Upload
deden-van-dgazzpooll
View
45
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
1. Jenis obat AntiHipertensi ?
GOLONGAN OBAT ANTI HIPERTENSI
Diuretik
Simpatoplegik bloker Angiotensin antagonisCalsium
AntagonistLain-lain
Central α agonist
Post ganglionik simpatetik
Neuro terminal bloker
Adrenoreseptor bloker ACE inhibitorAngiotensin II Reseptor Antagonis
DihidropiridinDirect
Vasodilator
HCT (proximal tubulus)
Hydrochlorotiazide,Benzthiazide
Chlorothiazide, Chlortalidone,
Cyclopenthiazid, Indapamide, Metolazone,
Trichlormethiazide, Tripamide
MethyldopaClonidine
MoxonidineRilmenidine
Reserpine
Alpha bloker Beta bloker
CaptoprilLisinoprilBenazepril
DelaprilFosinoprilBenazeprilEnalaprilMoexiprilRamipril
TrandolaprilQuinaprilImidapril
Perindopril
LosartanCandesartanIrbesartan
TelmisartanValsartan EprosartanOlmesartan medoxomil
AmlodipineNifedipineBarnidipineBenidipineFelodipineIsradipineLacidipine
LercanidipineManidipineNicardipineNisoldipineNitrendipine
HidralazineMinoksidil
Selektifα1 bloker
Non selektifSelektif β1
blokerNon selektif
PrazosinDoxazosinTerazosinBunazosin
Fentolamin Aktiv.ISA AcebutololCeliprolol
AlprenololCarvedilolLabetolol
Metipranolol CarteololNadolol
OxprenololPindololSotalolTimolol
Propanolol
Benzothiazepine
Diltiazem
Loop of HenleFurosemid,Bumetanid,Torasemide,Piretanide
Phenylalkylamines
VerapamilGallopamil
Antagonist Aldosteron
Spironolakton
Non ISABetaxololPindololEsmolol
Metoprolol Atenolol
Penahan kalium Amiloride
Diuretic osmotikManitol, Urea,
Gliserin, Isosorbid
Nama Golongan
Nama Generik/dagang
Mekanisme Kerja
ADME Indikasi Efek Samping Interaksi Dosis BSO Peringatan
Diuretik Hidrochlor Tiazid
Menghambat transport bersama (symport) Na-Cl di tubulus distal ginjal ekskresi Na+ dan Cl- meningkat
A : cepat di GIT, bioavailibility 65-70%, efek muncul setelah 2 jam per oral, kadar puncak setelah 4 jam, durasi 6-12 jam D : ikatan ke eritrosit, volume distribusi 0,8 l/kg, melewati plasenta dan ke ASI, ikatan protein 64%M : E : hampir sempurna dieliminasi ginjal tanpa diubahTidak efektif pada creatinin clearence < 30 ml/menitT ½ 5-15 jam
Hipertensi Edema,
Gangguan metabolik pada dosis tinggiHiperglikemi & glukosuri pada DMHiperurisemi serangan GOUTGangguan elektrolit alkalosis hipokloremi, hipokalemi, hiponatremi, hipomagnesemi mulut kering, haus, lemah, nyeri & keram perut, kejang, oliguri, hipotensi, gangguan GITAnorexia, iritasi gaster, mual, muntah, konstipasi, diareHipersensitifKolestitis jaundice, pankreatitis, diskrasia darah, ulkus usus
Meningkatkan toksisitas digitalis, meningkatkan resiko aritmia pd obat yang memperpanjang QT interval seperti Astemizole, terfenadine, halofantrine, primozide, meningkatkan kerja bloker neuromuskular seperti Atrakurium menimbulkan hipokalemi,Hipotensi ortostatik oleh alkohol, barbiturat/opioid,Efek antihipertensi ¯ oleh kortikosteroid, NSAID, carbenoxolone, efek nefrotoksik oleh NSAID, Hiponatremi bersama trimetroprim, carbamazepinAbsorbsi menurun oleh colestiramin & coletipolCaCO3 + HCT milk alkaly
Dosis: per oral pagi, untuk Hipertensi awal : 12,5 mg, 25-50 mg/hari
Untuk edema 25-100 mg, ¯ 25-50 mg/hari
Anak 1-2 mg/kg/hari 1 atau 2x< 6 bulan 3 mg/kg/hari
Tablet 25, 50 mg Gangguan cairan & elektrolit (tua)Gangguan hepar berat,CHF, DM, Addison disease, hiperkalsemi, gangguan ginjal, SLE, porfiria, gout, hamil, laktasi
syndrome (hiperkalsemi, metabolik asidosis, gagal ginjal)
Furosemide (Lasix,Furosix,Farsix)
Loop diuretik yang membantu ekskresi natium, klorida, kalium dan menghambat resorpsi air dan elektrolit dengan aksi langsung pada ascending limb loop of henle
A : bioavailibility 60% (berkurang bila bersamaan dengan makan, dan pada insuffisiensi jantung kanan)D : volume distribusi 0,1 l/kg (pada bayi baru lahir 0,8 l/kg), ikatan protein 98%M : di hepar 10%E : 90% di ginjal utuh (terutama sekresi tubuler)
Hipertensi,Edema jantung, paru, ginjal, dan hepar
Hiponatremi, hipovolemi, hipotensi, resiko tinggi tjd trombosishipomagnesemi, hipokalsemi, hipokalemi (kadang terjadi alkalosis hipokloremi), urea & asam urat, gangguan GIT, pankreatitis, ikterus, Konsentrasi plasma > 25 g/ml kesulitan mendengar karena gangguan telinga dalam& tinnitus (terutama IV cepat)Fotosensibilitas, urtikaria, dermatitis exfoliata, eritema multiforme dosis tinggi pada insuffisiensi ginjalJarang : trombositopeni, agranulositosisPada kehamilan akhir : ototoksik dan alkalosis hipokalemi bagi fetus, ¯ & hambatan laktasi
