36
Uji Biokimia Metabolisme Bakteri Juni 19th, 2010 | Author: nunil08 Metabolisme adalah semua reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang menghasilkan energi maupun yang menggunakan energi untuk sintesis komponen-komponen sel dan untuk kegiatan- kegiatan selular, seperti pergerakan. Reaksi kimiawi yang membebaskan energi melalui perombakan nutrien disebut reaksi disimilasi atau penguraian. jadi dapat dikatakan bahwa prombakan nutrien dapat pula disebut sebagai kegiatan katabolik sel. Sedangkan reaksi kimiawi yang menggunakan energi untuk sintesis dan fungsi-fungsi sel disebut reaksi asimilasi atau anabolik. Bila sel merombak ikatan-ikatan kimiawi tertentu selama metabolisme, energi yang dilepaskan menjadi tersedia untuk melangsungkan kerja biologis. Selama masa hidup sel, kerja ini bersifat ekstensif dan beragam. Mikroorganisme heterotrofik nonfotosintesik memperoleh energinya dari oksidasi (pelepasan elektron atau atom hidrogen) yang melibatkan senyawa-senyawa anorganik (Pelezer 2006). Cara Bakteri Memperoleh Energi Melalui proses Oksidasi- reduksi. Oksidasi adalah proses pelepasan elektron sedangkan reduksi adalah proses penangkapan elektron. Karena elektron tidak dapat berada dalam bentuk bebas, maka setiap reaksi oksidasi selalu diiringi oleh reaksi reduksi. Hasil dari reaksi oksidasi yaitu terbentuknya energi. Umumnya reaksi oksidasi secara biologi dikatalisis oleh enzim dehidrogenase. Enzim tersebut mentransfer elektron dan proton yang dibebaskan kepada aseptor elektron intermedier seperti NAD+ dan NADP+ untuk dibentuk menjadi NADH dan NADPH. Fosforilasi oksidatif terjadi pada saat elektron yang mengandung energi tinggi tersebut ditransfer ke dalam serangkain transpor elektron sampai akhirnya ditangkap oleh oksigen atau oksidan anorganik lainnya sehingga oksigen akan tereduksi menjadi H2O. Berikut adalah tahapan proses Fosforilasi Oksidatif : 1. Transfer elektron menuju oksigen melalui berbagai caier seperti flavoprotein,quinon maupun citekrom.

Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

Juni 19th, 2010 | Author: nunil08

Metabolisme adalah semua reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang menghasilkan energi maupun yang menggunakan energi untuk sintesis komponen-komponen sel dan untuk kegiatan-kegiatan selular, seperti pergerakan. Reaksi kimiawi yang membebaskan energi melalui perombakan nutrien disebut reaksi disimilasi atau penguraian. jadi dapat dikatakan bahwa prombakan nutrien dapat pula disebut sebagai kegiatan katabolik sel. Sedangkan reaksi kimiawi yang menggunakan energi untuk sintesis dan fungsi-fungsi sel disebut reaksi asimilasi atau anabolik. Bila sel merombak ikatan-ikatan kimiawi tertentu selama metabolisme, energi yang dilepaskan menjadi tersedia untuk melangsungkan kerja biologis. Selama masa hidup sel, kerja ini bersifat ekstensif dan beragam. Mikroorganisme heterotrofik nonfotosintesik memperoleh energinya dari oksidasi (pelepasan elektron atau atom hidrogen) yang melibatkan senyawa-senyawa anorganik (Pelezer 2006).

Cara Bakteri Memperoleh Energi Melalui proses Oksidasi-reduksi. Oksidasi adalah proses pelepasan elektron sedangkan reduksi adalah proses penangkapan elektron. Karena elektron tidak dapat berada dalam bentuk bebas, maka setiap reaksi oksidasi selalu diiringi oleh reaksi reduksi. Hasil dari reaksi oksidasi yaitu terbentuknya energi. Umumnya reaksi oksidasi secara biologi dikatalisis oleh enzim dehidrogenase. Enzim tersebut mentransfer elektron dan proton yang dibebaskan kepada aseptor elektron intermedier seperti NAD+ dan NADP+ untuk dibentuk menjadi NADH dan NADPH. Fosforilasi oksidatif terjadi pada saat elektron yang mengandung energi tinggi tersebut ditransfer ke dalam serangkain transpor elektron sampai akhirnya ditangkap oleh oksigen atau oksidan anorganik lainnya sehingga oksigen akan tereduksi menjadi H2O.

Berikut adalah tahapan proses Fosforilasi Oksidatif :

1. Transfer elektron menuju oksigen melalui berbagai caier seperti flavoprotein,quinon maupun citekrom.

2. Adanya transfer elektron ini mengakibatkan aliran proton (H+) dari sitoplasma ke luar sel. Jadi arah aliran adalah dari dalam ke luar. Hal ini akan menimbulkan peredaan konsentrasi proton atau dikenal dengan gradien pH.

3. Umumnya pH 7.5, Gradien pH terjadi jika pH di luar sel lebih kecil dari 7.5. Selanjutnya gradien pH bersama dengan potensial membentukprotonmotive force. Kekuatan (protonmotive force) akan menarik proton dari luar sel kembali ke dalam sel. Bersamaan dengan masuknya kembali proton akan terbentuk energi yang digunakan untuk berbagai aktifitas sel.

4. Para membran terdapat enzim spesifik disebut dengan ATPase. Energiyang disebabkan pada saat masuknya kembali proton akan digunakan oleh ATPase untuk forforilasi ADP menjadi ATP. Energi ini disimpan dalam bentuk ikatan fosfat yang selanjutnya dapat digunakan untuk aktifitas sel.

Reaksinya adalah: Adenosin -P ~ P + Pi. ……energi…… Adenosin- P~ P~ P

Ada dua macam energi yang digunakan oleh makhluk hidup yaitu :

Page 2: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

1. Sinar matahari. Organisme ini disebut organisme fotosintesis atau dikenal dengan organisme fototrofik.

2. Oksidasi senyawa kimia. Organisme ini disebut dengan organisme kemosintesis kemotrofik atau autotrofik.

Fotosintesis ada dua macam :

1. Fotosintesis tipe Cynobacteria. Fotosintesis tipe ini sama dengan fotosintesis yang terjadi pada tanaman tingkat tinggi dengan keseluruhan reaksi adalah :

CO2 + 2H2O ……sinar matahari…… H2O + [ CH2O ]n + O2 klorofil

Pada sistem fotosintesis ini terdapat 2 fotosistem yaitu fotosistem (PS) I dan II. Aliran elektron dari PS II ke PS I akan mengubah NADP+ menjadi NADPH. Aliran elektron disebut noncyelic phosphorilation.

1. Fotosintesis tipe Noncyanobacteria. Kelompok bakteri ini tidak memiliki fotosistem II untuk memfotolisis H2O. Dengan demikian bakteri ini tidak pernah menggunakan air sebagai reduktan sehingga oksigen tidak pernah dihasilkan dari fotosintesis. Fotosintesis yang demikian berlangsung dalam keadaan anaerob, sehingga dikenal dengan fotosintesis anaerob. Jadi organisme ini memerlukan suplai senyawa organik sebagai donor hidrogennya Persamaan reaksi secara umum adalah:

Sinar matahari CO2 +2H2A → H2O + [CH2O]n + 2A klorofi

Metabolisme merupakan reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup. Proses metabolisme dibedakan menjadi dua jenis yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme (Biosintesis) yaitu reaksi biokimia yang merakit molekul-molekul sederhana menjadi molekul-molekul  yang lebih kompleks. Misalnya pembentukkan protein dari asam amino. Secara umum proses anabolik membutuhkan energi. Sedangkan katabolisme yaitu reaksi biokimia yang memecah atau menguraikan molekul-molekul  kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana. Proses katabolik melepaskan energi yang dibutuhkan oleh sel(Waluyo, 2004).

