.410
0.413
0.406
0.408
0.394
0.393
2007 2009 2011 2013 2015 2017
GINI Ratio Poverty Rate (%) Unemployment Rate (%)
9.8
8.5 8.17.4 7.0
6.4 5.9 5.7 5.8 5.6
5.5
2007 2009 2011 2013 2015 2017
16.615.4
14.213.3
12.5 1211.4 11.3 11.2 10.7
10.64
2007 2009 2011 2013 2015 2017
Tantangan- Perubahan ekonomi struktur
lapangan kerja- Skill mismatch- 4th Industrial Revolution
(automasi, artifical intelligence)
Tantangan- Akses pangan, kesehatan, dan
pendidikan bagi orang miskin- Perubahan iklim harga
pangan
Tantangan- Disparitas akses permodalan- Kondisi geografis
Target Gini ratio 2018
0,38Target Kemiskinan 2018
9,5% - 10%
Target pengangguran 2018
5,0%-5,3%IPM : 71,5
MESKIPUN FUNDAMENTAL EKONOMI BAIK, TANTANGAN PEMBANGUNAN MASIH TINGGI
5
0.77 0.76 0.74 0.74
0.69
Turkey Meksiko Thailand China Indonesia
Indeks Pembangunan Manusia
75.50 77.00
74.60 76.00
69.10
Turkey Meksiko Thailand China Indonesia
Angka Harapan Hidup
14.60
13.30 13.60 13.50
12.90
Turkey Meksiko Thailand China Indonesia
Angka Harapan Lama Sekolah
PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA (2015)…bonus demografi belum dimanfaatkan optimal
KondisiterkiniIndonesia VS negarapeers 34%
66%
PendudukIndonesia
Tahun 2016 berdasarkan
kelompok usia
16 - 63 Tahun
<15 & >64 Tahun
66% atau 170 juta jiwa penduduk Indonesia masuk dalamkategori usia produktif
6
7
556
538
532
525
523
518
516
509
496
493
425
421
416
403
401
360.00420.00480.00540.00600.00
Singapore
Japan
Chinese Taipei
Vietnam
Hong Kong…
B-S-J-G (China)
Korea
United…
United States
OECD average
Turkey
Thailand
Mexico
Indonesia
Brazil
Programme for International Student Assessment Scoresumber : OECD
“the performance of Indonesian students (girls and boys) in science, mathematics and reading is one of the lowest among PISA-participating countries with an average ranking of 62 out of 69 countries”
Science Reading Mathematics
PISA SCORE INDONESIA 2015
564
532
542
495
548
531
524
492
470
490
420
415
408
386
377
360.00420.00480.00540.00600.00
SingaporeJapan
Chinese…Vietnam
Hong Kong…B-S-J-G…
KoreaUnited…
United StatesOECD…
TurkeyThailand
MexicoIndonesia
Brazil
535
516
497
487
527
494
517
498
497
493
428
409
423
397
407
360.00420.00480.00540.00600.00
TANTANGAN PEMBANGUNAN: Kualitas SDM
7
TANTANGAN PEMBANGUNAN: Kualitas SDM... jumlah lulusan S3 di Indonesia masih sangat sedikit dibandingkan Negara lain…
8
TANTANGAN INFRASTRUKTUR GAP... diperlukan usaha pemerintah yang lebih besar untuk menutup gap penyediaan infrastruktur
Brazil
Rusia
India
China
Indonesia
Philippines
Malaysia
Thailand
Vietnam
2
2.5
3
3.5
4
- 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000
Infr
astr
uctu
re In
dex
GDP per capita
•gap penyediaan infrastruktur
Indeks rata-rata
….penyediaan infrastruktur Indonesia masih di bawah rata-rata negara lain yang setara, sehingga perlu diakselerasi untuk mengejar ketertinggalan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi….
9
AKIBAT INFRASTRUKTUR GAP…ongkos kirim container ke Hamburg (berjarak hampir 12.000 km) lebih murah daripada
ongkos pengiriman ke Padang (berjarak hanya 1.000 km)…
(Source : Domestic Logistic Company) : jarak dari Jakarta
: biaya/ongkos
10
KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2015-2019
BUMN (22.23%)
KPBU (36.52%)
Skemapembiayaanalternatif
APBN/APBD-termasukpinjaman
(41.25%)
Source : Bappenas, 2015
• Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) merupakansalah satu skema pendanaan alternatif yang diharapkan dapatmenyediakan layanan infrastruktur dengan lebih efisien danterukur
• Sesuai dengan nawacita dan arah pembangunan nasional, sektorperhubungan, listrik dan energi, komunikasi serta perumahanrakyat merupakan sektor-sektor prioritas.
InfrastrukturDasar
Pem.Pusat & Daerah
BUMN SwastaTotal IDR
Triliun
Konektivitas 1003 379,2 445 1827,2
Kelistrikan 124,3 596,5 786,5 1507,3
Komunikasi, Air dan Perumahan 851,3 90,5 519,9 1461,7
Total 1978,6 1066,2 1751,4 4796,2
Investasi
Infrastruktur
Prioritas
IDR 4.796,2 Triliun
…diperlukan terobosan baru dalam menciptakan alternative sumber pembiayaan..