toksisitas dan nefrotoksisitas dari aminoglikosida efek nefrotoksik dari sefalosporin efek antikoagulan oral karena pendesakan dari ikatannya dengan protein plasmaHipokalemi memperkuat efek dari glikosida digitalis dan efek curareRetensi litium konsentrasi Memperkuat efek teofilin, antihipertensi lainPengurangan sekresi furosemide tubuler pada pemberian bersama probenecidPelemahan efek pada pemberian bersama phenobarbital, phenytoin
Dosis: per oral dewasa, usia tua , inisial 20-80 mg/dosis. Anak 1-6 mg/kg/hari dibagi 3-4 dosis. IV/IM dewasa, usia tua 20-40 mg/dosis, Anak 1-2 mg/kg/dosis 2-4 x/hari, neonatus 1-2 mg/kg/dosis 1-2 x/hari. Infus IV dewasa,usia tua bolus 0,1 mg/kg diikuti infus 0,1 mg/kg/jam dapat ditingkatkan 2x lipat tiap 2 jam, maksimal 0,4 mg/kg/jam. Anak 0,05 mg/kg/hari
Edema : PO awal 20-80 mg tunggal dpt s/d 600 mg/hari kecuali gagal ginjalAnak 1-2 mg/kg tunggalIV/IM dws awal 20-40 mg tunggal
Tablet 40 mg, ampul 20 mg/2ml, lar infus 250 mg/25 ml
Hamil, laktasi, DM, gout, ggn keseimbangan elektrolit & cairan tubuh, ggn berkemih, ggn fs.hati, SLE, BPH, pre koma pada sirosis hepatis, ggn ginjal
Anak 1 mg/kg maks 6 mg/kg
Spironolakton (Aldactone, Spirolacton)
Diuretik hemat kalium yang mempengaruhi reabsorbsi natrium dengan secara kompetitif menginhibisi aktivitas aldoteron di tubulus distalis, yang menstimulasi ekskresi natrium dan air serta meningkatkan retensi kalium
A : diabsorbsi baik di GIT, bioavailibility 70%, absorbsi ditingkatkan oleh makananD : Vd 0,05 l/kgIkatan protein plasma > 98%M : menjadi cantreonat yang aktif dan metabolit lain di hepar E : T ½ : 1,5 jam
Hipertensi, Edema
Hiperkalemi (pada fungsi ginjal terganggu)Hiponatremi, dehidrasi, hiperkalsiuri, eskresi magnesium berkurang, asidosis hiperkloremik pada sirosis hepatis dekompensataLibido ¯, impoten, ginekomasti, gangguan menstruasi (efek anti androgen)Gangguan GITSakit kepala, mengantuk, kebingungan, jarang : ataksia, urtikaria
¯ efek diuretik bila bersamaan dengan asam asetilsalisilat, bahaya hiperkalemi bersama kaptopril, ¯ litium-clearence renal, Mengurangi reaksi jaringan terhadap noradrenalin konsentrasi digoksin karena hambatan sekresi tubuler pada ginjal¯ efek carbenoxolon
Dosis peroral dewasa 100-200 mg/hari, Anak 3 mg/kg/hari
Tablet 25 mg, 100 mg
Ggn fungsi Ginjal, laktasi, hamil, anastesi, tua, gangguan fungsi Hepar, DM, asidosis
Central Alfa Agonist
Metildopa (Dopamet,Medopa)
Kerja sentral, mengalami decarboxylasi di CNS menjadi metilnoradrenalin stimulasi 2 adrenoseptor penurunan tonue simpatis dan tekanan darah
A : bervariasi dan inkomplete bioavailibility 50%D : Vd 0,4 l/kg, ikatan protein 10% melewati blood brain barrierM : di dinding usus dan hepar terutama menjadi metabolit yang bersifat farmakolofik
Hipertensi (pilihan utama pada kehamilan)
Mengantuk, sedatif, sakit kepala, nervositas, parestesi, parkinsonoid, jarang : parese fasialis, chore, halusinasi, depresi, psikosisHipotensi ortostatik, pusing, lemah, bradikardi s/d serangan angina pectoris & carotis-sinus
Memperkuat efek penurunan tekanan darah bersama bloker, CCB, vasodilator, diuretikPenguatan sedasi oleh obat penekan saraf pusat yang lain dan alkohol¯ efek penurun tekanan darah oleh antidepresan trisiklik dan bloker, pada terapi sebelumnya dgn
Dosis: Dewasa awal 125-250 mg/hari (malam) dosis dpt dinaikkan max 3 gr/hari 3x/hariAnak : dosis awal 10 mg/kg/hari 2-4x/hari max 65 mg/kg atau 3 gr/hari
Tablet 250 mg Penyakit hati, gangguan mental, disfungsi ginjal berat, laktasi
aktif ringan yaitu methyldopa-O-sulfat E : di ginjal bentuk utuh dan metabolitnyaT ½ : 2 jam
syndromeRetensi Na & air, edema perifer, berat badan bertambahMulut kering, pembengkakan mukosa hidung, luka pada lidah (glossophytie)Libido ¯, hiperprolaktinemia, ginekomasti, laktasi, amenoreMual, muntah, mencret/obstipasi, jarang : pankreatitis, sialodenitisSering : gangguan hati ringan, kadang dengan demam, hepatitis akut (dan juga kronis) atau kolestasisExantema, gatal, eosinofilia, demam, sindrom mirip SLE, miokarditis, perikarditisCoombs tes (+) (10-20%) dgn gangguan reaksi silang sebelum transfusi, anemia hemolitik (5%), jarang : leukopeni, granulositopeni, trombopeni reversibel, depresi sutulANA, sel LE,