            Aktivitas metabolisme tidak terlepas dari adanya enzim.

Berdasarkan tempat bekerjanya, bakteri memiliki juga jenis enzim yaitu

endoenzim dan eksoenzim. Endoenzim yaitu enzim yang berkerja dalam

sel. Sistem endoenzim selain bersifat anabolik dapat juga bersifat

katabolik.sedangkan eksoenzim yaitu enzim yang disekresikan ke luar sel

dan berdifusi ke dalam media. Sebagian besar eksoenzim bersifat

hidroliktik, yang berarti bahwa eksoenzim menguraikan molekul kompleks

menjadi molekul yang molekul-molekul yang lebih sederhana. Molekul-

molekul yang lebih kecil ini kemudian dapat memasuki sel dan digunakan

dydear

Dedy

Pesan Pribadi

Laporkan Pelanggaran

Page 3: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

untuk kepentingan sel(Waluyo, 2004).

Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari

interaksi metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia.

Selain itu dilihat kemampuannya menggunakan senyawa tertentu sebagai

sumber karbon dan sumber energi (Waluyo, 2004).

E. coli adalah suatu bakteri gram negative berbentuk batang,

bersifat anaerobic fakultatif, dan mempunyai flagella peritrikat. E. coli

dibedakan atas sifat serologinya berdasarkan antigen o (somatic), K

(kapsul) dan H (flagella) (Fardiaz,1992)

Medium selektif yang dapat digunakan untuk mengisolasi E.coli

misalnya DHL (Desoxycholate Hydrogen Sulfide Lactose) agar atau

MacConkey Agar. Koloni E.coli pada DHL dan MacConkey Agar berwarna

merah dan dikelilingi oleh areal yang menunjukkan pengendapan bile.

E.coli akan menfermentasi laktosa di dalam medium menjadi asam,

sehingga mengakibatkan terjadinya pengendapan bile dan penyerapan

indikator merah netral(Fardiaz,1992)

Uji-uji biokimia yang dilakukan terhadap E. coli termasuk

karakteristik  pertumbuhan pada agar TSI (Triple Sugar Iron) dan agar SIM

(Sulfite Indole Motility) atau LIM (Lysine Indole Motility).  Uji-uji biokimia

ditujukan untuk menunjukkan E.coli dan bakteri-bakteri lainnya yang

mempunyai sifat-sifat hamper sama, yaitu Klebsiella dan Enterobacter

(Fardiaz,1992)

             Berikut beberapa uji Biokimia yang digunakan untuk identifikasi

bakteri antara lain :

a. Indol

Media ini biasanya digunakan dalam indetifikasi yang cepat. 

Hasil uji indol yang diperoleh negatif karena tidak terbentuk lapisan

(cincin) berwarna merah muda pada permukaan biakan, artinya

bakteri ini  tidak membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber

carbon, yang dapat diketahui dengan menambahkan larutan

kovacs. Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino

Page 4: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

yang lazim terdapat pada protein, sehingga asam amino ini dengan

mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme akibat penguraian

protein(Anonim, 2008)

 

b.      MR-VP

1.      Uji MR

Hasilnya positif, terjadi perubahan warna menjadi merah

setelah ditambahkan methyl red. Artinya, bakteri ini mengahasilkan

asam campuran (metilen glikon) dari proses fermentasi glukosa

yang terkandung  dalam medium MR-VP. Terbentuknya asam

campuran pada media akan menurunkan pH sampai 5,0 atau

kurang, oleh karena itu bila indikator metil ditambahkan pada biakan

tersebut dengan pH seredndah itu maka indikator tersebut menjkadi

merah. Hal ini menandakan bahwa bakteri ini peragi asam

campuran(Anonim, 2008)

2.      Uji VP

Hasilnya negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada

medium setelah ditambahkan α-napthol dan KOH, artinya hasil akhir

fermentasi bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin)  (Anonim,

2008)

c.       SIM

Hasil yang diperoleh pada uji ini adalah positif, hal ini terlihat

adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar disekitar

inokulasi. Hal ini menunjukan adanya pergerakan dari bakteri yang

diinokulasikan, yang berarti bahwa bakteri ini memiliki flagella. Dari

uji juga terlihat ada warna hitam, yang berarti bakteri ini

menghasilkan Hidrogen Sulfit (H2S) (Anonim, 2008)

 

Page 5: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

d.      Simmons Citrate

Hasil uji sitrat yang diperoleh negatif, yang ditandai dengan

tidak terjadinya perubahan warna. Artinya bakteri ini tidak

mempunyai enzim sitrat permiase yaitu enzim spesifik yang

membawa sitrat ke dalam sel(Anonim, 2008)

 

e.       TSIA

·                    Pada uji TSIA warna media slant berubah menjadi merah

karena bakteri bersifat basa ini menandakan bahwa bakteri ini tidak

memfermentasi laktosa dan sukrosa(Anonim, 2008)

·                    Pembentukan gas positif ini hasil dari fermentasi H2 dan

Co2 dapat dilihat dari pecahnya dan terangkatnya agar.

Pembentukan H2S positif ditandai dengan adanya endapan

berwarna hitam, endapan ini terbentuk karena bakteri mampu

mendesulfurasi asam amino dan methion yang akan menghasilkan

H2S, dan H2S akan bereaksi dengan Fe++  yang terdapat pada

media dan menghasilkan endapan hitam(Anonim, 2008)

·                    Pada media daerah butt media berubah berwarna kuning ini

menandakan bakteri memfermentasi glukosa. Media ini biasanya

digunakan untuk membedakan Salmonella dan Shigella dengan

bakteri Gram negatif bentuk batang lainnya bedasarkan pola

fermentasi penghasil hydrogen sulfide. Untuk pengamatan pola-pola

pengunaan karbohidrat. TSIA agar mengadung laktosa dan sukrosa

dalam konsentrasi 1%, glukosa 0,1% dan phenol red sebagai

indicator yang menyebabkan perubahan warna dari merah orange

menjadi kuning dalam suasana asam. TSIA juga mengandung

natrium trisulfat, yaitu suatu substrat untuk penghasil H2S, ferro

sulfat menghasilkan FeS (precipitat), bewarna hitam untuk

membedakan bakteri H2S dengan bakteri-bakterinya(Anonim, 2008)

 

Page 6: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

f.        Uji gula-gula(Glukosa, Laktosa, Sukrosa dan Manitol)

Uji ini dilakukan untuk mengindetifikasi bakteri yang mampu

memfermentasikan karbohidrat. Pada uji gula-gula hanya terjadi

perubahan warna pada media glukosa yang berubah menjadi warna

kuning, artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi glukosa.