11
12
Jika prasyarat tidak terpenuhi, demographic dividend dapat berubah menjadi demographic burden
Pote
nsi
Pras
yara
t
POTENSI INDONESIA di 2045
• Penduduk 309 juta jiwa• Usia produktif 52%• 75% tinggal di kota• 80% kelas menengah
• Ekonomi ke-5 terbesar di dunia• Pendapatan per kapita US$29.300• Struktur ekonomi bergeser pada sektor
bernilai tambah tinggi• 73% kue ekonomi di sektor jasa
DEMOGRAFI EKONOMI
Kesiapan teknologi
Kualitas SDM Sumber Daya Ekonomi & Keuangan (APBN)
Kesiapan infrastruktur
Tata ruang wilayah
Kelembagaan Pemerintah
INVESTASI SEDARI DINI!kunci
SEGALA TANTANGAN HARUS SEGERA DIATASI AGAR INDONESIA DAPAT MENCAPAI POTENSI PEMBANGUNAN SECARA OPTIMAL
12
13
PEMBANGUNAN EKONOMI
INKLUSIF
FISKAL/APBN
MONETER
SEKTORRIIL
APBN yang produktifPendapatan NegaraBelanja NegaraPembiayaan/Utang
Stabilitas Harga(Inflasi)Stabilitas Nilai TukarUang beredarSuku bunga
Iklim InvestasiDaya Beli
KetenagakerjaanPerdagangan
Industri
Hukum danKeamanan
Politik
Global/Eksternal
PERLU ADA SINERGI KEBIJAKAN DI SEMUA SEKTOR UNTUK MENGATASI TANTANGAN PEMBANGUNAN
13
14
Beberapa Sasaran di 2018 (sementara)
Pembangunan dan PreservasiJalan
Pembangunan jalur KA
Pembangunan bandara udara baru
Pembangunan LRT (lanjutan)Penyediaan danPeningkatan kualitasPerumahanMasyarakatBerpenghasilanRendah
865 km• Pembangunan Jalan Baru
25 km• Pembangunan jalan tol8 lokasi (penyelesaian dan lanjutan)
23 km’sp
13.405 unit• Pembangunan Rusun
180,0 ribuunit
• Bantuan Stimulan(peningkatan/pembangunan)
• Pembangunan JembatanInformasi danTelekomunikasi
• Pembangunan BTS di daerahblankspot, terutama daerah 3T
• Pembangunan desa broadband terpadu 100 lokasi
380 lokasi
8.695 m
Kemen
PUPERA
107.4Kemenhub
48.2
Investasi
Pemerintah
(PMN &
LMAN)
41.5
Lainnya
179.7
Alokasi Belanja Infra 2018
(Total Rp 410.7 Tn)
Kebutuhan Infrastruktur 2015-2019 & pendanaan
Total kebutuhan2015-2019
Rp4.796,2 TSWASTA 36,5%
BUMN 22,2%APBN + APBD 41,3%
Antara lain didukung oleh pengalokasian Penyertaan Modal Negara (PMN) oleh Pemerintah
Termasuk skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Beberapa fasilitas yang tersedia Viability Gap Fund (VGF), Project Development Fund (PDF), Availability Payment (AP), dan Penjaminan
620 km’sp
BELANJA INFRASTRUKTUR PEMERINTAHuntuk pemerataan pembangunan dan perbaikan konektivitas. Mengejar ketertinggalan (gap) Indonesia
terhadap penyediaan infrastruktur
KEBIJAKAN FISKAL, APBN DAN TANTANGANNYA
14
15
Pertumbuhan Ekonomi
Menciptakan kesempatan kerja
Mengentaskan kemiskinan
Mengurangi Kesenjangan
Kesejahteraan Masyarakatadil dan makmur
SASARAN
APBNINSTRUMEN
PENDAPATAN• Pajak (sumber penerimaan, redistribusi dan insentif)
• Bea Cukai (penerimaan, pengendalian konsumsi, investasi perdagangan)
• PNBP (peneriman, pengendalian lingkungan dan SDA, kinerja BUMN)
• HibahBELANJA• Pemerintah Pusat (produktivitas, investasi, konsumsi)
KL Non KL
• Transfer ke Daerah (pemerataan, pemberdayaan daerah)
• Dana Desa (pemberdayaan desa)
DEFISIT/SURPLUSPEMBIAYAAN• Utang (SBN, pinjaman LN)• Investasi (a.l infrastruktur)
APBN ADALAH INSTRUMEN UNTUK MENCIPTAKAN PERTUMBUHAN, KESEJAHTERAAN & PEMERATAAN
15
16
• OptimalisasiPendapatan
• Quality of spending• Sustainable Financing
• Fungsi Alokasi• Fungsi
Stabilisasi• Fungsi
Distribusi
• Aspek Ekonomi• Aspek Sosial• Aspek
Lingkungan• Inklusif
APBN sehat & berkelanjutan1
Penguatan 3 FungsiPokok Kebijakan
Fiskal2 Sustainable
Development3 Welfare4
• Pertumbuhanekonomi
• Pengurangano Penganggurano Kemiskinano Kesenjangan
Teknokrat Politis Administratif
• Efisiensi vs partisipasi,• Akurasi informasi dan
teknikTantangan
• Akomodasi prosespolitik
• Governance• Capaian sasaran
• Kecepatan vsgovernance
• Transparansi & akuntabilitas Tantangan