reserpin dan MAO inhibitorBersama MAO inhibitor krisis hipertensi beratReaksi hipertensi paradoksal setelah bersama propanolol toksisitas lithium (berkurangnya ekskresi) dan haloperidolMengantagonis efek levodopaDiagnosa palsu pheocromacytoma (keliru mengukur katekolamin dalam urin)
faktor Rheuma (+), sakit otot dan sendi, pembengkakan sendi
Clonidine (Catapres)
Efek sentral menurunkan tonus simpatis menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, serta denyut jantung. stimulasi 2 adrenoseptor dan reseptor imidazoline sentral. (efek simphatethic outflow)
A : baik di GIT, kadar puncak setelah 3-5 jam, bioavailibility 75%, efek muncul setelah 30-60 menit, durasi 8 jamD : Vd 2 l/kg, ikatan protein 20-40%M : 50% di heparE : 40-60% utuh lewat ginjal, 20% lewat feses melalui sirkulasi enterohepaticT ½ : 6-24 jam
Hipertensi Amp : krisis hipertensi
Mulut kering, pembengkakan mukosa hidung, parotis dan mata keringMengantuk, sedasi, tidak bisa tidur, penekanan dari fase tidur REM, halusinasi, takut, depresiPusing, kolaps, hipotensi ortostatik sbg tanda kelebihan dosisSinus bradikardi, gangguan penghantaran AVRetensi Na & air dengan hilangnya efek antihipertensi dari clonidinHiperglikemi krn ¯ pembebasan insulinGinekomasti (jarang), “Rebound Phenomenon” tensi, nervositas, sakit kepala, gemetar, mualPada kelebihan dosis atau IV cepat stimulasi 2 reseptor perifer
Memperkuat efek penurunan tekanan darah bersama bloker, CCB, vasodilator, diuretikPenguatan sedasi oleh obat penekan saraf pusat yang lain dan alkohol¯ efek penurun tekanan darah oleh antidepresan trisiklik dan bloker bradikardi & AV blok oleh glikosida digitalis & bloker Memperbanyak sekresi STH (somatotrophormon), menekan pelepasan dari katekolamin dan aldosteron, mengurangi aktifitas renin plasma dan mempengaruhi efek dari obat2 yang bekerja pada sistem ini
Dosis: per oral awal dgn 0,075-0,15 mg/hari (malam), hipertensi berat dapat dinaikkan s/d 0,3 mg/hari 3x/hariIV 0,2 mcg/kg/menit infus IV dgn kecepatan tdk lebih 0,5 mcg/kg/menit max 0,15 mcg/ infus bila perlu dpt 4x/hari
Tablet : 0,075; 0,15 mg
Inj : 0,15 mg/ml
Ggn ritme & konduksi AV, ggn ginjal, ggn perfusi otak dan perifer, depresi, polineuropati, konstipasi, ggn mengemudi atau mengoperasikan mesin, penghentian obat tiba-tiba.Hamil laktasi
vasokonstriksi & TDJarang : Raynaud phenomenon, parastesi, parotis terasa sakit, exantema, gatal, urtikaria, alopesia, edema angineuritik
Post ganglionik simpatetik Neuro terminal bloker
Reserpine(Resapin,Serpasil)
Mengurangi katekolamin dan 5-hydroxytryptamine di banyak organ termasuk otak dan medulla adrenal. (menghambat proses penyimpanan/uptake0 katekolamin (epinefrin & norepinefrin) ke dlm vesikel Depresi fungsi saraf simpatis sehingga menurunkan heart rate dan menurunkan tekanan darah arterial
A: onset lambat dan efek perlahanBioavaibilty50% IV D: protein binding 96%, dapat melewati plasenta dan didapatkan di air susuM: -E: melalui urine dan fesesT1/2 33 jam
HipertensiPsychiatric disorder
Mengantuk, depresi, lethargi, hidung tersumbat, mulut kering, gangguan GI, diare, perdarahan, nafsu makan meningkat, edema, impotensi, galaktore, ginekomastiaDosis tinggi parkinsonisme, edema serebral, gangguan postural, purpura.
Non selective MAOIs: reaksi hipertensiAdrenaline: meningkatkan sensitivitas adrenalinEphedrine: menurunkan efek reserpineHCT dan antihipertensi lain: potensiasi hipotensi
DosisDws awal 0,5 mg/hr kemudian 1-2 mgu 0,1-0,25 mg/hr
Tablet 0,1 mg & 0,25 mg
DepresiParkinsonEpilepsiFeokromositomaUlkus peptikumKolitis ulserativeMAOIHamilLaktasi
Selektif α1 bloker
Prazosin (Minipress)
Antagonis adrenergic α 1 perifer-> mendilatasi arteri & vena
A: diabsorpsi dari usus 80%D: Po: Bioav: 50 %, ik.potein : 90%,tersebar luas dlm jar.tubuh, melintasi plasenta, BBB, & ASIM:
HT & HT dengan CHF
Hipotensi (postural) pada pemberian pertama mendadak & hebat. Kekurangan Na (sering akibat diet/Tx diuretic pd Px HT). jg bisa tjd edema, mulut kering,
Fenobarbital (luminal) memperpendek T1/2 prazosinEfek hipotensi prazosin dpt ditingkatkan jika diberikan bersama anti HT yg lain
Dosis mula-mula 3x/hr, dosis dpt ditingkatkan hg 20 mg dlm dosis terbagi.