Pada media glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung

durham yang diletakan terbalik didalam tabung media, artinya hasil

fermentasi berbentuk gas(Anonim, 2008)

 

Perbedaan  sifat-sifat E.coli, Klebsiella dan Enterobacter

UjiE.coli Klebsiella Enterobacter

TSI : Fermentasi Sukrosa dan laktosa.

         Fermentasi glukosa

         Produksi gas

         Produksi H2S

 

LIM/SIM

         Dekarboksilase lisin.

         Produksi indol.

         Motilitas

         Produksi H2S.

 

(+)a

 

+

(+)

 

 

(–)

(+)

(+)

+

 

+

(+)

 

 

+

(–)

–-

+

 

+

+

(–)b

 

 

(+)

+

 

Ket :     a(+), Kebanyakan Positif.

Page 7: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

            b(–), Kebanyakan Negatif.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anonim,2008: http://hafizluengdaneun.multiply.com/journal/item/1/Laporan_Koasistensi_Mikrobiologi_ Diakses hari selasa, Pukul 11.45, Samarinda

 

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Gramedia Pustaka Utama:

Jakarta

Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhamadiyah Malang:

Malang

Page 8: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

 

Disusun oleh :

Mahasiswa Biologi 06 FMIPA Universitas Mulawarman Samarinda

Dedy Ramadhany

Amiruddin

 

1 komentar

Halaman:1 2

© 2012 Multiply · Indonesian · Perihal · Blog · Syarat · Privasi · Perusahaan · Iklankan · API · Bantuan · Sitemap

REAKSI KIMIAWI DALAM PROSES FERMENTASI

Pengertian Fermentasi

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).

Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi

yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik

dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Adapun definisi fermentasi yang lain adalah kegiatan

mikroba pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki.

Fermentasi pada umumnya menggunakan senyawa organik berupa karbohidrat yang dapat

digolongkan sebagai berikut :

- bahan bergula, seperti tebu, molase, bit gula dan cairan buah-buahan

Page 9: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

- bahan berpati, seperti jagung, ubi kayu dan kentang

- bahan berselulosa, seperti kayu dan berbagai limbah industri pertanian

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil akhir fermentasi adalah

etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari

fermentasi seperti asam butirat dan aseton.

Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk

yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui

fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan

digunakan pada produksi makanan.

Persamaan Reaksi Kimia

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)

Dijabarkan sebagai

Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)

Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi

umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada

sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.

Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob,

namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal. Maka dari itu

hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi

tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob.

Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat/asam susu dan fermentasi

alkohol.

A. Fermentasi Asam Laktat

Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini

dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob.

Reaksinya: C6H12O6 ————> 2 C2H5OCOOH + Energi

enzim

Page 10: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

Prosesnya :

1. Glukosa ————> asam piruvat (proses Glikolisis).

enzim

C6H12O6 ————> 2 C2H3OCOOH + Energi

2. Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat.

2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 ————> 2 C2H5OCOOH + 2 NAD

piruvat

dehidrogenasa

Energi yang terbentuk dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat :

8 ATP — 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.

B. Fermentasi Alkohol

Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat

diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol. Dalam

fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan

dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP.

Reaksinya:

1. Gula (C6H12O6) ————> asam piruvat (glikolisis)

2. Dekarbeksilasi asam piruvat.

Asampiruvat ————————————————————> asetaldehid + CO2.

piruvat dekarboksilase (CH3CHO)

3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol (etanol).2 CH3CHO + 2 NADH2 —————————————————> 2 C2H5OH + 2 NAD.

alkohol dehidrogenase enzimRingkasan reaksi : C6H12O6 —————> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi

C. Fermentasi Asam Cuka

Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan

aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol.

Page 11: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara

anaerob.

Reaksi:

aerob

C6H12O6 —————> 2 C2H5OH ——————> 2 CH3COOH + H2O + 116 kal

(glukosa) bakteri asam cuka asam cuka

Views: 1936

Kategori: Sains & Tek ..

Lisensi: All Rights Reserved

Presentasi Deskripsi

Tidak ada deskripsi yang tersedia.

Komentar

Presentasi Transkrip

Reaksi biokimia di: Isolat bakteri patogen umum Dr.TVRao MD Biokimia Reaksi dalam 1 Dr.TVRao MD

Laboratorium Investigasi infeksi mikroba: Laboratorium Investigasi infeksi Mikroba Pemeriksaan spesimen untuk mendeteksi mengisolasi dan mengidentifikasi patogen: 1 - 2 Microscopy - teknik Budaya 3 - reaksi biokimia 4 - identifikasi serologis: 5 - teknik biologi molekuler 6 - Bakteriofag mengetik

Identifikasi dari Bakteri Diketahui :: Identifikasi dari Bakteri Diketahui: Dr.TVRao MD 3 mikrobiologi menggunakan tes biokimia, mencatat kemampuan mikroba tertentu untuk memanfaatkan atau menghasilkan bahan kimia tertentu

Page 12: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

Uji biokimia membantu dalam Identifikasi isolat bakteri beberapa: Uji biokimia membantu dalam Identifikasi isolat bakteri beberapa SEMUANYA bahwa organisme hidup tidak merupakan hasil dari aktivitas ENZIM suatu, penjumlahan dari kegiatan enzim semua organisme yang sama SIDIK JARI biokimia nya. Artinya, organisme adalah totalitas dari enzim, sehingga dengan menentukan mana enzim yang hadir dalam organisme diketahui seseorang dapat DESCRIBE & IDENTIFIKASI organisme yang 4 Dr.TVRao MD

Reaksi biokimia: Reaksi biokimia Penggunaan substrat dan gula untuk mengidentifikasi patogen: a Gula-fermentasi: Organisme fermentasi gula dengan produksi asam Organisme hanya fermentasi gula dengan produksi asam dan gas Organisme tidak memfermentasi gula b-Produksi indole: Tergantung pada produksi indole dari asam amino triptofan Indole terdeteksi oleh penambahan Penampilan pereaksi Kovac tentang cincin merah pada produksi e-H2S permukaan: Tergantung pada H2S produksi dari protein atau polipeptida Deteksi dengan menggunakan strip kertas filter yang mengandung timbal asetat

Reaksi biokimia (lanjutan): Reaksi biokimia (lanjutan) c-Metil merah reaksi (MR): Fermentasi glukosa dengan produksi jumlah besar pH asam Menurunkan terdeteksi oleh reaksi metil indikator merah d-Voges proskaur ini (VP): Produksi carbinol metil asetil dari fermentasi glukosa carbinol metil Asetil terdeteksi oleh Warna penambahan KOH dari media berubah warna menjadi pink (positif) e-

Reaksi biokimia (lanjutan): Reaksi (lanjutan) Biokimia f-oksidase tes: Beberapa bakteri menghasilkan enzim oksidase Deteksi dengan menambahkan beberapa tetes Koloni reagen oksidase berwarna ungu gilirannya dalam warna (positif) g-Katalase tes: Beberapa bakteri menghasilkan enzim katalase Penambahan H2O2 menyebabkan produksi dari gelembung gas (O2 produksi) h-koagulase tes: Beberapa bakteri menghasilkan enzim koagulase koagulase enzim mengubah fibrinogen ke fibrin (bekuan plasma) Terdeteksi oleh slide atau cara uji tabung i-Urease tes: Beberapa bakteri menghasilkan enzim urease Urease urea enzim menghidrolisis dengan produksi NH3 Alklinity media dan perubahan warna indikator dari kuning menjadi merah muda