Sinergi Proses Penyusunan APBN
ARAH DAN STRATEGI KEBIJAKAN FISKALMenstimulasi perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan
16
17
PenerimaanProyeksi & Estimasi
Membuat estimasipenerimaan yang akuratdan kredibel
Peningkatan kapasitasmengumpulkan penerimaannegara
Rasio penerimaan perpajakan masih rendah
BelanjaKomitmen
Membuat keputusan belanja yang strategis
Mengurangi kemiskinan, kesenjangan, dan pemerataan kesejahteraan
Memerangi inefisensi dan korupsi
PembiayaanSustainability
Reformasi sektor keuangan, e.g. Melalui pendalaman pasar keuangan
Memprioritaskan belanja produktif dan mendukung pembangunan
Mendukung keuangan inklusifDiimbangi dengan stabilitas sistem keuangan
REFORMASI FISKAL YANG KOMPREHENSIF UNTUK OPTIMALISASI PENDAPATAN, BELANJA YANG BERKUKALITAS, SERTA PEMBIAYAAN YANG SUSTAINABLE
Menjaga disiplin fiskal (tingkat defisit & utang)
TANTANGAN PENGELOLAAN APBNDalam menciptakan APBN yang kredibel
17
MENGAPA PERLU BERUTANG?Utang diperlukan agar pemerintah dapat menjalankan fungsi penting dan mendesak dengan lebih cepat (tanpa
penundaan)
Menjaga momentum & menghindari
Opportunity Loss
Memberikan legacy (warisan) yang baik untuk
generasi selanjutnya
Menjaga dan mempercepatpertumbuhan ekonomi
Mengembangkan pasarkeuangan
• Beberapa kebutuhanbelanja tidak bisa ditunda,
misalnya penyediaanfasilitas kesehatan danketahanan pangan
• Penundaan hanya akanmengakibatkanbiaya/kerugian yang lebihbesar di masa datang
• Beberapa belanja saat inidiperlukan/dinikmati oleh generasimendatang
misalnya belanja pendidikandan infrastruktur
• Golden rule: Utang untuk investasi dapat memenuhi keadilan antar generasi karena akan mewariskan aset bagi generasi mendatang
• Legacy yang baik muncul apabilautang digunakan untuk membiayaihal-hal yang produktif
• Tanpa utang ekonomi Indonesia tidak bisa tumbuh pada level saatini
• Study BKF: jika rasio utang terhadap PDB ditahan pada level 23% maka rata-rata pertumbuhan ekonomi 2013-2016 akan berada di bawah 5%. Mempertahankan rasio utang terhadap PDB pada level 23% berarti menghilangkan kesempatan penciptaan lapangan kerja 150-200 ribu orang dalam kurun waktu 2013-2016
•Menyediakan benchmark bagi industri keuangan
•Menyediakan alternatifinvestasi bagimasyarakat
•Membantu BI dalamkegiatan operasi moneter
PENGADAAN UTANG DILAKUKAN SECARA PRUDENT, TERUKUR DAN SUSTAIN
Undang Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 12 ayat 3 mengaturbahwa
• Defisit anggaran dibatasi maksimal 3% dari Produk Domestik Bruto
• Jumlah utang dibatasi maksimal 60% dari Produk Domestik Bruto
PERKEMBANGAN DEFICIT DAN JUMLAH UTANG
Defisit APBN Rasio Utang
-46.8
-153.3
-211.6-226.6 -298.4
-308.3
-362.8
-325.9
-0.68
-1.07
-1.78
-2.21 -2.14
-2.58
-2.35
-2.66
-2.19
-3
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
-400
-350
-300
-250
-200
-150
-100
-50
02010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
defisit APBN %thd PDB
1681 1808 1977.7 2375.5 2608.8 3165.1 3515 3852
30
2623
24.9 24.7
27.4
28.328.1
0
5
10
15
20
25
30
35
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Utang % thd PDB
Realisasi deficit dan utang masih di bawah amanat Undang Undang..
22
259.7
0.0
500.0
1000.0
1500.0
2000.0
2500.0
OUTSTANDING UTANG INDONESIA 2016
Outstanding utang Indonesia masih lebih rendah dari Negara-Negara lain
Jumlah outstanding utang paling tinggi adalah Amerika Serikat yang mencapai USD19,934.1 miliar dan Jepang sebesar USD11,813.8miliar
(equivalent USD MILIAR)
23
Sumber: World Economic Outlook – IMF April 2017, CEIC, Kemenkeu diolah
INDONESIA: DEFISIT KECIL, PERTUMBUHAN TINGGI..tambahan utang lebih sedikit, namun manfaat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibanding Negara G-20..