Prazosin HCL:Tab 1mg
Ibu hamil& menyusui
sebag.dimetab dihatiE: urin(prop. bebas, konj,& metabolit,), 1-4%(tinja)T ½ 2-3 jam
kongesti, sakit kepala, mimpi buruk, disfungsi seksual & letargiEfek sentral (rasa kantuk, halusinasi, depresi), ggn lambung-usus, Rx kulit (gatal-gatal, ruam, kesemutan). HDL↑, LDL &TG↓. Penggunaan lamatoleransi
Selektif β1 bloker
Bisoprolol(Concor,Maintate)
Anti hipertensi yg memblok adrenerguk reseptor β1 pada jaringan jantungEfek: memperlambat denyut jantung sinus dan menurunkan tek. darah
A: baik diserap dari GITD: protein binding 25-33%M: di heparE: melalui urineT ½ 9-12 jam (meningkat pd gagal ginjal)
Hipertensi Frequent: Hipotensi-pusing, mual, sakit kepala, akral dingin, lemas, konstipasi atau diareOccasional:Insomnia, Flatulence, sering kencing, impotensi atau penurunan libidoJarangRash, nyeri sendi dan otot, hilang nafsu makan
Adenosin: bradikardiΑ1 adrenergik reseptor: membatasi potensi dosis pertamaAmiodarone: meningkatkan efek bradikardi bisoprolol Antidiabetic: mengurangi efek hipoglikemiBarbiturat: membatasi metabolisme bisoprololCimetidin: meningkatkan level plasma β blokerClonidin: rebound hipertensiCocaine: Vasokonstriksi koronerDigoxin, digitoxin: bradikardia potensiasi, perpanjangan
Dosis: HipertensiDewasa, awal 5 mg/hr dapat ditingkatkan 20 mg/hrOrg tuaAwal 2.5-5 mg/hr dapat ditingkatkan 2,5-5 mg/hrMax. 20 mg/hr
Ttab selaput salut .2,5, 5 mg
Gangguan ginjal dan hati, bronkospasme,DM
waktu konduksi atriventricularDypiridamol: additive bradikardiNSAID: menurunkan efek antihipertensi
Selektif β1 bloker non ISA
Atenolol (Betablok,Beta Adalat,Tenblok,Tenormin)
Memblok res. Adr.β1, ↓frek.jantung& curah jantung ↓pelepasan rennin. Efek bronkokontriksi kurang disbanding zat yg berikatan dgn res.β2
A: Po.±50% dosis diserap dr sal.cernaD: ke seluruh jaringan,penetrasi ke otak buruk (efek SSP>sedikit). M: tidak/sedikit dimetabolisme di hati.E:urin, dlm bentuk tdk dimetab. Turunkan dosis pd disfungsi ginjalT ½ 6-7 jam
Tx awal yg baik u/HT ringan & sedang, angina pectoris akibat arteriosklerosis primer
Lebih jauh menekan gagal jantung, depresi & sedasi SSPGgn sal.cerna, nafas, CNS, trigliserida serum meningkat, pruritus, hipoglikemia
Semua β bloker dpt ↑ efek digoksin & lidokain
Dosis: 50-100 mg/hrHT: 50mg/hr, ditingkatkan stlh 1 mg mjd 100 mg/hr, jika dpt angina 100 mg/hr dosis tunggal atau dosis bagi.
Paten: 50 mg,100 mg
KI: diabetes berat, bradikardi, blok jantung parsial, gagal jantung, asma, emfisema.
Non selektif β1 bloker
Propranolol (Farmadral,Inderal)
Memblok reseptor β1 dan β2, ↓frekuensi jantung & curah jantung, ↓pelepasan rennin. Bronkokontriksi mll antag.res β2
A: diabsorbsi baik di GITD: ikatan protein 93%, didistribusi luasM: di heparE: terutama melalui urineT ½ 3-5 jam
Hiprtensi, antiaritmia, profilaksis migren
Sal.cerna: mual muntah, diare, konstipasi, kembung, keram abdomen, xerostomiaKarvas:palpitasi, bradikardi yg parah, blok jantung A-V, henti jantung, hipotensiPernafasan: dispnea, laringospasme, bronkuspasmeSSP: konfusi, agitasi, pusing, vertigo, sinkop
Simetidin, quinidin, quinolon, Ca kanal bloker meningkatkan konsentrasi propanolol, α1 bloker potensial meningkatkan respon dosis pertama
Dosis:antiangina oral dws 3-4x10 mg dpt dinaikkan bertahap 3-7 hr.antiaritmia dws 4x10-20 mgAnak-anak 0.5-1 mg/kg dibagi 3-4 dosis, u/ mencegah takikardi supraventrikelAnti HT dws:2x40 mg, dpt ↑120-240 mg/hr
Paten:Tab10mg;40 mg
Penghentian medadak rebound HT & takikardia↑resiko strok, angina, aritmia & infark
Angiotensin Converting
Enzyme Inhibitor(ACE-I)
Captopril(Farmoten,Tensicap,Lotensin)
Gol ACE inhibitor yang menekan sistem angiotensi-aldosteron dan menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin IIMenurunkan kadar angiotensin II, meningkatkan aktivitas renin, dan menurunkan sekresi aldosteron.Menurunkan tahanan periferDgradasi bradikinin dihambat
A: cepat diabsorbsi di GITD: protein binding 25-30%M: di heparE: melalui urineT ½ < 3 jam
HipertensiCHFPost MI, impaired liver functionDiabetic nephropathy prevention of kidney failure
Batuk kering, stomatitis, ruam, pruritus, demam, anemia, iritasi GI, hipotensi, angioedema,takikardia, proteinuria, peningkatan ureum, creatinin.
