Upload
doanmien
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN GIZI
DENGAN FOKUS PADA PERIODE 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DI TINGKAT KABUPATEN DAN KOTA
Dengan topik :
“ PROGRAM SPESIFIK DAN SENSITIF UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN GIZI DENGAN FOKUS PADA PERIODE 1000 HARI
PERTAMA DI KABUPATEN MAGETAN “
DR. H. KRA. SUMANTRI NOTO ADINAGORO, MM Bupati Magetan
“ PROGRAM SPESIFIK DAN SENSITIF UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN GIZI DENGAN FOKUS PADA PERIODE 1000
HARI PERTAMA DI KABUPATEN MAGETAN “
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGETAN
TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN Jln. Imam Bonjol No. 4 Magetan
KABUPATEN MAGETAN
PETA KABUPATEN MAGETAN
( MAP OF MAGETAN REGENCY )
LETAK DAN KONDISI GEOGRAFIS
KABUPATEN MAGETAN
Uraian Satuan Keterangan
Koordinat Lintang Lintang Selatan
(LS) 7o 30' 34'' - 7o 47' 49''
Koordinat Bujur Bujur Timur
(BT) 111o 10' 54'' - 111o 30' 46''
Luas Wilayah km2 688,85
Ketinggian
Wilayah m.dpl. 60 - 1.660
Suhu Dataran Tinggi 16 - 20 oCelcius
Dataran Rendah 22 - 26 oCelcius
Curah Hujan Dataran Tinggi 2.500 - 3.000 mm
Dataran Rendah 1.300 - 1.600 mm
Batas Wilayah Utara Kab. Ngawi
Timur Kab. Madiun dan Kota Madiun
Selatan Kab. Ponorogo dan Kab. Wonogiri
(Jawa Tengah)
Barat Kab. Karanganyar (Jawa Tengah)
VISI KABUPATEN MAGETAN
”TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MAGETAN YANG ADIL DAN BERMARTABAT”
MISI KABUPATEN MAGETAN
Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan bermasyarakat.
Mewujudkan kepemerintahan yang baik dan peningkatan SDM yang profesional yang dilandasi semangat pelaksanaan otonomi daerah.
Menggairahkan perekonomian daerah melalui program pengungkit bagi masyarakat dan optimalisasi pengelolaan SDA yang berwawasan lingkungan.
Mewujudkan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai dalam menunjang pertumbuhan perekonomian daerah.
Mewujudkan suasana aman dan damai melalui kepastian, penegakan dan perlindungan hukum.
Kesejahteraan, dilihat dari filosofi Jawa, bahwa masyarakat yang dikatakan sejahtera setidak-tidaknya memenuhi indikator 6 (enam) W, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. WAREG Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan kenyang, secara tersirat dapat dimaknai bahwa orang hidup itu dikatakan sejahtera bila cukup pangan, sandang dan papan.
2. WARAS
Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sehat, yaitu manusia dikatakan sejahtera
bila sehat jasmani dan rohani.
3. WASIS
Dimaknai berpendidikan yang cukup dan layak.
4. WUTUH Yang dapat dimaknai adanya keseimbangan antara jasmani dan rohani.
5. WIDODO Memberikan makna bahwa orang hidup dapatnya memperoleh keselamatan di
dunia dan akhirat.
6. WASKITO
Yang diartikan sebagai manusia yang visioner atau berpandangan jauh ke depan.
SASARAN DALAM RANGKA
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MELALUI 6 (ENAM) W
VISI KABUPATEN MAGETAN
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT MAGETAN YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT “
MISI KABUPATEN MAGETAN
Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat secara mandiri
dalam upaya hidup sehat
Memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau
Meningkatkan dan Mendayagunakan Sumber Daya Kesehatan
Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel
Kebijakan Nasional Perbaikan Gizi
Perpres No. 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
“Arah Pembangunan Pangan dan Gizi yaitu meningkatkan ketahanan pangan dan status kesehatan dan gizi masyarakat.”
UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Arah perbaikan gizi adalah MENINGKATNYA MUTU GIZI perorangan dan masyarakat. Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat bersama-sama menjamin tersedianya bahan makanan
yang mempunyai nilai gizi yang tinggi secara merata dan terjangkau
UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJP 2005-2025 “Pembangunan pangan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor meliputi produksi, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi pangan dengan kandungan gizi yang cukup, seimbang,
serta terjamin keamanannya”.