Rata-rata defisit & pertumbuhan satu dekade terakhir
Pertumbuhan PDB
Defisit fiskal
1.2
9.0
5.64.8
2.22.7
2.1
-0.6
7.4
2.2 2.11.1
0.51.3
-0.7 -1.1-1.6
-2.1-2.7 -2.8 -3.1 -3.1 -3.5 -3.3
-4.3
-6.2 -6.4 -6.7-8.0
-6.0
-4.0
-2.0
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
Ger
man
y
Chi
na
Indo
nesi
a
Turk
ey
Arg
entin
a
Aus
tralia
Sout
h A
fric
a
Italy
Indi
a
Mex
ico
Braz
il
Uni
ted
Kin
gdom
Japa
n
Uni
ted
Stat
es
24
25
Beberapa Sasaran di 2018 (sementara)
Pembangunan dan PreservasiJalan
Pembangunan jalur KA
Pembangunan bandara udara baru
Pembangunan LRT (lanjutan)Penyediaan danPeningkatan kualitasPerumahanMasyarakatBerpenghasilanRendah
865 km• Pembangunan Jalan Baru
25 km• Pembangunan jalan tol8 lokasi (penyelesaian dan lanjutan)
23 km’sp
13.405 unit• Pembangunan Rusun
180,0 ribuunit
• Bantuan Stimulan(peningkatan/pembangunan)
• Pembangunan JembatanInformasi danTelekomunikasi
• Pembangunan BTS di daerahblankspot, terutama daerah 3T
• Pembangunan desa broadband terpadu 100 lokasi
380 lokasi
8.695 m
Kemen
PUPERA
107.4Kemenhub
48.2
Investasi
Pemerintah
(PMN &
LMAN)
41.5
Lainnya
179.7
Alokasi Belanja Infra 2018
(Total Rp 410.7 Tn)
Kebutuhan Infrastruktur 2015-2019 & pendanaan
Total kebutuhan2015-2019
Rp4.796,2 TSWASTA 36,5%
BUMN 22,2%APBN + APBD 41,3%
Antara lain didukung oleh pengalokasian Penyertaan Modal Negara (PMN) oleh Pemerintah
Termasuk skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Beberapa fasilitas yang tersedia Viability Gap Fund (VGF), Project Development Fund (PDF), Availability Payment (AP), dan Penjaminan
620 km’sp
BELANJA INFRASTRUKTUR PEMERINTAHuntuk pemerataan pembangunan dan perbaikan konektivitas. Mengejar ketertinggalan (gap) Indonesia
terhadap penyediaan infrastruktur
PEMANFAATAN UTANG
25
PEMANFAATAN UTANG untuk Sektor Infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan, Perlindungan Sosial, DAK Fisik dan Dana Desa
1. Realisasi belanja infrastrukturtumbuh signifikan terutama mulaitahun 2015.
2. Pemerintah juga memanfaatkan utang untuk pemenuhan belanja pendidikan dan kesehatan yang masing-masing tetap dijaga 20 persen dan 5 persen terhadap APBN.
3. Peningkatan utang memungkinkan Pemerintah untuk menambah alokasi belanja DAK Fisik dan Dana Desa serta Perlindungan Sosial.
Perkembangan Pembiayaan Utang (neto), Anggaran Infrastruktur, Pendidikan,Kesehatan, Perlindungan Sosial, DAK Fisik dan Dana Desa
Sumber: Kementerian Keuangan
255.7
380.9 403.0 384.7
154.7
256.1 269.1
387.7
353.4
390.1 370.4
416.1
59.7 65.9 92.3
104.1
13.1 20.1
121.8
157.7
31.9
75.7 121.9
118.3
-
150.0
300.0
450.0
2014 2015 2016 2017
triliun Rp
Pembiayaan Utang (Neto) Infrastruktur Pendidikan
Kesehatan Perlindungan Sosial DAK Fisik dan Dana Desa
Dalam periode 2014-2017 pembiayaan utang (neto) meningkat sejalan dengan kebijakan ekspansif Pemerintah dalampembangunan program prioritas terutama pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan terutama mulai tahun2015.
26
UTANG UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 2012-2017...dalam periode 2015-2017, belanja Pemerintah untuk lebih agresif terutama untuk infrastruktur,
perlindungan sosial, dan DAK Fisik dan Dana Desa
Kumulatif dalam Periode
∑ Tambahan Utang
∑ Infrastruktur
∑ Pendidikan
∑ Kesehatan
∑ Perlindungan Sosial
∑ DAK Fisik & Dana Desa 315.9
299.6
262.3
1,176.6
912.9
1,166.0
- 500.0 1,000.0 1,500.0
2015-2017 [2]
Sumber: DJA, Kementerian Keuangan
(triliun rupiah)
Tambahan utang dan pertumbuhan PDB(triliun rupiah)
1,251
968
784 930
1,020 975 866
1,310
(0)16
34
82
34
125
25
(18) (40) (20) - 20 40 60 80 100 120 140
-
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
∆ PDB Tambahan Utang [RHS]
Rasio [2] : [1]
88.6
35.3
145.9
983.2
456.1
609.5
- 500.0 1,000.0 1,500.0
2012-2014 [1]
191%
200%
120%
180%
849%
357%
27
BEBERAPA CAPAIAN OUTPUT PRIORITAS SEKTOR INFRASTRUKTUR (2015 – 2016)
Rekonstruksi, Pelebaran, Pembangunan, (tidaktermasuk jalan tol)
Jalan (km)
2015 : 4.4552016 : 2.528
Bandara
Pembangunan baru, beberapa dalam proses
Bendungan