Diuretik dan antihipertens lain: meningkatkan efek hipotensiAspirin dan indometasin menurunkan konsentrsi kaptopril
Dosis: Awal 12,5-25 mg/2-3x/hr dapat ditingkatkan 50 mg/2-3x/hrMaintenance 25-150 mg/2-3x/hr
Tablet 12,5 mg dan 25 mg, 50 mg
Angioedema HamillaktasiStenosis aortahipersensitif
Lisinopril (Noperten,Interpril,Linoxal)
Gol ACE inhibitor yang menekan sistem angiotensi-aldosteron dan menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin IIMenurunkan kadar angiotensin II, meningkatkan aktivitas renin, dan menurunkan sekresi aldosteron.Menurunkan tahanan periferDegradasi badikinin dihambat
A: tidak sempurna dari GI & lambatPeak 7 jamD: protein binding 25%M: -E: melalui urine dlm bentuk utuhT ½ 12 jam
HipertensiPost MIRenal impairmentTerapi tambahan pada CHF
Sakit kepala, postural hipotensi, ruam, pruritus, demam, anemia, iritasi GI,, angioedema,takikardia, proteinuria, peningkatan ureum, creatinin, porphyria.
Allopurinol: predisposisi meningkatkan reaksi hipersensitif lisinoprilAspirin & NSAID menghambat efek antihipertensi lisinoprilInsulin:meningkatkan sensitivitas insulnLoop diuretic: lisinopril induce renal insuficiencySpironolacton, Trimethroprim: meningkatkan resiko hiperkalemi
Dosis: dws 10 mg/hrlansia 2,5-5 mg/hrmax 40 mg/hr
Tablet 5 dan 10 mg
Angioedema HamillaktasiStenosis aortahipersensitif
Angiotensin II Reseptor Antagonis
Losartan (Acetensa,Sartaxal,Angioten)
Menghambat sekresi aldosteron, hipoproliferasi ot. Polos, efek kardioprotektif blok Ang II
A:absorpsi di usus baik, tetapi BA 33%, FPE besar. po: puncak3-4 jam,respon
Ht, resiko reduksi strok pd Px dgn HT+LVH, (CHF(left ventr.disfung
CNS : pusing, insomniaCV: ortostatik hipotensi, sinkopEENT: kongesti nasal, ggn sinus
Fluconazole:↓perubahan metab. (inhibisi CYP2C9)), mghilangkan aksi antiHT
Dosis: per oral 25-50 mg /hr 2x/hari, dapat ditingkatkan hingga 100 mg 1x/hari
Tablet 50 mg (Acetensa)
Depresi volume intravascular, gangguan hepar, stenosis arteri renalis bilateral
(AT1) reseptor pd system karvas & renal
puncak 6 jam, Bioav po 25-35%. <10% efek makanan; ik.protein 98% (Sebag.dimetab dihepar CYP2C9, 3A4metab aktif, ekskresi min.mll urin (13%), eliminasi T1/2 1.5-2 jam (metabolit 4-9 jam)
si), miokard infark, diabet nefropati
GI:diare, dispepsi,↑enz.liverGU:↑BUN, kreatininHeme:anemia, purpuraMetab: hiperkalemiMS: nyeri punggung, ny.kaki, keram otot, mialgiaLain-lain: angioedema
Litium: ↑reabsopsi litium renal.
Kalsium Kanal Bloker
(dihidropiridin)
Amlodipin(Amdixal,Norvask,Tensivask)
Agen kalsium Chanell blocker Vaskuloselektif yang menghambat influks kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard.
A: lambat diabsorbsi di GID: protein binding 93%M: di heparE: melalui urineT ½ 30-50 jam
HipertensiChronic angina pectorisRenal impairement
Edema perifer, sakit kepala, flushing, palpitasi, mual, bradikardia, & hipotensi
Diltiazem, eriromisin: menurunkan bersihan amlodipinCimetidine, PPI, quinidine: meningkatkan plasma amlodipinRifampin:menurunkan plasma amlodipin
Dosis:Dws awal 5 mg/hr single dose. Max 10 mg/hrLansia 2,5 mg/hr
Tablel 5 mg, 10 mg
HipersensitifSyok kardiogenikStenosis aorta beratUnstable anginaIMAHipotensi beratGangguan hati
Nifedipine(Nifecard,Nifedin)
Agen Antiangina dan antihipertensi yang menghambat pergerakan ion kalsium melewati membran sel, menekan kontraksi jantung dan otot polos vaskulerEfek: meningkatkan denyut jantung dan cardiac output, menurunkan resistensi vaskuler dan tek. darah
A: lengkap diabsorbsi di GITD: protein binding 92%-98%M: di heparE: melalui urineT ½ 2-5 jam
HipertensiEssensialStable angina
Frequent: Edema perifer-pusing,, sakit kepala, Occasional:Mual, gemetar kram otot dan nyeri, mengantuk, palpitasi, kongesti nasal, batuk, sesak, wheezingJarangHipotensi, rash pruritus, urticaria, konstipasi, rasa tidak nyaman di perut, flatulense
Barbiturat, rifampin, rifabutin: menurunkan plasma konsentrasi nifedipinΒ-bloker: mempertinggi efek β-bloker, hipotensi Cimetidine, ranitidin,famotidin: meningkatkan konsentrasi nifedipinDigitalis: meningkatkan kadar digitalisDiltiazem:
Dosis: per oral Angina, Dewasa, org tua, 10 mg 3 kali sehari, ditingkatkan 7- 14 hari intervalMaintenace 10 mg 3 kali sehari sampai 30 mg 4 kali sehariPer oral (extended release)Awal 30-60 mg/hr.
