28
UJI BIOKIMIA PADA BAKTERI Escherichia coli OLEH: NI KOMANG NESA WIARTINI (P07134014021) NI PUTU WIDIA SATIA PADMA (P07134014023) NI WAYAN GEK GITA ULANDARI (P07134014025) DESAK GEDE DIAN PURNAMA DEWI (P07134014027) I GEDE ANGGA MARDIKA (P07134014029) IB GEDE TEJA BUWANA (P07134014031) BETANIA KRISTIANI S (P07134014033) NI MADE NURMANINGSIH (P07134014035) NI MADE YULIA ARISANTI (P07134014037) KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

Embed Size (px)

DESCRIPTION

uji biokimia E.coli

Citation preview

Page 1: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

UJI BIOKIMIA PADA BAKTERI

Escherichia coli

OLEH:

NI KOMANG NESA WIARTINI (P07134014021)

NI PUTU WIDIA SATIA PADMA (P07134014023)

NI WAYAN GEK GITA ULANDARI (P07134014025)

DESAK GEDE DIAN PURNAMA DEWI (P07134014027)

I GEDE ANGGA MARDIKA (P07134014029)

IB GEDE TEJA BUWANA (P07134014031)

BETANIA KRISTIANI S (P07134014033)

NI MADE NURMANINGSIH (P07134014035)

NI MADE YULIA ARISANTI (P07134014037)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

TAHUN AKADEMIK 2014- 2015

Page 2: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit diare atau diarrhea adalah sebuah penyakit dimana penderitanya mengalami

rangsangan buang air besar yang terus – menerus dengan feses atau tinja yang masih memiliki

kandungan air yang berlebih. Diare disebabkan oleh bakteri pathogen yaitu Escherichia coli.

Escherichia coli biasanya biasanya menginfeksi pasien melalui kontaminasi terhadap air atau

tanah. Kontaminasi air biasanya terjadi karena jarak septik tank yang terlalu dekat dengan

sumber air bersih, sedangkan kontaminasi tanah terjadi karena perilaku buang air besar yang

sembarangan.

Identifikasi bakteri Escherichia coli dapat dilakukan dengan uji biokimia. Biokimia

adalah ilmu yang mengenal dasar molekuler kehidupan. Biokimia bertujuan untuk memahami

interaksi molekul-molekul tak hidup yang menghasilkan fenomena kompleks dan efisien yang

menjadi ciri - ciri kehidupan serta menjelaskan keseragaman kimia dari kehidupan yang

beragam. Hal-hal yang dipelajari dalam biokimia adalah struktur kimia dan bentuk tiga dimensi

molekul biologi, interaksi antar biomolekul, sintesis, dan degradasi biomolekul dalam sel,

perolehan dan pemanfaatan energi oleh sel, mekanisme pengkoorganisasian biomolekul dan

pengkoordinasian aktifitasnya, serta penyimpanan, pemindahan, dan ekspresi informasi genetika.

Pengamatan aktivitas biokimia atau metabolisme mikroorganisme yang diketahui dari

kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan molekul yang kompleks

seperti karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu dilakukan pula pengamatan pada

molekul-molekul sederhana seperti asam amino dan monosakarida. Dan hasil dari berbagai uji ini

digunakan untuk perincian dan identifikasi mikroorganisme. Penggunaan zat hara tergantung dari

aktivitas metabolisme mikroba. Metabolisme seringkali menghasilkan hasil sampingan yang

dapat digunakan untuk identifikasi mikroorganisme. Pengamatan aktivitas metabolisme diketahui

dari kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan molekul yang kompleks

seperti zat pati, lemak, protein dan asam nukleat.

Page 3: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

Pada paper kali ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai uji biokimia terhadap

identifikasi bakteri Escherichia coli.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari bakteri Escherichia coli

2. Untuk dapat mengetahui metode identifikasi bakteri Escherichia coli menggunakan uji

biokimia.