Pembangunan baru, beberapa dalam proses
2015 : 292016 : 37
Jalur Kereta Api (km’sp)
Pembangunan baru (target hingga 2019 = 3.258 km’sp, tidak termasuk LRT Sumsel danJabodebek)
2015 : 852016 : 114,6
2015 : 99,22016 : 111,3
Pembangunan Rusun, RumahKhusus, dan Rumah Swadayaserta peningkatan kualitasRumah Swadaya
Perumahan (ribu unit)
2015 : 22016 : 2
Sumber: DJA, Kementerian Keuangan28
BEBERAPA CAPAIAN OUTPUT PRIORITAS SEKTOR PENDIDIKAN (2015 – 2016)
Kartu Indonesia Pintar (juta siswa) Beasiswa Bidikmisi (ribu siswa)
BOS (juta siswa)Ruang kelas (ribu kelas)
(Kemenag)(Pembangunan baru dan rehab(Kemenag dan Kemendikbud)
(Kemenag dan Kemendikbud) (Kemenag dan Kemenristekdikti)
2015 : 274,5
2016 : 324
2015 : 7,9
2016 : 8,0
2015 : 20,5
2016 : 20,7
2015 : 21,6
2016 : 28,4
Sumber: DJA, Kementerian Keuangan29
BEBERAPA CAPAIAN OUTPUT PRIORITAS SEKTOR KESEHATAN (2015 – 2016)
Kartu Indonesia Sehat (PBI) - jiwa
Prevalensi stunting (pendek/ sangat pendek) pada anak bawah dua tahun
2015 : 86,4 juta
2016 : 91,1 juta
2015 : 29,0 %
2016 : 26,1 %
Persentase ketersediaan obat danvaksin di Puskesmas
Imunisasi Dasar Lengkap AnakUsia 0-11 bulan (juta bayi)
2015 : 3,4
2016 : 4
2015 : 77 %2016 : 81,5 %
Sumber: DJA, Kementerian Keuangan 30
Irigasi & Pertanian
• Baru: 5.000 Ha
• Rehab: 755.200 Ha• 10.000 unit embung
• Rehab kelas: 27.140 unit
• Ruang Kelas Baru: 3.590 unit
Pendidikan Jalan
Kondisi Mantap:Provinsi: 71,75%Kab/Kota: 60,76%
• Rumah Sakit: 453 unit• Puskesmas : 5.059 unit
Kesehatan
Air Minum
49.000 rumahUtk masyarakat miskin
Perumahan
• 448 Sambungan Air Minumbagi 716.352 rumah tangga.
• Akses air minum layak bagi688.436 rumah tangga
• 169.500 Sambungan RT• 1.026 unit IPAL Usaha Skala Kecil• 348.000 unit tangki septik individu• TPS 3R sebanyak 700 unit.
Sanitasi
TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA …untuk mendukung pembangunan infrastruktur Daerah antara lain melalui DAK Fisik..
Sumber: DJA, Kementerian Keuangan 31
Sumber: BPS
LAPANGAN KERJA DALAM KURUN 2013-2016
112.76
114.63 114.82
118.415.56
5.02 4.78 5.02
0.35 0.370.04
0.72
0
1
2
3
4
5
6
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
2013 2014 2015 2016
Pertumbuhan Ekonomi Mampu Menciptakan Lapangan Kerja
Bekerja (Juta org) Pert. Ekonomi (%)
Lap. Kerja per 1% Growth (Juta)
7.41 7.24 7.56 7.03
6.17
5.94
6.18
5.61
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
5.9
6
6.1
6.2
6.3
6.7
6.8
6.9
7.0
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
7.6
2013 2014 2015 2016
Jumlah dan Tingkat Pengangguran
Penganggur (Juta org) TPT (%)
• Jumlah orang yang bekerja meningkat dari 112,76 juta orang menjadi 118,41 juta orang selamakurun 2013-2016
• Lapangan kerja juga mengalami tren peningkatan dengan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2016
Sumber: Kementerian Keuangan
32
Mass Rapid Transit Jakarta
Pembangunan MRT Jakarta dibiayai melalui pinjaman luar negeri JICA (Phase I) sebesar JPY125.2miliar
Kapasitas angkut 412 ribu penumpang/hari, 148 juta/tahun
48 ribu lapangan kerja baru pada masa konstruksi
Waktu tempuh Lebak Bulus - Bundaran HI turun menjadi 30 menit
Sumber: jakartamrt
Kapasitas air 1,7 miliar m3 volume per tahun
90.000 hektar jaringan irigasi dan air baku 3.000 liter per detik
Listrik 110 MW
Pengamanan banjir 14.000 hektar
Pembangunan Waduk Jatigede dibiayai melalui pinjaman luar negeri dari China sebesarUSD332,6juta
Waduk Jatigede
PEMANFAATAN PINJAMAN PROYEK…pinjaman diarahkan untuk membiayai proyek yang secara langsung dinikmati masyarakat..
33
PEMANFAATAN SBSN PROJECT FINANCING…pemanfaatan SBSN diarahkan untuk membiayai proyek sesuai prinsip syariah...
Pembangunan Jalur KA (Double Track) Cirebon – Kroya
Meningkatkan kapasitas lintas keretaapi per hari
Upaya mewujudkan roadmap to zero accident
Memperlancar persilangan kereta apidari dan ke Jakarta
Meningkatkan perekonomian dankesejahteraan rakyat melaluipenyediaan infrastruktur transportasi
!
Sumber: Kemenhub
dibiayai melalui SBSN pembiayaan proyeksebesar Rp.800miliar.