9 9
Kebijakan Nasional Perbaikan Gizi ... (2)
Perpres No. 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi
upaya penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinir untuk percepatan perbaikan gizi pada 1000 hari perta kehidupan.
UU Pangan NO 18 Tahun 2012 (psl 63) “Pemerintah menetapkan kebijakan di bidang Gizi untuk perbaikan status gizi masyarakat.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun rencana aksi pangan dan gizi setiap 5 (lima) tahun
Inpres Nomor 3 Tahun 2010
“Perlunya disusun dokumen Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2011-2015 dan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) 2011-2015 di 33 provinsi.”
10 10
Dasar Acuan Kabupaten Magetan untuk meningkatkan Cakupan ASI Eksklusif :
PP RI NOMOR 33 TAHUN 2012 : TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF
GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN
PERBAIKAN GIZI
upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat
melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku
kepentingan secara terencana dan terkoordinasi untuk percepatan
perbaikan gizi masyarakat dengan
prioritas pada seribu hari pertama kehidupan
DI INDONESIA
KOMITMEN PEMERINTAH DALAM UPAYA PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
INDIKATOR KINERJA DAN TARGET KEGIATAN PEMBINAAN GIZI TAHUN 2015-2019
No.
Indikator Kinerja
Target ( % )
2015 2016 2017 2018 2019
1 Presentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
100 100 100 100 100
2 Presentase balita yang ditimbang berat badannya
85 85 85 85 85
3 Presentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
39 42 44 47 50
4 Presentase Rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
90 90 90 90 90
5 Presentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A
85 85 85 85 85
6 Presentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan
82 85 90 95 98
INDIKATOR KINERJA DAN TARGET KEGIATAN PEMBINAAN GIZI TAHUN 2015-2019
No.
Indikator Kinerja
Target ( % )
2015 2016 2017 2018 2019
7 Presentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan tambahan
13 50 65 80 95
8 Presentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan
70 75 80 85 90
9 Presentase remaja puteri yang mendapat TTD
10 15 20 25 30
10 Presentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
80 80 80 80 80
11 Presentase bayi yang baru lahir mendapat IMD
38 41 44 47 50
12 Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (berat badan < 2500 gram)
- - - - 8
INDIKATOR KINERJA DAN TARGET KEGIATAN PEMBINAAN GIZI TAHUN 2015-2019
No.
Indikator Kinerja
Target ( % )
2015 2016 2017 2018 2019
13 Presentase Balita yang mempunyai Buku KIA/KMS
100 100 100 100 100
14 Presentase balita yang ditimbang Naik berat badannya
70 75 80 85 90
15 Presentase balita yang ditimbang yang Tidak Naik berat badannya (T)
< 10 < 10 < 10 < 10 < 10
16 Presentase balita yang ditimbang yang Tidak Naik berat badannya dua kali berturut turut (2T)
< 10 < 10 < 10 < 10 < 10
17 Persentasi balita dibawah Garis Merah (BGM)
< 15 < 14 < 13 < 12 < 11
18 Persentase Ibu Hamil Anemia < 20 < 19 < 18 < 17 < 15
DATA SKDN TH 2010 s/d 2015 KABUPATEN MAGETAN
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
45000
50000
2010 2011 2012 2013 2014 2015