Page 4: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi E.Coli

E. coli merupakan singkatan dari Escherichia coli yang mengacu pada sekelompok

bakteri yang biasanya ditemukan dalam makanan dan air. Kebanyakan dari bakteri ini tidak

berbahaya, tetapi beberapa jenis dapat menyebabkan penyakit. Penyakit akibat E. coli timbul

saat bakteri ini melepaskan racun, sehingga membuat orang sakit. Racun E. coli paling

sering menyebabkan masalah perut dan usus, seperti diare dan muntah. Sebagian kecil kasus

infeksi bisa mengancam jiwa, sementara penderita yang lain akan pulih setelah sekitar satu

minggu. Anak-anak, orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, dan orang tua

berada pada risiko tertinggi akibat serangan E. coli.

Bakteri E. Coli yang berada di dalam usus besar manusia berfungi untuk menekan

pertumbuhan bakteri jahat, dia juga membantu dalam proses pencernaan termasuk

pembusukan sisa-sisa makanan dalam usus besar. Fungsi utama yang lain dari E. Coli adalah

membantu memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan sisa makan. Vitamin K

berfungsi untuk pembekuan darah misalkan saat terjadi perdarahan seperti pada

luka/mimisan vitamin K bisa membantu menghentikannya.

Dalam jumlah yang berlebihan bakteri E. Coli dapat mengakibatkan diare, dan bila

bakteri ini menjalar ke sistem/organ tubuh yang lain dapat menginfeksi. Seperti pada saluran

kencing, jika bakteri E. Coli sampai masuk ke saluran kencing dapat mengakibatkan infeksi

saluran kemih (ISK), umumnya terjadi pada perilaku sek yang salah juga resiko tinggi bagi

wanita karena posisi anus dan saluran kencingnya cukup dekat sehingga kemungkinan

bakteri menyebrang cukup besar tepatnya ketika membersihkan anus setelah BAB (Buang

Air Besar) untuk itu arahkan air juga tangan ke arah belakang saat membersihkan anus

jangan ke depan agar tidak mengkontaminasi saluran kencing.

Sedangkan bakteri Escherichia Coli tipe O157:H7 sudah dipastikan berbahaya, E. Coli

tipe O157:H7 dapat bertahan hidup pada suhu yang sangat rendah dan asam. Untuk bakteri

E. Coli yang sedang mewabah di Eropa saat ini belum diketahui jenisnya (kemungkinan tipe

Page 5: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

O157:H7). Selain di usus besar bakteri ini banyak juga di alam liar, jadi masak makanan

dengan matang dan jaga kebersihan untuk menghindari dampak buruk dari Escherichia Coli.

Struktur E.coli

Bakteri Escheria Coli merupakan kuman dari kelompok gram negatif, berbentuk batang dari

pendek sampai kokus, saling terlepas antara satu dengan yang lainnya tetapi ada juga yang

bergandeng dua-dua (diplobasil) dan ada juga yang bergandeng seperti rantai pendek, tidak

membentuk spora maupun kapsula, berdiameter ± 1,1 – 1,5 x 2,0 – 6,0 µm, dapat bertahan

hidup di medium sederhana dan memfermentasikan laktosa menghasilkan asam dan gas,

kandungan G+C DNA ialah 50 sampai 51 mol %.

Taksonomi Escherichia coli sebagai berikut :

Divisi : Protophyta

Kelas : Schizomycetes

Ordo : Eubacteriales

Famili : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Spesies : Escherichia coli (Raynaldi Skanel ,2013)

Page 6: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

2.2 Uji Biokimia

 

Uji biokimia merupakan salah uji yang digunakan untuk menentukan spesies kuman yang

tidak diketahui sebelumnya. Setiap kuman memiliki sifat biokimia yang berbeda sehingga

tahapan uji biokimia ini sangat membantu proses identifikasi. Setelah sampel diinokulasikan

pada media differensial atau selektif, kemudian koloni kuman diinokulasikan pada media uji

biokimia. Ada 12 jenis uji yang sering digunakan dalam uji biokimia walaupun sebenarnya

masih banyak lagi media yang dapat digunakan. Uji biokimia yang paling sering digunakan

antara lain :

1. Uji Indol

Media yang dipakai adalah pepton 1%. Uji indol digunakan untuk mengetahui

apakah kuman mempunyai enzim triptophanase sehingga kuman tersebut mampu

mengoksidasi asam amino triptophan membentuk indol. Adanya indol dapat diketahui

dengan penambahan reagen Ehrlich/Kovac’s yang berisi paradimetil amino bensaldehid.