34
36
Beberapa Sasaran di 2018 (sementara)
Pembangunan dan PreservasiJalan
Pembangunan jalur KA
Pembangunan bandara udara baru
Pembangunan LRT (lanjutan)Penyediaan danPeningkatan kualitasPerumahanMasyarakatBerpenghasilanRendah
865 km• Pembangunan Jalan Baru
25 km• Pembangunan jalan tol8 lokasi (penyelesaian dan lanjutan)
23 km’sp
13.405 unit• Pembangunan Rusun
180,0 ribuunit
• Bantuan Stimulan(peningkatan/pembangunan)
• Pembangunan JembatanInformasi danTelekomunikasi
• Pembangunan BTS di daerahblankspot, terutama daerah 3T
• Pembangunan desa broadband terpadu 100 lokasi
380 lokasi
8.695 m
Kemen
PUPERA
107.4Kemenhub
48.2
Investasi
Pemerintah
(PMN &
LMAN)
41.5
Lainnya
179.7
Alokasi Belanja Infra 2018
(Total Rp 410.7 Tn)
Kebutuhan Infrastruktur 2015-2019 & pendanaan
Total kebutuhan2015-2019
Rp4.796,2 TSWASTA 36,5%
BUMN 22,2%APBN + APBD 41,3%
Antara lain didukung oleh pengalokasian Penyertaan Modal Negara (PMN) oleh Pemerintah
Termasuk skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Beberapa fasilitas yang tersedia Viability Gap Fund (VGF), Project Development Fund (PDF), Availability Payment (AP), dan Penjaminan
620 km’sp
BELANJA INFRASTRUKTUR PEMERINTAHuntuk pemerataan pembangunan dan perbaikan konektivitas. Mengejar ketertinggalan (gap) Indonesia
terhadap penyediaan infrastruktur
PENGELOLAAN UTANG PEMERINTAH
36
Sumber: World Economic Outlook – IMF, April 2017, diolah
Rasio Utang per Kapita dan PDB per Kapita, 2016
Japan US UK Germany Brazil Argenti
na Mexico China Turkey S Africa Thailand Russia India Indones
iaPhilippi
nesUtang per Kapita (US$) 93,095 61,658 35,745 28,346 6,841 6,409 4,963 3,751 3,122 2,658 2,460 1,523 1,200 1,004 984PDB per Kapita (US$) 38,917 57,436 40,096 41,902 8,727 12,503 8,555 8,113 10,743 5,261 5,899 8,929 1,723 3,604 2,924
-
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
90,000
100,000
UTANG PUBLIK INDONESIA SALAH SATU YANG PALING RENDAH… menciptakan ketahanan dan kesinambungan fiscal..
37
INSTRUMEN PINJAMAN DALAM RUPIAH (2017)
237 451 437 581 611 568 582 645 653 609 652 853 754 779 816 880 1.112 1.131 1.410 1.496
-100
502 652 661 655 649 653 659 693 737
784 836 903 993 1.098 1.264 1.478
1.755 2.019
(500)
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Trili
un
KOMPOSISI UTANG
Valas Rupiah
PEMILIK SBN RUPIAH TRADABLE (2017)
Sumber: Kementerian Keuangan (Okt 2017)
KOMPOSISI PINJAMAN
38%
62%
Non Resident
Domestik (antara lain: Bank, Reksadana, Asuransi, dll.)
89.7%
10.1%0.2%
SBN Tradable
SBN non Tradable
Pinjaman DalamNegeri
PERKEMBANGAN OUTSTANDING DAN KEPEMILIKAN UTANG... 62 % Utang Pemerintah Kepada Investor Dalam Negeri….
38
BERAPA UTANG YANG HARUS DITANGGUNG OLEH SETIAP WARGA NEGARA?
Sumber: howmuch.net
Indonesia $1K
Apakah setiap warga negarasecara langsung menanggungutang tersebut?
Jawabannya TIDAK
Produktifitas suatu negaralahyang akan menjadi JAMINAN
39
UTANG PEMERINTAH TERBESAR DI DUNIA DISUMBANG OLEH NEGARA-NEGARA MAJU
…dibandingkan negara lain porsi utang Indonesia sangat kecil..
Indonesia memilikishare sebesar 0.4%
Utang baru hanya diberikan oleh PemberiPinjaman jika MEREKA percaya bahwaPenerima Utang mampu Membayar,
Mengapa Pemberi Pinjaman PERCAYA kepada INDONESIA? Ada yang Bisamemberi Jawaban?
