Upload
surtiima
View
213
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
biokimia
Citation preview
28
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk melihat perubahan pada kadar gula darah tikus putih (Rattus novergicus) setelah pemberian KC dibandingakan dengan pemberian glibenklamid.
3.2 Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur Wistar, yang berumur 3-4 bulan dengan berat badan 150-250 gram.
3.3 Ukuran Sampel
Jumlah sampel dari tiap kelompok pada penelitian ini akan dihitung dengan menggunakan rumus Federer. Kelompok yang tersedia dalam penelitian ini terdiri dari 1 kelompok sampel, 3 kelompok untuk pemberian KC dengan dosis bertahap, dan 1 kelompok untuk pemberian OAD. Maka jumlah kelompok pada penelitian ini adalah 5 kelompok.
Rumus Federer adalah (n-1) (t-1) 15 , dimana n menunjukkan jumlah sampel minimal tiap kelompok, dan t menunjukkan jumlah kelompok yang diperlukan dalam penelitian, dalam penelitian ini dibagi ke dalam 5 kelompok.
Perhitungan ukuran sampel:
Rumus Federer: (n-1) (t-1) 15
(n-1) (5-1) 15
(n-1) (4) 15
4n 19
n 4,75
Berdasarkan perhitungan tersebut, dibutuhkan minimal 5 tikus putih ditambah 1 tikus cadangan untuk setiap kelompok penelitian. Jumlah total sampel yang diperlukan pada peelitian ini adalah 30 tikus putih.
3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.4.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi penelitian ini tikus yang sudah diinduksi aloksan dan kadar gula meningkat dan tikus yang bertahan sampai akhir perlakuan.
3.4.2 Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi penelitian ini yaitu tikus yang sudah diinduksi aloksan namun kadar gula darahnya tidak meningkat, atau sakit, atau mati.
3.5 Definisi Operasional
1. Glukosa darah
Produk akhir metabolisme karbohidrat dan sumber energi utama makhluk hidup yang penggunaannya dikontrol insulin dan glukagon.26
2. Alloxan monohidrat
Aloksan adalah suatu substrat yang secara struktural adalah derivat
pirimidin sederhana. Aloksan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menginduksi diabetes pada binatang percobaan . Pemberian aloksan adalah cara yang cepat untuk menghasilkan kondisi diabetik eksperimental (hiperglikemik) pada binatang percobaan. Tikus hiperglikemik dapat dihasilkan dengan menginjeksikan 120 - 150 mg/kgBB.
3. Kombucha Coffee
Cairan kopi yang fifermentasi dengan jamur kombucha, yang mengandung antioksidan dengan kadar yang tinggi, sehingga bermanfaat bagi kesehatan.9
4. OAD
Obat Anti Diabetes oral yang diberikan sebagai terapi medikamentosa DM, yang terdiri dari 5 golongan diantaranya sulfonylurea, meglitinid, biguanid, penghambat alfa-glikosidase, dan tiazolidinedion.5
3.6 Variabel Penelitian
Variabel penelitian dalam penelitian ini dibagi menjadi dua :
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis Kombucha Coffee yaitu 0,9 ml, 1,8 ml, dan 3,6 ml dan dosis glibenklamid 2,7 ml/kgBB.
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar gula darah tikus putih ( Rattus novergicus).
3.7 Prosedur Penelitan
3.7.1 Bahan Penelitian
3.7.1.1 Bahan Kombucha Coffee
Bahan pembuatan KC adalah 5 gram kopi robusta, 2 liter air matang , 200 mg gula pasir, dan 10 gram jamur kombucha. Alat pembuatan KC adalah panci alumunium, kompor, termometer, toples kaca, kain penutup toples, dan karet.