Umum Tes Untuk mengidentifikasi isolat bakteri: Umum Tes Untuk mengidentifikasi isolat bakteri Indole Methyl Red / Voges Proskauer Sitrat H2S produksi Urea hidrolisis Motilitas Laktosa Sukrosa fermentasi fermentasi fermentasi Glukosa & produksi gas 8 Dr.TVRao MD

Page 13: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

Katalase menguji. : Katalase menguji. Tes ini digunakan untuk mengidentifikasi organisme yang memproduksi enzim, katalase. Enzim ini mendetoksifikasi hidrogen peroksida dengan memecahnya menjadi air dan gas oksigen. Gelembung yang dihasilkan dari produksi gas oksigen jelas menunjukkan hasil katalase positif. 9 Dr.TVRao MD

Katalase tes: Katalase test 'Sepuluh vol.' H2O2, dijalankan ke dalam tabung kapiler, diikuti oleh suspensi. Gas biasanya berkembang segera dan hanya tabung gas tidak menunjukkan dalam 10 detik. Disegel lebih lama pengamatan 10 Dr.TVRao MD

Oksidase TES: UJI oksidase Uji oksidase (juga dikenal sebagai uji oksidase sitokrom) digunakan untuk mencari enzim oksidase dihasilkan oleh bakteri tertentu. Oksidase mengkatalisis transpor elektron antara substrat bertindak sebagai donor elektron dalam bakteri dan tetrametil-p-phenylenediamine ATAU dimetil-p-phenylenediamine - hadiah pewarna redoks sebagai garam hidroklorida atau oksalat pewarna ini dikurangi menjadi warna ungu-biru di hadapan enzim oksidase 11 Dr.TVRao MD

Oksidase Uji: Uji oksidase Uji oksidase adalah tes yang digunakan dalam mikrobiologi untuk menentukan apakah bakteri memproduksi sitokrom oksidase tertentu c. Menggunakan disk diresapi dengan reagen seperti N, N, N ', N'-tetrametil-p-phenylenediamine (TMPD) atau N, N-Dimethyl-p-phenylenediamine (DMPD), yang juga merupakan indikator redoks. 12 Dr.TVRao MD

Filter Strip Metode: Metode Strip Filter Rendam potongan kertas saring dalam larutan pewarna segar, tiriskan dan membekukan kering. Strip harus disimpan dalam botol kedap udara dan disimpan dalam lingkungan yang gelap dingin. Strip disiapkan dengan cara ini akan terus selama beberapa bulan, dan memiliki warna pastel-violet pingsan. Untuk menggunakan, mengambil strip dan rendam dalam air suling. Pilih koloni yang akan diuji dengan loop dan gosok ke dibasahi strip. Sebuah perubahan warna dalam waktu 10 detik menunjukkan reaksi positif. 13 Dr.TVRao MD

Pengujian oksidase membutuhkan kontrol: Oksidase kebutuhan pengujian kontrol kendali Positif: Pseudomonas aeruginosa Negatif kontrol Enterobactericia E.coli. Klebsiella spp 14 Dr.TVRao MD

Page 14: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

HIDROGEN SULFIDE PRODUKSI: HIDROGEN SULFIDE PRODUKSI Dr.TVRao MD 15 Beberapa bakteri memiliki kemampuan enzimatik untuk menurunkan asam amino (sistein, sistin dll) yang mengandung kelompok sulfhidril (-SH) memproduksi hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida bereaksi dengan logam berat seperti timah atau besi membentuk endapan hitam. Anda dapat menggunakan media TSI (mengandung zat besi) atau mempersiapkan agar nutrisi dengan timbal asetat (1g Pb asetat sampai 100 ml agar nutrisi).

PROSEDUR dan Membaca hasil: PROSEDUR dan Membaca hasil Dr.TVRao MD 16 Panen koloni baik terisolasi dan menyuntik tabung TSI dengan menusuk medium. Menetaskan pada 37 ° C, 24 jam. Reaksi positif jika warna hitam muncul. Bakteri tumbuh di TSI mendegradasi asam amino membentuk sulfida besi yang blackens media

Hidrogen sulfida produksi: Produksi hidrogen sulfida Dr.TVRao MD 17 e-H2S produksi: Tergantung pada H2S produksi dari protein atau polipeptida Deteksi dengan menggunakan strip kertas filter yang mengandung H2S produksi timbal asetat. Produksi H2S, baik melalui katabolisme sistein atau pengurangan tiosulfat, menghasilkan endapan hitam di media.

Nitrat Medium - Nitrate Test pengurangan: Nitrat Medium - Nitrate Test pengurangan ini adalah media diferensial. Hal ini digunakan untuk menentukan apakah suatu organisme mampu mengurangi nitrat (NO3-) menjadi nitrit (NO2-) atau senyawa nitrogen lainnya melalui aksi dari enzim nitratase (juga disebut reduktase nitrat). Tes ini penting dalam identifikasi kedua jenis Gram-positif dan Gram-negatif. 18 Dr.TVRao MD

Nitrat pengurangan Uji: Nitrat pengurangan Uji Setelah inkubasi, tabung ini yang pertama diperiksa untuk kehadiran gas dalam tabung Durham. Dalam kasus fermentor non, ini adalah indikasi pengurangan nitrat menjadi gas nitrogen. Namun, dalam banyak kasus gas yang dihasilkan oleh fermentasi dan pengujian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah pengurangan nitrat telah terjadi. 19 Dr.TVRao MD

Nitrat pengurangan Uji: Nitrate Test Pengurangan pengurangan nitrat menjadi nitrit terdeteksi dengan dimetil-a-naphthylamin (Wallace & Neave, 1927) dan asam Sulphanilic. Reaksi cepat terasa dengan semua spesies yang diuji, setelah 30 menit. hasilnya konsisten dengan metode budaya biasa 20 Dr.TVRao MD

Page 15: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

IM Vi C Pengujian: IM Vi C Tes IM Vi C adalah singkatan yang berdiri untuk indole, metil merah, Voges-Proskauer, dan sitrat. Untuk mendapatkan hasil dari empat tes, tiga tabung reaksi yang diinokulasi: Trypton broth (indole test), metil merah - Voges Proskauer kaldu (MR-VP kaldu), dan uji sitrat. 21 Dr.TVRao MD

Indole Uji: Indole Uji Cara Lakukan Uji: kaldu Trypton menyuntik dengan inokulasi loop. Properti itu tes untuk: Tes ini dilakukan untuk membantu membedakan spesies dari Enterobacteriaceae keluarga. Ini tes untuk kemampuan spesies bakteri 'untuk menghasilkan indole. Bakteri menggunakan enzim, tryptophanase untuk memecah asam amino, triptofan, yang membuat oleh-produk, yang, indol adalah satu. Media dan Reagen Digunakan: kaldu Trypton mengandung tryptophan. Kovac yang reagen-mengandung asam klorida, dimetilaminobenzaldehida, dan amil alkohol berwarna kuning. Membaca Hasil: reagen Kovac bereaksi dengan indole dan menciptakan warna merah di bagian atas tabung reaksi. 22 Dr.TVRao MD