40
41
Beberapa Sasaran di 2018 (sementara)
Pembangunan dan PreservasiJalan
Pembangunan jalur KA
Pembangunan bandara udara baru
Pembangunan LRT (lanjutan)Penyediaan danPeningkatan kualitasPerumahanMasyarakatBerpenghasilanRendah
865 km• Pembangunan Jalan Baru
25 km• Pembangunan jalan tol8 lokasi (penyelesaian dan lanjutan)
23 km’sp
13.405 unit• Pembangunan Rusun
180,0 ribuunit
• Bantuan Stimulan(peningkatan/pembangunan)
• Pembangunan JembatanInformasi danTelekomunikasi
• Pembangunan BTS di daerahblankspot, terutama daerah 3T
• Pembangunan desa broadband terpadu 100 lokasi
380 lokasi
8.695 m
Kemen
PUPERA
107.4Kemenhub
48.2
Investasi
Pemerintah
(PMN &
LMAN)
41.5
Lainnya
179.7
Alokasi Belanja Infra 2018
(Total Rp 410.7 Tn)
Kebutuhan Infrastruktur 2015-2019 & pendanaan
Total kebutuhan2015-2019
Rp4.796,2 TSWASTA 36,5%
BUMN 22,2%APBN + APBD 41,3%
Antara lain didukung oleh pengalokasian Penyertaan Modal Negara (PMN) oleh Pemerintah
Termasuk skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Beberapa fasilitas yang tersedia Viability Gap Fund (VGF), Project Development Fund (PDF), Availability Payment (AP), dan Penjaminan
620 km’sp
BELANJA INFRASTRUKTUR PEMERINTAHuntuk pemerataan pembangunan dan perbaikan konektivitas. Mengejar ketertinggalan (gap) Indonesia
terhadap penyediaan infrastruktur
STRATEGI PENGELOLAAN UTANG
41
SIKLUS PENGELOLAAN UTANG…Pengelolaan utang yang prudent mendukung kesinambungan fiskal
Sumber: Kementerian Keuangan
StrategiUtang
JangkaMenengah
Monitoring Kinerja Risiko &
Portofolio Utang
APBN (Pembiayaan
Utang)
StrategiTahunan
• Kebijakan umum pengelolaanutang
• Target portofolio jangkamenengah
• Jangka waktu 5 tahun, dapatditinjau kembali setiap tahun
• Target pembiayaan tahunan(defisit, refinancing, dll)
• Pedoman untuk eksekusipengelolaan utang untuktahun ybs.
Target portofolio tahunan(komposisi, strukturinstrumen, target indikator)
• Dilakukan secara triwulanan berdasarkan target dalam Strategi Tahunan
• Input untuk Strategi berikutnya (jangka menengah dan tahunan)
Jangka waktu 1 tahun, dapat ditinjaukembali di tengah tahun berdasarkanpenyesuaian target APBN danperkembangan kondisi pasar
Jangka waktu 1 tahun, dapat direvisi selama siklus APBN
Medium Term Budget Framework(Kerangka Anggaran Jangka
Menengah)
Medium Term Fiscal Framework(Kerangka Fiskal Jangka
Menengah)
42
STRATEGI PENGELOLAAN PEMBIAYAAN APBN..upaya untuk menciptakan pengelolaan utang yang transparan, akuntabel dan kredibel…
2. Mendukungpengemba-ngan pasarkeuangan
3. Meningkatkantransparansi dan
akuntabilitas pengelolaan
kebijakanpembiayaan
1. Memenuhipembiayaanpada tingkatbiaya danrisiko yang
optimal
Tujuan Umum
• Memperhatikan timing dan menyesuaikankebutuhan kas
• Tergantung hasil lelang• Kondisi pasar
• Pengadaanpinjamankegiatan;• Penerbitan sukuk
berbasis proyek
Langsung:• Penerusan Pinjaman
Tidak Langsung:• Penjaminan
Pemerintah• Cadangan risiko
fiskal• Investasi Pemerintah
dan/atau PMN
• Shortening duration
• Optimalisasipinjaman tunai
• Refinancing;• Reprofiling (melalui
penerbitan, switching and buyback)
Strategi Pengelolaan
Utang
Menjaga rasio
Utang/PDB dibawah threshold
Mengelola portofolio
utang pemerintah
Mendorong pemanfaatan utang untuk
kegiatan produktif
Mengelola arus kas negara
Mendorongupaya
pendalamanpasar
domestik danperluasan
basis investor
Membiayaipengeluaranpembiayaan
Sumber: Kementerian Keuangan
43
EXERCISE TARGET INDIKATOR RISIKO DALAM 4 TAHUN KE DEPAN (2018-2021)
Porsi Utang Valas (%) Porsi Tingkat Bunga Tetap (%)
Porsi Utang Jatuh Tempo 1 Tahun (%)
Average Time to Maturity (ATM) (years)
Rasio Utang thd PDB (%)
Rasio Pembayaran Bunga Utang thd PDB (%)
Sumber: Kementerian Keuangan
...pengelolaan pembiayaan APBN makin kuat dan aman karena indikator risiko dan biaya utang semakin membaik…
44
PERINGKAT KREDIT INDONESIA
Fitch Investment grade sejak 15 Desember 2011
Moody’s Investment grade sejak18 Januari 2012
S&P’s Investment grade sejak19 Mei 2017
PREDIKAT LAYAK INVESTASI UNTUK INDONESIA DARI S&P, MOODY’S, DAN FITCH RATINGS
Predikat layak investasi merupakan salah satu bentuk apresiasi kinerja pengelolaan utang pemerintah
45
46
Beberapa Sasaran di 2018 (sementara)
Pembangunan dan PreservasiJalan
Pembangunan jalur KA
Pembangunan bandara udara baru
Pembangunan LRT (lanjutan)Penyediaan danPeningkatan kualitasPerumahanMasyarakatBerpenghasilanRendah
