Upload
maprianto22
View
2.574
Download
25
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kelainan jinak pada payudara
Citation preview
TUMOR MAMMAEPEMBIMBING
Dr. Herry Setya Utama Yudha Sp,B
Oleh :Mardiyan Aprianto
(110.2003.169)
PENDAHULUAN
EMBRIOLOGI• Minggu ke 5 atau ke 6 perkembangan fetus,
dua kelompok lapisan ektoderm bagian ventral membentuk garis mamme.
• Sp payudara akan berkembang sepanjang garis mamme tsb, berjalan dari pangkal ekstremitas atas (aksilaris anterior) ke regio ekstremitas bawah (area inguinal).
• garis ini tidak menetap pada manusia, menghilang dalam beberapa waktu, kecuali yang berada di daerah pektoralis.
• Jika regresi terganggu, terbentuk polimastia atau politelia.
ANATOMI• Memiliki 12-20
lobulus kelenjar yg masing2 mempunyai saluran ke duktus laktiferus.
• Perdarahan berasal dari cabang arteri perforantes anterior, arteri torakalis lateral dan beberapa arteri interkostalis.
Persyarafan • kulit : cabang pleksus
servikalis dan n. interkostalis.
• Jaringan payudara : saraf simpatik
• N. interkostobrakialis dan n. kutaneus brakius medial : sensitibilitas daerah aksila dan bagian medial lengan atas.
Kelenjar Limfa• 75% aliran limfa
payudara mengalir ke axila, sebagian lagi ke kelenjar parasternal, terutama dari bagian sentraldan medial dan ada pula pengaliran ke kelenjar interpektoralis.
FISIOLOGI3 macam perubahan
yang dipengaruhi oleh
hormon yaitu :• Perubahan mulai dari
masa hidup anak, pubertas, masa fertilisasi, sampai masa klimakterium dan menopause,
• Perubahan yang sesuai siklus daur haid, dan
• Perubahan pada masa hamil dan menyusui.
PEMERIKSAAN FISIK
• Inspeksi : penderita duduk, bandingkan kiri dan kanan
• Inspeksi : sewaktu angkat kedua lengan dan diturunkan , bandingkan kanan dan kiri
• Pemeriksaan puting mamme• Palpasi keempat kuadran,
bandingkan kanan dan kiri• Palpasi ketiak• Pemeriksaan untuk mencari
adanya metastasis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Mammografi• Duktografi• Ultrasonografi• Biopsi
- Lesi yang non palpable
- Lesi yang palpable
TUMOR MAMMAE
Berdasarkan ANDI (Aberrations of Normal Development and Involution), tumor mamme diklasifikasikan menjadi :
• Tumor jinak pada payudara yang berhubungan dengan proses normal reproduksi dan involusi,
• Terdapat spektrum mengenai kondisi payudara yang memiliki batasan antara proses normal dan proses abnormal, dan
• Klasifikasi yang meliputi seluruh aspek kondisi payudara termasuk patogenesis dan derajat keabnormalan.
Table ANDI Classification of Benign Breast Disorders
Normal Disorder Disease
Awal usia reproduktif (usia 15–25)
PerkembanganLobular
Fibroadenoma Giant fibroadenoma
PerkembanganStromal
Adolescent hypertrophy Gigantomastia
Eversion puting Inversi puting Subareolar abses
Fistula DuktusMamaria
Akhir Usia Reproduktif(usia 25–40)
Perubahan klinis pada menstruasi
Klinismastalgia
Incapacitating mastalgia
Nodulariti
Hiperplasia Epitel pada Kehamilan
Bloody nipple discharge
Involution (usia 35–55)
Lobular involution Makrokista
Sclerosing lesions
Involusi duktus
–Dilatation Duct ectasia Periduktal mastitis
–Sclerosis Retraksi puting
Epithelial turnover Hiperplasia Epitel
Epithelial hiperplasia denganatipia
Kelainan Fibrokistik
• Bersifat nonspesifik
• Disebut mastitis kronik kistik
• Klasifikasi :- Patologi Proliferasi Abnormal Non Atipikal
- Patologi Proliferasi Abnormal Atipikal
Kista
• Volume 5 -10 mL, tetapi dapat pula mencapai 75 mL atau lebih.
• Memerlukan tindakan biopsi dengan jarum.
• Pemeriksaan USG untuk memastikan tidak ada massa yang tertinggal.
Fibroadenoma
• Terdapat pada wanita muda, usia 20 tahun/ setelah pubertas.
• Setelah menopause tumor ini tidak lagi ditemukan.• Benjolan 1-5 cm, bulat/berbenjol simpainya licin,
konsistensi kenyal padat, tidak melekat pada jaringan, nyeri umumnya jarang.
• Tumor ini tumbuh dengan cepat selama masa kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause oleh karena rangsangan estrogen yang meningkat.
TERAPI• Monitoring dan
konservatif, jika– Massa kurang dari 5 cm– Tidak terdapat tanda
keganasan– 40% mengalami regresi
secara spontan
• Fibroadenektomi- Ukuran massa lebih dari 5 cm
- Simtomatik
- Pertumbuhannya cepat
- Kosmetik
- Permintaan pasien
- Efek menekan
- Memiliki resiko keganasan
Tumor Filoides
• Neoplasma jinak yang bersifat menyusup secara lokal dan mungkin ganas(10-15%).
• Tidak bermetastase, cenderung untuk tumbuh agresif dan rekuren secara lokal, mirip dengan sarkoma.
• Pemeriksaan mamografi dan ultrasonografi penting dalam diagnosis lesi payudara.
• Biopsi payudara metode pasti untuk mendiagnosis tumor filoides.
Terapi T. Filoides
• Eksisi luas, dengan batas eksisinya yaitu: - Batas 2 cm untuk tumor kecil (< 5 cm) dan
- Batas 5 cm untuk tumor besar (> 5 cm)
Papiloma Intraduktus
• Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh di bawah areola mamme.
• Gejala klinis dari lesi ini adalah :
- Pembesaran dari payudara
- Ditemukan benjolan
- Adanya nyeri pada payudara
- Keluarnya discharge pada puting pada duktus• Penatalaksanaan
operasi pengangkatan dan sel dari tumor tersebut dilakukan pemeriksaan patologis
• Adenosis Sklerosis
Adenosis sklerosis, prevalensi masa menjelang persalinan dan perimenopause. Tidak memiliki potensial keganasan.
• Mastitis Sel Plasma
Mastitis sel plasma juga disebut mastitis komedo. Konsistensi keras, melekat ke kulit, menimbulkan retraksi puting, dan terdapat pembesaran kelenjar getah bening
• Nekrosis Lemak
gejala klinis : benjolan pada payudara, disertai retraksi dari kulit atau puting yang menyerupai karsinoma.
Trauma dianggap merupakan penyebab.
• Kelainan Lain
- Akrokordon (skin tags)
- Dermatofibroma
- Lipoma