Prinsip Uji Indole: Prinsip Uji Indole Organisme uji diinokulasi ke Trypton kaldu, sumber yang kaya asam amino triptofan. Bakteri positif indole seperti Escherichia coli menghasilkan tryptophanase, enzim yang memotong triptofan, memproduksi produk indole dan lainnya. Ketika reagen Kovac (p-dimetilamino benzaldehida) ditambahkan ke kaldu dengan indole di dalamnya, warna merah muda gelap berkembang. Uji indole harus dibaca oleh 48 jam inkubasi karena indole dapat lebih berkurang jika inkubasi berkepanjangan terjadi. PH asam yang diproduksi oleh Escherichia coli membatasi pertumbuhannya. 23 Dr.TVRao MD

Indole Uji: Indole Uji Indole merupakan produk pemecahan asam amino lain, tryptophan oleh TRYPTOPHANASE enzim. Untuk menguji reagen Kovacs indole ditambahkan ke pertumbuhan menengah SIM berikut. Jika indole adalah menyajikan bentuk cincin merah di sekitar permukaan medium. 24 Dr.TVRao MD

Trypton Broth setelah penambahan Kovacs (+) Uji Indole di sebelah kiri --- (-) Uji Indole di sebelah kanan: Trypton Broth setelah penambahan Kovacs (+) Indole uji pada kiri --- (-) Uji Indole pada MD Dr.TVRao benar 25

Indole reaksi uji: Indole uji reaksi 26 Dr.TVRao MD

Page 16: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

Metil Merah / Voges Proskauer (MR / VP): Metil Merah / Voges Proskauer (MR / VP) Cara Melakukan Pengujian: menyuntik 2 kaldu glukosa dengan inokulasi loop. Setelah 48 jam inkubasi, tambahkan beberapa tetes MR untuk satu tabung, dan reagen VP ke tabung lain. Properti yang mereka menguji: Kedua tes digunakan untuk membantu membedakan spesies dari keluarga Enterobacteriaceae. MR-tes untuk produk akhir asam dari fermentasi glukosa. VP-tes untuk produksi acetoin dari fermentasi glukosa. Media dan Reagen Digunakan: Glukosa Broth Methyl indikator merah untuk asam Proskauer Voges reagen-A: 5% Alpha-Naphthol, & etanol, B: Kalium Hidroksida Air, & Deionized. 27 Dr.TVRao MD

Metil merah (MR) dan Voges-Proskauer (VP) tes: Metil merah (MR) dan Voges-Proskauer (VP) tes merah metil (MR) dan Voges-Proskauer (VP) tes dibaca dari tabung diinokulasi tunggal MR-VP kaldu. Setelah 24-48 jam inkubasi kaldu MR-VP dibagi menjadi dua tabung. Satu tabung digunakan untuk uji MR, yang lain digunakan untuk uji VP. MR-VP media yang berisi glukosa dan pepton. Semua Enterics mengoksidasi glukosa untuk energi, namun produk akhir bervariasi tergantung pada enzim bakteri. Baik MR dan tes VP digunakan untuk menentukan apa produk akhir terjadi ketika organisme uji degradasi glukosa. 28 Dr.TVRao MD

MR / VP melanjutkan: MR / VP melanjutkan Hasil Membaca: MR-hasil + merah (menunjukkan pH di bawah 6) dan - hasilnya adalah kuning (menunjukkan tidak ada produksi asam) VP-A hasil + merah setelah VP reagen ditambahkan (menunjukkan adanya acetoin ) dan - hasilnya ada perubahan warna. Metil Merah: kiri - + dan kanan - 29 Dr.TVRao MD

Metil Merah: Metil Merah Tes ini digunakan untuk menentukan jalur fermentasi digunakan untuk memanfaatkan glukosa. Dalam jalur fermentasi asam campuran, fermentasi glukosa dan menghasilkan asam organik beberapa (laktat, asetat, asam suksinat, dan format). Produksi stabil asam cukup untuk mengatasi buffer fosfat akan menghasilkan pH di bawah 4,4. Jika indikator pH (metil red) ditambahkan ke alikuot dari kaldu budaya dan pH di bawah 4,4, warna merah akan muncul (gambar pertama, tabung di sebelah kiri). 30 Dr.TVRao MD

Methyl Red Uji: Metil Uji Merah Jika indikator pH (metil red) ditambahkan ke alikuot dari kaldu budaya dan pH di bawah 4,4, warna merah akan muncul (gambar pertama, tabung di sebelah kiri). Jika MR berubah menjadi kuning, pH di atas 6,0 dan jalur asam campuran fermentasi belum digunakan (gambar pertama, tabung di sebelah kanan). 31 Dr.TVRao MD

Page 17: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

Metilen biru pengurangan: Metilen biru pengurangan metilen biru Standar dalam konsentrasi dari 0,1 dan 0,01 yo dicampur, dengan suspensi dan disegel. Bacaan yang dibuat setelah 4 dan 24 jam. pada 37 "32 Dr.TVRao. MD

Voges-Proskauer (VP) test: Voges-Proskauer (VP) Tes reagen yang digunakan untuk uji VP adalah milik Barritt A (alpha-napthol) dan s Barritt B (kalium hidroksida). Ketika reagen ditambahkan ke kaldu yang carbinol metil asetil hadir, mereka mengubah warna pink-merah anggur (tes VP positif). Warna ini mungkin memakan waktu 20 sampai 30 menit untuk berkembang. E. coli tidak menghasilkan metil karbinol asetil, tetapi Enterobacter dan Klebsiella lakukan. 33 Dr.TVRao MD

Uji sitrat: Uji sitrat Cara Lakukan Uji: miring menyuntik dengan inokulasi loop. Properti itu tes untuk: Tes ini digunakan untuk membantu membedakan spesies dari Enterobacteriaceae keluarga. Hal ini selektif untuk bakteri yang memiliki kemampuan untuk mengkonsumsi sitrat sebagai sumber karbon sendiri dan amonium sebagai sumber nitrogen tunggal. Media dan Reagen Digunakan: Agar Sitrat Simmon mengandung natrium sitrat (sumber karbon), ion amonium (sumber nitrogen), & pH indikator-bromthymol biru. Membaca Hasil: Hasil + berwarna biru (artinya bakteri dimetabolisme sitrat dan menghasilkan produk akhir asam) dan - hasil tetap hijau 34 Dr.TVRao MD

Simmon yang sitrat agar: Agar sitrat Simmon yang tanpa inokulasi agar sitrat Simmon memiliki pH 6,9, sehingga adalah warna hijau menengah. Pertumbuhan bakteri di media mengarah ke pengembangan warna biru Prusia (sitrat positif). Enterobacter dan Klebsiella yang sitrat positif sementara E.coli adalah negatif. 35 Dr.TVRao MD

Uji sitrat: Uji sitrat Kiri dan kanan positif negatif. 36 Dr.TVRao MD

Urea Hidrolisis: Urea Hidrolisis Cara Lakukan Uji: kaldu Urea menyuntik dengan inokulasi loop. Properti itu tes untuk: Tes ini dilakukan untuk menentukan kemampuan bakteri untuk menghidrolisis urea untuk membuat amonia dengan menggunakan urease enzim. Media dan Reagen Digunakan: kaldu Urea mengandung ekstrak ragi, fosfat monopotassium, disodium fosfat, urea, dan indikator merah fenol. Membaca Hasil: kaldu Urea adalah warna kuning-oranye. Urease enzim akan digunakan untuk menghidrolisis urea untuk membuat amonia. Jika amonia dibuat, kaldu berubah warna pink cerah, dan positif. Jika tes negatif, kaldu tidak memiliki perubahan warna dan amonia tidak dilakukan. 37 Dr.TVRao MD