S K D N
ANGGARAN PROGRAM GIZI
NO TAHUN JUMLAH ANGGARAN
1 2010 Rp. 199.293.000,-
2 2011 Rp. 180.000.000,-
3 2012 Rp. 180.000.000,-
4 2013 Rp. 311.660.000,-
5 2014 Rp. 463.030.000,-
6 2015 Rp. 470.000.000,-
7 2016 Rp. 470.000.000,-
JENIS PELATIHAN YG DIIKUTI NO TAHUN NAMA PELATIHAN JUMLAH
PESERTA ( ORG )
SUMBER DANA
1 2008 Tata Laksana Gizi Buruk 15 APBD 1
2 2010 Peningkatan Kapasitas Konseling Menyusui 2 APBD 1
3 2010 Pemantauan Pertumbuhan WHO 2 APBD 1
4 2011 Tata Laksana Gizi Buruk 8 APBD 1
5 2012 Pemantauan Pertumbuhan WHO 1 APBD 1
6 2012 Konselor ASI 1 APBD 1
7 2013 Konselor ASI 66 APBD 2
8 2013 Enumerator Survey PKG 2 APBD 1
9 2013 Rapid Survey 1 APBD 1
10 2013 TOT Fasilitator PMBA 1 APBD 1
JENIS PELATIHAN YG DIIKUTI NO TAHUN NAMA PELATIHAN JUMLAH
PESERTA ( ORG )
SUMBER DANA
11 2013 Pemantauan Pertumbuhan WHO 1 APBD 1
12 2013 OJT PMBA 112 ( Kader Posyandu)
APBD 2 & MCAI
13 2014 Software Nutriclin 2 APBD 1
14 2014 Pemantauan Pertumbuhan WHO 24 APBD 2
15 2014 PMBA 24 APBD 2
16 2014 Konselor ASI 22 APBD 2
17 2014 TOT Fasilitator PMBA 3 APBD 1
18 2015 PMBA 24 APBD 2
19 2015 TOT Fasilitator Pemantauan Pertumbuhan WHO
2 APBD 1
JUMLAH TENAGA KESEHATAN TERLATIH
NO JENIS PELATIHAN GIZI BIDAN DOKTER TENAGA KESEHATAN LAIN
TENAGA LAIN
1 Konselor ASI 25 28 4
2 Pemantauan Pertumbuhan WHO
22 4
3 Software Nutriclin 24 4
4 PMBA 22 19 8
5 Fasilitator Pemantauan Pertumbuhan WHO / PMBA
2/3
6 Tata Laksana Gizi Buruk 7 8 7
7 Enumerator Survey PKG 2
8 Nutriclin 27
KEGIATAN DI KABUPATEN MAGETAN YANG MENDUKUNG PROGRAM ASI EKSKLUSIF ANTARA LAIN :
TAHUN 2012 KAB. MAGETAN MENDAPAT
BANTUAN UNTUK PENGADAAN RUANG LAKTASI DI 15 LOKASI DI KAB. MAGETAN
MELAKSANAKAN PELATIHAN-PELATIHAN BAGI PETUGAS PEMERINTAH MAUPUN SWASTA YANG MENDUKUNG PENINGKATAN CAKUPAN ASI EKSKLUSIF
MEMBENTUK KELAS PEDULI ASI DI MASYRAKAT
MEMBENTUK KELAS NENEK ASI DI DESA/KELURAHAN
MEMBERIKAN PENGHARGAAN BERUPA SERTIFIKAT PADA BAYI YANG SUDAH LULUH ASI EKSKLUSIF
MENINGKATKAN SOSIALISASI DAN PENYULUHAN YANG DILAKUKAN DI MASYARAKAT
TAHUN 2015 ADA BANTUAN DANA HIBAH MCAI DI 13 PUSKESMAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN PETUGAS DAN KADER
TARGET INDIKATOR PROGRAM KES. ANAK TAHUN 2015
Indikator Kesehatan Anak
2015 2016 2017 2018 2019
KN 1 97 97 98 98 98
KN Lengkap 95 95 96 96 97
Neo Risti 80 80 80 80 80
Cak. Bayi Par. 95 96 96 97 97
Cak.Anbal Par. 82 83 84 85 86
Cak.Apras Par. 78 79 80 81 82
ANGKA KEMATIAN IBU DI KAB. MAGETAN ( PER 100.000 Kelahiran Hidup)
46.5
94.7
182.8
118.5
35.32
89.2
113.79
47.19
4 8 15 10
3 8 10 3 0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Per 100.000 KH Dalam Angka
101.1
46.5
94.7
182.8
118.5
35.32
89.2
113.79
47.19
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
TRIB II
AKI MAGETANGAMBARAN AKI TAHUN 2007 – 2015
DI MAGETAN Per 100.000 KH
SUMBER : Data LKI (LAPORAN KEMATIAN
IBU) KAB. MAGETAN
INTERVENSI GIZI SPESIFIK
• Adalah tindakan atau kegiatan yang dalam perencanaannya ditujukan khusus untuk kelompok 1000 HPK.
• Kegiatan ini pada umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan, seperti imunisasi, PMT ibu hamil dan balita, monitoring pertumbuhan balita di Posyandu, suplemen tablet besi-folat ibu hamil, promosi ASI Eksklusif, MP-ASI dan sebagainya.