Interpretasi Hasil :

Negatif (-) : Tidak terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan biakan,

artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari triptophan sebagai sumber karbon.

Positif (+) : Terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan biakan, artinya

bakteri ini membentuk indol dari triptophan sebagai sumber karbon. Asam amino

triptophan merupakan komponen asam amino yang lazim terdapat pada protein, sehingga

asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme.

Page 7: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

2. Uji MR

Media yang digunakan adalah pepton glukosa phosphat. Uji ini digunakan untuk

mengetahui adanya fermentasi asam campuran (metilen glikon).

Interpretasi Hasil :

Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media menjadi merah setelah ditambah

methyl red 1%

Positif (+) : Terjadi perubahan warna media menjadi merah setelah ditambahkan methyl

red 1%. Artinya bakteri menghasilkan asam campuran (metilen glikon) dari proses

fermentasi glukosa yang terkandung dalam media MR.

3. Uji VP

Media yang dipakai adalah pepton glukosa phosphat. Uji ini digunakan untuk mengetahui

pembentukan asetil metil karbinol (asetoin) dari hasil fermentasi glukosa.

Interpretasi Hasil :

Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media menjadi merah setelah ditambahkan α

naphtol 5% dan KOH 40%.

Page 8: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

Positif (+) : Terjadi perubahan warna media menjadi merah setelah ditambahkan α naphtol

5% dan KOH 40%, artinya hasil akhir fermentasi bakteri adalah asetil metil karbinol (asetoin).

4. Uji Citrat

Media yang dipakai adalah Simons citrat. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui

apakah kuman menggunakan sitrat sebagai sumber karbon. Pada media Simons citrat berisi

indikator BTB (Brom Tymol Blue). Apabila bakteri menggunakan sitrat sebagai sumber

karbon maka media berubah menjadi basa dan berubah warna menjadi biru.

Interpretasi Hasil :

Negatif (-) : Tidak terjadinya perubahan warna media dari hijau menjadi biru. Artinya bakteri

ini tidak mempunyai enzim sitrat permease yaitu enzim spesifik yang membawa sitrat ke

dalam sel. Sehingga kuman tidak menggunakan citrate sebagai salah satu/satu-satunya sumber

karbon

Positif (+) : Terjadinya perubahan warna media dari hijau menjadi biru, artinya kuman

menggunakan citrat sebagai salah satu/satu-satunya sumber karbon.

5. Uji Motilitas

Page 9: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

Media yang dipakai adalah media yang bersifat semi solid dengan kandungan agar-agar

0,2-0,4%. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui gerak kuman, bisa memakai media MO

(Motilitas Ornitin) atau SIM (Sulfida Indol Motility). Pada media SIM selain untuk melihat

motilitas bisa juga untuk test indol dan pembentukan H2S.

Interpretasi Hasil :

Negatif (-) : Terlihat adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar hanya pada bekas

tusukan inokulasi.

Positif (+) : Terlihat adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar disekitar inokulasi.

Hal ini menunjukan adanya pergerakan dari bakteri yang diinokulasikan, yang berarti bahwa

bakteri ini memiliki flagel.

6. Uji Urease

Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah kuman mempunyai enzim urease

yang dapat menguraikan urea membentuk amoniak. Media urea berisi indikator phenol red.

Interpretasi Hasil :

Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media menjadi pink/merah jambu, artinya kuman

tidak memecah urea membentuk amoniak.

Positif (+) : Tidak terjadi perubahan warna media menjadi pink/merah jambu, artinya kuman

memecah urea membentuk amoniak.