Page 18: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

Urease test: Urease test test ini digunakan untuk mengidentifikasi bakteri yang mampu hidrolisis urea menggunakan urease enzim. Hal ini biasanya digunakan untuk membedakan Proteus genus dari bakteri enterik lainnya. Hidrolisis urea membentuk dasar amonia, lemah, sebagai salah satu produknya. Ini basa lemah meningkatkan pH dari media di atas 8,4 dan indikator pH, fenol merah, berubah dari kuning ke pin 38 MD Dr.TVRao

Uji urease: Urease Urea Uji dipecah oleh enzim urease menjadi karbon dioksida dan amonia. Amonia mengubah alkali menengah, yaitu menimbulkan pH di atas 7,0. Dalam tes ini bakteri yang diinokulasi ke dalam kaldu urea yang mengandung indikator pH (merah fenol) yang berubah dari kuning ke merah / merah muda dengan meningkatnya pH (Atlas pg. 79). Setelah 24 sampai 48 jam dari inkubasi tabung diamati untuk perubahan warna menunjukkan pencernaan urea. 39 Dr.TVRao MD

Urease test: Urease test test ini digunakan untuk mengidentifikasi bakteri yang mampu hidrolisis urea menggunakan urease enzim. Hal ini biasanya digunakan untuk membedakan Proteus genus dari bakteri enterik lainnya. Hidrolisis urea membentuk dasar amonia, lemah, sebagai salah satu produknya. Ini basa lemah meningkatkan pH dari media di atas 8,4 dan indikator pH, fenol merah, berubah dari kuning menjadi merah muda 40 Dr.TVRao MD

Glukosa Fermentasi & Produksi Gas: Glukosa Fermentasi Produksi Gas & Cara Melakukan Uji: kaldu menyuntik dengan inokulasi loop. Properti itu tes untuk: Tes ini dilakukan untuk membantu spesies differnetiate dari Enterobacteriaceae keluarga. Ini tes untuk kemampuan bakteri untuk fermentasi glukosa dan menghasilkan gas dan / atau asam produk akhir .. Media dan Reagen Digunakan: kaldu Glukosa mengandung ekstrak daging sapi, pepton gelatin, dan glukosa. Sebuah indikator merah fenol ditambahkan untuk menunjukkan suatu enproduct asam. Sebuah tabung Durham ditambahkan untuk menunjukkan produksi gas. Hasil Hasil positif untuk asam kuning setelah indikator ditambahkan (menunjukkan fermentasi glukosa) Sebuah hasil positif untuk gas adalah gelembung dalam tabung Durham. Sebuah hasil yang sama sekali negatif tidak memiliki perubahan warna atau warna kemerahan dan gelembung tidak. 41 Dr.TVRao MD

Glukosa kaldu dengan tabung Durham: Glukosa kaldu dengan tabung Durham Ini adalah media diferensial. Ini tes kemampuan organisme untuk memfermentasi gula glukosa serta kemampuannya untuk mengubah produk akhir glikolisis, asam piruvat ke produk sampingan gas. Ini adalah tes yang umum digunakan ketika mencoba untuk mengidentifikasi bakteri Gram-negatif enterik, yang semuanya fermentor glukosa tetapi hanya beberapa yang menghasilkan gas. 42 Dr.TVRao MD

Page 19: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

TubesLeft Fermentasi Karbohidrat adalah (+) - Tengah yang ditunjukkan oleh (+) dengan gas - Right adalah (-) test: TubesLeft Fermentasi Karbohidrat adalah (+) - Tengah yang ditunjukkan oleh (+) dengan gas - Right adalah (-) Uji Dr.TVRao MD 43

Gula Fermentasi Pengujian: Tes Fermentasi gula Tabung 1: Asam Negatif / gas 2A Tabung Negatif: Harus menetaskan lagi (hasil ambigu) Tabung 2B: Positif acid / 3A tabung gas Negatif: Asam Positif / Positive gas 44 Dr.TVRao MD

Slide 45: 45 Dr.TVRao MD

Sukrosa Fermentasi: Sukrosa Fermentasi Cara Lakukan Uji: kaldu sukrosa menyuntik dengan inokulasi loop. Properti itu tes untuk: Tes ini dilakukan untuk membantu membedakan spesies dari Enterobacteriaceae keluarga. Ini tes untuk kemampuan bakteri untuk fermentasi sukrosa dan produksi asam produk akhir Media dan Reagen Digunakan: kaldu Sukrosa mengandung ekstrak daging sapi, pepton gelatin, dan sukrosa. Indikator merah fenol ditambahkan untuk menunjukkan asam produk akhir. Hasil Sebuah hasil positif adalah indikator kuning setelah ditambahkan (menunjukkan fermentasi sukrosa) Sebuah hasil negatif tidak memiliki perubahan warna atau kemerahan. 46 Dr.TVRao MD

Fermentasi laktosa: Fermentasi laktosa Cara Lakukan Uji: kaldu laktosa menyuntik dengan inokulasi loop. Properti itu tes untuk: Ini tes untuk kemampuan bakteri memfermentasi laktosa. Media dan Reagen Digunakan: kaldu laktosa mengandung ekstrak daging sapi, gelatin pepton, dan laktosa. Sebuah indikator merah fenol ditambahkan untuk menunjukkan produksi asam dari fermentasi. Hasil Sebuah hasil positif adalah indikator kuning setelah ditambahkan (menunjukkan fermentasi laktosa) Sebuah hasil negatif tidak akan memiliki perubahan warna atau akan redish. 47 Dr.TVRao MD

Laktosa fermentor dan fermentor Non: Laktosa fermentor dan Non fermentor 48 Dr.TVRao MD

Motilitas Pengujian: Motilitas Pengujian agar Motilitas adalah media diferensial digunakan untuk menentukan apakah suatu organisme dilengkapi dengan flagella dan dengan demikian mampu berenang jauh dari tanda tusukan. Hasil agar motilitas seringkali sulit untuk menafsirkan. Umumnya, jika tabung seluruh

Page 20: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

keruh, hal ini menunjukkan bahwa bakteri sudah pindah dari tanda tusukan (yang motil). Organisme dalam dua tabung digambarkan di sebelah kanan adalah motil 49 Dr.TVRao MD

Uji koagulase: Uji koagulase Cara Lakukan Uji: menyuntik plasma kelinci dengan satu koloni tunggal. Break up koloni dan aduk sampai rata dalam plasma. Menetaskan pada 37 derajat C selama 24 jam. Properti itu tes untuk: Ini tes untuk kemampuan bakteri untuk plasma darah gumpalan menggunakan enzim koagulase. Jika organisme memiliki koagulase itu akan rumpun plasma kelinci. Media dan Reagen: Media ini mengandung plasma kelinci dilarutkan dalam buffer. 50 Dr.TVRao MD