• Intervensi gizi spesifik bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif pendek
4. Usia sekolah
3.Bayi & Balita
5. Remaja & Usia produktif
2.Ibu Menyusui
1. Ibu hamil 6. Lansia
Kepada ibu menyusui
Promosi menyusui /
ASI Eksklusif
Konseling Menyusui
Pemantauan pertumbuhan (D/S = 85%
Suplemen vitamin A = 85%
Pemberian garam iodium
PMT / MPASI
Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi (Taburia)
Zink untuk manajemen diare
Pemberian obat cacing
• Konseling gizi
• Pelayanan gizi
Lansia
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi
• Suplementasi Fe
• Penjaringan
• Bln Imunisasi Anak Sekolah
• Upaya Kes Sekolah
• PMT anak sekolah di Prov. Papua dan
P Barat
• Promosi MJAS di sekolah
Suplementasi besi folat = 80 %
PMT ibu hamil KEK
Penanggulangan kecacingan
Suplemen kalsium
Intervensi Gizi Spesifik
INTERVENSI GIZI SENSITIVE • adalah berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor
kesehatan.
• Sasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk 1000 HPK.
• Namun apabila direncanakan secara khusus dan terpadu dengan kegiatan spesifik, dampaknya sensitif terhadap keselamatan proses pertumbuhan dan perkembangan 1000 HPK.
• Dampak kombinasi dari kegiatan spesifik dan sensitif bersifat langgeng (“sustainable”) dan jangka panjang.
• Beberapa kegiatan tersebut adalah penyediaan air bersih, sarana sanitasi, berbagai penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan dan gizi, fortifikasi pangan, pendidikan dan KIE Gizi, pendidikan dan KIE Kesehatan, kesetaraan gender, dan lain-lain
INTERVENSI GIZI SENSITIF: Pembangunan Gizi pada Lintas Sektor
Ketahanan
Pangan dan Gizi
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
Penanggulang
an Kemiskinan
Keluarga
Berencana
Air Bersih
& Sanitasi
Remaja
Perempuan
Pendidikan Gizi
Masyarakat
PU
BKKBN
AGAMA
DIKBUD
PP DAN PA
BPJS
BKP/PERTANIAN
SOSIAL
PERAN KADER
1. Penggerak Membantu petugas dalam deteksi dini balita kurang gizi
2. Penyuluh Membantu petugas memberikan penyuluhan secara inter-personal serta kelompok
3. Membantu Pelayanan Mengingatkan ibu untuk selalu membawa balita ke
posyandu Menggunakan Buku KIA dalam melaksanakan
deteksi dini masalah kesehatan ibu dan anak (Tanda bahaya bagi ibu, bayi dan balita)
Membantu petugas untuk memantau pelaksanaan pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada balita
4. Motivator memotivasi ibu untuk memenuhi gizi seimbang bagi balita
Upaya mewujudkan Kabupaten Magetan ODF tahun 2014
adalah tanggung jawab semua komponen yang ada baik
pemerintah, masyarakat maupun swasta.
Kegiatan STBM tahun 2008 – 2014
fokus pada Pilar 1 (Stop BABS)
SASARAN
• Terlaksananya gerakan sanitasi dan perubahan perilaku
masyarakat untuk berhenti dari kebiasaan buang air
besar sembarangan menjadi perilaku buang air besar
secara sehat;
• Terlindungi masyarakat dari ancaman penyakit yang
ditularkan melalui tinja.