7. Tes TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

Page 10: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan kuman untuk

memfermentasikan karbohidrat. Pada media TSIA berisi 3 macam karbohidrat yaitu glukosa,

laktosa dan sukrosa. Indikatornya adalah phenol red yang menyebabkan perubahan warna dari

merah orange menjadi kuning dalam suasana asam.

Glukosa berada di dasar media sedangkan laktosa dan sukrosa berada di bagian lereng.

Selain menggunakan media TSIA dapat pula digunakan media KIA (Kligers Iron Agar),

bedanya adalah pada media KIA hanya berisi 2 macam karbohidrat yaitu glukosa dan laktosa.

Interpretasi Hasil :

a. Hanya memfermentasi glukosa : Bila pada dasar (butt) media berwarna kuning (bersifat

asam) dan lereng (slant) berwarna merah (bersifat basa) → Al/Ac atau K/A

b. Memfermentasi semua karbohidrat : Bila pada dasar (butt) media berwarna kuning

(bersifat asam) dan lereng (slant) berwarna kuning (bersifat asam) → Ac/Ac atau A/A

c. Tidak memfermentasi semua karbohidrat : Bila pada dasar (butt) media berwarna merah

(bersifat basa) dan lereng (slant) berwarna merah (bersifat basa) → Al/Al atau K/K

Fermentasi pada TSIA juga disertai dengan pembentukan gas CO2 yang dapat dilihat dari

pecahnya dan terangkatnya agar.

Media TSIA juga dapat digunakan untuk mengetahui pembentukan H2S yaitu melihat

apakah kuman memfermentasi metionin dan sistein (Asam amino yang mempunyai gugus S).

Pada media TSIA terdapat asam amino metionin dan sistein, jika kuman memfermentasi

kedua asam amino ini maka gugus S akan keluar dan gugus S akan bergabung dengan H2O

membentuk H2S. Selanjutnya H2S bergabung dengan Fe2+ membentuk FeS berwarna hitam

dan mengendap.( Litha Purwanti, 2015)

8. Uji Gula-Gula (Glukosa, Laktosa, Maltosa, Manitol,

Sukrosa)

Page 11: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kuman memfermentasi masing-masing gula

diatas membentuk asam. Media gula-gula ini terpisah dalam 5 tabung yang berbeda dan media

yang digunakan adalah masing-masing gula dengan konsentrasi 1% dalam pepton. Masing-

masing gula ditandai dengan tinta pada tutup kapas yang berbeda-beda. Untuk glukosa tidak

berwarna, laktosa berwarna ungu, maltosa berwarna merah, manitol berwarna hijau, dan

sukrosa berwarna biru. Didalam media gula-gula ditambahkan indikator phenol red.

Interpretasi Hasil :

Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media dari merah menjadi kuning. Artinya kuman

tidak memfermentasi gula

Positif (+) : Terjadi perubahan warna media dari merah menjadi kuning. Artinya kuman

memfermentasi gula membentuk asam

Positif + gas (+g) : Terjadi perubahan warna media dari merah menjadi kuning. Artinya

kuman memfermentasi gula membentuk asam dan gas. Gas yang diperhitungan minimal 10%

dari tinggi tabung durham

(Indah Jayanti Kumalasari, 2014)

Uji indol bertujuan mengidentifikasi kemampuan bakteri menghasilkan indol dengan

menggunakan enzim tryptophanase. Produksi indol di dalam media dimungkinkan karena adanya

tryptophan. Bakteri yang memiliki enzim tryptophanase menghidrolisis tryptophan.menjadi

indol, piruvat dan amonia. Hal ini digunakan sebagai bagian dari prosedur IMVIC, sebuah tes

yang dirancang untuk membedakan antara anggota keluarga Enterobacteriaceae.