tablet Film-co 10 mg, Cap 10 mg
Hipotensi parah, DM
meningkatkan konsentrasi serum nifedipinHistamin H2 antagonis: meningkatkan kadar nifedipin dalam darahLansoprazole: meningkatkan absorpsi nifedipinPhenitoin: meningkatkan konsentrasi phenitoin
Maintenance sampai 20 mg/hariHipertensi essensialPO (extended release)Dewasa, org tuaAwal 30-60 mg/hr. Maintenance sampai 20 mg/hari
Kalsium Kanal Bloker (non
dihidropiridin)
Verapramil (Cardiover,Corpamil,Isoptin SR)
Agen Kalsium chanell bloker dan anti angina, anti aritmia, dan anti hipertensiYg menghambat penyebrangan ion kalsium ke jantung dan membran otot polos vaskuler. Menyebabkan dilatasi darai arteri koroner, arteri perifer, dan arterilesEfek: Menurunkan denyut jantung dan kontraksi myocardial dan melambtkan konduksi SA dan AV. Menurunkan resistensi perifer
A: baik diserap dari GITD: protein binding 90% (60% pada bayi)M: First pass metabolismedi heparE: melalui urineT ½ 2-8 jam
Hipertensi Sering konstipasi,Pusing, sakit kepala, asthenia, mual, edema perifer, hipotensiJarang bradikardi, dermatitis
Amiodaron: cardiotoxicity dg bradikardi dan menurunkan COBarbiturat: menurunkan konsentrasi VerapamilBenzodiazepin: meningkatkan efek sedasiB-bloker: Meningkatkan konsentrasi B-blokerCarbamezepin: meningkatkan toksisitas CarbamazepinCimetidin: meningkatkan konsentrasi VerapamilDigitalis: Meningkatkan konsentrasi digoxinTheophilin: meniingkatkan
Dosis: per oralDewasa dan org tua, awal 40-80 mg 3 kali sehari maintenance: 480 mg atau kurangExtended release120-240 mg/ hari
Tablet 80 mg, SR 240 mg, ampul 2,5 mg/ml
Hipertropic Cardiomyophaty, gangguan fungsi hati
konsentrasi theophylin
Diltiazem (Cordizem,Herbesser,Dilmen)
Berikatan dengan subunit α1pada kanal L sehingga menghambat masuknya ion Ca²+ melewati slow channel yang terdapat pada membran selinotropik negative, kronotropik negative, penghambatan konduksi nodus AV dan nodus SA, vasodilatasi perifer, penurunan frekuensi denyut jantung, meningkatkan suplai oksigen dan menurunkan kebutuhan oksigen
A: peak 11-18 POIV 2-5 mntOnset < 3 mnt IV, dan > 30 mnt POD: protein binding 70-80%M: di hepar melalui enzim cytochrome P450Bioavaibilias 40-65%. Metabolit utama diltiazem adalah desasetildiltiazem yang aktif, mempunyai efek vasodilatasi separuh diltiazemE: Eksresi IV 3,4 jam, ER 4 -9 jam, dan IR 3-4,5 jam. Sekitar 2%-4% tidak mengalami perubahan saat dieksresi dalam urineT ½ 3-8 jam
Hipertensi essensialAngina pektorisAtrial fibrilasiParoxymal supraventriculae tachycardia
Bradikardia, first-degree AV block, angina, aritmia, AV block (second- or third-degree), bundle branch block, CHF, ECG abnormal, hipotensi, palpitasi, sincope, tachycardia, ventricular extrasystoles, edema perifer, asystole, dan MI, Dizziness (6%), sakit kepala, fatigue, depressi, hallusinasi, insomnia, tremor, gejala extrapiramidalNausea, vomiting, anorexia, konstipasi, diare, mulut kering, haus, abdominal discomfort, kram, dyspepsia, dan gingival hyperplasia., Albuminuria, crystalluria, hyperuricemia, impotensi, nocturia, polyuria, gynecomastia, Hyperglycemia, penambahan berat badan, kram
B blocker: aditifCimetidine: maningkatkan konsentrasi diltiazemDigoksin, carbamazepin: meningkatkan konsentrasi obat di atasRifampin: menurunkan konsentrasi diltiazem
Dosis: long acting:Angina: LA : 180 mg 1x/hr.Hipertensi: CD atau LA atau XR : 180-240 mg 1x/hrDiltiazem SR : 60-120 mg 2x/hrShort-acting: Angina: 30 mg 3x perhari. Injeksi:Arrimia LD 0,25 mg/kg 2 mnt MD 10 mg/jam
Generik: Diltiazem tablet 30mg, 60mg.Patentkaplet SR 240 mg kapsul SR 90 mg; kapsul SR 180 mg; kapsul CD 100 mg; kapsul CD 200 mg; injeksi vial 5 mg/mL x 5 mL, ampul 10 mg; 50 mg
sick sinus syndrome tanpa pace makerSecond or third degree AV blockHipotensi (sistolik < 90 mmHg)Hipersensitif terhadap diltiazemInfark miokard akut