Koagulase menguji: Koagulase uji koagulase adalah enzim yang membekukan plasma darah dengan menjadi katalis bagi konversi protein terlarut (fibrinogen) ke protein larut (fibrin). Tes ini dilakukan pada Gram-positif, katalase positif spesies untuk mengidentifikasi Staphylococcus aureus koagulase positif. Koagulase merupakan faktor virulensi S. aureus. Pembentukan gumpalan sekitar infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini mungkin melindungi dari fagositosis. 51 Dr.TVRao MD

Koagulase Hasil: Koagulase Hasil Hasil Membaca: Jika organisme yang memiliki koagulase itu akan rumpun plasma. Jika organisme tidak memiliki koagulase itu tidak akan rumpun plasma. 52 Dr.TVRao MD

Gula tiga Iron Agar: Tiga Gula Bakteri Agar Besi yang memfermentasi salah satu dari tiga gula dalam medium akan menghasilkan produk sampingan ini sampingan biasanya asam, yang akan mengubah warna dye pH-sensitif merah (red fenol) ke warna kuning. Posisi perubahan warna membedakan produksi asam terkait dengan fermentasi glukosa dari produk sampingan asam dari laktosa atau fermentasi sukrosa. Banyak bakteri yang dapat memfermentasi gula di pantat anaerobik dari tabung yang enterobacteria. 53 Dr.TVRao MD

TSI miring: TSI miring kemiringan TSI adalah tabung reaksi yang berisi agar-agar, pewarna pH-sensitif (merah fenol), laktosa 1%, sukrosa 1%, glukosa 0,1%, serta natrium tiosulfat dan besi sulfat atau ammonium sulfat besi. 54 Dr.TVRao MD

TSI - Reaksi: TSI - Reaksi Beberapa bakteri menggunakan anion tiosulfat sebagai akseptor elektron terminal, mengurangi ke sulfida. Jika hal ini terjadi, yang baru terbentuk hidrogen sulfida (H2S) bereaksi

Page 21: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

dengan besi sulfat dalam medium untuk membentuk sulfida besi, yang terlihat sebagai endapan hitam. Contoh sulfida yang memproduksi bakteri Salmonella termasuk, Proteus, Citrobacter dan spesies Edwardsiella. The menghitam medium hampir selalu diamati di pantat (bawah) medium. 55 Dr.TVRao MD

TSI - Reaksi: TSI - Reaksi Semua laktosa fermentor menghasilkan miring kuning / pantat kuning (asam / acid reaksi), sedangkan non-laktosa fermentor dapat mengakibatkan pink / kuning atau kuning / kuning (jika sukrosa difermentasi). Menghitam pantat karena produksi H2S dapat menutupi reaksi asam (kuning) di pantat .. 56 Dr.TVRao MD

Membaca hasil pada TSI memungkinkan untuk mengidentifikasi patogen beberapa: Membaca hasil pada TSI memungkinkan untuk mengidentifikasi patogen beberapa MD 57 Dr.TVRao

GELATIN PENCAIRAN TES: GELATIN PENCAIRAN UJI Dr.TVRao MD 58 Tujuan dari tes ini adalah untuk menentukan kemampuan suatu organisme untuk menghasilkan proteolitik seperti enzim dan mencairkan gelatin. Tes ini digunakan untuk membedakan antara spesies dalam genera Staphylococcus dan Clostridium serta bantuan dalam identifikasi spesies lain dan genra.

GELATIN PENCAIRAN TES: PENCAIRAN UJI GELATIN Dr.TVRao MD 59 Gelatin adalah besar untuk masuk ke dinding sel bakteri dan enzymesmust sehingga ekstraseluler catabolize mereka ke dalam komponen yang lebih kecil sebelum mereka dapat dimanfaatkan. Kepemilikan ini gelatinases ekstraseluler dapat membantu dalam diferensiasi bakteri

MENAFSIRKAN HASIL TES :: MENAFSIRKAN HASIL TEST: Dr.TVRao MD 60 UJI POSITIF = liquefied.NEGATIVE UJI media = media tetap solid.

CAMP Uji: CAMP Uji Dr.TVRao MD 61 faktor CAMP adalah, diffusible tahan panas protein yang dihasilkan oleh kelompok B streptokokus. Ini adalah tes sinergis antara Staphylococcus aureus dan Streptococcus agalactiae. S. agalactiae menghasilkan faktor CAMP. S. aureus menghasilkan sphingomyelin C, yang mengikat membran sel darah merah. Kedua bakteri tersebut melesat dengan sudut 90o satu sama lain. Mereka tidak menyentuh

Page 22: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

http://primanandafauziah.blogspot.com/2011/11/uji-biokimia.html

UJI BIOKIMIA BAKTERI Bakteri, sebagai kelompok, hidup dan tumbuh di bawah kisaran keadaan yang luas. Beberapa species hidup pada deposit-deposit di parit-parit terdalam di samudera, yang lain hidup di tanah arktik, yang lain lagi di sumber air panas. Untuk menelaah bakteri di laboratorium kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam biakan murni. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrient yang disyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.

Tidak ada satupun perangkat kondisi yang memuaskan bagi kultivasi semua bakteri di

laboratorium. Bakteri amat beragam baik dalam persyaratan nutrisi maupun fisiknya. Beberapa

bakteri mempunyai persyaratan nutrient yang sederhana sedangkan yang lain mempunnyai

persyratan yang rumit. Beberapa species tumbuh pada suhu terendah 0oC, sedangkan yang lain

tumbuh pada suhu sampai 75oC. Beberapa membutuhkan oksigen bebas, sedangkan yang lain

dihambat oleh oksigen. Karena alasan ini maka kondisi harus disesuaikan sedemikian sehingga

menguntungkan bakteri tertentu yang sedang ditelaah.

Begitu tersedia kondisi yang baik untuk kultivasi, maka reproduksi dan pertumbuhan bakteri

dapat diamati dan diukur, utnuk menentukan pengaruh berbagai kondisi baik terhadap reproduksi

maupun pertumbuhan bakteri tersebut dan untuk menentukan perubahan-perubahan apa saja yang

dihasilkan oleh bakteri di dalam lingkungan tumbuhnya.

Persyaratan nutrisi

Semua bentuk kehidupan, dari mikroorganisme sampai kepada manusia, mempunyai persamaan

dalam hal persyaratan nutrisi tertentu dalam bentuk zat-zat kimiawi yang diperlukan untuk

pertumbuhan dan fungsinya yang normal. Pengamatan-pengamatan baerikut ini melukiskan hal

tersebut dan juga menampakkan keragaman yang amat besar dalam hal tipe nutrisi yang dijumpai di

antara bakteri:

Semua organisme hidup membutuhkan sumber energi. Organisme hidup terbagi menjadi fototrof

atau kemotrof dan kedua tipe nutrisi ini dijumpai di antara bakteri.

Semua organisme hidup membutuhkan karbon; semua membutuhkan sedikitnya sejumlah kecil

karbondioksida, tetapi kebanyakan di antaranya juga membutuhkan beberapa senyawa karbon

organik, seperti gula-gulaan dan karbohidrat lain.

Page 23: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

Semua organisme hidup membutuhkan nitrogen. Bakteri sangat beragam dalam hal ini; beberapa

tipe menggunakan nitrogen atmosferik, beberapa tumbuh pada senyawa nitrogen anorganik, dan

yang lain membutuhkan nitrogen dalam bentuk senyawa nitrogen organic.

Semua organisme hidup membutuhkan belerang (sulfur) dan fosfor.