Page 12: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

Gambar 4. Gambar rantai reaksi uji indol

Tryptophan adalah asam amino esensial, yang teroksidasi oleh beberapa bakteri yang

mengakibatkan pembentukan indol, asam piruvatdan amonia. Uji indol dilakukan dengan

inokulasi organisme uji ke dalam tryptophanbroth, yang mengandung tryptophan. Indol yang

dihasilkan dideteksi dengan menambahkan reagen Kovac’s ini yang menghasilkan cincin

berwarna merah. Lapisan alkohol berkonsentrasi warna merah berbentuk cincin terdapat di

bagian atas. Hasil indol positif dinyatakan dengan adanya cincin merah hal ini disebabkan karena

Indolbereaksi dengan aldehida. Hasil uji indol pada isolat bakteri E. coli adalah positif yang

ditunjukan adanya cincin merah pada bagian atas Escherichia coli dan anggota lain dari organism

tingkat rendah memfermentasi gula melalui jalur asam yang merubah gas CO2 menjadi H2

dalam jumlah yang sedikit yang dihasilkan melalui fermentasi. Uji MR bertujuan untuk

mendeteksi kemampuan organisme dalam memproduksi dan mempertahankan produk akhir asam

stabil dari fermentasi glukosa. Beberapa bakteri menghasilkan sejumlah besar asam dari

fermentasi. Methyl Red adalah indikator pH, yang tetap berwarna merah pada pH 4,4 atau

kurang. Setelah inkubasi, indikator pH Methyl Red ditambahkan ke dalam kultur bkteri. Methyl

Red berwarna merah pada pH di bawah 4,4 (hal ini menunjukkanhasil positif) dan kuning pada

pH di atas 6,0. Warna oranye menunjukkan pH menengah dan dianggap hasil negati.

Page 13: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

Untuk uji MR pada isolat bakteri E. coli adalah positif yang ditunjukkan dengan larutan

berwarna merah.VP adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi acetoin dalam kultur

cairbakteri. Pengujian ini dilakukan dengan menambahkan alpha-naftoldan kalium hidroksida

dengan kaldu Voges Proskauer yang telah diinokulasi dengan bakteri. Warna merah cherry

menunjukkan hasil yang positif, sedangkan warna kuning-coklat menunjukkan hasil negatif. Tes

ini tergantung pada pencernaan glukosa menjadi acetylmethylcarbinol. Jika glukosa pecah, maka

akan bereaksi dengan alpha-naftol(VP reagen1) dan kalium hidroksida (VP reagen2) untuk

membentuk warna merah. Alpha-naftoldan kalium hidroksida adalah bahan kimia yang

mendeteksi acetoin.

Page 14: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

Gambar 6. Gambar reaksi kimia uji VP

Asetil-metil carbinol(acetoin) adalah perantara dalam produksi butilen glikol. Dalam tes

ini dua reagen, 40% KOH dan alpha-naftol ditambahkan setelah inkubasi dan terkena oksigen.

Jika terdapat acetoin,acetoin akanteroksidasi dengan adanya udara dan KOH menjadi diacetyl.

Diacetyl kemudian bereaksi dengan komponen guanidin dari pepton, adanya alpha-naftol

menghasilkan warna merah. Peran alpha-naftol adalah untuk katalis dan penguat warna. Hasil

pengamatan untuk uji VP adalah negatif yang ditunjukan tidak adanya perubahan warna terhadap

larutan VP.

Media uji motilitas digunakan untuk menentukan motilitas dari suatu mikroorganisme.

Uji motilitas sering kali digunakan dalam diferensiasi dari Enterobacteriaceae. Hasil pengamatan

uji motilitas E. coli adalah positif, hal ini ditunjukan adanya pertumbuhan bakteri disekitar area

penusukan. Pergerakan dari bakteri tersebut karena media semisolid (uji motilitas) dirancang

dengan mengurangi konsentrasi agar pada media yaitu sekitar 0,4% pada media yang hanya

cukup untuk mempertahankan bentuknya sementara memungkinkan pergerakan bakteri bergerak.