865 km• Pembangunan Jalan Baru
25 km• Pembangunan jalan tol8 lokasi (penyelesaian dan lanjutan)
23 km’sp
13.405 unit• Pembangunan Rusun
180,0 ribuunit
• Bantuan Stimulan(peningkatan/pembangunan)
• Pembangunan JembatanInformasi danTelekomunikasi
• Pembangunan BTS di daerahblankspot, terutama daerah 3T
• Pembangunan desa broadband terpadu 100 lokasi
380 lokasi
8.695 m
Kemen
PUPERA
107.4Kemenhub
48.2
Investasi
Pemerintah
(PMN &
LMAN)
41.5
Lainnya
179.7
Alokasi Belanja Infra 2018
(Total Rp 410.7 Tn)
Kebutuhan Infrastruktur 2015-2019 & pendanaan
Total kebutuhan2015-2019
Rp4.796,2 TSWASTA 36,5%
BUMN 22,2%APBN + APBD 41,3%
Antara lain didukung oleh pengalokasian Penyertaan Modal Negara (PMN) oleh Pemerintah
Termasuk skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Beberapa fasilitas yang tersedia Viability Gap Fund (VGF), Project Development Fund (PDF), Availability Payment (AP), dan Penjaminan
620 km’sp
BELANJA INFRASTRUKTUR PEMERINTAHuntuk pemerataan pembangunan dan perbaikan konektivitas. Mengejar ketertinggalan (gap) Indonesia
terhadap penyediaan infrastruktur
KESIMPULAN
46
“…Jangan pernah berhenti belajar, dedikasi terbaik tidak akan diberikan jikaberhenti belajar. Jangan pernah menyerah dan jangan pernah lelah untuk
mencintai Indonesia. Mulai hari ini, berjalanlah menjadi seorang pemimpin, menjadi pandu bagi Ibu Pertiwi…”
Sri Mulyani IndrawatiMenteri Keuangan RI
50
Beberapa Sasaran di 2018 (sementara)
Pembangunan dan PreservasiJalan
Pembangunan jalur KA
Pembangunan bandara udara baru
Pembangunan LRT (lanjutan)Penyediaan danPeningkatan kualitasPerumahanMasyarakatBerpenghasilanRendah
865 km• Pembangunan Jalan Baru
25 km• Pembangunan jalan tol8 lokasi (penyelesaian dan lanjutan)
23 km’sp
13.405 unit• Pembangunan Rusun
180,0 ribuunit
• Bantuan Stimulan(peningkatan/pembangunan)
• Pembangunan JembatanInformasi danTelekomunikasi
• Pembangunan BTS di daerahblankspot, terutama daerah 3T
• Pembangunan desa broadband terpadu 100 lokasi
380 lokasi
8.695 m
Kemen
PUPERA
107.4Kemenhub
48.2
Investasi
Pemerintah
(PMN &
LMAN)
41.5
Lainnya
179.7
Alokasi Belanja Infra 2018
(Total Rp 410.7 Tn)
Kebutuhan Infrastruktur 2015-2019 & pendanaan
Total kebutuhan2015-2019
Rp4.796,2 TSWASTA 36,5%
BUMN 22,2%APBN + APBD 41,3%
Antara lain didukung oleh pengalokasian Penyertaan Modal Negara (PMN) oleh Pemerintah
Termasuk skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Beberapa fasilitas yang tersedia Viability Gap Fund (VGF), Project Development Fund (PDF), Availability Payment (AP), dan Penjaminan
620 km’sp
BELANJA INFRASTRUKTUR PEMERINTAHuntuk pemerataan pembangunan dan perbaikan konektivitas. Mengejar ketertinggalan (gap) Indonesia
terhadap penyediaan infrastruktur
RESERVE SLIDES
50
KERANGKA BERPIKIR KEBIJAKAN FISKAL DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL…Pemerintah berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi..
INCO
ME,
CON
SUM
PTIO
N
TIME
Dissaving by raising debt
Saving and paying debt during peak earning years
Spending saved income
Consumption
Kebijakan fiskal berperan untuk menjadi stabilisator bagi perekonomian, atau bersifat countercyclical…• saat ekonomi sedang bertumbuh dan berkembang (booming),
Pemerintah dapat menjalankan kebijakan consolidative(surplus anggaran).
• pada saat krisis, Pemerintah dapat melakukan kebijakanexpansive (deficit anggaran) melalui stimulus fiskal expansive consolidative expansiveconsolidative
grow
thRichard A. Musgrave menyusun pendekatan berdasarkan ‘benefit principle of equity in debt burden distribution’ …
• biaya investasi untuk kepentingan masyarakat seharusnyadibebankan kepada pengguna dan penerima manfaat sesuai denganproporsi tertentu sesuai dengan fasilitas yang dinikmati
Teori life cycle of savings menyatakan bahwa negara dapatmelakukan consumption smoothing:• dapat melakukan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan pada
waktu penerimaan lebih rendah (dissaving) • dalam kondisi penerimaan lebih tinggi (saving) maka negara
dapat melakukan pembayaran pinjaman tersebut
Period Cost/Benefit to generations
Generation: cost/benefit share
I 1. 2. 3. 1….………..1/9
II 2. 3. 4. 2….………..2/9
III 3. 4. 5. 3…..………..3/9
4….….……..2/9
5……………1/9
1. The theory of consumption smoothing
2. Pendekatan pertumbuhan ekonomi
3. Thesis of intergeneration equity
51