otot, nyeri pada persendian., batuk dan dyspneu
2. Pengendalian factor risiko stroke ?
Factor risiko Risiko Tinggi Hati-hati Rendah Risiko
Tekanan darah >140/90 120-139/80-89 < 120/80
Atrial fibrillation Denyut jantung tidak
teratur
Tidak tahu Detak jantung regular
Merokok Perokok Mencoba untuk
berhenti
Bukan perokok
Kolesterol >240 200-239 < 200
Diabetes Ya Perbatasan Tidak
Latihan Tidak pernah Beberapa latihan Olahraga secara
teratur
Stroke pada keluarga Ya Tidak yakin Tidak
Diet Kegemukan Sedikit kelebihan
berat badan
Berat badan sesuai
Risiko Tinggi 3: Tanyakan tentang pencegahan stroke segera.
Perhatian 4-6: Sebuah awal yang baik. Bekerja pada pengurangan resiko.
Risiko Rendah 6-8: Anda melakukannya dengan sangat baik dalam mengendalikan risiko stroke!
Tanyakan dokter Anda bagaimana mengurangi risiko stroke.
Antara lain :
1. Kontrol tekanan darah Anda.
2. Cari tahu apakah Anda memiliki atrial fibrilasi.
3. Jika Anda merokok, berhentilah.
4. Mencari jalan keluar jika Anda memiliki kolesterol tinggi.
Cara terbaik dalam menurunkan, mencegah dan menjaga kestabilan kolesterol dalam tubuh, hal pertama yang kita lakukan adalah dengan mengurangi
konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh yang banyak berasal dari sumber produk hewani.
Penyakit kolesterol membawa dampak buruk bagi tubuh dan menjadi salah satu media penghantar dari timbulnya penyakit lain seperti diabetes mellitus,
hipertensi, serangan jantung, stroke dan penyempitan pembuluh darah.
Ada beberapa tips untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi, diantaranya adalah
1. Makan havermurt disaat sarapan pagi dapat menurunkan kolesterol tinggi.
2. Diperbolehkan konsumsi telur namun hanya bagian putih telur saja yang boleh dikonsumsi.
3. Susu rendah lemak
4. Diperbolehkan pula mengkonsumsi daging tanpa kulit.
5. Mengubah cara masak yang tadinya menggunakan minyak goreng diganti dengan minyak zaitun atau dengan cara direbus.
Jenis makanan yang wajib dihindari sebagai salah satu upaya untuk menurunkan kolesterol, seperti :
1. Goreng-gorengan dan Mentega. Ganti minyak goreng dengan minyak zaitun atau minyak canola.
2. Gajih sapi, gajih kambing daging, dan sapi berlemak.
3. Susu yang berlemak tinggi, sosis dan Keju
4. Kerang, kepiting, Udang, belut dan siput perlu dihindari.
5. Kuning telur
6. Cumi-cumi
7. Telur puyuh
8. Otak sapi
Selain dengan cara menjaga pola makan sehat, olahraga teratur juga dianjurkan penderita kolesterol tinggi. Olahraga yang cocok bagi penderita
kolesterol tinggi adalah olahraga yang berhubungan dengan kardio seperti aerobic, lari ringan dan treadmill seminggu 3-5 kali. Tidak merokok
dan menghindari minum alkohol juga bisa membantu menurunkan kolesterol tinggi.
5. Jika diabetes, ikuti rekomendasi untuk mengontrol diabetes Anda.
Berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa digunakan :
Lakukan lebih banyak aktifitas fisik
Dapatkan banyak serat dalam makanan
Makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian
Turunkan berat badan
Perbanyak minum produk susu rendah lemak
Kurangi lemak hewani
Kurangi konsumsi gula
Berhenti merokok
Hindari minyak trans
Dapatkan dukungan
6. Atur jadwal olahraga dalam rutinitas harian Anda.
7. Nikmati, rendah sodium (garam), dan rendah lemak
3. Pemilihan alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi PUS ?
Klien muda :
Remaja yang sehat bisa memakai metode apa saja dengan aman
Kontap biasa nya tidak cocok untuk remaja karena metode tersebut tidak mudah dikembalikan kesemula
Metode yang memperhatikan masa subur mungkin tidak cocok jika siklus haid tidak teratur
Klien usia 40-an :
Ibu yang berisiko penyakit jantung (baik yang mempunyai tekanan darah tinggi, diabetes atau merokok ) TIDAK BOLEH memakai pil atau suntik
bulanan
Ibu yang mendekati masa menopause JANGAN menggunakan KB Alamiah.
Pemasangan AKDR mungkin lebih sulit pada ibu dengan usia ini. Selain itu AKDR juga dapat menambah perdarahan
Kontap wanita maupun pria bisa menjadi pilihan tepat untuk pasangan usia 40-an yang tidak ingin menambah anak
Klien baru melahirkan :
Jika menyusi :
Jika klien memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama, klien bisa menggunakan Metode Amenore Laktasi (MAL)
Metode lain yang baik selama menyusui adalah metode non-hormonal, seperti kondom, AKDR, kontap, metode yang hanya progestin saja juga bisa
digunakan selama menyusui.