Page 15: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

Tes Citrat bertujuan mendeteksi kemampuan suatu organisme untuk memanfaatkan sitrat

sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Bakteri diinokulasi pada medium yang

mengandung natrium sitrat dan indikator pH bromothymol biru. Media juga mengandung garam

amonium anorganik, yang digunakan sebagai satu-satunya sumber nitrogen. Pemanfaatan sitrat

melibatkan enzim citrat permease, yang memecah sitrat menjadi oksaloasetat dan asetat.

Oksaloasetat lebih lanjut dipecah menjadi piruvat dan CO2. Produksi Na2CO3 serta NH3 dari

pemanfaatan natrium sitrat dan garam amonium masing-masing menghasilkan pH basa. Hal ini

menyebabkan perubahan warna medium dari hijau menjadi biru.

Gambar 7. Reaksi kimia uji citrat

Uji citrat dilakukan dengan inokulasi mikroorganisme ke dalam media sintetis organik,

"Simons Citrate broth" apabila natrium sitrat adalah satu-satunya sumber karbon dan energi.

Bromothymol blue digunakan sebagai indikator saat asam sitrat dimetabolisme, menghasilkan

karbondioksida yang menggabungkan natrium dengan air untuk membentuk natrium karbonat

yang merupakan produk alkaline yang menghasilkan perubahan warna dari hijau menjadi biru

dan hal ini menunjukkan tes tersebut positif. Hasil pengamatan untuk uji Citrat adalah negatif

yang ditunjukan tidak adanya perubahan warna terhadap media uji citrat.

Page 16: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

Dalam uji urea apabila dihasilkan negatif, hal ini ditunjukan karena tidak ada perubahan

warna pada media uji urea. Uji Urease berguna untuk mengidentifikasi organisme yang mampu

menghidrolisis urea yang dapat menghasilkan amonia dan karbon dioksida terutama untuk

mengetahui mikrooeganisme tersebut mempunyai enzim urease atau tidak. Urease merupakan

enzim konstitutif yang menghidrolisis urea menjadi karbon dioksida dan ammonia ( NH2 ) 2CO

+ H2O → CO2 + 2NH3

Gambar 8. Gambar reaksi kimia uji uerase

Urea dihidrolisis menjadi amonia oleh organisme positif urease akan mengatasi buffer

dalam jangka menengah dan mengubahnya dari oranye menjadi merah muda . hasil pengamatan

untuk uji uraease pada E. coli menunjukan hasil negati, hal ini dikarenakan Organisme negatif

urease baik tidak menghasilkan perubahan warna dalam media atau mengubahnya kuning dari

produk asam.

TSIA agar adalah media deferensial yang digunakan dalam menentukan fermentasi

karbohidrat dan produksi H2S. Selain itu, ujia TSIA ini juga dapat mendeteksi adanya gas hasil

dari metabolisme karbohidrat. TSIA membedakan bakteri berdasarkan fermentasi mereka

laktosa, glukosa dan sukrosa dan produksi hidrogen sulfida. TSIA yang paling sering digunakan

dalam identifikasi Enterobacteriaceae, meskipun berguna untuk bakteri gram negatif lainnya .

Page 17: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

Untuk uji TSIA pada E. coli menunjukan hasi A/A dengan gas positif dan H2S negatif.

Warna kuning pada keseluruhan media tersebut dikarenakan E. coli pada media TSIA dapat

memfermentasikan glukosa, laktosa dan sukrosa. Gas positif dikarenakan gas yang dihasilkan

oleh fermentasi karbohidrat akan muncul sebagai celah di media atau akan mengangkat agar-agar

dari bagian bawah tabung. Media uji motilitas digunakan untuk menentukan motilitas dari suatu

mikroorganisme. Uji motilitas sering kali digunakan dalam diferensiasi dari Enterobacteriaceae .

Hasil pengamatan uji motilitas pada E. coli adalah positif, hal ini ditunjukan adanya pertumbuhan

bakteri disekitar area penusukan. Pergerakan dari bakteri tersebut dikarenakan media semisolid

(uji motilitas) dirancang dengan mengurangi konsentrasi agar pada media yaitu sekitar 0,4% pada

media yang hanya cukup untuk mempertahankan bentuknya sementara memungkinkan

pergerakan bakteri bergerak.