Semua organisme hidup membutuhkan beberapa unsur logam, natrium, kalium, kalsium, magnesium,

mangan, besi, seng, tembaga dan kobalt untuk pertumbuhnannya yang normal. Walaupun dalam

jumlah yang sedikit.

Semua organisme hidup membutuhkan vitamin (senyawa organic khusus yang penting untuk

pertumbuhan) dan senyawa seperti vitamin yang berfungsi membentuk substansi yang mengaktivasi

enzim – substansi yang menyebabkan perubahan kimiawi.

Semua organisme hidup membutuhkan air untuk fungsi-fungsi metabolic dan pertumbuhannya.

Untuk bakteri, semua nutrient harus ada dalam bentuk larutan sebelum dapat memasuki bakteri

tersebut.

(Pelczar,1986)

Kondisi fisik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan

Bakteri tidak hanya amat bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi juga menunjukan

respons yang berbeda-beda terhadap kondisi fisik di alam lingkungannya. Untuk berhasilnya kultivasi

berbagai tipe bakteri, dibutuhkan suatu kombinasi nutrient serta lingkungan fisik yang sesuai.

1. Suhu

2. Atmosfer gas

3. pH

(Pelczar,1986).

Mikroorganisme tidak mempunyai varietas dan ciri-ciri anatomi, tidak seperti halnya pada

tumbuhan atau hewan yang mudah dipelajari dalam taksonomi. Masalah yang paling mendasar di

dalam bakteriologi adalah penyembuhan, pembersihan, dan identifikasi dari kultur bakteri.

Identifikasi bakteri didasarkan pada varietas dari karakteristik yang dimiliki oleh bakteri tersebut,

Page 24: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

tidak hanya dari morfologi tetapi juga karakteristik kultur mikroorganisme, fisiologi, dan patogenitas

(Seeley & VanDemark, 1971).

Bakteri dapat diidentifikasi dengan mengetahui reaksi biokimia dari bakteri tersebut. Dengan

menanamkan bakteri pada medium, maka akan diketahui sifat-sifat suatu koloni bakteri. Sifat-sifat

suatu koloni tersebut ialah sifat-sifat yang ada sangkut pautnya dengan bentuk, susunan,

permukaan, pengkilatan, dan sebagainya (Dwidjoseputro, D. 1981.)

Identifikasi bakteri dapat diketahui dengan menanamkan sampel bakteri dalam media

seperti media gula-gula dan penanaman dalam IMViC. Uji IMViC ini merupakan singkatan dari uji

Indol, Metil Red, Voges Proskauer, dan Citrate.

Media gula-gula

Media gula-gula ini merupakan media yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi bakteri.

Indikator yang digunakan adalah merah fenol, untuk mengetahui terjadinya pembentukan asam atau

tidak sebagai hasil penguraian gula pada medium. Di dalam media gula-gula ini digunakan tabung

Durham untuk mengetahui ada tidaknya pembentukan gas sebagai hasil penguraian gula dalam

medium. Media gula-gula ini terdiri dari glukosa, laktosa, manosa, maltosa, dan saccharosa.

1. Uji Indol

Bakteri yang tergolong dalam grup fekal dapat memecah asam amino triptofan dan menghasilkan

suatu senyawa berbau busuk yang disebut indol. Bakteri yang telah ditumbuhkan dalam medium

yang mengandung triptofan, kemudian diberi 3-5 tetes pereaksi Kovacs yang mengandung amil

alkohol atau diberi kristal asam oksalat. Adanya indol akan menyebabkan amil alkohol berubah

warnanya menjadi merah tua atau warna kristal asam oksalat menjadi merah muda. Uji yang

menggunakan penunjuk amil alkohol disebut metode Kovacs, sedangkan yang menggunakan

penunjuk asam oksalat disebut metode Gnezda.

2. Uji Metil Red

Test ini adalah untuk mengetahui adanya pembentukan asam dengan pH di bawah 4. Metil Red

adalah suatu indicator yang akan menunjukan warna merah bila pH ada di bawah 4. Hasil test positif

ditandai dengan terbentuknya warna merah, sedangkan warna kuning menunjukan hasil negative.

Page 25: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

Pada uji ini sebelumnya ditambahkan reagen MR (0,4% dalam alcohol 96%) kedalamnya untuk dapat

mengetahui reaksi warna.

3. Uji Voges Proskauer

Pada reaksi ini akan diselidiki apakah bakteri yang akan diuji dapat membentuk Acethyl Methyl

Carbinol atau tidak. Untuk melihat hasil positif maka ke dalam medium yang telah ditanami

ditambahkan KOH kemudian dipanaskan sebentar. Dalam hal ini akan terbentuk diacethil. Diacetyl

ini dengan sisa-sisa guanidine akan membentuk warna merah kecoklatan yang berupa cincin

dipermukaan tabung sebagai VP (+), bila tidak terjadi apa-apa ditulis VP (-).

4. Uji Sitrat

Dengan manggunakan medium citrate menurut Simmon, merupakan medium padat yang terdiri dari

mono ammonium fosfat, Na citrate, NaCl, air , agar-agar, dan indicator Bromtymol blue. Pada uji ini

medium yang tadinya berwarna hijau kebiruan, bila bereaksi positif maka akan berubah menjadi

berwarna biru terang. Bila rekasi negative, maka akan tetap berwarna hijau kebiruaan.

Berikut merupakan tabel medium yang digunakan pada uji IMViC dan reaksi yang terjadi.

Uji Medium Produk akhir Reaksi positif

Indol

Tryptone Broth

atau

Indol-Nitrite

Indol

Warna merah pada

penambahan pereaksi Kovacs

Warna merah muda pada kertas

asam oksalat

Metil Red

Proteose Broth

(MR-VP) atau 1%

Glukosa Pepton

Broth

Asam organikWarna merah muda pada

penambahan indikator metil red

Voges

Proskauer

Seperti uji merah

metil Koser

Citrate Medium

Asetil metil

karbinol

Warna merah tua pada

penambahan 5% alfa naftol dan

40% KOH

Timbulnya kekeruhan

Page 26: Uji Biokimia Metabolisme Bakteri

(Dwijoseputro, 1989)

Selain dari reaksi biokimia, bakteri juga dapat diidentifikasi dengan mengamati

pergerakannya atau motilitasnya. Motilitas bakteri ini dibagi dalam empat kelompok yaitu, aerob

(organisme yang membutuhkan oksigen), anaerob (tumbuh tanpa oksigen molekular), anaerob

fakultatif (tumbuh pada keadaan aerob dan anaerob), dan mikroaerofil tumbuh terbaik bila ada

sedikit oksigen atmosfer). Motilitas bakteri ini dapat diamati dengan menumbuhkan bakteri pada

semi solid agar (Pelczar, 1986).

Daftar Pustaka

Buchana, R.E.,dan N.E Gibbons (eds): Bergey’sManual of Detertminative Bacteriology,8th. Wilias &

Wilkins: Baltimore

Dwidjoseputro, D. 1981. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.

Pelczar, M. J., dan E. C. S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penterjemah

Ratna Siri Hadioetomo., et al. Universitas Indonesia: Jakarta.

Seeley, H. W., dan P. J. VanDemark. 1971. Microbes in Action A Laboratory

Manual Of Microbiology. W. H. Freeman and Company: San Fransisco