Jika tidak menyusui :
Kondom, AKBK, dan suntik 3 bulanan dapat segera digunakan setelah persalinan
Klien pasca keguguran :
Jika tidak ada infeksi atau komplikasi, ia bisa menggunakan metode KB apa saja dengan aman
Jika sudah pasti atau ada dugaan infeksi :
Obati infeksi
Nasihati klien untuk tidak bersenggama sampai infeksi sembuh
Klien dengan IMS/HIV
Metoode yang tidak sesuai untuk ibu dengan HIV antara lain :
Metode KB alamiah
MAL
Pil, suntik bulanan atau susuk
Pemakaian kondom yang benar dan konsisten, kondom saja atau dengan metode lain
AKDR PIL SUNTIK 3 SUNTIK 1 AKBK KONTAP KONTAP KONDOM MAL
BULANAN BULANAN PRIA WANITA
Efektifitas
Mencegah HIV dan
beberapa IMS
Baik selama menyusui >6mg >6mg
Bisa punya anak lagi
Tidak mudah
dikembalikan kesemula
Sedikit efek samping
Mudah dipakai
Mudak untuk berhenti
Dipakai jika perlu
Tidak menyentuh
kelamin
Pilihan terbaik untuk kebutuhan
Pilihan tepat untuk kebutuhan
4. Gambar dan penjelasan tentang septi tank ?
Septic tank adalah sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air
bersih dan udara. Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
Kemiringan pipa. Kemiringan menentukan lancar tidaknya proses pembuangan limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung
kotoran, sebaiknya sebesar mungkin. Agar mengalir lancar, kemiringan pipa minimal 2%, artinya setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.
Pilih pipa saluran yang tepat. Pipa saluran sebaiknya berupa pipa PVC. Ukuran minimalnya adalah 4 inci. Rumah yang memiliki banyak toilet,
sebaiknya menggunakan diameter pipa yang lebih besar. Buatlah saluran dengan lurus tanpa belokan, karena belokan atau sudut, rentan mampat.
Sesuaikan kapasitas dengan kebutuhan. Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni hingga empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran
1,5mx1,5mx2m. Bak endapan dan sumur resapan bisa dibuat dengan ukuran 1mx1mx2m. Semakin banyak penghuni rumah, semakin besar ukuran yang
dibutuhkan.
Bak harus kuat dan kedap air. Dinding, dasar, dan penutup bak utama harus kedap air, agar limbah tidak mencemari lingkungan. Bak endapan dan
resapan sebaiknya memiliki dasar berupa campuran kerikil dan pasir.
Spesifikasi bahan untuk pembuatan septic tank tersebut antara lain:
dinding septic tank terbuat dari pasangan batu bata 1pc: 4 ps
lantai kerja dari cor beton tanpa tulangan
Penutup sep tic tank terbuat dari beton bertulang dengan ketebalan 12 cm sehingga kuat menahan beban kendaraan melintas diatasnya.
resapan terbuat dari bahan ijuk, pasir, dan kerikil.
5. Siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti ?
Nyamuk Aedes aegypti dalam siklus hidupnya mengalami meta morfosa lengkap (helometabola), sebagaimana serangga lain dalam ordo diptera.
Stadium yang dialami meliputi stadium telur, larva, pupa dan dewasa .
a. Telur
Telur nyamuk Aedes berbentuk lonjong, berwarna hitam dan terdapat gambaran seperti anyaman (sarang lebah) telur diletakkan oleh nyamuk
betina secara terpisah-pisah ditengah atau di tepi permukaan air jernih yang tenang. Nyamuk betina ini akan di genangan air jernih baik di dalam rumah
maupun di luar rumah. Tempat-tempat ini dikenal sebagai tempat perindukan. Tempat perindukan biasanya terlindung dari pancaran sinar matahari
secara langsung dan mengandung air jernih. Telur ini akan berumur 1 – 2 hari yang kemudian menetas, apabila kondisi memungkinkan yaitu terdapat
genangan air, namun pada keadaan kering telur dapat bertahan lama bahkan dapat bertahan sampai bertahun-tahun.
b. Larva (jentik-jentik)
Larva nyamuk berbentuk seperti cacing, aktif bergerak dengan gerakan-gerakan naik ke permukaan dan turun ke dasar secara berulang-ulang.
Larva ini makan mikroba di dasar genangan dan disebut sebagai pemakan di dasar (ground feeder).
c. Pupa / kepompong
Pupa Aedes aegypti mempunyai ciri morfologi yang khas yaitu seperti koma, bersifat aktif dan sensitif terhadap gerakan dan cahaya. Biasanya
pupa terbentuk pada sore hari dan umurnya hanya dua hari untuk segera menjadi nyamuk dewasa (Wulandari,2001).
d. Nyamuk Dewasa
Setelah keluar dari kepompong, nyamuk beristirahat di kulit kepompong untuk sementara waktu, setelah sayapnya kuat ia mulai terbang untuk mencari
mangsa/makanan. Nyamuk betina menghisap darah yang diperlukan untuk mematangkan telur agar dapat menetas dan apabila dibuahi oleh nyamuk
jantan. Proses pencarian darah biasanya pada siang hari, aktifitas menggigit dimulai pada pagi hari yakni antara jam 09.00 – 10.00 dan pada sore hari jam
16.00 – 17.00 WIB. Nyamuk Aedes aegypti mempunyai kebiasaan menghisap darah berulang-ulang dan setelah menghisap ia hinggap dan istirahat di
dalam rumah berdekatan dengan tempat perkembangbiakannya. Kemampuan terbang nyamuk dewasa adalah 40 atau maksimal 100 M