Dalam uji gula- gula, fermentasi karbohidrat adalah proses metabolisme oleh molekul

organik yang bertindak memberikan donor elektron serta satu atau lebih produk organik yang

bertindak sebagai penerima elektron. Fermentasi glukosa dimulai dengan memproduksi piruvat.

Produk akhir fermentasi piruvat meliputi berbagai asam, alkohol, dan H2 atau Gas CO2. Produk

akhir yang spesifik tergantung pada organisme tertentu. Setiap media terdiri dari bahan dasar

yang ditambahkan karbohidrat yang dapat difermentasi. Bahan dasar tersebut termasuk di

dalamnya adalah pepton dan indikator pH. Setiap karbohidrat dapat digunakan, namun umumnya

yang sering digunakan adalah glukosa , laktosa , dan sukrosa. Tabung Durham diletakkan

terbalik dalam masing-masing tabung sebagai indikator adanya produksi gas. Produksi asam dari

fermentasi karbohidrat menurunkan pH di bawah netral dan ternyata Deaminasi dari asam amino

pepton menghasilkan amonia (NH3), yang meningkatkan pH. Produksi gas ditunjukkan dengan

adanya gelembung pada tabung Durham. Kemampuan media ini untuk mendeteksi produksi

asam tergantung pada waktu inkubasi dan kemampuan fermentor untuk menghasilkan kelebihan

yang relatif asam terhadap amonia yang dihasilkan dari proses deaminasi.

Menurut Ijong dan Dien tahun 2011, hasil uji biokimia untuk E. coli umumnya isolat uji

memfermentasi laktosa dan menghasilkan asam dan gas, indol dan metil red positif, oksidase

negatif, tidak menggunakan sitrat sebagai sumber energi dan motil, sedangkan uji lainnya

memberikan hasil yang bervariasi. (Anonim, ____ )

Page 18: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

1. Bakteri Escheria Coli merupakan kuman dari kelompok gram negatif, berbentuk batang

saling terlepas antara satu dengan yang lainnya tetapi ada juga yang bergandeng dua-dua

(diplobasil) dan ada juga yang bergandeng seperti rantai pendek, tidak membentuk spora

maupun kapsula. E. coli merupakan singkatan dari Escherichia coli yang mengacu pada

sekelompok bakteri yang biasanya ditemukan dalam makanan dan air. Kebanyakan dari

bakteri ini tidak berbahaya, tetapi beberapa jenis dapat menyebabkan penyakit.

2. Uji biokimia yang digunakan untuk mengidentifikasikan bakteri E. coli yaitu uji indol, uji

MR, uji VP, uji urease, uji citrate, uji TSIA, uji motilitas, dan uji gula-gula.

Page 19: Uji Biokimia Pada Bakteri E.coli

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. ____. Identifikasi E.coli. [online]. Tersedia :

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/154/jtptunimus-gdl-veranurtri-7688-5-babiv.pdf.

[diakses: Senin, 25 Mei 2015 10.00 Wita]

Kumalasari, Indah Jayanti. 2014. Uji Biokimia. [online]. Tersedia:

http://indahjayantikumalasari.blogspot.com/2014/07/uji-biokimia.html. [diakses: Senin, 25

Mei 2015 10.00 Wita]

Skanel, Raynaldi. 2013. Bakteri E. coli (Escherichia coli). [online]. Tersedia: http://raynaldi-

skanel.blogspot.com/2013/06/bakteri-ecoli-escherichia-coli.html. [diakses: Senin, 25 Mei

2015 10.00 Wita]

Purwanti, Litha. 2015. Praktikum Uji Biokimia. [online]. tersedia: https:

//hidesideofme.wordpress.com/laporan-praktikum-agent-penyakit/laporan-praktikum-uji-

biokimia/(diakses: 25 Mei 2015)