Dukungan Pemerintah
- Regulasi - Pembiayaan - Pemberian
Penghargaan untuk Desa ODF
- Sinergi Program lintas sektor untuk mewujudkan Magetan ODF
REGULASI MAGETAN ODF 2014
1. INSTRUKSI BUPATI MAGETAN NOMOR 1 TAHUN 2011, TENTANG
MAGETAN TERBEBAS DARI BAB TIDAK SEHAT ( ODF )
2. INSTRUKSI BUPATI MAGETAN NOMOR 4 TAHUN 2011, GERAKAN
BERSAMA MENUJU MAGETAN YANG BERSIH, SEHAT, RAMAH
LINGKUNGAN DAN INDAH ( MAGETAN BERSERI )
3. SURAT EDARAN BUPATI MAGETAN TENTANG OPTIMALISASI
MEWUJUDKAN KABUPATEN MAGETAN ODF 2014
4. RAKOR RUTIN DG POKJA SANITASI MEMBAHAS KEGIATAN /
OPTIMALISASI ODF
5. UPDATE DATA AKSES JAMBAN ( OJT SMS GATE WAY )
6. OPTIMALISASI PELAKSANAAN STBM DENGAN LINTAS SEKTOR
(MENGIKUT SERTAKAN LINTAS SEKTOR DALAM KEGIATAN
MONITORING AKSES JAMBAN)
7. PEMBENTUKAN TIM RAYONERING STBM TINGKAT KABUPATEN
8. PEMBENTUKAN KADER PEMANTAU ODF (KPO)
9. ADANYA PERATURAN DESA TENTANG LARANGAN BABS
10. PEMBERIAN PIAGAM PENGHARGAAN UNTUK DESA/KELURAHAN
ODF
11. PEMBERIAN REWARD UNTUK DESA ODF BERUPA CETAKAN BUIS
BETON (8 DESA)
INTERVENSI PROGRAM
JAJARAN KESEHATAN :
Pemicuan akses jamban baik di komunitas
maupun anak sekolah
Penyuluhan ttg pentingnya BAB di jamban
sehat kepada :
- PKK
- Dharmawanita
- Posyandu
Penyebar luasan media promosi, melalui
media cetak atau elektronik :
- leafleat
- poster
- banner
- siaran radio
- tv lokal ( JTV )
- Jawa Pos ( radar Magetan )
Pembentukan Tim Rayonering dg SK Kepala Dinas
Kesehatan ;
Tujuan : untuk mengoptimalkan pelaksanaan
di desa yang belum ODF dg kegiatan :
- Pemicuan
- Monev pasca pemicuan
- Verifikasi ODF
- Monev pasca ODF
Demo pembuatan jamban sehat sederhana dg
melibatkan wusan, tukang yang ada di desa dan
masyarakat serta organisasi profesi
BAPERMAS
- Mengikutsertakan dari Dinas Kesehatan ataupun Pokja AMPL dalam perencanaan program PNPM
- Pengalokasian pembangunan jamban oleh PNPM selalu dikoordinasikan dg Dinas Kesehatan
ORPROF ( Organisasi Profesi ) Kesehatan : (IDI, PDGI, IBI, PPNI, HAKLI, PATELKI, PPGI)
ORPROF ikut serta dalam pelaksanaan :
Pembuatan jamban sehat sederhana yang dilakukan dengan gotong royong pada acara bakti sosial HKN
Mengikuti monev akses jamban yg dijadualkan oleh Puskesmas
PG ( Pabrik Gula ), PDAM dan BPD :
Dengan memberikan CSR berupa stimulan
jamban untuk masyarakat kurang mampu,
setelah melalui proses pemicuan yg dilakukan
oleh tim fasilitator
WUSAN :
Dengan adanya wusan yg telah terlatih maka
pembangunan jamban sehat sederhana banyak
terbangun dan menghilangkan anggapan
membangun jamban itu mahal
HASIL AKSES JAMBAN SETELAH ADA INTERVENSI
Peningkatan Akses Jamban
- Tahun 2009 : 58,30 %
- Tahun 2010 : 66,00 %
- Tahun 2011 : 81,70 %
- Tahun 2012 : 90,15 %
- Tahun 2013 : 92,37 %
- Tahun 2014 : 100 %
Data Sarana Akses Jamban Masyarakat Kab. Magetan
- Jumlah Jamban Leher Angsa (Jamban Sehat Permanen/JSP)
: 134.999 KK ( 74,18% )
- Jumlah Jamban Cubluk/Cemplung (Jamban Sehat Semi Permanen/JSSP)
: 38.098 KK ( 21,28% )
- Jumlah Sharing / gabung
: 8.017 KK ( 4,54% )
Target Pencapaian Program STBM s/d tahun 2019
Peningkatan tangga sanitasi peningkatan kualitas jamban sehat (dari JSSP
dan Sharing ke JSP) : 100 % masy. akses jamban sehat permanen
Peningkatan Pilar STBM selanjutnya 50 % Desa STBM
DOKUMENTASI KEGIATAN BUPATI MAGETAN
Bapak Bupati Magetan Drs. H. SUMANTRI , MM memberikan pangan lokal bagi siswa SD
dalam rangka Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Bapak Bupati Magetan Drs. H. SUMANTRI , MM memberikan susu segar untuk siswa TK
dan SD pada acara Sambang Desa
Bapak Bupati Magetan Drs. H. SUMANTRI , MM memberikan Trophy Kejuaraan
Lomba Cipta Menu Tingkat Kab. Magetan