Cara pembuatan KC :
1. Mendidihkan 2L air dalam panci alumunium
2. Mencampurkan 0,5L air dengan 5g kopi dan 200 mg gula, mengaduk sampai larut.
3. Setelah semua komponen tercampur dengan baik, mencampurkan 1,5 L sisa air, lalu aduk kembali.
4. Menuggu sampai suhu air sama dengan suhu ruangan.
5. Membagi cairan kopi tersebut ke dalam toples kaca.
6. Memasukkan 10 gram jamur kombucha pada toples kaca tersebut.
7. Menutup toples dengan menggunakan kain, ikat kain dengn karet.
8. Membiarkan KC ditempat yang tidak terkena matahari langsung biarkan tertutup sampai 14 hari
9. Setelah 14 hari fermentasi, KC akan tampak berwarna kecoklatan dengan aroma asam yang cukup kuat yang menandakan KC siap digunakan.
3.7.1.2 Bahan Kimia
Bahan kimia yang digunaksn dalam penelitian ini adalah Aloksan monohidrat, glibenklamid, alkohol 70%, dan pakan tikus
3.7.2 Alat Penelitian
Peralatan yang digunakan dlam penelitian ini adalah kandang tikus, timbangan digital, glukosameter, spuit 1ml, spuit 3 ml, tempat minum tikus, scalpel, dan kapas.
3.8 Langkah langkah penelitian
1. Membagi tikus putih menjadi empat kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol.
2. Memberikan perlakuan untuk adaptasi tikus selama 7 hari.
3. Mengambil sample darah tikus untuk melakukan pengukuran kadar gula darah.(Gula Darah / GD 1)
4. Menginduksi semua kelompok tikus dengan aloksan dengan dosis 125 mg/kgBB pada pagi hari sebanyak 1 kali.
5. Mengambil sampel darah semua kelompok tikus.(GD 2)
6. Memberikan KC atau OAD dengan dosis yang bertahap dengan waktu yang sama yaitu saat pagi hari selama 14 hari (2 minggu)
7. Setelah 2 minggu periksa kadar gula darah pada tikus.(GD 3)
3.9 Analisis Data
Hasil peneitian akan diolah dengan statistik dengan uji beda (T-test) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara signifikan pada GD2 dan GD 3, lalu dilakukan uji normalitas (Saphiro-wilk) untuk mengetahui apakah distribusi normal atau tidak. Selanjutnya dilakukan uji One Way Annova untuk melihat adakah perbadaan signifikan antara kelompok yang diberikan KC dan glibenklamid sebagai pembanding.
3.10 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Ruang Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Achmad Yani pada bulan Juli 2013 - Desember 2013.
3.11 Jadwal Penelitian
Jadwal Kegiatan
Jun 13
Jul 13
Aug 13
Sept 13
Okt 13
Nov 13
Des 13
Jan 14
Feb 14
Mar 14
Pengumpulan judul
Penyusunan makalah UP
Uji pendahuluan
Sidang UP
Penelitian
Analisis data dan penyusunan makalah
Pengumpulan makalah
Sidang skripsi
3.12 Alur Penelitian
Dalam waktu 14 hari
Membuat Kombucha Coffee (KC)
Membagi tikus menjadi 5 kelompok perlakuan
Sebelumnya puasa 10 12 jam
Pengambilan GD 3
Kelompok E (glibenklamid 2,7 ml)
Kelompok D (KC 3,6 ml)
Kelompok C (KC 1,8 ml)
Kelompok B (KC 0,9 ml)
Adaptasi 7 hari
Pengambilan GD 1
Induksi aloksan 125 mg/kgBB
Pengambilan GD 2
Memberi perlakuan
Sebelumnya puasa 10 12 jam
72 jam setelah induksi aloksan
Sebelumnya puasa 10 12 jam
Dalam waktu 14 hari
Kelompok C (KC 1,8 ml)
Kelompok B (KC 0,9 ml)
Kelompok D (KC 3,6 ml)
Kelompok A
(kontrol)
Kelompok E (glibenklamid 2,7 ml)
21